prospektus final put i apic

Upload: reza-pahlawan

Post on 04-Apr-2018

248 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

  • 7/30/2019 Prospektus Final PUT I APIC

    1/148

    Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa 24 Juni 2011 Distribusi HMETD 8 Juli 2011Tanggal Terakhir Perdagangan Saham dengan HMETD di Tanggal Pencatatan Saham di BEI 11 Juli 1011- Pasar Reguler dan Negosiasi 4 Juli 2011 Periode Perdagangan HMETD 11 15 Juli 2011- Pasar Tunai 7 Juli 2011 Periode Pelaksanaan HMETD 11 15 Juli 2011Tanggal Mulai Perdagangan Saham Tanpa HMETD di Tanggal Terakhir Pembayaran Pemesanan Tambahan 19 Juli 2011- Pasar Reguler dan Negosiasi 5 Juli 2011 Periode Penyerahan Saham Hasil Pelaksanaan HMETD 13 - 17 Juli 2011- Pasar Tunai 8 Juli 2011 secara elektronikTanggal Pencatatan dalam Daftar Pemegang Saham 7 Juli 2011 Tanggal Penjatahan atas Pemesanan Saham Tambahan 20 Juli 2011yang berhak atas HMETD ( Record Date ) Tanggal Pengembalian Uang Pemesanan 22 Juli 2011

    Saham Tambahan

    BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN MENYETUJUI ATAUTIDAK MENYETUJUI EFEK INI, TIDAK JUGA MENYATAKAN KEBENARAN ATAU KECUKUPAN ISI PROSPEKTUS INI. SETIAPPERNYATAAN YANG BERTENTANGAN DENGAN HAL-HAL TERSEBUT ADALAH PERBUATAN MELANGGAR HUKUM.

    PT PACIFIC STRATEGIC FINANCIAL TBK (PERSEROAN) BERTANGGUNG JAWAB SEPENUHNYA ATAS KEBENARANKETERANGAN, DATA ATAU LAPORAN DAN KEJUJURAN PENDAPAT YANG TERCANTUM DALAM PROSPEKTUS INI.

    Kegiatan UsahaBergerak dalam bidang investasi

    Berkedudukan di Jakarta, Indonesia

    Kantor Pusat Operasional Kantor LainSona Topas Tower Lt 18, Cabang Yogyakarta

    Jl. Jend. Sudirman Ka.v 26 Pringgodani No. 22 Demangan BaruJakarta 12920 Yogyakarta

    Telp. (62-21) 2524930Fax (62-21) 2524931 Cabang Solo

    Email : [email protected] Jl. Dr Wahidin No. 49B, Penumping, Solo

    PENAWARAN UMUM TERBATAS (PUT) I DALAM RANGKA HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU KEPADAPARA PEMEGANG SAHAM (HMETD)

    Sebanyak 2.800.475.000 (dua miliar delapan ratus juta empat ratus tujuh puluh lima ribu) lembar Saham Seri B dengannilai nominal Rp100 (seratus Rupiah) setiap saham yang ditawarkan dengan Harga PUT I Rp102 (seratus dua Rupiah)setiap saham sehingga seluruhnya berjumlah sebesar Rp285.648.450.000 (dua ratus delapan puluh lima miliar enamratus empat puluh delapan juta empat ratus lima puluh ribu Rupiah) yang berasal dari saham portepel Perseroan danakan dicatatkan di PT Bursa Efek Indonesia.

    Setiap pemegang 1 (satu) Saham yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan pada tanggal 7 Juli2011 pukul 16.00 WIB mempunyai 20 (dua puluh) HMETD untuk membeli 20 (dua puluh) Saham yang ditawarkan denganHarga PUT I sebesar Rp102 (seratus dua Rupiah) setiap saham yang harus dibayarkan penuh pada saat mengajukanpemesanan pelaksanaan HMETD. PUT I ini memiliki hak yang sama dan sederajat dalam segala hal termasuk atasdividen, dengan saham yang telah disetor penuh sebelumnya. Setiap HMETD dalam bentuk pecahan akan dibulatkankebawah ( round down ).

    Jika Saham Seri B yang ditawarkan dalam Penawaran Umum Terbatas I ini tidak seluruhnya diambil atau dibeli olehPemegang HMETD, maka sisanya akan dialokasikan kepada Pemegang HMETD lainnya yang melakukan pemesananlebih besar dari haknya sebagaimana tercantum Daftar Pemegang Saham yang berhak atas HMETD, secara proposionalberdasarkan hak yang dilaksanakan.

    Apabila setelah alokasi tersebut masih terdapat sisa Saham Seri B, maka sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam Akta Perjanjian Pembeli Siaga Penawaran Umum Terbatas I Perseroan Nomor 13 tanggal 25 November 2010 sebagaimanatelah diubah berdasarkan Akta Addendum Perjanjian Pembeli Siaga Penawaran Umum Terbatas I Perseroan Nomor 42tanggal 28 Maret 2011, dan terakhir diubah berdasarkan Akta Addendum Kedua Dan Penegasan Kembali PerjanjianPembeli Siaga Penawaran Umum Terbatas I Perseroan Nomor 12 tanggal 20 Mei 2011, ketiganya dibuat dihadapanMahendra Adinegara, Sarjana Hukum, Notaris di Jakarta telah disepakati bahwa sisa Saham Seri B yang tidak diambilbagian oleh para pemegang saham seluruhnya akan diambil oleh PT. Andalan Artha Advisindo Sekuritas pada harga yangsama dengan harga PUT I Perseroan, yaitu sebesar Rp102 (seratus dua Rupiah) setiap saham.

    PUT I INI MENJADI EFEKTIF SETELAH DISETUJUI OLEH RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM LUAR BIASAPERSEROAN YANG AKAN DIADAKAN PADA TANGGAL 24 JUNI 2011. DALAM HAL PEMEGANG SAHAM TIDAKMENYETUJUI PENERBITAN HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU, MAKA SEGALA KEGIATAN YANGDILAKSANAKAN OLEH PERSEROAN DALAM RANGKA PENERBITAN HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULUSESUAI DENGAN JADWAL TERSEBUT DIATAS DIANGGAP TIDAK PERNAH DILAKUKAN.

    PEMEGANG SAHAM SERI A YANG TIDAK MELAKSANAKAN HAKNYA UNTUK MEMBELI SAHAM BARU YANGDITAWARKAN DALAM PUT I SESUAI DENGAN HMETD YANG DIMILIKINYA AKAN MENGALAMI PENURUNANPROSENTASE KEPEMILIKAN SAHAMNYA (DILUSI) DALAM JUMLAH YANG CUKUP MATERIAL YAITU MAKSIMUM95,24 %

    RISIKO USAHA UTAMA YANG DIHADAPI OLEH PERSEROAN ADALAH RISIKO PENGHENTIAN IJIN USAHAANAK PERUSAHAAN. RISIKO USAHA LAINNYA YANG MUNGKIN DIHADAPI PERSEROAN DAPAT DILIHATPADA BAB V PROSPEKTUS INI.

    PERSEROAN TIDAK MENERBITKAN SURAT KOLEKTIF SAHAM DALAM PENAWARAN INI, SAHAM-SAHAMTERSEBUT AKAN DIDISTRIBUSIKAN SECARA ELEKTRONIK YANG AKAN DIADMINISTRASIKAN DALAMPENITIPAN KOLEKTIF PT. KUSTODIAN SENTRAL EFEK INDONESIA

    DALAM KURUN WAKTU 12 (DUA BELAS) BULAN SETELAH EFEKTIFNYA PERNYATAAN PENDAFTARAN DALAMRANGKA PUT I INI, PERSEROAN TIDAK AKAN MENERBITKAN ATAU MENCATATKAN SAHAM BARU ATAU EFEKLAINNYA YANG DAPAT DIKONVERSIKAN MENJADI SAHAM DILUAR YANG DITAWARKAN DALAM PUT I INI

    Prospektus ini diterbitkan di Jakarta pada tanggal 24 Juni 2011 P R O S P E K T U S

    PT PACIFIC STRATEGIC FINANCIAL, Tbk.

  • 7/30/2019 Prospektus Final PUT I APIC

    2/148

    Perseroan telah menyampaikan Pernyataan Pendaftaran sehubungan dengan Penawaran UmumTerbatas I dalam rangka penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu kepada Ketua Badan PengawasPasar Modal dan Lembaga Keuangan di Jakarta dengan surat No. 006/PSF/IV/2011 tertanggal 13 April2011 sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan dalam Peraturan Bapepam-LK No. IX.D.1 LampiranKeputusan Ketua Bapepam LK No.Kep-26/PM/2003 tanggal 17 Juli 2003 tentang Hak Memesan Efek

    Terlebih Dahulu yang merupakan pelaksanaan dari Undang Undang Republik Indonesia No. 8 tahun1995 tentang Pasar Modal dan peraturan pelaksanaannya.

    Sehubungan dengan PUT I ini, Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal dalam rangka PUT I inibertanggung jawab sepenuhnya atas kebenaran semua data, keterangan atau laporan serta kejujuranpendapat yang disajikan dalam Prospektus ini, sesuai dengan bidang tugas masing-masing berdasarkanketentuan yang berlaku dalam wilayah Republik Indonesia dan kode etik serta norma dan standar profesimasing-masing.

    Setiap pihak terafliasi dilarang memberikan keterangan atau pernyataan mengenai data yang tidakdiungkapkan dalam Prospektus tanpa persetujuan tertulis dari Perseroan.

    Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal serta Pembeli Siaga dalam PUT I ini tidak mempunyaihubungan afliasi dengan Perseroan baik secara langsung maupun tidak langsung sebagaimanadidefnisikan dalam Undang Undang Pasar Modal.

    Apabila saham yang ditawarkan dalam PUT I ini tidak seluruhnya diambil oleh pemegang saham ataupemegang HMETD, maka sisanya akan dialokasikan kepada pemegang saham lain yang melakukanpemesanan tambahan dari haknya sebagaimana tercantum dalam SBHMETD secara proporsionalberdasarkan hak yang telah dilaksanakan sesuai dengan peraturan yang berlaku. Saham yang diterbitkandalam PUT I ini mempunyai hak yang sama dan sederajat dalam segala hal dengan saham yang telahditempatkan dan disetor penuh lainnya.

    Sesuai dengan Peraturan Bapepam-LK No. IX.D.1 Lampiran Keputusan Bapepam-LK No.Kep-26/PM/2003tanggal 17 Juli 2003 tentang Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu, dalam hal pemegang saham mempunyaiHMETD dalam bentuk pecahan maka hak atas pecahan efek tersebut menjadi milik Perseoran dan akandijual oleh Perseroan serta hasil penjualannya akan dimasukkan ke rekening Perseroan.

    PUT I INI TIDAK DIDAFTARKAN BERDASARKAN UNDANG-UNDANG/PERATURAN LAIN SELAIN YANG BERLAKU DI INDONESIA. BARANG SIAPA DI LUAR INDONESIA MENERIMA PROSPEKTUSINI ATAU SBHMETD, MAKA DOKUMEN-DOKUMEN TERSEBUT TIDAK DIMAKSUDKAN SEBAGAIDOKUMEN PENAWARAN UNTUK MEMBELI SAHAM ATAU MELAKSANAKAN HMETD, KECUALIBILA PENAWARAN ATAU PEMBELIAN SAHAM MAUPUN PELAKSANAAN HMETD TERSEBUTTIDAK BERTENTANGAN ATAU BUKAN MERUPAKAN PELANGGARAN TERHADAP UNDANG-UNDANG/PERATURAN YANG BERLAKU DI NEGARA TERSEBUT.

    PERSEROAN TELAH MENGUNGKAPKAN SEMUA INFORMASI YANG WAJIB DIKETAHUI OLEH

    PUBLIK DAN TIDAK ADA LAGI INFORMASI YANG BELUM DIUNGKAPKAN SEHINGGA TIDAKMENYESATKAN PUBLIK.

  • 7/30/2019 Prospektus Final PUT I APIC

    3/148

  • 7/30/2019 Prospektus Final PUT I APIC

    4/148

    ii

    BAB XV KETERANGAN TENTANG PEMBELI SIAGA .............................................................. 123

    BAB XVI PERSYARATAN PEMESANAN PEMBELIAN SAHAM ................................................ 1251. Pemesan yang berhak ..................................................................................... ..... 1252. Distribusi HMETD ............................................................................................ ...... 1253. Prosedur Pelaksanaan HMETD dalam bentuk elektronik ................................. 1264. Pemesanan Saham Tambahan ............................................................................ 1275. Penjatahan Pemesanan Saham Tambahan ........................................................ 1286. Persyaratan Pembayaran ..................................................................................... 1287. Bukti Tanda Terima Pemesanan Pembelian Saham .......................................... 1298. Pembatalan Pemesanan Saham .......................................................................... 1299. Pengembalian Uang Pemesanan ......................................................................... 12910. Penyerahan Saham Hasil Pelaksanaan HMETD dan Pengkreditan

    ke Rekening Efek ....................................................................................... ........... 13011. Alokasi terhadap HMETD yang Tidak Dilaksanakan ......................................... 130

    BAB XVII KETERANGAN TENTANG HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU .................. 131

    1. Pihak yang berhak menerima SBHMETD ........................................................... 1312. Pemegang HMETD .......................................................................................... ...... 1313. Perdagangan HMETD ...................................................................................... ..... 1314. Bentuk HMETD ................................................................................. ..................... 1325. Permohonan pemecahan SBHMETD .................................................................. 1326. Nilai HMETD ....................................................................................... .................... 1327. Penggunaan SBHMETD ........................................................................................ 1338. Pecahan HMETD ................................................................................... ................ 133

    BAB XVIII PENYEBARLUASAN PROSPEKTUS DAN SERTIFIKAT BUKTI HMETD .................. 134

  • 7/30/2019 Prospektus Final PUT I APIC

    5/148

    iii

    DEFINISI DAN SINGKATAN

    Defnisi Umum

    AFILIASI : Berarti:a. hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan sampai derajat

    kedua, baik secara horisontal maupun vertikal;b. hubungan antara satu pihak dengan pegawai, Direktur, atau Komisaris

    dari pihak tersebut;c. hubungan antara 2 (dua) Perseroan dimana terdapat satu atau lebih

    anggota Direksi atau Komisaris yang sama;d. hubungan antara Perseroan dengan suatu pihak, baik langsung

    maupun tidak langsung, mengendalikan atau dikendalikan olehPerseroan tersebut;

    e. hubungan antara 2 (dua) Perseroan yang dikendalikan baik langsung

    maupun tidak langsung oleh pihak yang sama; atauf. hubungan antara Perseroan dan pemegang saham utama.

