bab 4 analisis sistem informasi dan rencana …thesis.binus.ac.id/doc/bab4nopass/bab...

40
42 BAB 4 ANALISIS SISTEM INFORMASI DAN RENCANA STRATEGI PERUSAHAAN 4.2.1 Kerangka Berfikir. Dalam penjelasan gambar dibawah diterangkan bahwa sebelum adanya proyek MPLS, masing-masing dari setiap cabang melakukan akses terhadap server yang berada di Jerman melalui akses internet broadband biasa yang berakibat akses dan konektifitas yang didapat tidak dapat maksimal. Setelah proyek MPLS dijalankan akses mereka terhadap server aplikasi yang berada di Jerman semakin cepat karena ada penambahan routing dan bandwith yang tersedia karena teknologi MPLS merupakan teknologi yang berbasiskan Virtual Private Network. Selain itu ditambahkan fungsi lainnya terhadap klien yaitu hadirnya fasilitas intranet dimana server yang berada di Head Office yang berada di bungur dapat terakses melalui IP Private yang melalui jalur internet. Selain itu penambahan kamera yang berbasiskan IP address sehingga dapat diakses oleh para manager agar dapat mengawasi pekerjaan karyawan.

Upload: hadung

Post on 11-Mar-2019

213 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

42

BAB 4

ANALISIS SISTEM INFORMASI DAN

RENCANA STRATEGI PERUSAHAAN

4.2.1 Kerangka Berfikir.

Dalam penjelasan gambar dibawah diterangkan bahwa sebelum adanya

proyek MPLS, masing-masing dari setiap cabang melakukan akses terhadap

server yang berada di Jerman melalui akses internet broadband biasa yang

berakibat akses dan konektifitas yang didapat tidak dapat maksimal. Setelah

proyek MPLS dijalankan akses mereka terhadap server aplikasi yang berada di

Jerman semakin cepat karena ada penambahan routing dan bandwith yang

tersedia karena teknologi MPLS merupakan teknologi yang berbasiskan Virtual

Private Network. Selain itu ditambahkan fungsi lainnya terhadap klien yaitu

hadirnya fasilitas intranet dimana server yang berada di Head Office yang berada

di bungur dapat terakses melalui IP Private yang melalui jalur internet. Selain itu

penambahan kamera yang berbasiskan IP address sehingga dapat diakses oleh

para manager agar dapat mengawasi pekerjaan karyawan.

43

Gambar 4.1 Transformasi Network Structure

44

4.2 Analisa.

4.2.1 Arahan Strategi

Arahan strategi akan diterangkan dalam bentuk Visi dan Misi perusahaan, yaitu

sebagai berikut :

• Visi Amadeus Indonesia menjadi penyedia jasa terdepan dalam solusi IT

sesuai kebutuhan industri perjalanan dan turis di Indonesia.

• Misi Amadeus Indonesia adalah kami ada untuk menyediakan dan

dengan semangat memberikan solusi terbaik agar pelanggan mencapai

kesuksesan mereka.

4.2.2 Proses Bisnis PT. Amadeus Indonesia

4.2.2.1 Proses Install baru.

Pada tahap ini seluruh departemen yang ada dan dikhususkan pada sales akan

mencari dan memprospek pengguna yang ingin memakai sistem Amadeus, dan

mulai mengumpulkan data mengenai pengguna tersebut dan kemudian diberikan

kepada bagian sales. Oleh bagian sales, pengguna yang mempunyai potensi baik

akan dimasukkan ke dalam software PC-CMS dengan level prospect. Setelah itu

akan dijadwalkan untuk site survey kepada bagian technical. Bersamaan dengan

site survey maka akan diminta pembuatan CID kepada bagian Customer

Support(CS). Berikutnya akan diberikan informasi kepada bagian training untuk

kebutuhan pelatihan. Setelah bagian training menerima permintaan dari bagian

sales, maka akan dikirimkan undangan untuk training pada pengguna tersebut.

45

Setelah pengguna selesai dilatih, maka departemen training akan

memberitahukan pada bagian technical.

Pada departemen CS, setelah dibuat CID mereka memberitahukan kepada

departemen technical untuk permintaan instalasi pada lokasi pengguna.

Technical akan melaksanakan site survey. Site survey akan ditindak-lanjuti

dengan mempersiapkan apa saja yang dibutuhkan untuk implementasi. Setelah

CID selesai dalam waktu 3 hari proses pembuatan costumer support akan

memberitahukan kepada departemen technical bahwa pengguna tersebut telah

siap untuk dipasang, bersamaan dengan itu maka bagian sales akan menutup

permintaan untuk site survey.

Setelah sales menutup site survey, CID telah tersedia dan pengguna mendapat

training, technical akan melakukan instalasi dan implementasi yang dibutuhkan

untuk pengguna dapat mengakses selling platform dan dapat memesan tiket

menggunakan selling platform. Kemudian setelah selesai menginstall dan

implementasi kepada pengguna bagian technical akan memasukkan data ke

dalam PC-CMS untuk diambil oleh bagian sales dan CS. Bagian sales akan

mengubah status pengguna dari prospect menjadi costumer dan menutup

permintaan untuk install. Pada saat yang sama bagian cs akan menerima

permintaan dari technical untuk melakukan cutover. Kegiatan cutover diatas

dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana hasil dari implementasi pada

pengguna dan membantu pengguna paska training sampai pengguna dapat

mandiri dalam menjalan selling platform.

