bab i pendahuluan 1. 1. latar belakangrepository.ub.ac.id/103370/3/bab_i.pdf · setelah sektor...
TRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
1. 1. Latar Belakang
Indonesia merupakan salah satu negara dengan wilayah bahari yang luas.
Dikatakan demikian karena Indonesia adalah negara kepulauan di mana letak
geografis diapit oleh dua benua dan dua samudera. Tak hanya itu, negara
kepulauan Indonesia terdiri dari berbagai lekukan daratan dan dataran baik itu
wilayah rendah dan tinggi dengan pemandangannya yang mengagumkan,
sehingga di wilayah negara bagian manapun dapat ditemukan keunikan dan
keindahan alam Indonesia. Dengan kekayaan alam yang demikian, tidaklah
mengherankan jika sektor pariwisata menjadi salah satu sektor yang
berpengaruh dalam perkembangan dan pembangunan ekonomi Indonesia,
setelah sektor migas tentunya. Sektor pariwisata di Indonesia seakan berhenti
sesaat setelah terjadi isu terorisme dan berbagai ancaman pemboman, dan
pengaruh sangat terasa saat peristiwa bom Bali di akhir tahun 2002 lalu.
Kondisi pariwisata Indonesia, khususnya di pulau Dewata semakin terpuruk
saat peristiwa bom Bali II tahun 2005 di daerah Jimbaran dan berbagai teror
pemboman yang terjadi di wilayah lainnya. Citra pariwisata Indonesia di mata
internasional tercoreng seketika.
Dampak negatif yang timbul dari adanya rentetan peristiwa bom tersebut
tidak hanya mempengaruhi sektor pariwisata di pulau Bali, tetapi menyebar
secara merata di daerah-daerah pusat wisata di Indonesia. Timbul ketakutan
dalam diri setiap wisatawan domestik maupun mancanegara ketika akan atau
2
sedang berwisata di wilayah negara Indonesia. Demi mendapatkan
kepercayaan dan perhatian dari para konsumen wisata tersebut, berbagai
penginapan dan hotel “berlomba-lomba” menarik minat konsumen dengan
berbagai cara, salah satu dengan menggencarkan promosi produk jasa yang
ditawarkan. Promosi itu sendiri memiliki peran yang berpengaruh dalam
menciptakan dan memberikan akses langsung kepada konsumen. Dalam
Kotler (2002:163) mengemukakan bahwa bauran promosi yang terdiri atas
iklan, promosi penjualan, hubungan masyarakat, dan penjualan tatap muka
disebut juga sebagai program komunikasi pemasaran total perusahaan. Mau
tidak mau, setiap perusahaan memiliki peran sebagai komunikator dan
promotor. Oleh karenanya peranan bauran promosi di dalam perusahaan
menjadi semakin penting untuk diperhatikan dan ditingkatkan kinerjanya.
Beberapa tahun terakhir pula, dunia mengalami kecenderungan utama
dalam bisnis kepariwisataan, yaitu adanya pertumbuhan jasa secara dramatis
(Suyono, 2005:1). Sektor pariwisata di berbagai negara menggerakkan
sayapnya demi mendapatkan perhatian dari konsumen wisata sedunia.
Sedangkan pemasaran di masa kini memerlukan lebih dari sekedar
peningkatan kinerja bauran promosi, tetapi juga peningkatan dalam media dan
cara mengkomunikasikan promosi tersebut kepada konsumen saat ini maupun
konsumen potensial. Hal ini dikarenakan, perusahaan harus terus-menerus
berkomunikasi dengan konsumennya untuk menjaga kestabilan kinerja
perusahaan. Salah satu cara perusahaan untuk berkomunikasi dan
mengkomunikasikan produk ke konsumen adalah dengan mempergunakan
iklan. Dalam Kotler (2002:163) mengemukakan iklan sebagai bentuk
3
presentasi dan promosi non-personal yang dibayar oleh sponsor untuk
menampilkan gagasan, barang, atau jasa. Dengan sebuah iklan, perusahaan
dapat menjangkau konsumen yang secara geografis tersebar luas. Tidak
mengherankan jika industri pariwisata dan perjalanan rela menghabiskan uang
miliaran dolar untuk sebuah iklan. (Kotler, 2002:194)
Dewasa ini, media iklan yang sedang trend dipergunakan adalah situs
internet. Meskipun masih dalam tahap awal, penggunaan internet dan
pemasaran online sedang tumbuh dengan pesat, di Amerika Serikat contohnya,
sekitar 40 juta rumah tangga AS mengakses internet. Menurut sebuah studi
“Females Lead Online Growth Spurt” diakses dari CommerceNet and Nielsen
Media Research dalam Kotler (2004:754) menyebutkan, hampir 60 persen
dari semua pengguna internet menggunakan internet untuk berbelanja,
kenaikkan 15 persen dari beberapa tahun lalu.
Dengan adanya kenyataan yang demikian, kemajuan teknologi dalam
penggunaan internet dikalangan masyarakat tentu bukanlah suatu hal yang
asing. Internet merupakan jaringan komputer yang mampu menghubungkan
komputer di seluruh dunia sehingga informasi dalam berbagai jenis dan
bentuk dapat dikomunikasikan antar belahan dunia secara instan dan global.