    ANAK PERUSAHAAN : Berarti perusahaan-perusahaan sebagaimana dimaksud dibawah ini,yaitu :1. kepemilikan atas saham-sahamnya baik secara langsung maupun

    tidak langsung yang dikuasai oleh Perseroan dalam jumlah sekurang-kurangnya 50% dari modal ditempatkan dan disetor perusahan yangbersangkutan; dan

    2. yang laporan keuangannya dikonsolidasikan dengan Perseroansesuai dengan prinsip standar akuntansi keuangan yang berlaku diIndonesia

    BAE : Biro Administrasi Efek, berarti pihak yang melaksanakan PUT I yangditunjuk oleh Perseroan, dalam hal ini adalah PT Ficomindo BuanaRegistrar, berkedudukan di Jakarta.

    BAPEPAM-LK : Berarti Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangansebagaimana dimaksud dalam Peraturan Menteri Keuangan RepublikIndonesia No 184/PMK.01/2010 tentang Organisasi dan Tata KerjaKementerian Keuangan yang ditetapkan tanggal 11 Oktober 2010.

    BEI : Bursa Efek Indonesia sebagaimana didefinisikan dalam Pasal 1 Angka 4 UUPM yang diselenggarakan oleh PT Bursa Efek Jakarta,suatu Perseroan Terbatas yang didirikan dan dijalankan berdasarkanhukum Negara Republik Indonesia serta berkedudukan di Jakarta,dan merupakan Bursa Efek dimana saham-saham Perseroan akandicatatkan.

    DPS : Daftar Pemegang Saham. HMETD : Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu adalah hak yang melekat pada

    saham yang memungkinkan para pemegang saham yang ada untukmembeli Efek baru.

    HARI BURSA : Berarti setiap hari dalam 1 (satu) tahun sesuai dengan kalender Gregorian tanpa kecuali, termasuk hari Minggu dan hari libur nasional

    yang ditetapkan sewaktu-waktu oleh Pemerintah.

  • 7/30/2019 Prospektus Final PUT I APIC

    6/148

    iv

    HARI KALENDER : Berarti setiap hari dalam 1 (satu) tahun sesuai dengan kalender Gregorian tanpa kecuali, termasuk hari Minggu dan hari libur nasionalyang ditetapkan sewaktu-waktu oleh Pemerintah.

    HARI KERJA : Berarti hari Senin sampai dengan hari Jumat, kecuali hari libur nasional

    yang ditetapkan oleh Pemerintah Republik Indonesia.

    KARYAWAN : Berarti orang yang bekerja dan tercatat dalam daftar karyawan, termasukkaryawan tetap maupun karyawan kontrak Perseroan berdasarkan suratketetapan/perjanjian dengan menerima gaji/imbalan secara tetap setiapbulan dari Perseroan.

    KSEI : PT Kustodian Sentral Efek Indonesia, suatu Perseroan Terbatas yangdidirikan dan dijalankan berdasarkan hukum Negara Republik Indonesiaserta berkedudukan di Jakarta yang mempunyai kegiatan usaha danmempunyai izin sebagai Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaiansebagaimana dide nisikan dan ditentukan dalam UUPM dan peraturan-

    peraturan pelaksanaannya.

    MASYARAKAT : Berarti perorangan baik Warga Negara Indonesia maupun Warga Negara Asing dan/atau badan hukum, baik badan hukum Indonesia maupunbadan hukum asing, baik yang bertempat tinggal atau berkedudukanhukum di Indonesia ataupun di luar negeri.

    PEMERINTAH : Pemerintah Negara Republik Indonesia.

    PENAWARAN UMUM : Penawaran Umum Saham Perseroan dengan menerbitkan HMETDTERBATAS I sebagaimana dide nisikan dan ditentukan dalam UUPM dan peraturan-

    peraturan pelaksanaannya.

    PERATURAN NO. IX.E.1 : Peraturan Bapepam & LK tentang Transaksi A liasi dan BenturanKepentingan Transaksi Tertentu, sebagaimana tercantum dalamKeputusan Ketua Bapepam & LK No. Kep-412/BL/2009 tanggal25 Nopember 2009.

    PERATURAN NO IX.E.2 : Peraturan Bapepam & LK tentang Transaksi Material dan Kegiatan UsahaUtama, sebagaimana tercantum dalam Keputusan Ketua Bapepam &LK No. Kep-412/BL/2009 tanggal 25 Nopember 2009.

    PERATURAN NO IX.D.1 Peraturan Bapepam & LK tentang Laporan Reksa Dana sebagaimanatercantum dala Keputusan Ketua Bapepam & LK No. Kep-06/PM/2004tanggal 9 Februari 2004.

    PERATURAN NO V.D.5 Peraturan Bapepam & LK tentang Pemeliharaan dan Pelaporan ModalKerja Bersih Disesuaikan sebagaimana tercantum dalam KeputusanKetua Bapepam &LK No. Kep-550/BL/2010 tanggal 28 Desember 2010

    PERATURAN N0 V.G.1 Peraturan Bapepam & LK tentang Perilaku yang dilarang bagi Manajer Investasi sebagaimana tercantum dalam Keputusan Ketua Bapepam&LK No. Kep-31/PM/1996 tanggal 17 Januari 1996

    PERATURAN NO IX.I.5 Peraturan Bapepam & LK tentang Pembentukan dan PedomanPelaksanaan Kerja Komite Audit sebagaiman tercantum dalamKeputusan Ketua Bapepam & LK No. Kep-29/PM/2004 tanggal24 September 2004.

  • 7/30/2019 Prospektus Final PUT I APIC

    7/148

    v

    PERATURAN NO IX.I.7 Peraturan Bapepam & LK tentang Pembentukan dan PedomanPenyusunan Piagam Unit Audit Internal sebagaimana tercantumdalam Keputusan Ketua Bapepam & LK No. Kep 496/BL/2008 tanggal28 Nopember 2008.

    PERATURAN NO IX.J.1 Peraturan Bapepam & LK tentang Pokok-Pokok Anggaran Dasar Perseroan yang Melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitasdan Perusahaan Publik sebagaimana tercantum dalam Keputusan KetuaBapepam &LK No. Kep-179/BL/2008 tanggal 14 Mei 2008

    PERATURAN NO. X.K.4 Peraturan Bapepam & LK tentang Laporan Realisasi Penggunaan DanaHasil Penawaran Umum sebagaimana tercantum dalam KeputusanKetua Bapepam &LK No. Kep-27/PM/2003 tanggal 17 Juli 2003.

    PERSEROAN : PT Paci c Strategic Financial Tbk, suatu Perseroan Terbatas yangdidirikan dan dijalankan berdasarkan hukum Negara Republik Indonesiaserta berkedudukan di Jakarta, Indonesia.

    PERNYATAAN EFEKTIF : Berarti terpenuhinya seluruh persyaratan Pernyataan Pendaftaran sesuaidengan ketentuan angka 4 Peraturan Bapepam-LK Nomor IX.A.2 yaitu:Pernyataan Pendaftaran dapat menjadi efektif dengan memperhatikanketentuan sebagai berikut:1. atas dasar lewatnya waktu, yakni:

    a. 45 (empat puluh lima) hari sejak tanggal Pernyataan Pendaftaranditerima Bapepam dan LK secara lengkap, yaitu telah mencakupseluruh kriteria yang ditetapkan dalam peraturan yang terkaitdengan Pernyataan Pendaftaran dalam rangka Penawaran Umumdan peraturan yang terkait dengan Penawaran Umum; atau

    b. 45 (empat puluh lima) hari sejak tanggal perubahan terakhir yangdisampaikan Perseroan atau yang diminta Bapepam dan LKdipenuhi; atau

    2. atas dasar pernyataan efektif dari Bapepam dan LK bahwa tidakada lagi perubahan dan/atau tambahan informasi lebih lanjut yangdiperlukan.

    PUT I : Penawaran Umum Terbatas I

    RUPS : Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan sebagaimana dide nisikandalam dan diselenggarakan menurut ketentuan Anggaran Dasar Perseroan.

    RUPSLB : Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa

    Rp : Mata uang Rupiah.

    Saham Seri A Saham Biasa Atas Nama Seri A

    Saham Seri B Saham Biasa Atas Nama Seri B

    SBHMETD : Serti kat Bukti Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu, yaitu surat buktihak atau serti kat yang dikeluarkan oleh Perseroan kepada PemegangSaham yang membuktikan HMETD, yang dapat diperdagangkan selamaPeriode Perdagangan Serti kat Bukti HMETD.

    UUPT Undang-Undang Perusahaan Terbatas No 40 tahun 2007

  • 7/30/2019 Prospektus Final PUT I APIC

    8/148

    vi

    Defnisi Ekonomi

    ADMINITERED PRICE : Harga yang ditetapkan oleh undang-undang hukum atau oleh prosedur standar dan dirumuskan sebagai kebijakan resmi, bukannya ditentukanlangsung oleh biaya penawaran dan permintaan pasar

    AS$ : Dolar Amerika Serikat

    CAPITAL INFLOW : Arus Modal Masuk

    CAPITAL OUTFOW : Arus Modal Keluar

    EMERGING MARKET : Negara-negara dengan aktivitas sosial atau bisnis dalam prosespertumbuhan dan industrialisasi yang pesat

    GDP (GROSS DOMESTIC : Produk Domestik Bruto (PDB) adalah nilai pasar semua barang danPRODUCT) jasa yang diproduksi oleh suatu negara pada periode tertentu. PDB

    merupakan salah satu metode untuk menghitung pendapatan nasional

    INTRADAY : Layanan pemberian fasilitas talangan pada Rekening Giro Operasionalatas nama perusahaan sekuritas yang harus diselesaikan pada akhir hariyang sama, yang digunakan sebagai dana talangan untuk penyelesaiantransaksi pasar modal.

    MOVING AVERAGE : Jenis indikator yang terbatas digunakan untuk menganalisis satu set titikdata dengan menciptakan serangkaian rata-rata dari himpunan bagianyang berbeda dari data keseluruhan

    YIELD : Tingkat pengembalian suatu investasi

    VOLATILE GOODS : Bahan makanan yang memiliki harga yang ber uktuasi

  • 7/30/2019 Prospektus Final PUT I APIC

    9/148

  • 7/30/2019 Prospektus Final PUT I APIC

    10/148

  • 7/30/2019 Prospektus Final PUT I APIC

    11/148

    ix

    Keterangan Sebelum HMETD Sesudah HMETD

    Jumlah Nomimal Jumlah % Jumlah Nomimal Jumlah %Saham (Rp) Nominal (Rp) Saham (Rp) Nominal (Rp)

    Modal Dasar Seri A 180.000.000 400 72.000.000.000 180.000.000 400 72.000.000.000Seri B 5.280.000.000 100 528.000.000.000 5.280.000.000 100 528.000.000.000

    Total Dasar 5.460.000.000 600.000.000.000 5.460.000.000 600.000.000.000

    Modal Ditempatkan & Disetor PenuhSaham Seri APT Pan Paci c Investama 69.000.000 400 27.600.000.000 49,28 69.000.000 400 27.600.000.000 2,35

    Aswin Wirawan 7.865.500 400 3.146.200.000 5,62 7.865.500 400 3.146.200.000 0,27Masyarakat 63.158.250 400 25.263.300.000 45,11 63.158.250 400 25.263.300.000 2,15

    Jumlah Saham Seri A 140.023.750 56.009.500.000 100,00 140.023.750 400 56.009.500.000 4,76

    Saham Seri BPT Pan Paci c Investama - 100 - - - 100 -

    Aswin Wirawan - 100 - - - 100 -Masyarakat - 100 - - - 100 -PT Andalan Artha Advisindo Sekuritas - 100 - - 2.800.475.000 100 280.047.500.000 95,25

    Jumlah Saham Seri B - - - 2.800.475.000 280.047.500.000 95,24

    Total Modal Ditempatkan & Disetor Penuh 140.023.750 56.009.500.000 100,00 2.940.498.750 336.057.000.000 100,00

    Saham Dalam PortepelSaham Seri A 39.976.250 400 15.990.500.000 39.976.250 400 15.990.500.000Saham Seri B 5.280.000.000 100 528.000.000.000 2.479.525.000 100 247.952.500.000

    Total Saham Dalam Portepel 5.319.976.250 543.990.500.000 2.519.501.250 263.943.000.000

    RENCANA PENGGUNAAN DANA

    Dana yang diperoleh Perseroan dari PUT I setelah dikurangi biaya-biaya yang berhubungan denganPUT I sebesar Rp648.450.000 akan dipergunakan oleh Perseroan untuk menambah modal disetor di

    Anak Perusahaan yaitu sebagai berikut:1. Di PT Paci c Capital sejumlah Rp120.000.000.000 (seratus dua puluh miliar Rupiah) atau 42,11%

    yang selanjutnya akan digunakan oleh PT Paci c Capital:a. Sebesar Rp50.000.000.000,- (lima puluh miliar Rupiah) atau 17,54% untuk meningkatkan aktivitas

    divisi penjamin emisi efek ( underwriting ) terutama yang sifat penjaminannya kesanggupan penuh(full commitment ).

    b. Sebesar Rp60.000.000.000,- (enam puluh miliar Rupiah) atau 21,05% untuk pembiayaan margin

    nasabah divisi perantara pedagang efek.c. Sebesar Rp10.000.000.000,- (sepuluh miliar Rupiah) atau 3,52% untuk investasi aktiva tetap,yaitu pengembangan divisi on-line trading , di antaranya untuk pembelian komputer dan jaringaninfrastruktur, jaringan teknologi informasi serta perluasan dan renovasi kantor pusat dan kantor lain yang berlokasi di Yogyakarta dan Solo dimana pengerjaannya akan dilaksanakan oleh pihakketiga.

