laporan magang i

34
LAPORAN HASIL KEGIATAN MAGANG I SMA N 1 NGEMPLAK Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Profesi Kependidikan Dosen Pembimbing : Sukarmin, S.Pd.,M.Si.,Ph.D. Disusun Oleh : Nama : Tira Maulani ‘Adhimah NIM : K2314050 Kelas : A

Upload: tira-maulani

Post on 13-Sep-2015

95 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

Laporan Magang I mata kuliah Profesi Kependidikan

TRANSCRIPT

LAPORAN HASIL KEGIATAN MAGANG I SMA N 1 NGEMPLAK Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Profesi Kependidikan Dosen Pembimbing : Sukarmin, S.Pd.,M.Si.,Ph.D.

Disusun Oleh :Nama : Tira Maulani Adhimah NIM : K2314050Kelas : A

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKAFAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS SEBELAS MATERSURAKARTA2015

HALAMAN PENGESAHAN

LAPORAN HASIL KEGIATAN MAGANG 1SMA NEGERI 1 NGEMPLAKYang Disusun Oleh :Nama : Tira Mailani Adhimah NIM : K2314050Program Studi : Pendidikan Fisika Tempat Observasi : SMA N 1 Ngemplak Waktu Pelaksanaan : 27 April 2015 7 Mei 2015 Telah disetujui dan disahkan pada :Hari : Tanggal :MengetahuiDosen Pembimbing

Sukarmin, S.Pd.,M.Si.,Ph.D.NIP: 19670802 200012 1 001Guru Model

Bangun Sartono, S.Pd., M.Si.NIP: 19730202 199903 1 007

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah yang telah memberikan berbagai nikmat yang tiada terhitung jumlahnya dan hidayah-Nya kepada kita semua, sehingga sampai detik ini masih dapat merasakan manisnya iman. Sholawat dan salam semoga senantiasa tercurah pada teladan terbaik kita yaitu Nabi Muhammad SAW beserta keluarga, sahabat, dan pengikutnya yang senantiasa istiqomah menegakkan syiar Islam di muka bumi ini. Dalam proses penyusunan laporan magang I, tentunya penulis mendapatkan bimbingan, arahan, dan saran. Untuk itu penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan lapoan ini, antara lain : 1. Keluarga tercinta yang selalu memberi kasih sayang, motivasi serta dorongan material maupun spiritual, sehingga dapat menyelesaikan laporan Magang I ini,2. Bapak Drs. Supurwoko, M.Si. selaku Ketua Prodi Pendidikan Fisika, 3. Bapak Sukarmin, S.Pd.,M.Si.,Ph.D. selaku Dosen Pengampu mata kuliah Profesi Kependidikan yang telah memberi pengarahan Magang I,4. Bapak Drs. Sunarno, M.Pd. selaku kepala sekolah SMA N 1 Ngemplak yang telah memberikan ijin kepada kami untuk melakukan magang di SMA N 1 Ngemplak,5. Bapak Drs, Suwanto dan bapak Bangun Sartono, S.Pd.,M.Si. selaku guru pamong yang telah membantu dalam pelaksanaan magang, 6. Teman-taman yang selalu memberikan bantuan baik saran maupun pendapat dalam penulisan laporan Magang I ini.

Tiada gading yang tak retak, merupakan salah satu ungkapan yang tepat untuk laporan Magang I ini. Untuk itu, penulis mohon kritik dan sarannya agar dalam pembuatan laporan berikutnya dapat lebih baik. Akhirnya, semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi para pembaca. Amin. Surakarta, 01 Juni 2015

PenulisDAFTAR ISI HALAMAN JUDUL iHALAMAN PENGESAHAN iiKATA PENGANTAR iiiDAFTAR ISI ivBAB I PENDAHULUAN 1 A. Latar Belakang B. Tujuan C. Manfaat D. Metode ObservasiE. Tempat dan Waktu Pelaksanaan BAB II HASIL OBSERVASI A. Profil Sekolah B. Kultur Sekolah C. Kompetensi Kepribadian D. Kompetensi Sosial E. Kompetensi Pedagogik BAB III PENUTUPA. Kesimpulan B. Saran Lampiran

