bab i fix banget

18
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kata “korupsi” menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, berarti penyelewengan atau penggelapan (uang negara atau perusahaaan) dan sebagainya untuk keuntungan pribadi atau orang lain. Perbuatan korupsi selalu mengandung unsur “penyelewengan” atau dishonest (ketidakjujuran). Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelewengan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme disebutkan bahwa korupsi adalah tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam ketentuan peraturan perundang-undangan yang mengatur tentang pidana korupsi. Negara Indonesia merupakan salah satu negara yang terkaya di asia dilihat dari kekayaan alam yang dimiliki oleh indonesia, namun dibalik semua itu ternyata Negara Indonesia menjadi peringkat pertama Negara terkorup di tingkat Asia – Pasifik. Korupsi di Indonesia telah membawa disharmonisasi dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat yang mengakibatkan terjadinya grafik pertumbuhan jumlah rakyat miskin terus naik karena korupsi. Dalam kehidupan demokrasi di Indonesia, praktek korupsi makin mudah ditemukan diberbagai bidang kehidupan. Di Indonesia sendiri korupsi sudah menjadi tradisi yang tidak aneh lagi, padahal korupsi tidak diperbolehkan oleh tiap agama. Dan pada saat ini banyak 1

Upload: fiera-riandini

Post on 25-Jan-2016

228 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

pbak

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I Fix Banget

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kata “korupsi” menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, berarti penyelewengan

atau penggelapan (uang negara atau perusahaaan) dan sebagainya untuk keuntungan

pribadi atau orang lain. Perbuatan korupsi selalu mengandung unsur “penyelewengan”

atau dishonest (ketidakjujuran). Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999

tentang Penyelewengan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan

Nepotisme disebutkan bahwa korupsi adalah tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam

ketentuan peraturan perundang-undangan yang mengatur tentang pidana korupsi.

Negara Indonesia merupakan salah satu negara yang terkaya di asia dilihat dari

kekayaan alam yang dimiliki oleh indonesia, namun dibalik semua itu ternyata Negara

Indonesia menjadi peringkat pertama Negara terkorup di tingkat Asia – Pasifik.

Korupsi di Indonesia telah membawa disharmonisasi dalam berbagai aspek

kehidupan masyarakat yang mengakibatkan terjadinya grafik pertumbuhan jumlah rakyat

miskin terus naik karena korupsi. Dalam kehidupan demokrasi di Indonesia, praktek

korupsi makin mudah ditemukan diberbagai bidang kehidupan. Di Indonesia sendiri

korupsi sudah menjadi tradisi yang tidak aneh lagi, padahal korupsi tidak diperbolehkan

oleh tiap agama. Dan pada saat ini banyak pandangan-pandangan tentang korupsi di

Indonesia khususnya pandangan di bidang hukum, agama dan budaya.

Untuk itu kami mencoba memaparkan bagaimana pandangan-pandangan korupsi di

berbagai bidang terutama dalam bidang hukum, agama dan budaya . Mudah-

mudahan makalah sederhana ini bermanfaat dan bisa memancing diskusi yang lebih

intens.

1.2 Rumusan Masalah

1.2.1 Bagaimana pengertian dari perspektif.

1.2.2 Bagaimana pandangan korupsi di bidang hukum , agama dan budaya.

1

Page 2: BAB I Fix Banget

1.3 Tujuan Penulisan

1.3.1 Menjelaskan pengertian dari perspektif

1.3.2 Menjelaskan tentang pengertian perspektif korupsi didalam bidang hukum, agama

dan budaya.

1.4 Manfaat Penulisan

1.4.1 Agar dapat mengetahui pengertian perspektif.

1.4.2 Agar dapat mengetahui bagaimana pandangan - pandangan korupsi dalam bidang

hukum, agama dan budaya.

.

2

Page 3: BAB I Fix Banget

BAB II

TINJAUAN TEORI

2.1 Pengertian Perspektif

Perspektif berasal dari bahasa italia "Prospettiva" yang berarti gambar pandangan

atau sudut pandangan.

