bab i final

52
5/9/2018 BABIFINAL-slidepdf.com http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-final-559bf6a73ad5f 1/52 B A B I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Seiring perkembangan zaman yang kian pesat, masyarakat dituntut untuk selalu memperbaharui dirinya, baik dari segi penampilan, sikap, dan wawasan. Dari salah satu kebutuhan manusia yaitu sandang (pakaian) merupakan hal yang sangat penting. Kebutuhan sandang berfungsi untuk menjaga norma, menutup, dan melindungi tubuh manusia. Kebutuhan akan pakaian terus berkembang dan mengalami perubahan mode dari tahun ke tahun. Tidak hanya pakaian, tetapi  juga sepatu, tas, dan aksesoris lain sebagai pendukung dari penampilan setiap manusia karena pada dasarnya manusia ingin terlihat menarik, baik yang muda maupun yang tua. Pasar dari segmen wanita adalah pasar yang potensial memberi keuntungan yang besar jika dilihat dari segi bisnis. Terlebih pada usia dewasa, yaitu, usia 17 tahun ke atas. Pada usia tersebut, wanita ingin dirinya terlihat menarik dan sudah tahu bagaimana berpenampilan yang baik. Selain itu, pasar dengan segmen wanita adalah pangsa pasar yang besar, dimana kecenderungan sebagian besar dari mereka gemar berbelanja. Mode-mode dalam bidang fashion terus berkembang mengikuti perkembangan zaman. Para wanita tidak mau ketinggalan zaman dan oleh karena itu, mereka selalu mengupdate 1

Upload: eva-zulfa-alawiyah

Post on 07-Jul-2015

1.518 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

5/9/2018 BAB I FINAL - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-final-559bf6a73ad5f 1/52

B A B I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Permasalahan

Seiring perkembangan zaman yang kian pesat, masyarakat dituntut untuk 

selalu memperbaharui dirinya, baik dari segi penampilan, sikap, dan wawasan.

Dari salah satu kebutuhan manusia yaitu sandang (pakaian) merupakan hal yang

sangat penting. Kebutuhan sandang berfungsi untuk menjaga norma, menutup,

dan melindungi tubuh manusia. Kebutuhan akan pakaian terus berkembang dan

mengalami perubahan mode dari tahun ke tahun. Tidak hanya pakaian, tetapi

 juga sepatu, tas, dan aksesoris lain sebagai pendukung dari penampilan setiap

manusia karena pada dasarnya manusia ingin terlihat menarik, baik yang muda

maupun yang tua.

Pasar dari segmen wanita adalah pasar yang potensial memberi

keuntungan yang besar jika dilihat dari segi bisnis. Terlebih pada usia dewasa,

yaitu, usia 17 tahun ke atas. Pada usia tersebut, wanita ingin dirinya terlihat

menarik dan sudah tahu bagaimana berpenampilan yang baik. Selain itu, pasar 

dengan segmen wanita adalah pangsa pasar yang besar, dimana kecenderungan

sebagian besar dari mereka gemar berbelanja. Mode-mode dalam bidang

fashion terus berkembang mengikuti perkembangan zaman. Para wanita tidak 

mau ketinggalan zaman dan oleh karena itu, mereka selalu mengupdate

1

5/9/2018 BAB I FINAL - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-final-559bf6a73ad5f 2/52

 penampilan mereka. Terlebih lagi para wanita-wanita dewasa di kota besar yang

selalu menjadi trendsetter bagi daerah-daerah penyangga.

Perusahaan harus mampu membaca apa yang diinginkan oleh konsumen

sebelum mereka memproduksi produk mereka agar produk yang telah

diproduksi tersebut diminati oleh banyak konsumen dan mereka memutuskan

untuk membeli produk dari perusahaan tersebut. Perilaku konsumen menurut

Sudharto P. Hadi (2007:10) adalah kegiatan-kegiatan individu yang secara

langsung terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan barang-barang dan

 jasa-jasa, termasuk di dalamnya proses pengambilan keputusan pada persiapan

dan pengambilan keputusan dan penentuan kegiatan-kegiatan tersebut.

Gambar 1.1.

Model Lima Tahap Proses Membeli

Sumber : Kotler (1999:257)

Kepuasan konsumen dapat dicapai apabila konsumen merasa semua

kebutuhannya terpenuhi.

Keputusan untuk membeli merupakan suatu proses pembelian yang nyata,

dalam artian setelah tahap-tahap sebelumnya (kebutuhan, informasi, dan

 penilaian) dilalui, konsumen harus mengambil keputusan sendiri. Keputusan

untuk membeli berarti konsumen harus terlibat dengan serangkaian hal yang

yang menyangkut dirinya pula (Sudharto P. Hadi, 2007:144). Keputusan

2

Pengenalanmasalah

PencarianInformasi

Penilaianalternatif 

Keputusanmembeli

Perilaku saatmembeli

5/9/2018 BAB I FINAL - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-final-559bf6a73ad5f 3/52

konsumen dalam melakukan pembelian dipengaruhi oleh banyak faktor,

diantaranya yang sering menjadi pertimbangan konsumen dalam memutuskan

untuk membeli suatu produk adalah harga. Harga merupakan strategi puncak 

untuk mendapatkan keuntungan bagi perusahaan. Bagi konsumen, harga yang

tidak sesuai dapat menyebabkan perpindahan konsumen dalam melakukan

  pembelian. Ada kemungkinan konsumen memiliki ketidaksesuaian sesudah

melakukan pembelian karena mungkin harganya dianggap terlalu mahal atau

mungkin tidak sesuai dengan keinginan dan gambaran sebelumnya (T.Hani

Handoko, 1987:32). Dalam membeli sebuah produk, banyak konsumen yang

  berani membayar dengan harga tertentu untuk suatu kualitas tertentu dan

kepuasan dalam dirinya.

Faktor lain yang mempengaruhi konsumen dalam memutuskan melakukan

 pembelian adalah kualitas produk. Kualitas produk adalah kemampuan suatu

  produk untuk melaksanakan fungsinya meliputi daya tahan, kemudahan,

ketepatan, kemudahan operasi dan perbaikan serta atribut bernilai lainnya

(Kotler dan Amstrong, 2004:34). Kualitas suatu produk ditentukan oleh

kegunaan dan fungsi produk termasuk di dalamnya daya tahan, ketergantungan

  pada produk lain, eksklusivitas, kenyamanan wujud luar, (warna, bentuk,

  pembungkus, dan sebagainya) dan harga yang ditentukan oleh biaya produk 

(T.Hani Handoko, 1987:49).

3

5/9/2018 BAB I FINAL - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-final-559bf6a73ad5f 4/52

Berdasarkan latar belakang diatas, dapat dilihat bahwa terdapat kaitan erat

antara kualitas produk dan harga terhadap keputusan pembelian. Perusahaan

 perlu mengetahui selera konsumen yang berkaitan dengan dua hal tersebut yang

  berguna untuk mengetahui bagaimana kedua faktor tersebut dapat

mempengaruhi konsumen dalam pembelian suatu produk.

Dipilihnya PT. Ramayana Lestari Sentosa atau biasa yang kita sebut

dan kita kenal adalah Ramayana Department Store sebagai objek yang diteliti

dikarenakan oleh beberapa sebab. Pertama, Ramayana Department Store

merupakan salah satu pusat perbelanjaan terbesar di Jawa Tengah dan

merupakan perusahaan berskala nasional. Kedua, citra perusahaan sebagai

retailler produk sandang sudah dikenal banyak masyarakat terutama masyarakat

menengah ke bawah karena harga-harga di Ramayana Department Store cukup

terjangkau. Ketiga, harga yang cukup terjangkau itu juga disertai dengan

kualitas produk yang cukup baik dan selalu mengikuti perkembangan tren yang

sedang berlaku.

Produk fashion di Ramayana Department Store memiliki banyak jenis dan

diperuntukkan bagi segala usia. Namun, dalam penelitian ini, peneliti

membatasi segmen konsumen dalam membeli produk fashion. Peneliti

mengambil penelitian tentang produk fashion untuk wanita dewasa dengan

responden wanita. Berikut ini data penjualan produk fashion wanita dewasa

dalam kurun waktu tiga tahun terakhir.

4

5/9/2018 BAB I FINAL - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-final-559bf6a73ad5f 5/52

Tabel 1.1.