46

Gambar 4.2 SOP New Installation

47

Gambar 4.3 SOP New Installation (Lanjutan)

48

4.2.3 Proses Additional Installation

Pada bagian ini akan dijelaskan penambahan jumlah CID atau terminal

pengguna pada agen yang sama. Kemudian pengguna akan melaporkan

permintaan CID kepada bagian sales. Bagian sales membuat permintaan

tambahan pada PC-CMS. Kemudian direspon oleh bagian CS yang akan dilanjuti

dengan pembuatan CID tambahan. Setelah CID selesai dibuat, maka bagian

technical akan mempersiapkan kebutuhan implementasi, membuat jadwal

instalasi, melakukan instalasi dan menambah inventory pada PC-CMS. Setelah

itu akan diinformasikan kebagian sales yang akan ditindak-lanjuti oleh bagian

sales dengan penutupan permintaan.

49

Gambar 4.4 SOP Additional Installation

50

4.2.4 Proses De-Installation

Pada bagian ini akan dijelaskan proses pencabutan atau penarikan. Proses ini

dimulai dengan adanya permintaan dari bagian sales yang akan dilimpahkan ke

bagian accounting untuk memeriksa apakah ada penundaan pembayaran.

Setelah itu dilanjutkan ke bagian CS untuk dilakukan penghapusan CID dan

tindakan pengambilan perangkat keras dan mengurangi persediaan barang pada

PC-CMS yang dilakukan oleh bagian technical, jika pengguna melakukan

peminjaman perangkat keras kepada Amadeus Indonesia. Setelah tugas

diselesaikan oleh bagian CS, kemudian dikembalikan kepada sales yang dilanjuti

oleh tindakan penutupan permintaan.

51

Gambar 4.5 SOP De-Installation

52

4.2.5 Jaringan Informasi dan Spesifikasi Perangkat Keras/Perangkat Lunak

Tabel 4.1 Spesifikasi Perangkat Keras

HARDWARE SPESIFIKASI JUMLAH HARGA

PC

CPU 50 Rp. 131.100.000LCD 15” 40 Rp. 44.160.000LCD 17” 10 Rp. 13.800.000

Router RouterBoard Mikrotik SS 5 Rp. 7.000.000

SOFTWARE SPESIFIKASI JUMLAH HARGA Operating System Windows XP Pro SP2 50 Rp. 64.400.000 KONEKSI LOKASI BANDWIDTH BIAYA

PASANG BIAYA TAHUNAN

MPLS

Amadeus Mega Plaza 256 Kbps Rp. 3.000.000 Rp. 82.680.000 Avia Bungur 384 Kbps Rp. 3.000.000 Rp. 78.000.000 Avia Melawai 128 Kbps Rp. 3.000.000 Rp. 55.800.000 Avia Cibubur 128 Kbps Rp. 3.000.000 Rp. 55.800.000 Avia Mall Kelapa Gading

128 Kbps Rp. 3.000.000 Rp. 55.800.000

Avia Mall Pondok Indah

128 Kpbs Rp. 3.000.000 Rp. 55.800.000

Internet Amadeus Mega Plaza 1024 Kbps Rp. 5.000.000 Rp. 46.000.000 Avia Bungur 512 Kbps Rp. 5.000.000 Rp. 26.500.000 Mall Kelapa Gading - Rp. 3.996.000 Cibubur Rp. 3.000.000 Rp. 26.400.000 Pondok Indah Mall Rp. 2.500.000 Rp. 20.400.000 Plaza Indonesia Rp. 2.500.000 Rp. 20.400.000

LAIN-LAIN LOKASI BIAYA TAHUNAN

Atap Mall Kelapa Gading Rp. 4.700.000 Mall Pondok Indah Rp. 10.400.000

53

4.2.6 Analisa SWOT

A. Kekuatan (Srength)

• Amadeus merupakan satu-satunya penyedia jasa Global Distribution System

(GDS) berbasis web.

• Amadeus memiliki jumlah perusahaan penerbangan lebih dari 775 maskapai

dengan jumlah transaksi perhari sebanyak 336.000.000.

• Amadeus mempunyai agen-agen lebih dari 83.000 yang tersebar di banyak

lokasi dengan kecepatan respon sistem kurang 0,3 detik dan uptime 99.9%.

B. Kelemahan (Weakness)

• Lebih fokus terhadap penerbangan internasional dibandingkan dengan

penerbangan domestik.

• Koneksi internet Indonesia yang lambat menyebabkan layanan Amadeus

Selling Platform menjadi tidak maksimal.

• Amadeus Indonesia adalah pemain baru dalam pasar lokal Indonesia

sehingga sulit untuk mengubah loyalitas dari pelanggan yang sudah terlanjur

menggunakan jasa kompetitor sebelum amadeus hadir di Indonesia

C. Peluang (Opportunities)

• Semakin tingginya mobilitas masyarakat indonesia yang didorong oleh

perekonomian global sehingga transportasi yang menghubungkan antar

negara sangat diperlukan untuk mendukung kepentingan bisnis.

• Letak geografis daerah-daerah di Indonesia yang dipisahkan oleh lautan

menberikan peluang bagi bisnis penerbangan.

54

D. Ancaman (Threat)

• Kompetitor yaitu penyedia sistem GDS yang lain (Abacus dan Galileo).

• Sistem yang didirikan secara mandiri oleh masing-masing perusahaan

penerbangan seperti sistem reservasi on-line yang dibuat untuk memesan

kursi di perusahaan penerbangan tersebut.

4.2.7 Strategic Intentions

Adapun beberapa Strategic Intentions yang diterapkan PT. Amadeus Indonesia

adalah :

1. Pencapaian target tahunan untuk pemesanan tiket oleh amadeus oleh klien.

2. Melengkapi sistem back office internal seperti pembelian sistem accounting yang

baru.

3. Bekerjasama dengan perusahaan penerbangan untuk menentukan fare expert

yaitu harga yang ada di sistem amadeus adalah harga net fare dari penerbangan

tersebut.