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar Belakang Pendidik adalah tenaga kependidikan yang berpartisipasi dalam proses pembelajaran untuk mewujudkan generasi bangsa yang lebih baik. Pendidik harus memiliki kualifikasi akademik dan kompetensi sebagai agen pembelajaran, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Kompetensi sebagai agen pembelajaran pada jenjang pendidikan dasar dan menengah serta pendidikan anak usia dini meliputi, kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi professional, dan kompetensi sosial.Untuk menjadi pendidik langkah awalnya adalah harus memepunyai jati diri pendidik karena untuk mejadi seorang pendidik tidak asal-asalan. Ia harus mempunyai jati diri pendidik yang kuat. Selain itu empat kompetensi harus dimiliki oleh seorang pendidik. Untuk membangun jati diri pendidik dapat dilakukan dengan memperkenalkan para calon pendidik kepada lingkungan sekolah dan proses kegiatan belajar mengajar. Diharapkan dapat menumbuhkan minat menjadi guru. Oleh sebab itu, dilakukan magang I berupa kegiatan observasi/wawancara ke sekolah dan gurumodel untuk memahami kultur sekolah dan empat kompetensi guru, meliputi:kompetensi kepribadian, sosial dan pedagogik dalam rangka menumbuhkanminat menjadi guru dan sekaligus pembentukan pengetahuan, keterampilan,dan sikap sebagai calon guru.

B. Tujuan 1. Untuk mengetahui kultur sekolah. 2. Untuk mengetahui kompetensi sosial, kepribadian, dan pedagogik yang dimiliki oleh seorang guru.

C. Manfaat 1. Membangun jati diti pendidik,2. Memberi kesempatan kepada para Mahasiswa untuk mengamati proses kegiatan belajar mengajar. 3. Memberikan kesempatan kepada Mahasiswa untuk lebih mengetahui kriteria seorang pendidik yang baik. 4. Memeberikan kesempatan kepada Mahasiswa untuk mengetahui kultur sekolah.

D. Metode Observasi Dalam melakukan observasi, penulis melakukan metode observasi dengan wawancara dan mengamati guru mengajar saat kegiatan belajar mengajar .

E. Tempat dan Waktu Observasi Tempat : SMA N 1 Ngemplak Waktu : 27 April 2015 7 Mei 2015

BAB IIHASIL OBSERVASI

A. Profil Sekolah 1. Visi dan Misi SMA N 1 Ngemplak Visi : SMA Negeri I Ngemplak Boyolali yang Religius, Disiplin, Cerdas, Kompetitif, Kreatif dan Tangguh

Misi :Adapun Misi SMA Negeri 1 Ngemplak yaitu : a. Memelihara dan meningkatkan pengamalan ajaran agama dengan mengembangkan sikap toleransi pada kehidupan sehari - hari. b. Menegakkan tata tertib dan aturan yang berlaku. c. Melaksanakan pembelajaran maksimal untuk menghasilkan insan yang cerdas dan berperilaku luhur. d. Memanfaatkan kesempatan berkompetisi dalam bidang akademis dan non akademis.e. Mengembangkan semangat belajar yang sesuai dengan tuntutan perkembangan zaman dan teknologi. f. Meningkatkan kesadaran warga sekolah untuk siap menghadapi segala tantangan kemajuan zaman.