Volume Penjualan Produk Fashion Wanita Pada

PT. Ramayana Lestari Sentosa, Simpang Lima Semarang2005 - 2007

Tahun Bulan Volume Penjualan Selisih %

2005 Januari 121,402,200 - -

Februari 114,344,300 -7,057,900 -5.81

Maret 134,984,900 20,640,600 18.05

April 131,278,600 -3,706,300 -2.75

Mei 146,371,800 15,093,200 11.50

Juni 157,811,000 11,439,200 7.82

Juli 185,628,400 27,817,400 17.63

Agustus 133,019,900 -52,608,500 -28.34

September 179,970,400 46,950,500 35.30

Oktober 687,480,100 507,509,700 282 November 145,434,500 -542,045,600 -78.85

Desember 101,584,200 -43,850,300 -30.15

Jumlah 2,239,310,300 -19,818,000 -

2006 Januari 89,711,000 - -

Februari 93,482,800 3,771,800 4.20

Maret 139,258,100 45,775,300 48.97

April 140,224,600 966,500 0.69

Mei 125,084,600 -15,140,000 -10.80

Juni 174,036,300 48,951,700 39.13

Juli 190,354,700 16,318,400 9.38

Agustus 130,155,600 -60,199,100 -31.62

September 208,201,000 78,045,400 59.96

Oktober 703,759,200 495,558,200 238.02

 November 81,195,000 -622,564,200 -88.46

Desember 90,470,000 9,275,000 11.42

Jumlah 2,165,932,900 759,000 -3.28

2007 Januari 90,430,200 - -

Februari 91,942,900 1,512,700 1.67

Maret 138,551,200 46,608,300 50.69

April 119,947,900 -18,603,300 13.43

Mei 122,805,700 2,857,800 2.38

Juni 151,916,500 29,110,800 23.70

Juli 162,910,900 10,994,400 7.24

Agustus 137,142,800 -25,768,100 -15.82

September 315,797,000 178,654,200 130.27

Oktober 373,189,100 57,392,100 18.17

 November 69,560,600 -303,628,500 -81.36

Desember 123,595,000 54,034,400 77.68

Jumlah 1,897,789,800 31,652,100 -12.38

 Sumber : PT. Ramayana Lestari Sentosa, Simpang Lima, Semarang (2008)

5

5/9/2018 BAB I FINAL - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-final-559bf6a73ad5f 6/52

Dari tabel diatas diketahui bahwa penjualan produk fashion berupa

 pakaian, jeans, kaos untuk wanita di Ramayana mengalami penurunan volume

  penjualan yang cukup signifikan. Pada tahun 2006, penurunan penjualan

sebesar 3,28%. Di tahun 2007, penurunan terjadi sebesar 12,38%. Gejala ini

merupakan hal yang perlu dikaji oleh Ramayana Department Store Simpang

Lima Semarang karena merupakan masalah perusahaan yang cukup serius

dimana perusahaan mengalami penurunan penjualan produk fashion untuk 

segmen wanita yang dari tahun ke tahun mengalami penurunan yang besar.

Berkenaan dengan masalah penurunan volume penjualan produk fashion

wanita di Ramayana Department Store Simpang Lima Semarang maka peneliti

tertarik untuk mengambil penelitian dengan judul “Pengaruh Harga dan

Kualitas Produk Terhadap Pengambilan Keputusan Konsumen Wanita

Dalam Membeli Produk Fashion.” (Penelitian terhadap 73 Responden

Wanita yang Berbelanja Produk Fashion di Ramayana Department Store

Simpang Lima, Semarang)

1.2. Perumusan Masalah

Dari data volume penjualan diatas, produk fashion wanita di Ramayana

Department Store, Simpang Lima, Semarang mengalami penurunan pada tahun

2006 sebesar 3,28% dan tahun 2007 sebesar 12,38%. Kondisi tersebut

menuntut pihak Ramayana Department Store perlu segera mencari solusi serta

strategi yang tepat sebagai usaha menghindari kerugian perusahaan akan

6

5/9/2018 BAB I FINAL - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-final-559bf6a73ad5f 7/52

masalah tersebut. Untuk mempermudah pembahasan permasalahan yang telah

dirumuskan di atas, maka masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini

adalah :

a. Bagaimana pengaruh harga terhadap keputusan pembelian produk fashion?

 b. Bagaimana pengaruh kualitas produk terhadap keputusan pembelian produk 

fashion?

c.Bagaimana pengaruh harga dan kualitas produk terhadap keputusan pembelian

 produk fashion?

1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.3.1. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah :

a. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh harga terhadap keputusan

 pembelian produk fashion wanita di Ramayana Department Store.

  b. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh kualitas produk terhadap

keputusan pembelian produk fashion wanita di Ramayana Department

Store.

c. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh harga dan kualitas produk 

terhadap keputusan pembelian produk fashion wanita di Ramayana

Department Store.

1.3.2. Kegunaan Penelitian

Kegunaan dari penelitian ini adalah :

7

5/9/2018 BAB I FINAL - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-final-559bf6a73ad5f 8/52

1. Bagi Peneliti

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan

yang telah diperoleh dari bangku kuliah. Peneliti juga lebih dapat

memahami teori pemasaran tentang harga, kualitas produk, dan keputusan

 pembelian.

2. Bagi Ramayana Department Store

a. Hasil penelitian ini dapat dijadikan referensi dalam menetapkan kebijakan

harga dan kualitas produk mereka.

  b. Sebagai bahan acuan di dalam pengambilan keputusan

  perusahaan dalam memecahkan masalahnya yang berkaitan dengan

harga, kualitas produk, dan keputusan pembelian.

3. Bagi pembaca dan pihak lain

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai

sumbangan pemikiran bagi pihak lain dalam melakukan penelitian lanjutan.

1.4. Kerangka Teori

Kerangka teori merupakan alat dalam menganalisis suatu penelitian. Teori

adalah alur logika atau penalaran, yang merupakan seperangkat konsep,

definisi, dan proporsi yang disusun secara sistematis  (Sugiyono, 2004:43).

Kerangka teori digunakan sebagai landasan atau dasar untuk pemecahan

masalah penelitian. Berikut kerangka teori yang digunakan dalam penelitian ini:

8

5/9/2018 BAB I FINAL - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-final-559bf6a73ad5f 9/52

1.4.1. Marketing Mix

Dalam dunia pemasaran, dikenal istilah marketing mix. Marketing mix adalah

kombinasi dari empat variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari pemasaran

 perusahaan, yakni, produk, struktur harga, kegiatan promosi, dan sistem distribusi

(Basu Swasta, 2002:74). Dari sudut pandang penjual, marketing mix yang terdiri dari

4P, yaitu :

a. tempat yang strategis (place) 

 b. produk yang bermutu (product)

c. harga yang kompetitif (price) 

d. promosi yang gencar (promotion). 

Sedangkan dari sudut pandang pelanggan, marketing mix terdiri atas 4C, yaitu :

kebutuhan dan keinginan pelanggan (customer needs and wants)

 biaya pelanggan (cost to the customer)

kenyamanan (convenience)

komunikasi (communication).

Tujuan akhir dan konsep, kiat, dan strategi pemasaran adalah kepuasan

 pelanggan sepenuhnya. Kepuasan pelanggan sepenuhnya bukan berarti memberikan

kepada apa yang menurut kita mereka inginkan serta kapan dan bagaimana mereka

inginkan atau secara singkat adalah memenuhi kebutuhan pelanggan.

Ada hubungan erat antara mutu suatu produk dengan kepuasan pelanggan serta

keuntungan industri. Mutu yang lebih tingggi menghasilkan kepuasan pelanggan

9

5/9/2018 BAB I FINAL - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-final-559bf6a73ad5f 10/52

yang lebih tinggi sekaligus mendukung harga yang lebih tinggi dan sering juga

 biaya lebih rendah. Eksekutif puncak masa kini melihat tugas meningkatkan dan

mengendalikan mutu produk sebagai prioritas utama, sehingga setiap industri tidak 

  punya pilihan lain kecuali menjalankan manajemen mutu total (Total Quality

Management).

1.4.2. Retailling

Menurut Kotler (1999:297) retailling merupakan semua kegiatan yang

melibatkan penjualan barang atau jasa langsung kepada konsumen akhir untuk 

 penggunaan yang sifatnya pribadi, bukan bisnis. Organisasi apapun yang melakukan

 penjualan ini (produsen, grosir, ataupun pengecer) melakukan penjualan eceran.

Jenis-jenis pengecer yang perlu diketahui menurut Kotler dan G. Amstrong

(2001:67-76), antara lain:

1.4.2.1. Berdasar luas dengan bauran produk 

a. Toko Khusus

Menjual lini produk yang lebih sempit dengan ragam yang lebih banyak dalam

lini tersebut.

Contoh : Toko pakaian, alat olahraga, mebel, bunga.

 b. Departement Store

Organisasi pengecer yang menjual lini produk yang sangat bervariasi, biasanya

  pakaian, peralatan rumah tangga, furniture. Setiap lini dioperasikan oleh

departement terpisah yang dikelola oleh bagian pembelian khusus.

