draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

555
- 1 - PERATURAN GUBERNUR BANTEN NOMOR 31 TAHUN 2020 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH PROVINSI BANTEN TAHUN 2021 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANTEN, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 104 ayat (1) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, Serta Tata Cara Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah, perlu menetapkan Peraturan Gubernur tentang Rencana Kerja Pemerintah Daerah Provinsi Banten Tahun 2021. Mengingat : 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2000 tentang Pembentukan Provinsi Banten (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 182, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4010); 3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);

Upload: others

Post on 17-Oct-2021

8 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 1 -

PERATURAN GUBERNUR BANTEN

NOMOR 31 TAHUN 2020

TENTANG

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH PROVINSI BANTEN

TAHUN 2021

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

GUBERNUR BANTEN,

Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 104 ayat (1)

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017

tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian dan

Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi

Rancangan Peraturan Daerah Tentang Rencana

Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah, Serta Tata Cara

Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang

Daerah, Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Daerah, dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah, perlu

menetapkan Peraturan Gubernur tentang Rencana Kerja

Pemerintah Daerah Provinsi Banten Tahun 2021.

Mengingat : 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara

Republik Indonesia Tahun 1945;

2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2000 tentang

Pembentukan Provinsi Banten (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 182,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 4010);

3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang

Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);

Page 2: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 2 -

4. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang

Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004

Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 4421);

5. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang

Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587)

sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir

dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015

tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang

Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015

Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 5679);

6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun

2017 tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian

dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara

Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah Tentang

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah,

Serta Tata Cara Perubahan Rencana Pembangunan

Jangka Panjang Daerah, Rencana Pembangunan

Jangka Menengah Daerah, dan Rencana Kerja

Pemerintah Daerah (Berita Negara Republik Indonesia

Tahun 2017 Nomor 1312);

7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 40 Tahun

2020 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Kerja

Pemerintah Daerah Tahun 2021 (Berita Negara

Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 590);

8. Peraturan Daerah Provinsi Banten Nomor 1 Tahun

2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang

Daerah Provinsi Banten Tahun 2005-2025 (Lembaran

Daerah Provinsi Banten Tahun 2010 Nomor 1,

Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Banten Nomor

26);

Page 3: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 3 -

9. Peraturan Daerah Provinsi Banten Nomor 10 Tahun

2019 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah

Nomor 7 Tahun 2017 tentang Rencana Pembangunan

Jangka Menengah Daerah Provinsi Banten Tahun

2017-2022 (Lembaran Daerah Provinsi Banten Tahun

2019 Nomor 10);

10. Peraturan Daerah Provinsi Banten Nomor 5 Tahun

2017 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah

Provinsi Banten Nomor 2 Tahun 2011 tentang

Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Banten Tahun

2010-2030;

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN GUBERNUR TENTANG RENCANA KERJA

PEMERINTAH DAERAH PROVINSI BANTEN TAHUN 2021.

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Gubernur ini yang dimaksud dengan:

1. Daerah adalah Provinsi Banten.

2. Pemerintah Daerah adalah Gubernur sebagai unsur penyelenggara

pemerintahan daerah yang memimpin pelaksanaan urusan

pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah otonom.

3. Gubernur adalah Gubernur Banten.

4. Perangkat Daerah adalah unsur pembantu Gubernur dan Dewan

Perwakilan Rakyat Daerah dalam penyelenggaraan urusan

pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah.

5. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah yang selanjutnya disingkat

APBD adalah rencana keuangan tahunan pemerintahan daerah yang

dibahas dan disetujui bersama oleh pemerintah daerah dan DPRD, dan

ditetapkan dengan Peraturan Daerah.

Page 4: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 4 -

6. Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara yang selanjutnya disingkat

APBN adalah rencana keuangan tahunan pemerintahan negara yang

dibahas dan disetujui bersama oleh pemerintah dan DPR, yang

ditetapkan dengan Undang-Undang.

7. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah yang selanjutnya

disingkat RPJPD adalah dokumen perencanaan untuk periode 20 (dua

puluh) tahun yang memuat visi, misi, dan arah pembangunan daerah

yang mengacu pada RPJP Nasional.

8. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah yang selanjutnya

disingkat RPJMD adalah dokumen perencanaan untuk periode 5 (lima)

tahun merupakan penjabaran dari visi, misi, dan program kepala

daerah yang memuat arah kebijakan keuangan, strategi pembangunan

daerah, kebijakan umum dan program satuan kerja perangkat daerah,

lintas satuan kerja perangkat daerah dan program kewilayahan disertai

dengan rencana kerja dalam kerangka regulasi dan kerangka

pendanaan yang bersifat indikatif.

9. Rencana Pembangunan Tahunan Daerah yang selanjutnya disebut

Rencana Kerja Pemerintah Daerah yang selanjutnya disingkat RKPD

adalah dokumen perencanaan daerah untuk periode 1 (satu) tahun.

10. Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya

disingkat Renja Perangkat Daerah adalah dokumen perencanaan

perangkat daerah untuk periode 1 (satu) tahun.

Pasal 2

(1) RKPD Provinsi Banten Tahun 2021 disusun dengan maksud dijadikan

sebagai:

a. pedoman bagi perangkat daerah dalam menyusun perubahan Renja

Perangkat Daerah Tahun 2021; dan

b. landasan penyusunan KUA dan PPAS dalam rangka penyusunan

Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun

Anggaran 2021.

Page 5: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 5 -

(2) RKPD Provinsi Banten Tahun 2021 sebagaimana dimaksud pada ayat

(1) disusun dengan tujuan untuk digunakan dalam perencanaan

1 (satu) tahun anggaran bagi Perangkat Daerah.

BAB II

RUANG LINGKUP

Pasal 3

(1) RKPD sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2, memuat tentang:

a. Rancangan kerangka ekonomi daerah;

b. Program prioritas pembangunan daerah; dan

c. Rencana kerja, pendanaan, dan prakiraan maju.

(2) RKPD sebagaimana dimaksud pada ayat (1), terdiri atas:

a. Bab I Pendahuluan;

b. Bab II Gambaran Umum Kondisi Daerah;

c. Bab III Kerangka Ekonomi dan Dan Keuangan Daerah;

d. Bab IV Sasaran dan Prioritas Pembangunan Daerah;

e. Bab V Arah Kebijakan Pembangunan Kabupaten/Kota

f. Bab VI Rencana Kerja dan Pendanaan;

g. Bab VII Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah; dan

h. Bab VIII Penutup.

(3) RKPD sebagaimana dimaksud pada ayat (2), tercantum dalam Lampiran

yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Gubernur ini.

BAB III

PELAKSANAAN

Pasal 4

RKPD Provinsi Banten Tahun 2021 adalah dokumen perencanaan daerah

untuk periode 1 (satu) tahun terhitung mulai tanggal 1 Januari 2021

sampai dengan tanggal 31 Desember 2021.

Page 6: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 6 -

BAB IV

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 5

Peraturan Gubernur ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan

Peraturan Gubernur ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah

Provinsi Banten.

Ditetapkan di Serang

pada tanggal

GUBERNUR BANTEN,

WAHIDIN HALIM

Diundangkan di Serang

pada tanggal

SEKRETARIS DAERAH

PROVINSI BANTEN,

AL MUKTABAR

BERITA DAERAH PROVINSI BANTEN TAHUN 2020 NOMOR

Page 7: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 7 -

LAMPIRAN

PERATURAN GUBERNUR BANTEN

NOMOR 31 TAHUN 2020

TENTANG

RENCANA KERJA PEMERINTAH

DAERAH PROVINSI BANTEN

TAHUN 2021

BAB I PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang

Sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun

2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-

Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, Pemerintah

Daerah berkewajiban untuk menyusun RKPD yang merupakan penjabaran

dari RPJMD untuk jangka waktu 1 (satu) tahun.

Sebagai Penjabaran dari Peraturan Daerah Provinsi Banten Nomor 10

tahun 2019 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Nomor 7 tahun 2017

tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)

Provinsi Banten tahun 2017-2022, Penyusunan RKPD Provinsi Banten

Tahun 2021 diarahkan untuk mencapai Visi “Banten Yang Maju, Mandiri,

Berdaya Saing, Sejahtera, Dan Berakhlaqul Karimah” yang ditempuh

melalui Misi sebagai berikut:

1. Menciptakan tata kelola pemerintahan yang baik (Good Governance);

2. Membangun dan meningkatkan kualitas infrastruktur;

3. Meningkatkan akses dan pemerataan pelayanan Pendidikan

berkualitas;

4. Meningkatkan akses dan pemerataan pelayanan Kesehatan berkualitas;

dan

5. Meningkatkan kualitas pertumbuhan dan pemerataan ekonomi.

Dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 40 Tahun 2020

tentang Pedoman Penyusunan Rencana Kerja Perangkat Daerah Tahun

2021, menyatakan bahwa RKPD mempunyai kedudukan yang strategis

dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah mengingat beberapa hal

sebagai berikut:

Page 8: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 8 -

1. RKPD merupakan dokumen yang secara substansial merupakan

penerjemahan dan penjabaran dari visi, misi dan program Kepala

Daerah yang ditetapkan dalam RPJMD kedalam program dan kegiatan

pembangunan tahunan daerah.

2. RKPD memuat arahan operasional pelaksanaan program dan kegiatan

pembangunan tahunan bagi seluruh perangkat daerah dalam

menyusun Rencana Kerja Perangkat Daerah.

3. RKPD merupakan acuan Kepala Daerah dan DPRD dalam menentukan

Kebijakan Umum APBD dan penentuan prioritas serta pagu anggaran

sementara yang selanjutnya digunakan sebagai acuan dalam

penyusunan APBD.

4. RKPD merupakan salah satu instrumen evaluasi kinerja

penyelenggaraan pemerintahan daerah, melalui evaluasi terhadap

pelaksanaan RKPD ini dapat diketahui sampai sejauh mana capaian

kinerja RPJMD sebagai wujud dari kinerja penyelenggaraan

pemerintahan daerah hingga tahun berkenaan.

Selanjutnya berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86

Tahun 2017 tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi

Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah

Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah, Serta Tata Cara Perubahan

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Rencana Pembangunan

Jangka Menengah Daerah, dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah, bahwa

RKPD mempunyai kedudukan yang strategis dalam penyelenggaraan

pemerintahan daerah mengingat RKPD merupakan penjabaran RPJMD

yang memuat rancangan kerangka ekonomi Daerah, prioritas

pembangunan Daerah serta rencana kerja dan pendanaan untuk 1 (satu)

tahun yang disusun dengan berpedoman pada RPJPD, RTRW dan RPJMN

serta penerapan SPM yang mengacu pada arah kebijakan pembangunan

nasional dan prioritas pembangunan nasional yang disepakati pada

koordinasi teknis nasional.

Page 9: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 9 -

Sesuai Peraturan Menteri Dalam Negeritersebut diatas, untuk

tahapan penyusunan RKPD diawali dengan penyusunan Rancangan Awal

RKPD yang berpedoman pada RPJMD, RKP, program strategis nasional dan

pedoman penyusunan RKPD yang mencakup:

1. Analisis gambaran umum kondisi daerah;

2. Analisis rancangan kerangka ekonomi Daerah;

3. Analisis kapasitas riil keuangan Daerah;

4. Penelaahan rancangan awal Renja Perangkat Daerah;

5. Perumusan permasalahan pembangunan Daerah;

6. Penelaahan terhadap sasaran RPJMD;

7. Penelaahan terhadap arah kebijakan RPJMD;

8. Penelaahan terhadap kebijakan pemerintah pada RKP dan Program

Strategis Nasional;

9. Penelaahan pokok-pokok pikiran DPRD;

10. Perumusan prioritas pembangunan Daerah; dan

11. Perumusan rencana kerja program dan pendanaan.

Dalam Rancangan Akhir RKPD, DPRD memberikan saran dan

pendapat berupa pokok-pokok pikiran DPRD berdasarkan hasil

reses/penjaringan aspirasi masyarakat sebagai bahan perumusan

kegiatan, lokasi kegiatan dan kelompok sasaran yang selaras dengan

pencapaian sasaran pembangunan yang telah ditetapkan dalam Peraturan

Daerah tentang RPJMD yang disampaikan secara tertulis kepada

BAPPEDA.

Page 10: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 10 -

Diagram alir proses penyusunan RKPD disajikan dalam Gambar berikut ini:

Gambar 0-1. Bagan Alir Tahapan dan Tata Cara Penyusunan RKPD Provinsi Banten

Tema RKPD Provinsi Banten Tahun 2021, yaitu “AKSELERASI DAYA

SAING DAERAH MELALUI PENINGKATAN KUALITAS SUMBER DAYA

MANUSIA DAN PEMANTAPAN INFRASTRUKTUR”, tema ini ditetapkan oleh

Pemerintah Provinsi Banten sebagai bagian dari upaya pencapaian target

pembangunan yang harus selaras dengan tema Rencana Kerja Pemerintah

(RKP) Tahun 2021, yaitu “MEMPERCEPAT PEMULIHAN EKONOMI DAN

REFORMASI SOSIAL”, dengan fokus pada Pemulihan Industri, Pariwisata

dan Investasi, serta Reformasi pada Sistem Kesehatan Nasional, Sistem

Jaring Pengaman Sosial, dan Sistem Ketahanan Bencana.

Berdasarkan tema RKPD tersebut dijabarkan ke dalam prioritas

pembangunan sebagai berikut:

1. Reformasi Birokrasi melalui pemantapan 8 (delapan) area perubahan

(Manajemen Perubahan, Penataan Peraturan Perundang-undangan,

Penataan dan Penguatan Organisasi, Penataan Tatalaksana, Penataan

Sistem Manajemen SDM, Penguatan akuntabilitas, Penguatan

Pengawasan, Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik);

2. Penguatan Daya Saing Perekonomian;

3. Penguatan interkonektivitas melalui Pembangunan Infrastruktur;

Page 11: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 11 -

4. Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia yang berdaya saing

Melalui Pembangunan Kualitas Pelayanan Kesehatan, Pendidikan dan

Life Skill.

DASAR HUKUM

Landasan hukum penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Provinsi

Banten Tahun 2021, sebagai berikut:

1. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2000 tentang Pembentukan

Provinsi Banten (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000

Nomor 182, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

4010);

2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);

3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 4421);

4. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan

Bencana (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor

66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomr 4723);

5. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587)

sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-

Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-

Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);

6. Peraturan Pemerintah 2 tahun 2018 tentang Standar Pelayanan

Minimal ((Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 2

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6178);

7. Peraturan Pemerintah Nomor 12 tahun 2019 tentang Pengelolaan

Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2019

Nomor 42 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

6322);

Page 12: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 12 -

8. Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun

2020 tentang Kebijakan Keuangan Negara dan Stabilitas Sistem

Keuangan untuk Penanganan Pandemi Corona Virus Disease 2019

(Covid-19) dan/atau Dalam Rangka Menghadapi Ancaman yang

Membahayakan Perekonomian Nasional dan/atau Stabilitas Sistem

Keuangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor

87, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomr 6485);

9. Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2020 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2020-2024

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 10);

10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata

Cara Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah,

Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah Tentang Rencana

Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan Rencana Pembangunan

Jangka Menengah Daerah, Serta Tata Cara Perubahan Rencana

Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Rencana Pembangunan

Jangka Menengah Daerah, dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah

(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 1312);

11. Peraturan Daerah Provinsi Banten Nomor 1 Tahun 2010 tentang

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Banten

Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Provinsi Banten Tahun 2010

Nomor 1, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Banten Nomor 26);

12. Peraturan Daerah Provinsi Banten Nomor 2 Tahun 2011 tentang

Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Banten Tahun 2010-2030

(Lembaran Daerah Provinsi Banten Tahun 2011 Nomor 2, Tambahan

Lembaran Daerah Provinsi Banten Nomor 32) sebagaimana telah

diubah dengan Peraturan Daerah Provinsi Banten Nomor 5 Tahun

2017 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Provinsi Banten

Nomor 2 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi

Banten Tahun 2010-2030 (Lembaran Daerah Provinsi Banten Tahun

2017 Nomor 5, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Banten Nomor

69);

13. Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2017 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Banten

Tahun 2017-2022 (Lembaran Daerah Provinsi Banten Tahun 2017

Page 13: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 13 -

Nomor 7, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Banten Nomor 7)

sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Provinsi Banten

Nomor 10 Tahun 2019 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah

Nomor 7 Tahun 2017 tentang Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Banten Tahun 2017-2022

(Lembaran Daerah Provinsi Banten Tahun 2019 Nomor 10, Tambahan

Lembaran Daerah Provinsi Banten Nomor 10);

14. Peraturan Gubernur Nomor 36 Tahun 2019 tentang Perubahan Atas

Peraturan Gubernur Banten Nomor 16 Tahun 2018 tentang Indikator

Kinerja Utama Pemerintah Provinsi Banten dan Indikator Kinerja

Utama Perangkat Daerah Provinsi Banten Tahun 2017-2022;

15. Peraturan Gubernur Nomor 37 Tahun 2019 tentang Perubahan Atas

Peraturan Gubernur Banten Nomor 15 Tahun 2018 tentang Rencana

Strategis Perangkat Daerah Pemerintah Provinsi Banten Tahun 2017-

2022.

I.2. Hubungan Antar Dokumen

RKPD adalah dokumen pembangunan tahunan yang disusun dalam

rangka menjamin konsistensi dan sinkronisasi antara perencanaan,

penganggaran, pelaksanaan, dan pengawasan, serta merupakan bagian

yang tidak terpisahkan dalam tahapan penyusunan RAPBD, yang terdiri

dari RKPD, KUA, PPAS, dan rencana kerja anggaran RKA Perangkat Daerah.

Selanjutnya Dokumen RKPD Provinsi Banten Tahun 2021 akan menjadi

acuan penyusunan RKPD Tahun 2021 Kabupaten/Kota se-Provinsi Banten.

Page 14: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 14 -

Gambar 0-2. Hubungan Antar Dokumen

I.3. Maksud dan Tujuan

Rancangan Akhir RKPD Tahun 2021 merupakan penyempurnaan

dari rancangan awal dan Racangan RKPD berdasarkan rancangan renja

OPD yang telah diverifikasi dan hasil penelaahan terhadap rancangan awal

RKP dan program strategis nasional.

Adapun tujuannya adalah untuk mewujudkan program

pembangunan Banten yang terintegrasi dan berkelanjutan sesuai dengan

RPJMD yang antara lain sebagai berikut:

1. Menciptakan kepastian kebijakan sebagai komitmen Pemerintah dalam

penyelenggaran urusan pemerintahan melalui penjabaran rencana

strategis ke dalam rencana operasional dan memelihara konsistensi

antara capaian tujuan perencanaan strategis jangka menengah dengan

tujuan perencanaan dan penganggaran tahunan pembangunan daerah;

2. Memberikan gambaran mengenai proyeksi Rencana Kerangka Ekonomi

Daerah Tahun 2021 sebagai patokan dalam penyusunan rencana

pendapatan yang akan digunakan untuk membiayai belanja dan

pembiayaan pembangunan daerah;

3. Memberikan arah bagi seluruh stakeholder pembangunan daerah dalam

merumuskan dan menyusun perencanaan serta partisipasi dalam

pembangunan daerah Tahun 2021;

RPJPN RPJMN

RPJPD RPJMD

DPA

APBD KUA/

PPAS

RKP

RKPD

RENSTRA RKA RKA

R-APBD

Page 15: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 15 -

4. Sebagai acuan semua Perangkat Daerah di Provinsi Banten dalam

menyusun program dan kegiatan yang dianggarkan melalui APBD dalam

rangka pencapaian visi dan misi Gubernur Banten Tahun 2017-2022;

5. Sebagai instrumen bagi Pemerintah Daerah dalam menyusun Laporan

Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD), Laporan Keterangan

Pertanggung Jawaban (LKPJ), dan Laporan Kinerja Pemerintah Daerah

(LKPD).

I.4. Sistematika Dokumen RKPD

RKPD Tahun 2021 disusun dengan sistematika sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang

I.2. Dasar Hukum Penyusunan

I.3. Hubungan antar Dokumen

I.4. Maksud dan Tujuan

I.5. Sistematika Dokumen RKPD

BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

II.1. Kondisi Umum Daerah

II.2. Evaluasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan RKPD sampai Tahun

2019 dan realisasi RPJMD

II.3. Permasalahan Pembangunan Daerah

BAB III KERANGKA EKONOMI DAN KEUANGAN DAERAH

III.1. Arah Kebijakan Ekonomi Daerah

III.2. Arah Kebijakan Keuangan Daerah

BAB IV SASARAN DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH

IV.1. Arah Kebijakan Pembangunan Provinsi Banten

IV.2. Arah Kebijakan Tata Ruang Wilayah Provinsi Banten

IV.3. Tujuan dan Sasaran Pembangunan

IV.4. Prioritas dan Sasaran Pembangunan Tahun 2021

IV.5. Arah Kebijakan Tematik Holistik Integratif Spasial Pembangunan

Provinsi Banten

IV.6. Inovasi Daerah

BAB V ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KABUPATEN/KOTA

V.1. Arahan Kebijakan PembangunanPemerintah Kabupaten/Kota

V.2. Rencana Program Kegiatan di Wilayah Kerja Pembangunan (WKP)

Page 16: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 16 -

BAB VI RENCANA KERJA DAN PENDANAAN DAERAH

VI.1. Rencana Program Kegiatan Tahun 2021

BAB VII KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH

VII.1. Indikator Kinerja Daerah

VII.2. Indikator Kinerja Perangkat Daerah

BAB VIII PENUTUP

Page 17: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 17 -

BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

II.1. KONDISI UMUM DAERAH

II.1.1 ASPEK GEOGRAFI DAN DEMOGRAFI

1. Karakteristik Lokasi dan Wilayah

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2000 tentang

Pembentukan Propinsi Banten, luas Provinsi Banten adalah 8.651,20 km2.

Adapun berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 39 Tahun

2015 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan, luas

Provinsi Banten adalah 9.662,92 km2, dengan batas wilayah Provinsi

Banten adalah:

a) Sebelah Utara dengan Laut Jawa;

b) Sebelah Timur dengan Provinsi DKI Jakarta dan Provinsi Jawa Barat;

c) Sebelah Selatan dengan Samudera Hindia; dan

d) Sebelah Barat dengan Selat Sunda dan Provinsi Lampung.

Berdasarkan letak geografis dan batas administratif tersebut, maka

Provinsi Banten memiliki posisi strategis secara geografis dan secara

regional, karena menjadi jalur utama penghubung perekonomian antara

Pulau Jawa dengan Pulau Sumatera sebagai kesatuan wilayah koridor

andalan pengembangan ekonomi nasional. Selain itu, berdasarkan aspek

kemaritiman, wilayah perairan wilayah maritim Banten dilalui Alur Laut

Kepulauan Indonesia (ALKI) I yang menghubungkan lalulintas laut antara

Samudra Hindia ke wilayah Asia.

Secara administratif wilayah Provinsi Banten terbagi menjadi 4

(empat) daerah otonom Kabupaten, yaitu Kabupaten Pandeglang,

Kabupaten Lebak, Kabupaten Serang, dan Kabupaten Tangerang serta 4

(empat) daerah otonom Kota yaitu Kota Tangerang, Kota Cilegon, Kota

Serang dan Kota Tangerang Selatan. Selanjutnya secara rinci terdiri dari

155 kecamatan, dan 1551 desa/kelurahan (1.238 desa dan 313 kelurahan)

sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam NegeriNomor 137 Tahun 2017

Tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan.

Ekosistem wilayah Provinsi Banten secara umum terdiri dari

kawasan hutan pegunungan di sebelah selatan dan kawasan pantai sebelah

utara melingkar menuju Selat Sunda di sebelah barat.

Iklim wilayah Banten dipengaruhi oleh angin muson dan gelombang

la nina. Cuaca didominasi oleh angin barat dari samudera hindia dan angin

Page 18: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 18 -

asia di musim penghujan serta angin timur pada musim kemarau. Suhu

udara di Banten berkisar antara 22,70C-32,90C, dengan kelembaban udara

bervariasi antara 79%-87%. Jumlah hari dan curah hujan dalam setahun

masing-masing sebanyak 206 hari dan 3.573 mm. (Sumber : Provinsi

Banten Dalam Angka, BPS 2020)

2. Potensi Unggulan Daerah

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang

Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional yang telah diubah dengan Peraturan

Pemerintah Nomor 13 Tahun 2017, diwilayah Provinsi Banten terdapat

beberapa Kawasan Strategis Nasional (KSN) antara lain: KSN Selat Sunda,

KSN Ujungkulon, KSN JABODETABEKJUR, Kawasan Ekonomi Khusus

(KEK) Tanjung Lesung,serta terdapat 21 Kawasan Industri di wilayah

Provinsi Banten dengan produk manufaktur unggulan : baja, metrokimia,

alas kaki,elektronik, semen dan makananyang didukung oleh beberapa

pusat perdagangan tradisional dan modern, infrastruktur dan simpul

transportasi meliputi Bandara Internasional Soekarno Hatta, Pelabuhan

Merak, Jalan Tol Jakarta-Merak, Jalan Tol Serpong-Jakarta-Purbalenyi dan

Kereta Api Jakarta-Merak.

Terdapat Lokasi Kawasan Strategis Provinsi (KSP) yang ditetapkan

dalam Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang

Wilayah Provinsi Banten Tahun 2010-2030 yang telah diubah dengan

Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2017, selanjutnya dapat dilihat pada

gambar 2.1 dibawah ini:

Page 19: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 19 -

Gambar 0-1. Peta Kawasan Stategis Nasional dan Provinsi Banten

3. Wilayah Rawan Bencana

Beberapa potensi bencana yang ada di wilayah Provinsi Banten yang

teridentifikasi, antara lain:

a. Wilayah Rawan Banjir

Daerah rawan banjir di Provinsi Banten tersebar di beberapa

kecamatan di Kabupaten/Kota, yang dapat teridentifikasi adalah sebagai

berikut:

1) Kota Cilegon meliputi Kecamatan Cibeber, Cilegon, Purwakarta, dan

Grogol;

2) Kota Serang meliputi Kecamatan Kasemen, Cipocok jaya, Serang, dan

Walantaka;

3) Kota Tangerang meliputi Kecamatan Tangerang, Cipondoh,

Batuceper, Ciledug, Jatiuwung, Benda, Karawaci, Cibodas, Periuk,

Neglasari, Pinang, Karangtengah, dan Larangan;

4) Kota Tangerang Selatan meliputi Kecamatan Serpong, Ciputat,

Ciputat Timur, dan Pondok Aren;

Page 20: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 20 -

5) Kabupaten Lebak meliputi Kecamatan Malingping, Banjarsari,

Cimarga, Rangkasbitung, dan Cibadak;

6) Kabupaten Pandeglang meliputi Kecamatan Labuan, Pagelaran,

Cikedal, Perdana, Patia, Sukaresmi, Panimbang, Pagelaran, Sumur,

dan Carita;

7) Kabupaten Serang meliputi Kecamatan Kramatwatu, Bojonegara,

Puloampel, Ciruas, Kragilan, Pontang, Tirtayasa, Tanara, Cikande,

Kibin, Carenang, Binuang, Tunjungteja, Cikeusal, Pamarayan, Anyer,

dan Cinangka.

b. Wilayah Rawan Longsor

Daerah rawan longsor di Provinsi Banten tersebar di beberapa

kecamatan di kabupaten/kota, yang dapat teridentifikasi adalah sebagai

berikut:

1) Kota Cilegon meliputi Kecamatan Pulomerak dan Purwakarta;

2) Kabupaten Serang meliputi Kecamatan Bojonegara dan Cikeusal;

3) Kabupaten Lebak meliputi Kecamatan Cipanas, Muncang, Cibeber,

dan Bayah;

4) Kabupaten Pandeglang meliputi Kecamatan Pandeglang, Cadasari,

dan Mandalawangi.

c. Tsunami

Daerah rawan bencana tsunami terdapat di sepanjang pantai Utara,

Barat, sampai Selatan Provinsi Banten meliputi Kabupaten Tangerang, Kota

Serang, Kota Cilegon, Kabupaten Serang, Kabupaten Pandeglang, dan

Kabupaten Lebak. Untuk lebih jelasnya lokasi rawan bencana tsunami di

Provinsi Banten dapat dilihat pada gambar 2.2 berikut ini:

Page 21: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 21 -

Gambar 0-2. Peta Daerah Rawan Gempa dan Tsunami di Banten

4. Demografi

Kondisi Demografi Banten secara umum tercermin melalui jumlah

penduduk, laju pertumbuhan penduduk, struktur penduduk, sebaran

penduduk serta ketenagakerjaan. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik

Provinsi Banten, jumlah Penduduk Banten tahun 2019 mencapai

12,927,316 jiwa yang terdiri dari atas 6.583.895 jiwa penduduk laki-laki

dan 6.343.421 jiwa penduduk perempuan dengan laju pertumbuhan

penduduk sebesar 1.87 % artinya pada tahun 2019 (Data Juni) setiap 100

(seratus) orang penduduk Banten akan bertambah sebesar 1,87 jiwa dari

kelahiran dan atau migrasi penduduk dari luar Banten, kondisi tersebut

dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 0-1. Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin, Luas Wilayah dan Kepadatan Penduduk Menurut Kabupaten/Kota Provinsi Banten Tahun

2019

KAB/KOTA Luas

Wilayah

Jumlah Penduduk

Laki-laki Perempuan Laki-laki + Perempuan

Kepadatan Penduduk

Kab.Pandeglang 2.746,89 618.304 593.605 1,211,909 9,37

Kab. Lebak 3.426,56 618.304 635.806 1,302,608 10,08

Kab. Tangerang 1.011,86 1.942.490 1.858.297 3,800,787 29,40

Kab. Serang 1.734,28 764.097 744.300 1,508,397 11,67

Kota Tangerang 153,93 1.136.898 1.093.003 2,229,901 17,25

Page 22: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 22 -

KAB/KOTA Luas

Wilayah

Jumlah Penduduk

Laki-laki Perempuan Laki-laki + Perempuan

Kepadatan Penduduk

Kota Cilegon 175,50 223.002 214.203 437,205 3,38

Kota Serang 266,71 352.601 336.002 688,603 5,33

8. Kota Tangsel 147,19 879.701 868.205 1,747,906 13,52 Provinsi Banten 9.662,92 6.583.895 6.343.421 12,927,316 100,00

Sumber : BPS Provinsi Banten Tahun 2020

Tabel 0-2. Jumlah Penduduk Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Banten, 2016 – 2019 (Jiwa)

KAB/KOTA 2016 2017 2018 2019

1. Kab. Pandeglang 1,200,512 1,205,203 1,295,810 1,211,909

2. Kab. Lebak 1,279,412 1,288,103 1,209,011 1,302,608

3. Kab. Tangerang 3,477,495 3,584,770 3,692,693 3,800,787

4. Kab. Serang 1,484,502 1,493,591 1,501,501 1,508,397

5. Kota Tangerang 2,093,706 2,139,891 2,185,304 2,229,901

6. Kota Cilegon 418,705 425,103 431,305 437,205

7. Kota Serang 655,004 666,600 677,804 688,603

8. Kota Tangsel 1,593,812 1,644,899 1,696,308 1,747,906

Provinsi Banten 12,203,148 12,448,160 12,689.736 12,927,316 Sumber : BPS Provinsi Banten Tahun 2020

Tabel 0-3. Jumlah Kecamatan dan Kelurahan/Desa Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Banten(Jiwa)

Kabupaten/ Kota

Jumlah kecamatan

Jumlah kelurahan

Jumlah desa

Luas wilayah

(m2)

Jumlah penduduk

(jiwa) Keterangan

KAB. PANDEGLANG 35 13 326 2.746,89 1.205.137

KAB. LEBAK 28 5 340 3.426,56 1.290.325

KAB. TANGERANG 29 28 246 1.011,86 2.785.405

KAB. SERANG 29 326 1.734,28 1.479.034 PP. No. 32 Tahun 2012

KOTA TANGERANG 13 104 153,93 1.763.432

KOTA CILEGON 8 43 175,50 421.448

KOTA SERANG

6 66 266,71 649.057

PP. No. 32/2007-PP 32/2012 Pemindahan Ibukota

KOTA TANGERANG SELATAN

7 54 147,19 1.274.972 UU No. 51/2008

Jumlah 155 313 1.238 9.662,92 10.868.810

Sumber Data : Biro Pemerintahan Setda Provinsi Banten

Tabel 0-4. Laju Pertumbuhan Penduduk di Provinsi Banten Tahun 2016-2019 (Persen)

Page 23: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 23 -

KAB/KOTA 2016 2017 2018 2019

1. Kab. Pandeglang 0.47 0.39 0,32 0,24

2. Kab. Lebak 0.76 0.68 0,60 0,52

3. Kab. Tangerang 3.17 3.08 3,01 2,93

4. Kab. Serang 0.69 0.61 0,53 0,46

5. Kota Tangerang 2.28 2.21 2,12 2,04

6. Kota Cilegon 1.6 1.53 1,46 1,37

7. Kota Serang 1.83 1.77 1,68 1,59

8. Kota Tangsel 3.28 3.21 3,13 3,04

Provinsi Banten 2.07 2.01 2,17 1,87 Sumber: BPS Provinsi Banten Tahun 2020

Sumber : BPS Provinsi Banten Tahun 2020 Gambar 0-3. Laju Pertumbuhan Penduduk di Provinsi Banten

Kepadatan penduduk di Provinsi Banten tahun 2019 mencapai 1.338

jiwa/Km2. Persebaran penduduk Provinsi Banten tidak merata, karena

sebagian besar masih terkonsentrasi di wilayah Kabupaten Tangerang, Kota

Tangerang, dan Kota Tangerang Selatan. Dengan luas wilayah 1.312,98Km²

(14% dari luas wilayah Provinsi Banten), ketiga wilayah tersebut pada tahun

2019 dihuni oleh sekitar 60,17 % dari jumlah penduduk Banten.

Sedangkan 39,82 % penduduk tersebar di 5 (lima) wilayah yaitu Kabupaten

Serang, Kabupaten Pandeglang, Kabupaten Lebak, Kota Serang, dan Kota

Cilegon. Akibatnya tingkat kepadatan penduduk antar wilayah di Banten

menjadi tidak merata. Tercatat, Kota Tangerang merupakan wilayah dengan

tingkat kepadatan tertinggi, mencapai 14.486 jiwa per km2. Sedangkan

yang terendah adalah Kabupaten Lebak yaitu dengan tingkat kepadatan

penduduk hanya 380 jiwa per km2. Berarti, Kota Tangerang hampir 37 kali

lebih padat bila dibandingkan dengan Kabupaten Lebak. Sebaran

penduduk tersebut dapat dilihat pada Gambar berikut :

2,162,27

2,2 2,142,07 2,01

2,17

1,87

0

0,5

1

1,5

2

2,5

2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019

Laju Pertumbuhan Penduduk Banten

Page 24: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 24 -

Sumber : BPS Provinsi Banten Tahun 2020

Gambar 0-4. Sebaran Penduduk Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Banten Tahun 2019

II.1.2 ASPEK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT

1. Pertumbuhan PDRB

Kinerja pembangunan pada aspek kesejahteraan masyarakat dapat

dilihat dari gambaran hasil pelaksanaan pembangunan yang meliputi

Pertumbuhan Ekonomi dan distribusi beberapa lapangan usaha di Provinsi

Banten.

LPE merupakan indikator yang dapat menggambarkan

perkembangan ekonomi di suatu wilayah. Perkembangan LPE di Provinsi

Banten dapat dilihat pada Gambar berikut :

Sumber : BPS Provinsi Banten Tahun 2020 Gambar 0-5. Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) 2013 – 2019

Pandeglang

1%

Lebak

1%Kab Tangerang

10%Kab Serang

3%

kota Tangerang

39%

Kota Cilegon

7%

Kota serang

7%

Kota Tangsel

32%

Page 25: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 25 -

PDRB adalah jumlah nilai tambah seluruh sektor kegiatan ekonomi

yang terjadi di suatu daerah pada periode tertentu. Perkembangan PDRB

salah satunya dapat dilihat dari PDRB Atas Dasar Harga Berlaku, PDRB

Atas Dasar Harga Berlaku menurut sektor ekonomi di Provinsi Banten

dapat dilihat pada Tabel berikut:

Tabel 0-5. Nilai PDRB Menurut Lapangan Usaha Tahun 2017-2019 (Milyar Rupiah)

Kategori Lapangan Usaha PDRB

Atas Dasar Harga Berlaku Atas Dasar Harga Konstan 2010

2017 2018 2019 2017 2018 2019

A. Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan

33265.71 35573.82 37021.57 23055.55 23880.77 24408.33

B. Pertambangan dan Penggalian

4146.09 4272.13 4408.72 2850.85 2871.46 2882.42

C. Industri Pengolahan

179931.24 191862.86 203405.83 144219.15 149425.06 154882.53

D. Pengadaan Listrik dan Gas

11984.08 12770.04 12072.66 4179.58 4480.41 4327.31

E. Pengadaan Air 449.42 481.83 513.34 396.92 416.27 439.68

F. Konstruksi 58182.25 65452.94 73504.01 39313.81 42363.00 46159.00

G. Perdagangan Besar dan Eceran, dan Reparasi Mobil dan Sepeda Motor

69275.35 76816.28 85477.70 54651.61 58614.23 63059.05

H. Transportasi dan Pergudangan

61257.75 68139.77 72359.11 27289.08 29300.61 29530.85

I. Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum

13477.23 14632.81 15940.22 9924.75 10664.40 11511.85

J. Informasi dan Komunikasi

20484.98 21695.57 23278.14 23173.72 24998.29 27244.33

K. Jasa Keuangan 17063.67 18969.24 19930.66 12037.90 12873.62 13193.24

L. Real Estate 42103.76 46873.41 52618.07 34538.74 37260.63 40521.47

M,N. Jasa Perusahaan 6082.32 6673.74 7492.06 4182.02 4458.77 4840.73

O. Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib

11458.84 12301.12 13657.22 7140.46 7517.97 8109.26

P. Jasa Pendidikan 18648.87 21129.74 23749.88 12197.11 13103.71 14111.91

Q. Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial

6655.41 7444.37 8384.23 4912.96 5249.40 5698.34

R,S,T,U. Jasa lainnya 9130.73 10018.08 11149.97 6072.79 6535.99 7102.43

PDRB 563597.70 615107.75 664963.40 410137.00 434014.59 458022.71

Sumber :BPS Provinsi Banten 2020

Page 26: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 26 -

Tabel 0-6. Pertumbuhan dan Distribusi PDRB Provinsi Banten Menurut Lapangan Usaha Tahun 2017-2019 (Persen)

Laju Pertumbuhan Atas Dasar Harga Konstan 2010

Distribusi Atas Dasar Harga Berlaku

2017 2018 2019 2017 2018 2019

4.28 3.58 2.21 5.90 5.78 5.57

-0.68 0.72 0.38 0.74 0.69 0.66

3.70 3.61 3.65 31.93 31.19 30.59

0.50 7.20 -3.42 2.13 2.08 1.82

7.30 4.88 5.62 0.08 0.08 0.08

8.28 7.76 8.96 10.32 10.64 11.05

6.15 7.25 7.58 12.29 12.49 12.85

8.57 7.37 0.79 10.87 11.08 10.88

8.28 7.45 7.95 2.39 2.38 2.40

8.42 7.87 8.98 3.63 3.53 3.50

3.89 6.94 2.48 3.03 3.08 3

7.92 7.88 8.75 7.47 7.62 7.91

7.91 6.62 8.57 1.08 1.08 1.13

4.79 5.29 7.87 2.03 2 2.05

7.42 7.43 7.69 3.31 3.44 3.57

8.15 6.85 8.55 1.18 1.21 1.26

8.27 7.63 8.67 1.62 1.63 1.68

5.75 5.82 5.53 100 100 100 Sumber : BPS Provinsi Banten 2020

Perekonomian Banten Tahun 2019 yang diukur berdasarkan besaran

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku

mencapai Rp 664,96 triliun dan PDRB Perkapita mencapai Rp 51,44 juta.

Ekonomi Banten tahun 2019 tumbuh 5,53 persen, lebih rendah

dibanding capaian tahun 2018 sebesar 5,82 persen. Dari sisi produksi,

pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Lapangan Usaha Komunikasi dan

Informasi sebesar 8,98 persen. Dari sisi pengeluaran, pertumbuhan

tertinggi dicapai oleh Komponen Konsumsi Lembaga Non Profit (LNPRT)

yang tumbuh sebesar 7,47 persen.

Ekonomi Banten triwulan IV-2019 bila dibandingkan triwulan IV-

2018 (y-on-y) tumbuh 5,90 persen. Dari sisi produksi, pertumbuhan

tertinggi dicapai oleh Lapangan Usaha Konstruksi sebesar 9,19 persen. Dari

Page 27: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 27 -

sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Komponen Total Net

Ekspor sebesar 20,58 persen.

Ekonomi Banten triwulan IV-2019 meningkat sebesar 1,46 persen

(q-to-q). Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi pada Lapangan Usaha

Konstruksi sebesar 6,09 persen. Sementara dari sisi pengeluaran dicapai

oleh Komponen Pengeluaran Pemerintah yang meningkat sebesar 42,44

persen.

Struktur perekonomian Provinsi se-Jawa pada Tahun 2019 masih

didominasi oleh Provinsi DKI Jakarta yang memberikan kontribusi

terhadap Produk Domestik Regional Bruto se-Jawa sebesar 29,94 persen,

kemudian diikuti oleh Provinsi Jawa Timur sebesar 24,80 persen,

Provinsi Jawa Barat sebesar 22,40 persen. Sementara itu, Provinsi Banten

memberikan kontribusi sebesar 7,01 persen.

Gambar 0-6. Peranan PDRB Provinsi se-Jawa Tahun 2019

Page 28: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 28 -

Gambar 0-7. Sumber Pertumbuhan Beberapa Lapangan Usaha Tahun 2017-2019

Gambar 0-8. Sumber Pertumbuhan Beberapa Komponen Tahun 2017-2019

Page 29: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 29 -

Gambar 0-9. Sumber Pertumbuhan PDB Menurut Lapangan Usaha Tahun 2017-2019 (persen)

2. Inflasi

LPE tidak akan memberi dampak bagi kesejahteraan masyarakat bila

diimbangi juga dengan tingginya laju inflasi. Inflasi merupakan ukuran

yang dapat menggambarkan kenaikan atau penurunan harga dari

sekelompok barang dan jasa. Perkembangan laju inflasi menurut kelompok

pengeluaran di Provinsi Banten dapat dilihat pada Tabel II.8 berikut:

Page 30: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 30 -

Tabel 0-7. IHK, Inflasi, Laju Inflasi Banten Menurut Kelompok Pengeluaran Bulan Desember 2019 (2012=100)

Sumber : BPS Provinsi Banten 2020

Bulan Desember tahun 2019, harga barang-barang/jasa kebutuhan

pokok masyarakat di Banten secara umum mengalami peningkatan.Hal

initerlihat dari adanya perubahan angka Indeks Harga Konsumen (IHK) dari

147,62 pada bulan November menjadi 147,94 pada bulan Desember atau

terjadi perubahan indeks (inflasi) sebesar 0,21 persen.

Lima dari tujuh kelompok pengeluaran yang ada mengalami kenaikan

indeks, yaitu berturut-turut: kelompok bahan makanan mengalami

kenaikan indeks yaitu sebesar 0,65 persen, kelompok transpor, komunikasi

dan jasa keuangan naik sebesar 0,23 persen, kelompok makanan jadi,

minuman, rokok dan tembakau naik sebesar 0,15 persen, kelompok

perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar naik sebesar 0,11 persen dan

kelompok sandang naik sebesar 0,04 persen. Sedangkan kelompok

kesehatan mengalami penurunan indeks sebesar -0,01 persen dan

kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga turun sebesar -0,31 persen.

Page 31: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 31 -

Komoditas yang dominan menyumbang inflasi pada bulan Desember

ini adalah bawang merah, telur ayam ras, melon, angkutan antar

kota,minyak goreng dan angkutan udara.

Laju inflasi tahun kalender dan inflasi “Year on Year” (IHK Desember

2019 terhadap Desember 2018) tercatat sebesar 3,30 persen.

3. PDRB Perkapita

Tabel 0-8. PDRB Perkapita Provinsi Banten Tahun 2017-2019

Sumber : BPS Provinsi Banten 2020

4. Indeks Gini Rasio dan Analisa Ketimpangan

Pada September 2019, tingkat ketimpangan pengeluaran penduduk

Banten yang diukur oleh Gini Ratio tercatat sebesar 0,361. Angka ini turun

0,004 poin jika dibandingkan dengan Gini Ratio Maret 2019 yang sebesar

0,365.

Gini Ratio di daerah perkotaan pada September 2019 tercatat sebesar

0,355 turun dibanding Gini Ratio Maret 2019 yang sebesar 0,360. Demikian

pula Gini Ratio di daerah perdesaan menurun dari 0,294 pada Maret 2019

menjadi 0,292 pada September 2019.

Berdasarkan daerah tempat tinggal, Gini Ratio di daerah perkotaan

pada September 2019 tercatat sebesar 0,355. Angka ini turun sebesar 0,005

poin dibanding Gini Ratio Maret 2019 yang sebesar 0,360. Untuk daerah

perdesaan Gini Ratio September 2019 tercatat sebesar 0,292, angka ini

turun sebesar 0,002 poin dibanding Gini Ratio Maret 2019. Nilai Gini Ratio

di perdesaan lebih kecil dibandingkan di perkotaan. Artinya ketimpangan

pengeluaran penduduk di perdesaan lebih rendah. Untuk lebih jelasnya

dapat dilihat pada tabel dan gambar berikut :

Page 32: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 32 -

Tabel 0-9. Gini Rasio Provinsi Banten Tahun 2016-2019

Kelasifikasi Daerah 2016 2017 2018 2019

Perkotaan 0.4 0.38 0.36 0.36

Perdesaan 0.25 0.27 0.30 0.29

Perkotaan + Perdesaan 0.39 0.38 0.37 0.36 Sumber : BPS Provinsi Banten, 2020

Gambar 0-10. Perkembangan Gini Ratio Banten, 2010 – September 2019

Pada September 2019, distribusi pengeluaran kelompok penduduk

40 persen terbawah adalah sebesar 18,55 persen. Artinya pengeluaran

penduduk masih berada pada kategori tingkat ketimpangan rendah. Jika

dirinci menurut wilayah, di daerah perkotaan angkanya tercatat sebesar

18,53 persen dan di daerah perdesaan sebesar 22,23 Persen.

Page 33: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 33 -

Tabel 0-10. Distribusi Pengeluaran Penduduk di Banten September 2018, Maret 2019 dan September 2019 (Persentase)

Sumber : BPS Provinsi Banten, 2020

5. Angka Kemiskinan

Angka kemiskinan Provinsi Banten hasil Survei Sosial Ekonomi

Nasional (Susenas) bulan September 2019 sebesar 4,94 persen, mengalami

penurunan sebesar 0,15 poin dibanding periode sebelumnya (Maret 2019)

yang sebesar 5,09 persen. Hal ini sejalan dengan berkurangnya jumlah

penduduk miskin sebanyak 13,04 ribu orang dari 654,46 ribu orang pada

Maret 2019 menjadi 641,42 ribu orang pada September 2019.

Persentase penduduk miskin di daerah perkotaan yang pada Maret

2019 sebesar 4,12 persen turun menjadi 4,00 persen pada September 2019.

Sementara persentase penduduk miskin di daerah perdesaan pada Maret

2019 sebesar 7,49 persen turun menjadi 7,31 persen pada September

2019..

Selama periode Maret 2019-September 2019, jumlah penduduk

miskin di daerah perkotaan turun sebanyak 7,5 ribu orang (dari 378,73

ribu orang pada Maret 2019 menjadi 371,28 ribu orang pada September

2019), demikian pula di daerah perdesaan turun sebanyak 5,6 ribu orang

(dari 275,73 ribu orang pada Maret 2019 menjadi 270,13 ribu orang pada

September 2019).

Peranan komoditi makanan terhadap Garis Kemiskinan jauh lebih

besar dibandingkan peranan komoditi non makanan (perumahan, sandang,

pendidikan, dan kesehatan). Pada September 2019, sumbangan Garis

Page 34: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 34 -

Kemiskinan Makanan terhadap Garis Kemiskinan tercatat sebesar 71,61

persen, sedikit lebih rendah dibandingkan dengan kondisi Maret 2019 yang

sebesar 71,66 persen.

Jenis komoditi makanan yang berpengaruh besar terhadap nilai

Garis Kemiskinan Maret 2019 di perkotaan maupun di perdesaan adalah

beras, rokok kretek filter, telur ayam ras, daging ayam ras, mie instan, serta

roti. Sementara komoditi non makanan penyumbang terbesar Garis

Kemiskinan di perkotaan dan perdesaan adalah sama yaitu biaya

perumahan, bensin, listrik, pendidikan dan perlengkapan mandi.

Tabel 0-11. Jumlah dan Persentase Penduduk Miskin Menurut Daerah, Maret 2019-September 2019

DAERAH/TAHUN JUMLAH PENDUDUK

MISKIN (RIBU)

PERSENTASE PENDUDUK

MISKIN

Perkotaan

Maret 2019 378,73 4,12

September 2019 371,28 4,00

Perdesaan

Maret 2019 275,73 7,49

September 2019 270,13 7,31

Perkotaan/Perdesaan

Maret 2019 654,46 5,09

September 2019 641,42 4,94

Sumber : BPS Provinsi Banten, 2020

Angka Kemiskinan di Provinsi Banten pada periode 2002–2019

berfluktuasi, dengan kecenderungan menurun, baik dari sisi jumlah

maupun persentase. Angka kemiskinan mengalami kenaikan pada tahun

2006, September 2013, Maret 2015, September 2018 dan September 2019

yang dipicu oleh kenaikan harga barang kebutuhan pokok sebagai akibat

dari kenaikan harga bahan bakar minyak. Perkembangan tingkat

kemiskinan Provinsi Banten dari tahun 2002 sampai dengan September

2019 disajikan pada grafik berikut:

Page 35: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 35 -

Gambar 0-11. Perkembangan Kemiskinan di Provinsi Banten, 2002-2019 Sumber : BPS Provinsi Banten, 2020

Pada bulan September 2019 Angka Kemiskinan Provinsi Banten dari

hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) adalah sebesar 4,94 persen,

mengalami penurunan sebesar 0,15 poin dibanding periode sebelumnya

(Maret 2019) yang sebesar 5,09 persen. Sejalan dengan penurunan angka

kemiskinan tersebut, jumlah penduduk miskin juga berkurang sebanyak

13,04 ribu orang dari 654,46 ribu orang pada Maret 2019 menjadi 641,42

ribu orang pada September 2019.

Penurunan persentase penduduk miskin terjadi di daerah perkotaan

dan perdesaan. Persentase penduduk miskin di daerah perkotaan yang

pada Maret 2019 sebesar 4,12 persen turun menjadi 4,00 persen pada

September 2019. Sementara persentase penduduk miskin di daerah

perdesaan pada Maret 2019 sebesar 7,49 persen turun menjadi 7,31 persen

pada September 2019.

Secara jumlah, penduduk miskin juga berkurang baik di perkotaan

maupun di perdesaan. Selama periode Maret 2019-September 2019, jumlah

penduduk miskin di daerah perkotaan turun sebanyak 7,5 ribu orang, dari

378,73 ribu orang pada Maret 2019 menjadi 371,28 ribu orang pada

September 2019. Demikian pula di daerah perdesaan, jumlah penduduk

miskin turun sebanyak 5,6 ribu orang, dari 275,73 ribu orang pada Maret

2019 menjadi 270,13 ribu orang pada September 2019).

Selain di tingkat provinsi, jumlah dan persentase penduduk miskin

di kabupaten/kota juga mengalami penurunan dengan besaran yang

bervariasi, kecuali di Kota Tangerang Selatan, yang tidak berubah. Angka

Page 36: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 36 -

kemiskinan di Kabupaten Pandeglang berkurang 2.02 persen, Kabupaten

Lebak berkurang 1.33 persen, Kabupaten Tangerang berkurang 0.78

persen, Kabupaten Serang berkurang 5.39 persen, Kota Tangerang

berkurang 7.45 persen, Kota Cilegon berkurang 7.26 persen, dan Kota

Serang berkurang 1.52 persen. Secara rinci, jumlah dan persentase

penduduk miskin menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Banten disajikan

pada tabel berikut:.

Tabel 0-12. Jumlah dan Presentase Penduduk Miskin Menurut Kabupaten/Kota Di Provinsi Banten Tahun 2017-2019

Kabupaten/Kota Jumlah (Ribu Jiwa) Presentase

2017 2018 2019 2017 2018 2019

Kab Pandeglang 117.31 116.16 114.09 9.74 9.61 9.42

Kab Lebak 111.08 108.81 107.93 8.64 8.41 8.30

Kab Tangerang 191.62 190.05 193.97 5.39 5.18 5.14

Kab Serang 69.10 64.46 61.54 4.63 4.30 4.08

Kota Tangerang 105.34 103.49 98.37 4.95 4.76 4.43

Kota Cilegon 14.89 13.96 13.20 3.52 3.25 3.03

Kota Serang 36.97 36.21 36.21 5.57 5.36 5.28

Kota Tangerang Selatan 28.73 28.21 29.16 1.76 1.68 1.68

Provinsi Banten 675.04 661.36 654.46 5.45 5.24 5.09

Sumber : BPS Provinsi Banten, 2020

Dari tabel tersebut, terlihat bahwa meskipun angka kemiskinan di

tingkat provinsi berada di kisaran 5 persen, di Kabupaten/Kota masih ada

yang lebih tinggi dari 5%, dengan kinerja penurunan angka kemiskinan

yang bervariasi antar Kabupaten/Kota.

Untuk mengelompokkan penduduk menjadi miskin atau tidak

miskin, digunakan Garis Kemiskinan (GK). Penduduk miskin adalah

penduduk yang memiliki rata-rata pengeluaran per kapita per bulan di

bawah Garis Kemiskinan. Selama periode Maret 2019-September 2019,

Garis Kemiskinan naik sebesar 4,83 persen, yaitu dari Rp 462.726,- per

kapita per bulan pada Maret 2019 menjadi Rp 485.096,- per kapita per

bulan pada September 2019.

Garis Kemiskinan terdiri dari komponen Garis Kemiskinan Makanan

(GKM) dan Garis Kemiskinan Non Makanan (GKNM). Peranan komoditi

makanan terhadap Garis Kemiskinan jauh lebih besar dibandingkan

Page 37: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 37 -

peranan komoditi non makanan (perumahan, sandang, pendidikan, dan

kesehatan). Pada September 2019, sumbangan Garis Kemiskinan Makanan

terhadap Garis Kemiskinan tercatat sebesar 71,61 persen, sedikit lebih

rendah dibandingkan dengan kondisi Maret 2019 yang sebesar 71,66

persen.

Jenis komoditi makanan yang berpengaruh besar terhadap nilai

Garis Kemiskinan Maret 2019 di perkotaan maupun di perdesaan adalah

beras, rokok kretek filter, telur ayam ras, daging ayam ras, mie instan, serta

roti. Sementara komoditi non makanan penyumbang terbesar Garis

Kemiskinan di perkotaan dan perdesaan adalah sama yaitu biaya

perumahan, bensin, listrik, pendidikan dan perlengkapan mandi.

Dimensi lain yang perlu diperhatikan dalam penanggulangan

kemiskinan, selain jumlah dan persentase penduduk miskin, adalah

tingkat kedalaman dan keparahan kemiskinan. Kebijakan penanggulangan

kemiskinan selain berupaya memperkecil jumlah penduduk miskin, juga

terkait dengan bagaimana mengurangi tingkat kedalaman dan keparahan

kemiskinan yang menggambarkan kesejahteraan penduduk miskin.

Pada periode Maret 2019-September 2019, Indeks Kedalaman

Kemiskinan (P1) dan Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) keduanya

mengalami peningkatan. Indeks Kedalaman Kemiskinan naik dari 0,763

pada Maret 2019 menjadi 0,800 pada September 2019. Demikian pula

Indeks Keparahan Kemiskinan naik dari 0,176 menjadi 0,226 pada periode

yang sama. Peningkatan nilai kedua indeks tersebut mengindikasikan

bahwa rata-rata pengeluaran penduduk miskin cenderung semakin

menjauhi Garis Kemiskinan dan ketimpangan pengeluaran penduduk

miskin juga semakin melebar.

Tabel 0-13. Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) dan Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) di Banten Menurut Daerah, Maret 2019 - September 2019

Komoditi Kota Desa Kota + Desa

Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1)

Maret 2019 0,628 1,101 0,763

September 2019 0,619 1,258 0,800

Indeks Keparahan Kemiskinan (P2)

Maret 2019 0,145 0,253 0,176

September 2019 0,186 0,325 0,226

Sumber : BPS Provinsi Banten, 2020

Page 38: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 38 -

Jika dilihat menurut daerah, Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) dan

indeks Keparahan Kemiskinan (P2) mengalami penurunan di perkotaan,

sebaliknya di perdesaan justru meningkat. Di perkotaan nilai P1 turun dari

0,628 pada Maret 2019 menjadi 0,619 pada September 2019, akan tetapi

nilai P2 naik dari 0,145 menjadi 0,186 pada periode yang sama. Sementara

di perdesaan nilai P1 naik 0,157 poin dan nilai P2 naik 0,072 poin. Hal ini

mengindikasikan bahwa kondisi penduduk miskin di daerah perdesaan

masih terpuruk.

Beberapa faktor yang berpengaruh terhadap tingkat kemiskinan di Provinsi

Banten selama periode Maret 2019 - September 2019 antara lain adalah:

1. Laju pertumbuhan ekonomi Triwulan III 2019 sebesar 5,41 persen,

sedikit lebih rendah dibanding laju pertumbuhan ekonomi Triwulan I

2019 (5,42 persen).

2. Nilai Tukar Petani (NTP) September 2019 102,11 lebih tinggi dibanding

Maret 2019 101,14. NTP di atas 100 menunjukkan tingkat

kesejahteraan petani lebih baik.

3. Upah nominal buruh tani per hari pada September 2019 naik yaitu

sebesar 1,25 persen dibanding Maret 2019, yaitu dari Rp 63.080,-

menjadi Rp 63.871,-

Data PMKS Dan PSKS Dinas Sosial Povinsi Banten Tahun 2020

Tabel 0-14. PENYANDANG MASALAH KESEJAHTERAAN SOSIAL (PMKS)

NO. JENIS PMKS JUMLAH KET.

1 Rumah Tangga Miskin (RTM) 642.769 KK

2 Perempuan Rawan Sosial Ekonomi 77.219 Jiwa

3 Keluarga Bermasalah Sosial Psikologis 2.484 KK

4 Komunitas Adat Terpencil (KAT) - KK

5 Anak Balita Terlantar 15.532 Jiwa

6 Anak Terlantar 97.416 Jiwa

7 Anak yang Memerlukan Perlindungan Khusus 933 Jiwa

8 Anak Berhadapan Dengan Hukum 168 Jiwa

9 Anak Jalanan 560 Jiwa

10 Anak Dengan Kedisabilitasan (ADK) 3.661 Jiwa

Page 39: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 39 -

NO. JENIS PMKS JUMLAH KET.

11 Anak yang Menjadi KTK / Diperlakukan Salah 162 Jiwa

12 Lanjut Usia Terlantar 73.020 Jiwa

13 Gelandangan 333 Jiwa

14 Pengemis 579 Jiwa

15 Pemulung 4.112 Jiwa

16 Bekas Warga Binaan Lembaga Pemasyarakatan

(BWBLP) 1.475 Jiwa

17 Korban Penyalahgunaan Napza 306 Jiwa

18 Tuna Susila 762 Jiwa

19 Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA) 269 Jiwa

20 Kelompok Minoritas 260 Jiwa

21 Penyandang Disabilitas 32.570 Jiwa

22 Korban Tindak Kekerasan 236 Jiwa

23 Pekerja Migran Bermasalah Sosial (PMBS) 200 Jiwa

24 Korban Trafficking 58 Jiwa

25 Korban Bencana Alam 5.856 Jiwa

26 Korban Bencana Sosial 188 Jiwa

Tabel 0-15. Potensi Dan Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS)

NO. JENIS PSKS JUMLAH KET.

1 Pekerja Sosial Profesional 219 Orang

2 Pekerja Sosial Masyarakat (PSM) 6.616 Orang

3 Karang Taruna 1.573 Lembaga

4 Dunia Usaha yang melakukan UKS 195 Badan

Usaha

5 Wahana Kesejahteraan Sosial Berbasis

Masyarakat (WKSBM)

773 Lembaga

6 Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) 155 Orang

7 Taruna Siaga Bencana (TAGANA) 1.451 Orang

8 Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS) 389 Lembaga

9 Lembaga Konsultasi Kesejahteraan Keluarga

(LK3)

9 Lembaga

10 Keluarga Pioner 396 ;;;;Orang

Page 40: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 40 -

NO. JENIS PSKS JUMLAH KET.

11 Wanita Pemimpin Kesejahteraan Sosial 667 Orang

12 Penyuluh Sosial : Orang

a. Penyuluh Sosial Fungsional - Orang

b. Penyuluh Sosial Masyarakat 2.645 Orang

Jika dibandingkan dengan Provinsi terdekat, penduduk miskin

di Provinsi Banten lebih banyak dibanding DKI Jakarta,namun

dibandingkan dengan Provinsi Jawa Barat jumlah penduduk miskin

dan tingkat kemiskinan di Provinsi Banten lebih rendah, seperti pada

tabel dibawah ini:

Tabel 0-16. Tingkat Kemiskinan Provinsi banten, DKI Jakarta dan Jawa

Barat September 2019

Provinsi Tingkat kemiskinan Jumlah Penduduk Miskin (Ribu Jiwa)

BANTEN 4.94 641.42

DKI JAKARTA 3.42 362.30

JAWA BARAT 6.82 3375.89

INDONESIA 9.22 24785.87 Sumber: BPS Pusat, 2020 (Diolah)

6. Indeks Fokus Pembangunan Manusia (IPM)

IPM merupakan indikator yang digunakan untuk mengukur

keberhasilan dalam upaya membangun kualitas hidup manusia, yang

dilakukan melalui peningkatan kemampuan manusia dalam

memanfaatkan kemampuan yang dimilikinya itu untuk bekerja, menikmati

kehidupan serta aktif dalam berbagai kegiatan kemasyarakatan, seperti

kebudayaan, sosial dan politik. IPM menjelaskan bagaimana penduduk

dapat mengakses hasil pembangunan, seperti pendapatan, kesehatan, dan

pendidikan, yang dihitung berdasarkan rata-rata geometrik dari indeks

kesehatan, indeks pengetahuan, serta indeks pengeluaran. Pembangunan

daerah dengan fokus kesejahteraan masyarakat tercermin dari IPM.

IPM di Provinsi Banten secara konsisten terus mengalami kemajuan.

Pada tahun 2019, IPM Banten mencapai 72,44, atau meningkat 0,49 poin

dibandingkan tahun lalu yang sebesar 71,95. Selama sembilan tahun

terakhir ini, IPM Banten telah meningkat dari 67,54 pada tahun 2010

menjadi 72,44 pada tahun 2019.

Page 41: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 41 -

Sebagai sebuah indikator yang digunakan untuk melihat

perkembangan pembangunan manusia di suatu wilayah, terdapat dua

aspek dari IPM yang perlu diperhatikan, yaitu kecepatan dan status

pencapaian. Apabila dari aspek pencapaian selalu meningkat, dari aspek

pertumbuhan atau kecepatan kemajuan, IPM Banten pada tahun 2019

mengalami perlambatan dibandingkan tahun sebelumnya. Pertumbuhan

IPM pada tahun 2019 yang hanya 0,68 persen, lebih rendah dari

pertumbuhan tahun 2018 yang mencapai 0,74 persen.

Selain pertumbuhan yang melambat, status capaian pembangunan

manusianya masih tertahan pada level atau kategori “Tinggi” (70≤IPM<80).

Kategori “Tinggi” tersebut telah diperoleh Banten sejak tahun 2018. Secara

rinci, capaian dan pertumbuhan IPM Banten disajikan pada Gambar

berikut:

Gambar 0-12. Perkembangan IPM Provinsi Banten Tahun 2010-2019

Pencapaian pembangunan manusia diukur dengan memperhatikan

tiga aspek esensial, yaitu umur panjang dan hidup sehat, pengetahuan, dan

standar hidup layak. Umur panjang dan hidup sehat ini digambarkan oleh

Umur Harapan Hidup saat lahir (UHH), pengetahuan diukur melalui

indikator Harapan Lama Sekolah dan Rata-rata Lama Sekolah, sedangkan

standar hidup layak digambarkan oleh Pengeluaran per Kapita Disesuaikan

(PKP), yang nilainya ditentukan dari pengeluaran per kapita dan paritas

daya beli (purchasing power parity).

Page 42: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 42 -

Peningkatan IPM Banten terjadi pada semua komponen pembentuk.

Umur Harapan Hidup Banten pada tahun 2019, mencapai 69,84 tahun.

Dengan demikian, setiap penduduk Banten yang lahir pada tahun 2019

mempunyai harapan untuk hidup sampai usia 69 tahun 10 bulan.

Sepanjang periode 2010 hingga 2019, Banten telah berhasil meningkatkan

Umur Harapan Hidup saat lahir selama 1,34 tahun.

Harapan Lama Sekolah pada tahun 2019 telah mencapai 12,88

tahun. Ini berarti bahwa anak-anak yang telah berusia 7 tahun pada tahun

2019, memiliki peluang untuk bersekolah hingga Semester II di perguruan

tinggi, atau setidaknya menamatkan pendidikan hingga lulus SLTA. Selama

periode 2010 hingga 2019, Harapan Lama Sekolah di Banten telah

meningkat sebanyak 1,86 tahun, namun pertumbuhannya relatif lebih

lambat dibandingkan tahun sebelumnya.

Rata-rata Lama Sekolah di Banten pada tahun 2019 telah mencapai

8,74 tahun dengan pertumbuhan yang selalu positif. Artinya, secara rata-

rata penduduk yang berusia 25 tahun ke atas pada tahun 2019 telah

mengenyam pendidikan hingga kelas IX (SMP kelas III).

Pengeluaran per Kapita Disesuaikan (harga konstan 2012)

masyarakat Banten pada tahun 2019 mencapai 12,3 juta per tahun,

bertambah 1,5 juta rupiah dari tahun 2010. Dengan demikian, Pengeluaran

per Kapita Disesuaikan selama periode sembilan tahun terakhir ini rata-

rata tumbuh 1,45 persen per tahun.