2.1.1Perspektif Hukum Terhadap Korupsi

Menurut perspektif hukum, definisi korupsi secara gamblang telah dijelaskan

dalam 13 buah Pasal dalam UU No. 31 Tahun 1999 yang telah diubah dengan UU No. 20

Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. Berdasarkan pasal-pasal

tersebut, korupsi dirumuskan kedalam 30 bentuk/jenis tindak pidana korupsi. Pasal-pasal

tersebut menerangkan secara terperinci mengenai perbuatan yang bisa dikenakan sanksi

pidana karena korupsi. Ketiga puluh bentuk/jenis tindak pidana korupsi tersebut pada

dasarnya dapat dikelompokkan sebagai berikut:

1. Kerugian keuangan negara

2. Suap-menyuap

3. Penggelapan dalam jabatan

4. Pemerasan

5. Perbuatan curang

6. Benturan kepentingan dalam pengadaan

7. Gratifikasi

Di Indonesia peraturan-perundang-undangan yang khusus mengatur tentang tindak

pidana korupsi sudah ada. undang-undang tentang tindak pidana korupsi sudah 4 (empat)

kali mengalami perubahan. Adapun peraturan perundang-undangan yang mengatur

tentang korupsi, yakni :

Undang-undang nomor 24 Tahun 1960 tentang pemberantasan tindak pidana

korupsi,

Undang-undang nomor 3 Tahun 1971 tentang pemberantasan tindak pidana

korupsi,

3

Page 4: BAB I Fix Banget

Undang-undang nomor 31 Tahun 1999 tentang pemberantasan tindak pidana

korupsi,

Undang-undang nomor 20 Tahun 2001 tentang perubahan atas Undang-undang

pemberantasan tindak pidana korupsi.

Berdasarkan ketentuan undang-undang nomor 31 Tahun 1999 undang-undang

nomor 20 tahun 2001, jenis penjatuhan pidana yang dapat dilakukan hakim terhadap

terdakwa tindak pidana korupsi adalah sebagai berikut.

A. Terhadap Orang yang melakukan Tindak Pidana Korupsi

1. Pidana Mati

Dapat dipidana mati karena kepada setiap orang yang secara melawan

hukum melakukan perbuatan memperkaya diri sendiri atau orang lain atau

suatu korporasi yang dapat merugikan keuangan Negara atau perekonomian

Negara sebagaimana ditentukan dalam Pasal 2 ayat (1) Undang-undang

nomor 31 tahun 1999 , Undang-undang nomor 20 tahun 2001 tentang

pemberantasan tindak pidana korupsi, yang dilakukan dalam keadaan

tertentu.

2. Pidana Penjara

a) Pidana penjara seumur hidup atau pidana penjara paling singkat 4

(empat) tahun dan paling lama 20 (dua puluh) tahun dan denda paling

sedikit Rp. 200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah) dan paling banyak Rp.

1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah) bagi setiap orang yang secara

melawan hukum melakukan perbuatan memperkaya diri sendiri atau

orang lain atau suatu korporasi yang dapat merugikan keuangan Negara

atau perkonomian Negara. (Pasal 2 ayat 1)

b) Pidana penjara seumur hidup atau pidana penjara paling singkat 1 (satu)

tahun dan/atau denda paling sedikit Rp. 50.000.000,00 (lima puluh juta

rupiah) dan paling banyak satu Rp. 1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah)

bagi setiap orang yang dengan tujuan menguntungkan diri sendiri atau

orang lain atau suatu korporasi, menyalahgunakan kewenangan,

4

Page 5: BAB I Fix Banget

kesempatan, atau sarana yang ada padanya karena jabatan atau

kedudukan yang dapat merugikan keuangan Negara atau perekonomian

Negara (Pasal 3)

c) Pidana penjara paling singkat 3 (tiga) tahun dan paling lama 12 (dua

belas) tahun dan/atau denda paling sedikit Rp.150.000.000,00 (seratus

lima puluh juta rupiah) dan paling banyak Rp. 600.000.000,00 (enam

ratus juta) bagi setiap orang yang dengan sengaja mencegah, merintangi

atau menggagalkan secara langsung atau tidak langsung penyidikan,

penuntutan, dan pemeriksaan di siding pengadilan terhadap tersangka

atau terdakwa ataupun para saksi dalam perkara korupsi. (Pasal 21)

d) Pidana penjara paling singkat 3 (tiga) tahun dan paling lama 12 (dua

belas) tahun dan/atau denda paling sedikit Rp. 150.000.000,00 (seratus

lima puluh juta rupiah) dan paling banyak Rp. 600.000.000,00 (enam

ratus juta rupiah) bagi setiap orang sebagaimana dimaksud dalam pasal

28, pasal 29, pasal 35, dan pasal 36.