4. Perbaikan produk atau upgrade Amadeus Selling Platform.

Tabel 4.2 Strategic Intention PT. Amadeus

Strategic Intention Name

Strategic Intention Goals

Strategic Intention Metric

Total Weig

ht

Mencapai target pemesanan tiket tahunan.

Mendapatkan keuntungan.

Penjualan pemesanan tiket melalui amadeus setiap bulan.

30

Mengembangkan back office system.

Mempercepat dan mempermudah kinerja operasional.

Waktu proses data menjadi informasi lebih cepat dan mudah.

35

55

Hubungan dengan perusahaan penerbangan.

Mendapatkan informasi net price / fare dari perusahaan penerbangan tersebut.

Harga net fare tahunan perusahaan penerbangan tersedia dalam Amadeus Selling Platform.

25

Perbaikan dan upgrade produk.

Memaksimalkan penyediaan layanan yang sesuai dengan kebutuhan pengguna.

Kustomisasi produk dan penambahan fitur-fitur sesuai dengan kebutuhan pengguna.

10

4.2.8 Demand -Supply Planning

Berdasarkan arahan strategi yang sudah dibuat, maka dibuatlah Demand-Supply

Planning yang merupakan turunan dari arahan strategi yang sudah ada, sehingga

dapat dilihat dengan jelas Demand (kebutuhan) apa saja yang diminta unit bisnis

dari unit TI sehingga unit TI dapat merealisasikannya dalam bentuk Supply

(pasokan).

Tabel 4.3 Demand / Supply Planning mencapai target pemesanan tiket tahunan.

Demand Supply

Konteks strategi bisnis

Perencanaan strategi untuk penggunaan TI.

Perencanaan strategi untuk pemasok TI

Arahan strategi

Mencapai target pemesanan tiket tahunan.

Aplikasi harus berjalan dengan cepat.

Hardware dan jaringan harus yang mendukung spesifikasi minimal.

Tujuan strategi

Mendapatkan keuntungan.

Kontrol untuk pengeluaran biaya – biaya dan pendapatan di dalam perusahaan.

Sistem yang dapat memprediksi arus kas antara pemasukan dan pengeluaran.

Inisiatif strategi

Penjualan pemesanan tiket melalui Amadeus setiap bulan.

Mengetahui jumlah pemesanan tiket yang telah terjual dari agen.

Sistem yang dapat memberikan informasi mengenai hasil pemesanan tiket yang terjual.

56

Tabel 4.4 Demand / Supply Planning mengembangkan back office system.

Demand Supply

Konteks strategi bisnis

Perencanaan strategi untuk penggunaan TI.

Perencanaan strategi untuk pemasok TI

Arahan strategi

Mengembangkan back office system.

Data yang semakin banyak dan kompleksitas informasi yang dibutuhkan tidak sesuai dengan sistem yang sedang berjalan.

Pembelian sistem baru yang menunjang kebutuhan informasi perusahaan dan staf.

Tujuan strategi

Mempercepat dan mempermudah kinerja operasional.

Struktur kerja dan alur kerja yang efisien dan efektif.

Analisa proses bisnis yang telah ada secara terus menerus dan restrukturisasi bila diperlukan.

Inisiatif strategi

Waktu proses data menjadi informasi lebih cepat.

Proses data yang lebih cepat dan sistem yang dapat berjalan dengan baik dalam spesifikasi yang minimum.

Spesifikasi hardware yang mendukung kinerja sistem

Tabel 4.5 Demand / Supply Planning hubungan baik dengan perusahaan penerbangan.

Demand Supply

Konteks strategi bisnis

Perencanaan strategi untuk penggunaan TI.

Perencanaan strategi untuk pemasok TI

Arahan strategi

Hubungan dengan perusahaan penerbangan.

Kesamaan data untuk harga dan jadwal penerbangan yang sama dengan perusahaan penerbangan.

Database yang terpadu antara perusahaan penerbangan dengan Amadeus.

Tujuan strategi

Mendapatkan informasi net price / fare dari perusahaan penerbangan tersebut.

Koneksi ataupun akses untuk mengirimkan informasi dari perusahaan penerbangan ke Amadeus.

Data mining yang memungkinkan mengolah data dari perusahaan penerbangan agar bisa ditampilkan ke dalam sistem Amadeus. Penyediaan koneksi yang memadai untuk pengiriman informasi.

Inisiatif Harga net fare Real time prosesing Jaringan network yang

57

strategi tahunan perusahaan penerbangan tersedia dalam Amadeus Selling Platform.

antara database perusahaan penerbangan dengan database amadeus.

memungkinkan terjadinya real time processing misalnya dengan internet

Tabel 4.6 Demand / Supply Planning perbaikan dan upgrade produk.

Demand Supply

Konteks strategi bisnis

Perencanaan strategi untuk penggunaan TI.

Perencanaan strategi untuk pemasok TI

Arahan strategi

Perbaikan dan upgrade produk.

Menyediakan fitur – fitur tambahan pada produk

Pengembangan program yang dapat digabungkan dalam Amadeus Selling Platform

Tujuan strategi

Memaksimalkan penyediaan layanan yang sesuai dengan kebutuhan pengguna.

Analisa kebutuhan – kebutuhan pengembangan produk baru yang dibutuhkan pengguna

Perancangan dan pembuatan sistem yang sesuai dengan kebutuhan pengguna

Inisiatif strategi

kustomisasi produk dan penambahan fitur-fitur sesuai dengan kebutuhan pengguna.

Pencarian program berdasarkan fungsinya yang cocok untuk ditambahkan kedalam sistem.

Modifikasi atau analisa kebutuhan pengguna menjadi suatu program.