Secara rinci, perkembangan IPM Banten berdasarkan komponen

pembentuknya dari Tahun 2010 sampai dengan 2019, disajikan dalam

tabel berikut.

Tabel 0-17. Perkembangan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Banten Menurut Komponen Tahun 2010-2019

Komponen

2010

2011

2012

2013

2014

2015

2016

2017

2018

2019

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)

Umur Harapan

Hidup

Saat lahir

(UHH,

Tahun)

68,50

68,68

68,86

69,04

69,13

69,43

69,46

69,49

69,64

69,84

Harapan Lama

Sekolah

(HLS, Tahun

11,02

11,41

11,79

12,05

12,31

12,35

12,70

12,78

12,85

12,88

Page 43: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 43 -

Rata-rata Lama

Sekolah

(RLS, Tahun)

7,92

7,95

8,06

8,17

8,19

8,27

8,37

8,53

8,62

8,74

Pengeluaran per

Kapita

Disesuaikan

(PKP, Ribuan

Rupiah)

10.777

10.933

11.008

11.061

11.150

11.261

11.469

11.659

11.994

12.267

IPM 67,54 68,22 68,92 69,47 69,89 70,27 70,96 71,4

2

71,95 72,44

Pertumbuhan

IPM (Persen)

-

1,01

1,02

0,79

0,61

0,55

0,98

0,65

0,74

0,68

Sumber : BPS Provinsi Banten 2020

Pencapaian pembangunan manusia di kabupaten/kota pada tahun

2019 cukup bervariasi, dengan IPM tertinggi dicapai oleh Kota Tangerang

Selatan (81,48) dan terendah pada Kabupaten Lebak (63,38).

Perkembangan IPM di Provinsi Banten dapat dilihat pada Tabel berikut:

Tabel 0-18. Perkembangan IPM Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Banten Tahun 2016-2019

KABUPATEN/KOTA 2016 2017 2018 2019

Kab Pandeglang 63.4 63.82 64,34 64,91

Kab Lebak 62.78 62.95 63,37 63,88

Kab Tangerang 70.44 70.97 71,59 71,93

Kab Serang 65.12 65.6 65,93 66,38

Kota Tangerang 76.81 77.01 77,92 78,43

Kota Cilegon 72.04 72.29 72,65 73,01

Kota Serang 71.09 71.31 71,68 72,10

Kota Tangerang Selatan 80.11 80.84 81,17 81,46

Provinsi Banten 70.96 71.42 71,95 72,44

Sumber : BPS Provinsi Banten 2020

Dari kecepatan atau pertumbuhan IPM nya, tercatat, Kabupaten

Pandeglang tumbuh 0,89 persen, sehingga menjadi daerah yang

pembangunan manusianya mengalami kemajuan paling pesat. Sementara

yang paling lambat adalah Kota Tangerang Selatan, yang lebih banyak

dipengaruhi oleh lambatnya perbaikan pada dimensi kesehatan dan

dimensi pengetahuan. Variasi pencapaian dan pertumbuhan IPM di

kabupaten/kota di Provinsi Banten ini menggambarkan masih adanya

kesenjangan antar wilayah.

Page 44: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 44 -

Tabel 0-19. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) DKI Jakarta Menurut Komponen 2011-2019

Sumber : BPS Pusat 2020

Sejak tahun 2017, status IPM DKI Jakarta telah masuk ke level

“Sangat Tinggi”, yaitu status IPM dengan passing grade di atas 80,00.

Pencapaian IPM tersebut sekaligus mempertahankan posisi DKI Jakarta

sebagai peringkat IPM tertinggi diantara 34 Provinsi di Indonesia. Bahkan

secara total, angka IPM DKI Jakarta berada cukup jauh di atas IPM

Indonesia, yaitu sebesar 71,92.

Selama tahun 2017 – 2019 IPM DKI Jakarta tumbuh melambat, yaitu

masing-masing sebesar 058 persen; 0,51 persen dan 0,36 persen.

Perbandingan:

IPM Banten tahun 2019 lebih rendah dibanding DKI namun secara

umum IPM Banten meningkat dari 67,54 pada tahun 2010 menjadi 72,44

pada tahun 2019 dan sudah sesuai target RPJMD Provinsi Banten.

II.1.3 ASPEK PELAYANAN UMUM

Kinerja pembangunan pada aspek pelayanan umum merupakan

gambaran dan hasil dari pelaksanaan pembangunan selama periode

tertentu terhadap kondisi pelayanan umum yang mencakup layanan

urusan pemerintahan daerah, dapat dilihat pada tabel berikut :

Fokus layanan urusan pemerintahan daerah dalam rangka

meningkatkan kualitas pelayanan umum diarahkan pada :

1. Urusan Wajib Pelayanan Dasar

2. Urusan Wajib Bukan Pelayanan Dasar

Page 45: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 45 -

3. Urusan Pilihan

4. Urusan Pelayanan Pemerintahan Umum, Perangkat Daerah, dan

Kepegawaian

II.1.4 ASPEK DAYA SAING DAERAH

Penyelenggaraan Pemerintah Daerah diarahkan untuk mempercepat

terwujudnya kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan pelayanan,

pemberdayaan, dan peran serta mayarakat serta peningkatan daya saing

daerah dengan memperhatikan prinsip demokrasi, pemerataan, keadilan,

dan kekhasan suatu daerah dalam sistem Kesatuan Negara Republik

Indonesia.

Berdasarkan undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang

pemerintahan Daerah bahwa asas desentralisasi yang dilaksanakan oleh

pemerintah Provinsi banten sebagai daerah otonom merupakan upaya

pemerintah daerah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat antara

lain :

1. Meningkatkan infrastruktur pelayanan dasar, infrastruktur ekonomi

serta infrastruktur perkotaan.

2. Pemulihan sosial ekonomi.

3. Pertumbuhan dan produktivitas ekonomi.

4. Pengembangan potensi daerah

NO UPAYA FOKUS

1. Meningkatkan infrastruktur pelayanan

dasar, infrastruktur ekonomi serta

infrastruktur perkotaan.

infrastruktur pelayanan dasar bertujuan

untuk pemerataan pembangunan di

Provinsi Banten yang mencakup sejumlah

hal, di antaranya adalah hunian layak,

peningkatan akses ketenagalistrikan, dan

layanan telekomunikasi.

infrastruktur ekonomi akan berfokus

pada pembangunan sarana dan

prasarana pendukung kegiatan ekonomi.

Sejumlah fasilitas yang akan dibangun

ada pada bidang transportasi,

ketenegalistrikan dan energi, serta

teknologi informatika

infrastruktur perkotaan akan berfokus

pada peningkatan sarana dan prasarana

penunjang di perkotaan, seperti

pembangunan angkutan umum massal,

pembangunan jaringan pipa gas kota,

pipa air minum dan sanitasi, serta

pengolahan dan pengelolaan limbah

Page 46: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 46 -

NO UPAYA FOKUS

2. Pemulihan sosial ekonomi dan reformasi

sosial

fokus pada pemulihan industri

pariwisata, investasi, reformasi sistem

kesehatan nasional, reformasi sistem

jaringan pengaman sosial, dan reformasi

sistem ketahanan bencana

3. Pertumbuhan dan produktivitas ekonomi.

Pengaruh besarnya kontribusi

infrastruktur sosial dan ekonomi

terhadap produktivitas ekonomi,

besarnya pengaruh panjang jalan, energi

listrik yang terjual, air bersih yang

disalurkan dan sarana kesehatan yang

diwakili dengan data jumlah rumah sakit

dan puskesmas

4. Pengembangan potensi daerah

Pengembangan Industri, Pertanian,

Kelautan dan Perikanan, Energi,

Infrastruktur, Sistem Logistik daerah,

Perbankan, Investasi, Usaha Mikro, Kecil,

dan Menengah, Tenaga Kerja, Kesehatan,

Perdagangan, Kepariwisataan,

Kewirausahaan .

1. Pengeluaran konsumsi rumah tangga per kapita

Gambaran tingkat kemampuan ekonomi daerah tentang Pengeluaran

Rata-rata Konsumsi Rumah Tangga per Kapita sebulan menurut Kelompok

Barang Pangan/Non Pangan di Provinsi Banten dapat dilihat dari

kebutuhan kalori masyarakat. Dari tabel ini terlihat bahwa konsumsi

pangan yang beragam belum bisa dicapai, sumber kalori utama masyarakat

sangat tergantung pada padi-padian, akibatnya tingkat ketersediaan

pangan daerah, menjadi salah satu indikator yang dibutuhkan untuk

menjaga stabilitas daerah, disamping juga distribusi.

Daya dukung wilayah Provinsi Banten dalam menyediakan pangan

bagi penduduknya pada tahun 2019 pph ketersediaanya sebesar 94,0

dengan rincian ketersediaan energi sebesar 2.593 kkal/kap/hari atau

108,1% AKE dan ketersediaan protein 84,94 g/kap/hari atau 134,82 %

AKP. ketersediaan protein sebesar 31,19 g/kap/hari (49,5% AKP). Kualitas

(keanekaragaman) pangan yang dapat disediakan secara mandiri oleh

Provinsi Banten yaitu sebesar 42,81 dari skor maksimal 100.

Jika berpedoman pada batas standar kecukupan konsumsi kalori

dan protein per kapita per hari, yaitu 2.150 kkal, maka rata-rata konsumsi

Page 47: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 47 -

kalori penduduk Banten pada 2019 sudah mencapai standar kecukupan

yakni hanya sebesar 2.248,65 kkal.

Tabel 0-20. Rata-rata Konsumsi Kalori per Kapita Sehari Menurut Kelompok Makanan (kkal) Tahun 2017-2019

Kelompok Makanan 2017 2018 2019

Padi-padian 861,81 850,90 828,63

Umbi-umbian 37,81 28,88 32,15

Ikan 50,83 53,03 53,64

Daging 87,87 76,48 78,74

Telur dan susu 72,63 78,48 71,23

Sayuran 33,47 34,41 37,80

Kacang-kacangan 60,35 58,58 55,84

Buah-buahan 47,64 52,58 44,78

Minyak dan lemak 262,06 265,54 277,35

Bahan minuman 78,76 73,99 77,51

Bumbu-bumbuan 14,56 13,84 12,79

Konsumsi lainnya 75,78 73,21 65,05

Makanan dan minuman jadi 565,76 601,85 613,15

Jumlah 2.249,33 2.261,77 2.248,65 Sumber : SIPD Provinsi Banten, 2020

2. Nilai Tukar Petani

NTP (Nilai Tukar Petani) merupakan perbandingan antara Indeks

harga yg diterima petani (It) dengan Indeks harga yg dibayar petani (Ib)

NTP mempunyai kegunaan untuk mengukur kemampuan tukar

produk yang dijual petani dengan produk yang dibutuhkan petani dalam

produksi dan konsumsi rumah tangga.

Angka NTP menunjukkan tingkat daya saing produk pertanian

dibandingkan dengan produk lain. Atas dasar ini upaya produk spesialisasi

dan peningkatan kualitas produk pertanian dapat dilakukan

NTP Banten Desember 2019 sebesar 103,10 atau naik 0,54 persen

dibanding NTP bulan sebelumnya. Peningkatan NTP dikarenakan oleh

kenaikan Indeks Harga yang Diterima Petani (It) lebih tinggi dari kenaikan

Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib).

Pada Desember 2019 terjadi inflasi perdesaan di Provinsi Banten

sebesar 0,49 persen yang terjadi pada semua kelompok pengeluaran yakni

kelompok bahan makanan, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan

tembakau, kelompok perumahan, kelompok sandang, kesehatan dan

Page 48: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 48 -

kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga, sementara kelompok

transportasi dan komunikasi mengalami deflasi.

Nilai Tukar Usaha Pertanian (NTUP) Banten Desember 2019 sebesar

109,32 atau naik 0,86 persen dibanding NTUP bulan sebelumnya. Rata-rata

harga gabah di tingkat petani pada Desember dibandingkan keadaan

November untuk Gabah Kering Giling (GKG) mengalami kenaikan 1,61

persen, Gabah Kering Panen (GKP) mengalami kenaikan sebesar 3,99

persen dan Gabah kualitas rendah mengalami kenaikan 0,90 persen. Rata-

rata harga gabah bulan Desember 2019 di tingkat Petani untuk kualitas

GKG Rp. 5.241, GKP Rp. 5.070,- per kg dan kualitas rendah Rp. 4.500,-.

Harga gabah terendah di tingkat petani sebesar Rp. 4.200,- per kg untuk

kualitas GKP dengan varietas Ciherang dan harga tertinggi di tingkat petani

sebesar Rp 5.800,- per kg untuk kualitas GKG dengan varietas Ciherang.

Upah nominal buruh tani pada Desember 2019 naik dibandingkan

bulan November 2019 sebesar Rp. 64.327,- per hari, namun Secara riil*)

mengalami penurunan sebesar 0,37 persen yakni turun dari Rp. 44.753,-

per hari menjadi Rp. 44.586,- per hari.

Berdasarkan hasil pemantauan harga-harga perdesaan di 4 Kabupaten di

Provinsi Banten pada Desember 2019, NTP secara umum mengalami

kenaikan dibandingkan NTP November 2019 yakni sebesar 103,10.

Peningkatan NTP yang terjadi pada Desember 2019 ini dikarenakan oleh

indeks harga yang diterima petani mengalami kenaikan sebesar 0,94 persen

lebih tinggi dari kenaikan indeks harga yang dibayar petani sebesar 0,39

persen.

Tabel 0-21. Nilai Tukar Petani Provinsi Banten Bulan Desember 2019 (2012=100)

Bulan Indeks Harga

yang Diterima (It) Indeks Harga yang

Dibayar (Ib) Nilai Tukar Petani (NTP)

Januari 138.60 138.22 100.28

Februari 138.82 137.93 100.64

Maret 138.22 138.03 100.14

April 137.95 138.04 99.93

Mei 138.66 138.76 99.93

Juni 137.83 139.51 98.80

Juli 138.93 139.95 99.27

Agustus 141.46 140.68 100.55

Page 49: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 49 -

Bulan Indeks Harga

yang Diterima (It) Indeks Harga yang

Dibayar (Ib) Nilai Tukar Petani (NTP)

September 142.99 140.03 102.11

Oktober 143.75 139.84 102.79

November 143.96 140.39 102.54

Desember 145.31 140.94 103.10

Sumber : BPS Provinsi Banten, 2020

Peningkatan NTP Desember 2019 ini disebabkan oleh naiknya NTP pada

Subsektor Tanaman Pangan sebesar 1,02 persen, Subsektor Peternakan

yang naik sebesar 0,68 persen dan Subsektor Perikanan yang naik sebesar

0,01 persen, sebaliknya Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat

mengalami penurunan sebesar 0,16 persen dan Hortikultura yang turun

sebesar 0,11 persen.

Tabel 0-22. Produksi Padi dan Beras menurut Kabupaten Kota di Provinsi Banten 2019

Sumber: BPS Provinsi Banten “Banten dalam angka 2020

Page 50: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 50 -

Produksi padi dan beras pada tabel tersebut menunjukan wilayah

Banten masih cukup punya kemampuan dalam memproduksi sektor

pangan terutama Beras lumbung beras di Banten ada pada wilayah

kabupaten Pandeglang, Lebak, Tangerang dan Serang. Untuk daerah Kota

sendiri produksi mengalami penurunan dari tahun ke tahun karena alih

fungsi lahan yang cukup cepat. Untuk itu wilayah lumbung beras akan

diupayakan bisa meningkatkan produksinya agar ketahanan pangan

Banten tetap terjaga.

Tabel 0-23 Jumlah pelanggan, daya tersambung dan energi terjual perusahaan PLN di Provinsi Banten

Sumber : PT PLN (Persero) Distribusi Banten/State Electricity Distribution Company - Banten

Sejalan dengan kontribusi Industri yang paling utama dalam

membentuk PDRB wilayah, bisa kita lihat dengan konsumsi daya listrik

yang sebagian besar untuk memenuhi Industri sebesar 14.803.301 MWh.

Untuk itu selain kebutuhan ndustri yang akan terus dipenuhi, rasio

elektrifikasi dalam waktu dua tahun terakhir akan 100%.di wilayah-wilayah

terpencil akan terus dilakukan peningkatan elektrifikasinya.

Page 51: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 51 -

3. Rasio ketergantungan

Pada tahun 2019 Sebanyak 27,70 persen penduduk Banten berusia

muda (0-14 tahun), 68,69 persen berusia produktif (15-64 tahun), dan

hanya 3,61 persen yang berumur 65 tahun lebih. Dari data tersebut

diperoleh angka ketergantungan (dependency ratio) penduduk Banten

sebesar 45,42.

Tabel 0-24. Tingkat ketergantungan / rasio ketergantungan Tahun 2018-2019

Kabupaten/

Kota

2018 2019

Jumlah

Penduduk Usia<15-64

Tahun

Jumlah Penduduk Usia<15

Tahun dan Usia >64

Tahun

Angka

Ketergan- tungan

Penduduk

Jumlah

Penduduk Usia<15-64

Tahun

Jumlah Penduduk Usia<15

Tahun dan Usia >64

Tahun

Angka

Ketergan -tungan

Penduduk

Kabupaten

1. Pandeglang 766.520 442.491 57,73 769.031 442.878 57,44

2. Lebak 837.950 457.860 54,64 842.985 459.623 54,40

3. Tangerang 2.545.649 1.147.044 45,06 2.621.319 1.179.468 44,91

4. Serang 994.136 507.365 51,04 999.212 509.185 50,87

Kota

5. Tangerang 1.585.364 599.940 37,84 1.619.138 610.763 37,58

6. Cilegon 299.202 303.578 44,15 132.103 133.627 43,86

7. Serang 453.390 224.414 49,50 460.975 227.628 49,23

8. Tangerang Selatan

1.224.698 471.610 38,51 1.263.044 484.862 38,25

Provinsi Banten

8.706.909 3.982.827 45,74 8.879.282 4.048.034 45,42

Indonesia 179.126.800 85.888.500 47,9 183.363.700 83.548.200 45,56

Sumber : BPS Provinsi Banten 2020

4. Kondisi Infrastruktur Wilayah dan Perhubungan

Kondisi jalan di Provinsi Banten dalam 2 tahun terakhir mengalami

perbaikan jalan yang signifikan sebesar 91,41% dengan kondisi mantap di

daerah perkotaan seperti Kota Tangerang, Kota Cilegon, Kota Serang dan

Kota Tangerang Selatan. Jalan rusak paling banyak berada di Kabupaten

Lebak dan Kabupaten Pandeglang dimana kondisi ini akan dibangun pada

Tahun 2022. Kondisi jalan yang bagus akan meningkatkan kelancaran arus

barang dimana akan berdampak pada meningkatkan daya saing wilayah

selatan, apalagi komoditas pertanian dan perkebunan ada pada kedua

wilayah tersebut.

Kondisi permukaan jalan di kabupaten/kota Provinsin Banten pada

Tahun 2018 kondisi jalan baik paling panjang berada di Kabupaten Serang,

Page 52: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 52 -

Kondisi sedang berada di Kabupaten Lebak, kondisi rusak berada di

Kabupaten Lebak dan kondisi rusak parah berada di Kabupaten Lebak,

untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 0-25. Kondisi Permukaan Jalan di Provinsi Banten Tahun 2018

Kab/kota Kondisi Jalan (Km)

Baik Sedang Rusak Rusak Berat

Pandeglang 104,86 29,70 10,70 6,70

Lebak 100,16 43,00 23,13 12,00

Kab.tangerang 92,05 9,28 4,02 2,60

Kab.serang 139,39 28,25 4,00 1

Kota Tangerang 14,50 17,32

Kota Cilegon 2,86 0,50

Kota Serang 52,90 10,80 0,72

Kota Tangsel 42,69 8,30 0,62

Banten 549,41 147,13 43,19 22,30

Sumber: SIPD Provinsi Banten, 2020

Kondisi Jalan Lebar Menuju Standar Jalan Provinsi Banten yang

sesuai standar pada Tahun 2020 sepanjang 378,36 km sebesar 49,65%

sedangkan yang belum sesuai standar sepanjang 383,67 km sebesar

50,35%, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 0-26. Rekap Kondisi Jalan Lebar Menuju Standar Jalan Provinsi Banten Tahun 2020

No

Kondisi Awal Tahun

2018

Pembangun

an 2018

Awal Tahun 2019 (Km)

Pembangun

an 2019

Awal Tahun 2020 (Km)

Pembangun

an 2020

Km % Km Km % Km %

1 SESUAI STANDAR

236,28

31,01

62,3

298,58

39,18

79,78

378,36

49,65

25,47

LEBAR > 6 M 2/2 UD

190,66

25,02

252,96

33,20

332,74

43,66

LEBAR JALAN DIATAS 12 M 4/2 D

45,62

5,99

45,62

5,99

45,62

5,99

2 BELUM SESUAI STANDAR

525,75

68,99

463,45

60,82

383,67

50,35

LEBAR < = 6 M 2/2 UD

507,45

66,59

445,15

58,42

365,37

47,95

Page 53: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 53 -

No

Kondisi Awal Tahun

2018

Pembangun

an 2018

Awal Tahun 2019 (Km)

Pembangun

an 2019

Awal Tahun 2020 (Km)

Pembangun

an 2020

Km % Km Km % Km %

LEBAR JALAN < 4.5 M 2/2 UD

18,30

2,40

18,30

2,40

18,30

2,40

762,026

100,00

762,03

100,00

762,03

100,00

Sumber : Dinas PUPR Provinsi Banten Tahun 2020

Terminal bus merupakan transportasi jalan untuk keperluan

menurunkan dan menaikkan penumpang, perpindahan intra dan/atau

antar moda transportasi serta mengatur kedatangan dan pemberangkatan

kendaraan umum. Provinsi Banten pada Tahun 2018 memiliki 3 terminal

tipe A, 8 terminal tipe B dan 11 terminal tipe C. Sarana prasarana terminal

pada tiap tahunnya akan selalu dilengkapi dengan fasilitas utama dan

pendukung untuk kenyamanan para pengguna, dimana hal ini bertujuan

untuk meningkatkan mobilitas penduduk supaya lebih nyaman. Untuk

membantu mengatasi kemacetan pada ruas jalan utama pada wilayah

perkotaan, diperlukan upaya untuk mengurangi beban lalu lintas jalan,

salah satunya dengan mengurangi penggunaan kendaraan pribadi.

Peningkatan layanan angkutan umum penumpang di perkotaan perlu

ditingkatkan kenyamanan, kehandalan serta keamanannya melalui

pengembangan transportasi massal perkotaan dan Terminal untuk

meningkatkan pariwisata daerah dan meningkatkan sektor jasa, terminal

dan klarifikasi terminal di Provinsi Banten dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 0-27. Terminal dan klasifikasi terminal di Provinsi Banten

No. Lokasi Nama Terminal Klasifikasi

1. Kota Serang 1) Terminal Pakupatan Tipe A

2) Terminal Cipocok Tipe B

3) Terminal Kepandean Tipe C

2. Kabupaten Serang 4) Terminal Anyer Tipe C

3. Kabupaten Pandeglang 5) Terminal Labuan Tipe B

6) Terminal Anten Tipe C

7) Terminal Lampe Labuan Tipe C

4. Kabupaten Lebak 8) Terminal Kadu Agung Tipe B

9) Terminal Malingping Tipe B

10) Terminal Sunan Kalijaga Tipe C

11) Terminal Bayah Tipe C

12) Terminal Binuangen Tipe C

Page 54: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 54 -

No. Lokasi Nama Terminal Klasifikasi

5. Kota Cilegon 13) Terminal Merak Tipe A

14) Terminal Seruni Tipe B

6. Kabupaten Tangerang

15) Terminal Kp. Melayu Tipe C

16) Terminal Balaraja Tipe B

7. Kota Tangerang 17) Terminal Porisplawad Tipe A

18) Terminal Cimone Tipe B

19) Terminal Ciledug Tipe B

20) Terminal Cibodasari Tipe C

21) Terminal Pasar Baru Tipe C

8. Kota Tangerang 22) Terminal Pondok Cabe Tipe C

Sumber:Dinas Perhubungan Provinsi Banten dalam “Perhubungan dalam angka 2018”

5. Kondisi Sektor Industri dan Perbankan

Kondisi sektor industri di Provinsi Banten terdapat 1.862

Perusahaan, jumlah industri terbanyak ada pada Kabupaten Tangerang

yang memiliki 747 perusahaan namun dalam sisi nilai produksi Kota

Cilegon memiliki nilai produksi yang cukup tinggi dengan 79 industri.

Artinya untuk industri padat karya ada pada daerah Tangerang Raya

namun Industri padat modal ada pada wilayah Industri Cilegon. Daerah

indutri lain seperti Kabupaten Serang juga merupakan hal yang bisa kita

pastikan potensial untuk terus berkembang. Penanaman modal dan nilai

investasi di Banten terus naik dan kondusivitas wilayah baik dari sisi

keamanan dan perizinan akan terus diperbaiki sebagai upaya Banten

sebagai tujuan investasi utama di Jawa, hal ini dapat dilihat pada tabel

berikut :

Page 55: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 55 -

Tabel 0-28. Jumlah Perusahaan,Tenaga kerja, Investasi dan Nilai Produksi Pada Industri Besar dan

Sedang menurut Kabupaten Kota di Provinsi Banten

Tabel posisi kredit mikro menunjukan bahwa 3 tahun terakhir usaha

UMKM di Banten menunjukan kenaikan dalam upaya pengembangan

usahanya. Kredit modal kerja dan investasi menunjukan bahwa sektor

UMKM di Provinsi Banten bisa lebih berupaya untuk meningkatkan

peluang dan semakin sejahtera.Dalam situasi wabah covid 19, sektor

UMKM banyak terdampak dari situasi ini, upaya recovery ekonomi akan di

maksimalkan dengan fokus pada upaya tumbuhnya UMKM yang dimasa

covid 19 ini terdampak dan menjadi gulung tikar.

Tabel 0-29. Posisi Kredit Mikro Kecil dan Menengah Dalam Rupiah dan

Valuta Asing Menurut Jenis Penggunaan di Provinsi Banten

Page 56: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 56 -

Daya saing ekonomi dan peningkatan kesempatan berusaha dalam

upaya mewujudkan target pertumbuhan ekonomi yang diharapkan pada

akhir RPJMD 2022 sebesar 6.10%. Terbitnya Perpres Nomor 79 Tahun 2019

merupakan pendorong bagi upaya pencapaian target pertumbuhan

ekonomi Banten mengingat Banten memiliki potensi yang besar pada sektor

industri, pertanian dan pariwisata. Ekonomi Banten diharapkan tumbuh

signifikan melalui pengembangan ekonomi Kawasan Tangerang Raya sebgai

pusat Industri dan Jasa juga wilayah Lebak dan Pandeglang sebagai basis

ketahanan Pangan Banten, sehinga wialayah utara dan selatan bisa

tumbuh beriringan mencapai kesejahteraan bersama.

Namun demikian perlu diantisipasi isu-isu penting yang dapat

mempengaruhi perekonomian Banten. Dari sisi permintaan bahwa struktur

perekonomian Banten tumbuh moderat tiap tahun, namun permasalahan

utamanya adalah kontribusi ekspor cenderung lebih rendah dibanding

impor. Dari sisi penawaran, capaian pertumbuhan ekonomi dipicu dari

sektor industri 30%, yang dimana pertumbuhan sektor industri

berkontraksi dalam 3 tahun terakhir. Ini sebenarnya menjadi “warning”

bagi pemerintah daerah dimana Industri tersebut banyak merelokasi

Pabrik terutama di wilayah Kabuapaten Tangerang dan Kabupaten Serang

karena persoalan UMR yang tinggi. Namun demikian sektor jasa dan

konstruksi dalam 3 tahun terakhir juga ikut tumbuh. Tantangan dalam

mendorong pertumbuhan ekonomi dan daya saing Banten pada tahun 2021

masih cukup berat karena menghadapi dinamika ketidakpastian

perekonomian global yang berimbas pada tidak kondusifnya kondisi

perdagangan dan masih tingginya ketergantungan terhadap bahan baku

impor. Ditambah lagi wabah covid 19 yang terjadi di tahun 2020 yang

memukul semua sektor usaha dan menjadikan banyaknya pengangguran

dan naiknya angka kemiskinan. Tantangan Provinsi Banten di tahun 2021

menjadi bertambah dua kali lipat dimana wabah Covid 19 bukan saja

memukul sektor industri dan UMKM namun juga naiknya jumlah

pengangguran.

Page 57: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 57 -

II.2. Evaluasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan RKPD Tahun 2019

dan Realisasi RPJMD

Pelaksanaan Pembangunan Provinsi Banten 2019 mengacu kepada

Visi dan Misi RPJMD 2017-2022. Keberhasilan pelaksanaan RKPD 2019

ditunjukkan oleh kinerja penyelenggaraan Pemerintahan Provinsi Banten.

Pada tahap penyusunan RKPD Provinsi Banten tahun 2021 telah

dilaksanakan evaluasi pelaksanaan RKPD tahun 2019, RKPD yang telah

ditetapkan akan dijadikan dasar dalam penyusunan KUA PPAS dan RAPBD.

II.2.1 EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN RKPD TAHUN

2019

Pelaksanaan rencana pembangunan sampai dengan Tahun 2019

merupakan salah satu bagian dari pelaksanaan RPJMD 2017-2022, dimana

keberhasilan pembangunan pada Tahun tersebut dapat ditunjukkan oleh

realisasi keuangan dan kinerja dalam menjawab seluruh target yang sudah

ditentukan.

Penilaian terhadap pelaksanaan program dan kegiatan digunakan

untuk mengetahui:

Tingkat capaian kinerja yaitu dengan membandingkan antara

realisasi program dan kegiatan yang dilaksanakan melalui APBD provinsi

dengan rencana program dan kegiatan dalam RKPD provinsi; dan

Tingkat capaian (penyerapan) anggaran yaitu membandingkan

antara realisasi penyerapan dana/anggaran program dan kegiatan

berdasarkan laporan realisasi APBD provinsi dengan pagu anggaran yang

direncanakan dalam RKPD provinsi

Pemerintah Provinsi Banten pada Tahun 2019 telah melaksanakan

37 Bidang Urusan, yaitu 6 Urusan Wajib Pelayanan Dasar, 17 Urusan Wajib

Bukan Pelayanan Dasar, 7 Urusan Pilihan, dan 7 Urusan Pemerintahan

Fungsi Penunjang. Penyelenggaraan Urusan tersebut dilaksanakan melalui

127 program dan 1.276 kegiatan (4.306 sub kegiatan) yang dilaksanakan

oleh 41 Perangkat Daerah (PD) sesuai tugas pokok dan fungsinya.

Penyelenggaraan Urusan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah

Provinsi Banten Tahun 2019 mengacu pada Undang-Undang Nomor 23

Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah Pasal 13 ayat (1) Pembagian

Urusan Pemerintahan Konkuren antara Pemerintah Pusat dan Daerah

Provinsi, serta Daerah Kabupaten/Kota.

Page 58: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 58 -

A. Penyelenggaraan Urusan Wajib Pelayanan Dasar.

Penyelenggaraan Urusan Wajib Pelayanan Dasar melaksanakan 6

Urusan Bidang, 35 program dan 532 kegiatan yang tersebar di 8 (delapan)

Perangkat Daerah, yaitu: Dinas Pendidikan dan Kebudayaan; Dinas

Kesehatan; Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang; Dinas

Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman; Badan Kesatuan Bangsa

dan Politik; Satuan Polisi Pamong Praja; Badan Penanggulangan Bencana

Daerah; dan Dinas Sosial Provinsi Banten.

Adapun Urusan Wajib Pelayanan Dasar yang dilaksanakan oleh

Pemerintah Daerah Provinsi Banten Tahun 2019, sebagai berikut :

1) Urusan Wajib Pelayanan Dasar Bidang Pendidikan.

Pada Urusan Wajib Pelayanan Dasar Bidang Pendidikan didukung

oleh 5 program dan 274 kegiatan yang dilaksanakan pada Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan Provinsi Banten. Pelaksanaan program dan kegiatan

dimaksud dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 0-30. Realisasi Program dan Kegiatan TA.2019 (Bidang Pendidikan)

No Uraian Urusan, Organisasi,

Program dan Kegiatan Anggaran

Realisasi

Nama PD

(Rp) % Fisik

(%)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

PENDIDIKAN 1.186.921.727.000 1.004.842.392.895 84,66

Dinas Pendidikan dan

Kebudayaan 1.186.921.727.000 1.004.842.392.895 84,66

Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

Program Tata Kelola

Pemerintahan 68.170.910.589 23.720.223.682 34,80 85,86

Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

Penyusunan Laporan

Kinerja Keuangan dan

Neraca Aset

500.000.000 452.168.000 90,43 95,27 Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

Perencanaan, Evaluasi dan

Pelaporan 700.370.000 543.977.650 77,67 94,84

Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

Pengadaan Sarana

Prasarana Kantor 42.468.221.289 250.001.500 0,59 71,67

Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

Pemeliharaan Sarana dan

Prasarana Kantor 3.307.414.300 2.764.213.800 83,58 83,58

Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

Penyediaan Barang dan Jasa

Perkantoran 17.467.486.000 16.471.387.768 94,30 95,03

Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

Rapat Koordinasi Kedalam

dan Keluar Daerah 145.360.000 36.735.540 25,27 34,80

Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

Penyediaan Data

Pembangunan Sektoral 211.900.000 205.332.000 96,90 100,00

Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

Pelayanan Tata Usaha pada

Cabang Dinas Pendidikan 600.000.000 540.371.530 90,06 74,89

Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

Page 59: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 59 -

No Uraian Urusan, Organisasi,

Program dan Kegiatan Anggaran

Realisasi

Nama PD

(Rp) % Fisik

(%)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

dan Kebudayaan Wilayah

Kab. Lebak

Pelayanan Tata Usaha pada

Cabang Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan Wilayah

Kab. Pandeglang

622.800.000 547.535.889 87,92 87,92 Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

Pelayanan Tata Usaha pada

Cabang Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan Wilayah

Kota Cilegon dan Kota

Serang dan Kab. Serang

572.264.000 419.151.403 73,24 99,17 Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

Pelayanan Tata Usaha pada

Cabang Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan Wilayah

Kab. Tangerang

600.000.000 548.961.600 91,49 80,33 Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

Pelayanan Tata Usaha pada

Cabang Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan Wilayah

Kota Tangerang dan Kota

Tangerang Selatan

598.800.000 580.963.688 97,02 100,00 Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

Pelayanan Tata Usaha pada

UPTD Teknologi, Informasi

dan Komunikasi Pendidikan

dan Kebudayaan

376.295.000 359.423.314 95,52 98,73 Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

Program Pendidikan Menengah 1.100.875.638.688 964.344.851.117 87,60 84,88 Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

Peningkatan Kurikulum

SMA 1.000.000.000 977.982.000 97,80 100,00

Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

Peningkatan Sarana dan

Prasarana SMA 7.900.000.000 7.847.914.417 99,34 100,00

Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

Peningkatan Peserta Didik

SMA 3.000.000.000 2.600.050.800 86,67 98,17

Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

Peningkatan Kurikulum

SMK 1.400.000.000 1.350.332.750 96,45 97,57

Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

Peningkatan Sarana dan

Prasarana SMK 5.699.025.000 3.922.024.525 68,82 100,00

Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

Peningkatan Peserta Didik

SMK 3.000.000.000 2.862.501.551 95,42 100,00

Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

Penyelenggaraan

Pendidikan SMAN 1

Banjarsari

2.376.000.000 2.216.327.940 93,28 89,66 Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

Penyelenggaraan

Pendidikan SMAN 2

Banjarsari

1.162.800.000 1.039.946.516 89,43 88,97 Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

Penyelenggaraan

Pendidikan SMAN 1 Bayah 2.646.000.000 2.540.524.600 96,01 95,40

Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

Penyelenggaraan

Pendidikan SMAN 2 Bayah 716.400.000 709.942.000 99,10 99,10

Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

Penyelenggaraan

Pendidikan SMAN 1

Bojongmanik

780.082.000 766.601.888 98,27 96,98 Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

Page 60: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 60 -

No Uraian Urusan, Organisasi,

Program dan Kegiatan Anggaran

Realisasi

Nama PD

(Rp) % Fisik

(%)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Penyelenggaraan

Pendidikan SMAN 1

Cibadak

2.052.000.000 1.589.128.768 77,44 76,65 Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

Penyelenggaraan

Pendidikan SMAN 1

Cibeber

1.972.800.000 1.643.330.500 83,30 80,80 Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

Penyelenggaraan

Pendidikan SMAN 2

Cibeber

972.000.000 952.083.000 97,95 97,57 Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

Penyelenggaraan

Pendidikan SMAN 3

Cibeber

907.200.000 878.022.500 96,78 95,54 Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

Penyelenggaraan

Pendidikan SMAN 1

Cigemblong

413.727.000 402.671.000 97,33 95,59 Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

Penyelenggaraan

Pendidikan SMAN 1 Cihara 555.944.500 545.360.000 98,10 98,10

Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

Penyelenggaraan

Pendidikan SMAN 1 Cijaku 1.136.300.000 1.115.845.304 98,20 92,16

Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

Penyelenggaraan

Pendidikan SMAN 1

Cikulur

1.221.961.000 1.153.947.220 94,43 87,30 Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

Penyelenggaraan

Pendidikan SMAN 1 Cileles 1.209.600.000 1.061.884.110 87,79 80,17

Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

Penyelenggaraan

Pendidikan SMAN 1

Cilograng

2.059.200.000 1.983.392.903 96,32 93,85 Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

Penyelenggaraan

Pendidikan SMAN 1

Cimarga

1.766.151.000 1.645.449.860 93,17 66,92 Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

Penyelenggaraan

Pendidikan SMAN 1

Cipanas

2.685.761.600 2.130.495.733 79,33 74,82 Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

Penyelenggaraan

Pendidikan SMAN 1

Curugbitung

1.350.000.000 922.076.000 68,30 62,92 Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

Penyelenggaraan

Pendidikan SMAN 1

Gunung Kencana

1.155.600.000 1.057.534.415 91,51 90,95 Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

Penyelenggaraan

Pendidikan SMAN 1

Kalanganyar

898.600.000 889.518.000 98,99 97,60 Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

Penyelenggaraan

Pendidikan SMAN 1

Leuwidamar

2.025.252.000 1.726.234.564 85,24 83,65 Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

Penyelenggaraan

Pendidikan SMAN 2

Leuwidamar

1.740.600.000 1.537.089.255 88,31 83,08 Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

Penyelenggaraan

Pendidikan SMAN 1 Maja 2.274.516.000 2.098.252.279 92,25 91,63

Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

Penyelenggaraan

Pendidikan SMAN 2 Maja 1.638.000.000 1.600.387.507 97,70 96,29

Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

Penyelenggaraan

Pendidikan SMAN 1

Malingping

3.531.600.000 3.207.781.015 90,83 90,45 Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

Page 61: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 61 -

No Uraian Urusan, Organisasi,

Program dan Kegiatan Anggaran

Realisasi

Nama PD

(Rp) % Fisik

(%)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Penyelenggaraan

Pendidikan SMAN 2

Malingping

918.468.000 878.434.600 95,64 92,28 Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

Penyelenggaraan

Pendidikan SMAN 1

Muncang

1.969.174.300 1.529.744.024 77,68 73,02 Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

Penyelenggaraan

Pendidikan SMAN 1

Panggarangan

2.656.800.000 2.559.390.511 96,33 95,54 Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

Penyelenggaraan

Pendidikan SMAN 1

Rangkas Bitung

2.466.000.000 1.618.586.966 65,64 63,45 Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

Penyelenggaraan

Pendidikan SMAN 2

Rangkas Bitung

3.852.000.000 3.128.701.465 81,22 81,03 Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

Penyelenggaraan

Pendidikan SMAN 3

Rangkas Bitung

2.475.850.000 2.232.752.553 90,18 87,84 Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

Penyelenggaraan

Pendidikan SMAN 1 Sajira 1.716.516.000 1.612.288.669 93,93 82,80

Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

Penyelenggaraan

Pendidikan SMAN 1 Sobang 1.414.800.000 1.224.529.090 86,55 74,10

Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

Penyelenggaraan

Pendidikan SMAN 1

Wanasalam

2.527.200.000 2.322.115.400 91,88 87,12 Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

Penyelenggaraan

Pendidikan SMAN 1

Warung Gunung

2.268.000.000 1.837.779.797 81,03 81,03 Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

Penyelenggaraan

Pendidikan SMAN 1

Pandeglang

4.413.600.000 3.043.004.597 68,95 68,95 Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

Penyelenggaraan

Pendidikan SMAN 2

Pandeglang

3.974.385.000 3.250.920.454 81,80 81,80 Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

Penyelenggaraan

Pendidikan SMAN 3

Pandeglang

4.118.400.000 3.097.551.411 75,21 75,21 Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

Penyelenggaraan

Pendidikan SMAN 4

Pandeglang

4.200.806.000 3.779.460.959 89,97 89,97 Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

Penyelenggaraan

Pendidikan SMAN 5

Pandeglang

3.042.000.000 2.516.123.685 82,71 82,71 Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

Penyelenggaraan

Pendidikan SMAN 6

Pandeglang

3.147.695.000 2.656.272.857 84,39 84,39 Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

Penyelenggaraan

Pendidikan SMAN 7

Pandeglang

2.588.732.000 2.289.476.383 88,44 88,44 Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

Penyelenggaraan

Pendidikan SMAN 8

Pandeglang

3.067.200.000 2.386.220.836 77,80 77,80 Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

Penyelenggaraan

Pendidikan SMAN 9

Pandeglang

2.152.800.000 1.895.338.850 88,04 88,04 Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

Penyelenggaraan

Pendidikan SMAN 10

Pandeglang

2.170.000.000 2.053.798.947 94,65 94,65 Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

Page 62: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 62 -

No Uraian Urusan, Organisasi,

Program dan Kegiatan Anggaran

Realisasi

Nama PD

(Rp) % Fisik

(%)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Penyelenggaraan

Pendidikan SMAN 11

Pandeglang

2.660.400.000 2.064.005.274 77,58 77,58 Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

Penyelenggaraan

Pendidikan SMAN 12

Pandeglang

1.354.834.000 1.169.373.249 86,31 86,31 Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

Penyelenggaraan

Pendidikan SMAN 13

Pandeglang

1.274.400.000 1.153.694.940 90,53 90,53 Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

Penyelenggaraan

Pendidikan SMAN 14

Pandeglang

1.306.800.000 1.215.910.318 93,04 93,04 Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

Penyelenggaraan

Pendidikan SMAN 15

Pandeglang

1.396.800.000 1.184.724.418 84,82 84,82 Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

Penyelenggaraan

Pendidikan SMAN 16

Pandeglang

1.531.251.500 1.446.563.936 94,47 94,47 Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

Penyelenggaraan

Pendidikan SMAN 17

Pandeglang

1.148.400.000 1.092.582.664 95,14 95,14 Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

Penyelenggaraan

Pendidikan SMAN 1 Anyer 3.747.600.000 2.820.184.063 75,25 75,25

Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

Penyelenggaraan

Pendidikan SMAN 1

Bandung

1.569.600.000 1.498.650.000 95,48 95,48 Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

Penyelenggaraan

Pendidikan SMAN 1 Baros 2.736.000.000 2.319.409.398 84,77 84,77

Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

Penyelenggaraan

Pendidikan SMAN 1

Binuang

900.000.000 848.326.065 94,26 94,26 Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

Penyelenggaraan

Pendidikan SMAN 1

Bojonegara

2.660.400.000 2.117.903.314 79,61 79,61 Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

Penyelenggaraan

Pendidikan SMAN 1

Carenang

1.735.200.000 1.623.096.473 93,54 93,54 Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

Penyelenggaraan

Pendidikan SMAN 1

Cikande

4.028.400.000 3.844.489.200 95,43 95,43 Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

Penyelenggaraan

Pendidikan SMAN 1

Cikeusal

2.664.000.000 2.532.856.680 95,08 95,08 Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

Penyelenggaraan

Pendidikan SMAN 1

Cinangka

1.984.660.000 1.895.148.362 95,49 95,49 Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

Penyelenggaraan

Pendidikan SMAN 1

Ciomas

3.480.000.000 3.279.825.177 94,25 94,25 Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

Penyelenggaraan

Pendidikan SMAN 1 Ciruas 4.510.800.000 3.907.138.270 86,62 86,62

Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

Penyelenggaraan

Pendidikan SMAN 1

Gunung Sari

766.728.000 757.206.580 98,76 98,76 Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

Penyelenggaraan

Pendidikan SMAN 1

Jawilan

2.880.000.000 2.428.545.011 84,32 84,32 Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

Page 63: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 63 -

No Uraian Urusan, Organisasi,

Program dan Kegiatan Anggaran

Realisasi

Nama PD

(Rp) % Fisik

(%)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Penyelenggaraan

Pendidikan SMAN 1 Kibin 2.966.882.400 2.684.123.960 90,47 90,47

Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

Penyelenggaraan

Pendidikan SMAN 1 Kopo 2.053.518.500 2.009.992.053 97,88 97,88

Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

Penyelenggaraan

Pendidikan SMAN 1

Kragilan KJ SMAN 1 Ciruas

914.400.000 907.600.000 99,26 99,26 Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

Penyelenggaraan

Pendidikan SMAN 1

Kramat Watu

2.260.318.000 1.974.713.393 87,36 87,36 Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

Penyelenggaraan

Pendidikan SMAN 1

Mancak

1.756.800.000 1.246.177.949 70,93 70,93 Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

Penyelenggaraan

Pendidikan SMAN 1

Pabuaran

2.115.884.800 2.008.824.081 94,94 94,94 Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

Penyelenggaraan

Pendidikan SMAN 1

Padarincang

1.465.464.000 1.421.108.394 96,97 96,97 Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

Penyelenggaraan

Pendidikan SMAN 1

Pamarayan

3.304.800.000 3.098.977.420 93,77 93,77 Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

Penyelenggaraan

Pendidikan SMAN 1 Petir 3.052.800.000 2.652.109.294 86,87 86,87

Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

Penyelenggaraan

Pendidikan SMAN 1

Pontang

3.729.600.000 3.129.568.223 83,91 36,70 Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

Penyelenggaraan

Pendidikan SMAN 1

Puloampel

331.200.000 319.526.400 96,48 56,84 Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

Penyelenggaraan

Pendidikan SMAN 1

Tirtayasa

2.321.100.000 1.724.404.897 74,29 74,29 Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

Penyelenggaraan

Pendidikan SMAN 1

Waringinkurung

2.275.200.000 2.091.986.747 91,95 91,95 Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

Penyelenggaraan

Pendidikan SMAN 1

Kabupaten Tangerang

4.842.000.000 3.395.225.170 70,12 59,09 Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

Penyelenggaraan

Pendidikan SMAN 2

Kabupaten Tangerang

3.589.074.750 3.210.487.081 89,45 89,45 Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

Penyelenggaraan

Pendidikan SMAN 3

Kabupaten Tangerang

4.759.200.000 3.532.295.560 74,22 74,22 Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

Penyelenggaraan

Pendidikan SMAN 4

Kabupaten Tangerang

4.266.000.000 3.833.158.463 89,85 89,85 Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

Penyelenggaraan

Pendidikan SMAN 5

Kabupaten Tangerang

3.960.000.000 3.164.960.702 79,92 79,92 Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

Penyelenggaraan

Pendidikan SMAN 6

Kabupaten Tangerang

4.454.000.000 3.013.451.940 67,66 67,66 Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

Penyelenggaraan

Pendidikan SMAN 7

Kabupaten Tangerang

4.230.000.000 3.515.235.255 83,10 83,10 Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

Page 64: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 64 -

No Uraian Urusan, Organisasi,

Program dan Kegiatan Anggaran

Realisasi

Nama PD

(Rp) % Fisik

(%)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Penyelenggaraan

Pendidikan SMAN 8

Kabupaten Tangerang

3.477.600.000 2.829.390.068 81,36 81,36 Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

Penyelenggaraan

Pendidikan SMAN 9

Kabupaten Tangerang

3.351.600.000 2.671.754.460 79,72 79,72 Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

Penyelenggaraan

Pendidikan SMAN 10

Kabupaten Tangerang

2.016.000.000 1.576.629.139 78,21 78,21 Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

Penyelenggaraan

Pendidikan SMAN 11

Kabupaten Tangerang

6.102.000.000 5.174.741.773 84,80 84,80 Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

Penyelenggaraan

Pendidikan SMAN 12

Kabupaten Tangerang

4.712.400.000 3.835.606.854 81,39 81,39 Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

Penyelenggaraan

Pendidikan SMAN 13

Kabupaten Tangerang

3.810.460.000 2.960.929.216 77,71 77,71 Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

Penyelenggaraan

Pendidikan SMAN 14

Kabupaten Tangerang

2.826.997.300 2.554.131.770 90,35 90,35 Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

Penyelenggaraan

Pendidikan SMAN 15

Kabupaten Tangerang

2.538.000.000 1.953.197.750 76,96 76,96 Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

Penyelenggaraan

Pendidikan SMAN 16

Kabupaten Tangerang

1.965.600.000 1.231.799.994 62,67 62,67 Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

Penyelenggaraan

Pendidikan SMAN 17

Kabupaten Tangerang

3.780.000.000 2.858.100.458 75,61 75,61 Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

Penyelenggaraan

Pendidikan SMAN 18

Kabupaten Tangerang

2.719.918.000 2.098.954.560 77,17 77,17 Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

Penyelenggaraan

Pendidikan SMAN 19

Kabupaten Tangerang

4.273.200.000 3.578.196.367 83,74 83,74 Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

Penyelenggaraan

Pendidikan SMAN 20

Kabupaten Tangerang

3.499.200.000 3.141.142.203 89,77 89,77 Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

Penyelenggaraan

Pendidikan SMAN 21

Kabupaten Tangerang

2.714.400.000 2.327.169.684 85,73 85,73 Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

Penyelenggaraan

Pendidikan SMAN 22

Kabupaten Tangerang

2.840.400.000 2.415.828.400 85,05 85,05 Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

Penyelenggaraan

Pendidikan SMAN 23

Kabupaten Tangerang

2.257.200.000 1.503.774.492 66,62 66,62 Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

Penyelenggaraan

Pendidikan SMAN 24

Kabupaten Tangerang

4.003.200.000 2.489.923.480 62,20 62,20 Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

Penyelenggaraan

Pendidikan SMAN 25

Kabupaten Tangerang

2.700.000.000 2.273.033.330 84,19 84,19 Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

Penyelenggaraan

Pendidikan SMAN 26

Kabupaten Tangerang

2.444.400.000 2.243.895.903 91,80 91,80 Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

Page 65: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 65 -

No Uraian Urusan, Organisasi,

Program dan Kegiatan Anggaran

Realisasi

Nama PD

(Rp) % Fisik

(%)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Penyelenggaraan

Pendidikan SMAN 27

Kabupaten Tangerang

3.340.800.000 3.019.975.764 90,40 90,40 Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

Penyelenggaraan

Pendidikan SMAN 28

Kabupaten Tangerang

3.546.000.000 2.373.644.253 66,94 66,94 Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

Penyelenggaraan

Pendidikan SMAN 29

Kabupaten Tangerang

817.200.000 674.426.746 82,53 82,53 Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

Penyelenggaraan

Pendidikan SMAN 1

Cilegon

4.176.000.000 3.289.000.210 78,76 25,97 Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

Penyelenggaraan

Pendidikan SMAN 2

Krakatau Steel Cilegon

4.348.080.000 3.625.711.945 83,39 29,67 Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

Penyelenggaraan

Pendidikan SMAN 3

Cilegon

2.748.000.000 2.093.198.296 76,17 76,17 Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

Penyelenggaraan

Pendidikan SMAN 4

Cilegon

2.120.400.000 1.836.118.945 86,59 86,59 Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

Penyelenggaraan

Pendidikan SMAN 5

Cilegon

2.122.560.000 1.874.583.755 88,32 88,32 Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

Penyelenggaraan

Pendidikan SMAN 1 Kota

Serang

5.996.364.000 5.199.759.127 86,72 86,72 Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

Penyelenggaraan

Pendidikan SMAN 2 Kota

Serang

6.303.600.000 5.024.171.047 79,70 79,70 Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

Penyelenggaraan

Pendidikan SMAN 3 Kota

Serang

4.730.400.000 4.479.628.579 94,70 94,70 Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

Penyelenggaraan

Pendidikan SMAN 4 Kota

Serang

4.258.800.000 3.499.181.638 82,16 82,16 Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

Penyelenggaraan

Pendidikan SMAN 5 Kota

Serang

3.925.884.000 2.979.535.298 75,89 75,89 Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

Penyelenggaraan

Pendidikan SMAN 6 Kota

Serang

3.661.200.000 3.300.612.473 90,15 90,15 Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

Penyelenggaraan

Pendidikan SMAN 7 Kota

Serang

1.310.400.000 1.200.424.346 91,61 91,61 Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

Penyelenggaraan

Pendidikan SMAN 8 Kota

Serang

3.081.024.000 2.760.678.763 89,60 89,60 Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

Penyelenggaraan

Pendidikan SMAN 1

Tangerang

3.200.400.000 2.462.429.719 76,94 76,94 Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

Penyelenggaraan

Pendidikan SMAN 2

Tangerang

4.017.600.000 3.009.741.637 74,91 74,91 Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

Penyelenggaraan

Pendidikan SMAN 3

Tangerang

3.456.000.000 2.713.463.412 78,51 78,51 Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

Page 66: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 66 -

No Uraian Urusan, Organisasi,

Program dan Kegiatan Anggaran

Realisasi

Nama PD

(Rp) % Fisik

(%)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Penyelenggaraan

Pendidikan SMAN 4

Tangerang

3.315.600.000 2.303.799.818 69,48 69,48 Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

Penyelenggaraan

Pendidikan SMAN 5

Tangerang

3.664.800.000 2.846.042.011 77,66 77,66 Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

Penyelenggaraan

Pendidikan SMAN 6

Tangerang

3.949.200.000 2.918.008.104 73,89 73,89 Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

Penyelenggaraan

Pendidikan SMAN 7

Tangerang

3.477.600.000 2.731.115.554 78,53 78,53 Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

Penyelenggaraan

Pendidikan SMAN 8

Tangerang

3.110.400.000 2.660.908.203 85,55 85,55 Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

Penyelenggaraan

Pendidikan SMAN 9

Tangerang

3.351.500.000 2.649.058.708 79,04 79,04 Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

Penyelenggaraan

Pendidikan SMAN 10

Tangerang

2.970.000.000 2.613.837.132 88,01 88,01 Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

Penyelenggaraan

Pendidikan SMAN 11

Tangerang

2.912.400.000 1.970.502.089 67,66 67,66 Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

Penyelenggaraan

Pendidikan SMAN 12

Tangerang

3.438.000.000 2.745.409.015 79,85 79,85 Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

Penyelenggaraan

Pendidikan SMAN 13

Tangerang

3.024.000.000 2.174.182.341 71,90 71,90 Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

Penyelenggaraan

Pendidikan SMAN 14

Tangerang

3.337.200.000 2.677.541.742 80,23 80,23 Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

Penyelenggaraan

Pendidikan SMAN 15

Tangerang

4.140.000.000 3.458.839.335 83,55 83,55 Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

Penyelenggaraan

Pendidikan SMAN 1 Kota

Tangerang Selatan

3.880.800.000 2.979.821.716 76,78 76,78 Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

Penyelenggaraan

Pendidikan SMAN 2 Kota

Tangerang Selatan

5.266.800.000 3.737.959.273 70,97 70,97 Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

Penyelenggaraan

Pendidikan SMAN 3 Kota

Tangerang Selatan

3.337.200.000 2.332.759.339 69,90 69,90 Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

Penyelenggaraan

Pendidikan SMAN 4 Kota

Tangerang Selatan

3.574.800.000 2.816.659.536 78,79 78,79 Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

Penyelenggaraan

Pendidikan SMAN 5 Kota

Tangerang Selatan

3.502.800.000 2.218.149.404 63,33 63,33 Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

Penyelenggaraan

Pendidikan SMAN 6 Kota

Tangerang Selatan

4.046.400.000 3.310.173.588 81,81 81,81 Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

Penyelenggaraan

Pendidikan SMAN 7 Kota

Tangerang Selatan

5.130.000.000 4.000.736.713 77,99 77,99 Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

Page 67: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 67 -

No Uraian Urusan, Organisasi,

Program dan Kegiatan Anggaran

Realisasi

Nama PD

(Rp) % Fisik

(%)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Penyelenggaraan

Pendidikan SMAN 8 Kota

Tangerang Selatan

3.355.200.000 2.586.141.401 77,08 77,08 Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

Penyelenggaraan

Pendidikan SMAN 9 Kota

Tangerang Selatan

3.639.600.000 2.434.715.659 66,90 66,90 Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

Penyelenggaraan

Pendidikan SMAN 10 Kota

Tangerang Selatan

2.898.000.000 2.078.376.188 71,72 71,72 Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

Penyelenggaraan

Pendidikan SMAN 11 Kota

Tangerang Selatan

3.574.800.000 2.759.601.413 77,20 77,20 Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

Penyelenggaraan

Pendidikan SMAN 12 Kota

Tangerang Selatan

3.654.000.000 3.163.057.413 86,56 86,56 Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

Penyelenggaraan

Pendidikan SMKN 1 Bayah 2.619.848.000 2.455.414.500 93,72 90,09

Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

Penyelenggaraan

Pendidikan SMKN 1

Cibeber

1.313.768.000 1.066.450.753 81,17 81,17 Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

Penyelenggaraan

Pendidikan SMKN 1

Cikulur

1.669.189.000 1.646.999.500 98,67 97,15 Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

Penyelenggaraan

Pendidikan SMKN 1 Cileles 1.056.000.000 1.040.516.000 98,53 91,52

Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

Penyelenggaraan

Pendidikan SMKN 1 Sobang 1.256.000.000 1.222.510.500 97,33 89,26

Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

Penyelenggaraan

Pendidikan SMKN 1

Cipanas

2.444.500.000 2.087.842.971 85,41 85,41 Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

Penyelenggaraan

Pendidikan SMKN 1

Cirinten

1.116.000.000 1.031.544.200 92,43 92,32 Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

Penyelenggaraan

Pendidikan SMKN Curug

Bitung

772.000.000 763.002.000 98,83 98,83 Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

Penyelenggaraan

Pendidikan SMKN 1

Gunung Kencana

1.096.000.000 1.072.823.403 97,89 87,81 Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

Penyelenggaraan

Pendidikan SMKN 1 Lebak

Gedong

538.632.000 390.060.500 72,42 72,15 Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

Penyelenggaraan

Pendidikan SMKN 1

Malingping

6.160.000.000 5.926.835.221 96,21 96,21 Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

Penyelenggaraan

Pendidikan SMKN 1

Rangkasbitung

6.840.000.000 6.161.294.772 90,08 87,36 Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

Penyelenggaraan

Pendidikan SMKN 2

Rangkasbitung

6.554.500.000 5.246.629.311 80,05 78,03 Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

Penyelenggaraan

Pendidikan SMKN 1

Warunggunung

1.098.011.500 1.007.616.500 91,77 91,68 Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

Penyelenggaraan

Pendidikan SMKN 1

Pandeglang

9.520.000.000 8.417.681.239 88,42 77,34 Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

Page 68: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 68 -

No Uraian Urusan, Organisasi,

Program dan Kegiatan Anggaran

Realisasi

Nama PD

(Rp) % Fisik

(%)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Penyelenggaraan

Pendidikan SMKN 2

Pandeglang

3.232.000.000 2.899.348.950 89,71 88,42 Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

Penyelenggaraan

Pendidikan SMKN 3

Pandeglang

4.410.998.000 3.871.398.436 87,77 89,71 Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

Penyelenggaraan

Pendidikan SMKN 4

Pandeglang

3.036.000.000 2.830.556.914 93,23 87,77 Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

Penyelenggaraan

Pendidikan SMKN 5

Pandeglang

3.012.000.000 2.581.495.698 85,71 93,23 Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

Penyelenggaraan

Pendidikan SMKN 6

Pandeglang

3.728.000.000 3.398.689.180 91,17 85,71 Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

Penyelenggaraan

Pendidikan SMKN 7

Pandeglang

2.961.000.000 2.655.402.514 89,68 91,17 Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

Penyelenggaraan

Pendidikan SMKN 8

Pandeglang

1.868.000.000 1.721.036.001 92,13 89,68 Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

Penyelenggaraan

Pendidikan SMKN 9

Pandeglang

2.766.000.000 2.283.794.056 82,57 92,13 Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

Penyelenggaraan

Pendidikan SMKN 10

Pandeglang

1.604.000.000 1.480.039.500 92,27 82,57 Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

Penyelenggaraan

Pendidikan SMKN 11

Pandeglang

1.816.000.000 1.641.150.860 90,37 92,27 Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

Penyelenggaraan

Pendidikan SMKN 12

Pandeglang

3.620.000.000 2.997.538.990 82,80 90,37 Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

Penyelenggaraan

Pendidikan SMKN 1 Anyer 3.440.000.000 3.379.693.073 98,25 82,80

Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

Penyelenggaraan

Pendidikan SMKN 1

Cikande

2.636.300.000 2.364.299.460 89,68 98,25 Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

Penyelenggaraan

Pendidikan SMKN 1

Cinangka

2.429.618.500 2.337.075.375 96,19 89,68 Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

Penyelenggaraan

Pendidikan SMKN 1 Ciruas 5.120.000.000 4.862.152.593 94,96 96,19

Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

Penyelenggaraan

Pendidikan SMKN 1

Kragilan

572.000.000 571.970.000 99,99 94,96 Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

Penyelenggaraan

Pendidikan SMKN 1

Kramatwatu

4.372.000.000 4.184.312.000 95,71 99,99 Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

Penyelenggaraan

Pendidikan SMKN 1

Puloampel

3.248.000.000 3.082.374.735 94,90 95,71 Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

Penyelenggaraan

Pendidikan SMKN 1 Tanara 2.556.000.000 2.334.082.055 91,32 94,90

Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

Penyelenggaraan

Pendidikan SMKN 1

Tunjung Teja

7.559.050.000 6.666.355.336 88,19 91,32 Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

Page 69: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 69 -

No Uraian Urusan, Organisasi,

Program dan Kegiatan Anggaran

Realisasi

Nama PD

(Rp) % Fisik

(%)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Penyelenggaraan

Pendidikan SMKN 1

Kabupaten Tangerang

9.412.000.000 8.177.060.678 86,88 88,19 Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

Penyelenggaraan

Pendidikan SMKN 2

Kabupaten Tangerang

2.236.000.000 1.987.451.722 88,88 86,88 Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

Penyelenggaraan

Pendidikan SMKN 3

Kabupaten Tangerang

5.856.000.000 5.363.164.669 91,58 88,88 Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

Penyelenggaraan

Pendidikan SMKN 4

Kabupaten Tangerang

9.336.000.000 8.336.333.416 89,29 91,58 Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

Penyelenggaraan

Pendidikan SMKN 5

Kabupaten Tangerang

3.532.000.000 3.101.413.000 87,81 89,29 Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

Penyelenggaraan

Pendidikan SMKN 6

Kabupaten Tangerang

7.620.000.000 6.071.929.532 79,68 87,81 Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

Penyelenggaraan

Pendidikan SMKN 7

Kabupaten Tangerang

4.792.000.000 3.923.116.498 81,87 79,68 Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

Penyelenggaraan

Pendidikan SMKN 8

Kabupaten Tangerang

4.548.000.000 4.158.341.554 91,43 81,87 Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

Penyelenggaraan

Pendidikan SMKN 9

Kabupaten Tangerang

4.032.000.000 3.767.559.175 93,44 91,43 Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

Penyelenggaraan

Pendidikan SMKN 10

Kabupaten Tangerang

2.816.000.000 2.710.341.000 96,25 93,44 Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

Penyelenggaraan

Pendidikan SMKN 11

Kabupaten Tangerang

4.108.000.000 3.455.540.900 84,12 96,25 Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

Penyelenggaraan

Pendidikan SMKN 12

Kabupaten Tangerang

6.956.000.000 6.168.568.006 88,68 84,12 Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

Penyelenggaraan

Pendidikan SMKN 1

Cilegon

3.108.000.000 2.465.274.948 79,32 88,68 Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

Penyelenggaraan

Pendidikan SMKN 2

Cilegon

3.296.000.000 2.651.057.082 80,43 30,64 Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

Penyelenggaraan

Pendidikan SMKN 3

Cilegon

940.000.000 920.054.804 97,88 80,43 Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

Penyelenggaraan

Pendidikan SMKN 4

Cilegon

9.352.000.000 7.668.275.101 82,00 97,88 Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

Penyelenggaraan

Pendidikan SMKN 1 Kota

Serang

9.576.000.000 7.918.272.950 82,69 82,00 Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

Penyelenggaraan

Pendidikan SMKN 2 Kota

Serang

4.844.000.000 4.109.483.590 84,84 82,69 Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

Penyelenggaraan

Pendidikan SMKN 3 Kota

Serang

5.824.000.000 5.016.260.385 86,13 84,84 Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

Page 70: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 70 -

No Uraian Urusan, Organisasi,

Program dan Kegiatan Anggaran

Realisasi

Nama PD

(Rp) % Fisik

(%)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Penyelenggaraan

Pendidikan SMKN 4 Kota

Serang

5.160.000.000 4.494.706.662 87,11 86,13 Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

Penyelenggaraan

Pendidikan SMKN 5 Kota

Serang

2.625.373.000 2.541.017.100 96,79 87,11 Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

Penyelenggaraan

Pendidikan SMKN 6 Kota

Serang

4.312.000.000 3.004.225.184 69,67 96,79 Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

Penyelenggaraan

Pendidikan SMKN 7 Kota

Serang

2.388.000.000 2.243.164.623 93,93 69,67 Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

Penyelenggaraan

Pendidikan SMKN

Pertanian

6.076.000.000 4.475.038.615 73,65 93,93 Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

Penyelenggaraan

Pendidikan SMKN 1

Tangerang

4.976.000.000 4.060.456.838 81,60 73,65 Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

Penyelenggaraan

Pendidikan SMKN 2

Tangerang

4.692.000.000 3.710.299.375 79,08 81,60 Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

Penyelenggaraan

Pendidikan SMKN 3

Tangerang

6.275.441.000 4.067.636.210 64,82 79,08 Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

Penyelenggaraan

Pendidikan SMKN 4

Tangerang

4.632.000.000 4.056.474.077 87,58 64,82 Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

Penyelenggaraan

Pendidikan SMKN 5

Tangerang

2.072.000.000 1.806.093.018 87,17 87,58 Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

Penyelenggaraan

Pendidikan SMKN 6

Tangerang

3.396.000.000 2.578.981.734 75,94 87,17 Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

Penyelenggaraan

Pendidikan SMKN 7

Tangerang

2.604.000.000 2.282.740.046 87,66 75,94 Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

Penyelenggaraan

Pendidikan SMKN 8

Tangerang

3.428.000.000 3.167.706.517 92,41 87,66 Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

Penyelenggaraan

Pendidikan SMKN 9

Tangerang

5.417.600.000 4.490.057.796 82,88 92,41 Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

Penyelenggaraan

Pendidikan SMKN 1 Kota

Tangerang Selatan

5.188.000.000 3.939.370.435 75,93 82,88 Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

Penyelenggaraan

Pendidikan SMKN 2 Kota

Tangerang Selatan

3.192.000.000 2.799.887.985 87,72 75,93 Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

Penyelenggaraan

Pendidikan SMKN 3 Kota

Tangerang Selatan

2.920.000.000 2.416.968.207 82,77 87,72 Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

Penyelenggaraan

Pendidikan SMKN 4 Kota

Tangerang Selatan

3.368.000.000 2.771.103.200 82,28 82,77 Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

Penyelenggaraan

Pendidikan SMKN 5 Kota

Tangerang Selatan

2.748.000.000 2.669.047.890 97,13 82,28 Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

Page 71: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 71 -

No Uraian Urusan, Organisasi,

Program dan Kegiatan Anggaran

Realisasi

Nama PD

(Rp) % Fisik

(%)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Penyelenggaraan

Pendidikan SMKN 6 Kota

Tangerang Selatan

2.008.000.000 1.634.910.078 81,42 97,13 Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

Penyelenggaraan

Pendidikan SMKN 7 Kota

Tangerang Selatan

7.772.000.000 6.011.025.585 77,34 81,42 Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

Penyelenggaraan

Pendidikan Sekolah Model

CMBBS

6.560.844.000 5.964.944.189 90,92 90,92 Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

Sarana dan Prasarana SMA

(DAK Fisik) 13.659.624.000 13.191.427.800 96,57 100,00

Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

Sarana dan Prasarana SMK

(DAK Fisik) 68.486.397.000 55.111.327.142 80,47 90,27

Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

Biaya Operasional Sekolah

(BOS) SMA Negeri (DAK)

pada Cabang Dinas

Pendidikan dan

Kebudayaan Wilayah Kab.

