2 kation gol 3,4,5
TRANSCRIPT
20
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kimia analisa adalah ilmu yang mempelajari cara-cara penganaliasaan zat
kimia yang terdapat didalam suatu senyawa atau larutan yang akan di analisa baik
kadar maupun jenisnya.
Analisa kualitatif atau disebut juga analisa jenis adalah untuk menentukan
macam-macam jenis zat atau komponen. Komponen bahan yang di analisa dalam
melakukan analisa kita mempergunakan sifat-sifat zat atau bahan baik sifat-sifat fisik
maupun sifat-sifat kimianya.
Suatu senyawa dapat di uraikan menjadi anion dan kation. Analisa anion dan
kation bertujuan untuk menganalisa adanya ion dalam sampel. Analisa kation-kation
juga dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari seperti dalam pemeriksaan darah,
urine dan sebagainya.
Analisa kualitatif memiliki dua aspek penting yaitu pemisahan dan
identifikasi dimana kedua aspek ini didasari oleh kelarutan sifat penguapan dan
ekstraksi. Analisa campuran kation-kation memerlukan pemisahan kation secara
sistematik dalam golongan dan selanjutnya diikuti masing-masing golongan ke dalam
sub golongan dan komponen-komponennya. Pada analisa kualitatif ada tiga reaksi
yang dilakukan untuk mengidentifikasi suatu sampel yaitu selektif, spesifik, dan
sensitif. Berdasarkan hal tersebut maka dilakukan praktikum kali ini agar dapat
dipahami cara menganalisa suatu sampel. Dalam praktikum ini logam-logam yang
diidentifikasi yaitu logam-logam golongan III, IV, dan V.
1.2 Tujuan
- Mengetahui aplikasi di kehidupan sehari-hari dan analisa kation
- Mengetahui ciri-ciri khas logam-logam golongan III, IV, dan V
21
- Mengetahui cara membedakan Fe2+ dan Fe3+
22
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Analisa kimia adalah penyelidikan kimia yang bertujuan untuk mencari susunan
atau campuran persenyawaan didalam suatu sampel.
Analisa kimia terdiri dari analisa kualitatif yaitu penyelidikan kimia mengenai
jenis unsur atau ion yeng terdapat dalam suatu zat tunggal atau campuran. Suatu
proses dalam metoda mendeteksi keberadaan suatu unsur kimia dalam cuplikan yang
tidak diketahui. Analisa kualitatif merupakan salah satu cara yang paling efektif
untuk mempelajari kimia dan unsur-unsur serta ion-ionnya dalam larutan. Dalam
metode analisis kualitatif, kita menggunakan beberapa pereaksi diantaranya pereaksi
golongan dan pereaksi spesifik, kedua pereaksi ini dilakukan untuk mengetahui jenis
anion/kation suatu larutan.
Metode dalam melakukan analisa kualitatif ini dilakukan secara konvensional,
yaitu memakai cara visual yang berdasarkan kelarutan .
Pengujian kelarutan dilakukan pertama-tama dengan mengelompokan ion-ion
yang mempunyai kemiripan sifat. Pengelompokan dilakukan didalam bentuk
pengendapan dimana penambahan pereaksi tertentu dengan mampu mengendapkan
kelompok ion tersebut. Kelompok-kelompok ion tersebut adalah golongan klorida (I),
golongan sulfida (II), golongan hidroksida (III), golongan sulfida (IV), golongan
karbonat (V), dan golongan sisa (VI).
Metode dalam melakukan analisis kualitatif ini dilakukan secara konvensional,
yaitu memakai cara visual yang berdasarkan kelarutan. Pengujian kelarutan dilakukan
pertama-tama dengan mengelompokan ion-ion yang mempunyai kemiripan sifat.
