bab i laporan magang

65
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Magang Dewasa ini, persaingan dalam dunia kerja semakin kompetitif dan menuntut pelakunya menguasai keahlian yang dimiliki agar dapat bersaing dengan pekerja lain di dunia pekerjaan. Keterampilan tersebut tidak mudah di dapat tanpa memiliki pengalaman kerja atau keahlian di bidangnya. Banyak para sarjana setelah lulus yang menganggur karena lebih mengandalkan kemampuan teori untuk bekerja tanpa adanya pengalaman yang bisa di pertanggung jawabkan. Kurangnya pengalaman bekerja di sebuah institusi atau perusahaan pun membuat banyak sarjana kaget dengan situasi kerja yang berat sehingga banyak dari mereka yang tidak sanggup untuk bersaing dan mundur, Hal ini pun berdampak pada naiknya tingkat pengangguran anak muda di Indonesia. Tingginya tingkat pengangguran tersebut sebaiknya menjadi evaluasi bukan hanya bagi mahasiswa melainkan institusi dimana mahasiswa belajar. Selalu ada faktor penyebab, mengapa tingkat pengangguran begitu tinggi di Indonesia. Keahlian, pengalaman, keterampilan serta mental yang kuat adalah faktor utama yang harus dimiliki seorang sarjana untuk bersaing di dunia kerja yang dinamis. Untuk itu, Fakultas 1

Upload: selvia-yunas-sanah

Post on 02-Feb-2016

26 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

laporan magang

TRANSCRIPT

Page 1: Bab i Laporan Magang

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Magang

Dewasa ini, persaingan dalam dunia kerja semakin kompetitif dan menuntut

pelakunya menguasai keahlian yang dimiliki agar dapat bersaing dengan pekerja lain

di dunia pekerjaan. Keterampilan tersebut tidak mudah di dapat tanpa memiliki

pengalaman kerja atau keahlian di bidangnya. Banyak para sarjana setelah lulus yang

menganggur karena lebih mengandalkan kemampuan teori untuk bekerja tanpa

adanya pengalaman yang bisa di pertanggung jawabkan. Kurangnya pengalaman

bekerja di sebuah institusi atau perusahaan pun membuat banyak sarjana kaget

dengan situasi kerja yang berat sehingga banyak dari mereka yang tidak sanggup

untuk bersaing dan mundur, Hal ini pun berdampak pada naiknya tingkat

pengangguran anak muda di Indonesia. Tingginya tingkat pengangguran tersebut

sebaiknya menjadi evaluasi bukan hanya bagi mahasiswa melainkan institusi dimana

mahasiswa belajar. Selalu ada faktor penyebab, mengapa tingkat pengangguran

begitu tinggi di Indonesia. Keahlian, pengalaman, keterampilan serta mental yang

kuat adalah faktor utama yang harus dimiliki seorang sarjana untuk bersaing di dunia

kerja yang dinamis. Untuk itu, Fakultas Komunikasi dan Bisnis Universitas Telkom

dalam mata kuliah magang, mewajibkan seluruh mahasiswanya untuk dapat

memperoleh pengalaman di dunia kerja dan mengaplikasikan teori-teori yang telah

dipelajari supaya dapat digunakan di perusahaan tempat magang.

Magang merupakan kegiatan yang dilakukan mahasiswa secara mandiri untuk

mendapatkan pengalaman kerja praktis sesuai dengan bidang yang diminati melalui

metode observasi dan partisipasi. Kegiatan magang yang dilakukan di bagian riset

dan promosi divisi Kinerja Produk Paket PT. Pos Indonesia (Persero) lebih

difokuskan pada bidang Pengolahan database pelanggan pengguna jasa paket pos

biasa dan kilat khusus dalam hal ini terdiri dari 11 regional di seluruh Indonesia guna

menterjemahkan informasi mengenai kecenderungan konsumen, kebutuhan fasilitas

pelanggan dan informasi lain yang dibutuhkan oleh manajer pemasar tersebut sesuai

1

Page 2: Bab i Laporan Magang

dengan spesifikasi disiplin ilmu dalam peminatan Marketing Communication

Fakultas Komunikasi dan bisnis Universitas Telkom sebagai sarana

pengimplementasian ilmu-ilmu yang diperoleh di bangku kuliah.

1.2 Tujuan Magang

Magang merupakan wadah bagi mahasiswa tingkat akhir untuk mengasah

kemampuan terhadap teori yang telah dipelajari selama masa perkuliahan semester 1

hingga semester 6. Dengan adanya magang mahasiswa dapat memperoleh

pengalaman kerja di dunia industri yang akan digeluti nantinya ketika lulus. Sehingga

tujuan diadakan magang ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk memenuhi syarat kelulusan mata kuliah magang yang ditempuh

penulis di semester 6

2. Untuk mengaplikasikan pengetahuan teori yang telah dipelajari dengan

suasana dunia kerja yang sesungguhnya melalui magang.

3. Untuk mengetahui dengan jelas aktivitas riset pemasaran yang

sesungguhnya di dunia kerja mulai dari penerjemahan informasi

database pelanggan hingga pengambilan keputusan pemasaran yang

sesuai dengan perilaku pasar.

4. Menambah pengetahuan tentang riset pemasaran dan promosi serta

mengasah kemampuan komunikasi pemasaran yang telah dipelajari

selama masa kuliah semester 1 hingga semester 6.

5. Memberikan gambaran tentang dunia kerja yang sesungguhnya dan

melatih kedisiplinan diri dengan menyesuaikan kehidupan di dunia kerja

sehingga tidak terjadi culture shock ketika memasuki dunia kerja yang

sebenarnya.

6. Melatih critical thinking dalam menyelesaikan masalah-masalah yang

biasa terjadi di dunia kerja dan menumbuhkan sikap percaya diri untuk

mengungkapkan pendapat/solusi untuk menyelesaikan masalah tersebut.

7. Mempersiapkan diri untuk bekerja di lingkungang industry yang sesuai

dengan jurusan yang diambil dan sebagai wadah untuk mempersiapkan

materi tugas akhir yaitu skripsi.

2

Page 3: Bab i Laporan Magang

1.3 Manfaat Magang

Kegiatan magang diharapkan dapat memberikan manfaat maksimal bagi semua pihak

yang terlibat, dalam hal ini manfaat yang dapat diperoleh dari kegiatan program

magang antara lain:

1.3.1 Bagi Mahasiswa

1. Dapat membantu meberikan suatu pengetahuan dan keterampilan bagi

setiap mahasiswa tentang kondisi yang terdapat di lingkungan kerja

secara nyata.

2. Dapat memberikan wawasan mahasiswa mengenai bagaimana situasi

yang sebenarnya di lingkungan kerja.

3. Memperoleh pengalaman dan pengetahuan mengenai situasi bekerja di

lingkup pemasaran bidang pengiriman paket yang diperoleh dari

kegiatan magang di PT. Pos Indonesia (Persero).

4. Melatih ketelitian, kerajinan dan penerjemahan informasi pemasaran

yang dibutuhkan untuk mengetahui situasi pasar.

5. Sebagai sarana untuk menyalurkan keahlian berdasarakan ilmu-ilmu

yang telah diperoleh selama perkuliahan.

1.3.2 Bagi PT. Pos Indonesia (Persero)

1. Mendapat bantuan pengolahan database pelanggan yang digunakan

sebagai bahan riset pemasaran.

2. Dapat membantu meringankan tugas bagian pemasaran perusahaan

selama dibutuhkan, sesuai kemampuan dan ilmu yang didapat selama

perkuliahan.

3. Menjalin hubungan baik antara PT. Pos Indonesia (Persero), Fakultas

Komunikasi dan Bisnis Telkom dan peserta magang, sehingga dapat

membantu kelancaran kegiatan magang selanjutnya.

3

Page 4: Bab i Laporan Magang

1.3.3 Bagi Lembaga Pendidikan (Fakultas Komunikasi dan Bisnis

Universitas Telkom)

1. Untuk meningkatkan kerja sama bidang pekerjaan antara pihak Faklultas

dengan pihak PT. Pos Indonesia (Persero)

2. Diharapkan dapat meningkatkan jalinan komunikasi yang baik dan

menguntungkan antara Universitas Telkom dengan masyarakat.

3. Memperoleh citra yang baik dari perusahaan yang bersangkutan

sehingga Fakultas Komunikasi dan Bisnis Universitas Telkom semakin

dikenal khalayak.

4. Mendapatkan hasil laporan magang dari mahasiswa untuk dijadikan

referensi perpustakaan kampus.

4

Page 5: Bab i Laporan Magang

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Gambaran Umum Perusahaan

2.1.1 Profil Singkat Perusahaan

Diawali dari sebuah ide, yang kemudian berkembang menjadi kebutuhan,

ide untuk memperlancar surat menyurat dalam era kolonial Belanda yang telah

diwujudkan oleh gubernur jendral G.W Baron dengan mendirikan kantor Pos yang

pertama di Batavia pada tanggal 26 Agustus 1946. Peranan Kantor Pos Indonesia

semakin penting dan berkembang setelah penemuan teknologi Telegram dan

Telpon, sehingga dibentuk Jawatan Pos Telegram (Jawatan PTT) berdasarkan

statlad nomor 395 tahun 1906.

Dengan dikeluarkannya Undang-Undang perusahaan Negara Hindia Belanda

(Indische Bedrijvenwe/ IBW). Sejak tahun 1907 jawatan PTT dipegang oleh

departemen perusahaan-perusahaan pemerintah (Departement Van Government

Bedrijvement).

