bab 3 perumusan obyek penelitian 3.1 gambaran …thesis.binus.ac.id/asli/bab3/2011-2-00436-mc...

18
47 BAB 3 PERUMUSAN OBYEK PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian 3.1.1 Sejarah dan Perkembangan Broadcast Design Indonesia Broadcast Design Indonesia adalah sebuah rumah produksi yang berdiri sejak tahun 1992 oleh Richard Buntario. Pada awalnya Broadcast Design Indonesia hanya focus pada pembuatan video klip. Mengikuti perkembangan jaman dan banyaknya bermunculan stasiun televisi swasta, maka Broadcast Design Indonesia mulai membuat film dan sinetron. Pada tahun 2005, perusahaan yang berlokasi di daerah Jakarta Selatan ini memulai aktivitasnya sebagai entertainment management, yang bidang pekerjaannya terus berkembang yaitu dengan adanya Broadcast Design Indonesia Artist Management. Pada tahun 2011 ini, Broadcast Design Indonesia juga memiliki sebuah label music yang bernama Orion Record. Label ini terus berkembang dan memiliki banyak kelompok band yang di berada di bawah management dari Orion Record. Divisi yang terdapat dalam struktur organisasi rumah produksi Broadcast Design Indonesia adalah : On Air Off Air Artist Management

Upload: haduong

Post on 16-Mar-2019

217 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB 3 PERUMUSAN OBYEK PENELITIAN 3.1 Gambaran …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/2011-2-00436-mc 3.pdf47 BAB 3 PERUMUSAN OBYEK PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian 3.1.1 Sejarah

47

BAB 3

PERUMUSAN OBYEK PENELITIAN

3.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian

3.1.1 Sejarah dan Perkembangan Broadcast Design Indonesia

Broadcast Design Indonesia adalah sebuah rumah produksi yang

berdiri sejak tahun 1992 oleh Richard Buntario. Pada awalnya Broadcast

Design Indonesia hanya focus pada pembuatan video klip. Mengikuti

perkembangan jaman dan banyaknya bermunculan stasiun televisi swasta,

maka Broadcast Design Indonesia mulai membuat film dan sinetron. Pada

tahun 2005, perusahaan yang berlokasi di daerah Jakarta Selatan ini

memulai aktivitasnya sebagai entertainment management, yang bidang

pekerjaannya terus berkembang yaitu dengan adanya Broadcast Design

Indonesia Artist Management.

Pada tahun 2011 ini, Broadcast Design Indonesia juga memiliki

sebuah label music yang bernama Orion Record. Label ini terus berkembang

dan memiliki banyak kelompok band yang di berada di bawah management

dari Orion Record.

Divisi yang terdapat dalam struktur organisasi rumah produksi

Broadcast Design Indonesia adalah :

On Air

Off Air

Artist Management

Page 2: BAB 3 PERUMUSAN OBYEK PENELITIAN 3.1 Gambaran …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/2011-2-00436-mc 3.pdf47 BAB 3 PERUMUSAN OBYEK PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian 3.1.1 Sejarah

48

Marketing

Orion Record

3.1.2 Sejarah dan Perkembangan TRANS TV

PT. Televisi Transformasi Indonesia (TRANS TV) merupakan

perusahaan yang dimiliki oleh TRANS CORPORATION, yang juga merupakan

pemilik dari TRANS 7. Trans TV memperoleh izin siaran didirikan pada tanggal

1 Agustus 1998 Trans TV mulai resmi disiarkan pada 10 November 2001 meski

baru terhitung siaran percobaan, Trans TV sudah membangun Stasiun Relai TV-

nya di Jakarta dan Bandung. Siaran percobaan dimulai dari seorang presenter

yang menyapa pemirsa pukul 19.00 WIB malam. Trans TV kemudian pertama

mengudara mulai diluncurkan diresmikan Presiden Megawati Soekarnoputri

sejak tanggal 15 Desember 2001 sejak sekitar pukul 19.00 WIB Malam, TRANS

TV memulai siaran secara resmi.

