bab i laporan kasus anastesi

20
Bab I PENDAHULUAN Sekarang ini banyak jenis jenis operasi yang bisa dilakukan dengan anestesi locgkanal dengan berbagai pertimbangan yang lebih menguntungkan .Anestesi Regional atau anestesi lokalmerupakan Penggunaan obat analgetik lokal untuk menghambat hantaran saraf sensorik,sehingga impuls nyeri dari suatu bagian tubuh diblokir untuk sementara (reversible) fungsimotorik dapat terpengaruh sebagian atau seluruhnya dan dalam keadaan penderita tetap sadar. Anestesi local dapat diklasifikasikan ke dalam beberapa golongan dengan fungsi dan kegunaanmasing masing. Dan bebrapa jenis dari anestesi local banyak yang digunakan untuk membantu proses persalinan dan kegunaan kegunaan lainnya. Berbagai hal mengenai anestesi local yang meliputi mekanisme kerjanya, jenis dan klasifiksinya,farmakokinetik, farmakodinamik, obat obatan yang dipakai serta penjelasan penjelasan mengenaianestesi local akan dijelaskan dengan lebih lengkap pada bab dan pembahasan selanjutnya.

Upload: fitri-wahyuni-pane

Post on 15-Sep-2015

248 views

Category:

Documents


11 download

DESCRIPTION

penting

TRANSCRIPT

Bab IPENDAHULUAN

Sekarang ini banyak jenis jenis operasi yang bisa dilakukan dengan anestesi locgkanal denganberbagai pertimbangan yang lebih menguntungkan .Anestesi Regional atau anestesi lokalmerupakan Penggunaan obat analgetik lokal untuk menghambat hantaran saraf sensorik,sehingga impuls nyeri dari suatu bagian tubuh diblokir untuk sementara (reversible) fungsimotorik dapat terpengaruh sebagian atau seluruhnya dan dalam keadaan penderita tetap sadar.

Anestesi local dapat diklasifikasikan ke dalam beberapa golongan dengan fungsi dan kegunaanmasing masing. Dan bebrapa jenis dari anestesi local banyak yang digunakan untuk membantuproses persalinan dan kegunaan kegunaan lainnya.

Berbagai hal mengenai anestesi local yang meliputi mekanisme kerjanya, jenis dan klasifiksinya,farmakokinetik, farmakodinamik, obat obatan yang dipakai serta penjelasan penjelasan mengenaianestesi local akan dijelaskan dengan lebih lengkap pada bab dan pembahasan selanjutnya.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Anestesi Regional atau anestesi lokal merupakan Penggunaan obat analgetik lokal untukmenghambat hantaran saraf sensorik, sehingga impuls nyeri dari suatu bagian tubuh diblokiruntuk sementara (reversible) fungsi motorik dapat terpengaruh sebagian atau seluruhnya dandalam keadaan penderita tetap sadar.

Anestetika lokal yang ideal :- tidak iritatif/merusak jaringan secara permanen

- batas kemanan lebar

- onset cepat

- durasi cukup lama

- larut air

- stabil dalam larutan

- dapat disterilkan tanpa mengalami perubahan.

Klasifikasi1.Infiltrasi localInjeksi obat anestesi lokal langsung diarahkan di sekitar tempat lesi, luka atau insisi.

2.Blok saraf ( nerve Block )Penyuntikan obat anelgesik local langsung ke saraf utama atau pleksus saraf. Terbagikedalam 2 cara yaitu anestesi spinal dan anestesi epidural

3.Field Block ( blok lapangan )Membentuk dinding analegesi di sekitar lapangan operasi seperti untuk extirpasi tumor kecildsb.

4.Anelgesi permukaanObat dioleskan atau disemprotkan di atas selaput mukosa seperti hidung, mata, faring dsb.Contoh nya EMLA, Chlor ethyl

5.Intravenous regional anestesiInjeksi obat anestesi lokal intravena ke ekstremitas atas/ bawah lalu dilakukan isolasi bagiantersebut dengan torniquet (BIER BLOCK). Paling baik digunakan untuk ekstremitas atas.