Seiring dengan tibanya Jepang yang mengambil alih kekuasaan Belanda di

Indonesia, Jawatan PTT dan Jawatan PTT Sulawesi. Jawatan PTT Republik

Indonesia berdiri secara resmi pada tanggal 27 September 1945 setelah dilakukan

pengambil alih kantor pos PTT di Bandung oleh angkatan muda PTT (AMPTT)

dari pemerintah militer Jepang. Dalam peristiwa ini gugur sekelompok pemuda

anggota AMPTT sehingga pada tanggal tersebut menjadi tonggak awal berdirinya

Jawatan PTT Republik Indonesia dan diperingati setiap tahunnya sebagai bakti

PTT, yang kemudian menjadi hari bakti pariwisata, pos dan telekomunikasi

(PARPOSTEL).

Pada tanggal 27 Desember 1949, Jawatan PTT mulai memusatkan

perhatiannya pada pembangunan yang meliputi bidang kepegawaian, keuangan,

perbaikan perlengkapan bangunan yang rusak dan pembangunan gedung yang baru.

Pada tahun 1960 pemerintah mengadakan reorganisasi alat-alat produksi dan

distribusi yang ditujukan kearah pelaksanaan pasal 33 UUD 1945. Untuk itu

5

Page 6: Bab i Laporan Magang

dikeluarkan UU No. 19 prp Tahun 1960. Berdasarkan UU tersebut sema perusahaan

yang modal keseluruhannya merupakan kekayaan Negara, baik yang terjadi karena

pemisahan dari kekayaan Negara maupun nasionalisasi, menjadi Perusahaan

Negara (PN).

Dengan PP No. 240 Tahun 1961, dibentuklah perusahaan Negara Pos dan

Telekomunikasi (PN Postel). Dengan PP No. 30 Tahun 1965, PN Postel dipecah

menjadi dua perusahaan yaitu PN Pos dan Giro dan PN Telekomunikasi. Dengan

dikeluarkannya UU No. 9 Tahun 1965 Status Badan Usaha Milik Negara (BUMN)

dikelompokan menjadi 3 status yaitu: Perusahaan jawatan (Perjan), Perusahaan

umum (Perum). Dan Perusahaan perseroan (Persero).

Selanjutnya status PN Pos dan Giro diubah menjasi Perum Pos dan Giro

berdasarkan PP No. 24 tahun 1978. Kemudian ditetapkan PP No. 3 Tahun 1983

yang mengatur tata cara pengawasan dan pembinaan Perjan, Perum dan Persero.

Untuk menyesuaikan diri dengan ketentuan baru tersebut, PP No. 9 Tahun 1978

yang mengatur tentang Perum Pos dan Giro diganti dengan PP No. 24 Tahun 1984.

Dengan semakin meningkatnya permintaan masyarakat akan pelayanan jasa pos

serta dalam rangka meningkatkan efisiensi dan efektifitas usaha penyelenggaraan

jasa pos dan giro, maka Perum Pos dan Giro diubah statusnya menjadi PT. Pos

Indonesia (Persero) yang secara resmi telah terdaftar dengan akta notaris Sutjipto.,

SH No. 117 tahun 1995 tanggal 20 Juni 1995.

(sumber: http://www.posindonesia.co.id)

6

Page 7: Bab i Laporan Magang

2.2 Logo dan Arti Logo PT. Pos Indonesia

Gambar 2.1

Logo PT. Pos Indonesia Lama

Sumber: Humas PT. Pos Indonesia Kantor Pos Bandung 2010

Perum Pos dan Giro, logo lama perusahaan ini terdiri dari unsur padi-kapas

yang bersambung dengan banner diatas dengan tulisan R I, banner dibawah dengan

tulisan POS & GIRO, mengelilingi unsur segi-lima yang mengurung bola dunia dan

burung. Diantara segi-lima dan padi-kapas terdapat arsiran horizontal.

Ide utama pada logo ini adalah burung, sebagai symbol atau tanda yang mewakili

merpati pos, konsep pengantaran surat zaman dahulu.

Unsur padi-kapas, mewakili symbol keadilan sosial dari pancasila, banner yang

bertuliskan R I merupakan singkatan dari Republik Indonesia.

Apabila makna ini diterjemahkan secara semantik logo PT. Pos Indonesia

yang dilambangkan dengan burung dan bola dunia terkurung oleh segi-lima dan

dikelilingi oleh padi-kapas yang diujung atasnya bertuliskan R I, memberikan kesan

pekerjaan pos yang bersifat professional dan bersifat nasional.

Dengan berkembanganya bisnis Pos Indonesia yang tidak lagi mencakup lingkup

nasional melainkan telah merambah pada lingkup Internasional membuat kesan yang

timbul pada logo lama tidak lagi sama dengan tujuan baru dan burung yang masih

7

Page 8: Bab i Laporan Magang

terkurung berkesan burung yang tidak dapat bebas dan lepas. Untuk itu bergantilah

logo Pos.

Gambar 2.2

Logo PT. Pos Indonesia (Persero) Baru

Sumber: Humas PT. Pos Indonesia

Burung merpati pos yang dapat terbang dengan cepat divisualisasikan dengan sayap

yang bergaris horizontal, proporsi burung yang dibuat lebih memanjang dan mengecil

di ujung untuk memberikan gerak dinamis (Gambar 2.2).

Ukuran burung yang lebih besar dari bola dunia, direpresentasikan agar PT. Pos

Indonesia dapat menguasai dunia. Logo memiliki warna dasar ‘jingga’ untuk

menandakan sesuatu yang penting.

Tulisan dengan tipografi bold: POS INDONESIA, menunjukan nama perusahaan

dengan identitas negara, berada dibawah gambar burung dan bola dunia, diartikan

sebagai profesionalitas dibidang usaha, dengan slogan “Untuk anda kami ada”, untuk

lebih menekankan kesan yang mengutamakan pelayanan. Tipografi slogan tersebut

menggunakan huruf latin yang memberikan kesan yang luwes, lentur, dan ramah.

(sumber: http://www.posindonesia.co.id)

8

Page 9: Bab i Laporan Magang

2.2.1 Visi, Misi dan Motto

Setiap perusahaan tentunya memiliki suatu tujuan dan keinginan jangka

panjang yang ingin dicapai. Tujuan dan keinginan tersebut dapat menjadi sebuah

tolak ukur suksesnya pencapaipan sebuah perusahaan. Oleh karena itu, PT. Pos

Indonesia memiliki Visi dan Misi sebagai berikut:

Visi

Menjadi perusahaan pos terpercaya

Misi

1. Berkomitmen kepada pelanggan untuk menyediakan layanan

yang selalu tepat waktu dan nilai terbaik

2. Berkomitmen kepada karyawan untuk memberikan iklim kerja

yang aman, nyaman dan menghargai kontribusi

3. Berkomitmen kepada pemegang saham untuk memberikan hasil

usaha yang menguntungkan dan terus bertumbuh

4. Berkomitmen untuk berkontribusi positif kepada masyarakat

5. Berkomitmen untuk berperilaku transparan dan terpercaya

kepada seluruh pemangku kepentingan

Motto

Terus Bergerak Maju (Move On)

Move on dijabarkan dalam:

1. Vision: To be trusted postal services company

2. Action: Operational effectiveness, cost efficiency, overwhelming

challenge & increase revenue

3. Passion: Champion Postal Company in the region

4. Collaboration: Merger & acquisition

(sumber: http://www.posindonesia.co.id)

9

Page 10: Bab i Laporan Magang

2.2.2 Struktur PT. Pos Indonesia (Persero)

Gambar 2.3

Struktur Organisasi PT. Pos Indonesia

Sumber: www.posindonesia.co.id

Struktur organisasi PT. Pos Indonesia pusat, dimana membawahi seluruh

kantor pos yang tersebar diseluruh Indonesia. Adapun pemegang jabatan inti PT. Pos

Indonesia sebagai berikut:

a. Komisaris Utama

Basuki Yusuf Iskandar

b. Direktur Keuangang

Poernomo

c. Direktur Sumber Daya Manusia dan Umum

Febriyanto

d. Direktur Ritel dan Properti

10

Page 11: Bab i Laporan Magang

GNP Sugiarta Yasa

e. Direktur Surat dan Paket

Agus Fatkhurohman Handoyo

(sumber: http://www.posindonesia.co.id)

2.2.3 Struktur Bagian Pengembangan Bisnis dan Paket

Tabel 2.1

Struktur Bagian Pengembangan Bisnis dan Paket

Sumber: olahan penulis

2.2.4 Job Desciption

Adapun uraian tugas dan fungsi yang akan dijabarkan dalam bentuk kegiatan

pekerjaan yaitu sebagai berikut:

2.2.4.1 Pengembangan Bisnis dan Paket

1. Manajer Pengembangan Produk dan Paket

Bagian Pengembangan Produk Paket dipimpin oleh Manajer

Pengembangan Produk Paket, yang selanjutnya disingkat Man

Pengembangan Produk Paket. Tugas pokok Manajer Pengembangan

11

Pengembangan Bisnis dan Paket

Kinerja Produk Paket Pengembangan Bisnis Paket

Pengembangan Produk Paket

Divisi Riset dan Promosi

Page 12: Bab i Laporan Magang

Produk Paket adalah bertanggung Jawab atas penyusunan kebijakan yang

berkaitan dengan inovasi produk, atribut atau fitur, klasifikasi dan jenis

layanan, pengelolaan brand layanan paket.

Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, Manajer Pengembangan

Produk Paker ditugaskan untuk melaksanakan aktivitas utama:

a. Menyusun program kerja dan anggaran bagiannya;

b. Menyusun strategi pengembangan;

c. Menyusun konsep pengembangan;

d. Mengidentifikasi kebutuhan kemitraan

e. Menginisiasi terselenggaranya kerja sama kemitraan untuk

penguatan dan pengembangan produk paket;

f. Melakukan analisis bisnis yang meliputi: ramalan pangsa pasar,

biaya pengembangan, proyeksi keuangan, dan kesesuaian terhadap

visi dan misi perusahaan;

g. Menyusun kebijakan inovasi bisnis paket;

h. Menyusun kebijakan brand dan pengembangan layanan paket;

i. Menyusun strategi pentarifan;

j. Menyusun keijakan diskon, insentif, dan pembinaan pelanggan;

k. Melakukan pengujian produk;

l. Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap efektivitas

pengembangan produk paket;

m. Melakukan analisis product life cycle

n. Menyusun dan menyampaikan laporan produk paket;

o. Memastikan semua kebijakan yang dibuat untuk pengembangan

produk paket dapat diimplementasikan dan menguntungkan perusahaan.