2. Sejarah SekolahSMA Negeri I Ngemplak berdiri di atas tanah pemerintah seluas 10.360m2 berdasarkan surat keputusan menteri pendidikan dan kebudayaan republik indonesia No. 0315/0/1995 tanggal 26 oktober 1995.Pada awalnya SMA Negeri I Ngemplak merupakan sekolah Unit Gedung Baru (UGB) yang belum memiliki gedung sendiri. Sekolah unit gedung baru ini berdiri pada tahun 1994 bertepatan dengan tahun ajaran baru. Sejak juli 1994 kegiatan belajar mengajar dilaksanakn pada sore hari dengan meminjam gedung di SMP Negeri 2 Ngemplak selama 9 bulan. Angkatan pertama sekolah tersebut dibuka untuk kelas I yaitu sebanyak tiga kelas.Sampai bulan desember 1994, sekolah ini memiliki : Lima guru tetap yaitu Bp Dharmono, Ibu Haryani, Ibu Lastri Pertiwi, Ibu Mulyani, dan Ibu Endang Jatiningsih. Staf kepala Tata Usaha yaitu bapak Bambang Sudamadji yang semula adalah staf SMP Negeri 2 Ngemplak yang kemudian dialihfungsikan ke SMA Unit Gedung Baru tersebut. Beberapa guru tidak tetap (GTT) Jabatan kepala sekolah diampu oleh bapak Basuki, S.Pd dari SMA Negeri I Teras.Pada bulan Maret 1995, sekolah dipindahkan ke lokasi baru yang terletak disebelah kantor kepala desa Donohudan sehingga penerimaan siswa baru yang kedua pada bulan Juli 1994 sudah dilaksanakan dilokasi yang baru. Pada tahun ajaran baru ini dibuka tiga kelas baru lagi, sehingga julmahnya menjadi enam kelas.Berdasarkan SK Mendikbud Nomor : 0315/0/1995 tertanggal 26 oktober 1995 tentang pembukaan dan penerimaan SMA Negeri I Ngemplak maka secara resmi SMA Negeri I Ngemplak berdiri dengan memiliki Daftar Isian Kegiatan (DIK) dan Nomor Induk Statistik Sekolah (NISS) bernomor 30.1.03.09.11.051.Dengan semangat menggali potensi akademik dan skill siswa untuk mengembangkan IPTEK dan IMTAQ dengan mengedepankan pengembangan keterampilan siswa. Saat ini telah bergabung sebanyak 600 siswa dan didukung oleh 45 guru berkualifikasi pendidikan S1 dan S2 serta didukung oleh 12 orang tenaga tatausaha.Dengan fasilitas yang berkembang dengan pesat mengikuti perkembangan zaman yang berdiri diatas tanah milik sendiri strategis dengan fasilitas Nasional dan Internasional yaitu Asrama Haji Donohudan dan Bandara Internasional Adi Soemarmo. Serta mudah dijangkau dengan kendaraan umum maupun sarana jalan yang mendukung untuk kendaraan pribadi.

3. Data SekolahNama Sekolah: SMA N 1 NgemplakKeterangan: Sekolah Menengah AtasStatus Sekolah: NegeriAkreditasi: AAlamat: Jl. Raya Embarkasi Haji, Donohudan, NgemplakKelurahan: NgemplakKabupaten: BoyolaliProvinsi: Jawa TengahKode Pos:57375Telepon: (0271)781867E-mail: [email protected] Area Sekolah: 10.000 m2

4. Sarana dan Prasarana SekolahNoNama BangunanJumlahKeterangan

1.Lapangan SekolahDi SMA N 1 Ngemplak terdapat lapangan basket dan lapangan yang digunakan untuk upacara bendera.

2.Perpustakaan Sekolah2Keadaan Baik

3.Kantin Sekolah4Perlu Pemugaran

4.WC / Toilet26Jumlah tersebut adalah jumlah keseluruhan toilet yang ada di SMA N 1 Ngemplak, termasuk di ruang guru, ruang kepala sekolah dan mushalla.

5.Ruang Kelas23Keadaan Baik

6.Ruang Guru1Keadaan Baik

7. Ruang WK 1Keadaan Baik

8. Ruang Kepala Sekolah 1Keadaan Baik

9. Ruang Tata Usaha 1Keadaan Baik

10. Masjid Nurul Ilmi SMA N 1 Ngemplak1Keadaan Baik

11.Laboratorium:1. Laboratorium Kimia1. Laboratorium Biologi1. Laboratorium Fisika1. Laboratorium Bahasa1111Keadaan Baik

12.Laboratorium Menjahit1Keadaan Baik

13.LCD30Berada di setiap ruang kelas dan di laboratorium

14.CCTV38Berada di setiap ruang kelas, laboratorium, di depan gerbang pintu masuk dan tempat-tempat strategis

5. Jumlah Warga SekolahSiswa: 679 siswaGuru: 47 orangKaryawan: 13 orangUntuk lebih rincinya dapat dilihat pada lampiran 4.

