bab i pendahuluan 1.1 gambaran objek penelitian 1.1.1...

16
ii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Objek Penelitian 1.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT. Radio Karang Tumaritis didirikan berdasarkan Akta Notaris Masri Husen, SH. di Bandung pada tanggal 28 Juli 1999 nomor : 29, kemudian diubah oleh Notaris yang sama pada tanggal 09 Desember 1999 nomor : 9 (Radio Zora 90.1 FM), diundangkan pada Berita Negara Republik Indonesia tanggal 21 Januari 2001 nomor : 4, kemudian diubah oleh Notaris Kirana Ivyminerva Wilamarta, SH. Akta nomor : 1 s/d 5 tanggal 02 Februari 2005 dan Akta nomor : 8 s/d 10 tanggal 03 Februari 2005, diundangkan pada Berita Negara Republik Indonesia tanggal 23 Mei 2005 nomor : 41. Kemudian dengan Akta Notaris MASRI HUSEN,SH Nomor: 29 tanggal 28 Juli1999, dan telah mengalami beberapa perubahan hingga terakhir perubahan terakhir Akta Notaris Tedy Triadi,SH No. 3 tanggal 29 Januari 2013 dan telah mendapat pengesahan Menteri Hukum dan Hak Azasi Manusia Republik Indonesia pada tanggal 20Agustus 2013 nomor: AHU-43475.AH.01.02 tahun 2013. Sebelumnya pada tahun 1996 Yayasan Pendidikan Telkom telah mempunyai dan memiliki Radio Siaran Swasta Nasional yaitu Radio K-Lite dimana segmentasinya yaitu untuk pendengar kalangan menengah keatas. Yayasan Pendidikan Telkom bekerjasama dengan Koperasi KOSUMBA membeli Saham PT. Radio Karang Tumaritis (Radio Zora 90.1 FM) dengan komposisi kepemilikan Saham Yayasan Pendidikan Telkom sebesar 99 % (sembilan puluh sembilan persen) dan KOSUMBA sebesar 1 % (satu persen). Dengan jumlah pegawai sebanyak 12 (dua belas) orang, maka pada tanggal 01 Juli 2005 PT. Radio Karang Tumaritis (Radio Zora 90.1 FM) yang beralamat dan berkantor di Jl. Sumur Bandung No. 12 Bandung mulai On Air/mengudara. Sesuai dengan Anggaran Dasar PT. Radio Karang Tumaritis mempunyai maksud dan tujuan usaha yaitu berusaha dalam bidang jasa Radio Siaran Swasta

Upload: vulien

Post on 02-Mar-2019

248 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Objek Penelitian 1.1.1 ...repository.telkomuniversity.ac.id/pustaka/files/100134/bab1/... · 1.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT. Radio Karang Tumaritis

ii

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Gambaran Objek Penelitian

1.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan

PT. Radio Karang Tumaritis didirikan berdasarkan Akta Notaris Masri Husen,

SH. di Bandung pada tanggal 28 Juli 1999 nomor : 29, kemudian diubah oleh Notaris

yang sama pada tanggal 09 Desember 1999 nomor : 9 (Radio Zora 90.1 FM),

diundangkan pada Berita Negara Republik Indonesia tanggal 21 Januari 2001 nomor :

4, kemudian diubah oleh Notaris Kirana Ivyminerva Wilamarta, SH. Akta nomor : 1

s/d 5 tanggal 02 Februari 2005 dan Akta nomor : 8 s/d 10 tanggal 03 Februari 2005,

diundangkan pada Berita Negara Republik Indonesia tanggal 23 Mei 2005 nomor : 41.

Kemudian dengan Akta Notaris MASRI HUSEN,SH Nomor: 29 tanggal 28 Juli1999,

dan telah mengalami beberapa perubahan hingga terakhir perubahan terakhir Akta

Notaris Tedy Triadi,SH No. 3 tanggal 29 Januari 2013 dan telah mendapat pengesahan

Menteri Hukum dan Hak Azasi Manusia Republik Indonesia pada tanggal 20Agustus

2013 nomor: AHU-43475.AH.01.02 tahun 2013.

Sebelumnya pada tahun 1996 Yayasan Pendidikan Telkom telah mempunyai

dan memiliki Radio Siaran Swasta Nasional yaitu Radio K-Lite dimana segmentasinya

yaitu untuk pendengar kalangan menengah keatas.