4.2.9 Portfolios

Portofolio terbagi dua yaitu portofolio aplikasi yang sedang berjalan dan

portfolio proyek yang ada.

4.2.9.1 Portfolio aplikasi yang sedang berjalan.

Portfolio teknologi informasi yang berjalan adalah Amadeus Selling Platform

(Vista).

58

Tabel 4.7 Business Value Scorecard Amadeus Selling Platform

30 35 25 10

Men

capa

i tar

get P

emes

anan

tike

t ta

huna

n.

Men

gem

bang

kan

back

off

ice

sist

em.

Hub

unga

n ba

ik d

enga

n pe

rusa

haan

pe

nerb

anga

n.

Perb

aika

n da

n up

grad

e pr

oduk

.

Training Dept 5 0 3 4 Helpdesk 5 0 4 2 Total 10 0 7 6 Rata-rata 5 0 3.5 3 Score 150 0 87.5 30 267.5 

Skor portfolio Amadeus Selling Platform

• Skor Portfolio Aplikasi Amadeus Selling Platform

o Kualitas terbagi atas :

1. Fungsionalitas = 4

2. Keakuratan = 4

Skor kualitas adalah 4 + 4 dibagi 2 sama dengan = 4

o Tingkat layanan terbagi atas :

1. Ketersediaan = 3

2. Kecepatan merespon = 2

Skor layanan adalah 3 + 2 dibagi 2 sama dengan = 2.5

o Tugas teknis terbagi atas :

59

1. Kesesuaian arsitektur = 4

2. Dukungan teknis = 5

3. Dukungan vendor dan kestabilan = 5

4. Ketersediaan dukungan dan layanan dalam pasar

atau industri = 5

Skor tugas teknis adalah 4 + 5 + 5 + 5 dibagi 4 sama

dengan = 4,75

o Intensitas penggunaan terbagi atas :

1. Ketergantungan pada aplikasi = 2

2. Penggunaan aplikasi = 2

Skor intensitas penggunaan adalah 2 + 2 dibagi 2 sama

dengan = 2

o Penyelarasan Strategi :

Total Skor = 267.5 : 100 = 2.675

Business Value Scorecard diatas diisi oleh pengguna yang akan menggunakan

langsung Lights-On tersebut.

Tabel 4.8 Biaya investasi Amadeus Selling Platform

No. Keterangan Biaya 1. CPU Rp. 131.100.000

2. LCD 15” Rp. 44.160.000

3 LCD 17” Rp. 13.800.000

4 Windows XP pro SP2 Rp. 64.400.000

Total Rp. 253.460.000

Tabel 4.9 Portfolio Dasar Teknologi yang sedang Berjalan

60

Basis Informasi Tingkat Layanan dan Kualitas Nilai

Aplikasi

Bia

ya

Ope

rasi

onal

pe

r ta

hun

(Rib

uan)

Fung

sion

alita

s

Kea

kura

tan

Ket

erse

dian

Kec

epat

an

Res

pon

Tug

as T

ekni

s

Peny

elar

asan

St

rate

gi

Amadeus Selling

Platform 253.460 4 4 3 2 4.75 2.675

Tabel 4.10 Portfolio Dasar Teknologi Informasi yang Berjalan

Portfolio Aplikasi

Apl

ikas

i

Uni

t Bis

nis y

ang

men

ggun

akan

Bia

ya (R

ibua

n)

Nila

i Pe

nyel

aras

an

Tin

gkat

laya

nan

Kua

litas

Inte

sint

as

Peng

guna

an

Amadeus Selling

Platform

Agen 253.460 2.675 2.5 4 Sedang

4.2.9.2 Portfolio proyek.

Proyek yang dalam tahap pengembangan, yaitu proyek Multi Protocol Label

Switching (MPLS)

61

Tabel 4.11 Business Value Scorecard MPLS

30 35 25 10

Men

capa

i tar

get P

emes

anan

tike

t ta

huna

n.

Men

gem

bang

kan

back

off

ice

sist

em.

Hub

unga

n ba

ik d

enga

n pe

rusa

haan

pe

nerb

anga

n.

Perb

aika

n da

n up

grad

e pr

oduk

.

Product Dept. 3 0 0 5 IT Dept. 4 0 0 3 Total 7 Rata-rata 3.5 0 0 4 Score 105 0 0 40 145  

Menggambarkan portfolio proyek dengan menganalisa dampak dan nilai resiko.

Skor portfolio MPLS

a. Dampak pada tujuan strategi perusahaan : 145

b. Nilai resiko terdiri atas :

o Resiko proyek atau organisasi = 9

o Ketidakpastian pendefinisian = 5

o Ketidakpastian teknis = 1

o Resiko infrastruktur Sistem Informasi = 9

o Resiko teknis TI = 5

o Resiko investasi = 5

o Resiko manajemen proyek = 9

62

Jumlah nilai resiko 9 + 5 + 1 + 9 + 5 + 5 + 9 = 43

c. Biaya investasi = Rp 585.676.000

Tabel 4.12 Biaya investasi MPLS

No. Keterangan Biaya 1. Biaya pasang MPLS Rp. 18.000.000

2. Biaya tahunan MPLS Rp. 383.880.000

3 Biaya install Internet Rp. 18.000.000

4 Biaya tahunan internet Rp. 143.696.000

5 Router Rp. 7.000.000

6 Sewa atap Rp. 15.100.000

Total Rp. 585.676.000

Tabel 4.13 Portfolio proyek MPLS

Nama Proyek

Proses bisnis atau kerja

yang didukung D

ampa

k

Res

iko

Ket

erga

ntun

gan

Bia

ya ta

huna

n (r

ibua

n)

Port

folio

MPLS

Pembuatan jaringan VPN dan intranet

dengan menggunakan

teknologi MPLS

145

43

5 585.676 Operasional

63

4.3 Management Agenda

Manajemen agenda adalah pertanyaan yang diajukan kepada pihak manajemen

peruahaan untuk mengetahui kekurangan manajemen dalam mengakomodir kebutuhan

perusahaan.