B. Kultur Sekolah Setiap sekolah tentunya mempunyai kultur tersendiri yang mencerminkan sekolah tersebut. Begitu pula SMA N 1 Ngemplak mempunyai kultur tersendiri yang mungkin tidak dimiliki oleh sekolah lain. Kultur menjadi ciri khas dari suatu sekolah untuk membedakan dengan sekolah yang lain. Kultur yang dimiliki oleh sekolah merupakan sarana untuk membentuk siswa-siswi yang baik yang diharapkan oleh sekolah. Tentunya kultur dibentuk dengan menerapkan nilai-nilai yang baik yang mampu membentuk jiwa para siswa-siswi sesuai dengan visi yang telah dicetuskan. Berdasarkan observasi yang dilakukan penulis, diperoleh kultur sekolah terkait kedisiplinan, hubungan sosial antarwarga sekolah, komite, dan orang tua wali, serta kegiatan rutin di SMA N 1 Ngemplak. Untuk meningkatkan kedisiplinan siswa, sekolah memberlakukan beberapa aturan, diantaranya siswa harus masuk sekolah sebelum pukul 07.00 WIN. Apabila terlamabat maka siswa harus PEDULI. Peduli yang dimaksud adalah kata lain dari hukuman atau denda. Bentuk kepedulian bisa berupa peduli kawan atau peduli kebersihan. Peduli kawan dilakukan dengan cara memeberikan uang untuk donasi jika ada teman yang terkena musibah. Sedangkan peduli lingkungan dilakukan dengan membersihkan lingkungan sekolah. Esensi dari hukuman tersebut adalah meningkatkan rasa kepedulian siswa kepada kawan dan lingkungannya. Aturan tersebut berlaku juga untuk guru dan staff. Sepuluh menit sebelum kegiatan belajar mengajar jam pertama dumulai, para guru melakukan breafing dan memberikan motivasi secara bergantian setiap harinya. Motivasi tersebut akan disampaikan kepada siswa pada jam pertama. Jadi setiap pagi sebelum masuk jam pertama siswa memeperoleh motivasi oleh guru yang mengajar. SMA N 1 Ngemplak mempunyai kerdit pelanggaran (lampiran 5) bagi yang melanggar dan reward (lampiran 6). SMA N 1 Ngemplak juga menerapkan kedisiplinan beribadah seperti ibadah sholat dhuha, sholat dhuhur, dan sholat jumat bagi yang beragama Islam. Untuk memantau kedisiplinan siswa dalam beribadah, diadakan presensi setiap harinya. Aturan ini sesuai dengan visi SMA N 1 Ngemplak Boyolali yang religius. Harapannya agar siswa-siswi SMA N 1 Ngemplak tidak hanya kreatif, cerdas, kompetitif, dan disiplin, tetapi juga mempunyai sifat religius. Aturan lain untuk meningkatkan kedisiplinan siswa yaitu aturan terkait pembayaran uang komite. Siswa diberi waktu dari tanggal 1-10 untuk membayar uang komite setiap bulannya. SMA N 1 Ngemplak juga mempunyai kultur untuk meningktakan jiwa sosial warga sekolah, seperti rasa simpati kepada warga sekolah yang terkena musibah dengan memberikan donasi/uang kepedulian dari warga sekolah. Apabila ada keluarga dekat dari warga sekolah yang meninggal maka ada perwakilan dari pihak sekolah yang terdiri dari siswa, guru dan staff untuk bertakziah. Saat terjadi banjir di daerah solo bagian utara bulan April yang lalu, ada beberapa rumah warga sekolah SMA N 1 Ngemplak yang terkena banjir. OSIS dan PMR mengggerakkan warga sekolah untuk turut membantu membersihkan rumah-rumah warga sekolah yang terkena bajir. Hal itu merupakan salah satu wujud kepedulian antarwarga sekolah. Harapannya dapat meningkatkan jiwa sosial pada siswa khususnya dan guru serta staff pada umumnya. Sedangkan hubungan warga sekolah dengan komite sekolah juga baik. Komite sekolah adalah badan mandiri yang mewadahi peran serta masyarakat dalam rangka meningkatkan mutu, pemerataan, dan efisiensi pengelolaan pendidikan di satuan pendidikan, baik pada pendidikan pra sekolah, jalur pendidikan sekolah maupun jalur pendidikan di luar sekolah (Kepmendiknas nomor: 044/U/2002). Komite sekolah berperan sebagai stakeholder. Untuk melakukan koordinasi dengan komite, pihak sekolah mengadakan rapat komite setiap tiga bulan sekali. Untuk mewujudkan keberhasilan siswa, tidak hanya guru yang berperan penting, tetapi orang tua/wali murid juga memiliki peran penting dalam keberhasilan siswa. Antara guru dan wali murid selalu berkomunikasi untuk mengetahui perkembangan anak didiknya. Di SMA N 1 Ngemplak mengadakan pertemuan dengan wali murid setiap pengambilan rapor hasil belajar selama satu semester. Dalam pertemuan itu guru dan wali murid saling menyampaikan perkembangan peserta didik baik di sekolah maupun di rumah. Terkadang jika ada keluhan, guru meminta kerja sama dengan wali murid untuk membuat siswa agar lebih baik. Sikap peserta didik dengan warga sekolah bervariasi, hal itu dikarenakan karakter siswa berbeda-beda. Hal tersebut sudah menjadi hal yang wajar yang dialami oleh setiap sekolah. Namun, para guru mengaharapkan siswa SMA N 1 Ngemplak dapat berperilaku baik dan sopan terhadap para guru dan semua warga sekolah lainnya. Untuk mewujudkan hal tersebut, guru memberikan teguran kepada siswa yang berperilaku tidak sopan kepada guru. SMA N 1 Ngemplak mempunyai kegiatan rutin, baik guru dengan guru, guru dengan siswa, atau siswa dengan siswa. Kegiatan rutin SMA N 1 Ngemplak yaitu : 1. Daily MotivationDaily motivation ini dilakukan setiap pagi. Pukul 06.50 para guru telah berkumpul melakukan breafing dan salah satu guru setiap hari bergantian memeberikan motivasi. Motivasi itu selanjutnya akan disampaikan oleh guru-guru mata pelajaran yang mengajar pada jam pertama kepada siswa. 2. English DayEnglish Day dilakukan setiap pergantian jam pelajaran. Kegiatan ini berupa percakapan antara dua siswa di depan kelas. Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam berbicara menggunakan bahasa inggris. 3. Friday ActivitySetiap hari jumat pada jam pertama, SMA N 1 Ngemplak mempunyai kegiatan Friday Activity. Kegiatan ini berupa Jumat sehat, Jumat bersih, dan Jumat kreatif dilakukan setiap pekan secara bergantian. 4. Peringatan Hari Besar Islam Setiap hari besar islam, SMA N 1 Ngemplak mengadakan kegiatan yaitu pengajian akbar. Pada waktu Idhul Adha setiap tahunnya SMA N 1 Ngemplak melakukan qurban dan mengadakan berbagai macam lomba seperti lomba memasak, tilawah, pidato, adzan, dan kaligrafi. SMA N 1 Ngemplak setiap bulan puasa juga mengadakan buka bersama dan mengelola zakat fitrah warga sekolah. 5. Peringatan Hari Besar Nasional Peringatan hari besar nasional seperti peringatan hari Kartini, hari Kemerdekaan, hari Pendidikan Nasional, dan hari PGRI. Pada peringatn hari Kartini, SMA N 1 Ngemplak mengadakan beberapa perlombaan yang didikuti oleh guru dan siswa. Sedangkan pada peringatan hari PGRI, diadakan upacara dan setelah upacara ada persembahan dari para siswa untuk para guru. Pada hari Kemerdekaan dan hari Pendidikan Nasional SMA N 1 Ngemplak melakukan upacara. 6. Peringatan Hari Jadi SMA N 1 Ngemplak7. Kegiatan Baksos