Atau dapat di bagi ke dalam dua kategori yaitu :1.Neurological blockade periferTopicalInfiltrationField blockNerve blocki.v regional anesthesia

2.Neurological blockade sentralAnesthesia spinalAnesthesia epiduralAnestetika regional/lokal terdiri dari 3 bagian, gugus amin hidrofilik yang dihubungkan dengangugus aromatik hidrofobik oleh gugus antara. Gugus antara dan gugus aromatik dihubungkanoleh ikatan amida atau ikatan ester. Berdasarkan ikatan ini, anestetika local digolongkan menjadi- senyawa ester- senyawa amida

Mekanisme Anestesi LokalLocal anestheticBinds to receptor siteNa+ channel is blockedSodium conductanceRate of membrane depolarizationNo action potentialConduction blockadeFarmakokinetik Obat Anestesi Lokal

Farmakokinetik suatu anestetik lokal ditentukan oleh 3 hal :Lipid/Water solubility ratio, menentukan ONSET OF ACTION. Semakin tinggi kelarutandalam lemak akan semakin tinggi potensi anestesi local.Protein Binding, menentukan DURATION OF ACTION. Semakin tinggi ikatan denganprotein akan semakin lama durasi nyapKa, menentukan keseimbangan antara bentuk kation dan basa. Makin rendah pKa makinbanyak basa, makin cepat onsetnya. Anestetik lokal dengan pKa tinggi cenderungmempunyai mula kerja yang lambat. Jaringan dalam suasana asam (jaringan inflamasi)akan menghambat kerja anestetik lokal sehingga mula kerja obat menjadi lebih lama. Haltersebut karena suasana asam akan menghambat terbentuknya asam bebas yangdiperlukan untuk menimbulkan efek anestesi.

Kecepatan onset anestetika lokal ditentukan oleh:kadar obat dan potensinyajumlah pengikatan obat oleh protein danpengikatan obat ke jaringan lokalkecepatan metabolismeperfusi jaringan tempat penyuntikan obat.Pemberian vasokonstriktor (epinefrin) + anestetika lokal dapat menurunkan alirandarah lokal danmengurangi absorpsi sistemik.

FarmakodinamikOnset, intensitas, dan durasi blokade saraf ditentukan oleh ukuran dan lokasi anatomis saraf.Saluran Na+ penting pada sel otot yang bisa dieksitasi seperti jantung. Efeknya terhadap saluranNa+ jantung adalah dasar terapi anestetika lokal dalam terapi aritmia tertentu (biasanya yangdipakai lidokain). Anestetika lokal umumnya kurang efektif pada jaringan yang terinfeksidibanding jaringan normal, karena biasanya infeksi mengakibatkan asidosis metabolik lokal, dan menurunkan pH.

Persiapan Anesthesia RegionalPersiapan anestesi regional sama dengan persiapan GA karena:Antisipasi terjadinya toksiksistemik reaction yg bisa berakibat fatal, perlu persiapan resusitasi. Misalnya: obat anestesisinal/epidural masuk ke pembuluh darah kolaps kardiovaskular sampai cardiac arrestAntisipasi terjadinya kegagalan, operasi bisa dilanjutkan dg GA.

Keuntungan Anestesia RegionalAlat minim dan teknik relatif sederhana sehingga biaya relatif lebih murah.Relatif aman untuk pasien yg tidak puasa (operasi emergency, lambung penuh) karenapenderita sadar sehingga resiko aspirasi berkurangTidak ada komplikasi jalan nafas dan respirasi.Tidak ada polusi kamar operasi oleh gas anestesi.Perawatan post operasi lebih ringan/ murahKehilangan darah sedikitRespon autonomik dan endokrin sedikit/menurun

Kerugian Anestesia RegionalTidak semua penderita mauMembutuhkan kerjasama penderitaSulit diterapkan pada anak-anakTidak semua ahli bedah menyukai anestesi regionalPasien lebih suka dlm keadaan tidak sadarTdk praktis jika diperlukan bbrp suntikanKetakutan bahwa efek obat menghilang ketika pembedahan belum selesai.Efek samping sangat beratdeath

Toksisitas1. toksisitas sistemik

CNS

Depression

Excitation

CVS

Hypotensionagen L.A. relatif bebas dari efek samping, jika :1.Dosis tepat(dosis berlebihan jd toxic2.Lokasi anatomi tepat(Reaksi toxic(Mengikuti :- accidental i.v. injection- inj. subarachnoid dosis besar CNS lebih rentan dari pd CVS Adverse effect termasuk CVS cenderung lebih serius & lebih sulit ditangani. Toksisitas CNSCNS lebih rentan thdp aksi sistemik anestesi lokal dr pd CVSTinnitus Light headedness (kepala terasa ringan)ConfusionCircumoral numbness ( mati rasa)Drowsiness(unconscious (tidak sadar)Twitching (gugup) & tremors otot wajah & ekstremitas distal(convulsionRespiratory arrest (depresi pernafasan)Gangguan penglihatan, takipneu, coma bahkan sampai apneu Toksisitas CVSJantung :- inotropik negative