Yayasan Pendidikan Telkom bekerjasama dengan Koperasi KOSUMBA

membeli Saham PT. Radio Karang Tumaritis (Radio Zora 90.1 FM) dengan komposisi

kepemilikan Saham Yayasan Pendidikan Telkom sebesar 99 % (sembilan puluh

sembilan persen) dan KOSUMBA sebesar 1 % (satu persen).

Dengan jumlah pegawai sebanyak 12 (dua belas) orang, maka pada tanggal 01

Juli 2005 PT. Radio Karang Tumaritis (Radio Zora 90.1 FM) yang beralamat dan

berkantor di Jl. Sumur Bandung No. 12 Bandung mulai On Air/mengudara.

Sesuai dengan Anggaran Dasar PT. Radio Karang Tumaritis mempunyai

maksud dan tujuan usaha yaitu berusaha dalam bidang jasa Radio Siaran Swasta

Page 2: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Objek Penelitian 1.1.1 ...repository.telkomuniversity.ac.id/pustaka/files/100134/bab1/... · 1.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT. Radio Karang Tumaritis

iii

Nasional. Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut, PT. Radio Karang Tumaritis

dapat melaksanakan kegiatan usaha dalam bentuk siaran radio pada bidang pendidikan

dan pengajaran, penerangan yang meliputi masalah-masalah kebudayaan, kesenian,

ekonomi, pembangunan, agama, ilmu pengetahuan populer dan bidang hiburan.

(sumber: www.zorafm.com/profile)

Gambar 1.1

Logo Radio Zora Tahun 2014

Sumber: www.zorafm.com/logodiakses 8 Mei 2014

1.1.2 Visi dan Misi Radio Zora

Radio Zora 90.1 FM juga berusaha untuk tampil sebagai perusahaan yang

profesional, untuk itu Radio Zora 90.1 FM merumuskan visi dan misi sebagai berikut

:

Visi

Menjadi radio siaran swasta yang unggul, mandiri dan terkemuka di Indonesia

Tahun 2017.

Misi

a. Menciptakan keunggulan yang kompetitif di bisnis penyiaran.

b. Menyediakan layanan informasi produk dan jasa yang akurat.

c. Menyediakan informasi yang mengedukasi masyarakat melalui

program siaran yang bermutu dan berkualitas.

d. Menjadi sarana aktualisasi dan pengembangan bakat

kemampuan mahasiswa dan masyarakat pada umumnya

dalam penguasaan teknologi broadcasting dan komunikasi.

Page 3: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Objek Penelitian 1.1.1 ...repository.telkomuniversity.ac.id/pustaka/files/100134/bab1/... · 1.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT. Radio Karang Tumaritis

iv

e. Menyediakan layanan media komunikasi, pendidikan,

kebudayaan dan informasi yang

bermanfaat secara langsung kepada masyarakat.

1.2 Latar Belakang Penelitian

Saat inikebutuhan akan informasi yang terus meningkat menjadikan keberadaan

media massa sebagai salah satu bentuk saluran komunikasi yang bersifat universal

memiliki peranan yang cukup besar. Tidak hanya dari fungsi utamanya sebagai media

penyampai informasi, sarana hiburan, dan edukasi bagi masyarakat luas, akan tetapi di

sisi lain media massa juga mampu memicu meningkatnya aspek bisnis dan ekonomi.

Menurut Dominick (2005;13), media adalah alat untuk menyampaikan pesan dari

pengirim kepada penerima, sedangkan media massa adalah media yang digunakan

dalam komunikasi massa. Berbagai macam jenis media massa pun bermunculan, baik

media elektronik seperti televisi dan radio, media cetak seperti surat kabar dan majalah.