C. Kompetensi Kepribadian Kompetensi kepribadian adalahkecakapan/ kemampuan/ wewenang yang berkaitan erat dengan tingah laku pribadi guru itu sendiri yang memiliki nilai-nilai luhur sehingga terlihat dari perilakunya sehari-hari. Fungsi dari kompetensi kepribadian yang dimiliki guru adalah memberikan bimbingan dan contoh teladan, mengembangkan kreatifitas dan memotivasi belajar siswanya. 1. Berperilaku yang Dapat Diteladani Peserta Didik Guru model yang kami amati saat melakukan proses mengajar dikelas telah berperilaku baik, yaitu disiplin tepat waktu ketika masuk kelas dan keluar kelas. Perilaku tersebut dapat menjadi contoh bagi peserta didik ketika masuk pelajaran. Ketika masuk dan keluar kelas guru model selalu mengucapkan salam dan dengan semangat semua siswa menjawabnya. Guru model terkesan lucu saat mengajar sehingga para siswa tidak merasa takut dan bisa mengikuti pelajaran dengan senang. 2. Menampilkan Diri Sebagai Pribadi yang Dewasa, Arif, dan Wibawa. Ketika proses pembelajaran, guru model telah menunjukkan sikap yang dewasa, arif, dan wibawa. Terbukti saat mengatasi permasalah dikelas guru model bersikap dewas dan bijaksana. Guru model juga bersikap sabar apabila ada siswa yang kesulitan mengerjakan soal fisika, dengan pelan-pelan guru model mengajari siswa yang kesulitan hingga siswa tersebut paham. 3. Menunjukkan Tanggung Jawab dan Etos Kerja yang Tinggi Guru model kami telah menunjukkan tanggung jawabnya sebagai guru dan semangat kerja yang tinggi. Terbukti pada saat kami melakukan magang di SMA N 1 Ngemplak sedang ada acara lomba seni se-Boyolali, kegiatan tersebut sangat menarik karena ada banyak penampilan seni dari sekolah-sekolah se-Boyolali. Namun, guru model kami tidak menghiraukan kegiatan tersebut. Beliau harus menunaikan tanggung jawabnya meskipun kegiatan pembelajaran pada hari itu kurang maksimal karena terganggu oleh kegiatan tersebut. Dalam menyampaikan materi, guru model terlihat ceria dan bahagia. Hal itu menunujukkan bahwa guru model semangat dalam mengajar, murid pun juga menjadi semangat saat pembelajaran. 4. Bangga dan Percaya Diri sebagai Seorang PendidikPendidik adalah seorang guru yang merupakan profesi yang mulia. Untuk itu sebagai seorang pendidik harus bangga terhadap rofesi yang dijalani. Jika sudah bangga maka rasa percaya diri akan tumbuh. Sikap tersebut telah dimiliki oleh guru model kami. Saat kami mengamati guru model mengajar, beliau sangat menguasai materi yang disampaikan dan selalu menunjukkan wajah bahagia ketika mengajar. 5. Berperilaku Jujur, Tegas, Adil, dan ManusiawiSaat proses pembelajaran, ada siswa yang bicara sendiri dengan teman satu mejanya. Ketika guru model mengetahui hal tersebut, beliau tidak memarahinya tetapi mendekati siswa tersebut mencoba mengajak siswa untuk fokus dengan pelajaran yang disamaikan oleh guru. Guru model sesekali memberi pertanyaan kepada siswa yang tidak memeperhatikan dan beliau sengaja memberikan jawaban yang salah. Jika siswa tidak bisa menjawab atau mengikuti jawaban yang diberikan oleg guru, guru model mencoret tangan siswa dengan spidol dengan wajah bercanda. Hal itu menunjukkan bahwa guru model kami telah bersikap tegas, jujur, adil dan manusiawi kepada siswanya. 6. Menerapkan Kode Etik Guru Guru model telah menerapkan kode etik guru. Beliau telah bersikap layaknya sebagi guru sopan, disiplin, professional, taat aturan dan menjalankan tugasnya dengan baik. Berusaha memberi pemahan materi yang disampaikan kepada siswa dan membentuk diri siswa yang berjiwa pancasila.