- fibrilasi ventrikuler BupivacaineVascular :biphasic action- Lower dose(vasoconstriction

- increase dose(vasodilatationtidak ada hubungan antara potensi L.A. & efek otot polos vaskuler Hypotensi sbg awal hasil dari penurunan SV Later on vasodilatation(CV collapsDapat pula dibagi ke dalam tiga fase :fase awal : hipertensi dan takhikardifase intermediate : depresi miokard, cardiac output menurun, sedikit hipotensifase terminal : vasodilatasi perifer, hipotensi berat, bradikardi, aritmia ventrikuler,sirkulasi kollap2.Toksisitas LokalTerjadi pada tempat suntikan berupa edema, abses nekrosis dan gangreneKomplikasi infeksi hamper selalu disebabkan kelallaian tindakan asepsis dan antisepsis

Iskemia jaringan dan nekrosis karna penambahan vasokonstriktor yang disuntikkan padadaerah dengan arteri buntuPenanganan reaksi toksis dari anestesi regionalHal yang pilng utama adalah menjamin oksigenasi adekuat dengan pernafasan buatanmenggunakan oksigenTremor atau kejang diatasi dengan dosis kecil short acting barbiturate sepertipenthotal ( 50-150 mg ), atau dengan diazepam ( valium ) 5 -10 mg intravenaDepresi sirkulasi diatasi dengan pemberian vasopressor secara bolus dilanjutkandengan drip dalam infuse ( efedrin, aramin, nor adrenalin, dopamine dsb. )Bila dicurigai adanya henti jantung ( cardiac arest ) resusitasi jantung paru harussegera dilakukan.OBAT OBAT LOKAL/ REGIONAL ANESTESI1.Ester compoundCocaineProcaine/novocaineTetracaine/pontocaine2.Amide CompoundLidocaine / XylocainePrilocaineBupivacaineEtidocaineRopivacaineLevo bupivacainePerbedaan Ester dan AmideEsterRelatif tidak stabil dalam bentuk larutanDimetabolisme dalam plasma oleh enzym pseudocholinesterase.Masa kerja pendek.Relatif tidak toksik.Dapat bersifat alergen, karena strukturnya mirip PABA (para amino benzoic acid).AmideLebih stabil dalam bentuk larutanDimetabolisme dalam hatiMasa kerja lebih panjang.Tidak bersifat alergen.

Obat Anestesi Golongan Ester1.KokainKokain merupakanalkaloidyang didapatkan daritumbuhan

Erythroxylon coca, yang berasal dariAmerika Selatan.Daunnyabiasa dikunyah olehpenduduksetempat untuk mendapatkan efek stimulan. Dalam tubuh manusia. Kokain dapat memicumetabolisme

HYPERLINK "http://id.wikipedia.org/wiki/Sel" \t "_blank" selmenjadi sangat cepat. Kokain diklasifikasikan sebagai suatu narkotik, bersama dengan morfin dan heroin karena efekadiktif dan efek merugikannya telah dikenali. Saat ini, Kokain masih digunakan sebagai anestetiklokal, khususnya untuk pembedahan mata, hidung dan tenggorokan, karena efekvasokonstriksifnya yang membantuKokain digunakan karena secara karakteristik menyebabkan ilusi, euforia, peningkatankepercayaan diri dan perasan perbaikan pada tugas mental dan fisik. Dalam dosis rendah dapatdisertai dengan perbaikan kinerja pada beberapa tugas kognitif. Tetapi, pada penggunaan Kokaindosis tinggi gejala intoksikasi dapat terjadi, seperti agitasi, iritabilitas, gangguan dalampertimbangan perilaku seksual yang impulsif, dan kemungkinan berbahaya agresi peningkatanaktivitas psikomotor Takikardia Hipertensi Midriasis.Setelah menghentikan pemakaian Kokain atau setelah intoksikasi akut terjadi depresipascaintoksikasi (crash) yang ditandai dengan disforia, anhedonia, kecemasan, iritabilitas,kelelahan, hipersomnolensi, kadang-kadang agitasi. Pada pemakaian Kokain ringan sampaisedang, gejala putus Kokain menghilang dalam 18 jam. Pada pemakaian berat, gejala putusKokain bisa berlangsung sampai satu minggu, dan mencapai puncaknya pada dua sampai empathari.Gejala putus Kokain juga dapat disertai dengan kecenderungan untuk bunuh diri. Orang yangmengalami putus Kokain seringkali berusaha mengobati sendiri gejalanya dengan alkohol,sedatif, hipnotik, atau obat antiensietas seperti diazepam (Valium).2.ProkainProkain, obat anestesi sintetik yang pertama kali dibuat, merupakan derivat-benzoat yangdisintesa pada tahun 1905 (Einhorn) dengan sifat yang tidak begitu toksik dibandingkan Kokain.Anestetik lokal dari kelompok ester ini bekerja dengan durasi yang sangat singkat. Dalam tubuhzat ini dengan cepat dan sempurna dihidrolisa oleh kolinesterase menjadi dietilaminoetanol danPABA (asam para-aminobenzoat), yang mengantagonir daya kerja sulfonamida, sehinggatoksisitasnya di dalam vascular (sistemik) dapat minimal. Akan tetapi, resorpsi Prokain di kulitburuk, karena itu, Prokain hanya digunakan sebagai injeksi dan sering kali bersamaan denganadrenalin untuk memperpanjang daya kerjanya. Sebagai anestetik lokal, prokain sudah banyakdigantikan oleh lidokain dengan efek samping yang lebih ringan.Efek sampingnya yang serius adalah hipertensi, yang kadang-kadang pada dosis rendah sudahdapat mengakibatkan kolaps dan kematian. Efek samping yang harus dipertimbangkan pula10

