presentasi laporan draft akhir penyusunan kajian rupabumi kota tangerang, gazetir

33
PENYUSUNAN KAJIAN DAN PEMETAAN RUPABUMI KOTA TANGERANG 2012 PEMERINTAH KOTA TANGERANG PROVINSI BANTEN PEMERINTAH KOTA TANGERANG No Hal : 1a KONSULTAN PELAKSANA : PT. BAHANA NUSANTARA LAPORAN AKHIR

Upload: tiar-pandapotan-purba

Post on 05-Aug-2015

182 views

Category:

Documents


19 download

DESCRIPTION

Gazetir administrasi bangunan pemerintah dan administrasi wilayah 13 kecamatan dan 104 kelurahan di Kota Tangerang.

TRANSCRIPT

Page 1: Presentasi Laporan Draft Akhir Penyusunan Kajian Rupabumi Kota Tangerang, Gazetir

PENYUSUNAN KAJIAN DAN PEMETAAN

RUPABUMI KOTA TANGERANG

2012

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

PROVINSI BANTEN

PEMERINTAH KOTA TANGERANG No Hal : 1a

KONSULTAN PELAKSANA : PT. BAHANA NUSANTARA

LAPORAN AKHIR

Page 2: Presentasi Laporan Draft Akhir Penyusunan Kajian Rupabumi Kota Tangerang, Gazetir

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

PETA STRUKTUR RUANG KOTA

PEMERINTAH KOTA TANGERANG No Hal : 1b

Page 3: Presentasi Laporan Draft Akhir Penyusunan Kajian Rupabumi Kota Tangerang, Gazetir

PEMERINTAH KOTA TANGERANG No Hal : 2

SISTEMATIKA PEMBAHASAN

1. PENDAHULUAN

2. RUPABUMI KOTA TANGERANG

3. GAZETIR

4. PENUTUP

Page 4: Presentasi Laporan Draft Akhir Penyusunan Kajian Rupabumi Kota Tangerang, Gazetir

PEMERINTAH KOTA TANGERANG No Hal : 3

P E N D A H U L U A N

A. Latar Belakang B. Landasan Hukum Pekerjaan C. Maksud Dan Tujuan Pekerjaan D. Sasaran Pekerjaan E. Keluaran Pekerjaan F. Ruang Lingkup Pekerjaan G. Kebijakan Umum H. Metodologi Pekerjaan I. Kerangka Berfikir Pekerjaan

Page 5: Presentasi Laporan Draft Akhir Penyusunan Kajian Rupabumi Kota Tangerang, Gazetir

A . L A T A R B E L A K A N G

PEMERINTAH KOTA TANGERANG No Hal : 4

P E N D A H U L U A N

1. Perkembangan jumlah penduduk terhadap luasan wilayah administrasi dari tingkat kelurahan, kecamatan di Kota Tangerang, berdasarkan data BPS Kota Tangerang tahun kurun waktu tahun 2000-2007 cukup fluktuatif antara 0,64 % sampai dengan 4,62%.

2. Terjadinya pemekaran wilayah administrasi kelurahan dan kecamatan yang signifikan terhadap perubahan administrasi pemerintahan.

3. Sehingga terjadi perubahan batas wilayah (kecamatan, kelurahan) dan nama administrasi baru.

4. Perlunya dilakukan kajian dan pemetaan rupabumi pasca pemekaran agar tidak terjadi permasalahan pada tataran manajemen pemerintahan di level Kelurahan, Kecamatan dan Kota.

5. Penamaan rupabumi dan pemetaan tersebut dilakukan untuk menguatkan identitas wilayah (Kecamatan, Kelurahan, Kota).

6. Perlunya perhatian secara adil dan merata kepada seluruh perangkat daerah di level kecamatan dan kelurahan.

Page 6: Presentasi Laporan Draft Akhir Penyusunan Kajian Rupabumi Kota Tangerang, Gazetir

B . L A N D A S A N H U K U M & P E D O M A N

PEMERINTAH KOTA TANGERANG No Hal : 5

P E N D A H U L U A N

1. Resolusi PBB no 4 tahun 1967 tentang Pembakuan Nama Unsur Geografi di Negara-negara anggota PBB.

2. Resolusi PBB no 15 tahun 1987 tentang otoritas pembentukan dan pembakuan nama unsur geografi nasional bagi negara-negara anggota PBB yang belum memiliki/melakukannya.