3.1.3 Struktur Organisasi Perusahaan BDI

Struktur organisasi suatu perusahaan sangatlah penting dalam menunjang

kegiatan perusahaan. Dengan adanya struktur organisasi yang baik didalam suatu

perusahaan, memungkinkan adanya koordinasi kerja yang baik antara semua

satuan dan jenjang untuk mencapai tujuan dari perusahaan. Sturktur organisasi

menperjelas hakiki dari organisasi, pembagian tugas, tanggung jawab, serta

wewenang dari masing-masing bagian perusahaan.

Page 3: BAB 3 PERUMUSAN OBYEK PENELITIAN 3.1 Gambaran …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/2011-2-00436-mc 3.pdf47 BAB 3 PERUMUSAN OBYEK PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian 3.1.1 Sejarah

49

Berikut adalah struktur organisasi dari rumah produksi Broadcast

Design Indonesia :

BOARD OF DIRECTOR

Bagan 3. Board of Director

Bagan 3. Board of Director

HEAD DIVISION

Bagan 4. Susunan Head Division

Commissary

Renna Tabitha

Managing Director

Ahmad Zakie

Anto Nisuto

HRD,

Finnance,GA

Filman Negara

Head Production

Renna Tabitha

Head Off Air Division

Ahmad Zakie

Head Marketing

Januar Pribadi

Head On Air

Division

Chief Executif Officer

Richard Buntario

Page 4: BAB 3 PERUMUSAN OBYEK PENELITIAN 3.1 Gambaran …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/2011-2-00436-mc 3.pdf47 BAB 3 PERUMUSAN OBYEK PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian 3.1.1 Sejarah

50

3.1.4 Struktur Organisai TRANS TV

Gambar 2. Struktur Organisasi TRANS TV

Page 5: BAB 3 PERUMUSAN OBYEK PENELITIAN 3.1 Gambaran …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/2011-2-00436-mc 3.pdf47 BAB 3 PERUMUSAN OBYEK PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian 3.1.1 Sejarah

51

3.1.5 Wewenang dan Tanggung Jawab BDI

Wewenang dan tanggung jawab masing-masing jabatan yaitu :

3.1.5.1 Chief Executive Officer

Jabatan tertinggi di suatu perusahaan dan mempunyai tugas untuk

memimpin suatu perusahaan dan bertanggung jawab untuk kestabilan perusahaan

tersebut. Namun, titel CEO sering mempunyai banyak tafsiran dalam

penggunaannya, karena sering diasosiasikan sebagai President atau Direktur

Utama dalam suatu perusahaan. Dan, dalam banyak organisasi CEO malah

digambarkan lebih penting daripada President Director perusahaan. Sebab, ia

mempunyai tugas yang lebih luas daripada President Director dan sering juga

dikombinasikan dengan Chairman of The Board. Disamping itu, terdapat pula

CEO yang memiliki peran ganda. Artinya, selain sebagai Chief of The Board

(formal), ia juga sebagai Chief of Operational Officer.

3.1.5.2 Commissary

Sebuah posisi yang di berikan oleh pemilik perusahaan untuk

menjalankan tugas yang di berikan oleh CEO. Dan di berikan kuasa penuh untuk

menjalakan perusahaan.

3.1.5.3 Managing Director

Managing director bertanggung jawab untuk berjalannya perusahaan

tersebut di setiap harinya. Di beberapa perusahaan lain Managing Director setara

atau sederajat dengan CEO. Di Broadcast Design Indonesia, seorang Manager

Director bertugas memberikan arahan kepada setiap kepala divisi untuk

menjalankan proyek yang akan dilakukan maupun sedang dilakukan.