3. Pidana Tambahan

Perampasan barang bergerak yang berwujud atau yang tidak berwujud

atau barang tidak bergerak yang digunakan untuk atau yang diperoleh dari

tindak pidana korupsi, termasuk perusahaan milik terpidana dimana tindak

pidana korupsi dilakukan, begitu pula dari barang yang menggantikan

barang-barang tersebut. Pembayaran uang pengganti yang jumlahnya

sebanyak-banyaknya sama dengan harta yang diperoleh dari tindak pidana

korupsi.

Penutupan seluruh atau sebagian perusahaan untuk waktu paling lama

1 (satu) tahun.

Pencabutan seluruh atau sebagian hak-hak tertentu atau penghapusan

seluruh atau sebagian keuntungan tertentu yang telah atau dapat diberikan oleh

pemerintah kepada terpidana.

Jika terpidana tidak membayar uang pengganti paling lama dalam

waktu 1 (satu) bulan sesudah putusan pengadilan yang telah memperoleh

5

Page 6: BAB I Fix Banget

kekuatan hukum tetap maka harta bendanya dapat disita oleh jaksa dan

dilelang untuk menutupi uang pengganti tersebut.

Dalam hal terpidana tidak mempunyai harta benda yang

mencukupi untuk membayar uang pengganti maka terpidana dengan pidana

penjara yang lamanya tidak memenuhi ancaman maksimum dari pidana

pokoknya sesuai ketentuan undang-undang nomor 31 tahun 1999 jo undang-

undang nomor 20 tahun 2001 tentang pemberantasan tindak pidana korupsi

dan lamanya pidana tersebut sudah ditentukan dalam putusan pengadilan.

2.1.2 Pandangan Agama Terhadap Korupsi

B. Pandangan Agama Islam Terhadap Korupsi

Islam sebagai agama yang (syamil) sangat mengharamkan praktik

suap-menyuap bahkan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mengutuk

(melaknat) para pelaku hingga penghubung suap-menyuap sebagaimana

hadits tersebut.

Suap-menyuap dalam Islam disebut juga ar-Risywah (وة ْش� Ibnu ,(الِّر�

Atsir dalam an-Nihayah fi Gharibil Hadits wal Atsar mendefiniskan; ar-

Risywah adalah usaha memenuhi hajat (kepentingannya) dengan

membujuk. Kata ar-Risywah sendiri berasal dari yang berarti Tali الِّر�ْشاء

yang menyampaikan timba ke air. Jadi, ar-Risywah adalah pemberian apa

saja (berupa uang atau yang lain) kepada penguasa, hakim atau pengurus

suatu urusan agar memutuskan perkara atau menangguhkannya dengan cara

yang bathil.Dengan cara bathil inilah sebuah ketentuan berubah, sehingga

menyakiti banyak orang dan wajarlah jika Rasulullah mengutuk/melaknat

para pelaku suap-menyuap.

1) Dalil al-Quran tentang Keharamannya :

Allah Ta’ala berfirman,

بالباطل بينكم أموالكم تأكلوا وال

6

Page 7: BAB I Fix Banget

“Dan janganlah kalian memakan harta-harta diantara kalian

dengan cara yang bathil” [QS. Al-Baqarah: 188]

Imam al Qurthubi mengatakan, ”Makna ayat ini adalah janganlah

sebagian kalian memakan harta sebagian yang lainnya dengan cara

yang tidak benar.” Dia menambahkan bahwa barangsiapa yang

mengambil harta orang lain bukan dengan cara yang dibenarkan syariat

maka sesungguhnya ia telah memakannya dengan cara yang batil.

Diantara bentuk memakan dengan cara yang batil adalah putusan

seorang hakim yang memenangkan kamu sementara kamu tahu bahwa

kamu sebenarnya salah. Sesuatu yang haram tidaklah berubah menjadi

halal dengan putusan hakim.” (al Jami’ Li Ahkamil Qur’an juz II hal

711)

Diakui atau tidak, praktik suap-menyuap merupakan cara-cara

bathil memakan harta kaum muslimin.

Allah Ta’ala juga berfirman,

قتل األرضفكأنما في فساد أو نفٍس بغير نفسا% قتل من

% الناسجميعا

“Barangsiapa yang membunuh seorang manusia, bukan karena

orang itu (membunuh) orang lain, atau bukan karena membuat

kerusakan di muka bumi, maka seakan-akan dia telah membunuh

manusia seluruhnya” [QS. al-Maidah: 32]

Praktik suap-menyuap jika kita pahami lebih mendalam akan

dampak negatifnya, sebenarnya merupakan pembunuhan terhadap

kesempatan orang lain dan artinya ia telah membunuh seluruh manusia.