Saat ini, bisnis media sebagai salah satu prospek bidang usaha yang mampu

berkembang pesat. Tidak hanya televisi, internet dan media cetak yang terus

mengalami peningkatan jumlah pengguna, akan tetapi keberadaan stasiun radio kini

juga makin merebut perhatian publik dalam mengkonsumsi media. Morissan (2009:1-

3) menjelaskan bahwa salah satu media massa yang paling lama bertahan adalah radio

yang ditemukan pertama kali pada tahun 1887 ketika seorang ahli fisika dari Jerman

berhasil mengirim dan menerima gelombang radio, kemudian memulai dipakai sebagai

media komunikasi massa pada tahun 1920 di Amerika Serikat. Meski saat ini telah

memasuki era multimedia, dimana banyak media baru yang bermunculan dengan

teknologi lebih canggih dan maraknya pengguna internet, radio tetap bertahan hingga

sekarang. Bertahannya radio hingga saat ini dikarenakan kemampuan radio sebagai

media massa yang dapat menyampaikan informasi atau hiburan dengan cepat dan

menjangkau daerah-daerah pelosok.

Morissan (2009:26) Pada era perkembangan teknologi dan informasi seperti

saat ini munculnya berbagai media massa membuat audience semakin selektif dalam

memilih media, karena saat ini audience dianggap aktif menggunakan media untuk

Page 4: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Objek Penelitian 1.1.1 ...repository.telkomuniversity.ac.id/pustaka/files/100134/bab1/... · 1.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT. Radio Karang Tumaritis

v

memenuhi kebutuhannya. Hal ini membuat audience memiliki otoritas untuk memilih

media yang diinginkan, termasuk salah satunya dalam memilih stasiun

radio.Berdasarkan kondisi tersebut, tantangan bagi pengelola media adalah

menyediakan sarana yang mampu memenuhi tujuan dari penggunaan media serta

mampu memberikan kepuasan tersendiri melalui kemasan informasi yang disajikan

untuk merebut pasar.

Berdasarkan dari data yang diperoleh PRSSNI (Persatuan Radio Siaran Swasta

Nasional Indonesia)mengenai jumlah peningkatan jumlah stasiun radio swasta di

Indonesia dari tahun ke tahun.Pada tahun 1991, jumlah stasiun radio swasta kurang

dari 1.000, hingga pertengahan menjelang tahun 2012, tercatat 2.830 lembaga

penyiaran radio di Kementrian Komunikasi dan Informatika. (sumber:

www.prssni.or.id)

Keberadaan jumlah stasiun radio swasta yang terus meningkat ini juga

dipengaruhi sejak adanya Surat Keputusan (SK) Menteri Penerangan

No.183A/SK/Menpen 1998 dan surat Direktorat Jenderal RTF No.01/SE/RTF/K-

VI/IX/1998 tentang ketentuan-ketentuan, persyaratan, tata cara untuk memperoleh

rekomendasi penyelenggara radio siaran swasta berupa izin penyelenggara penyiaran,

status kepemilikan, dan legalitas penggunaan frekuensi. Hal ini mampu memicu

berbagai elemen masyarakat, terutama para pebisnis untuk mengembangkan usaha di

bidang penyiaran radio.

Berdasarkan data Komisi Penyiaran Indonesia, peningkatan terjadi di tahun

2010.Dari 2.458 permohonan izin penyelenggaraan penyiaran radio se-Indonesia,

hampir 800 permohon izin berasal dari Provinsi Jawa Barat.Angka ini jauh lebih

banyak dibanding provinsi lainnya. (sumber: www.kpi.go.id)

Page 5: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Objek Penelitian 1.1.1 ...repository.telkomuniversity.ac.id/pustaka/files/100134/bab1/... · 1.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT. Radio Karang Tumaritis

vi

Gambar 1.2

Jumlah Permohonan Izin Penyelenggaraan Penyiaran Radio

Seluruh Indonesia

Sumber: Laporan Tahunan Komisi Penyiaran Indonesia tahun 2013, KPID

Jawa Barat

Besarnya jumlah stasiun radio tersebut memberikan dampak yang signifikan

dalam perubahan perilaku gaya hidup berkomunikasi terutama pada masyarakat yang

berdomisili di kota-kota besar. Kondisi di kota Bandung dengan jumlah penduduk yang

cukup banyak, menjadikan kebutuhan akan media massa khususnya stasiun radio

sebagai sarana mendapatkan informasi terus meningkat. Sehingga masyarakat di kota

Bandung memiliki kecenderungan yang lebih konsumtif dalam menggunakan media

dibanding kota lain di Provinsi Jawa Barat. Hal ini ditunjukan melalui perkembangan

jumlah stasiun radio di kota Bandung yang terus bertambah setiap tahunnya. Tercatat

hingga pertengahan tahun 2013 terdapat 55 stasiun radio di kota Bandung yang

ditunjukkan dalam tabel berikut.