Page 6: BAB 3 PERUMUSAN OBYEK PENELITIAN 3.1 Gambaran …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/2011-2-00436-mc 3.pdf47 BAB 3 PERUMUSAN OBYEK PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian 3.1.1 Sejarah

52

3.1.5.4 HRD, Keuangan, General Affair

1. Melakukan persiapan dan seleksi tenaga kerja / Preparation and

selection

a.Persiapan

Dalam proses persiapan dilakukan perencanaan

kebutuhan akan sumber daya manusia dengan menentukan

berbagai pekerjaan yang mungkin timbul. Yang dapat dilakukan

adalah dengan melakukan perkiraan atau forecast akan pekerjaan

yang lowong, jumlahnya,dan waktu.

Ada dua faktor yang perlu diperhatikan dalam melakukan

persiapan, yaitu faktor internal seperti jumlah kebutuhan

karyawan baru, struktur organisasi, departemen yang ada, dan

lain-lain. Faktor eksternal seperti hukum ketenagakerjaan, kondisi

pasa tenaga kerja, dan lain sebagainya.

b. Rekruitmen Pegawai

Rekrutmen adalah suatu proses untuk mencari calon atau

kandidat pegawai, karyawan, buruh, manajer, atau tenaga kerja

baru untuk memenuhi kebutuhan sdm oraganisasi atau

perusahaan. Dalam tahapan ini diperluka analisis jabatan yang ada

untuk membuat deskripsi pekerjaan atau job description dan juga

spesifikasi pekerjaan atau job specification.

Page 7: BAB 3 PERUMUSAN OBYEK PENELITIAN 3.1 Gambaran …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/2011-2-00436-mc 3.pdf47 BAB 3 PERUMUSAN OBYEK PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian 3.1.1 Sejarah

53

a. Seleksi Tenaga Kerja

Seleksi tenaga kerja adalah suatu proses menemukan

tenaga kerja yang tepat dari sekian banyak kandidat atau calon

yang ada. Tahap awal yang perlu dilakukan setelah menerima

berkas lamaran adalah melihat daftar riwayat hidup atau cv atau

curriculum vittae milik pelamar. Kemudian dari cv pelamar

dilakukan penyortiran antara pelamar yang akan dipanggil dengan

yang gagal memenuhi standar suatu pekerjaan. Lalu berikutnya

adalah memanggil kandidat terpilih untuk dilakukan ujian test

tertulis, wawancara kerja / interview dan proses seleksi lainnya.

2. Pengembangan dan evaluasi karyawan atau Development and

evaluation

Tenaga kerja yang bekerja pada organisasi atau

perusahaan harus menguasai pekerjaan yang menjadi tugas dan

tanggungjawabnya. Untuk itu diperlukan suatu pembekalan agar

tenaga kerja yang ada dapat lebih menguasai dan ahli di

bidangnya masing-masing serta meningkatkan kinerja yang ada.

Dengan begitu proses pengembangan dan evaluasi karyawan

menjadi sangat penting mulai dari karyawan pada tingkat rendah

maupun yang tinggi.

3. Memberikan kompensasi dan proteksi pada pegawai atau

Compensation and protection

kompensasi adalah imbalan atas kontribusi kerja pegawai

secara teratur dari organisasi atau perusahaan. Kompensasi yang tepat

Page 8: BAB 3 PERUMUSAN OBYEK PENELITIAN 3.1 Gambaran …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/2011-2-00436-mc 3.pdf47 BAB 3 PERUMUSAN OBYEK PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian 3.1.1 Sejarah

54

sangat penting dan disesuaikan dengan kondisi pasar tenaga kerja yang

ada pada lingkungan eksternal. Kompensasi yang tidak sesuai dengan

kondisi yang ada dapat menyebabkan masalah ketenaga kerjaan di

kemudian hari atau pun dapat menimbulkan kerugian pada organisasi

atau perusahaan. Proteksi juga perlu diberikan kepada pekerja agar

dapat melaksanakan pekerjaannya dengan tenang sehingga kinerja dan

kontribusi perkerja tersebut dapat tetap maksimal dari waktu ke waktu.

Kompensasi atau imbalan yang diberikan bermacam-macam jenisnya

yang telah diterangkan pada artikel lain pada situs organisasi.

