bab i ispa

Upload: nila-nuril

Post on 10-Mar-2016

3 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Mini proyek ISPA

TRANSCRIPT

BAB IPENDAHULUAN

Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) adalah penyakit saluran pernapasan akut, biasanya menular, yang dapat menimbulkan berbagai spektrum penyakit yang berkisar dari penyakit tanpa gejala atau infeksi ringan sampai penyakit yang parah dan mematikan, tergantung pada patogen penyebabnya, faktor lingkungan dan faktor pejamu (WHO, 2007). Menurut WHO (2005) angka kematian balita akibat penyakit ISPA di negara maju menyebabkan 4 dari 15 juta kematian pada anak berusia di bawah 5 tahun pada setiap tahunnya. ISPA merupakan salah satu penyebab kematian pada anak di negara sedang berkembang, Pada negara sedang berkembang angka kematian balita di atas 40 per 1000 kelahiran hidup yakni 15-20% per tahunnya pada golongan usia balita (Depkes RI, 2007), serta pneumonia merupakan salah satu penyebab utama kematian pada anak balita (WHO, 2003). seperti di Amerika Serikat adalah 7 per 1.000 kelahiran, Australia 6 per 1.000 kelahiran, ataupun Jepang 3 per 1.000 kelahiran, dan angka ini sangat rendah jika di bandingkan dengan angka kematian di negara negara berkembang. (Yahya, Saleh, 2009). ISPA selalu pada urutan pertama penyebab kematian pada kelompok bayi dan balita. Selain itu ISPA juga sering berada dalam daftar 10 penyakit terbanyak di rumah sakit. Survei mortalitas yang dilakukan oleh Subdit ISPA tahun 2005 menempatkan pneumonia sebagai penyebab kematian bayi terbesar di Indonesia dengan persentase 22,30 % dari seluruh kemzatian bayi. Pada survei yang sama menyebutkan bahwa sebanyak 23,6 % kematian balita disebabkan oleh penyakit ini, yang merupakan proporsi terbesar pada semua penyebab kematian pada balita. (Depkes RI,2008)Kejadian ISPA erat terkait dengan pengetahuan orang tua tentang ISPA, karena orang tua sebagai penanggung jawab utama dalam pemeliharaan kesejahteraan anak. Pada masa balita masih sangat tergantung pada orang tua. Karena itu diperlukan adanya penyebaran informasi kepada orang tua mengenai ISPA agar orang tua dapat menyikapi lebih dini segala hal-hal yang berkaitan dengan ISPA. ISPA mempunyai kontribusi 28% sebagai penyebab kematian pada balita < 1 tahun, sebagai penyebab utama kematian pada balita diduga karena penyakit ini merupakan penyakit yang akut dan kualitas penatalaksanaannya belum memadai (Wahyuti, 2011). Penelitian ini, menyimpulkan bahwa pengetahuan ibu mempunyai hubungan dengan kejadian ISPA pada bayi di wilayah kerja puskesmas Gatak Sukoharjo. Kejadian ISPA pada bayi dapat disebabkan karena pengetahuan ibu yang kurang sehingga masih kurang baik dalam pencegahan terjadinya ISPA.Selama tahun 2014, data kasus ISPA di kecamatan Brondong cukup besar yaitu 120 kasus di desa Lohgung, 146 kasus di desa Sidomukti, 187 kasus di desa Labuhan, 140 kasus di desa Tlogoretno, 182 kasus di desaLembor, 301 di desa Brengkok, 292 kasus di desa Sedayulawas, 222 kasus di desa Sendangharjo, 185 kasus di desa Sumberagung, dan 235 kasus di Desa Brondong. Hal ini menjadikan ISPA sebagai penyakit terbanyak di Kecamatan brondong dengan total 2010 kasus ISPA. Selama bulan Januri ingga April 2015, berdasarkan data poskesdes rawat jalan maupun inap, 45 kasus ISPA terjadi di desa Brondong, 14 kasus di desa Sumberagung, 58 kasus di desa Sedayulawas, 64 kasus di desa Brengkok, 61 di desa Sendangharjo, 26 kasus di desa Lembor, 14 kasus di desa Tlogoretno, 34 kasus di desa Sidomukti, 18 kasus di desa Labuhan, 33 kasus di desa Lohgung dan ISPA pneumonia sebanyak 6 kasus terjadi di Kecamatan Brondong. Dengan banyaknya angka kasus ISPA di kecamatan Brondong, maka penulis teratrik untuk membahas tentang upaya peningkatan pengetahuan dan pencegahan ISPA pada Ibu balita di Posyandu desa Brengkok kecamatan Brondong.

B. Rumusan Masalah1. Masih tingginya angka kejadian ISPA baik non pneumonia maupun pneumonia pada balita yakni 373 kasus yang mencapai 10,7 % dari seluruh balita di wilyah Puskesmas Brondong pada tahun 2014.2. Masih tingginya angka kejadian ISPA dapat disebabkan karena rendahnya pengetahuan ibu balita tentang ISPA di desa Brengkok kecamatan Brondong.C. Tujuan Mini Proyek1. Tujuan UmumUntuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu tentang tentang penyakit ISPA pada Balita di Posyandu Dahlia desa Brengkok Kecamatan Brondong.

2. Tujuan Khususa. Mengetahui gambaran tingkat pengetahuan ibu tentang ISPAberdasarkan tingkat pendidikan, umur, sosial ekonomi.b. Meningkatkan pengetahuan Ibu balita tentang ISPA di desa Brengkok kecamatan Brondong.

D. Manfaat Mini ProyekHasil Mini Proyek ini diharapkan bermanfaat bagi :1. Bagi Puskesmas BrondongSebagai bahan masukan bagi Puskesmas Brondong, mengenai tingkat pengetahuan ibu tentang penyakit ISPA di desa Brengkok kecamatan Brondong. 2. Bagi Dokter Interensip Untuk memenuhi syarat menyelesaikan program interensip. Untuk memperluas wawasan pengetahuan ISPA beserta mengetahui karakteristik pengetahuan masyarakat tentang ISPA.3. Bagi ibu Diharapkan mini proyek ini dapat memberikan pemahaman ibu tentang penyakit ISPA pada balita melalui kuisioner dan penyuluhan yang kita berikan kepada ibu yang membawa balitanya ke desa Brengkok.3