Tabel 1.1

Data Stasiun Radio di Kota Bandung

No. Radio di Kota

Bandung Frekuensi No.

Radio di Kota

Bandung

Frekuensi

Page 6: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Objek Penelitian 1.1.1 ...repository.telkomuniversity.ac.id/pustaka/files/100134/bab1/... · 1.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT. Radio Karang Tumaritis

vii

1 Hard Rock FM 87.7 FM 29 Urban Radio 106.3 FM

2 Radio Sonata 88.1 FM 30 Bandung Suara Indah

FM

92.1 FM

3 Radio Mora 88.5 FM 31 El Shinta 89.3 FM

4 Auto Radio 88.9 FM 32 Mara 106.7 FM

5 Sindo Radio 91.3 FM 33 R FM 92.9 FM

6 DELTA FM 94.4 FM 34 U FM 104.3 FM

7 K-Lite 107.1 FM 35 MAYA NADA 98.0 FM

8 KLCBS 100.4 FM 36 QYU Radio 94.1 FM

9 Prambors 98.4 FM 37 Bandung FM 95.2 FM

10 B Radio 95.6 FM 38 RRI Bandung PRO 2 96.0 FM

11 i-Radio 105.1 FM 39 FeMale radio 96.4 FM

12 Cosmo 101.9 FM 40 RRI Bandung PRO 1 97.6 FM

13 Walagri 93.3 FM 41 Kids Radio 99.2 FM

14 ARDAN 105.9 FM 42 Radio Dangdut 99.6 FM

15 Lita 90.9 FM 43 99ERS Radio 100.0 FM

16 OZ Radio 103.1 FM 44 GRG Radio 100.7 FM

17 Raka 98.8 FM 45 Radio MGT 101.1 FM

18 Chevy 103.5 FM 46 Rakita FM 107.8 FM

Page 7: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Objek Penelitian 1.1.1 ...repository.telkomuniversity.ac.id/pustaka/files/100134/bab1/... · 1.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT. Radio Karang Tumaritis

viii

19 Global FM 89.7 FM 47 MQ FM 102.7 FM

20 Rama FM 104.7 FM 48 Flamboyan FM 107.9 FM

21 PR FM 107.5 FM 49 NEW Shinta FM 97.2 FM

22 Radio Cakra 90.5 FM 50 Radio Zora 90.1 FM

23 Maestro 92.5 FM 51 CBL FM 91.7 FM

24 HITS Radio 103.9 FM 52 RRI Bandung PRO 4 AM 540

25 Kencana 96.8 FM 53 RRI Bandung PRO 3 AM 1215

26 Garuda 105.5 FM 54 Radio Fajri AM 1458

27 Paramuda 93.7 FM 55 Bravo Media Radio AM 702

28 Dahlia FM 101.5 FM

Sumber:www.radioprssnijabar.or.id

Banyaknya jumlah stasiun radio di kota Bandung menyebabkan semakin

ketatnya kompetisi dalam bisnis penyiaran radio. Kondisi persaingan yang semakin

kompetitif dipicu seiring adanya perubahan global yang mempengaruhi selera,

perilaku, pola pikir, gaya hidup, pergeseran nilai budaya dan berbagai hal lainnya di

bidang kehidupan. Hal ini menjadi tantangan bagi para perbisnis di dunia penyiaran

radio untuk bersaing merebut pasar dan cermat dalam menyesuaikan kebutuhan

audience di bidang informasi.

Oleh karena itu, perubahan segmentasi dan format siaran radio disesuaikan

dengan selera audience yang saat ini berkembang.Audience yang dinilai sangat

konsumtif dalam penggunaan media adalah usia produktif seperti halnya remaja usia

sekolah, dewasa muda dan pekerja. Hal ini dapat dilihat berdasarkan survey radio

secara online yang menunjukan bahwa dari jumlah 1.190 stasiun radio di pulau Jawa

Page 8: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Objek Penelitian 1.1.1 ...repository.telkomuniversity.ac.id/pustaka/files/100134/bab1/... · 1.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT. Radio Karang Tumaritis

ix

dan jumlah pendengar aktif sebanyak 1.197.962 orang, peringkat 10 radio favorit di

kota besar khususnya Jakarta dan Bandung, memiliki format siaran dan segmentasi

untuk kalangan usia pelajar dan dewasa muda memperoleh urutan tertinggi dilihat dari

jumlah rata-rata pendengar dalam setiap minggunya. (sumber:

www.nuxradio.com/home/index.php)