    2. Di PT Paci c Capital Investment sejumlah Rp60.000.000.000,- (enam puluh miliar Rupiah) atau21,05% yang selanjutnya akan digunakan oleh PT Paci c Capital Investment:a. Sebesar Rp50.000.000.000,- (lima puluh miliar Rupiah) atau 17,54% digunakan untuk pembelian

    unit penyertaan pada beberapa Reksa Dana Penyertaan Terbatas (RDPT) yang akan dikeluarkanoleh PT Paci c Capital Investment. Penyertaan tersebut dilakukan untuk memenuhi syaratpenerbitan RDPT baru sebagaimana tertuang dalam Peraturan Bapepam-LK No. IV.C.5 tentangReksa Dana Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif Penyertaan Terbatas.

    b. Sebesar Rp10.000.000.000,- (sepuluh miliar Rupiah) atau 3,51% untuk modal kerja di antaranyauntuk membangun infrastruktur kantor termasuk pembelian komputer, server dan perangkat-perangkat lainnya, serta pemasaran terhadap produk-produk yang dikeluarkan PT Paci c CapitalInvestment.

    3. Di PT Paci c Multi nance sejumlah Rp105.000.000.000,- (seratus lima miliar Rupiah) atau 36,84%yang selanjutnya akan digunakan oleh PT Paci c Multi nance:a. Sebesar Rp90.000.000.000,- (sembilan puluh miliar Rupiah) atau 31,58% untuk menjalankan

    usaha pembiayaan kredit kendaraan bermotor. Sampai dengan Prospektus ini diterbitkanPT Paci c Multi nance belum beroperasi. Keterangan mengenai PT Paci c Multi nance dapatdilihat pada Bab 7 Keterangan Mengenai Perseroan sub bab 8 Keterangan Tentang Anak

    Perusahaan di Prospektus ini.

  • 7/30/2019 Prospektus Final PUT I APIC

    12/148

  • 7/30/2019 Prospektus Final PUT I APIC

    13/148

  • 7/30/2019 Prospektus Final PUT I APIC

    14/148

  • 7/30/2019 Prospektus Final PUT I APIC

    15/148

  • 7/30/2019 Prospektus Final PUT I APIC

    16/148

    2

    1. PERSEROAN

    Riwayat Singkat Perseroan

    Perseroan didirikan di Jakarta dengan nama PT Citramas Securindo berdasarkan Akta Perseroan Terbatas

    PT Citramas Securindo No. 57 tanggal 22 Februari 1989 yang dibuat dihadapan Arianny LamoenRedjo, S.H., Notaris di Jakarta dan telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Kehakiman RepublikIndonesia berdasarkan Surat Keputusannya No. C2-3432-HT.01.01-TH.89 tanggal 19 April 1989 yang telahdidaftarkan pada Kepaniteraan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan dibawah No. 797/Not/189/PN.JAK.SEL tanggal 21 September 1989 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 92,Tambahan Berita Negara No. 3064 tanggal 17 Nopember 1989. Yang kemudian diubah dengan namaPT Artha Pacific Securities berdasarkan akta No. 3 tanggal 4 Juli 2000, dibuat dihadapan SukawatiSumadi, S.H., Notaris di Jakarta, yang telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Perundang-undangan Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. C-18074HT.01.04.TH.2000 tanggal16 Agustus 2000 yang telah didaftarkan dalam Tanda Daftar Perusahaan No. 090316707921 pada kantor Pendaftaran Perusahaan Kodya Jakarta Selatan No. 1197/RUB.09.03/XII/2000 tanggal 4 Desember 2000;dan diumumkan pada Berita Negara Republik Indonesia pada tanggal 30 Agustus 2002 No. 70/2002 dan

    Tambahan Berita Negara No. 9822/2002 berdasarkan Surat Keterangan dari Perum Percetakan NegaraRepublik Indonesia tanggal 31 Juli 2002.

    Anggaran Dasar tersebut telah mengalami beberapa kali perubahan dan terakhir nama Perseroan diubahmenjadi PT Pacific Strategic Financial Tbk berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar BiasaPerseroan yang diselenggarakan pada tanggal 3 Nopember 2010, berdasarkan Akta Berita Acara RapatUmum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan Nomor 2 tanggal 3 Nopember 2010, sebagaimanadituangkan dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat Perseroan Nomor 4 tanggal 3 November 2010,dibuat oleh dan dihadapan Mahendra Adinegara, S.H., Magister Kenotariatan, Notaris di Jakarta Selatan,yang telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia di bawah nomor AHU-60990.AH.01.02.Tahun 2010 tanggal 31 Desember 2010 dan telah terdaftar dalam Daftar Perseroanyang diselenggarakan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia di bawah Nomor

    AHU-0094764.AH.01.09.Tahun 2010 tanggal 31 Desember 2010.

    Dengan demikian struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan berdasarkan LaporanKepemilikan yang Mencapai 5% (lima persen) atau lebih dari Saham yang Ditempatkan dan Disetor Penuhyang dikeluarkan oleh PT Ficomindo Buana Registrar tertanggal 6 Mei 2011 untuk susunan pemegangsaham Perseroan per April 2011 adalah sebagai berikut di bawah ini:

    Keterangan Jumlah Saham Nominal(Rp) Jumlah Nominal(Rp) %

    Modal Dasar Seri A 180.000.000 400 72.000.000.000Seri B 5.280.000.000 100 528.000.000.000Total Modal Dasar 5.460.000.000 600.000.000.000

    Modal Ditempatkan dan Disetor PenuhSaham Seri APT Pan Pacific Investama 69.000.000 400 27.600.000.000 49,28

    Aswin Wirawan 7.865.500 400 3.146.200.000 5,62Masyarakat 63.158.250 400 25.263.300.000 45,11Jumlah Saham Seri A 140.023.750 56.009.500.000 100,00

    Saham Seri B - - - -Jumlah Saham Seri B - - - -Total Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 140.023.750 56.009.500.000 100,00

    Saham Dalam PortepelSaham Seri A 39.976.250 400 15.990.500.000Saham Seri B 5.280.000.000 100 528.000.000.000Total Saham Dalam Portepel 5.319.976.250 543.990.500.000

    RUPSLB Perseroan dalam rangka untuk memperoleh persetujuan PUT I sebanyak 2.800.475.000 (duamiliar delapan ratus juta empat ratus tujuh puluh lima ribu) lembar Saham Seri B yang berasal dari portepel,dengan nilai nominal Rp100,- (seratus Rupiah) dan harga PUT I sebesar Rp102,- (seratus dua Rupiah)setiap lembar saham; akan dapat diselenggarakan apabila Bapepam-LK tidak mempunyai tanggapan lebihlanjut secara tertulis terhadap Pernyataan Pendaftaran yang telah diajukan oleh Perseroan. PernyataanPendaftaran tersebut menjadi efektif setelah mendapat persetujuan dari RUPSLB.

  • 7/30/2019 Prospektus Final PUT I APIC

    17/148

    3

    Pemegang HMETD yang tidak menggunakan haknya untuk membeli saham dalam rangka PUT I inidapat menjual haknya kepada pihak lain, dimana transaksi atas HMETD akan berlangsung pada tanggal11 Juli 2011 sampai dengan 15 Juli 2011 baik melalui Bursa Efek Indonesia maupun di luar Bursa Efeksesuai peraturan Bapepam-LKNo.IX.D.1. tentang Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu

    2. KESANGGUPAN PEMBELI SIAGA

    Berdasarkan Akta Perjanjian Pembeli Siaga Penawaran Umum Terbatas I Perseroan Nomor 13 tanggal25 November 2010 sebagaimana telah diubah berdasarkan Akta Addendum Perjanjian Pembeli SiagaPenawaran Umum Terbatas I Perseroan Nomor 42 tanggal 28 Maret 2011, dan terakhir diubah berdasarkan

    Akta Addendum Kedua dan Penegasan Kembali Perjanjian Pembeli Siaga Penawaran Umum TerbatasI Perseroan Nomor 12 tanggal 20 Mei 2011, ketiganya dibuat dihadapan Mahendra Adinegara, S.H.,,Notaris di Jakarta, apabila Saham Seri B yang ditawarkan dalam PUT I ini tidak seluruhnya diambil bagianoleh pemegang Saham Seri A atau pemegang HMETD, maka:- Sisanya akan dialokasikan kepada pemegang Saham Seri A atau pemegang HMETD yang melakukan

    pemesanan lebih dari haknya secara proporsional berdasarkan hak yang telah dilaksanakan.

    - Apabila setelah alokasi tersebut masih terdapat Saham Seri B yang tersisa dalam PUT I, maka padaseluruh sisa saham tersebut akan diambil bagian oleh PT Andalan Artha Advisindo Sekuritas.

    3. PROFORMA STRUKTUR PERMODALAN DAN PEMEGANG SAHAM

    Berikut ini proforma permodalan dan pemegang saham Perseroan berdasarkan berdasarkan LaporanKepemilikan yang Mencapai 5% (lima persen) atau Lebih dari Saham yang Ditempatkan dan Disetor Penuh yang dikeluarkan oleh PT Ficomindo Buana Registrar tertanggal 6 Mei 2011 untuk susunanpemegang saham Perseroan per April 2011, sebelum dan sesudah dilakukan PUT I, dengan asumsiseluruh pemegang saham melaksanakan haknya :

    Keterangan Sebelum HMETD Sesudah HMETD

    Jumlah Nomimal Jumlah % Jumlah Nomimal Jumlah %Saham (Rp) Nominal (Rp) Saham (Rp) Nominal (Rp)

    Modal Dasar Seri A 180.000.000 400 72.000.000.000 180.000.000 400 72.000.000.000Seri B 5.280.000.000 100 528.000.000.000 5.280.000.000 100 528.000.000.000

    Total Dasar 5.460.000.000 600.000.000.000 5.460.000.000 600.000.000.000

    Modal Ditempatkan & Disetor Penuh

    Saham Seri APT Pan Pacific Investama 69.000.000 400 27.600.000.000 49,28 69.000.000 400 27.600.000.000 2,35

    Aswin Wirawan 7.865.500 400 3.146.200.000 5,62 7.865.500 400 3.146.200.000 0,27Masyarakat 63.158.250 400 25.263.300.000 45,11 63.158.250 400 25.263.300.000 2,15

    Jumlah Saham Seri A 140.023.750 56.009.500.000 100,00 140.023.750 400 56.009.500.000 4,76

    Saham Seri BPT Pan Pacific Investama - 100 - - 1.380.000.000 100 138.000.000.000 46,93

    Aswin Wirawan - 100 - - 157.310.000 100 15.731.000.000 5,35Masyarakat - 100 - - 1.263.165.000 100 126.316.500.000 42,96

    Jumlah Saham Seri B - - - 2.800.475.000 95,24

    Total Modal Ditempatkan & Disetor Penuh 140.023.750 56.009.500.000 100,00 2.940.498.750 336.057.000.000 100,00

    Saham Dalam Portepel

    Saham Seri A 39.976.250 400 15.990.500.000 39.976.250 400 15.990.500.000Saham Seri B 5.280.000.000 100 528.000.000.000 2.479.525.000 100 247.952.500.000

    Total Saham Dalam Portepel 5.319.976.250 543.990.500.000 2.519.501.250 263.943.000.000

    Keterangan :Masyarakat adalah gabungan pemegang saham publik yang mempunyai kepemilikan dibawah 5%.