Karenanya pantas jika ayat tersebut diatas diarahkan kepada para

pelaku suap-menyuap yang telah curang dalam suatu urusan sehingga

menyebabkan orang lain kehilangan jiwanya dan kehilangan

kesempatannya.

7

Page 8: BAB I Fix Banget

Dan firman-Nya,

واشكروا رزقناكم ما طيبات من كلوا آمنوا الذين أيها يا

تعبدون إياه كنتم إن الله

“Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezki yang

baik-baik yang Kami berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada

Allah, jika benar-benar kepada-Nya kamu menyembah.” [QS. al-

Baqarah: 172]

Ayat tersebut merupakan dalil umum yang memerintahkan

orang-orang yang mengaku beriman untuk mencari rezki yang halal

dengan cara-cara yang halal, bukan malah sebaliknya mencari yang

halal dengan cara yang haram atau mencari haram dengan cara yang

haram pula. Dan suap-menyuap -tidak diragukan lagi- adalah cara yang

bathil dalam mencari rezki sehingga praktik tersebut diharamkan oleh

Allah Ta’ala.

2). Dalil as-Sunnah tentang Keharamannya

Dari Abdullah bin Umar, ia berkata,

والمرتشي الراشي وسلم عليه الله صلى الله رسول لعن

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam melaknat orang yang

menyuap dan yang menerima suap.” [HR. Abu Daud no. hadits 3580]

Juga hadits,

الراشي الله رسول لعن قال عنه الله رضي ثوبان وعن

: بينهما يمشي الذي يعني والرائش والمرتشي

Dari Tsauban radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, “Rasulullah

shallallahu ‘alaihi wasallam melaknat/mengutuk orang yang

menyuap, yang menerima suap dan orang yang menghubungkan

8

Page 9: BAB I Fix Banget

keduanya.” [HR. Ahmad dalam bab Musnad Anshar radhiyallahu

‘anhum]

Sementara dalam Sunan at-Tirmidzi,

Dari Abu Hurairah, ia berkata,

والمرتشي الراشي وسلم عليه الله صلى الله رسول لعن

الحكم في

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam telah melaknat orang

yang menyuap dan yang menerima suap dalam masalah hukum”.

[HR. at-Tirmidzi no hadits 1351]

Setelah mengetahui dalil-dalil al-Quran dan as-Sunnah yang

menegaskan tentang keharaman praktik suap-menyuap (ar-Risywah)

maka sudah dapat dipastikan bahwa pelaku, penerima dan orang-

orang yang terlibat dalam praktik suap tersebut tidak akan

mendapatkan keuntungan melainkan kecelakaan yang akan Allah

berikan kepadanya, jika tidak di dunia tapi pasti di akhirat.

Sebagai seorang muslim yang mengaku tunduk dan patuh

terhadap hukum-hukum Allah dan Rasulullah maka sepatutnyalah

kita membenci praktik suap-menyuap (ar-Risywah) yang telah

meracuni pikiran kaum muslimin sehingga mereka tidak lagi percaya

kepada qadha dan qadar dari Allah, dengan akhirnya mereka

menempuh jalan pintas untuk kemudian memutar balikkan kebenaran,

merubah yang bathil menjadi haq. Tidak hanya itu, laknat dari

Rasulullah seharusnya menjadi bahan pertimbangan bagi orang-orang

yang akan dan membudayakan praktik suap-menyuap tersebut.

من هم القيامة ويوم لعنة الدنيا هذه في وأتبعناهم

المقبوحين

9

Page 10: BAB I Fix Banget

“Dan Kami ikutkanlah laknat kepada mereka di dunia ini; dan

pada hari kiamat mereka termasuk orang-orang yang dijauhkan

(darirahmat Allah).” [QS. Al-Qashash: 42]

C. Pandangan Agama Kristen Terhadap Korupsi

Gereja mendekati permasalahan korupsi dari titik tolak kebobrokan moral

manusia yang tidak mampu mewujudkan hakikat dirinya sebagai gambar/citra

Allah. Dalam pemahaman Kristen, manusia diciptakan Allah menurut

gambar/citra-Nya. Manusia diciptakan sebagai laki-laki dan perempuan dengan

martabat yang sama dan dikaruniai tugas mandat untuk beranak cucu dan

memenuhi bumi serta untuk menguasai, mengusahakan dan memelihara seluruh

ciptaan Allah.

