bab 1 pendahuluan 1.1. latar belakang 1.1.1. penyebaran

13
15 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.1.1. Penyebaran COVID-19 Situasi darurat pandemi COVID-19 dimulai pada akhir tahun 2019 dimana ada penemuan kasus infeksi virus baru yang mudah menular di kota Wuhan, China. Tingkat kecepatan penularan virus ini dikatakan tinggi karena dalam 3 hari telah menginfeksi 40 jiwa. Melalui pernyataan resminya, WHO mengumumkan situasi darurat pandemi kepada seluruh dunia selang sebulan kejadian kasus pertama. Hal ini didasari oleh penularan virus yang telah masuk ke 128 negara dan tercatat ada delapan ribu kasus terinfeksi oleh virus ini (WHO, 2020). Gambar 1.1 Gambaran COVID-19 di seluruh dunia Status darurat pandemi merupakan situasi darurat global dimana seluruh negara ditetapkan sebagai wilayah darurat bencana. Dalam situasi kali ini, bencana yang dimaksud adalah bencana non-alam dari sebab kesehatan (BNPB, 2019). IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA TESIS PEMANFAATAN MEDIA EDUKASI.... AHADIN S.F.

Upload: others

Post on 24-Oct-2021

2 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.1.1. Penyebaran

15

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

1.1.1. Penyebaran COVID-19

Situasi darurat pandemi COVID-19 dimulai pada akhir tahun 2019 dimana

ada penemuan kasus infeksi virus baru yang mudah menular di kota Wuhan, China.

Tingkat kecepatan penularan virus ini dikatakan tinggi karena dalam 3 hari telah

menginfeksi 40 jiwa. Melalui pernyataan resminya, WHO mengumumkan situasi

darurat pandemi kepada seluruh dunia selang sebulan kejadian kasus pertama. Hal

ini didasari oleh penularan virus yang telah masuk ke 128 negara dan tercatat ada

delapan ribu kasus terinfeksi oleh virus ini (WHO, 2020).

Gambar 1.1 Gambaran COVID-19 di seluruh dunia

Status darurat pandemi merupakan situasi darurat global dimana seluruh

negara ditetapkan sebagai wilayah darurat bencana. Dalam situasi kali ini, bencana

yang dimaksud adalah bencana non-alam dari sebab kesehatan (BNPB, 2019).

IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

TESIS PEMANFAATAN MEDIA EDUKASI.... AHADIN S.F.

Page 2: BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.1.1. Penyebaran

Setiap negara termasuk negara Indonesia harus bersiap dan melakukan

tindakan respon darurat maupun preventif demi mengurangi tingkat penularan virus

COVID-19. Masih dalam pernyataan WHO yang sama, informasi berikutnya

mengenai virus ini adalah cara penularannya melalui bahan makanan mentah yang

tidak lazim (ekstrem seperti daging katak, ular, serta tikus) dan telah menjadi

budaya lokal di China untuk memakan bahan makanan tersebut baik mentah

maupun menjadi olahan. Oleh karena kegiatan ekstrim ini telah menjadi budaya dan

ikon pariwisata di China maka potensi penularan dan luasan terinfeksi menjadi luas

dan random. WHO mengatakan status lockdown sebagai rekomendasi aksi darurat

kepada seluruh negara di dunia, termasuk negara Indonesia.

Gambar 1.2 Gambaran COVID-19 di Indonesia (1 Jan 2020 – 22 Jan 2021)

Pemerintah Indonesia turut menerapkan lockdown status pada bulan Maret

tahun 2020 dengan nama PSBB, pembatasan sosial berskala besar, melalui

persetujuan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Pembatasan disini

dilakukan agar 25 – 50% kegiatan vital perekonomian negara baik di pusat maupun

di daerah tidak terlalu mengalami shock condition dan melumpuhkan ekonomi

IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

TESIS PEMANFAATAN MEDIA EDUKASI.... AHADIN S.F.

Page 3: BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.1.1. Penyebaran

kreatif. Masa berlaku PSBB sampai bulan Mei tahun 2020 mengikuti keputusan

daerah kota/kabupaten masing-masing (Wikipedia, 2021).