    Berikut ini proforma permodalan dan pemegang saham Perseroan berdasarkan Laporan Kepemilikanyang Mencapai 5% (lima persen) atau Lebih dari Saham yang Ditempatkan dan Disetor Penuh yangdikeluarkan oleh PT Ficomindo Buana Registrar tertanggal 6 Mei 2011 untuk susunan pemegang sahamPerseroan per April 2011, sebelum dan sesudah dilakukan PUT I, dengan asumsi seluruh pemegangsaham tidak melaksanakan haknya :

  • 7/30/2019 Prospektus Final PUT I APIC

    18/148

    4

    Keterangan Sebelum HMETD Sesudah HMETD

    Jumlah Nomimal Jumlah % Jumlah Nomimal Jumlah %Saham (Rp) Nominal (Rp) Saham (Rp) Nominal (Rp)

    Modal Dasar Seri A 180.000.000 400 72.000.000.000 180.000.000 400 72.000.000.000Seri B 5.280.000.000 100 528.000.000.000 5.280.000.000 100 528.000.000.000

    Total Dasar 5.460.000.000 600.000.000.000 5.460.000.000 600.000.000.000

    Modal Ditempatkan & Disetor PenuhSaham Seri APT Pan Pacific Investama 69.000.000 400 27.600.000.000 49,28 69.000.000 400 27.600.000.000 2,35

    Aswin Wirawan 7.865.500 400 3.146.200.000 5,62 7.865.500 400 3.146.200.000 0,27Masyarakat 63.158.250 400 25.263.300.000 45,11 63.158.250 400 25.263.300.000 2,15

    Jumlah Saham Seri A 140.023.750 56.009.500.000 100,00 140.023.750 400 56.009.500.000 4,76

    Saham Seri BPT Pan Pacific Investama - 100 - - - 100 -

    Aswin Wirawan - 100 - - - 100 -Masyarakat - 100 - - - 100 -PT Andalan Artha Advisindo Sekuritas - 100 - - 2.800.475.000 100 280.047.500.000 95,25

    Jumlah Saham Seri B - - - 2.800.475.000 280.047.500.000 95,24

    Total Modal Ditempatkan & Disetor Penuh 140.023.750 56.009.500.000 100,00 2.940.498.750 336.057.000.000 100,00

    Saham Dalam PortepelSaham Seri A 39.976.250 400 15.990.500.000 39.976.250 400 15.990.500.000Saham Seri B 5.280.000.000 100 528.000.000.000 2.479.525.000 100 247.952.500.000

    Total Saham Dalam Portepel 5.319.976.250 543.990.500.000 2.519.501.250 263.943.000.000

  • 7/30/2019 Prospektus Final PUT I APIC

    19/148

    5

    II. RENCANA PENGGUNAAN DANA YANG DIPEROLEH DARIHASIL PENAWARAN UMUM TERBATAS I

    Dana yang diperoleh Perseroan dari PUT I setelah dikurangi biaya-biaya yang berhubungan denganPUT I sebesar Rp648.450.000,- akan dipergunakan oleh Perseroan untuk menambah modal disetor di

    Anak Perusahaan yaitu sebagai berikut :

    1. Di PT Pacific Capital sejumlah Rp120.000.000.000 (seratus dua puluh miliar Rupiah) atau 42,11%yang selanjutnya akan digunakan oleh PT Pacific Capital:a. Sebesar Rp50.000.000.000,- (lima puluh miliar Rupiah) atau 17,54% untuk meningkatkan aktivitas

    divisi penjamin emisi efek ( underwriting ) terutama yang sifat penjaminannya kesanggupan penuh(full commitment ).

    b. Sebesar Rp60.000.000.000,- (enam puluh miliar Rupiah) atau 21,05% untuk pembiayaan marginnasabah divisi perantara pedagang efek.

    c. Sebesar Rp10.000.000.000,- (sepuluh miliar Rupiah) atau 3,52% untuk investasi aktiva tetap,yaitu pengembangan divisi on-line trading , di antaranya untuk pembelian komputer dan jaringaninfrastruktur, jaringan teknologi informasi serta perluasan dan renovasi kantor pusat dan kantor lain yang berlokasi di Yogyakarta dan Solo dimana pengerjaannya akan dilaksanakan oleh pihakketiga.

    Proforma Permodalan PT Pacific Capital setelah mendapatkan tambahan modal yang berasal darihasil PUT I Perseroan :

    Keterangan Sebelum Penambahan Modal Sesudah Penambahan Modal

    Nilai Nominal Rp1.000.000,- Nilai Nominal Rp1.000.000,-per saham per saham

    Jumlah Jumlah Nilai % Jumlah Jumlah Nilai %Saham Nominal (Rp) Saham Nominal (Rp)

    Modal Dasar 200.000 200.000.000.000 200.000 200.000.000.000

    Modal Ditempatkan & Disetor PenuhPT Pacific Strategic Financial Tbk 30.000 30.000.000.000 59,39 150.000 150.000.000.000 87,97PT Pan Pacific Investama 20.512 20.512.000.000 40,61 20.512 20.512.000.000 12,03

    Jumlah Modal Ditempatkan & Disetor Penuh 50.512 50.512.000.000 100,00 170.512 170.512.000.000 100,00

    Jumlah Saham Dalam Portepel 149.488 149.488.000.000 29.488 29.488.000.000

    2. Di PT Pacific Capital Investment sejumlah Rp60.000.000.000,- (enam puluh miliar Rupiah) atau

    21,05% yang selanjutnya akan digunakan oleh PT Pacific Capital Investment:a. Sebesar Rp50.000.000.000,- (lima puluh miliar Rupiah) atau 17,54% digunakan untuk pembelian

    unit penyertaan pada beberapa Reksa Dana Penyertaan Terbatas (RDPT) yang akan dikeluarkanoleh PT Pacific Capital Investment. Penyertaan tersebut dilakukan untuk memenuhi syaratpenerbitan RDPT baru sebagaimana tertuang dalam Peraturan Bapepam-LK No. IV.C.5 tentangReksa Dana Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif Penyertaan Terbatas.

    b. Sebesar Rp10.000.000.000,- (sepuluh miliar Rupiah) atau 3,51% untuk modal kerja di antaranyauntuk membangun infrastruktur kantor termasuk pembelian komputer, server dan perangkat-perangkat lainnya, serta pemasaran terhadap produk-produk yang dikeluarkan PT Pacific CapitalInvestment.

  • 7/30/2019 Prospektus Final PUT I APIC

    20/148

    6

    Proforma Permodalan PT Pacific Capital Investment setelah mendapatkan tambahan modal yangberasal dari hasil PUT I Perseroan :

    Keterangan Sebelum Penambahan Modal Sesudah Penambahan Modal

    Nilai Nominal Rp1.000,- Nilai Nominal Rp1.000,-per saham per saham

    Jumlah Jumlah Nilai % Jumlah Jumlah Nilai %Saham Nominal (Rp) Saham Nominal (Rp)

    Modal Dasar 40.000.000 40.000.000.000 104.000.000 104.000.000.000

    Modal Ditempatkan & Disetor PenuhPT Pacific Strategic Financial Tbk 15.990.000 15.990.000.000 61,50 75.990.000 75.990.000.000 88,36PT Pan Pacific Investama 10.010.000 10.010.000.000 38,50 10.010.000 10.010.000.000 11,64

    Jumlah Modal Ditempatkan & Disetor Penuh 26.000.000 26.000.000.000 100,00 86.000.000 86.000.000.000 100,00

    Jumlah Saham Dalam Portepel 14.000.000 14.000.000.000 18.000.000 18.000.000.000

    3. Di PT Pacific Multifinance sejumlah Rp105.000.000.000,- (seratus lima miliar Rupiah) atau 36,84%yang selanjutnya akan digunakan oleh PT Pacific Multifinance:a. Sebesar Rp90.000.000.000,- (sembilan puluh miliar Rupiah) atau 31,58% untuk menjalankan

    usaha pembiayaan kredit kendaraan bermotor. Sampai dengan Prospektus ini diterbitkan

    PT Pacific Multifinance belum beroperasi. Keterangan mengenai PT Pacific Multifinance dapatdilihat pada Bab 7 Keterangan Mengenai Perseroan sub bab 8 Keterangan Tentang AnakPerusahaan di Prospektus ini.

    b. Sebesar Rp10.000.000.000,- (sepuluh miliar Rupiah) atau 3,51% untuk pembelian aktiva tetapdi antaranya peralatan kantor, komputer dan alat komunikasi yang akan dibeli dari pihak ketiga.

    c. Sebesar Rp5.000.000.000,- (lima miliar Rupiah) atau 1,75% untuk modal kerja di antaranyauntuk perluasan kantor dan renovasi kantor yang dilakukan oleh pihak ketiga. .

    Proforma Permodalan PT Pacific Multi Finance setelah mendapatkan tambahan modal yang berasaldari hasil PUT I Perseroan :

    Keterangan Sebelum Penambahan Modal Sesudah Penambahan Modal

    Nilai Nominal Rp500.000,- Nilai Nominal Rp500.000,-

    per saham per sahamJumlah Jumlah Nilai % Jumlah Jumlah Nilai %Saham Nominal (Rp) Saham Nominal (Rp)

    Modal Dasar 100 500.000 400.000 200.000.000.000

    Modal Ditempatkan & Disetor PenuhPT Pacific Strategic Financial Tbk 99 49.500.000 99,00 210.099 105.049.500.000 99,9995PT Pan Pacific Investama 1 500.000 1,00 1 500.000 0,0005

    Jumlah Modal Ditempatkan & Disetor Penuh 100 50.000.000 100,00 210.100 105.050.000.000 100,00

    Jumlah Saham Dalam Portepel - - 189.900 94.950.000.000

    Perseroan akan melaporkan realisasi penggunaan dana hasil Penawaran Umum Terbatas I secaraperiodik kepada para pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham dan kepada Bapepam-LK sesuai dengan Peraturan No. X.K.4

    Dalam penggunaan dana hasil PUT I ini, Perseroan akan mengikuti ketentuan yang berlaku. ApabilaPerseroan bermaksud mengubah penggunaan dana dari hasil PUT I ini, maka rencana tersebut harusdilaporkan terlebih dahulu kepada Bapepam-LK dengan mengemukakan alasan beserta pertimbangannyadan harus mendapat persetujuan dari Pemegang Saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa.

    Penggunaan dana hasil PUT I ini akan mengikuti Peraturan yang berlaku sesuai dengan PeraturanNo. IX.E.1 dan Peraturan No. IX.E.2.

    Sesuai dengan Surat Edaran yang diterbitkan oleh Bapepam-LK No.SE-05/BL/2006 tanggal 29 September 2006 tentang Keterbukaan Informasi mengenai biaya yang dikeluarkan dalam rangka PUT I, total biayayang dikeluarkan Perseroan adalah sebesar kurang lebih 1,00%, dimana 0,23% dikeluarkan dari nilaipenerbitan Saham Seri B dan sisanya dikeluarkan dari kas Perseroan.

  • 7/30/2019 Prospektus Final PUT I APIC

    21/148

    7

    Berikut adalah biaya yang dikeluarkan dalam rangka PUT I: Biaya Lembaga & Profesi Penunjang Pasar Modal yaitu

    Akuntan sekitar 0,09%, Notaris sekitar 0,15%, Konsultan Hukum sekitar 0,12%,

    BAE sekitar 0,02%, Konsultan Penilai sekitar 0,23%

    Biaya jasa penasehat keuangan sekitar 0,29% Biaya Pencatatan di Bursa Efek IndonesiadanKustodianSentralEfek Indonesia sekitar 0,01 % ; dan Biaya lain-lain (percetakan, iklan, RUPS/RUPSLB) sebesar 0,09 % .

  • 7/30/2019 Prospektus Final PUT I APIC

    22/148

    8

    III. PERNYATAAN HUTANG

    Sesuai dengan Laporan Keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 yangtelah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Achmad, Rasyid, Hisbullah & Jerry dengan pendapat wajar tanpapengecualian, Perseroan memiliki kewajiban yang seluruhnya berjumlah Rp31.431.712.652,- (tiga puluhsatu miliar empat ratus tiga puluh satu juta tujuh ratus dua belas ribu enam ratus lima puluh dua Rupiah)yang seluruhnya merupakan kewajiban lancar, dengan perincian sebagai berikut :

    (dalam Rupiah)

    KEWAJIBAN Jumlah

    1 Hutang Lembaga Kliring dan Penjaminan 12.358.068.0002 Hutang Nasabah 13.419.664.7123 Beban Masih Harus Dibayar 393.157.2264 Kewajiban Imbalan Pasca Kerja 2.760.875.1395 Hutang Pajak 1.384.974.0276 Hutang Lain-lain 1.114.973.548

    TOTAL KEWAJIBAN 31.431.712.652

    1. Hutang Lembaga Kliring dan PenjaminanHutang Lembaga Kliring dan Penjaminan merupakan hutang yang timbul akibat operasional normaldari transaksi beli saham dan jumlahnya adalah sebesar Rp12.358.068.000,-.

    2. Hutang NasabahHutang nasabah merupakan akun yang timbul dari transaksi jual efek yang dilakukan oleh nasabah.Hutang kepada nasabah adalah sebesar Rp13.419.664.712,-.