2. Manajer Kinerja Produk Paket

Bagian Kinerja Produk Paket dipimpin oleh manajer Kinerja Produk Paket

yang selanjutnya disingkat Man Kinerja Produk Paket. Tugas pokok

Manajer Kinerja Produk Paket adalah bertanggung jawab atas penyusunan

kebijakan yang berkaitan dengan pemeliharaan, pengembangan, dan

12

Page 13: Bab i Laporan Magang

akuisisi pasar yang disasar dengan aktivitas penyediaan database prospek

pelanggan layanan paket.

Untuk melaksanakan tugas pokok, Manajer Kinerja Produk Paket

ditugaskan untuk melaksanakan aktivitas utama:

a. Menyusun program kerja dan anggaran di bagiannya;

b. Melakukan riset pasar;

c. Menyusun kebijakan segmenting, targeting, dan positioning produk

paket;

d. Menyusun database prospek pelanggan korporat sebagai acuan

penggarapan account customer;

e. Menyusun kebijakan pemeliharaan dan pengembangan pasar melalui

kegiatan promosi;

f. Melakukan monitoring efektifitas kebijakan;

g. Menyusun indicator dan mengukur kepuasan pelanggan;

h. Menyusun kebijakan mesin pranko;

i. Menyampaikan laporan bulanan kinerja produk surat;

j. Menyusun laporan yang terkait dengan bisnis layanan surat.

3. Divisi Riset dan Promosi

Divisi ini dibawahi oleh manajer Kinerja Produk Paket, bertugas

membantu manajer dalam mengambil keputusan pasar seperti membuat

konten iklan, melakukan riset pemasaran, menganalisi media promosi dan

sebagainya.

4. Manajer Pengembangan Bisnis Paket

Divisi Pengembangan Bisnis Paket dipimpin oleh Vice President

Pengembangan Bisnis Paket, yang selanjutnya disingkat VP

Pengembangan Bisnis Paket.

Tugas pokok Vice President Pengembangan Bisnis Paket adalah

bertanggung jawab atas ketersediaan kebijakan bisnis paket, inovasi

produk dan proses bisnis paket sesuai dengan kebutuhan pelanggan,

13

Page 14: Bab i Laporan Magang

database prospek pelanggan untuk produk paket serta menyusun laporan

kinerja produk paket.

Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, Vice President Pengembangan

Bisnis Paket ditugaskan untuk melaksanakan aktivitas utama:

a. Mengelola anggaran biaya di bidangnya;

b. Merancang kebijakan pengembangan bisnis;

c. Merancang kebijakan penelitian;

d. Menyusun kebijakan tariff;

e. Merancang kebijakan pengelolaan brand;

f. Mengembangkan atribut dan fitur;

g. Merancang inovasi produk;

h. Merancang indicator dan mengukur kepuasan pelanggan paket;

i. Menyediakan data prospek pelanggan yang dituju;

j. Menyusun laporan kinerja.

Dalam penyelenggaraan aktivitasnya, Vice President Pengembangan

Bisnis Paket berkoordinasi dengan:

a. VP. Pengelolaan penjualan, dalam hal up-dating data tariff, identifikasi

kebutuhan pelanggan atas layanan paket.

b. SVP. Operasi, dalam hal pemenuhan kapasitas operasi;

c. VP. Komunikasi Korporat, dalam hal ini mendesain produk paket.

Dalam melaksanakan tugasnya, Vice President Pengembangan Bisnis

Paket dibantu oleh:

a. Bagian Pengembangan Produk Paket.

b. Bagian Kinerja Produk Paket.

(sumber: Bagian kinerja Produk Paket, Pos Indonesia)

14

Page 15: Bab i Laporan Magang

2.3 Pelaksanaan Magang

2.3.1 Waktu dan Lokasi Magang

2.3.1.1 Waktu dan Pelaksanaan Magang

Waktu pelaksanaan Magang dilaksanakan penulis mulai tanggal 5 Juni

2015 hingga 15 Juli 2015. Untuk lama pelaksanaan kerja Praktek Lapangan atau

Magang disesuaikan dengan yang diwajibkan oleh kapus yaitu 1 (satu) bulan (40

hari kerja). Lokasi Kerja Praktek Lapangan atau Magang bertempat di PT. Pos

Indonesia (Persero) yang beralamat di Jl. Banda No. 30 Cihapit Bandung, Jawa

Barat.

2.3.1.2 Jadwal dan Aktivitas Magang

Dalam bab ini penulis akan menjelaskan proses Magang yang telah

dilakukan oleh penulis selama bulan Juni sampai Juli di perusahaan PT. Pos

Indonesia (Persero). Proses Magang dilaksanakan pada hari senin sampai dengan

jumat untuk jam kerja menyesuaikan dengan jam kerja karyawan.

Tabel 2.2

Uraian Aktivitas Magang

No TanggalJam

Datang

Jam

PulangDeskripsi Kegiatan

1 5 Juni 2015 09.00 13.00 Pengenalan tentang perusahaan PT. Pos

Indonesia (Persero) Pusat

2 8 Juni 2015 08.00 17.00 Mengenal benda-benda promosi Below the

line yang digunakan oleh divisi Kinerja

Produk Paket

3 9 Juni 2015 08.00 16.00 Pengenalan divisi Kinerja Paket Promosi

dan menganalis promoting tool below the

line PT. Pos Indonesia

4 10 Juni 2015 08.00 17.00 Mencari dan memperdalam informasi

mengenai riset pemasaran

5 11 Juni 2015 08.00 18.00 Pemberian tugas dan jobdesk untuk

15

Page 16: Bab i Laporan Magang

mengolah database sebaran kirpos paket

nasional bulan Januari 2015

6 12 Juni 2015 08.00 17.00 Menyusun database pelanggan pengguna

paket untuk memetakan pelanggan

potensial mulai dari regional 1-11

7 15 Juni 2015 08.00 17.00 Menyusun database pelanggan pengguna

paket untuk memetakan pelanggan

potensial mulai dari regional 1-11

8 16 Juni 2015 08.00 17.00 Menyusun database pelanggan pengguna

paket untuk melihat pelanggan potensial

yang akan mendapat reward mulai dari

regional 1-11

9 17 Juni 2015 08.00 17.00 Menyusun database pelanggan pengguna

paket untuk melihat pelanggan potensial

yang akan diberikan reward mulai dari reg

1-11

10 18 Juni 2015 08.00 17.00 Menyusun database pelanggan pengguna

paket mulai dari regional 1-11 dan memilih

pelanggan potensial

11 22 Juni 2015 08.00 16.30 Menyusun database pelanggan potensial

paket regional ke 1-11 dan memilih

pelanggan potensial

12 23 Juni 2015 08.00 16.30 Menyusun database pelanggan potensial

paket regional ke 1-11 dan memilih

pelanggan potensial

13 24 Juni 2015 08.00 16.30 Menyusun pelanggan potensial dari

database pelanggan paket seluruh

Indonesia mulai dari regional ke 1-11

14 25 Juni 2015 08.00 16.30 Menyusun database pelanggan potensial

paket regional ke 1-11 dan memilih

16

Page 17: Bab i Laporan Magang

pelanggan potensial

15 26 Juni 2015 08.00 16.30 Menyusun database pelanggan pengguna

paket untuk memilih pelanggan potensial

16 27 Juni 2015 08.00 16.30 Memetakan database sebaran kiriman

paket pos regional 1-11 untuk

meningkatkan transaksi dan mengetahui

kecenderungan pengguna jasa

17 28 Juni 2015 08.00 16.30 Memetakan data sebaran kiriman paket pos

regional 1-11 untuk meningkatkan

transaksi dan mengetahui kecenderungan

pengguna jasa paket pos

18 29 Juni 2015 08.00 16.30 Memetakan data sebaran kiriman paket pos

regional 1-11 untuk meningkatkan

transaksi dan mengetahui kecenderungan

pengguna jasa paket pos

19 30 Juni 2015 08.00 16.30 Memetakan data sebaran kiriman paket pos

reg 1-11 untuk meningkatkan transaksi dan

mengetahui kecenderungan pengguna jasa

paket pos.

