bab i final
TRANSCRIPT
5/9/2018 BAB I FINAL - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-final-559bf6a73ad5f 1/52
B A B I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Permasalahan
Seiring perkembangan zaman yang kian pesat, masyarakat dituntut untuk
selalu memperbaharui dirinya, baik dari segi penampilan, sikap, dan wawasan.
Dari salah satu kebutuhan manusia yaitu sandang (pakaian) merupakan hal yang
sangat penting. Kebutuhan sandang berfungsi untuk menjaga norma, menutup,
dan melindungi tubuh manusia. Kebutuhan akan pakaian terus berkembang dan
mengalami perubahan mode dari tahun ke tahun. Tidak hanya pakaian, tetapi
juga sepatu, tas, dan aksesoris lain sebagai pendukung dari penampilan setiap
manusia karena pada dasarnya manusia ingin terlihat menarik, baik yang muda
maupun yang tua.
Pasar dari segmen wanita adalah pasar yang potensial memberi
keuntungan yang besar jika dilihat dari segi bisnis. Terlebih pada usia dewasa,
yaitu, usia 17 tahun ke atas. Pada usia tersebut, wanita ingin dirinya terlihat
menarik dan sudah tahu bagaimana berpenampilan yang baik. Selain itu, pasar
dengan segmen wanita adalah pangsa pasar yang besar, dimana kecenderungan
sebagian besar dari mereka gemar berbelanja. Mode-mode dalam bidang
fashion terus berkembang mengikuti perkembangan zaman. Para wanita tidak
mau ketinggalan zaman dan oleh karena itu, mereka selalu mengupdate
1
5/9/2018 BAB I FINAL - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-final-559bf6a73ad5f 2/52
penampilan mereka. Terlebih lagi para wanita-wanita dewasa di kota besar yang
selalu menjadi trendsetter bagi daerah-daerah penyangga.
Perusahaan harus mampu membaca apa yang diinginkan oleh konsumen
sebelum mereka memproduksi produk mereka agar produk yang telah
diproduksi tersebut diminati oleh banyak konsumen dan mereka memutuskan
untuk membeli produk dari perusahaan tersebut. Perilaku konsumen menurut
Sudharto P. Hadi (2007:10) adalah kegiatan-kegiatan individu yang secara
langsung terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan barang-barang dan
jasa-jasa, termasuk di dalamnya proses pengambilan keputusan pada persiapan
dan pengambilan keputusan dan penentuan kegiatan-kegiatan tersebut.
Gambar 1.1.
Model Lima Tahap Proses Membeli
Sumber : Kotler (1999:257)
Kepuasan konsumen dapat dicapai apabila konsumen merasa semua
kebutuhannya terpenuhi.
Keputusan untuk membeli merupakan suatu proses pembelian yang nyata,
dalam artian setelah tahap-tahap sebelumnya (kebutuhan, informasi, dan
penilaian) dilalui, konsumen harus mengambil keputusan sendiri. Keputusan
untuk membeli berarti konsumen harus terlibat dengan serangkaian hal yang
yang menyangkut dirinya pula (Sudharto P. Hadi, 2007:144). Keputusan
2
Pengenalanmasalah
PencarianInformasi
Penilaianalternatif
Keputusanmembeli
Perilaku saatmembeli
5/9/2018 BAB I FINAL - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-final-559bf6a73ad5f 3/52
konsumen dalam melakukan pembelian dipengaruhi oleh banyak faktor,
diantaranya yang sering menjadi pertimbangan konsumen dalam memutuskan
untuk membeli suatu produk adalah harga. Harga merupakan strategi puncak
untuk mendapatkan keuntungan bagi perusahaan. Bagi konsumen, harga yang
tidak sesuai dapat menyebabkan perpindahan konsumen dalam melakukan
pembelian. Ada kemungkinan konsumen memiliki ketidaksesuaian sesudah
melakukan pembelian karena mungkin harganya dianggap terlalu mahal atau
mungkin tidak sesuai dengan keinginan dan gambaran sebelumnya (T.Hani
Handoko, 1987:32). Dalam membeli sebuah produk, banyak konsumen yang
berani membayar dengan harga tertentu untuk suatu kualitas tertentu dan
kepuasan dalam dirinya.
Faktor lain yang mempengaruhi konsumen dalam memutuskan melakukan
pembelian adalah kualitas produk. Kualitas produk adalah kemampuan suatu
produk untuk melaksanakan fungsinya meliputi daya tahan, kemudahan,
ketepatan, kemudahan operasi dan perbaikan serta atribut bernilai lainnya
(Kotler dan Amstrong, 2004:34). Kualitas suatu produk ditentukan oleh
kegunaan dan fungsi produk termasuk di dalamnya daya tahan, ketergantungan
pada produk lain, eksklusivitas, kenyamanan wujud luar, (warna, bentuk,
pembungkus, dan sebagainya) dan harga yang ditentukan oleh biaya produk
(T.Hani Handoko, 1987:49).
3
5/9/2018 BAB I FINAL - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-final-559bf6a73ad5f 4/52
Berdasarkan latar belakang diatas, dapat dilihat bahwa terdapat kaitan erat
antara kualitas produk dan harga terhadap keputusan pembelian. Perusahaan
perlu mengetahui selera konsumen yang berkaitan dengan dua hal tersebut yang
berguna untuk mengetahui bagaimana kedua faktor tersebut dapat
mempengaruhi konsumen dalam pembelian suatu produk.
Dipilihnya PT. Ramayana Lestari Sentosa atau biasa yang kita sebut
dan kita kenal adalah Ramayana Department Store sebagai objek yang diteliti
dikarenakan oleh beberapa sebab. Pertama, Ramayana Department Store
merupakan salah satu pusat perbelanjaan terbesar di Jawa Tengah dan
merupakan perusahaan berskala nasional. Kedua, citra perusahaan sebagai
retailler produk sandang sudah dikenal banyak masyarakat terutama masyarakat
menengah ke bawah karena harga-harga di Ramayana Department Store cukup
terjangkau. Ketiga, harga yang cukup terjangkau itu juga disertai dengan
kualitas produk yang cukup baik dan selalu mengikuti perkembangan tren yang
sedang berlaku.
Produk fashion di Ramayana Department Store memiliki banyak jenis dan
diperuntukkan bagi segala usia. Namun, dalam penelitian ini, peneliti
membatasi segmen konsumen dalam membeli produk fashion. Peneliti
mengambil penelitian tentang produk fashion untuk wanita dewasa dengan
responden wanita. Berikut ini data penjualan produk fashion wanita dewasa
dalam kurun waktu tiga tahun terakhir.
4
5/9/2018 BAB I FINAL - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-final-559bf6a73ad5f 5/52
Tabel 1.1.
Volume Penjualan Produk Fashion Wanita Pada
PT. Ramayana Lestari Sentosa, Simpang Lima Semarang2005 - 2007
Tahun Bulan Volume Penjualan Selisih %
2005 Januari 121,402,200 - -
Februari 114,344,300 -7,057,900 -5.81
Maret 134,984,900 20,640,600 18.05
April 131,278,600 -3,706,300 -2.75
Mei 146,371,800 15,093,200 11.50
Juni 157,811,000 11,439,200 7.82
Juli 185,628,400 27,817,400 17.63
Agustus 133,019,900 -52,608,500 -28.34
September 179,970,400 46,950,500 35.30
Oktober 687,480,100 507,509,700 282 November 145,434,500 -542,045,600 -78.85
Desember 101,584,200 -43,850,300 -30.15
Jumlah 2,239,310,300 -19,818,000 -
2006 Januari 89,711,000 - -
Februari 93,482,800 3,771,800 4.20
Maret 139,258,100 45,775,300 48.97
April 140,224,600 966,500 0.69
Mei 125,084,600 -15,140,000 -10.80
Juni 174,036,300 48,951,700 39.13
Juli 190,354,700 16,318,400 9.38
Agustus 130,155,600 -60,199,100 -31.62
September 208,201,000 78,045,400 59.96
Oktober 703,759,200 495,558,200 238.02
November 81,195,000 -622,564,200 -88.46
Desember 90,470,000 9,275,000 11.42
Jumlah 2,165,932,900 759,000 -3.28
2007 Januari 90,430,200 - -
Februari 91,942,900 1,512,700 1.67
Maret 138,551,200 46,608,300 50.69
April 119,947,900 -18,603,300 13.43
Mei 122,805,700 2,857,800 2.38
Juni 151,916,500 29,110,800 23.70
Juli 162,910,900 10,994,400 7.24
Agustus 137,142,800 -25,768,100 -15.82
September 315,797,000 178,654,200 130.27
Oktober 373,189,100 57,392,100 18.17
November 69,560,600 -303,628,500 -81.36
Desember 123,595,000 54,034,400 77.68
Jumlah 1,897,789,800 31,652,100 -12.38
Sumber : PT. Ramayana Lestari Sentosa, Simpang Lima, Semarang (2008)
5
5/9/2018 BAB I FINAL - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-final-559bf6a73ad5f 6/52
Dari tabel diatas diketahui bahwa penjualan produk fashion berupa
pakaian, jeans, kaos untuk wanita di Ramayana mengalami penurunan volume
penjualan yang cukup signifikan. Pada tahun 2006, penurunan penjualan
sebesar 3,28%. Di tahun 2007, penurunan terjadi sebesar 12,38%. Gejala ini
merupakan hal yang perlu dikaji oleh Ramayana Department Store Simpang
Lima Semarang karena merupakan masalah perusahaan yang cukup serius
dimana perusahaan mengalami penurunan penjualan produk fashion untuk
segmen wanita yang dari tahun ke tahun mengalami penurunan yang besar.