3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah. 4. Peraturan Presiden Nomor 112 Tahun 2006 tentang Tim Nasional

Pembakuan Nama Rupabumi; 5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 39 Tahun 2008 tentang

Pedoman Umum Pembakuan Nama Rupa Bumi; 6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 35 Tahun 2009 tentang

Pedoman Pembentukan Panitia Pembakuan Nama Rupabumi. 7. PERDA no 36 Tahun 2002 tentang RTRW Provinsi Banten 8. PERDA No 23 Tahun 2000 tentang RTRW Kota Tangerang 9. Pedoman Prinsip, Kebijakan, dan Prosedur Pemberian Nama

Rupabumi-BIG Indonesia.

Page 7: Presentasi Laporan Draft Akhir Penyusunan Kajian Rupabumi Kota Tangerang, Gazetir

C . T U J U A N P E K E R J A A N

PEMERINTAH KOTA TANGERANG No Hal : 6

P E N D A H U L U A N

1. Mewujudkan tertib administrasi di bidang pembakuan nama rupabumi di Kota Tangerang;

2. Menjamin tertib administrasi di Kota Tangerang; 3. Mewujudkan data dan informasi akurat mengenai nama

rupabumi di Kota Tangerang, baik untuk kepentingan pembangunan daerah maupun pembangunan tingkat nasional.

4. Menunjang adanya gasetir nasional sehingga ada kesamaan pengertian mengenai nama rupabumi di Kota Tangerang dan di lndonesia pada umumnya;

Page 8: Presentasi Laporan Draft Akhir Penyusunan Kajian Rupabumi Kota Tangerang, Gazetir

D . S A S A R A N P E K E R J A A N

PEMERINTAH KOTA TANGERANG No Hal : 7

P E N D A H U L U A N

1. Teridentifikasinya unsur-unsur rupabumi di wilayah kota

Tangerang

2. Teridentifikasinya permasalahan-permasalahan pemetaan di

wilayah kota Tangerang terhadap pedoman pembakuan nama

rupabumi

3. Teridentifikasinya nama, sejarah dan lokasi rupabumi di

wilayah kota Tangerang

Page 9: Presentasi Laporan Draft Akhir Penyusunan Kajian Rupabumi Kota Tangerang, Gazetir

E . K E L U A R A N P E K E R J A A N

PEMERINTAH KOTA TANGERANG No Hal : 8

P E N D A H U L U A N

Gazetir Lokasi Instansi di Wilayah

Kota Tangerang

Page 10: Presentasi Laporan Draft Akhir Penyusunan Kajian Rupabumi Kota Tangerang, Gazetir

F . R U A N G L I N G K U P P E K E R J A A N

PEMERINTAH KOTA TANGERANG No Hal : 9

P E N D A H U L U A N

1. Ruang lingkup susbtansi pekerjaan terdiri atas ; (i) Rupabumi Kota Tangerang, yaitu keseluruhan topomini yang ada di Kota

Tangerang lengkap dengan elemen, posisi, lokasi dan berbagai informasi yang diperlukan.

(ii) Gazetir atau yang disebut dengan Gazetteer, daftar nama unsur rupabumi baku yang dilengkapi dengan informasi tentang jenis elemen, posisi geografis, lokasi wilayah administrasi, dan berbagai informasi lain yang diperlukan didalam pekerjaan ini dibatasi hanya : LOKASI INSTANSI PEMERINTAHAN KOTA TANGERANG.

(iii) Kajian Genealogi adalah kajian nama lokasi sejarahnya, turunannya, asalnya. Baik itu menggunakan teknik dari mulut ke mulut atau rekaman lain yang menunjukkan adanya hubungan yang ditampilkan dalam bentuk bagan atau juga narasi yang baik.