Pengelompokan dilakukan dalam membentuk pengendapan dimana penambahan
pereaksi tertentu maupun mengendapkan sekelompok ion-ion. Cara ini menghasilkan
enam kelompok yang telah disebutkan diatas. Dalam kation ada beberapa golongan
yang memiliki ciri khas tertentu diantaranya :
23
1. Golongan III
Kation golongan ini tidak bereaksi dengan asam klorida encer. Namun kation ini
membentuk endapan dengan ammonium sulfida dalam suasana netral/amoniakal.
Kation golingan ini yaitu Co, Fe, Al, Cr, Mn, Zn.
2. Golongan IV
Kation golongan ini bereaksi dengan golongan I, II, III kation ini membentuk
endapan dengan ammonium karbonat, ion golongan ini adalah Ba, Ca, Sr.
3. Golongan V
Kation-kation yang umum, yang tidak bereaksi dengan reagensia-reagensia
golongan sebelumnya, merupakan golongan kation yang terakhir. Kation
golongan ini meliputi Mg, K, NH4+ (Svehla, 1986).
Kimia analisa secara garis besar dibagi dalam dua bidang yang disebut analisa
kualitatif membahas identifikasi zat-zat. Urusannya adalah unsur atau senyawa yang
terdapat dalam suatu sample atau contoh. Pada intinya tujuan analisis kualitatif adalah
memisahkan dan menganalisis/mengidentifikasi sejumlah unsure.
Analisa kuantitatif berurusan dengan penempatan banyak suatu zat tertentu yang
ada dalam sampel atau contoh : analisa kualitatif dibagi menjadi dua bagian yaitu
sebagai berikut :
1. Analisa Pendahuluan
Bertujuan untuk memperkirakan dan memberi arah sehingga memperoleh
gambaran terhadap contoh yang akan diteliti. Analisa pendahuluan meliputi :
a. Organol Eptis (Menggunakan Panca Indra)
Yang dianalisis biasanya berupa bentuk, warna, dan bau.
b. Pemanasan dengan tabung pijar
c. Reaksi nyala (flame test), dilakukan dengan menggunakan kawat Pe atau Ni.
2. Analisa Kation dan Anion
24
Setelah mempunyai gambaran/perkiraan awal maka langsung di identifikasi
dengan cara tube test, dengan menghasilkan reaksi yang khas.
Secara umum ion adalah atom atau sekumpulan atom yang bermuatan listrik. Ion
bermuatan negatif yang menangkap suatu atau lebih elektron yang biasa disebut
kation, karena dia tertarik menuju anoda.
Analisa kualitatif menggunakan dua macam uji yaitu uji reaksi kering dan reaksi
basah. Reaksi kering dapat digunakan pada zat padat dan reaksi basah untuk zat
dalam larutan. Kebanyakan reaksi kering dapat dalam larutan. Kebanyakan reaksi
kering yang diuraikan digunakan untuk analisis semi mikro dengan hanya modifikasi
kecil.
Untuk uji reaksi kering metode yang sering dilakukan adalah :
1. Reaksi nyata dengan kawat nikrom : sedikit zat dilarutkan kedalamnya, kawat
nikrom : sedikit zat dilarutkan kedalam HCl p – diatas arloji kaca kemudian
dicelupkan kedalamnya, kawat nikrom yang bermata kecil yang telah bersih
kemudian dibakar diatas nyala oksidasi.
2. Reaksi nyala beilstein yaitu kawat tembaga yang telah bersih dipijarkan diatas
nyala oksida sampai nyala hijau hilang. Apabila ada halogen maka nyala yang
terjadi berwarna hijau.
3. Reaksi nyala untuk barat : dengan cawan porselin sedikit zat padat ditambahkan
asam sulfat pekat dan beberapa tetes methanol, kemudian dinyalakan ditempat
gelap. Apabila ada berat timbul warna hijau.(Harjadi, 1986).
Reaksi yang terjadi saat pengidentifikasian menyebabkan terbentuknya zat-zat
baru yang berbeda sifat fisiknya.