Berkenaan dengan masalah penurunan volume penjualan produk fashion
wanita di Ramayana Department Store Simpang Lima Semarang maka peneliti
tertarik untuk mengambil penelitian dengan judul “Pengaruh Harga dan
Kualitas Produk Terhadap Pengambilan Keputusan Konsumen Wanita
Dalam Membeli Produk Fashion.” (Penelitian terhadap 73 Responden
Wanita yang Berbelanja Produk Fashion di Ramayana Department Store
Simpang Lima, Semarang)
1.2. Perumusan Masalah
Dari data volume penjualan diatas, produk fashion wanita di Ramayana
Department Store, Simpang Lima, Semarang mengalami penurunan pada tahun
2006 sebesar 3,28% dan tahun 2007 sebesar 12,38%. Kondisi tersebut
menuntut pihak Ramayana Department Store perlu segera mencari solusi serta
strategi yang tepat sebagai usaha menghindari kerugian perusahaan akan
6
5/9/2018 BAB I FINAL - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-final-559bf6a73ad5f 7/52
masalah tersebut. Untuk mempermudah pembahasan permasalahan yang telah
dirumuskan di atas, maka masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini
adalah :
a. Bagaimana pengaruh harga terhadap keputusan pembelian produk fashion?
b. Bagaimana pengaruh kualitas produk terhadap keputusan pembelian produk
fashion?
c.Bagaimana pengaruh harga dan kualitas produk terhadap keputusan pembelian
produk fashion?
1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.3.1. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah :
a. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh harga terhadap keputusan
pembelian produk fashion wanita di Ramayana Department Store.
b. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh kualitas produk terhadap
keputusan pembelian produk fashion wanita di Ramayana Department
Store.
c. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh harga dan kualitas produk
terhadap keputusan pembelian produk fashion wanita di Ramayana
Department Store.
1.3.2. Kegunaan Penelitian
Kegunaan dari penelitian ini adalah :
7
5/9/2018 BAB I FINAL - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-final-559bf6a73ad5f 8/52
1. Bagi Peneliti
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan
yang telah diperoleh dari bangku kuliah. Peneliti juga lebih dapat
memahami teori pemasaran tentang harga, kualitas produk, dan keputusan
pembelian.
2. Bagi Ramayana Department Store
a. Hasil penelitian ini dapat dijadikan referensi dalam menetapkan kebijakan
harga dan kualitas produk mereka.
b. Sebagai bahan acuan di dalam pengambilan keputusan
perusahaan dalam memecahkan masalahnya yang berkaitan dengan
harga, kualitas produk, dan keputusan pembelian.
3. Bagi pembaca dan pihak lain
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai
sumbangan pemikiran bagi pihak lain dalam melakukan penelitian lanjutan.
1.4. Kerangka Teori
Kerangka teori merupakan alat dalam menganalisis suatu penelitian. Teori
adalah alur logika atau penalaran, yang merupakan seperangkat konsep,
definisi, dan proporsi yang disusun secara sistematis (Sugiyono, 2004:43).
Kerangka teori digunakan sebagai landasan atau dasar untuk pemecahan
masalah penelitian. Berikut kerangka teori yang digunakan dalam penelitian ini:
8
5/9/2018 BAB I FINAL - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-final-559bf6a73ad5f 9/52
1.4.1. Marketing Mix
Dalam dunia pemasaran, dikenal istilah marketing mix. Marketing mix adalah
kombinasi dari empat variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari pemasaran
perusahaan, yakni, produk, struktur harga, kegiatan promosi, dan sistem distribusi
(Basu Swasta, 2002:74). Dari sudut pandang penjual, marketing mix yang terdiri dari
4P, yaitu :
a. tempat yang strategis (place)
b. produk yang bermutu (product)
c. harga yang kompetitif (price)
d. promosi yang gencar (promotion).
Sedangkan dari sudut pandang pelanggan, marketing mix terdiri atas 4C, yaitu :
kebutuhan dan keinginan pelanggan (customer needs and wants)
biaya pelanggan (cost to the customer)
kenyamanan (convenience)
komunikasi (communication).
Tujuan akhir dan konsep, kiat, dan strategi pemasaran adalah kepuasan
pelanggan sepenuhnya. Kepuasan pelanggan sepenuhnya bukan berarti memberikan
kepada apa yang menurut kita mereka inginkan serta kapan dan bagaimana mereka
inginkan atau secara singkat adalah memenuhi kebutuhan pelanggan.
Ada hubungan erat antara mutu suatu produk dengan kepuasan pelanggan serta
keuntungan industri. Mutu yang lebih tingggi menghasilkan kepuasan pelanggan
9
5/9/2018 BAB I FINAL - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-final-559bf6a73ad5f 10/52
yang lebih tinggi sekaligus mendukung harga yang lebih tinggi dan sering juga
biaya lebih rendah. Eksekutif puncak masa kini melihat tugas meningkatkan dan
mengendalikan mutu produk sebagai prioritas utama, sehingga setiap industri tidak
punya pilihan lain kecuali menjalankan manajemen mutu total (Total Quality
Management).
1.4.2. Retailling
Menurut Kotler (1999:297) retailling merupakan semua kegiatan yang
melibatkan penjualan barang atau jasa langsung kepada konsumen akhir untuk
penggunaan yang sifatnya pribadi, bukan bisnis. Organisasi apapun yang melakukan
penjualan ini (produsen, grosir, ataupun pengecer) melakukan penjualan eceran.
Jenis-jenis pengecer yang perlu diketahui menurut Kotler dan G. Amstrong
(2001:67-76), antara lain:
1.4.2.1. Berdasar luas dengan bauran produk
a. Toko Khusus
Menjual lini produk yang lebih sempit dengan ragam yang lebih banyak dalam
lini tersebut.
Contoh : Toko pakaian, alat olahraga, mebel, bunga.
b. Departement Store
Organisasi pengecer yang menjual lini produk yang sangat bervariasi, biasanya
pakaian, peralatan rumah tangga, furniture. Setiap lini dioperasikan oleh
departement terpisah yang dikelola oleh bagian pembelian khusus.
10
5/9/2018 BAB I FINAL - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-final-559bf6a73ad5f 11/52
c. Supermaket
Toko besar dengan biaya rendah bermarjin rendah, volume tinggi, dan swalayan
yang menjual variasi makanan, laundry, dan produk rumah tangga yang
beragam.
d. Toko Convenience
Toko yang relatif kecil dan terletak di daerah pemukiman yang memiliki jam
buka panjang selama tujuh hari dalam seminggu dan menjual lini produk
convenience yang terbatas dengan tingkat perputaran yang tinggi.
e. Toko Super, Kombinasi, dan Pasar Hyper
Toko super bertujuan memenuhi semua kebutuhan konsumen untuk pembelian
makanan atau bukan secara rutin. Toko kombinasi merupakan diversifikasi usaha
pasar swalayan di bidang obat-obatan. Pasar Hyper merupakan gabungan dari
prinsip-prinsip pasar. Produknya bukan hanya barang-barang yang rutin dibeli
saja, tetapi juga meliputi mebel, perkakas besar dan kecil, pakaian, dan jenis lain.
1.4.2.2. Berdasar Harga yang Ditetapkan
a. Toko Diskon
Menjual barang-barang standar dengan harga lebih murah karena mengambil
margin yang lebih rendah dan menjual dengan volume yang lebih tinggi.
b. Pengecer Off -Price
11
5/9/2018 BAB I FINAL - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-final-559bf6a73ad5f 12/52
Pengecer yang membeli dengan harga perusahaan perkulakan yang lebih rendah
dari umumnya dan menjual pada tingkat harga eceran lebih rendah. Contoh :
factory outlet, independent shop.
c. Pengecer Off-Price Independen
Pengecer off price yang dimiliki dan dioperasikan dengan baik oleh
wirausahawan atau salah satu divisi dari korporasi yang lebih besar.