adalah reaksi alergi terhadap sediaan kombinasi prokain-penisilin. Berlainan dengan kokain zatini tidak memberikan adiksi. Reaksi alergi ini dapat juga terjadi karena pemakaian secaraberulang preparat Prokain bagi tubuh. Dosis: anestesi infiltrasi 0,25-0,5%, blockade saraf 1-2%.3.TetrakainTetrakain (Pontocaine) adalah obat anestesi lokal yang biasanya digunakan sebagai obat untukdiagnosis atau terapi pembedahan. Akan tetapi, penelitian pada hewan menunjukkan efeksamping pada janin (teratogenik atau embriosidal atau lainnya) dan belum ada penelitian yangterkendali pada wanita atau penelitian pada wanita dan hewan belum tersedia. Obat seharusnyadiberikan bila hanya keuntungan potensial memberikan alasan terhadap bahaya potensial padajanin. Selain itu, Tetrakain yang potensiasinya lebih tinggi dibandingkan dengan dua obatanestesi local golongan ester lainnya ini memiliki efek samping berupa rasa seperti tersengat.Namun, efek ini tidak membuat Tetrakain jarang digunakan, hal ini karena salah satukelebihannya adalah tidak menyebabkan midriasis. Tetrakain biasanya digunakan untuk anestesipada pembedahan mata, telinga, hidung, tenggorok, rectum, dan dan kulit.Salah satu anastetik lokal yang dapat digunakan secara toikal pada mata adalah TetrakainHidroklorida. Untuk Pemakaian topikal pada mata digunakan larutan Tetrakain Hidroklorida0,5%. Kecepatan anastetik Tetrakain Hidroklorida 25 detik dengan durasi aksinya selama 15menit atau lebih.Perbedaan Obat-obat Anestesi Golongan Ester1.LidocaineLidokain (xilokain) adalah anestetik lokal kuat ( potensi bagus ) yang digunakan secara luasdengan pemberian topikal dan suntikan. Anestesia terjadi lebih cepat, lebih kuat, lebih lamadan lebih ekstensif daripada yang ditimbulkan oleh prokain. Pada konsentrasi yangsebanding. Lidokain merupakan aminoetilamid dan merupakan prototip dari anestetik lokal

golongan amida. Larutan lidokain 0,5% digunakan untuk anestesia infiltrasi, sedangkanlarutan 1,0-2% untuk anestesia blok dan topikal. Anestetik ini efektif bila digunakan tanpavaso-konstriktor, tetapi kecepatan absorpsi dan toksisitasnya bertambah dan masa kerjanyalebih pendek. Lidokain merupakan obat terpilih bagi mereka yang hipersensitif terhadapanestetik lokal golongan ester. Lidokain dapat menimbulkan kantuk. Sediaan berupa larutan0,5-5% dengan atau tanpa epinefrin (1: 50.000 sampai 1 : 200.000). Setelah disuntikkan,obat dengan cepat akan dihidrolisis dalam jaringan tubuh pada pH 7,4-4 5.