20 1 Juli 2015 08.00 16.30 Memetakan data sebaran kiriman paket pos

reg 1-11 untuk meningkatkan transaksi dan

mengetahui kecenderungan pengguna jasa

paket pos

21 2 Juli 2015 08.00 16.30 Memetakan data sebaran kiriman paket pos

reg 1-11 untuk meningkatkan transaksi dan

mengetahui kecenderungan pengguna jasa

paket pos

22 3 Juli 2015 08.00 16.30 Memetakan data sebaran kiriman paket pos

regional 1-11 untuk meningkatkan

transaksi dan mengetahui kecenderungan

17

Page 18: Bab i Laporan Magang

pengguna jasa paket pos

23 4 Juli 2015 08.00 16.30 Memetakan data sebaran kiriman paket pos

regional 1-11 untuk meningkatkan

transaksi dan mengetahui kecenderungan

pengguna jasa paket pos

24 7 Juli 2015 08.00 16.30 Memetakan data sebaran kiriman paket pos

regional 1-11 untuk meningkatkan

transaksi dan mengetahui kecenderungan

pengguan jasa paket pos

25 8 Juli 2015 08.00 16.30 Memetakan data sebaran kiriman paket pos

regional 1-11 untuk meningkatkan

transaksi dan mengetahui kecenderungan

pengguna jasa paket pos

26 9 Juli 2015 08.00 16.30 Membuat grafik dari hasil pengolahan data

masing-masing paket biasa dan kilat-

khusus

27 10 Juli 2015 08.00 16.30 Membuat grafik dari hasil pengolahan data

masing-masing paket biasa dan kilat-

khusus

28 13 Juli 2015 08.00 16.30 Membuat laporan yang berisi grafik

sebaran paket pos biasa dan kilat-khusus

Januari-Juni 2015

29 14 Juli 2015 08.00 16.30 Membuat laporan yang berisi grafik

sebaran paket pos biasa dan kilat-khusus

Januari-Juni 2015

30 15 Juli 2015 08.00 16.30 Presentasi laporan dan pemberian nilai

2.4 Deskripsi Magang

Pelaksanaan kegiatan magang yang dimulai pada tanggal 5 Juni 2015

hingga 15 Juli 2015. Sebelum penulis melaksanakan kegiatan magang penulis diberi

18

Page 19: Bab i Laporan Magang

pengetahuan dan pengenalan terlebih dahulu mengenai suasana di lingkungan kerja

magang, karyawan-karyawan, dan ruang kerja bagian Kinerja Produk Paket PT. Pos

Indonesia (Persero) tempat penulis melakukan aktivitas magang sehari-hari.

Seluruh kegiatan magang dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Mengumpulkan dan memberikan pendapat tentang media promosi

Below The Line PT. Pos Indonesia (Persero)

Kegiatan yang dilakukan oleh bagian Kinerja Produk Paket, divisi

Riset dan Promosi adalah menganalisis seberapa efektifkah media-

media promosi yang digunakan oleh PT. Pos Indoneisa dalam

mengkomunikasikan jasanya kepada pelanggan. Hal ini dilakukan

dengan cara melihat data penempatan media promosi below the line di

kantor pos seluruh Indonesia dan membandingkannya dengan data

pengguna jasa paket pos di kantor pos seluruh Indonesia. Kegunaan

dari analisis ini adalah agar perusahaan dapat mengetahui kantor-

kantor pos yang harus diberikan kegiatan promosi yang lebih intensif.

Adapun media promosi below the line yang digunakan oleh PT. Pos

Indonesia dalam memasarkan jasanya yaitu flyer paket pos, roll

banner paket pos, t-shirt warehouse, print cut sticker paket pos,

booklet paket pos, buku panduan digital controlling promotion, stiker

fragile, stiker paket jumbo, stiker paket pos, flyer paket bisnis, flyer

paket jumbo, roll banner paket jumbo. Setelah semuanya di sebar di

kantor pos seluruh Indonesia, kemudian beberapa team/perorangan

diutus untuk mengambil sampel kepuasan pelanggan sebagai bukti dan

laporan apakah promosi yang dijalankan sudah efektif atau tidak.

2. Memilih konsumen potensial dari database pelanggan pengguna jasa

kiriman pos seluruh Indonesia (regional 1-11)

Kegiatan ini dilakukan bertujuan untuk menjaga konsumen yang

menggunakan jasa paket pos agar tetap loyal. Memilih pelanggan

potensial dari sebuah database pelanggan dimana terdapat informasi

berupa alamat rumah dan jumlah melakukan transaksi pengguna jasa.

19

Page 20: Bab i Laporan Magang

Dalam pemilihan pelanggan potensial ini, staff membatasi hanya

pelanggan yang melakukan transaksi lebih dari tiga kali yang akan

memperoleh reward. Reward disini dapat berupa souvenir bertema Pos

Indonesia atau diskon/penawaran khusus.

3. Memetakan pelanggan pengguna jasa paket pos biasa dan kilat khusus

Memetakan pelanggan pengguna jasa paket pos per bulan Januari

hingga Maret mulai dari regional 1 sampai 11. Data-data pelanggan ini

dipisah menjadi dua buah data yaitu data yang pertama merupakan

pengguna jasa paket pos biasa dan data yang kedua merupakan

pengguna paket pos kilat-khusus. Setelah menyortir jumlah pelanggan

tersebut dilakukan suatu penjumlahan untuk mengetahui besar

penggunaan jasa paket pos biasa dan kilat-khusus di masing-masing

daerah. Hal ini dilakukan untuk mengetahui seberapa efektif media

promosi mempengaruhi kecenderungan pasar dalam menggunakan

jasa pengiriman paket pos. Setelah itu melakukan sebuah penyortiran

jumlah berat di masing-masing regional untuk meningkatkan kinerja

antar-mengantar barang.

4. Membuat grafik dari hasil data sebaran paket biasa dan paket kilat-

khusus

Menbuat grafik dari data sebaran yang telah disortir, kegunaan dari

pembuatan grafik ini adalah untuk mempermudah manajer pemasaran

dalam mempresentasikan laporan yang ada di lapangan kepada

perusahaan.

5. Membuat laporan data sebaran paket biasa dan paket kilat-khusus

Membuat laporan data sebaran paket biasa dan paket kilat-khusu yang

telah menjadi informasi bagi manajer pemasar dalam menentukan

keputusan pasar. Pada laporan ini, semua data yang sebelum tidak

dapat diterjemahkan oleh manajer pemasaran menjadi mudah untuk

diaplikasikan dengan tujuan pemasaran perusahaan.

20

Page 21: Bab i Laporan Magang

2.5 Tinjauan Aplikatif

2.5.1 Komunikasi Pemasaran

Komunikasi pemasaran ialah semua elemen dalam pemasaran yang

memberi arti dan mengkomunikasikan nilai kepada konsumen dan stakeholder

sebuah perusahaan.1 Namun, jika kita artikan secara sederhana definisi komunikasi

pemasaran menurut Machfoedz (2010: 16) adalah istilah yang digunakan untuk

menerangkan arus informasi tentang produk dari pemasar sampai kepada

konsumen. Pelaku pemasaran biasanya menggunakan iklan, pemasaran langsung,

publisitas, promosi penjualan, dan penjualan lansung dengan tujuan untuk

memberikan informasi kepada konsumen. Dan juga terjadi sebaliknya kepada

konsumen, pada saat pelaku pemasaran memperkenalkan produknya kepada

konsumen, mereka memanfaatkan waktu tersebut untuk menghimpun informasi

tentang kegunaan produk. Pada tahap ini, sukses tidaknya para pelaku pemasaran

menjual produknya tergantung pada kejelasan informasi yang diterima oleh

konsumen sehingga tidak terjadi kerancuan informasi.

Strategi pemasaran banyak berkaitan dengan komunikasi, untuk dapat

menjalankan fungsi pemasaran maka yang dilakukan dalam kegiatan periklanan

harus lebih dari sekedar memberikan informasi kepada khlayak. (Jefkins, 1997:15)

Karena hal tersebut dapat membuat komunikasi pemasaran tidak efektif dan

pincang. Pada dasarnya, komunikasi pemasaran harus didukung oleh berbagai

macam bentuk promosi seperti periklanan, respons langsung, publisitas dan

personal selling atau yang lebih kita kenal sebagai bauran promosi.

1Warren J. Keegan et.al. (1995), Marketing 2nd ed, Prentice-Hall., Inc., Englewood Clioffs, New Jersey

Banyak orang yang mengira bahwa komunikasi pemasaran hanya sebatas

pada periklanan dan promosi penjualan. Oleh karena itu, semakin banyak manajer

pemasaran yang menyadari betapa pentingnya komponen pemasaran seperti

produk, harga, distribusi, periklanan, promosi, dan komponen pemasaran lain yang

21

Page 22: Bab i Laporan Magang

mengandung unsur komunikasi. Dengan demikian, jangkauan komponen model

komunikasi yang disebut “pesan” menjadi lebih luas daripada iklan di televisi dan

media cetak. Karena terbatas oleh media dan bersifat satu arah tanpa adanya

feedback. Dalam komunikasi ada empat tipe pesan: pesan yang direncanakan,

pesan yang memberi kesimpulan, pesan tentang jaminan mutu, dan pesan yang

tidak direncanakan. Pesan yang direncanakan merupakan sarana pemasaran yang

digunakan secara reguler, seperti iklan, publisistas, dan label kemasan. Pesan yang

memberi kesimpulan diterapkan pada bagian bauran pemasaran, seperti harga,

metode distribusi, dan tampilan produk. Pesan tentang jaminan mutu disampaikan

kepada konsumen melalui kualitas pelayanan konsumen yang diberikan oleh

pemasar. Pesan yang tidak direncanakan adalah pesan yang terjadi secara “serta

merta” melalui saluran informal biasanya terjadi ketika karyawan sebuah

perusahaan bercerita tentang lingkungan perusahaan kepada pihak lain.

(Machfoedz, 2010: 19)

Menurut Kotler (2003) dalam bukunya Marketing Management,

mengatakan bahwa komunikasi pemasaran terpadu atau lebih dikenal dengan

Integrated Marketing Communication adalah pendekatan yang lebih populer yang

diterapkan oleh professional pemasaran dan komunikasi untuk mengkoordinasikan

berbagai pengalaman konsumen dengan komunikasi pemasaran merek tertentu.