I. Pertanyaan bagi manajemen, untuk mengevaluasi faktor kritis kesuksesan dari

keputusan yang tepat/hasil yang tepat :

Tabel 4.14 Pertanyaan bagi manajemen, untuk mengevaluasi faktor kritis kesuksesan

dari keputusan yang tepat/hasil yang tepat :

Pertanyaan Manajemen Ya atau tidak Jika tidak, apa rencana untuk memperbaikinya

Apakah proses perencanaan bisnis dan TI terintegrasi dan berhubungan ?

Ya

Apakah inovasi yang dimungkinkan TI berdampak pada perencanaan bisnis dan menawarkan strategi bisnis baru?

Ya

Apakah prioritas investasi TI menyesuaikan dengan strategi bisnis?

Ya

Apakah keseluruhan pengeluaran TI yang mencakup pengembangan, operasional, perawatan dan pelayanan, setara dengan strategi bisnis?

Ya

Apakah bisnis TI dan kinerja teknis dimonitor?

Ya

Apakah tim bisnis dan manajemen TI secara konsisten melakukan proses manajemen yang meningkatkan kontribusi TI dengan performa bottom-line?

Tidak Tim bisnis dan manajemen TI harus melakukan proses bisnis secara konsisten untuk meningkatkan kontribusi TI dengan performa bottom line

Apakah proses perencanaan dan manajemen fokus pada keseluruhan pengeluaran TI. Baik investasi baru maupun TI yang sudah ada?

Ya

64

Apakah kedua manajer, TI dan bisnis, berpartisipasi secara efektif pada proses manajemen ini?

Ya

II. Pertanyaan bagi manajemen, mengenai rantai nilai strategi ke bottom-line dan

praktek NIE memungkinkan manajemen menghasilkan jawaban pada pertanyaan

yang tepat :

Tabel 4.15 Pertanyaan bagi manajemen, mengenai rantai nilai strategi ke bottom-line

dan praktek NIE memungkinkan manajemen menghasilkan jawaban pada pertanyaan

yang tepat.

Pertanyaan Manajemen Ya/Tidak? Jika tidak, apa rencana untuk memperbaikinya?

Apakah anda berinvestasi pada sumber daya yang tepat?

Ya

Apakah anda mengetahui apa saja yang dapat anda biayai?

Ya

Dapatkah anda mengurangi biaya TI yang tidak perlu?

Ya

Dapatkah anda menggunakan kembali sumber daya untuk mendukung proyek yang dibutuhkan?

Ya

Apakah anda dapat mengurangi biaya dari aktivitas yang kinerjanya kurang?

Ya

Apakah anda dapat dapat menterjemahkan strategi bisnis anda kedalam tindakan TI yang akan membuat hasil yang tepat?

Ya

Apakah anda mendapatkan hasil dan nilai yang sesuai dari semua sumber daya TI yang anda miliki?

Tidak Melakukan pengukuran baik secara langsung maupun tidak langsung terhadap keuntungan perusahaan

Apakah anda mampu untuk mengontrol biaya TI secara efektif?

Tidak Melakukan monitoring pengeluaran yang dilakukan departemen TI

65

III. Pertanyaan untuk manajemen mengenai hubungan TI dan dampaknya pada bottom-

line :

Tabel 4.16 Pertanyaan untuk manajemen mengenai hubungan TI dan dampaknya pada

bottom-line

Pertanyaan Manajemen Ya/Tidak? Jika tidak, apa rencana untuk memperbaikinya?

Apakah anda mengetahui tujuan strategi anda?

Ya

Apakah TI dapat dibuktikan mendukung tujuan strategi?

Ya

Apakah prioritas investasi TI menyesuaikan dengan tujuan strategi?

Ya

Apakah seluruh pengeluaran TI mencakup pengembangan, operasional, perawatan dan pelayanan, setara dengan tujuan strategi?

Ya

Dapatkah TI mengurangi pengeluaran yang tidak perlu?

Ya

Apakah anda mengevaluasi anggaran TI yang sudah ada berlawanan dengan tujuan strategi?

Ya

Apakah manajer TI dan manajer bisnis berpartisipasi secara efektif dalam proses manajemen ini?

Ya

66

IV. Pertanyaan untuk manajemen sebagai faktor kritis kesuksesan portofolio :

Tabel 4.17 Pertanyaan untuk manajemen sebagai faktor kritis kesuksesan portofolio

Pertanyaan Manajemen Ya/Tidak? Jika tidak, apa rencana untuk memperbaikinya?

Apakah anda mengelola proyek pengembangan dan proyek peningkatan sebagai portofolio proyek?

Ya

Apakah anda menganalisa pengeluaran TI yang ada dari sudut pandang portfolio?

Tidak Menganalisa pengeluaran TI dari sudut pandang portfolio

Apakah anda memeriksa aktivitas TI yang ada dari penyelarasan strategi?

Ya

Apakah anda memeriksa aktivitas TI yang ada dengan tingkat kualitas dan pelayanan?

Ya

Apakah anda mengetahui seberapa besar pengeluaran anda untuk jasa TI? Untuk manajemen TI?

Ya

Apakah anda memiliki strategi investasi untuk pengeluaran TI yang anda miliki?

Ya

Apakah anda memiliki strategi investasi untuk aplikasi yang ada?

Ya

Apabila anda melakukan portofolio sekarang. Mampukah anda menjaga informasi agar tetap akurat?