Gambar 1.3 Gambaran COVID-19 di Jawa Timur (1 Jan 2020 – 22 Jan 2021)

Provinsi Jawa Timur sendiri memulai status daerah PSBB pada tanggal 21

April 2020 dan berlaku pada wilayah Surabaya Raya meliputi kota Surabaya,

kabupaten Sidoarjo, dan kabupaten Gresik. Persetujuan berikutnya diberikan untuk

wilayah Malang Raya yang meliputi daerah kota Malang, kabupaten Malang, dan

kota Batu. Hingga pada bulan Mei hingga Juni 2020, seluruh kota dan kabupaten di

provinsi Jawa Timur berstatus PSBB dengan tingkat penularan virus tinggi dan

menjadi zona wilayah merah (infocovid, 2020). Persebaran infeksi virus di Jawa

Timur tidak terjadi serentak seluruh 38 daerah maka penanganan dan tindakan

penanggulangan COVID-19 menjadi berbeda tiap daerahnya.

Hal ini menimbulkan dinamika kompleks selama First Shock Wave pandemi

COVID-19, dimana situasi tidak serentak terinfeksi ini tidak langsung membuat

masyarakat memahami urgensi antisipasi penularan virus pada saat itu juga. Bahkan

tidak setelah mengetahui kasus pertama terjadi di negara tetangga pada Desember

IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

TESIS PEMANFAATAN MEDIA EDUKASI.... AHADIN S.F.

Page 4: BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.1.1. Penyebaran

2019. Baru pada tanggal 17 Maret 2020, tiga bulan berikutnya, kasus pertama

infeksi virus COVID-19 muncul di kota Surabaya dan terjadilah panic buying

untuk memenuhi alat perlengkapan anti penularan virus seperti masker medis, hand

sanitizier hingga faceshield karena kepanikan massal dan ketakutan warga tertular

virus (Wikipedia, 2020).

Gambar 1.4 Gambaran COVID-19 di Jawa Timur (Update 27 Jan 2021)

Hingga saat ini, setelah kejadian kasus pertama COVID-19 muncul di

Provinsi Jawa Timur, tercatat ada kisaran 109.081 kasus terkonfirmasi positif

terinfeksi oleh virus ini. Terkonfirmasi 7.953 (7,29%) pasien dalam perawatan,

IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

TESIS PEMANFAATAN MEDIA EDUKASI.... AHADIN S.F.

Page 5: BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.1.1. Penyebaran

terkonfirmasi 93.546 (85,76%) pasien sembuh dan terkonfirmasi 7.582 (6,95%)

pasien meninggal dunia. Saat ini Provinsi Jawa Timur mulai mengalami masa untuk

mengendalikan laju penularan virus ini.

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis media, protokol kesehatan dan

pekerja sektor pariwisata yang terdampak COVID-19 di Jawa Timur. Jenis

penelitian ini termasuk penelitian studi pustaka atau literature review. Literature

review dilakukan karena bertujuan untuk meringkas pustaka empiris atau teoritis

yang telah dilakukan untuk menyediakan pemahaman yang lebih komprehensif

tentang hubungan media dalam upaya peningkatan kesadaran masyarakat terhadap

protokol kesehatan untuk memerangi COVID-19 di sektor pariwisata.

1.1.2. Gambaran Umum Upaya Penanggulangan Penyebaran Kasus COVID-

19 di Provinsi Jawa Timur

Upaya Pencegahan dan Pengendalian COVID-19 di Provinsi Jawa Timur

dilakukan berdasarkan:

1. Surat Keputusan Gubernur Jawa Timur Nomor : 188/ 107/ KPTS/ 013/ 2020

tentang Gugus Tugas Percepatan Penanganan Corona Virus Disease

(COVID-19) Provinsi Jawa Timur

2. Surat Keputusan Gubernur Jawa Timur Nomor : 188/ 153/ KPTS/ 013/ 2020

tentang Perubahan atas keputusan Gubernur Jawa Timur Nomor : 188/ 107/

KPTS/ 013/ 2020

3. Surat Keputusan Gubernur Jawa Timur Nomor : 188/ 204/ KPTS/ 013/ 2020

tentang Satuan Tugas Pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar dalam

IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

TESIS PEMANFAATAN MEDIA EDUKASI.... AHADIN S.F.