    3. Beban yang masih harus dibayar Beban yang masih harus dibayar oleh Perseroan adalah sebesar Rp393.157.226,- yang terdiri

    dari beban transaksi yang masih harus dibayar Perseroan kepada Bursa atas transaksi efek yangdilakukan oleh nasabah dan Perseroan sebesar Rp385.390.029,- dan biaya telepon sebesar Rp7.767.197,-

    4. Kewajiban Imbalan Pasca KerjaKewajiban Imbalan Pasca Kerja Perseroan adalah sebesar Rp2.760.875.139,-. yang terdiri dariperhitungan kewajiban pencadangan untuk ketenagakerjaan sesuai Undang Undang No 13 Tahun2003, khususnya pasal 156 mengenai Penyelesaian Pemutusan Hubungan Kerja dan PenetapanUang Pesangon, Uang Penghargaan Masa Kerja dan Ganti Kerugian di Perusahaan.

    5. Hutang PajakHutang Pajak adalah sebesar Rp1.384.974.027,- dengan perincian sebagai berikut :

    (dalam Rupiah)a. PPh pasal 21 29.409.095b. PPh Pasal 23 11.066.526c. PPh pasal 4 (2) 21.964.525d. PPh 25 32.376.208e. PPh transaksi penjualan saham 210.650.523f. PPN Keluaran 906.011.672g. PPh Ps 29 Anak Perusahaan 18.622.223h. PPh Ps 29 Induk Perusahaan 21.739.548i. Pajak Levy 133.133.707 Jumlah 1.384.974.027

    6. Hutang lain-lain

    Hutang lain-lain adalah sebesar Rp1.114.973.548,-.terdiri dari hutang komisi sebesar Rp. 880.829.103,- dan hutang lain-lain sebesar Rp. 234.144.445,-

  • 7/30/2019 Prospektus Final PUT I APIC

    23/148

    9

    Perseroan tidak memiliki akun Kewajiban tidak lancar dan seluruh kewajiban adalah merupakan Kewajibanlancar dan semuanya adalah kewajiban terkait dengan transaksi normal dan jatuh temponya kurang dari1 (satu) tahun dan telah dilunasi semuanya.

    Manajemen Perseroan menyatakan bahwa per tanggal 31 Desember 2010, Perseroan tidak memiliki

    kewajiban dan ikatan lain kecuali yang telah dinyatakan di atas, dan yang telah diungkapkan dalamlaporan keuangan Perseroan serta disajikan kembali dalam Prospektus ini.

    Perseroan menyatakan tidak adanya kewajiban baru (selain kewajiban yang timbul dari kegiatan usahanormal Perseron) setelah tanggal neraca sampai dengan tanggal laporan auditor dan setelah tanggallaporan auditor sampai dengan efektifnya Pernyataan Pendaftaran.

    Perseroan tidak memiliki komitmen dan kotinjensi. Perseroan menyatakan tidak ada pembatasan ( negativecovenants ) yang dapat merugikan hak-hak pemegang saham publik.

    Manajemen Perseroan dengan ini menyatakan sanggup untuk menyelesaikan seluruh kewajiban yangdimiliki Perseroan saat ini sesuai dengan jangka waktu yang telah ditentukan.

  • 7/30/2019 Prospektus Final PUT I APIC

    24/148

    10

    IV. ANALISIS DAN PEMBAHASAN OLEH MANAJEMEN

    1. UMUM

    Perseroan berdiri dengan nama PT Citramas Securindo berdasarkan akta nomor 57 tanggal22 Februari 1989, dibuat di hadapan Arianny Lamoen Redjo, Sarjana Hukum, Notaris di Jakarta,yang telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia di bawah nomor C2-3432-HT.01.01.TH89 tanggal 19 April 1989.

    Anggaran Dasar tersebut telah mengalami beberapa kali perubahan dan terakhir nama Perseroandiubah menjadi PT Pacific Strategic Financial Tbk , berdasarkan Rapat Umum Pemegang SahamLuar Biasa Perseroan yang diselenggarakan pada tanggal 3 Nopember 2010, berdasarkan AktaBerita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan nomor 2 tanggal 3 Nopember 2010, sebagaimana dituangkan dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat Perseroan nomor 4 tanggal3 November 2010, dibuat di hadapan Mahendra Adinegara, Sarjana Hukum, Magister Kenotariatan,Notaris di Jakarta Selatan, yang telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak AsasiManusia di bawah nomor AHU-60990.AH.01.02. Tahun 2010 tertanggal 31 Desember 2010.

    Perseroan telah memutuskan menjadi perusahaan investasi dan telah menunjukkan peningkatankinerja yang sangat signifikan dimana Perseroan memiliki anak-anak perusahaan yang bergerakdi bidang keuangan yaitu PT Pacific Capital di bidang sekuritas (Perantara dan Pedagang Efek,serta Penjamin Emisi Efek), dan PT Pacific Capital Investment di bidang manajer investasi atauasset management. Sementara itu, Perseroan telah mempersiapkan anak perusahaan baru yaituPT. Pacific Multi Finance yang akan bergerak khusus dibidang pembiayaan.

    Perkembangan kinerja Perseroan akan dibahas lebih rinci pada bagian di bawah ini.

    2. KEUANGAN

    Laporan Keuangan Perseroan yang dibahas oleh manajemen adalah Laporan Keuangan Perseroanuntuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008, yang telahdiaudit oleh Kantor Akuntan Publik Achmad, Rasyid, Hisbullah & Jerry dengan pendapat wajar tanpa pengecualian, serta Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal31 Desember 2007 telah di audit oleh Akuntan Publik Drs. Djamrud Abdullah dengan pendapatwajar tanpa pengecualian.

    Secara umum Perseroan membukukan keuntungan yang meningkat secara signifikan dibandingkantahun sebelumnya . Data laporan keuangan disajikan pada tabel dibawah ini:

    LABA RUGI

    (Dalam jutaan Rupiah)

    31 Desember 2010 2009 2008 2007PENDAPATAN USAHAKomisi dari transaksi perantara pedagang efek 5.591 3.125 2.447 2.880Pendapatan atas transaksi pendapatan tetap 5.474 1.447 1.146 798Keuntungan atas perdagangan efek-terealisasi 868 1.447 1.146 798Keutungan (kerugian) atas

    perdagangan efek belum terealisasi 3.548 (2.437) (17.994) 17.999Bunga pendanaan nasabah 1.247 4.943 195 135Laba error trading (12) 1 3 (8)Komisi penjaminan emisi efek 267 8 10 54Jasa penasehat keuangan 1.260 66 80 -Jasa agen penjualan - 3 15 53Laba atas penjualan lainnya 242 327 561 -

    JUMLAH PENDAPATAN USAHA 18.485 12.303 4.590 29.980JUMLAH BEBAN USAHA 13.422 7.686 5.806 5.788LABA USAHA 5.063 4.617 (1.216) 24.192LABA BERSIH 9.797 4.404 473 15.301

  • 7/30/2019 Prospektus Final PUT I APIC

    25/148

    11

    NERACA

    ASET 187.789 172.922 131.998 153.756KEWAJIBAN 31.432 27.789 3.463 25.623HAK MINORITAS ATAS ASET BERSIH ANAK PERUSAHAAN 45.560 44.132 31.937 31.869

    EKUITAS 110.798 101.001 96.597 96.264

    2.1. PERTUMBUHAN PENDAPATAN USAHA

    Pendapatan usaha Perseroan dan Anak Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal31 Desember 2010 sebesar Rp18.485 juta mengalami kenaikan sebesar Rp 6.183. juta ataunaik 50,25% bila dibandingkan dengan pendapatan usaha Perseroan untuk tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2009 yang hanya sebesar Rp12.303 juta. Kenaikan tersebut terutamadisebabkan karena antara lain naiknya keuntungan atas perdagangan efek belum terealisasi,perdagangan atas transaksi pendapatan tetap, komisi dari transaksi perantara pedagang efekdan pendapatan dari jasa penasehat keuangan yang masing-masing naik sebesar Rp5.985 juta,Rp 4.027- juta, Rp 2.466 juta dan Rp 1.194 juta atau masing-masing naik sebesar 245,62%,278,22%, 78,89% dan 1.803,18%. Komisi dari transaksi perantara pedagang efek di tahun 2010ini memberikan kontribusi terbesar yaitu sebesar 78,91% terhadap total pendapatan usaha ditahun 2010 ini. Naiknya komisi ini dikarenakan sepanjang tahun 2010 terjadi kenaikan volumetransaksi perdagangan efek yang dilakukan oleh nasabah Perseroan dan Anak Perusahaan.

    Pendapatan usaha Perseroan dan Anak Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal31 Desember 2009 sebesar Rp12.303 juta, mengalami kenaikan sebesar Rp.7.712 juta ataunaik sebesar 168,02% bila dibandingkan dengan pendapatan usaha Perseroan untuk tahunyang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008. Kenaikan ini terutama disebabkan karenanaiknya pendapatan bunga dari pendanaan nasabah sebesar Rp 4.747 juta dari Rp195 jutadi tahun 2008 menjadi Rp 4.942 juta di tahun 2009. Akun pendapatan bunga dari pendanaannasabah ini memberikan kontribusi terbesar terhadap pendapatan usaha di tahun 2009 yaitusebesar 40,18%. Selain itu juga kenaikan pendapatan usaha disebabkan karena berkurangnyakerugian atas perdagangan efek dari sebelumnya pada tahun 2008 mengalami rugi Rp17.994

    juta menjadi rugi Rp2.437 juta. Hal ini disebabkan oleh mulai membaiknya kondisi ekonomiyang menyebabkan terjadinya peningkatan harga efek-efek yang diperdagangkan di Bursapada tahun 2009 dibandingkan pada tahun 2008.

    Pendapatan usaha sampai dengan tanggal 31 Desember 2008 mencapai Rp4.590 jutamengalami penurunan sebesar Rp 25.389 juta atau turun 84,69% bila dibandingkan denganpendapatan usaha untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2007. Penurunan initerutama disebabkan adanya kerugian atas perdagangan efek yang belum direalisasi dimanaturun sebesar Rp35.992 juta dari Rp17.999 juta di tahun 2007 menjadi Rp17.994 juta di tahun2008. Hal ini terjadi dikarenakan pada tahun 2008 portofolio efek yang dimiliki Perseroan hargapasarnya lebih rendah dibanding harga saat portofolio efek tersebut diperoleh, sebagai akibatdari turunnya bursa global.

  • 7/30/2019 Prospektus Final PUT I APIC

    26/148

    12

    Grafik Pertumbuhan Pendapatan UsahaUntuk Tahun-Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal

    31 Desember 2010, 2009, 2008 dan 2007(dalam jutaan Rupiah)

    2.2. PERTUMBUHAN BEBAN USAHA

    Beban usaha Perseroan dan Anak Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal31 Desember 2010 sebesar Rp 13.422 juta, mengalami kenaikan sebesar Rp 5.737 juta atau naik74,64% bila dibandingkan dengan beban usaha Perseroan untuk tahun yang berakhir tanggal31 Desember 2009. Kenaikan ini terutama disebabkan karena naiknya akun beban administrasidan umum sebesar Rp 3.264 juta atau naik 110,22% dari Rp 2.960 juta di tahun 2009 menjadiRp 6.224 juta di tahun 2010. Akun beban administrasi dan umum ini memberikan kontribusisebesar 46,37% terhadap beban usaha Perseroan di tahun 2010. Naiknya beban administrasidan umum ini antara lain karena Perseroan harus membayar beban komisi sebesar Rp 2.571

    juta dan kesejahteraan pegawai sebesar Rp1.611 juta Hal ini disebabkan oleh naiknya volumetransaksi efek yang menyebabkan meningkatnya pembayaran komisi.

    Beban usaha Perseroan dan Anak Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal31 Desember 2009 sebesar Rp 7.686 juta, mengalami kenaikan sebesar Rp 1.879 juta atau naik32,36% bila dibandingkan dengan beban usaha Perseroan untuk tahun yang berakhir tanggal31 Desember 2008. Kenaikan beban usaha Perseroan tersebut terutama disebabkan karenanaiknya beban penyusutan aset tetap dan beban administrasi dan umum yang masing-masingnaik sebesar Rp 771 juta dan Rp505 juta atau masing-masing naik 91,30% dan 20,59%. Kenaikan

    penyusutan aset tetap disebabkan karena adanya pembelian kendaraan sedangkan kenaikanbeban administrasi dan umum ini terutama disebabkan karena naiknya beban komisi pada tahun2009 terjadi kenaikan volume transaksi dimana Perseroan harus membayar komisi sebesar Rp 374 juta.

    Beban usaha sampai dengan tanggal 31 Desember 2008 mencapai Rp 5.806 juta, mengalamikenaikan sebesar Rp 19 juta atau naik sebesar 0,32% bila dibandingkan dengan beban usahaPerseroan untuk tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2007 Peningkatan beban usahatersebut terutama disebabkan oleh naiknya gaji dan tunjangan dan beban sewa yang masing-masing naik sebesar Rp 256 juta dan Rp208 juta atau masing-masing naik 15,77% dan 49,94%.Kenaikan gaji dan tunjangan terjadi karena Perseroan memutuskan untuk menambah pegawaidan melakukan penyesuaian gaji dan tujangan kepada pegawai. Beban usaha Perseroan padatahun 2008 masih didominasi oleh beban administrasi dan umum sebesar Rp 2.455 juta atau42,29% terhadap jumlah beban usaha Perseroan.

  • 7/30/2019 Prospektus Final PUT I APIC

    27/148

    13

    2.3. PERTUMBUHAN LABA

    LABA USAHA

    Perseroan dan Anak Perusahaan membukukan laba usaha untuk tahun yang berakhir pada tanggal.