Ya

67

V. Pertanyaan untuk manajemen mengenai fokus pada hal yang tepat :

Tabel 4.18 Pertanyaan untuk manajemen mengenai fokus pada hal yang tepat

Pertanyaan Manajemen Ya/Tidak? Jika tidak, apa rencana untuk memperbaikinya?

Apakah perencanaan perusahaan dan proses manajemen menghasilkan tujuan strategi yang eksplisit dan dapat ditindak lanjuti?

Ya

Apakah semua tindakan dan pengeluaran TI dijalankan oleh tujuan strategi bisnis

Ya

Apakah aktivitas dan sumber daya TI direncanakan, diprioritaskan, dijalankan, dan diukur berdasarkan hubungan dan kontribusinya dengan hasil (outcome) bisnis?

Ya

Apakah sumber daya, baik pengeluaran yang berjalan maupun investasi baru, dialokasikan dan dianggarkan berdasarkan hubungan eksplisit dengan tujuan strategi?

Ya

Apakah peranan manajer secara jelas didefinisikan untuk meyakinkan partisipasinya dan mencegah terputusnya hubungan yang diciptakan budaya organisasi ?

Ya

Apakah semua aktivitas dan pengeluaran TI diatur kedalam portfolio sumber daya dan proses untuk keperluan perkiraan dampak, pengelolaan kinerja, perkiraan tingkat kualitas dan pelayanan serta komitmen sumber daya ?

Ya

Apakah perencanaan, prioritas, dan pengukuran mengkombinasikan “strategi kedalam tindakan” dengan kemampuan untuk menghadapi kejadian yang tidak diinginkan dan perubahan bisnis?

Ya

68

VI. Pertanyaan untuk manajemen mengenai mengadopsi proses yang efektif yang terkait

dengan CSF untuk menghasilkan keputusan yang tepat:

Tabel 4.19 Pertanyaan untuk manajemen mengenai mengadopsi proses yang efektif

yang terkait dengan CSF untuk menghasilkan keputusan yang tepat

Pertanyaan Manajemen Ya/Tidak? Jika tidak, apa rencana untuk memperbaikinya?

Perencanaan kebutuhan / pasokan – apakah perusahaan meningkatkan dampak strategis dan operasional pada investasi TI-nya?

Ya

Inovasi – apakah perusahaan memiliki inovasi yang bagus melalui TI pada produk, proses dan kinerja?

Ya

Prioritasasi – apakah perusahaan memilih investasi yang paling bernilai tinggi?

Ya

Penyelarasan – apakah perusahaan mendapat peningkatan dari kegiatan TI-nya?

Ya

Pengukuran kinerja – apakah penggunaan pengukuran kinerja mengarah pada perbaikan kinerja TI maupun bisnis?

Ya

Pengelolaan budaya – apakah perusahaan mampu untuk mengoptimalkan kontribusi TI pada kinerja bisnis?

Ya

Manajemen portfolio? Apakah semua investasi TI dan sumber daya berkontribusi pada kinerja bisnis

Ya

Pengelolaan dampak TI – Apakah pemanfaatan aplikasi yang efektif pada praktek NIE di semua area bisnis telah meningkatkan pendapatan pada TI?

Ya

69

VII. Pertanyaan untuk manajemen mengenai penanganan masalah-masalah yang umum

terjadi pada praktek:

Tabel 4.20 Pertanyaan untuk manajemen mengenai penanganan masalah-masalah yang

umum terjadi pada praktek

Pertanyaan Manajemen Ya/Tidak? Jika tidak, apa rencana untuk memperbaikinya?

Apakah terdapat masalah umum dari ketiadaan hubungan dari proses? Ya

Apakah terdapat masalah umum dari pola pikir lama dan harapan-harapan kosong?

Ya

Apakah budaya kita merintangi manajer bisnis dan TI untuk mereka bekerjasama?

Ya

Sanggupkah proses pengelolaan TI bekerja baik dengan proses manajemen perusahaan seperti menganggarkan?

Ya

Apakah manajer mengharapkan sesuatu salah berjalan? Tidak Selalu berharap dan bertindak

dengan harapan yang baik. Apakah manajer bisnis demikian nyaman dengan cara mereka bekerja sekarang dan akan menolak bila ada setiap perubahan yang signifikan?

Ya

Dapatkah manajer bisnis bersuara bulat tentang kebutuhan mereka dan apa yang harus dilakukan TI untuk memuaskan mereka?

Ya

70

4.4 Pembahasan

Rencana strategi bisnis merupakan hasil dari pembahasan arahan strategi PT.

Amadeus Indonesia, berikut beberapa rencana strategi bisnis yang ada pada PT.

Amadeus Indonesia, dalam mencapai tujuan antara lain :

Pencapaian target tahunan untuk pemesanan tiket oleh Amadeus melalui

agen-agennya.

Melengkapi back office system internal seperti pembelian sistem accounting

yang baru.

Bekerjasama dengan perusahaan penerbangan untuk menentukan fare expert

yaitu harga yang ada di sistem amadeus adalah harga net fare dari perusahaan

penerbangan tersebut.

Perbaikan produk atau upgrade Amadeus Selling Platform.

Keempat strategi yang telah ditetapkan oleh manajemen perusahaan, mudah

dan mampu dipahami serta dilaksanakan oleh seluruh karyawan yang ada dalam

perusahaan PT. Amadeus Indonesia, karena dilakukan dan dikembangkan sesuai

dengan kapabilitas sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan sehingga diharapkan

dalam kurun waktu empat atau lima tahun kedepan dapat direalisasikan dan dapat

terwujud sesuai dengan maksud dan tujuan yang telah ditetapkan dari awal serta

dapat meningkatkan performa pada bottom-line.