Page 6: BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.1.1. Penyebaran

Penanganan Covid-19 di Jawa Timur

Susunan dan tupoksi tim kuratif sebagai upaya pencegahan dan

pengendalian COVID-19 di Provinsi Jawa Timur

Susunan dan tupoksi tim kuratif sebagai upaya pencegahan dan

pengendalian COVID-19 di Provinsi Jawa Timur:

1. Melakukan koordinasi dengan Tim Tracing (Dinas Kesehatan Provinsi), Tim

Promotif (BPBD), dan pihak lain terkait penanganan COVID-19 di Jawa

Timur.

2. Melakukan pencatatan dan pelaporan data COVID-19 di Jawa Timur.

3. Melakukan analisa harian data COVID-19 di Jawa Timur.

4. Menyusun rekomendasi dalam penanganan COVID-19 khususnya di bidang

kuratif.

5. Melakukan monitoring dan evaluasi Rumah Sakit Rujukan COVID-19.

6. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan

Kegiatan yang dilakukan oleh tim kuratif:

1. Rapat dan evaluasi harian perkembangan COVID-19

2. Perumusan dan seleksi RS Rujukan COVID-19

Ketua Tim Kuratif

Dr. Joni Wahyuhadi,dr. Sp. BS(K)

Sekretariat Tim Kuratif

dr Makhyan Jibril A

Ari Purwanto, S.KM.

Seluruh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/

Kota di Jawa Timur

Seluruh Direktur RS Rujukan Covid-19 di

Jawa Timur

IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

TESIS PEMANFAATAN MEDIA EDUKASI.... AHADIN S.F.

Page 7: BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.1.1. Penyebaran

3. Pembuatan software dan database yang terkait COVID-19

4. Diseminasi kemajuan penanganan COVID-19

Laporan yang dibuat tim kuratif dan sumber data untuk penyusunan laporan.

Laporan yang dibuat tim kuratif berupa laporan rilis yang dibuat setiap hari, arsip

dapat dilihat pada link

https://drive.google.com/drive/u/0/folders/1LQr7zoQFjK8hyAwONEUb_fAfGd2

XErKZ.

Sumber data untuk penyusunan laporan didapatkan dari aplikasi yang dibuat

oleh Tim Kuratif. Aplikasi tersebut diinput oleh masing-masing dinas Kesehatan

kabupaten/ kota di Jawa Timur. Aplikasi dapat dilihat melalui laman

http://covid19dev.jatimprov.go.id/xadmin,https://www.covid19.go.id/. Selain itu,

terdapat sumber data lain yang bersumber dari rilis resmi Kementerian Kesehatan

Republik Indonesia.

Tim kuratif memiliki strategi manajemen klinis untuk semua fasyankes di

Prov Jatim termasuk antisipasi jika terjadi lonjakan pasien Covid

1. Strategi manajemen klinis tim kuratif mengikuti acuan pedoman yang telah

diterbitkan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dan WHO.

2. Selain itu, terdapat buku pedoman yang telah diciptakan bersama RSUD

Soetomo untuk pedoman pelayanan COVID-19

3. Terdapat buku pedoman yang telah diciptakan bersama RSUD Soetomo

untuk pedoman APD pada pelayanan COVID-19

4. Untuk mengantisipasi lonjakan Pasien COVID-19 di Jawa Timur, Tim

IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

TESIS PEMANFAATAN MEDIA EDUKASI.... AHADIN S.F.