Manajemen keuangan adalah suatu kegiatan perencanaan,

penganggaran, pemeriksaan, pengelolaan, pengendalian, pencarian dan

penyimpanan dana yang dimiliki oleh organisasi atau perusahaan.

3.1.6 Obyek Penelitian

Ceriwis adalah program televisi yang dibuat oleh sebuah rumah produksi

Broadcast Design Indonesia dan ditayangkan di salah satu stasiun televisi swasta

di Indonesia. Ceriwis sudah bertahan kurang lebih delapan tahun di dunia

hiburan tanah air. Dengan banyak melewati beberapa perombakan format acara.

bagan 5. Tim Produksi Ceriwis Broadcast Design Indonesia

Produser Januar Pribadi

Asisten Produser Ayu

Asisten Produksi dan Kreatif Miftah

Eksekutif produser Renna Tabitha

Page 9: BAB 3 PERUMUSAN OBYEK PENELITIAN 3.1 Gambaran …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/2011-2-00436-mc 3.pdf47 BAB 3 PERUMUSAN OBYEK PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian 3.1.1 Sejarah

55

Bagan 6. Tim Produksi Ceriwis Trans TV

Gambar 3. Ceriwis

3.1.6.1 Filosofi Logo Perusahaan

Gambar 4. Logo Lama Broadcast Design Indonesia

Gambar 5. Logo Baru Broadcast Design Indonesia

Produser

Ivan Prasetyo

Kreatif

Arifani Webasanti

Eksekutif produser

Mira Santoso

Page 10: BAB 3 PERUMUSAN OBYEK PENELITIAN 3.1 Gambaran …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/2011-2-00436-mc 3.pdf47 BAB 3 PERUMUSAN OBYEK PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian 3.1.1 Sejarah

56

Filosofi dari logo lama perusahaan Broadcast Design Indonesia adalah:

Lambang TV masa depan dan tulisan penuh warna yang menandakan bahwa

Broadcast Design Indonesia mempunyai cita – cita yang sangat tinggi di dunia

hiburan tanah air. Pada awal 2010, Broadcast Design Indonesia mengganti logo

dengan yang baru. Dan di logo perusahaan yang baru, dengan hanya tulisan tiga

huruf BDI saja, itu sudah menandakan bahwa Broadcast Design Indonesia adalah

rumah produksi yang sudah banyak dikenal masyarakat di dunia hiburan tanah

air. Dengan warna yang lebih lembut, mengartikan Broadcast Design Indonesia

membuat segala sesuatu yang kreatif dan ingin selalu menjaga hati para klien

agar tetap nyaman dan puas dengan hasil kerja kreatif Broadcast Design

Indonesia.

3.1.6.2 Logo dan Filosofi Trans TV

Gambar 6. Logo Trans TV

Filosofi dari logo atau lambang perusahaan Trans Tv adalah Logo Trans

TV berbentuk berlian, yang menandakan keindahan dan keabadian. Kilauannya

mereflesikan kehidupan dan adat istiadat dari berbagai pelosok daerah di

Indonesia sebagai simbol pantulan kehidupan serta budaya masyarakat Indonesia.

Page 11: BAB 3 PERUMUSAN OBYEK PENELITIAN 3.1 Gambaran …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/2011-2-00436-mc 3.pdf47 BAB 3 PERUMUSAN OBYEK PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian 3.1.1 Sejarah

57

Huruf dari jenis serif, yang mencerminkan karakter abadi, klasik, namun akrab

dan mudah dikenali.

3.1.6.3 Visi dan Misi Broadcast Design Indonesia (BDI)

Visi

Visi dari Broadcast Design Indonesia adalah menjadi

entertainment management yang dikenal dan dipercaya oleh masyarakat

luas.

Misi

Misi dari Broadcast Design Indonesia :

Menyerap segala keinginan dan aspirasi klien kami sebaik

mungkin dan mewujudkannya.

