bab 3 draft akhir
DESCRIPTION
laporanTRANSCRIPT
Draft Laporan Akhir
Studi Kelayakan Pembangunan
Kawasan Industri Baru Kota Medan
BABANALISA KELAYAKAN FISIK, DAYA DUKUNG LINGKUNGAN DAN DAMPAK LINGKUNGAN DARI PEMBANGUNAN KAWASAN INDUSTRI BARUSektor industri merupakan salah satu sektor yang berpotensi menciptakan pertumbuhan progresif di sebuah kawasan. Sektor ini layak dikembangkan menjadi tulang punggung perekonomian. Hal inilah yang mendorong Kota Medan untuk menambah pembangunan kawasan industri di Kota Medan.
Selanjutnya, diharapkan pembangunan kawasan industri baru di Kecamatan Medan Labuhan ini akan memberi pertumbuhan progresif terhadap perekonomian Kota Medan, dengan adanya penciptaan nilai tambah produk melalui aktivitas industri. Penciptaan nilai tambah ini tentunya akan memberi keuntungan yang jauh lebih besar dibandingkan menjual produk dalam bentuk bahan mentah. Pembangunan kawasan industri sebagaimana tercantum dalam Peraturan Pemerintah Nomor 24 tahun 2009 tentang Kawasan Industri, bertujuan untuk:
a. mengendalikan pemanfaatan ruang;
b. meningkatkan upaya pembangunan industri yang berwawasan lingkungan;
c. mempercepat pertumbuhan industri di daerah;
d. meningkatkan daya saing industri;
e. meningkatkan daya saing investasi;
f. memberikan jaminan kepastian lokasi dalam perencanaan dan pembangunan infrastruktur, yang terkoordinasi antar sektor terkait.
Alur berpikir dari studi kelayakan ini adalah:
Sedangkan tahapan pekerjaan dapat dilihat pada gambar berikut:
Gambar 3.2 Tahapan Pelaksanaan Kegiatan Studi Kelayakan Pembangunan Kawasan Industri Baru Kota Medan
3.1. Lokasi Kawasan Industri Kawasan industri yang dimasukkan ke dalam studi kelayakan ini adalah kawasan industri yang merupakan HPL (Hak Pengelolaan) dari Pemerintah Kota Medan. Lokasinya terletak dekat dengan rumah susun Medan Labuhan. Secara administrative, lokasi ini masuk ke dalam Kecamatan Medan Labuhan, Kelurahan Nelayan Indah. Lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
Gambar 3.3. Lokasi Kawasan Industri Sei Mati Yang Merupakan HPL Pemerintah Kota MedanLokasi yang menjadi area studi adalah sebagian HPL 2 dengan luas 349.000 m2, kemudian HPL 3 dengan luas 84.000 m2, kemudian HPL 4 dengan luas 500.000 m2. Sehingga luas keseluruhan menjadi 933.000 m2 atau 93,3 ha. Lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 3.4.
Gambar 3.4. Deliniasi Kawasan Industri yang Dihitung Kelayakannya
3.1. Analisa Kelayakan FisikLangkah melakukan analisa kelayakan fisik dapat dilihat pada gambar berikut.
Gambar 3.5. Analisa Kelayakan FisikBerdasarkan analisa lokasi industri yang distudi (lihat kembali gambar 3.4, maka dapat diliihat kelayakan lokasi tersebut. Tabel 3.1. Kriteria Pertimbangan Pemilihan Lokasi Kawasan Industri
NoKriteria Pemilihan LokasiFaktor PertimbanganKawasan Industri Sei Mati
1Jarak ke pusat kotaMinimal 10 kmLebih dari 10 km
2Jarak terhadap permukimanMinimal 2 kmKurang dari 2 km
3Jaringan jalan yang melayaniArteri primer
4Sistem jaringan yang melayani Jaringan listrik
Jaringan telekomunikasiSudah terlayani. Di dekat kawasan industri ini sudah ada gardu induk.
5Prasarana angkutanTersedia pelabuhan laut sebagai outlet(eksport/import)Dekat dengan Pelabuhan Belawan.
6Topografi/kemiringan tanahMaksimal 15%Tidak sampai 15%
7Jarak terhadap sungaiMaks 5km dan terlayani sungai tipe C dan D atau kelas III dan IV.Kurang dari 5 km
8Kesuburan tanahRelative tidak subur (non irigasi teknis)Non irigasi teknis
9Peruntukan lahan Non pertanian
Non permukiman
Non konservasiUntuk industri
10Ketersediaan lahanMinimal 50 ha399 ha
11Harga lahanRelative (bukan mrupakan lahan dengan harga yang tinggi di daerah tersebut)Bukan merupakan lahan dengan harga yang tinggi
12Orientasi lokasi Aksesibilitas tinggi
Dekat dengan potensi tenaga kerjaAksesibilitas tinggi dan dekat dengan potensi tenaga kerja
Sumber: Analisis, 2014Tabel 3.2. Pola Penggunaan Lahan Kawasan Industri
NoJenis PenggunaanStruktur Penggunaan (%)Keterangan
1Kapling industriMaksimal 70%Setiap kapling harus mengikuti ketentuan BCR sesuai dengan Perda setempat (60:40)
2Jalan dan saluran8-12% Untuk tercapainya aksesibilitas di mana ada jalan primer dan jalan sekunder (pelayanan)
Tekanan gandarprimer sebaiknya minimal 8 ton dan sekunder minimal 5 ton
Perkerasan jalan minimal 7 m
3Ruang terbuka hijauMinimal 10%Dapat berupa jalur hijau (green belt), taman dan perimeter
4Fasilitas penunjang6-12%Dapat berupa kantin, guest house, tempat ibadah,fasilitas olah raga, gardu induk, rumah Telkom, dll
Sumber: Permen Perindustrian No 35 tahun 2010 tentang Pedoman Teknis Kawasan IndustriTabel 3.3. Alokasi Peruntukan Lahan Kawasan Industri
Luas lahan dapat dijual (maksimum 70%)Jalan dan sarana penunjang lainnyaRuang terbuka hijau
Luas kawasan industri (ha)Kavling industri (%)Kavling komersial (%)Kaveling perumahan (%)
10-2065-70Maks 10Maks 10Sesuai kebutuhanMin 10
>20-5065-70Maks 10Maks 10Sesuai kebutuhanMin 10
>50-10060-70Maks12,5Maks 15Sesuai kebutuhanMin 10
>100-20050-70Maks 15Maks 20Sesuai kebutuhanMin 10
>200-50045-70Maks 17,510-25Sesuai kebutuhanMin 10
>50040-70Maks 2010-30Sesuai kebutuhanMin 10
Sumber: Permen Perindustrian No 35 tahun 2010 tentang Pedoman Teknis Kawasan IndustriKeterangan:
1. Kaveling komersial adalah kaveling yang disediakan oleh perusahaan kawasan industri untuk sarana penunjang seperti perkantoran, bank, pertokoan/tempat belanja, tempat tinggal sementara, kantin, dsb.
2. Kaveling perumahan adalah kaveling yang disediakan oleh perusahaan kawasan industri untuk perumahan pekerja termasuk fasilitas penunjangnya, seperti tempat olahrga dan sarana ibadah.