Dengan arahan strategi yang telah ditentukan, Investasi TI yang tepat sesuai

dengan pemenuhan arahan stategi perusahaan akan mendorong tindakan dan

71

menghasilkan dampak yang baik pada bottom-line dengan melihat dari segi kualitas,

ketergantungan dan penyelarasan pada aplikasi, infrastruktur, layanan dan

manajemen TI. Agar target arahan strategi tercapai maka rencana strategis yang

diterapkan dengan melakukan keseimbangan investasi antara strategis maupun

operasional. Dengan demikian perolehan dari investasi yang dilakukan perusahaan

adalah efektifitas dan efisiensi dari segi waktu, biaya, data, informasi, tenaga dan

proses bisnis.

4.4.1 Total IT Cost

Menggambarkan secara keseluruhan pengeluaran TI dan alokasi sumber daya

keuangan yang dikeluarkan.

Persentase total IT Cost

Gambar 4.6 Total IT Cost

Berdasarkan gambar 4.6 diketahui bahwa biaya yang dikeluarkan selama 1 tahun

untuk Lights-On lebih besar dibandingkan biaya untuk proyek atau investasi baru.

72

Untuk Lights-On biaya yang dikeluarkan sebesar 77 % atau Rp 217.000.000 yang

didapat dari seluruh biaya operasional yang dikeluarkan dan proyek sebesar 23 %

atau Rp 65.000.000 yang didapat dari biaya yang diperlukan untuk proyek yang

ingin dikembangkan. Dengan adanya persentase ini, manajemen dapat melihat

perbandingan biaya antara Lights-On (sistem aplikasi yang sedang berjalan) dengan

proyek.

4.4.2 Hasil analisis Portfolio

Hubungan Kualitas Dengan Nilai Penyelarasan Strategis

Gambar 4.7 Hubungan Kualitas dengan Penyelarasan terhadap Biaya Aplikasi

73

Berdasarkan Gambar 4.7 dapat dijelaskan tentang hubungan kualitas dengan nilai

penyelarasan terhadap biaya aplikasi, dengan rincian sebagai berikut :

o Amadeus Selling Platform memliliki nilai kualitas sebesar 4 dan nilai

penyelarasan sebesar 2.675 maka Lights-On ini termasuk dalam kategori

sedang (non-critical, stabilize) namun harus dapat ditingkatkan kinerjanya.

Jadi strategi investasi berdasarkan hubungan kualitas dengan penyelarasan

strategi untuk Lights-On aplikasi adalah sebagai berikut :

o Strategi investasi pada aplikasi Amadeus Selling Platform adalah merupakan

sebuah aplikasi yang memerlukan perawatan dan peningkatan yang sedikit,

memiliki nilai penyelarasan sedang dengan kualitas tinggi, dan sudah

mendukung arahan strategi bisnis.

Hubungan Ketergantungan Dengan Kualitas

Gambar 4.8 Hubungan Ketergantungan dengan Kualitas terhadap MPLS

74

Berdasarkan Gambar 4.8 dapat dijelaskan tentang hubungan ketergantungan

dengan kualitas terhadap MPLS, dengan rincian sebagai berikut :

o MPLS memliliki nilai ketergantungan sebesar 5 dan nilai kualitas sebesar 4.

Gambar 4.9 Total biaya (Rp ribuan) Lights-on berdasarkan biaya dan kategori

Berdasarkan Gambar 4.9 dapat dijelaskan tentang hubungan total biaya Lights-

On berdasarkan biaya dan kategori, dengan rincian sebagai berikut :

o Lights-On memliliki total biaya sebesar Rp. 253.460.000 dengan kategori

stabil.

4.4.3 Hasil Analisis Demand/Supply Planning

4.4.3.1 Strategic IT Agenda

Agenda strategi yang akan dilakukan oleh departemen TI.

75

Tabel 4.21 Strategic IT Agenda

Arahan Strategi Tujuan Strategi Inisiatif Strategi Mengoptimalkan penggunaan alur proses bisnis

Meningkatkan alur proses administrasi, dan operasional

Melakukan enhancement dan integrasi terhadap aplikasi yang telah berjalan dengan menggunakan aplikasi PC-CMS

Komunikasi suara antar cabang di Indonesia dengan biaya yang terjangkau

Mengurangi penggunaan jaringan interlokal Telkom

Mengimplementasikan jaringan Voice Over Internet Protocol (VOIP)

Direct report dan penggunakan Knowledge Management

Dokumentasi pekerjaan serta pengukuran key performance indicator karyawan

Menggunakan Siebel CRM Yang merupakan aplikasi berbasis web

4.4.3.2 Strategic IT Plan

Perencanaan strategis TI untuk mendukung kebutuhan TI adalah sebagai

berikut:

- Pengadaan infrastruktur, sarana dan prasarana, staf pendukung, dan serta

penyelarasan proses bisnis sesuai dengan Standard Operating Procedure.

- Menyediakan informasi yang dibutuhkan secara cepat dalam mendukung

jalannya operasional perusahaan.

- Meningkatkan efisiensi biaya TI dengan memberikan pelayanan dan solusi

yang tepat atas masalah TI sesegera mungkin untuk mengurangi atau

menekan kerugian yang terjadi akibat masalah TI tersebut serta dengan

mengendalikan pengeluaran TI agar tidak melebihi anggaran yang telah

ditetapkan.

- Meningkatkan keberadaan departemen TI sebagai penyedia dukungan TI

pilihan dengan menyediakan aplikasi dan pelayanan TI yang berkualitas

76

kepada perusahaan, serta mempersiapkan infrastruktur TI yang dibutuhkan

untuk kebutuhan perusahaan

- Menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas dan dapat diandalkan

dalam bidang TI.