Dalam pengertian komunikasi pemasaran terpadu tersebut Kotler menekankan

bahwa hubungan dengan konsumen tidak harus lengkap dengan elemen-elemen

komunikasi pemasaran yang sudah ada melainkan bisa diacak sesuai dengan

kebutuhan pemasar dalam mengkomunikasikan produknya. Karena itu, program

komunikasi pemasaran terpadu digunakan untuk mengkoordinasikan pesan dan

media yang berbeda untuk suatu produk, agar konsumen dapat menerima arus pesan

yang konsisten dan rasional pada waktu yang tepat, yaitu konsumen tetap

meresponnya untuk digunakan dalam proses pembelian. (Machfoedz, 2010: 20)

Terdapat empat media komunikasi yang digunakan oleh pemasar untuk

menyampaikan pesan, yaitu: (1) periklanan, (2) respons langsung, (3) publisitas,

dan (4) personal selling. (Machfoedz, 2010: 20-21)

22

Page 23: Bab i Laporan Magang

a. Periklanan

Konsumen menggunakan periklanan untuk mempelajari alternative

yang ada dan menghimpun informasi sebagai bahan evaluasi.

Sementara itu, pemasar berupaya untuk mempengaruhi evaluasi

pembelian yang dialami konsumen.

b. Respons langsung

Media respons langsung lebih memberikan kemungkinan kepada

pemasar untuk menyesuaikan pesan bagi segmen kecil. Misalnya

katalog yang disertai formulir pembelian atau pesanan seringkali

difokuskan kepada segmen konsumen yang ditetapkan berdasarkan

pembelian yang pernah dilakukan oleh konsumen.

c. Publisitas

Upaya yang dilakukan oleh pelaku pemasaran untuk mempengaruhi

opini public tentang produk mereka melalui media cetak secara gratis

dalam bentuk press release.

d. Personal selling

Merupakan media respons langsung yang efektif karena disampaikan

secara langsung dalam pertemuan tatap muka antara wiraniaga yang

mewakili perusahaan dan konsumen sebagai pihak yang membutuhkan

produk atau jasa.

2.5.2 Persuasi Dalam Komunikasi Pemasaran

Persuasi merupakan esensi dari komunikasi pemasaran, komunikator

pemasaran--seiring dengan mereka yang memiliki peran berorientasi persuasi lainnya

(misalnya teologis, orang tua, guru, atau politisi)—berupaya mengarahkan orang

untuk menerima semua kepercayaan, sikap, atau perilaku dengan menggunakan daya

tarik logis (reasoning) serta emosional. Terdapat pemikiran yang menyebutkan bahwa

persuasi merupakan metode praktik, atau teknik tunggal. Ada banyak metode persuasi

secara teoritis, disamping yang dilakukan secara praktisi. (Shimp, 2000: 227-232)

1) Perangkat untuk mempengaruhi: Perspektif Persuader

23

Page 24: Bab i Laporan Magang

Psikolog sosial, Robert Cialdini, telah menghabiskan banyak waktu

dalam perjalanan karirnya untuk meneliti taktik-taktik persuasive yang

digunakan dealer mobil, penjual asuransi, pencari dana, pelayan, dan

praktisi persuasi lainnya. Robert Cialdini mengidentifikasikan ena

perangkat untuk mempengaruhi yang digunakan dalam praktik

persuasi, yaitu: (1) reciprocation, (2) komitmen dan konsistensi (3)

bukti sosial (social proof) (4) rasa suka (5) otoritas, dan (6)

kelangkaan (scarcity).

a. Reciprocation

Sebagai bagian dari proses sosialisasi salam semua kultur, masyarakat

memiliki norma yang disebut norm of reciprocity. Sejak masa kanak-

kanak, kita belajar membalas bantuan yang kita terima dengan

memberikan bantuan, merespon kebaikan dengan kebaikan pula.

dengan mengetahui hal ini, komunikator pemasaran terkadang

memberikan hadiah atau contoh produk dengan harapan bahwa

pelanggan akan membalas (reciprocate) dengan membeli produk

mereka.

b. Komitmen dan konsistensi

Setelah individu memutuskan sebuah pilihan (komitmen), seringkali

ada tendensi yang kuat untuk terus loyal kepada pilihan tersebut.

Konsistensi merupakan karakteristik manusia yang bernilai tinggi.

Kita mengagumi orang yang konsisten dengan opini dan tindakan

mereka dan kadangkala kita merasa malu pada diri sendiri apabila kita

mengatakan sesuatu yang berbeda dengan apa yang kita lakukan.

Karenanya, komunikator pemasaran dapat berusaha melakukan “click-

whirr” kepada konsumen dengan cara membuat mereka melakukan

komitmen kepada sesuatu, serta berharap konsumen akan terus

melakukan tindakan yang konsisten dengan komitmen mereka.

c. Bukti sosial

24

Page 25: Bab i Laporan Magang

Prinsip bukti sosial (social proof) diberlakukan dalam situasi dimana

tidak diketahui secara jelas definisi perilaku yang sesuai. Ketika tidak

mengetahui dengan pasti apa yang harus dilakukan, kita sering melihat

bagaimana perilaku orang lain; perilaku mereka memberikan bukti

sosial mengenai bagaimana kita berperilaku. Sebagai contoh,

seseorang meminta anda menyumbang untuk kegiatan amal dan

jumlah yang harus diberikan tidak jelas, karenanya anda mungkin akan

bertanya berapa jumlah yang diberikan orang lain, kemudian anda pun

memberikan jumlah yang sama.

d. Rasa suka

Taktik mempengaruhi ini berhubungan dengan fakta bahwa seseorang

cenderung mengadopsi sebuah sikap atau melakukan suatu tindakan

ketika seseorang yang disukai mempromosikan tindakan tersebut. Ada

berbagai manifestasi dari rasa suka. Dua diantara yang paling utama

dalam komunikasi pemasaran adalah daya tarik fisik dan kesamaan.

e. Otoritas

Sebagian besar orang dididik untuk menghormati figure yang dikenal

memiliki otoritas dan menunjukan kepatuhan terhadap mereka.

Karenanya, tidak mengejutkan jika komunikator pemasaran

menunjukan usaha mereka kepada pihak otoritas, seperti orang tua

menghukum anaknya dengan tidak memberikan uang saku, daya tarik

bagi otoritas umumnya menggunakan peran pengganti dan bukan

figure otoritas yang sebenarnya. Sebagai contoh, pengiklan terkadang

menggunakan otoritas di bidang medis untuk mempromosikan

keunggulan produknya.

f. Kelangkaan

Taktik mempengaruhi ini didasarkan atas prinsip bahwa segala sesuatu

akan menjadi lebih diinginkan ketika ada banyak permintaan terhadap

sebuah item, namu item tersebut tidak tersedia dalam jumlah yang

banyak. Secara sederhana, sebuah produk yang langka atau menjadi

25

Page 26: Bab i Laporan Magang

langka akan lebih bernilai. Para penjual menggunakan taktik ini untuk

mendorong orang agar segera melakukan pembelian.

2.5.3 Bauran Pemasaran Jasa

Lupiyoadi (2006: 70) mengatakan bauran pemasaran merupakan alat bagi

pemasar yang terdiri atas berbagai unsur suatu program pemasaran yang perlu

dipertimbangkan agar implementasi strategi pemasaran dan positioning yang

ditetapkan dapat berjalan sukses. Sedangkan Tjiptono (2006: 32) menambahkan

unsur bauran pemasaran mengenai physical evidence, karakteristik intangible pada

jasa menyebabkan pelanggan/konsumen potensial tidak dapat menilai suatu jasa

sebelum merasakannya. Ini menyebabkan resiko yang dipersepsikan konsumen dalam

keputusan pembelian semakin besar. Oleh sebab itu, salah satu unsur penting dalam

bauran pemasaran adalah upaya untuk mengurangi resiko tersebut dengan cara

menawarkan bukti fisik dari karakteristik jasa.

Bauran pemasaran atau strategi pemasaran adalah proses yang

mengidentifikasikan dan menyeleksi pasar sasaran. (Machfoedz, 2010: 122)

a. Segmentasi

Proses segmentasi dipandang perlu karena produk tunggal tidak akan

dapat memnuhi kebutuhan semua konsumen di pasar massal. Dalam

batas tertentu, setiap orang adalah segmen pasar tersendiri tidak ada

dua atau lebih orang memiliki kesamaan yang tepat dalam hal

motivasi, kebutuhan, proses keputusan, dan perilaku pembelian.

Segmentasi pasar secara lebih spesifik memerlukan lima tahapan yang

dapat diuraikan sebagai berikut: (Machfoedz, 2010: 123)

1. Mengidentifikasikan struktur kebutuhan populasi konsumen

tingkat individu

2. Mengelompokan konsumen ke dalam segmen yang homogeny

berdasarkan profil kebutuhan

3. Seleksi pasar sasaran

26

Page 27: Bab i Laporan Magang

4. Pengembangan positioning untuk penawaran produk atau jasa

dalam segmen terpilih

b. Targeting

Setelah melakukan evaluasi segmenting, biasanya pemasar

menetapkan jumlah dan tipe pengsa untuk dilayani. Pasar sasaran

terdiri dari sekelompok konsumen dengan beraneka ciri kebutuhan

yang harus dipenuhi. Untuk memenuhi kebutuhan konsumen,

perusahaan dapat mengadopsi satu di antara tiga strategi cakupan

pasar: pemasaran terpadu, pemasaran terpisah, dan pemasaran

terkonsentrasi. (Machfoedz, 2010: 131)

1. Pemasaran Terpadu

Dengan menerapkan strategi pemasaran terpadu, perusahaan dapat

mengabaikan perbedaan segmen dan berusaha mendapatkan pasar

dengan satu penawaran. Penawaran tersebut akan lebih focus pada

kebutuhan yang banyak dibutuhkan konsumen daripada Sesuatu

yang berbeda dengan kebutuhan yang bersifat umum.