Ketidakpekaan dalam melihat kebutuhan audienceakan mengakibatkan media

tidak mampu bersaing. Salah satu diantaranya adalah kasus menurunnya performasi

akibat tidak mampunya bersaing beberapa stasiun radio di Bandung. Seperti hal yang

terjadi pada Radio Shinta 97.2 FM Bandung pada awal Agustus 2012 yang di beli oleh

Tigaswara Radio Group Indonesia. Radio Shinta yang sebelumnya bertahan dengan

format siaran “Keluarga dan Realigi” kini berubah menjadi Radio New Shinta dengan

format siaran yang berubah pula menjadi full musik dan berita dengan tagline “More

than just music and information”.

Ditinjau dari adanya kasus tersebut, dapat dilihat perubahan masyarakat yang

tidak mampu dikelola dapat menyebabkan kelemahan dalam kompetisi dalam

memperebutkan pasar. Menurut Morissan (2009:167) bahwa suatu ketika audience

tentu akan berubah. Generasi baru datang, media penyiaran baru bermunculan,

persaingan semakin tajam, sementara program dan produk baru menawarkan gaya

hidup baru. Dengan demikian audience bisa saja berubah.

Perubahan kondisi persaingan yang ada pada bisnis media radio ini merujuk

pada kebutuhan audience dengan segmentasi usia muda, memicu Radio Zora 90,1 FM

Bandung untuk melakukan penyesuaian. Faktor pendorong lain juga yang menjadi

pertimbangan bagi Radio Zora untuk melakukan perubahan adalah kemunduran

performansi yang dapat menyebabkan Radio Zora memiliki resiko yang sama pada

kasus bangkrutnya beberapa radio yang telah terjadi sebelumnya. Performansi ini dapat

diukur dari hasil survey AC Nielsen yang menyatakan posisi Radio Zora yang setiap

tahunnya mengalami penurunan, ditinjau dari sebelumnya Radio Zora sempat berada

di urutan 10 besar pada saat Radio Zora masih menjadi radio dangdut, Radio Zora

mengganti segmentasi menjadi radio inspirasi keluarga dimana pada saat itu Radio

Page 9: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Objek Penelitian 1.1.1 ...repository.telkomuniversity.ac.id/pustaka/files/100134/bab1/... · 1.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT. Radio Karang Tumaritis

x

Zora mulai mengalami kemunduran dan penurunan sehingga tidak terdapat pada

peringkat AC Nielsen. Hal ini didukung dari data laporan divisi marketing hingga akhir

tahun 2012 yang menyatakan adanya penurunan pendapatan melalui iklan dan

berkurangnya respon audience terhadap beberapa program siaran, namun mulai ada

peningkatan dari awal tahun 2013 sampai dengan tahun 2014. Pada tahun 2013 Radio

Zora memutuskan untuk mengganti segmentasi lagi menjadi radio dewasa muda

dengan tagline “Fresh and Hits” pada tahun inilah Radio Zora mulai mengalami

kemajuan karena berada pada peringkat AC Nielsen urutan 24 untuk kategori all

segment.

Gambar 1.3

Hasil Survey AC Nielsen Zora Wave I Tahun 2014

Sumber: Data manajemen Radio Zora

Selain dari hasil survey AC Nielsen manajemen Radio Zora juga dapat melihat serta

meninjau lebih jelas peningkatan juga penurunan minat pendengar disetiap bulannya

melalui data yang berbentuk grafik. Berhubung dengan respon audience, khususnya

untuk program On Air, berikut adalah gambar yang menunjukan grafik jumlah SMS

pendengar selama tahun 2012, 2013 dan awal tahun 2014.

Page 10: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Objek Penelitian 1.1.1 ...repository.telkomuniversity.ac.id/pustaka/files/100134/bab1/... · 1.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT. Radio Karang Tumaritis

xi

Gambar 1.4

Grafik Data Jumlah SMS Pendengar Tahun 2012-2014

Sumber: Data Manajemen DivisiTraffic Radio Zora 90.1 FM Bandung

Dilihat dari data gambar 1.4 grafik jumlah SMS, Radio Zora memang sempat

mengalami pasang surut pada program On Airnya. Sudrajat selaku Direktur Utama PT.