25
BAB 3
METODOLOGI PERCOBAAN
3.1 Alat dan Bahan
3.1.1 Alat-alat
- Tabung reaksi
- Rak tabung reaksi
- Pipet tetes
- Tissue
- Sikat tabung
3.1.2 Bahan-bahan
- FeSO4
- NaCO3
- K3Fe(CN)6
- KCNS
- FeCl3
- Na2S
- CaCl2
- Na2CO3
- K2CrO4
- Sr(NO3)2
- MgCl2
- NaOH
- Titran yellow
- Amonium asetat
26
- Nesslers
- Sunlight
3.2 Cara kerja
3.2.1 Logam-logam Golongan III
3.2.1.1 Fe2+
- Dimasukan larutan FeSO4 kedalam tabung reaksi
- Ditambahkan kedalam reaksi tersebut larutan NaCO3
- Diamati perubahan yang terjadi
- Dimasukan larutan FeSO4 kedalam tabung reaksi
- Ditambahkan kedalam tabung reaksi tersebut K3Fe(CN)6
- Diamati perubahan yang terjadi
- Dimasukan larutan FeSO4 kedalam tabung reaksi
- Ditambahkan kedalam tabung reaksi tersebut larutan KCNS
- Diamati perubahan yang terjadi
3.2.1.2 Fe3+
- Dimasukan larutan FeCl3 kedalam tabung reaksi
- Ditambahkan kedalam tabung reaksi tersebut larutan Na2S
- Diamati perubahan yang terjadi
- Dimasukan larutan FeCl3 kedalam tabung reaksi
- Ditambahkan kedalam tabung reaksi tersebut K3Fe(CN)6
- Diamati perubahan yang terjadi
- Dimasukan larutan FeCl3 kedalam tabung reaksi
27
- Ditambahkan kedalam tabung reaksi tersebut larutan KCNS
- Diamati perubahan yang terjadi
3.2.2 Logam-logam Golongan IV
3.2.2.1 Ca2+
- Dimasukan larutan CaCl2 kedalam tabung reaksi
- Ditambahkan kedalam tabung reaksi tersebut larutan Na2SO3
- Diamati perubahan yang terjadi
- Dimasukan larutan CaCl2 kedalam tabung reaksi
- Ditambahkan kedalam tabung reaksi tersebut K2CrO4
- Diamati perubahan yang terjadi
3.2.2.2 Ba2+
- Dimasukan larutan BaCl2 kedalam tabung reaksi
- Ditambahkan kedalam tabung reaksi tersebut larutan Na2SO3
- Diamati perubahan yang terjadi
- Dimasukan larutan BaCl2 kedalam tabung reaksi
- Ditambahkan kedalam tabung reaksi tersebut K2CrO4
- Diamati perubahan yang terjadi
3.2.2.3 Sr2+
- Dimasukan larutan Sr(NO3)2 kedalam tabung reaksi
- Ditambahkan kedalam tabung reaksi tersebut larutan Na2SO3
- Diamati perubahan yang terjadi
28
- Dimasukan larutan Sr(NO3)2 kedalam tabung reaksi
- Ditambahkan kedalam tabung reaksi tersebut K2CrO4
- Diamati perubahan yang terjadi
3.2.2.4 Mg2+
- Dimasukan larutan MgCl2 kedalam tabung reaksi
- Ditambahkan kedalam tabung reaksi tersebut larutan NaOH
- Diamati perubahan yang terjadi
- Ditambahkan lagi larutan titran yellow kedalam tabung reaksi tersebut