Efek samping lildokain biasanya berkaitan dengan efeknya terhadap SSP, misalnyamengantuk, pusing, parestesia, kedutan otot, gangguan mental, koma, dan bangkitan.Mungkin sekali metabolit lidokain yaitu monoetilglisin xilidid dan glisin xilidid ikutberperan dalam timbulnya efek samping ini. Lidokain dosis berlebihan dapat menyebabkankematian akibat fibrilasi ventrikel, atau oleh henti jantung.

2.DURANEST ( ETIDOKAIN)

Indikasiindikasi pemberian suntikan Duranest ( etidocaine HCl) adalah untuk anasesi infiltrasi, perpheralnerve blok (pada Brachial Plexus, intercostals, retrobulbar, ulnar dan inferior alveolar) dan pusatneural blok ( Lumbat atau Caudal epidural blok).Dosis : maksimum 1 suntikan ditentukan dari status pasien. meskipun 1 suntikan 450 mg yangdipakai untuk anastetik regional tidak menimbulkan efek, Pada waktu sekarang salah bilamenerima bentuk dosis maksimum dari 1 suntikan tidak melampaui 400 mg ( approximately 8,0mg/kg atau 3,6 mg/lb dibawah 50 kg berat badan seseorang) dengan epenefrin 1:200,000 dan1:300,000 ( approximately 6 mg/kg atau 2.7 mg/lb dibawah 50 kg berat badan seseorang) tanpaepinefrin.

Caudal dan Lumbar Epidural Blok

Tindakan pencegahan bertentangan, kadang-kadang pengalaman kurang baik sehingga tidaksengaja mengikuti penembusan pada daerah Subarachnoid. Dosis percobaan 2-5 ml obat sampai5 menit pertama, total volume suntikan pada Lumbar atau Caudal Epidural blok, bentuk dosispercobaan diberikan berulang-ulang jika pasien bergerak seperti biasa bahwa catheter bolehdipindahkan. Epinefrin jika berisi dosis percobaan (10-15 mg) boleh membantu padapenembusan suntikan intra vaskular. Jika suntikan mengenai Blood Vessel, epinefrin dapatmenghasilkan Respon Epinefrin dalam waktu 45 menit yaitu terdiri dari bertambahnya tekanandarah sistolik , Circumolar pallor, palpitis pada seorang pasien.

3.LEVOBUPIVACAINE

Levobupivacaine adalah obat anestesi lokal yang mengandung gugus asam amino. Ini merupakanenntiomer-Sdari bupivacaine.Penggunaan klinisJika dibandingkan dengan buvicaine, levobupivacaine menyebabkan lebih sedikit vasodilatasidab memiliki duration of action yang lebih panjang. Obat ini memiliki sekitar 13 persen dayapotensil (melalui molaritas) lebih rendah daripada golongan buvicaine.Indiaksi