Karang Tumaritis yang mengakhiri masa jabatannya pada Oktober 2012, mengatakan

Page 11: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Objek Penelitian 1.1.1 ...repository.telkomuniversity.ac.id/pustaka/files/100134/bab1/... · 1.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT. Radio Karang Tumaritis

xii

bahwa kemunduran ini dipicu oleh beberapa faktor yang salah satunya adalah

keputusan manajemen terdahulu untuk beberapa kali mengganti segmentasi pasar.

Sebagaimana adanya hal tersebut, Direktur Utama PT. Radio Karang Tumaritis

(Radio Zora) Sampurno Wibowo yang mulai menjabat pada tanggal 1 November 2012

menanggapi bahwa ada beberapa faktor yang menyebabkanRadio Zora harus

melakukan perubahan pada segmentasi pasar, salah satu faktor tersebut adalah

dinamika bisnis komunikasi yang tumbuh sangat dinamis, dan Radio Zora sebagai

entitas bisnis yang bergerak di media komunikasi tentunya tidak terlepas dari dinamika

tersebut. Segmentasi pasar Radio Zora yang sebelumnya terlalu luas membuat

manajemen melakukan keputusan untuk mengganti segmen atau mengubah positioning

agar dapat merebut pasar kembali yang sempat menurun.

Berdasarkan pernyataan tersebut perlu digaris bawahi bahwa positioning

memiliki peranan yang penting dalam merebut perhatian pasar. Hal ini didukung oleh

pernyataan Morissan (2001:189) yang menyatakan bahwapositioning dalam konteks

media massa adalah strategi komunikasi yang berhubungan dengan bagaimana

audience menempatkan suatu produk, merek, atau perusahaan di dalam otaknya, di

dalam khayalnya, sehingga audience memiliki penilaian tertentu. Pernyataan tersebut

menekankan bahwa positioning harus mampu memfokuskan nilai ke dalam benak

konsumen untuk dijadikan landasan dalam pengambilan keputusan.

Dalam proses mengubah positioningRadio Zora tentunya muncul kebijakan

manajemen baru untuk berencana merubah format siaran yang tadinya Radio Zora

adalah radio Edutainment (Education and Entertainment) sekarang menjadi radio

dengan konsep yang lebih informatif dan menghibur ini menjadi awal proses

melakukan repositioning. Terkait dengan repositioning stasiun radio, Kasali

(2007:239) pernah melakukan penelitian dengan sampel 209 remaja di kota Jakarta

pada tahun 1991 tentang repositioning Radio Prambors Jakarta. Penelitian tersebut

dilakukan untuk mengetahui bagaimana proses repositioning dalam kaitannya

memahami pasar. Untuk memahami kebutuhan pasar itulah, maka dalam proses

repositioning dalam kecermatan dalam menentukan cara pandang komunikasi melalui

Page 12: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Objek Penelitian 1.1.1 ...repository.telkomuniversity.ac.id/pustaka/files/100134/bab1/... · 1.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT. Radio Karang Tumaritis

xiii

sudut pandang penerima. Hal ini berkaitan dengan persepsi.Severin(2009:81)

mengartikan persepsi sebagai titik tolak pemrosesan pesan.

Kebijakan Radio Zora untuk mengganti segmentasi pasar melalui repositioning

ini menjadi landasan dalam menentukan strategi baru.Dilihat dari perubahan

positioning yang telah dilakukan sebelumnya, saat ini dengan keputusan untuk kembali

melakukan repositioning tentu saja bukan hal yang mudah.Oleh karena itu, rencana

untuk menjadikan Radio Zora sebagai radio dengan konsep informatif dan menghibur

dengan menyasar pendengarnya yaitu orang muda ini menjadi tantangan baru bagi

manajemen Radio Zora.Hal ini memerlukan pertimbangan yang cukup matang agar

tidak terjadi kesalahan dalam menempatkan diri pada kondisi persaingan yang semakin

kompetitif memperebutkan pasar.Dalam tahap repositioning menuju radio informatif

dan menghibur, pihak manajemen Radio Zora berupaya merancang target pasar yang

berbeda dari sebelumnya.Dibutuhkan strategi yang cukup matang sebelum statement

positioning dikomunikasikan ke pasar.Oleh karena itu, penelitian ini berupaya melihat

permasalahan tersebut melalui sebuah studi kasus yang berfokus pada

kebijakanrepositioning untuk kemudian dipersepsikan oleh pendengar.