2. Ruang lingkup wilayah pekerjaan dibatas oleh administrasi wilayah pemerintahan Kota Tangerang.

Page 11: Presentasi Laporan Draft Akhir Penyusunan Kajian Rupabumi Kota Tangerang, Gazetir

G . K E B I J A K A N U M U M

PEMERINTAH KOTA TANGERANG No Hal : 10

P E N D A H U L U A N

1. Gazetir adalah daftar nama rupabumi yang dilengkapi dengan informasi

tentang jenis unsur, posisi, lokasi dalam wilayah administratif, dan

informasi lain yang diperlukan.

2. Rupabumi adalah bagian dari permukaan bumi yang dapat dikenal

identitasnya sebagai unsur alam dan unsur buatan manusia, misalnya

sungai, danau, gunung, tanjung, desa, dan bendungan.

3. Gasetir Nasional adalah daftar nama rupabumi yang telah dibakukan

secara nasional.

4. Pembakuan adalah proses penetapan nama rupabumi yang baku oleh

lembaga yang berwenang baik secara nasional maupun internasional.

Page 12: Presentasi Laporan Draft Akhir Penyusunan Kajian Rupabumi Kota Tangerang, Gazetir

G . K E B I J A K A N U M U M

PEMERINTAH KOTA TANGERANG No Hal : 11

P E N D A H U L U A N

5. Unsur Rupabumi adalah bagian permukaan bumi yang berada di atas atau

di bawah permukaan laut yang dapat dikenali

6. Tim Nasional adalah Tim Pembakuan Nama Rupabumi yang dibentuk oleh

Presiden.

7. Panitia Provinsi adalah Panitia Pembakuan Nama Rupabumi Provinsi yang

dibentuk oleh Gubernur.

8. Panitia Kabupaten/Kota adalah Panitia Pembakuan Nama Rupabumi

Kabupaten/Kota yang dibentuk oleh Bupati/Walikota.

Page 13: Presentasi Laporan Draft Akhir Penyusunan Kajian Rupabumi Kota Tangerang, Gazetir

H . M E T O D O L O G I

PEMERINTAH KOTA TANGERANG No Hal : 12

P E N D A H U L U A N

KEGIATAN URAIAN

Pengumpulan data dasar Peta dijital 1:50.000 dari Dinas Tata Kota;Setda;Badan Pertanahan mencakup 13 kecamatan dan 104 kelurahan

Pengumpulan data penunjang Data lainnya yang dapat menunjang kajian dari Bappeda

Kajian Sejarah, asal bahasa, pengucapan dan genealogi

Penyusunan basis data Laporan pekerjaan disimpan dalam format microsoft word dan diproteksi dengan kata kunci

Page 14: Presentasi Laporan Draft Akhir Penyusunan Kajian Rupabumi Kota Tangerang, Gazetir

I . K E R A N G K A B E R F I K I R

PEMERINTAH KOTA TANGERANG No Hal : 13

P E N D A H U L U A N

INPUT PROSES OUTPUT

LAPORAN PENDAHULUAN LAPORAN AKHIR

Kajian Kebijakan dan Pedoman :

1. Resolusi PBB no 4 tahun 1967 tentang

Pembakuan Nama Unsur Geografi di

Negara-negara anggota PBB.

2. Resolusi PBB no 15 tahun 1987 tentang

otoritas pembentukan dan pembakuan

nama unsur geografi nasional bagi

negara-negara anggota PBB yang belum

memiliki/melakukannya.

3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004

tentang Pemerintahan Daerah.

4. Peraturan Presiden Nomor 112 Tahun

2006 tentang Tim Nasional Pembakuan

Nama Rupabumi;

5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor

39 Tahun 2008 tentang Pedoman Umum

Pembakuan Nama Rupa Bumi;

6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor

35 Tahun 2009 tentang Pedoman

Pembentukan Panitia Pembakuan Nama

Rupabumi.