3. Fasilitas yang termasuk sarana penunjang lainnya, antara lain pusat kesegaran jasmani (fitness centre), pos pelayanan telekomunikasi, saluran pembuangan air hujan,instalasi pengolahan air limbah industri, instalasi penyediaan air bersih, instalasi penyediaan tenaga listrik, instalasi telekomunikasi, unit pemadam kebarakan.
4. Persentase mengenai penggunaan tanah untuk jalan dan sarana penunjang lainnya disesuaikan menurut kebutuhan berdasarkan ketentuan yang ditetapkan oleh Pemerintah Kabupaten/Kota yang bersangkutan.
5. Presentasi ruang terbuka hijau ditetapkan minimal 10% sepanjang tidak bertentangan dengan ketentuan yang ditetapkan oleh Pemerintah Kabupaten/Kota bersangkutan.
Menggunakan pola penggunaan lahan di atas, maka dibuat pola penggunaan lahan di kawasan industri Sei Mati yang seluas 93,3 ha yaitu dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 3.4. Pola Penggunaan Lahan di Kawasan Industri Sei MatiNoJenis PenggunaanStruktur Penggunaan (%)Keterangan
1Kapling industri58% atau 541.140 m2BCR 70%
2Jalan dan saluran12% atau 111.960 m2 Untuk tercapainya aksesibilitas di mana ada jalan primer dan jalan sekunder (pelayanan)
Tekanan gandarprimer sebaiknya minimal 8 ton dan sekunder minimal 5 ton
Perkerasan jalan minimal 7 m
3Ruang terbuka hijau10% atau 93.300 m2Dapat berupa jalur hijau (green belt), taman dan perimeter
4Fasilitas penunjang/kavling komersial10% atau 93.300 m2Dapat berupa kantin, guest house, tempat ibadah,fasilitas olah raga, gardu induk, rumah Telkom, dll
5Kavling perumahan10%atau 93.300 m2BCR 70%
Sarana dan prasarana untuk kawasan industri harus disiapkan sesuai standarnya. Berikut ini adalah sarana dan prasarana yang harus disiapkan oleh pengelola kawasan industri.Tabel 3.5. Standar Teknis Pelayanan Umum
NoTeknis PelayananKapasitas PelayananKeteranganKebutuhan di Sei Mati
1Luas lahan per unit usaha0,3-5 Ha Rerata industri manufaktur butuh lahan 1,34 ha
Perbandingan lebar:panjang 2:3 atau 1;2 dengan lebar minimum 18 m di luar GSB
Ketentuan KDB, KLB, GSJ dan GSB disesuaikan dengan Perda yang bersangkutanLahan per unit usaha disiapkan 0,5 ha. Bila ada yang mau lebih, maka bisa membeli/menyewa 2 kapling.
2Jaringan jalan-jalan utama
Jalan lingkungan 2 jalur satu arah dengan lebar perkerasan 2x7 m atau 1 jalur 2 arah dengan lebar perkerasan minimum 8 m
2 arah dengan lebar perkerasan minimum7 mLebar perkerasan 7 mdan 8 m
3Saluran Buangan Air Hujan (Drainase)Sesuai debitDitempatkan di kiri kanan jalan utama dan jalan lingkungan
4Saluran buangan air kotor (sewerage)Sesuai debitSaluran tertutup yang terpisah dari saluran drainase
5Air bersih 0,55-0,75 l/dtk/haAir bersih dapat bersumber dari PDAM maupun air tanah yang dikelola sendiri oleh pengelola KI, sesuai dengan peraturan yang berlaku.Kebutuhan air bersih adalah 51,315 l/detik
6Listrik0,15-0,2 MVA/HaBersumber dari listrik PLN maupun listrik swastaKebutuhan listrik sebanyak 13,995 MVA
7Telekomunikasi20-40 SST/Ha Termasuk faximile/telex
Telepon umum 1 SST/10 HaKebutuhan telekomunikasi 1866 SST dan 9 SST telepon umum
8Kapasitas kelola IPALStandar influent:
BOD: 400-600 mg/l
COD: 600-800 mg/l
TSS : 400-600 mg/l
PH : 4-10Kualitas parameter limbah cair yang berada di atas standar influent yang ditetapkan,wajib dikelola terlebih dahulu oleh pabrik ybs.
9Tenaga kerja90-110 TK/HaKebutuhan tenaga kerja sekitar 10.340 jiwa
10Kebutuhan hunian1,5 TK/unit hunianHunian dapat berupa:
Rumah hunian
Mess/dormitory karyawan
Kebutuhan hunian sebanyak 5598 unit hunian. Hunian akan berupa mess/dormitory karyawan
12Prasarana dan sarana sampah (padat) 1 bak sampah/kapling
1 armada sampah / 20 Ha
1 unit TPS/20 HaPerkiraan limbah padat yang dihasilkan adalah: 4 m3/Ha/hariPerkiraan limbah padat yang dihasilkan
13Kebutuhan fasilitas komersialSesuai kebutuhan dengan maksimum 20% luas lahan Dalam fasilitas komersial ini diperlukan adanya suatu trade center sebagai tempat untuk promosi dan pemasaran kawasan serta produk-produk yang dihasilkan di dalam kawasan
Kantor perijinan satu atap
3.1.1. Perkiraan biaya pembangunan Perkiraan biaya pembangunan adalah sebanyak Rp 1.731.329, 98 (dalam jutaan rupiah). Rinciannya dapat dilihat pada tabelTabel..Biaya Investasi Kawasan Industri Baru (KIB) Medan
Penimbunan 161,950,140,000.00
Pembuatan jalan 41,294,251,584.00
Pondasi 1,525,527,176,880.00
Instalasi listrik 1,602,707,400.00
Instalasi air 955,703,000.00
JUMLAH 1,731,329,978,864.00
Penjelasan tiap biaya adalah sebagai berikut:1.Timbunan
Menimbun tanah diperlukan karena jenis tanah yang sangat tidak baik (regosol, dll) dan penggunaan sekarang sebagai tambak. Luas site adalah 933000 m2 dan tinggi timbunan 1,5 m sehingga dibutuhkan tanah sebanyak 1399500 m3. Biaya untuk penimbunan adalah Rp 161.950.140.000. Lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini.TabelBiaya Timbunan Lahan
Luas site (m2)Tinggi timbunan (m)Volume tanah (m3)Harga per m3 (rp)Biaya yang dibutuhkan (Rp)
9330001.51399500115720161.950.140.000
Sumber: Analisis, 20142. JalanLuas jalan adalah 12% dari seluruh luas site sehingga luas jalan mencapai 111960 m2. Material untuk jalan adalah hotmix dengan ketebalan 0, 1 m, pondasi (batu kerikil) dengan ketebalan 0,2 m dan pondasi bawah (batu pecah ukuran 5-7cm) dengan ketebalan 0,32 m.
3. Pondasi untuk bangunan
Untuk bangunan industri digunakan pondasi beton k225 75 kg dengan kedalaman pondasi 1m. Untuk bangunan komersial digunakan pondasi beton k 225 75 kg dengan kedalaman 1 m, begitu juga dengan bangunan perumahan.