Dalam bentuk produk yang sesuai dengan ekspetasi klien,

kami selalu menghadirkan ide – ide kreatif yang dapat

memperkaya hasil kerja kami.

Menciptakan produk yang unik dan selalu selangkah

didepan para competitor kami.

Menjaga profesionalisme di dalam setiap pekerjaan kami.

Berambisi tinggi untuk menjadi rumah produksi dan

entertainment management nomor satu di Indonesia.

Selalu menjaga kepercayaan dan berkomitmen tinggi

dengan klien kami.

Page 12: BAB 3 PERUMUSAN OBYEK PENELITIAN 3.1 Gambaran …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/2011-2-00436-mc 3.pdf47 BAB 3 PERUMUSAN OBYEK PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian 3.1.1 Sejarah

58

3.1.6.4 Visi dan Misi Trans TV

Visi

Menjadi televisi terbaik di Indonesia maupun ASEAN,

memberikan hasil usaha yang positif bagi stakeholders, menyampaikan

program-program berkualitas, berperilaku berdasarkan nilai-nilai moral

budaya kerja yang dapat diterima oleh stakeholders serta mitra kerja, dan

memberikan kontribusi dalam meningkatkan kesejahteraan serta

kecerdasan masyarakat.

Misi

Wadah gagasan dan aspirasi masyarakat untuk mencerdaskan

serta mensejahterakan bangsa, memperkuat persatuan dan menumbuhkan

nilai-nilai demokrasi.

3.2 Pendekatan Ilmiah

Pada dasaranya penelitian merupakan kegiatan ilmiah yang bertujuan

untuk mengungkapkan sesuatu yang belum diketahui dengan metode sistematis

dan terarah. Penelitian kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan

data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku

yang diamati. Penelitian kualitataif lebih menggunakan perspektif enemik.

Pengumpulan data berupa cerita rinci dari para informan. Penelitian ini berangkat

dari penggalian data berupa pandangan informan dalam bentuk cerita rinci atau

asli mereka. Penelitian dengan pendekatan kualitatif merupakan prosedur

pemecahan masalah yang diselidiki dengan jalan menggambarkan keadaan pada

saat sekarang berdasarkan fakta-fakta yang nampak sekarang. Penelitian

kualitatif adalah penelitian yang tidak menggunakan model-model matematik,

Page 13: BAB 3 PERUMUSAN OBYEK PENELITIAN 3.1 Gambaran …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/2011-2-00436-mc 3.pdf47 BAB 3 PERUMUSAN OBYEK PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian 3.1.1 Sejarah

59

statistik, atau komputer. Secara fundamental, penelitian kualitatif bertujuan

menganalisa satu bentuk situasi, konten dan aksi sosial dibandingkan

membuatnya menjadi subjek yang matematis atau bentuk formal lainnya. Proses

penelitian dimulai dengan menyusun asumsi dasar dan aturan berfikir yang akan

digunakan dalam penelitian. Asumsi dan aturan berfikir tersebut selanjutnya

diterapkan secara sistematis dalam pengumpulan dan pengolahan data untuk

memberika penjelasan dan argumentasi.

3.3 Identitas Masalah dan Pemecahan Masalah

3.3.1 Identitas Permasalahan

Permasalahan yang akan diangkat dalam penelitian ini adalah sebuah

rumah produksi Broadcast Design Indonesia yang di dalamnya ada Divisi On Air

dan divisi inilah yang membuat program acara “CERIWIS” di Trans yang

diharuskan harus selalu kreatif dalam menciptakan cerita yang akan dibawakan

di setiap tayangan program ini. Setiap anggota tim kreatif dari Broadcast Design

Indonesia selalu memberikan ide – ide kreatifnya agar cerita yang di tayangkan

tidak monoton dan membosankan. Tuntutan dari pihak TRANS TV kepada

Broadcast Design Indonesia yang begitu besar menjadi salah satu masalah

terbesar yang harus di lewati.