10

5/9/2018 BAB I FINAL - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-final-559bf6a73ad5f 11/52

c. Supermaket

Toko besar dengan biaya rendah bermarjin rendah, volume tinggi, dan swalayan

yang menjual variasi makanan, laundry, dan produk rumah tangga yang

 beragam.

d. Toko Convenience

Toko yang relatif kecil dan terletak di daerah pemukiman yang memiliki jam

  buka panjang selama tujuh hari dalam seminggu dan menjual lini produk 

convenience yang terbatas dengan tingkat perputaran yang tinggi.

e. Toko Super, Kombinasi, dan Pasar Hyper 

Toko super bertujuan memenuhi semua kebutuhan konsumen untuk pembelian

makanan atau bukan secara rutin. Toko kombinasi merupakan diversifikasi usaha

 pasar swalayan di bidang obat-obatan. Pasar Hyper merupakan gabungan dari

 prinsip-prinsip pasar. Produknya bukan hanya barang-barang yang rutin dibeli

saja, tetapi juga meliputi mebel, perkakas besar dan kecil, pakaian, dan jenis lain.

1.4.2.2. Berdasar Harga yang Ditetapkan

a. Toko Diskon

Menjual barang-barang standar dengan harga lebih murah karena mengambil

margin yang lebih rendah dan menjual dengan volume yang lebih tinggi.

 b. Pengecer Off -Price

11

5/9/2018 BAB I FINAL - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-final-559bf6a73ad5f 12/52

Pengecer yang membeli dengan harga perusahaan perkulakan yang lebih rendah

dari umumnya dan menjual pada tingkat harga eceran lebih rendah. Contoh :

factory outlet, independent shop.

c. Pengecer Off-Price Independen

Pengecer off price yang dimiliki dan dioperasikan dengan baik oleh

wirausahawan atau salah satu divisi dari korporasi yang lebih besar.

1.4.3. Harga

Menurut Basu Swasta dan Irawan (2002:241) mendefinisikan harga

adalah jumlah uang (ditambah beberapa produk kalau mungkin) yang

dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari produk dan

  pelayanannya. Definisi lain tentang harga, seperti yang dikemukakan oleh

Fandy Tjiptono (2002:151) yang menerangkan bahwa harga merupakan satuan

moneter atau ukuran lainnya (termasuk barang dan jasa lainnya) yang

ditukarkan agar memperoleh hak kepemilikan atau penggunaan suatu barang

atau jasa. Harga adalah satu-satunya unsur dalam bauran pemasaran yang

menghasilkan pendapatan penjualan yang bersifat fleksibel dan dapat diukur 

dengan cepat (Philip Kotler, 1997:120). Setiap harga yang ditetapkan oleh

  perusahaan akan menarik sejumlah permintaan yang berlainan sehingga

membawa akibat yang berbeda-beda pada sasaran-sasaran pemasaran (Philip

Kotler, 1997:267).

12

5/9/2018 BAB I FINAL - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-final-559bf6a73ad5f 13/52

Dari pengertian diatas dapat ditarik kesimpulan harga adalah jumlah yang

dibayarkan oleh pembeli untuk dapat menikmati manfaat yang dapat diberikan

oleh suatu barang. Dalam strategi penentuan harga, manajer harus menetapkan

dulu tujuan penetapannya. Tujuan ini berasal dari perusahaan itu sendiri yang

selalu berusaha menetapkan harga barang dan jasa setepat mungkin. Harga

merupakan salah satu unsur terpenting untuk menentukan pangsa pasar dan

  profitabilitas perusahaan. Harga juga merupakan strategi puncak untuk 

mendapatkan keuntungan bagi perusahaan.

Harga merupakan suatu barang dan jasa yang diukur dengan sejumlah

uang dimana berdasarkan nilai tersebut, seseorang atau perusahaan bersedia

melepaskan barang atau jasa yanng dimilikinya. Bagi konsumen, harga yang

tidak sesuai dapat menyebabkan perpindahan konsumen dalam melakukan

  pembelian. Beberapa studi telah menunjukkan bahwa persepsi konsumen

terhadap kualitas produk atau barang berubah-ubah sesuai dengan perubahan

yang terjadi pada harga. Kemampuan perusahaan memaksimalkan laba

tergantung dari penentuan harga yang sesuai. Secara umum, harga berperan

sebagai penentu utama pilihan pembeli. Hal ini juga berlaku di Indonesia.

Banyak pada akhirnya retailler-retailler memainkan harga dengan menawarkan

dan memastikan produk yang mereka jual adalah yang termurah harganya demi

menarik konsumen.

13

5/9/2018 BAB I FINAL - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-final-559bf6a73ad5f 14/52

1.4.3.1. Tujuh metode penetapan harga yang termasuk dalam metode penetapan

harga berbasis permintaan, antara lain :

a. Skimming Pricing

Strategi ini diterapkan dengan jalan menetapkan harga tinggi bagi

suatu produk baru dan inovatif selama tahap perkenalan kemudian

menurunkan harga tersebut pada saat persaingan mulai ketat. Strategi ini

 baru bisa berjalan baik jika konsumen tidak sensitif harga, tetapi lebih

menekankan pertimbangan-pertimbangan kualitas, inovasi, dan

kemampuan produk tersebut dalam memuaskan kebutuhannya.

 b. Penetration Pricing

Dalam strategi ini perusahaan berusaha memperkenalkan suatu produk 

  baru dengan harga rendah dengan harapan akan dapat memperoleh

volume penjualan yang besar dalam waktu relatif singkat. Strategi ini juga

 bertujuan mencapai skala ekonomis dan mengurangi biaya per unit.

c. Prestige Pricing

Harga dapat digunakan oleh pelanggan sebagai ukuran kualitas atau

 prestige suatu barang atau jasa. Dengan demikian, bila harga diturunkan

sampai tingkat tertentu, maka permintaan barang atau jasa tersebut akan

turun. Prestige pricing menetapkan harga yang tinggi sehingga konsumen

yang sangat peduli terhadap statusnya akan tertarik dengan produk atau

 jasa itu dan kemudian membelinya.

14

5/9/2018 BAB I FINAL - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-final-559bf6a73ad5f 15/52

d. Price Lining

Price lining digunakan apabila perusahaan menjual produk lebih dari

satu jenis. Harga untuk lini produk tersebut bisa bervariasi dan ditetapkan

 pada tingkat harga tertentu yang berbeda. Price lining dilakukan dengan

dua cara, yaitu :

1. Produsen menjual setiap item barang dengan harga yang sama

kepada pengecer. Kemudian pengecer menambahkan persentase

markup yang berbeda untuk masing-masing item sehingga tingkat

harganya berbeda.

2. Produsen merancang produk dengan tingkat harga yang

  berbeda-beda dan pengecer menambahkan persentase markup yang

relatif sama sehingga harga jual yang ditawarkan kepada konsumen

akhir akan bervariasi.

e. Odd Even Pricing

Harga-harga yang ditetapkan dengan metode odd even pricing , yakni,

harga yang besarnya mendekati jumlah genap tertentu. Masih banyak 

kelompok konsumen yang menganggap bahwa harga Rp 9.975 masih di

 bawah Rp 10.000, artinya, yang bila dibayar dengan Rp 10.000 maka

masih ada kembaliannya.

15

5/9/2018 BAB I FINAL - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-final-559bf6a73ad5f 16/52

f. Demand Backward Pricing

Perusahaan kadangkala memperkirakan suatu tingkat harga yang

  bersedia dibayar konsumen untuk produk-produk yang relatif mahal

seperti halnya  shopping goods (misalnya, pakaian dan sepatu anak-anak 

dan wanita). Perusahaan yang bersangkutan menentukan marjin yang

harus dibayarkan kepada wholesaler  dan retailler . Setelah itu, barulah

harga jualnya baru dapat ditentukan. Jadi, proses ini berjalan belakangan.

g. Bundle Pricing

Strategi pemasaran dua atau lebih produk dalam satu harga paket.

Bundle pricing didasarkan pada pandangan bahwa konsumen lebih

menghargai nilai suatu paket tertentu secara keseluruhan daripada nilai

masing-masing item secara individual.

1.4.4. Kualitas Produk 

Mutu adalah keseluruhan ciri serta sifat suatu produk atau pelayanan yang

 berpengaruh pada kemampuannya untuk memenuhi kebutuhan yang dinyatakan

atau yang tersirat (Philip Kotler, 2003:67). Produk adalah sesuatu yang

ditawarkan ke dalam pasar untuk diperhatikan, dimiliki, dipakai, atau

dikonsumsi sehingga dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan (Philip

Kotler, 2003:54). Produk yang ditawarkan tersebut meliputi barang fisik, jasa,

orang atau pribadi, tempat, organisasi dan ide. Jadi, produk bisa berupa manfaat

16

5/9/2018 BAB I FINAL - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-final-559bf6a73ad5f 17/52

tangible maupun intangible yang dapat memuaskan pelanggan. (Fandy

Tjiptono, 2002:76).