2. Pemasaran terpisah

Dengan menerapkan strategi pemasaran terpisah, perusahaan

menetapkan atau membidik beberapa segmen pasar dan desain

yang berbeda kegunaan dan fungsi kepada pelanggan sesuai

dengan daya beli dan kepribadian konsumen. Strategi pemasaran

terpisah ini terbukti dapat meningkatkan volume penjualan

perusahaan karena produk yang ditawarkan lebih mendekati

keinginan konsumen. Namun, juga memiliki kekurangan yang juga

meningkatkan biaya operasional. Dengan memodifikasi produk

utnuk memenuhi persyaratan segmen pasar yang berbeda

diperlukan adanya riset, peramalan, analisis penjualan, rencana

promosi, dan manajemen saluran. Yang tentu saja menambah

beban biaya promosi. Banyak perusahaan mempertimbangkan

penggunaan strategi ini karena biaya yang mahal.

27

Page 28: Bab i Laporan Magang

3. Pemasaran terkonsentrasi

Strategi pemasaran terkonsentrasi lebih sesuai untuk perusahaan

yang memiliki jumalah sumber daya yang sedikit. Pemasaran

terkonsentrasi memberikan jalan bagi perusahaan kecil yang baru

berdiri, agar dapat bertahan dalam menghadapi persaingan dengan

perusahaan yang memiliki sumber daya yang banyak. (Machfoedz,

2010: 132-133)

c. Positioning

Setelah segmen potensial dapat didefinisikan dan segmen yang

dijadikan promosi telah dipilih, perusahaan harus tetap memilih

penetapan posisi (positioning) untuk produk atau jasa dalam pikiran

konsumen yang berada di segmen yang telah dipilih. Penetapan posisi

produk (positioning) adalah penetapan arti produk di dalam pikiran

konsumen menurut ciri atau arti pentingnya berdasarkan perbandingan

produk pesaing. Penetapan posisi produk seringkali dipandang sebagai

elemen yang sangat penting dalam strategi pemasaran perusahaan.

Dalam menetapkan posisi, pelaku pemasaran dapat menerapkan

strategi berikut: (Machfoedz, 2010: 133-134)

Penetapan posisi berdasarkan ciri khas produk.

Penetapan posisi berdasarkan manfaat produk.

Penetapan posisi berdasarkan penggunaan sesuai dengan event.

Penetapan posisi berdasarkan pembandingan langsung dengan

produk pesaing.

Penetapan produk berdasarkan perbedaan kategori.

2.5.4 Promosi Penjualan

Promosi penjualan adalah suatu aktivitas dan atau materi yang dalam

aplikasinya menggunakan teknik, di bawah pengendalian penjual atau

28

Page 29: Bab i Laporan Magang

produsen, yang dapat mengkomunikasikan informasi ersuasif yang

menarik tentang produk yang ditawarkan penjual atau produsen, baik

secara lansung atau tidak langsung yang dapat mempengaruhi keputusan

pembelian. (Machfoedz, 2010: 32)

Tujuan dari promosi yaitu untuk mempengaruhi konsumen, promosi

dimaksudkan untuk mengubah perilaku konsumen. Berikut adalah

beberapa tujuan promosi menurut Machfoedz (2010: 36) yaitu:

a. Membangun citra merek

Promosi dapat digunakan untuk membangun citra merek dengan

mengacu pada merek sereal, perusahaan penyewaan mobil. Sistem

transportasi udara, dan hotel yang telah menggunakan berbagai strategi

promosi penjualan yang terencana dengan baik untuk meningkatkan

citra merek.

b. Pengenalan produk baru

Periklanan dan promosi dapat diterapkan bersama-sama pada

pengenalan produk dan jasa baru. Untuk menunjukan strategi di balik

fungsi promosi dalam pengenalan produk baru, tantangan pertama

yang dihadapi adalah menumbuhkan kepercayaan khalayak kepada

produk. Promosi penjualan diawali dengan membangkitkan rasa ingin

mencoba dengan menawarkan kupon sebagai iklan dan pengiriman

contoh gratis kepada khalayak, serta menyelenggarakan kontes agar

khalayak membandingkan produk dengan pesaing.

2.5.5 Periklanan

Iklan dan periklanan memiliki arti yang berbeda, terkadang banyak orang

yang menyamakan iklan dengan periklanan. Jika dijabarkan maka definisi

periklanan dan iklan adalah Periklanan merupakan suatu bentuk

komunikasi massal yang menyampaikan informasi pasar untuk

mempertemukan pembeli dan penjual di tempat penjaulan produk

(Machfoedz, 2010: 139) sedangkan iklan adalah segala bentuk penyajian

informasi dan promosi secara langsung yang dilakukan oleh sponsor untuk

29

Page 30: Bab i Laporan Magang

menawarkan ide barang, atau jasa.2 Jadi, jika kita jabarkan periklanan

lebih ke manajemen atau perencanaan agar pesan produk dapat sampai di

benak konsumen, sedangkan iklan merupakan penyajiannya atau hasil dari

aktivitas periklanan menghasilkan sebuah iklan.

2.5.6 Fungsi-Fungsi Periklanan

Secara umum, periklanan dikenal sebagai pelaksana beragam fungsi

komunikasi yang penting bagi perusahaan bisnis dan komunikasi. Berikut

ini merupakan fungsi-fingsi periklanan, yaitu: (1) informing (memberi

informasi), (2) persuading (mempersuasi), (3) reminding (mengingatkan),

(4) adding value (memberikan nilai tambah), (5) assisting (mendampingi

upaya-upaya lain dari perusahaan. (Shimp. 1997: 357-361)

a. Informing (memberi informasi)

Perikalanan membuat konsumen sadar (aware) akan merek-merek

yang baru, mendidik mereka mengenai fitur dan maffat merek, serta

memfasilitasi citra merek yang positif. Karena merupakan suatu

bentuk komunikasi yang efektif, berkemampuan menjangkau khalayak

yang luas dengan biaya per kontak yang relative murah. Periklanan

memfasilitasi pengenalan merek-merek baru meningkatkan jumlah

permintaan terhadap merek-merek yang ada.

2 Warren J. Keegan et.al. (1995), Marketing 2nd ed., Prentice Hall Inc., Englewood Cliff, New Jersey.

b. Persuading (memberi persuasi)

Iklan yang efekti efektif yang mampu untuk mempersuasi pelanggan

untuk mencoba produk dan jasa yang diiklankan. Terkadang pesruasi

berbentuk mempengaruhi konsumen primer yaitu menciptakan permintaan

untuk keseluruhan kategori produk.

c. Reminding (mengingatkan)

Iklan menjaga agar merek perusahaan tetap segar dalam ingatan para

konsumen. Saat kebutuhan muncul, yang berhubungan dengan produk

yang diiklankan, dampak periklanan di masa lalu memungkinkan

30

Page 31: Bab i Laporan Magang

merek pengiklan untuk muncul di benak konsumen sebagai suatu

kandidat merek yang akan dibeli.

d. Adding value (tambahan nilai)

Memberikan nilai tambah seperti penyempurnaan, kualitas atau

mengubah persepsi konsumen dapat menyebabkan merek dipandang

lebih elegan, lebih bergaya dan bergengsi.

2.5.7 Tujuan Periklanan

Iklan digunakan secara luas untuk mempromosikan produk, jasa, ide citra,

penerbitan atau bahkan orang. Menurut Fungsinya, iklan dimaksudkan

dengan tujuan-tujuan sebagai berikut: (Machfoedz, 2010: 152)

a. Mendorong meningkatkan permintaan

b. Mengimbangi iklan pesaing

c. Meningkatkan efektifitas pesaing

d. Meningkatkan efektifitas wiraniaga

e. Meningkatkan kegunaan produk

f. Menguatkan citra produk di benak konsumen

g. Mengurangi fluktuasi penjualan

2.5.8 Strategi Kreatif Periklanan

Perusahaan harus dapat berkompetisi dengan lawan yang umumnya telah

mempersiapkan diri dengan baik. Ini berarti perusahaan harus memasuki “permainan”

periklanan dengan suatu rencana yang jelas dalam benak. Suatu rencana periklanan

mengevaluasi sejarah periklanan produk atau merek, mengusulkan tentang media

iklan apa yang akan digunakan selanjutnya harus diarahkan, serta menyesuaikan

strategi yang diusulkan guna memlihara atau meningkatkan situasi kompetitif merek.

Untuk merealisasikan rencana periklanan ke dalam tindakan, diperlukan:

(1) eveluasi yang cermat tentang perilaku pelanggan yang berkaitan dengan merek,

(2) evaluasi mendetail tentang kompetisi, dan (3) upaya yang terkoordinasi untuk

menyatukan program periklanan yang diusulkan terhadap strategi pemasaran merek

secara keseluruhan. Strategi periklanan adalah apa yang dikatakan pengiklan tentang

merek yang diinginkan. Strategi ini merupakan formulasi suatu pesan periklanan yang

31

Page 32: Bab i Laporan Magang

mengkomunikasikan keuntungan utama dari merek atau bagaiman merke tersebut

bisa memecahkan masalah konsumen. (Shimp, 2000: 419-420)

Formulasi suatu strategi periklanan mensyaratkan pengiklan untuk

mengupayakan langkah-langkah formal berikut ini, yang disebut program lima

langkah: (Shimp, 2000: 420-423)

a. Menspesifikasi fakta kunci. Fakta kunci dalam strategi periklanan

adalah pernyataan tunggal dari sudut pandang konsumen, yang

mengidentifikasi mengapa para konsumen membeli atau tidak

membeli produk/jasa/merek, atau tidak mempertimbangkan produk

tersebut sebagai produk yang layak.

b. Menyatakan permasalahan utama. Perpanjangan dari fakta kunci,

langkah ini menyatakan masalah pemasaran utama bisa jadi adalah

masalah citra, masalah persepsi produk, atau suatu masalah dalam

persaingan.

c. Menyatakan tujuan komunikasi. Merupakan pernyataan langsung efek

periklanan apa yang diinginkan dari pasar sasaran dan bagaimana iklan

tersebut seharusnya mempersuasi kepada konsumen.

d. Mengimplementasikan strategi pesan yang kreatif. Inti dari

keseluruhan strategi periklanan adalah strategi pesan iklan yang

kreatif, terkadang disebut juga kerangka kerja kreatif. Kerangka kerja

kreatif bagi sebuah merek dirangkum dalam pernyataan tunggal yang

disebut pernyataan “positioning”. Pernyataan “positioning” adalah

gagasan kunci yang menyatukan apa yang diharapkan akan dimengerti

dari suatu merek di dalam benak konsumen serta dengan

mempertimbangkan tentang bagaimana pesaing mempromosikan

merek-merek mereka.

e. Membangun arus perintah korporat/divisional. Langkah terakhir dalam

memformulasikan suatu strategi periklanan melibatkan persyaratan-

persyaratan wajib yang harus disertakan dalam suatu iklan. aspek

strategi periklanan ini relative bersifat teknis dan tidak kreatif. Pada

32

Page 33: Bab i Laporan Magang

dasarnya, strategi ini mengingatkan pengiklan untuk menyertakan

slogan atau logo korporat, suatu kalimat standar, berbagai peraturan

yang ditetapkan pemerintah dan sebagainya.