Lebak

24.099.036.304 23.791.008.500 98,72 99,47 Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

Biaya Operasional Sekolah

(BOS) SMA Negeri (DAK)

pada Cabang Dinas

Pendidikan dan

Kebudayaan Wilayah Kab.

Pandeglang

17.724.340.498 17.526.165.142 98,88 100,00 Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

Biaya Operasional Sekolah

(BOS) SMK Negeri (DAK)

pada Cabang Dinas

Pendidikan dan

Kebudayaan Wilayah Kota

Cilegon, Kota Serang dan

Kab. Serang

34.023.483.597 34.274.011.660 100,74 99,21 Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

Biaya Operasional Sekolah

(BOS) SMA Negeri (DAK)

pada Cabang Dinas

Pendidikan dan

Kebudayaan Wilayah Kab.

Tangerang

38.860.699.510 38.244.573.900 98,41 98,41 Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

Biaya Operasional Sekolah

(BOS) SMA Negeri (DAK)

pada Cabang Dinas

Pendidikan dan

Kebudayaan Wilayah Kota

Tangerang dan Kota

Tangerang Selatan

39.874.305.975 37.350.040.998 93,67 93,67 Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

Biaya Operasional Sekolah

(BOS) SMK Negeri (DAK)

pada Cabang Dinas

Pendidikan dan

Kebudayaan Wilayah Kab.

Lebak

13.855.466.196 13.732.496.864 99,11 99,12 Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

Biaya Operasional Sekolah

(BOS) SMK Negeri (DAK)

pada Cabang Dinas

Pendidikan dan

Kebudayaan Wilayah Kab.

Pandeglang

18.010.413.141 17.900.476.948 99,39 100,00 Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

Page 72: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 72 -

No Uraian Urusan, Organisasi,

Program dan Kegiatan Anggaran

Realisasi

Nama PD

(Rp) % Fisik

(%)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Biaya Operasional Sekolah

(BOS) SMA Negeri (DAK)

pada Cabang Dinas

Pendidikan dan

Kebudayaan Wilayah Kota

Cilegon, Kota Serang dan

Kab. Serang

44.270.542.156 42.851.040.211 96,79 96,79 Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

Biaya Operasional Sekolah

(BOS) SMK Negeri (DAK)

pada Cabang Dinas

Pendidikan dan

Kebudayaan Wilayah Kab.

Tangerang

25.561.696.174 24.990.508.247 97,77 98,92 Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

Biaya Operasional Sekolah

(BOS) SMK Negeri (DAK)

pada Cabang Dinas

Pendidikan dan

Kebudayaan Wilayah Kota

Tangerang dan Kota

Tangerang Selatan

25.296.511.487 24.223.865.338 95,76 99,65 Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

Program Pendidikan Khusus 12.325.177.723 12.071.312.846 97,94 91,82 Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

Peningkatan Kurikulum

Pendidikan Khusus 5.163.743.000 5.113.792.152 99,03 100,00

Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

Peningkatan Sarana dan

Prasarana Pendidikan

Khusus

1.343.400.000 1.322.322.842 98,43 98,43 Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

Peningkatan Peserta Didik

Pendidikan Khusus 1.344.398.348 1.335.072.000 99,31 100,00

Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

Penyelenggaraan

Pendidikan SKHN 03 Lebak 79.500.000 50.424.015 63,43 63,43

Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

Penyelenggaraan

Pendidikan SKHN 01 Lebak 145.500.000 127.166.470 87,40 87,40

Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

Penyelenggaraan

Pendidikan SKHN 02 Lebak 181.500.000 174.946.921 96,39 96,39

Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

Penyelenggaraan

Pendidikan SKHN 1

Pembina Pandeglang

139.500.000 135.513.453 97,14 100,00 Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

Penyelenggaraan

Pendidikan SKHN 01

Kabupaten Tangerang

247.500.000 197.127.516 79,65 57,02 Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

Penyelenggaraan

Pendidikan SKHN 02 Kota

Serang

172.500.000 164.870.852 95,58 95,58 Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

Penyelenggaraan

Pendidikan SKHN 01 Kota

Serang

226.289.000 180.308.225 79,68 79,68 Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

Pendidikan Khusus (DAK

FISIK) 1.375.976.000 1.366.292.000 99,30 99,32

Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

Biaya Operasional Sekolah

(BOS) SKh Negeri (DAK)

pada Cabang Dinas

Pendidikan dan

Kebudayaan Wilayah Kab.

Lebak

619.769.494 618.878.400 99,86 100,00 Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

Page 73: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 73 -

No Uraian Urusan, Organisasi,

Program dan Kegiatan Anggaran

Realisasi

Nama PD

(Rp) % Fisik

(%)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Biaya Operasional Sekolah

(BOS) SKh Negeri (DAK)

pada Cabang Dinas

Pendidikan dan

Kebudayaan Wilayah Kab.

Pandeglang

227.943.446 227.080.000 99,62 100,00 Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

Biaya Operasional Sekolah

(BOS) SKh Negeri (DAK)

pada Cabang Dinas

Pendidikan dan

Kebudayaan Wilayah Kota

Cilegon, Kota Serang dan

Kab. Serang

652.860.283 652.720.000 99,98 100,00 Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

Biaya Operasional Sekolah

(BOS) SKh Negeri (DAK)

pada Cabang Dinas

Pendidikan dan

Kebudayaan Wilayah Kab.

Tangerang

404.798.152 404.798.000 100,00 100,00 Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

Program Peningkatan Mutu

Pendidik dan Tenaga

Kependidikan

5.250.000.000 4.432.475.250 84,43 92,48 Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

Peningkatan Tenaga

Pendidik dan Kependidikan

SMA, Layanan Pendidikan

Khusus

1.450.000.000 1.049.766.000 72,40 79,02 Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

Peningkatan Tenaga

Pendidik dan Kependidikan

SMK

1.550.000.000 1.203.701.200 77,66 100,00 Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

Pengembangan Sumberdaya

Manusia Pendidikan 2.250.000.000 2.179.008.050 96,84 98,43

Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

Program Peningkatan Mutu

Pembelajaran 300.000.000 273.530.000 91,18 97,13

Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

Peningkatan Pemanfaatan

Teknologi Informasi dan

Komunikasi Pendidikan

200.000.000 177.030.000 88,52 94,26 Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

Evaluasi Teknologi

Informasi dan Komunikasi

Pendidikan

100.000.000 96.500.000 96,50 100,00 Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

Permasalahan dan Solusi

Permasalahan dan Solusi pada Urusan Wajib Pelayanan Dasar

Bidang Pendidikan yang dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan Provinsi

Banten, adalah:

Permasalahan :

1. Kegiatan Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan Tidak tersedianya

waktu yang cukup untuk melaksanakan Jasa Konsultasi

Perencanaan untuk pengadaan lahan dan juga pembangunan Unit

Page 74: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 74 -

Sekolah Baru (USB), dan tidak terpenuhinya persyaratan pencairan

perjalanan dinas;

2. Kegiatan Pengadaan Sarana dan Prasarana Kantor pada Pengadaan

Tanah untuk Bangunan Gedung dengan Pagu Anggaran

Rp.42.000.000.000 (Empat Puluh Dua Milyar Rupiah) tidak tercapai

Target dan Realisasinya disebabkan dalam rangka Pembentukan Tim

Perencanaan Persiapan/Pelaksanaan Pengadaan Tanah dan Tim

Kajian Keberatan dalam melakukan Jadwal Pembentukan Tim

tersebut dan Standar Operasional Prosedur yang ditentukan tidak

cukup waktu, dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi

Banten menganggarkan kembali Pengadaan Tanah untuk

Pembangunan Gedung pada tahun 2020 dan pelaksanaan tugasnya

dialihkan pada Seksi Sarana Prasarana pada Bidang SMA, Bidang

SMK dan Bidang Pendidikan Khusus;

3. Kegiatan Koordinasi dan Konsultasi ke Dalam dan Keluar Daerah

terkendala pada masing – masing pelaku Perjalanan Dinas tidak

menyerahkan atau melengkapi hal – hal yang dibutuhkan dalam SPJ

misalnya Visum, nota Bensin dan Tol serta Laporan Perjalanan Dinas

sehingga tidak dapat diproses lebih lanjut, kemuadian pada bidang

masing – masing juga terdapat Anggaran Perjalanan Dinas sehingga

Anggaran yang ada di Sub Bagian Umum dan Kepegawaian tidak

dapat dimaksimalkan;

4. Kegiatan Pelayanan Tata Usaha pada Cabang Dinas Pendidikan dan

Kebudayaan Wilayah Kota Cilegon dan Kota Serang dan Kab. Serang

pada Anggaran Belanja Sewa Gedung/Kantor/Tempat tidak

direalisasikan karena tidak memenuhi kriteria;

5. Kegiatan Peningkatan Pelayanan Tata Usaha UPTD Taman Budaya

dan Museum tidak terserap seluruhnya disebabkan antara lain :

Anggaran Barang dan Jasa yaitu Honorarium Tenaga Lapangan

yang tidak dapat diserap sebanyak 2 orang dikarenakan 2 orang

pegawai tersebut mengundurkan diri.

Penggabungan/perubahan status UPT Taman Budaya dan

Musium yang pada awalnya dipisah menyebabkan jumlah pegawai

berkurang sangat drastis sehingga Anggaran Belanja Barang dan

Jasa untuk Pakaian Batik, Belanja Bahan Bakar Minyak untuk

kendaraan Operasional (2 Kepala UPT, 1 TU), dan Belanja Makan

dan Minum Rapat.

Page 75: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 75 -

Jasa Instruktur Seni yang sudah dianggarkan namun belum

mengusulkan Standar Satuan Harga (SSH).

6. Kegiatan Bantuan Operasional Penyelenggaraan Museum (DAK) tidak

terserap seluruhnya disebabkan :

DPA Bantuan Operasional Penyelenggaraan Museum (DAK) 2019

disahkan pada Bulan Desember 2018. Sampai pada saat

disahkan, Petunjuk Teknis (Juknis) Pelaksanaan belum

ada/belum dikeluarkan oleh Kementerian Pendidikan dan

Kebudayaan, sehingga penyusunan RKA (Rencana Kerja

Anggaran) DAK tidak mengacu kepada Juknis.

Juknis Pelaksanaan dikeluarkan oleh Kementerian Pendidikan

dan Kebudayaan pada Bulan Februari 2019, dan baru diterima

oleh UPTD Taman Budaya dan Museum pada Bulan Maret 2019.

SK Pergeseran SPD (Surat Pencairan Dana) terbit pada Bulan Juli

2019, bersamaan dengan waktu libur sekolah. Karena kegiatan

yang akan dilaksanakan di UPTD Taman Budaya dan Museum

mengundang peserta yang merupakan para pelajar, sehingga

Kegiatan baru bisa dilaksanakan di Bulan Agustus 2019

Saat Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan oleh Kementerian Pendidikan

dan Kebudayaan yang dilaksanakan pada tanggal 02 September

s/d 05 September 2019 di Hotel Novotel Jakarta, diketahui bahwa

ada beberapa kegiatan yang tidak dapat dilaksanakan karena

tidak sesuai Juknis yaitu bahwa penggunaan anggaran tidak

diperbolehkan berupa belanja modal.

Setelah evaluasi tersebut, karena ada beberapa kegiatan yang

tidak dapat dilaksanakan karena tidak sesuai Juknis, maka

kemudian UPTD Taman Budaya dan Museum diarahkan untuk

menyusun Anggaran Perubahan di Bulan Oktober 2019.

Karena dibayangi waktu Penyusunan Anggaran Perubahan yang

dapat memakan waktu lama, sedangkan Laporan Realisasi

Penggunaan Anggaran DAK harus segera dilaporkan paling lambat

tanggal 22 November 2019, maka diputuskan UPTD Taman

Budaya dan Museum tidak mengajukan Perubahan Anggaran

untuk Penyerapan DAK. Karena tidak menyusun Anggaran

Perubahan agar kegiatan yang sebelumnya tidak sesuai Juknis

dapat dilaksanakan, menyebabkan banyak anggaran tidak

terserap.

Page 76: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 76 -

7. Kegiatan Peningkatan Sarana dan Prasarana SMK pada pelaksanaan

Pengadaan Tanah Untuk Bangunan Jalan tidak dapat terealisasi

dikarnakan waktu tidak cukup untuk pengadaan tanah tersebut.

8. Kegiatan Penyelenggaraan Pendidikan SMAN 1 terdapat beberapa

kendala meliputi :

Perencanaan anggaran dan realisasinya tidak sesuai karena ada

beberapa kegiatan yang belum terlaksana karena keterbatasan

waktu pada beberapa kode rekening, sehingga terdapat sisa

anggaran pada kode rekening tersebut;

Terdapat mata anggaran yang sama pada dua sumber dana

bantuan yang kami terima (BOSNAS dan BOSDA), sehingga karni

harus memilih salah satu dari kedua sumber dana bantuan

tersebut yaitu BOSNAS;

Waktu pelaksanaan untuk Pengadaan Belanja Modal melalui

proses e-catalog tidak sesuai dengan target.

Kurangnya informasi tentang mekanisme pengajuan pencairan

dan dalam hal pertanggungjawaban laporan;

9. Kegiatan Penyelenggaraan Pendidikan SMKN 1 Lebak Gedong

terkendala pada Belanja Tenaga Kerja Lapangan yang awalnya

diperuntukan bagi Tenaga Keamanan/Satpam dan Office Boy tidak

dapat diserap karena yang bersangkutan mengundurkan diri

sebelum mendapatkan Honorarium;

10. Kegiatan Penyelenggaraan Pendidikan SMAN 1 Pandeglang

terkendala karena ada beberapa kegiatan yang belum terlaksana

sehingga terdapat sisa anggaran pada Kode Rekening, dan erdapat

kesalahan Kode Rekening diantaranya di uraian Kode Rekening

Barjas terdapat Kode Rekening Modal, begitu juga sebaliknya;

11. Kegiatan Penyelenggaraan Pendidikan SMAN 1 Mancak terkendala

karena adanya kesalahan Kode Rekening untuk Wali Kelas dan

Pelatih Ekstrakurikuler, serta untuk pengawas UNBK USBN dan PAS

walaupun sudah dirubah di Perubahan Anggaran namun belum

dapat dicairkan;

12. Kegiatan Penyelenggaraan Pendidikan SMKN 7 Kota Serang

terkendala karena terdapat pengajuan Modal alat praktek dengan

harga yang tidak sesuai dengan harga yang terdapat dipasar;

13. Kegiatan Penyelenggaraan Pendidikan SMAN 5 Kabupaten

Tangerang terkendala pada Belanja Premi Asuransi tidak dapat

Page 77: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 77 -

direalisasikan, dan Belanja Perjalanan Dinas, tidak dapat

direalisasikan karena kalimat rincian pada DPA terlalu umum dan

tidak spesifik;

14. Kegiatan Penyelenggaraan Pendidikan SMAN 6 Kabupaten

Tangerang terkendala pada belanja Modal harga yang di anggarkan

di bawah SSH sehingga sulit direalisasikan, dan terdapat anggaran

yang tidak dapat dicairkan salah satunya adalah pembayaran Jasa

Kebersihan Kepada Pihak Ketiga;

15. Kegiatan Peningkatan Tenaga Pendidik dan Kependidikan SMA,

Layanan Pendidikan Khusus terkendala pada kegiatan Peningkatan

Kompetensi Tenaga Kependidikan (Seleksi Substantif Calon

Pengawas Sekolah) yang bekerja sama dengan Lembaga

Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah (LPPKS) yang

beralamat di Jawa Tengah tidak dapat dilaksanakan disebabkan

oleh Target PNBP LPPKS sudah terpenuhi dan adanya revisi

Anggaran di Kanwil DJA. Sehingga kegiatan ini baru bisa

dilaksanakan pada Tahun Anggaran 2020.

a). Solusi:

1. Kendala pada Pengadaan Tanah untuk Bangunan Gedung dengan

keterbatasan waktu di APBD Perubahan akan dianggarkan di APBD

Murni Tahun 2020;

2. Harus dilakukan Sosialisasi tentang tata cara pencairan perjalanan

dinas;

3. Melakukan survey tempat yang sesuai kriteria;

4. Mengusulkan SSH Jasa Instruktur Seni untuk Kegiatan Peningkatan

Pelayanan Tata Usaha UPTD Taman Budaya dan Museum;

5. Dalam penyusunan RKAS harus jelas sumber dana dan

peruntukannya, dan terkait waktu pelaksanaan akan disesuaikan

dengan target;

6. Meningkatkan kompetensi, komunikasi dan koordinasi terkait

mekanisme pencairan dengan pihak Pejabat Pengadaan Barang dan

Jasa;

7. Melakukan survey terkait harga dipasaran;

8. Dianggarkan kembali di APBD Murni Tahun 2020;

Page 78: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 78 -

2) Urusan Wajib Pelayanan Dasar Bidang Kesehatan.

Pada Urusan Wajib Pelayanan Dasar Bidang Kesehatan didukung

oleh 7 program dan 70 kegiatan yang dilaksanakan pada Dinas Kesehatan

Provinsi Banten, RSUD Malingping, dan RSUD Banten. Pelaksanaan

program dan kegiatan dimaksud dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 0-31. Realisasi Program dan Kegiatan TA.2019

No Uraian Urusan, Organisasi,

Program dan Kegiatan Anggaran

Realisasi

Nama PD

(Rp) % Fisik

(%)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

KESEHATAN 540.627.839.000 481.434.592.246 89,05 Dinas Kesehatan

Dinas Kesehatan 540.627.839.000 481.434.592.246 89,05 Dinas Kesehatan

Program Tata Kelola

Pemerintahan 161.814.560.243 141.800.727.263 87,63 96,17 Dinas Kesehatan

Penyusunan Laporan

Kinerja Keuangan dan

Neraca Aset

192.770.000 171.088.565 88,75 99,94 Dinas Kesehatan

Perencanaan, Evaluasi dan

Pelaporan 266.034.000 221.405.000 83,22 95,35 Dinas Kesehatan

Pengadaan Sarana Prasarana

Kantor 17.179.002.006 15.040.903.180 87,55 99,95 Dinas Kesehatan

Pemeliharaan Sarana dan

Prasarana Kantor 1.635.913.700 1.329.690.500 81,28 87,83 Dinas Kesehatan

Penyediaan Barang dan Jasa

Perkantoran 6.287.902.000 4.821.704.133 76,68 99,99 Dinas Kesehatan

Peningkatan Kapasitas

Aparatur 115.000.000 94.185.000 81,90 99,99 Dinas Kesehatan

Rapat Koordinasi Kedalam

dan Keluar Daerah 635.000.000 634.904.981 99,99 100,00 Dinas Kesehatan

Penyusunan Laporan

Kinerja Keuangan dan

Neraca Aset pada RSUD

Malingping

151.169.200 138.246.836 91,45 100,00 Dinas Kesehatan

Perencanaan, Evaluasi dan

Pelaporan pada RSUD

Malingping

171.880.000 167.396.000 97,39 100,00 Dinas Kesehatan

Pengadaan Sarana Prasarana

Kantor pada RSUD

Malingping

48.289.840.200 47.610.227.912 98,59 98,75 Dinas Kesehatan

Pemeliharaan Sarana dan

Prasarana Kantor pada

RSUD Malingping

970.640.000 719.561.137 74,13 93,75 Dinas Kesehatan

Penyediaan Barang dan Jasa

Perkantoran pada RSUD

Malingping

7.637.731.277 6.874.902.082 90,01 90,56 Dinas Kesehatan

Koordinas dan Konsultasi ke

Dalam dan Keluar Daerah

pada RSUD Malingping

436.900.000 361.009.000 82,63 100,00 Dinas Kesehatan

Peningkatan Kapasitas

Aparatur pada RSUD

Malingping

242.500.000 232.791.200 96,00 100,00 Dinas Kesehatan

Page 79: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 79 -

No Uraian Urusan, Organisasi,

Program dan Kegiatan Anggaran

Realisasi

Nama PD

(Rp) % Fisik

(%)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Penyusunan Laporan

Kinerja Keuangan dan

Neraca Aset pada RSUD

Banten

33.836.000 27.836.000 82,27 99,99 Dinas Kesehatan

Perencanaan, Evaluasi dan

Pelaporan pada RSUD

Banten

158.265.000 49.550.500 31,31 83,96 Dinas Kesehatan

Pengadaan Sarana Prasarana

Kantor pada RSUD Banten 8.201.689.860 5.483.366.913 66,86 84,70 Dinas Kesehatan

Pemeliharaan Sarana dan

Prasarana Kantor pada

RSUD Banten

3.933.575.000 834.002.237 21,20 97,73 Dinas Kesehatan

Penyediaan Barang dan Jasa

Perkantoran pada RSUD

Banten

39.074.299.000 32.855.903.230 84,09 93,63 Dinas Kesehatan

Peningkatan Kapasitas

Aparatur pada RSUD

Banten

190.770.000 83.782.802 43,92 100,00 Dinas Kesehatan

Perbendaharaan dan

Verifikasi pada RSUD

Banten

37.455.000 37.455.000 100,00 100,00 Dinas Kesehatan

Penyediaan Data

Pembangunan Sektoral 101.955.000 81.861.497 80,29 96,24 Dinas Kesehatan

Bantuan Operasional

Kesehatan (DAK) 2.367.000.000 1.465.139.490 61,90 87,95 Dinas Kesehatan

Pengadaan Sarana dan

Prasarana Kesehatan RSUD

Banten (DAK)

17.400.301.000 17.377.510.000 99,87 100,00 Dinas Kesehatan

Koordinas dan Konsultasi ke

Dalam dan Keluar Daerah

pada RSUD Banten

165.096.000 139.978.281 84,79 100,00 Dinas Kesehatan

Pengadaan Sarana Prasarana

Kantor pada UPTD

Pelatihan Kesehatan

82.850.000 81.200.000 98,01 95,40 Dinas Kesehatan

Pemeliharaan Sarana dan

Prasarana Kantor pada

UPTD Pelatihan Kesehatan

398.530.000 367.579.200 92,23 99,98 Dinas Kesehatan

Penyediaan Barang dan Jasa

Perkantoran pada UPTD

Pelatihan Kesehatan

611.106.000 572.956.495 93,76 97,41 Dinas Kesehatan

Rapat Koordinasi Kedalam

dan Keluar Daerah pada

UPTD Pelatihan Kesehatan

200.700.000 200.668.541 99,98 97,82 Dinas Kesehatan

Pengadaan Sarana Prasarana

Kantor pada UPTD

Laboratorium Kesehatan

Daerah

1.910.000.000 1.391.420.404 72,85 99,96 Dinas Kesehatan

Pemeliharaan Sarana dan

Prasarana Kantor pada

UPTD Laboratorium

Kesehatan Daerah

669.000.000 654.384.850 97,82 99,93 Dinas Kesehatan

Penyediaan Barang dan Jasa

Perkantoran pada UPTD

Laboratorium Kesehatan

Daerah

1.985.850.000 1.648.429.597 83,01 84,02 Dinas Kesehatan

Rapat Koordinasi Kedalam

dan Keluar Daerah pada

UPTD Laboratorium

Kesehatan Daerah

80.000.000 29.686.700 37,11 88,86 Dinas Kesehatan

Page 80: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 80 -

No Uraian Urusan, Organisasi,

Program dan Kegiatan Anggaran

Realisasi

Nama PD

(Rp) % Fisik

(%)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Program Upaya Peningkatan

Kesehatan Masyarakat 4.192.681.000 3.693.512.784 88,09 98,53 Dinas Kesehatan

Peningkatan Kesehatan

Keluarga dan Gizi 977.224.000 945.016.475 96,70 99,97 Dinas Kesehatan

Promosi Kesehatan dan

Pemberdayaan Masyarakat 1.522.108.000 1.288.648.834 84,66 99,95 Dinas Kesehatan

Upaya Kesehatan Kerja dan

Olahraga 213.460.000 202.166.700 94,71 99,99 Dinas Kesehatan

Peningkatan Kesehatan

Lingkungan 399.349.000 354.849.935 88,86 92,77 Dinas Kesehatan

Penurunan Stunting (DAK

Penugasan) 1.080.540.000 902.830.840 83,55 99,98 Dinas Kesehatan

Program Peningkatan Akses

dan Mutu Pelayanan Kesehatan 232.700.271.000 227.802.589.337 97,90 99,89 Dinas Kesehatan

Pembinaan Upaya

Kesehatan Rujukan 2.057.000.000 1.866.752.000 90,75 99,67 Dinas Kesehatan

Pembiayaan dan Jaminan

Pemeliharaan Kesehatan 227.572.205.000 222.958.169.933 97,97 99,95 Dinas Kesehatan

Pelayanan Kesehatan bagi

Masyarakat Miskin 1.361.356.000 1.316.184.500 96,68 99,95 Dinas Kesehatan

Kerjasama Pelayanan

Kesehatan 1.709.710.000 1.661.482.904 97,18 99,99 Dinas Kesehatan

Program Peningkatan

Pelayanan Kesehatan 124.586.346.719 95.703.884.291 76,82 98,70 Dinas Kesehatan

Pemantauan pelayanan 199.314.000 174.542.550 87,57 97,33 Dinas Kesehatan

Operasional pelayanan 189.180.000 184.050.004 97,29 97,51 Dinas Kesehatan

Asuhan dan Etika

Keperawatan 216.545.000 212.727.170 98,24 100,00 Dinas Kesehatan

Pembinaan dan

Pengembangan

Keperawatan

41.047.250 37.187.553 90,60 100,00 Dinas Kesehatan

Pengelolaan Barang Medis

RSUD Banten 15.806.044.715 14.918.479.697 94,38 100,00 Dinas Kesehatan

Pengelolaan Barang Non

Medis RSUD Banten 2.853.470.370 2.639.007.905 92,48 100,00 Dinas Kesehatan

Sistem Informasi

Manajemen Rumah Sakit 71.710.000 68.429.229 95,42 100,00 Dinas Kesehatan

Rekam Medis 49.002.500 49.002.500 100,00 100,00 Dinas Kesehatan

Pengembangan Mutu dan

Kerjasama RSUD

Malingping

94.260.000 76.741.231 81,41 100,00 Dinas Kesehatan

Peningkatan Pelayanan

Keperawatan Rawat Inap 104.355.000 95.981.000 91,98 100,00 Dinas Kesehatan

Peningkatan Pelayanan

Keperawatan Rawat Jalan

dan Rawat Khusus

92.355.000 84.269.000 91,24 100,00 Dinas Kesehatan

Mutu Penunjang Medis

RSUD Malingping 5.237.830.585 4.618.779.543 88,18 96,67 Dinas Kesehatan

Page 81: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 81 -

No Uraian Urusan, Organisasi,

Program dan Kegiatan Anggaran

Realisasi

Nama PD

(Rp) % Fisik

(%)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Mutu Penunjang Non Medis

RSUD Malingping 1.551.825.430 1.029.046.492 66,31 100,00 Dinas Kesehatan

Etika dan Mutu Pelayanan

RSUD Malingping 112.870.000 85.085.000 75,38 100,00 Dinas Kesehatan

Pelayanan Kesehatan

(BLUD) 97.966.536.869 71.430.555.417 72,91 89,00 Dinas Kesehatan

Program Pencegahan

Pengendalian Penyakit 2.575.619.100 2.243.630.352 87,11 99,96 Dinas Kesehatan

Pencegahan dan

Pengendalian Penyakit

Menular

508.893.100 441.963.113 86,85 99,97 Dinas Kesehatan

Pencegahan, Pengendalian

Penyakit Tidak Menular 369.936.000 342.315.000 92,53 99,96 Dinas Kesehatan

Surveilans, Imunisasi dan

Krisis Kesehatan 688.600.000 612.818.979 88,99 99,94 Dinas Kesehatan

Upaya Kesehatan Jiwa 654.140.000 539.813.000 82,52 99,95 Dinas Kesehatan

Pencegahan, Pengendalian

Penyakit Menular

Bersumber Binatang

354.050.000 306.720.260 86,63 100,00 Dinas Kesehatan

Program Pemberdayaan

Sumberdaya Kesehatan dan

Kefarmasian

13.326.375.938 9.042.351.750 67,85 86,83 Dinas Kesehatan

Perencanaan dan

Pendayagunaan Sumber

Daya Manusia Kesehatan

10.636.316.338 6.628.223.659 62,32 99,95 Dinas Kesehatan

Ketersediaan Obat Publik

dan Perbekalan Kesehatan 2.191.374.600 2.142.325.753 97,76 99,97 Dinas Kesehatan

Pengendalian, Pengawasan

Produk dan Distribusi

Kefarmasian dan Pangan

203.450.000 200.626.888 98,61 99,94 Dinas Kesehatan

Pengkajian Pengembangan

dan Pengendalian Mutu

Kesehatan

123.685.000 60.070.650 48,57 68,17 Dinas Kesehatan

Penyelenggaraan

Pendidikan dan Pelatihan

Kesehatan

171.550.000 11.104.800 6,47 66,13 Dinas Kesehatan

Program Peningkatan

Pelayanan Laboratorium

Kesehatan Daerah

1.431.985.000 1.147.896.469 80,16 98,48 Dinas Kesehatan

Pelayanan Laboratorium

Klinik dan Laboratorium

Kesehatan Masyarakat

420.000.000 365.118.226 86,93 99,98 Dinas Kesehatan

Pengendalian Mutu

Laboratorium Kesehatan

Daerah

599.035.000 590.010.743 98,49 100,00 Dinas Kesehatan

Akreditasi Labkesda (DAK) 412.950.000 192.767.500 46,68 95,46 Dinas Kesehatan

Page 82: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 82 -

Permasalahan dan Solusi

Permasalahan dan Solusi pada Urusan Wajib Pelayanan Dasar

Bidang Kesehatan (Dinas Kesehatan, RSUD Malingping, RSUD Banten),

adalah:

a). Permasalahan

1. Kegiatan Pengadaan Sarana Prasarana Kantor tidak terserap

disebabkan antara lain :

Anggaran pemagaran gudang farmasi dan pengawasannya tidak

direalisasikan dikarenakan akan dilakukan pelebaran jalan

Provinsi pada lokasi tersebut.

Anggaran pengadaan lemari arsip tidak direalisasikan

dikarenakan dengan adanya aplikasi SIMAYA membantu

pengelolaan arsip (kondisi yang ada masih memadai).

Honorarium DPPT, Pematokan untuk pengadaan lahan RS

Cibaliung tidak direalisasikan dikarenakan pengadaan

lahannya dipertimbangkan kembali, difokuskan pada RS

Cilograng terlebih dahulu.

2. Kegiatan Penurunan Stunting (DAK Penugasan) terdapat Efisiensi

Kegiatan (penyesuaian harga PMT berdasarkan harga survei);

3. Kegiatan Pembinaan Upaya Kesehatan Rujukan disebabkan

adanya efisiensi anggaran pada belanja penggandaan, makan

minum, uang saku peserta honor narasumber, serta sisa kontrak

pelatihan ACLS ATLS dan PPGD.

4. Kegiatan Pembiayaan dan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan tidak

terserap disebabkan Pendataan penduduk miskin dan tidak

mampu yang belum terdaftar JKN dan tidak optimal.

5. Kegiatan Perencanaan dan Pendayagunaan Sumber Daya

Manusia Kesehatan disebabkan Rekruitmen tenaga kesehatan

ditargetkan sebanyak 170 orang sedangkan yang terealisasi

sebanyak 126 orang, hal tersebut dikarenakan adanya tenaga

kesehatan yang mengundurkan diri saat proses seleksi dam

mengundurkan diri karena telah diterima sebagai CPNS.

6. Kegiatan Ketersediaan Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan

terkendala karena ketersediaan obat pada aplikasi e-catalog sering

terjadi kekosongan.

7. Kegiatan Penyediaan Barang dan Jasa Perkantoran pada pada

Unit Pelatihan Kesehatan pada Belanja prermi asuransi tidak

Page 83: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 83 -

direalisasikan dikarenakan besaran pagu dengan tagihan peserta

per bulan tidak sesuai.

8. Kegiatan Penyelenggaraan Pendidikan dan pelatihan Kesehatan

Tidak terlaksanaya rekruietment tenaga kesehatan khusus tahap

ke-2.

9. Kegiatan Pengkajian Pengembangan dan Pengendalian Mutu

Pelatihan Kesehatan pada akreditasi pelatihan, Quallity asurance

& Organizing Commite tidak dilaksanakan karena di seluruh

BBPK/Bapelkes tidak menjadwalkan kegiatan tersebut pada

Tahun 2019 serta kegiatan evaluasi pelatihan tidak dilaksanakan

karena belum adanya pelatihan yang dilaksanakan oleh UPTD

Pelatihan Kesehatan sehingga tidak ada penyerapan anggaran.

10. Kegiatan Pengadaan Sarana Prasarana Kantor pada Balai

Laboratorium Kesehatan Daerah terdapat pekerjaan yang

pemutusan kontrak dikarenakan pelaksanaan kegiatan tidak

tepat waktu, terdapat kegiatan yang harganya melebihi harga e

katalog.

11. Kegiatan Akreditasi Labkesda (DAK) belum dapat dilaksanakan

dengan tepat waktu dikarenakan pengaturan jadwal kegiatan

diatur oleh pusat, dan terdapat kegiatan survey simulasi yang

tidak dapat dilaksanakan karena hasil nilai bimtek ke 2 akreditasi

lab telah mencukupi. Selanjutnya penyerapan dana untuk

transport dan akomodasi sesuai dengan riil cost, dan narasumber

yang ditugaskan berasal dari DKI dan Jabar yang tidak

memerlukan transportasi pesawat.

12. Kegiatan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Kantor pada RSUD

Malingping terkendala karena adanya kekosongan direktur atau

kuasa pengguna angggaran selama 2 bulan sehingga kegiatan

rutin pemeliharaan tidak dilaksanakan selama 2 bulan.

13. Kegiatan Pengadaan Sarana dan Prasarana Kantor pada RSUD

Banten terkendala pada :

Pembangunan Gedung Artesis Tidak dilaksanakan dikarenakan

setelah dikaji ulang oleh Peltek bangunan yang ada tidak

memungkinkan untuk dihapuskan dan apabila dilaksanakan

maka bangunan akan lebih tinggi dan dikatagorikan bangunan

2 tingkat.

Page 84: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 84 -

Pengadaan auning ambulance tidak dilaksanakan karena area

yang akan dipasang auning dijadikan area pembangunan

gedung 8 lantai.

Pengadaan Jaringan Pipa Tendon Air Tidak dilaksanakan

dikarenakan perencanaan yang tidak tepat usulan dari kepala

instalasi sanitasi IPAL setelah direview oleh tim teknis anggaran

yang ada tidak mencukupi.

14. Kegiatan Pemeliharaan sarana dan prasarana kantor pada RSUD

Banten terkendala dengan Rehabilitasi dingding interior dan

eksterior termasuk ganti fasade ACP tidak diserap karena tidak

terpenuhinya persyaratan kontrak di dalam KAK oleh penyedia

sehingga lelang dibatalkan, dan pada Pemeliharaan ruang

perkantoran lantai 4 tidak dilaksanakan dikarenakan perubahan

peruntukkan penggunaan lantai 4.

15. Banyak tolok ukur kegiatan terhadap Kegiatan Pelayanan

Kesehatan BLUD pada RSUD Banten yang sudah dianggarkan

tetapi tidak terealisasi karena belum lengkap dokumen

pendukung dan kebutuhan tidak prioritas serta perubahan

kebijakan.

b). Solusi

1. Solusi pada Kegiatan Pengadaan Sarana Prasarana Kantor Untuk

pemagaran gudang farmasi disesuaikan dengan kondisi yang

terkena pelebaran jalan Provinsi;

2. Penyusunan penganggaran pada kegiatan Kegiatan Penurunan

Stunting (DAK Penugasan) akan disesuaikan dengan harga pasar;

3. Dilakukan perencanaan anggaran dan yang lebih baik;

4. Melakukan update data Pendataan penduduk miskin dan tidak

mampu dengan OPD terkait baik di Provinsi maupun di Kab/Kota.

5. Dilakukan percepatan pelaksanaan seleksi Rekruitmen tenaga

kesehatan diawal tahun dan pelaksanaan selesi dilakukan

beberapa gelombang dalam 1 tahun.

6. Harus dilakukan koordinasi kepada penyedia sebelum

pelaksanaan belanja pada sistem e-catalog.

7. Tarif perserta pada Belanja prermi asuransi harus disesuaikan.

8. Rekruietment tenaga kesehatan khusus tahap ke 2 pada tahapan

perencanaan di Tahun 2020 sarasaran dan jadwal akan akan

dibuat tepat sasaran fleksibel.

Page 85: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 85 -

9. Untuk kegiatan pelatihan akreditasi pelatihan harus mengirimkan

peserta untuk mengikuti magang di BBPK Ciloto.

10. Kegiatan pada Balai Laboratorium Kesehatan Daerah harus

melakukan reschedule kegiatan, melakukan pemutusan kontrak

pekerjaan dan membayarkan sesuai dengan capaian realisasi fisik

serta hasil uji mutu lab, dan melakukan rasionalisasi harga

merujuk pada harga dipasaran/e catalog.

11. Pada kegiatan Akreditasi Labkesda (DAK) kedepan harus

melakukan reschedule kegiatan sesuai dengan jadwal yang telah

diatur oleh pusat dan membuat serta menyusun

pertanggungjawaban sesuai dengan biaya riil mempedomani pada

SSH APBD Provinsi Banten.

12. Terkait kekosongan direktur atau kuasa pengguna angggaran

Pada Kegiatan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Kantor pada

RSUD Malingping akan membuat surat usulan kuasa pengguna

anggaran atau plt. Direktur ke BKD Provinsi Banten.

13. Beberapa kegiatan yang dilaksanakan oleh RSUD Banten yang

tidak tercapai, kedepan dilakukan pengkajian ulang untuk

perencanaan berikutnya.

3) Urusan Wajib Pelayanan Dasar Bidang Pekerjaan Umum dan

Penataan Ruang.

Pada Urusan Wajib Pelayanan Dasar Bidang Pekerjaan Umum dan

Penataan Ruang didukung oleh 5 program dan 80 kegiatan yang

dilaksanakan pada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Provinsi

Banten. Pelaksanaan program dan kegiatan dimaksud dapat dilihat pada

tabel di bawah ini:

Tabel 0-32. Realisasi Program dan Kegiatan TA.2019 (Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang)

No Uraian Urusan, Organisasi,

Program dan Kegiatan Anggaran

Realisasi

Nama PD (Rp) %

Fisik

(%)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

PEKERJAAN UMUM DAN

PENATAAN RUANG 1.145.803.265.989 941.490.078.784 82,17

Dinas Pekerjaan Umum dan

Penataan Ruang 1.145.803.265.989 941.490.078.784 82,17

Dinas Pekerjaan

Umum dan

Penataan Ruang

Page 86: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 86 -

No Uraian Urusan, Organisasi,

Program dan Kegiatan Anggaran

Realisasi

Nama PD (Rp) %

Fisik

(%)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Program Tata Kelola

Pemerintahan 55.735.476.877 44.160.106.178 79,23 86,42

Dinas Pekerjaan

Umum dan

Penataan Ruang

Penyusunan Laporan

Kinerja Keuangan dan

Neraca Aset

188.923.000 187.923.000 99,47 100,00

Dinas Pekerjaan

Umum dan

Penataan Ruang

Perencanaan, Evaluasi dan

Pelaporan 1.480.840.000 1.179.679.601 79,66 100,00

Dinas Pekerjaan

Umum dan

Penataan Ruang

Pengadaan Sarana Prasarana

Kantor 5.067.043.700 236.137.500 4,66 4,66

Dinas Pekerjaan

Umum dan

Penataan Ruang

Pemeliharaan Sarana dan

Prasarana Kantor 2.195.000.000 1.230.176.530 56,04 56,04

Dinas Pekerjaan

Umum dan

Penataan Ruang

Penyediaan Barang dan Jasa

Perkantoran 8.589.628.000 7.667.957.350 89,27 89,27

Dinas Pekerjaan

Umum dan

Penataan Ruang

Peningkatan Kapasitas

Aparatur 196.700.000 48.580.000 24,70 24,70

Dinas Pekerjaan

Umum dan

Penataan Ruang

Rapat Koordinasi Kedalam

dan Keluar Daerah 400.000.000 340.153.806 85,04 85,04

Dinas Pekerjaan

Umum dan

Penataan Ruang

Peningkatan Pengelolaan

Kearsipan dan Pelayanan

Perpustakaan

69.306.500 63.912.000 92,22 92,22

Dinas Pekerjaan

Umum dan

Penataan Ruang

Penyediaan Data

Pembangunan Sektoral 558.745.000 412.806.000 73,88 82,10

Dinas Pekerjaan

Umum dan

Penataan Ruang

Penyediaan Barang dan Jasa

Perkantoran pada UPTD

Pengelolaan Daerah Aliran

Sungai Ciliman-Cisawarna

944.844.020 910.396.300 96,35 96,35

Dinas Pekerjaan

Umum dan

Penataan Ruang

Pengadaan Sarana dan

Prasarana Kantor pada

UPTD Pengelolaan Jalan dan

Jembatan Lebak

3.138.124.000 3.019.222.422 96,21 96,65

Dinas Pekerjaan

Umum dan

Penataan Ruang

Pemeliharaan Sarana dan

Prasarana Kantor pada

UPTD Pengelolaan Jalan dan

Jembatan Lebak

1.170.000.000 1.036.752.572 88,61 100,00

Dinas Pekerjaan

Umum dan

Penataan Ruang

Penyediaan Barang dan Jasa

Perkantoran pada UPTD

Pengelolaan Jalan dan

Jembatan Lebak

2.939.800.000 2.817.152.968 95,83 96,05

Dinas Pekerjaan

Umum dan

Penataan Ruang

Koordinasi dan Konsultasi

ke Dalam dan Keluar

Daerah pada UPTD

Pengelolaan Jalan dan

Jembatan Lebak

110.000.000 105.488.750 95,90 99,81

Dinas Pekerjaan

Umum dan

Penataan Ruang

Page 87: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 87 -

No Uraian Urusan, Organisasi,

Program dan Kegiatan Anggaran

Realisasi

Nama PD (Rp) %

Fisik

(%)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Pengadaan Sarana dan

Prasarana Kantor pada

UPTD Pengelolaan Jalan dan

Jembatan Pandeglang

1.362.022.000 1.240.141.000 91,05 91,26

Dinas Pekerjaan

Umum dan

Penataan Ruang

Pemeliharaan Sarana dan

Prasarana Kantor pada

UPTD Pengelolaan Jalan dan

Jembatan Pandeglang

674.170.000 601.956.400 89,29 89,29

Dinas Pekerjaan

Umum dan

Penataan Ruang

Penyediaan Barang dan Jasa

Perkantoran pada UPTD

Pengelolaan Jalan dan

Jembatan Pandeglang

2.722.760.000 2.561.240.005 94,07 94,07

Dinas Pekerjaan

Umum dan

Penataan Ruang

Koordinasi dan Konsultasi

ke Dalam dan Keluar

Daerah pada UPTD

Pengelolaan Jalan dan

Jembatan Pandeglang

47.800.000 46.760.000 97,82 97,82

Dinas Pekerjaan

Umum dan

Penataan Ruang

Pengadaan Sarana dan

Prasarana Kantor pada

UPTD Pengelolaan Jalan dan

Jembatan Serang dan

Cilegon

3.687.484.000 1.826.268.350 49,53 49,53

Dinas Pekerjaan

Umum dan

Penataan Ruang

Pemeliharaan Sarana dan

Prasarana Kantor pada

UPTD Pengelolaan Jalan dan

Jembatan Serang dan

Cilegon

556.350.000 484.440.752 87,07 87,07

Dinas Pekerjaan

Umum dan

Penataan Ruang

Penyediaan Barang dan Jasa

Perkantoran pada UPTD

Pengelolaan Jalan dan

Jembatan Serang dan

Cilegon

3.376.222.200 3.046.750.303 90,24 90,24

Dinas Pekerjaan

Umum dan

Penataan Ruang

Koordinasi dan Konsultasi

ke Dalam dan Keluar

Daerah pada UPTD

Pengelolaan Jalan dan

Jembatan Serang dan

Cilegon

17.200.000 13.350.000 77,62 77,62

Dinas Pekerjaan

Umum dan

Penataan Ruang

Pengadaan Sarana dan

Prasarana Kantor pada

UPTD Pengelolaan Jalan dan

Jembatan Tangerang

71.366.000 69.049.000 96,75 100,00

Dinas Pekerjaan

Umum dan

Penataan Ruang

Pemeliharaan Sarana dan

Prasarana Kantor pada

UPTD Pengelolaan Jalan dan

Jembatan Tangerang

885.050.000 832.381.499 94,05 100,00

Dinas Pekerjaan

Umum dan

Penataan Ruang

Penyediaan Barang dan Jasa

Perkantoran pada UPTD

Pengelolaan Jalan dan

Jembatan Tangerang

2.565.785.200 2.442.885.677 95,21 98,89

Dinas Pekerjaan

Umum dan

Penataan Ruang

Page 88: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 88 -

No Uraian Urusan, Organisasi,

Program dan Kegiatan Anggaran

Realisasi

Nama PD (Rp) %

Fisik

(%)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Koordinasi dan Konsultasi

ke Dalam dan Keluar

Daerah pada UPTD

Pengelolaan Jalan dan

Jembatan Tangerang

50.160.000 50.160.000 100,00 100,00

Dinas Pekerjaan

Umum dan

Penataan Ruang

Penyediaan Barang dan Jasa

Perkantoran pada UPTD

Pengelolaan Daerah Aliran

Sungai Cidurian-Cisadane

2.324.390.868 2.228.920.041 95,89 95,89

Dinas Pekerjaan

Umum dan

Penataan Ruang

Pemeliharaan Sarana dan

Prasarana Kantor pada

UPTD Pengelolaan Daerah

Aliran Sungai Ciujung-

Cidanau

1.674.442.000 1.604.056.000 95,80 95,80

Dinas Pekerjaan

Umum dan

Penataan Ruang

Penyediaan Barang dan Jasa

Perkantoran pada UPTD

Pengelolaan Daerah Aliran

Sungai Ciujung-Cidanau

2.146.086.600 1.824.197.438 85,00 85,00

Dinas Pekerjaan

Umum dan

Penataan Ruang

Pengadaan Sarana dan

Prasarana Kantor pada

UPTD Pengujian Bahan

Kontruksi Bangunan dan

Informasi Kontruksi

21.610.000 21.610.000 100,00 100,00

Dinas Pekerjaan

Umum dan

Penataan Ruang

Penyediaan Sarana dan

Prasarana Kantor pada

UPTD Pengujian Bahan

Kontruksi Bangunan dan

Informasi Kontruksi

785.569.900 715.795.600 91,12 91,12

Dinas Pekerjaan

Umum dan

Penataan Ruang

Pemeliharaan Sarana dan

Prasarana Kantor pada

UPTD Pengujian Bahan

Kontruksi Bangunan dan

Informasi Kontruksi

309.295.000 303.229.600 98,04 98,04

Dinas Pekerjaan

Umum dan

Penataan Ruang

Koordinasi dan Konsultasi

Ke dalam dan Keluar

Daerah pada UPTD

Pengujian Bahan Kontruksi

Bangunan dan Informasi

Kontruksi

85.532.000 83.894.000 98,08 98,08

Dinas Pekerjaan

Umum dan

Penataan Ruang

Pengadaan Sarana dan

Prasarana Kantor pada

UPTD Pengelolaan Daerah

Aliran Sungai Cidurian-

Cisadane

1.619.422.572 1.573.896.568 97,19 97,19

Dinas Pekerjaan

Umum dan

Penataan Ruang

Pemeliharaan Sarana dan

Prasarana Kantor pada

UPTD Pengelolaan Daerah

Aliran Sungai Cidurian-

Cisadane

1.086.151.307 1.053.556.496 97,00 97,00

Dinas Pekerjaan

Umum dan

Penataan Ruang

Koordinasi dan Konsultasi

ke Dalam dan Keluar

Daerah pada UPTD

Pengelolaan Daerah Aliran

Sungai Cidurian-Cisadane

118.616.000 117.560.000 99,11 99,11

Dinas Pekerjaan

Umum dan

Penataan Ruang

Page 89: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 89 -

No Uraian Urusan, Organisasi,

Program dan Kegiatan Anggaran

Realisasi

Nama PD (Rp) %

Fisik

(%)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Pengadaan Sarana dan

Prasarana Kantor pada

UPTD Pengelolaan Daerah

Aliran Sungai Ciliman-

Cisawarna

676.230.000 548.619.000 81,13 95,79

Dinas Pekerjaan

Umum dan

Penataan Ruang

Pemeliharaan Sarana dan

Prasarana Kantor pada

UPTD Pengelolaan Daerah

Aliran Sungai Ciliman-

Cisawarna

605.166.510 528.665.900 87,36 87,36

Dinas Pekerjaan

Umum dan

Penataan Ruang

Koordinasi dan Konsultasi

ke Dalam dan Keluar

Daerah pada UPTD

Pengelolaan Daerah Aliran

Sungai Ciliman-Cisawarna

70.000.000 38.320.000 54,74 54,74

Dinas Pekerjaan

Umum dan

Penataan Ruang

Pengadaan Sarana dan

Prasarana Kantor pada

UPTD Pengelolaan Daerah

Aliran Sungai Ciujung-

Cidanau

990.950.800 964.554.050 97,34 97,34

Dinas Pekerjaan

Umum dan

Penataan Ruang

Koordinasi dan Konsultasi

ke Dalam dan Keluar

Daerah pada UPTD

Pengelolaan Daerah Aliran

Sungai Ciujung-Cidanau

156.689.700 81.509.700 52,02 52,02

Dinas Pekerjaan

Umum dan

Penataan Ruang

Program Pembangunan Jalan

dan Jembatan 935.516.399.623 782.708.634.539 83,67 88,96

Dinas Pekerjaan

Umum dan

Penataan Ruang

Pembangunan dan

Peningkatan Jalan Wilayah

Utara

130.958.571.450 125.781.636.348 96,05 100,00

Dinas Pekerjaan

Umum dan

Penataan Ruang

Pembangunan dan

Peningkatan Jalan Wilayah

Selatan

245.914.802.000 241.978.493.776 98,40 100,00

Dinas Pekerjaan

Umum dan

Penataan Ruang

Pembangunan Jembatan 30.159.812.400 23.644.844.600 78,40 92,57

Dinas Pekerjaan

Umum dan

Penataan Ruang

Pengadaan Lahan

Kebinamargaan 265.237.656.726 142.781.027.480 53,83 56,60

Dinas Pekerjaan

Umum dan

Penataan Ruang

Peningkatan Jalan Provinsi

(DAK) 45.372.396.690 44.658.443.859 98,43 100,00

Dinas Pekerjaan

Umum dan

Penataan Ruang

Perencanaan Pembangunan

Jalan dan Jembatan 8.258.125.000 7.735.297.630 93,67 93,67

Dinas Pekerjaan

Umum dan

Penataan Ruang

Pengawasan Pembangunan

dan Pemeliharaan

Infrastruktur

Kebinamargaan

9.154.263.600 7.169.693.350 78,32 98,47

Dinas Pekerjaan

Umum dan

Penataan Ruang

Pengadaan dan

Pemeliharaan

Bahan/Peralatan

Kebinamargaan Wilayah

Lebak

5.546.102.573 5.351.070.020 96,48 96,88

Dinas Pekerjaan

Umum dan

Penataan Ruang

Page 90: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 90 -

No Uraian Urusan, Organisasi,

Program dan Kegiatan Anggaran

Realisasi

Nama PD (Rp) %

Fisik

(%)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Pemeliharan Jalan dan

Jembatan Provinsi Wilayah

Lebak

51.581.362.927 50.862.028.430 98,61 100,00

Dinas Pekerjaan

Umum dan

Penataan Ruang

Pengadaan dan

Pemeliharaan

Bahan/Peralatan

Kebinamargaan Wilayah

Pandeglang

2.046.048.000 1.339.322.780 65,46 65,46

Dinas Pekerjaan

Umum dan

Penataan Ruang

Pemeliharan Jalan dan

Jembatan Provinsi Wilayah

Pandeglang

49.679.210.130 49.030.601.250 98,69 99,95

Dinas Pekerjaan

Umum dan

Penataan Ruang

Pengadaan dan

Pemeliharaan

Bahan/Peralatan

Kebinamargaan Wilayah

Serang dan Cilegon

2.352.290.000 2.159.677.758 91,81 91,81

Dinas Pekerjaan

Umum dan

Penataan Ruang

Pemeliharan Jalan dan

Jembatan Provinsi Wilayah

Serang dan Cilegon

37.747.479.650 31.475.771.169 83,39 99,84

Dinas Pekerjaan

Umum dan

Penataan Ruang

Pengadaan dan

Pemeliharaan

Bahan/Peralatan

Kebinamargaan Wilayah

Tangerang

1.422.910.000 563.224.300 39,58 39,58

Dinas Pekerjaan

Umum dan

Penataan Ruang

Pemeliharan Jalan dan

Jembatan Provinsi Wilayah

Tangerang

48.391.387.600 48.177.501.789 99,56 99,56

Dinas Pekerjaan

Umum dan

Penataan Ruang

Pembangunan dan

Peningkatan Jalan Wilayah

Selatan (Pembayaran

Kewajiban Tahun

Angggaran 2016)

1.693.980.877 0 0,00 0,00

Dinas Pekerjaan

Umum dan

Penataan Ruang

Program Pengembangan Jasa

Konstruksi 5.844.177.626 5.128.867.680 87,76 98,76

Dinas Pekerjaan

Umum dan

Penataan Ruang

Penyelenggaraan Bimbingan

Teknis 1.526.904.000 1.410.002.900 92,34 96,99

Dinas Pekerjaan

Umum dan

Penataan Ruang

Pembinaan Jasa Konstruksi 1.309.620.000 1.236.590.730 94,42 100,00

Dinas Pekerjaan

Umum dan

Penataan Ruang

Pengawasan Jasa Konstruksi 529.087.850 377.201.900 71,29 100,00

Dinas Pekerjaan

Umum dan

Penataan Ruang

Optimalisasi Pengelolaan

Pengujian Bahan 1.147.704.776 1.117.277.500 97,35 97,35

Dinas Pekerjaan

Umum dan

Penataan Ruang

Optimalisasi Pengelolaan

Pengujian Konstruksi 1.330.861.000 987.794.650 74,22 99,47

Dinas Pekerjaan

Umum dan

Penataan Ruang

Program Pembangunan

Sumberdaya Air 143.373.228.975 105.620.145.687 73,67 92,47

Dinas Pekerjaan

Umum dan

Penataan Ruang

Page 91: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 91 -

No Uraian Urusan, Organisasi,

Program dan Kegiatan Anggaran

Realisasi

Nama PD (Rp) %

Fisik

(%)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Pengembangan dan

Pengelolaan Jaringan,

Irigasi, Rawa dan Jaringan

Pengairan Lainnya

16.646.700.000 16.062.096.200 96,49 98,00

Dinas Pekerjaan

Umum dan

Penataan Ruang

Perencanaan Teknis Bidang

PJPA 4.801.620.000 4.681.234.191 97,49 99,37

Dinas Pekerjaan

Umum dan

Penataan Ruang

Penatagunaan Pemanfaatan

Air 1.786.311.000 1.537.484.500 86,07 100,00

Dinas Pekerjaan

Umum dan

Penataan Ruang

Pembangunan Prasarana

Sumber Daya Air 47.190.276.000 22.873.218.520 48,47 51,88

Dinas Pekerjaan

Umum dan

Penataan Ruang

Perencanaan Teknis Bidang

PJSA 7.180.345.000 7.001.973.500 97,52 97,99

Dinas Pekerjaan

Umum dan

Penataan Ruang

Penatagunaan Sumber Daya

Air 29.470.982.500 19.362.966.653 65,70 89,78

Dinas Pekerjaan

Umum dan

Penataan Ruang

Pengawasan Teknis Bidang

Pengelolaan Jaringan

Sumber Daya Air

872.009.000 837.166.800 96,00 98,43

Dinas Pekerjaan

Umum dan

Penataan Ruang

Pengawasan Teknis Bidang

Pengelolaan Jaringan

Pemanfaatan Air

942.926.275 688.458.666 73,01 85,01

Dinas Pekerjaan

Umum dan

Penataan Ruang

Pemeliharaan Fungsi

Jaringan Sumber Daya Air

pada UPTD Pengelolaan

Daerah Aliran Sungai

Cidurian-Cisadane

4.322.100.000 4.227.316.950 97,81 99,80

Dinas Pekerjaan

Umum dan

Penataan Ruang

Pengelolaan Sistem

Informasi Sumber Daya Air

pada UPTD Pengelolaan

Daerah Aliran Sungai

Cidurian-Cisadane

842.000.000 819.077.500 97,28 97,28

Dinas Pekerjaan

Umum dan

Penataan Ruang

Pemeliharaan Fungsi

Jaringan Sumber Daya Air

pada UPTD Pengelolaan

Daerah Aliran Sungai

Ciliman-Cisawarna

11.482.754.000 10.791.552.500 93,98 93,98

Dinas Pekerjaan

Umum dan

Penataan Ruang

Pengelolaan Sistem

Informasi Sumber Daya Air

pada UPTD Pengelolaan

Daerah Aliran Sungai

Ciliman-Cisawarna

1.675.338.800 1.598.635.500 95,42 95,42

Dinas Pekerjaan

Umum dan

Penataan Ruang

Pemeliharaan Fungsi

Jaringan Sumber Daya Air

pada UPTD Pengelolaan

Daerah Aliran Sungai

Ciujung-Cidanau

13.365.765.400 12.517.487.774 93,65 93,87

Dinas Pekerjaan

Umum dan

Penataan Ruang

Page 92: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 92 -

No Uraian Urusan, Organisasi,

Program dan Kegiatan Anggaran

Realisasi

Nama PD (Rp) %

Fisik

(%)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Pengelolaan Sistem

Informasi Sumber Daya Air

pada UPTD Pengelolaan

Daerah Aliran Sungai

Ciujung-Cidanau

2.794.101.000 2.621.476.433 93,82 93,82

Dinas Pekerjaan

Umum dan

Penataan Ruang

Program Penataan Ruang 5.333.982.888 3.872.324.700 72,60 79,26

Dinas Pekerjaan

Umum dan

Penataan Ruang

Penataan dan Pemanfaatan

Ruang 2.581.000.000 1.857.447.500 71,97 79,17

Dinas Pekerjaan

Umum dan

Penataan Ruang

Pengendalian Pemanfaatan

Ruang 854.297.000 598.555.000 70,06 70,09

Dinas Pekerjaan

Umum dan

Penataan Ruang

Pengaturan dan Pembinaan

Pemanfaatan Ruang 781.500.000 587.581.800 75,19 93,60

Dinas Pekerjaan

Umum dan

Penataan Ruang

Peningkatan Pelayanan

Perijinan Bidang PUPR 1.117.185.888 828.740.400 74,18 74,18

Dinas Pekerjaan

Umum dan

Penataan Ruang

Permasalahan dan Solusi

Permasalahan dan Solusi pada Urusan Wajib Pelayanan Dasar

Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang yang dilaksanakan Dinas

Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, adalah:

a). Permasalahan

1. Kegiatan Pengadaan Sarana dan Prasarana Kantor terkendala pada

Pengadaan videotron outdoor sebanyak 4 unit tidak terealisasi

karena gagal lelang. Sedangkan waktu untuk lelang ulang terbatas

karena anggaran ditambahkan pada saat APBD-Perubahan;

2. Kegiatan Peningkatan Kapasitas Aparatur terdapat anggaran yang

tidak digunakan karena pada kegiatan Workshop peningkatan

Kinerja Aparatur tidak dilaksanakan

3. Kegiatan Penyediaan Data Pembangunan Sektoral terkendala pada

Penyusunan Statistik Sektoral dan Informasi Geospasial Tematik

tidak dilaksanakan karena pekerjaan yang sama sudah ada

dibidang tata penataan ruang dan adanya SiLPA Pengelolaan PPID

menyesuaikan dengan kebutuhan;

Page 93: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 93 -

4. Kegiatan Pengadaan Sarana dan Prasarana Kantor pada UPTD

Pengelolaan Jalan dan Jembatan Serang dan Cilegon terkendala

pada Pengadaan Truck+Crane dan Paket Pengadaan Water Tanker

kapasitas 5000 liter tidak jadi dilelangkan berdasarkan hasil kaji

ulang Pokja karena tidak cukup waktu untuk melaksanakan

tender tersebut;

5. Kegiatan Pembangunan Jembatan terkendala pada Pelaksanaan

peninggian jembatan Raden Fatah hanya dapat direalisasikan

setengah badan jalan karena berada pada ruas jalan yang padat

lalu lintas dan jalan tidak bisa ditutup selama pelaksanaan

konstruksi, Penggantian Jembatan Kronjo tidak jadi dilaksanakan.

Tahun 2019 baru pada tahap DED;

6. Kegiatan Pengadaan Lahan Kebinamargaan terkendala pada

beberapa tolok ukur kegiatan, meliputi :

Pembebasan Lahan untuk Pelebaran Jalan Sempu-Dukuh

Kawung terdapat 12 (dua belas) bidang dalam kondisi sengketa

pemilik, milik pemerintah/instansi, tidak sepakat dengan harga

yang ditetapkan;

Pembebasan Lahan untuk Pelebaran Jalan Pakupatan-Palima

terdapat 10 (sepuluh) bidang dalam kondisi sengketa keluarga,

milik perusahaan, tidak sepakat dengan harga yang ditetapkan,

berkas tidak lengkap. 8 (delapan) bidang harus didaftarkan

kembali untuk pengukuran tanah. 2 (dua) bidang diagunkan di

Bank;

Pengadaan Lahan Relokasi Jalan Tonjong-Banten Lama dan

Tikungan Pertigaan Banten Lama, dan pekerjaan Pengadaan

Lahan untuk Ruas Cikeusal-Boru (Pendukung Akses Tol

Serang-Panimbang), serta pekerjaan Pengadaan Lahan Palima-

Baros disebabkan Metode Pegadaan Diatas 5 Ha yang sudah

ditempuh tahapan perencanaan dan persiapan sedangkan yang

belum ditempuh adalah tahap pelaksanaan, dasar pelaksanaan

adalah SK Penlok;

Pembebasan Lahan untuk Sp. Gondrong-Hasyim Ashari

terdapat 21 (dua satu) bidang belum terbayar di tahun 2019

dikarenakan persyaratan belum lengkap, belum memutuskan,

milik perusahaan, tidak sepakat dengan harga yang ditetapkan,

diagunkan di Bank;

Page 94: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 94 -

Pembebasan Lahan Jl.Simpang Muncul-Pajajaran-Pamulang-

Otista terdapat 12 (dua belas) bidang belum terbayar dan

tahapan harus dimulai dari awal;

Pengadaan Tanah Pengganti dan Pembangunan Gedung

(Pengganti) Kantor Polsek Cipocok Jaya untuk Tanah Pengganti

dan DED sudah selesai Tahun 2019, namun untuk Fisik

Bangunan akan dilaksanakan Tahun 2020;

Pengadaan Lahan Palima Pasang Teneng terdapat 20 (dua

puluh) bidang sudah terbayarkan di tahun 2019 dan sebanyak

25 (dua puluh lima) milik PT. KS, PLN, KPLN, diagunkan di

Bank;

Pengadaan Lahan A.Yani (Pandeglang) harus dilakukan tahapan

dari awal karena kegiatan ini sisa dari pekerjaan tahun 2010;

Pengadaan Lahan Jalan TB.Suwandi dan Ruas Abdul Hadi Kota

Serang terdapat sisa 4 (empat) bidang dilanjut di Tahun 2020,

dikarenakan 3 (tiga) bidang menolak, 1 (satu) tanah wakaf;

Pengadaan Lahan Akses Tol Serang Timur Selesai untuk di

belokan arah MOS, karena pemilik terbukti memakai tanah

negara;

Pengganti Lahan Pengadilan Negeri dan Kekurangan

Pembayaran Lahan Pengganti Pengadilan Agama Pada tahun

2019 sudah terbayarkan Kekurangan Pembayaran Lahan

Pengganti Pengadilan Agama sedangkan untuk tanah pengganti

Pengadilan Negeri dari pihak PN belum menentukan tanah

penggantinya.