D. Kompetensi Sosial 1. Sikap dan Berperilaku Sesuai dengan Norma yang Berlaku Berdasarkan observasi yang kami lakukan terhadap guru model, beliau telah bersikap dan berperilaku sesuai dengan norma yang berlaku. Saat melakukan wawancara guru model selalu menunjukkan sikap yang ramah, sopan, dan tidak membeda-bedakan. Beliau juga taat kepada norma-norma yang lain, seperti norma agama. Ketika pembelajaran telah selesai dan waktu sholat tiba, beliau mengajak para siswa nya untuk menunaikan sholat. 2. Menjalin Hubungan Baik dengan Teman Sejawat, Peserta Didik, dan Orang TuaGuru model mempunyai hubungan baik dengan peserta didik. Ketika saat mengajar, guru model sesekali mengajak bercanda siswanya dan terkesan lucu. Guru dan siswa seperti teman sendiri, tetapi siswa tetap beperilaku sopan kepada gurunya. Ketika bertemu dengan guru, siswa menundukkan kepada dan memebri senyum kepada beliau. Hubungan antar guru model dengan teman sejawat juga baik, terlihat ketika datang dan hendak pulang guru-guru saling bersalaman. Sedangkan hubungan guru dengan orang tua juga baik. Ada agenda pertemuan antar guru dengan wali murid. 3. Beradaptasi dengan Lingkungan Tempat Bekerja Guru model telah beradabtasi baik dengan lingkungan tempat kerjanya. Beliau merasa nyaman dengan ruang kerjanya. Beliau juga menikmati amanah yang diemban dan mndapatkan kepercayaan sebagai wakil kepala sekolah. Hal itu menunjukkan bahwa beliau mempunyai peran penting dan telah mempunyai pengaruh yang besar bagi tempat kerjanya. 4. Tidak Bersikap Diskriminatif Berdasarkan pengamatan kami, guru model tidak bersikap diskriminatif kepada warga sekolah. Beliau menghormati dan bersikap sopan kepada semua warga sekolah. Kami yang notabene hanya tamu disambut beliau dengan ramah. Beliau memberikan semua yang kami butuhkan. Dalam pembelajaran dikelas, beliau juga bersikap adil kepada semua sisawa. Apabila ada yang tidak memperhatikan maka beliau juga memberikan konsekuensi kepada yang bersangkutan. 5. Komunikasi Ilmiah Secara Santun, Empatik, dan Efektif Berdasarkan pengamatan kami saat wawancara, guru model telah meggunakan bahasa yang santun, empatik, dan efektif. Kami mudah memahami apa yang beliau sampaikan. Pada saat kami mengamati proses pembelajaran dikelas, guru model dapat menyampaikan materi secara komunikatif. Tercipta komunikasi dua arah, artinya beliau mampu memunculkan rasa keingintahuan anak sehingga suasana kelasa jadi aktif dalam proses pembelajaran. Dalam proses mengajar, guru model kadang kala masih menggunakan bahasa jawa. Hal itu karena sekolah yang kami observasi berada di lingkungan yang dalam kesehariaannya menggunakan bahasa jawa. 6. Bersikap Inklusif dan Objektif Terhadap Warga Sekolah Setelah mengamati proses pembelajaran di dalam kelas yang dilakukan oleh guru model, beliau sudah bersifat inklusif. Ketika ada siswa yang merasa kesusahan dalam mengerjakan soal, guru tersebut menghampiri murid tersebut ataupun muridnya dipersilahkan ke depan kelas dan mengerjakan sesuai dengan apa yang dia pahami, kemudian guru akan menambahkan pengetahuan awal dari seorang murid tersebut sehingga pengetahuan awal seorang murid dan pengetahuan tambahan dari seorang guru bisa menjadikan sebuah pemahaman yang kuat.