Jika ditarik suatu kesimpulan jadi strategi periklanan mengatur detil-detil

kampanye periklanan yang akan datang. Strategi periklanan berpatokan pada

pendekatan disiplin guna menganalisis produk, konsumen serta pesaing.

2.5.9 Riset Periklanan

Riset periklanan merupakan salah satu cabang dari riset pemasaran. Riset ini muncul

untuk mencegah pemborosan uang dari perusahaan akibat Adanya iklan-iklan yang

tidak efektif. Pada dasarnya, riset periklanan dimaksudkan untuk memastikan

keefektifan sebuah kampanye periklanan sebelum, selama dan sesudah masa

kampanye. (Jefkins, 1997: 308)

Riset periklanan dilakukan untuk menguji berbagai usulan demi menciptakan ide

iklan yang terbaik, rancangan yang paling sesuai, sasaran penjualan yang paling tepat,

atau sekedar mengenali khalayak. Sebelum proses pembuatan iklan memasuki tahap

seni dan kreatif. Riset periklanan diadakan sebelum, selama dan sesuadah kampanye

iklan berlangsung untuk itu tahap-tahapnya akan dijelaskan lebih jelas berikut ini:

(Jefkins, 1997: 310-314)

a. Riset sebelum kampanye iklan

Tujuan diadakannya riset pemasaran sebelum kampanye iklan adalah

(1) untuk mengetahui atau mentukan batasan model.

(2) untuk mempersiapkan iklan-iklan usulan sebelum tes,

(3) untuk menyusun rencana penjadwalan media.

Para personil di bagian riset pemasaran berkewajiban meneliti

berbagai hal lain yang berhubungan dengan pasar, produk, nama atau

merek, harga dan pengemasan. Mereka juga bertanggung jawab

memilih survey-survei yang berhubungan dengan apa, bagaimana,

mengapa konsumen tersebut membeli produk.

b. Penentuan cetak dasar iklan

33

Page 34: Bab i Laporan Magang

Disini pemasar mencari faktor apa saja yang mempengaruhi pasar dari

suatu produk harga, kualitas, atau ada penawaran khusus. Mencari dan

memilih tidak boleh didasarkan dari perkiraan atau duga-duga

melainkan harus dirumuskan melalui riset yang sungguh-sungguh.

Ketika sebuah biro iklan mengadakan presentasi usulan kampanye

iklan kepada klien, harus dilengkapi dengan bukti atau data

penumpang atas segala sesuatu yang diusulkan pada presentasi

tersebut. Contoh-contoh penelitian yang biasanya dijadikan acuan

pengiklan. (Jefkins, 1997: 311)

(a) Penelitian motif

Pada tipe penelitian ini, sejumlah tes klinis dipergunakan untuk

menemukan motif-motif tersembunyi yang mendorong para

konsumen membeli suatu produk. Motif tidak dapat terungkap

lewat pertanyaan yang bersifat langsung, karena pada umumnya

mereka hanya menjawab dengan jawaban yang umum. Untuk itu

penelitian jenis ini membutuhkan wawancara mendalam kepada

konsumen.

(b) Kelompok diskusi

Penelitian jenis ini tebilang cukup mahal, hal ini dikarenakan

peneliti harus membuat kelompok diskusi yang fokus diatur oleh

ketua yang memeberikan pertayaan-pertanyaan. Setiap anggota

mendengarkan kemudian mencetuskan sebuah ide-ide atau

komentar yang spontan dan ketua meringkas jawaban pertanyaan

yang dilontarkan .

c. Uji contoh iklan

Begitu tema iklan telah ditetapkan oleh bagian kreatif dan bentuknya

telah ditetapkan, hal yang selanjutnya dilakukan adalah menguji

ketepatan contoh iklan tersebut. Pengujiannya dapat dilakukan dengan

menunjukan iklan tersebut kepada sejumlah responden yang mewakili

pasar.

34

Page 35: Bab i Laporan Magang

d. Membaca dan mencatat

Metode lain yang digunakan adalah menempatkan iklan tersebut di

Koran regional atau Koran nasional yang sirkulasinya terbatas. Dan

selanjutnya menanyakan kepada konsumen yang membacanya tersebut

pada hari berikutnya.

e. Penelitian selama kampanye

Penelitian juga harus dilakukan pada saat kampanye berlangsung,

yaitu tes membaca dan mencatat. Versi tes ini beragam namun salah

satu yang paling sering digunakan adalah tes “hari selnajutnya” yang

realtif sederhana. Tes ini juga merupakan tes yang paling baik

dipergunakan untuk mengukur presentase membaca atau penonton

yang melihat dan mengingat sebuah iklan secara rinci.

f. Pengujian hasil akhir

Ketika kampanye iklan telah selesai, metode-metode yang telah

disebutkan diatas dapat digunakan kembali, khususnya untuk menaksir

jumlah total pencari keterangan atau pesanan atas produk yang

diiklankan. Laporan audit agen penjual seagai sebuah penelitian yang

berkelanjutan dapat digunakan untuk menghasilkan gambaran grafik

efek kampanye selama masa peredarannya. Berdasarkan data-data ini,

perusahaan dapat menentukan target penjualannya, baik itu berupa

angka presentasi total penjualan, atau peningkatan pangsa pasar yang

dicapai oleh produk yang baru diiklankan, dibandingkan dengan merek

tandingannya.

g. Riset berkelanjutan

Istilah “berkelanjutan” tidak berarti riset harus dilakukan setiap hari,

melainkan secara teratur, misalnya setiap bulan. Keuntungan yang

akan didapat dari adanya proses berkelanjutan terhadap satu survey

adalah berbagai hal penting akan terekam secara lengkap. Riset

berkelanjutan akan memperlihatkan fluktuasi penjualan dari suatu

merek dalam bersaing dengan merek-merek lainnya, serta faktor-

35

Page 36: Bab i Laporan Magang

faktor yang mempengaruhinya seperti kampanye iklan atau promosi

penjualan.

2.5.10 Media Lini Bawah

Media lini bawah atau sering disebut below the line merupakan jenis-jenis

iklan yang mengharuskan adanya komisi seperti iklan pada pameran, brosur, lembar

informasi, dan sebagainya). (Jefkins, 1997: 29) Dewasa ini, pelaku pemasaran harus

mengetahui tentang media promosi above the line dan below the line, dan dapat

menggunakannya dengan baik untuk tujuan periklanan produk sehingga hasil yang di

dapat tidak sia-sia. Kesalahan banyak terjadi di kalangan pers dan pemasar yang

tidak dapat membedakan atau mengkategorikan hubungan masyarakat ke dalam

kategori below the line. Memang sepele, tapi sangat berdampak pada bagaimana cara

menentukan arah periklanan dari produk tersebut.

Banyak barang dan jasa dewasa ini dapat dijual dengan mudah jika

konsumen diberi sebuah tulisan yang secara lebih rinci menjelaskan kegunaan,

karakteristik dan berbagai aspek lainnya dari produk yang bersangkutan. Penawaran

seperti ini dapat dilakukan melalui kiriman pos yang disertakan dengan produknya.

Berikut bentuk-bentuk dari media penjualan atau promosi yang telah digunakan oleh

perusahaan-perusahaan dalam mempromosikan produknya kepada khalayak. (Jefkins,

1997: 137-147)

a) Leaflet adalah media penjualan yang berwujud sehelai kertas dari bahan

yang agak kaku (agar tidak mudah ditekuk, robek atau dilipat.

b) Brosur atau booklet adalah media penjualan yang terdiri dari 6 halaman

atau lebih dijilid yang berisi tentang informasi produk atau jasa. Tujuan

dari penjilid-an adalah agar para konsumen yang nyaman membaca dan

bisa dibawa kemana-mana.

c) Katalog adalah sejenis brosur yang menerangkan, kadang-kadang

ditambah dengan ilustrasi mengenai produk yang ditawarkan perusahaan

beserta harganya. Ukuran dari media penjualan ini bermacam-macam

mulai dari sebesar buku telepon hingga seukuran majalah pada

umumnya.