7. Kegiatan Pengawasan Pembangunan dan Pemeliharaan

Infrastruktur Kebinamargaan disebabkan adanya optimasi waktu

pelaksanaan di pekerjaan fisik akibat tender, maka pekerjaan

pengawasan terdapat optimasi sebesar Rp.403.713.500,- pada

paket Pengawasan Pembangunan Jalan Mengger -Mandalawangi-

Caringin, Rp.635.104.000,- pada paket Pengawasan Pembangunan

Jalan Cikotok-Bts.Jabar;

8. Kegiatan Pemeliharan Jalan dan Jembatan Provinsi Wilayah

Serang dan Cilegon disebabkan terdapat sisa anggaran dari

pemeliharaan rutin jalan dan penanganan jalan strategis karena

menyesuaikan dengan kondisi dillapangan. Sisa anggaran terbesar

Page 95: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 95 -

pda pemeliharaan rutin jalan pada ruas Jl. Sp. Taktakan - Gn. Sari,

Jl. Gn. Sari - Mancak - Anyer, Jl. Trip Jamaksari;

9. Kegiatan Pembangunan dan Peningkatan Jalan Wilayah Selatan

(Pembayaran Kewajiban Tahun Angggaran 2016) terkendala

karena kontraktor tidak menindaklanjuti proses ke Badan

Arbitrase Nasional Indonesia (BANI) sebagai syarat dalam

pencairan Pembayaran kewajiban untuk Pembangunan Jalan

Provinsi Ruas Jalan Citeureup-Tanjung Lesung-Sumur Tahun

2016;

10. Kegiatan Pembangunan Prasarana Sumber Daya Air disebabkan

pada Pekerjaan revitalisasi kanal ada pengurangan pembayaran

berdasarkan hasil perhitungan pekerjaan yang tidak bisa

dilaksanakan (karena lahan belum bebas) dan kekurangan

pekerjaan pada saat PHO dan denda keterlambatan. Pengadaan

lahan revitalisasi kanal tidak terealisasi karena terkendala

terbitnya SPH dari BPN;

11. Kegiatan Penatagunaan Sumber Daya Air terdapat efisiensi dari

Pengadaan Lahan Sungai Cilemer mengacu kepada hasil Penilaian

Kantor Jasa Penilai Publik, dan terkendala pada Pengadaan Tanah

Bendungan Sindangheula masih menyisakan 8 bidang tanah yang

masih proses penyelesaian dari target 119 bidang;

12. Kegiatan Pengawasan Teknis Bidang Pengelolaan Jaringan

Pemanfaatan Air terkendala pada kegiatan Pengawasan DI

Cikoncang tidak jadi dilaksanakan karena kontruksi fisik gagal

lelang;

13. Kegiatan Penataan dan Pemanfaatan Ruang terkendala karena

adanya kekosongan dalam penyusunan Perda KSP KP3B dan KSP

Banten Lama karena pergantian dewan. KLHS RTR KSP Kawasan

Perbatasan Antar Kabupaten/Kota di Provinsi Banten WKP III

tidak dilaksanakan karena penyedia jasa yang sudah ditetapkan

menjadi pemenang mengundurkan diri.

b). Solusi

Solusi yang dapat disampaikan dari permasalahan-permasalahan

tersebut, meliputi :

Page 96: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 96 -

1. Dilakukan Kaji ulang waktu pelaksanaan pekerjaan. Untuk

mengantisipasi gagal lelang, penganggaran di APBD murni;

2. Koordinasi dengan bidang tata ruang sebelum mengusulkan

penganggaran pekerjaan yang berhubungan dengan GIS;

3. Pembangunan Jembatan Raden Fatah dilanggarkan pada TA.2020.

Kondisi jembatan Kronjo masih baik, agar berfungsi optimal hanya

perlu pelebaran lantai jembatan dari tipe kelas jembatan B (standar

kabupaten/ kota) ke tipe kelas jembatan A (standar Provinsi).

Pembangunan Jembatan Kronjo akan diusulkan kembali sesuai

review desain DED. Koordinasi lebih insentif dengan BPN untuk

pembebasan lahan dan PLN, PDAM untuk pemindahan utilitas;

4. Solusi dari kendal pada kegiatan Pengawasan Pembangunan dan

Pemeliharaan Infrastruktur Kebinamargaan, akan dilakukan

perencanaan yang lebih matang menyesuaikan dengan prediksi

pelaksanaan konstruksi pembangunan jalan dan jembatan;

5. Solusi dari kendal pada pekerjaan Pengadaan lahan revitalisasi

kanal Banten Lama adalah Pembebasan Lahan Banten Lama

dilanjutkan pada TA.2020 pada Kegiatan Penatagunaan PJSA.

Koordinasi lebih intensif dengan BPN dalam penerbitan SPH untuk

mempercepat proses pembebasan lahan;

6. Solusi dari kendal pada kegiatan Penatagunaan Sumber Daya Air

terkait Pembebasan lahan Sindangheula sebanyak 8 bidang

dilanjutkan pada anggaran 2020 yaitu 5 bidang tanah wakaf dalam

tahap verifikasi BPN, 1 bidang tanah kas desa tahap perijinan

dari Bupati Serang, 1 bidang tanah aset Pemkab Serang (SMPN 2

Pabuaran) minta lahan pengganti, 1 bidang tanah negara;

7. Kegiatan Pengawasan mengikuti pekerjaan kontruksi fisik,

anggaran di sesuaikan pada APBD Perubahan;

8. Terkait adanya kekosongan dalam penyusunan Perda KSP KP3B

dan KSP Banten Lama, tetap dilakukan koordinasi dengan Biro

Hukum dalam pembahasan materi Perda.

Page 97: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 97 -

4) Urusan Wajib Pelayanan Dasar Bidang Perumahan Rakyat dan

Kawasan Pemukiman.

Pada Urusan Wajib Pelayanan Dasar Bidang Perumahan Rakyat dan

Kawasan Pemukiman didukung oleh 4 program dan 25 kegiatan yang

dilaksanakan pada Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman

Provinsi Banten. Pelaksanaan program dan kegiatan dimaksud dapat

dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 0-33 Realisasi Program dan Kegiatan TA.2019 (Bidang Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman)

No Uraian Urusan, Organisasi,

Program dan Kegiatan Anggaran

Realisasi

Nama PD (Rp) %

Fisik

(%)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

PERUMAHAN RAKYAT DAN

KAWASAN PEMUKIMAN 564.612.411.000 422.575.937.001 74,84

Dinas Perumahan Rakyat dan

Kawasan Permukiman 564.612.411.000 422.575.937.001 74,84

Dinas Perumahan

Rakyat dan

Kawasan

Permukiman

Program Tata Kelola

Pemerintahan 40.333.236.000 34.567.825.503 85,71 96,87

Dinas Perumahan

Rakyat dan

Kawasan

Permukiman

Penyusunan Laporan

Kinerja Keuangan dan

Neraca Aset

169.000.000 168.945.000 99,97 100,00

Dinas Perumahan

Rakyat dan

Kawasan

Permukiman

Perencanaan, Evaluasi dan

Pelaporan 1.040.396.000 935.193.300 89,89 100,00

Dinas Perumahan

Rakyat dan

Kawasan

Permukiman

Pengadaan Sarana Prasarana

Kantor 4.399.000.000 2.550.140.151 57,97 68,65

Dinas Perumahan

Rakyat dan

Kawasan

Permukiman

Pemeliharaan Sarana dan

Prasarana Kantor 3.141.000.000 2.643.166.300 84,15 100,00

Dinas Perumahan

Rakyat dan

Kawasan

Permukiman

Penyediaan Barang dan Jasa

Perkantoran 15.230.853.000 13.368.893.734 87,78 100,00

Dinas Perumahan

Rakyat dan

Kawasan

Permukiman

Peningkatan Kapasitas

Aparatur 154.000.000 100.378.600 65,18 100,00

Dinas Perumahan

Rakyat dan

Kawasan

Permukiman

Page 98: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 98 -

No Uraian Urusan, Organisasi,

Program dan Kegiatan Anggaran

Realisasi

Nama PD (Rp) %

Fisik

(%)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Koordinasi dan Konsultasi

Ke Dalam dan Ke Luar

Daerah

280.000.000 197.781.618 70,64 100,00

Dinas Perumahan

Rakyat dan

Kawasan

Permukiman

Peningkatan Pengelolaan

Kearsipan dan Pelayanan

Perpustakaan

134.000.000 81.710.000 60,98 100,00

Dinas Perumahan

Rakyat dan

Kawasan

Permukiman

Pemeliharaan Sarana dan

Prasarana KP3B 15.160.987.000 13.913.891.800 91,77 100,00

Dinas Perumahan

Rakyat dan

Kawasan

Permukiman

Penyediaan Data dan

Informasi Pembangunan 624.000.000 607.725.000 97,39 100,00

Dinas Perumahan

Rakyat dan

Kawasan

Permukiman

Program Penyelenggaraan

Kawasan Permukiman dan

Perumahan

144.395.822.086 130.672.693.208 90,50 95,55

Dinas Perumahan

Rakyat dan

Kawasan

Permukiman

Peningkatan Kualitas

Infrastruktur Kawasan

Permukiman Kumuh

41.842.774.000 41.029.691.168 98,06 100,00

Dinas Perumahan

Rakyat dan

Kawasan

Permukiman

Perencanaan dan

Pengawasan Teknis bidang

kawasan permukiman

4.689.261.250 3.938.613.720 83,99 100,00

Dinas Perumahan

Rakyat dan

Kawasan

Permukiman

Penatagunaan Kawasan

Permukiman 2.110.588.000 2.008.040.300 95,14 100,00

Dinas Perumahan

Rakyat dan

Kawasan

Permukiman

Penyediaan dan

Pembangunan Perumahan 47.085.035.136 45.572.746.504 96,79 100,00

Dinas Perumahan

Rakyat dan

Kawasan

Permukiman

Perencanaan dan

Pengawasan Teknis

Perumahan

6.481.403.700 6.227.561.567 96,08 99,03

Dinas Perumahan

Rakyat dan

Kawasan

Permukiman

Penatagunaan

Pengembangan Perumahan 2.299.260.000 1.160.867.000 50,49 69,83

Dinas Perumahan

Rakyat dan

Kawasan

Permukiman

Penyelenggaraan Pengadaan

Lahan 39.887.500.000 30.735.172.949 77,05 100,00

Dinas Perumahan

Rakyat dan

Kawasan

Permukiman

Page 99: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 99 -

No Uraian Urusan, Organisasi,

Program dan Kegiatan Anggaran

Realisasi

Nama PD (Rp) %

Fisik

(%)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Program Penataan Bangunan

dan Lingkungan 260.449.601.144 168.238.254.978 64,60 76,85

Dinas Perumahan

Rakyat dan

Kawasan

Permukiman

Penataan Sarana dan

Prasarana KP3B 4.955.554.844 4.445.822.724 89,71 100,00

Dinas Perumahan

Rakyat dan

Kawasan

Permukiman

Pengelolaan gedung

strategis Provinsi 121.039.171.300 111.800.420.435 92,37 90,67

Dinas Perumahan

Rakyat dan

Kawasan

Permukiman

Penyelenggaraan bangunan

dan lingkungan dikawasan

strategis Provinsi

134.454.875.000 51.992.011.819 38,67 39,89

Dinas Perumahan

Rakyat dan

Kawasan

Permukiman

Program Keciptakaryaan 119.433.751.770 89.097.163.312 74,60 77,77

Dinas Perumahan

Rakyat dan

Kawasan

Permukiman

Pengelolaan dan

Pengembangan Air Bersih 69.045.000.000 61.348.981.533 88,85 93,09

Dinas Perumahan

Rakyat dan

Kawasan

Permukiman

Pengelolaan dan

Pengembangan Sanitasi 4.909.000.000 4.509.306.993 91,86 100,00

Dinas Perumahan

Rakyat dan

Kawasan

Permukiman

Penyelenggaraan Pengadaan

Lahan Infrastruktur

Keciptakaryaan

15.116.319.290 6.975.507.672 46,15 82,90

Dinas Perumahan

Rakyat dan

Kawasan

Permukiman

Pengelolaan dan

Pengembangan

Persampahan

15.559.000.000 4.462.875.694 28,68 36,23

Dinas Perumahan

Rakyat dan

Kawasan

Permukiman

Perencanaan dan

Pengawasan Teknis Bidang

Infrastruktur Permukiman

14.804.432.480 11.800.491.420 79,71 76,65

Dinas Perumahan

Rakyat dan

Kawasan

Permukiman

Permasalahan dan Solusi

Permasalahan dan Solusi pada Urusan Wajib Pelayanan Dasar

Bidang Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman yang dilaksanaan

oleh Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Provinsi Banten,

adalah:

Page 100: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 100 -

a). Permasalahan

1. Kegiatan Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan terdapat Efesiensi

sisa Anggaran, meliputi : Belanja Jasa Konsultan Manajemen;

Belanja Perjalanan Dinas Dalam Daerah; Belanja Perjalanan Dinas

Luar Daerah; Belanja Makanan dan Minuman Kegiatan; Belanja

Konsultan Perencanaan; Belanja Jasa Narasumber/Instruktur;

Belanja Jasa Tenaga Ahli; dan Belanja Penggandaan.

2. Kegiatan Pengadaan Sarana dan Prasarana Kantor terdapat

Efesiensi sisa Anggaran, meliputi : Belanja Perjalanan Dinas Dalam

Daerah dan Luar Daerah; Pengadaan Unit Pemeliharaan Lapangan;

Pengadaan Kendaraan Bermotor Beroda Dua; Pengadaan Alat

Pembersih; Pengadaan Alat Pendingin Pendingin; Pengadaan

Personal Komputer; Pengadaan Alat Komunikasi Radio VHF; dan

Belanja Barang Non Kapitalisasi.

Anggaran yang tidak digunakan, meliputi :

- Belanja pengadaan pemeliharaan lapangan (Mobil Pengangkut

Material (Hio 300 Dutro 130 HD 6,8 PS bak Drop Side Platform +

Crane Kap 3 Ton)) sebesar Rp. 800,000,000, dikarenakan waktu

pelaksanaan tidak mencukupi;

- Belanja pengadaan kendaraan bermotor khusus (Mobil Toilet (Long

Chasis - Super VVIP)) sebesar Rp. 850,000,000, dikarenakan waktu

pelaksanaan tidak mencukupi; dan

- Belanja Pengadaan Alat Pembersih Pembersih (Manual Sweefer

sebanyak 10 unit x Rp.7.000.000) sebesar Rp.70.000.000,

dikarenakan barangnya Inden sampai Tahun 2020.

3. Kegiatan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Kantor sisa

anggaran tidak terserap maksimal disebabkan adanya efisiensi sisa

anggaran, meliputi : Belanja Pemeliharaan Bangunan Gedung

Tempat Kerja; Belanja Jasa Service; Belanja Penggantian Suku

Cadang; Belanja Pajak Kendaraan Bermotor dan BBNKB; Belanja

Pemeliharaan Peralatan Kantor; dan Belanja Pemeliharaan Alat

Studio.

4. Kegiatan Penyediaan Barang dan Jasa Perkantoran sisa anggaran

tidak terserap maksimal disebabkan adanya efisiensi sisa

anggaran, dan terdapat Anggaran yang tidak digunakan, meliputi :

Page 101: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 101 -

- Honorarium Pegawai Honorer/Tidak Tetap, dikarenakan 1 (satu)

orang pegawai telah meninggal;

- Belanja Premi Asuransi Kesehatan, dikarenakan adanya 1 orang

TKS telah meninggal;

- Belanja Cetak, Belanja Sewa Tenda, Belanja Sewa Sound System

dan Air Conditioning, Belanja Jasa Tenaga Ahli, Belanja Jasa

Pendampingan dan Belanja Dokumentasi), belanja tersebut

untuk kegiatan Banten Expo, namun tidak jadi dilaksanakan.

5. Kegiatan Peningkatan Kapasitas Aparatur sisa anggaran tidak

terserap maksimal disebabkan adanya efisiensi sisa anggaran,

meliputi : Belanja Penggandaan; Belanja Perjaanan Dinas Dalam

Daerah; Belanja Perjalanan Dinas Luar Daerah; Belanja

Perlengkapan Peserta/Panitia; Belanja Jasa

Narasumber/Instruktur; Belanja Jasa Tenaga Ahli; Belanja

Dokumentasi; dan Belanja Promosi dan Publikasi.

Sedangkan Anggaran yang tidak digunakan adalah Belanja

Pengiriman Kursus-kursus Pelatihan Singkat/Pelatihan pada

Aparatur Dinas hanya terlaksana 50%, hal tersebut dikarenakan

adanya kursus-kursus pelatihan yang sudah dilaksanakan oleh

BPSDM Provinsi Banten.

6. Selain efisiensi sisa anggaran pada Kegiatan Pemeliharaan Sarana

dan Prasarana KP3B terdapat pula anggaran yang tidak

digunakan, meliputi :

- SOP Pemeliharaan (Kebersihan, Taman dan Sarana Bangungan

Penunjang), Kawasan Banten Lama TA. 2020, dikarenakan

waktu pelaksanaan tidak mencukupi dan tidak dianggarkan

kembali Tahun Anggaran 2020.

- SOP Pemeliharaan (Kebersihan, taman dan sarana bangunan

penunjang), kawasan KP3B Tahun Anggaran 2020 dan Sertifkasi

Uji Kelayakan Lift SKPD Terpadu tidak diserap, dikarenakan

waktu pelaksanaan tidak mencukupi dan tidak dianggarkan

kembali Tahun Anggaran 2020.

7. Kegiatan Penyediaan dan Pembangunan Perumahan terdapat

anggaran yang tidak digunakan, meliputi :

Page 102: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 102 -

- Peningkaan Kualitas PSU Masjid di Kel. Sukajaya Kec. Curug

Kota Serang Rp.100.000.000,-.

- Peningkatan Kualitas PSU Masjid Kp. GowoK Sentul Kel.

Sukajaya Kec. Curug Kota Serang Rp.175.000.000,-.

- Peningkatan Kualitas PSU Masjid Kp.Tegal Desa Cikoneng Kec.

Anyar Kab. Serang Rp. 190.000.000,-.

- Peningkatan Kualitas PSU Masjid Kel. Kaligandu Kec. Serang

Kota Serang Rp.180.000.000,-.

8. Kegiatan Perencanaan dan Pengawasan Teknis Perumahan

terdapat anggaran yang tidak digunakan yaitu pada Pekerjaan

Pengawasan Bantuan PSU tidak diserap, dikarenakan fisiknya

tidak dilaksanakan.

9. Kegiatan Penatagunaan Pengembangan Perumahan terdapat

anggaran yang tidak digunakan yaitu pada Belanja Sarana dan

Prasarana Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (Jalan

Lingkungan) di Kawasan Hunian Tetap dikarenakan tidak cukup

waktu (baru selesai pembebasannya).

10. Kegiatan Penyelenggaraan Bangunan dan Lingkungan dikawasan

Strategis Provinsi terdapat anggaran yang tidak digunakan,

meliputi :

- Pekerjaan Pembangunan Stadion di Kawasan Sport Centre

(Multiyears) belum dilaksanakan pada TA. 2019 batal kontrak,

dikarenakan waktu pelaksanaan tidak mencukupi dan akan

dilanjutkan pada Tahun Anggaran 2020.

- Penataan Infrastruktur Perumahan dan Permukiman di

Kawasan Strategis Kab. Lebak (Jalan Lingkungan Desa

Cikatomas, Kec. Cilograng), putus kontrak.

11. Kegiatan Pengelolaan dan Pengembangan Air Bersih terdapat

anggaran yang tidak digunakan, meliputi :

- Pekerjaan pembangunan Bronchaptering, Reservoair dan

Perpipaan Desa Sukamanah Kec. Menes kab. Pamdeglang tidak

diserap, dikarenakan waktu pelaksanaan tidak mencukupi.

- Pekerjaan Pembangunan WTP Sindang Heula + Reservoar Pipa

Distribusi (92,53%) yang belum selesai karena adanya

keterlambatan pengiriman alat penunjang WTP, sehingga

Page 103: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 103 -

mengakibatkan keterlambatan pelaksanaan finishing pada

WTP, reservoir dan pembuatan jalan beton.

12. Beberapa tolok ukur kegiatan yang tidak dilaksanakan pada

Kegiatan Perencanaan dan Pengawasan Teknis Bidang

Infrastruktur Permukiman karena terkendala dengan waktu

pelaksanaan yang tidak mencukupi, meliputi :

- Kajian Pembangunan Landmark dan RTH Di Kawasan Strategis

Provinsi Banten;

- SID/DED Penataan Infrastruktur Sarana Prasarana

Keciptakaryaan Pada Kawasan Startegis;

- AMDAL/UKL-UPL Sport Center;

- AMDAL/UKL-UPL WTP Sindang Heula;

- AMDAL banten Lama Skala Kota dan Kabupaten Serang.

13. Kegiatan Pengelolaan Gedung Strategis Provinsi disebabkan

karena pada Pekerjaan Pembangunan Gedung OPD dan

Infrastruktur Dasar (progres fisik 92,09%) putus kontrak

dikarenakan terdapat pekerjaan yg belum selesai di kerjakan

(Finishing Infrastruktur sekitar OPD dan Lancscepe).

14. Kegiatan Penyelenggaraan Pengadaan Lahan Infrastruktur

Keciptakaryaan terkendala pada Pengadaan Lahan Jalan Akses

TPST Bojong Menteng (135,500 m2); Biaya Ukur; Pemeriksaaan

Tranah dan Sertifikasi oleh BPN; dan Biaya Operasional dan

Pendukung Penyelenggaraan Pengadaan Tanah (3% X

Rp.108.000.000) tidak diserap karena pembangunan TPST tidak

dilaksanakan.

15. Kegiatan Pengelolaan dan Pengembangan Persampahan

terkendala pada Pekerjaan Pembangunan TPA Persampahan

Regional (TPST Bojong Menteng) , batal kontrak sehingga tidak

diserap karena adanya penolakan pembangunan TPA

persampahan dari warga setempat.

b). Solusi

1. Efisiensi sisa anggaran pada tolok ukur kegiatan yang menunjang

kegiatan Pengadaan Sarana dan Prasarana Kantor dilanjutkan

pada tahun anggran 2020.

Page 104: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 104 -

2. Aparatur Dinas pada Kegiatan Peningkatan Kapasitas Aparatur

dilakukan pengurangan belanja pengiriman kursus-kursus

pelatihan pada TA. 2020.

3. Solusi dari pada Kegiatan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana

KP3B meliputi :

- Pemeliharaan Bangunan Air (Kolam Retensi II) Putus kontrak

dan dilanjutkan pada tahun anggran 2020

- Pemeliharaan Bangunan Air (Kolam Retensi III), dilakukan

putus kontrak dan dilanjutkan tahun 2020

4. Beberapa kegiatan yang belum terlaksana dilanjutkan pada tahun

anggran 2020.

5. Pada Pekerjaan Pembangunan Gedung OPD dan Infrastruktur

Dasar harus dilakukan percepatan pelaksanaan pekerjaan.

6. Kegiatan Penyelenggaraan Pengadaan Lahan Infrastruktur

Keciptakaryaan, dan kegiatan Pengelolaan dan Pengembangan

Persampahan akan dilakukan kajian TPA Persampahan Regional.

5) Urusan Wajib Pelayanan Dasar Bidang Ketentraman dan Ketertiban

Umum serta Perlindungan Masyarakat.

Pada Urusan Wajib Pelayanan Dasar Bidang Ketentraman dan

Ketertiban Umum serta Perlindungan Masyarakat didukung oleh 12

program dan 51 kegiatan yang dilaksanakan pada Satuan Polisi Pamong

Praja, Badan Penanggulangan Bencana Daerah, dan Badan Kesatuan

Bangsa dan Politik Provinsi Banten. Pelaksanaan program dan kegiatan

dimaksud dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 0-34 Realisasi Program dan Kegiatan TA.2019 (Bidang Ketentraman dan Ketertiban Umum serta Perlindungan Masyarakat)

No Uraian Urusan, Organisasi,

Program dan Kegiatan Anggaran

Realisasi

Nama PD (Rp) %

Fisik

(%)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

KETENTRAMAN DAN

KETERTIBAN UMUM SERTA

PERLINDUNGAN

MASYARAKAT

41.474.903.000 38.277.286.242 92,29

Satuan Polisi Pamong Praja 15.444.918.000 14.769.209.825 95,63 Satuan Polisi

Pamong Praja

Program Tata Kelola

Pemerintahan 11.476.470.000 10.908.476.125 95,05 98,44

Satuan Polisi

Pamong Praja

Page 105: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 105 -

No Uraian Urusan, Organisasi,

Program dan Kegiatan Anggaran

Realisasi

Nama PD (Rp) %

Fisik

(%)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Penyusunan Laporan

Kinerja Keuangan dan

Neraca Aset

10.000.000 9.640.000 96,40 100,00 Satuan Polisi

Pamong Praja

Perencanaan, Evaluasi dan

Pelaporan 208.747.000 201.903.160 96,72 100,00

Satuan Polisi

Pamong Praja

Pengadaan Sarana Prasarana

Kantor 1.400.000.000 1.332.862.000 95,20 100,00

Satuan Polisi

Pamong Praja

Pemeliharaan Sarana dan

Prasarana Kantor 700.000.000 693.458.200 99,07 100,00

Satuan Polisi

Pamong Praja

Penyediaan Barang dan Jasa

Perkantoran 8.257.867.000 7.886.476.565 95,50 87,50

Satuan Polisi

Pamong Praja

Peningkatan Kapasitas

Aparatur 55.700.000 55.700.000 100,00 100,00

Satuan Polisi

Pamong Praja

Rapat Koordinasi Kedalam

dan Keluar Daerah 741.160.000 627.270.200 84,63 100,00

Satuan Polisi

Pamong Praja

Penyediaan Data

Pembangunan Sektoral 102.996.000 101.166.000 98,22 100,00

Satuan Polisi

Pamong Praja

Program Ketentraman dan

Ketertiban Umum 2.066.656.000 2.012.610.400 97,38 100,00

Satuan Polisi

Pamong Praja

Pemeliharaan dan

Penanggulangan

Ketentraman dan Ketertiban

Umum

1.333.320.000 1.298.285.200 97,37 100,00 Satuan Polisi

Pamong Praja

Pengamanan Hari Besar

Nasional, Kantor

Pemerintah dan Rumah

Jabatan di Lingkungan

Pemerintah Provinsi Banten

441.580.000 426.889.200 96,67 100,00 Satuan Polisi

Pamong Praja

Kerjasama Peningkatan

Ketertiban Umum dan

Ketentraman Masyarakat

291.756.000 287.436.000 98,52 100,00 Satuan Polisi

Pamong Praja

Program Penegakan Peraturan

Perundang-undangan Daerah 1.227.000.000 1.206.155.000 98,30 100,00

Satuan Polisi

Pamong Praja

Pembinaan, Penyuluhan dan

Pengawasan Peraturan

Perundang-Undangan

Provinsi Banten Dalam

Sektor Sosial

Kemasyarakatan

396.010.000 388.730.000 98,16 100,00 Satuan Polisi

Pamong Praja

Pembinaan, Penyuluhan dan

Pengawasan Peraturan

Perundang-Undangan

Provinsi Banten Dalam

Sektor Ekologis

542.510.000 536.310.000 98,86 100,00 Satuan Polisi

Pamong Praja

Penegakan dan Kajian

Peraturan Daerah Provinsi

Banten

288.480.000 281.115.000 97,45 100,00 Satuan Polisi

Pamong Praja

Program Perlindungan

Masyarakat 278.856.000 273.044.300 97,92 100,00

Satuan Polisi

Pamong Praja

Page 106: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 106 -

No Uraian Urusan, Organisasi,

Program dan Kegiatan Anggaran

Realisasi

Nama PD (Rp) %

Fisik

(%)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Supervisi dan

Pendayagunaan Potensi

Anggota Satuan Linmas

146.406.000 140.594.300 96,03 100,00 Satuan Polisi

Pamong Praja

Penyelenggaraan Teknis

Fungsional dan Pemantapan

Tugas Anggota Satpol PP

Provinsi Banten

132.450.000 132.450.000 100,00 100,00 Satuan Polisi

Pamong Praja

Program Penanganan Bencana

Kebakaran 395.936.000 368.924.000 93,18 100,00

Satuan Polisi

Pamong Praja

Penyelenggaraan

Pencegahan Kebakaran 193.362.000 179.502.000 92,83 100,00

Satuan Polisi

Pamong Praja

Penanggulangan Tanggap

Darurat dan Evakuasi 95.780.000 92.410.000 96,48 100,00

Satuan Polisi

Pamong Praja

Supervisi Penanganan Pasca

Bencana Kebakaran 106.794.000 97.012.000 90,84 100,00

Satuan Polisi

Pamong Praja

Badan Penanggulangan Bencana

Daerah 11.597.150.000 10.419.765.740 89,85

Badan

Penanggulangan

Bencana Daerah

Program Tata Kelola

Pemerintahan 6.708.531.700 5.832.190.140 86,94 100,00

Badan

Penanggulangan

Bencana Daerah

Penyusunan Laporan

Kinerja Keuangan dan

Neraca Aset

31.994.000 31.894.500 99,69 100,00

Badan

Penanggulangan

Bencana Daerah

Perencanaan, Evaluasi dan

Pelaporan 225.728.000 191.201.000 84,70 100,00

Badan

Penanggulangan

Bencana Daerah

Pengadaan Sarana Prasarana

Kantor 1.666.435.900 1.509.369.800 90,57 100,00

Badan

Penanggulangan

Bencana Daerah

Pemeliharaan Sarana dan

Prasarana Kantor 925.000.000 811.554.400 87,74 100,00

Badan

Penanggulangan

Bencana Daerah

Penyediaan Barang dan Jasa

Perkantoran 2.575.971.800 2.357.240.848 91,51 100,00

Badan

Penanggulangan

Bencana Daerah

Peningkatan Kapasitas

Aparatur 370.080.000 318.610.000 86,09 100,00

Badan

Penanggulangan

Bencana Daerah

Rapat Koordinasi Kedalam

dan Keluar Daerah 528.200.000 342.030.092 64,75 100,00

Badan

Penanggulangan

Bencana Daerah

Penyediaan Data

Pembangunan Sektoral 385.122.000 270.289.500 70,18 100,00

Badan

Penanggulangan

Bencana Daerah

Program Pencegahan dan

Kesiapsiagaan Penanggulangan

Bencana

1.173.166.000 1.110.167.200 94,63 100,00

Badan

Penanggulangan

Bencana Daerah

Page 107: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 107 -

No Uraian Urusan, Organisasi,

Program dan Kegiatan Anggaran

Realisasi

Nama PD (Rp) %

Fisik

(%)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Pencegahan Daerah Rawan

Bencana 503.221.000 468.955.200 93,19 100,00

Badan

Penanggulangan

Bencana Daerah

Koordinasi Kesiapsiagaan

Penanggulangan Bencana 669.945.000 641.212.000 95,71 100,00

Badan

Penanggulangan

Bencana Daerah

Program Kedaruratan dan

Logistik Penanggulangan

Bencana

2.430.195.300 2.287.562.600 94,13 100,00

Badan

Penanggulangan

Bencana Daerah

Koordinasi SDM

Kebencanaan 433.054.800 401.409.600 92,69 100,00

Badan

Penanggulangan

Bencana Daerah

Koordinasi Dukungan

Peralatan dan Logistik

Kebencanaan

490.144.500 403.266.000 82,27 100,00

Badan

Penanggulangan

Bencana Daerah

PUSDALOPS

Penanggulangan Bencana 1.506.996.000 1.482.887.000 98,40 100,00

Badan

Penanggulangan

Bencana Daerah

Program Rehabilitasi dan

Rekonstruksi Penanggulangan

Bencana

1.285.257.000 1.189.845.800 92,58 100,00

Badan

Penanggulangan

Bencana Daerah

Koordinasi Rehabilitasi

Kebencanaan 686.073.000 627.795.800 91,51 100,00

Badan

Penanggulangan

Bencana Daerah

Koordinasi Rekonstruksi

Kebencanaan 599.184.000 562.050.000 93,80 100,00

Badan

Penanggulangan

Bencana Daerah

Badan Kesatuan Bangsa dan

Politik 14.432.835.000 13.088.310.677 90,68

Badan Kesatuan

Bangsa dan

Politik

Program Tata Kelola

Pemerintahan 6.647.628.000 6.056.720.090 91,11 100,00

Badan Kesatuan

Bangsa dan

Politik

Penyusunan Laporan

Kinerja Keuangan dan

Neraca Aset

15.000.000 15.000.000 100,00 100,00

Badan Kesatuan

Bangsa dan

Politik

Perencanaan, Evaluasi dan

Pelaporan 219.454.000 195.974.000 89,30 100,00

Badan Kesatuan

Bangsa dan

Politik

Pengadaan Sarana Prasarana

Kantor 938.082.000 878.582.680 93,66 100,00

Badan Kesatuan

Bangsa dan

Politik

Pemeliharaan Sarana dan

Prasarana Kantor 1.416.100.000 1.342.815.580 94,82 100,00

Badan Kesatuan

Bangsa dan

Politik

Penyediaan Barang dan Jasa

Perkantoran 3.052.779.000 2.841.065.484 93,06 100,00

Badan Kesatuan

Bangsa dan

Politik

Peningkatan Kapasitas

Aparatur 288.939.000 266.309.000 92,17 100,00

Badan Kesatuan

Bangsa dan

Politik

Rapat Koordinasi Kedalam

dan Keluar Daerah 567.284.000 380.273.346 67,03 100,00

Badan Kesatuan

Bangsa dan

Politik

Page 108: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 108 -

No Uraian Urusan, Organisasi,

Program dan Kegiatan Anggaran

Realisasi

Nama PD (Rp) %

Fisik

(%)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Penyediaan Data

Pembangunan Sektoral 149.990.000 136.700.000 91,14 100,00

Badan Kesatuan

Bangsa dan

Politik

Program Pembinaan Idiologi

dan Wawasan Kebangsaan 2.062.750.000 1.956.903.700 94,87 100,00

Badan Kesatuan

Bangsa dan

Politik

Pembinaan

Kewarganegaraan 335.000.000 296.874.700 88,62 100,00

Badan Kesatuan

Bangsa dan

Politik

Penguatan Pendidikan

Wawasan Kebangsaan

(PPWK)

1.727.750.000 1.660.029.000 96,08 100,00

Badan Kesatuan

Bangsa dan

Politik

Program Peningkatan

Kewaspadaan Nasional 2.461.508.000 2.121.166.000 86,17 100,00

Badan Kesatuan

Bangsa dan

Politik

Pencegahan Dini Potensi

Kerawanan Konflik Politik,

Ekonomi, Sosial dan SARA

1.978.508.000 1.689.192.000 85,38 100,00

Badan Kesatuan

Bangsa dan

Politik

Pemantauan dan

Penyelesaian Masalah

Perbatasan dan Orang Asing

483.000.000 431.974.000 89,44 100,00

Badan Kesatuan

Bangsa dan

Politik

Program Peningkatan

Ketahanan Sosial dan Ekonomi 994.019.000 828.069.700 83,31 100,00

Badan Kesatuan

Bangsa dan

Politik

Pembinaan Ketahanan

ekonomi dalam Kerangka

Ketahanan Nasional

342.250.000 293.580.500 85,78 100,00

Badan Kesatuan

Bangsa dan

Politik

Pembinaan Ormas, OKP,

Masyarakat/Kelompok

Masyarakat dan Nirlaba

Lainnya dalam Rangka

Mendorong Ketahanan

Nasional

651.769.000 534.489.200 82,01 100,00

Badan Kesatuan

Bangsa dan

Politik

Program Peningkatan

Pendidikan Politik Masyarakat 2.266.930.000 2.125.451.187 93,76 100,00

Badan Kesatuan

Bangsa dan

Politik

Pembinaan Partai Politik 409.726.000 389.786.996 95,13 100,00

Badan Kesatuan

Bangsa dan

Politik

Penyelenggaraan Desk

Pemilu 1.382.314.000 1.316.442.691 95,23 100,00

Badan Kesatuan

Bangsa dan

Politik

Penguatan pendidikan

politik bagi Ormas, OKP,

Masyarakat/Kelompok

Masyarakat dan Nirlaba

Lainnya

474.890.000 419.221.500 88,28 100,00

Badan Kesatuan

Bangsa dan

Politik

Page 109: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 109 -

Permasalahan dan Solusi

Permasalahan dan Solusi pada Urusan Wajib Pelayanan Dasar

Bidang Ketentraman dan Ketertiban Umum serta Perlindungan

Masyarakat, adalah:

Satuan Polisi Pamong Praja

a). Permasalahan

Pada beberapa kegiatan serapan belum maksimal hanya efisiensi

anggaran, dan pada Kegiatan Penyediaan Barang dan Jasa Perkantoran

pada tolok ukur Penyelenggaraan Banten Expo anggaran tidak diserap

disebabkan Satpol PP tidak diundang untuk menyelenggarakan banten

expo 2019;

b). Solusi

Lebih Teliti dalam Penymusunan Kebutuhan Anggaran.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah

a). Permasalahan

1. Kegiatan Pembentukan Sister Village terkendala pada Kegiatan

Pencegahan Daerah Rawan Bencana tidak dapat terlaksana, hal ini

karena Dasar Hukum serta Mekanisme Pembentukan Sister

Village Belum ada sehingga Kesulitan untuk melaksanakannya.

2. Kegiatan Koordinasi dan Konsultasi ke Dalam dan Luar Daerah

tidak terserap dengan maksimal disebabkan meliputi : Perjalanan

Dinas Dalam Daerah dari uang trasportasi pejabat ke kab/kota

karena banyak yg tdk menyerahkan truk bbm dan tol, hanya

menyerap uang harian; dan untuk Perjalanan Dinas luar daerah

yaitu belanja hotel yg ke DKI untuk memfasilitasi kegiatan

musrembangnas di jakarta tidak ada yg menyerap.

3. Kegiatan Pelaksanaan HUT Banten dan Banten Expo tidak dapat

terserap, hal ini disebabkan OPD tidak diperbolehkan untuk

menggunakan anggaran dari APBD.

b). Solusi

1. Di Perubahan Anggaran 2019 Target Pembentukan Sister Village di

tiadakan dan Anggaran dialihkan ke Kegiatan Drill Tsunami.

2. Anggaran yang tidak terserap pada beberapa kegiatan

dikembalikan ke Kas Daerah;

Page 110: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 110 -

6) Urusan Wajib Pelayanan Dasar Bidang Sosial.

Pada Urusan Wajib Pelayanan Dasar Bidang Sosial didukung oleh 7

program dan 32 kegiatan yang dilaksanakan pada Dinas Sosial Provinsi

Banten. Pelaksanaan program dan kegiatan dimaksud dapat dilihat pada

tabel di bawah ini:

Tabel 0-35. Realisasi Program dan Kegiatan TA.2019 (Bidang Sosial)

No Uraian Urusan, Organisasi,

Program dan Kegiatan Anggaran

Realisasi

Nama PD (Rp) %

Fisik

(%)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

SOSIAL 39.193.166.000 38.542.091.082 98,34

Dinas Sosial 39.193.166.000 38.542.091.082 98,34 Dinas Sosial

Program Tata Kelola

Pemerintahan 7.009.695.600 6.816.828.648 97,25 99,83 Dinas Sosial

Penyusunan Laporan

Kinerja Keuangan dan

Neraca Aset

40.000.000 39.015.000 97,54 100,00 Dinas Sosial

Perencanaan, Evaluasi dan

Pelaporan 538.785.000 495.868.356 92,03 100,00 Dinas Sosial

Pengadaan Sarana Prasarana

Kantor 223.744.300 222.881.078 99,61 100,00 Dinas Sosial

Pemeliharaan Sarana dan

Prasarana Kantor 290.000.000 287.653.800 99,19 100,00 Dinas Sosial

Penyediaan Barang dan Jasa

Perkantoran 4.483.000.000 4.392.256.051 97,98 98,45 Dinas Sosial

Peningkatan Kapasitas

Aparatur 53.000.000 52.875.000 99,76 100,00 Dinas Sosial

Rapat Koordinasi Kedalam

dan Keluar Daerah 231.790.300 218.376.500 94,21 100,00 Dinas Sosial

Peningkatan Pengelolaan

Kearsipan dan Pelayanan

Perpustakaan

10.000.000 10.000.000 100,00 100,00 Dinas Sosial

Pengadaan Sarana Prasarana

Kantor pada UPTD

Perlindungan Sosial

124.520.000 124.030.000 99,61 100,00 Dinas Sosial

Pemeliharaan Sarana dan

Prasarana Kantor pada

UPTD Perlindungan Sosial

154.260.000 152.097.500 98,60 100,00 Dinas Sosial

Penyediaan Barang dan Jasa

Perkantoran pada UPTD

Perlindungan Sosial

252.365.000 243.560.460 96,51 100,00 Dinas Sosial

Rapat Koordinasi Kedalam

dan Keluar Daerah pada

UPTD Perlindungan Sosial

24.715.000 24.365.000 98,58 100,00 Dinas Sosial

Pengadaan Sarana Prasarana

Kantor pada pada UPTD

Panti Sosial Rehabilitasi

Tuna Sosial

192.000.000 182.426.053 95,01 100,00 Dinas Sosial

Pemeliharaan Sarana dan

Prasarana Kantor pada

UPTD Panti Sosial

Rehabilitasi Tuna Sosial

90.000.000 89.750.000 99,72 100,00 Dinas Sosial

Penyediaan Barang dan Jasa

Perkantoran pada UPTD

Panti Sosial Rehabilitasi

Tuna Sosial

261.516.000 241.673.850 92,41 98,89 Dinas Sosial

Rapat Koordinasi Kedalam

dan Keluar Daerah pada 40.000.000 40.000.000 100,00 100,00 Dinas Sosial

Page 111: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 111 -

No Uraian Urusan, Organisasi,

Program dan Kegiatan Anggaran

Realisasi

Nama PD (Rp) %

Fisik

(%)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

UPTD Panti Sosial

Rehabilitasi Tuna Sosial

Program Rehabilitasi Sosial 2.650.476.600 2.592.375.552 97,81 100,00 Dinas Sosial

Rehabilitasi Sosial Anak dan

Lanjut Usia 452.650.000 442.617.500 97,78 100,00 Dinas Sosial

Rehabilitasi Tuna Sosial dan

Korban Perdagangan Orang 403.532.000 395.841.302 98,09 100,00 Dinas Sosial

Rehabilitasi Sosial

Penyandang Disabilitas 1.794.294.600 1.753.916.750 97,75 100,00 Dinas Sosial

Program Pemberdayaan Sosial 2.154.609.000 2.040.268.102 94,69 100,00 Dinas Sosial

Pemberdayaan Sosial

Perorangan, Keluarga dan

Kelembagaan Masyarakat

1.403.329.000 1.365.858.000 97,33 100,00 Dinas Sosial

Kepahlawanan,

Keperintisan, Kejuangan,

Kesetiakawanan dan

Restorasi Sosial (K3RS)

445.499.000 378.554.502 84,97 100,00 Dinas Sosial

Penyuluhan Kesejahteraan

Sosial dan Pengelolaan

Sumber Dana Sosial

305.781.000 295.855.600 96,75 100,00 Dinas Sosial

Program Perlindungan dan

Jaminan Sosial 22.040.842.000 21.864.392.900 99,20 100,00 Dinas Sosial

Pengelolaan Data

Kemiskinan, PMKS dan

PSKS

259.275.000 256.050.000 98,76 100,00 Dinas Sosial

Perlindungan Sosial Korban

Bencana 3.078.845.000 2.935.828.500 95,35 100,00 Dinas Sosial

Jaminan Sosial Keluarga 18.702.722.000 18.672.514.400 99,84 100,00 Dinas Sosial

Program Penanganan Fakir

Miskin 1.641.000.000 1.613.675.600 98,33 100,00 Dinas Sosial

Penanganan Fakir Miskin

Perdesaan 1.297.000.000 1.283.255.600 98,94 100,00 Dinas Sosial

Penanganan Fakir Miskin

Perkotaan 197.000.000 197.000.000 100,00 100,00 Dinas Sosial

Penanganan Fakir Miskin

Daerah Pesisir dan Pulau-

Pulau Kecil

147.000.000 133.420.000 90,76 100,00 Dinas Sosial

Program Pelayanan dan

Rehabilitasi Sosial Dalam Panti 1.296.107.400 1.253.947.300 96,75 100,00 Dinas Sosial

Bimbingan Sosial dan

Pelatihan Keterampilan

pada UPTD Panti Sosial

Rehabilitasi Tuna Sosial

589.795.400 555.258.300 94,14 100,00 Dinas Sosial

Penerimaan Peserta

Bimbingan Sosial dan

Pelatihan Keterampilan

pada UPTD Panti Sosial

Rehabilitasi Tuna Sosial

706.312.000 698.689.000 98,92 100,00 Dinas Sosial

Program Pelayanan dan

Perlindungan Sosial Dalam

Panti

2.400.435.400 2.360.602.980 98,34 100,00 Dinas Sosial

Pelayanan dan Perlindungan

Sosial pada UPTD

Perlindungan Sosial

1.924.935.400 1.887.095.480 98,03 100,00 Dinas Sosial

Page 112: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 112 -

No Uraian Urusan, Organisasi,

Program dan Kegiatan Anggaran

Realisasi

Nama PD (Rp) %

Fisik

(%)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Penerimaan dan Penyaluran

pada UPTD Perlindungan

Sosial

475.500.000 473.507.500 99,58 100,00 Dinas Sosial

B. Penyelenggaraan Urusan Wajib Bukan Pelayanan Dasar.

Penyelenggaraan Urusan Wajib Bukan Pelayanan Dasar

melaksanakan 17 Urusan Bidang, 41 program dan 270 kegiatan yang

tersebar di 13 (tiga belas) Perangkat Daerah, yaitu : Badan Perencanaan

Pembangunan Daerah; Dinas Pendidikan dan Kebudayaan; Dinas

Kepemudaan dan Olahraga; Dinas Ketahanan Pangan; Dinas Ketenaga

Kerjaan dan Transmigrasi; Dinas Perhubungan; Dinas Komunikasi

Informatika, Statistik dan Persandian; Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan

Menengah; Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan; Dinas Pemberdayaan

Masyarakat dan Desa; Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan

Anak, Kependudukan dan Keluarga Berencana; Dinas Penanaman Modal

dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu; dan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan

Daerah Provinsi Banten.

Adapun Urusan Wajib Bukan Pelayanan Dasar yang dilaksanakan

oleh Pemerintah Daerah Provinsi Banten Tahun 2018, sebagai berikut :

1) Urusan Wajib Bukan Pelayanan Dasar Bidang Ketenagakerjaan.

Pada Urusan Wajib Bukan Pelayanan Dasar Bidang Ketenaga Kerjaan

didukung oleh 6 program dan 30 kegiatan yang dilaksanakan pada Dinas

Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Provinsi Banten. Pelaksanaan program

dan kegiatan dimaksud dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 0-36. Realisasi Program dan Kegiatan TA.2019 (Bidang

Ketenagakerjaan)

No Uraian Urusan, Organisasi,

Program dan Kegiatan Anggaran

Realisasi

Nama PD (Rp) %

Fisik

(%)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

KETENAGA KERJAAN 34.714.286.000 30.417.106.606 87,62

Dinas Ketenaga Kerjaan dan

Transmigrasi 34.714.286.000 30.417.106.606 87,62

Dinas Ketenaga

Kerjaan dan

Transmigrasi

Page 113: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 113 -

No Uraian Urusan, Organisasi,

Program dan Kegiatan Anggaran

Realisasi

Nama PD (Rp) %

Fisik

(%)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Program Tata Kelola

Pemerintahan 16.358.608.200 13.356.419.196 81,65 93,90

Dinas Ketenaga

Kerjaan dan

Transmigrasi

Penyusunan Laporan

Kinerja Keuangan dan

Neraca Aset

30.000.000 28.919.000 96,40 98,67

Dinas Ketenaga

Kerjaan dan

Transmigrasi

Perencanaan, Evaluasi dan

Pelaporan 193.973.000 186.451.000 96,12 100,00

Dinas Ketenaga

Kerjaan dan

Transmigrasi

Pengadaan Sarana Prasarana

Kantor 2.886.000.000 2.408.490.364 83,45 100,00

Dinas Ketenaga

Kerjaan dan

Transmigrasi

Pemeliharaan Sarana dan

Prasarana Kantor 634.140.000 600.053.000 94,62 100,00

Dinas Ketenaga

Kerjaan dan

Transmigrasi

Penyediaan Barang dan Jasa

Perkantoran 4.986.359.200 4.440.530.778 89,05 100,00

Dinas Ketenaga

Kerjaan dan

Transmigrasi

Peningkatan Kapasitas

Aparatur 120.000.000 115.818.000 96,52 100,00

Dinas Ketenaga

Kerjaan dan

Transmigrasi

Rapat Koordinasi Kedalam

dan Keluar Daerah 1.437.000.000 1.421.517.912 98,92 100,00

Dinas Ketenaga

Kerjaan dan

Transmigrasi

Penyediaan Data

Pembangunan Sektoral 188.860.000 180.945.940 95,81 100,00

Dinas Ketenaga

Kerjaan dan

Transmigrasi

Pengadaan Sarana Prasarana

Kantor pada UPTD Latihan

Kerja

1.680.510.000 1.174.659.000 69,90 73,22

Dinas Ketenaga

Kerjaan dan

Transmigrasi

Pemeliharaan Sarana dan

Prasarana Kantor pada

UPTD Latihan Kerja

500.000.000 464.102.700 92,82 100,00

Dinas Ketenaga

Kerjaan dan

Transmigrasi

Penyediaan Barang dan Jasa

Perkantoran pada UPTD

Latihan Kerja

1.500.000.000 1.246.915.365 83,13 100,00

Dinas Ketenaga

Kerjaan dan

Transmigrasi

Pelayanan Tata Usaha pada

UPTD Pengawasan

Ketenagakerjaan Kota

Cilegon dan Kota Serang

517.740.000 307.197.663 59,33 92,33

Dinas Ketenaga

Kerjaan dan

Transmigrasi

Pelayanan Tata Usaha pada

UPTD Pengawasan

Ketenagakerjaan Kabupaten

Serang, Kabupaten

Pandeglang dan Kabupaten

Lebak

700.000.000 247.618.212 35,37 53,91

Dinas Ketenaga

Kerjaan dan

Transmigrasi

Pelayanan Tata Usaha pada

UPTD Pengawasan

Ketenagakerjaan Kabupaten

Tangerang

685.676.000 344.746.428 50,28 90,44

Dinas Ketenaga

Kerjaan dan

Transmigrasi

Page 114: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 114 -

No Uraian Urusan, Organisasi,

Program dan Kegiatan Anggaran

Realisasi

Nama PD (Rp) %

Fisik

(%)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Pelayanan Tata Usaha pada

UPTD Pengawasan

Ketenagakerjaan Kota

Tangerang dan Kota

Tangerang Selatan

298.350.000 188.453.834 63,17 100,00

Dinas Ketenaga

Kerjaan dan

Transmigrasi

Program Pelatihan dan

Peningkatan Produktivitas

Tenaga Kerja

2.808.484.000 2.667.807.870 94,99 100,00

Dinas Ketenaga

Kerjaan dan

Transmigrasi

Peningkatan Pelatihan dan

Pemagangan 1.627.484.000 1.559.460.000 95,82 100,00

Dinas Ketenaga

Kerjaan dan

Transmigrasi

Pengembangan

Produktivitas Tenaga Kerja 691.000.000 659.185.870 95,40 100,00

Dinas Ketenaga

Kerjaan dan

Transmigrasi

Pengembangan

Kelembagaan dan

Akreditasi

490.000.000 449.162.000 91,67 100,00

Dinas Ketenaga

Kerjaan dan

Transmigrasi

Program Peningkatan

Hubungan Industri dan

Jaminan Sosial Ketenagakerjaan

3.711.944.000 3.551.889.000 95,69 100,00

Dinas Ketenaga

Kerjaan dan

Transmigrasi

Peningkatan Kapasitas

Kelembagaan Tenaga Kerja 1.236.074.000 1.204.944.000 97,48 100,00

Dinas Ketenaga

Kerjaan dan

Transmigrasi

Peningkatan

Pemasyarakatan Hubungan

Industrial dan Syarat Kerja

832.000.000 749.225.000 90,05 100,00

Dinas Ketenaga

Kerjaan dan

Transmigrasi

Penyiapan Pelaksanaan

Penetapan UMP 1.643.870.000 1.597.720.000 97,19 100,00

Dinas Ketenaga

Kerjaan dan

Transmigrasi

Program Pengawasan

Ketenagakerjaan 3.552.008.200 3.189.963.000 89,81 100,00

Dinas Ketenaga

Kerjaan dan

Transmigrasi

Peningkatan Pengawasan

Norma Keselamatan dan

Kesehatan Kerja (K3)

1.000.000.000 901.239.000 90,12 100,00

Dinas Ketenaga

Kerjaan dan

Transmigrasi

Peningkatan Pengawasan

Norma Kerja 975.910.000 809.790.000 82,98 100,00

Dinas Ketenaga

Kerjaan dan

Transmigrasi

Pengawasan

Ketenagakerjaan 1.200.000.000 1.181.759.000 98,48 100,00

Dinas Ketenaga

Kerjaan dan

Transmigrasi

Peningkatan Penegakan

Hukum Ketenagakerjaan 376.098.200 297.175.000 79,02 100,00

Dinas Ketenaga

Kerjaan dan

Transmigrasi

Program Penempatan Tenaga

Kerja dan Transmigrasi 2.368.626.000 2.200.438.500 92,90 100,00

Dinas Ketenaga

Kerjaan dan

Transmigrasi

Penyebarluasan dan

Pengembangan Pasar Kerja 628.626.000 568.273.000 90,40 100,00

Dinas Ketenaga

Kerjaan dan

Transmigrasi

Page 115: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 115 -

No Uraian Urusan, Organisasi,

Program dan Kegiatan Anggaran

Realisasi

Nama PD (Rp) %

Fisik

(%)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Pembinaan dan Penempatan

Tenaga Kerja 1.290.000.000 1.228.753.500 95,25 100,00

Dinas Ketenaga

Kerjaan dan

Transmigrasi

Penyiapan, Penempatan dan

Pembinaan Transmigrasi 450.000.000 403.412.000 89,65 100,00

Dinas Ketenaga

Kerjaan dan

Transmigrasi

Program Pelayanan Pelatihan

Tenaga Kerja Industri 5.914.615.600 5.450.589.040 92,15 100,00

Dinas Ketenaga

Kerjaan dan

Transmigrasi

Pendidikan dan Pelatihan

Keterampilan Bagi Pencari

Kerja

5.563.638.600 5.146.044.040 92,49 100,00

Dinas Ketenaga

Kerjaan dan

Transmigrasi

Pengembangan dan

Pemasaran Peserta Latihan

Kerja

350.977.000 304.545.000 86,77 100,00

Dinas Ketenaga

Kerjaan dan

Transmigrasi

Permasalahan dan Solusi

Permasalahan dan Solusi pada Urusan Wajib Bukan Pelayanan Dasar

Bidang Ketenaga Kerjaan yang dilaksanakan oleh Dinas Ketenaga Kerjaan

dan Transmigrasi Provinsi Banten, adalah:

a). Permasalahan

1. Kegiatan Pengadaan Sarana dan Prasarana Kantor pada

pekerjaan Pengadaan Bangunan Tempat Pertemuan terdapat

efisiensi SPK Pembangunan Audotarium sebesar

Rp.392.386.500,-;

2. Sisa anggaran sebesar Rp.416.380.222,- pada Pekerjaan

Penyediaan Operasional Jasa Perkantoran untuk pelaksanaan

Banten Fair tidak dapat dilaksanakan;

3. Kegiatan Pengadaan Sarana dan Prasarana Kantor Balai Latihan

Kerja Industri pada pekerjaan pengadaan travo tidak dapat

dilaksanakan akibat belum masuk dalam RKBMD Tahun 2019,

dan atas masukan dan saran dari Dinas Perumahan Rakyat dan

Kawasan Permukiman atas kecukupan daya;

4. Pada beberapa kegiatan terkait dengan Perjalanan Dinas Keluar

Daerah tidak dapat dilaksanakan, setelah koordinasi dengan

inspektorat;

Page 116: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 116 -

b). Solusi

1. Pengadaan Sarana dan Prasarana Kantor, Adanya Efesiensi

Kontrak Berdasarkan Analisa HPS Satgas BPKP dari Anggaran

Pagu Rp. 2.2 M Menadi Rp. 1.8 M;

2. Tidak Menganggarkan kembali untuk bantuan Banten Expo

(Banten Fair);

3. Telah dilaksanakan Koordinasi dengan Dinas Perkim, bahwa

tidak diperlukannya Travo dikarenakan sudah tersedianya

fasilitasi atas kecukupan daya listrik;

4. Pelaksanaan Perjalanan Dinas Luar Daerah (Study Banding)

pada UPTD Pengawasan Ketenagakerjaan, untuk peralanan

dinas luar daerah akan di anggarkan di kantor induk;

5. Pelaksanaan Perjalanan Dinas Luar Daerah (Study Banding)

pada UPTD Pengawasan Ketenagakerjaan, untuk peralanan

dinas luar daerah akan di anggarkan di kantor induk;

2) Urusan Wajib Bukan Pelayanan Dasar Bidang Pemberdayaan

Perempuan dan Perlindungan Anak.

Pada Urusan Wajib Bukan Pelayanan Dasar Bidang Pemberdayaan

Perempuan dan Perlindungan Anak didukung oleh 3 program dan 15

kegiatan yang dilaksanakan pada Dinas Pemberdayaan Perempuan,

Perlindungan Anak, Kependudukan dan Keluarga Berencana Provinsi

Banten. Pelaksanaan program dan kegiatan dimaksud dapat dilihat pada

tabel di bawah ini:

Tabel 0-37 Realisasi Program dan Kegiatan TA.2019 (Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak)

No Uraian Urusan, Organisasi,

Program dan Kegiatan Anggaran

Realisasi

Nama PD (Rp) %

Fisik

(%)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

PEMBERDAYAAN

PEREMPUAN DAN

PERLINDUNGAN ANAK

11.857.754.400 10.929.829.119 92,17

Dinas Pemberdayaan

Perempuan, Perlindungan

Anak, Kependudukan dan

Keluarga Berencana

11.857.754.400 10.929.829.119 92,17

Dinas

Pemberdayaan

Perempuan,

Perlindungan

Anak,

Kependudukan

dan Keluarga

Berencana

Program Tata Kelola

Pemerintahan 4.976.613.550 4.302.480.269 86,45 93,72

Dinas

Pemberdayaan

Perempuan,

Perlindungan

Page 117: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 117 -

No Uraian Urusan, Organisasi,

Program dan Kegiatan Anggaran

Realisasi

Nama PD (Rp) %

Fisik

(%)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Anak,

Kependudukan

dan Keluarga

Berencana

Penyusunan Laporan

Kinerja Keuangan dan

Neraca Aset

108.578.000 92.960.690 85,62 100,00

Dinas

Pemberdayaan

Perempuan,

Perlindungan

Anak,

Kependudukan

dan Keluarga

Berencana

Perencanaan, Evaluasi dan

Pelaporan 233.183.800 225.026.400 96,50 94,17

Dinas

Pemberdayaan

Perempuan,

Perlindungan

Anak,

Kependudukan

dan Keluarga

Berencana

Pengadaan Sarana

Prasarana Kantor 1.516.523.600 1.387.206.192 91,47 90,74

Dinas

Pemberdayaan

Perempuan,

Perlindungan

Anak,

Kependudukan

dan Keluarga

Berencana

Pemeliharaan Sarana dan

Prasarana Kantor 520.150.000 306.413.952 58,91 90,94

Dinas

Pemberdayaan

Perempuan,

Perlindungan

Anak,

Kependudukan

dan Keluarga

Berencana

Penyediaan Barang dan Jasa

Perkantoran 1.844.630.950 1.560.151.194 84,58 100,00

Dinas

Pemberdayaan

Perempuan,

Perlindungan

Anak,

Kependudukan

dan Keluarga

Berencana

Peningkatan Kapasitas

Aparatur 31.489.000 28.489.000 90,47 88,67

Dinas

Pemberdayaan

Perempuan,

Perlindungan

Anak,

Kependudukan

dan Keluarga

Berencana

Rapat Koordinasi Kedalam

dan Keluar Daerah 468.067.000 458.268.841 97,91 95,31

Dinas

Pemberdayaan

Perempuan,

Perlindungan

Anak,

Kependudukan

dan Keluarga

Berencana

Page 118: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 118 -

No Uraian Urusan, Organisasi,

Program dan Kegiatan Anggaran

Realisasi

Nama PD (Rp) %

Fisik

(%)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Peningkatan Pengelolaan

Kearsipan dan Pelayanan

Perpustakaan

20.000.000 18.608.000 93,04 100,00

Dinas

Pemberdayaan

Perempuan,

Perlindungan

Anak,

Kependudukan

dan Keluarga

Berencana

Penyediaan Data dan

Informasi Pembangunan 233.991.200 225.356.000 96,31 83,66

Dinas

Pemberdayaan

Perempuan,

Perlindungan

Anak,

Kependudukan

dan Keluarga

Berencana

Program Pemberdayaan

Perempuan dan Keluarga

Sejahtera

3.805.205.850 3.583.688.350 94,18 96,38

Dinas

Pemberdayaan

Perempuan,

Perlindungan

Anak,

Kependudukan

dan Keluarga

Berencana

Perencanaan dan

penyediaan data gender dan

anak

563.532.000 540.188.000 95,86 100,00

Dinas

Pemberdayaan

Perempuan,

Perlindungan

Anak,

Kependudukan

dan Keluarga

Berencana

Peningkatan kualitas hidup

perempuan 1.822.416.000 1.685.227.500 92,47 89,14

Dinas

Pemberdayaan

Perempuan,

Perlindungan

Anak,

Kependudukan

dan Keluarga

Berencana

Peningkatan kualitas

keluarga 1.419.257.850 1.358.272.850 95,70 100,00

Dinas

Pemberdayaan

Perempuan,

Perlindungan

Anak,

Kependudukan

dan Keluarga

Berencana

Program Peningkatan Kualitas

Hidup dan Perlindungan

Perempuan dan Anak

3.075.935.000 3.043.660.500 98,95 99,26

Dinas

Pemberdayaan

Perempuan,

Perlindungan

Anak,

Kependudukan

dan Keluarga

Berencana

Page 119: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 119 -

No Uraian Urusan, Organisasi,

Program dan Kegiatan Anggaran

Realisasi

Nama PD (Rp) %

Fisik

(%)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Peningkatan pencegahan

kekerasan terhadap

perempuan

1.536.855.000 1.519.098.500 98,84 97,79

Dinas

Pemberdayaan

Perempuan,

Perlindungan

Anak,

Kependudukan

dan Keluarga

Berencana

Perlindungan dan

peningkatan tumbuh

kembang anak

1.006.030.000 995.112.000 98,91 100,00

Dinas

Pemberdayaan

Perempuan,

Perlindungan

Anak,

Kependudukan

dan Keluarga

Berencana

Perlindungan khusus

terhadap anak 533.050.000 529.450.000 99,32 100,00

Dinas

Pemberdayaan

Perempuan,

Perlindungan

Anak,

Kependudukan

dan Keluarga

Berencana

Permasalahan dan Solusi

Permasalahan dan Solusi pada Urusan Wajib Bukan Pelayanan

Dasar Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak yang

dilaksanakan oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak,

Kependudukan dan Keluarga Berencana Provinsi Banten, adalah:

a). Permasalahan

1. Kegiatan Perlindungan dan Peningkatan Tumbuh Kembang Anak

pada Pelaksanaa Pekerjaan Pelatihan Pengasuhan Anak bagi

Pengelola Pondok Pesantren sebagian SDM Pondok Pesantren

belum memahami pola pengasuhan anak berbasis KHA;

2. Pekerjaan Pembinaan dan pengawasan pelaksanaan KLA tingkat

Provinsi dan kabupaten/kota terkendala pada beberapa OPD

terkait KLA di Kab/Kota belum memahami pentingnya program

pembangunan yang mengintegrasikan sumberdaya pembangunan

dengan mempertimbangkan hak dan kebutuhan anak.

b). Solusi

1. Pelatihan Pengasuhan Anak bagi Pengelola Pondok Pesantren

harus dilakukan Pembinaan pengetahuan pola pengasuhan anak

berbasis Konvensi Hak Anak (KHA) melalui pelatihan maupun

bintek;

Page 120: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 120 -

2. Bagi OPD yang belum memahami pentingnya program

pembangunan terkait KLA di kabupaten/kota perlu dilakukan

pelatihan maupun bintek.

3) Urusan Wajib Bukan Pelayanan Dasar Bidang Pangan.