3.3.2 Pemecahan Masalah

Pemecahan dari masalah yang di teliti oleh penulis adalah dengan

melakukan beberapa wawancara kepada penonton tentang ketertarikan penonton

dengan acara “CERIWIS”. Dan juga setiap anggota tim kreatif dari Broadcast

Design Indonesia selalu memberikan ide – ide kreatifnya agar cerita yang di

Page 14: BAB 3 PERUMUSAN OBYEK PENELITIAN 3.1 Gambaran …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/2011-2-00436-mc 3.pdf47 BAB 3 PERUMUSAN OBYEK PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian 3.1.1 Sejarah

60

tayangkan tidak monoton dan membosankan. Dengan menggunakan strategi –

strategi kreatif yang di lakukan oleh tim kreatif Broadcast Design Indonesia.

3.3.2.1 Metodologi Pemecahan Masalah

1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan penulis adalah jenis

penelitian deskriptif. Menurut Prof. Dr. H. Hadari Nawawi

metode deskriptif diartikan sebagai prosedur pemecahan masalah

yang diselediki dengan menggambarkan atau melukiskan keadaan

subyek atau obyek penelitian (seseorang, lembaga, masyarakat

dan lain – lain). Penelitian deskriptif juga bermaksud membuat

pemeriaan (penyadaran) secara sistematis, factual dan akurat

mengenai fakta – fakta dan sifat – sifat populasi tertentu. Jadi

peneltian deskriptif yang dilakukan akan berusaha

mendeskripsikan atau menggambarkan strategi kreatif Ceriwis di

TRANS TV yang dilakukan oleh segenap tim Ceriwis di

Broadcast Design Indonesia selaku rumah produksi yang

membuat program acara tersebut.

2. Objek Penelitian

Objek penelitian ini implementasi strategi kreatif didalam rumah

produksi yang membuat program talk show ceriwis.

3. Pengumpulan data

Data yang diperlukan dalam penelitian dikelompokkan menjadi

dua :

Page 15: BAB 3 PERUMUSAN OBYEK PENELITIAN 3.1 Gambaran …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/2011-2-00436-mc 3.pdf47 BAB 3 PERUMUSAN OBYEK PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian 3.1.1 Sejarah

61

a. Data Primer

Data primer, data yang dikumpulkan peneliti secara

langsung melalui objek penelitian.

b. Data Sekunder

Data sekunder, data yang sudah dikelompokkan pihak

lain, yang berhubungan dengan ini.

Dalam pengumpulan data digunakan metode pengumpulan data

sebagai berikut :

a. Observasi

Observasi adalah teknik pengumpulan data dengan

mengadakan pengamatan langsung pada obyek yang diteliti.

Teknik observasi pada dasarnya merupakan kegiatan

mengamati dan mencatat perilaku. Observasi berguna untuk

menjelaskan, memberikan dan merinci gejala yang terjadi.

Dalam metode observasi terdapat dua cara, yaitu observasi

berstruktur dan observasi tak berstruktur. Dalam penelitian ini

penulis memilih menggunakan observasi tak berstruktur,

karena penulis tidak perlu sepenuhnya melaporkan peristiwa,

sebab prinsip utama observasi ialah merangkumkan,

mensistematiskan, dan menyederhanakan representasi

peristiwa. Peneliti lebih bebas dan lebih fleksibel dalam

mengamati peristiwa.

Terdapat tiga metode dalam observasi tak berstruktur,

yaitu catatan lapangan, catatan specimen, dan anekdot. Dari

Page 16: BAB 3 PERUMUSAN OBYEK PENELITIAN 3.1 Gambaran …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/2011-2-00436-mc 3.pdf47 BAB 3 PERUMUSAN OBYEK PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian 3.1.1 Sejarah

62

ketiga metode tersebut penulis memilih catatan specimen

(specimen records), mengingat observasi yang dilakukan

peneliti dalam periode yang relative singkat. Penulis

mengadakan observasi pada obyek penelitian yakni pada saat

praproduksi dan produksi. Program acara Ceriwis serta

mengamati strategi kreatif yang diterapkan oleh tim kreatif

Ceriwis.