    31 Desember 2010 sebesar Rp 5.063 juta, mengalami kenaikan sebesar Rp 446 juta atau naik9,65% bila dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 sebesar Rp 4.617 juta. Kenaikan tersebut terutama disebabkan naiknya pendapatan usaha perseroan sebesar Rp. 6.183 juta atau 50,25%, terutama berasal dari pendapatan atas transaksi pendapatan tetap dandari keuntungan atas perdagangan efek belum terealisasi.

    Laba usaha Perseroan dan Anak Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 adalah sebesar Rp 4.617 juta mengalami kenaikan sebesar Rp 5.833 juta atau naik 479,59% biladibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008. Kenaikan ini terutamadisebabkan karena membaiknya kondisi ekonomi yang menyebabkan terjadinya peningkatan hargaefek yang diperdagangkan di bursa pada tahun 2009 dibandingkan pada tahun 2008. Hal ini tercermindari naiknya pendapatan usaha Perseroan dari pendapatan bunga pendanaan nasabah sebesar

    Rp 4.747 juta, dimana akun pendapatan bunga pendanaan nasabah memberikan kontribusi sebesar 40,18% terhadap total pendapatan usaha Perseroan di tahun 2009.

    Rugi usaha Perseroan dan Anak Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008 adalah sebesar Rp 1.216 juta, dimana mengalami penurunan sebesar Rp 25.408 juta atauturun 105,03% bila dibandingkan dengan laba usaha Perseroan untuk tahun yang berakhir padatanggal 31 Desember 2007. Penurunan ini terutama disebabkan karena turunnya pendapatanusaha Perseroan sebagai akibat dari turunnya bursa global yang berimbas kepada nilai portofolioefek Perseroan di tahun 2008. Pada tahun 2008 pendapatan Perseroan turun sebesar 84,69% atauturun Rp 25.389 juta.

    LABA (RUGI) BERSIH

    Laba bersih Perseroan dan Anak Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 sebesar Rp 9.797 juta, mengalami kenaikan sebesar Rp 5.394 juta atau naik 122,48% biladibandingkan dengan laba bersih Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009. Kenaikan ini terutama disebabkan karena naiknya pendapatan lain-lain Perseroan sebesar Rp3.356 juta dari Rp 2.307 juta di tahun 2009 menjadi Rp 5.663 juta di tahun 2010. Kenaikanpendapatan lain-lain ini terutama disebabkan akun bunga dan jasa giro pada tahun 2010 berjumlahsebesar Rp 4.831 juta naik sebesar Rp 2.905 juta atau naik 425,48% dibanding dengan 2009.

    Akun pendapatan bunga dan jasa giro ini berkontribusi sebesar 84,32% terhadap total pendapatanlain-lain Perseroan. Kenaikan bunga dan jasa giro ini terutama disebabkan adanya pendapatanbunga obligasi yang Perseroan miliki sebesar Rp3.573juta dimana pada tahun-tahun sebelumnyaPerseroan tidak memiliki obligasi.

    Laba bersih Perseroan dan Anak Perusahaan untuk tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2009 adalah sebesar Rp4.404 juta atau meningkat sebesar Rp3.931 juta atau naik 831,87% biladibandingkan laba bersih Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008.Kenaikan tersebut terutama disebabkan oleh naiknya pendapatan usaha Perseroan sebagai akibatdari membaiknya bursa Indonesia dimana pada tahun 2009 terjadi peningkatan harga efek-efekyang diperdagangkan di Bursa. Pada tahun tersebut Perseroan memutuskan untuk merealisasikanefek-efek yang telah mengalami kenaikan dari segi harga. Hal ini tercermin dari akun keuntungan(kerugian) atas perdagangan efek belum terealisasi turun dari sebelumnya di tahun 2008 sebesar rugi Rp 17.994 juta menjadi hanya rugi Rp 2.437 juta. Bunga pendanaan nasabah memberikankontribusi 4.942 juta atau 40,18% dari pendapatan usaha.

    Laba bersih Perseroan dan Anak Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008 sebesar Rp 473 juta mengalami penurunan sebesar Rp14.828 juta atau turun 96,91% biladibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2007. Penurunan lababersih tahun 2008 terutama disebabkan oleh penurunan laba usaha sebagai akibat buruknyakondisi keuangan global pada semester kedua di tahun 2008. Penurunan laba usaha Perseroan

  • 7/30/2019 Prospektus Final PUT I APIC

    28/148

  • 7/30/2019 Prospektus Final PUT I APIC

    29/148

    15

    Pada tanggal 31 Desember 2009 jumlah promissory note Perseroan adalah sebesar Rp41.689 jutamengalami kenaikan sebesar Rp8.229 juta atau naik 24,59% bila dibandingkan dengan promissory note Perseroan pada tanggal 31 Desember 2008. Kenaikan ini disebabkan karena Perseroanmemutuskan untuk menambah promissory note Dharmala Group.

    Pada tanggal 31 Desember 2008 jumlah promissory note Perseroan adalah sebesar Rp33.460 juta.Mengalami penurunan sebesar Rp1.000 juta atau turun 2.9% bila dibandingkan dengan promissory note pada tahun 2007. Pada tahun tersebut Perseroan memutuskan untuk menjual promissory note Dharmala Group.

    Pertumbuhan Aset

    Pada tanggal 31 Desember 2010 jumlah aset Perseroan dan Anak Perusahaan adalah sebesar Rp187.789 juta, mengalami kenaikan sebesar Rp14.867 juta atau naik 8,60% bila dibandingkandengan jumlah aset Perseroan pada tanggal 31 Desember 2009. Peningkatan aset Perseroaantersebut terutama disebabkan oleh naiknya portofolio efek sebesar Rp76.325 juta atau naik 146.72%.Peningkatan portofolio efek tersebut terutama disebabkan oleh peningkatan portofolio efek bersifat

    hutang sebesar Rp34.000 juta dan peningkatan efek bersifat ekuitas sebesar Rp42.325 juta. Jumlahakun portofolio efek memberikan kontribusi terbesar 68,35% terhadap kenaikan total aset Perseroandi tahun 2010.

    Jumlah aset Perseroan dan Anak Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2009 adalah sebesar Rp172,921 juta mengalami kenaikan sebesar Rp 40.924 juta atau naik 31,00% bila dibandingkandengan jumlah aset Perseroan pada tanggal 31 Desember 2008. Peningkatan aset Perseroanterutama disebabkan oleh adanya peningkatan dari portofolio efek sebesar Rp41.120 juta atau naik377,28%. Selain itu juga disebabkan karena naiknya akun promissory note , piutang lembaga kliringdan penjaminan yang masing-masing naik sebesar Rp8.229 juta dan Rp12.198 juta. Akun portofolioefek dan promissory note memberikan kontribusi masing-masing sebesar 30,08% dan 7,35% terhadap

    jumlah aset Perseroan di tahun 2009. Kenaikan akun-akun tersebut terutama disebabkan karenapada tahun 2009 perekonomian telah semakin membaik sehingga meningkatkan transaksi jual beliefek yang dilakukan Perseroan dan Anak Perusahaan.

    Jumlah aset Perseroan dan Anak Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2008 adalah sebesar Rp131.998 juta mengalami penurunan sebesar Rp21.759 juta atau turun sebesar 14,15%dibandingkan jumlah aset Perseroan pada tanggal 31 Desember 2007. Penurunan aset Perseroanterutama disebabkan oleh disebabkan karena turunnya portofolio efek Perseroan sebesar Rp29.236

    juta dari Rp40.136 juta di tahun 2007 menjadi Rp10.900 juta di tahun 2008, penurunan portofolioefek ini sebagai akibat dari dijualnya bebrapa portofolio efek dan turunnya harga portofolio efek yangdimiliki oleh Perseroan, dimana pada tahun tersebut kondisi bursa global mengalami penurunan juga.

    KEWAJIBAN

    Pertumbuhan Hutang Lembaga Kliring dan Penjaminan

    Pada tanggal 31 Desember 2010 saldo hutang lembaga kliring dan penjaminan Perseroan dan AnakPerusahaan adalah sebesar Rp12.358 juta mengalami kenaikan sebesar Rp470 juta atau naik 3,95%bila dibandingkan dengan hutang lembaga kliring dan penjaminan pada tanggal 31 Desember 2009.Kenaikan ini terutama disebabkan karena naiknya tingkat transaksi jual beli efek yang belum jatuhtempo pada tanggal 31 Desember 2010.

    Pada tanggal 31 Desember 2009 saldo hutang lembaga kliring dan penjaminan Perseroan dan Anak Perusahaan adalah sebesar Rp 11.888 juta mengalami kenaikan sebesar Rp11.349 juta ataunaik 2.102,29% bila dibandingkan dengan hutang lembaga kliring dan penjaminan pada tanggal31 Desember 2008. Kenaikan ini terutama disebabkan karena adanya kenaikan tingkat transaksibeli efek yang belum jatuh tempo pada tanggal 31 Desember 2009.

  • 7/30/2019 Prospektus Final PUT I APIC

    30/148

    16

    Pada tanggal 31 Desember 2008 saldo hutang lembaga kliring dan penjaminan Perseroan dan Anak Perusahaan adalah sebesar Rp540 juta mengalami penurunan sebesar Rp3.033 juta atauturun 84,89% bila dibandingkan dengan hutang lembaga kliring dan penjaminan pada tanggal31 Desember 2007. Penurunan ini terutama disebabkan pada tahun 2008 kondisi bursa globalsedang menurun yang berimbas turunnya aktivitas transaksi beli efek Perseroan.

    Pertumbuhan Hutang Nasabah

    Pada tanggal 31 Desember 2010 saldo hutang nasabah Perseroan dan Anak Perusahaan adalahsebesar Rp 13.420 juta mengalami kenaikan sebesar Rp 596 juta atau naik 4,65% bila dibandingkandengan saldo hutang nasabah Perseroan pada tahun sebelumnya. Kenaikan ini terutama disebabkankarena naiknya tingkat transaksi yang dilakukan oleh nasabah Perseroan.

    Pada tanggal 31 Desember 2009 saldo hutang nasabah Perseroan dan Anak Perusahaan adalahsebesar Rp12.823 juta mengalami kenaikan sebesar Rp11.957 juta atau naik 1.380,53% biladibandingkan dengan saldo hutang nasabah Perseroan pada tahun sebelumnya. Kenaikan initerutama disebabkan karena adanya kenaikan tingkat transaksi jual efek yang belum jatuh tempo

    pada tanggal 31 Desember 2009.Pada tanggal 31 Desember 2008 saldo hutang nasabah Perseroan dan Anak Perusahaanadalah sebesar Rp 866 juta mengalami penurunan sebesar Rp 20,331 juta atau turun 95,91%bila dibandingkan dengan saldo hutang nasabah Perseroan pada tanggal 31 Desember 2007.Penurunan ini terutama disebabkan karena turunnya transaksi perdagangan efek yang dilakukanPerseroan dengan nasabah Perseroan. Turunnya aktivitas transaksi perdagangan efek ini terutamadisebabkan karena turunnya kondisi bursa global yang mengakibatkan nasabah Perseroan tidakbanyak melakukan transaksi efek.

    Pertumbuhan Kewajiban

    Kewajiban Perseroan dan Anak Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebesar Rp 31.432 juta mengalami kenaikan sebesar Rp3.643 juta atau naik 13,11% bila dibandingkandengan kewajiban Perseroan pada tanggal 31 Desember 2009. Kenaikan ini terutama disebabkankarena adanya kenaikan kewajiban imbalan pasca kerja sebesar Rp1.611 juta dari Rp1.150 jutadi tahun 2009 menjadi Rp2.761 juta di tahun 2010, dimana kenaikan sebesar Rp1.611 dari akunini memberikan kontribusi sebesar 44,70 % terhadap kenaikan kewajiban Perseroan. Kenaikanimbalan pasca kerja ini disebabkan karena kenaikan gaji dan tunjangan karyawan. Hutang nasabahberkontribusi sebesar 42,69% terhadap jumlah kewajiban.

    Kewajiban Perseroan dan Anak Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2009 yang sebesar Rp 27.789 juta, mengalami kenaikan sebesar Rp24.326 juta atau naik 702,41% bila dibandingkandengan kewajiban Perseroan pada tanggal 31 Desember 2008 Kenaikan tersebut terutamadisebabkan karena antara lain naiknya hutang nasabah dan hutang lembaga kliring dan penjaminan

    yang masing-masing naik sebesar Rp11.957 juta dan Rp11.349 juta atau masing-masing naik1.380,53% dan 2.102,29%. Kenaikan tersebut disebabkan karena pada tahun 2009 keadaan ekonomimulai membaik sehingga terjadi kenaikan harga pada efek-efek di bursa Indonesia dimana sebagaiakibatnya terjadi lonjakan transaksi efek yang dilakukan oleh nasabah Perseroan. Hutang lembagakliring dan penjaminan adalah merupakan kewajiban Perseroan terhadap pihak PT Kliring PenjaminanEfek Indonesia akibat terjadinya perhitungan penyelesaian transaksi beli efek yang dilakukan olehPerusahaan. Sedangkan naiknya hutang nasabah adalah sebagai akibat adanya kenaikan transaksibeli efek yang belum jatuh tempo pada tanggal 31 Desember 2009.