Kotler dan Amstrong (2004:347) berpendapat bahwa kualitas produk 

adalah kemampuan suatu produk untuk melaksanakan fungsinya meliputi daya

tahan, keandalan, ketepatan, kemudahan operasi, dan perbaikan serta atribut

 bernilai lainnya. Persoalan kualitas dalam dunia bisnis kini sepertinya sudah

menjadi “harga yang harus dibayar” oleh perusahaan agar ia bisa tetap  survive

dalam bisnisnya. Pengembangan kualitas sangat didorong oleh kondisi

 persaingan antara perusahaan, kemajuan teknologi tahapan perekonomian,dan

sejarah masyarakat. Menurut  American Society for Quality Control , kualitas

adalah keseluruhan ciri- ciri dan karakteristik dari suatu produk / jasa dalam hal

kemampuan untuk memakai kebutuhan-kebutuhan yang telah ditentukan atau

 bersifat laten. Selain itu, konsumen akan menyukai produk yang menawarkan

kualitas, kinerja, dan pelengkap inovatif yang terbaik (Lupiyoadi dan Hamdani,

2006:131)

Produk yang berkualitas adalah produk yang mampu memberikan hasil

yang lebih dari yang diharapkan. Disini sebuah perusahaan harus senantiasa

meningkatkan kualitas produk, baik itu jasa, barang maupun gagasan. Dari

sudut pandang pemasaran, hal ini sering dipengaruhi oleh persepsi. Semakin

tinggi persepsi kualitas produk, semakin tinggi pula dibutuhkannya kualitas riil

dari produk tersebut. Ini tidak berarti menghasilkan produk yang sama sekali

17

5/9/2018 BAB I FINAL - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-final-559bf6a73ad5f 18/52

 baru, akan tetapi bisa pula berarti menghasilkan produk-produk hasil inovasi

atau modifikasi dari produk yang sudah ada. Persepsi kualitas merupakan

  persepsi konsumen maka dapat diramalkan jika persepsi kualitas konsumen

negatif, produk tidak akan disukai dan tidak akan bertahan lama dipasar.

Sebaliknya, jika persepsi kualitas pelanggan positif, produk akan disukai,

dengan beranggapan bahwa kualitas produk yang baik merupakan jaminan

kepuasan dalam menggunakan produk tersebut, untuk memenuhi kebutuhan

hidupnya. Pengakuan konsumen terhadap kualitas produk berdasarkan persepsi

mereka menentukan sikap konsumen terhadap produk tersebut.

Menurut David Garvin, untuk menentukan dimensi kualitas barang,

terdapat delapan dimensi (Fandy Tjiptono dan Anastasia, 2003:270), antara

lain:

a. Perfomance

Berkaitan dengan aspek fungsional suatu barang dan merupakan karakteristik 

utama yang dipertimbangkan pelanggan dalam membeli barang tersebut.

 b. Features

Aspek performansi yang berguna untuk menambah fungsi dasar, berkaitan

dengan pilihan-pilihan produk dan pengembangan.

c. Reliability

18

5/9/2018 BAB I FINAL - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-final-559bf6a73ad5f 19/52

Hal yang berkaitan dengan probabilitas atau kemungkinan suatu barang

 berhasil menjalankan fungsinya setiap kali digunakan dalam periode waktu

dan kondisi tertentu.

d. Conformance

Berkaitan dengan tingkat kesesuaian terhadap aspek yang telah ditetapkan

sebelumnya berdasarkan keinginan pelanggan.

e. Durability

Suatu refleksi umur ekonomis berupa ukuran daya tahan atau masa pakai

 barang.

f. Service ability

Karakteristik yang berkaitan dengan kecepatan, kompetensi kemudahan, dan

akurasi dalam memberikan layanan untuk perbaikan organisasi.

g. Asthetics

Karakteristik yang bersifat subjektif mengenai nilai-nilai estetika yang

 berkaitan dengan pertimbangan pribadi dan refleksi dari referensi individual.

19

5/9/2018 BAB I FINAL - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-final-559bf6a73ad5f 20/52

h. Perceived Quality

Konsumen tidak selalu memiliki informasi yang lengkap mengenai atribut-

atribut produk. Namun, biasanya konsumen memiliki informasi tentang

 produk secara tidak langsung.

Dalam merencanakan penawaran atau produk, pemasar perlu memahami

lima tingkatan produk (Fandy Tjiptono, 2002:77), yaitu :

1. Produk utama/inti (core benefit ), yang menawarkan manfaat atau

kegunaan utama yang dibutuhkan pelanggan

2. Produk generik, yang mencerminkan versi dasar (fungsional) dari suatu

 produk.

3. Produk yang diharapkan (expected product ), yaitu sekumpulan atribut dan

kondisi yang biasanya diharapkan pelanggan pada saat membelinya.

4. Produk tambahan (augmented product), meliputi pelayanan dan manfaat

yang membedakan penawaran perusahaan dengan penawaran perusahaan

 pesaingnya.

5. Produk potensial, yaitu segala tambahan dan transformasi pada produk 

yang mungkin dilakukan di masa mendatang.

1.4.5. Keputusan Pembelian

Menurut Fandy Tjiptono (2002:22) perilaku konsumen merupakan

tindakan-tindakan yang secara langsung terlibat dalam usaha memperoleh,

menentukan produk dan jasa, termasuk proses pengambilan keputusan yang

20

5/9/2018 BAB I FINAL - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-final-559bf6a73ad5f 21/52

mendahului dan mengikuti tindakan-tindakan tersebut. Dari pengertian ini dapat

diketahui bahwa pemahaman terhadap perilaku konsumen bukanlah pekerjaan

yang mudah, tetapi cukup sulit dan kompleks, khususnya disebabkan oleh

  banyaknya variabel yang mempengaruhi dan variabel-variabel tersebut

cenderung saling berinteraksi. Meskipun demikian menurut Kotler (1997:193) ,

  bila hal tersebut dapat dilakukan, maka perusahaan yang bersangkutan akan

dapat meraih keuntungan yang jauh lebih besar daripada para pesaingnya,

karena dengan dipahaminya perilaku konsumennya, perusahaan dapat

memberikan kepuasan secara lebih baik kepada konsumen.

Dalam keputusan membeli suatu produk, memiliki struktur sebanyak 7

komponen (Basu Swasta, 1987:118), antara lain :

1. Keputusan tentang jenis produk 

Dalam hal ini konsumen dapat mengambil keputusan tentang produk apa yang

akan dibelinya untuk memuaskan kebutuhan.

2. Bentuk produk  

Konsumen memutuskan membeli produk dengan bentuk tertentu sesuai

dengan seleranya.

3. Tentang merk  

Konsumen harus mengambil tentang merk mana yang akan dibeli karena

setiap merk mempunyai perbedaan-perbedaan tersendiri.

21

5/9/2018 BAB I FINAL - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-final-559bf6a73ad5f 22/52

4. Tentang penjualnya

Konsumen mencari dimana produk yg dibutuhkan tersebut akan dibeli.

5. Tentang jumlah produk  

Seberapa banyak produk yang akan dibeli pada suatu saat.

6. Waktu pembelian

Konsumen harus memutuskan tentang kapan ia harus melakukan pembelian.

Oleh karena itu, pemasar atau perusahaan pada khususnya harus mengetahui

faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan konsumen dalam penentuan

waktu pembelian.

7. Cara pembayaran

Cara pembayaran oleh konsumen tentang metode atau cara pembayaran

 produk yang akan dibeli, apakah secara tunai atau kredit. Keputusan tersebut

akan mempengaruhi keputusan tentang penjual dan jumlah pembeli.

Untuk mendapatkan pengetahuan yang baik mengenai kebutuhan dan

keinginan konsumen, maka harus didapatkan informasi mengenai kebutuhan

konsumen tersebut. Kebutuhan dan keinginan konsumen tersebut ditentukan

oleh perilaku-perilaku konsumen yang akan mempengaruhi tindakan dan

keputusan konsumen untuk membeli atau menggunakan barang atau jasa

tertentu. Menurut Winardi (1991:49) perilaku konsumen adalah perilaku yang

ditunjukkan oleh orang-orang dalam merencanakan, membeli, dan

menggunakan barang-barang ekonomi dan jasa-jasa. Perilaku konsumen terdiri

22

5/9/2018 BAB I FINAL - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-final-559bf6a73ad5f 23/52

dari aktivitas yang melibatkan orang-orang sewaktu mereka menyeleksi,

membeli, menggunakan produk dan jasa-jasa sedemikian rupa hingga hal

tersebut memenuhi kebutuhan dan keinginan-keinginan mereka. Adapun

aktivitas-aktivitas demikian mencakup proses-proses mental (Wiliam L. Wilkie

dalam Winardi, 1991 : 141).

Untuk memahami persoalan pemasaran, maka, perusahaan atau organisasi

 bisnis harus memahami perilaku pembeli. Dapat dikatakan bahwa sukses atau

gagalnya pemasaran sangat tergantung pada reaksi individual dan atau

kelompok yang dinyatakan dalam bentuk pola-pola pembelian. Perilaku

 pembeli dapat pula dinyatakan sebagai sebuah proses dimana individu-individu

  berinteraksi dengan lingkungannya untuk tujuan mengambil keputusan-

keputusan di pasar tentang barang-barang dan jasa sehingga perilaku-perilaku

konsumen tersebut tentu saja dipengaruhi oleh lingkungan.

23

5/9/2018 BAB I FINAL - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-final-559bf6a73ad5f 24/52

Gambar 1.2.