7. UU No 4/2011 Geospasial dan PP Tingkat

Ketelitian Peta PP No 10/2000

8. PERDA no 36 Tahun 2002 tentang RTRW

Provinsi Banten

9. PERDA No 23 Tahun 2000 tentang RTRW

Kota Tangerang

10. Pedoman Prinsip, Kebijakan, dan

Prosedur Pemberian Nama Rupabumi

Data dan Informasi :

1. Peta Bakosurtanal terupdate skala 1 juta s/d 10.000;

2. Peta sejarah masa kerajaan/kesultanan Banten

3. Peta sejarah colonial belanda 4. Peta RTRW Provinsi dan RTRW Kota

Tangerang 5. Sejarah Banten, Tangerang, dan lainnya

yang memiliki nilai budaya dunia, nasional local terkait secara spasial/keruangan/unsur geografis.

A. Analisis perubahan batas

unsur geografis;

1. Proses tumpang tindih

(overlay).

B. Analisis unsur dan

pembakuan nama ;

1. Kajian Genealogi, Asal bahasa,

pengucapan, dll

2. Prinsip pemberian nama;

3. Kebijakan pemberian nama;

4. Perkembangan pendapatan

asli daerah;

5. Prosedur pemberian nama;

Alat analisis/metoda;

1. Peta Bakosurtanal; 2. Perangkat lunak

ArcGIS/Mapinfo; 3. Perangkat keras komputer; 4. Rapat (Conterpart Meeting)

antara pemberi pekerjaan, PPNR dan Pelaksana Pekerjaan;

5. Survey Lapangan;

LAPORAN KAJIAN DAN PEMETAAN RUPA BUMI KOTA TANGERANG

1. PENDAHULUAN; 2. GAMBARAN UMUM KOTA

TANGERANG; 3. UNSUR UNSUR RUPA BUMI

KOTA TANGERANG; 4. GAZETIR LOKASI INSTANSI

KOTA TANGERANG 5. PEMBAKUAN NAMA UNSUR

RUPA BUMI DAN GAZETIR LOKASI INSTANSI

Page 15: Presentasi Laporan Draft Akhir Penyusunan Kajian Rupabumi Kota Tangerang, Gazetir

J . K E R A N G K A B E R F I K I R M A K R O

PEMERINTAH KOTA TANGERANG No Hal : 14

P E N D A H U L U A N

GAZETIR NEGARA-NEGARA PBB

GAZETIR NEGARA NEGARA ASIA PASIFIK

GAZETIR NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

GAZETIR PROVINSI BANTEN

GAZETIR KOTA TANGERANG

GAZETIR INSTANSI

KOTA TANGERANG

1. United Nations Group of Experts on Geographical Names (UNGEGN) membentuk 22 Divisi Linguistik/Geografis, yaitu: Afrika Tengah; Afrika Timur; Afrika Selatan; Afrika Barat; Arab; Asia Timur (selain Cina);

2. Asia Tenggara dan Pasifik Barat Daya; AsiaBarat Daya (selain Arab); Baltik; Celtik; Cina; Negara berbahasa Negara berbahasa Belanda dan Jerman (Dutch and German-Speaking); Eropa Timur Tengah dan Tenggara; Eropa Timur; Selatan dan Asia Tengah; Mediteran Timur (selain Arab); Negara berbahasa Perancis (French Speaking); India; Amerika Latin; Norden; Romano- Hellenic; Kerajaan Inggris; Amerika dan Kanada.

Page 16: Presentasi Laporan Draft Akhir Penyusunan Kajian Rupabumi Kota Tangerang, Gazetir

K . C O U N T E R P A R T M E E T I N G

PEMERINTAH KOTA TANGERANG No Hal : 15

P E N D A H U L U A N

Page 17: Presentasi Laporan Draft Akhir Penyusunan Kajian Rupabumi Kota Tangerang, Gazetir

PEMERINTAH KOTA TANGERANG No Hal : 16

R U P A B U M I K O T A T A N G E R A N G

A. BUATAN DAN ALAMI B. RUPABUMI DARI GAMBAR SATELIT

Page 18: Presentasi Laporan Draft Akhir Penyusunan Kajian Rupabumi Kota Tangerang, Gazetir