Persepsi dari pendengar yang sebelumnya sudah memahami karakteristik Radio

Zora sangat dibutuhkan dalam proses repositioning ini untuk mengetahui bagaimana

pandangan mereka terhadap repositioning yang akan dilakukan oleh Radio Zora.

Berkaitan dengan audience tersebut, komunitas pendengar Radio Zora yang diberi

nama Sobat Zora memiliki tingkat loyalitas dan pengaruh media cukup besar terhadap

Radio Zora. Tingkat keterlibatan dan kualitas hubungan yang terbentuk ini

memberikan kontribusi dalam memberikan padangan terhadap kebijakan

repositioningRadio Zora.Oleh karena itu, Sobat Zora mampu dijadikan subjek yang

diteliti dalam penelitian ini.

Penulis tertarik untuk melakukan penelitian di Radio Zora dengan menyasar

persepsi pendengar dan repositioning. Menurut Morissan (2010:103)Keputusan untuk

melakukan perubahan melalui repositioningharus mampu memberikan dampak

terhadap upaya marketing dalam mencapai tujuan yang telah direncanakan.

Page 13: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Objek Penelitian 1.1.1 ...repository.telkomuniversity.ac.id/pustaka/files/100134/bab1/... · 1.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT. Radio Karang Tumaritis

xiv

Repositioning yang dilakukan oleh Radio Zora saat ini terhitung sudah ketiga kalinya.

Bukan hal yang mudah untuk menciptakan suatu persepsi pada audience dengan

merubah segmentasi dan konten acara yang sudah cukup diminati oleh pendengar.

Penulis ingin melihat seberapa loyal pendengar terhadap Radio Zora ini, terutama

untuk komunitas pendengar Radio Zora sendiri dengan adanya repositioning yang

sudah pernah dilakukan dan dilakukan kembali apakah persepsi dari pendengarnya

tetap sama atau ada perubahan, dan apakah ada pengaruhnya repositioning yang

dilakukan lagi ini dalam penciptaan persepsi dari masing-masing pendengar. Penulis

juga ingin mempelajari strategi dan teknik yang dilakukan Radio Zora, karena dalam

kurun waktu 10 tahun Radio Zora sudah melakukan tiga kali repositioningtentu saja

dengan strategi dan teknik berbeda dari setiap kepemimpinan, sehingga penulis dapat

mengambil pelajaran mengapa Radio Zora masih dapat bertahan hingga sekarang dan

penulis dapat mengambil strategi dan teknik yang dilakukan Radio Zora untuk ilmu

berorganisasi kedepannya.

Repositioning Radio Zora dengan mengubah konsep format siaran menjadi

radio informatif dan menghibur ini menjadi studi yang menarik untuk diteliti dilihat

bagaimana audience memandang repositioning tersebut dan bagaimana audience

menempatkan dirinya saat memberikan persepsi. Penelitian ini juga berupaya

menggambarkan secara deskriptif persepsi yang diberikan oleh audience sebagai

bahankajian yang penting bagi manajemen Radio Zora dalammemformulasikan

strategi baru untuk repositioning, melalui judul “Pengaruh Persepsi Pendengar

Terhadap RepositioninRadio Zora 90.1 FM Bandung Menjadi Radio Informatif

dan Menghibur Pada Komunitas Pendengar Radio Zora 90.1 FM Bandung”

1.3 Perumusan Masalah

Berdasarkan latarbelakang yang ada, maka permasalahan dalam penelitian ini

di rumuskan sebagai berikut:

1. Bagaimana persepsi pendengar terhadap Radio Zora 90.1 FM Bandung?

2. BagaimanarepositioningRadio Zora 90.1 FM Bandung menjadi radio

informatif dan menghibur?

Page 14: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Objek Penelitian 1.1.1 ...repository.telkomuniversity.ac.id/pustaka/files/100134/bab1/... · 1.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT. Radio Karang Tumaritis

xv

3. Bagaimana pengaruh persepsi pendengar terhadap repositioningRadio Zora

90.1 FM Bandung menjadi radio informatif dan menghibur?

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini sesuai dengan perumusan masalah di atas, yaitu:

1. Untuk mengetahui persepsi pendengar terhadap Radio Zora 90.1 FM

Bandung.