Pada Urusan Wajib Bukan Pelayanan Dasar Bidang Pangan didukung

oleh 4 program dan 22 kegiatan yang dilaksanakan pada Dinas Ketahanan

Pangan Provinsi Banten. Pelaksanaan program dan kegiatan dimaksud

dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 0-38 Realisasi Program dan Kegiatan TA.2019 (Bidang Pangan)

No Uraian Urusan, Organisasi,

Program dan Kegiatan Anggaran

Realisasi

Nama PD (Rp) %

Fisik

(%)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

PANGAN 12.982.231.000 11.643.582.155 89,69

Dinas Ketahanan Pangan 12.982.231.000 11.643.582.155 89,69 Dinas Ketahanan

Pangan

Program Tata Kelola

Pemerintahan 6.058.364.775 5.310.409.087 87,65 100,00

Dinas Ketahanan

Pangan

Penyusunan Laporan

Kinerja Keuangan dan

Neraca Aset

80.030.000 76.530.000 95,63 100,00 Dinas Ketahanan

Pangan

Perencanaan, Evaluasi dan

Pelaporan 149.935.000 148.435.000 99,00 100,00

Dinas Ketahanan

Pangan

Pengadaan Sarana Prasarana

Kantor 1.099.811.275 1.051.568.900 95,61 100,00

Dinas Ketahanan

Pangan

Pemeliharaan Sarana dan

Prasarana Kantor 1.331.275.000 1.301.204.800 97,74 100,00

Dinas Ketahanan

Pangan

Penyediaan Barang dan Jasa

Perkantoran 2.438.663.500 1.999.622.794 82,00 100,00

Dinas Ketahanan

Pangan

Peningkatan Kapasitas

Aparatur 87.520.000 84.720.000 96,80 100,00

Dinas Ketahanan

Pangan

Rapat Koordinasi Kedalam

dan Keluar Daerah 645.400.000 424.541.993 65,78 100,00

Dinas Ketahanan

Pangan

Peningkatan Pengelolaan

Kearsipan dan Pelayanan

Perpustakaan

15.000.000 14.780.000 98,53 100,00 Dinas Ketahanan

Pangan

Penyediaan Data

Pembangunan Sektoral 160.730.000 159.930.000 99,50 100,00

Dinas Ketahanan

Pangan

Pelayanan Tata Usaha pada

UPTD Sertifikasi Mutu dan

Keamanan Pangan

50.000.000 49.075.600 98,15 100,00 Dinas Ketahanan

Pangan

Program Peningkatan

Ketahanan Pangan 2.194.270.225 1.825.514.100 83,19 90,36

Dinas Ketahanan

Pangan

Pengelolaan Ketersediaan

Pangan Daerah 238.352.000 232.009.500 97,34 100,00

Dinas Ketahanan

Pangan

Pengelolaan Sumberdaya

Pangan 668.550.000 645.426.600 96,54 100,00

Dinas Ketahanan

Pangan

Page 121: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 121 -

No Uraian Urusan, Organisasi,

Program dan Kegiatan Anggaran

Realisasi

Nama PD (Rp) %

Fisik

(%)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Pembinaan dan Penanganan

Kerawanan Pangan 947.243.000 845.793.000 89,29 100,00

Dinas Ketahanan

Pangan

Peningkatan Kapasitas

Dewan Ketahanan Pangan

Daerah Provinsi Banten

340.125.225 102.285.000 30,07 61,43 Dinas Ketahanan

Pangan

Program Peningkatan

Keterjangkauan Pangan 2.176.796.000 2.034.539.000 93,46 100,00

Dinas Ketahanan

Pangan

Pengelolaan Penataan Harga

Pasar 351.895.000 341.603.000 97,08 100,00

Dinas Ketahanan

Pangan

Pengelolaan dan

Pengembangan Cadangan

Pangan

920.196.000 872.851.000 94,85 100,00 Dinas Ketahanan

Pangan

Pengelolaan dan

Pengembangan Distribusi

Pangan

904.705.000 820.085.000 90,65 100,00 Dinas Ketahanan

Pangan

Program Perlindungan

Konsumen Pangan 2.552.800.000 2.473.119.968 96,88 100,00

Dinas Ketahanan

Pangan

Pembinaan dan

Pengembangan Konsumsi

Pangan

1.140.557.000 1.101.425.168 96,57 100,00 Dinas Ketahanan

Pangan

Pembinaan dan

Pengembangan Diversifikasi

Pangan

653.568.000 643.311.000 98,43 100,00 Dinas Ketahanan

Pangan

Pembinaan dan Pengawasan

Keamanan Pangan 453.501.500 444.279.800 97,97 100,00

Dinas Ketahanan

Pangan

Sertifikasi dan Pengujian

Mutu Pangan pada UPTD

Sertifikasi Mutu dan

Keamanan Pangan

231.625.500 216.454.000 93,45 100,00 Dinas Ketahanan

Pangan

Pelayanan Teknis Kemanan

Pangan pada UPTD

Sertifikasi Mutu dan

Keamanan Pangan

73.548.000 67.650.000 91,98 100,00 Dinas Ketahanan

Pangan

Permasalahan dan Solusi

Permasalahan dan Solusi pada Urusan Wajib Bukan Pelayanan

Dasar Bidang Pangan yang dilaksanakan oleh Dinas Ketahanan Pangan

Provinsi Banten, adalah:

a). Permasalahan

1. Kegiatan Penyediaan Barang dan Jasa Perkantoran terkendala

pada kegiatan event Banten Expo tidak dapat terserap, hal ini

disebabkan OPD tidak diperbolehkan untuk menggunakan

anggaran dari APBD;

Page 122: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 122 -

2. Kegiatan Peningkatan Kapasitas Dewan Ketahanan Pangan

Daerah Provinsi Banten terkendala karena :

- Agenda penilaian Adhykarya Pangan Nursantara (APN)

Tahun 2019 secara nasioanal tidak dilaksanakan;

- Rencana Pelaksanaan HPS Tingkat Provinsi Banten,

waktunya berbarengan dengan pelaksanaan HPS Tingkat

Nasional, sehingga pelaksanaan HPS Tingkat Provinsi

Banten dibatalkan;

- Keterbatasan personil pengelola Dewan Ketahanan Pangan

Provinsi Banten.

b). Solusi

1. Daya dukung wilayah Provinsi Banten dalam menyediakan bagi

penduduknya pada tahun 2019 adalah sebesar 41,8% dari AKE

atau setara dengan 1.004 kkal/kapita/hari. Adapun

ketersediaan protein sebesar 31,19 g/kap/hari (49,5% AKP).

Kualitas (keanekaragaman) pangan yang dapat disediakan

secara mandiri oleh Provinsi Banten yaitu sebesar 42,81 dari

skor maksimal 100. Hasil analisis menunjukkan bahwa Provinsi

Banten belum dapat menyediakan pangan dari hasil produksi

daerah baik dalam hal kuantitas maupun kualitasnya. Hasil

analisis ketersediaan menunjukkan bahwa penyediaan pangan

di Provinsi Banten selain bertumpu pada produksi sendiri juga

ditopang oleh pasokan dari daerah lain (impor);

Berdasarkan data produksi, cadangan pangan dan estimasi

ekspor-impor diperoleh hasil situasi ketersediaan pangan di

Provinsi Banten Tahun 2019 yaitu ketersediaan energi sebesar

2.593 kkal/kap/hari atau 108,1% AKE dan ketersediaan protein

84,94 g/kap/hari atau 134,82 % AKP. Pangan yang tersedia di

Provinsi Banten sudah cukup beragam dengan skor PPH sebesar

93,17. Pangan yang sudah mencapai skor PPH maksimum

adalah padi-padian (25,0), pangan hewani (20,61), serta pangan

minyak dan lemak (5,0) serta sayur dan buah (30). Pangan yang

belum mencapai skor PPH maksimum adalah umbi-umbian (1,4

dari 2,5), pangan hewani (20,61 dari 24), buah biji berminyak

(0,1 dari 1), serta gula (1,06 dari 2,5). Penyebab belum

terpenuhinya ketersediaan pangan secara mandiri disebabkan

antara lain :

Page 123: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 123 -

a. Tingginya alih fungsi lahan dari pertanian ke non

pertanian (perumahan, industri, dll);

b. Degradasi sumber daya lahan dan air;

c. Bencana alam dan bencana sosial

Upaya yang perlu dilakukan ke depan dalam rangka pemenuhan

ketersediaan pangan antara lain :

a. Mengembangkan produksi pangan yang bertumpu pada

sumberdaya, kelembagaan, dan budaya lokal;

b. Mengembangkan efisiensi sistem usaha pangan;

c. Mengembangkan sarana, prasarana, dan teknologi untuk

produksi, penanganan pasca panen, pengolahan dan

penyimpanan pangan;

d. Membangun, merehabilitasi dan mengembangkan

prasarana produksi pangan;

e. Mempertahankan dan mengembangkan lahan produktif;

f. Membangun kawasan sentra produksi pangan.

2. Aspek Keterjangkauan/Akses Pangan adalah kemampuan

rumahtangga untuk secara periodik memenuhi sejumlah

pangan yang dibutuhkan. Kemampuan tersebut, terutama

dipengaruhi oleh daya beli, yang ditentukan oleh besarnya

pendapatan dan harga pangan. Hanya saja, keterjangkauan

terhadap pangan ini terkendala oleh lokasi pembelian pangan.

Capaian keterjangkauan/Akses pangan di tahun 2019

berdasarkan data yang diolah sementara sebesar 82,19% dari

target 85,5 % atau baru mencapai 96,13%.

Pemecahan masalah antara lain melalui :

a. Peningkatan aksesibitas dan infrastruktur pangan di

daerah;

b. Penguatan kelembagaan lembaga distribusi pangan

masyarakat;

3. Tingkat capaian pemanfaatan pangan masih pada tahun 2019

baru mencapai 77,84% dari target 90% atau baru 86,49%, hal

ini disebabkan antara lain :

a. Tingkat Kosumsi Pangan Masyarakat

- Masih endanya tingkat keberagaman (diversifikasi)

konsumsi pangan masyarakat;

Page 124: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 124 -

- Kurangnya promosi akan pentingnya konsumen

pangan yang beragam, bergizi, seimbang dan aman

(B2SA);

b. Pengawasan Keamanan Pangan Segar Asal Tumbuhan

(PSAT)

- Kurangnya tenaga fungsional uji mutu hasil pangan

segar asal tumbuha (PSAT) yang ada, sampai dengan

tahun 2019 Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Banten

baru memiliki 1 (satu) orang tenaga fungsional

Pengawas Mutu Hasil Pertanian;

- Sampai saat ini Provinsi Banten belum memiliki

Laboratorium pengujian pangan segar asal tumbuhan

(PSAT) sendiri.

c. Pemecahan atas permaslahan tersebut antara lain

melalui :

- Meningkatkan promosi dan sosialisasi pola konsumsi

dan beragam, bergizi, sehat dan aman (B2SA) ke

semua lapisan masyarakat;

- Pembinaan dan pengawasan kepada pelaku utama

(petani) terkait perilaku tanam yang sehat tanpa

menggunakan pestisida yang melebihi ambang batas

yang dianjurkan;

- Pengawasan di tingkat pelaku usaha PSAT, melalui uji

sampel dan uji lab PSAT;

- Meningkatkan surveilance atas pelaku usaha/petani

yang sudah memiliki sertifikat prima 2-3 maupun

produk PSAT yang sudah teregistrasi secara ketat dan

kontinyu;

- Penguatan kelembagaan dan SDM pengawas mutu

pangan .

4) Urusan Wajib Bukan Pelayanan Dasar Bidang Lingkungan Hidup.

Pada Urusan Wajib Bukan Pelayanan Dasar Bidang Lingkungan

Hidup didukung oleh 2 program dan 37 kegiatan yang dilaksanakan pada

Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Banten. Pelaksanaan

program dan kegiatan dimaksud dapat dilihat tabel di bawah ini:

Page 125: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 125 -

Tabel 0-39 Realisasi Program dan Kegiatan TA.2019 (Bidang Lingkungan Hidup)

No Uraian Urusan, Organisasi,

Program dan Kegiatan Anggaran

Realisasi

Nama PD (Rp) %

Fisik

(%)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

LINGKUNGAN HIDUP 19.027.837.000 18.366.324.038 96,52

Dinas Lingkungan Hidup dan

Kehutanan 19.027.837.000 18.366.324.038 96,52

Dinas Lingkungan

Hidup dan

Kehutanan

Program Tata Kelola

Pemerintahan 13.672.937.000 13.305.458.805 97,31 100,00

Dinas Lingkungan

Hidup dan

Kehutanan

Penyusunan Laporan

Kinerja Keuangan dan

Neraca Aset

64.000.000 64.000.000 100,00 100,00

Dinas Lingkungan

Hidup dan

Kehutanan

Perencanaan, Evaluasi dan

Pelaporan 295.000.000 282.861.350 95,89 100,00

Dinas Lingkungan

Hidup dan

Kehutanan

Pengadaan Sarana Prasarana

Kantor 481.000.000 476.160.900 98,99 100,00

Dinas Lingkungan

Hidup dan

Kehutanan

Pemeliharaan Sarana dan

Prasarana Kantor 1.665.516.000 1.636.817.784 98,28 100,00

Dinas Lingkungan

Hidup dan

Kehutanan

Penyediaan Barang dan Jasa

Perkantoran 6.291.321.000 6.134.683.382 97,51 100,00

Dinas Lingkungan

Hidup dan

Kehutanan

Peningkatan Kapasitas

Aparatur 113.000.000 113.000.000 100,00 100,00

Dinas Lingkungan

Hidup dan

Kehutanan

Rapat Koordinasi Kedalam

dan Keluar Daerah 200.000.000 199.812.750 99,91 100,00

Dinas Lingkungan

Hidup dan

Kehutanan

Peningkatan Pengelolaan

Kearsipan dan Pelayanan

Perpustakaan

30.000.000 30.000.000 100,00 100,00

Dinas Lingkungan

Hidup dan

Kehutanan

Penyediaan Data

Pembangunan Sektoral 168.000.000 166.163.000 98,91 100,00

Dinas Lingkungan

Hidup dan

Kehutanan

Pengadaan Sarana Prasarana

Kantor pada UPT

Laboratorium Lingkungan

1.137.021.400 1.112.869.100 97,88 100,00

Dinas Lingkungan

Hidup dan

Kehutanan

Pemeliharaan Sarana dan

Prasarana Kantor pada UPT

Laboratorium Lingkungan

609.925.000 606.713.859 99,47 100,00

Dinas Lingkungan

Hidup dan

Kehutanan

Penyediaan Barang dan Jasa

Perkantoran pada UPT

Laboratorium Lingkungan

457.353.600 444.577.000 97,21 100,00

Dinas Lingkungan

Hidup dan

Kehutanan

Rapat Koordinasi Kedalam

dan Keluar Daerah pada

UPT Laboratorium

Lingkungan

20.000.000 19.970.783 99,85 100,00

Dinas Lingkungan

Hidup dan

Kehutanan

Page 126: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 126 -

No Uraian Urusan, Organisasi,

Program dan Kegiatan Anggaran

Realisasi

Nama PD (Rp) %

Fisik

(%)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Pengadaan Sarana Prasarana

Kantor pada UPTD

Sertifikasi dan Perbenihan

Tanaman Hutan

50.000.000 47.195.297 94,39 100,00

Dinas Lingkungan

Hidup dan

Kehutanan

Pemeliharaan Sarana dan

Prasarana Kantoran pada

UPTD Sertifikasi dan

Perbenihan Tanaman Hutan

120.000.000 110.772.440 92,31 100,00

Dinas Lingkungan

Hidup dan

Kehutanan

Penyediaan Barang dan Jasa

Perkantoran pada UPTD

Sertifikasi dan Perbenihan

Tanaman Hutan

194.360.000 177.341.679 91,24 100,00

Dinas Lingkungan

Hidup dan

Kehutanan

Rapat Koordinasi Kedalam

dan Keluar Daerah pada

UPTD Sertifikasi dan

Perbenihan Tanaman Hutan

25.640.000 24.576.000 95,85 100,00

Dinas Lingkungan

Hidup dan

Kehutanan

Pengadaan Sarana Prasarana

Kantor pada Cabang Dinas

LHK Wilayah Lebak dan

Tangerang

107.700.000 91.440.500 84,90 100,00

Dinas Lingkungan

Hidup dan

Kehutanan

Pemeliharaan Sarana dan

Prasarana Kantoran pada

Cabang Dinas LHK

Wilayah Lebak dan

Tangerang

110.100.000 105.997.500 96,27 100,00

Dinas Lingkungan

Hidup dan

Kehutanan

Penyediaan Barang dan Jasa

Perkantoran pada Cabang

Dinas LHK Wilayah Lebak

dan Tangerang

460.000.000 423.570.542 92,08 100,00

Dinas Lingkungan

Hidup dan

Kehutanan

Rapat Koordinasi Kedalam

dan Keluar Daerah pada

Cabang Dinas LHK

Wilayah Lebak dan

Tangerang

55.000.000 54.910.000 99,84 100,00

Dinas Lingkungan

Hidup dan

Kehutanan

Pengadaan Sarana Prasarana

Kantor pada Cabang Dinas

LHK Wilayah Pandeglang,

Serang dan Cilegon

70.000.000 64.103.800 91,58 100,00

Dinas Lingkungan

Hidup dan

Kehutanan

Pemeliharaan Sarana dan

Prasarana Kantoran pada

Cabang Dinas LHK Wilayah

Pandeglang, Serang dan

Cilegon

130.000.000 129.851.800 99,89 100,00

Dinas Lingkungan

Hidup dan

Kehutanan

Penyediaan Barang dan Jasa

Perkantoran pada pada

Cabang Dinas LHK Wilayah

Pandeglang, Serang dan

Cilegon

325.000.000 320.823.708 98,71 100,00

Dinas Lingkungan

Hidup dan

Kehutanan

Page 127: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 127 -

No Uraian Urusan, Organisasi,

Program dan Kegiatan Anggaran

Realisasi

Nama PD (Rp) %

Fisik

(%)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Rapat Koordinasi Kedalam

dan Keluar Daerah pada

pada Cabang Dinas LHK

Wilayah Pandeglang, Serang

dan Cilegon

45.000.000 42.350.000 94,11 100,00

Dinas Lingkungan

Hidup dan

Kehutanan

Pengadaan Sarana Prasarana

Kantor pada UPTD

Pengelolaan Taman Hutan

Raya Banten (TAHURA)

135.000.000 127.389.600 94,36 100,00

Dinas Lingkungan

Hidup dan

Kehutanan

Pemeliharaan Sarana dan

Prasarana Kantoran pada

UPTD Pengelolaan Taman

Hutan Raya Banten

(TAHURA)

155.000.000 150.223.000 96,92 100,00

Dinas Lingkungan

Hidup dan

Kehutanan

Penyediaan Barang dan Jasa

Perkantoran pada UPTD

Pengelolaan Taman Hutan

Raya Banten (TAHURA)

138.000.000 128.089.131 92,82 100,00

Dinas Lingkungan

Hidup dan

Kehutanan

Rapat Koordinasi Kedalam

dan Keluar Daerah pada

UPTD Pengelolaan Taman

Hutan Raya Banten

(TAHURA)

20.000.000 19.193.900 95,97 100,00

Dinas Lingkungan

Hidup dan

Kehutanan

Program Pengendalian

Pencemaran Lingkungan Hidup 5.354.900.000 5.060.865.233 94,51 99,48

Dinas Lingkungan

Hidup dan

Kehutanan

Pengendalian Pencemaran

dan Kerusakan Lingkungan

hidup

503.000.000 497.851.300 98,98 100,00

Dinas Lingkungan

Hidup dan

Kehutanan

Pengelolaan Sampah dan

Limbah B3 1.654.000.000 1.579.144.695 95,47 100,00

Dinas Lingkungan

Hidup dan

Kehutanan

Pemeliharaan Lingkungan

Hidup 810.000.000 702.293.040 86,70 95,83

Dinas Lingkungan

Hidup dan

Kehutanan

Perencanaan dan pengkajian

dampak lingkungan hidup 330.000.000 327.884.000 99,36 100,00

Dinas Lingkungan

Hidup dan

Kehutanan

Pelayanan pengaduan dan

penegakan hukum 355.000.000 322.330.350 90,80 100,00

Dinas Lingkungan

Hidup dan

Kehutanan

Peningkatan kapasitas

lingkungan hidup 745.000.000 717.253.200 96,28 100,00

Dinas Lingkungan

Hidup dan

Kehutanan

Peningkatan Jaminan Mutu

Laboratorium Lingkungan 275.000.000 260.514.426 94,73 100,00

Dinas Lingkungan

Hidup dan

Kehutanan

Pengujian dan analisa

laboratorium lingkungan 682.900.000 653.594.222 95,71 100,00

Dinas Lingkungan

Hidup dan

Kehutanan

Page 128: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 128 -

Permasalahan dan Solusi

Permasalahan dan Solusi pada Urusan Wajib Bukan Pelayanan Dasar

Bidang Lingkungan Hidup yang dilaksanakan oleh Dinas Lingkungan

Hidup dan Kehutanan Provinsi Banten, adalah:

a). Permasalahan

1. Terbatasnya jumlah dan kualitas SDM bidang lingkungan dalam

pelaksanaan beberapa kegiatan bidang lingkungan hidup seperti

dalam kegiatan penanganan kasus-kasus pencemaran dan

perusakan lingkungan;

2. Terbatasnya kewenangan provinsi sehingga penanganan kasus

belum maksimal serta kurangnya koordinasi dengan instansi

lingkungan hidup di tingkat kabupaten/kota serta koordinasi dan

sinkroniasi data dalam menunjang pelaksanaan kegiatan dengan

stakeholder lain yang belum optimal;

3. Masih adanya proses pelaksanaan pengadaan barang dan jasa

yang tidak tepat waktu (tidak sesuai dengan waktu perencanaan)

sehingga masih terdapat kegiatan yang mengalaml sedikit

keterlambatan dalam hal pelaksanaan kegiatannya;

4. Masih minimnya SDM pada UPTD dan Cabang Dinas yang

menangani perencanaan dan petugas teknis sehingga beberapa

kegiatan mengalami keterlambatan dalam pelaksanaan kegiatan

dan pelaporan;

5. Pada Kegiatan Pemeliharaan lingkungan Hidup terkait

pengembangan pusat mangrove masih terkendala karena belum

terealisasikannya MoU (Perjanjian Kerjasama) terkait penyediaan

lahan di Kota Serang yang akan digunakan sebagai lahan

pengembangan mangrove center di Provinsi Banten.

b). Solusi

1. Melaksanakan upaya peningkatan kuantitas SDM dan

mengoptimalkan SDM yang ada sesuai kapasitas teknisnya serta

mengikutsertakan/mengirim SDM yang ada untuk mengikuti

diklat diklat teknis terkait;

2. Meningkatkan koordinasì dan sosialisasi terkait kelengkapan

administrasi pengaduan sehingga dapat ditindaklanjuti,

Page 129: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 129 -

melaksanakan upaya-upaya koordinasi dengan stakeholder

terkaìt dan peningkatan jumlah anggaran, melakukan koordinasi

dengan instansi terkait dikabupaten/kota serta instasi vertical

lainya ditingkat pusat;

3. Proses persiapan yang lebih baik lagi dalam perencanaan

pengadaan barang dan jasa dan pelaksanaannya serta

penìngkatan koordinasi dengan pelaksana kegiatan (pihak ketiga)

kepada para pelaksana teknis kegiatan kedepan perlu

memperhatikan dan mengacu pada Rencana Operasional

Kegiatan (ROK) yang telah dibuat;

4. Melaksanakan/mengusulkan tambahan tenaga Pecencanaan dan

administrasi serta tenaga teknis di UPTD dan Cabang Dinas

Lingkungan Hidup dan Kehutanan;

5. Melaksanakan tindaklanjut pelaksanaan Perjanjian Kerjasama

(MoU) antara Pemerintah Provinsi Banten dengan Pemerintah

Kota Serang terkait pengadaan lahan Pengelolaan Pusat Mangrove

Daerah Provinsi Banten.

5) Urusan Wajib Bukan Pelayanan Dasar Bidang Administrasi

Kependudukan dan Capil.

Pada Urusan Wajib Bukan Pelayanan Dasar Bidang Administrasi

Kependudukan dan Capil didukung oleh 1 program dan 6 kegiatan yang

dilaksanakan pada Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak,

Kependudukan dan Keluarga Berencana Provinsi Banten. Pelaksanaan

program dan kegiatan dimaksud dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 0-40 Realisasi Program dan Kegiatan TA.2019 (Bidang Administrasi Kependudukan dan Capil)

No Uraian Urusan, Organisasi,

Program dan Kegiatan Anggaran

Realisasi

Nama PD (Rp) %

Fisik

(%)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

ADMINISTRASI

KEPENDUDUKAN DAN

CAPIL

2.049.539.600 1.734.941.699 84,65

Dinas Pemberdayaan

Perempuan, Perlindungan

Anak, Kependudukan dan

Keluarga Berencana

2.049.539.600 1.734.941.699 84,65

Dinas

Pemberdayaan

Perempuan,

Perlindungan Anak,

Kependudukan dan

Keluarga Berencana

Page 130: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 130 -

No Uraian Urusan, Organisasi,

Program dan Kegiatan Anggaran

Realisasi

Nama PD (Rp) %

Fisik

(%)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Program Administrasi

Kependudukan dan Catatan

Sipil

2.049.539.600 1.734.941.699 84,65 98,08

Dinas

Pemberdayaan

Perempuan,

Perlindungan Anak,

Kependudukan dan

Keluarga Berencana

Pembinaan administrasi

sebagai basis data dan

informasi kependudukan

152.283.000 134.072.600 88,04 100,00

Dinas

Pemberdayaan

Perempuan,

Perlindungan Anak,

Kependudukan dan

Keluarga Berencana

Pembinaan administrasi

sebagai data dan informasi

pencatatan sipil

140.611.000 130.800.000 93,02 100,00

Dinas

Pemberdayaan

Perempuan,

Perlindungan Anak,

Kependudukan dan

Keluarga Berencana

Pembinaan dan peningkatan

layanan data dan informasi

kependudukan dan catatan

sipil

323.368.000 288.711.999 89,28 99,59

Dinas

Pemberdayaan

Perempuan,

Perlindungan Anak,

Kependudukan dan

Keluarga Berencana

Pembinaan Penyelenggaraan

Administrasi

Kependudukan di

Kabupaten/Kota (DAK)

477.772.000 404.671.000 84,70 94,56

Dinas

Pemberdayaan

Perempuan,

Perlindungan Anak,

Kependudukan dan

Keluarga Berencana

Pembinaan Penyelenggaraan

Catatan Sipil di

Kabupaten/Kota (DAK)

477.731.600 370.724.100 77,60 94,33

Dinas

Pemberdayaan

Perempuan,

Perlindungan Anak,

Kependudukan dan

Keluarga Berencana

Pembinaan Pengelolaan

SIAK Kabupaten/Kota

(DAK)

477.774.000 405.962.000 84,97 100,00

Dinas

Pemberdayaan

Perempuan,

Perlindungan Anak,

Kependudukan dan

Keluarga Berencana

6) Urusan Wajib Bukan Pelayanan Dasar Bidang Pemberdayaan Masyarakat Desa.

Pada Urusan Wajib Bukan Pelayanan Dasar Bidang Pemberdayaan

Masyarakat Desa didukung oleh 4 program dan 20 kegiatan yang

dilaksanakan pada Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa

Provinsi Banten. Pelaksanaan program dan kegiatan dimaksud dapat

dilihat pada tabel di bawah ini:

Page 131: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 131 -

Tabel 0-41 Realisasi Program dan Kegiatan TA.2019 (Bidang Pemberdayaan Masyarakat Desa)

No Uraian Urusan, Organisasi,

Program dan Kegiatan Anggaran

Realisasi

Nama PD (Rp) %

Fisik

(%)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

PEMBERDAYAAN

MASYARAKAT DESA 15.363.406.000 11.780.115.843 76,68

Dinas Pemberdayaan

Masyarakat dan Desa 15.363.406.000 11.780.115.843 76,68

Dinas

Pemberdayaan

Masyarakat dan

Desa

Program Tata Kelola

Pemerintahan 3.792.045.600 3.173.853.404 83,70 100,00

Dinas

Pemberdayaan

Masyarakat dan

Desa

Penyusunan Laporan

Kinerja Keuangan dan

Neraca Aset

42.100.000 28.030.000 66,58 100,00

Dinas

Pemberdayaan

Masyarakat dan

Desa

Perencanaan, Evaluasi dan

Pelaporan 398.629.000 361.780.790 90,76 100,00

Dinas

Pemberdayaan

Masyarakat dan

Desa

Pengadaan Sarana Prasarana

Kantor 759.500.000 694.572.000 91,45 100,00

Dinas

Pemberdayaan

Masyarakat dan

Desa

Pemeliharaan Sarana dan

Prasarana Kantor 369.560.000 227.731.900 61,62 100,00

Dinas

Pemberdayaan

Masyarakat dan

Desa

Penyediaan Barang dan Jasa

Perkantoran 1.399.571.500 1.068.392.383 76,34 100,00

Dinas

Pemberdayaan

Masyarakat dan

Desa

Peningkatan Kapasitas

Aparatur 124.119.000 103.339.000 83,26 100,00

Dinas

Pemberdayaan

Masyarakat dan

Desa

Rapat Koordinasi Kedalam

dan Keluar Daerah 563.202.100 559.318.331 99,31 100,00

Dinas

Pemberdayaan

Masyarakat dan

Desa

Peningkatan Pengelolaan

Kearsipan dan Pelayanan

Perpustakaan

30.704.000 27.349.000 89,07 100,00

Dinas

Pemberdayaan

Masyarakat dan

Desa

Penyediaan Data

Pembangunan Sektoral 104.660.000 103.340.000 98,74 100,00

Dinas

Pemberdayaan

Masyarakat dan

Desa

Program Peningkatan

Pemberdayaan Masyarakat

Desa

3.283.480.700 2.671.382.400 81,36 100,00

Dinas

Pemberdayaan

Masyarakat dan

Desa

Page 132: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 132 -

No Uraian Urusan, Organisasi,

Program dan Kegiatan Anggaran

Realisasi

Nama PD (Rp) %

Fisik

(%)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Pembinaan dan

Pengembangan Masyarakat

Desa

476.392.000 447.297.000 93,89 100,00

Dinas

Pemberdayaan

Masyarakat dan

Desa

Penataan dan

Pengembangan Potensi

Pemberdayaan Masyarakat

dan Desa

534.332.900 481.646.200 90,14 100,00

Dinas

Pemberdayaan

Masyarakat dan

Desa

Penataan dan

Pengembangan Pelaku

Ekonomi Desa

484.245.400 361.044.200 74,56 100,00

Dinas

Pemberdayaan

Masyarakat dan

Desa

Pendampingan Tenaga

Profesional Terhadap

Penyaluran dan Penggunaan

Dana Desa

190.808.600 169.829.000 89,00 100,00

Dinas

Pemberdayaan

Masyarakat dan

Desa

Pembinaan dan

Pengembangan dalam

Pemanfaatan Teknologi

Tepat Guna

1.597.701.800 1.211.566.000 75,83 100,00

Dinas

Pemberdayaan

Masyarakat dan

Desa

Program Peningkatan

Pemberdayaan Lembaga

Kemasyarakatan

6.661.810.700 4.484.786.202 67,32 100,00

Dinas

Pemberdayaan

Masyarakat dan

Desa

Pembinaan dan

Pemberdayaan Lembaga

Masyarakat dan Hukum

Adat

334.768.600 209.598.300 62,61 100,00

Dinas

Pemberdayaan

Masyarakat dan

Desa

Penataan dan Pembinaan

Lembaga Adat Menuju Desa

Adat

153.646.850 140.527.992 91,46 100,00

Dinas

Pemberdayaan

Masyarakat dan

Desa

Pembinaan Lembaga

Kemasyarakatan Desa 6.173.395.250 4.134.659.910 66,98 100,00

Dinas

Pemberdayaan

Masyarakat dan

Desa

Program Peningkatan

Partisipasi Masyarakat Dalam

Membangun Desa

1.626.069.000 1.450.093.837 89,18 100,00

Dinas

Pemberdayaan

Masyarakat dan

Desa

Penataan, Pembinaan dan

Pengembangan Lembaga

Pemerintahan

Desa/Kelurahan

749.724.000 683.605.479 91,18 100,00

Dinas

Pemberdayaan

Masyarakat dan

Desa

Pembinaan dan Penataan

Badan Kerjasama Desa 209.472.000 181.482.258 86,64 100,00

Dinas

Pemberdayaan

Masyarakat dan

Desa

Page 133: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 133 -

No Uraian Urusan, Organisasi,

Program dan Kegiatan Anggaran

Realisasi

Nama PD (Rp) %

Fisik

(%)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Pembinaan dan

Pengembangan Partisipatif

Pembangunan Desa

666.873.000 585.006.100 87,72 100,00

Dinas

Pemberdayaan

Masyarakat dan

Desa

Permasalahan dan Solusi

Permasalahan dan Solusi pada Urusan Wajib Bukan Pelayanan Dasar

Bidang Pemberdayaan Masyarakat Desa yang dilaksanakan oleh Dinas

Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Provinsi Banten, adalah:

a). Permasalahan

1. Kegiatan Penyediaan Barang dan Jasa Perkantoran pada tolok

ukur kegiatan Sewa Stand HUT Banten tidak diserap;

2. Kegiatan Penataan dan Pengembangan Pelaku Ekonomi Desa

pada tolok ukur kegiatan Belanja Hadiah dan Uang yang

diberikan kepada Masyarakat tidak diserap disebabkan belum

ada kriteria/penilaian kepada BUMDES yang berprestasi.

b). Solusi.

1. Anggaran dikembalikan ke Kas Daerah;

2. Harus dilakukan penilaian khusus kepada BUMDES yang

berprestasi.

7) Urusan Wajib Bukan Pelayanan Dasar Bidang Pengendalian

Penduduk dan Keluarga Berencana.

Pada Urusan Wajib Bukan Pelayanan Dasar Bidang Pengendalian

Penduduk dan Keluarga Berencana didukung oleh 1 program dan 3

kegiatan yang dilaksanakan pada Dinas Pemberdayaan Perempuan,

Perlindungan Anak, Kependudukan dan Keluarga Berencana Provinsi

Banten. Pelaksanaan program dan kegiatan dimaksud dapat dilihat pada

tabel di bawah ini:

Tabel 0-42 Realisasi Program dan Kegiatan TA.2019 (Bidang Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana)

No Uraian Urusan, Organisasi,

Program dan Kegiatan Anggaran

Realisasi

Nama PD (Rp) %

Fisik

(%)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

PENGENDALIAN

PENDUDUK DAN

KELUARGA BERENCANA

1.716.523.000 1.684.751.178 98,15

Page 134: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 134 -

No Uraian Urusan, Organisasi,

Program dan Kegiatan Anggaran

Realisasi

Nama PD (Rp) %

Fisik

(%)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Dinas Pemberdayaan

Perempuan, Perlindungan

Anak, Kependudukan dan

Keluarga Berencana

1.716.523.000 1.684.751.178 98,15

Dinas

Pemberdayaan

Perempuan,

Perlindungan Anak,

Kependudukan dan

Keluarga Berencana

Program Kependudukan dan

Keluarga Berencana 1.716.523.000 1.684.751.178 98,15 100,00

Dinas

Pemberdayaan

Perempuan,

Perlindungan Anak,

Kependudukan dan

Keluarga Berencana

Pemetaan dan pengendalian

kuantitas penduduk 534.436.000 533.811.178 99,88 100,00

Dinas

Pemberdayaan

Perempuan,

Perlindungan Anak,

Kependudukan dan

Keluarga Berencana

Advokasi, Komunikasi,

Informasi dan Edukasi

Keluarga Berencana

418.487.000 410.049.000 97,98 100,00

Dinas

Pemberdayaan

Perempuan,

Perlindungan Anak,

Kependudukan dan

Keluarga Berencana

Peningkatan akses dan

kualitas pelayanan keluarga

Berencana

763.600.000 740.891.000 97,03 100,00

Dinas

Pemberdayaan

Perempuan,

Perlindungan Anak,

Kependudukan dan

Keluarga Berencana

8) Urusan Wajib Bukan Pelayanan Dasar Bidang Perhubungan.

Pada Urusan Wajib Bukan Pelayanan Dasar Bidang Perhubungan

didukung oleh 6 program dan 26 kegiatan yang dilaksanakan pada Dinas

Perhubungan Provinsi Banten. Pelaksanaan program dan kegiatan

dimaksud dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 0-43 Realisasi Program dan Kegiatan TA.2019 (Bidang Perhubungan)

No Uraian Urusan, Organisasi,

Program dan Kegiatan Anggaran

Realisasi

Nama PD

(Rp) % Fisik

(%)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

PERHUBUNGAN 60.714.697.000 54.249.044.400 89,35

Dinas Perhubungan 60.714.697.000 54.249.044.400 89,35 Dinas Perhubungan

Program Tata Kelola

Pemerintahan 18.823.328.632 15.908.970.207 84,52 84,77 Dinas Perhubungan

Penyusunan Laporan

Kinerja Keuangan dan

Neraca Aset

443.747.100 424.369.000 95,63 98,74 Dinas Perhubungan

Page 135: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 135 -

No Uraian Urusan, Organisasi,

Program dan Kegiatan Anggaran

Realisasi

Nama PD

(Rp) % Fisik

(%)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Perencanaan, Evaluasi dan

Pelaporan 789.644.600 665.854.200 84,32 100,00 Dinas Perhubungan

Pengadaan Sarana Prasarana

Kantor 2.922.377.100 2.873.030.250 98,31 100,00 Dinas Perhubungan

Pemeliharaan Sarana dan

Prasarana Kantor 1.629.825.600 1.257.525.710 77,16 100,00 Dinas Perhubungan

Penyediaan Barang dan Jasa

Perkantoran 9.658.511.882 8.540.305.082 88,42 93,25 Dinas Perhubungan

Peningkatan Kapasitas

Aparatur 310.000.000 99.500.000 32,10 32,44 Dinas Perhubungan

Rapat Koordinasi Kedalam

dan Keluar Daerah 900.000.000 552.730.986 61,41 80,00 Dinas Perhubungan

Peningkatan Pengelolaan

Kearsipan dan Pelayanan

Perpustakaan

149.787.350 141.844.450 94,70 100,00 Dinas Perhubungan

Penyediaan Data

Pembangunan Sektoral 349.700.000 286.632.000 81,97 96,43 Dinas Perhubungan

Pengadaan Sarana dan

Prasarana Kantor pada

UPTD Pengelolaan

Prasarana Perhubungan

350.000.000 151.642.150 43,33 56,67 Dinas Perhubungan

Penyediaan Barang dan Jasa

Perkantoran pada UPTD

Pengelolaan Prasarana

Perhubungan

999.735.000 618.492.643 61,87 71,41 Dinas Perhubungan

Pemeliharaan Sarana dan

Prasarana Kantor pada

UPTD Pengelolaan

Prasarana Perhubungan

320.000.000 297.043.736 92,83 100,00 Dinas Perhubungan

Program Peningkatan

Pelayanan Penyelenggaraan

Perhubungan

2.813.459.900 2.531.798.700 89,99 100,00 Dinas Perhubungan

Perencanaan dan

Pengembangan Jaringan

Transportasi

1.036.332.000 988.307.000 95,37 100,00 Dinas Perhubungan

Pengembangan Prasarana

Transportasi 1.284.834.700 1.143.944.700 89,03 100,00 Dinas Perhubungan

Pengembangan Sarana

Transportasi dan

Kelengkapan Jalan

492.293.200 399.547.000 81,16 100,00 Dinas Perhubungan

Program Peningkatan Sarana

dan Prasarana Perhubungan 6.217.297.520 5.488.524.564 88,28 96,20 Dinas Perhubungan

Peningkatan Pelayanan

Angkutan Barang dan

Kereta Api

3.932.889.520 3.551.460.299 90,30 100,00 Dinas Perhubungan

Peningkatan Pelayanan

Angkutan Penumpang 597.765.250 486.122.765 81,32 93,64 Dinas Perhubungan

Pembangunan dan Penataan

Sarana Prasarana 1.686.642.750 1.450.941.500 86,03 94,96 Dinas Perhubungan

Program Pengendalian dan

Pengamanan Lalu Lintas 27.686.084.951 25.848.762.832 93,36 99,04 Dinas Perhubungan

Penyelenggaraan

Keselamatan Lalu Lintas

Jalan

3.838.617.300 3.611.413.176 94,08 100,00 Dinas Perhubungan

Page 136: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 136 -

No Uraian Urusan, Organisasi,

Program dan Kegiatan Anggaran

Realisasi

Nama PD

(Rp) % Fisik

(%)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Manajemen dan Rekayasa

Lalu Lintas Jalan 19.871.205.651 18.487.910.156 93,04 97,67 Dinas Perhubungan

Pengendalian dan

Penyelenggaraan Lalu lintas

Jalan

3.976.262.000 3.749.439.500 94,30 99,45 Dinas Perhubungan

Program Peningkatan

Pelayanan Perhubungan 1.300.846.240 1.274.904.640 98,01 100,00 Dinas Perhubungan

Pengelolaan Sarana

Perhubungan Darat dan

Pengendalian Operasional

Angkutan pada UPTD

Pengelolaan Prasarana

Perhubungan

1.300.846.240 1.274.904.640 98,01 100,00 Dinas Perhubungan

Program Peningkatan

Pelayanan Perhubungan Laut

dan Udara

3.873.679.757 3.196.083.457 82,51 99,86 Dinas Perhubungan

Penyelenggaraan

Keselamatan Pelayaran dan

Pengendalian Pemantauan

Angkutan Laut

894.132.100 785.495.350 87,85 100,00 Dinas Perhubungan

Perencanaan Pembangunan

dan Pengembangan

Pelabuhan Laut dan

Penyeberangan

1.763.029.557 1.574.834.057 89,33 99,44 Dinas Perhubungan

Penyelenggaraan

Perhubungan Udara 998.813.100 667.612.550 66,84 100,00 Dinas Perhubungan

Pengelolaan Prasarana

Perhubungan Laut dan

Udara

217.705.000 168.141.500 77,23 100,00 Dinas Perhubungan

Permasalahan dan Solusi

Permasalahan dan Solusi pada Urusan Wajib Bukan Pelayanan

Dasar Bidang Perhubungan yang dilaksanakan oleh Dinas Perhubungan

Provinsi Banten, adalah:

a). Permasalahan

1. Kegiatan Peningkatan Kapasitas Aparatur pada tolok ukur

kegiatan penyelenggaraan diklat teknis tidak di serap karena

permintaan dari badan tidak menyediakan diklat yang dibiayai

oleh APBD;

2. Kegiatan Pengelolaan Prasarana Perhubungan Laut dan Udara

pada kegiatan rapat kordinasi untuk pelimpahan tidak di serap

dikarenakan Pelabuhan pengumpan regional yang akan di

serahkan dari pusat ke pemerintah provinsi belum deserahkan;

3. Kegiatan Pengadaan Sarana dan Prasarana Kantor pada UPTD

Pengelolaan Prasarana Perhubungan terkait belanja pengadaan

Page 137: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 137 -

kendaraan roda dua tidak boleh diserap sesuai arahan peneliti

dalam, serta untuk pengadaan komputer dan printer tidak

tersedian dalam E-Katalog;

4. Kegiatan Peningkatan Pelayanan Angkutan Penumpang terdapat

efisiensi anggaran, hal ini disebabkan terjadinya double anggaran

pada tolok ukur evaluasi jaringan trayek angkutan umum AKDP

dan pengawasan tarif angkutan umum;

5. Kegiatan Pembangunan dan Penataan Sarana Prasarana tidak

diserap karena pada tolok ukur pembangunan halte pada ruas

jalan provinsi banten pada titik (depan Ramayana/Gereja Kota

Serang di sarankan untuk tidak dapat dibangun) berdasarkan

hasil koordinasi dengan kota serang;

6. Kegiatan Manajemen dan Rekayasa Lalu Lintas Jalan pada

pengadaan Warning light tidak dapat dilaksanakan karna pada

sub kegiatan dangan rincian belanjanya tidak sesuai dengan

arahan dari peneliti anggaran;

7. Kegiatan Pengelolaan Prasarana Perhubungan Laut dan Udara

pada kegiatan rapat kordinasi untuk pelimpahan tidak di serap

dikarenakan Pelabuhan pengumpan regional yang akan di

serahkan dari pusat ke pemerintah provinsi belum deserahkan;

b). Solusi

Merujuk pada permasalahan tersebut diatas, antara lain:

1. Pelaksanaan pekerjaan telah sesuai dengan aturan yang berlaku

perlu antisipasi pada perubahan anggaran tahun n+1;

2. Mengimkan surat kepada kementrian perhubungan untuk

melakukan percepatan pelaksanaan P3D Pelabuhan Pengumpan

Regional;

3. Pelaksanaan pekerjaan harus sesuai dengan aturan yang

berlaku, dan perlu antisipasi pada perubahan anggaran tahun

n+1;

9) Urusan Wajib Bukan Pelayanan Dasar Bidang Komunikasi dan

Informatika.

Pada Urusan Wajib Bukan Pelayanan Dasar Bidang Komunikasi dan

Informatika didukung oleh 3 program dan 15 kegiatan yang dilaksanakan

pada Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian Provinsi

Page 138: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 138 -

Banten. Pelaksanaan program dan kegiatan dimaksud dapat dilihat pada

tabel di bawah ini:

Tabel 0-44 Realisasi Program dan Kegiatan TA.2019 (Bidang Komunikasi dan Informatika)

No Uraian Urusan, Organisasi,

Program dan Kegiatan Anggaran

Realisasi

Nama PD (Rp) %

Fisik

(%)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

KOMUNIKASI DAN

INFORMATIKA 31.133.998.000 29.504.959.718 94,77

Dinas Komunikasi Informatika,

Statistik dan Persandian 31.133.998.000 29.504.959.718 94,77

Dinas Komunikasi

Informatika,

Statistik dan

Persandian

Program Tata Kelola

Pemerintahan 5.658.073.600 5.351.688.591 94,58 100,00

Dinas Komunikasi

Informatika,

Statistik dan

Persandian

Penyusunan Laporan

Kinerja Keuangan dan

Neraca Aset

28.965.000 28.965.000 100,00 100,00

Dinas Komunikasi

Informatika,

Statistik dan

Persandian

Perencanaan, Evaluasi dan

Pelaporan 281.255.700 276.549.600 98,33 100,00

Dinas Komunikasi

Informatika,

Statistik dan

Persandian

Pengadaan Sarana Prasarana

Kantor 870.122.400 834.720.192 95,93 100,00

Dinas Komunikasi

Informatika,

Statistik dan

Persandian

Pemeliharaan Sarana dan

Prasarana Kantor 694.594.500 623.873.325 89,82 100,00

Dinas Komunikasi

Informatika,

Statistik dan

Persandian

Penyediaan Barang dan Jasa

Perkantoran 3.474.152.000 3.314.248.190 95,40 100,00

Dinas Komunikasi

Informatika,

Statistik dan

Persandian

Peningkatan Kapasitas

Aparatur 36.984.000 34.041.600 92,04 100,00

Dinas Komunikasi

Informatika,

Statistik dan

Persandian

Rapat Koordinasi Kedalam

dan Keluar Daerah 242.000.000 210.270.684 86,89 100,00

Dinas Komunikasi

Informatika,

Statistik dan

Persandian

Peningkatan Pengelolaan

Kearsipan dan Pelayanan

Perpustakaan

30.000.000 29.020.000 96,73 100,00

Dinas Komunikasi

Informatika,

Statistik dan

Persandian

Program Pengembangan,

Pendayagunaan, Peningkatan

Teknologi Informasi dan

Komunikasi

14.521.546.500 14.004.497.346 96,44 100,00

Dinas Komunikasi

Informatika,

Statistik dan

Persandian

Pengembangan Sarana dan

prasarana telematika 9.124.720.000 9.007.548.450 98,72 100,00

Dinas Komunikasi

Informatika,

Statistik dan

Persandian

Page 139: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 139 -

No Uraian Urusan, Organisasi,

Program dan Kegiatan Anggaran

Realisasi

Nama PD (Rp) %

Fisik

(%)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Pendayagunaan Telematika 363.000.500 345.852.500 95,28 100,00

Dinas Komunikasi

Informatika,

Statistik dan

Persandian

Pengelolaan Teknologi

Informasi 1.661.000.000 1.605.733.622 96,67 100,00

Dinas Komunikasi

Informatika,

Statistik dan

Persandian

Pengembangan Sarana

Aplikasi Informatika 2.453.826.000 2.243.889.633 91,44 100,00

Dinas Komunikasi

Informatika,

Statistik dan

Persandian

Layanan Pengadaan Barang

dan Jasa Elektronik 919.000.000 801.473.141 87,21 100,00

Dinas Komunikasi

Informatika,

Statistik dan

Persandian

Pegkatan Akses dan Kualitas

Informasi Publik 10.954.377.900 10.148.773.781 92,65 100,00

Dinas Komunikasi

Informatika,

Statistik dan

Persandian

Penyebarluasan Informasi

Pembangunan 7.702.427.600 7.144.496.368 92,76 100,00

Dinas Komunikasi

Informatika,

Statistik dan

Persandian

Komunikasi kelembagaan

dan kemitraan media 3.251.950.300 3.004.277.413 92,38 100,00

Dinas Komunikasi

Informatika,

Statistik dan

Persandian

10) Urusan Wajib Bukan Pelayanan Dasar Bidang Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah.

Pada Urusan Wajib Bukan Pelayanan Dasar Bidang Koperasi, Usaha

Kecil dan Menengah didukung oleh 5 program dan 21 kegiatan yang

dilaksanakan pada Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Provinsi

Banten. Pelaksanaan program dan kegiatan dimaksud dapat dilihat pada

tabel di bawah ini:

Tabel 0-45 Realisasi Program dan Kegiatan TA.2019 (Bidang Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah)

No Uraian Urusan, Organisasi,

Program dan Kegiatan Anggaran

Realisasi

Nama PD (Rp) %

Fisik

(%)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

KOPERASI, USAHA KECIL

DAN MENENGAH 14.972.616.000 14.236.806.457 95,09

Dinas Koperasi, Usaha Kecil

dan Menengah 14.972.616.000 14.236.806.457 95,09

Dinas Koperasi,

Usaha Kecil dan

Menengah

Program Tata Kelola

Pemerintahan 6.151.612.940 6.074.892.402 98,75 100,00

Dinas Koperasi,

Usaha Kecil dan

Menengah

Page 140: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 140 -

No Uraian Urusan, Organisasi,

Program dan Kegiatan Anggaran

Realisasi

Nama PD (Rp) %

Fisik

(%)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Penyusunan Laporan

Kinerja Keuangan dan

Neraca Aset

3.168.000 3.168.000 100,00 100,00

Dinas Koperasi,

Usaha Kecil dan

Menengah

Perencanaan, Evaluasi dan

Pelaporan 72.858.640 66.230.000 90,90 100,00

Dinas Koperasi,

Usaha Kecil dan

Menengah

Pengadaan Sarana dan

Prasarana Kantor 768.865.700 768.714.205 99,98 100,00

Dinas Koperasi,

Usaha Kecil dan

Menengah

Pemeliharaan Sarana dan

Prasarana Kantor 534.836.300 506.875.500 94,77 100,00

Dinas Koperasi,

Usaha Kecil dan

Menengah

Penyediaan Barang dan Jasa

Perkantoran 4.431.126.600 4.391.863.573 99,11 100,00

Dinas Koperasi,

Usaha Kecil dan

Menengah

Koordinasi dan Konsultasi

ke Dalam dan Luar Daerah 245.165.000 245.074.424 99,96 100,00

Dinas Koperasi,

Usaha Kecil dan

Menengah

Peningkatan Kapasitas

Aparatur 24.637.700 22.011.700 89,34 100,00

Dinas Koperasi,

Usaha Kecil dan

Menengah

Penyediaan Data

Pembangunan Sektoral 70.955.000 70.955.000 100,00 100,00

Dinas Koperasi,

Usaha Kecil dan

Menengah

Program Pengembangan Sistem

Pendukung Usaha Bagi Usaha

Kecil

2.260.381.500 2.129.930.161 94,23 100,00

Dinas Koperasi,

Usaha Kecil dan

Menengah

Bina Usaha Kecil 1.535.792.000 1.427.230.661 92,93 100,00

Dinas Koperasi,

Usaha Kecil dan

Menengah

Peningkatan Kualitas SDM

Usaha Kecil 144.948.000 142.128.000 98,05 100,00

Dinas Koperasi,

Usaha Kecil dan

Menengah

Pengembangan Penguatan

dan Perlindungan Usaha

Kecil

579.641.500 560.571.500 96,71 100,00

Dinas Koperasi,

Usaha Kecil dan

Menengah

Program Pengembangan

Kelembagaan dan Pengawasan

Koperasi

1.223.248.000 1.178.525.878 96,34 100,00

Dinas Koperasi,

Usaha Kecil dan

Menengah

Kelembagaan dan Perizinan 570.620.000 533.932.250 93,57 100,00

Dinas Koperasi,

Usaha Kecil dan

Menengah

Keanggotaan dan Penerapan

Peraturan 274.791.000 274.791.000 100,00 100,00

Dinas Koperasi,

Usaha Kecil dan

Menengah

Pengawasan, Pemeriksaanan

dan Penilaian Kesehatan 377.837.000 369.802.628 97,87 100,00

Dinas Koperasi,

Usaha Kecil dan

Menengah

Program Peningkatan Kualitas

Usaha dan pemberdayaan

Koperasi

1.451.970.560 1.396.887.016 96,21 100,00

Dinas Koperasi,

Usaha Kecil dan

Menengah

Bina Usaha Koperasi 913.217.560 884.924.016 96,90 100,00

Dinas Koperasi,

Usaha Kecil dan

Menengah

Peningkatan Kualitas SDM

Koperasi 113.260.000 111.800.000 98,71 100,00

Dinas Koperasi,

Usaha Kecil dan

Menengah

Pengembangan Penguatan

dan Perlindungan Koperasi 425.493.000 400.163.000 94,05 100,00

Dinas Koperasi,

Usaha Kecil dan

Menengah

Page 141: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 141 -

No Uraian Urusan, Organisasi,

Program dan Kegiatan Anggaran

Realisasi

Nama PD (Rp) %

Fisik

(%)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Program Pelatihan SDM

Koperasi dan UMKM 3.885.403.000 3.456.571.000 88,96 100,00

Dinas Koperasi,

Usaha Kecil dan

Menengah

Penyelenggaraan Pelatihan

Usaha Kecil 369.030.000 355.800.000 96,41 100,00

Dinas Koperasi,

Usaha Kecil dan

Menengah

Penyelenggaraan Pelatihan

Kelembagaan dan

Pengawasan Koperasi

915.188.000 910.486.000 99,49 100,00

Dinas Koperasi,

Usaha Kecil dan

Menengah

Penyelenggaraan Pelatihan

Pemberdayaan Koperasi 368.585.000 359.650.000 97,58 100,00

Dinas Koperasi,

Usaha Kecil dan

Menengah

Peningkatan Kapasitas

Koperasi dan Usaha Kecil

dan Menengah (DAK)

2.232.600.000 1.830.635.000 82,00 100,00

Dinas Koperasi,

Usaha Kecil dan

Menengah

Permasalahan dan Solusi

Permasalahan dan Solusi pada Urusan Wajib Bukan Pelayanan

Dasar Bidang Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah yang dilaksanakan oleh

Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Provinsi Banten, adalah:

a). Permasalahan

Kegiatan Peningkatan Kapasitas Koperasi dan Usaha Kecil dan

Menengah (DAK) terkendala pada Belanja Sewa Ruang Rapat/Tempat

Pertemuan, belanja makan dan minum kegiatan, Belanja Sewa

Kamar/Tempat Penginapan dikarenakan selisih pagu anggaran dengan

HPS, dan selebihnya untuk tolok ukur kegiatan lainnya hanya efisiensi

anggaran.

b). Solusi

Kedepan agar lebih teliti dalam Penyusunan Kebutuhan Anggaran,

sehingga tidak terjadi SiLPA yang besar.

11) Urusan Wajib Bukan Pelayanan Dasar Bidang Penanaman

Modal.

Pada Urusan Wajib Bukan Pelayanan Dasar Bidang Penanaman

Modal didukung oleh 5 program dan 21 kegiatan yang dilaksanakan pada

Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi

Banten. Pelaksanaan program dan kegiatan dimaksud dapat dilihat pada

tabel di bawah ini:

Page 142: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 142 -

Tabel 0-46 Realisasi Program dan Kegiatan TA.2019 (Bidang Penanaman Modal)

No Uraian Urusan, Organisasi,

Program dan Kegiatan Anggaran

Realisasi

Nama PD (Rp) %

Fisik

(%)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

PENANAMAN MODAL 10.315.325.000 9.656.485.894 93,61

Dinas Penanaman Modal dan

Pelayanan Terpadu Satu Pintu 10.315.325.000 9.656.485.894 93,61

Dinas Penanaman

Modal dan

Pelayanan Terpadu

Satu Pintu

Program Tata Kelola

Pemerintahan 3.860.331.790 3.568.742.133 92,45 97,63

Dinas Penanaman

Modal dan

Pelayanan Terpadu

Satu Pintu

Penyusunan Laporan

Kinerja Keuangan dan

Neraca Aset

10.000.000 10.000.000 100,00 100,00

Dinas Penanaman

Modal dan

Pelayanan Terpadu

Satu Pintu

Perencanaan, Evaluasi dan

Pelaporan 94.154.840 92.796.170 98,56 100,00

Dinas Penanaman

Modal dan

Pelayanan Terpadu

Satu Pintu

Pengadaan Sarana Prasarana

Kantor 96.650.000 96.650.000 100,00 100,00

Dinas Penanaman

Modal dan

Pelayanan Terpadu

Satu Pintu

Pemeliharaan Sarana dan

Prasarana Kantor 619.500.000 526.959.500 85,06 99,21

Dinas Penanaman

Modal dan

Pelayanan Terpadu

Satu Pintu

Penyediaan Barang dan Jasa

Perkantoran 2.289.018.000 2.100.862.668 91,78 98,05

Dinas Penanaman

Modal dan

Pelayanan Terpadu

Satu Pintu

Peningkatan Kapasitas

Aparatur 42.800.000 34.900.000 81,54 81,54

Dinas Penanaman

Modal dan

Pelayanan Terpadu

Satu Pintu

Rapat Koordinasi Kedalam

dan Keluar Daerah 668.049.000 667.414.795 99,91 99,91

Dinas Penanaman

Modal dan

Pelayanan Terpadu

Satu Pintu

Peningkatan Pengelolaan

Kearsipan dan Pelayanan

Perpustakaan

30.159.950 29.159.000 96,68 100,00

Dinas Penanaman

Modal dan

Pelayanan Terpadu

Satu Pintu

Penyediaan Data

Pembangunan Sektoral 10.000.000 10.000.000 100,00 100,00

Dinas Penanaman

Modal dan

Pelayanan Terpadu

Satu Pintu

Program Peningkatan Iklim,

Promosi dan Kerjasama

Investasi

2.832.575.910 2.710.070.970 95,68 98,21

Dinas Penanaman

Modal dan

Pelayanan Terpadu

Satu Pintu

Penyelenggaraan Promosi

dan Kerjasama Penanaman

Modal

2.091.593.660 2.013.640.760 96,27 100,00

Dinas Penanaman

Modal dan

Pelayanan Terpadu

Satu Pintu

Pengembangan Sarana dan

Prasarana Promosi 397.206.000 373.680.710 94,08 95,87

Dinas Penanaman

Modal dan

Pelayanan Terpadu

Satu Pintu

Page 143: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 143 -

No Uraian Urusan, Organisasi,

Program dan Kegiatan Anggaran

Realisasi

Nama PD (Rp) %

Fisik

(%)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Pembinaan BUMD dan

Kerjasama Penanaman

Modal

343.776.250 322.749.500 93,88 98,77

Dinas Penanaman

Modal dan

Pelayanan Terpadu

Satu Pintu

Program Pengelolaan Data dan

Sistem Informasi Penanaman

Modal

1.358.073.050 1.322.823.000 97,40 99,37

Dinas Penanaman

Modal dan

Pelayanan Terpadu

Satu Pintu

Pengembangan data potensi

penanaman modal daerah 530.941.000 523.388.000 98,58 99,72

Dinas Penanaman

Modal dan

Pelayanan Terpadu

Satu Pintu

Perencanaan dan

pengembangan Penanaman

modal daerah

484.566.800 464.256.500 95,81 98,38

Dinas Penanaman

Modal dan

Pelayanan Terpadu

Satu Pintu

Pengembangan Sistem

informasi penanaman

modal daerah

342.565.250 335.178.500 97,84 100,00

Dinas Penanaman

Modal dan

Pelayanan Terpadu

Satu Pintu

Program Pelayanan Perizinan

Penaman Modal 760.151.250 738.755.190 97,19 99,65

Dinas Penanaman

Modal dan

Pelayanan Terpadu

Satu Pintu

Pelayanan Perizinan 183.246.000 174.459.240 95,20 100,00

Dinas Penanaman

Modal dan

Pelayanan Terpadu

Satu Pintu

Pelayanan Non Perizinan 327.601.000 325.816.000 99,46 100,00

Dinas Penanaman

Modal dan

Pelayanan Terpadu

Satu Pintu

Pelaporan dan Pengaduan

Pelayanan Perizinan 249.304.250 238.479.950 95,66 98,96

Dinas Penanaman

Modal dan

Pelayanan Terpadu

Satu Pintu

Program Pengendalian

Penanaman Modal 1.504.193.000 1.316.094.601 87,50 94,68

Dinas Penanaman

Modal dan

Pelayanan Terpadu

Satu Pintu

Pemantauan Realisasi

Penanaman Modal 513.665.000 479.450.800 93,34 97,93

Dinas Penanaman

Modal dan

Pelayanan Terpadu

Satu Pintu

Pembinaan Penanaman

Modal 387.728.000 376.399.000 97,08 98,42

Dinas Penanaman

Modal dan

Pelayanan Terpadu

Satu Pintu

Pengawasan Penanaman

Modal dan Perijinan 602.800.000 460.244.801 76,35 87,70

Dinas Penanaman

Modal dan

Pelayanan Terpadu

Satu Pintu

Page 144: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 144 -

Permasalahan dan Solusi

Permasalahan dan Solusi pada Urusan Wajib Bukan Pelayanan

Dasar Bidang Penanaman Modal yang dilaksanakan oleh Dinas Penanaman

Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Banten, adalah:

a). Permasalahan

1. Kegiatan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Kantor tidak

diserap dikarenakan adanya Penghapusan Kendaraan Dinas

Operasional Roda 4 (empat) sebanyak 2 Unit dan roda 2 (dua)

sebanyak 1 Unit, terhitung mulai bulan Agustus 2019;

2. Kegiatan Penyediaan Barang dan Jasa Perkantoran anggaran

tidak diserap disebabkan kegiatan pawai kendaraan pada

pelaksanaan HUT Banten tidak dilaksanakan karena adanya

aturan pusat untuk tidak menggunakan anggaran dari APBD;

3. Kegiatan Penyelenggaraan Promosi dan Kerjasama Penanaman

Modal tidak diserap karena kegiatan Agenda BKPM RI tidak jadi

dilaksanakan.

b). Solusi

1. Dalam menyusun Perencana kegiatan dan penganggaran harus

di sesuaikan dengan kebutuhan serta aturan yang ditetapkan;

2. Agenda Kegiatan Promosi akan lebih disinkrokan dengan agenda

pusat dan daerah.

12) Urusan Wajib Bukan Pelayanan Dasar Bidang Kepemudaan dan

Olah Raga.

Pada Urusan Wajib Bukan Pelayanan Dasar Bidang Kepemudaan dan

Olah Raga didukung oleh 5 program dan 27 kegiatan yang dilaksanakan

pada Dinas Kepemudaan dan Olah Raga Provinsi Banten. Pelaksanaan

program dan kegiatan dimaksud dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 0-47 Realisasi Program dan Kegiatan TA.2019 (Bidang Kepemudaan dan Olah Raga)

No Uraian Urusan, Organisasi,

Program dan Kegiatan Anggaran

Realisasi

Nama PD (Rp) %

Fisik

(%)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

KEPEMUDAAN DAN

OLAHRAGA 42.999.484.000 39.717.072.402 92,37

Dinas Kepemudaan dan

Olahraga 42.999.484.000 39.717.072.402 92,37

Dinas Kepemudaan

dan Olahraga

Page 145: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 145 -

No Uraian Urusan, Organisasi,

Program dan Kegiatan Anggaran

Realisasi

Nama PD (Rp) %

Fisik

(%)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Program Tata Kelola

Pemerintahan 6.255.582.000 5.370.365.040 85,85 95,09

Dinas Kepemudaan

dan Olahraga

Penyusunan Laporan

Kinerja Keuangan dan

Neraca Aset

42.500.000 39.711.000 93,44 100,00 Dinas Kepemudaan

dan Olahraga

Perencanaan, Evaluasi dan

Pelaporan 269.700.000 217.391.500 80,60 100,00

Dinas Kepemudaan

dan Olahraga

Pengadaan Sarana Prasarana

Kantor 1.046.662.000 913.173.166 87,25 100,00

Dinas Kepemudaan

dan Olahraga

Pemeliharaan Sarana dan

Prasarana Kantor 300.000.000 265.817.400 88,61 100,00

Dinas Kepemudaan

dan Olahraga

Penyediaan Barang dan Jasa

Perkantoran 1.875.955.000 1.754.894.205 93,55 100,00

Dinas Kepemudaan

dan Olahraga

Peningkatan Kapasitas

Aparatur 247.983.000 247.983.000 100,00 100,00

Dinas Kepemudaan

dan Olahraga

Rapat Koordinasi Kedalam

dan Keluar Daerah 700.000.000 416.799.700 59,54 67,86

Dinas Kepemudaan

dan Olahraga

Peningkatan Pengelolaan

Kearsipan dan Pelayanan

Perpustakaan

199.400.000 139.817.000 70,12 100,00 Dinas Kepemudaan

dan Olahraga

Penyediaan Data

Pembangunan Sektoral 165.000.000 155.900.000 94,48 100,00

Dinas Kepemudaan

dan Olahraga

Pengadaan Sarana Prasarana

Kantor pada UPTD

Pembinaan dan Pelatihan

Olahraga

350.000.000 321.019.682 91,72 100,00 Dinas Kepemudaan

dan Olahraga

Pemeliharaan Sarana dan

Prasarana Kantor pada

UPTD Pembinaan dan

Pelatihan Olahraga

99.390.000 97.558.800 98,16 100,00 Dinas Kepemudaan

dan Olahraga

Penyediaan Barang dan Jasa

Perkantoran pada UPTD

Pembinaan dan Pelatihan

Olahraga

808.992.000 718.839.487 88,86 100,00 Dinas Kepemudaan

dan Olahraga

Rapat Koordinasi Kedalam

dan Keluar Daerah pada

UPTD Pembinaan dan

Pelatihan Olahraga

150.000.000 81.460.100 54,31 68,33 Dinas Kepemudaan

dan Olahraga

Program Peningkatan

Pemberdayaan Kepemudaan 10.251.579.000 9.250.850.340 90,24 99,34

Dinas Kepemudaan

dan Olahraga

Pembinaan Kepramukaan 694.360.000 519.393.000 74,80 100,00 Dinas Kepemudaan

dan Olahraga

Penguatan Kelembagaan

Pemuda 3.545.311.000 3.077.182.000 86,80 100,00

Dinas Kepemudaan

dan Olahraga

Pendidikan Pelatihan

Kepeloporan dan

Kepemimpinan Pemuda

2.779.189.000 2.589.184.000 93,16 96,03 Dinas Kepemudaan

dan Olahraga

Pengembangan Wawasan

dan Kreativitas Pemuda 1.589.153.000 1.506.139.400 94,78 99,99

Dinas Kepemudaan

dan Olahraga

Page 146: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 146 -

No Uraian Urusan, Organisasi,

Program dan Kegiatan Anggaran

Realisasi

Nama PD (Rp) %

Fisik

(%)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Pemberian Penghargaan dan

Fasilitas Sarana dan

Prasarana Kepemudaan

679.216.000 662.979.600 97,61 100,00 Dinas Kepemudaan

dan Olahraga

Pelatihan Keterampilan bagi

Pemuda 964.350.000 895.972.340 92,91 100,00

Dinas Kepemudaan

dan Olahraga

Program Pengembangan dan

Pemberdayaan Olah Raga 11.393.580.000 10.876.185.530 95,46 100,00

Dinas Kepemudaan

dan Olahraga

Pembinaan Olah Raga

Pendidikan dan Layanan

Khusus

3.620.000.200 3.550.772.800 98,09 100,00 Dinas Kepemudaan

dan Olahraga

Pembinaan Olah Raga

Rekreasi dan Industri Olah

Raga

1.579.960.800 1.399.222.150 88,56 100,00 Dinas Kepemudaan

dan Olahraga

Pengadaan Sarana Prasarana

Keolah Ragaan 6.193.619.000 5.926.190.580 95,68 100,00

Dinas Kepemudaan

dan Olahraga

Program Peningkatan Prestasi

Olah Raga 9.427.922.000 8.996.401.992 95,42 100,00

Dinas Kepemudaan

dan Olahraga

Peningkatan Prestasi dan

Pembibitan Olahraga 5.387.530.000 5.080.166.892 94,29 100,00

Dinas Kepemudaan

dan Olahraga

Peningkatan SDM Keolah

Ragaan 1.917.597.000 1.829.066.000 95,38 100,00

Dinas Kepemudaan

dan Olahraga

Pelayanan dan pengawasan

organisasi keolahragaan 2.122.795.000 2.087.169.100 98,32 100,00

Dinas Kepemudaan

dan Olahraga

Program Pembinaan dan

Pemasyarakatan Olah Raga 5.670.821.000 5.223.269.500 92,11 97,58

Dinas Kepemudaan

dan Olahraga

Pembinaan dan Pelatihan

Olah Raga Pelajar 3.985.936.000 3.595.437.500 90,20 95,15

Dinas Kepemudaan

dan Olahraga

Peningkatan sarana dan

prasarana atlet PPLP 1.684.885.000 1.627.832.000 96,61 100,00

Dinas Kepemudaan

dan Olahraga

Permasalahan dan Solusi

Permasalahan dan Solusi pada Urusan Wajib Bukan Pelayanan

Dasar Bidang Kepemudaan dan Olah Raga yang dilaksanakan oleh Dinas

Kepemudaan dan Olah Raga Provinsi Banten, adalah:

a). Permasalahan

1. Kegiatan Koordinasi dan Konsultasi ke Dalam dan Keluar Daerah

pada Dinas dan pada UPTD tidak terserap seluruhnya disebabkan

adanya perubahan lokasi kegiatan atau penyesuaian tarif

transportasi.