4. Instalasi ListrikUntuk bangunan industri, dipasang 13900 VA dan biaya pemasangan 1 VA adalah Rp 750. Untuk bangunan komersial, disediakan 13900 VA dengan biaya pemasangan 1 VA rp 750. Untuk bangunan perumahan dipasang 1200 VA dengan biaya pemasangan 1 VA rp 750.
Dengan membagi tiap kavling industri menjadi 0,5 Ha, maka jumlah bangunan industri akan mencapai 108 unit. Luas kawasan untuk kavling industri adalah 541.140 m2 (58% dari luas lahan keseluruhan).
Luas Kawasan komersial adalah 93.300 m2 (10% dari luas seluruh kawasan). Dengan membagi tiap kavling kawasan komersial sebesar 0,5 ha,maka didapat 19 unit bangunan di kawasan komersial.
Luas kawasan perumahan adalah 93.300 m2 (10% dari luas seluruh kawasan). Dengan membagi tiap kavling sebesar 300m2, maka didapat sebanyak 311unit bangunan perumahan yang akan dibangun.
5.Instalasi air
Untuk tiap bangunan industri, diberi 2 meteran air dengan biaya pemasangan masing-masing Rp 1.750.000. Untuk kawasan komersial diberi 1meteran air tiap bangunan dengan biaya pemasangan Rp 1.750.000. Begitu juga untuk perumahan, 1 rumah diberi 1 meteran dengan biaya yang sama.3.2 Analisa Daya Dukung LingkunganAnalisa daya dukung lingkungan dilakukan dengan melalui tahap-tahap yang dapat dilihat pada gambar berikut.
Gambar 3.6. Analisa Daya Dukung LingkunganCurah hujan juga mempengaruhi daya dukung lahan, karena hal ini terkait dengan kondisi tanah dan erosi yang akan berpengaruh terhadap aktivitas penggunaan lahan. Dalam analisis pembobotan yang akan dilakukan menggunakan kriteria curah hujan sesuai dengan standar klasifikasi SK Menteri Pertanian No.683/KPTS/UM/8/1981 sebagai berikut :
Tabel Penilaian Intensitas Curah Hujan
NoIntensitas Hujan (mm/th)DeskripsiSkorTafsiran
10-1500Sangat rendah5Sangat baik
21500-2000Rendah4Baik
32000-2500Sedang3Sedang
42500-3000Tinggi2Buruk
5 3000Sangat tinggi1Sangat buruk
Sumber: SK Menteri PertanianNo 683/KPTS/UM/1981
Curah hujan di KIB Medan adalah 1501-2000 mm/tahun. Oleh sebab itu, daerah ini dinilai baik untuk dijadikan kawasan industri berdasarkan curah hujan. Lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 3.7.
Gambar 3.7 Curah Hujan KIB Medan LabuhanJenis tanah di KIB Medan Labuhan ada dua jenis yaitu di sebelah utara adalah alluvial regosol organosol dan di sebelah selatan hidromorfik kelabu guel humus regosol. Lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 3.8.Untuk digunakan sebagai kawasan industri, ada kelas jenis tanah yang dinilai sangat baik sampai sangat buruk. Dalam analisis pembobotan yang akan dilakukan menggunakan kriteria jenis tanah dan aspek geomorfologi (Khadiyanto, 2005) digunakan kriteria sebagai berikut.
Tabel Pembagian Skor Penilaian Jenis Tanah
NoJenis TanahSkorTafsiran
1Aluvial, Gley, Planosol, Hidromorf Kelabu5Sangat baik
2Latosol4Baik
3Tanah hutan coklat, Coklat tak bergamping, Mediteran3Sedang
4Andosol, Laterit, Grumosol, Podsol, Podsolik2Buruk
5Regosol, Litosol, Organosol, Renzina1Sangat buruk
Dengan kriteria tersebut, maka tanah di KIB Medan Labuhan terbagi-bagi, ada yang dinilai sangat baik yaitu alluvial dan hidromorf kelabu namun ada yang dinilai sangat buruk untuk dijadikan kawasan industri karena mayoritas jenis tanahnya adalah regosol,organosol, dan humus.
Gambar 3.8. Jenis Tanah KIB Medan LabuhanKemiringan lahan adalah perbedaan ketinggian tertentu pada relief yang ada pada suatu bentuk lahan. Penentuan kemiringan lahan rata-rata pada tiap kelompok pemetaan dapat dilakukan dengan membuat hubungan antara titik-titik. Panjang satu garis menunjukkan kelerengan yang sama. Kemiringan lahan ini akan menunjukkan karakter daerah yang dipertimbangkan dalam arahan penggunaan lahan. Penggunaan lahan tiap daerah berbeda, tetapi secara umum digoloingkan menjadi beberapakarakter. Kemiringan lahan dipengaruhi oleh ketinggian lahan terhadap laut karena semakin dekat dengan laut semakin rendah kemiringannya dan cenderung rata. Dalam analisis pembobotan yang akan dilakukan menggunakan kriteria kelas lereng sesuai dengan SK Menteri Pertanian No.683/KPTS/UM/8/1981 sebagai berikut :
Tabel Pembagian skor Penilaian Kelerengan LahanNoInterval (%)DeskripsiSkorTafsiran
10-8Datar 5Sangat baik
28-15Landai4Baik
315-25Agak curam3Sedang
425-45Curam2Buruk
5 45Sangat curam1Sangat buruk
Kemiringan lereng KIB Medan Labuhan adalan 0-2%, artinya dapat ditafsirkan sebagai kawasan yang sangat baik untuk dijadikan kawasan industri.
Gambar 3.9. Kemiringan Lereng KIB Medan Labuhan
Lokasi industri KIB dekat dengan jalan tol, dapat diakses melalui jalan lingkar tengah dan jalan lingkar luar. Jalan yang persis tepat di kawasan industri baru yang diteliti oleh konsultan adalah jalan kerikil. Lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 3.10.
Gambar 3.10. Jalan Utama Yang Berdekatan Dengan Lokasi Industri (Aksesibilitas)
Untuk menentukan skor daya dukung lingkungan,maka digunakan kriteria yang dapat dilihat pada tabel.
Tabel..Kriteria Pembagian Skor Penilaian Jenis dan Kualitas Konstruksi JalanNODeskripsiSkorTafsiran
1Material aspal dan kondisi baik (tidak berlubang), lebar lebih atau sama dengan 7 m. sudah ada saluran drainase jalan.5Sangat baik
2Material aspal, kondisi baik, lebar kurang dari 7 m. Sudah ada saluran drainase jalan.4Baik
3Material aspal, kondisi berlubang, lebar kurang dari 7 m, belum ada saluran drainase jalan3Sedang
4Material kerikil, belum ada saluran drainase jalan.2Buruk
5Material tanah, belum ada saluran drainase jalan.1Sangat buruk
Dengan melihat tabel .ditentukan bahwa jalan di dalam kawasan masih material tanah yang artinya sangat buruk.