A . B U A T A N D A N A L A M I

PEMERINTAH KOTA TANGERANG No Hal : 17

1. BUATAN 1. PERMUKIMAN 2. JALAN 3. BANDARA INTERNASIONAL

SOEKARNO HATTA 4. PERTOKOAN/BISNIS AREA 5. KANTOR PEMERINTAHAN 6. TEMPAT PEMAKAMAN 7. PEMBANGKIT LISTRIK, DLL

2. ALAMI

1. SUNGAI 2. GUNUNG 3. BUKIT 4. SITU 5. HUTAN, DLL

R U P A B U M I K O T A T A N G E R A N G

Page 19: Presentasi Laporan Draft Akhir Penyusunan Kajian Rupabumi Kota Tangerang, Gazetir

B . G A M B A R F O T O S A T E L I T S E B A G I A N W I L A Y A H

PEMERINTAH KOTA TANGERANG No Hal : 4 1

9

Sungai Bandara SOETTA

Jaringan Jalan

Permukiman

Sumber : Geo-Eye Satellite Image 2012, Googleearth

R U P A B U M I K O T A T A N G E R A N G

Page 20: Presentasi Laporan Draft Akhir Penyusunan Kajian Rupabumi Kota Tangerang, Gazetir

C . P E T A / G A Z E T I R B A N T E N T E M P O D U L U

PEMERINTAH KOTA TANGERANG No Hal : 19

R U P A B U M I K O T A T A N G E R A N G

Sumber: Kaart van Nederlandsch-Indie 1893 [naar oorspronkelijke teekening van H.Ph.Th.Witkamp]. Printed by JH de Bussy – Amsterdam. Courtesy of Hatmanto Sri Nugroho. The red point is the Tangerang, whereas the green is city of Batavia.

THE MAP: TANGERANG - BATAVIA According Pranoedya Ananta Toer, “Tangerang” as the name of region or place was the incorrect spelling from inheritance Dutch. It should be wrote and spell as “Tanggeran”, anyway

http://mahandisyoanata.multiply.com/photos/album/109

Page 21: Presentasi Laporan Draft Akhir Penyusunan Kajian Rupabumi Kota Tangerang, Gazetir

D . P E T A / G A Z E T I R K A R A W A C I T A H U N 1 9 0 0 - 1 9 0 1

PEMERINTAH KOTA TANGERANG No Hal : 20

R U P A B U M I K O T A T A N G E R A N G

http://mahandisyoanata.multiply.com/photos/album/109

MAP OF KARAWATJI TANGERANG 1900 - 1901

Source: Timoticin Kwanda,

Study on The Morphology and

Transformations of Southeast

Asian Coastal Cities in

Indonesia, Malaysia and

Thailand © 2008,

Department of Architecture,

National University of

Singapore.

The red point indicates the

position of country house. In

that map, it was written as

"Landhuis Karawatji".

Page 22: Presentasi Laporan Draft Akhir Penyusunan Kajian Rupabumi Kota Tangerang, Gazetir

E . P E T A / G A Z E T I R K A R A W A C I T A H U N 1 9 4 1

PEMERINTAH KOTA TANGERANG No Hal : 21

R U P A B U M I K O T A T A N G E R A N G

http://mahandisyoanata.multiply.com/photos/album/109

MAP OF KARAWATJI TANGERANG 1941

Source: TANGERANG, Herzien door Topografische dienst in 1939-1940. Courtesy of Hatmanto Sri Nugroho

Page 23: Presentasi Laporan Draft Akhir Penyusunan Kajian Rupabumi Kota Tangerang, Gazetir

F . P E T A / G A Z E T I R K A R A W A C I T A H U N 1 9 4 1

PEMERINTAH KOTA TANGERANG No Hal : 22

R U P A B U M I K O T A T A N G E R A N G

http://mahandisyoanata.multiply.com/photos/album/109

MAP OF KARAWATJI TANGERANG 1941

Source: Wikimapia, 2008.