2. Kegiatan Pembinaan dan Pelatihan Olahraga Pelajar terdapat

Efisiensi terkait Dana Pendidikan Atlet.

b). Solusi

Diharapkan kedepan harus lebih selektif dalam penganggaran.

Page 147: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 147 -

13) Urusan Wajib Bukan Pelayanan Dasar Bidang Statistik.

Pada Urusan Wajib Bukan Pelayanan Dasar Bidang Statistik

didukung oleh 1 program dan 2 kegiatan yang dilaksanakan pada Dinas

Komunikasi Informatika, Statistik dan Persandian, dan Badan Perencanaan

Pembangunan Daerah Provinsi Banten. Pelaksanaan program dan kegiatan

dimaksud dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 0-48 Realisasi Program dan Kegiatan TA.2019 (Bidang Statistik)

No Uraian Urusan, Organisasi,

Program dan Kegiatan Anggaran

Realisasi

Nama PD (Rp) %

Fisik

(%)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

STATISTIK 1.408.755.000 1.180.593.143 83,80

Dinas Komunikasi Informatika,

Statistik dan Persandian 792.137.000 730.205.400 92,18

Dinas Komunikasi

Informatika,

Statistik dan

Persandian

Program Penyediaan Data

Pembangunan Daerah 792.137.000 730.205.400 92,18 98,63

Dinas Komunikasi

Informatika,

Statistik dan

Persandian

Penyediaan Data dan

Informasi Pembangunan 792.137.000 730.205.400 92,18 98,63

Dinas Komunikasi

Informatika,

Statistik dan

Persandian

Badan Perencanaan

Pembangunan Daerah 616.618.000 450.387.743 73,04

Badan Perencanaan

Pembangunan

Daerah

Program Penyediaan Data

Pembangunan Daerah 616.618.000 450.387.743 73,04 99,44

Badan Perencanaan

Pembangunan

Daerah

Penyediaan Data dan

Informasi Pembangunan 616.618.000 450.387.743 73,04 99,44

Badan Perencanaan

Pembangunan

Daerah

Permasalahan dan Solusi

Permasalahan dan Solusi pada Urusan Wajib Bukan Pelayanan

Dasar Bidang Statistik, adalah:

Dinas Komunikasi Informatika, Statistik dan Persandian

a). Permasalahan

Kegiatan Penyediaan Data dan Informasi Pembangunan terkendala pada

Penyusunan Statistik Sektoral dan Informasi Geospasial Tematik

Page 148: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 148 -

disebabkan Anggaran Kurang, dan pada Pengelolaan PPID Pembantu

disebabkan pelaksanaanya berada di Sekretariat.

b). Solusi

Pelaksanaan kegiatan Penyusunan Statistik Sektoral dan Informasi

Geospasial Tematik dianggarkan kembali pada Tahun Anggaran 2020.

14) Urusan Wajib Bukan Pelayanan Dasar Bidang Persandian.

Pada Urusan Wajib Bukan Pelayanan Dasar Bidang Persandian

didukung oleh 1 program dan 1 kegiatan yang dilaksanakan pada Dinas

Komunikasi Informatika. Statistik dan Persandian Provinsi Banten.

Pelaksanaan program dan kegiatan dimaksud dapat dilihat pada tabel di

bawah ini:

Tabel 0-49 Realisasi Program dan Kegiatan TA.2019 (Bidang Persandian)

No Uraian Urusan, Organisasi,

Program dan Kegiatan Anggaran

Realisasi

Nama PD (Rp) %

Fisik

(%)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

PERSANDIAN 973.575.000 914.584.250 93,94

Dinas Komunikasi Informatika,

Statistik dan Persandian 973.575.000 914.584.250 93,94

Dinas Komunikasi

Informatika,

Statistik dan

Persandian

Program Tata Kelola Persandian 973.575.000 914.584.250 93,94 100,00

Dinas Komunikasi

Informatika,

Statistik dan

Persandian

Pengelolaan Persandian dan

Keamanan Informasi 973.575.000 914.584.250 93,94 100,00

Dinas Komunikasi

Informatika,

Statistik dan

Persandian

15) Urusan Wajib Bukan Pelayanan Dasar Bidang Kebudayaan.

Pada Urusan Wajib Bukan Pelayanan Dasar Bidang Kebudayaan

didukung oleh 2 program dan 5 kegiatan yang dilaksanakan pada Dinas

Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Banten. Pelaksanaan program dan

kegiatan dimaksud dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 0-50 Realisasi Program dan Kegiatan TA.2019 (Bidang Kebudayaan)

No Uraian Urusan, Organisasi,

Program dan Kegiatan Anggaran

Realisasi

Nama PD (Rp) %

Fisik

(%)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

KEBUDAYAAN 3.946.900.000 2.529.358.240 64,08

Page 149: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 149 -

No Uraian Urusan, Organisasi,

Program dan Kegiatan Anggaran

Realisasi

Nama PD (Rp) %

Fisik

(%)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Dinas Pendidikan dan

Kebudayaan 3.946.900.000 2.529.358.240 64,08

Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

Program Tata Kelola

Pemerintahan 1.950.000.000 684.031.640 35,08 69,22

Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

Peningkatan Pelayanan Tata

Usaha UPTD Taman Budaya

dan Museum

500.000.000 391.860.700 78,37 78,37 Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

Bantuan Operasional

Penyelenggaraan Museum

(DAK)

1.450.000.000 292.170.940 20,15 60,07 Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

Program Pelestarian

Kebudayaan 1.996.900.000 1.845.326.600 92,41 99,07

Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

Pelestarian, Pengembangan

dan Pemanfaatan Cagar

Budaya dan Permuseuman

496.900.000 477.265.400 96,05 99,48 Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

Pelestarian, Pengembangan

dan Pemanfaatan Sejarah,

Nilai Tradisi dan Kesenian

700.000.000 587.141.200 83,88 97,72 Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

Peningkatan Sumberdaya

Manusia Kebudayaan 800.000.000 780.920.000 97,62 100,00

Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

Permasalahan dan Solusi

Permasalahan dan Solusi pada Urusan Wajib Bukan Pelayanan

Dasar Bidang Kebudayaan yang dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan dan

Kebudayaan Provinsi Banten, adalah:

a). Permasalahan

Beberapa hal yang menjadi kendala dalam pelaksanaan kegiata,

meliputi :

- Kegiatan Bantuan Operasional Penyelenggaraan Museum (DAK)

2019 disahkan pada Bulan Desember 2018. Sampai pada saat

disahkan, Petunjuk Teknis (Juknis) Pelaksanaan belum

ada/belum dikeluarkan oleh Kementerian Pendidikan dan

Kebudayaan, sehingga penyusunan RKA (Rencana Kerja

Anggaran) DAK tidak mengacu kepada Juknis.

- Juknis Pelaksanaan dikeluarkan oleh Kementerian Pendidikan

dan Kebudayaan pada Bulan Februari 2019, dan baru diterima

oleh UPTD Taman Budaya dan Museum pada Bulan Maret 2019.

- SK Pergeseran SPD (Surat Pencairan Dana) terbit pada Bulan Juli

2019, bersamaan dengan waktu libur sekolah. Karena kegiatan

yang akan dilaksanakan di UPTD Taman Budaya dan Museum

mengundang peserta yang merupakan para pelajar, sehingga

Kegiatan baru bisa dilaksanakan di Bulan Agustus 2019

Page 150: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 150 -

- Saat Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan oleh Kementerian

Pendidikan dan Kebudayaan yang dilaksanakan pada tanggal 02

September s/d 05 September 2019 di Hotel Novotel Jakarta,

diketahui bahwa ada beberapa kegiatan yang tidak dapat

dilaksanakan karena tidak sesuai Juknis yaitu bahwa

penggunaan anggaran tidak diperbolehkan berupa belanja modal.

- Setelah evaluasi tersebut, karena ada beberapa kegiatan yang

tidak dapat dilaksanakan karena tidak sesuai Juknis, maka

kemudian UPTD Taman Budaya dan Museum diarahkan untuk

menyusun Anggaran Perubahan di Bulan Oktober 2019.

- Karena dibayangi waktu Penyusunan Anggaran Perubahan yang

dapat memakan waktu lama, sedangkan Laporan Realisasi

Penggunaan Anggaran DAK harus segera dilaporkan paling

lambat tanggal 22 November 2019, maka diputuskan UPTD

Taman Budaya dan Museum tidak mengajukan Perubahan

Anggaran untuk Penyerapan DAK. Karena tidak menyusun

Anggaran Perubahan agar kegiatan yang sebelumnya tidak sesuai

Juknis dapat dilaksanakan, menyebabkan banyak anggaran tidak

terserap.

b). Solusi

Kedepan agar dilakukan perencanaan yang lebih matang, dan

dilakukan percepatan dalam pelaksanaan kegiatan.

16) Urusan Wajib Bukan Pelayanan Dasar Bidang Perpustakaan.

Pada Urusan Wajib Bukan Pelayanan Dasar Bidang Perpustakaan

didukung oleh 3 program dan 16 kegiatan yang dilaksanakan pada Dinas

Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Provinsi Banten. Pelaksanaan

program dan kegiatan dimaksud dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 0-51 Realisasi Program dan Kegiatan TA.2019 (Bidang Perpustakaan)

No Uraian Urusan, Organisasi,

Program dan Kegiatan Anggaran

Realisasi

Nama PD (Rp) %

Fisik

(%)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

PERPUSTAKAAN 11.090.393.440 10.325.240.781 93,10

Dinas Perpustakaan dan

Kearsipan Daerah 11.090.393.440 10.325.240.781 93,10

Dinas Perpustakaan

dan Kearsipan

Daerah

Page 151: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 151 -

No Uraian Urusan, Organisasi,

Program dan Kegiatan Anggaran

Realisasi

Nama PD (Rp) %

Fisik

(%)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Program Tata Kelola

Pemerintahan 7.276.930.440 6.793.987.270 93,36 98,90

Dinas Perpustakaan

dan Kearsipan

Daerah

Penyusunan Laporan

Kinerja Keuangan dan

Neraca Aset

40.000.000 40.000.000 100,00 100,00

Dinas Perpustakaan

dan Kearsipan

Daerah

Perencanaan, Evaluasi dan

Pelaporan 100.000.000 95.154.000 95,15 100,00

Dinas Perpustakaan

dan Kearsipan

Daerah

Pengadaan Sarana Prasarana

Kantor 1.659.314.440 1.517.795.290 91,47 91,47

Dinas Perpustakaan

dan Kearsipan

Daerah

Pemeliharaan Sarana dan

Prasarana Kantor 756.696.000 714.225.700 94,39 100,00

Dinas Perpustakaan

dan Kearsipan

Daerah

Penyediaan Barang dan Jasa

Perkantoran 4.028.200.000 3.737.864.415 92,79 98,62

Dinas Perpustakaan

dan Kearsipan

Daerah

Peningkatan Kapasitas

Aparatur 76.320.000 76.020.000 99,61 100,00

Dinas Perpustakaan

dan Kearsipan

Daerah

Koordinasi Kedalam dan

Keluar Daerah 466.400.000 465.702.865 99,85 100,00

Dinas Perpustakaan

dan Kearsipan

Daerah

Peningkatan Pengelolaan

Kearsipan dan Pelayanan

Perpustakaan

20.000.000 19.500.000 97,50 100,00

Dinas Perpustakaan

dan Kearsipan

Daerah

Penyediaan Data

Pembangunan Sektoral 130.000.000 127.725.000 98,25 100,00

Dinas Perpustakaan

dan Kearsipan

Daerah

Program Pengembangan

Budaya Baca dan Pembinaan

Perpustakaan

1.411.320.000 1.235.637.564 87,55 96,98

Dinas Perpustakaan

dan Kearsipan

Daerah

Pembinaan dan

Pengembangan Minat dan

Budaya Baca Masyarakat

455.000.000 367.523.254 80,77 90,95

Dinas Perpustakaan

dan Kearsipan

Daerah

Pembinaan dan

Pengembangan

Perpustakaan

490.000.000 465.528.310 95,01 100,00

Dinas Perpustakaan

dan Kearsipan

Daerah

Pembinaan dan

Pengembangan Sistem

Kearsipan

466.320.000 402.586.000 86,33 100,00

Dinas Perpustakaan

dan Kearsipan

Daerah

Program Pengembangan

Koleksi dan Peningkatan

Kualitas Pelayanan

Perpustakaan

2.402.143.000 2.295.615.947 95,57 100,00

Dinas Perpustakaan

dan Kearsipan

Daerah

Peningkatan Kualitas

Layanan dan Kerjasama

Perpustakaan

1.231.539.000 1.170.563.150 95,05 100,00

Dinas Perpustakaan

dan Kearsipan

Daerah

Pengembangan Layanan

dan Sistem Informasi

Perpustakaan Berbasis

Teknologi dan Informatika

508.548.000 489.463.250 96,25 100,00

Dinas Perpustakaan

dan Kearsipan

Daerah

Pengelolaan Bahan Deposit

dan Penyediaan Bahan

Pustaka Perpustakaan

459.520.000 433.869.747 94,42 100,00

Dinas Perpustakaan

dan Kearsipan

Daerah

Page 152: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 152 -

No Uraian Urusan, Organisasi,

Program dan Kegiatan Anggaran

Realisasi

Nama PD (Rp) %

Fisik

(%)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Pengembangan Koleksi

Perpustakaan (DAK) 202.536.000 201.719.800 99,60 100,00

Dinas Perpustakaan

dan Kearsipan

Daerah

Permasalahan dan Solusi

Permasalahan dan Solusi pada Urusan Wajib Bukan Pelayanan

Dasar Bidang Perpustakaan yang dilaksanakan oleh Dinas Perpustakaan

dan Kearsipan Daerah Provinsi Banten, adalah:

a). Permasalahan

1. Kegiatan Pengadaan Sarana Prasarana Kantor pada pekerjaan

DED perpustakaan khusus Banten Lama tidak dapat

direalisasikan disebabkan Dinas Perumahan Rakyat dan

Kawasan Permukiman sudah melaksanakan penyusunan DED

penataan Banten Lama, dimana didalamnya sudah memuat DED

ruang pelayanan perpustakaan;

2. Kegiatan Penyediaan Barang dan Jasa Perkantoran pada Sub

Tolok Ukur Pelaksanaan Hut Banten Dan Banten Expo pada

pekerjaan sewa tenda dan dekorasi tidak dapat direalisasikan

disebabkan sudah disediakan oleh Biro Umum dan kegiatan

Banten Expo berdasarkan kebijakan Kepala Daerah Provinsi

Banten tidak dilaksanakan dan diganti dengan pesta rakyat HUT

Banten;

3. Kegiatan Pembinaan dan Pengembangan Minat Dan Budaya Baca

Masyarakat pada sub tolok ukur peningkatan minat baca

masyarakat (pengukuran indeks minat baca) tidak dapat

direalisasikan disebabkan pihak ketiga/perusahaan yang

ditunjuk tidak memiliki MOU dengan Gubernur sehingga pihak

DPK Provinsi Banten tidak bisa menjalin kerjasama (UNMA dan

UIN).

b). Solusi

1. Dalam hal pelaksanaan pekerjaan DED perpustakaan khusus

yang melibatkan lintas sektor OPD diharapkan untuk

memperhatikan hal-hal sebagai berikut:

Page 153: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 153 -

- Diharapkan untuk kedepannya lagi untuk dapat dilakukan

koordinasi terlebih dahulu dengan lintas sektor OPD yang

bersangkutan agar tidak terjadi kesalahan dalam pekerjaan.

- Selalu taat dalam mengikuti tahapan prosedur pekerjaan

dengan sesama lintas sektor OPD agar terjalin hubungan

yang baik sesama perangkat pemerintah daerah.

2. Kepada penanggung jawab kegiatan/PPTK untuk lebih cermat

dan teliti lagi dalam menganalisis surat ederan dari

Sekda/Gubernur yang berkenaan dengan program kegiatan agar

tidak terjadi kekeliruan lagi di tahun yang akan datang;

3. Diharapkan DPK Provinsi Banten untuk segera membuatkan

MOU dengan pihak terkait kepada gubernur agar bisa segera

dilaksanakan pekerjaan pengukuran minat baca di provinsi

Banten yang disebabkan ini merupakan program/kegiatan

tahunan yang sudah ditargetkan dalam RENSTRA 2017 – 2022.

17) Urusan Wajib Bukan Pelayanan Dasar Bidang Kearsipan.

Pada Urusan Wajib Bukan Pelayanan Dasar Bidang Kearsipan

didukung oleh 1 program dan 3 kegiatan yang dilaksanakan pada Dinas

Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Provinsi Banten. Pelaksanaan

program dan kegiatan dimaksud dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 0-52 Realisasi Program dan Kegiatan TA.2019 (Bidang Kearsipan)

No Uraian Urusan, Organisasi,

Program dan Kegiatan Anggaran

Realisasi

Nama PD (Rp) %

Fisik

(%)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

KEARSIPAN 1.856.460.560 1.573.620.739 84,76

Dinas Perpustakaan dan

Kearsipan Daerah 1.856.460.560 1.573.620.739 84,76

Dinas Perpustakaan

dan Kearsipan

Daerah

Program Pengelolaan Sistem

Kearsipan 1.856.460.560 1.573.620.739 84,76 96,39

Dinas Perpustakaan

dan Kearsipan

Daerah

Penelusuran, Akuisisi dan

Pemeliharaan Arsip Statis 939.834.560 714.504.500 76,02 89,18

Dinas Perpustakaan

dan Kearsipan

Daerah

Pelayanan Kearsipan dan

Pemanfaatan Arsip 457.901.000 413.059.239 90,21 100,00

Dinas Perpustakaan

dan Kearsipan

Daerah

Pengelolaan Arsip Dinamis 458.725.000 446.057.000 97,24 100,00

Dinas Perpustakaan

dan Kearsipan

Daerah

Page 154: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 154 -

Permasalahan dan Solusi

Permasalahan dan Solusi pada Urusan Wajib Bukan Pelayanan Dasar

Bidang Kearsipan yang dilaksanakan oleh Dinas Perpustakaan dan

Kearsipan Daerah Provinsi Banten, adalah:

a). Permasalahan

Kegiatan Penelusuran, Akuisisi dan Pemeliharaan Arsip Statis pada

pekerjaan Belanja jasa konsultansi manajemen entry daftar alih

media arsip, Belanja jasa konsultansi manajemen alih media arsip

statis audio visual, Belanja jasa konsultansi manajemen akuisisi

arsip kepala daerah provinsi banten dan Belanja Jasa konsultansi

akuisisi arsip legeslatif provinsi banten. Tidak dapat terealisasi

dikarenakan sulitnya mencari rekanan/pihak ketiga yang

berkompetensi dibidang pekerjaan tersebut, sehingga berdampak

pada penyerapan anggaran.

b). Solusi

Solusi yang dapat dilakukan untuk dari permasalahan tersebut,

meliputi :

- Diharapkan untuk penanggung jawab kegiatan/PPTK setiap

melakukan perencanaan kegiatan/anggaran agar lebih teliti dan

cermat serta didasari analisis perhitungan kapasitas kemampuan

pencapaian kinerja sehingga tidak berdampak pada realisasi

penyerapan anggaran/pekerjaan.

- Agar dapat lebih berperan aktif dalam melakukan koordinasi baik

ke PEP ataupun ke leading sektor terkait yang sekiranya bisa

mempermudah/mempercepat dalam proses pekerjaan kegiatan.

C. Penyelenggaraan Urusan Pilihan.

Penyelenggaraan Urusan Pilihan melaksanakan 7 Urusan Bidang 25

program dan 197 kegiatan yang tersebar di 6 (enam) Perangkat Daerah,

yaitu: Dinas Kelautan dan Perikanan, Dinas Pariwisata, Dinas Pertanian,

Page 155: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 155 -

Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Dinas Energi dan Sumber Daya

Mineral, dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Banten.

Adapun Urusan Pilihan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah

Provinsi Banten Tahun 2019, sebagai berikut :

1) Urusan Pilihan Bidang Kelautan dan Perikanan.

Pada Urusan Pilihan Bidang Kelautan dan Perikanan didukung oleh

5 program dan 48 kegiatan yang dilaksanakan pada Dinas Kelautan dan

Perikanan Provinsi Banten. Pelaksanaan program dan kegiatan dimaksud

dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 0-53 Realisasi Program dan Kegiatan TA.2019 (Bidang Kelautan dan Perikanan)

No Uraian Urusan, Organisasi,

Program dan Kegiatan Anggaran

Realisasi

Nama PD (Rp) %

Fisik

(%)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

KELAUTAN DAN

PERIKANAN 17.637.923.000 15.387.096.077 87,24

Dinas Kelautan dan Perikanan 17.637.923.000 15.387.096.077 87,24 Dinas Kelautan dan

Perikanan

Program Tata Kelola

Pemerintahan 8.862.033.291 7.821.746.259 88,26 94,16

Dinas Kelautan dan

Perikanan

Penyusunan Laporan Kinerja

Keuangan dan Neraca Aset 94.870.000 84.715.000 89,30 100,00

Dinas Kelautan dan

Perikanan

Perencanaan, Evaluasi dan

Pelaporan 310.765.000 234.003.018 75,30 100,00

Dinas Kelautan dan

Perikanan

Pengadaan Sarana Prasarana

Kantor 1.022.719.619 968.871.453 94,73 100,00

Dinas Kelautan dan

Perikanan

Pemeliharaan Sarana dan

Prasarana Kantor 664.000.000 614.719.280 92,58 96,17

Dinas Kelautan dan

Perikanan

Penyediaan Barang dan Jasa

Perkantoran 2.986.447.500 2.711.797.470 90,80 95,17

Dinas Kelautan dan

Perikanan

Peningkatan Kapasitas

Aparatur 234.650.000 160.476.550 68,39 90,05

Dinas Kelautan dan

Perikanan

Rapat Koordinasi Kedalam

dan Keluar Daerah 447.130.000 255.420.070 57,12 64,21

Dinas Kelautan dan

Perikanan

Penyediaan Data

Pembangunan Sektoral 230.455.000 173.824.385 75,43 100,00

Dinas Kelautan dan

Perikanan

Pengadaan Sarana Prasarana

Kantor pada UPTD Produksi

Perikanan Budidaya Air

Payau dan Laut

75.000.000 67.493.300 89,99 100,00 Dinas Kelautan dan

Perikanan

Pemeliharaan Sarana dan

Prasarana Kantor pada

UPTD Produksi Perikanan

Budidaya Air Payau dan

Laut

99.324.600 94.214.000 94,85 94,85 Dinas Kelautan dan

Perikanan

Page 156: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 156 -

No Uraian Urusan, Organisasi,

Program dan Kegiatan Anggaran

Realisasi

Nama PD (Rp) %

Fisik

(%)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Penyediaan Barang dan Jasa

Perkantoran pada UPTD

Produksi Perikanan

Budidaya Air Payau dan

Laut

253.538.572 223.508.364 88,16 93,07 Dinas Kelautan dan

Perikanan

Pengadaan Sarana Prasarana

Kantor pada UPTD

Pengujian dan Penerapan

Mutu Hasil Perikanan

74.370.000 73.000.000 98,16 100,00 Dinas Kelautan dan

Perikanan

Pemeliharaan Sarana dan

Prasarana Kantor pada

UPTD Pengujian dan

Penerapan Mutu Hasil

Perikanan

75.000.000 68.366.900 91,16 91,16 Dinas Kelautan dan

Perikanan

Penyediaan Barang dan Jasa

Perkantoran pada UPTD

Pengujian dan Penerapan

Mutu Hasil Perikanan

840.361.000 799.556.024 95,14 95,38 Dinas Kelautan dan

Perikanan

Pengadaan Sarana Prasarana

Kantor pada UPTD

Pelabuhan Perikanan Pantai

Labuan

75.000.000 73.373.557 97,83 100,00 Dinas Kelautan dan

Perikanan

Pemeliharaan Sarana dan

Prasarana Kantor pada

UPTD Pelabuhan Perikanan

Pantai Labuan

91.300.000 82.706.800 90,59 95,52 Dinas Kelautan dan

Perikanan

Penyediaan Barang dan Jasa

Perkantoran pada UPTD

Pelabuhan Perikanan Pantai

Labuan

471.262.000 389.916.605 82,74 86,95 Dinas Kelautan dan

Perikanan

Pengadaan Sarana Prasarana

Kantor pada Cabang Dinas

Kelautan dan Perikanan

Provinsi Banten Wilayah

Utara

95.000.000 93.750.000 98,68 100,00 Dinas Kelautan dan

Perikanan

Pemeliharaan Sarana dan

Prasarana Kantor pada

Cabang Dinas Kelautan dan

Perikanan Provinsi Banten

Wilayah Utara

211.500.000 199.503.483 94,33 96,41 Dinas Kelautan dan

Perikanan

Penyediaan Barang dan Jasa

Perkantoran pada Cabang

Dinas Kelautan dan

Perikanan Provinsi Banten

Wilayah Utara

159.340.000 110.290.000 69,22 72,23 Dinas Kelautan dan

Perikanan

Pengadaan Sarana Prasarana

Kantor pada Cabang Dinas

Kelautan dan Perikanan

Provinsi Banten Wilayah

Selatan

42.502.000 42.502.000 100,00 100,00 Dinas Kelautan dan

Perikanan

Page 157: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 157 -

No Uraian Urusan, Organisasi,

Program dan Kegiatan Anggaran

Realisasi

Nama PD (Rp) %

Fisik

(%)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Pemeliharaan Sarana dan

Prasarana Kantor pada

Cabang Dinas Kelautan dan

Perikanan Provinsi Banten

Wilayah Selatan

225.000.000 221.763.000 98,56 100,00 Dinas Kelautan dan

Perikanan

Penyediaan Barang dan Jasa

Perkantoran pada Cabang

Dinas Kelautan dan

Perikanan Provinsi Banten

Wilayah Selatan

82.498.000 77.975.000 94,52 94,52 Dinas Kelautan dan

Perikanan

Program Peningkatan Produksi

Perikanan Tangkap 3.903.855.000 3.064.307.404 78,49 97,80

Dinas Kelautan dan

Perikanan

Pengelolaan Sumber Daya

Ikan 576.200.000 363.833.735 63,14 93,02

Dinas Kelautan dan

Perikanan

Pengelolaan Kapal, Alat

Penangkap Ikan dan

Sertifikasi Awak Kapal

Perikanan

529.455.000 446.211.676 84,28 100,00 Dinas Kelautan dan

Perikanan

Pembinaan dan

Pengembangan Pelabuhan

Perikanan

543.200.000 452.389.009 83,28 91,86 Dinas Kelautan dan

Perikanan

Pembangunan/Rehabilitasi

Sarana dan Prasarana

Fasilitas Pokok dan

Fungsional Pelabuhan

Perikanan - UPTD Provinsi

Banten (DAK)

1.900.000.000 1.483.104.841 78,06 100,00 Dinas Kelautan dan

Perikanan

Pelaksanaan Tata Kelola dan

Pelayanan Usaha

Kepelabuhan

100.000.000 92.838.143 92,84 100,00 Dinas Kelautan dan

Perikanan

Pelaksanaan Operasional

Pelabuhan dan

Kesyahbandaran

150.000.000 143.900.000 95,93 100,00 Dinas Kelautan dan

Perikanan

Pelayanan Usaha Jasa

Kelautan pada Cabang Dinas

Kelautan dan Perikanan

Provinsi Banten Wilayah

Utara

70.000.000 51.150.000 73,07 97,50 Dinas Kelautan dan

Perikanan

Pelayanan Usaha Jasa

Kelautan pada Cabang Dinas

Kelautan dan Perikanan

Provinsi Banten Wilayah

Selatan

35.000.000 30.880.000 88,23 100,00 Dinas Kelautan dan

Perikanan

Program Pengawasan Sumber

Daya Kelautan dan Perikanan 673.991.500 637.751.420 94,62 100,00

Dinas Kelautan dan

Perikanan

Penanganan Pelanggaran 250.000.000 242.841.900 97,14 100,00 Dinas Kelautan dan

Perikanan

Pengawasan Pengelolaan

Sumberdaya Perikanan 253.227.000 243.657.020 96,22 100,00

Dinas Kelautan dan

Perikanan

Pengawasan Pengelolaan

Sumberdaya Kelautan 170.764.500 151.252.500 88,57 100,00

Dinas Kelautan dan

Perikanan

Page 158: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 158 -

No Uraian Urusan, Organisasi,

Program dan Kegiatan Anggaran

Realisasi

Nama PD (Rp) %

Fisik

(%)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Program Peningkatan Daya

Saing Perikanan 1.597.550.620 1.532.678.137 95,94 98,36

Dinas Kelautan dan

Perikanan

Pembinaan Mutu dan

Diversifikasi Produk

Kelautan dan Perikanan

479.980.000 450.179.000 93,79 100,00 Dinas Kelautan dan

Perikanan

Peningkatan Investasi dan

Promosi Produk Perikanan 554.415.620 548.113.000 98,86 100,00

Dinas Kelautan dan

Perikanan

Peningkatan Usaha dan

Kelembagaan Perikanan

Budidaya

184.250.000 179.517.337 97,43 100,00 Dinas Kelautan dan

Perikanan

Peningkatan Kualitas

Pengujian 246.525.000 243.926.800 98,95 100,00

Dinas Kelautan dan

Perikanan

Pengendalian Mutu

Perikanan 132.380.000 110.942.000 83,81 91,80

Dinas Kelautan dan

Perikanan

Program Pengelolaan Sumber

Daya Laut, Pesisir dan Pulau-

Pulau Kecil

2.600.492.589 2.330.612.857 89,62 85,12 Dinas Kelautan dan

Perikanan

Pengelolaan Ruang Laut dan

Konservasi 515.483.380 508.205.881 98,59 100,00

Dinas Kelautan dan

Perikanan

Pendayagunaan Pesisir dan

Pulau-pulau Kecil 578.790.000 538.527.480 93,04 100,00

Dinas Kelautan dan

Perikanan

Pemberdayaan Ekonomi

Masyarakat Pesisir 502.260.000 460.369.971 91,66 100,00

Dinas Kelautan dan

Perikanan

Produksi Benih Ikan Air Laut

dan Payau 15.000.000 4.400.000 29,33 40,00

Dinas Kelautan dan

Perikanan

Pelayanan Teknis Produksi

Perikanan Budidaya Air

Payau dan Laut

14.412.209 3.600.000 24,98 40,00 Dinas Kelautan dan

Perikanan

Pengelolaan dan

Pengendalian Laut, Pesisir

dan Pulau-Pulau Kecil pada

Cabang Dinas Kelautan dan

Perikanan Provinsi Banten

Wilayah Utara

110.000.000 60.020.000 54,56 86,05 Dinas Kelautan dan

Perikanan

Pengelolaan dan

Pengendalian Laut, Pesisir

dan Pulau-Pulau Kecil pada

Cabang Dinas Kelautan dan

Perikanan Provinsi Banten

Wilayah Selatan

104.300.000 95.559.427 91,62 100,00 Dinas Kelautan dan

Perikanan

Pembangunan/Rehabilitasi

prasarana Kawasan

Konservasi Pesisir dan

Pulau-Pulau Kecil dan

prasarana di Pulau-Pulau

Kecil Wilayah Utara (DAK)

340.000.000 307.634.709 90,48 100,00 Dinas Kelautan dan

Perikanan

Page 159: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 159 -

No Uraian Urusan, Organisasi,

Program dan Kegiatan Anggaran

Realisasi

Nama PD (Rp) %

Fisik

(%)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Pembangunan/Rehabilitasi

prasarana Kawasan

Konservasi Pesisir dan

Pulau-Pulau Kecil dan

prasarana di Pulau-Pulau

Kecil Wilayah Selatan

(DAK)

420.247.000 352.295.389 83,83 100,00 Dinas Kelautan dan

Perikanan

Permasalahan dan Solusi

Permasalahan dan Solusi pada Urusan Pilihan Bidang Kelautan dan

Perikanan yang dilaksanakan oleh Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi

Banten, adalah:

a). Permasalahan

Sisa anggaran yang tidak terserap, disebabkan antara lain:

1. Kegiatan Peningkatan Kapasitas Aparatur pengadaan jasa

pengiriman diklat tidak dilaksanakan dikarenakan pembatalan

untuk penyelenggaraannya;

2. Kegiatan Pengelolaan Sumber Daya Ikan pada Premi Asuransi

belum dapat terealisasi karena Pergub/Juknis masih dalam

proses dan akan tercantum dalam SSH di TA. 2020;

3. Kegiatan Pembangunan/Rehabilitasi Sarana dan Prasarana

Fasilitas Pokok dan Fungsional Pelabuhan Perikanan - UPTD

Provinsi Banten (DAK) disebabkan adanya sisa pelaksanaan

lelang pengadaan Fender di Pelabuhan Perikanan Binuangeun;

4. Kegiatan Pengelolaan dan Pengendalian Laut, Pesisir dan Pulau-

Pulau Kecil pada Cabang Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi

Banten Wilayah Utara disebabkan kurangnya tenaga ahli dan

tenaga teknis yg menguasai, luasnya cakupan wilayah kerja, serta

kurangnya Pegawai yang ada di KCD Wilayah Utara.

b). Solusi

1. Perlu adanya tahapan-tahapan perencanaan program

pembangunan, sehingga dalam melaksanakan program/kegiatan

akan lebih terukur dan terarah sesuai dengan rencana dan

ketentuan yang ada sehingga dapat terlaksana dengan baik;

2. Menunggu PERGUB Juknis Pembayaran premi asuransi nelayan.

2) Urusan Pilihan Bidang Pariwisata.

Pada Urusan Pilihan Bidang Pariwisata didukung oleh 5 program dan

19 kegiatan yang dilaksanakan pada Dinas Pariwisata Provinsi Banten.

Pelaksanaan program dan kegiatan dimaksud dapat dilihat pada tabel di

bawah ini:

Page 160: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 160 -

Tabel 0-54 Realisasi Program dan Kegiatan TA.2019 (Bidang Pariwisata)

No Uraian Urusan, Organisasi,

Program dan Kegiatan Anggaran

Realisasi

Nama PD (Rp) %

Fisik

(%)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

PARIWISATA 17.567.571.000 15.911.524.267 90,57

Dinas Pariwisata 17.567.571.000 15.911.524.267 90,57 Dinas Pariwisata

Program Tata Kelola

Pemerintahan 4.718.327.700 3.824.979.601 81,07 92,62 Dinas Pariwisata

Penyusunan Laporan

Kinerja Keuangan dan

Neraca Aset

32.250.000 31.931.500 99,01 100,00 Dinas Pariwisata

Perencanaan, Evaluasi dan

Pelaporan 62.842.600 61.715.700 98,21 100,00 Dinas Pariwisata

Pengadaan Sarana Prasarana

Kantor 1.226.058.400 753.896.450 61,49 83,33 Dinas Pariwisata

Pemeliharaan Sarana dan

Prasarana Kantor 596.288.000 473.240.300 79,36 100,00 Dinas Pariwisata

Penyediaan Barang dan Jasa

Perkantoran 2.542.826.100 2.309.657.252 90,83 100,00 Dinas Pariwisata

Peningkatan Kapasitas

Aparatur 24.714.000 15.172.000 61,39 65,00 Dinas Pariwisata

Rapat Koordinasi Kedalam

dan Keluar Daerah 233.348.600 179.366.399 76,87 100,00 Dinas Pariwisata

Program Pengembangan

Industri Pariwisata dan

Ekonomi Kreatif

1.708.463.700 1.555.169.218 91,03 94,00 Dinas Pariwisata

Pembinaan Usaha Industri

Pariwisata 479.295.550 391.350.692 81,65 82,00 Dinas Pariwisata

Standarisasi Usaha Industri

Pariwisata dan Ekonomi

Kreatif

388.920.500 364.420.345 93,70 100,00 Dinas Pariwisata

Pengembangan Potensi

Ekonomi Kreatif 840.247.650 799.398.181 95,14 100,00 Dinas Pariwisata

Program Pemasaran Produk

Pariwisata 7.246.621.150 6.777.792.907 93,53 100,00 Dinas Pariwisata

Promosi Pariwisata Provinsi

Banten 3.303.848.600 2.910.174.968 88,08 100,00 Dinas Pariwisata

Penyiapan Sarana dan

Prasarana Promosi

Pariwisata

3.263.110.800 3.249.761.555 99,59 100,00 Dinas Pariwisata

Pengembangan Potensi

Pasar Pariwisata 679.661.750 617.856.384 90,91 100,00 Dinas Pariwisata

Program Pengembangan

Sumberdaya Manusia

Pariwisata dan Ekonomi Kreatif

1.513.582.400 1.410.737.887 93,21 100,00 Dinas Pariwisata

Peningkatan Standarisasi

dan Kualifikasi Sumber

Daya Manusia

394.053.000 376.440.600 95,53 100,00 Dinas Pariwisata

Pengembangan Sumber

Daya Manusia Pariwisata

Ekonomi Kreatif tingkat

lanjutan

232.052.000 200.122.387 86,24 100,00 Dinas Pariwisata

Pengembangan Sumber

Daya Manusia Pariwisata

Banten

887.477.400 834.174.900 93,99 100,00 Dinas Pariwisata

Page 161: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 161 -

No Uraian Urusan, Organisasi,

Program dan Kegiatan Anggaran

Realisasi

Nama PD (Rp) %

Fisik

(%)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Program Pengembangan

Destinasi Pariwisata 2.380.576.050 2.342.844.654 98,42 100,00 Dinas Pariwisata

Optimalisasi Pengembangan

Daya Tarik Wisata Provinsi

Banten

1.065.230.700 1.053.544.564 98,90 100,00 Dinas Pariwisata

Pengelolaan Kawasan

Strategis Pariwisata Provinsi

Banten

1.007.973.350 990.324.790 98,25 100,00 Dinas Pariwisata

Pengembangan

Pemberdayaan Masyarakat

Destinasi Pariwisata

Provinsi Banten

307.372.000 298.975.300 97,27 100,00 Dinas Pariwisata

Permasalahan dan Solusi

Permasalahan dan Solusi pada Urusan Pilihan Bidang Pariwisata

yang dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata Provinsi Banten, adalah:

a). Permasalahan

1. Kegiatan Pengadaan Sarana Prasarana Kantor tidak

terlaksananya pengadaan kendaraan operasional kantor (hi-ace)

Karena gagal lelang;

2. Kegiatan Peningkatan Kapasitas Aparatur tidak terserap

seluruhnya kegiatan bimtek karena mengikuti surat undangan

pelatihan/bintek yang masuk ke dinas;

3. Kegiatan Pembinaan Usaha Industri Pariwisata tidak

terlaksananya tolok ukur kegiatan Penghargaan Usaha

Akomodasi pariwisata yang berwawasan lingkungan dikarenakan

adanya kesalahan penempatan kode rekening;

b). Solusi

1. Kedepan akan dilakukan penetapan HPS yang lebih sesuai

dengan harga pasaran serta spesifikasi yang sesuai dengan

kebutuhan;

2. Lebih proaktif kembali untuk melihat serta mengetahui jadwal

pelaksanaan pelatihan aparatur baik di dalam maupun di luar

daerah;

3. Lebih dilakukan lagi pengawasan berjenjang terkait penyusunan

rancangan anggaran agar tidak terjadi kesalahan penempatan

kode rekening belanja;

3) Urusan Pilihan Bidang Pertanian.

Pada Urusan Pilihan Bidang Pertanian didukung oleh 7 program dan

61 kegiatan yang dilaksanakan pada Dinas Pertanian Provinsi Banten.

Page 162: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 162 -

Pelaksanaan program dan kegiatan dimaksud dapat dilihat pada tabel di

bawah ini:

Tabel 0-55 Realisasi Program dan Kegiatan TA.2019 (Bidang Pertanian)

No Uraian Urusan, Organisasi,

Program dan Kegiatan Anggaran

Realisasi

Nama PD (Rp) %

Fisik

(%)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

PERTANIAN 51.789.705.000 46.361.944.125 89,52

Dinas Pertanian 51.789.705.000 46.361.944.125 89,52 Dinas Pertanian

Program Tata Kelola Pemerintahan 29.342.764.675 25.178.618.618 85,81 96,78 Dinas Pertanian

Penyusunan Laporan Kinerja

Keuangan dan Neraca Aset 175.000.000 173.162.600 98,95 100,00 Dinas Pertanian

Perencanaan, Evaluasi dan

Pelaporan 882.490.000 863.780.000 97,88 100,00 Dinas Pertanian

Pengadaan Sarana Prasarana Kantor 913.908.275 709.227.600 77,60 100,00 Dinas Pertanian

Pemeliharaan Sarana dan Prasarana

Kantor 1.400.000.000 1.292.139.563 92,30 100,00 Dinas Pertanian

Penyediaan Barang dan Jasa

Perkantoran 3.967.950.000 3.707.276.793 93,43 100,00 Dinas Pertanian

Peningkatan Kapasitas Aparatur 45.900.000 44.900.000 97,82 100,00 Dinas Pertanian

Rapat Koordinasi Kedalam dan

Keluar Daerah 500.000.000 499.557.355 99,91 100,00 Dinas Pertanian

Peningkatan Pengelolaan Kearsipan

dan Pelayanan Perpustakaan 9.300.000 9.300.000 100,00 100,00 Dinas Pertanian

Penyediaan Data Pembangunan

Sektoral 405.620.000 377.584.000 93,09 100,00 Dinas Pertanian

Pengadaan Sarana Prasarana Kantor

pada UPTD Benih dan Perlindungan

Tanaman Pangan, Hortikultura dan

Perkebunan

750.545.300 719.213.591 95,83 100,00 Dinas Pertanian

Pemeliharaan Sarana dan Prasarana

Kantor pada UPTD Benih dan

Perlindungan Tanaman Pangan,

Hortikultura dan Perkebunan

902.694.000 860.292.700 95,30 100,00 Dinas Pertanian

Penyediaan Barang dan Jasa

Perkantoran UPTD Benih dan

Perlindungan Tanaman Pangan,

Hortikultura dan Perkebunan

4.459.864.100 4.222.045.817 94,67 100,00 Dinas Pertanian

Rapat Koordinasi Kedalam dan

Keluar Daerah pada UPTD Benih

dan Perlindungan Tanaman Pangan,

Hortikultura dan Perkebunan

339.780.000 332.852.954 97,96 100,00 Dinas Pertanian

Page 163: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 163 -

No Uraian Urusan, Organisasi,

Program dan Kegiatan Anggaran

Realisasi

Nama PD (Rp) %

Fisik

(%)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Pengadaan Sarana Prasarana Kantor

pada UPTD Pengawasan dan

Sertifikasi Benih Tanaman Pangan,

Hortikultura dan Perkebunan

292.551.000 285.483.353 97,58 100,00 Dinas Pertanian

Pemeliharaan Sarana dan Prasarana

Kantor pada UPTD Pengawasan dan

Sertifikasi Benih Tanaman Pangan,

Hortikultura dan Perkebunan

336.800.000 333.245.500 98,94 100,00 Dinas Pertanian

Penyediaan Barang dan Jasa

Perkantoran pada UPTD

Pengawasan dan Sertifikasi Benih

Tanaman Pangan, Hortikultura dan

Perkebunan

745.552.000 719.873.348 96,56 100,00 Dinas Pertanian

Rapat Koordinasi Kedalam dan

Keluar Daerah pada UPTD

Pengawasan dan Sertifikasi Benih

Tanaman Pangan, Hortikultura dan

Perkebunan

146.500.000 146.500.000 100,00 100,00 Dinas Pertanian

Pengadaan Sarana Prasarana Kantor

pada UPTD Pelayanan dan

Pengujian Veteriner

427.200.000 365.443.352 85,54 90,00 Dinas Pertanian

Pemeliharaan Sarana dan Prasarana

Kantor pada UPTD Pelayanan dan

Pengujian Veteriner

550.000.000 406.660.300 73,94 100,00 Dinas Pertanian

Penyediaan Barang dan Jasa

Perkantoran pada UPTD Pelayanan

dan Pengujian Veteriner

1.311.710.000 1.254.441.762 95,63 100,00 Dinas Pertanian

Rapat Koordinasi Kedalam dan

Keluar Daerah pada UPTD

Pelayanan dan Pengujian Veteriner

219.750.000 155.100.000 70,58 100,00 Dinas Pertanian

Pengadaan Sarana Prasarana Kantor

pada UPTD Pengujian Pakan dan

Pembibitan Ternak

138.200.000 138.021.600 99,87 100,00 Dinas Pertanian

Pemeliharaan Sarana dan Prasarana

Kantor pada UPTD Pengujian Pakan

dan Pembibitan Ternak

545.000.000 441.625.500 81,03 100,00 Dinas Pertanian

Penyediaan Barang dan Jasa

Perkantoran pada UPTD Pengujian

Pakan dan Pembibitan Ternak

1.759.250.000 1.681.554.487 95,58 100,00 Dinas Pertanian

Page 164: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 164 -

No Uraian Urusan, Organisasi,

Program dan Kegiatan Anggaran

Realisasi

Nama PD (Rp) %

Fisik

(%)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Rapat Koordinasi Kedalam dan

Keluar Daerah pada UPTD

Pengujian Pakan dan Pembibitan

Ternak

117.200.000 106.296.100 90,70 100,00 Dinas Pertanian

Pembangunan/Rehabilitasi/Renovasi

dan Penyediaan Sarana Pendukung

UPTD Benih dan Perlindungan

Tanaman Pangan Hortikultura dan

Perkebunan (DAK)

3.000.000.000 466.952.900 15,57 16,67 Dinas Pertanian

Pembangunan/Rehabilitasi/Renovasi

dan Penyediaan Sarana Pendukung

UPTD Pengawasan dan Sertifikasi

Benih Tanaman Pangan,

Hortikultura dan Perkebunan

(DAK)

200.000.000 194.419.153 97,21 100,00 Dinas Pertanian

Pembangunan/Rehabilitasi/Renovasi

dan Penyediaan Sarana Pendukung

UPTD Pelayanan dan Pengujian

Veteriner (DAK)

200.000.000 195.500.000 97,75 100,00 Dinas Pertanian

Pembangunan/Rehabilitasi/Renovasi

dan Penyediaan Sarana Pendukung

UPTD Pengujian Pakan dan

Perbibitan (DAK)

4.600.000.000 4.476.168.290 97,31 100,00 Dinas Pertanian

Program Peningkatan Produksi dan

Produktivitas Tanaman Pangan 3.697.004.200 3.427.204.700 92,70 100,00 Dinas Pertanian

Peningkatan Produksi,

Produktivitas dan Mutu Produk

Serelia

1.294.080.100 1.274.145.000 98,46 100,00 Dinas Pertanian

Peningkatan Produksi,

Produktivitas dan Mutu aneka

Kacang dan Umbi

546.020.000 509.156.600 93,25 100,00 Dinas Pertanian

Pengembangan Teknologi dan Pasca

panen Tanaman pangan 374.305.000 364.704.600 97,44 100,00 Dinas Pertanian

Perlindungan Tanaman Pangan 305.793.500 265.799.200 86,92 100,00 Dinas Pertanian

Pelayanan Teknis Sertifikasi dan

Pengawasan Tanaman Pangan 564.015.000 507.557.000 89,99 100,00 Dinas Pertanian

Perbenihan Tanaman Pangan 612.790.600 505.842.300 82,55 100,00 Dinas Pertanian

Program Peningkatan Produksi dan

Produktivitas Hortikultura 3.357.868.000 3.160.641.500 94,13 100,00 Dinas Pertanian

Peningkatan Produksi Buah dan

Florikultura 309.570.000 297.578.800 96,13 100,00 Dinas Pertanian

Peningkatan Produksi Sayuran dan

Tanaman Obat 1.037.750.000 998.042.000 96,17 100,00 Dinas Pertanian

Page 165: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 165 -

No Uraian Urusan, Organisasi,

Program dan Kegiatan Anggaran

Realisasi

Nama PD (Rp) %

Fisik

(%)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Pengembangan Teknologi dan Pasca

Panen Hortikultura 767.746.000 738.925.800 96,25 100,00 Dinas Pertanian

Perlindungan Tanaman

Hortikultura 164.854.000 156.901.000 95,18 100,00 Dinas Pertanian

Pelayanan Teknis Sertifikasi dan

Pengawasan Tanaman Hortikultura 284.343.000 236.593.000 83,21 100,00 Dinas Pertanian

Perbenihan Tanaman hortikultura 793.605.000 732.600.900 92,31 100,00 Dinas Pertanian

Program Peningkatan Produksi dan

Produktivitas Perkebunan 2.238.808.200 2.113.372.000 94,40 100,00 Dinas Pertanian

Pelayanan Teknis Sertifikasi dan

Pengawasan Tanaman Perkebunan 46.838.000 44.818.000 95,69 100,00 Dinas Pertanian

Perlindungan Tanaman Perkebunan 240.000.000 237.495.000 98,96 100,00 Dinas Pertanian

Peningkatan Produksi Komoditas

Perkebunan 303.580.000 283.804.000 93,49 100,00 Dinas Pertanian

Pengembangan Komoditas

Perkebunan 900.000.000 849.240.000 94,36 100,00 Dinas Pertanian

Pengembangan Aneka Usaha dan

Pemasaran Hasil Perkebunan 316.790.200 289.324.500 91,33 100,00 Dinas Pertanian

Perbenihan Tanaman Perkebunan 431.600.000 408.690.500 94,69 100,00 Dinas Pertanian

Program Peningkatan Produksi dan

Produktivitas Peternakan 4.015.865.925 3.735.790.607 93,03 100,00 Dinas Pertanian

Pengembangan Perbibitan Ternak 697.250.000 630.027.084 90,36 100,00 Dinas Pertanian

Pengembangan Pakan ternak 271.513.600 264.881.530 97,56 100,00 Dinas Pertanian

Pengolahan dan Pemasaran Hasil

Peternakan 336.855.000 307.868.000 91,39 100,00 Dinas Pertanian

Pengujian Mutu Pakan dan Hijauan

Pakan ternak 223.630.175 212.244.778 94,91 100,00 Dinas Pertanian

Pengembangan Kawasan Pertanian

terpadu 1.650.000.000 1.497.023.300 90,73 100,00 Dinas Pertanian

Perbibitan Ternak 836.617.150 823.745.915 98,46 100,00 Dinas Pertanian

Program Peningkatan Prasarana Sarana

dan Penyuluhan Pertanian 6.799.036.200 6.521.219.500 95,91 100,00 Dinas Pertanian

Penyediaan Prasarana dan Sarana

Pertanian 425.800.000 412.412.500 96,86 100,00 Dinas Pertanian

Pemanfaatan Lahan dan Air Irigasi 468.640.000 453.531.000 96,78 100,00 Dinas Pertanian

Peningkatan Kapasitas

Kelembagaan Tani 5.904.596.200 5.655.276.000 95,78 100,00 Dinas Pertanian

Program Penanganan Kesehatan

Hewan dan Kesehatan Masyarakat

Veteriner

2.338.357.800 2.225.097.200 95,16 100,00 Dinas Pertanian

Penanggulangan dan Pencegahan

Penyakit Hewan Menular 548.100.000 544.224.700 99,29 100,00 Dinas Pertanian

Page 166: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 166 -

No Uraian Urusan, Organisasi,

Program dan Kegiatan Anggaran

Realisasi

Nama PD (Rp) %

Fisik

(%)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Pengendalian Kesehatan

Masyarakat Veteriner 460.200.000 454.387.500 98,74 100,00 Dinas Pertanian

Pengawasan Obat dan Produk Asal

Hewan 410.282.700 402.175.000 98,02 100,00 Dinas Pertanian

Peningkatan Penyidikan, Pengujian

dan Pengendalian Penyakit Hewan

Menular

522.135.100 461.790.500 88,44 100,00 Dinas Pertanian

Peningkatan Penyidikan, Pengujian

dan Pelayanan Masyarakat

Veteriner (Kesmavet)

397.640.000 362.519.500 91,17 100,00 Dinas Pertanian

Permasalahan dan Solusi

Permasalahan dan Solusi pada Urusan Pilihan Bidang Pertanian yang

dilaksanakan oleh Dinas Pertanian Provinsi Banten, adalah:

a). Permasalahan

1. Kegiatan Pemeliharaan Sarana Dan Prasarana Kantor pada UPTD

Benih Dan Perlindungan Tanaman Pangan, Hortikultura Dan

Perkebunan tidak terserapnya Belanja Listrik karena anggaran yang

ada tidak mencukupi untuk penambahan daya listrik, dan tidak

dilakukan pembayaran STNK pada kendaraan yang rusak berat;

2. Kegiatan Pengadaan Sarana Prasarana Kantor Pada UPTD

Pelayanan Dan Pengujian Veteriner terkendala pada Belanja alat

kedokteran tidak diserap karena harga produk dipasaran

mengalami kenaikan melebihi pagu anggaran dan beberapa efisensi

pada kontrak pengadaan belanja modal yang lain;

3. Kegiatan Pembangunan/Rehabilitasi/Renovasi Dan Penyediaan

Sarana Pendukung UPTD Benih Dan Perlindungan Tanaman

Pangan Hortikultura Dan Perkebunan (DAK) tidak diserap karena

sesuai dengan pembahasan bersama DED, moderenisasi pengairan

kawasan pertanian terpadu dengan sistem pancar (sprinkle) curug

kota serang yaitu :

- Analisa perhitungan satuan harga yang tidak sesuai dengan

ketentuan;

- Tidak terdapat analisa satuan upah pegawai;

- Tidak memuat desai konstruksi rumah penyimpanan mesin air;

- Perlu di lakukan review DED, masih belum adanya pelimpahan

aset dri dinas PUPR ke pertanian terkait pengairan.

Page 167: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 167 -

b). Solusi

1. Dilakukan penambahan anggaran biaya listrik untuk penambahan

daya listrik;

2. Dilakukan penentuan harga estimasi yang lebih baik pada tahun

kegiatan berikutnya;

3. Perlu dilakukan review DED kembali dengan analisa yang lebih baik.

4) Urusan Pilihan Bidang Kehutanan.

Pada Urusan Pilihan Bidang Kehutanan didukung oleh 1 program

dan 15 kegiatan yang dilaksanakan pada Dinas Lingkungan Hidup dan

Kehutanan Provinsi Banten. Pelaksanaan program dan kegiatan dimaksud

dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 0-56 Realisasi Program dan Kegiatan TA.2019 (Bidang Kehutanan)

No Uraian Urusan, Organisasi,

Program dan Kegiatan Anggaran

Realisasi

Nama PD (Rp) %

Fisik

(%)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

KEHUTANAN 10.276.976.000 9.971.828.794 97,03

Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan 10.276.976.000 9.971.828.794 97,03

Dinas

Lingkungan

Hidup dan

Kehutanan

Program Pengelolaan dan Konservasi Hutan 10.276.976.000 9.971.828.794 97,03 100,00

Dinas

Lingkungan

Hidup dan

Kehutanan

Perencanaan dan penatagunaan hutan 515.000.000 508.243.227 98,69 100,00

Dinas

Lingkungan

Hidup dan

Kehutanan

Pemanfaatan hutan dan penatausahaan

hasil hutan 725.000.000 717.570.000 98,98 100,00

Dinas

Lingkungan

Hidup dan

Kehutanan

Pengembangan aneka usaha dan promos

i kehutanan 606.250.000 594.167.500 98,01 100,00

Dinas

Lingkungan

Hidup dan

Kehutanan

Pengelolaan DAS dan Rehabilitasi Hutan

dan Lahan 900.000.000 861.882.760 95,76 100,00

Dinas

Lingkungan

Hidup dan

Kehutanan

Konservasi SDA dan Ekosistem 600.000.000 593.685.807 98,95 100,00

Dinas

Lingkungan

Hidup dan

Kehutanan

Penyuluhan dan Pemberdayaan Masyar

akat 650.000.000 626.425.600 96,37 100,00

Dinas

Lingkungan

Hidup dan

Kehutanan

Pengembangan Pembenihan Tanaman

Hutan 742.465.000 706.473.998 95,15 100,00

Dinas

Lingkungan

Hidup dan

Kehutanan

Page 168: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 168 -

No Uraian Urusan, Organisasi,

Program dan Kegiatan Anggaran

Realisasi

Nama PD (Rp) %

Fisik

(%)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Perlindungan dan Rehabilitasi Kawasan

Taman Hutan Raya Banten 271.000.000 269.005.000 99,26 100,00

Dinas

Lingkungan

Hidup dan

Kehutanan

Pengembangan dan Pemanfaatan

Kawasan Taman Hutan Raya Banten 361.000.000 332.701.598 92,16 100,00

Dinas

Lingkungan

Hidup dan

Kehutanan

Rehabilitasi Lahan dan Perhutanan

Sosial (DAK) 1.407.545.000 1.396.086.000 99,19 100,00

Dinas

Lingkungan

Hidup dan

Kehutanan

Sertifikasi dan Proteksi Peredaran Benih

Tanaman Hutan 160.000.000 157.277.920 98,30 100,00

Dinas

Lingkungan

Hidup dan

Kehutanan

Pengawasan dan Pengendalian Sumber

Daya Hutan pada Cabang Dinas LHK

Wilayah Lebak dan Tangerang

380.600.000 364.935.000 95,88 100,00

Dinas

Lingkungan

Hidup dan

Kehutanan

Pengawasan dan Pengendalian Sumber

Daya Hutan pada Cabang Dinas LHK

Wilayah Pandeglang, Serang dan

Cilegon

325.000.000 301.195.000 92,68 100,00

Dinas

Lingkungan

Hidup dan

Kehutanan

Rehabilitasi Lahan dan Pemberdayaan

Masyarakat pada Cabang Dinas LHK

Wilayah Lebak dan Tangerang

1.154.400.000 1.108.173.800 96,00 100,00

Dinas

Lingkungan

Hidup dan

Kehutanan

Rehabilitasi Lahan dan Pemberdayaan

Masyarakat pada Cabang Dinas LHK

Wilayah Pandeglang, Serang dan

Cilegon

1.478.716.000 1.434.005.584 96,98 100,00

Dinas

Lingkungan

Hidup dan

Kehutanan

Permasalahan dan Solusi

Permasalahan dan Solusi pada Urusan Pilihan Bidang Kehutanan yang

dilaksanakan oleh Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi

Banten, adalah:

a). Permasalahan

1. Terbatasnya sarana dan prasarana penunjang dalam

pelaksanaan kegiatan dilapangan (kendaraan dinas yang sesuai

dengan medan yang berat/kondisi lapangan yang berat;

2. Koordinasi dan sinkronisasi data dalam menunjang pelaksanaan

kegiatan dengan stakeholder lain yang belum optimal khususnya

Page 169: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 169 -

dalam pelaksanaan penyusunan data Neraca Sumber Daya Hutan

(NSDH) di Provinsi Banten;

3. Terbatasnya SDM kehutanan khususnya Penyuluh Kehutanan

sebagai ujung tombak keberhasilan pembangunan kehutanan di

Provinsi Banten dari tahun ketahun semakin berkurang

jumlahnya, seiring dengan banyaknya ASN penyuluh kehutanan

yang memasuki usia pensiun, dan terbatasnya penambahan

formasi penyuluh kehutanan ASN di Provinsi Banten tinggal

berjumlah 9 orang ditiga wilayah kabupaten di Provinsi Banten

(Kabupaten Lebak sebanyak 1 orang, Kabupaten Pandeglang 6

orang dan Kabupaten Serang 2 orang);

4. Masih luasnya lahan kritis di Provinsi Banten yang belum

tertangani, jumlah lahan kritis dengan kriteria kritis di Provinsi

Banten seluas 170.615,79 Ha dan kriteria sangat kritis seluas

59.224,94 Ha yang tersebar di 4 Kabupaten dan 2 Kota di Provinsi

Banten (Kota serang, Cilegon, Kabupaten Lebak, Pandeglang,

Serang dan Tangerang);

5. Belum optimalnya pemanfaatan hasil hutan bagi masyarakat,

hasil hutan bukan kayu (HHBK) di Provinsi Banten memiliki

potensi yang cukup besar dan belum dapat dioptimalkan dengan

baik meskipun tidak semua jenis HHBK tersebar serta dikelola

dan di usahakan disetiap daerah di wilayah Provinsi Banten;

6. Pada Kegiatan Pengembangan Perbenihan Tanaman Kehutanan

terdapat hambatan antara lain :

- Dalam kegiatan pengadaan bahan tanaman, terutama dalam

pengadaan benih tanaman yang harus mengikuti masa panen

raya dan disesuaikan dengan type benih sehingga

memerlukan waktu yang lebih lama. Kondisi iklim global yang

berubah-ubah secara ekstrim, membuat masa panen raya

benih bisa bergeser dari kebiasaan alaminya bahkan beberapa

jenis tanaman tidak berbuah walaupun tahun ini seharusnya

tanaman tersebut berbuah sesuai dengan daunnya.

- Kondisi iklim tidak hanya berpengaruh pada proses

pengadaan benih namun juga berpengaruh terhadap jadwal

dan jumlah benih yang disemai jadwal penyemaian terpaksa

mundur bulan, seharusnya dengan jumlah benih yang

disemai disesuaikan dengan kondisi cuaca.

- Kuranngya anggaran pemeliharaan sarana dan prasarana

persemaian atau pembibitan yang dikhawatirkan penyediaan

bibit tanaman tidak sesuai target, seperti kondisi

Laboratorium Kultur Jaringan yang tidak terjaga dari

kemungkinan mati lampu dan atap yang rusak sehingga calon

Page 170: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 170 -

calon bibit tanaman mati terkontaminasi oleh jamur dan

bakreri.

- Keterlambatan dalam pertanggungjawaban administrasi

kegiatan, terkadang terlambat untuk penyampaiannya

dikarenakan jarak dan kurang tenaga administrasi kegiatan.

b). Solusi

1. Perlunya daya dukung sarana prasarana penunjang kegiatan

dilapangan khususnya kendaraan dinas yang dapat dgunakan

pada medan lapangan yang cukup berat mengingat kondisi

lapangan di wilayah Provinsi Banten masih banyak yang cukup

berat;

2. Meningkatkan koordinasi dan sinkronisasi data serta

melaksanakan upaya-upaya koordinasi dengan stakeholder terkait

serta melakukan koordinasi dengan instansi terkait di

Kabupaten/Kota serta instansi vertical lainnya ditingkat pusat;

3. Melaksanakan upaya perencanaan pengadaan penyuluhan

kehutanan dan perencanaan proses impasing penyuluhan

kehutanan serta optimalisasi penyuluh kehutanan swadaya

(PKSM) di Provinsi Banten dalam rangka menunjang tupoksi Dinas

Lingkungan Hidup dan Kehutanan;

4. Dalam upaya mencegah dan mengendalikan terjadinya kerusakan

hutan dan lahan maka diperlukan upaya-upaya rehabilitasi hutan

yang rusak dan lahan kritis, serta pemulihan kembali fungsi

daerah aliran sungai (DAS) melalui sistem pengelolaan DAS serta

pengembangan Rehabilitasi Hutan dan Lahan pada lahan kritis

mengingat makin seringnya terjadi bencana banjir dan tanah

longsor, yang salah satunya disebabkan oleh semakin menurunnya

daya dukurg lingkungan;

5. Upaya yang dilaksanakan dalam rangka mengoptimalkan

pemanfatan hasil hutan bagi masyarakat antara lain :

- Meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembinaan maupun

skala ekonomi budidaya tanaman kehutanan, dengan

membentuk suatu perwilayahan komoditas dalam suatu

wilayah hamparan, Sehingga diharapkan dapat meningkatkan

efisiensi pengelolaan dan meningkatkan nilai ekonomi produk;

- Meningkatkan sumberdaya petani hutan dan aparatur maupun

pengusaha agar pembinaan maupun pengelolaan usaha

kehutanan dapat dilaksanakan secara profesional;

- Pemanfaatan dan optimalisasi lembaga-lembaga terkait dalam

mengintensifkan permodalan usaha petani dan memanfaatkan

sistem informasi pasar;

6. Untuk mengetasi kendala dan hambatan Pengembangan

Perbenihan Tanaman Kehutan diatas telah dilakukan perubahan

Page 171: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 171 -

jadwal kegiatan dan jenis tanaman serta mengajukan penambahan

personil untuk kegiatan administrasi kegiatan serta upaya

penambahan anggaran.