- Diamati perubahan yang terjadi
3.2.3 Logam-logam golongan V
3.2.3.1 NH3+
- Dimasukan larutan ammonium asetat kedalam tabung reaksi
- Ditambahkan kedalam reaksi tersebut larutan NaOH
- Diamati perubahan yang terjadi
- Ditambahkan lagi larutan nessler kedalam reaksi tersebut
- Diamati perubahan yang terjadi
29
BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Pengamatan
No. Perlakuan Pengamatan
1. Golongan III
Fe2+ : FeSO4 + NaOH + Na2S
FeSO4 + K3Fe(CN)6
FeSO4 + KCNS
Fe3+ : FeCl3 + NaOH + Na2S
FeCl3 + K3Fe + (CN)2
FeCl3 + KCNS
- Larutan berwarna hitam
- Terdapat endapan biru tua
- Larutan merah tua
- Larutan hitam pekat
- Larutan hijau terdapat endapan hijau
- Larutan merah gelap
2. Golongan IV
Ba2+ : BaCl2 + Na2CO3
BaCl2 + K2CrO4
Ca2+ : CaCl2 + Na2CO3
CaCl2 + K2CrO4
Sr2+ : Sr(NO3)2 + Na2CO3
Sr(NO3)2 + K2CrO4
- Putih dan terdapat endapan
- Larutan berwarna kuning pudar
- Larutan putih keruh
- Larutan kuning muda
- Putih dan terdapat endapan putih
- Larutan kuning
30
Mg2+ : MgCl2 + NaOH
MgCl2 + NaOH + titran
yellow
- Larutan bening dan terdapat endapan
putih
- Larutan orange dan terdapat endapan
merah gelatin
3. Golongan V
NH3 : NH3COOH + NaOH
NH3COOH + NaOH +
Nessler
- Larutan bening
- Larutan merah dan tedapat endapan
coklat
4.2 Reaksi
4.2.1 Golongan III
4.2.1.1 Fe2+
FeSO4 + NaCO3 FeCO3 + Na2SO4
3FeSO4 + K3Fe(CN)6 Fe3(Fe(CN)6)2 + 3K3SO4
FeSO4 + 2KCNS Fe(CNS)2 + K2SO4
4.2.1.2 Fe3+
2FeCl3 + 3Na2S 6NaCl + Fe2S3
FeCl3 + K3Fe(CN)6 Fe[Fe(CN)6] + 3KCl
FeCl3 + 3KCNS Fe(CN)3 + 3KCl
4.2.2 Golongan IV
4.2.2.1 Ca2+
CaCl2 + Na2CO3 CaCO3 + 2NaCl
CaCl2 + K2CrO4 CaCrO4 + 2KCl
4.2.2.2 Ba2+
31
BaCl2 + Na2CO3 BaCo3 + 2 NaCl
BaCl2 + K2CrO4 BaCrO4 + 2KCl
4.2.2.3 Sr2+
Sr(NO3)2 + Na2CO3 SrCO3 + 2NaNO3
Sr(NO3)2 + K2CrO4 SrCrO4 + 2KNO3
4.2.2.4 Mg2+
MgCl2 + 2NaOH Mg(OH)2 + 2NaClMgCl2 + 2NaOH Mg(OH)2 + 2NaCl + titran yellow
4.2.3 Golongan V
CH3COOONH4 + NaOH CH3COONa + NH4OH
CH3COOONH4 + NaOH CH3COONa + HgI42-
CH3COOONH4 + NaOH CH3COONa + nessler
CH3COOONH4 + NaOH CH3COONa + NH4OH + HgI42-
CH3COOONH4 + NaOH + 2(HgI4)2- HgO-(NH2)I + 7I- + 3H2O
4.2 Pembahasan
Percobaan kali ini yang berjudul analisis kation logam-logam golongan III,
IV, V. Percobaan ini bertujuan untuk mengidentifikasi kation yang terdapat dalam
suatu sample melalui uji reaksi selektif, uji reaksi spesifik dan uji reaksi selektif.
