bab 3,4,5
TRANSCRIPT
BAB III
TINJAUAN KASUS
Didalam bab ini dibahas tentang Asuhan Keperawatan pada Tn. S Dengan kasus
Stroke di ruang ICU Rumah Sakit Angkatan Laut Dr, Midiyato S Tanjungpinang dari
tahap pengkajian sampai dengan tahap evaluasi.
3.1 Pengkajian
Pada tahap ini, penulis memperoleh informasi berupa 2 (dua) buah data yaitu data
objektif yang didapat langsung melalui pengamatan langsung. Pemeriksaan fisik dengan
menggunakan 4 (empat) teknik yaitu inspeksi, palpasi, perkusi, dan auskultasi, catatan
medik dan hasil pemeriksaan penunjang berupa hasil laboratorium serta pemeriksaan
tanda-tanda vital. Data objektif diperoleh langsung dari klien dan keluarga. Pengkajian ini
dilakukan pada tanggal 11 Juli 2011 dari pukul 08.00 WIB sampai dengan 14.00 WIB.
Adapun data yang didapat adalah :
3.1.1 Biodata
A. Identitas pasienNama : Tn.SJenis kelamin : Laki - lakiUmur : 72 TahunStatus perkawinan : MenikahAgama : IslamPendidikan : SRPerkerjaan : PensiunanAlamat : Sei- datuk kijangTanggal masuk RS : 10 juli 2011- 20.55 WibRuangan : ICU RSALGolongan darah : OTanggal pengkajian : 11-13 juli 2011Diagnosa medis : Stroke
57
B. Keluhan utamaPada saat pengkajian tanggal 11 juli 2011, klien mengatakan sering mengalami nyeri di dada yang menyebar sampai ke punggung dengan skala nyeri 3, nyeri ringan. Nyeri berlangsung tiba - tiba dan menggangu aktivitas.
C. Riwayat Kesehatan SekarangKlien mengatakan masuk sakit karena tiba-tiba badan merasa lemas setelah menghadiri acara keluarga. Seharusnya pada tanggal 9 juli 2011, Tn.S melakukan kontrol pemeriksaan kesehatan di dokter, namun klien mengatakan tidak memeriksa diri karena merasa sehat. Saat tiba di UGD, bicara klien pelo dan tidak jelas.
D. Riwayat Kesehatan Masa LaluKlien mengatakan mempunyai riwayat penyakit jantung, berdasarkan data sekunder dari buku status klien, klien mempunyai riwayat penyakit jantung koroner. Klien mengatakan tidak mempunyai alergi makanan dan obat- obatan.
E. Riwayat Kesehatan Keluarga
Keterangan :
58
: Laki-laki dan perempuan meninggal: Laki-laki
: Perempuan: Klien: Tinggal serumah
Kedua oarang tua klien telah meninggal , dan kedua orang tua istri klien juga sudah meninggal. Klien mengatakan kedua orang tua klien meningal karena sudah tua. Klien mempunyai 7 orang anak, 4 orang laki –laki dan 3 orang perempuan. Anak kedua klien meninggal karena kecelakaan.
F. Riwayat PsikologiBahasa yang digunakan sehari – hari oleh klien dan keluarga adalah bahasa indonesia. Klien merantau ke Tanjungpinang sejak tahun 1962. Sebelumnya klien tinggal di bangka belitung bersama kedua oarang tuanya. Klien mengatakan mempunyai hubungan yang baik dengan klien. Tampak keluarga klien memberikan perhatian kepada klien.
G. Pemeriksaan Fisik1. Keadaan umum
Klien tampak baik, terpasang infus NaCl drip lapibal 7 tetes/menit dan syringe pump inovoid 5,5 cc/jam ditangan kiri kilen
2. Tanda –tanda vitalTD : 100/80 mmHgSuhu : 36,9°cNadi : 102 x/ menitRR : 22 x/menitSpO2 : 94 %
3. Kepala
59
Bentuk kepala klien bulat, distribusi rambut tidak merata, rambut berwarna putih, tidak terdapat lesi dikepala, rambut klien tampak berminyak, tekstur rambut halus.
4. Mulut Dan TengorokanMukosa mulut klien lembab, gigi klien tidak lengkap, tidak ada perdarahan pada gusi, klien tidak dapat menyunyah makanan dengn tekstur yang kasar karena jumlah gigi yang tidak lengkap.
5. LeherTidak ada pembesaran kelenjar tiroid dan tidak ada kaku kuduk
6. Sistem PenglihatanKedua mata klien simetris, konjungtiva anemis, sklera anikterik tidak terdapat edema pada palpepra.
7. Sistem Pendengaran Telinga klien simetris, terdapat lubang telinga ketajaman pendengaran klien baik, klien dapat mendengar suara mahasiswa dengan jelas.