E. Kompetensi Pedagogik 1. Berusaha Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Guru model berusaha untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Untuk meningkatkan kualitas pembelajran, guru model mengikuti workshop, pelatihan dan seminar. Dari mengikuti kegiatan-kegiatan tersebut akan diperoleh inovasi-inovasi yang bisa diterapkan dalam pemebelajran. Namun, tidak serta merta langsung diterapkan. Inovasi akan diterapkan jika sesuai dengan karakteristik topik yang akan disampaikan didalam kelas, dan sesuai situasi serta kondisi sekolah. 2. Mengomunikasikan Hasil Inovasi Pembelajaran Kepada Komunitas Profesi Ketika mendapatkan inovasi pebelajaran, guru model akan mengomunikasikan dengan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Fisika, MPS, dan MGMPS. Setelah didiskusikan dengan guru fisika yang lain, inovasi tersebut akan diterapkan dalam proses pembelajaran sesuai dengan topik yang akan dibahas. 3. Permasalahan Peserta Didik yang Ditemui Guru Dalam proses pembelajaran tentu ada permasalahan yang ditemui guru. Hal ini sudah menjadi hal yang wajar. Karena masing-masing siswa mempunyai kemampuan yang berbeda-beda, ada yang mudah memahami materi yang disampaikan, ada pula yang merasa kesulitan. Apalagi mata pelajaran fisika bukanlah mata pelajaran yang mudah. Guru model memaparkan bahwa ada tiga jenis permasalahan, yaitu permasalahan di awal, di tengah, dan diakhir. Permasalahan diawal, maksudnya peserta didik mempunyai masalah sebelum memulai pelajaran. Misalnya tidak suka dengan pelajaran fisika. Permasalahan di tengah, maksudnya pada saat proses pembelajaran siswa mulai jenuh dan bosan. Permasalahan di akhir, maksudnya ketika selesai pembelajaran guru memberikan tugas lanjutan, disitu terkadang ada siswa yang tidak mengerjakan. Menjadi tanggung jawab bagi seorang guru untuk mengatasi permasalahan yang dialami siswa. 4. Upaya Guru dalam Menangani Peserta Didik yang Bermasalah Untuk mengatasi masalah yang ditemui oleh guru model, jika guru tidak mampu maka beliau akan mengomunikasikan permasalah tersebut dengan guru Bimbingan Konseling (BK) dan wali kelas. 5. Komitmen Guru dalam Mengembangkan Sekolah Guru model memiliki komitmen dalam mengembangkan sekolah. Terlihat bahwa beliau sering mengikuti organisasi, workshop, dan seminar untuk mengembangkan sekolah. Peran beliau selain sebagai guru mata pelajaran juga sebagai wakil kepala sekolah. Hari-hari beliau selalu disibukkan dengan urusan sekolah, terbukti ketika kami magang beliau selalu sedang mengerjakan suatu hal dan sering rapat dengan kepala sekolah.