4.4.3.3 Strategic IT Requirement

Proses demand/supply ini digunakan untuk memecahkan masalah

ketiadaan hubungan antara bussiness plan dan IT plan. Hasilnya adalah :

Tabel 4.22 Strategic IT Requirement

Tahun Perencanaan Penggunaan TI 1 IP Telephony 2 Apply kontrak dengan vendor (H/W) 3 Remote Solving 4 Local Content 5 Private Connection for big agents

4.4.4 Innovation

Innovation yaitu merubah kesempatan TI menjadi strategi bisnis baru, dan cara

untuk TI mendukung arahan strategi yang sudah ada.

4.4.4.1 Perencanaan Innovation

Perencanaan Innovation NIE terdiri dari 4 komponen yaitu :

1. Business and Technology Monitoring

Merupakan sebuah review untuk teknologi informasi dan manajemen

bisnis terhadap kegiatan bisnis dan teknologi informasi yang dapat berdampak

pada bisnis perusahaan. Proses ini menghasilkan sebuah teknologi informasi dan

77

laporan status bisnis dan penggunaan sumber daya di luar perusahaan yang

berjalan pada PT. Amadeus.

Pada bagian ini lebih berfokus pada perubahan apa yang dapat

mempengaruhi proses bisnis, diantaranya :

SOP yang baik sehinggga alur kerja seluruh departemen yang ada semakin

teratur dan memberikan hasil yang maksimal.

Pemakaian sistem PC-CMS yang menjadi jembatan komunikasi antar

departemen.

2. Innovation Visioning

Pada tahap ini akan dikembangkan beberapa alternatif yang dapat

memberikan arah yang jelas pada perusahaan untuk menjawab perubahan yang

terjadi. Tahap ini berfokus pada apa yang telah dilakukan PT. Amadeus, untuk

mengembangkan bisnisnya sesuai investasi yang telah dilakukan dengan strategi

bisnis yang telah ditetapkan

Alternatif yang dapat mendukung strategi bisnis baru adalah sebagai

berikut :

Mengembangkan business intelligence untuk menangkap semua informasi

mengenai kondisi pasar industri, area perluasan pangsa pasar, area yang

berpotensial menjadi tempat pemasaran produk, data tentang pesaing,

pelanggan, dan supplier sehingga diharapkan perusahaan dapat mengetahui

kelemahan dan kelebihan atau tindakan yang diambil dari pesaing,

mengetahui area pemasaran produk yang dibutuhkan oleh pelanggan.

78

3. Innovation Business Choice

Hal-hal yang harus dilakukan adalah :

Melakukan data cleansing agar terdapat kesinambungan data antara

program CRM dengan PC-CMS.

Menyediakan infrastruktur, sarana dan prasarana serta semua sumber

daya yang ada dalam perusahaan, yang mendukung dalam proses

pembuatan business intelligence.

4. Actionable Innovation

Hal-hal yang akan dilakukan adalah :

Meningkatkan kemampuan seluruh aplikasi – aplikasi yang telah

diimplementasikan untuk mendukung dan mengoptimalkan fungsi-fungsi

departemen dalam proses bisnis.

Mengimplementasikan dan melakukan penelitian mengenai proyek yang

akan diterapkan sesuai dengan Strategic IT Recruitment.

4.4.5 Hasil Analisis Portfolio Proyek

Analisa portfolio proyek berdasarkan data dari portfolio terdapat beberapa

hubungan yang mendukung pembuatan keputusan, dengan hasil analisa tersebut

maka dapat membantu manajemen dalam membuat keputusan tentang proyek.

79

4.4.5.1 Persentase biaya portfolio proyek

Gambar 4.10 Persentase biaya proyek

Berdasarkan Gambar 4.10 dapat dijelaskan tentang persentase biaya proyek,

dengan rincian sebagai berikut :

o Lights-On memliliki total biaya sebesar Rp. 253.460.000 (30%) dan

proyek memiliki total biaya sebesar Rp 585.676.00 (70%).

80

4.4.5.2 Prioritization

Melakukan prioritasasi berdasarkan analisa dampak dan resiko.

Gambar 4.11 Analisa dampak dan resiko terhadap biaya

Berdasarkan Gambar 4.11 dapat dijelaskan tentang analisa dampak dan resiko

terhadap biaya, dengan rincian sebagai berikut :

o MPLS memliliki nilai resiko sebesar 43 dengan dampak sebesar 145.

4.4.6 Hasil Manajemen Agenda

Dari wawancara terhadap manajer TI dan bisnis mengenai managemen

agenda dapat ditarik beberapa kesimpulan, yaitu :

o Keputusan yang tepat/hasil yang tetap selama ini belum dijalankan secara

konsisten dan sinkron antara manajer TI dan manajer bisnis. Untuk itu

diperlukan konsistensi untuk mencapai Critical Success factor agar

keputusan yang tepat/hasil yang tepat tidak sia-sia dan tercapai segala tujuan

yang telah diputuskan.

81

o Harus ada agenda tentang pengeluaran TI secara efektif agar segala sumber

daya yang telah dikeluarkan oleh TI sesuai dengan apa yang diharapkan.

o Monitoring pengeluaran TI sangat dibutuhkan untuk menekan pengeluaran

TI yang tidak perlu sehingga diperlukan suatu agenda yang bisa

mengevaluasi pengeluaran TI yang tidak perlu

o Dalam merancang suatu agenda manajemen PT. Amadeus Indonesia,

diharapkan membuat portfolio untuk memetakan segala aktivitas,

pengeluaran biaya dan strategi kebijakan yang ingin diterapkan untuk

mendukung rencana strategis pencapaian perusahaan.