1.4.3. Harga
Menurut Basu Swasta dan Irawan (2002:241) mendefinisikan harga
adalah jumlah uang (ditambah beberapa produk kalau mungkin) yang
dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari produk dan
pelayanannya. Definisi lain tentang harga, seperti yang dikemukakan oleh
Fandy Tjiptono (2002:151) yang menerangkan bahwa harga merupakan satuan
moneter atau ukuran lainnya (termasuk barang dan jasa lainnya) yang
ditukarkan agar memperoleh hak kepemilikan atau penggunaan suatu barang
atau jasa. Harga adalah satu-satunya unsur dalam bauran pemasaran yang
menghasilkan pendapatan penjualan yang bersifat fleksibel dan dapat diukur
dengan cepat (Philip Kotler, 1997:120). Setiap harga yang ditetapkan oleh
perusahaan akan menarik sejumlah permintaan yang berlainan sehingga
membawa akibat yang berbeda-beda pada sasaran-sasaran pemasaran (Philip
Kotler, 1997:267).
12
5/9/2018 BAB I FINAL - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-final-559bf6a73ad5f 13/52
Dari pengertian diatas dapat ditarik kesimpulan harga adalah jumlah yang
dibayarkan oleh pembeli untuk dapat menikmati manfaat yang dapat diberikan
oleh suatu barang. Dalam strategi penentuan harga, manajer harus menetapkan
dulu tujuan penetapannya. Tujuan ini berasal dari perusahaan itu sendiri yang
selalu berusaha menetapkan harga barang dan jasa setepat mungkin. Harga
merupakan salah satu unsur terpenting untuk menentukan pangsa pasar dan
profitabilitas perusahaan. Harga juga merupakan strategi puncak untuk
mendapatkan keuntungan bagi perusahaan.
Harga merupakan suatu barang dan jasa yang diukur dengan sejumlah
uang dimana berdasarkan nilai tersebut, seseorang atau perusahaan bersedia
melepaskan barang atau jasa yanng dimilikinya. Bagi konsumen, harga yang
tidak sesuai dapat menyebabkan perpindahan konsumen dalam melakukan
pembelian. Beberapa studi telah menunjukkan bahwa persepsi konsumen
terhadap kualitas produk atau barang berubah-ubah sesuai dengan perubahan
yang terjadi pada harga. Kemampuan perusahaan memaksimalkan laba
tergantung dari penentuan harga yang sesuai. Secara umum, harga berperan
sebagai penentu utama pilihan pembeli. Hal ini juga berlaku di Indonesia.
Banyak pada akhirnya retailler-retailler memainkan harga dengan menawarkan
dan memastikan produk yang mereka jual adalah yang termurah harganya demi
menarik konsumen.
13
5/9/2018 BAB I FINAL - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-final-559bf6a73ad5f 14/52
1.4.3.1. Tujuh metode penetapan harga yang termasuk dalam metode penetapan
harga berbasis permintaan, antara lain :
a. Skimming Pricing
Strategi ini diterapkan dengan jalan menetapkan harga tinggi bagi
suatu produk baru dan inovatif selama tahap perkenalan kemudian
menurunkan harga tersebut pada saat persaingan mulai ketat. Strategi ini
baru bisa berjalan baik jika konsumen tidak sensitif harga, tetapi lebih
menekankan pertimbangan-pertimbangan kualitas, inovasi, dan
kemampuan produk tersebut dalam memuaskan kebutuhannya.
b. Penetration Pricing
Dalam strategi ini perusahaan berusaha memperkenalkan suatu produk
baru dengan harga rendah dengan harapan akan dapat memperoleh
volume penjualan yang besar dalam waktu relatif singkat. Strategi ini juga
bertujuan mencapai skala ekonomis dan mengurangi biaya per unit.
c. Prestige Pricing
Harga dapat digunakan oleh pelanggan sebagai ukuran kualitas atau
prestige suatu barang atau jasa. Dengan demikian, bila harga diturunkan
sampai tingkat tertentu, maka permintaan barang atau jasa tersebut akan
turun. Prestige pricing menetapkan harga yang tinggi sehingga konsumen
yang sangat peduli terhadap statusnya akan tertarik dengan produk atau
jasa itu dan kemudian membelinya.
14
5/9/2018 BAB I FINAL - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-final-559bf6a73ad5f 15/52
d. Price Lining
Price lining digunakan apabila perusahaan menjual produk lebih dari
satu jenis. Harga untuk lini produk tersebut bisa bervariasi dan ditetapkan
pada tingkat harga tertentu yang berbeda. Price lining dilakukan dengan
dua cara, yaitu :
1. Produsen menjual setiap item barang dengan harga yang sama
kepada pengecer. Kemudian pengecer menambahkan persentase
markup yang berbeda untuk masing-masing item sehingga tingkat
harganya berbeda.
2. Produsen merancang produk dengan tingkat harga yang
berbeda-beda dan pengecer menambahkan persentase markup yang
relatif sama sehingga harga jual yang ditawarkan kepada konsumen
akhir akan bervariasi.
e. Odd Even Pricing
Harga-harga yang ditetapkan dengan metode odd even pricing , yakni,
harga yang besarnya mendekati jumlah genap tertentu. Masih banyak
kelompok konsumen yang menganggap bahwa harga Rp 9.975 masih di
bawah Rp 10.000, artinya, yang bila dibayar dengan Rp 10.000 maka
masih ada kembaliannya.
15
5/9/2018 BAB I FINAL - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-final-559bf6a73ad5f 16/52
f. Demand Backward Pricing
Perusahaan kadangkala memperkirakan suatu tingkat harga yang
bersedia dibayar konsumen untuk produk-produk yang relatif mahal
seperti halnya shopping goods (misalnya, pakaian dan sepatu anak-anak
dan wanita). Perusahaan yang bersangkutan menentukan marjin yang
harus dibayarkan kepada wholesaler dan retailler . Setelah itu, barulah
harga jualnya baru dapat ditentukan. Jadi, proses ini berjalan belakangan.
g. Bundle Pricing
Strategi pemasaran dua atau lebih produk dalam satu harga paket.
Bundle pricing didasarkan pada pandangan bahwa konsumen lebih
menghargai nilai suatu paket tertentu secara keseluruhan daripada nilai
masing-masing item secara individual.
1.4.4. Kualitas Produk
Mutu adalah keseluruhan ciri serta sifat suatu produk atau pelayanan yang
berpengaruh pada kemampuannya untuk memenuhi kebutuhan yang dinyatakan
atau yang tersirat (Philip Kotler, 2003:67). Produk adalah sesuatu yang
ditawarkan ke dalam pasar untuk diperhatikan, dimiliki, dipakai, atau
dikonsumsi sehingga dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan (Philip
Kotler, 2003:54). Produk yang ditawarkan tersebut meliputi barang fisik, jasa,
orang atau pribadi, tempat, organisasi dan ide. Jadi, produk bisa berupa manfaat
16
5/9/2018 BAB I FINAL - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-final-559bf6a73ad5f 17/52
tangible maupun intangible yang dapat memuaskan pelanggan. (Fandy
Tjiptono, 2002:76).
Kotler dan Amstrong (2004:347) berpendapat bahwa kualitas produk
adalah kemampuan suatu produk untuk melaksanakan fungsinya meliputi daya
tahan, keandalan, ketepatan, kemudahan operasi, dan perbaikan serta atribut
bernilai lainnya. Persoalan kualitas dalam dunia bisnis kini sepertinya sudah
menjadi “harga yang harus dibayar” oleh perusahaan agar ia bisa tetap survive
dalam bisnisnya. Pengembangan kualitas sangat didorong oleh kondisi
persaingan antara perusahaan, kemajuan teknologi tahapan perekonomian,dan
sejarah masyarakat. Menurut American Society for Quality Control , kualitas
adalah keseluruhan ciri- ciri dan karakteristik dari suatu produk / jasa dalam hal
kemampuan untuk memakai kebutuhan-kebutuhan yang telah ditentukan atau
bersifat laten. Selain itu, konsumen akan menyukai produk yang menawarkan
kualitas, kinerja, dan pelengkap inovatif yang terbaik (Lupiyoadi dan Hamdani,
2006:131)
Produk yang berkualitas adalah produk yang mampu memberikan hasil
yang lebih dari yang diharapkan. Disini sebuah perusahaan harus senantiasa
meningkatkan kualitas produk, baik itu jasa, barang maupun gagasan. Dari
sudut pandang pemasaran, hal ini sering dipengaruhi oleh persepsi. Semakin
tinggi persepsi kualitas produk, semakin tinggi pula dibutuhkannya kualitas riil
dari produk tersebut. Ini tidak berarti menghasilkan produk yang sama sekali
17
5/9/2018 BAB I FINAL - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-final-559bf6a73ad5f 18/52
baru, akan tetapi bisa pula berarti menghasilkan produk-produk hasil inovasi
atau modifikasi dari produk yang sudah ada. Persepsi kualitas merupakan
persepsi konsumen maka dapat diramalkan jika persepsi kualitas konsumen
negatif, produk tidak akan disukai dan tidak akan bertahan lama dipasar.