Page 24: Presentasi Laporan Draft Akhir Penyusunan Kajian Rupabumi Kota Tangerang, Gazetir

F . P E T A A D M I N I S T R A S I K O T A T A N G E R A N G 2 0 1 2

PEMERINTAH KOTA TANGERANG No Hal : 23

R U P A B U M I K O T A T A N G E R A N G

Page 25: Presentasi Laporan Draft Akhir Penyusunan Kajian Rupabumi Kota Tangerang, Gazetir

PEMERINTAH KOTA TANGERANG No Hal : 24

G A Z E T I R

A. GAZETIR INSTANSI KOTA TANGERANG

B. KANTOR PEMERINTAHAN C. ADMINISTRASI KECAMATAN D. ADMINISTRASI KELURAHAN

Page 26: Presentasi Laporan Draft Akhir Penyusunan Kajian Rupabumi Kota Tangerang, Gazetir

A . I N S T A N S I K O T A T A N G E R A N G

PEMERINTAH KOTA TANGERANG No Hal : 25

1. Terdiri atas 104 Kelurahan, 13 Kecamatan.

2. Bangunan Pemerintahan di Pusat Pemerintahan, di 13

Kecamatan dan di 104 Kelurahan.

3. Gazetir dengan tingkat kedetilan informasi yakni, (i)

kode/jenis unsur; (ii) posisi koordinat; (iii) no peta sesuai

lampiran PERDA No 16 Tahun 2000, tentang Pembentukan

7 Kecamatan (13 Kecamatan), (iv) kajian geneaologi; (v)

pengucapan; (vi) asal bahasa.

G A Z E T I R

Page 27: Presentasi Laporan Draft Akhir Penyusunan Kajian Rupabumi Kota Tangerang, Gazetir

B . K A N T O R P E M E R I N T A H A N

PEMERINTAH KOTA TANGERANG No Hal : 26

G A Z E T I R

Page 28: Presentasi Laporan Draft Akhir Penyusunan Kajian Rupabumi Kota Tangerang, Gazetir

C . A D M I N I S T R A S I K E C A M A T A N

PEMERINTAH KOTA TANGERANG No Hal : 27

G A Z E T I R

Page 29: Presentasi Laporan Draft Akhir Penyusunan Kajian Rupabumi Kota Tangerang, Gazetir

D . A D M I N I S T R A S I K E L U R A H A N

PEMERINTAH KOTA TANGERANG No Hal : 28

G A Z E T I R

Page 30: Presentasi Laporan Draft Akhir Penyusunan Kajian Rupabumi Kota Tangerang, Gazetir

PEMERINTAH KOTA TANGERANG No Hal : 29

P E N U T U P

A. KESIMPULAN B. TINDAK LANJUT

Page 31: Presentasi Laporan Draft Akhir Penyusunan Kajian Rupabumi Kota Tangerang, Gazetir

A . K E S I M P U L A N

PEMERINTAH KOTA TANGERANG No Hal : 30

1. Dari hasil kajian ini ditemukan bahasa lokal utama seperti ; 1. Ci; Cai dari Bahasa Sunda, yang artinya air.

2. Kuatnya penggunaan bahasa lokal (sunda, betawi), contoh paninggilan utara yang menurut sejarahnya adalah desa yang ditinggalkan akibat perang dengan Belanda.

3. Penggunaan nama administrasi yang menggunakan simbol-simbol tumbuhan/pohon, seperti JATI yang melambangkan kekuatan, keras. GEBANG yang artinya pohon palem tinggi.

4. Penggunaan arah mata angin dengan berbahasa lokal (wetan = timur).

5. Kuatnya penggunaan bahasa indonesia, yang memiliki makna baik bagi desa. Seperti Indah, Mulya, Sari, Jaya

P E N U T U P

Page 32: Presentasi Laporan Draft Akhir Penyusunan Kajian Rupabumi Kota Tangerang, Gazetir

B . T I N D A K L A N J U T

PEMERINTAH KOTA TANGERANG No Hal : 31

1. Menyelesaikan seluruh kajian penamaan lokasi instansi pemerintahan baik itu administrasi kecamatan maupun kelurahan.

2. Memasukkan hasil kajian ke dalam database dan laporan akhir.

P E N U T U P

Page 33: Presentasi Laporan Draft Akhir Penyusunan Kajian Rupabumi Kota Tangerang, Gazetir

TERIMA KASIH

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

PROVINSI BANTEN

PEMERINTAH KOTA TANGERANG