8. Sistem IntergumenKulit klien berwarna sawo matang, tidak terdapat luka pada kulit, turgor kulit kembali dalam 2 detik.
9. Sistem SirkulasiTekanan darah 100/80 mmHg, nadi 102 x/ menit, capillary refill selama 2 detik.
10. Sistem PernapasanTulang hidung dan septum nasi simetris, frekuensi pernapasan 22x /menit, irama pernapasan teratur, klien tidak mengalami sesak napas, tidak ada batuk dan tidak ada sputum.
60
11. Sistem SarafTingkat kesadaran : compos mentisGCS : Eye = 4 Verbal = 5 Motorik = 6Total :15
12. Sistem PerkemihanKlien tidak terpasang kateter, warna urine kuning jernih.
13. Sistem Muskuluskletal
4 4
4 4
H. Pola kebiasan sehari-hari1. Pola Istirahat Dan Tidur
Selama dirumah sakit klien mengatakan tidur dengan nyenyak, pada malam hari klien tidur sekitar ± 8-9 jam. dan pada siang hari ± 1 jam.
2. Pola EliminasiKlien tidak terpasang kateter, klien BAK menggunakan pispot, klien tidak dapat berjalan ke kamar mandi karena menggunakn syringe pump ditangan kiri klien , klien BAK ± 4-5 x sehari. Selama dirawat di rumah sakit, klien BAB 1x dengen konsistensi feses lembek dan berwarna coklat. Klien mengatakan sebelum dirawat pola BAB 1-2x sehari.
3. Pola Makan MinumKlien makan 2 x sehari , klien mengatakan selama dirawat di rumah sakit klien jarang makan karena kurang cocok dengan menunya. Klien minum ± 1 botol aqua 1500 ml. Klien terpasang infus NaCl drip lapibal 7 tetes permenit.
61
4. Pola AktifitasSelama dirawat di rumah sakit klien hanya duduk dan berbaring di tempat tidur.
I. Hasil Pemeriksaan PenunjangTanggal Pemeriksaan
DiagnostikHasil Nilai Normal
9 Juli 2011
Hemoglobin
LeukositEritrositTrombositHematokrit
Gula darah sewaktuCholesterolHDL CholesterolLDL CholesterolTrigliseridaAsam Urat
UreumCreatininSGOTSGPT
11,5 gr%
7400/mm³4,1
juta/mm³177.000/
mm³37%
112 mg/dl195 mg/dl45 mg/dl
137 mg/dl66 mg/dl96 mg/dl
60,4 mg/dl1,1 mg/dl109 mg/dl84 mg/dl
P :14-18 gr%W:13-16 gr%4000-1000/mm³
4-6 juta/mm³150000-45000/
mm³P :40-48%W:37-43%
80-120mg/dl150-220 mg/ld
35-55 mg/dl<150 mg/dl<200 mg/dl
P : 3,4-7,0 mg/dlW : 2,4-5,7 mg/dl
10-50 mg/dl0,5-1,1 mg/dl
P: <37u/LW : <31 u/L
J. Penatalaksanaan dan TerapiJenis terapi Dosis
CPGInovad pumpDigoxin
1 x 75 gram5,5 cc/ jam1 x 1 gram
62
LexonalAstin ForceNaCl drip lapibal infus
1 x 1 gram1 x 1 gram
7 tetes/ menit
K. Data Fokus
Data objektif Data subjektif
- Klien terpasang infuse NaCl drip
Lapibal 7 tetes/menit dan syringe
pump inovad 5,5 cc/jam pada tangan
kiri.
- TTV
Suhu : 36,9o C
TD : 100/80 mmHg
Nadi : 102 x/menit
RR : 22 x/menit
SpO2 : 94 %
- Klien tampak lemah
- Klien tampak memegang bagian
dada yang terasa nyeri
- Klien tampak meringis
- Klien mengatakan badan terasa lemah
- Klien mengatakan nyeri dada hingga
kepunggung.
- Klien mengatakan skala nyeri 3, nyeri
ringan.
- Klien mengatakan nyeri mengganggu
aktivitas
- Klien mengatakan memiliki riwayat
penyakit stroke
- Klien mengatakan tidak dapat berjalan
karena terpasang infus dan syringe
pump pada tangan kiri klien.
L. Analisa DataNama : Tn S Umur : 72 tahun Ruangan : ICU
No Data Etiologi Masalah
1 Data Objektif :
- Klien terpasang infuse NaCl drip Lapibal
7 tetes/menit dan syringe pump inovad 5,5
cc/jam pada tangan kiri.
- TTV
Suhu : 36,9o C
TD : 100/80 mmHg
Kelemahan fisik Intoleransi
aktivitas
63
Nadi : 102 x/menit
RR : 22 x/menit
SpO2 : 94 %
- Klien tampak lemah
Data Subjektif :
- Klien mengatakan memiliki riwayat
penyakit stroke
- Klien mengatakan tidak dapat berjalan
karena terpasang infus dan syringe pump
pada tangan kiri klien.