Page 8: BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.1.1. Penyebaran

Kuratif telah menggagas RS Darurat Lapangan Indrapura

1.2. Identifikasi Masalah

Perkembangan Covid-19 saat ini sudah menyebar di seluruh negara dan

telah menyebar di 190 negara. Tingkat penyebaran dan positif covid-19 semakin

meningkat sehingga banyak negara menggunakan teknologi untuk melakukan

mitigasi dan monitoring terhadap penyebaran COVID-19. Untuk mengurangi

penyebaran COVID-19, pemerintah di berbagai negara menerapkan kebijakan

social distancing atau sering juga digunakan istilah physical distancing, yaitu

kebijakan non-farmasi yang bertujuan untuk mencegah penyebaran wabah dengan

cara menjaga jarak antara setiap individual dan mengurangi frekuensi pertemuan

diantara mereka. Bahkan seiring berjalanya waktu, telah diterapkan juga protokol

kesehatan untuk memaksimalkan upaya memerangi COVID-19. Banyak negara

memanfaatkan kecanggihan teknologi untuk dapat mengetahui efektivitas

kebijakan yang dimaksud. Dengan adanya perkembangan teknologi dan informasi

dalam dunia kesahatan, sangat memungkinkan untuk mendapatkan semua

informasi melalui jarak jauh dengan menggunakan media internet. Kemudahan

internet membantu hubungan pasien dengan dokter, melihat apa saja yang harus

dilakukan dalam keadaan pandemi virus COVID-19secara daring, mengecek

jumlah orang yang telah terjangkit, yang sudah terselamatkan dan bagaimana cara

pencegahan yang benar dalam melawan virus COVID-19.

Berita mengenai Virus corona atau lebih dikenal dengan sebutan COVID-

IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

TESIS PEMANFAATAN MEDIA EDUKASI.... AHADIN S.F.

Page 9: BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.1.1. Penyebaran

19 bukanlah hal sulit untuk ditemukan ketika mencari di media online seperti pada

media sosial maupun portal-portal berita online di Indonesia. Virus yang telah

menjadi pandemic sejak akhir 2019 ini berasal dari kota Wuhan, China dan

ditetapkan oleh WHO sebagai salah satu virus mematikan di dunia, menyebar

melalui kontak langsung dengan hewan atau manusia, serta melalui benda-benda

yang telah di pegang oleh penderita COVID-19.

Informasi mengenai virus Corona dan penyebaran yang menyebabkan

penderita mengalami demam, batuk, dan sesak nafas, bahkan pada kasus yang lebih

parah dapat menyebabkan sindrom pernapasan akut, pneumonia, gagal ginjal, dan

kematian. Virus telah tersebar di lebih 160 negara termasuk di Indonesia. Virus

yang masuk ke Indonesia terus bertambah sehingga Pemerintahan Presiden Joko

Widodo mencoba menerapkan kebijakan social distancing atau saat ini dikenal

dengan sebutan physical distancing sebagai salah satu bentuk pencegahan.

Penerapan yang dilakukan diantaranya mengurangi segala aktivitas di luar rumah,

pengurangan aktivitas tersebut diharapkan dapat memutus rantai penyebaran

COVID-19, maka Pemerintah mengambil kebijakan untuk meliburkan sekolah-

sekolah, kampus bahkan menerapkan online working, stay at home dan protokol

kesehatan.

Pada kasus penyebaran virus, social contact network menjadi perhatian

penting, sebab terdapat beberapa aktivitas yang memicu perluasan virus karena

bentuk aktivitas yang dilakukan di tempat umum, level of time, dan durasi seberapa

sering aktivitas tersebut dikerjakan (Glass & Glass, 2008). Penelitian menyebutkan

IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

TESIS PEMANFAATAN MEDIA EDUKASI.... AHADIN S.F.

Page 10: BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.1.1. Penyebaran

jika distancing memberikan tingkat efektivitas yang tinggi sebagai bentuk

pencegahan penularan virus, seperti halnya virus SARS-CoV yang menyebar di 26

negara pada tahun 2003 (Caley, Philp, & McCracken, 2008). World Health

Organization menyebutkan penerapan ini dimulai dengan melakukan jarak satu

meter dengan manusia lainnya. Kasus virus SARS-Cov yang pernah terjadi menjadi

pelajaran penting bagi dunia, sehingga beberapa negara kembali menerapkan

physical distancing sebagai bentuk pencegahan penularan virus corona atau

COVID-19, termasuk Indonesia. Penerapan tersebut akhirnya berhubungan dengan

media internet dimana segala informasi melalui media tersebut baik itu melalui

media sosial maupun portal berita online akan mudah diakses oleh masyarakat

untuk menerapkan himbauan physical distancing.

Peneliti menemukan fakta bahwa di lapangan adalahtim kuratif sebagai

upaya pencegahan dan pengendalian COVID-19 di Provinsi Jawa Timur masih

kurang memaksimalkan peran social media sebagai salah satu sarana edukasi

kesehatan terkait COVID-19.

Penelitian yang membahas tentang peran media edukasi kesehatan dalam

menanggulangi COVID-19 tergolong masih sangat sedikit. Preventif melalui

pemanfaatan media merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kerjadinya

penambahan wawasan dan informasi terkait penanggulangan COVID-19 di sektor pariwisata.