Untuk dapat melaksanakan tugas dan mandat itu, Allah memperlengkapi

manusia dengan akal budi dan hikmat serta memahkotainya dengan kemuliaan,

hormat dan kuasa. Manusia diciptakan dalam kesatuan tubuh, jiwa dan roh,

sehingga ia dipanggil untuk memelihara secara utuh jasmani dan rohani dalam

rangka pemenuhan tanggung jawab-nya kepada Allah.

Manusia diciptakan dalam kebebasan, dan dalam kebebasannya itu ia

bertanggung jawab kepada Allah. Ia juga diciptakan sebagai makhluk yang

hidup dalam persekutuan dan wajib mengatur kehidupan bersamanya dalam

keluarga dan masyarakat, yang dapat membawa kebaikan bagi semua orang.

Dengan demikian, manusia mempunyai martabat kemanusiaan, yaitu hak-

hak dan kewajiban asasi yang tidak boleh diambil oleh siapa pun dan oleh

kuasa apa pun. Ketika manusia yang adalah gambar Allah tidak lagi mampu

mengaktualisasikan hakikat dirinya seperti itu, maka terjadilah ketidakadilan,

suap, sogok dan bentuk-bentuk korupsi lainnya.

2.1.3 Perspektif Korupsi dalam Budaya

Korupsi yang terjadi dalam level manapun merupakan hal yang dapat menghancurkan

nilai-nilai etika serta norma sosial dan nilai agama, sehingga dapat menjadi prilaku yang

10

Page 11: BAB I Fix Banget

mengkorupsi budaya, dan ketika secara bertahap atau sekaligus diterima oleh masyarakat

sebagai sesuatu yang wajar, maka disitu telah terjadi korupsi budaya yang kemudian

membentuk budaya korupsi. Dengan demikian jika pun benar ada budaya korupsi, maka

itu sebenarnya terjadi karena korupsi budaya akibat makin lemahnya kontrol

sosial/pengabaian terhadap upaya mementingkat pribadi diatas kepentingan publik pada

saat mereka mempunyai kedudukan/jabatan atas mandat publik baik langsung maupun tak

langsung.

Budaya korupsi dipahami sebagi sebuah sistem dan proses yang melembaga, yang

memungkinkan bahkan mendorong terbentuk dan terjadinya sikap dan perilaku korupsi.

Sebagai sistem budaya, korupsi mengandung berbagai kekuatan material ataupun

ideologis yang saling berhubngan satu sama lain untuk membentuk dan melahirkan sikap

dan perilaku korupsi. Sistem budaya korupsi itu menjadi bagian integral dari sistem sosial

dan budaya secara keseluruhandengan segala kekuatan material maupun ideologisnya.

Sebagai proses, budaya korupsi yang membentuk dan mendorong sikap dan perilaku

korupsi itu terus berlangsung dalam kehidupan sehari-hari, baik melalui berbagai aktivitas

diskursif, fisik, maupun simbolik.

11

Page 12: BAB I Fix Banget

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Kata “korupsi” menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, berarti penyelewengan atau

penggelapan (uang negara atau perusahaaan) dan sebagainya untuk keuntungan

pribadi atau orang lain. Perbuatan korupsi selalu mengandung unsur “penyelewengan”

atau dishonest (ketidakjujuran). Angka korupsi di Indonesia setiap tahun semakin

meningkat yang mengakibatkan angka kemiskinan di Indonesia juga semakin

meningkat. Di Indonesia sendiri korupsi sudah menjadi tradisi yang tidak aneh lagi,

padahal korupsi tidak diperbolehkan oleh tiap agama. Dan pada saat ini banyak

pandangan-pandangan tentang korupsi di Indonesia khususnya pandangan di bidang

hukum, agama dan budaya.

3.2 Saran

Diharapkan makalah yang kami buat ini dapat bemanfaat untuk pembacanya

terutama dalam upaya pencegahan korupsi yang sangat tidak diperbolehkan di

bidang hukum, agama, maupun budaya, serta dengan adanya makalah ini mampu

menurunkan tingkat korupsi di Indonesia.

12

Page 13: BAB I Fix Banget

DAFTAR PUSTAKA

http://widiyaskyblue.blogspot.com/2013/05/makalah-korupsi-dalam-islam.html

kbbi.web.id/perspektif

13