Sebaliknya, jika persepsi kualitas pelanggan positif, produk akan disukai,
dengan beranggapan bahwa kualitas produk yang baik merupakan jaminan
kepuasan dalam menggunakan produk tersebut, untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya. Pengakuan konsumen terhadap kualitas produk berdasarkan persepsi
mereka menentukan sikap konsumen terhadap produk tersebut.
Menurut David Garvin, untuk menentukan dimensi kualitas barang,
terdapat delapan dimensi (Fandy Tjiptono dan Anastasia, 2003:270), antara
lain:
a. Perfomance
Berkaitan dengan aspek fungsional suatu barang dan merupakan karakteristik
utama yang dipertimbangkan pelanggan dalam membeli barang tersebut.
b. Features
Aspek performansi yang berguna untuk menambah fungsi dasar, berkaitan
dengan pilihan-pilihan produk dan pengembangan.
c. Reliability
18
5/9/2018 BAB I FINAL - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-final-559bf6a73ad5f 19/52
Hal yang berkaitan dengan probabilitas atau kemungkinan suatu barang
berhasil menjalankan fungsinya setiap kali digunakan dalam periode waktu
dan kondisi tertentu.
d. Conformance
Berkaitan dengan tingkat kesesuaian terhadap aspek yang telah ditetapkan
sebelumnya berdasarkan keinginan pelanggan.
e. Durability
Suatu refleksi umur ekonomis berupa ukuran daya tahan atau masa pakai
barang.
f. Service ability
Karakteristik yang berkaitan dengan kecepatan, kompetensi kemudahan, dan
akurasi dalam memberikan layanan untuk perbaikan organisasi.
g. Asthetics
Karakteristik yang bersifat subjektif mengenai nilai-nilai estetika yang
berkaitan dengan pertimbangan pribadi dan refleksi dari referensi individual.
19
5/9/2018 BAB I FINAL - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-final-559bf6a73ad5f 20/52
h. Perceived Quality
Konsumen tidak selalu memiliki informasi yang lengkap mengenai atribut-
atribut produk. Namun, biasanya konsumen memiliki informasi tentang
produk secara tidak langsung.
Dalam merencanakan penawaran atau produk, pemasar perlu memahami
lima tingkatan produk (Fandy Tjiptono, 2002:77), yaitu :
1. Produk utama/inti (core benefit ), yang menawarkan manfaat atau
kegunaan utama yang dibutuhkan pelanggan
2. Produk generik, yang mencerminkan versi dasar (fungsional) dari suatu
produk.
3. Produk yang diharapkan (expected product ), yaitu sekumpulan atribut dan
kondisi yang biasanya diharapkan pelanggan pada saat membelinya.
4. Produk tambahan (augmented product), meliputi pelayanan dan manfaat
yang membedakan penawaran perusahaan dengan penawaran perusahaan
pesaingnya.
5. Produk potensial, yaitu segala tambahan dan transformasi pada produk
yang mungkin dilakukan di masa mendatang.
1.4.5. Keputusan Pembelian
Menurut Fandy Tjiptono (2002:22) perilaku konsumen merupakan
tindakan-tindakan yang secara langsung terlibat dalam usaha memperoleh,
menentukan produk dan jasa, termasuk proses pengambilan keputusan yang
20
5/9/2018 BAB I FINAL - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-final-559bf6a73ad5f 21/52
mendahului dan mengikuti tindakan-tindakan tersebut. Dari pengertian ini dapat
diketahui bahwa pemahaman terhadap perilaku konsumen bukanlah pekerjaan
yang mudah, tetapi cukup sulit dan kompleks, khususnya disebabkan oleh
banyaknya variabel yang mempengaruhi dan variabel-variabel tersebut
cenderung saling berinteraksi. Meskipun demikian menurut Kotler (1997:193) ,
bila hal tersebut dapat dilakukan, maka perusahaan yang bersangkutan akan
dapat meraih keuntungan yang jauh lebih besar daripada para pesaingnya,
karena dengan dipahaminya perilaku konsumennya, perusahaan dapat
memberikan kepuasan secara lebih baik kepada konsumen.
Dalam keputusan membeli suatu produk, memiliki struktur sebanyak 7
komponen (Basu Swasta, 1987:118), antara lain :
1. Keputusan tentang jenis produk
Dalam hal ini konsumen dapat mengambil keputusan tentang produk apa yang
akan dibelinya untuk memuaskan kebutuhan.
2. Bentuk produk
Konsumen memutuskan membeli produk dengan bentuk tertentu sesuai
dengan seleranya.
3. Tentang merk
Konsumen harus mengambil tentang merk mana yang akan dibeli karena
setiap merk mempunyai perbedaan-perbedaan tersendiri.
21
5/9/2018 BAB I FINAL - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-final-559bf6a73ad5f 22/52
4. Tentang penjualnya
Konsumen mencari dimana produk yg dibutuhkan tersebut akan dibeli.
5. Tentang jumlah produk
Seberapa banyak produk yang akan dibeli pada suatu saat.
6. Waktu pembelian
Konsumen harus memutuskan tentang kapan ia harus melakukan pembelian.
Oleh karena itu, pemasar atau perusahaan pada khususnya harus mengetahui
faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan konsumen dalam penentuan
waktu pembelian.
7. Cara pembayaran
Cara pembayaran oleh konsumen tentang metode atau cara pembayaran
produk yang akan dibeli, apakah secara tunai atau kredit. Keputusan tersebut
akan mempengaruhi keputusan tentang penjual dan jumlah pembeli.
Untuk mendapatkan pengetahuan yang baik mengenai kebutuhan dan
keinginan konsumen, maka harus didapatkan informasi mengenai kebutuhan
konsumen tersebut. Kebutuhan dan keinginan konsumen tersebut ditentukan
oleh perilaku-perilaku konsumen yang akan mempengaruhi tindakan dan
keputusan konsumen untuk membeli atau menggunakan barang atau jasa
tertentu. Menurut Winardi (1991:49) perilaku konsumen adalah perilaku yang
ditunjukkan oleh orang-orang dalam merencanakan, membeli, dan
menggunakan barang-barang ekonomi dan jasa-jasa. Perilaku konsumen terdiri
22
5/9/2018 BAB I FINAL - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-final-559bf6a73ad5f 23/52
dari aktivitas yang melibatkan orang-orang sewaktu mereka menyeleksi,
membeli, menggunakan produk dan jasa-jasa sedemikian rupa hingga hal
tersebut memenuhi kebutuhan dan keinginan-keinginan mereka. Adapun
aktivitas-aktivitas demikian mencakup proses-proses mental (Wiliam L. Wilkie
dalam Winardi, 1991 : 141).
Untuk memahami persoalan pemasaran, maka, perusahaan atau organisasi
bisnis harus memahami perilaku pembeli. Dapat dikatakan bahwa sukses atau
gagalnya pemasaran sangat tergantung pada reaksi individual dan atau
kelompok yang dinyatakan dalam bentuk pola-pola pembelian. Perilaku
pembeli dapat pula dinyatakan sebagai sebuah proses dimana individu-individu
berinteraksi dengan lingkungannya untuk tujuan mengambil keputusan-
keputusan di pasar tentang barang-barang dan jasa sehingga perilaku-perilaku
konsumen tersebut tentu saja dipengaruhi oleh lingkungan.
23
5/9/2018 BAB I FINAL - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-final-559bf6a73ad5f 24/52
Gambar 1.2.