Model Perilaku Konsumen

Sumber: Kotler (1997:230)

Berdasarkan gambar diatas menurut Kotler (1997:230) ada 2 faktor yang

mempengaruhi proses pengambilan keputusan, yaitu :

1. Faktor dari luar konsumen, terdiri dari :

a. Faktor dalam perusahaan, meliputi produk, jasa, harga

 b. Faktor di luar perusahaan, misalnya ekonomi, teknologi

2. Faktor di dalam diri konsumen, terdiri dari :

a. Kemampuan fiskal

 b. Pengetahuan mengenai produk 

Kotak Hitam Pembeli

Ciri-ciri Proses

Pembeli Keputusan

Membeli

Budaya Masalah

Sosial Mencari Info

Perorangan Evaluasi

Keputusan

membeli

Perilaku

 pasca

 pembelian

Rangsangan dari luar

Pemasaran Lingkungan

Produk Ekonomi

Harga Teknologi

Tempat Politik 

Promosi Budaya

Tanggapan

Pembeli

Pilihan produk 

Pilihan jenis

Jadwal pembelian

Jumlah pembelian

24

5/9/2018 BAB I FINAL - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-final-559bf6a73ad5f 25/52

c. Kejiwaan/psikologis konsumen

d. Kebudayaan

Pada hakekatnya kedua faktor tersebut saling mempengaruhi/memberikan

stimulus pada diri konsumen. Faktor-faktor tersebut diproses sehingga

memunculkan keputusan pembelian yang pada akhirnya akan menghasilkan

  persepsi/tanggapan konsumen mengenai produk/jasa yang ditawarkan oleh

  perusahaan. Kotler (1997:231) mengemukakan adanya faktor-faktor yang

mempengaruhi perilaku konsumen dalam melakukan pembelian. Konsumen

dalam melakukan pembelian dipengaruhi oleh karakteristik budaya, sosial dan

 psikologis. Faktor tersebut adalah karakteristik pribadi yang mempengaruhi diri

konsumen dalam melakukan pembelian.

Adapun proses keputusan sedikitnya menunjukkan adanya lima

macam langkah sebagai berikut ( Winardi, 1991:89), yaitu:

25

5/9/2018 BAB I FINAL - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-final-559bf6a73ad5f 26/52

Gambar 1.3.

Langkah-langkah dalam Proses Pengambilan Keputusan

Sumber : Winardi, 1991:89

Sebuah proses pengambilan keputusan pembelian tidak hanya berakhir 

dengan terjadinya transaksi pembelian, akan tetapi diikuti pula oleh tahap

 perilaku purna beli. Dalam tahap ini konsumen merasakan tingkat kepuasan

atau ketidakpuasan tertentu yang akan mempengaruhi perilaku selanjutnya. Jika

26

Keputusan pembelian

Konsumsi pasca pembelian dan evaluasi

Kepuasan Ketidakpuasan, frustasi dan kemungkinan kembali ke

nomor satu

Pengevaluasian alternatif 

Mencari pemecahan alternatif dan informasi

Mengetahui ada problem

5/9/2018 BAB I FINAL - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-final-559bf6a73ad5f 27/52

konsumen puas, ia akan melakukan pembelian ulang atau membeli produk lain

di perusahaan yang sama di masa yang akan datang

Konsumen yang merasa puas cenderung menyatakan hal-hal yang baik 

tentang produk dan perusahaan yang bersangkutan kepada orang lain. Oleh

karena itu pembeli yang puas merupakan ikatan yang baik.

1.4.6. Hubungan antara Harga terhadap Keputusan Pembelian

Harga memiliki dua peranan utama dalam proses pengambilan keputusan

 para pembeli, yaitu, peranan alokasi dan peranan informasi (Fandy Tjiptono,

2001:152).

1. Peranan alokasi dari harga, yaitu, fungsi harga dalam membantu para pembeli

untuk memutuskan cara memperoleh manfaat atau utilitas tertinggi yang

diharapkan berdasarkan daya belinya. Dengan demikian, adanya harga dapat

membantu para pembeli untuk memutuskan cara mengalokasikan daya

 belinya pada berbagai jenis barang atau jasa. Pembeli membandingkan harga

dari berbagai alternatif yang tersedia, kemudian memutuskan alokasi dana

yang dihendaki.

2. Peranan informasi dari harga, yaitu, fungsi harga dalam membidik konsumen

mengenai faktor-faktor produk, seperti kualitas. Hal ini terutama bermanfaat

dalam situasi dimana pembeli mengalami kesulitan untuk menilai faktor 

 produk atau manfaat secara objektif. Persepsi yang sering berlaku adalah

 bahwa harga yang mahal mencerminkan kualitas yang tinggi.

27

5/9/2018 BAB I FINAL - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-final-559bf6a73ad5f 28/52

Melalui penetapan strategi harga yang tepat pada suatu produk maka

akan menambah nilai kompetitif suatu produk dimana nilai utilitas produk 

yang didapat konsumen sesuai dengan pengorbanan biaya yang mereka

keluarkan yang kemudian akan berpengaruh terhadap keputusan pembelian.

Pada setiap produk/jasa yang ditawarkan, kegiatan pemasaran berhak 

menentukan harga pokok produknya, kemudian menentukan kebijaksanaan

menyangkut potongan harga, pembayaran ongkos kirim, dan hal-hal lain

yang berhubungan dengan harga. Penentuan tingkat harga tersebut biasanya

dilakukan dengan mengadakan percobaan untuk mengisi pasarnya, apakah

menerima atau menolak. Jika pasarnya menerima penawaran tersebut,

 berarti harga produk sudah sesuai, tetapi jika pasar menolak penawaran

harga tersebut maka perlu dirubah.

1.4.7. Hubungan antara Kualitas Produk terhadap Keputusan Pembelian

Kualitas produk ditentukan oleh atribut produk. Atribut produk adalah

unsur-unsur produk yang dipandang penting oleh konsumen dan dijadikan

dasar pengambilan keputusan pembelian ( Fandy Tjiptono, 2001:103). Fandy

Tjiptono dalam strategi pemasaran menyatakan atribut produk itu sendiri

meliputi merek, kemasan, label, jaminan (garansi), pelayanan, dan hal-hal lain

yang terkait. Kualitas produk sangat mempengaruhi konsumen dalam memilih

suatu produk dan selanjutnya menentukan keputusan pembelian atas produk 

yang dipilih tersebut. Bagi perusahaan, kualitas produk juga berpengaruh

28

5/9/2018 BAB I FINAL - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-final-559bf6a73ad5f 29/52

dalam meningkatkan pemasaran produk. Untuk memuaskan konsumen maka,

 produsen di dalam pembuatan produk harus berkualitas sehingga konsumen

merasa puas. Dengan demikian konsumen akan membeli.

Meskipun konsumen memiliki persepsi yang berbeda terhadap kualitas

 produk, tetapi setidaknya konsumen akan memilih produk dengan kualitas

yang mampu memuaskan kebutuhannya. Kualitas merupakan faktor dasar 

yang mempengaruhi pilihan konsumen untuk berbagai jenis produk.

Seringkali dibenak konsumen sudah terpatri bahwa produk perusahaan

tertentu jauh lebih berkualitas daripada produk pesaing dan konsumen akan

membeli produk yang mereka yakini lebih berkualitas.

1.5. Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah

  penelitian. Dikatakan sementara karena jawaban yang diberikan baru

 berdasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris

yang diperoleh melalui pengumpulan data (Sugiyono, 2006:51). Jadi, hipotesis

  juga dapat dinyatakan sebagai jawaban teoritis terhadap rumusan masalah

 penelitian, belum berupa jawaban empiris. Berdasarkan, uraian teori yang telah

dipaparkan, maka hipotesis dapat dirumuskan sebagai berikut :

29

5/9/2018 BAB I FINAL - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-final-559bf6a73ad5f 30/52

Gambar 1.4.

Model Hipotesis

1. Diduga ada pengaruh antara harga terhadap keputusan pembelian

konsumen wanita dalam membeli produk fashion.

2. Diduga ada pengaruh antara kualitas produk terhadap keputusan

 pembelian konsumen wanita dalam membeli produk fashion.

3. Diduga ada pengaruh antara harga dan kualitas produk secara bersama-

sama terhadap keputusan pembelian konsumen wanita dalam membeli

 produk fashion.