b. Dokumentasi

Dokumentasi adalah pengumpulan data dengan

penggalian dokumen – dokumen yang berkaitan dengan

penelitian, seperti otobiografi, berita koran, artikel majalah,

brosur, catatan harian, bulletin dan foto – foto. Dokumen –

dokumen ini dapat mengungkapkan bagaimana subyek

mendefinisikan dirinya sendiri, lingkungan dan situasi yang

dihadapinya pada suatu saat dan bagaimana kaitan antara

definisi diri tersebut dalam hubungan dengan orang – orang

disekelilingnya dengan tindakan tindakannya. Beberapa

dokumentasi yang dokumentasi yang digunakan dalam

penelitian ini adalah berita – berita perihal perkembangan

Ceriwis di Internet, serta foto – foto pada saat proses

berlangsungnya proses produksi Ceriwis yang mendukung

strategi kreatif yang di terapkan oleh Tim Kreatif.

Page 17: BAB 3 PERUMUSAN OBYEK PENELITIAN 3.1 Gambaran …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/2011-2-00436-mc 3.pdf47 BAB 3 PERUMUSAN OBYEK PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian 3.1.1 Sejarah

63

c. Menarik Kesimpulan

Berangkat dari permulaan pengumpulan data, peneleti

mulai mencari makna dari data – data yang terkumpul,

selanjutnya peneliti mencari arti dan penjelasannya, kemudian

menyusun pola – pola hubungan tertentu kedalam satuan

informasi yang mudah dipahami dan ditafsirkan. Data yang

terkumpul disusun kedalam satuan – satuan, kemudian di

kategorikan sesuai dengan masalah – masalahnya. Data

tersebut dihubungkan dan dibandingkan antara satu sama lain

sehingga mudah untuk ditarik kesimpulan sebagai jawaban

dari sikap permasalahan yang ada.

4. Metode Analisis

Untuk menganalisis permasalahan ini digunakan metode

deskriptif kualitatif, yang hasil penelitian analisisnya diuraikan dalam

suatu tulisan ilmiah yang berbentuk narasi, kemudian dari analisis yang

telah dilakukan diambil suatu kesimpulan.

5. Wawancara

Wawancara merupakan percakapan dengan maksud tertentu

antara lain : mengkonstuksi mengenai orang, kejadian, kegiatan

organisasi, perasaan, motivasi, tuntuan, kepedulian dan lain – lain.

Wawancara merupakan sumber data yang esensial dalam penelitian ini

sehingga peneliti akan memperoleh informasi – informasi dan keterangan

secara langsung mengenai data – data yang dibutuhkan.

Page 18: BAB 3 PERUMUSAN OBYEK PENELITIAN 3.1 Gambaran …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/2011-2-00436-mc 3.pdf47 BAB 3 PERUMUSAN OBYEK PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian 3.1.1 Sejarah

64

Teknik pengumpulan data dengan cara tanya jawab dengan pihak – pihak

yang terkait dengan penelitian ini adalah responden (narasumber) yaitu orang

yang berkompeten di dalam penelitian ini. Wawancara ini merupakan bentuk

komunikasi dua orang, melibatkan seseorang ingin memperoleh informasi dari

seorang lainnya dengan mengajukan pertanyaan – pertanyaan berdasarkan tujuan

tertentu. Jenis wawancara yang digunakan adalah wawancara yang tak

bersturktur. Wawancara ini bersifat luwes, susuan pertanyaan dan susunan kata –

kata dalam setiap pertanyaan dapat diubah pada saat wawancara, disesuaikan

dengan kebutuhan dan kondisi. Dalam penelitian ini informan yang

diwawancarai penulis adalah Ibu Rena Thabita selaku Eksekutif Produser

Ceriwis, Januar Pribadi selaku Produser Ceriwis, Ayu selaku Asisten Produser

Ceriwis, dan Miftah selaku Asisten Produksi dan Kreatif Ceriwis