Levobupivacaine`didindikasikan untuk loakl anestesi meliputi infiltrsi, blok nervus, ophtalmic,anestesi epidural dan intratekal pada orang dewasa serta dapat juga diguanakan sebagi analgesiapada anak-anak.KontraindikasiLevobupivacaine dikontarindikasiakn untuk regional anestesia IV (IVRA).Efek sampingJarang terjadi reaksi efek samping jika pemberian obat ini benar. Beberapa efek samping yangterjadi berhubungan dengan teknik pemberian (dihasilkan pada systemic exposure) atau efekfarmakologikal dari anestesi yang diberikan, tetapi reaksi alergi jarang terjadi.Systemic exposure untuk jumlah yang berlebih dari buvicaine terutam dihasilkan di sistem sarafpusat (CNS) dan efek kardiovaskular. Efek CNS biasanya terjadi pada konsentrasi pembuluhdarah yang lebih rendah, sementara efek kardiovaskuler tambahan terdapat pada konsentrasiyang lebih tinggi, sebelumnya Kolaps cardiovaskular dapat juga terjadi dengan konsentrasi yangrendah.Efek CNS meliputi eksitasi CNS (gelisah, gatal disekitar mlut, tinitus, tremor, pusing,penglihatan kabur, seizure) dan diikuti oleh depresi (perasaan kantik, kehialngan kesadran,penurunan pernafasan dan apnea). Efek kardiovskular meliputi hipotensi, bradikardi, arritmia,dan/atau henti jantung. Kadang-kadang dapt terjadi hipoksemia sekunder pada saat penurunansisem pernafasan.4.ROPIVAKAIN HCl INJEKSI ( NAROPINSifat-sifat naropin injeksi Naropin injeksi mengandung ropivakain HCl, yaitu obat anestetik lokalgolongan amida. Naropin injeksi adalah larutan isotonik yang steril, mengandung bahancampuran obat (etantiomer) yang murni yaitu Natrium Klorida (NaCl) agar menjadi larutanisotonik dan aqua untuk injeksi. Natrium Hidroksida (NaOH) dan/ atau asam Hidroklorida (HCl)dapat ditambahkan untuk meyesuaikan pHnya (keasamannya). Naropi injeksi diberikan secaraparentral. Nama kimia ropivakain HCl adalah molekul S-(-)-1-propil-2,6-pipekoloksilidahidroklorida monohidrat. Zat bat berupa bubuk kristal berwarn putih dengan rumus molekulC17H26N2O-R-HCl-H2O dan berat molekulnya 328,89. Struktur molekulnya adalah sebagaiberikut:Pada suhu 250C, kelarutan ropivakain HCl dalam air adalah 53,8 mmg/mL dengan rasiodistribusi antara n-oktanol dan fosfat bufer pada pH 7,4 adalah 14:1 dan pKanya 8,07 dalamlarutan KCl 1 M. pKa ropivakain hampir sama denganbupivkain (8,1) dan mendekati pKamepivakain (7,7) . akan tetapi kelarutan ropivakain dalam lemak (lipid) berada diantar kelarutanbupivakain dan mepivakain.Naropin injeksi tidak mengandung bahan pengawet dan tersediadalam bentuk sediaan dosis tunggal dengan konsentrasi masing-masing 2,0 mg/mL (o,2%), 5,0mg/mL (0,5%), 7,5 mg/mL (0,75%), dan 10 mg/mL (1,0%). Gravitas (berat) larutan Naropininjeksi berkisar antara 1,002 sampai 1,005 pada suhu 24oC.

Efek samping naropin injeksiefek samping ropivakain mirip dengan efek samping anastetik lokal kelompok amida lainnya.Reaksi efek samping anastetik lokal kelompok amida terutama berkaitan dengan kadarnyandalam plasma yang berlebihan, yang dapat terjadi apabila melebihi dosis, jarum suntik masuk kedalam pembuluh darah tanpa sengaja atau jika metaolisme obat tersebut dalam tubuh lambat.Kejadian tentang efek sampingnya telah dilaporkan berdasarkan penelitian klinik yang telahdilakukan di amerika serikat dan negara-negara lainnya. Obat yang dijadikan acuan biasanyaadalah bupivakain. Penelitian tersebut meggunakan bermacam-macam obat premedikasi, sedasidan prosedur pembedahan. Sebanyak 3988 pasien diberikan naropin dengan konsentrasi sampai1 % dalam percobaan klinik. Setiap pasien dihitung sekali untuk setiap jenis reaksi efek smapingyang dialaminya.

Efek samping sistemikEfek samping akut yang Paling sering dijumpai dan memerlukan penanganan yang cepat adalahefek sampingnya pada sistem saraf pusat (SSP) dan sistem kardiovaskuler. Reaksi efek sampingini pada umumnya tergantung pada dosis dan disebabkan oleh kadar obat dalam plasma yangtinggi yang bisa terjadi karena over dosis, absorbsi (penyerapan) obat terlalu cepat dari tempatsuntikan, rendahnya toleransi pasien terhadap obat, atau apabila jarum suntik anastesi lokalmasuk ke dalam pembuluh darah. Di samping toksisitas sistemiknya yang tergantung pada dosis,masuknya obat ke dalam subaraknoid secara tidak sengaja ketika melakukan blok epiduralmelalui lumbal (tulang punggung) , atau ketika melakukan blok saraf di dekat kolumna vertebra(khususnya di bagian kepala dan dibagian leher), dapat mengakibatkan depresi pernafasan danapnea (sesak nafas) total atau apnea sesuai tingkat saraf spinal yang mengontrol pernafasan. Jugadapat terjadi hipotensi karena berkurangnya tonus (kekuatan) saraf simpati atau para lisisrespirasi (kelumpuhan otot-otot pernafasan) serta hipoventilasi karena obat anastetik mencapaitingkatan saraf motorik di kepala. Keadaan ini dapat memicu henti jantung apabila tidakditangani dengan segera. Faktor-faktor yang mempengaruhi ikatan obat dengan protein plasmamisanya asidosis, penyakit sistemik yang dapat mengubah produksi protein dalam tubuh, ataukompetensi dengan obat-obat lainnya untuk berikatan dengan protein, dapat menurunkantoleransi (daya terima terhadap obat) seorang pasien.Pemberian naropin secara epidural pada beberapa kasus seperti halnya pemberian obat-obatanastesi lainnya dapat meningkatkan suhu tubuh secara mendadak diatas 38,5Oc. ini paling seringterjadi apabila dosis naropin diatas 16mg/jam.Efek Samping Pada Sistem SarafEfek samping ini ditandai dengan kegelisahan dan depresi. Ketegangan, kecemasan, pusing,telinga berdengung (tinitus), penguatan kabur, atau tremor (bergetar) dapat terjadi dan bahkandapat menimbulkan komvulsi (kejang otot). Akan tetapi, kegelisahan dapat terjadi mendadakatau bisajuga tidak terjadi, dimana reaksi efek samping hanya berupa depresi. Depresi ini bisaberlanjut menjadi rasa kantuk dan akhirnya kesadaran pasien hilang dan terjadi henti nafas. Efeksamping lainnya pada sistem saraf pusat adalah nausea (mual), muntah menggigil, dan konstriksipupil (pupil mata menyempit).