Data Objektif :
- Klien tampak memegang bagian dada
yang terasa nyeri
- Klien tampak meringis
Data Subjektif :
- Klien mengatakan nyeri dada hingga
kepunggung.
- Klien mengatakan skala nyeri 3, nyeri
ringan.
- Klien mengatakan nyeri mengganggu
aktivitas
Agen biologis Nyeri
II. Diagnosa Keperawatan 1. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan fisik2. Nyeri berhubungn dengan agen biologis
III. Intervensi Keperawatan
NoDiagnosa
KeperawatanTujuan & Kriteria Hasil Intervensi Rasional
1. Intoleransi
aktivitas
berhubungan
Setelah dilakukan
tindakan keperawatan
selama 3x24 jam
1. Observasi tanda-
tanda vital setiap 4
jam
1. Mengkaji
respon
fisiologis
64
dengan
kelemahan
fisik
Nyeri
berhubungan
dengan agen
biologis
diharapkan kebutuhan
aktivitas terpenuhi
ditandai dengan :
- Kekuatan otot
klien menjadi
5 5
5 5
- Klien mampu
berjalan sendiri
tanpa bantuan
Setelah dilakukan
tindakan 3x24 jam
diharapkan nyeri
hilang/terkontrol yang
ditandai dengan :
- Klien tampak
rileks
- Mengikuti
program yang
dilanjutkan
- Menggabungkan
keterampilan
relaksasi &
aktivitas untuk
2. Lakukan latihan
rentang gerak pada
pagi hari
3. Evaluasi adanya
aktivitas
4. Catat respon
kardiopulmonal
terhadap aktivitas
1. Kaji nyeri, catat
lokasi, karakteristik,
derajat (skala 0-10)
2. Anjurkan teknik
relaksasi latihan nafas
dalam, distraksi
3. Berikan klien posisi
nyaman pada waktu
tidur/ duduk di kursi
klien.
2. ROM dapat
membantu
menguatkan
otot pasien.
3. Peningkatan
aktivitas
menunjukkan
adanya
kemajuan
dan kekuatan
otot
4. Peningkatan
kardiopulmo
nal biasanya
terjadi
setelah
aktivitas.
65
mengontrol nyeri
IV. Implementasi dan Evaluasi KeperawatanNama : Tn SUmur : 72 tahunRuangan : ICU
No Hari/ Tanggal/ Jam
Implementasi Evaluasi
66
1
2
Rabu13 Juli 201108.00-14.00
Rabu 13 Juli 201108.00-14.00
1. Mengobservasi tanda-tanda
vital :
Suhu : 36,7o C
TD : 110/80 mmHg
Nadi : 96 x/menit
RR : 20 x/menit
SpO2 : 96 %
2. Membantu pasien mobilisasi
3. Membantu klien melakukan
ROM pasif
1. Mengkaji nyeri, karakteristik, skala 2, nyeri ringan.
2. Mengajarkan teknik relaksasi latihan nafas dalam
3. Memberikan posisi yang nyaman pada klien saat duduk
S : Klien mengatakan masih
terasa lemah
O : Klien sudah mampu
mengangkat tangan dan
makan sendiri
A :
Masalah teratasi sebagian
P :
Intervensi dilanjutkan
- Observasi tanda-tanda
vital
- Membantu klien
melakukan ROM pasif
S : klien mengatakan nyeri berkurangO: klien tampak lebih rileks, skala nyeri 2, nyeri ringan.A : masalah teratasi sebagianP : intervensi dilanjutkan
- Mengkaji nyeri- Memberikan posisi yang nyaman pada saat klien duduk
67
BAB IV
PEMBAHASAN
Dalam BAB ini, penulis akan membahas dan membandingkan pelaksanaan asuhan
keperawatan pada klien Tn.S dengan Stroke diruang ICU RSAL Dr.Midiyato S.
Tanjungpinang yang dilakukan selama 4 hari dari tanggal 11 Juli 2011 hingga 14 Juli 2011.
Pada pembahasan kasus, penulis mencoba melakukan studi perbandingan antara
landasan teori yang dikemukakan dalam BAB II dengan kenyataan dalam pelaksanaan
asuhan keperawatan terhadap Tn.S dengan Stroke.
Fokus pembahasan penulis berdasarkan pada setiap tahap dalam proses keperawatan yang
dimulai dengan tahap pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan, pelaksanaan dan
evaluasi.