Model Perilaku Konsumen
Sumber: Kotler (1997:230)
Berdasarkan gambar diatas menurut Kotler (1997:230) ada 2 faktor yang
mempengaruhi proses pengambilan keputusan, yaitu :
1. Faktor dari luar konsumen, terdiri dari :
a. Faktor dalam perusahaan, meliputi produk, jasa, harga
b. Faktor di luar perusahaan, misalnya ekonomi, teknologi
2. Faktor di dalam diri konsumen, terdiri dari :
a. Kemampuan fiskal
b. Pengetahuan mengenai produk
Kotak Hitam Pembeli
Ciri-ciri Proses
Pembeli Keputusan
Membeli
Budaya Masalah
Sosial Mencari Info
Perorangan Evaluasi
Keputusan
membeli
Perilaku
pasca
pembelian
Rangsangan dari luar
Pemasaran Lingkungan
Produk Ekonomi
Harga Teknologi
Tempat Politik
Promosi Budaya
Tanggapan
Pembeli
Pilihan produk
Pilihan jenis
Jadwal pembelian
Jumlah pembelian
24
5/9/2018 BAB I FINAL - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-final-559bf6a73ad5f 25/52
c. Kejiwaan/psikologis konsumen
d. Kebudayaan
Pada hakekatnya kedua faktor tersebut saling mempengaruhi/memberikan
stimulus pada diri konsumen. Faktor-faktor tersebut diproses sehingga
memunculkan keputusan pembelian yang pada akhirnya akan menghasilkan
persepsi/tanggapan konsumen mengenai produk/jasa yang ditawarkan oleh
perusahaan. Kotler (1997:231) mengemukakan adanya faktor-faktor yang
mempengaruhi perilaku konsumen dalam melakukan pembelian. Konsumen
dalam melakukan pembelian dipengaruhi oleh karakteristik budaya, sosial dan
psikologis. Faktor tersebut adalah karakteristik pribadi yang mempengaruhi diri
konsumen dalam melakukan pembelian.
Adapun proses keputusan sedikitnya menunjukkan adanya lima
macam langkah sebagai berikut ( Winardi, 1991:89), yaitu:
25
5/9/2018 BAB I FINAL - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-final-559bf6a73ad5f 26/52
Gambar 1.3.
Langkah-langkah dalam Proses Pengambilan Keputusan
Sumber : Winardi, 1991:89
Sebuah proses pengambilan keputusan pembelian tidak hanya berakhir
dengan terjadinya transaksi pembelian, akan tetapi diikuti pula oleh tahap
perilaku purna beli. Dalam tahap ini konsumen merasakan tingkat kepuasan
atau ketidakpuasan tertentu yang akan mempengaruhi perilaku selanjutnya. Jika
26
Keputusan pembelian
Konsumsi pasca pembelian dan evaluasi
Kepuasan Ketidakpuasan, frustasi dan kemungkinan kembali ke
nomor satu
Pengevaluasian alternatif
Mencari pemecahan alternatif dan informasi
Mengetahui ada problem
5/9/2018 BAB I FINAL - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-final-559bf6a73ad5f 27/52
konsumen puas, ia akan melakukan pembelian ulang atau membeli produk lain
di perusahaan yang sama di masa yang akan datang
Konsumen yang merasa puas cenderung menyatakan hal-hal yang baik
tentang produk dan perusahaan yang bersangkutan kepada orang lain. Oleh
karena itu pembeli yang puas merupakan ikatan yang baik.
1.4.6. Hubungan antara Harga terhadap Keputusan Pembelian
Harga memiliki dua peranan utama dalam proses pengambilan keputusan
para pembeli, yaitu, peranan alokasi dan peranan informasi (Fandy Tjiptono,
2001:152).
1. Peranan alokasi dari harga, yaitu, fungsi harga dalam membantu para pembeli
untuk memutuskan cara memperoleh manfaat atau utilitas tertinggi yang
diharapkan berdasarkan daya belinya. Dengan demikian, adanya harga dapat
membantu para pembeli untuk memutuskan cara mengalokasikan daya
belinya pada berbagai jenis barang atau jasa. Pembeli membandingkan harga
dari berbagai alternatif yang tersedia, kemudian memutuskan alokasi dana
yang dihendaki.
2. Peranan informasi dari harga, yaitu, fungsi harga dalam membidik konsumen
mengenai faktor-faktor produk, seperti kualitas. Hal ini terutama bermanfaat
dalam situasi dimana pembeli mengalami kesulitan untuk menilai faktor
produk atau manfaat secara objektif. Persepsi yang sering berlaku adalah
bahwa harga yang mahal mencerminkan kualitas yang tinggi.
27
5/9/2018 BAB I FINAL - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-final-559bf6a73ad5f 28/52
Melalui penetapan strategi harga yang tepat pada suatu produk maka
akan menambah nilai kompetitif suatu produk dimana nilai utilitas produk
yang didapat konsumen sesuai dengan pengorbanan biaya yang mereka
keluarkan yang kemudian akan berpengaruh terhadap keputusan pembelian.
Pada setiap produk/jasa yang ditawarkan, kegiatan pemasaran berhak
menentukan harga pokok produknya, kemudian menentukan kebijaksanaan
menyangkut potongan harga, pembayaran ongkos kirim, dan hal-hal lain
yang berhubungan dengan harga. Penentuan tingkat harga tersebut biasanya
dilakukan dengan mengadakan percobaan untuk mengisi pasarnya, apakah
menerima atau menolak. Jika pasarnya menerima penawaran tersebut,
berarti harga produk sudah sesuai, tetapi jika pasar menolak penawaran
harga tersebut maka perlu dirubah.
1.4.7. Hubungan antara Kualitas Produk terhadap Keputusan Pembelian
Kualitas produk ditentukan oleh atribut produk. Atribut produk adalah
unsur-unsur produk yang dipandang penting oleh konsumen dan dijadikan
dasar pengambilan keputusan pembelian ( Fandy Tjiptono, 2001:103). Fandy
Tjiptono dalam strategi pemasaran menyatakan atribut produk itu sendiri
meliputi merek, kemasan, label, jaminan (garansi), pelayanan, dan hal-hal lain
yang terkait. Kualitas produk sangat mempengaruhi konsumen dalam memilih
suatu produk dan selanjutnya menentukan keputusan pembelian atas produk
yang dipilih tersebut. Bagi perusahaan, kualitas produk juga berpengaruh
28
5/9/2018 BAB I FINAL - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-final-559bf6a73ad5f 29/52
dalam meningkatkan pemasaran produk. Untuk memuaskan konsumen maka,
produsen di dalam pembuatan produk harus berkualitas sehingga konsumen
merasa puas. Dengan demikian konsumen akan membeli.
Meskipun konsumen memiliki persepsi yang berbeda terhadap kualitas
produk, tetapi setidaknya konsumen akan memilih produk dengan kualitas
yang mampu memuaskan kebutuhannya. Kualitas merupakan faktor dasar
yang mempengaruhi pilihan konsumen untuk berbagai jenis produk.
Seringkali dibenak konsumen sudah terpatri bahwa produk perusahaan
tertentu jauh lebih berkualitas daripada produk pesaing dan konsumen akan
membeli produk yang mereka yakini lebih berkualitas.
1.5. Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah
penelitian. Dikatakan sementara karena jawaban yang diberikan baru
berdasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris
yang diperoleh melalui pengumpulan data (Sugiyono, 2006:51). Jadi, hipotesis
juga dapat dinyatakan sebagai jawaban teoritis terhadap rumusan masalah
penelitian, belum berupa jawaban empiris. Berdasarkan, uraian teori yang telah
dipaparkan, maka hipotesis dapat dirumuskan sebagai berikut :
29
5/9/2018 BAB I FINAL - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-final-559bf6a73ad5f 30/52
Gambar 1.4.
Model Hipotesis
1. Diduga ada pengaruh antara harga terhadap keputusan pembelian
konsumen wanita dalam membeli produk fashion.
2. Diduga ada pengaruh antara kualitas produk terhadap keputusan
pembelian konsumen wanita dalam membeli produk fashion.
3. Diduga ada pengaruh antara harga dan kualitas produk secara bersama-
sama terhadap keputusan pembelian konsumen wanita dalam membeli
produk fashion.
1.6. Definisi Konseptual
Konsep merupakan generalisasi dari sekelompok fenomena tertentu,
sehingga dapat dipakai untuk menggambarkan fenomena yang sama. Konsep ini
bertujuan untuk mengarahkan penelitian agar tidak mengalami kekaburan
karena kurang jelasnya batasan dan pengertian dari variabel yang ada. Adapun
definisi konsep dari variabel-variabel ini dalam penelitian ini adalah :
30
X1Harga
X2
Kualitas Produk
Y
Keputusan
Pembelian
5/9/2018 BAB I FINAL - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-final-559bf6a73ad5f 31/52
a. Harga
Nilai suatu produk yang diwujudkan dengan jumlah uang tertentu dimana
dengan jumlah uang itu penjual akan melepaskan barang/jasa. Dalam
penelitian ini variabel harga diperoleh berdasarkan tanggapan responden
terhadap harga.
b. Kualitas Produk
Kualitas suatu produk ditentukan oleh kegunaan dan fungsi produk termasuk
di dalamnya daya tahan, ketergantungan pada produk lain, eksklusivitas,
kenyamanan wujud luar, (warna, bentuk, pembungkus, dan sebagainya) dan
harga yang ditentukan oleh biaya produk.
c. Keputusan Pembelian
Sebuah proses pengambilan keputusan konsumen dalam mengkonsumsi
produk atau jasa dari aktivitas individu dalam memenuhi kebutuhannya
melalui proses, yaitu, pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, pencarian
alternatif, evaluasi pembelian, dan hasil dari keputusan.