    Kewajiban Perseroan dan Anak Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2008 yang sebesar Rp3.463 juta mengalami penurunan sebesar Rp 22.160 juta atau turun 86,48% bila dibandingkan dengankewajiban Perseroan pada tanggal 31 Desember 2007. Penurunan kewajiban Perseroaan tersebutterutama disebabkan karena turunnya akun hutang lembaga klliring dan penjaminan dan hutangnasabah, dimana kedua akun tersebut memberikan kontribusi masing-masing sebesar 15,59% dan25,01% terhadap total kewajiban Perseroan. Penurunan ini sebagai akibat dari kondisi bursa globalyang mengalami penurunan yang berimbas kepada turunnya aktivitas transkasi efek Perseroan.

  • 7/30/2019 Prospektus Final PUT I APIC

    31/148

    17

    EKUITAS

    Ekuitas Perseroan dan Anak Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2010 sebesar Rp110.798 juta mengalami kenaikan sebesar Rp9.797 juta atau naik 9,70% bila dibandingkan dengan ekuitasPerseroan pada tanggal 31 Desember 2009. Kenaikan tersebut disebabkan karena adanya kenaikan

    atas saldo laba yang belum ditentukan penggunaannya sebesar Rp9.797 juta Dari Rp101.001 jutadi tahun 2009 menjadi Rp110.798 juta di tahun 2010. Kenaikan saldo laba yang belum ditentukanpenggunaannya tersebut disebabkan adanya laba bersih berjalan di tahun 2010 sebesar Rp 9.797 juta

    Ekuitas Perseroan dan Anak Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2009 adalah sebesar Rp101.001 juta mengalami kenaikan sebesar Rp4.404 juta atau naik 4,56% bila dibandingkan dengan ekuitasPerseroan pada tanggal 31 Desember 2008. Kenaikan tersebut disebabkan adanya kenaikan atassaldo laba yang belum ditentukan penggunaannya sebesar Rp4.404 juta dari Rp96.597 juta ditahun 2008 menjadi Rp101.001 juta di tahun 2009. Kenaikan saldo laba yang belum ditentukanpenggunaannya tersebut disebabkan adanya laba bersih berjalan di tahun 2009 sebesar Rp 4.404

    juta.

    Ekuitas Perseroan dan Anak Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2008 adalah sebesar Rp 96.597 juta mengalami kenaikan sebesar Rp332 juta atau naik 0,34% dibandingkan denganekuitas Perseroan pada tanggal 31 Desember 2007. Kenaikan tersebut disebabkan adanya kenaikanatas saldo laba yang belum ditentukan penggunaannya sebesar Rp332 juta dari Rp40.180 jutadi tahun 2008 menjadi Rp40.512 juta di tahun 2008. Kenaikan saldo laba yang belum ditentukanpenggunaannya tersebut disebabkan adanya laba bersih berjalan di tahun 2008 sebesar Rp 332 juta.

    Grafik Pertumbuhan Aset, Kewajiban dan EkuitasUntuk Tahun-Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal

    31 Desember 2010, 2009, 2008 dan 2007(dalam jutaan Rupiah)

    2.5. IMBAL HASIL INVESTASI

    Imbal hasil investasi sebagai penunjuk tingkat produktivitas dari aset perseroan dan Anak Perusahaandalam menghasilkan laba bersih, dimana akan dihitung laba bersih dibagi dengan jumlah asetperseroan.Nilai imbal hasil investasi dari perseroan pada tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 adalahsebesar masing-masing 5,22% , 2,55% dan 0,36%.

    Ada peningkatan dari nilai Imbal hasil investasi yang mencerminkan efisiensi dari Perseroan dalammenghasilkan tingkat keuntungan bagi Perseroan.

  • 7/30/2019 Prospektus Final PUT I APIC

    32/148

    18

    2.6. IMBAL HASIL EKUITAS

    Rasio imbal hasil ekuitas adalah suatu parameter yang digunakan untuk menggambarkan kemampuanPerseroan dan Anak Perusahaan dalam menghasilkan laba dari modal atau ekuitas yang ditanamkandalam Perseroan. Rasio ini diperoleh dengan membagi laba bersih dengan modal sendiri. Rasio

    imbal hasil ekuitas yang berakhir pada tanggal tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 adalahsebesar 8,84%, 4.36% dan 0.49%. Peningkatan rasio imbal hasil ekuitas Perseroan dari tahun ketahun tersebut menggambarkan Perseroan perbaikan atas kemampuan menghasilkan laba bersih.

    2.7. LIKUIDITAS DAN SOLVABILITAS

    Likuiditas

    Likuiditas adalah kemampuan Perseroan dan Anak Perusahaan untuk memenuhi seluruh kewajiban jangka pendeknya diukur dengan perbandingan antara aset lancar dengan kewajiban lancar, danini seringkali disebut juga dengan rasio lancar.

    Likuiditas perseroan dan Anak Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 masing-masing sebesar 5,61 kali, 5,56 kali, dan 35,53 kali. Perseroan memiliki kemampuan membayar yangcukup tinggi dimana asset lancarnya lebih besar dari pada kewajiban lancarnya.

    Walaupun ada penurunan angka dari likuiditas, tapi itu mencerminkan kinerja Perseroan yang lebihoptimal dalam mengoperasikan aset produktifnya. Nilai likuiditas yang terlalu tinggi berarti optimalisasiaset yang kurang optimum, tapi sebaliknya jika terlalu rendah akan memberikan resiko lebih bagiPerseroan dalam menjalankan operasionalnya.

    Solvabilitas

    Solvabilitas adalah kemampuan Perseroan dan Anak Perusahaan dalam memenuhi seluruhkewajibannya baik kewajiban lancar maupun kewajiban tidak lancarnya. Rasio yang biasa digunakanuntuk mengukur solvabilitas adalah membandingkan jumlah kewajiban dengan modal sendiri, danmembandingkan jumlah kewajiban dengan jumlah aset.

    Dengan membandingkan jumlah kewajiban dengan modal sendiri, maka pada tanggal 31 Desember 2010, 2009, dan 2008 diperoleh rasio masing-masing sebesar 0,28 kali, 0,28 kali dan 0,04 kali.Sedangkan solavibilitas Perseroan berdasarkan perbandingan jumlah kewajiban dengan jumlahasset untuk laporan keuangan yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008masing-masing sebesar 0,17 kali, 0,16 kali dan 0,03 kali.

    Secara umum, rasio solvabilitas dari Perseroan cukup baik dan menunjukkan kemampuan untukmembayar seluruh kewajibannya, dalam hal ini seluruh kewajiban Perseroan merupakan kewajibanlancar. Disamping itu Perseroan masih memiliki kemampuan untuk mengoptimalkan kinerja karena

    tingkat kecukupan modalnya relatif sangat besar sementara kemampuan untuk meningkatkankewajibannya masih cukup besar.

    2.8 ARUS KAS

    (dalam jutaan Rupiah)

    31 Desember

    2010 2009 2008

    Kas Bersih Diperoleh dari/(Digunakan untuk) Aktivitas Operasi (51.350) 22.528 13.528Kas Bersih Diperoleh dari/(Digunakan untuk) Aktivitas Investasi 45.990 (18.603) (3.906)Kas Bersih Diperoleh dari/(Digunakan untuk) Aktivitas Pendanaan - - (140)

  • 7/30/2019 Prospektus Final PUT I APIC

    33/148

    19

    Arus Kas dari Aktivitas Operasi

    Kas bersih yang digunakan untuk aktivitas operasi Perseroan dan Anak Perusahaan selama tahun yangberahir pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebesar Rp 51.350 juta. Aktivitas operasi tersebutterutama untuk pembayaran operasi lainnya sebesar Rp63.314 juta, pembayaran gaji dan tunjangan

    sebesar Rp 2.733 juta dan pembayaran pajak sebesar Rp10 juta. Sedangkan arus kas yang diperolehdari aktivitas pendanaan terutama dari penerimaan komisi perantara pedagang efek, penerimaan daripendapatan transaksi pendapatan tetap ( fixed income ) yang masing-masing sebesar Rp5.591 juta danRp5.474 juta.

    Kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi Perseroan dan Anak Perusahaan selama tahun yangberakhir pada tanggal 31 Desember 2009 adalah sebesar Rp 22.527 juta. Aktivitas operasi tersebutterutama diperoleh dari penerimaan operasi lainnya sebesar Rp13.261 juta, penerimaan bunga sebesar Rp 4.943 juta, penerimaan komisi perantara pedagang efek sebesar Rp 3.125 juta dan penerimaan atasperdagangan portofolio efek sebesar Rp2.382 juta. Sedangkan arus kas yang digunakan untuk aktivitasoperasi terutama untuk pembayaran gaji dan tunjangan sebesar Rp 2.265 juta.

    Kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi Perseroan selama tahun yang berakhir pada tanggal31 Desember 2008 adalah sebesar Rp 13.528 juta, aktivitas operasi tersebut terutama diperolehdari penerimaan operasi lainnya, penerimaan komisi perantara pedagang efek dan penerimaan daripendapatan transaksi pendapatan tetap ( fixed income ) yang nilainya masing-masing sebesar Rp11.468

    juta, Rp2.447 juta dan Rp1.146 juta.

    Arus Kas Dari Aktivitas Investasi

    Kas bersih yang diperoleh dari aktivitas investasi Perseroan dan Anak Perusahaan selama tahun yangberakhir pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebesar Rp 45.990 juta. Aktivitas investasi tersebutterutama diperoleh dari penerimaan bunga deposito dan jasa giro sebesar Rp 4.831 juta dan penerimaanpromissory note sebesar Rp 41.689 juta. Sedangkan kas bersih yang digunakan untuk investasi adalahkeuntungan penjualan aset tetap, pembelian aset tetap dan penempatan deposito pada lembagapenyimpanan dan penyelesaian yang masing-masing berjumlah sebesar Rp. 53 juta, Rp565 juta danRp19 juta.

    Kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi Perseroan dan Anak Perusahaan selama tahun yangberakhir pada tanggal 31 Desember 2009 adalah sebesar Rp 18.603 juta. Aktivitas investasi tersebutterutama digunakan untuk pembelian aset tetap, pembayaran promissory note dan penempatan depositopada lembaga penyimpanan dan penyelesaian yang masing-masing berjumlah sebesar Rp12.448

    juta, Rp8.229 juta dan Rp25 juta. Sedangkan kas bersih yang diperoleh dari aktivitas investasi adalahpenerimaan bunga deposito dan jasa giro sebesar Rp1.927 juta.

    Kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi Perseroan dan Anak Perusahaan selama tahunyang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008 adalah sebesar Rp 3.906 juta. Aktivitas investasi tersebut

    terutama digunkan untuk pembelian aset tetap dan penempatan deposito pada lembaga penyimpanan danpenyelesaian yang masing-masing berjumlah Rp5.833 juta dan Rp24 juta. Sedangkan kas bersih yangdiperoleh dari aktivitas investasi adalah penerimaan bunga deposito dan jasa giro sebesar Rp 1.951 juta

    Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan

    Kas bersih yang digunakan untuk aktivitas pendanaan Perseroan dan Anak Perusahaan selama tahunyang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008 adalah sebesar Rp140 juta dimana digunakan untukpembayaran dividen.

  • 7/30/2019 Prospektus Final PUT I APIC

    34/148

    20

    V. RISIKO USAHA

    Sebagaimana halnya dengan kegiatan usaha yang lain, kegiatan usaha yang dijalankan oleh Perseroan juga tidak terlepas dari beberapa risiko. Oleh karena itu sebelum memutuskan untuk berinvestasi, paracalon investor harus terlebih dahulu secara cermat dan hati-hati mempertimbangkan berbagai risikousaha yang dijelaskan dalam Prospektus ini. Apabila salah satu atau beberapa risiko terjadi, maka hargasaham dapat mengalami penurunan dan menimbulkan potensi kerugian bagi para investor.

    Manajemen Perseroan menyatakan bahwa semua risiko yang dihadapi oleh Perseroan dalammelaksanakan kegiatan usaha telah diungkapkan dan disusun berdasarkan bobot dari dampak masing-masing risiko terhadap kinerja keuangan Perseroan, dimulai dari risiko utama Perseroan .

    Risiko usaha yang dihadapi Perseroan dan Anak Perusahaan adalah sebagai berikut

    1. Risiko Penghentian Ijin Usaha Anak Perusahaan

    Ijin merupakan suatu persyaratan mutlak bagi suatu kegiatan usaha. Perseroan memiliki anak perusahaanyang memperoleh ijin yang dikeluarkan oleh Bapepam-LK, Bursa Efek Indonesia dan ijin MenteriKeuangan Republik Indonesia. Apabila Perseroan dan/atau anak perusahaan gagal atau lalai dalammemenuhi peraturan perundangan yang berlaku di Indonesia, maka berpotensi mengakibatkan terjadinyapenghentian sementara atau pencabutan salah satu atau semua ijin usaha Perseroan dan/atau anakperusahaan. Kelalaian atau kegagalan tersebut diantaranya Anak Perusahaan lalai menjaga minimumMKBD sesuai Peraturan No. V.D.5, lalai menjaga perilaku Manajer Investasi untuk terus mengikutiPeraturan No V.G.1 dan peraturan lainnya yang terkait dengan kegiatan Perseroan dalam menjalankanusaha. Kelalaian atau kegagalan ini dapat mengakibatkan terhentinya kegiatan usaha Anak Perseroan,

    jika terjadi penurunan pendapatan di Anak Perusahaan maka akan menggangu laba bersih Perseroan.