1.6. Definisi Konseptual

Konsep merupakan generalisasi dari sekelompok fenomena tertentu,

sehingga dapat dipakai untuk menggambarkan fenomena yang sama. Konsep ini

  bertujuan untuk mengarahkan penelitian agar tidak mengalami kekaburan

karena kurang jelasnya batasan dan pengertian dari variabel yang ada. Adapun

definisi konsep dari variabel-variabel ini dalam penelitian ini adalah :

30

X1Harga

X2

Kualitas Produk 

Y

Keputusan

Pembelian

5/9/2018 BAB I FINAL - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-final-559bf6a73ad5f 31/52

a. Harga

  Nilai suatu produk yang diwujudkan dengan jumlah uang tertentu dimana

dengan jumlah uang itu penjual akan melepaskan barang/jasa. Dalam

  penelitian ini variabel harga diperoleh berdasarkan tanggapan responden

terhadap harga.

 b. Kualitas Produk  

Kualitas suatu produk ditentukan oleh kegunaan dan fungsi produk termasuk 

di dalamnya daya tahan, ketergantungan pada produk lain, eksklusivitas,

kenyamanan wujud luar, (warna, bentuk, pembungkus, dan sebagainya) dan

harga yang ditentukan oleh biaya produk.

c. Keputusan Pembelian

Sebuah proses pengambilan keputusan konsumen dalam mengkonsumsi

  produk atau jasa dari aktivitas individu dalam memenuhi kebutuhannya

melalui proses, yaitu, pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, pencarian

alternatif, evaluasi pembelian, dan hasil dari keputusan.

1.7. Definisi Operasional

Definisi operasional diperlukan untuk mengoperasionalkan variabel harga,

kualitas produk, dan keputusan pembelian agar dapar diukur. Definisi

operasional dari masing-masing variabel dalam penelitian ini adalah sebagai

 berikut :

31

5/9/2018 BAB I FINAL - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-final-559bf6a73ad5f 32/52

1.7.1. Harga

Harga yang dimaksud adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan pembelian

  produk fashion wanita di Ramayana Department Store Simpang Lima

Semarang.

Indikator faktor harga terhadap keputusan pembelian :

a. Harga yang ditetapkan

 b. Perbandingan harga produk fashion dengan Department Store lain

c. Harga diskon

d. Kesesuaian harga dengan kualitas produk 

1.7.2. Kualitas Produk 

Kualitas produk dalam penelitian ini adalah kesesuaian dan kelengkapan produk 

fashion wanita di Ramayana Department Store Simpang Lima Semarang pada

saat proses jual beli.

Indikator faktor kualitas produk terhadap keputusan pembelian :

a. Kualitas barang dagang

 b. Model sesuai dengan tren yang berlaku

c. Variasi warna produk  

d. Tingkat kelengkapan produk fashion

e. Kesesuaian kualitas yang diharapkan

32

5/9/2018 BAB I FINAL - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-final-559bf6a73ad5f 33/52

1.7.3. Keputusan Pembelian

Keputusan pembelian dalam penelitian ini adalah keputusan pembelian produk 

yang dilakukan oleh konsumen wanita dalam membeli produk fashion di

Ramayana Department Store.

Indikator keputusan pembelian :

a. Jangka waktu dalam memutuskan pembelian

 b. Frekuensi pembelian dalam satu tahun terakhir 

c. Jumlah produk yang dibeli dalam setiap transaksi

d. Frekuensi pembelian apabila dibandingkan dengan tempat lain

1.8. Metodologi Penelitian

1.8.1. Tipe penelitian

Tipe penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah explanatory research,

yaitu, penelitian yang bermaksud menjelaskan kedudukan variabel–variabel

yang diteliti serta hubungan antara variabel yang satu dengan variabel yang lain

dan menguji hipotesis yang telah dirumuskan (Sugiyono, 2006:10). Dalam

 penelitian ini akan dijelaskan mengenai pengaruh harga dan kualitas produk 

terhadap pengambilan keputusan konsumen wanita dalam membeli produk 

fashion.

1.8.2. Unit Analisis

Unit analisis dalam penelitian ini memiliki subyek penelitian yang berupa

manusia, yaitu, konsumen wanita yang baru saja membeli produk fashion di

33

5/9/2018 BAB I FINAL - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-final-559bf6a73ad5f 34/52

Ramayana Department Store Simpang Lima Semarang dengan tujuan penelitian

apakah ada pengaruh harga dan kualitas produk terhadap keputusan pembelian

 produk fashion.

1.8.3 Populasi

Populasi merupakan jumlah keseluruhan dari unit analisis

yang ciri-cirinya akan diduga. Fraenkel dan Wallen dalam buku Widayat

(2004:105) menyarankan, besar sampel minimum untuk penelitian deskriptif 

sebanyak 100, penelitian korelasional sebanyak 50, penelitian kausal-

  perbandingan 30/group dan untuk penelitian eksperimental sebanyak 30/15.

Jadi dalam penelitian ini minimum jumlah sampel adalah 50 dan peneliti

menentukan sampel berjumlah 80 berdasarkan perhitungan rumus diatas.

Penentuan sampel tersebut mengacu pada pendapat Gay & Diehl (1992:146)

dalam buku Widayat (2004:104) yang menyatakan bahwa sampel haruslah

sebesar-besarnya. Pendapat ini mengasumsikan bahwa semakin banyak sampel

yang diambil maka akan semakin representatif dan hasilnya dapat digeneralisir.

Dalam penelitian ini akan diambil sampel yang dianggap

memiliki karakteristik yang sama atau mewakili keseluruhan

populasi yang ada, yaitu, konsumen wanita yang baru saja membeli

  produk fashion di Ramayana Department Store Simpang Lima Semarang.

Dalam penelitian ini tidak diketahui jumlah populasinya. Untuk mengetahui

kerangka sampel, periset dapat melakukan prediksi dengan melakukan

34

5/9/2018 BAB I FINAL - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-final-559bf6a73ad5f 35/52

 perhitungan atas dasar periode dan asumsi tertentu (Istijanto, 2005:115). Oleh

karena itu, peneliti melakukan pengamatan pembelian produk fashion wanita

untuk mengetahui populasi konsumen wanita yang berbelanja produk fashion

wanita yang nantinya akan diambil sampel dari populasi yang diamati

tersebut. Ramayana Department Store mulai buka pada pukul 10.00-21.00 (11

 jam). Dengan asumsi tiap anggota populasi ke Ramayana Department Store

sebulan sekali, maka pengamatan dilakukan pada:

a. Sabtu, 8 November 2008

Pada tanggal tersebut bertepatan dengan liburan akhir pekan/ramai (peak)

terdapat jumlah pembeli produk fashion wanita rata-rata 35 orang/jam.

Jumlah total pembeli pada akhir pekan adalah 35 orang x 11 jam = 385

orang.

 b. Kamis, 13 November 2008

Pada tanggal tersebut jatuh pada hari biasa (off peak) terdapat jumlah

 pembeli produk fashion wanita rata-rata 15 orang/jam. Jumlah total pembeli

 pada hari biasa (off peak) adalah 15 orang x 11 jam = 165 orang.

Untuk mengambil angka rata-rata jumlah pembeli produk fashion wanita

 pada hari biasa dan hari ramai, maka, perhitungan kerangka sampel, yaitu,

2

165385 += = 275 orang.

35

5/9/2018 BAB I FINAL - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-final-559bf6a73ad5f 36/52

Dari asumsi perhitungan yang diperoleh, terdapat 275 orang yang

merupakan kerangka sampel yang akan diteliti.

1.8.4 Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

 populasi tersebut (Sugiyono, 2001:73). Slovin mengemukakan bahwa dalam

menentukan ukuran sampel dari suatu populasi dapat dilakukan dengan rumus

sebagai berikut :

21 Ne

 N n

+=  

Keterangan :

 N = Ukuran populasi

n = Ukuran sample

e = Persen kelonggaran ketidaktelitian kesalahan pengambilan sampel

yang dapat ditolerir/diijinkan dengan konstanta (misal: 0,1 atau 10%)

Ukuran sampel sebesar :

2)1,0)(275(1

275

+

=n

75,3

385=n = 73,33 ≈ 73

Responden diambil dengan menggunakan teknik sampel aksidental.

Teknik aksidental adalah teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan,

36

5/9/2018 BAB I FINAL - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-final-559bf6a73ad5f 37/52

yaitu, siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat

digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang ditemui cocok sebagai

sumber data (Sugiyono, 2004:77). Teknik aksidental ini dilakukan dengan

cara wawancara menggunakan instrument lembar kuesioner kepada pembeli

yang baru saja melakukan pembelian produk fashion wanita di Ramayana

Department Store Simpang Lima Semarang.

Untuk mempermudah penulis, maka pemilihan sampel dilakukan dengan

syarat-syarat sebagai berikut :

1. Responden wanita yang baru saja membeli produk fashion di

Ramayana Department Store Simpang Lima, Semarang.

2. Dapat diwawancarai.

1.8.5. Metode Pengumpulan Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Data

  primer mengacu pada informmasi yang diperoleh peneliti yang berkaitan

dengan variabel minat untuk tujuan spesifik studi (Uma Sekaran, 2006:60).

Dalam penelitian ini, data primer tersebut berupa data yang diperoleh langsung

dari Ramayana Department Store secara langsung mengenai volume penjualan

 produk fashion wanita dan para responden mengenai tanggapan tentang harga

dan kualitas produk fashion di Ramayana Department Store melalui kuesioner 

yang diberikan pada responden.