5) Urusan Pilihan Bidang Energi dan Sumberdaya Mineral.

Pada Urusan Pilihan Bidang Energi dan Sumberdaya Mineral

didukung oleh 4 program dan 21 kegiatan yang dilaksanakan pada Dinas

Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Banten. Pelaksanaan program

dan kegiatan dimaksud dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 0-57 Realisasi Program dan Kegiatan TA.2019 (Bidang Energi dan Sumberdaya Mineral)

No Uraian Urusan, Organisasi,

Program dan Kegiatan Anggaran

Realisasi

Nama PD (Rp) %

Fisik

(%)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

ENERGI DAN SUMBERDAYA

MINERAL 33.995.134.000 27.950.887.442 82,22

Dinas Energi dan Sumber Daya

Mineral 33.995.134.000 27.950.887.442 82,22

Dinas Energi dan

Sumber Daya

Mineral

Program Tata Kelola

Pemerintahan 8.560.631.500 7.461.221.581 87,16 98,28

Dinas Energi dan

Sumber Daya

Mineral

Penyusunan Laporan

Kinerja Keuangan dan

Neraca Aset

160.000.000 160.000.000 100,00 100,00

Dinas Energi dan

Sumber Daya

Mineral

Perencanaan, Evaluasi dan

Pelaporan 391.222.000 371.619.604 94,99 100,00

Dinas Energi dan

Sumber Daya

Mineral

Pengadaan Sarana Prasarana

Kantor 2.516.863.000 1.890.089.756 75,10 84,50

Dinas Energi dan

Sumber Daya

Mineral

Pemeliharaan Sarana dan

Prasarana Kantor 805.530.000 710.515.620 88,20 100,00

Dinas Energi dan

Sumber Daya

Mineral

Penyediaan Barang dan Jasa

Perkantoran 2.769.366.000 2.519.411.894 90,97 100,00

Dinas Energi dan

Sumber Daya

Mineral

Peningkatan Kapasitas

Aparatur 226.653.000 220.886.000 97,46 100,00

Dinas Energi dan

Sumber Daya

Mineral

Rapat Koordinasi Kedalam

dan Keluar Daerah 936.500.000 887.575.707 94,78 100,00

Dinas Energi dan

Sumber Daya

Mineral

Peningkatan Pengelolaan

Kearsipan dan Pelayanan

Perpustakaan

122.817.500 116.017.500 94,46 100,00

Dinas Energi dan

Sumber Daya

Mineral

Page 172: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 172 -

No Uraian Urusan, Organisasi,

Program dan Kegiatan Anggaran

Realisasi

Nama PD (Rp) %

Fisik

(%)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Penyediaan Data

Pembangunan Sektoral 631.680.000 585.105.500 92,63 100,00

Dinas Energi dan

Sumber Daya

Mineral

Program Pengembangan,

Pengelolaan dan Pemanfaatan

Geologi, Air Tanah, Mineral dan

Batubara

5.151.253.533 4.691.429.385 91,07 96,96

Dinas Energi dan

Sumber Daya

Mineral

Pengembangan geologi dan

air tanah 820.000.000 773.626.871 94,34 100,00

Dinas Energi dan

Sumber Daya

Mineral

Pengusahaan air tanah 442.900.000 435.193.777 98,26 100,00

Dinas Energi dan

Sumber Daya

Mineral

Pengendalian geologi dan

air tanah 841.364.633 713.229.037 84,77 100,00

Dinas Energi dan

Sumber Daya

Mineral

Eksplorasi mineral dan

batubara 885.975.000 880.855.800 99,42 100,00

Dinas Energi dan

Sumber Daya

Mineral

Operasi produksi mineral

dan batubara 1.205.411.000 1.111.711.000 92,23 100,00

Dinas Energi dan

Sumber Daya

Mineral

Reklamasi dan pasca

tambang 955.602.900 776.812.900 81,29 81,78

Dinas Energi dan

Sumber Daya

Mineral

Program Pengembangan dan

Pengelolaan Infrastruktur

Energi dan Ketenagalistrikan

18.624.129.447 14.179.467.956 76,13 97,62

Dinas Energi dan

Sumber Daya

Mineral

Pengembangan infrastruktur

energi baru terbarukan 991.490.000 945.613.200 95,37 100,00

Dinas Energi dan

Sumber Daya

Mineral

Pengembangan infrastruktur

ketenagalistrikan 15.585.460.987 11.213.771.496 71,95 92,85

Dinas Energi dan

Sumber Daya

Mineral

Pengendalian

pengembangan infrastruktur

Energi

2.047.178.460 2.020.083.260 98,68 100,00

Dinas Energi dan

Sumber Daya

Mineral

Program Pengembangan

Pemanfaatan Ketenagalistrikan 1.659.119.520 1.618.768.520 97,57 100,00

Dinas Energi dan

Sumber Daya

Mineral

Pembinaan Teknis

Ketenagalistrikan 500.428.520 500.428.520 100,00 100,00

Dinas Energi dan

Sumber Daya

Mineral

Pengusahaan

ketenagaistrikan 467.491.000 466.041.000 99,69 100,00

Dinas Energi dan

Sumber Daya

Mineral

Pengendalian

ketenagalistrikan 691.200.000 652.299.000 94,37 100,00

Dinas Energi dan

Sumber Daya

Mineral

Page 173: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 173 -

Permasalahan dan Solusi

Permasalahan dan Solusi pada Urusan Pilihan Bidang Energi dan

Sumberdaya Mineral yang dilaksanakan oleh Dinas Energi dan Sumber

Daya Mineral Provinsi Banten, adalah:

a). Permasalahan

1. Kegiatan Pengadaan Sarana dan Prasarana Kantor terdapat sisa

anggaran yang tidak dapat digunakan yaitu :

- Usulan pengadaan kendaraan operasional roda 2 jenis trail

sebanyak 10 unit untuk operasionalisasi verifikasi data calon

penerima bantuan sosial dan monitoring pembangunan listrik

perdesaan yang tidak diterima/diakomodir selama proses

verifikasi RKAP dengan nilai sisa Anggaran sebesar

Rp.390.000.000,-;

- Terdapat sisa anggaran dari pengadaan shelving (Alas Rak

Besi) tambahan sebesar Rp.32.000.000,- yang tidak bisa

diadakan karena penyedia tidak menjual shelving tersebut

secara partial (dalam bentuk suku cadang).

2. Kegiatan Pengembangan Infrastruktur Ketenagalistrikan terdapat

sisa anggaran tidak digunakan yaitu :

- Pada Pembangunan Listrik Perdesaan sebesar

Rp.3.517.319.142,- yang merupakan sisa anggaran dari

pengurangan jumlah penerima BANSOS Listrik Perdesaan

(1.335 calon penerima) dan diskon pembayaran biaya

Sambungan Rumah (SR) dari PT. PLN;

- Tidak seluruhnya BANSOS Listrik Perdesaan terealisasi

sesuai target DPPA, yaitu hanya terealisasi 7.985 RTS dari

target 8.665 RTS atau tidak terealisasi sebanyak 700 RTS

dengan nilai Rp.716.846.200,- Pembatalan ini disebabkan

karena penerima BANSOS tersebut sudah tidak memenuhi

persyaratan akibat kendala teknis dan berkaitan dengan data

dari TNP2K tentang rumah tangga miskin yang layak

mendapat bantuan sosial listrik perdesaan, By Name By

Adress (harus sesuai dengan ID calon konsumen), serta data

dari PT. PLN (Persero) tentang sudah tidaknya mereka

memiliki ID. Pelanggan PLN, serta data tersebut bersifat

dinamis artinya sukar diprediksi apa dan bagaimana serta

kapan data tersebut berubah.

3. Kegiatan Reklamasi dan Pasca Tambang terkendala karena

masih adanya proses pelaksanaan pengadaan barang dan jasa

yang tidak tepat waktu (tidak sesuai dengan waktu perencanaan)

sehingga ada kegiatan yang tidak terlaksana;

b). Solusi

Page 174: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 174 -

1. Dinas ESDM Provinsi Banten telah membuat surat kepada

Bapak Sekretaris Daerah Selaku Ketua TAPD Provinsi Banten

Nomor 900.543-DESDM/2019 tanggal 15 Agustus 2019 perihal

Laporan Hasil Verifikasi RKA pada RAPBD Perubahan TA.2019,

untuk penyesuaian pagu anggaran yang tidak digunakan pada

kegiatan Pengadaan Sarana Prasarana Kantor sebesar

Rp.390.000.000,-, dan kepada para pelaksana teknis kegiatan

kedepan perlu proses persiapan yang lebih baik lagi dalam

perencanaan pengadaan barang;

2. Dibutuhkan koordinasi dan ketepatan dalam mengontrol dan

memonitoring data ke instansi terkait dalam hal ini PT. PLN area

terkait, sehingga data dapat benar-benar sesuai dengan yang

diharapkan;

3. Proses persiapan yang lebih baik lagi dalam perencanaan

pengadaan barang dan jasa dan pelaksanaannya serta

peningkatan koordinasi dengan pelaksana kegiatan (pihak

ketiga) kepada para pelaksana teknis kegiatan kedepan perlu

memperhatikan dan mengacu pada Rencana Operasional

Kegiatan atau (ROK) yang telah dibuat;

6) Urusan Pilihan Bidang Perdagangan.

Pada Urusan Pilihan Bidang Perdagangan didukung oleh 4 program

dan 12 kegiatan yang dilaksanakan pada Dinas Perindustrian dan

Perdagangan Provinsi Banten. Pelaksanaan program dan kegiatan

dimaksud dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 0-58 Realisasi Program dan Kegiatan TA.2019 (Bidang Perdagangan)

No Uraian Urusan, Organisasi,

Program dan Kegiatan Anggaran

Realisasi

Nama PD (Rp) %

Fisik

(%)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

PERDAGANGAN 10.031.715.400 9.016.835.978 89,88

Dinas Perindustrian dan

Perdagangan 10.031.715.400 9.016.835.978 89,88

Dinas Perindustrian

dan Perdagangan

Program Pengembangan

Perdagangan Dalam Negeri 3.748.819.400 3.165.439.327 84,44 97,38

Dinas Perindustrian

dan Perdagangan

Peningkatan Peran Pelaku

Usaha Dalam Kerjasama

Perdagangan dan

Pengembangan

Perdagangan Berjangka

900.000.000 742.762.100 82,53 94,73 Dinas Perindustrian

dan Perdagangan

Peningkatan Akses

Distribusi Perdagangan 1.161.000.000 1.089.525.827 93,84 99,82

Dinas Perindustrian

dan Perdagangan

Stabilisasi Harga Barang

Kebutuhan Pokok dan

Barang Penting

1.101.791.000 914.130.000 82,97 96,92 Dinas Perindustrian

dan Perdagangan

Page 175: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 175 -

No Uraian Urusan, Organisasi,

Program dan Kegiatan Anggaran

Realisasi

Nama PD (Rp) %

Fisik

(%)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Pengendalian Inflasi Daerah 586.028.400 419.021.400 71,50 98,06 Dinas Perindustrian

dan Perdagangan

Program Pengembangan

Perdagangan Luar Negeri 1.986.966.000 1.876.522.960 94,44 98,81

Dinas Perindustrian

dan Perdagangan

Peningkatan Peran Dunia

Usaha Bagi Pengembangan

Ekspor Daerah

463.666.000 411.131.600 88,67 97,04 Dinas Perindustrian

dan Perdagangan

Pengembangan dan

Pengendalian Impor daerah 387.300.000 362.280.142 93,54 99,62

Dinas Perindustrian

dan Perdagangan

Peningkatan Promosi

Perdagangan Luar Negeri 1.136.000.000 1.103.111.218 97,10 99,77

Dinas Perindustrian

dan Perdagangan

Program Perlindungan dan

Pengawasan Industri 3.124.509.000 2.866.122.300 91,73 99,62

Dinas Perindustrian

dan Perdagangan

Pengawasan dan Pembinaan

Standarisasi Mutu Produk

Industri

558.880.000 493.895.700 88,37 99,38 Dinas Perindustrian

dan Perdagangan

Peningkatan Perlindungan

Konsumen 2.080.779.000 1.888.774.600 90,77 99,74

Dinas Perindustrian

dan Perdagangan

Peningkatan Pengawasan

Barang Beredar/Jasa dan

Tertib Niaga

484.850.000 483.452.000 99,71 99,73 Dinas Perindustrian

dan Perdagangan

Program Pelayanan Pengujian

dan Sertifikasi Mutu Barang 1.171.421.000 1.108.751.391 94,65 92,00

Dinas Perindustrian

dan Perdagangan

Peningkatan Pelayanan

Mutu Barang 661.289.000 621.711.484 94,02 87,84

Dinas Perindustrian

dan Perdagangan

Peningkatan Pelayanan

Kalibrasi dan sertifikasi 510.132.000 487.039.907 95,47 96,16

Dinas Perindustrian

dan Perdagangan

7) Urusan Pilihan Bidang Perindustrian.

Pada Urusan Pilihan Bidang Perindustrian didukung oleh 3 program

dan 21 kegiatan yang dilaksanakan pada Dinas Perindustrian dan

Perdagangan Provinsi Banten. Pelaksanaan program dan kegiatan

dimaksud dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 0-59 Realisasi Program dan Kegiatan TA.2019 (Bidang Perindustrian)

No Uraian Urusan, Organisasi,

Program dan Kegiatan Anggaran

Realisasi

Nama PD (Rp) %

Fisik

(%)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

PERINDUSTRIAN 94.620.619.600 77.290.262.701 81,68

Dinas Perindustrian dan

Perdagangan 94.620.619.600 77.290.262.701 81,68

Dinas Perindustrian

dan Perdagangan

Program Tata Kelola

Pemerintahan 89.141.785.600 72.234.353.594 81,03 98,29

Dinas Perindustrian

dan Perdagangan

Penyusunan Laporan

Kinerja Keuangan dan

Neraca Aset

92.986.000 83.859.600 90,19 99,83 Dinas Perindustrian

dan Perdagangan

Page 176: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 176 -

No Uraian Urusan, Organisasi,

Program dan Kegiatan Anggaran

Realisasi

Nama PD (Rp) %

Fisik

(%)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Perencanaan, Evaluasi dan

Pelaporan 718.808.000 425.833.071 59,24 99,83

Dinas Perindustrian

dan Perdagangan

Pengadaan Sarana Prasarana

Kantor 73.708.739.600 58.712.350.519 79,65 98,80

Dinas Perindustrian

dan Perdagangan

Pemeliharaan Sarana dan

Prasarana Kantor 2.980.280.000 2.763.762.973 92,74 99,72

Dinas Perindustrian

dan Perdagangan

Penyediaan Barang dan Jasa

Perkantoran 3.850.589.000 3.529.136.608 91,65 91,43

Dinas Perindustrian

dan Perdagangan

Peningkatan Kapasitas

Aparatur 292.950.000 248.495.200 84,83 99,79

Dinas Perindustrian

dan Perdagangan

Rapat Koordinasi Kedalam

dan Keluar Daerah 943.280.000 594.550.065 63,03 99,75

Dinas Perindustrian

dan Perdagangan

Penyediaan Data

Pembangunan Sektoral 990.348.000 603.939.000 60,98 99,79

Dinas Perindustrian

dan Perdagangan

Pengadaan Sarana dan

Prasarana pada UPTD

Pengembangan Teknologi

dan Standardisasi Industri

764.500.000 727.904.535 95,21 93,04 Dinas Perindustrian

dan Perdagangan

Pemeliharaan Sarana dan

Prasarana Kantor pada

UPTD Pengembangan

Teknologi dan Standardisasi

Industri

246.400.000 244.632.400 99,28 99,02 Dinas Perindustrian

dan Perdagangan

Penyediaan Barang dan Jasa

Perkantoran pada UPTD

Pengembangan Teknologi

dan Standardisasi Industri

1.056.912.000 1.031.116.079 97,56 99,47 Dinas Perindustrian

dan Perdagangan

Pengadaan Sarana dan

Prasarana pada UPTD

Pengujian dan Sertifikasi

Mutu Barang

1.254.070.000 1.239.059.710 98,80 98,45 Dinas Perindustrian

dan Perdagangan

Pemeliharaan Sarana dan

Prasarana Kantor pada

UPTD Pengujian dan

Sertifikasi Mutu Barang

565.050.000 556.172.640 98,43 98,45 Dinas Perindustrian

dan Perdagangan

Penyediaan Barang dan Jasa

Perkantoran pada UPTD

Pengujian dan Sertifikasi

Mutu Barang

1.123.239.000 970.924.659 86,44 99,48 Dinas Perindustrian

dan Perdagangan

Rapat Koordinasi Kedalam

dan Keluar Daerah pada

UPTD Pengembangan

Teknologi dan Standardisasi

Industri

232.534.000 184.036.363 79,14 99,76 Dinas Perindustrian

dan Perdagangan

Rapat Koordinasi Kedalam

dan Keluar Daerah pada

UPTD Pengujian dan

Sertifikasi Mutu Barang

321.100.000 318.580.172 99,22 96,02 Dinas Perindustrian

dan Perdagangan

Program Peningkatan Daya

Saing Industri 4.578.563.000 4.173.611.107 91,16 98,61

Dinas Perindustrian

dan Perdagangan

Page 177: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 177 -

No Uraian Urusan, Organisasi,

Program dan Kegiatan Anggaran

Realisasi

Nama PD (Rp) %

Fisik

(%)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Perencanaan dan

Pengembangan

Perwilayahan Industri serta

Rekomendasi Teknis

Perijinan

910.000.000 718.842.407 78,99 97,82 Dinas Perindustrian

dan Perdagangan

Peningkatan dan

Pengembangan Industri

Kecil Menengah

2.488.563.000 2.313.445.400 92,96 99,81 Dinas Perindustrian

dan Perdagangan

Peningkatan dan

Pengembangan Sumber

Daya Industri

1.180.000.000 1.141.323.300 96,72 98,20 Dinas Perindustrian

dan Perdagangan

Program Pelayanan

Pengembangan Teknologi dan

Standarisasi Industri

900.271.000 882.298.000 98,00 98,46 Dinas Perindustrian

dan Perdagangan

Pengembangan dan

Peningkatan Produk

industri

400.271.000 392.378.000 98,03 99,86 Dinas Perindustrian

dan Perdagangan

Standarisasi dan sertifikasi

Industri 500.000.000 489.920.000 97,98 97,06

Dinas Perindustrian

dan Perdagangan

Permasalahan dan Solusi

Permasalahan dan Solusi pada Urusan Pilihan Bidang Perdagangan yang

dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Banten,

adalah:

a). Permasalahan

Kegiatan Pengadaan Sarana dan Prasarana Kantor sisa anggaran pada

Kegiatan Pengadaan Sarana dan Prasarana berasal dari belanja modal

pengadaan lahan PDP, Hal ini disebabkan oleh hasil appraisal yang

menggunakan harga "wajar" bukan harga "pasaran" tanah.

b). Solusi

Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Banten membayarkan harga

lahan sesuai dengan hasil appraisal (harga wajar). Sisa belanja modal

senilai Rp.14,675,848,954,- merupakan efisiensi anggaran pengadaan

lahan PDP.

Page 178: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 178 -

D. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Fungsi Penunjang.

Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Fungsi Penunjang melaksanakan 7

Urusan Bidang 27 program dan 288 kegiatan yang tersebar di 17 (tujuh

belas) Perangkat Daerah, yaitu: Badan Pendapatan Daerah; Badan

Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah; Badan Perencanaan

Pembangunan Daerah; Badan Penghubung; Badan Kepegawaian Daerah;

Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah; Inspektorat Provinsi;

Sekretariat Daerah (Biro Administrasi Pembangunan Daerah, Biro

Administrasi Rumah Tangga Pimpinan, Biro Bina Infrastruktur dan Sumber

Daya Alam, Biro Bina Perekonomian, Biro Hukum, Biro Kesejahteraan

Rakyat, Biro Umum, Biro Organisasi, Biro Pemerintahan), dan Sekretariat

DPRD Provinsi Banten.

Adapun Urusan Pemerintahan Fungsi Penunjang yang dilaksanakan oleh

Pemerintah Daerah Provinsi Banten Tahun 2019, sebagai berikut :

1) Urusan Pemerintahan Fungsi Penunjang Bidang Administrasi

Pemerintahan.

Pada Urusan Pemerintahan Fungsi Penunjang Bidang Administrasi

Pemerintahan didukung oleh 12 program dan 112 kegiatan yang

dilaksanakan pada Sekretariat DPRD, Badan Penghubung, Sekretariat

Daerah (Biro Umum, Biro Pemerintahan, Biro Hukum, Biro Administrasi

Pembangunan Daerah, Biro Administrasi Rumah Tangga Pimpinan, Biro

Bina Perekonomian, Biro Bina Infrastruktur dan Sumber Daya Alam, Biro

Organisasi, dan Biro Kesejahteraan Rakyat) Provinsi Banten. Pelaksanaan

program dan kegiatan dimaksud dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 0-60 Realisasi Program dan Kegiatan TA.2019 (Bidang Administrasi Pemerintahan)

No Uraian Urusan, Organisasi,

Program dan Kegiatan Anggaran

Realisasi

Nama PD (Rp) %

Fisik

(%)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

ADMINISTRASI PEMERINTAHAN 452.632.136.00

0 395.496.353.910 87,38

Sekretariat DPRD 293.103.758.00

0 252.786.949.942 86,24

Sekretariat

DPRD

Program Tata Kelola Pemerintahan 67.943.240.000 59.397.721.509 87,42 98,36 Sekretariat

DPRD

Perencanaan, Evaluasi dan

Pelaporan 687.440.000 685.980.000 99,79 100,00

Sekretariat

DPRD

Pengadaan Sarana Prasarana

Kantor 11.692.200.000 7.977.251.060 68,23 84,93

Sekretariat

DPRD

Pemeliharaan Sarana dan

Prasarana Kantor 14.307.800.000 12.730.496.182 88,98 100,00

Sekretariat

DPRD

Page 179: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 179 -

No Uraian Urusan, Organisasi,

Program dan Kegiatan Anggaran

Realisasi

Nama PD (Rp) %

Fisik

(%)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Penyediaan Barang dan Jasa

Perkantoran 30.110.000.000 27.227.206.491 90,43 100,00

Sekretariat

DPRD

Peningkatan Kapasitas Aparatur 1.150.000.000 1.113.989.875 96,87 98,63 Sekretariat

DPRD

Peningkatan Pengelolaan

Kearsipan dan Pelayanan

Perpustakaan

400.000.000 373.663.200 93,42 100,00 Sekretariat

DPRD

Penyediaan Data Pembangunan

Sektoral 61.620.000 60.890.000 98,82 100,00

Sekretariat

DPRD

Pengelolaan Administrasi

Keuangan 800.000.000 771.915.500 96,49 100,00

Sekretariat

DPRD

Rapat Koordinasi Kedalam dan

Keluar Daerah Aparatur 8.034.180.000 7.765.161.681 96,65 100,00

Sekretariat

DPRD

Verifikasi dan Pembukuan

Keuangan 700.000.000 691.167.520 98,74 100,00

Sekretariat

DPRD

Program Peningkatan Kapasitas

Lembaga Perwakilan Rakyat Daerah

225.160.518.00

0 193.389.228.433 85,89 95,92

Sekretariat

DPRD

Penyelenggaraan Tata Kelola Alat

Kelengkapan DPRD Provinsi

Banten

183.575.318.00

0 155.670.394.473 84,80 100,00

Sekretariat

DPRD

Pengkajian, Penyusunan Produk

Hukum 4.150.000.000 3.284.089.100 79,13 87,29

Sekretariat

DPRD

Rapat dan Risalah DPRD Provinsi

Banten 2.943.200.000 1.942.313.060 65,99 90,13

Sekretariat

DPRD

Peliputan dan Protokoler DPRD

Provinsi Banten 1.857.000.000 1.737.250.000 93,55 96,95

Sekretariat

DPRD

Informasi, Publikasi dan

Dokumentasi DPRD Provinsi

Banten

9.485.000.000 8.551.925.190 90,16 100,00 Sekretariat

DPRD

Penjaringan Aspirasi Masyarakat 20.150.000.000 19.347.326.750 96,02 97,05 Sekretariat

DPRD

Penyelenggaraan Tata Kelola

Administrasi Pimpinan DPRD dan

Badan Musyawarah DPRD

Provinsi Banten

3.000.000.000 2.855.929.860 95,20 100,00 Sekretariat

DPRD

Sekretariat Daerah 154.460.024.00

0 138.047.494.112 89,37

Sekretariat

Daerah

Program Tata Kelola Pemerintahan 106.124.338.32

5 95.797.926.607 90,27 98,59

Sekretariat

Daerah

Penyusunan Laporan Kinerja

Keuangan dan Neraca Aset 75.000.000 72.734.500 96,98 100,00

Biro Umum

Setda

Pengadaan Sarana Prasarana

Kantor 24.894.448.000 22.495.056.586 90,36 99,85

Biro Umum

Setda

Pemeliharaan Sarana dan

Prasarana Kantor 19.156.100.000 17.151.812.714 89,54 99,97

Biro Umum

Setda

Penyediaan Barang dan Jasa

Perkantoran 8.350.109.000 7.879.494.253 94,36 100,00

Biro Umum

Setda

Rapat Koordinasi Kedalam dan

Keluar Daerah Aparatur 3.337.355.000 3.264.344.500 97,81 100,00

Biro Umum

Setda

Tata Usaha Pemerintahan 1.234.557.000 1.200.993.141 97,28 100,00

Biro

Pemerintahan

Setda

Page 180: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 180 -

No Uraian Urusan, Organisasi,

Program dan Kegiatan Anggaran

Realisasi

Nama PD (Rp) %

Fisik

(%)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Tata Usaha Biro Hukum 576.734.500 499.591.635 86,62 100,00 Biro Hukum

Setda

Tata Usaha Biro Kesejahteraan

Rakyat 1.533.856.500 1.381.277.605 90,05 97,92

Biro

Kesejahteraan

Rakyat Setda

Tata Usaha Biro Perekonomian 903.218.500 884.240.000 97,90 100,00

Biro Bina

Perekonomian

Setda

Tata Usaha Biro Administrasi

Pembangunan 2.555.136.000 2.152.781.080 84,25 94,92

Biro

Administrasi

Pembangunan

Setda

Tata Usaha Biro Infrastruktur dan

SDA 790.191.000 786.922.213 99,59 99,59

Biro

Infrastruktur

dan SDA Setda

Tata Usaha Biro Administrasi

Rumah Tangga Pimpinan 8.307.602.000 7.747.993.550 93,26 97,76

Biro

Administrasi

Rumah Tangga

Pimpinan Setda

Penyediaan Pelayaan Kedinasan

Biro Administrasi Rumah Tangga

Pimpinan

13.823.382.000 12.638.107.136 91,43 97,75

Biro

Administrasi

Rumah Tangga

Pimpinan Setda

Pemeliharaan Sarana dan

Prasarana 8.864.103.250 6.963.798.847 78,56 93,64

Biro

Administrasi

Rumah Tangga

Pimpinan Setda

Tata Usaha Gubernur dan Wakil

Gubernur 1.906.431.500 1.486.699.400 77,98 89,09

Biro

Administrasi

Rumah Tangga

Pimpinan Setda

Tata Usaha Sekda, Staf Ahli

Gubernur dan Asisten Daerah 221.460.000 192.199.500 86,79 100,00

Biro

Administrasi

Rumah Tangga

Pimpinan Setda

Tata Usaha Biro Umum dan

Perpustakaan Setda 8.115.574.000 7.637.715.017 94,11 100,00

Biro Umum

Setda

Pelayanan dan Penataan

Kearsipan pada Setda 449.400.000 417.670.200 92,94 100,00

Biro Umum

Setda

Pelayanan Kerumahtanggaan di

lingkungan Setda 200.000.000 193.519.000 96,76 99,92

Biro Umum

Setda

Pengadaan Sarana dan Prasarana

Pelayanan di Lingkungan Setda 400.000.000 355.165.000 88,79 99,91

Biro Umum

Setda

Tata Usaha Biro Organisasi 429.680.075 395.810.730 92,12 100,00 Biro Organisasi

Setda

Program Penataan dan Peningkatan

Kapasitas Kelembagaan 2.081.799.925 1.793.354.854 86,14 100,00

Biro Organisasi

Setda

Tatalaksana Organisasi 191.945.500 184.400.500 96,07 100,00 Biro Organisasi

Setda

Kebijakan Pelayanan Publik 264.994.000 255.082.500 96,26 100,00 Biro Organisasi

Setda

Kelembagaan dan Perangkat

Daerah 410.003.900 329.225.000 80,30 100,00

Biro Organisasi

Setda

Pembinaan dan Pengendalian

Kelembagaan Kab/Kota 262.322.450 238.158.461 90,79 100,00

Biro Organisasi

Setda

Page 181: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 181 -

No Uraian Urusan, Organisasi,

Program dan Kegiatan Anggaran

Realisasi

Nama PD (Rp) %

Fisik

(%)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Analisa Formasi Jabatan 333.140.000 289.686.400 86,96 100,00 Biro Organisasi

Setda

Akuntabilitas Kinerja Perangkat

Daerah 304.995.000 245.168.010 80,38 100,00

Biro Organisasi

Setda

Pelayanan Kepegawaian di

Lingkungan Setda 222.173.075 162.639.680 73,20 100,00

Biro Organisasi

Setda

Budaya Kerja dan Koordinasi

Pengembangan Sumber Daya

Manusia Pemerintah Provinsi

Banten

92.226.000 88.994.303 96,50 100,00 Biro Organisasi

Setda

Program Perumusan Kebijakan

Pemerintahan 2.006.190.000 1.774.763.738 88,46 95,75

Biro

Pemerintahan

Setda

Penyelenggaraan Kerjasama Luar

Negeri 180.000.000 171.804.000 95,45 83,84

Biro

Pemerintahan

Setda

Penyelenggaraan Kerjasama

Daerah 345.500.000 323.491.500 93,63 87,35

Biro

Pemerintahan

Setda

Pembinaan Kabupaten/Kota

Dalam Penyelenggaraan

Pelayanan Administrasi Terpadu

Kecamatan

210.000.000 194.977.695 92,85 100,00

Biro

Pemerintahan

Setda

Penataan Wilayah Administrasi

dan Batas Daerah 284.000.000 229.575.543 80,84 98,54

Biro

Pemerintahan

Setda

Penyusunan Administrasi

Rupabumi dan Kode Data

Wilayah Administrasi

Pemerintahan

196.690.000 184.350.000 93,73 97,65

Biro

Pemerintahan

Setda

Penataan Daerah Otonom 210.000.000 180.053.000 85,74 100,00

Biro

Pemerintahan

Setda

Administrasi Kepala Daerah dan

DPRD 240.000.000 184.155.500 76,73 100,00

Biro

Pemerintahan

Setda

Evaluasi Kinerja Pemerintahan

Daerah 340.000.000 306.356.500 90,10 98,63

Biro

Pemerintahan

Setda

Program Perumusan Kebijakan

Perekonomian 1.762.207.500 1.720.296.361 97,62 100,00

Biro Bina

Perekonomian

Setda

Perumusan Kebijakan Lembaga

Keuangan Daerah dan BUMD 310.860.000 307.835.000 99,03 100,00

Biro Bina

Perekonomian

Setda

Perumusan Kebijakan Penanaman

Modal dan Promosi 197.845.000 197.550.000 99,85 100,00

Biro Bina

Perekonomian

Setda

Perumusan Kebijakan

Perindustrian, Perdagangan,

Koperasi dan UMKM

185.036.000 185.036.000 100,00 100,00

Biro Bina

Perekonomian

Setda

Perumusan Kebijakan

Ketenagakerjaan dan Transmigrasi 167.984.000 167.984.000 100,00 100,00

Biro Bina

Perekonomian

Setda

Page 182: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 182 -

No Uraian Urusan, Organisasi,

Program dan Kegiatan Anggaran

Realisasi

Nama PD (Rp) %

Fisik

(%)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Perumusan Kebijakan Pariwisata

dan Ekonomi Kreatif 179.707.000 178.707.000 99,44 100,00

Biro Bina

Perekonomian

Setda

Perumusan Kebijakan Pertanian,

Perkebunan dan Ketahanan

Pangan

362.054.500 359.509.861 99,30 100,00

Biro Bina

Perekonomian

Setda

Perumusan Kebijakan Kelautan

dan Perikanan 189.562.000 154.850.000 81,69 100,00

Biro Bina

Perekonomian

Setda

Perumusan Kebijakan Lingkungan

Hidup dan Kehutanan 169.159.000 168.824.500 99,80 100,00

Biro Bina

Perekonomian

Setda

Program Peningkatan Kualitas

Produk dan Pelayanan Hukum 2.488.850.500 1.817.823.850 73,04 99,96

Biro Hukum

Setda

Sosialisasi Hukum 349.522.000 266.804.350 76,33 100,00 Biro Hukum

Setda

Pengembangan Jaringan

Dokumentasi dan Informasi

Hukum

288.564.000 261.256.600 90,54 100,00 Biro Hukum

Setda

Penyusunan Rancangan Peraturan

Daerah 219.754.500 69.056.200 31,42 100,00

Biro Hukum

Setda

Penyusunan Keputusan dan

Peraturan Kepala Daerah Provinsi

Banten

121.362.500 109.132.500 89,92 100,00 Biro Hukum

Setda

Pengawasan Produk Hukum

Kab/Kota 109.477.000 97.396.000 88,96 100,00

Biro Hukum

Setda

Penanganan Sengketa Hukum 550.720.000 253.505.600 46,03 99,71 Biro Hukum

Setda

Pelayanan Bantuan Hukum 465.948.500 401.578.600 86,19 100,00 Biro Hukum

Setda

Peningkatan Perlindungan

Hukum dan HAM 383.502.000 359.094.000 93,64 100,00

Biro Hukum

Setda

Program Perumusan Kebijakan

Infrastruktur 1.304.847.000 1.250.672.000 95,85 96,48

Biro

Infrastruktur

dan SDA Setda

Perumusan Kebijakan ESDM 245.034.000 244.224.000 99,67 99,67

Biro

Infrastruktur

dan SDA Setda

Perumusan Kebijakan Pekerjaan

Umum dan Penataan Ruang 306.550.000 286.105.000 93,33 93,33

Biro

Infrastruktur

dan SDA Setda

Perumusan Kebijakan Pertanahan 241.850.000 222.920.000 92,17 92,17

Biro

Infrastruktur

dan SDA Setda

Perumusan Kebijakan Perumahan

Rakyat dan Kawasan Permukiman 253.296.000 241.126.000 95,20 95,20

Biro

Infrastruktur

dan SDA Setda

Perumusan Kebijakan Urusan

Perhubungan 135.097.000 135.017.000 99,94 99,94

Biro

Infrastruktur

dan SDA Setda

Perumusan Kebijakan bidang

komunikasi informasi, statistik

dan persandian

123.020.000 121.280.000 98,59 98,59

Biro

Infrastruktur

dan SDA Setda

Page 183: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 183 -

No Uraian Urusan, Organisasi,

Program dan Kegiatan Anggaran

Realisasi

Nama PD (Rp) %

Fisik

(%)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Program Perumusan Kebijakan

Kesejahteraan Rakyat 15.243.409.500 14.651.646.913 96,12 97,84

Biro

Kesejahteraan

Rakyat Setda

Perumusan Kebijakan

Pemberdayaan Perempuan Dan

Perlindungan Anak,

Pemberdayaan Masyarakat dan

Desa

142.780.000 138.548.000 97,04 92,20

Biro

Kesejahteraan

Rakyat Setda

Koordinasi Pelaskanaan Kebijakan

Ketentraman dan Ketertiban

Umum serta Perlindungan

Masyarakat

147.558.000 141.268.500 95,74 100,00

Biro

Kesejahteraan

Rakyat Setda

Perumusan Kebijakan Pendidikan

dan Kebudayaan, Kepemudaan

dan Olah Raga

177.650.000 169.772.500 95,57 100,00

Biro

Kesejahteraan

Rakyat Setda

Perumusan Kebijakan Kesehatan 176.790.000 171.113.000 96,79 100,00

Biro

Kesejahteraan

Rakyat Setda

Perumusan Kebijakan

Pengendalian Penduduk dan KB,

Kependudukan dan Catatan Sipil

180.000.000 148.658.500 82,59 98,80

Biro

Kesejahteraan

Rakyat Setda

Koordinasi Pelaksanaan Kebijakan

Kehidupan Agama 4.413.712.192 4.366.862.932 98,94 100,00

Biro

Kesejahteraan

Rakyat Setda

Koordinasi Lembaga Agama 9.567.439.308 9.109.621.681 95,21 98,62

Biro

Kesejahteraan

Rakyat Setda

Perumusan Kebijakan Sosial 437.480.000 405.801.800 92,76 93,10

Biro

Kesejahteraan

Rakyat Setda

Program Dukungan Layanan

Administrasi Pembangunan 5.666.354.000 5.002.196.161 88,28 98,09

Biro

Administrasi

Pembangunan

Setda

Analisa Data Kegiatan Pelaporan

dan Pelaksanaan Pembangunan 186.423.000 126.348.300 67,78 95,24

Biro

Administrasi

Pembangunan

Setda

Perencanaan Penelitian dan

Pengembangan administrasi

pembangunan

288.726.000 287.026.500 99,41 99,53

Biro

Administrasi

Pembangunan

Setda

Pengendalian Administrasi

Pelaksanaan Pembangunan 1.148.350.000 1.004.151.960 87,44 98,54

Biro

Administrasi

Pembangunan

Setda

Pengendalian Administrasi

Bantuan Keuangan,

Dekonsentrasi, Dana Alokasi

Khusus dan Tugas Perbantuan

750.000.000 600.711.876 80,09 98,98

Biro

Administrasi

Pembangunan

Setda

Pengendalian Administrasi

Pendapatan Keuangan dan Aset

Daerah

371.230.000 290.775.970 78,33 99,89

Biro

Administrasi

Pembangunan

Setda

Page 184: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 184 -

No Uraian Urusan, Organisasi,

Program dan Kegiatan Anggaran

Realisasi

Nama PD (Rp) %

Fisik

(%)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Penyusunan Pedoman

Pelaksanaan Pembangunan 679.595.000 590.615.000 86,91 95,85

Biro

Administrasi

Pembangunan

Setda

Pengadaan Barang dan Jasa 1.714.550.000 1.602.874.280 93,49 96,67

Biro

Administrasi

Pembangunan

Setda

Pengendalian Barang dan Jasa 527.480.000 499.692.275 94,73 99,99

Biro

Administrasi

Pembangunan

Setda

Program Fasilitasi dan Pelayanan

Pimpinan 10.728.533.250 8.698.539.981 81,08 98,24

Biro

Administrasi

Rumah Tangga

Pimpinan

Setda

Penyelenggaraan Dinas Pimpinan 7.645.256.500 5.704.995.611 74,62 94,63

Biro

Administrasi

Rumah Tangga

Pimpinan

Setda

Tata Acara Pimpinan 984.730.000 981.784.000 99,70 100,00

Biro

Administrasi

Rumah Tangga

Pimpinan

Setda

Pelayanan Tamu Pimpinan 708.216.000 676.055.920 95,46 98,33

Biro

Administrasi

Rumah Tangga

Pimpinan

Setda

Peliputan dan Dokumentasi

Pimpinan 1.390.330.750 1.335.704.450 96,07 100,00

Biro

Administrasi

Rumah Tangga

Pimpinan

Setda

Program Pelayanan Umum 7.053.494.000 5.540.273.647 78,55 99,97 Biro Umum

Setda

Analisa Kebutuhan Sarana dan

Prasarana 471.523.000 450.622.900 95,57 99,98

Biro Umum

Setda

Distribusi dan Pemeliharaan

Sarana Prasarana di Lingkungan

Setda

3.221.671.000 2.155.631.247 66,91 100,00 Biro Umum

Setda

Pelayanan Pembayaran

Gaji/Tunjangan Pegawai di

Lingkungan Setda

120.300.000 103.331.000 85,89 99,99 Biro Umum

Setda

Pengelolaan Perbendaharaan dan

Verifikasi Biro Umum 290.000.000 245.500.000 84,66 100,00

Biro Umum

Setda

Penyelenggaraan Pemerintah

Daerah 2.950.000.000 2.585.188.500 87,63 99,90

Biro Umum

Setda

Badan Penghubung 5.068.354.000 4.661.909.856 91,98 Badan

Penghubung

Program Tata Kelola Pemerintahan 2.911.891.000 2.690.128.658 92,38 100,00 Badan

Penghubung

Penyusunan Laporan Kinerja

Keuangan dan Neraca Aset 23.440.000 19.833.000 84,61 100,00

Badan

Penghubung

Page 185: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 185 -

No Uraian Urusan, Organisasi,

Program dan Kegiatan Anggaran

Realisasi

Nama PD (Rp) %

Fisik

(%)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Perencanaan, Evaluasi dan

Pelaporan 35.607.000 34.539.000 97,00 100,00

Badan

Penghubung

Pengadaan Sarana Prasarana

Kantor 163.651.500 156.684.200 95,74 100,00

Badan

Penghubung

Pemeliharaan Sarana dan

Prasarana Kantor 449.444.000 408.909.779 90,98 100,00

Badan

Penghubung

Penyediaan Barang dan Jasa

Perkantoran 1.512.032.000 1.396.317.263 92,35 100,00

Badan

Penghubung

Peningkatan Kapasitas Aparatur 34.889.000 21.888.800 62,74 100,00 Badan

Penghubung

Rapat Koordinasi Kedalam dan

Keluar Daerah 558.037.500 518.116.616 92,85 100,00

Badan

Penghubung

Penyediaan Data Pembangunan

Sektoral 134.790.000 133.840.000 99,30 100,00

Badan

Penghubung

Program Pembangunan Kemitraan 2.156.463.000 1.971.781.198 91,44 100,00 Badan

Penghubung

Penyelenggaraan Pemerintah

Daerah 440.690.000 385.183.906 87,40 100,00

Badan

Penghubung

Pelayanan Masyarakat 347.396.000 302.944.550 87,20 100,00 Badan

Penghubung

Promosi, Investasi dan Hubungan

Kelembagaan 1.368.377.000 1.283.652.742 93,81 100,00

Badan

Penghubung

Permasalahan dan Solusi

Permasalahan dan Solusi pada Urusan Pemerintahan Fungsi Penunjang

Bidang Administrasi Pemerintahan, adalah:

Sekretariat DPRD

a) Permasalahan

1. Sinergitas dalam penyusunan produk hukum baik usulan dari

eksekutif maupun inisiatif DPRD belum optimal, hal ini dalam

rangka efisiensi dan efektivitas proses penyusunan produk

hukum.

2. Penjaringan aspirasi masyarakat belum secara komperehensif

sebagai input dalam penyelenggaraan pemerintahan di Provinsi

Banten

b) Solusi

1. Penyusunan jadwal setiap tahapan penyusunan produk hukum

ditentukan secara komperehensif, meningkatkan kualitas

komunikasi yang difasilitasi oleh Sekretariat DPRD dan Biro

Hukum.

Page 186: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 186 -

2. Laporan penjaringan aspirasi masyarakat dibuat secara

komperehensif dan dapat disampaikan pada saat proses

penyusunan perencanaan kerja pemerintah daerah.

Biro Umum

a) Permasalahan

1. Belanja pemeliharaan Sarana dan Prasarana Kantor tidak

maksimal disebabkan pengajuan pemeliharaan dari masing-

masing pemegang kendaraan dinas tidak sesuai dengan

perencanaan.

2. Belanja pengiriman kursus-kursus/pelatihan menyesuaikan

dengan surat dari penyelenggara dan disesuaikan dengan

kompetensinya, sehingga belanja pengiriman kurus-

kursus/pelatihan tidak optimal apablia tidak ada surat

penyelenggara.

3. Tingginya SILPA belanja BBM, hal ini dikarenakan pada saat

perencanaan belanja BBM belum sesuai dengan pergub 73 tahun

2014.

b) Solusi

1. Dalam rangka efektivitas dan efisiensi belanja pemeliharaan

sarana dan prasarana kantor, harus dilakukan pendataan asset

secara rinci dan detail beserta penyusunan jadwal pemeliharaan

berdasarkan kondisi asset tersebut.

2. Belanja kursus/pelatihan dapat diidentifikasi berdasarkan daftar

kebutuhan diklat bagi ASN Setda, dan dikomunikasikan dengan

pihak penyelenggara setahun sebelumnya untuk mengetahui

jadwalnya.

3. Penghitungan belanja BBM agar disesuaikan dengan Pergub 73

Tahun 2014.

Biro Pemerintahan

a) Permasalahan

1. Kinerja Tim Koordinasi Kerjasama Daerah (TKKSD) belum optimal,

mengingat pentingnya kerjasama daerah baik antar

kabupaten/kota di Provinsi Banten maupun kerjasama dengan

provinsi lainnya menjadi salah satu solusi pembangunan di

Provinsi Banten.

2. Peta Administrasi Batas tidak dapat dibuat karena Pihak Ketiga

(Konsultan) mengundurkan diri pada akhir waktu, hal ini

Page 187: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 187 -

dikarenakan anggaran yang tersedia tidak sesuai dengan standar

biaya pembuatan peta.

3. Laporan evaluasi pelaksanaan Standar Pelayanan Minimal (SPM)

Tahun 2019 belum disusun oleh Biro Pemerintahan

b) Solusi

1. Mengoptimalkan kinerja TKKSD sehingga dapat mendukung

dalam meberikan salah satu solusi dalam perencanaan

pembangunan daerah di Provinsi Banten.

2. Dalam penyusunan anggaran hendaknya memperhatikan

prioritas belanja, sehingga dengan keterbatasan anggaran tetap

dapat menyelesaikan pekerjaan yang menjadi target capaian.

3. Biro Pemerintahan agar membentuk Tim Koordinasi SPM Provinsi

Banten, serta menyusun jadwal pertemuan rutin dalam rangka

mengevaluasi kinerja SPM di Provinsi Banten.

Biro Hukum

a) Permasalahan

1. Pada Tahun 2019 merupakan tahun Pemilihan Presiden, DPD,

DPR dan DPRD Provinsi/Kabupaten/Kota sehingga berpengaruh

pada proses penyusunan rancangan peraturan daerah yaitu yang

membawa dampak pada agenda pembahasan Raperda, dan ada

kalanya jadwal pembahasan/Pansus berbarengan dengan jadwal

pendampingan oleh Biro Hukum sehingga tidak bisa diikuti

seluruhnya

2. Penanganan Sengketa Hukum disebabkan banyak anggaran yg

tidak terserap ketika proses persidangan, dikarenakan penggugat

mencabut gugatannya; dan tidak adanya permohonan dari OPD

ke Biro Hukum terkait Penyusunan Legal Memorandum.

b) Solusi

1. Mengoptimalkan komunikasi dengan Sekretariat DPRD sehingga

dapat menyusun jadwal pembahasan rancangan peraturan

daerah yang sinergi.

2. Perencanaan dan penganggaran untuk tahun selanjutnya agar

disesuaikan, lebih cermat dan teliti.

Biro Kesejahteraan Rakyat

a) Permasalahan

1. Perumusan kebijakan yang terkait bidang kesejahteraan rakyat

belum dilakukan secara komperehensif dan dievaluasi secara

Page 188: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 188 -

berkala. Hal ini dikarenakan kebijakan terkait kesejahteraan

rakyat belum optimal mengatur kinerja masing-masing perangkat

daerah yang mempunyai tugas dan pokok terkait kesejahteraan

rakyat.

2. Kegiatan Verivikasi Calon Penerima Bantuan Masyarakat

terkendala terkait koring uang saku tim survey bantuan

kemasyarakatan tidak terserap seluruhnya dikarenakan proposal

pengajuan dari masyarakat tidak sesuai dengan rencana alokasi

anggaran yang disediakan, termasuk ada efesiensi kontraktual.

b) Solusi

1. Perlu dilakukan pembahasan secara berkala dengan perangkat

daerah yang mempunyai tugas dan pokok terkait bidang

kesejahteraan rakyat dan dibuat laporan secara komperehensif.

Sehingga dapat dijadikan bahan evaluasi penyusunan kebijakan

berikutnya.

2. Penganggaran disusun berdasarkan prioritas kinerja Biro

Kesejahteraan Rakyat.

Biro Bina Perekonomian

a) Permasalahan

1. Perumusan kebijakan terkait bidang perekonomian yang telah

disusun oleh bina perekonomian belum optimal di

implementasikan oleh perangkat daerah, sehingga permasalahan

yang dihadapi oleh Provinsi Banten belum terselesaikan seperti

masalah BUMD, daya saing daerah dan Pengangguran.

2. Evaluasi implementasi kebijaka perekonomian yang dilakukan

oleh perangkat daerah belum dilaksankan, hal ini dapat menjadi

bahan rumusan kebijakan berikutnya.

b) Solusi

1. Koordinasi dan sinergitas antara Biro Bina Perekonomian dan

Perangkat Daerah yang terkait dengan Perekonomian perlu

dilakukan secara berkala dan dilaporkan hasilnya. Sehingga

permasalahan perekonomian dapat segera ditemukan solusinya.

2. Biro Bina Perekonomian melalukan evaluasi secara berkala

terhadap pihak-pihak yang mengimplementasikan kebijakan

perekonomian.

Biro Administrasi Pembangunan Setda

a) Permasalahan

Page 189: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 189 -

1. Masih banyaknya pengadaan barang dan jasa yang gagal

dilaksanakan

2. Penyelenggaraan diklat oleh LKPP masih sangat terbatas, sehingga

dalam meningkatkan kualitas SDM pejabat pengadaan

barang/jasa sangat tergantung pada LKPP.

b) Solusi

1. Perlu melakukan inventarisir permasalahan yang menjadi

hambatan perangkat daerah dalam melaksanakan pengadaan

barang/jasa, hal ini dilakukan untuk mengevaluasi permasalahan

pengadaan barang/jasa. Melakukan pendampingan secara

intensif pada perangkat daerah yang banyak mengalami kendala.

Mengkomunikasikan permasalahan jadwal diklat dengan LKPP,

apakah dimungkinkan untuk menyelenggarakan diklat sendiri atau

dengan mengikuti diklat pada lembaga lainnya..

Biro Administrasi Rumah Tangga Pimpinan

a). Permasalahan

Beberapa tolok ukur kegitan dengan penyerapan anggaran yang

kurang maksimal antara lain disebabkan :

1. Penyediaan Makanan Dan Minuman Untuk Pertemuan,

Kunjungan Pimpinan Dan Tamu Pimpinan Serta Kegiatan Rutin

Harian Pimpinan Dengan OPD, FKPD, Lembaga Masyarakat,

Tokoh Agama dan Organisasi Lainnya; dan pada tolok ukur

kegiatan Fasilitasi Layanan Kebutuhan Rumah Dinas Gubernur,

Wakil Gubernur Dan Sekretaris Daerah tidak Optimal

dikarenakan Belanja Jamuan rutin dan bahan baku untuk

rumah dinas Sekda ditiadakan, sehingga anggaran tidak

dilaksanakan.

2. Pemeliharaan/Perawatan Kendaraan Dinas Pimpinan

disebabkan pemeliharaannya menyesuaikan dengan pengajuan

dari masing-masing pemegang kendaraan.

3. Pemeliharaan/Perawatan Bangunan Sarana Dan Prasarana

Pimpinan terkait Sewa Rumah Dinas Pimpinan terkendala

peraturan daerah terkait alih fungsi rumah dinas.

4. Tolok ukur Kebersihan Sarana dan Prasarana Pimpinan, dan

tolok ukur Pemeliharaan/Perawatan Sarana dan Prasarana

Page 190: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 190 -

Peralatan Kantor Pimpinan terkait belanja pemeliharaan Rumah

Dinas Pimpinan (Wakil Gubernur) tidak dapat dilaksanakan.

b). Solusi

Penyusunan anggaran untuk pemeliharaan sarana dan prasarana

kantor agar dibuat secara detail dan rinci. Dibuat daftar kebutuhan

yang komperehensif sehingga dapat optimal dilaksanakan.

Badan Penghubung

a) Permasalahan

1. Kinerja Badan Penghubung dalam tim promosi daerah dengan Biro

Bina Perekonomian, Dinas Pariwisata dan Dinas Penanaman

Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) belum jelas

pembagiannya. Sehingga masih terdapat tumpang tindih tugas dan

fungsinya. Hal ini mengakibatkan kinerja Tim Promosi Daerah

belum optimal.

2. Koordinasi Badan Penghubung dengan Kementerian/Lembaga dan

Kedutaan Besar belum optimal, hal ini akan mengoptimalkan daya

saing daerah yang dimiliki oleh Pemerintah Provinsi Banten.

a). Solusi

a. Tim Promosi Daerah perlu menyusun rencana kerja serta

pembagian tugas yang jelas masing-masing anggotanya. Dan

dievaluasi secara berkala kemudian dilaporkan kepada

pimpinan untuk dijadikan bahan perumusan kebijakn terkait

promosi daerah.

2. Intensifikasi dan optimalisasi koordinasi perlu dilakukan oleh

Badan Penghubung sebagai wakil Pemerintah Provinsi Banten di

Ibukota Negara, sehingga daya saing daerah Provinsi Banten

dapat meningkat dikancah Nasional dan Internasional.

2) Urusan Pemerintahan Fungsi Penunjang Bidang Pengawasan.

Pada Urusan Pemerintahan Fungsi Penunjang Bidang Pengawasan

didukung oleh 2 program dan 17 kegiatan yang dilaksanakan pada

Inspektorat Provinsi Banten. Pelaksanaan program dan kegiatan dimaksud

dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 0-61 Realisasi Program dan Kegiatan TA.2019 (Bidang Pengawasan)

No Uraian Urusan, Organisasi,

Program dan Kegiatan Anggaran

Realisasi

Nama PD (Rp) %

Fisik

(%)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

PENGAWASAN 29.482.507.000 23.882.248.547 81,00

Page 191: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 191 -

No Uraian Urusan, Organisasi,

Program dan Kegiatan Anggaran

Realisasi

Nama PD (Rp) %

Fisik

(%)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Inspektorat Provinsi 29.482.507.000 23.882.248.547 81,00 Inspektorat

Provinsi

Program Tata Kelola Pemerintahan 13.696.834.200 11.975.538.814 87,43 98,58 Inspektorat

Provinsi

Penyusunan Laporan Kinerja

Keuangan dan Neraca Aset 22.288.000 22.288.000 100,00 100,00

Inspektorat

Provinsi

Perencanaan, Evaluasi dan

Pelaporan 87.865.000 79.182.800 90,12 93,89

Inspektorat

Provinsi

Pengadaan Sarana Prasarana

Kantor 4.580.267.000 4.390.438.713 95,86 100,00

Inspektorat

Provinsi

Pemeliharaan Sarana dan

Prasarana Kantor 2.600.378.200 2.178.657.411 83,78 100,00

Inspektorat

Provinsi

Penyediaan Barang dan Jasa

Perkantoran 3.424.845.500 2.867.032.295 83,71 100,00

Inspektorat

Provinsi

Peningkatan Kapasitas Aparatur 1.623.990.500 1.126.821.345 69,39 93,34 Inspektorat

Provinsi

Rapat Koordinasi Kedalam dan

Keluar Daerah 1.200.000.000 1.160.909.250 96,74 100,00

Inspektorat

Provinsi

Peningkatan Pengelolaan

Kearsipan dan Pelayanan

Perpustakaan

106.500.000 104.760.000 98,37 100,00 Inspektorat

Provinsi

Penyediaan Data Pembangunan

Sektoral 50.700.000 45.449.000 89,64 100,00

Inspektorat

Provinsi

Program Pembinaan dan Pengawasan

penyelenggaraan Pemerintahan

Daerah

15.785.672.800 11.906.709.733 75,43 99,20 Inspektorat

Provinsi

Pengawasan Internal Bidang

Pendapatan 7.125.293.000 5.902.457.200 82,84 100,00

Inspektorat

Provinsi

Pengawasan Internal Bidang

Belanja Modal dan Barang Milik

Daerah

1.922.895.800 1.380.409.300 71,79 93,63 Inspektorat

Provinsi

Pengawasan Internal Bidang

Belanja Barang dan Jasa dan

Bantuan Keuangan Daerah

2.167.527.300 1.296.466.400 59,81 100,00 Inspektorat

Provinsi

Pengawasan Perencanaan

Pembangunan Daerah dan

Pengendalian Kepegawaian

Daerah

2.335.990.000 1.487.004.000 63,66 100,00 Inspektorat

Provinsi

Penyusunan Kebijakan tentang

Sistem dan Prosedur Pengawasan 209.126.500 208.226.500 99,57 100,00

Inspektorat

Provinsi

Evaluasi Hasil Pembinaan dan

Pengawasan Provinsi Banten 299.378.000 230.511.800 77,00 100,00

Inspektorat

Provinsi

Pemantauan dan Tindak Lanjut

Hasil Pemeriksaan BPK-RI, BPKP

dan Itjen Kementerian

175.690.000 110.522.400 62,91 100,00 Inspektorat

Provinsi

Page 192: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 192 -

No Uraian Urusan, Organisasi,

Program dan Kegiatan Anggaran

Realisasi

Nama PD (Rp) %

Fisik

(%)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Pelaksanaan Pencegahan dan

Pemberantasan Korupsi di

Lingkungan Provinsi Banten

1.549.772.200 1.291.112.133 83,31 100,00 Inspektorat

Provinsi

Permasalahan dan Solusi

Permasalahan dan Solusi pada Urusan Pemerintahan Fungsi

Penunjang Bidang Pengawasan yang dilaksanakan oleh Inspektorat

Provinsi Banten, adalah:

a). Permasalahan

1. Kegiatan Peningkatan Kapasitas Aparatur terkendala pada

Peningkatan Kompetensi Aparatur terkait Pelaksanaan

Pengiriman Kursus, Diklat, Bimtek pejabat fungsional yang tidak

dapat dilaksanakan karena bersamaan dengan kegiatan

pengawasan;

2. Kegiatan Penyusunan Kebijakan Sistem dan Prosedur

Pengawasan terkendala pada Penyusunan Pergub Tentang

Kebijakan Pembinaan Dan Pengawasan Di Lingkungan Provinsi

Banten 2019 terkait Belanja Tenaga Ahli yang tidak terserap

karena disesuaikan dengan kegiatan yang dilaksanakan;

3. Kegiatan Pengawasan Internal Bidang Pendapatan terkendala

pada tolok ukur Satuan Tugas Akuntabilitas Keuangan daerah

terkait Honor Narasumber Pusat dan Perjalanan Dinas yang tidak

terserap karena pusat belum dapat melaksanakan tugas

bersamaa tugas lain;

4. Kegiatan Pengawasan Internal Bidang Belanja Modal dan Barang

Milik Daerah terkendala pada tolok ukur kegiatan Probity Audit

Pengadaan Barang dan Jasa (Belanja Modal) tahun 2018 Tahap II

tidak dilaksanakan disebabkan Pelaksanaan kegiatan

pengawasan Tahap II dialihkan penyelesaiannya pada Tahap III;

5. Kegiatan Pengawasan Perencanaan Pembangunan Daerah dan

Pengendalian Kepegawaian Daerah terkendala pada :

- Tolok ukur Kegiatan Evaluasi LPPD Kab/Kota se-Provinsi

Banten Tahun 2019 disebabkan adanya pengembalian dana

(STS) sebesar Rp.43.050.000,- karena kesalahan input pada

Anggaran perubahan 2019;

Page 193: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 193 -

- Tolok ukur Kegiatan Audit Kinerja tidak dilaksanakan karena

tidak cukup waktu bersamaan dengan tugas pengawasan

diluar PKPT.

6. Kegiatan Pelaksanaan Pencegahan dan pemberantasan Korupsi

dilingkungan Provinsi Banten pada tolok ukur kegiatan

Pelaksanaan Kegiatan Tim saber Pungli Provinsi Banten Tahun

2019 disebabkan belum dapat memberikan waktu terkait

Kegiatan ANEV dari Tim Saber pungli Pusat;

b). Solusi

1. Akan menyesuaikan jadwal pengiriman Diklat, Kursus dan Bintek

bagi pejabat fungsional dengan jadwal pelaksanaan pengawasan;

2. Akan dibatasi tenaga ahli pada setiap kegiatan;

3. Kedepan harus menyesuaikan jadwal pusat;

4. Pelaksanaan Probity Audit Pengadaan Barang dan jasa Tahap II

saat itu sedang pelaksanaan tugas pengawasan diluar PKPT;

5. Kedepan akan lebih teliti dalam penginputan data, sehingga tidak

terjadi lagi kesalahan input data kegiatan, serta harus dilakukan

penjadwalan yang lebih matang sehingga pelaksanaan kegiatan

dapat terlaksana tepat waktu;

6. Dilakukan penyesuaian anggaran ANEV untuk tahun mendatang;

3) Urusan Pemerintahan Fungsi Penunjang Bidang Perencanaan.

Pada Urusan Pemerintahan Fungsi Penunjang Bidang Perencanaan

didukung oleh 5 program dan 21 kegiatan yang dilaksanakan pada Badan

Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Banten. Pelaksanaan program

dan kegiatan dimaksud dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 0-62 Realisasi Program dan Kegiatan TA.2019 (Bidang Perencanaan)

No Uraian Urusan, Organisasi,

Program dan Kegiatan Anggaran

Realisasi

Nama PD (Rp) %

Fisik

(%)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

PERENCANAAN 25.009.943.000 20.152.115.083 80,58

Badan Perencanaan Pembangunan

Daerah 25.009.943.000 20.152.115.083 80,58

Badan Perencanaan

Pembangunan

Daerah

Program Tata Kelola Pemerintahan 12.678.836.000 10.131.630.177 79,91 93,03

Badan Perencanaan

Pembangunan

Daerah

Penyusunan Laporan Kinerja

Keuangan dan Neraca Aset 109.430.000 107.980.000 98,67 96,81

Badan Perencanaan

Pembangunan

Daerah

Perencanaan, Evaluasi dan

Pelaporan 237.430.000 231.375.000 97,45 96,91

Badan Perencanaan

Pembangunan

Daerah

Page 194: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 194 -

No Uraian Urusan, Organisasi,

Program dan Kegiatan Anggaran

Realisasi

Nama PD (Rp) %

Fisik

(%)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Pengadaan Sarana Prasarana Kantor 2.362.000.000 1.773.604.800 75,09 86,45

Badan Perencanaan

Pembangunan

Daerah

Pemeliharaan Sarana dan Prasarana

Kantor 3.073.762.000 2.762.780.453 89,88 84,72

Badan Perencanaan

Pembangunan

Daerah

Penyediaan Barang dan Jasa

Perkantoran 6.092.322.000 4.703.223.620 77,20 93,31

Badan Perencanaan

Pembangunan

Daerah

Peningkatan Kapasitas Aparatur 243.862.000 173.962.300 71,34 94,12

Badan Perencanaan

Pembangunan

Daerah

Rapat Koordinasi Kedalam dan

Keluar Daerah 542.269.000 366.416.004 67,57 94,11

Badan Perencanaan

Pembangunan

Daerah

Peningkatan Pengelolaan Kearsipan

dan Pelayanan Perpustakaan 17.761.000 12.288.000 69,19 97,80

Badan Perencanaan

Pembangunan

Daerah

Program Perencanaan, Pengendalian

dan Evaluasi Pembangunan 7.581.025.000 6.095.862.900 80,41 91,56

Badan Perencanaan

Pembangunan

Daerah

Perencanaan dan Penganggaran

Pembangunan 5.226.000.000 4.725.424.300 90,42 96,27

Badan Perencanaan

Pembangunan

Daerah

Pengendalian dan Evaluasi

Pembangunan 1.393.905.000 1.118.678.600 80,26 90,70

Badan Perencanaan

Pembangunan

Daerah

Kerjasama Pendanaan

Pembangunan 961.120.000 251.760.000 26,19 87,71

Badan Perencanaan

Pembangunan

Daerah

Program Perencanaan dan

Pengendalian Pembangunan Ekonomi 1.890.190.000 1.591.892.750 84,22 98,47

Badan Perencanaan

Pembangunan

Daerah

Perencanaan, Penganggaran dan

Pengendalian Bidang Ketahanan

Pangan

648.110.000 588.265.900 90,77 99,65

Badan Perencanaan

Pembangunan

Daerah

Perencanaan, Penganggaran dan

Pengendalian Bidang Keuangan,

Investasi dan Ketenagakerjaan

742.080.000 559.769.050 75,43 99,85

Badan Perencanaan

Pembangunan

Daerah

Perencanaan, Penganggaran dan

Pengendalian Bidang Dunia Usaha

dan Ekonomi Kreatif

500.000.000 443.857.800 88,77 95,90

Badan Perencanaan

Pembangunan

Daerah

Program Perencanaan dan

Pengendalian Pembangunan Sosial dan

Pemerintahan Kemasyarakatan

1.586.536.000 1.217.431.791 76,74 99,32

Badan Perencanaan

Pembangunan

Daerah

Perencanaan, Penganggaran dan

Pengendalian Bidang Kesejahteraan

Sosial

333.000.000 250.948.544 75,36 114,97

Badan Perencanaan

Pembangunan

Daerah

Perencanaan, Penganggaran dan

Pengendalian Bidang Sumber Daya

Manusia dan Kebudayaan

364.680.000 297.542.174 81,59 90,49

Badan Perencanaan

Pembangunan

Daerah

Page 195: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 195 -

No Uraian Urusan, Organisasi,

Program dan Kegiatan Anggaran

Realisasi

Nama PD (Rp) %

Fisik

(%)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Perencanaan, Penganggaran dan

Pengendalian Bidang Tata

Pemerintahan

603.755.000 519.754.573 86,09 99,68

Badan Perencanaan

Pembangunan

Daerah

Pengendalian dan Evaluasi Program

Penanggulangan Kemiskinan

Daerah

285.101.000 149.186.500 52,33 92,13

Badan Perencanaan

Pembangunan

Daerah

Program Perencanaan dan

Pengendalian Pembangunan

Infrastruktur dan Pengembangan

Wilayah

1.273.356.000 1.115.297.465 87,59 95,58

Badan Perencanaan

Pembangunan

Daerah

Perencanaan, Penganggaran dan

Pengendalian Bidang Tata Ruang,

Lingkungan Hidup dan Energi

Sumber Daya Mineral

724.861.000 639.683.154 88,25 95,46

Badan Perencanaan

Pembangunan

Daerah

Perencanaan, Penganggaran dan

Pengendalian Bidang Penataan

Infrastruktur Wilayah

265.530.000 220.164.200 82,92 95,86

Badan Perencanaan

Pembangunan

Daerah

Perencanaan, Penganggaran dan

Pengendalian Bidang Komunikasi

dan Informatika

282.965.000 255.450.111 90,28 95,43

Badan Perencanaan

Pembangunan

Daerah

4) Urusan Pemerintahan Fungsi Penunjang Bidang Keuangan.