36

Page 37: Bab i Laporan Magang

d) Peralatan tulis-menulis adalah media penjualan yang berbentuk alat-alat

tulis-menulis, aplop, dan kop surat yang berguna sebagai salah satu

wahana iklan.

e) Kartu jaminan, biasanya dipasang menyertai berbagai produk, yang

berisikan petunjuk-petunjuk tentang produk yang diiklankan, termasuk

cara penggunaan dan perawatannya.

f) Mobil atau alat peraga bergerak. Biasanya pada media penjualan ini,

mobil dipasangi dengan potongan-potongan pajangan yang diikat pada

semacam kawat yang merentang di atap mobil, sehingga bila tertiup

angina akan berkibar-kibar. Mobil-mobil semcam ini dimiliki oleh super

maket yang ruang pajangnya terbatas.

g) Poster merupakan media penjualan yang berukuran besar atau sangat

besar biasanya selalu ada di ruang pajang, di dinding dekorasi, pintu-

pintu serta jendela-jendela took.

h) Stiker merupakan salah satu bentuk pajangan yang tertua, dimana

bertahan dalam waktu yang cukup lama. Bentuk berupa potongan-

potongan kertas yang di temple di sudut-sudut jendela.

i) Jam dinding merupakan pajangan yang paling populer dan permanen,

karena setiap kali seseorang akan melihat jam, maka dalam waktu

bersamaan akan terbacapula si pemasang iklan.

j) Kalender merupakan media penjualan yang populer, bentuk dari media

penjualan ini biasanya dimanfaatkan oleh pengiklan mengenalkan

produknya atau bahkan ajang memperkenalkan perusahaan kepada

konsumen.

k) Tas-tas iklan merupakan wahana iklan efektif bagi perusahaan apabila

melakukannya dengan baik yaitu menghasilkan tas yang memiliki

kualitas tidak mudah rusak sehingga pesan perusahaan dapat

tersampaikan ke banyak orang yang melihatnya.

37

Page 38: Bab i Laporan Magang

l) Bendera dapat berfungsi lebih jauh dari sekedar hiasan, yaitu sebagai

symbol atau identitas yang memebedakan satu perusahaan lain dengan

yang lainnya.

2.5.11 Pemasaran Berdasarkan Database

Pengiriman sebuah media lini bawah perusahaan yang berhasil,

mengharuskan adanya database-database di komputer. Alamat-alamat yang ada dalam

database harus aktif sehingga dapat dihubungi (addressability). Menurut Gordon C.

Everest (2002: 17), database merupakan kumpulan data yang mekanis, terbagi,

terdefinisi secara formal dan dikontrol terpusat pada organisasi. Database

memungkinkan kontak dengan para pelanggan yang ada sekarang atau calon

pelanggan yang dapat diakses, atau disampaikan oleh perusahaan-perusahaan yang

memiliki database tentang alamat-alamat surat atau nomor-nomor telepon. Pada

umumnya, suatu alamat adalah segala sesuatu yang menempatkan pelanggan secara

unik dalam waktu dan ruang di dalam sebuah database, sehingga respon, tindakan

pemasaran, dan responden dapat dicocokan. Dibanding periklanan siaran, periklanan

database tidak berhubungan dengan para pelanggan sebagai suatu massa tetapi

menciptakan hubungan individual dengan masing-masing pelanggan dan calon

pelanggan. Analogi berikut mengulas tentang media yang dapat

dialamatkan/disampaikan, seperti pengiriman media-media promosi perusahaan:

Media siaran mengirimkan komunikasi, media menggunakan alamat

dapat dikirim dan diterima. Siaran mentargetkan khalayaknya sama seperti kapal

perang menjangkau pulau yang jauh dari serangan, media yang menggunakan

alamat mengawali suatu pembicaraan. (Shimp, 2000: 568-569)

1. Aset database

Suatu database yang up-to-date memberikan pada perusahaan-

perusahaan sejumlah asset, termasuk kemampuan untuk:

a. Mengupayakan periklanan pemasaran langsung kepada orang-orang

yang merupakan prospek terbaik untuk penawaran.

b. Menawarkan berbagai pesan kepada kelompok pelanggan yang

berbeda

38

Page 39: Bab i Laporan Magang

c. Menciptakan hubungan jangka panjang dengan para pelanggan

d. Meningkatkan produktivitas komunikasi pemasaran, dan

e. Mengkalkulasi nilai jangka panjang dari suatu pelanggan dan calon

pelanggan.

BAB III

PENUTUP

3.1 Simpulan

kegiatan magang dilakukan oleh penulis mulai tanggal 5 Juni 2015 – 15

Juli 2015 selam 30 hari kerja berjalan dengan baik dan sesuai dengan peraturan dan

etika yang berlaku di PT. Pos Indonesia (Persero). Kegiatan magang yang penulis

lakukan antara lain: mencari dan mengumpulkan media periklanan below the line

yang dimiliki oleh PT. Pos Indonesia (Persero), Memilih konsumen potensial dari

database pelanggan seluruh Indonesia mulai dari regional ke-1 hingga ke-11,

memetakan data sebaran kiriman paket pos biasa dan kilat-khusus pada bulan Januari

hingga Juni 2015, membuat grafik dari data yang telah ada dan membuat presentasi

laporan dari hasil yang telah dikerjakan dan hal lain yang membantu proses kerja

manajer Kinerja Produk Paket PT. Pos Indonesia (Persero).

Berikut ini adalah hasil dari kegiatan magang di divisi Riset dan Promosi

bagian Kinerja Produk dan Paket, yaitu:

a. Menghasilkan data riset pemasaran yang dapat digunakan manajer

Kinerja Produk Paket dalam hal membuat keputusan pemasaran PT.

Pos Indonesia (Persero).

b. Pengolahan database pelanggan potensial merupakan project khusus

yang diberikan kepada penulis selama magang disana karena data yang

diberikan adalah data rahasia, sehingga hasil dari pengerjaannya juga

merupakan hasil dari manajer Kinerja Produk Paket.

c. Mengetahui kota-kota atau regional mana saja yang menggunakan jasa

pengiriman paket pos terbanyak berdasarkan database pelanggan bulan

Januari 2015-Juni 2015.

39

Page 40: Bab i Laporan Magang

d. Mengetahui apakah media promosi yang dijalankan oleh bagian

Kinerja Produk Paket sudah efektif atau perlu diadakannya dorongan

promosi yang lebih intens.

Secara keseluruhan, proses kerja di Divisi Riset dan Promosi bagian

Kinerja Produk Paket PT. Pos Indonesia (Persero) sudah memiliki sistem yang cukup

baik. Namun ada beberapa kendala yang penulis hadapi dan juga menjadi kendala

bagi perusahaan. Seperti menumpuknya tugas manajemen Kinerja Produk Paket

dalam memilih data potensial pelanggan pengguna paket biasa dan kilat-khusus.

Menumpuknya tugas tersebut menyebabkan terhambatnya atau tidak berjalannya

salah satu program kerja yang telah ditetapkan yaitu melayani dan menjaga

konsumen. Selain itu, isi konten atau pesan iklan yang terdapa di media promosi

below the line yang lebih menonjolkan tulisan atau kata-kata dapat menyebabkan

pelanggan tidak melihat media promosi yang telah disebar. Dengan kendala-kendala

yang terjadi, maka penulis memberikan opsi saran pemasaran, komunikasi, promosi

serta strategi periklanan yang efektif.

Dengan melihat situasi dan berada dalam kegiatan magang ini , penulis

juga mendapatkan beberapa manfaat, yaitu:

1. Memperoleh pengetahuan dan pengalaman tentang bagaimana

kegiatan kerja manajer pemasaran dalam hal bernegosiasi dengan biro

iklan dank lien.

2. Mengetahui tentang suasana lingkungan perusahaan jasa dalam

menjalankan bisnisnya.

3. Melatih kemampuan penulis dalam hal disiplin waktu, berkomunikasi

dalam dunia bisnis, dan memecahkan masalah.

4. Sebagai sarana dalam menyalurkan keterampilan, keahlian serta

pengetahuan yang dimiliki penulis selama kuliah.

5. Memperoleh link yang dapat digunakan penulis ketika akan memasuki

dunia kerja.

6. Sebagai kajian evaluasi penulis untuk melatih skill dan menambah

pengetahuan agar siap di dunia kerja.

40

Page 41: Bab i Laporan Magang

3.2 Saran

Melihat situasi dan proses dari manajer Pemasaran Kinerja Produk Paket

PT. Pos Indonesia (Persero), maka ada beberapa opsi yang penulis ingin berikan bagi

bagian Kinerja Produk Paket PT. Pos Indonesia (Persero)

1. Komunikasi Pemasaran merupakan salah satu aspek yang penting bagi

sebuah perusahaan, oleh karena itu, manajer pemasaran sebaiknya

lebih jeli dalam mengetahui perkembangan-perkembangan pasar

supaya dapat bersaing dengan perusahaan-perusahaan jasa yang ada di

Indonesia.

2. Ada baiknya meningkatkan disiplin kerja baik waktu maupun sikap,

bukan hanya bagi karyawan PT. Pos Indonesia (Persero), tetapi juga

untuk peserta magang agar tugas yang menjadi tanggung jawab dapat

diselesaikan dengan baik.

3. Database pelanggan yang dikerjakan oleh Manajer Kinerja Produk

Paket sebaiknya tidak diberikan data yang masih mentah melainkan

sudah dalam data yang bisa diterjemahkan informasinya. Dan

seharusnya PT. Pos Indonesia (Persero) memiliki software khusus

untuk menyortir pelanggan agar kinerja dari manajer pemasaran tidak

terganggu.

4. Sebaiknya terdapat aplikasi yang dapat mengolah database pelanggan

menjadi data-data pemasaran sehingga manajer pemasaran tidak

kewalahan apabila membutuhkan data tersebut.

5. Ada baiknya memeberikan tanggung jawab lebih kepada peserta

magang, supaya ilmu yang didapat di perkuliahan dapat diterpakan

secara maksimal, serta dapat membantu mengolah informasi, analisis

dan tugas lainnya oleh staff Kinerja Produk Paket.

41

Page 42: Bab i Laporan Magang

6. Sebaiknya pemberian materi dan studi lapangan peserta magang di

perbanyak agar feedback positif yang didapat oleh peserta magang dan

perusahaan lebih maksimal. Juga mahasiswa akan lebih tahu tentang

perusahaan, maka dapat meningkatkan brand awareness perusahaan

dalam jangka waktu yang panjang.

42