Larutan sample yang digunakan dalam percobaan ini adalah berupa larutan dari
logam-logam golongan II yaitu FeSO4 dan FeCl3 golongan IV yaitu: BaCl2, CaCl2,
Sr(NO3)2, dan MgCl2 serta golongan V yaitu: ammonium asetat. Sedangkan reagen
yang digunakan dalam mengidentifikasi keberadaan kation dalam larutan sample
yang telah disediakan adalah Na2CO3, K3Fe(CN)6 , Na2S, K2CrO4, NaOH, titan
yellow, serta nesslers. Semua reagen tersebut pereaksi yang dibuat dalam konsentrasi
dari komposisi tertentu agar dapat bereaksi meninggalkan endapan ataupun
perubahan warna yang menunjukkan adanya kation-kation tersebut didalam sampel
32
yang digunakan. Reaksi berlangsung dengan adanya penambahan reagen tertentu
yang akan memberikan larutan endapan berwarna yang merupakan karakteristik
untuk ion-ion yang diidentifikasi dalam setiap sampel.
Analisa kualitatif adalah penyelidikan kimia menjadi jenis unsur atau ion yang
terdapat dalam suatu zat tunggal atau campuran. Analisa kuantitatif merupakan suatu
proses dalam mendeteksi keberadaan suatu unsur kimia dalam cuplikan yang tidak
diketahui.
Analisa kualitatif merupakan salah satu cara yang paling efektif untuk
mempelajari kimia dan unsure-unsur serta ion-ion dalam larutan. Analisa kualiltaif
dibagi menjadi dua yaitu : analisa pendahuluan yang bertujuan untuk memperkirakan
dan memberikan arahan sehingga mendapatkan arahan terhadap contoh yang akan
diteliti. Analisa ini meliputi a) organoleptis (dengan menggunakan panca indra) yang
dianalisis biasanya berupa bentuk bau, dan warna. Dan kedua yaitu : pemanasan
dengan tabung pijar, dan yang ketiga yaitu reaksi nyata (flame test), dilakukan
dengan menggunakan kawat pt atau nier. Sedangkan yang kedua yaitu analisa kation
dan anion. Setelah mempunyai gambaran perkiraan awal maka langsung
diidentifikasi dengan cara tube test dengan menghasilkan reaksi yang khas.
Pada identifikasi kation sampel larutan ada tiga reaksi yang dilakukan yaitu
selektif, reaksi yang dapat memisahkan kation-kation penggolongan. Yang kedua
yaitu spesifik mengetahui logam apa yang terkandung didalam larutan. Dan yang
ketiga yaitu sensitif sampel yang berkonsentrasi atau berkadar kecil.
Faktor kesalahan yang mungkin terjadi adalah sebagai berikut :
- Kondisi reagen yang kurang baik
- Tabung reaksi kurang bersih sehingga sulit untuk mengidentifikasi suatu
sampel karena kemungkinan dalam tabung reaksi tersebut terdapat larutan
yang lain walaupun jumlahnya sedikit tetapi berpengaruh besar terhadap
proses mengidentifikasian
- Peralatan yang kurang baik
33
- Kesalahan dalam menempelkan kertas label
34
BAB 5
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Mengidentifikasi logam-logam yang terkandung dalam kosmetik,
pemeriksaan darah dan pemeriksaan urine
Golongan 3 mengandung logam-logam yang sulfidanya larut dalam asam
encer, tetapi tidak larut dalam air dan alkali. Golongan 4 mengandung
logam-logam yang sulfidanya larut dalam air, tetapi karbonatnya tidak larut
dalam larutan yang mengandung NH4Cl, golongan 5 mengandung
magnesium logam-logam alkali yang tidak mengendap dengan pereaksi
NH4OH, NH4Cl, (NH4)5,(NH4)2CO3
Kation Fe2+ dan Fe3+ dapat dibedakan dengan menambahkan pereaksi
spesifiknya yaitu K3Fe(CN)6. Dimana Fe2+ akan menjadi larutan biru tua
dan endapan biru tua. Sedangkan Fe3+ akan menjadi larutan warna hijau
dan memiliki endapan hijau tua.
5.2 Saran
Sebaiknya dalam percobaan kali ini digunakan pereaksi selektif untuk kation
golongan I dan II sehingga dapat membuktikan bahwa kation golongan III, IV, dan V
tidak bereaksi dengan pereaksi tersebut.