Sejak awal kemunculan di Indonesia, salah satu bentuk kemajuan teknologi
informasi ini berhasil menarik perhatian dan minat para pelaku dan penikmat
bisnis, sehingga kian tahun pertumbuhan internet kian meningkat.
(Anonimous, 2003:21)
Joko Suyono (2005:8) mengemukakan kemajuan teknologi informasi
seperti internet jugalah yang menjadikan kemasan dan media beriklan suatu
4
promosi produk jasa mengalami pergeseran dari media konvensional ke
cybernetic dalam bentuk situs internet, sehingga lebih memiliki jangkauan
yang tidak lagi dibatasi ruang dan waktu. Banyak kegiatan promosi yang
sebelumnya memerlukan tenaga manusia dapat disederhanakan, sehingga
peran manusia dapat lebih diarahkan untuk memfasilitasi proses transaksi
dengan wisatawan. Persaingan promosi dalam hal mengiklankan produk
sudah tidak lagi dilakukan dengan sesama penyelenggara usaha, melainkan
dengan media teknologi yang digunakan. Siapa menggunakan teknologi yang
lebih canggih, ia yang akan memenangkan persaingan. Untuk memberikan
gambaran perihal teknologi yang digunakan oleh negara pesaing wisata di
kawasan Asia Tenggara, berikut adalah data teledensitas dari masing-masing
negara:
Tabel 1.1 Jumlah Wisatawan dan Teledensitas Negara Pesaing
Jumlah Teledensitas per 1000 orang
Negara Wisatawan Fixed Mobile Internet (1) (2) (3) (4) (5)
Malaysia 10.221.528 182 442 334 Thailand 9.508.623 105 39 111 Indonesia 4.805.900 39 87 39 Philipina 2.222.523 41 270 40 Vietnam 2.148.768 54 34 34
Sumber: Suyono, 2005:9.
Melihat pertumbuhan yang demikian, Hotel Tugu Malang sebagai bagian
dari Tugu Hotels Group menggunakan teknologi serupa untuk mengiklankan
produk jasanya, yaitu dengan mengkomersialkan situs www.tuguhotels.com
secara worldwide atau mendunia. Dalam situs resmi Tugu Hotels Group yang
dipublikasikan sejak tahun 1998 tersebut, terdapat berbagai informasi yang
5
didisain sedemikian rupa untuk memenuhi kepuasan konsumen. Informasi
yang ditawarkan mulai dari sejarah tentang Hotel Tugu Malang, tipe-tipe
kamar dan rate-nya, properti Tugu Hotels Group lainnya sampai dengan
fasilitas-fasilitas penunjang kebutuhan dan kemudahan konsumen dalam
mendapatkan layanan yang diinginkan. Contohnya saja dengan disediakannya
form “reservation” yang memungkinkan para tamu melakukan reservasi kamar
secara online dan juga fasilitas email-address yaitu [email protected],
sebagai media berinteraksi Hotel Tugu Malang dengan tamu, baik dalam hal
tanya-jawab, pemberian komentar dan saran, ataupun reservasi kamar. Oleh
karena itu disain situs internet secara keseluruhan, mulai dari warna, gaya
bahasa, font tulisan, dan lain-lainnya sangat diperhatikan oleh perusahaan
supaya dapat mewakili citra Hotel Tugu Malang yang sebenarnya.
Untuk mendapatkan pembahasan lebih lanjut tentang pengaplikasian iklan
Hotel Tugu Malang melalui media situs internet, maka penelitian ini
mengambil judul, “APLIKASI IKLAN HOTEL TUGU MALANG
MELALUI SITUS INTERNET (STUDI KASUS PADA HOTEL TUGU
MALANG)”.
1. 2. Rumusan Masalah
Berdasarkan informasi yang tersedia dan dari uraian tersebut di atas, maka
masalah penelitian dalam skripsi ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
“Apakah isi pesan iklan Hotel Tugu Malang yang diaplikasikan dalam situs
internet komunikatif bagi konsumen dan/ atau calon konsumen Hotel Tugu
Malang?”.
6
I. 3. Tujuan Penelitian
Dari uraian di atas maka dapat ditetapkan tujuan dari penelitian ini adalah
untuk mengetahui efektivitas isi pesan iklan Hotel Tugu Malang melalui situs
internet bagi konsumen dan/ atau calon konsumen Hotel Tugu Malang.
1. 4. Kegunaan Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi banyak pihak, yaitu antara
lain sebagai berikut:
1. Bagi perusahaan.
Sebagai salah satu informasi dan bahan pertimbangan untuk pengambilan
keputusan dalam rangka meningkatkan kinerja perusahaan dan pelayanan
terhadap konsumen.
2. Bagi penulis.
a) Sebagai bahan perbandingan antara teori yang diperoleh di
perkuliahan dengan permasalahan yang ada di lingkungan masyarakat.
b) Melatih penyusun untuk berfikir secara kritis, sistematis dan analitis
dalam menghadapi permasalahan yang terjadi.
3. Bagi perguruan tinggi.
Sebagai salah satu bahan pustaka dalam mengembangkan ilmu
pengetahuan yang diberikan dalam kegiatan perkuliahan, baik itu di
bidang pemasaran pada khususnya dan manajemen pada umumnya.
7
4. Bagi masyarakat.
Sebagai salah satu bahan acuan dan bahan pertimbangan bagi pihak-pihak
yang ingin melakukan penelitian mengenai bidang atau permasalahan
yang sama.