6. Memanfaatkan ICT dalam Pembelajaran Tidak setiap kali mengajar guru model menggunakan LCD. Penggunaan LCD tergantung pokok bahasan yang akan disampaikan dikelas. Guru model sering menggunakan LCD pada saat mengajar kelas XII karena kelas XII lebih ditekankan pada materi dan latihan sola dari pada eksperimen. Sedangkan saat mengajar kelas X dan kelas XI guru model jarang menggunakan LCD, lebih menekankan pada eksperimen di laboratorium.

Berikut adalah hasil observasi dari indikator atau rambu-rambu instrumen yang telah diberikan: NOASPEKINDIKATORKETERANGAN

ADATIDAK

1Kultur sekolah1. Kedisiplinan warga sekolah

2. Hubungan sosial antar warga sekolah

3. Hubungan antar sekolah dengan komite sekolah

4. Hubungan antara warga sekolah dan orang tua

5. Sikap peserta didik terhadap warga sekolah

6. Kegiatan rutin warga sekolah

2KompetensiKepribadian1. Berperilaku yang dapat diteladani peserta didik

2. Menampilkan diri sebagai pribadi yang dewasa, arif, wibawa

3. Menunjukkan tanggung jawab dan etos kerja yang tinggi

4. Bangga dan percaya diri sebagai seorang pendidik

5. Berperilaku jujur, tegas, adil dan manusiawi

6. Menerapkan kode etik profesi guru

3Kompetensi Sosial1. Sikap dan berperilaku sesuai dengan norma yang berlaku

2. Menjalin hubungan baik dengan teman sejawat, peserta didik dan orang tua

3. Beradaptasi dengan lingkungan tempat bekerja

4. Tidak bersikap diskriminatif terhadap warga sekolah

5. Komunikasi ilmiah secara santun, empatik, dan efektif.

6. Bersikap inklusif dan objektif terhadap warga sekolah

4KompetensiPedagogik1. Berusaha meningkatkan kualitas pembelajaran

2. Mengomunikasikan hasil inovasi pembelajaran kepadakomunitas profesi

3. Permasalahan peserta didik yang di temui guru

4. Upaya guru dalam menangani peserta didik bermasalah

5. Komitmen guru dalam mengembangkan sekolah

6. Memanafaatkan ICT dalam pembelajaran

Keterangan:: baik: sangat baik

BAB IIIPENUTUP

A. Kesimpulan SMA N 1 Ngemplak merupaka sekolah yang menjunjung tinggi kedisiplinan. Beberapa aturan yang mengarah pada peningkatan kedisiplinan warga sekolah. Selain itu, SMA N 1 Ngemplak juga menumbuhkan jiwa sosial diantara warga sekolah. Berbagai kegiatan rutin diselenggarakan untuk menunjang mutu sekolah. Para guru mempunyai sikap dan perilaku yang dapat diteladani oleh para siswanya. Guru SMA N 1 Ngemplak mempunyai rasa tanggung jawab dan etos kerja yang tinggi. Hubungan antar warga sekolah terjalin dengan baik. Dengan diadakan kegiatan magang ini, kami menjadi lebih tahu tentang kultur sekolah dan kriteria seorang guru yang baik. Semua itu akan menjadi bekal bagi para mahasiswa jurusan kependidikan saat terjun ke lapangan nanti. Melalui magang ini dapat memantapkan hati bahwa kami akan menjadi seorang pendidik yang akan membawa Indonesia lebih baik.

B. Saran 1. Saran bagi mahasiswa Memafaatkan sebaik mungkin setiap kegiatan-kegiatan yang diselenggrakan oleh fakultas dalam menunjang kemampuan menjadi seorang guru. Selalu berusaha mengasah kemampuan untuk menjadi guru professional. 2. Saran bagi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UNS Untuk kegiatan magang selanjutnya, sebaiknya pihak fakultas melakukan koordinasi terlebih dahulu dengan sekolah yang akan dijadikan tempat observasi agar tidak terjadi kesalahpahaman antar mahasiswa dengan sekolah dan memudahkan mahasiswa dalam meminta ijin observasi ke sekolah yang bersangkutan.

3. Saran bagi SMA N 1 Ngemplak Memanfaatkan fasilitas yang telah disediakan sebaik mungkin dalam menunjang pembelajaran. Meningkatkan sarana dan prasaran. Meningkatkan inovasi pemebelajaran yang dapat memudahkan siswa dalam memahami materi yang disampaikan.