1.7. Definisi Operasional
Definisi operasional diperlukan untuk mengoperasionalkan variabel harga,
kualitas produk, dan keputusan pembelian agar dapar diukur. Definisi
operasional dari masing-masing variabel dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut :
31
5/9/2018 BAB I FINAL - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-final-559bf6a73ad5f 32/52
1.7.1. Harga
Harga yang dimaksud adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan pembelian
produk fashion wanita di Ramayana Department Store Simpang Lima
Semarang.
Indikator faktor harga terhadap keputusan pembelian :
a. Harga yang ditetapkan
b. Perbandingan harga produk fashion dengan Department Store lain
c. Harga diskon
d. Kesesuaian harga dengan kualitas produk
1.7.2. Kualitas Produk
Kualitas produk dalam penelitian ini adalah kesesuaian dan kelengkapan produk
fashion wanita di Ramayana Department Store Simpang Lima Semarang pada
saat proses jual beli.
Indikator faktor kualitas produk terhadap keputusan pembelian :
a. Kualitas barang dagang
b. Model sesuai dengan tren yang berlaku
c. Variasi warna produk
d. Tingkat kelengkapan produk fashion
e. Kesesuaian kualitas yang diharapkan
32
5/9/2018 BAB I FINAL - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-final-559bf6a73ad5f 33/52
1.7.3. Keputusan Pembelian
Keputusan pembelian dalam penelitian ini adalah keputusan pembelian produk
yang dilakukan oleh konsumen wanita dalam membeli produk fashion di
Ramayana Department Store.
Indikator keputusan pembelian :
a. Jangka waktu dalam memutuskan pembelian
b. Frekuensi pembelian dalam satu tahun terakhir
c. Jumlah produk yang dibeli dalam setiap transaksi
d. Frekuensi pembelian apabila dibandingkan dengan tempat lain
1.8. Metodologi Penelitian
1.8.1. Tipe penelitian
Tipe penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah explanatory research,
yaitu, penelitian yang bermaksud menjelaskan kedudukan variabel–variabel
yang diteliti serta hubungan antara variabel yang satu dengan variabel yang lain
dan menguji hipotesis yang telah dirumuskan (Sugiyono, 2006:10). Dalam
penelitian ini akan dijelaskan mengenai pengaruh harga dan kualitas produk
terhadap pengambilan keputusan konsumen wanita dalam membeli produk
fashion.
1.8.2. Unit Analisis
Unit analisis dalam penelitian ini memiliki subyek penelitian yang berupa
manusia, yaitu, konsumen wanita yang baru saja membeli produk fashion di
33
5/9/2018 BAB I FINAL - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-final-559bf6a73ad5f 34/52
Ramayana Department Store Simpang Lima Semarang dengan tujuan penelitian
apakah ada pengaruh harga dan kualitas produk terhadap keputusan pembelian
produk fashion.
1.8.3 Populasi
Populasi merupakan jumlah keseluruhan dari unit analisis
yang ciri-cirinya akan diduga. Fraenkel dan Wallen dalam buku Widayat
(2004:105) menyarankan, besar sampel minimum untuk penelitian deskriptif
sebanyak 100, penelitian korelasional sebanyak 50, penelitian kausal-
perbandingan 30/group dan untuk penelitian eksperimental sebanyak 30/15.
Jadi dalam penelitian ini minimum jumlah sampel adalah 50 dan peneliti
menentukan sampel berjumlah 80 berdasarkan perhitungan rumus diatas.
Penentuan sampel tersebut mengacu pada pendapat Gay & Diehl (1992:146)
dalam buku Widayat (2004:104) yang menyatakan bahwa sampel haruslah
sebesar-besarnya. Pendapat ini mengasumsikan bahwa semakin banyak sampel
yang diambil maka akan semakin representatif dan hasilnya dapat digeneralisir.
Dalam penelitian ini akan diambil sampel yang dianggap
memiliki karakteristik yang sama atau mewakili keseluruhan
populasi yang ada, yaitu, konsumen wanita yang baru saja membeli
produk fashion di Ramayana Department Store Simpang Lima Semarang.
Dalam penelitian ini tidak diketahui jumlah populasinya. Untuk mengetahui
kerangka sampel, periset dapat melakukan prediksi dengan melakukan
34
5/9/2018 BAB I FINAL - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-final-559bf6a73ad5f 35/52
perhitungan atas dasar periode dan asumsi tertentu (Istijanto, 2005:115). Oleh
karena itu, peneliti melakukan pengamatan pembelian produk fashion wanita
untuk mengetahui populasi konsumen wanita yang berbelanja produk fashion
wanita yang nantinya akan diambil sampel dari populasi yang diamati
tersebut. Ramayana Department Store mulai buka pada pukul 10.00-21.00 (11
jam). Dengan asumsi tiap anggota populasi ke Ramayana Department Store
sebulan sekali, maka pengamatan dilakukan pada:
a. Sabtu, 8 November 2008
Pada tanggal tersebut bertepatan dengan liburan akhir pekan/ramai (peak)
terdapat jumlah pembeli produk fashion wanita rata-rata 35 orang/jam.
Jumlah total pembeli pada akhir pekan adalah 35 orang x 11 jam = 385
orang.
b. Kamis, 13 November 2008
Pada tanggal tersebut jatuh pada hari biasa (off peak) terdapat jumlah
pembeli produk fashion wanita rata-rata 15 orang/jam. Jumlah total pembeli
pada hari biasa (off peak) adalah 15 orang x 11 jam = 165 orang.
Untuk mengambil angka rata-rata jumlah pembeli produk fashion wanita
pada hari biasa dan hari ramai, maka, perhitungan kerangka sampel, yaitu,
2
165385 += = 275 orang.
35
5/9/2018 BAB I FINAL - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-final-559bf6a73ad5f 36/52
Dari asumsi perhitungan yang diperoleh, terdapat 275 orang yang
merupakan kerangka sampel yang akan diteliti.
1.8.4 Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut (Sugiyono, 2001:73). Slovin mengemukakan bahwa dalam
menentukan ukuran sampel dari suatu populasi dapat dilakukan dengan rumus
sebagai berikut :
21 Ne
N n
+=
Keterangan :
N = Ukuran populasi
n = Ukuran sample
e = Persen kelonggaran ketidaktelitian kesalahan pengambilan sampel
yang dapat ditolerir/diijinkan dengan konstanta (misal: 0,1 atau 10%)
Ukuran sampel sebesar :
2)1,0)(275(1
275
+
=n
75,3
385=n = 73,33 ≈ 73
Responden diambil dengan menggunakan teknik sampel aksidental.
Teknik aksidental adalah teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan,
36
5/9/2018 BAB I FINAL - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-final-559bf6a73ad5f 37/52
yaitu, siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat
digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang ditemui cocok sebagai
sumber data (Sugiyono, 2004:77). Teknik aksidental ini dilakukan dengan
cara wawancara menggunakan instrument lembar kuesioner kepada pembeli
yang baru saja melakukan pembelian produk fashion wanita di Ramayana
Department Store Simpang Lima Semarang.
Untuk mempermudah penulis, maka pemilihan sampel dilakukan dengan
syarat-syarat sebagai berikut :
1. Responden wanita yang baru saja membeli produk fashion di
Ramayana Department Store Simpang Lima, Semarang.
2. Dapat diwawancarai.
1.8.5. Metode Pengumpulan Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Data
primer mengacu pada informmasi yang diperoleh peneliti yang berkaitan
dengan variabel minat untuk tujuan spesifik studi (Uma Sekaran, 2006:60).
Dalam penelitian ini, data primer tersebut berupa data yang diperoleh langsung
dari Ramayana Department Store secara langsung mengenai volume penjualan
produk fashion wanita dan para responden mengenai tanggapan tentang harga
dan kualitas produk fashion di Ramayana Department Store melalui kuesioner
yang diberikan pada responden.
37
5/9/2018 BAB I FINAL - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-final-559bf6a73ad5f 38/52
Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan metode
wawancara. Wawancara adalah pengumpulan data melalui tanya jawab secara
langsung yang dilakukan sebagai studi pendahuluan untuk menemukan
permasalahan yang diteliti. Penulis melakukan wawancara dengan para
responden. Dalam wawancara digunakan instrumen sebagai berikut :
1. Kuesioner
Kuesioner adalah suatu metode pengumpulan data yang dilakukan dengan
cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada
responden untuk dijawab.
