bab i laporan

7

Click here to load reader

Upload: muhammad-dhani-ramdlani-p

Post on 20-Jun-2015

211 views

Category:

Documents


11 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I laporan

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Dewasa ini perkembangan teknologi kendaraan bermotor khususnya pada

kendaraan berjenis mobil semakin meningkat. Munculnya teknologi – teknologi

baru seperti injeksi elektronik, sistem pengapian distributorless, teknologi katup

variabel seperti mivec (Mitsubishi Intellegent Valve Electronic Control) pada

kendaraan Mitsubishi dan VVT-i (Variable Valve Timing with Intellegence) pada

kendaraan Toyota dan Daihatsu, munculnya teknologi i-DSi pada kendaraan

Honda hingga hadirnya mobil – mobil Hybrid yang memiliki dua mesin pada satu

kendaraan seperti yang dikembangkan oleh Toyota dengan Toyota Priusnya.

Semua itu dikembangkan oleh pabrikan untuk mencapai hasil yang

terbaik dari masing – masing produknya, baik itu dari segi performa maupun dari

segi efisiensi konsumsi bahan bakarnya. Kemunculan semua teknologi tersebut

diatas berawal dari ditemukannya ECU (Engine Control Unit), pada awalnya

penggunaan ECU hanya untuk menggantikan sistem pengendali mesin dari

mekanis menjadi terintegrasi pada satu alat sehingga faktor – faktor kesalahan

pada proses kerja mesin dapat diminimalisir. Namun seiring berjalannya waktu

dan meningkatnya kebutuhan akan kendaraan, pabrikan mengembangkan dan

terus melakukan penyempurnaan atas unjuk kerja ECU tersebut hingga membuat

fitur – fitur khusus untuk masing – masing produknya.

Page 2: BAB I laporan

Pandangan masyarakat luas terhadap mobil yang menggunakan ECU

masih miring, hal itu dikarenakan mayoritas mobil ber-ECU tidak dapat

diperlakukan seperti mobil – mobil konvensional. Seperti perawatan mesin,

perbaikan mesin bahkan bagi sebagian merek seperti BMW atau Mercedes Benz

menambal ban yang bocor pun tidak diperbolehkan. Selain itu mobil yang

menggunakan ECU memerlukan perhatian khusus pada kondisi mesinnya, seperti

penggantian oli dan saringan yang harus teratur, menjaga agar mesin tidak

mengalami overheat atau faktor – faktor lainnya yang dapat merusak mesin atau

sensornya hingga diperlukannya proses tune-up berkala untuk menjaga

kinerjanya. Hal – hal tersebut itulah yang kemudian menjadi momok bagi

sebagian masyarakat luas sehingga mereka menghindari penggunaan mobil yang

menggunakan ECU bagi mesinnya.

Sebetulnya hal tersebut diatas tidak perlu dikhawatirkan oleh pemilik

mobil, karena dengan pemahaman tentang cara merawat kendaraan yang benar

dan memahami mobil dengan baik maka kondisi mobil baik itu yang

konvensional maupun menggunakan ECU untuk manajemen mesinnya dapat

terjaga dengan baik.

Berdasarkan hasil perbincangan antara penulis dan beberapa pengguna

mobil yang kurang mengerti tentang mesin, mayoritas pengguna menginginkan

alat yang dapat membantu mereka dalam memonitor kondisi mobilnya pada saat

dikendarai. Karena menurut mereka walaupun telah tersedia indikator – indikator

pada dashboard kendaraannya, namun terkadang indikator tersebut tidaklah

akurat khususnya pada bagian temperatur mesin mobil. Seringkali terjadi

Page 3: BAB I laporan

indikator suhu mesin pada dashboard menunjukan suhu normal namun performa

mesin menurun seperti terjadinya knocking atau ngelitik pada saat berakselerasi,

putaran mesin meningkat pada saat mesin idle hingga ada yang mengalami mesin

berasap karena suhu mesin yang terlalu panas padahal indikator suhunya

menunjukan batas normal. Gejala penurunan performa karena kondisi suhu mesin

yang terlalu panas tersebut sangat sering terjadi pada mobil – mobil yang

menggunakan sistem injeksi elektronik bahan bakar, seperti mesin ngelitik

ataupun putaran mesin yang meningkat pada saat idle. Sedangkan pada mesin –

mesin konvensional yang sangat sering terjadi adalah mesin tiba – tiba mati

ataupun mengeluarkan asap yang dikarenakan suhu mesin naik hingga batas

maksimalnya.