Efek Samping pada Sistem Kardiovaskuler.Dosis tinggi atau masuknya jarum suntik kedalam pembukuh darah dapat menyebabkan kadarobat dalam plasma meningkat sehingga mengakibatkan depresi otot jantung (jantung menjadilemah), darah yang dipompa jantung berkurang, hambatan konduksi saraf pada jantung,hipotensi, bradikardi (denyut nadi kurang 60 kali/menit), aritmia ventrikular (denyut jantungtidak berirama), yaitu takikardi ventrikel (denyut jantung diatas 100 kali/ menit) dan vibrilasiatrium (jantung berdebar) dan bahkan henti jantung (oleh karena itu, perlu diperhatikan catatanperingatan, pencegahan, dan overdosis pada label obat).

Efek Samping AlergiPada penggunaan naropin injeksi, jarang terjadi reaksi alergi tetapi bisa saja terjadi jika pasienterlalu sensitif terhadap obat anestesi lokal (perhatikan peringatan pada label obat). Reaksi efeksamping alergi ditandai dengan gejala-gejala berupa urtikaria (kulit bengkak merah), pruritus(gatal-gatal), eritema (kulit merah-merah), udem angioneurotik (misalnya udem laring),takikardi, bersin-bersin, mual, muntah, pusing, sinkop (pingsan), keringatan, badan panas danbahkan reaksi anapilaksis (termaksuk hipotensi berat). Sensistifitas silang antar obat anestesilokal kelompok amida pernah terjadi. Bupivacain Injeksi bupivacain HCl merupkan solusiisotonik steril yang mengandung agen anastetik lokal dengan atau tanpa epinefrin 1:2000 dandiinjeksikan secara parenteral. Bupivacain PKA memiliki kemiripan dengan lidocain danmemiliki derajat slubilitas lipid yang lebih besar. Bupivacin dihungkan secara kimia danfarmakologis dengan aastetik lokal amino acyl. Bupivacain merupakan homolog dari mepivacaindan secara kimiawi dihubungkan dengan lidocain. Ketiga anastetik ini mengandung rantai amidadan amino. Berbeda dengan anastetik lokal tipe procain yang memiliki ikatan ester. Setiap 1 mllarutan isotonik steril mengandung bupivacain hidroklorida dan 0.005 mg epinefrin, dengan 0.5mg sodium metabisulfite sebagai anti oksidan dan 0.2 mg asam sitrat sebagai stabilisasi.

5.BUPIVACAINEStruktur mirip dengan lidokain, kecuali gugus yang mengandung amin dan butyl piperidin.Merupakan anestetik lokal yang mempunyai masa kerja yang panjang, dengan efek blockadeterhadap sensorik lebih besar daripada motorik. Karena efek ini bupivakain lebih populardigunakan untuk memperpanjang analgesia selama persalinan dan masa pascapembedahan.