37

5/9/2018 BAB I FINAL - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-final-559bf6a73ad5f 38/52

Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan metode

wawancara. Wawancara adalah pengumpulan data melalui tanya jawab secara

langsung yang dilakukan sebagai studi pendahuluan untuk menemukan

  permasalahan yang diteliti. Penulis melakukan wawancara dengan para

responden. Dalam wawancara digunakan instrumen sebagai berikut :

1. Kuesioner 

Kuesioner adalah suatu metode pengumpulan data yang dilakukan dengan

cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada

responden untuk dijawab.

2. Guiding Question

Guiding Question adalah pedoman pertanyaan yang diajukan kepada pihak 

  perusahaan guna memperoleh info mengenai gambaran umum perusahaan

Ramayana Department Store ini merupakan pertanyaan singkat tetapi

memerlukan jawaban yang panjang dan rinci.

1.8.6. Skala Pengukuran

Skala pengukuran merupakan kesepakatan yang digunakan sebagai acuan

untuk menentukan panjang pendeknya interval yang ada dalam alat ukur,

sehingga alat ukur tersebut bila digunakan dalam pengukuran akan

menghasilkan data kuantitatif. (Sugiyono, 2004:84)

Dalam penelitian ini menggunakan skala pengukuran Likert. Skala Likert

digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau

38

5/9/2018 BAB I FINAL - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-final-559bf6a73ad5f 39/52

sekelompok orang tentang fenomena sosial. Jawaban setiap item instrumen

yang menggunakan skala Likert. Skala Likert mempunyai interval 1 – 5, tetapi

dalam penelitian ini hanya digunakan interval 1 – 4. Nilai tengah dihilangkan

untuk menghindari kecenderungan responden memilih alternatif jawaban yang

 berada pada nilai tengah tersebut. Untuk jawaban yang mendukung pertanyaan

atau pernyataan diberi skor tertinggi dan untuk jawaban yang tidak mendukung

 pertanyaan atau pernyataan diberi skor terendah.

1. Jawaban sangat mendukung diberi skor 4

2. Jawaban mendukung diberi skor 3

3. Jawaban kurang mendukung diberi skor 2

4. Jawaban tidak mendukung diberi skor 1

1.8.7. Pengolahan Data

Pengolahan data menggunakan tabulasi, yaitu proses pemindahan

 jawaban-jawaban dari para responden yang akan diolah dan disusun menjadi

tabel, sehingga menghasilkan data lebih ringkas dan bersifat merangkum

sesuai dengan yang diinginkan.

Di dalam kuesioner, pertanyaan yang berkaitan dengan harga, kualitas

 produk, dan keputusan pembelian terdiri lebih dari satu pertanyaan. Semua

 pertanyaan yang bertopik sama tersebut akan dikumpulkan dan di skor untuk 

kemudian dijumlah. Data ini akan disajikan dalam sebuah tabel induk. Dari

hasil penjumlahan tersebut kemudian ditentukan nilai skor tertinggi dan nilai

39

5/9/2018 BAB I FINAL - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-final-559bf6a73ad5f 40/52

skor terendah yang mungkin dicapai dengan menggunakan rumus pengukuran

interval :

 K 

 R I  =

I = lebar interval

R = rentang, nilai kumulatif tertinggi dikurangi nilai kumulatif terendah.

K = jumlah interval

kemudian tabel tersebut disajikan untuk diuji statistik dengan SPSS.

Jawaban terhadap setiap pertanyaan tertutup (close question/pertanyaan

yang alternatif jawabannya telah ditentukan) dan terbuka (open

question/jawaban uraian) di dalam kuesioner akan dicatat frekuensi

kemunculannya serta prosentasenya dan disajikan dalam bentuk tabel tunggal

  berdasarkan data mengenai identifikasi responden dan data tiap kategori

variabel.

1.8.8. Analisa Data

Ada dua jenis analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu :

1. Analisa Kualitatif  

Analisis kualitatif adalah suatu teknik analisa data dimana

  penganalisaan data dilakukan dengan memberi penjelasan–penjelasan

mengenai gambaran yang berkaitan dengan harga dan kualitas produk 

terhadap keputusan pembelian.

2. Analisa Kuantitatif  

40

5/9/2018 BAB I FINAL - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-final-559bf6a73ad5f 41/52

Analisis kuantitatif adalah analisa data yang akan dilakukan dengan

melakukan pengukuran secara korelasional antar variabel melalui uji

statistik.

1.8.8.1 Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu

kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner 

mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner 

tersebut (Imam Ghozali, 2007 : 45).

Uji validitas dihitung dengan rumus korelasi product moment :

( ) ( )

( )[ ] ( )[ ]2222

∑∑∑∑

∑ ∑∑

−−

−=

Y Y  N  X  X  N 

Y  X  XY  N r 

Dimana :

r = koefisien korelasi Product Moment

 N = jumlah responden

Y = variabel terikat (keputusan pembelian)

X = variabel bebas (harga dan kualitas produk)

Hasil angka korelasi yang telah diperoleh, dibandingkan dengan angka kritik 

 pada tabel korelasi r pada taraf signifikansi 5%. Item pernyataan dikatakan

valid apabila r hitung > dari r tabel. Item pernyataan dikatakan tidak valid

apabila r hitung < dari t tabel.

1.8.8.2 Uji Reliabilitas

41

5/9/2018 BAB I FINAL - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-final-559bf6a73ad5f 42/52

Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang

merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan

reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah

konsisten atau konstan dari waktu ke waktu (Imam Ghozali, 2007:41).

Reliabilitas dihitung dengan rumus Alpha Cronbach :

( )

−= ∑

2

2

11

i

i

k r 

Dimana :

k = mean kuadrat antara subjek 

∑2

iS  = mean kuadrat kesalahan

2

t S  = varians total

Di dalam pengujian reliabilitas, instrumen menggunakan pengujian 1 skor 

 pada taraf signifikansi 5%. Untuk pengujian reliabilitas agar kuesioner dapat

dinyatakan reliabel adalah jika nilai alpha > 0,60.

1.8.8.3 Koefisien Korelasi

Koefisien korelasi merupakan suatu alat statistik yang dapat digunakan

untuk membandingkan hasil pengukuran dua variabel yang berbeda agar dapat

menentukan tingkat hubungan antara variabel–variabel ini. Dalam penelitian

ini digunakan rumus korelasi product moment :

42

5/9/2018 BAB I FINAL - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-final-559bf6a73ad5f 43/52

( ) ( )

( )[ ] ( )[ ]

2222

∑∑∑∑

∑ ∑∑

−−

−=

Y Y  N  X  X  N 

Y  X  XY  N r 

Dimana :

rXY = Koefisien korelasi skor item dengan skor total (korelasi product

moment)

∑ X = Jumlah X (skor item)

∑ Y = Jumlah Y (skor total variabel)

∑ XY = Hasil kali antara X dan Y

n = Jumlah sampel

Pengujian Interpelasi Koefisien Korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0, 000 - 0, 250 Korelasi tidak kuat

0, 251 - 0, 500 Korelasi kurang kuat

0, 501 - 0, 750 Korelasi kuat

0, 751 - 1, 000 Korelasi sangat kuatSumber : Sugiyono, 2004:183

1.8.8.4 Regresi Linier Sederhana

Regresi sederhana didasarkan pada hubungan fungsional ataupun

klausal satu variabel independent dengan satu variabel dependen. Dimana

dampak dari penggunaan analisis ini dapat digunakan untuk memutuskan

apakah naik dan menurunnya variabel dependen dapat dilakukan melalui

menaikkan dan menurunkan keadaan variabel independent. (Sugiyono,

2006:204).

43

5/9/2018 BAB I FINAL - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-final-559bf6a73ad5f 44/52

Persamaan umum regresi linier sederhana adalah :

Y’ = a + bX

Dimana :

Y’ = Subyek dalam variabel dependen yang diprediksikan,

a = Harga Y bila X = 0,

b = Arah angka/ koefisien regresi, yang menunjukkan angka peningkatan

ataupun penurunan variabel dependen yang didasarkan pada variabel

independent. Bila b (+) maka variabel independent naik, dan bila b (-)

maka variabel independent terjadi penurunan.

Selain itu harga a dan b dapat dicari dengan rumus berikut :

( ) ( ) ( )( )

( ) 22

2

 Xi Xin

 XiYi Xi XiYia

∑−∑

∑∑−∑∑=

  ( ) ( )( ) 22

 Xi XinYi Xi XiYinb

∑−∑∑∑−∑=

1.8.8.5. Regresi Linear Berganda

Analisa regresi ini merupakan dari analisa regresi sederhana yang

digunakan untuk meramalkan bagaimana keadaan (naik turunnya) variabel

dependen (Y), bila dua atau lebih variabel independent (X) sebagai faktor 

 prediktor dimanipulasi (dinaik–turunkan nilainya). Jadi, regresi ganda akan

dilakukan bila jumlah variabel independennya (X) minimal dua (Sugiyono,

44

5/9/2018 BAB I FINAL - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-final-559bf6a73ad5f 45/52

2006:210). Model regresi yang digunakan dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut :

Y = a + b1X1 + b2X2

Dimana :

Y = Keputusan pembelian

X1 = Harga

X2 = Kualitas Produk 

a = Bilangan tetap

 b1 = Koefisien Korelasi X1 terhadap Y

 b2 = Koefisien Korelasi X2 terhadap Y

1.8.8.6. Koefisien Determinasi (r²)

Setelah regresi dapat dilanjutkan dengan menghitung koefisien

determinasi (Sugiyono, 2006:185). Koefisien determinasi digunakan untuk 

mengetahui prosentase sumbangan variabel harga (X1) atau kualitas produk 

(X2) terhadap perubahan variabel keputusan pembelian (Y) .