1.3. Pembatasan dan RumusanMasalah

a. Pembatasan masalah

Penelitian ini dilakukan dengan mengkaji dan menggali tentang kualitas

media, edukasi kesehatan dan protokol kesehatan pada pekerja di sektor pariwisata

IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

TESIS PEMANFAATAN MEDIA EDUKASI.... AHADIN S.F.

Page 11: BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.1.1. Penyebaran

terdampak COVID-19. Kualitas media yang akan dikaji adalah jenis media.

Edukasi kesehatan yang diamati dalam penelitian ini adalah upaya promosi

kesehatan yang dapat mempengaruhi perilaku masyarakat.Selain itu dilakukan juga

pengkajian terhadap protokol kesehatan yang diterapkan oleh pengelolah destinasi

wisata. Penelitian ini mengkaji hubungan media edukasi kesehatan dalam upaya

peningkatan kesadaran masyarakat terhadap protokol kesehatan untuk memerangi

COVID-19 di sektor pariwisata yang berada di wilayah negaraIndonesia dan Jawa

Timur.

b. Rumusan masalah

Bagaimana analisis kualitas media, edukasi kesehatan dan protokol

kesehatan pada pekerja di sektor pariwisata terdampak COVID-19 di Jawa Timur?

1.4. Tujuan

a. Tujuan Umum

Menganalisis jenis dan kualitas media, edukasi kesehatan dan protokol

kesehatan pada pekerja di sektor pariwisata terdampak COVID-19 di Jawa

Timur.

b. Tujuan Khusus

1. Menganalisis jenis media untuk edukasi kesehatan bagi pekerja sektor

pariwisata terdampak COVID-19.

2. Menganalisis dampak media untuk edukasi kesehatan bagipekerja sektor

pariwisata terdampak COVID-19.

3. Mengidentifikasi variasi karakteristik media untuk edukasi

kesehatan bagi pekerja sektor pariwisata terdampak COVID-19.

IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

TESIS PEMANFAATAN MEDIA EDUKASI.... AHADIN S.F.

Page 12: BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.1.1. Penyebaran

4. Menganalisis inovasi media untuk edukasi kesehatan bagi pekerja sektor

pariwisata terdampak COVID-19.

1.5. Manfaat Penelitian

A. ManfaatTerapan

1. Bagi Instansi Terkait

1) Untuk menambah wawasan dan pengetahuan peneliti dalam menganalisis

masalah secara ilmiah. Memberikan gambaran kondisi pandemi COVID-19

yang memberikan dampak bagi sektor pariwisata di Jawa Timur berdasarkan

standar regulasi atau peraturan yang berlaku di Indonesia.

2) Memberikan informasi mengenai mengenai gejala-gejala dan efek kesehatan

yang dapat terjadi akibat terpapar atau tertulas Virus Corona serta

memberikan masukan atau rekomendasi terhadap bahaya dan risiko termasuk

pengendalian menggunakan protokol kesehatanbagi pekerja di sektor

pariwisata di Jawa Timur.

2. Bagi Program Studi S2 K3

1) Menjadikan bahan referensi dan bahan evaluasi terhadap analisis dan

pengendalian risiko COVID-19 di bidang K3 lainnya dalam mengembangkan

kurikulum ataupun metode pangajaran di masa berikutnya.

2) Meningkatkan keilmuan dalam bidang K3 khususnya mengenai analisis dan

pengendalian COVID-19 menggunakan media.

3. Bagi Penelitian Selnajutnya

Sebagai bahan acuan bagi peneliti selanjutnya sehingga data yang dikaji

IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

TESIS PEMANFAATAN MEDIA EDUKASI.... AHADIN S.F.

Page 13: BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.1.1. Penyebaran

akan lebih komprehensif dan menyeluruh.

B. Manfaat Keilmuan

Hasil pada penelitian ini diharapkan dapat menjadi dokumen akademik yang

berguna untuk dijadikan acuan bagi civitas akademika yang ingin mengkaji lebih

lanjut terkait media edukasi kesehatan untuk menanggulangi COVID-19.

IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

TESIS PEMANFAATAN MEDIA EDUKASI.... AHADIN S.F.