    2. Risiko Operasional

    Risiko operasional adalah risiko yang timbul sehubungan dengan kegiatan operasional sehari-hari. Risikooperasional sesuai dengan kegiatan operasional Perseroan dan anak perusahaan sehari-hari adalah:

    a. Perdagangan EfekRisiko dari perdagangan efek ini adalah kemungkinan terjadinya ketelambatan pembayaran dalamakumulasi jumlah yang signifikan oleh nasabah yang menyebabkan penurunan dalam kinerjakeuangan Perseroan yakni Modal Kerja Besih Disesuaikan (MKBD) yang berpotensi menyebabkanterjadinya suspensi perdagangan oleh Bursa Efek Indonesia akibat tidak terpenuhinya syarat MKBDyang ditetapkan.

    b. Penjaminan Emisi EfekDalam menjalan usaha jasa penjaminan emisi efek, Perseroan dan/atau Anak Perusahaan harusmengikat diri berdasarkan Perjanjian Penjaminan Emisi Efek dimana Perseroan berjanji untukmembeli semua efek yang tidak berhasil dijual sesuai dengan porsi penjaminannya. Perseroan dan/atau Anak Perusahaan selalu bersikap hati-hati, tetapi tidak tertutup kemungkinan terdapat sejumlahefek yang tidak terjual habis, sehingga Perseroan dan/atau Anak Perusahaan harus membeli efektersebut sesuai dengan porsi penjaminan. Bila porsi penjaminan efek tersebut dalam jumlah yangbesar maka akan menimbulkan problem likuiditas karena Perseroan harus menyediakan alokasidana sesuai dengan porsi penjaminannya,. Meskipun sebelum mengikuti sindikasi penjaminan emisi,Perseroan sudah mengadakan pejajakan ke berbagai nasabah, namun risiko tidak terjualnya efektersebut membuat Perseroan harus membeli sisa dari efek yang tidak terjual habis yang merupakanbagian dari penjaminan. Pembelian ini jika dalam nilai yang besar akan dapat menimbulkan masalahbagi likuiditas Perseroan dan dapat berdampak bagi pendapatan Perseroan apabila harga efek yang

    sudah dibeli tersebut mengalami penurunan harga, sehingga mengakibatkan Perseroan dan/atau Anak Perusahaan mengalami kerugian.

  • 7/30/2019 Prospektus Final PUT I APIC

    35/148

    21

    c. Manajer Investasi Apabila terjadi penurunan nilai aset bersih atas dana kelolaan secara signifikan, akibat adanyapenurunan nilai aset yang ada dalam portofolio reksa dana berdasarkan harga pasar pada saatpenutupan, maka hal ini dapat menurunkan minat investor untuk berinvestasi dalam reksa danakhususnya reksa dana Perseroan, sehingga berpotensi berdampak negatif pada pertumbuhan

    pendapatan Perseroan dan/atau anak perusahaan.

    d. Penyelesaian Transaksi EfekPenyelenggara bursa melakukan ketentuan denda dan suspensi perdagangan atas keterlambatandalam penyelesaian transaksi efek. Keterlambatan diakibatkan oleh berbagai faktor, seperti kesalahansistem, keterlambatan dalam kliring, cidera janji dari pembeli atau penjual dan sebagainya. Apabilahal-hal tersebut diatas dialami oleh Perseroan dan/atau Anak Perusahan dapat mengakibatkankerugian pada Perseroan dan/atau Anak Perusahaan.

    e. Perdagangan MarginPerseroan dan/atau Anak Perusahaan juga menyelenggarakan perdagangan marjin sebagaimanayang umumnya diselenggarakan oleh perantara pedagang efek lainnya. Yang dimaksud dengan

    perdagangan marjin adalah kegiatan pembiayaan kepada nasabah atas transaksi pembelian sahamoleh nasabah, dimana Perseroan dan/atau Anak Perusahaan melakukan pembiayaan sejumlahtertentu dari nilai pembelian saham tertentu berdasarkan nilai jaminan yang diberikan oleh nasabahsebelum transaksi dilakukan. Risiko dari kegiatan pembiayaan pembelian efek saham timbul ketikanasabah tidak dapat memenuhi kewajibannya ketika fasilitas tersebut jatuh tempo. Dalam kondisitersebut, kewajiban nasabah akan menjadi faktor pengurang MKBD. Bila nilai kewajiban nasabahtersebut cukup besar, maka hal ini berpotensi mengurangi kecukupan MKBD sesuai kebijakan yangberlaku.

    3. Risiko kesalahan dalam menganalisa peluang bisnis

    Sebagai perusahaan investasi, Perseroan dan/atau Anak Perusahaan akan selalu mencari peluang-peluang bisnis baru yang diperkirakan akan memberikan keuntungan optimal. Ada risiko bahwa Perseroandan/atau Anak Perusahaan ternyata salah memilih suatu bisnis sehingga tidak memberikan hasil sepertiyang diharapkan. Dampak risiko kesalahan dalam menganalisa peluang bisnis bagi kinerja Perseroandan Anak Perusahaan antara lain(i) tidak tercapainya pendapatan yang diproyeksikan,(ii) tenor atau durasi investasi yang lebih panjang dari yang diperkirakan sehingga meningkatkan biaya

    (cost of fund ).

    Kesalahan dalam menganalisa ini antara lain disebabkan karena asumsi yang dipergunakan dalammenyusun studi kelayakan tidak akurat

    4. Risiko Persaingan Usaha

    Pasar modal Indonesia di masa yang akan datang akan tetap meningkat dan diperkirakan ekonomiIndonesia masih akan bertumbuh lebih tinggi lagi (sumber Medan Bisnis, 6 Juni 2011).

    Dengan adanya prospek yang baik di pasar modal Indonesia dan masih akan naiknya perekonomianIndonesia di masa yang akan datang, maka usaha dalam bidang perusahaan efek, asset management dan multifinance akan semakin kompetitif dengan banyaknya perusahaan-perusahaan sejenis baiklokal maupun asing, yang terdaftar di Bapepam-LK, Bursa Efek Indonesia dan Departemen KeuanganRepublik Indonesia. Apabila Perseroan tidak bisa mengantisipasi kondisi tersebut, dapat mengakibatkanmenurunnya tingkat pendapatan Perseroan.

    5. Risiko Perubahan Kondisi Perekonomian

    Perseroan menjalankan usaha di bidang investasi, keuangan dan pembiayaan, yang tidak terlepas daridampak perubahan kondisi ekonomi makro. Risiko yang dihadapi Perseroan terkait dengan perubahankondisi ekonomi makro yang berdampak negatif misalnya adalah risiko yang disebabkan adanya naiknyatingkat suku bunga maupun perubahan nilai tukar valuta asing. Dimana bila terjadi peningkatan tingkat suku

  • 7/30/2019 Prospektus Final PUT I APIC

    36/148

  • 7/30/2019 Prospektus Final PUT I APIC

    37/148

  • 7/30/2019 Prospektus Final PUT I APIC

    38/148

    24

    VII. KETERANGAN TENTANG PERSEROAN DAN ANAKPERUSAHAAN

    1. RIWAYAT SINGKAT PERSEROAN

    Perseroan didirikan di Jakarta dengan nama PT Citramas Securindo berdasarkan Akta Perseroan TerbatasPT Citramas Securindo Nomor 57 tanggal 22 Februari 1989 yang dibuat di hadapan Arianny LamoenRedjo, S.H., Notaris di Jakarta dan telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Kehakiman RepublikIndonesia berdasarkan Surat Keputusannya Nomor C2-3432-HT.01.01-TH.89 tanggal 19 April 1989yang telah didaftarkan pada Kepaniteraan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan dibawah Nomor 797/Not/189/PN.JAK.SEL tanggal 21 September 1989 dan telah diumumkan dalam Berita Negara RepublikIndonesia Nomor 92, Tambahan Berita Negara Nomor 3064 tanggal 17 Nopember 1989. Yang kemudiandiubah dengan nama PT Artha Pacific Securities berdasarkan akta Nomor 3 tanggal 04 Juli 2000,dibuat dihadapan Sukawati Sumadi, S.H., Notaris di Jakarta, yang telah mendapat persetujuan dari

    Menteri Hukum dan Perundang-undangan Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan Nomor C-18074HT.01.04.TH.2000 tanggal 16 Agustus 2000 yang telah didaftarkan dalam Nomor Tanda Daftar Perusahaan 090316707921 pada kantor Pendaftaran Perusahaan Kodya Jakarta Selatan Nomor 1197/RUB.09.03/XII/2000 tanggal 04 Desember 2000; dan diumumkan pada Berita Negara RepublikIndonesia pada tanggal 30 Agustus 2002 Nomor 70/2002 dan Tambahan Berita Negara Nomor 9822/2002berdasarkan Surat Keterangan dari Perum Percetakan Negara Republik Indonesia tanggal 31 Juli 2002.

    Adapun perubahan-perubahan Anggaran Dasar Perseroan setelah Penawaran Umum Perdana SahamPerseroan antara lain adalah sebagai berikut :1. Akta Pernyataan Keputusan Rapat Perseroan nomor 12 tanggal 6 Juni 2003, dibuat di hadapan

    Pahala Sutrisno Amijoyo Tampubolon, Sarjana Hukum, Magister Kenotariatan, Notaris di Jakarta,yang telah mendapat Penerimaan Laporan Akta Perubahan Anggaran Dasar dari Menteri Kehakimandan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia di bawah nomor C-14988 HT.01.04.TH.2003 tanggal1 Juli 2003, dan telah didaftarkan dengan nomor Daftar Perusahaan 090376645710 pada Kantor Pendaftaran Perusahaan Kota Administrasi Jakarta Selatan di bawah nomor 41/RUB.09.03/X/2010tanggal 22 September 2010 dan pengumuman dalam Berita Negara Republik Indonesia sedangdalam proses pengurusan berdasarkan Surat Keterangan Notaris Eko Putranto, Sarjana Hukum,tanggal 26 Oktober 2010, akta mana yang menyatakan pelaksanaan dari keputusan Rapat UmumPemegang Saham Perseroan sebelumnya yang tercantum dalam akta tersebut yaitu:(i) Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan tanggal 17 Oktober 2000, sebagaimana dimuat

    dalam Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan nomor 22 tanggal17 Oktober 2000, dibuat di hadapan Fathiah Helmi, Sarjana Hukum, Notaris di Jakarta (RUPSLBTahun 2000), yang antara lain menyetujui perubahan status Perseroan dari Perseroan Tertutupmenjadi Terbuka, perubahan seluruh Anggaran Dasar Perseroan, yaitu dari nama PT ArthaPacific Securities menjadi PT Artha Pacific Securities, Tbk.;

    (ii) Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan tanggal 6 Juni 2002, sebagaimana dimuat dalam Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan nomor 12 tanggal6 Juni 2002, dibuat di hadapan Fathiah Helmi, Sarjana Hukum, Notaris di Jakarta (RUPSLBJuni Tahun 2002), yang antara lain menyetujui perubahan nilai nominal saham, dan menyetujuimerubah keputusan ketiga RUPSLB Tahun 2000; dan

    (iii) Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan tanggal 21 Agustus 2002, sebagaimana dimuatdalam Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan nomor 33tanggal 21 Agustus 2002, dibuat di hadapan Fathiah Helmi, Sarjana Hukum, Notaris di Jakarta(RUPSLB Agustus Tahun 2002), yang menyetujui antara lain mengubah keputusan agendakedua RUPSLB Juni Tahun 2002;

    sebagai pelaksanaan RUPSLB Tahun 2000, RUPSLB Juni Tahun 2002, dan RUPSLB AgustusTahun 2002, Perseroan telah mengeluarkan sebanyak 80.000.000 (delapan puluh juta) saham baru,sehingga jumlah seluruh saham Perseroan yang telah dikeluarkan Perseroan adalah 280.000.000(dua ratus delapan puluh juta) saham, sehubungan dengan hal tersebut merubah Pasal 4 ayat 2dan ayat 3 Anggaran Dasar Perseroan.

  • 7/30/2019 Prospektus Final PUT I APIC

    39/148

    25

    2. Akta Pernyataan Keputusan Rapat Perseroan nomor 16 tanggal 30 Desember 2003, dibuat di hadapanMardiah Said, Sarjana Hukum, Notaris di Jakarta, yang telah mendapat Penerimaan Laporan AktaPerubahan Anggaran Dasar dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia, dibawah nomor C-30253 HT.01.04.TH.2003 tanggal 31 Desember 2003, dan telah didaftarkan dengannomor Daftar Perusahaan 090316707921 pada Kantor Pendaftaran Perusahaan Kodya Jakarta

    Selatan di bawah nomor 004/RUB.09.03/I/2004 tanggal 2 Januari 2004 dan telah diumumkan dalamBerita Negara Republik Indonesia nomor 77 tanggal 24 September 2004, Tambahan Berita Negaranomor 798, yang menyetujui antara lain mengubah keputusan agenda kedua RUPSLB Juni Tahun2002 menjadi berbunyi Penawaran Umum kepada Masyarakat melalui Pasar Modal (Go Public)sebanyak 80.000.000 (delapan puluh juta) saham baru yang dikeluarkan dari portepel, disertaipenerbitan waran sebanyak