Begitu juga dengan kondisi drainase, KIB Medan yang diteliti dalam studi kelayakan ini masih dalam skor 1 atau sangat buruk.Dengan melihat kondisi eksisting, dapat dilihat bahwa umumnya skor sangat buruk sehingga disimpulkan bahwa daya dukung KIB masih buruk artinya masih banyak yang harus ditingkatkan terutama masalah kondisi jalan dan drainase di dalam kawasan industri.Tabel..Skor Daya Dukung LingkunganNoKondisi EksistingSkorTafsiran
1Curah hujan 1501-2000 mm/tahun4Baik
2Jenis tanah mayoritas regosol, organosol, humus1Sangat buruk
3Kemiringan 0-2%1Sangat baik
4Kondisi jalan di dalam kawasan industri: Material tanah, 1Sangat buruk
5belum ada saluran drainase jalan.1Sangat buruk
JUMLAH8Buruk
Sumber: Analisis, 20143.3. Analisa Kelayakan Lingkungan
Analisa Kelayakan Lingkungan menggunakan langkah-langkah yang terdapat pada gambar berikut.
Gambar.Analisa Kelayakan LingkunganTahap pelaksanaan pembangunan kawasan industri ada 4 yaitu:
1. Tahap prakonstruksi
2. Tahap konstruksi
3. Tahap operasi
4. Tahap pemeliharaanKegiatan yang dilaksanakan pada tiap tahap adalah:
1. Tahap prakonstruksi:
a. Survey, perijinan dan pengukuranb. Persetujuan kontrak
c. Perencanaan tata letak kavling industri
d. Perencanaan tata letak fasilitas
2. Tahap konstruksi
a. Rekrutmen tenaga kerja
b. Mobilisasi alat berat dan material
c. Penimbunan (pematangan kavling)
d. Pembangunan sarana dan prasarana yaitu jalan, jaringan telekomunikasi, jaringan drainase
e. Pembangunan bangunan pabrik, rumah dan fasilitas lainnya
f. Pembuatan IPAL
3. Tahap Operasi
a. Rekrutmen tenaga kerja
b. Pengangkutan dan penyimpanan bahan baku
c. Proses produksi
d. Distribusi
4. Tahap pasca operasi
a. Pemeliharaan dan monitoring
Dari kegiatan di atas, diturunkan matriks identifikasi dampak yang dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel..Matriks Identifikasi Dampak Pembangunan Kawasan Industri Baru Sei MatiKegiatanTahap pra konstruksiTahap konstruksiTahap OperasiTahap pasca operasi
Komponen Lingkunganabcdabcdefabcda
A. Komponen Geofisik Kimia
1. Kualitas udaraxxxxxxx
2. Kualitas airxxxx
3. Kebisinganxxxxxxx
4. Ruang tanah dan lahanxxxxxx
B. Komponen Biotis
1. Floraxxxx
2. Faunaxxxx
C. KomponenSosekbudmas
1. Kesempatan kerjaxxxxxx
2. Perekonomianxxxxx
3. Sosial budayaxxx
4. Kesehatan masyarakatxxx
Sumber: Analisis, 2014
Untuk melihat besar dari dampak pembangunan tiap tahap di atas, digunakan kriteria besar (magnitude) dan pentingnya (importance) dampak dengan skala 1-5. Kriteria yang digunakan dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel..Kriteria Evaluasi Dampak
MagnitudeImportance
Skala KeteranganSkalaKeterangan
1Sangat Kecil1Kurang penting
2Kecil2Cukup penting
3Sedang3Penting
4Besar4Lebih penting
5Sangat Besar5Sangat penting
Menggunakan kriteria di atas, maka dapat dilihat matriks evaluasi dampak pada tiap dampak di atas.
Tabel.. Matriks Evaluasi Dampak Kegiatan Mobilisasi Alat Berat Dan Material Terhadap Kualitas UdaraKriteria Dampak Besar dan PentingMI
a. Jumlah manusia yang terkena dampak33
b. Luas wilayah pesebaran dampak33
c. Intensitas dan lamanya dampak berlangsung22
d. Banyaknya komponen lain yang terkena dampak33
e. Sifat kumulatif33
f. Berbalik atau tidaknya dampak22
Total1616
Rata-rata2.672.67
Kesimpulan 3 (S)3 (P)
Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa dampak kegiatan mobilisasi alat berat dan material terhadap kualitas udara bernilai Sedang dan Penting.
Tabel.. Matriks Evaluasi Dampak Kegiatan Penimbunan Terhadap Kualitas UdaraKriteria Dampak Besar dan PentingMI
a. Jumlah manusia yang terkena dampak43
b. Luas wilayah pesebaran dampak33
c. Intensitas dan lamanya dampak berlangsung43
d. Banyaknya komponen lain yang terkena dampak33
e. Sifat kumulatif33
f. Berbalik atau tidaknya dampak22
Total1917
Rata-rata3.172.83
Kesimpulan3 (S)3 (P)
Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa dampak kegiatan penimbunan terhadap kualitas udara bernilai Sedang dan Penting.
Tabel.. Matriks Evaluasi Dampak Kegiatan Pembangunan Sarana Prasarana Yaitu Jalan, Jaringan Telekomunikasi, Listrik, Jaringan Drainase Terhadap Kualitas UdaraKriteria Dampak Besar dan PentingMI
a. Jumlah manusia yang terkena dampak44
b. Luas wilayah pesebaran dampak33
c. Intensitas dan lamanya dampak berlangsung55
d. Banyaknya komponen lain yang terkena dampak33
e. Sifat kumulatif33
f. Berbalik atau tidaknya dampak22
Total2020
Rata-rata3.333.33
KesimpulanSedangPenting
Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa dampak kegiatan pembangunan sarana prasarana terhadap kualitas udara bernilai Sedang dan Penting.
Tabel. Matriks Evaluasi Dampak Kegiatan Pembangunan Bangunan Pabrik, Perumahan Dan Fasilitas Terhadap Kualitas UdaraKriteria Dampak Besar dan PentingMI
a. Jumlah manusia yang terkena dampak44
b. Luas wilayah pesebaran dampak33
c. Intensitas dan lamanya dampak berlangsung55
d. Banyaknya komponen lain yang terkena dampak33
e. Sifat kumulatif33
f. Berbalik atau tidaknya dampak22
Total2020
Rata-rata3.333.33
KesimpulanSedangPenting
Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa dampak kegiatan pembangunan bangunan pabrik, perumahan dan fasilitas terhadap kualitas udara bernilai Sedang dan Penting.
Tabel.. Matriks Evaluasi Dampak Kegiatan Pengangkutan Dan Penyimpanan Bahan Baku Terhadap Kualitas UdaraKriteria Dampak Besar dan PentingMI
a. Jumlah manusia yang terkena dampak22
b. Luas wilayah pesebaran dampak22
c. Intensitas dan lamanya dampak berlangsung33
d. Banyaknya komponen lain yang terkena dampak33
e. Sifat kumulatif22
f. Berbalik atau tidaknya dampak11
Total1313
Rata-rata2.172.17
KesimpulanKecilCukup Penting
Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa dampak kegiatan pengangkutan dan penyimpanan bahan baku terhadap kualitas udara bernilai Kecil dan Cukup Penting.