Selain berbincang – bincang dengan pengguna mobil yang kurang paham

terhadap mesin, penulis melakukan pembicaraan juga dengan beberapa rekan

yang mengerti dan paham tentang mesin. Mereka banyak yang menginginkan

kondisi mesin mobilnya dapat diketahui dengan pasti ketika sedang dipergunakan

di jalan, baik itu suhu mesin, putaran mesin, tekanan udara pada saluran masuk

mesin dan lain sebagainya. Memang pada sebagian besar mobil keluaran terbaru

sudah mengaplikasikan indikator digital yang dapat menampilkan informasi –

informasi seputar kondisi mobil seperti suhu mesin, informasi konsumsi bahan

bakar per liter, suhu didalam dan diluar mobil dan lain sebagainya. Namun

sayangnya mobil yang telah mengaplikasikan teknologi tersebut hanyalah mobil –

mobil kelas atas yang memiliki rentang harga cukup tinggi sehingga hanya

mereka yang kondisi keuangannya berlebih yang dapat menikmatinya sedangkan

Page 4: BAB I laporan

bagi mereka yang hanya dapat membeli mobil – mobil kelas menengah tidaklah

bisa menikmati kelebihan fitur tersebut.

Oleh karena itu penulis akan mencoba membuat sebuah alat yang dapat

mengakomodir keinginan pemilik mobil kelas menengah dan standar agar dapat

menikmati fitur indikator digital yang sebelumnya hanya dapat dinikmati oleh

pemilik mobil kelas atas.

I.2 Identifikasi Masalah

Masalah yang dapat diidentifikasi oleh penulis adalah sebagai berikut :

1. Kurangnya pemahaman sebagian besar pemilik mobil tentang

kondisi mesin mobilnya ketika sedang dipergunakan sehingga tidak

dapat mengambil langkah prefentif apabila terjadi masalah pada

mesin mobilnya

2. Kurang akuratnya indikator kondisi mesin yang telah tersedia pada

dashboard masing – masing kendaraan sehingga sering terjadi hal

yang tidak diinginkan

3. Keinginan sebagian pemilik mobil untuk memiliki fitur tambahan

berupa indikator digital untuk memonitor kondisi mesin mobilnya

pada saat dipergunakan sehingga dapat mengambil tindakan

apabila mobilnya mengalami problem sebelum terjadinya hal yang

tidak diinginkan.

Page 5: BAB I laporan

I.3 Batasan Masalah

Pada pembuatan interface untuk memonitor kondisi mesin mobil ini

penulis membatasi masalah sebagai berikut :

1. Pembuatan interface untuk memantau kondisi mesin diantaranya

suhu mesin, tekanan udara yang masuk dan besarnya sudut bukaan

Throttle Body. Menggunakan mikrokontroler produksi Atmel yaitu

ATMEGA32 berjenis AVR dan dengan software CodeVision AVR

C Compiler.

2. Informasi yang dihadirkan adalah berbentuk digital dan hanya

ditampikan pada LCD 16x2, selain itu disediakan pula fitur untuk

peringatan berupa led berwarna sesuai dengan kategori peringatan

yang akan diinformasikan

3. Penulis membuat prototype interface pada mobil Nissan Sentra

Genesis pembuatan tahun 1992 dengan kode mesin GA16DE,

berkapasitas 1600 cc, menggunakan ECU sebagai sistem

manajemen mesinnya, 4 silinder segaris, twin cam 16 valve,

menggunakan sistem injeksi elektronik dan menggunakan beberapa

sensor bawaan mobil sebagai input untuk interfacenya.

Page 6: BAB I laporan

I.4 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk membuat sebuah interface yang dapat

memantau kondisi mesin mobil pada saat dipergunakan dan menampilkannya

pada LCD 16x2, selain itu disediakan juga beberapa led berwarna untuk

mengindikasikan adanya kondisi mesin yang tidak sesuai dengan batasan

normalnya.

I.5 Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan penulis dalam pembuatan interface ini

adalah sebagai berikut :

1. Melakukan studi kepustakaan terhadap berbagai referensi yang

berkaitan dengan penelitian yang dilakukan. Topik yang akan

dikaji antara lain : datasheet ATMEGA32, dasar – dasar mesin

injeksi, manual mobil Nissan Sentra dan cara kerja ECU mobil.

2. Mengumpulkan bahan untuk membuat interface dan proses

pembuatan interface

3. Melakukan kalibrasi antara data hasil perhitungan interface dengan

kondisi mesin sesungguhnya dengan cara menguji secara langsung

kondisi – kondisi mesin mobil saat mesin dinyalakan

4. Melakukan uji coba interface dan mendokumentasikannya.

Page 7: BAB I laporan

I.6 Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian untuk pembuatan interface ini dilakukan di rumah penulis dan

memakan waktu selama 2 bulan.

I.7 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan yang digunakan penulis pada laporan ini adalah

sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini memaparkan tentang Latar Belakang, Identifikasi Masalah,

Batasan Masalah, Tujuan Penelitian, Metode Penelitian, Waktu dan Tempat

Penelitian, dan Sistematika Penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisikan semua penjelasan tentang teori, metodologi atau

komponen yang digunakan

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

Bab ini berisikan tentang bagaimana interface dikembangkan dan dibuat

BAB IV IMPLEMENTASI DAN UJI COBA

Bab ini berisikan tentang bagaimana cara bekerjanya interface dan hasil

uji coba interface tersebut

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisikan tentang uraian dari hasil yang dicapai