2. Guiding Question
Guiding Question adalah pedoman pertanyaan yang diajukan kepada pihak
perusahaan guna memperoleh info mengenai gambaran umum perusahaan
Ramayana Department Store ini merupakan pertanyaan singkat tetapi
memerlukan jawaban yang panjang dan rinci.
1.8.6. Skala Pengukuran
Skala pengukuran merupakan kesepakatan yang digunakan sebagai acuan
untuk menentukan panjang pendeknya interval yang ada dalam alat ukur,
sehingga alat ukur tersebut bila digunakan dalam pengukuran akan
menghasilkan data kuantitatif. (Sugiyono, 2004:84)
Dalam penelitian ini menggunakan skala pengukuran Likert. Skala Likert
digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau
38
5/9/2018 BAB I FINAL - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-final-559bf6a73ad5f 39/52
sekelompok orang tentang fenomena sosial. Jawaban setiap item instrumen
yang menggunakan skala Likert. Skala Likert mempunyai interval 1 – 5, tetapi
dalam penelitian ini hanya digunakan interval 1 – 4. Nilai tengah dihilangkan
untuk menghindari kecenderungan responden memilih alternatif jawaban yang
berada pada nilai tengah tersebut. Untuk jawaban yang mendukung pertanyaan
atau pernyataan diberi skor tertinggi dan untuk jawaban yang tidak mendukung
pertanyaan atau pernyataan diberi skor terendah.
1. Jawaban sangat mendukung diberi skor 4
2. Jawaban mendukung diberi skor 3
3. Jawaban kurang mendukung diberi skor 2
4. Jawaban tidak mendukung diberi skor 1
1.8.7. Pengolahan Data
Pengolahan data menggunakan tabulasi, yaitu proses pemindahan
jawaban-jawaban dari para responden yang akan diolah dan disusun menjadi
tabel, sehingga menghasilkan data lebih ringkas dan bersifat merangkum
sesuai dengan yang diinginkan.
Di dalam kuesioner, pertanyaan yang berkaitan dengan harga, kualitas
produk, dan keputusan pembelian terdiri lebih dari satu pertanyaan. Semua
pertanyaan yang bertopik sama tersebut akan dikumpulkan dan di skor untuk
kemudian dijumlah. Data ini akan disajikan dalam sebuah tabel induk. Dari
hasil penjumlahan tersebut kemudian ditentukan nilai skor tertinggi dan nilai
39
5/9/2018 BAB I FINAL - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-final-559bf6a73ad5f 40/52
skor terendah yang mungkin dicapai dengan menggunakan rumus pengukuran
interval :
K
R I =
I = lebar interval
R = rentang, nilai kumulatif tertinggi dikurangi nilai kumulatif terendah.
K = jumlah interval
kemudian tabel tersebut disajikan untuk diuji statistik dengan SPSS.
Jawaban terhadap setiap pertanyaan tertutup (close question/pertanyaan
yang alternatif jawabannya telah ditentukan) dan terbuka (open
question/jawaban uraian) di dalam kuesioner akan dicatat frekuensi
kemunculannya serta prosentasenya dan disajikan dalam bentuk tabel tunggal
berdasarkan data mengenai identifikasi responden dan data tiap kategori
variabel.
1.8.8. Analisa Data
Ada dua jenis analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu :
1. Analisa Kualitatif
Analisis kualitatif adalah suatu teknik analisa data dimana
penganalisaan data dilakukan dengan memberi penjelasan–penjelasan
mengenai gambaran yang berkaitan dengan harga dan kualitas produk
terhadap keputusan pembelian.
2. Analisa Kuantitatif
40
5/9/2018 BAB I FINAL - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-final-559bf6a73ad5f 41/52
Analisis kuantitatif adalah analisa data yang akan dilakukan dengan
melakukan pengukuran secara korelasional antar variabel melalui uji
statistik.
1.8.8.1 Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu
kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner
mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner
tersebut (Imam Ghozali, 2007 : 45).
Uji validitas dihitung dengan rumus korelasi product moment :
( ) ( )
( )[ ] ( )[ ]2222
∑∑∑∑
∑ ∑∑
−−
−=
Y Y N X X N
Y X XY N r
Dimana :
r = koefisien korelasi Product Moment
N = jumlah responden
Y = variabel terikat (keputusan pembelian)
X = variabel bebas (harga dan kualitas produk)
Hasil angka korelasi yang telah diperoleh, dibandingkan dengan angka kritik
pada tabel korelasi r pada taraf signifikansi 5%. Item pernyataan dikatakan
valid apabila r hitung > dari r tabel. Item pernyataan dikatakan tidak valid
apabila r hitung < dari t tabel.
1.8.8.2 Uji Reliabilitas
41
5/9/2018 BAB I FINAL - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-final-559bf6a73ad5f 42/52
Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang
merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan
reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah
konsisten atau konstan dari waktu ke waktu (Imam Ghozali, 2007:41).
Reliabilitas dihitung dengan rumus Alpha Cronbach :
( )
−
−= ∑
2
2
11
t
i
i
S
S
k
k r
Dimana :
k = mean kuadrat antara subjek
∑2
iS = mean kuadrat kesalahan
2
t S = varians total
Di dalam pengujian reliabilitas, instrumen menggunakan pengujian 1 skor
pada taraf signifikansi 5%. Untuk pengujian reliabilitas agar kuesioner dapat
dinyatakan reliabel adalah jika nilai alpha > 0,60.
1.8.8.3 Koefisien Korelasi
Koefisien korelasi merupakan suatu alat statistik yang dapat digunakan
untuk membandingkan hasil pengukuran dua variabel yang berbeda agar dapat
menentukan tingkat hubungan antara variabel–variabel ini. Dalam penelitian
ini digunakan rumus korelasi product moment :
42
5/9/2018 BAB I FINAL - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-final-559bf6a73ad5f 43/52
( ) ( )
( )[ ] ( )[ ]
2222
∑∑∑∑
∑ ∑∑
−−
−=
Y Y N X X N
Y X XY N r
Dimana :
rXY = Koefisien korelasi skor item dengan skor total (korelasi product
moment)
∑ X = Jumlah X (skor item)
∑ Y = Jumlah Y (skor total variabel)
∑ XY = Hasil kali antara X dan Y
n = Jumlah sampel
Pengujian Interpelasi Koefisien Korelasi
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0, 000 - 0, 250 Korelasi tidak kuat
0, 251 - 0, 500 Korelasi kurang kuat
0, 501 - 0, 750 Korelasi kuat
0, 751 - 1, 000 Korelasi sangat kuatSumber : Sugiyono, 2004:183
1.8.8.4 Regresi Linier Sederhana
Regresi sederhana didasarkan pada hubungan fungsional ataupun
klausal satu variabel independent dengan satu variabel dependen. Dimana
dampak dari penggunaan analisis ini dapat digunakan untuk memutuskan
apakah naik dan menurunnya variabel dependen dapat dilakukan melalui
menaikkan dan menurunkan keadaan variabel independent. (Sugiyono,
2006:204).
43
5/9/2018 BAB I FINAL - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-final-559bf6a73ad5f 44/52
Persamaan umum regresi linier sederhana adalah :
Y’ = a + bX
Dimana :
Y’ = Subyek dalam variabel dependen yang diprediksikan,
a = Harga Y bila X = 0,
b = Arah angka/ koefisien regresi, yang menunjukkan angka peningkatan
ataupun penurunan variabel dependen yang didasarkan pada variabel
independent. Bila b (+) maka variabel independent naik, dan bila b (-)
maka variabel independent terjadi penurunan.
Selain itu harga a dan b dapat dicari dengan rumus berikut :
( ) ( ) ( )( )
( ) 22
2
Xi Xin
XiYi Xi XiYia
∑−∑
∑∑−∑∑=
( ) ( )( ) 22
Xi XinYi Xi XiYinb
∑−∑∑∑−∑=
1.8.8.5. Regresi Linear Berganda
Analisa regresi ini merupakan dari analisa regresi sederhana yang
digunakan untuk meramalkan bagaimana keadaan (naik turunnya) variabel
dependen (Y), bila dua atau lebih variabel independent (X) sebagai faktor
prediktor dimanipulasi (dinaik–turunkan nilainya). Jadi, regresi ganda akan
dilakukan bila jumlah variabel independennya (X) minimal dua (Sugiyono,
44
5/9/2018 BAB I FINAL - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-final-559bf6a73ad5f 45/52
2006:210). Model regresi yang digunakan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut :
Y = a + b1X1 + b2X2
Dimana :
Y = Keputusan pembelian
X1 = Harga
X2 = Kualitas Produk
a = Bilangan tetap
b1 = Koefisien Korelasi X1 terhadap Y
b2 = Koefisien Korelasi X2 terhadap Y
1.8.8.6. Koefisien Determinasi (r²)
Setelah regresi dapat dilanjutkan dengan menghitung koefisien
determinasi (Sugiyono, 2006:185). Koefisien determinasi digunakan untuk
mengetahui prosentase sumbangan variabel harga (X1) atau kualitas produk
(X2) terhadap perubahan variabel keputusan pembelian (Y) .