Tabel. Matriks Evaluasi Dampak Kegiatan Produksi Terhadap Kualitas UdaraKriteria Dampak Besar dan PentingMI
a. Jumlah manusia yang terkena dampak44
b. Luas wilayah pesebaran dampak44
c. Intensitas dan lamanya dampak berlangsung44
d. Banyaknya komponen lain yang terkena dampak33
e. Sifat kumulatif33
f. Berbalik atau tidaknya dampak22
Total2020
Rata-rata3.333.33
KesimpulanSedangPenting
Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa dampak kegiatan produksi terhadap kualitas udara bernilai Sedang dan Penting.
Tabel.. Matriks Evaluasi Dampak Kegiatan Distribusi Terhadap Kualitas UdaraKriteria Dampak Besar dan PentingMI
a. Jumlah manusia yang terkena dampak22
b. Luas wilayah pesebaran dampak22
c. Intensitas dan lamanya dampak berlangsung22
d. Banyaknya komponen lain yang terkena dampak22
e. Sifat kumulatif22
f. Berbalik atau tidaknya dampak11
Total1111
Rata-rata1.831.83
KesimpulanKecil Cukup Penting
Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa dampak kegiatan distribusi terhadap kualitas udara bernilai Kecil dan Cukup Penting.
Tabel.. Matriks Evaluasi Dampak Kegiatan Penimbunan Terhadap Kualitas AirKriteria Dampak Besar dan PentingMI
a. Jumlah manusia yang terkena dampak33
b. Luas wilayah pesebaran dampak44
c. Intensitas dan lamanya dampak berlangsung33
d. Banyaknya komponen lain yang terkena dampak44
e. Sifat kumulatif33
f. Berbalik atau tidaknya dampak22
Total1919
Rata-rata3.173.17
KesimpulanSedangPenting
Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa dampak kegiatan penimbunan terhadap kualitas air bernilai Sedang dan Penting.
Tabel.. Matriks Evaluasi Dampak Kegiatan Pembangunan Sarana Dan Prasarana Terhadap Kualitas AirKriteria Dampak Besar dan PentingMI
a. Jumlah manusia yang terkena dampak22
b. Luas wilayah pesebaran dampak22
c. Intensitas dan lamanya dampak berlangsung22
d. Banyaknya komponen lain yang terkena dampak33
e. Sifat kumulatif22
f. Berbalik atau tidaknya dampak11
Total1212
Rata-rata2.002.00
KesimpulanKecilCukup Penting
Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa dampak kegiatan pembangunan sarana dan prasarana terhadap kualitas air bernilai Kecil dan Cukup Penting.
Tabel.. Matriks Evaluasi Dampak Kegiatan Pembangunan Bangunan Pabrik, Perumahan Dan Fasilitas Terhadap Kualitas AirKriteria Dampak Besar dan PentingMI
a. Jumlah manusia yang terkena dampak22
b. Luas wilayah pesebaran dampak22
c. Intensitas dan lamanya dampak berlangsung22
d. Banyaknya komponen lain yang terkena dampak33
e. Sifat kumulatif22
f. Berbalik atau tidaknya dampak11
Total1212
Rata-rata2.002.00
KesimpulanKecilCukup Penting
Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa dampak kegiatan pembangunan bangunan pabrik, perumahan dan fasilitas terhadap kualitas air bernilai Kecil dan Cukup Penting.
Tabel.. Matriks Evaluasi Dampak Kegiatan Produksi Terhadap Kualitas AirKriteria Dampak Besar dan PentingMI
a. Jumlah manusia yang terkena dampak22
b. Luas wilayah pesebaran dampak22
c. Intensitas dan lamanya dampak berlangsung22
d. Banyaknya komponen lain yang terkena dampak22
e. Sifat kumulatif22
f. Berbalik atau tidaknya dampak11
Total1111
Rata-rata1.831.83
KesimpulanKecilCukup Penting
Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa dampak kegiatan produksi terhadap kualitas air bernilai Kecil dan Cukup Penting.
Tabel.. Matriks Evaluasi Dampak Kegiatan Mobilisasi Alat Berat Dan Material Terhadap KebisinganKriteria Dampak Besar dan PentingMI
a. Jumlah manusia yang terkena dampak33
b. Luas wilayah pesebaran dampak33
c. Intensitas dan lamanya dampak berlangsung33
d. Banyaknya komponen lain yang terkena dampak22
e. Sifat kumulatif22
f. Berbalik atau tidaknya dampak11
Total1414
Rata-rata2.332.33
KesimpulanKecilCukup Penting
Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa dampak kegiatan mobilisasi alat berat dan material terhadap kebisingan bernilai Kecil dan Cukup Penting.
Tabel. Matriks Evaluasi Dampak Kegiatan Penimbunan Terhadap KebisinganKriteria Dampak Besar dan PentingMI
a. Jumlah manusia yang terkena dampak33
b. Luas wilayah pesebaran dampak22
c. Intensitas dan lamanya dampak berlangsung22
d. Banyaknya komponen lain yang terkena dampak33
e. Sifat kumulatif22
f. Berbalik atau tidaknya dampak11
Total1313
Rata-rata2.172.17
KesimpulanKecilCukup Penting
Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa dampak kegiatan penimbunan terhadap kebisingan bernilai Kecil dan Cukup Penting.
Tabel.. Matriks Evaluasi Dampak Kegiatan Pembangunan Sarana Dan Prasarana Terhadap KebisinganKriteria Dampak Besar dan PentingMI
a. Jumlah manusia yang terkena dampak33
b. Luas wilayah pesebaran dampak33
c. Intensitas dan lamanya dampak berlangsung44
d. Banyaknya komponen lain yang terkena dampak33
e. Sifat kumulatif33
f. Berbalik atau tidaknya dampak22
Total1818
Rata-rata3.003.00
KesimpulanSedangPenting
Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa dampak kegiatan pembangunan sarana dan prasarana terhadap kebisingan bernilai Sedang dan Penting.
Tabel.. Matriks Evaluasi Dampak Kegiatan Pembangunan Bangunan Pabrik, Perumahan Dan Fasilitas Terhadap KebisinganKriteria Dampak Besar dan PentingMI
a. Jumlah manusia yang terkena dampak33
b. Luas wilayah pesebaran dampak33
c. Intensitas dan lamanya dampak berlangsung44
d. Banyaknya komponen lain yang terkena dampak33
e. Sifat kumulatif33
f. Berbalik atau tidaknya dampak22
Total1818
Rata-rata3.003.00
KesimpulanSedangPenting
Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa dampak kegiatan pembangunan pabrik, perumahan dan fasilitas terhadap kebisingan bernilai Sedang dan Penting.
Tabel Matriks Evaluasi Dampak Kegiatan Pengangkutan Dan Penyimpanan Bahan Baku Terhadap KebisinganKriteria Dampak Besar dan PentingMI
a. Jumlah manusia yang terkena dampak33
b. Luas wilayah pesebaran dampak22
c. Intensitas dan lamanya dampak berlangsung33
d. Banyaknya komponen lain yang terkena dampak22
e. Sifat kumulatif22
f. Berbalik atau tidaknya dampak11
Total1313
Rata-rata2.172.17
KesimpulanKecilCukup Penting
Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa dampak kegiatan pengangkutan dan peyimpanan bahan baku terhadap kebisingan bernilai Kecil dan Cukup Penting.