2. Untuk mengetahui repositioningRadio Zora 90.1 FM Bandung menjadi

radio informatif dan menghibur.

3. Untuk mengetahui pengaruh persepsi pendengar terhadap

repositioningRadio Zora 90.1 FM Bandung menjadi radio informatif dan

menghibur

1.5 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan memiliki kegunaan baik secara teoritis maupun

praktis, adapun manfaat teoritis dan praktis yaitu:

1. Bagi Akademisi

a. Sebagai aplikasi ilmu mengenai persepsi pendengar dan repositioning

pada bisnis media massa. Untuk mengetahui, melihat, dan

membandingkan antara teori yang diperoleh dengan aplikasinya di

dunia bisnis serta melatih kemampuan analisis dan berpikir sistematis.

b. Hasil penelitian ini dapat dijadikan referensi dalam penelitian

berikutnya.

2. Bagi Praktisi

a. Dapat berguna untuk memperdalam pengetahuan mengenai praktik

repositioning dalam bisnis media massa.

b. Sebagai sarana untuk memperkaya pengetahuan dan melengkapi

keilmuan yang ada didalam bidang marketing khususnya didalam bisnis

media massa.

c. Diharapkan beberapa temuan yang ditemukan didalam penelitian ini

dapat bermanfaat sebagai bahan acuan referensi dan tambahan

Page 15: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Objek Penelitian 1.1.1 ...repository.telkomuniversity.ac.id/pustaka/files/100134/bab1/... · 1.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT. Radio Karang Tumaritis

xvi

pengetahuan bagi pihak lain untuk penelitian lanjutan yang lebih

spesifik.

1.6 Ruang Lingkup Penelitian

Untuk menjaga konsistensi penelitian agar masalah yang diteliti tidak meluas

dan pembahasantetapfokus padatujuan dari penelitian ini, maka diperlukan suatu

batasan penelitian sebagai berikut:

1. Penelitian ini hanya membahas mengenai persepsi pendengar terhadap

repositioningRadio Zora 90.1 FM Bandung menjadi radio informatif dan

menghibur.

2. Data yang digunakan adalah berupa hasil data kuisioner yang disebarkan dan

diisi oleh komunitas pendengar Radio Zora 90.1 FM Bandung.

1.7 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan dibuat untuk memberikan gambaran umum tentang

penelitian yang dilakukan dan untuk kejelasan penulisan hasil penelitian dengan

sistematika penulisan sebagai berikut:

BAB I :PENDAHULUAN

Bab ini membahas mengenai gambaran dari objek studi perushaan yang akan

diteliti, latar belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat

penelitian, batasan penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II :TINJAUAN PUSTAKA DAN LINGKUP PENELITIAN

Bab ini menguraikan tentang teori-teori yang berhubungan dengan masalah-

masalah yang dibahas dan teori penunjang dalam memecahkan masalah

BAB III :METODE PENELITIAN

Pada bab ini dibahas mengenai jenis penelitian, jenis data dan teknik

pengumpulan data dan teknik analisis data. Detailnya berisi tentang jenis penelitian,

operasional variabel, skala pengukuran, jenis dan teknik pengumpulan data, teknik

sampling uji validitas dan reabilitas, analisis data yang digunakan dalam penelitian,

dan pengujian hipotesis.

BAB IV :HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Page 16: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Objek Penelitian 1.1.1 ...repository.telkomuniversity.ac.id/pustaka/files/100134/bab1/... · 1.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT. Radio Karang Tumaritis

xvii

Bab ini menjelaskan mengenai pengaruh persepsi audienceterhadap

repositioningRadio Zora 90.1 FM Bandung menjadi radio informatifdan menghibur

(Studi Pada Komunitas Pendengar Radio Zora 90.1 FM Bandung). Selain itu bab ini

akan menjelaskan mengenai analisis dari hasil pengolahan data yang diperoleh.

BAB V :KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini menjelaskan mengenai kesimpulan terhadap hasil penelitian dan saran-

saran yang bisa diberikan pada perusahaan dan peneliti selanjutnya.