KD = (r²) x 100%
Keterangan :
KD = Koefisien Determinasi,
r = Koefisien korelasi
1.8.9. Pengujian Hipotesis
45
5/9/2018 BAB I FINAL - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-final-559bf6a73ad5f 46/52
Berdasarkan hipotesis yang digunakan maka dilakukan pengujian
terhadap persamaan regresi berdasarkan data yang ada. Pengujian dilakukan
untuk mengetahui pengaruh variabel independen terhadap terhadap variabel
dependen, apakah signifikan atau tidak.
1.8.9.1. Uji t
Digunakan uji t untuk menguji tingkat signifikansi secara parsial dan
simultan pengaruh antara harga (X1) dan kualitas produk (X2) terhadap
keputusan pembelian (Y) pada taraf signifikansi 5%. Rumus yang digunakan
adalah sebagai berikut:
t=21
2
r
nr
−
−
A. Hipotesis untuk uji t :
1. hipotesa nol (Ho) : β < 0 berarti, tidak ada pengaruh antara
harga (X1), kualitas produk (X2) terhadap
keputusan pembelian (Y).
2. hipotesa alternatif (Ha) : β > 0 berarti, ada pengaruh antara harga
(X1), kualitas produk (X2) terhadap
keputusan pembelian (Y).
B. Kriteria pengujian adalah sebagai berikut :
1. Penentuan nilai kritis :
a) derajat kesalahan (α) = 5%
b) derajat keabsahan (df) = n-k
46
5/9/2018 BAB I FINAL - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-final-559bf6a73ad5f 47/52
Keterangan :
r = koefisien korelasi
n = banyaknya data
2. Apabila t hitung > t tabel, maka Ha diterima dan Ho ditolak,
artinya, terdapat pengaruh antara harga (X1) dan kualitas produk
(X2) terhadap keputusan pembelian (Y)
3. Apabila t hitung < t tabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak,
artinya, tidak terdapat pengaruh antara harga (X1) dan kualitas
produk (X2) terhadap keputusan pembelian (Y).
1.8.9.2. Uji F
Untuk mengetahui signifikan tidaknya pengaruh harga (X1) dan kualitas
produk (X2) secara bersama-sama terhadap keputusan pembelian (Y)
digunakan rumus :
F=)1/()1(
/2
2
−−− k n R
k R
Keterangan :
R² : koefisien regresi berganda
n : banyaknya pengamatan
k : banyaknya koefisien variabel bebas.
Hasil pengujian yang dilakukan analisa tersebut sebagai berikut :
A. Hipotesis untuk uji F :
47
5/9/2018 BAB I FINAL - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-final-559bf6a73ad5f 48/52
1. hipotesa nol (Ho) : β < 0 berarti, tidak ada pengaruh antara
harga (X1) dan kualitas produk (X2)
secara bersama-sama terhadap
keputusan pembelian (Y)
2. hipotesa alternatif (Ha) : β > 0 berarti, ada pengaruh antara harga
(X1) dan kualitas produk (X2) secara
bersama-sama terhadap keputusan
pembelian (Y).
B. Kriteria pengujian adalah sebagai berikut:
1. Penentuan nilai kritis :
a) derajat kesalahan (α) = 5%
b) derajat keabsahan (df) = n-k
Keterangan :
r = koefisien korelasi
n = banyaknya data
2. Apabila F hitung > F tabel, maka Ha diterima dan Ho ditolak,
artinya, terdapat pengaruh antara harga (X1) dan kualitas produk
(X2) terhadap keputusan pembelian (Y)
3. Apabila F hitung < F tabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak,
artinya, tidak terdapat pengaruh antara harga (X1) dan kualitas
produk (X2) terhadap keputusan pembelian (Y).
48
5/9/2018 BAB I FINAL - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-final-559bf6a73ad5f 49/52
1.9. Sistematika Penulisan Skripsi
Sistematika penulisan skripsi ini merupakan uraian singkat mengenai hal-
hal yang akan dilaporkan secara sistematis bab demi bab agar hasil penelitian
ini memperoleh gambaran yang berurutan, saling berkaitan, jelas, dan terang.
Adapun sistematika penulisan dari laporan ini adalah :
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab I, sub bab satu tentang latar belakang
masalah akan diuraikan tentang apa yang melatarbelakangi
peneliti untuk mengangkat judul ini.
Pada sub bab dua tentang perumusan masalah akan
dikemukakan apa permasalahan penelitian sesungguhnya yang
akan dikaji.
Pada sub bab tiga tentang tujuan dan kegunaan
penelitian akan dibicarakan mengenai apa yang menjadi tujuan
dari penelitian yang dilakukan. Sementara, pada sub bab yang
sama akan diuraikan kegunaan dari penelitian bagi berbagai
pihak.
Sub bab empat tentang landasan teori akan diuraikan
tentang konsep-konsep teoritis yang dapat membantu
penelitian yang akan dilakukan seperti marketing mix,
retailling, harga, kualitas produk, dan keputusan pembelian.
49
5/9/2018 BAB I FINAL - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-final-559bf6a73ad5f 50/52
Sub bab lima tentang hipotesis akan digambarkan
jawaban sementara dari peneliti.
Sub bab enam tentang definisi konsep akan
dikemukakan batasan variabel-variabel yang ada.
Sub bab tujuh tentang definisi operasional akan
mengoperasionalkan variabel harga, kualitas produk, dan
keputusan pembelian agar dapar diukur.
Sub bab delapan tentang metodologi penelitian yang
terdiri dari tipe penelitian akan dibicarakan tipe apa yang akan
dipakai dalam penelitian ini. Dalam sub bab yang sama akan
diuraikan pula mengenai unit analisa, populasi, sampel, jenis
dan sumber data, metode pengumpulan data, pengolahan data,
skala pengukuran, analisa data dan pengujian hipotesis yang
akan digunakan dalam penelitian ini.
Sub bab sembilan tentang sistematika penulisan skripsi
akan diuraikan mengenai sistematika penulisan laporan dari
bab-bab yang ada dalam skripsi ini.
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN DAN
IDENTIFIKASI RESPONDEN
Pada bab II, sub bab satu tentang gambaran umum
perusahaan Ramayana Department Store akan dijelaskan
50
5/9/2018 BAB I FINAL - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-final-559bf6a73ad5f 51/52
sejarah perkembangan perusahaan, visi dan misi perusahaan,
bidang usaha, struktur organisasi perusahaan, dan produk yang
dijual oleh Ramayana Department Store.
Sub bab dua tentang identifikasi responden akan
dibicarakan umur, status perkawinan, tingkat pendidikan, jenis
pekerjaan, dan tingkat penghasilan responden.
BAB III HARGA DAN KUALITAS PRODUK FASHION
Pada bab III, sub bab satu tentang harga akan
dijelaskan mengenai perbandingan harga pada produk fashion
Ramayana dibandingkan dengan para kompetitornya dan juga
mengenai kesesuaian harga dengan kualitas yang dimiliki.
Pada sub bab dua ini tentang kualitas produk akan
dijelaskan mengenai pemilihan bahan baku, model, desain, dan
warna dari produk fashion di Ramayana Department Store.
Pada sub bab tiga tentang keputusan pembelian akan
dijelaskan mengenai terencana atau tidaknya pembelian,
informasi produk, frekuensi dalam berbelanja, dan kepuasan
yang didapat dari produk yang telah dibeli.
BAB IV PENGARUH HARGA DAN KUALITAS PRODUK
TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK
FASHION
51
5/9/2018 BAB I FINAL - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-final-559bf6a73ad5f 52/52
Pada bab IV, sub bab satu tentang harga akan
dibicarakan mengenai pengaruh harga terhadap keputusan
pembelian produk fashion di Ramayana.
Sub bab dua tentang kualitas produk akan dibicarakan
pengaruh kualitas produk terhadap keputusan pembelian
produk fashion di Ramayana Department Store.
Sub bab tiga tentang harga dan kualitas produk akan
dibicarakan pengaruh kedua variabel independent diatas
terhadap keputusan pembelian sebagai variabel dependent.
BAB V PENUTUP
Dalam bab ini akan diuraikan mengenai kesimpulan dan
saran-saran yang dapat digunakan sebagai masukan bagi
Ramayana Department Store.
52