Tabel Matriks Evaluasi Dampak Kegiatan Produksi Terhadap KebisinganKriteria Dampak Besar dan PentingMI
a. Jumlah manusia yang terkena dampak33
b. Luas wilayah pesebaran dampak23
c. Intensitas dan lamanya dampak berlangsung33
d. Banyaknya komponen lain yang terkena dampak33
e. Sifat kumulatif32
f. Berbalik atau tidaknya dampak11
Total1415
Rata-rata2.502.50
KesimpulanSedangPenting
Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa dampak kegiatan produksi terhadap kebisingan bernilai Sedang dan Penting.
Tabel Matriks Evaluasi Dampak Kegiatan Distribusi Terhadap KebisinganKriteria Dampak Besar dan PentingMI
a. Jumlah manusia yang terkena dampak22
b. Luas wilayah pesebaran dampak22
c. Intensitas dan lamanya dampak berlangsung33
d. Banyaknya komponen lain yang terkena dampak22
e. Sifat kumulatif22
f. Berbalik atau tidaknya dampak11
Total1212
Rata-rata2.002.00
KesimpulanKecilCukup Penting
Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa dampak kegiatan distribusi terhadap kebisingan bernilai Kecil dan Cukup Penting.
Tabel.. Matriks Evaluasi Dampak Kegiatan Mobilisasi Alat Berat Dan Material Terhadap Ruang Tanah Dan LahanKriteria Dampak Besar dan PentingMI
a. Jumlah manusia yang terkena dampak33
b. Luas wilayah pesebaran dampak33
c. Intensitas dan lamanya dampak berlangsung33
d. Banyaknya komponen lain yang terkena dampak22
e. Sifat kumulatif22
f. Berbalik atau tidaknya dampak11
Total1414
Rata-rata2.332.33
KesimpulanKecilCukup Penting
Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa dampak kegiatan mobilisasi alat berat dan material terhadap kebisingan bernilai Kecil dan Cukup Penting.
Tabel.. Matriks Evaluasi Dampak Kegiatan Penimbunan Terhadap Ruang Tanah Dan LahanKriteria Dampak Besar dan PentingMI
a. Jumlah manusia yang terkena dampak33
b. Luas wilayah pesebaran dampak44
c. Intensitas dan lamanya dampak berlangsung33
d. Banyaknya komponen lain yang terkena dampak44
e. Sifat kumulatif33
f. Berbalik atau tidaknya dampak22
Total1818
Rata-rata3.173.17
KesimpulanSedang Penting
Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa dampak kegiatan penimbunan terhadap ruang tanah dan lahan bernilai Sedang dan Penting.
Tabel. Matriks Evaluasi Dampak Kegiatan Pembangunan Sarana Dan Prasarana Terhadap Ruang Tanah Dan LahanKriteria Dampak Besar dan PentingMI
a. Jumlah manusia yang terkena dampak44
b. Luas wilayah pesebaran dampak44
c. Intensitas dan lamanya dampak berlangsung44
d. Banyaknya komponen lain yang terkena dampak44
e. Sifat kumulatif44
f. Berbalik atau tidaknya dampak11
Total2121
Rata-rata3.503.50
KesimpulanBesarLebih Penting
Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa dampak kegiatan pembangunan sarana dan prasarana terhadap ruang tanah dan lahan bernilai Besar dan Lebih Penting.
Tabel.. Matriks Evaluasi Dampak Kegiatan Pembangunan Bangunan Pabrik, Perumahan Dan Fasilitas Terhadap Ruang Tanah Dan LahanKriteria Dampak Besar dan PentingMI
a. Jumlah manusia yang terkena dampak44
b. Luas wilayah pesebaran dampak44
c. Intensitas dan lamanya dampak berlangsung44
d. Banyaknya komponen lain yang terkena dampak44
e. Sifat kumulatif44
f. Berbalik atau tidaknya dampak11
Total2121
Rata-rata3.503.50
KesimpulanBesarLebih Penting
Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa dampak kegiatan pembangunan pabrik, perumahan dan fasilitas terhadap ruang tanah dan lahan bernilai Besar dan Lebih Penting.
Tabel.. Matriks Evaluasi Dampak Kegiatan Penimbunan Terhadap FloraKriteria Dampak Besar dan PentingMI
a. Jumlah manusia yang terkena dampak33
b. Luas wilayah pesebaran dampak33
c. Intensitas dan lamanya dampak berlangsung33
d. Banyaknya komponen lain yang terkena dampak33
e. Sifat kumulatif33
f. Berbalik atau tidaknya dampak22
Total1717
Rata-rata2.832.83
KesimpulanSedang Penting
Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa dampak kegiatan penimbunan terhadap flora bernilai Sedang dan Penting.
Tabel. Matriks Evaluasi Dampak Kegiatan Pembangunan Sarana Prasarana Terhadap FloraKriteria Dampak Besar dan PentingMI
a. Jumlah manusia yang terkena dampak22
b. Luas wilayah pesebaran dampak22
c. Intensitas dan lamanya dampak berlangsung33
d. Banyaknya komponen lain yang terkena dampak33
e. Sifat kumulatif33
f. Berbalik atau tidaknya dampak22
Total1515
Rata-rata2.502.50
KesimpulanSedangPenting
Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa dampak kegiatan pembangunan sarana dan prasarana terhadap flora bernilai Sedang dan Penting.
Tabel Matriks Evaluasi Dampak Kegiatan Pembangunan Bangunan Pabrik, Perumahan Dan Fasilitas Terhadap FloraKriteria Dampak Besar dan PentingMI
a. Jumlah manusia yang terkena dampak22
b. Luas wilayah pesebaran dampak33
c. Intensitas dan lamanya dampak berlangsung33
d. Banyaknya komponen lain yang terkena dampak33
e. Sifat kumulatif22
f. Berbalik atau tidaknya dampak22
Total1515
Rata-rata2.502.50
KesimpulanSedangPenting
Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa dampak kegiatan pembangunan pabrik, perumahan dan fasilitas terhadap flora bernilai Sedang dan Penting.
Tabel Matriks Evaluasi Dampak Kegiatan Pembuatan IPAL Terhadap FloraKriteria Dampak Besar dan PentingMI
a. Jumlah manusia yang terkena dampak22
b. Luas wilayah pesebaran dampak11
c. Intensitas dan lamanya dampak berlangsung22
d. Banyaknya komponen lain yang terkena dampak22
e. Sifat kumulatif22
f. Berbalik atau tidaknya dampak11
Total1010
Rata-rata1.671.67
KesimpulanKecilCukup Penting
Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa dampak kegiatan pembuatan IPAL terhadap flora bernilai Kecil dan Cukup Penting.
Tabel.. Matriks Evaluasi Dampak Kegiatan Penimbunan Terhadap FaunaKriteria Dampak Besar dan PentingMI
a. Jumlah manusia yang terkena dampak44
b. Luas wilayah pesebaran dampak33
c. Intensitas dan lamanya dampak berlangsung33
d. Banyaknya komponen lain yang terkena dampak33
e. Sifat kumulatif33
f. Berbalik atau tidaknya dampak22
Total1818
Rata-rata3.003.00
KesimpulanSedangPenting
Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa dampak kegiatan penimbunan terhadap fauna bernilai Sedang dan Penting.