4.1 Pengkajian
A. Identitas Klien.
Pada tinjauan teori dan kasus yang perlu dikaji dari identitas klien adalah nama, jenis
kelamin, pendidikan, umur, status, pekerjaan, alamat, agama, tanggal masuk rumah
sakit, ruangan, kamar klien, dan penanggung jawab dalam perawatan. Hal ini berguna
agar Asuhan Keperawatan yang tepat dapat dilakukan sesuai dengan individu yang
bersangkutan.
B. Riwayat Keperawatan
Riwayat keperawatan perlu dikaji dalam membuat Asuhan Keperawatan yang
diperoleh dari keluarga klien.
C. Keluhan Utama.
Pada saat pengkajian, klien mengatakan sering mengalami nyeri di dada yang menyebar sampai ke punggung dengan skala nyeri 3, nyeri ringan. Nyeri berlangsung tiba - tiba dan menggangu aktivitas.
D. Pemeriksaan Fisik.
Pemeriksaan fisik dilakukan secara head to toe. Hal ini perlu dikaji untuk mengetahui
status kesehatan klien dan dapat membuat rencana tindakan keperawatan serta
melaksanakannya dengan tepat.
68
E. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan dengan pada klien dengan stroke adalah
pemeriksaan kadar glukosa darah sewaktu dan puasa. Pada tinjauan kasus
pemeriksaan penunjang yang dilakukan adalah pemeriksaan gula darah sewaktu dan
pemeriksaan laboratorium hematologi, yaitu hemoglobin, leukosit dan trombosit.
IV.2 Diagnosa Keperawatan
Setelah mendapatkan data dari pengkajian, selanjutnya data tersebut diinterpretasikan
dan dianalisa untuk mengetahui masalah keperawatan yang muncul. Kemudian penulis
menentukan dan menegakkan diagnosa keperawatan utama terhadap Tn.S dengan Stroke.
Pada tinjauan kasus, penulis menemukan dua diagnosa keperawatan yang muncul,
yaitu :
1. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan fisik2. Nyeri berhubungan dengan agen biologis
Sedangkan pada teoritis diagnosa keperawatan yang mungkin muncul pada klien
dengan stroke ada 9 (sembilan) diagnosa keperawatan.
IV.3 Perencanaan
Dalam tinjauan teoritis perencanaan keperawatan ditujukan pada setiap masalah yang
muncul, sedangkan pada kasus penulis menambahkan jangka waktu pencapaian tujuan.
Hal ini juga penting untuk mengevaluasi tindakan yang diberikan pada klien untuk
mengetahui perkembangan status kesehatan klien.
IV.4 Pelaksanaan
Tahap ini merupakan tahap perencanaan didalam tindakan yang nyata yang
diharapkan dari tindakan keperawatan yang telah dilaksanakan dengan intervensi yang
disusun, walaupun ada sebagian yang tidak bisa dilaksanakan karena minimnya waktu
yang diberikan dan sarana yang kurang memadai. Walaupun demikian dalam
melaksanakan asuhan keperawatan penulis mendapat hambatan dan kesulitan yang
berupa ketidak mampuan dalam mengawasi pasien selama 3 x 24 jam terhadap klien.
IV.5 Evaluasi
Evaluasi merupakan tahap terakhir dari proses keperawatan. Kegiatan evaluasi ini
adalah membandingkan hasil yang telah dicapai setelah implementasi keperawatan
dengan tujuan yang diharapkan dalam perencanaan.
69
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Setelah diberikan Asuhan Keperawatan pada klien dengan stroke, maka penulis dapat
menyimpulkan bahwa terdapat beberapa kesenjangan antara teori dan kasus yang terjadi
dilapangan.
Menurut WHO, stroke adalah manifestasi klinik dari gangguan fungsi serebral, baik
fokal maupun menyeluruh yang berlangsung dengan cepat.
Dalam melaksanakan asuhan keperawatan dari tanggal 11 Juli 2011-14 Juli 2011
diagnosa keperawatan yang muncul adalah :
1. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan fisik2. Nyeri berhubungan dengan agen biologis
Rencana tindakan keperawatan yang dibuat harus berdasarkan pada diagnosa
keperawatan yang muncul pada klien untuk mengatasi masalah yang ada pada klien saat
ini dan dilakukan berdasarkan prioritas masalah.
5.2 Saran
Dalam kesimpulan diatas maka penulis dapat mengemukakan saran – saran sebagai
berikut :
5.2.1 Dalam memberikan asuhan keperawatan pada pasien Stroke perawat harus
memahami konsep dasar asuhan keperawatan Stroke sehingga asuhan
keperawatan dapat terlaksana dengan baik
5.2.2 Dalam melakukan tindakan keperawatan harus melibatkan pasien dan
keluarganya serta tim kesehatan lainnya. Sehingga data yang diperoleh sesuai
dengan tindakan yang dilakukan.
5.2.3 Dalam melakukan tindakan keperawatan disarankan untuk mengevaluasi tindakan
tersebut secara terus menerus
70