Suatu penelitian menunjukan bahwa bupivakain dapat mengurangi dosis penggunaan morfindalam mengontrol nyeri pada pascapembedahan Caesar. Pada dosis efektif yang sebanding,bupivakain lebih kardiotoksik daripada lidokain. Lidokain dan bupivakain, keduanyamenghambat saluran Na+jantung (cardiac Na+ channels) selama sistolik. Namun bupivakainterdisosiasi jauh lebih lambat daripada lidokain selama diastolic, sehingga ada fraksi yang cukupbesar tetap terhambat pada akhir diastolik. Manifestasi klinik berupa aritma ventrikuler yangberat dan depresi miokard. Keadaan ini dapat terjadi pada pemberian bupivakain dosis besar.Toksisitas jantung yang disebabkan oleh bupivakain sulit diatasi dan bertambah berat denganadanya asidosis, hiperkarbia, dan hipoksemia.Ropivakain juga merupakan anestetik lokal yangmempunyai masa kerja panjang, dengan toksisitas terhadap jantung lebih rendah daripadabupivakain pada dosis efektif yang sebanding, namun sedikit kurang kuat dalam menimbulkananestesia dibandingkan bupivakain.Larutan bupivakain hidroklorida tersedia dalam konsentrasi0,25% untuk anestesia infiltrasi dan 0,5% untuk suntikan paravertebral. Tanpa epinefrin, dosismaksimum untuk anestesia infiltrasi adalah sekitar 2 mg/KgBB.

Indikasi

Bupivakain digunakan untuk anestesi local termasuk infiltrasi, block saraf, epidural, dan anestesiintratekal. Bupivakain sering diberikan melalui injeksi epidural sebelum melakukan arthroplastypanggul total. Juga sering di injeksikan ke luka pembedahan untuk mengurangi nyeri hingga 20jam setelah operasi.Terkadang, bupivakain dikombinasikan dengan epinephrine untukmemperlama durasi, dengan fentanil untuk analgesia epidural atau glukosa.Kontra indikasi

Kontraindikasi bupivakain untuk anestesi regional intravena karena resiko dari kesalahantourniquet dan absorpsi sistemik obat.

Efek Samping

Dibandingkan dengan obat anestesi local lainnya, bupivakain dapat mengakibatkan kardiotoksik. Akan tetapi, efek samping akan menjadi jarang bila diberikan dengan benar. Kebanyakan efek samping berhubungan dengan cara pemberian atau efek farmakologis dari anestesi. Tetapireaksi alergi jarang terjadi.

Bupivakain dapat mengganggu konsentrasi plasma darah yang diakibatkan karena efeknya yangmempengaruhi CNS dan kardiovaskular. Bupivakain dapat mengakibatkan beberapa kematianketika pasien diberikan anestesi epidural dengan mendadak.

Mekanisme Kerja

Bupivakain berikatan dengan bagian intracellular dari kanal sodium dan menutup sodium influkkedalam sel saraf.

6.PRILOCAINEWalaupun merupakan devirat toluidin, agen anestesi lokal tipe amida ini pada dasarnyamempunyai formula kimiawi dan farmakologi yang mirip dengan lignokain danmepivakain. Anestetik lokal golongan amida ini efek farmakologiknya mirip lidokain, tetapimula kerja dan masa kerjanya lebih lama daripada lidokain. Prilokain juga menimbulkan kantukseperti lidokain. Sifat toksik yang unik ialah prilokain dapat menimbulkan methemoglobinemia;hal ini disebabkan oleh kedua metabolit prilokain yaitu orto-toluidin dan nitroso- toluidin.Walaupun methemoglobinemia ini mudah diatasi dengan pemberian biru-metilen intravenadengan dosis 1-2 mg/kgBB larutan 1 % dalam waktu 5 menit; namun efek terapeutiknya hanyaberlangsung sebentar, sebab biru metilen sudah mengalami bersihan, sebelum semuamethemoglobin sempat diubah menjadi Hb. Anestetik ini digunakan untuk berbagai macamanestesia disuntikan dengan sediaan berkadar 1,0; 2,0 dan 3,0%. Prilokain umumnya dipasarkandalam bentuk garam hidroklorida dengan nama dagang. Citanest dan dapat digunakan untukmendapat anestesi infiltrasi dan regional. Namun prilokain biasanya tidak dapat digunakan untukmendapat efek anestesi topikal. Prilokain biasanya menimbulkan aksi yang lebih cepat daripadalignokain namun anastesi yang ditimbulkannya tidaklah terlalu dalam. Prilokain juga kurangmempunyai efek vasodilator bila dibanding dengan lignokain dan biasanya termetabolismedengan lebih cepat. Obat ini kurang toksik dibandingkan dengan lignokain tetapi dosis total yangdipergunakan sebaiknya tidak lebih dari 400 mg. Salah satu produk pemecahan prilokain adalahortotoluidin yang dapat menimbulkan metahaemoglobin. Metahaemoglobin yang cukup besar.