Tabel Matriks Evaluasi Dampak Kegiatan Pembangunan Sarana Prasarana Terhadap FaunaKriteria Dampak Besar dan PentingMI
a. Jumlah manusia yang terkena dampak22
b. Luas wilayah pesebaran dampak22
c. Intensitas dan lamanya dampak berlangsung33
d. Banyaknya komponen lain yang terkena dampak33
e. Sifat kumulatif33
f. Berbalik atau tidaknya dampak22
Total1515
Rata-rata2.502.50
KesimpulanSedangPenting
Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa dampak kegiatan pembangunan sarana prasarana terhadap fauna bernilai Sedang dan Penting.
Tabel.. Matriks Evaluasi Dampak Kegiatan Pembangunan Bangunan Pabrik, Perumahan Dan Fasilitas Terhadap FaunaKriteria Dampak Besar dan PentingMI
a. Jumlah manusia yang terkena dampak22
b. Luas wilayah pesebaran dampak33
c. Intensitas dan lamanya dampak berlangsung33
d. Banyaknya komponen lain yang terkena dampak33
e. Sifat kumulatif22
f. Berbalik atau tidaknya dampak22
Total1515
Rata-rata2.502.50
KesimpulanSedangPenting
Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa dampak kegiatan pembangunan pabrik, perumahan dan fasilitas terhadap fauna bernilai Sedang dan Penting.
Tabel Matriks Evaluasi Dampak Kegiatan Pembuatan IPAL Terhadap FaunaKriteria Dampak Besar dan PentingMI
a. Jumlah manusia yang terkena dampak22
b. Luas wilayah pesebaran dampak11
c. Intensitas dan lamanya dampak berlangsung22
d. Banyaknya komponen lain yang terkena dampak22
e. Sifat kumulatif22
f. Berbalik atau tidaknya dampak11
Total1010
Rata-rata1.671.67
KesimpulanKecilCukup Penting
Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa dampak kegiatan pembuatan IPAL terhadap fauna bernilai Kecil dan Cukup Penting.
Tabel.. Matriks Evaluasi Dampak Kegiatan Penimbunan Terhadap Kesempatan KerjaKriteria Dampak Besar dan PentingMI
a. Jumlah manusia yang terkena dampak22
b. Luas wilayah pesebaran dampak22
c. Intensitas dan lamanya dampak berlangsung22
d. Banyaknya komponen lain yang terkena dampak22
e. Sifat kumulatif22
f. Berbalik atau tidaknya dampak11
Total1111
Rata-rata1.831.83
KesimpulanKecilCukup Penting
Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa dampak kegiatan penimbunan terhadap kesempatan kerja bernilai Kecil dan Cukup Penting.
Tabel.. Matriks Evaluasi Dampak Kegiatan Pembangunan Sarana Prasarana Terhadap Kesempatan KerjaKriteria Dampak Besar dan PentingMI
a. Jumlah manusia yang terkena dampak44
b. Luas wilayah pesebaran dampak33
c. Intensitas dan lamanya dampak berlangsung43
d. Banyaknya komponen lain yang terkena dampak43
e. Sifat kumulatif43
f. Berbalik atau tidaknya dampak22
Total1818
Rata-rata3.503.00
kesimpulanBesarPenting
Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa dampak kegiatan pembangunan sarana prasarana terhadap kesempatan kerja bernilai Besar dan Penting.
Tabel.. Matriks Evaluasi Dampak Kegiatan Pembangunan Pabrik, Rumah Dan Fasilitas Terhadap Kesempatan KerjaKriteria Dampak Besar dan PentingMI
a. Jumlah manusia yang terkena dampak44
b. Luas wilayah pesebaran dampak33
c. Intensitas dan lamanya dampak berlangsung43
d. Banyaknya komponen lain yang terkena dampak43
e. Sifat kumulatif43
f. Berbalik atau tidaknya dampak22
Total1818
Rata-rata3.503.00
KesimpulanBesarpenting
Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa dampak kegiatan pembangunan pabrik, perumahan dan fasilitas terhadap kesempatan kerja bernilai Besar dan Penting.
Tabel.. Matriks Evaluasi Dampak Kegiatan Pengangkutan Dan Penyimpanan Bahan Baku Terhadap Kesempatan KerjaKriteria Dampak Besar dan PentingMI
a. Jumlah manusia yang terkena dampak33
b. Luas wilayah pesebaran dampak33
c. Intensitas dan lamanya dampak berlangsung33
d. Banyaknya komponen lain yang terkena dampak33
e. Sifat kumulatif33
f. Berbalik atau tidaknya dampak22
Total1717
Rata-rata2.832.83
kesimpulanSedangPenting
Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa dampak kegiatan pengangkutan dan penyimpanan bahan baku terhadap kesempatan kerja bernilai Sedang dan Penting.
Tabel.. Matriks Evaluasi Dampak Kegiatan Produksi Terhadap Kesempatan KerjaKriteria Dampak Besar dan PentingMI
a. Jumlah manusia yang terkena dampak44
b. Luas wilayah pesebaran dampak33
c. Intensitas dan lamanya dampak berlangsung44
d. Banyaknya komponen lain yang terkena dampak44
e. Sifat kumulatif44
f. Berbalik atau tidaknya dampak33
Total2222
Rata-rata3.673.67
KesimpulanBesarLebih Penting
Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa dampak kegiatan produksi terhadap kesempatan kerja bernilai Besar dan Lebih Penting.
Tabel.. Matriks Evaluasi Dampak Kegiatan Distribusi Terhadap Kesempatan KerjaKriteria Dampak Besar dan PentingMI
a. Jumlah manusia yang terkena dampak33
b. Luas wilayah pesebaran dampak33
c. Intensitas dan lamanya dampak berlangsung33
d. Banyaknya komponen lain yang terkena dampak33
e. Sifat kumulatif33
f. Berbalik atau tidaknya dampak22
Total1717
Rata-rata2.832.83
KesimpulanSedangPenting
Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa dampak kegiatan distribusi terhadap kesempatan kerja bernilai Sedang dan Penting.
Tabel Matriks Evaluasi Dampak Kegiatan Pembangunan Sarana Prasarana Terhadap PerekonomianKriteria Dampak Besar dan PentingMI
a. Jumlah manusia yang terkena dampak44
b. Luas wilayah pesebaran dampak44
c. Intensitas dan lamanya dampak berlangsung44
d. Banyaknya komponen lain yang terkena dampak33
e. Sifat kumulatif33
f. Berbalik atau tidaknya dampak33
Total2121
Rata-rata3.503.50
KesimpulanBesarLebih penting
Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa dampak kegiatan pembangunan sarana dan prasarana terhadap perekonomian bernilai Besar dan Lebih Penting.