KD = (r²) x 100%

Keterangan :

KD = Koefisien Determinasi,

r = Koefisien korelasi

1.8.9. Pengujian Hipotesis

45

5/9/2018 BAB I FINAL - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-final-559bf6a73ad5f 46/52

Berdasarkan hipotesis yang digunakan maka dilakukan pengujian

terhadap persamaan regresi berdasarkan data yang ada. Pengujian dilakukan

untuk mengetahui pengaruh variabel independen terhadap terhadap variabel

dependen, apakah signifikan atau tidak.

1.8.9.1. Uji t

Digunakan uji t untuk menguji tingkat signifikansi secara parsial dan

simultan pengaruh antara harga (X1) dan kualitas produk (X2) terhadap

keputusan pembelian (Y) pada taraf signifikansi 5%. Rumus yang digunakan

adalah sebagai berikut:

t=21

2

nr 

A. Hipotesis untuk uji t :

1. hipotesa nol (Ho) : β < 0 berarti, tidak ada pengaruh antara

harga (X1), kualitas produk (X2) terhadap

keputusan pembelian (Y).

2. hipotesa alternatif (Ha) : β > 0 berarti, ada pengaruh antara harga

(X1), kualitas produk (X2) terhadap

keputusan pembelian (Y).

B. Kriteria pengujian adalah sebagai berikut :

1. Penentuan nilai kritis :

a) derajat kesalahan (α) = 5%

 b) derajat keabsahan (df) = n-k 

46

5/9/2018 BAB I FINAL - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-final-559bf6a73ad5f 47/52

Keterangan :

r = koefisien korelasi

n = banyaknya data

2.   Apabila t hitung > t tabel, maka Ha diterima dan Ho ditolak,

artinya, terdapat pengaruh antara harga (X1) dan kualitas produk 

(X2) terhadap keputusan pembelian (Y)

3. Apabila t hitung < t tabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak,

artinya, tidak terdapat pengaruh antara harga (X1) dan kualitas

 produk (X2) terhadap keputusan pembelian (Y).

1.8.9.2. Uji F

Untuk mengetahui signifikan tidaknya pengaruh harga (X1) dan kualitas

  produk (X2) secara bersama-sama terhadap keputusan pembelian (Y)

digunakan rumus :

F=)1/()1(

/2

2

−−− k n R

k  R

Keterangan :

R² : koefisien regresi berganda

n : banyaknya pengamatan

k : banyaknya koefisien variabel bebas.

Hasil pengujian yang dilakukan analisa tersebut sebagai berikut :

A. Hipotesis untuk uji F :

47

5/9/2018 BAB I FINAL - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-final-559bf6a73ad5f 48/52

1. hipotesa nol (Ho) : β < 0 berarti, tidak ada pengaruh antara

harga (X1) dan kualitas produk (X2)

secara bersama-sama terhadap

keputusan pembelian (Y)

2. hipotesa alternatif (Ha) : β > 0 berarti, ada pengaruh antara harga

(X1) dan kualitas produk (X2) secara

  bersama-sama terhadap keputusan

 pembelian (Y).

B. Kriteria pengujian adalah sebagai berikut:

1. Penentuan nilai kritis :

a) derajat kesalahan (α) = 5%

 b) derajat keabsahan (df) = n-k 

Keterangan :

r = koefisien korelasi

n = banyaknya data

2. Apabila F hitung > F tabel, maka Ha diterima dan Ho ditolak,

artinya, terdapat pengaruh antara harga (X1) dan kualitas produk 

(X2) terhadap keputusan pembelian (Y)

3. Apabila F hitung < F tabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak,

artinya, tidak terdapat pengaruh antara harga (X1) dan kualitas

 produk (X2) terhadap keputusan pembelian (Y).

48

5/9/2018 BAB I FINAL - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-final-559bf6a73ad5f 49/52

1.9. Sistematika Penulisan Skripsi

Sistematika penulisan skripsi ini merupakan uraian singkat mengenai hal-

hal yang akan dilaporkan secara sistematis bab demi bab agar hasil penelitian

ini memperoleh gambaran yang berurutan, saling berkaitan, jelas, dan terang.

Adapun sistematika penulisan dari laporan ini adalah :

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab I, sub bab satu tentang latar belakang

masalah akan diuraikan tentang apa yang melatarbelakangi

 peneliti untuk mengangkat judul ini.

Pada sub bab dua tentang perumusan masalah akan

dikemukakan apa permasalahan penelitian sesungguhnya yang

akan dikaji.

Pada sub bab tiga tentang tujuan dan kegunaan

 penelitian akan dibicarakan mengenai apa yang menjadi tujuan

dari penelitian yang dilakukan. Sementara, pada sub bab yang

sama akan diuraikan kegunaan dari penelitian bagi berbagai

 pihak.

Sub bab empat tentang landasan teori akan diuraikan

tentang konsep-konsep teoritis yang dapat membantu

  penelitian yang akan dilakukan seperti marketing mix,

retailling, harga, kualitas produk, dan keputusan pembelian.

49

5/9/2018 BAB I FINAL - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-final-559bf6a73ad5f 50/52

Sub bab lima tentang hipotesis akan digambarkan

 jawaban sementara dari peneliti.

Sub bab enam tentang definisi konsep akan

dikemukakan batasan variabel-variabel yang ada.

Sub bab tujuh tentang definisi operasional akan

mengoperasionalkan variabel harga, kualitas produk, dan

keputusan pembelian agar dapar diukur.

Sub bab delapan tentang metodologi penelitian yang

terdiri dari tipe penelitian akan dibicarakan tipe apa yang akan

dipakai dalam penelitian ini. Dalam sub bab yang sama akan

diuraikan pula mengenai unit analisa, populasi, sampel, jenis

dan sumber data, metode pengumpulan data, pengolahan data,

skala pengukuran, analisa data dan pengujian hipotesis yang

akan digunakan dalam penelitian ini.

Sub bab sembilan tentang sistematika penulisan skripsi

akan diuraikan mengenai sistematika penulisan laporan dari

 bab-bab yang ada dalam skripsi ini.

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN DAN

IDENTIFIKASI RESPONDEN

Pada bab II, sub bab satu tentang gambaran umum

  perusahaan Ramayana Department Store akan dijelaskan

50

5/9/2018 BAB I FINAL - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-final-559bf6a73ad5f 51/52

sejarah perkembangan perusahaan, visi dan misi perusahaan,

 bidang usaha, struktur organisasi perusahaan, dan produk yang

dijual oleh Ramayana Department Store.

Sub bab dua tentang identifikasi responden akan

dibicarakan umur, status perkawinan, tingkat pendidikan, jenis

 pekerjaan, dan tingkat penghasilan responden.

BAB III HARGA DAN KUALITAS PRODUK FASHION

Pada bab III, sub bab satu tentang harga akan

dijelaskan mengenai perbandingan harga pada produk fashion

Ramayana dibandingkan dengan para kompetitornya dan juga

mengenai kesesuaian harga dengan kualitas yang dimiliki.

Pada sub bab dua ini tentang kualitas produk akan

dijelaskan mengenai pemilihan bahan baku, model, desain, dan

warna dari produk fashion di Ramayana Department Store.

Pada sub bab tiga tentang keputusan pembelian akan

dijelaskan mengenai terencana atau tidaknya pembelian,

informasi produk, frekuensi dalam berbelanja, dan kepuasan

yang didapat dari produk yang telah dibeli.

BAB IV PENGARUH HARGA DAN KUALITAS PRODUK 

TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK 

FASHION 

51

5/9/2018 BAB I FINAL - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-final-559bf6a73ad5f 52/52

Pada bab IV, sub bab satu tentang harga akan

dibicarakan mengenai pengaruh harga terhadap keputusan

 pembelian produk fashion di Ramayana.

Sub bab dua tentang kualitas produk akan dibicarakan

  pengaruh kualitas produk terhadap keputusan pembelian

 produk fashion di Ramayana Department Store.

Sub bab tiga tentang harga dan kualitas produk akan

dibicarakan pengaruh kedua variabel independent diatas

terhadap keputusan pembelian sebagai variabel dependent.

BAB V PENUTUP

Dalam bab ini akan diuraikan mengenai kesimpulan dan

saran-saran yang dapat digunakan sebagai masukan bagi

Ramayana Department Store.

52