Tabel Matriks Evaluasi Dampak Kegiatan Pembangunan Pabrik, Rumah Dan Fasilitas Terhadap PerekonomianKriteria Dampak Besar dan PentingMI
a. Jumlah manusia yang terkena dampak44
b. Luas wilayah pesebaran dampak44
c. Intensitas dan lamanya dampak berlangsung44
d. Banyaknya komponen lain yang terkena dampak44
e. Sifat kumulatif44
f. Berbalik atau tidaknya dampak22
Total2222
Rata-rata3.673.67
KesimpulanBesarLebih Penting
Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa dampak kegiatan pembangunan pabrik, rumah dan fasilitas terhadap perekonomian bernilai Besar dan Lebih Penting.
Tabel. Matriks Evaluasi Dampak Kegiatan Pengangkutan Dan Penyimpanan Bahan Baku Terhadap PerekonomianKriteria Dampak Besar dan PentingMI
a. Jumlah manusia yang terkena dampak33
b. Luas wilayah pesebaran dampak33
c. Intensitas dan lamanya dampak berlangsung33
d. Banyaknya komponen lain yang terkena dampak33
e. Sifat kumulatif33
f. Berbalik atau tidaknya dampak22
Total1717
Rata-rata2.832.83
KesimpulanSedangPenting
Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa dampak kegiatan pengangkutan dan penyimpanan bahan baku terhadap perekonomian bernilai Sedang dan Penting.
Tabel.. Matriks Evaluasi Dampak Kegiatan Produksi Terhadap PerekonomianKriteria Dampak Besar dan PentingMI
a. Jumlah manusia yang terkena dampak44
b. Luas wilayah pesebaran dampak33
c. Intensitas dan lamanya dampak berlangsung33
d. Banyaknya komponen lain yang terkena dampak33
e. Sifat kumulatif33
f. Berbalik atau tidaknya dampak22
Total1818
Rata-rata3.003.00
KesimpulanSedang Penting
Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa dampak kegiatan produksi terhadap perekonomian bernilai Sedang dan Penting.
Tabel.. Matriks Evaluasi Dampak Kegiatan Distribusi Terhadap PerekonomianKriteria Dampak Besar dan PentingMI
a. Jumlah manusia yang terkena dampak44
b. Luas wilayah pesebaran dampak33
c. Intensitas dan lamanya dampak berlangsung33
d. Banyaknya komponen lain yang terkena dampak33
e. Sifat kumulatif33
f. Berbalik atau tidaknya dampak22
Total1818
Rata-rata3.003.00
KesimpulanSedangPenting
Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa dampak kegiatan distribusi terhadap perekonomian bernilai Sedang dan Penting.
Tabel.. Matriks Evaluasi Dampak Kegiatan Pembangunan Sarana Prasarana Terhadap Sosial BudayaKriteria Dampak Besar dan PentingMI
a. Jumlah manusia yang terkena dampak33
b. Luas wilayah pesebaran dampak33
c. Intensitas dan lamanya dampak berlangsung33
d. Banyaknya komponen lain yang terkena dampak33
e. Sifat kumulatif33
f. Berbalik atau tidaknya dampak22
Total1717
Rata-rata2.832.83
KesimpulanSedangPenting
Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa dampak kegiatan pembangunan sarana dan prasarana terhadap sosial budaya bernilai Sedang dan Penting.
Tabel.. Matriks Evaluasi Dampak Kegiatan Produksi Terhadap Sosial BudayaKriteria Dampak Besar dan PentingMI
a. Jumlah manusia yang terkena dampak33
b. Luas wilayah pesebaran dampak33
c. Intensitas dan lamanya dampak berlangsung33
d. Banyaknya komponen lain yang terkena dampak33
e. Sifat kumulatif33
f. Berbalik atau tidaknya dampak22
Total1717
Rata-rata2.832.83
KesimpulanSedangPenting
Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa dampak kegiatan produksi terhadap sosial budaya bernilai Sedang dan Penting.
Tabel.. Matriks Evaluasi Dampak Kegiatan Distribusi Terhadap Sosial BudayaKriteria Dampak Besar dan PentingMI
a. Jumlah manusia yang terkena dampak33
b. Luas wilayah pesebaran dampak33
c. Intensitas dan lamanya dampak berlangsung33
d. Banyaknya komponen lain yang terkena dampak33
e. Sifat kumulatif33
f. Berbalik atau tidaknya dampak22
Total1717
Rata-rata2.832.83
KesimpulanSedangPenting
Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa dampak kegiatan distribusi terhadap sosial budaya bernilai Sedang dan Penting.
Tabel.. Matriks Evaluasi Dampak Kegiatan Penimbunan Terhadap Kesehatan MasyarakatKriteria Dampak Besar dan PentingMI
a. Jumlah manusia yang terkena dampak33
b. Luas wilayah pesebaran dampak33
c. Intensitas dan lamanya dampak berlangsung33
d. Banyaknya komponen lain yang terkena dampak33
e. Sifat kumulatif33
f. Berbalik atau tidaknya dampak22
Total1717
Rata-rata2.832.83
KesimpulanSedangPenting
Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa dampak kegiatan penimbunan terhadap kesehatan masyarakat bernilai Sedang dan Penting.
Tabel.. Matriks Evaluasi Dampak Kegiatan Pembangunan Sarana Prasarana Terhadap Kesehatan MasyarakatKriteria Dampak Besar dan PentingMI
a. Jumlah manusia yang terkena dampak33
b. Luas wilayah pesebaran dampak33
c. Intensitas dan lamanya dampak berlangsung33
d. Banyaknya komponen lain yang terkena dampak33
e. Sifat kumulatif33
f. Berbalik atau tidaknya dampak22
Total1717
Rata-rata2.832.83
KesimpulanSedangPenting
Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa dampak kegiatan pembangunan sarana dan prasarana terhadap kesehatan masyarakat bernilai Sedang dan Penting.
Tabel.. Matriks Evaluasi Dampak Kegiatan Pembangunan Bangunan Pabrik, Perumahan Dan Fasilitas Terhadap Kesehatan MasyarakatKriteria Dampak Besar dan PentingMI
a. Jumlah manusia yang terkena dampak33
b. Luas wilayah pesebaran dampak33
c. Intensitas dan lamanya dampak berlangsung33
d. Banyaknya komponen lain yang terkena dampak33
e. Sifat kumulatif33
f. Berbalik atau tidaknya dampak22
Total1717
Rata-rata2.832.83
KesimpulanSedangPenting
Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa dampak kegiatan pembangunan pabrik, perumahan dan fasilitas terhadap kesehatan masyarakat bernilai Sedang dan Penting.
Dari seluruh analisis dampak lingkungan di atas, dapat disimpulkan bahwa pada tahap pra konstruksi tidak berdampak pada lingkungan. Pada tahap konstruksi, dampak lingkungan tergolong besar dan penting. Pada tahap operasi, dampak lingkungan tergolong kecil dan cukup penting. Pada tahap pemeliharaan, tidak ada dampak lingkungan.TabelSkor Dampak Lingkugan KIBNoTahapanMagnitude (Besar Dampak)Importance (Pentingnya Dampak)
1Tahap pra konstruksi00
2Tahap konstruksi2.82.8
3Tahap operasi1.51.5
4Tahap pemeliharaan00
Sumber: analisis, 20143
Gambar 3.1 Alur Berpikir Dari Studi Kelayakan
60