Pada Urusan Pemerintahan Fungsi Penunjang Bidang Keuangan

didukung oleh 6 program dan 100 kegiatan yang dilaksanakan pada Badan

Pendapatan Daerah, dan Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah

Provinsi Banten. Pelaksanaan program dan kegiatan dimaksud dapat

dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 0-63 Realisasi Program dan Kegiatan TA.2019 (Bidang Keuangan)

No Uraian Urusan, Organisasi,

Program dan Kegiatan Anggaran

Realisasi

Nama PD (Rp) %

Fisik

(%)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

KEUANGAN 159.528.840.000 148.038.803.666 92,80

Badan Pendapatan Daerah 136.282.037.000 127.520.886.723 93,57

Badan

Pendapatan

Daerah

Program Tata Kelola Pemerintahan 109.324.068.700 102.421.170.638 93,69 100,00

Badan

Pendapatan

Daerah

Penyusunan Laporan Kinerja

Keuangan dan Neraca Aset 265.204.000 228.430.285 86,13 100,00

Badan

Pendapatan

Daerah

Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan 123.652.800 105.121.800 85,01 100,00

Badan

Pendapatan

Daerah

Pengadaan Sarana dan Prasarana

Kantor 52.458.972.600 49.135.790.777 93,67 100,00

Badan

Pendapatan

Daerah

Page 196: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 196 -

No Uraian Urusan, Organisasi,

Program dan Kegiatan Anggaran

Realisasi

Nama PD (Rp) %

Fisik

(%)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Pemeliharaan Sarana dan Prasarana

Kantor 2.363.440.000 2.104.353.770 89,04 100,00

Badan

Pendapatan

Daerah

Penyediaan Barang dan Jasa

Perkantoran 18.210.552.800 17.569.821.502 96,48 100,00

Badan

Pendapatan

Daerah

Peningkatan Kapasitas Aparatur 556.768.000 520.707.088 93,52 100,00

Badan

Pendapatan

Daerah

Koordinasi dan Konsultasi Dalam

Daerah dan Luar Daerah 876.000.000 722.757.007 82,51 100,00

Badan

Pendapatan

Daerah

Peningkatan Pengelolaan Kearsipan

dan Pelayanan Perpustakaan 304.900.000 255.680.200 83,86 100,00

Badan

Pendapatan

Daerah

Penyediaan Data Pembangunan

Sektoral 232.184.600 227.203.000 97,85 100,00

Badan

Pendapatan

Daerah

Pemeliharaan Sarana dan Prasarana

Kantor pada UPTD Pengelolaan

Pendapatan Daerah Cikande

310.180.000 289.450.106 93,32 100,00

Badan

Pendapatan

Daerah

Pemeliharaan Sarana dan Prasarana

Kantor pada UPTD Pengelolaan

Pendapatan Daerah Cilegon

741.587.200 705.100.159 95,08 100,00

Badan

Pendapatan

Daerah

Pemeliharaan Sarana dan Prasarana

Kantor pada UPTD Pengelolaan

Pendapatan Daerah Rangkasbitung

363.855.900 341.530.562 93,86 100,00

Badan

Pendapatan

Daerah

Pemeliharaan Sarana dan Prasarana

Kantor pada UPTD Pengelolaan

Pendapatan Daerah Serang

668.556.000 639.318.099 95,63 100,00

Badan

Pendapatan

Daerah

Pemeliharaan Sarana dan Prasarana

Kantor pada UPTD Pengelolaan

Pendapatan Daerah Balaraja

622.759.000 591.624.700 95,00 100,00

Badan

Pendapatan

Daerah

Pemeliharaan Sarana dan Prasarana

Kantor pada UPTD Pengelolaan

Pendapatan Daerah Cikokol

1.054.680.000 981.857.762 93,10 100,00

Badan

Pendapatan

Daerah

Pemeliharaan Sarana dan Prasarana

Kantor pada UPTD Pengelolaan

Pendapatan Daerah Ciledug

1.089.680.000 990.945.929 90,94 100,00

Badan

Pendapatan

Daerah

Pemeliharaan Sarana dan Prasarana

Kantor pada UPTD Pengelolaan

Pendapatan Daerah Ciputat

1.243.145.000 1.232.079.289 99,11 100,00

Badan

Pendapatan

Daerah

Page 197: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 197 -

No Uraian Urusan, Organisasi,

Program dan Kegiatan Anggaran

Realisasi

Nama PD (Rp) %

Fisik

(%)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Pemeliharaan Sarana dan Prasarana

Kantor pada UPTD Pengelolaan

Pendapatan Daerah Malingping

322.198.000 297.281.800 92,27 100,00

Badan

Pendapatan

Daerah

Pemeliharaan Sarana dan Prasarana

Kantor pada UPTD Pengelolaan

Pendapatan Daerah Pandeglang

441.406.000 354.887.600 80,40 100,00

Badan

Pendapatan

Daerah

Pemeliharaan Sarana dan Prasarana

Kantor pada UPTD Pengelolaan

Pendapatan Daerah Serpong

1.769.950.000 1.756.306.000 99,23 100,00

Badan

Pendapatan

Daerah

Penyediaan Barang dan Jasa

Perkantoran pada UPTD Pengelolaan

Pendapatan Daerah Cikande

2.552.748.000 2.460.366.457 96,38 100,00

Badan

Pendapatan

Daerah

Penyediaan Barang dan Jasa

Perkantoran pada UPTD Pengelolaan

Pendapatan Daerah Cilegon

1.836.950.400 1.748.557.118 95,19 100,00

Badan

Pendapatan

Daerah

Penyediaan Barang dan Jasa

Perkantoran pada UPTD Pengelolaan

Pendapatan Daerah Rangkasbitung

1.919.506.100 1.710.670.268 89,12 100,00

Badan

Pendapatan

Daerah

Penyediaan Barang dan Jasa

Perkantoran pada UPTD Pengelolaan

Pendapatan Daerah Serang

2.235.930.000 2.050.992.692 91,73 100,00

Badan

Pendapatan

Daerah

Penyediaan Barang dan Jasa

Perkantoran pada UPTD Pengelolaan

Pendapatan Daerah Balaraja

2.412.323.000 2.168.658.841 89,90 100,00

Badan

Pendapatan

Daerah

Penyediaan Barang dan Jasa

Perkantoran pada UPTD Pengelolaan

Pendapatan Daerah Cikokol

2.882.947.000 2.613.007.172 90,64 100,00

Badan

Pendapatan

Daerah

Penyediaan Barang dan Jasa

Perkantoran pada UPTD Pengelolaan

Pendapatan Daerah Ciledug

2.062.052.000 1.750.139.490 84,87 100,00

Badan

Pendapatan

Daerah

Penyediaan Barang dan Jasa

Perkantoran pada UPTD Pengelolaan

Pendapatan Daerah Ciputat

2.082.557.000 1.948.395.976 93,56 100,00

Badan

Pendapatan

Daerah

Penyediaan Barang dan Jasa

Perkantoran pada UPTD Pengelolaan

Pendapatan Daerah Malingping

1.709.103.700 1.560.293.440 91,29 100,00

Badan

Pendapatan

Daerah

Page 198: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 198 -

No Uraian Urusan, Organisasi,

Program dan Kegiatan Anggaran

Realisasi

Nama PD (Rp) %

Fisik

(%)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Penyediaan Barang dan Jasa

Perkantoran pada UPTD Pengelolaan

Pendapatan Daerah Pandeglang

2.301.143.600 2.132.733.247 92,68 100,00

Badan

Pendapatan

Daerah

Penyediaan Barang dan Jasa

Perkantoran pada UPTD Pengelolaan

Pendapatan Daerah Serpong

1.921.606.000 1.873.437.886 97,49 100,00

Badan

Pendapatan

Daerah

Koordinasi dan Konsultasi Dalam

Daerah dan Luar Daerah pada UPTD

Pengelolaan Pendapatan Daerah

Cikande

100.000.000 96.445.000 96,45 100,00

Badan

Pendapatan

Daerah

Koordinasi dan Konsultasi Dalam

Daerah dan Luar Daerah pada UPTD

Pengelolaan Pendapatan Daerah

Cilegon

100.000.000 96.097.000 96,10 100,00

Badan

Pendapatan

Daerah

Koordinasi dan Konsultasi Dalam

Daerah dan Luar Daerah pada UPTD

Pengelolaan Pendapatan Daerah

Rangkasbitung

97.250.000 94.298.500 96,97 100,00

Badan

Pendapatan

Daerah

Koordinasi dan Konsultasi Dalam

Daerah dan Luar Daerah pada UPTD

Pengelolaan Pendapatan Daerah

Serang

55.430.000 49.206.920 88,77 100,00

Badan

Pendapatan

Daerah

Koordinasi dan Konsultasi Dalam

Daerah dan Luar Daerah pada UPTD

Pengelolaan Pendapatan Daerah

Balaraja

100.000.000 99.980.000 99,98 100,00

Badan

Pendapatan

Daerah

Koordinasi dan Konsultasi Dalam

Daerah dan Luar Daerah pada UPTD

Pengelolaan Pendapatan Daerah

Cikokol

223.850.000 223.830.000 99,99 100,00

Badan

Pendapatan

Daerah

Koordinasi dan Konsultasi Dalam

Daerah dan Luar Daerah pada UPTD

Pengelolaan Pendapatan Daerah

Ciledug

150.000.000 148.437.680 98,96 100,00

Badan

Pendapatan

Daerah

Koordinasi dan Konsultasi Dalam

Daerah dan Luar Daerah pada UPTD

Pengelolaan Pendapatan Daerah

Ciputat

150.000.000 149.914.516 99,94 100,00

Badan

Pendapatan

Daerah

Page 199: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 199 -

No Uraian Urusan, Organisasi,

Program dan Kegiatan Anggaran

Realisasi

Nama PD (Rp) %

Fisik

(%)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Koordinasi dan Konsultasi Dalam

Daerah dan Luar Daerah pada UPTD

Pengelolaan Pendapatan Daerah

Malingping

100.000.000 94.860.000 94,86 100,00

Badan

Pendapatan

Daerah

Koordinasi dan Konsultasi Dalam

Daerah dan Luar Daerah pada UPTD

Pengelolaan Pendapatan Daerah

Pandeglang

161.000.000 150.940.000 93,75 100,00

Badan

Pendapatan

Daerah

Koordinasi dan Konsultasi Dalam

Daerah dan Luar Daerah pada UPTD

Pengelolaan Pendapatan Daerah

Serpong

150.000.000 149.661.000 99,77 100,00

Badan

Pendapatan

Daerah

Program Peningkatan Pendapatan Daerah 22.832.187.300 21.510.602.327 94,21 100,00

Badan

Pendapatan

Daerah

Pendataan dan Penetapan Pajak

Daerah 3.499.113.300 3.236.695.360 92,50 100,00

Badan

Pendapatan

Daerah

Penerimaan dan Penagihan Pajak

Daerah 9.154.740.000 8.788.846.364 96,00 100,00

Badan

Pendapatan

Daerah

Keberatan dan Restitusi Pajak Daerah 1.351.760.000 1.072.428.500 79,34 100,00

Badan

Pendapatan

Daerah

Peningkatan Pengelolaan Retribusi

Daerah 324.150.000 239.981.800 74,03 100,00

Badan

Pendapatan

Daerah

Peningkatan dan Pengelolaan

Pendapatan Lain-lain 256.874.000 220.010.153 85,65 100,00

Badan

Pendapatan

Daerah

Pengelolaan Bagi Hasil Pajak/Non

Pajak 441.270.000 385.852.650 87,44 100,00

Badan

Pendapatan

Daerah

Pendataan dan Penetapan Pajak

Daerah pada UPTD Pengelolaan

Pendapatan Daerah Cikande

419.028.000 416.624.000 99,43 100,00

Badan

Pendapatan

Daerah

Pendataan dan Penetapan Pajak

Daerah pada UPTD Pengelolaan

Pendapatan Daerah Cilegon

341.244.000 339.821.500 99,58 100,00

Badan

Pendapatan

Daerah

Pendataan dan Penetapan Pajak

Daerah pada UPTD Pengelolaan

Pendapatan Daerah Rangkasbitung

284.140.000 283.875.000 99,91 100,00

Badan

Pendapatan

Daerah

Pendataan dan Penetapan Pajak

Daerah pada UPTD Pengelolaan

Pendapatan Daerah Serang

305.309.000 300.966.500 98,58 100,00

Badan

Pendapatan

Daerah

Page 200: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 200 -

No Uraian Urusan, Organisasi,

Program dan Kegiatan Anggaran

Realisasi

Nama PD (Rp) %

Fisik

(%)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Pendataan dan Penetapan Pajak

Daerah pada UPTD Pengelolaan

Pendapatan Daerah Balaraja

523.758.000 454.104.000 86,70 100,00

Badan

Pendapatan

Daerah

Pendataan dan Penetapan Pajak

Daerah pada UPTD Pengelolaan

Pendapatan Daerah Cikokol

481.793.000 481.793.000 100,00 100,00

Badan

Pendapatan

Daerah

Pendataan dan Penetapan Pajak

Daerah pada UPTD Pengelolaan

Pendapatan Daerah Ciledug

373.852.000 318.259.800 85,13 100,00

Badan

Pendapatan

Daerah

Pendataan dan Penetapan Pajak

Daerah pada UPTD Pengelolaan

Pendapatan Daerah Ciputat

372.536.000 372.480.000 99,98 100,00

Badan

Pendapatan

Daerah

Pendataan dan Penetapan Pajak

Daerah pada UPTD Pengelolaan

Pendapatan Daerah Malingping

218.758.000 214.449.000 98,03 100,00

Badan

Pendapatan

Daerah

Pendataan dan Penetapan Pajak

Daerah pada UPTD Pengelolaan

Pendapatan Daerah Pandeglang

355.393.000 354.193.000 99,66 100,00

Badan

Pendapatan

Daerah

Pendataan dan Penetapan Pajak

Daerah pada UPTD Pengelolaan

Pendapatan Daerah Serpong

380.530.000 376.916.000 99,05 100,00

Badan

Pendapatan

Daerah

Penerimaan dan Penagihan Pajak

Daerah pada UPTD Pengelolaan

Pendapatan Daerah Cikande

319.910.000 318.785.000 99,65 100,00

Badan

Pendapatan

Daerah

Penerimaan dan Penagihan Pajak

Daerah pada UPTD Pengelolaan

Pendapatan Daerah Cilegon

319.460.000 305.442.000 95,61 100,00

Badan

Pendapatan

Daerah

Penerimaan dan Penagihan Pajak

Daerah pada UPTD Pengelolaan

Pendapatan Daerah Rangkasbitung

315.905.000 303.629.000 96,11 100,00

Badan

Pendapatan

Daerah

Penerimaan dan Penagihan Pajak

Daerah pada UPTD Pengelolaan

Pendapatan Daerah Serang

319.910.000 319.910.000 100,00 100,00

Badan

Pendapatan

Daerah

Penerimaan dan Penagihan Pajak

Daerah pada UPTD Pengelolaan

Pendapatan Daerah Balaraja

347.410.000 310.996.800 89,52 100,00

Badan

Pendapatan

Daerah

Page 201: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 201 -

No Uraian Urusan, Organisasi,

Program dan Kegiatan Anggaran

Realisasi

Nama PD (Rp) %

Fisik

(%)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Penerimaan dan Penagihan Pajak

Daerah pada UPTD Pengelolaan

Pendapatan Daerah Cikokol

358.660.000 355.420.000 99,10 100,00

Badan

Pendapatan

Daerah

Penerimaan dan Penagihan Pajak

Daerah pada UPTD Pengelolaan

Pendapatan Daerah Ciledug

358.660.000 358.404.000 99,93 100,00

Badan

Pendapatan

Daerah

Penerimaan dan Penagihan Pajak

Daerah pada UPTD Pengelolaan

Pendapatan Daerah Ciputat

355.700.000 353.350.000 99,34 100,00

Badan

Pendapatan

Daerah

Penerimaan dan Penagihan Pajak

Daerah pada UPTD Pengelolaan

Pendapatan Daerah Malingping

319.910.000 305.770.000 95,58 100,00

Badan

Pendapatan

Daerah

Penerimaan dan Penagihan Pajak

Daerah pada UPTD Pengelolaan

Pendapatan Daerah Pandeglang

349.454.000 343.319.500 98,24 100,00

Badan

Pendapatan

Daerah

Penerimaan dan Penagihan Pajak

Daerah pada UPTD Pengelolaan

Pendapatan Daerah Serpong

382.960.000 378.279.400 98,78 100,00

Badan

Pendapatan

Daerah

Program Perencanaan, Pengendalian dan

Evaluasi Pendapatan Daerah 4.125.781.000 3.589.113.758 86,99 100,00

Badan

Pendapatan

Daerah

Pendataan, Perencanaan dan

Pengembangan Potensi Pendapatan

Daerah

2.557.154.000 2.378.866.800 93,03 100,00

Badan

Pendapatan

Daerah

Pembinaan dan Pengendalian

Pendapatan Daerah 944.127.000 700.493.268 74,19 100,00

Badan

Pendapatan

Daerah

Monitoring dan Evaluasi Pelaporan

Pendapatan Daerah 624.500.000 509.753.690 81,63 100,00

Badan

Pendapatan

Daerah

Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset

Daerah 23.246.803.000 20.517.916.943 88,26

Badan

Pengelolaan

Keuangan dan

Aset Daerah

Program Tata Kelola Pemerintahan 15.482.047.300 13.623.691.149 88,00 97,33

Badan

Pengelolaan

Keuangan dan

Aset Daerah

Penyusunan Laporan Kinerja

Keuangan dan Neraca Aset 148.927.600 148.645.600 99,81 100,00

Badan

Pengelolaan

Keuangan dan

Aset Daerah

Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan 285.507.000 272.517.000 95,45 100,00

Badan

Pengelolaan

Keuangan dan

Aset Daerah

Page 202: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 202 -

No Uraian Urusan, Organisasi,

Program dan Kegiatan Anggaran

Realisasi

Nama PD (Rp) %

Fisik

(%)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Pengadaan Sarana dan Prasarana

Kantor 3.145.384.300 2.775.435.850 88,24 94,33

Badan

Pengelolaan

Keuangan dan

Aset Daerah

Pemeliharaan Sarana dan Prasarana

Kantor 3.607.222.500 3.001.866.630 83,22 100,00

Badan

Pengelolaan

Keuangan dan

Aset Daerah

Penyediaan Barang dan Jasa

Perkantoran 6.681.171.900 6.036.344.795 90,35 100,00

Badan

Pengelolaan

Keuangan dan

Aset Daerah

Peningkatan Kapasitas Aparatur 100.000.000 39.600.000 39,60 82,90

Badan

Pengelolaan

Keuangan dan

Aset Daerah

Koordinasi dan Konsultasi Dalam

Daerah dan Luar Daerah 600.574.000 556.778.624 92,71 100,00

Badan

Pengelolaan

Keuangan dan

Aset Daerah

Peningkatan Pengelolaan Kearsipan

dan Pelayanan Perpustakaan 338.080.000 236.709.650 70,02 100,00

Badan

Pengelolaan

Keuangan dan

Aset Daerah

Penyediaan Data Pembangunan

Sektoral 575.180.000 555.793.000 96,63 98,78

Badan

Pengelolaan

Keuangan dan

Aset Daerah

Program Peningkatan dan

Pengembangan Pengelolaan Keuangan

Daerah

1.843.144.000 1.632.984.792 88,60 100,00

Badan

Pengelolaan

Keuangan dan

Aset Daerah

Penatausahaan Realisasi Keuangan

Daerah 77.213.000 74.010.767 95,85 100,00

Badan

Pengelolaan

Keuangan dan

Aset Daerah

Penatausahaan Kas Daerah 177.620.000 176.074.769 99,13 100,00

Badan

Pengelolaan

Keuangan dan

Aset Daerah

Pembinaan Pengelolaan Keuangan

Daerah 330.311.000 322.272.025 97,57 100,00

Badan

Pengelolaan

Keuangan dan

Aset Daerah

Penyusunan Pedoman Anggaran 356.000.000 321.859.431 90,41 100,00

Badan

Pengelolaan

Keuangan dan

Aset Daerah

Verifikasi Dokumen Pelaksanaan

APBD 902.000.000 738.767.800 81,90 100,00

Badan

Pengelolaan

Keuangan dan

Aset Daerah

Program Penatausahaan dan Pelaporan

Keuangan Daerah 927.426.000 808.354.289 87,16 99,52

Badan

Pengelolaan

Keuangan dan

Aset Daerah

Page 203: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 203 -

No Uraian Urusan, Organisasi,

Program dan Kegiatan Anggaran

Realisasi

Nama PD (Rp) %

Fisik

(%)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Penyusunan Raperda

Pertanggungjawaban Pelaksanaan

APBD dan Pergub Penjabaran

Pertanggung Jawaban Pelaksanaan

APBD Provinsi Banten

136.478.000 121.580.330 89,08 100,00

Badan

Pengelolaan

Keuangan dan

Aset Daerah

Evaluasi Raperda Kabupaten/Kota

dan RaperKDH Tentang APBD dan

Perubahan APBD

92.015.000 74.985.000 81,49 100,00

Badan

Pengelolaan

Keuangan dan

Aset Daerah

Penyediaan Informasi Akuntansi,

Statistik dan Laporan Keuangan 97.000.000 92.159.299 95,01 100,00

Badan

Pengelolaan

Keuangan dan

Aset Daerah

Pembinaan dan Pengembangan

Akuntansi 243.322.500 173.622.360 71,35 96,13

Badan

Pengelolaan

Keuangan dan

Aset Daerah

Penyusunan Pelaporan Keuangan dan

Interim Provinsi Banten 264.926.500 258.096.300 97,42 100,00

Badan

Pengelolaan

Keuangan dan

Aset Daerah

Rekonsiliasi Data Penerimaan dan

Pengeluaran APBD Provinsi Banten 22.948.000 21.406.000 93,28 100,00

Badan

Pengelolaan

Keuangan dan

Aset Daerah

Penyusunan Laporan Pada

Koordinator Unit Akuntansi

Perwakilan Wilayah

42.657.000 40.143.000 94,11 100,00

Badan

Pengelolaan

Keuangan dan

Aset Daerah

Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah

tentang Pertanggungjawaban

Pelaksanaan APBD Kab/ Kota se

Provinsi Banten dan Rancangan

Peraturan Kepala Daerah tentang

Penjabaran Pertanguungjawaban

Pelaksanaan APBD Kabupaten/ Kota

se-Provinsi Banten

28.079.000 26.362.000 93,89 100,00

Badan

Pengelolaan

Keuangan dan

Aset Daerah

Program Penatausahaan Aset Daerah 4.994.185.700 4.452.886.713 89,16 99,37

Badan

Pengelolaan

Keuangan dan

Aset Daerah

Penatausahaan Aset Daerah 1.447.870.600 1.329.553.457 91,83 100,00

Badan

Pengelolaan

Keuangan dan

Aset Daerah

Penggunaan dan Pemanfaatan Aset

Daerah 268.470.000 221.789.375 82,61 99,18

Badan

Pengelolaan

Keuangan dan

Aset Daerah

Page 204: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 204 -

No Uraian Urusan, Organisasi,

Program dan Kegiatan Anggaran

Realisasi

Nama PD (Rp) %

Fisik

(%)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Pembinaan dan Pengawasan Aset

Daerah 2.270.442.100 1.964.544.923 86,53 100,00

Badan

Pengelolaan

Keuangan dan

Aset Daerah

Perencanaan Kebutuhan Barang 352.828.000 309.646.000 87,76 100,00

Badan

Pengelolaan

Keuangan dan

Aset Daerah

Penghapusan Barang Daerah 654.575.000 627.352.958 95,84 97,68

Badan

Pengelolaan

Keuangan dan

Aset Daerah

Permasalahan dan Solusi

Permasalahan dan Solusi pada Urusan Pemerintahan Fungsi

Penunjang Bidang Keuangan, adalah:

Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah

a). Permasalahan

Pada beberapa kegiatan yang dilaksanakan oleh Badan Pengelolaan

Keuangan dan Aset Daerah terdapat efisiensi anggaran, meliputi :

Efisiensi dari Belanja Makan dan Minuman Kegiatan; Belanja

Pengiriman Kursus-Kursus Singkat/Pelatihan; Belanja Jasa

Narumber; dan efisiensi Sisa kontrak/LS.

b). Solusi

Solusi dari permasalahan yang terjadi pada beberapa kegiatan yang

dilaksanakan dapat ditempuh, antara lain :

- Meningkatkan pengelolaan kegiatan baik dari sisi perencanaan,

pengorganisasian, pelaksanaan, pengendalian, evaluasi dan

pelaporan;

- Meningkatkan kecermatan pada saat penyusunan Rencana

Kerja, RKA dan DPA;

- Meningkatkan Kapasitas SDM pelaksana kegiatan secara

berkesinambungan, dan meningkatkan kualitas kegiatan.

5) Urusan Pemerintahan Fungsi Penunjang Bidang Kepegawaian.

Pada Urusan Pemerintahan Fungsi Penunjang Bidang Kepegawaian

didukung oleh 3 program dan 18 kegiatan yang dilaksanakan pada Badan

Kepegawaian Daerah Provinsi Banten. Pelaksanaan program dan kegiatan

dimaksud dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Page 205: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 205 -

Tabel 0-64 Realisasi Program dan Kegiatan TA.2019 (Bidang Kepegawaian)

No Uraian Urusan, Organisasi,

Program dan Kegiatan Anggaran

Realisasi

Nama PD (Rp) %

Fisik

(%)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

KEPEGAWAIAN 10.970.086.000 8.382.679.002 76,41

Badan Kepegawaian Daerah 10.970.086.000 8.382.679.002 76,41

Badan

Kepegawaian

Daerah

Program Tata Kelola Pemerintahan 4.616.452.000 4.031.956.333 87,34 93,45

Badan

Kepegawaian

Daerah

Penyusunan Laporan Kinerja

Keuangan dan Neraca Aset 100.000.000 94.308.550 94,31 98,16

Badan

Kepegawaian

Daerah

Perencanaan, Evaluasi dan

Pelaporan 684.348.000 654.892.650 95,70 98,64

Badan

Kepegawaian

Daerah

Pengadaan Sarana Prasarana Kantor 466.263.720 261.405.000 56,06 78,69

Badan

Kepegawaian

Daerah

Pemeliharaan Sarana dan Prasarana

Kantor 656.955.000 600.254.112 91,37 96,27

Badan

Kepegawaian

Daerah

Penyediaan Barang dan Jasa

Perkantoran 1.598.485.280 1.492.787.774 93,39 92,32

Badan

Kepegawaian

Daerah

Peningkatan Kapasitas Aparatur 140.000.000 104.778.500 74,84 85,66

Badan

Kepegawaian

Daerah

Rapat Koordinasi Kedalam dan

Keluar Daerah 785.400.000 657.600.780 83,73 95,21

Badan

Kepegawaian

Daerah

Peningkatan Pengelolaan Kearsipan

dan Pelayanan Perpustakaan 10.000.000 9.877.800 98,78 100,00

Badan

Kepegawaian

Daerah

Penyediaan Data Pembangunan

Sektoral 175.000.000 156.051.167 89,17 96,06

Badan

Kepegawaian

Daerah

Program Penatausahaan Kepegawaian

Daerah 2.922.198.000 2.155.022.253 73,75 92,23

Badan

Kepegawaian

Daerah

Perencanaan, Pengadaan dan

Pengangkatan 783.719.000 226.419.673 28,89 80,86

Badan

Kepegawaian

Daerah

Kepangkatan dan Penggajian 593.911.000 555.001.211 93,45 100,00

Badan

Kepegawaian

Daerah

Perpindahan, Pemberhentian dan

Pensiun 214.304.000 207.627.983 96,88 95,36

Badan

Kepegawaian

Daerah

Disiplin Pegawai 443.565.000 365.449.331 82,39 93,69

Badan

Kepegawaian

Daerah

Kinerja dan Kesejahteraan Pegawai 239.009.000 208.748.535 87,34 95,70

Badan

Kepegawaian

Daerah

Data dan Informasi Kepegawaian 647.690.000 591.775.520 91,37 87,74

Badan

Kepegawaian

Daerah

Program Peningkatan Kapasitas Sumber

Daya Aparatur 3.431.436.000 2.195.700.416 63,99 88,74

Badan

Kepegawaian

Daerah

Page 206: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 206 -

No Uraian Urusan, Organisasi,

Program dan Kegiatan Anggaran

Realisasi

Nama PD (Rp) %

Fisik

(%)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Pengembangan Jabatan Fungsional 262.576.000 134.715.500 51,31 87,21

Badan

Kepegawaian

Daerah

Pengangkatan Jabatan Tinggi dan

Administrasi 2.731.460.000 1.711.433.193 62,66 86,61

Badan

Kepegawaian

Daerah

Pengembangan Kompetensi

Pegawai 437.400.000 349.551.723 79,92 92,39

Badan

Kepegawaian

Daerah

Permasalahan dan Solusi

Permasalahan dan Solusi pada Urusan Pemerintahan Fungsi

Penunjang Bidang Kepegawaian yang dilaksanakan oleh Badan

Kepegawaian Daerah Provinsi Banten, adalah:

a). Permasalahan

1. Kegiatan Pengadaan Sarana Prasarana Kantor pada tolok ukur

kegiatan Pelaksanaan Pengadaan Mesin Id - Card berserta

pendukungnya tidak dapat dilaksanakan karena ketersediaan

mesin tersebut tidak ada/membutuhkan waktu kedatangan dari

pihak Vendor karena mesin tersebut menggunakan mekanisme

import;

2. Kegiatan Perencanaan, Pengadaan dan Pengangkatan sisa

anggaran yang tidak diserap karena Pelaksanaan Kegiatan Seleksi

Penerimaan CPNS sebagaimana intruksi Pemerintah Pusat pada

tahun 2019 proses pelaksanaan seleksi dimaksud hanya sampai

dengan tahapan seleksi adminitrasi dan penyelesaian masa

sanggah sebelum ditetapkan sebagai calon seleksi TKD,

sedangkan pelaksanaan test dilaksanakan pada tahun 2020;

3. Kegiatan Pengembangan Jabatan Fungsional terdapat anggaran

yang tidak terserap, hal ini karena :

- Pelaksanaan pengembangan Jabatan Fungsional pada

tahapan Pelantikan bekum dapat dilaksanakan karena

menunggu koordinasi dengan Pemerintah Pusat terkait

dengan agenda Pemerintah Republik Indonesia dalam rangka

alih fungsi pegawai dari struktural ke fungsional;

- Adanya penyesuaian cara penerapan Sosialisasi yang akan

dilaksanakan kepada masing-masing rumpun Jabatan

Fungsional guna meningkatkan pemahaman tentang

manajemen Jabatan Fungsional apabila diselenggarakan pada

masing-masing wilayah dikarenakan cara ini dipandang lebih

efektif dan tepat sasaran.

Page 207: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 207 -

4. Kegiatan Pengangkatan Jabatan Tinggi dan Administrasi terdapat

anggaran yang tidak terserap, hal ini karena :

- Penyelenggaraan Seleksi JPT peserta yang mendaftar kurang

dari jumlah yang diperkirakan sehingga mempengaruhi

terhadap penyerapan anggaran yang sudah direncanakan;

- Pengiriman assesment bagi pegawai kurang dari jumlah yang

sudah direncanakan karena kuota dari pihak penyelenggara

tidak dapat menampung jumlah usulan dari Pemerintah

Provinsi Banten karena keterbatasan waktu dan sumber daya

yang ada.

5. Penempatan ASN Pemerintah Provinsi Banten belum sesuai

dengan kompetensi dan kebutuhan organisasi.

b). Solusi

1. Pengadaan Mesin Id Card untuk kedepannya harus disertakan

alternatif lebih dari type yang tersedia agar tidak terpaku pada

satu jenis barang;

2. Tidak banyak solusi yang bisa diambil oleh Pemerintah Daerah

karena pelaksanaan Seleksi CPNS merupakan agenda nasional

dan berlaku secara menyeluruh;

3. Pada tahun 2020 pola baru ini sudah ditetapkan secara

menyeluruh untuk semua rumpun jabatan fungsional;

4. Solusi dari pada Kegiatan Pengangkatan Jabatan Tinggi dan

Administrasi, meliputi :

- Pengumuman pelaksanaan seleksi JPT harus lebih lama,

sehingga informasi dapat tersampaikan kepada calon peserta

seleksi.

- Penyelenggaraan assesment harus dilaksanakan pada Triwulan

awal serta penyampaian kepada pihak penyelenggara harus

diinformasikan pada tahun sebelumnya.

5. Badan Kepegawaian Daerah harus menyusun Human Capital

Development Plan (HCDP), sehingga ASN Provinsi Banten dapat

dipetakan berdasarkan kompetensi dan kebutuhan organisasi

6) Urusan Pemerintahan Fungsi Penunjang Bidang Pendidikan dan

Pelatihan.

Pada Urusan Pemerintahan Fungsi Penunjang Bidang Pendidikan

dan Pelatihan didukung oleh 3 program dan 18 kegiatan yang dilaksanakan

pada Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah Provinsi

Banten. Pelaksanaan program dan kegiatan dimaksud dapat dilihat pada

tabel di bawah ini :

Page 208: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 208 -

Tabel 0-65 Realisasi Program dan Kegiatan TA.2019 (Bidang Pendidikan dan Pelatihan)

No Uraian Urusan, Organisasi,

Program dan Kegiatan Anggaran

Realisasi

Nama PD (Rp) %

Fisik

(%)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

PENDIDIKAN DAN

PELATIHAN 46.412.162.000 43.189.828.191 93,06

Badan Pengembangan Sumber

Daya Manusia Daerah 46.412.162.000 43.189.828.191 93,06

Badan Pengembangan

Sumber Daya Manusia

Daerah

Program Tata Kelola

Pemerintahan 24.025.948.211 23.051.433.965 95,94 100,00

Badan Pengembangan

Sumber Daya Manusia

Daerah

Penyusunan Laporan

Kinerja Keuangan dan

Neraca Aset

120.000.000 120.000.000 100,00 100,00

Badan Pengembangan

Sumber Daya Manusia

Daerah

Perencanaan, Evaluasi dan

Pelaporan 315.983.000 290.371.296 91,89 100,00

Badan Pengembangan

Sumber Daya Manusia

Daerah

Pengadaan Sarana

Prasarana Kantor 9.704.139.609 9.290.693.585 95,74 100,00

Badan Pengembangan

Sumber Daya Manusia

Daerah

Pemeliharaan Sarana dan

Prasarana Kantor 3.867.486.586 3.802.136.875 98,31 100,00

Badan Pengembangan

Sumber Daya Manusia

Daerah

Penyediaan Barang dan Jasa

Perkantoran 9.019.040.016 8.562.160.003 94,93 100,00

Badan Pengembangan

Sumber Daya Manusia

Daerah

Peningkatan Kapasitas

Aparatur 70.000.000 58.788.000 83,98 100,00

Badan Pengembangan

Sumber Daya Manusia

Daerah

Rapat Koordinasi Kedalam

dan Keluar Daerah 713.250.000 713.203.806 99,99 100,00

Badan Pengembangan

Sumber Daya Manusia

Daerah

Peningkatan Pengelolaan

Kearsipan dan Pelayanan

Perpustakaan

200.319.000 198.350.400 99,02 100,00

Badan Pengembangan

Sumber Daya Manusia

Daerah

Penyediaan Data

Pembangunan Sektoral 15.730.000 15.730.000 100,00 100,00

Badan Pengembangan

Sumber Daya Manusia

Daerah

Program Pengembangan SDM

Aparatur 20.206.345.250 18.389.961.946 91,01 100,00

Badan Pengembangan

Sumber Daya Manusia

Daerah

Pengembangan Kompetensi

Kepemimpinan dan

Prajabatan

14.486.812.450 13.099.351.675 90,42 100,00

Badan Pengembangan

Sumber Daya Manusia

Daerah

Pengembangan Kompetensi

Manajemen 794.900.000 794.900.000 100,00 100,00

Badan Pengembangan

Sumber Daya Manusia

Daerah

Pengembangan Kompetensi

Pemerintahan 3.006.944.000 2.757.129.220 91,69 100,00

Badan Pengembangan

Sumber Daya Manusia

Daerah

Page 209: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 209 -

No Uraian Urusan, Organisasi,

Program dan Kegiatan Anggaran

Realisasi

Nama PD (Rp) %

Fisik

(%)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Pengembangan Kompetensi

Teknis Umum 676.026.000 618.814.000 91,54 100,00

Badan Pengembangan

Sumber Daya Manusia

Daerah

Pengembangan Kompetensi

Teknis Substantif 762.612.800 668.678.208 87,68 100,00

Badan Pengembangan

Sumber Daya Manusia

Daerah

Pengembangan Kompetensi

Fungsional 479.050.000 451.088.843 94,16 100,00

Badan Pengembangan

Sumber Daya Manusia

Daerah

Program Penilaian dan

Sertifikasi Aparatur 2.179.868.539 1.748.432.280 80,21 100,00

Badan Pengembangan

Sumber Daya Manusia

Daerah

Sertifikasi Kompetensi dan

Kerjasama 577.951.539 445.258.149 77,04 100,00

Badan Pengembangan

Sumber Daya Manusia

Daerah

Pengendalian Mutu Diklat 1.301.917.000 1.008.578.862 77,47 100,00

Badan Pengembangan

Sumber Daya Manusia

Daerah

Kurikulum dan Teknologi

Pembelajaran 300.000.000 294.595.269 98,20 100,00

Badan Pengembangan

Sumber Daya Manusia

Daerah

Permasalahan dan Solusi

Permasalahan dan Solusi pada Urusan Pemerintahan Fungsi

Penunjang Bidang Pendidikan dan Pelatihan yang dilaksanakan oleh Badan

Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah Provinsi Banten, adalah:

a). Permasalahan

1. Kegiatan Pengendalian Mutu Diklat tidak diselenggarakannya

Sarasehan Widyaiswara Nasional yang pada awalanya

dialokasikan di BPSDMD Provinsi Banten, kemudian dialihkan

penyelenggaraannya ke BPSDMD Kemendagri;

2. Kegiatan Sertifikasi Kompetensi dan Kerja Sama terkendala pada

tolok ukur Bimtek Barang dan Jasa yang pada awalnya

dialokasikan selama 7 hari menjadi 3 hari, selebihnya hanya

efisiensi anggaran honorarium narasumber, efesiensi makan dan

minum, penggandaan, perjalanan dinas.

3. Pelaksanaan diklat belum optimal mendukung peningkatan

kualitas kerja ASN Provinsi Banten, hal ini dikarenakan pada saat

BPSDM menyusun analisa kebutuhan diklat (AKD), perangkat

daerah tidak mengusulkan kebutuhan diklat bagi ASN nya.

Sehingga AKD disusun berdasarkan permasalahan yang hanya

terlihat secara makro.

Page 210: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 210 -

b). Solusi

Penyusunan AKD membutuhkan dukungan dari perangkat

daerah untuk berperan aktif mengusulkan kebutuhan diklat bagi

ASN nya, dalam hal ini BPSDM dapat melakukan koordinasi langsung

pada setiap perangkat daerah apabila melalui surat tidak direspon

dengan baik..

7) Urusan Pemerintahan Fungsi Penunjang Bidang Penelitian dan

Pengembangan.

Pada Urusan Pemerintahan Fungsi Penunjang Bidang Penelitian dan

Pengembangan didukung oleh 1 program dan 2 kegiatan yang dilaksanakan

pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Banten.

Pelaksanaan program dan kegiatan dimaksud dapat dilihat pada tabel di

bawah ini:

Tabel 0-66 Realisasi Program dan Kegiatan TA.2019 (Bidang Penelitian dan Pengembangan)

No Uraian Urusan, Organisasi,

Program dan Kegiatan Anggaran

Realisasi

Nama PD (Rp) %

Fisik

(%)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

PENELITIAN DAN

PENGEMBANGAN 3.971.063.000 2.995.823.735 75,44

Badan Perencanaan Pembangunan

Daerah 3.971.063.000 2.995.823.735 75,44

Badan Perencanaan

Pembangunan Daerah

Program Penelitian dan

Pengembangan 3.971.063.000 2.995.823.735 75,44 99,64

Badan Perencanaan

Pembangunan Daerah

Penelitian, Pengkajian dan

Analisis Kebijakan Strategi

Daerah

2.972.610.000 2.231.217.600 75,06 99,35 Badan Perencanaan

Pembangunan Daerah

Pengembangan dan Inovasi

Kebijakan Strategi Daerah 998.453.000 764.606.135 76,58 99,93

Badan Perencanaan

Pembangunan Daerah

Permasalahan dan Solusi

Permasalahan dan Solusi pada Urusan Pemerintahan Fungsi

Penunjang Bidang Penelitian dan Pengembangan yang dilaksanakan oleh

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Banten, adalah :

a). Permasalahan

1. Belum ada inventarisasi kajian-kajian yang dilakukan oleh

perangkat daerah di Provinsi Banten. Sehingga terjadi duplikasi

kajian yang mengakibatkan tidak efisien dan efektif.

2. Hasil kajian yang dilakukan oleh Perangkat Daerah tidak

diimplemetasikan secara optimal.

b). Solusi

1. Perlu dibuat pedoman atau peraturan yang mengatur kegiatan

kajian yang dilakukan oleh perangkat daerah sehingga tidak

Page 211: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 211 -

terjadi tumpang tindih, bisa dalam bentuk peraturan gubernur

atau setiap perangkat daerah yang akan melakukan kajian harus

berkoordinasi dengan bidang litbang sebagai leading sektor

penelitian dan pengembangan di Pemerintah Provinsi Banten.

2. Perlu dilakukan evaluasi pelaksanaan hasil kajian yang telah

dilakukan oleh perangkat daerah secara berkala dan dilaporkan

secara resmi kepada pimpinan sehingga dapat dijadikan pedoman

dalam pengambilan kebijakan

II.2.2 EVALUASI PELAKSANAAN RKPD TRIWULAN I TAHUN 2020

Tabel 0-67 Rekapitulasi realisasi Perangkat Daerah

Kode

Uraian Urusan,

Organisasi,

Program dan

Kegiatan

Pagu

TRIWULAN I

Anggaran (Rp) Kinerja (%)

Target Realisasi (%) Targ

et

Realisa

si (%)

1 2 3 4 5 6 7 8 9

110101 Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan 1.200.580.493.000 221.194.716.450 63.358.116.071 28,64 26,89 23,86 88,73

110201 Dinas Kesehatan 858.972.217.000 156.049.248.700 105.287.417.708 67,47 25,14 25,05 99,65

110301

Dinas Pekerjaan

Umum dan Penataan

Ruang

807.737.733.000 143.517.550.190 13.515.571.823 9,42 22,40 21,50 95,98

110401

Dinas Perumahan

Rakyat dan Kawasan

Permukiman

794.438.887.000 186.325.254.000 4.609.172.845 2,47 24,35 24,10 98,97

110501 Satuan Polisi Pamong

Praja 18.229.550.000 4.951.183.435 2.407.340.950 48,62 26,37 26,23 99,48

110502

Badan

Penanggulangan

Bencana Daerah

11.255.821.000 2.134.620.900 995.879.370 46,65 22,89 22,03 96,28

110503 Badan Kesatuan

Bangsa dan Politik 12.344.900.000 2.759.258.300 1.340.347.613 48,58 26,83 25,42 94,74

110601 Dinas Sosial 27.765.193.000 8.555.661.780 4.934.662.304 57,68 21,22 20,93 98,62

120101

Dinas Ketenaga

Kerjaan dan

Transmigrasi

42.409.654.500 13.476.444.508 5.473.447.178 40,61 27,15 26,90 99,08

120201

Dinas Pemberdayaan

Perempuan,

Perlindungan Anak,

Kependudukan dan

Keluarga Berencana

12.886.569.000 2.565.184.450 1.310.922.558 51,10 26,69 26,69 99,99

120301 Dinas Ketahanan

Pangan 14.823.515.000 3.663.855.750 1.321.149.215 36,06 22,68 22,50 99,23

Page 212: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 212 -

Kode

Uraian Urusan,

Organisasi,

Program dan

Kegiatan

Pagu

TRIWULAN I

Anggaran (Rp) Kinerja (%)

Target Realisasi (%) Targ

et

Realisa

si (%)

1 2 3 4 5 6 7 8 9

120501

Dinas Lingkungan

Hidup dan

Kehutanan

29.855.865.000 7.285.415.850 4.757.404.689 65,30 23,70 23,35 98,53

120701 Dinas Pemberdayaan

Masyarakat dan Desa 13.037.865.000 3.124.010.740 612.400.888 19,60 27,27 27,11 99,42

120901 Dinas Perhubungan 67.367.206.000 14.904.660.804 2.803.517.295 18,81 26,00 25,46 97,93

121001

Dinas Komunikasi

Informatika, Statistik

dan Persandian

35.541.047.000 7.973.992.595 3.445.485.367 43,21 24,46 24,18 98,87

121101

Dinas Koperasi,

Usaha Kecil dan

Menengah

25.535.886.000 3.296.851.250 1.568.204.824 47,57 23,19 22,82 98,40

121201

Dinas Penanaman

Modal dan Pelayanan

Terpadu Satu Pintu

9.773.253.000 2.076.547.122 1.044.946.698 50,32 22,51 22,16 98,44

121301 Dinas Kepemudaan

dan Olahraga 68.859.154.000 15.203.660.051 3.899.521.618 25,65 26,89 26,77 99,56

121701

Dinas Perpustakaan

dan Kearsipan

Daerah

14.350.814.000 2.825.099.500 2.096.629.345 74,21 28,54 28,54 100,00

200101 Dinas Kelautan dan

Perikanan 22.153.365.000 3.759.805.154 2.098.827.628 55,82 23,22 22,19 95,59

200201 Dinas Pariwisata 18.535.971.000 3.623.495.350 1.441.873.982 39,79 24,72 24,46 98,96

200301 Dinas Pertanian 54.117.011.350 14.198.092.846 7.372.050.415 51,92 21,45 21,24 99,04

200501

Dinas Energi dan

Sumber Daya

Mineral

34.605.948.000 10.812.284.860 2.963.133.358 27,41 21,74 21,62 99,45

200701 Dinas Perindustrian

dan Perdagangan 64.132.343.000 8.068.940.920 2.387.287.631 29,59 24,44 24,14 98,78

300103 Sekretariat DPRD 293.657.946.000 100.263.367.020 49.358.052.201 49,23 25,20 24,83 98,52

300104 Sekretariat Daerah 128.431.249.110 31.615.814.618 15.473.192.606 48,94 23,36 22,99 98,40

30010402 Biro Pemerintahan 3.468.214.000 1.040.120.700 608.818.002 58,53 23,97 22,89 95,49

30010403 Biro Hukum 2.624.261.000 662.988.600 183.879.200 27,73 25,06 25,06 100,00

Page 213: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 213 -

Kode

Uraian Urusan,

Organisasi,

Program dan

Kegiatan

Pagu

TRIWULAN I

Anggaran (Rp) Kinerja (%)

Target Realisasi (%) Targ

et

Realisa

si (%)

1 2 3 4 5 6 7 8 9

30010404 Biro Organisasi 2.211.989.000 649.844.750 265.662.263 40,88 26,50 25,39 95,81

30010405 Biro Bina

Perekonomian 3.959.199.000 1.040.917.000 506.572.994 48,67 19,13 19,13 100,00

30010406 Biro Kesejahteraan

Rakyat 9.940.000.000 5.318.357.120 207.150.000 3,89 23,12 22,56 97,58

30010407 Biro Umum 57.281.012.000 11.801.699.136 7.301.106.995 61,86 25,02 24,67 98,60

30010408

Biro Bina

Infrastruktur dan

Sumber Daya Alam

1.994.534.000 542.742.960 324.096.036 59,71 14,85 14,70 98,95

30010409

Biro Administrasi

Pembangunan

Daerah

6.118.990.110 1.388.974.352 293.942.500 21,16 28,71 28,71 100,00

30010410

Biro Administrasi

Rumah Tangga

Pimpinan

40.833.050.000 9.170.170.000 5.781.964.616 63,05 23,92 23,82 99,57

300105 Badan Penghubung 5.829.243.000 1.025.259.970 818.099.133 79,79 26,27 26,25 99,95

300201 Inspektorat Provinsi 21.962.331.000 5.807.445.694 2.781.962.846 47,90 19,38 19,38 100,00

300301

Badan Perencanaan

Pembangunan

Daerah

24.254.206.000 6.241.073.000 2.612.725.064 41,86 20,58 20,57 99,94

300401 Badan Pendapatan

Daerah 175.704.507.000 48.618.647.765 20.364.703.368 41,89 27,25 26,69 97,95

300403

Badan Pengelolaan

Keuangan dan Aset

Daerah

16.306.101.000 2.618.555.560 2.066.934.055 78,93 20,92 20,92 100,00

300501 Badan Kepegawaian

Daerah 15.904.978.000 6.702.680.870 1.439.389.843 21,47 27,59 27,59 100,00

300601

Badan

Pengembangan

Sumber Daya

Manusia Daerah

44.574.659.000 11.166.735.135 5.082.737.892 45,52 25,48 25,48 100,00

TOTAL 4.985.935.480.960 1.056.405.415.137 341.043.108.381 32,28 24,24 23,85 98,41

Page 214: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 214 -

Tabel 0-68 Rekapitulasi realisasi rata-rata kinerja keuangan Perangkat Daerah

No Katagori penilaian berdasarkan

persentase realisasi keuangan

Perangkat Daerah

1. Kegiatan dengan serapan Sangat

Tinggi ≥91-100

-

2. Kegiatan dengan serapan Tinggi 76-

≥90

1. Badan Penghubung

2. Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset

Daerah

3. Kegiatan dengan serapan Sedang 66-

≥75

1. Dinas Kesehatan

2. Dinas Perpustakaan dan Kearsipan

Daerah

4. Kegiatan dengan serapan Rendah 51-

≥65

1. Dinas Sosial

2. Dinas Pemberdayaan Perempuan,

Perlindungan Anak, Kependudukan

dan Keluarga Berencana

3. Dinas Lingkungan Hidup dan

Kehutanan

4. Dinas Kelautan dan Perikanan

5. Dinas Pertanian

6. Biro Pemerintahan

7. Biro Umum

8. Biro Bina Infrastruktur dan Sumber

Daya Alam

9. Biro Administrasi Rumah Tangga

Pimpinan

5. Kegiatan dengan serapan Sangat

Rendah ≤50

1. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan

2. Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan

Ruang

3. Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan

Permukiman

4. Satuan Polisi Pamong Praja

5. Badan Penanggulangan Bencana

Daerah

6. Badan Kesatuan Bangsa dan Politik

7. Dinas Ketenaga Kerjaan dan

Transmigrasi

8. Dinas Ketahanan Pangan

9. Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan

Desa

10. Dinas Perhubungan

11. Dinas Komunikasi Informatika,

Statistik dan Persandian

12. Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan

Menengah

13. Dinas Penanaman Modal dan

Pelayanan Terpadu Satu Pintu

14. Dinas Kepemudaan dan Olahraga

Page 215: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 215 -

No Katagori penilaian berdasarkan

persentase realisasi keuangan

Perangkat Daerah

15. Dinas Pariwisata

16. Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral

17. Dinas Perindustrian dan Perdagangan

18. Sekretariat DPRD

19. Sekretariat Daerah

20. Biro Hukum

21. Biro Organisasi

22. Biro Bina Perekonomian

23. Biro Kesejahteraan Rakyat

24. Biro Administrasi Pembangunan

Daerah

25. Inspektorat Provinsi

26. Badan Perencanaan Pembangunan

Daerah

27. Badan Pendapatan Daerah

28. Badan Kepegawaian Daerah

29. Badan Pengembangan Sumber Daya

Manusia Daerah

Berdasarkan tabel diatas dapat kita cermati masih terdapat 29

Perangkat Daerah yang realisasi keuangan dengan kategori Sangat Rendah

9 Perangkat Daerah (29,05%), kategori Rendah (21,43%), Sedang 2

Perangkat Daerah (4,8%), Tinggi 2 Perangkat Daerah (4,8%) dan belum ada

Perangkat Daerah yang mencapai kategori Sangat Tinggi.

Untuk realisasi capaian kinerja Perangkat Daerah per kegiatan sesuai

target sampai triwulan I, masih terdapat kegiatan yang capaian kinerja

dengan kategori Sedang yaitu kegiatan Penyelenggaraan Kerjasama Luar

negeri pada Program Perumusan Kebijakan Pemerintahan dengan capaian

68,82% serta beberapa kegiatan pada Program dari Dinas Pendidikan dan

Kebudayaan yang capaiannya dengan kategori Sangat Rendah (masih

dibawah 50%) diantaranya adalah:

1. Pelayanan Tata Usaha pada Cabang Dinas Pendidikan dan Kebudayaan

Wilayah Kab. Lebak (45,35%);

2. Pelayanan Tata Usaha pada UPTD Taman Budaya dan Museum

(47,20%);

3. Penyelenggaraan Pendidikan SMAN 9 Pandeglang (45,35%);

4. Penyelenggaraan Pendidikan SMAN 22 Kabupaten Tangerang (48,88%);

5. Biaya Operasional Sekolah (BOS) SMK Negeri (DAK) pada Cabang Dinas

Pendidikan dan Kebudayaan Wilayah Kab. Pandeglang (38,64%)

6. Penyelenggaraan Pendidikan SMKN 1 Padarincang Kab. Serang

(45,35%)

Page 216: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 216 -

7. Biaya Operasional Sekolah (BOS) SKh Negeri (DAK) pada Cabang Dinas

Pendidikan dan Kebudayaan Wilayah Kab. Lebak (27,33%)

8. Biaya Operasional Sekolah (BOS) SKh Negeri (DAK) pada Cabang Dinas

Pendidikan dan Kebudayaan Wilayah Kab. Pandeglang (38,64%)

9. Biaya Operasional Sekolah (BOS) SKh Negeri (DAK) pada Cabang Dinas

Pendidikan dan Kebudayaan Wilayah Kota Cilegon, Kota Serang dan

Kab. Serang (27,33%)

10. Peningkatan Pelayanan SMK dan SKh pada Cabang Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan Wilayah Kab. Pandeglang (42,43%)

11. Penyelenggaraan Pendidikan SMAN 1 Leuwidamar (45,35%)

12. Penyelenggaraan Pendidikan SMAN 1 Pamarayan (45,35%)

13. Penyelenggaraan Pendidikan SMAN 1 Cilegon (45,35%)

14. Biaya Operasional Sekolah (BOS) SMA Negeri (DAK) pada Cabang Dinas

Pendidikan dan Kebudayaan Wilayah Kab. Lebak (27,33%)

15. Biaya Operasional Sekolah (BOS) SMK Negeri (DAK) pada Cabang Dinas

Pendidikan dan Kebudayaan Wilayah Kota Cilegon, Kota Serang dan

Kab. Serang (27,33%)

16. Biaya Operasional Sekolah (BOS) SMK Negeri (DAK) pada Cabang Dinas

Pendidikan dan Kebudayaan Wilayah Kab. Lebak (27,33%)

17. Biaya Operasional Sekolah (BOS) SMA Negeri (DAK) pada Cabang Dinas

Pendidikan dan Kebudayaan Wilayah Kota Cilegon, Kota Serang dan

Kab. Serang (27,33%)

Secara umum capaian kinerja triwulan I Tahun 2020 seluruh Perangkat

Daerah kinerja sudah sangat baik dengan kategori Sangat Tinggi hanya 1

(satu) Perangkat Daerah yang mencapai kategori Tinggi yaitu Dinas

Pendidikan sebesar 88,73%.

Permasalahan secara umum yang diidentifikasi dari Hasil Evaluasi

terhadap RKPD/APBD Provinsi Banten Triwulan I 2020 adalah:

1. Terdapat beberapa Sekolah Menengah Atas yang terkena dampak

Banjir Bandang sehingga berdampak pada proses belajar mengajar

dan penyelenggaraan pendidikannya;

2. Masih terdapat Sekolah yang belum ada penunjukan KPA;

3. Masih terdapat kendala dalam pemenuhan SDM pada Sekolah

Menengah sehingga berpengaruh pada administratif dan proses

penyelenggaraan pendidikan;

4. Masih terdapat SDM di Sekolah yang belum memahami seluruh

pelaporan yang harus dipenuhi;

5. Masih adanya kegiatan di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan yang

belum diinput kedalam aplikasi SIMR@L sehingga kegiatan-kegiatan

Page 217: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 217 -

belum seluruhnya terlaporkan dan terverifikasi capaian kinerja

fisiknya;

6. PPTK masih belum memahami tupoksi dalam Peraturan Menteri

Dalam NegeriNomor 86 Tahun 2017 sehingga belum bisa memetakan

permasalahan yang harus segera diselesaikan;

7. Dampak dari Pandemi COVID-19 sehingga banyak kegiatan yang tidak

dilaksanakan sesuai jadwal ROK/DRPK/Target Capain yang sudah

ditentukan sebelumnya;

II.2.3 EVALUASI RPJMD TAHUN 2019

Rencana Pembangunan Jangka menengah Daerah Provinsi Banten

Tahun 2017-2022 sebagaimana tertuang dalam Peraturan Daerah Provinsi

Banten Nomor 10 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah

Nomor 7 Tahun 2017 tentang Rencana Pembangunan Jangka menengah

Daerah Provinsi Banten Tahun 2017-2022, merupakan penjabaran dari

visi, misi Gubernur dan Wakil Gubernur Banten yang akan dilaksanakan

dan ingin diwujudkan dalam periode masa jabatannya. Untuk memahami

bagaimana implementasi RPJMD Provinsi Banten Tahun 2017-2022 akan

dijelaskan sebagai berikut:

1. Evaluasi Capaian Indikator Makro Pembangunan RPJMD

Penetapan indikator kinerja daerah bertujuan untuk memberi

gambaran tentang ukuran keberhasilan pencapaian visi dan misi kepala

daerah dan wakil kepala daerah yang ditetapkan menjadi Indikator

Kinerja Utama (IKU) daerah yang didalamnya memuat indikator makro,

adapun indikator makro adalah sebagai tujuan dalam rangka

pencapaian visi dan misi Gubernur dan Wakil Gubernur Banten yang

yang ditetapkan dalam RPJMD Provinsi Banten tahun 2017-2022.

Sebagaimana tabel dibawah ini.

Tabel 0-69 Capaian dan Target Indikator Makro Pembangunan Provinsi Banten Tahun 2017-2022

No

Uraian

Indikator

Makro

Satu

an

Capai

an

2016

TARGET DAN CAPAIAN RPJMD

2017 2018 2019 2020

2021

2022

T R T R T R T T T

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

1 LPE Perse

n 5.26 5.70 5.71 6.00 5.81 6.20 5.53 5.80 5.95 6.10

2 Inflasi Perse

n 2.94 4.00 3.98 3.7 3.42 4.20 3.30 3.70 3.70 3.70

3 Penganggu

ran Perse

n 8.92 8.69 9.28 8.45 8.52 8.20 8.11 8.19 8.03 7.84

4 Kemiskina

n Perse

n 5.42 5.25 5.59 5.13 5.25 5.00 9.22 5.12 5.06 5.00

Page 218: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 218 -

5 IPM Poin 70.96 71.3

5 71.4

2 71.7

7 71.9

5 72.2

0 72.4

4 72.7

5 73.2

1 73.6

8

6 Index Gini Poin 0.39 0.40

0 0.39

0 0.39

0 0.36

7 0.39

0 0.36

1 0.37

0 0.36

5 0.36

0

Sumber: Hasil Pengolahan Bappeda (T = Target, R = Realisasi)

Selama dua tahun efektif, telah dilaksanakan berbagai sasaran,

program dan kegiatan untuk mencapai target Indikator Makro dalam

RPJMD yang telah ditetapkan walaupun banyak variable lain yang

berkontribusi terhadap pencapaian indikator makro tersebut.

Mencermati realisasi kinerja di atas, pencapaian indicator makro

khususnya pada tahun 2019 memenuhi target hanya Laju

Pertumbuhan Ekonomi (LPE) yang tidak memenuhi target akan tetapi

melampaui di atas capaian nasional. Menjadi catatan penting di awal

tahun 2020, akibat adanya pandemic virus corona atau Covid-19

beberapa indicator makro diantaranya LPE, TPT, Kemiskinan dan TPT

tidak akan tercapai hal tersebut untuk menjadi koreksi bersama

mengingat pandemic ini melanda secara global.

2. Evaluasi Capaian Indikator Pembangunan Misi 1. Menciptakan tata

kelola pemerintahan yang baik (Good Governance)

Target pembangunan pada misi ini ditegaskan dalam sasaran

pembangunan dengan berbagai indikaktor kinerja yang akan

dicapainya. Pada periode 2017-2022, telah dilakukan beberapa program

dan kegiatan utama yang terkait dengan pencapaian saran

pembangunan pada misi memantapkan tata kelola pemerintahan yang

baik (good governance). Berbagai program yang telah dilaksanakan

tersebut sebagian besar adalah pelaksanaan dari program-program

yang direncanakan dalam RPJMD.

Page 219: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 219 -

Tabel 0-70 Capaian Kinerja Sasaran Tahun 2018-2019

Misi 1. Menciptakan tata kelola pemerintahan yang baik (Good Governance)

NO

MISI SASARAN

NDIKATOR

KINERJA TUJUAN / SASARAN

SATUAN

KONDISI

AWAL

TARGET

RPJMD

CAPAIAN TARGET

RPJMD

TINGKAT CAPAIAN

TARGET RPJMD

PREDIKSI KETERCAPAIAN KONDI

SI

AKHIR

2022

PENANGGUNG JAWAB

2016 2018 2019 2018 2019 2018 2019 TERCAP

AI

AKAN

TERCAPAI

PERL

U KERJ

A KERA

S

1. Menciptaka

n tata kelola pemerintahan yang baik (Good

Governance)

Capaian Indeks Kepuasan Masyarakat

Nilai 2.8 3.1 3.2 2.41 3.23 77.74 100.9

4 3.5

SEKRETARIS DAERAH

Meningkatnya Penyelenggara

an Pemerintahan yang Akuntabel,

Efektif, dan efisien

Capaian SAKIP

(Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah)

Pemerintah Provinsi Banten

Nilai CC B BB B B 70.00 70.00 X A

ASISTEN ADMINISTRASI

UMUM

Meningkatnya

Kepuasan Pelayanan Publik Badan Penghubung

Capaian Pelayanan Publik

% 100 100 100 100 97.31 100.0

0 97.31 X 100

BADAN

PENGHUBUNG

Terwujudnya

peran DPRD sesuai dengan fungsinya

Capaian Program-program Kerja

DPRD untuk Melaksanakan Fungsi Pengawasan,

Fungsi Pembentukan

% 100 100 100 98.3

3 96.78 98.33 96.78 X 100

SEKRETARIAT DPRD

Page 220: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 220 -

NO

MISI SASARAN NDIKATOR

KINERJA TUJUAN

/ SASARAN

SATUAN

KONDI

SI AWAL

TARGET

RPJMD

CAPAIAN

TARGET RPJMD

TINGKAT

CAPAIAN TARGET RPJMD

PREDIKSI KETERCAPAIAN KONDI

SI AKHIR

2022

PENANGGUNG JAWAB

2016 2018 2019 2018 2019 2018 2019 TERCAP

AI

AKAN

TERCAPAI

PERLU

KERJA

KERAS

Perda, dan Fungsi Anggaran Dalam

Dokumen RPJMD maupun Dokumen RKPD

Meningkatnya Pengelolaan Keuangan dan

Aset Daerah yang Akuntabel

Capaian Opini BPK terhadap laporan

keuangan pemerintah daerah

Opini WTP WTP WTP WTP WTP 100.0

0

100.0

0 X WTP

BADAN PENGELOLA KEUANGAN DAN

ASET DAERAH

Meningkatnya Kualitas SPIP

Capaian Maturitas SPIP

Nilai 2 2 3 3.02 3.00 151.0

0 100.0

0 X 4

INSPEKTORAT

Meningkatnya Perencanaan dan Penganggaran

Pembangunan Daerah yang berkualitas

Capaian

Kesesuaian dengan Parameter

Penilaian Dokumen Perencanaan Daerah

% 60,00 65 70 65 91.67 100.0

0

130.9

6 X 80

BADAN

PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

Meningkatnya Penelitian dan pengembangan yang

berkualitas

Cakupan Penelitian dan pengembangan

% 50 100 100 100 100 100.0

0 100.0

0 X 100

Page 221: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 221 -

NO

MISI SASARAN NDIKATOR

KINERJA TUJUAN

/ SASARAN

SATUAN

KONDI

SI AWAL

TARGET

RPJMD

CAPAIAN

TARGET RPJMD

TINGKAT

CAPAIAN TARGET RPJMD

PREDIKSI KETERCAPAIAN KONDI

SI AKHIR

2022

PENANGGUNG JAWAB

2016 2018 2019 2018 2019 2018 2019 TERCAP

AI

AKAN

TERCAPAI

PERLU

KERJA

KERAS

Terwujudnya Kompetensi Aparatur

Persentase Peningkatan Indeks Kompetensi

ASN

% 10 10 15 17.3 29.84 173.0

0 198.9

3 X 30

BADAN PELATIHAN SUMBER DAYA MANUSIA

Terwujudnya

Profesionalisme aparatur

Persentase Peningkatan

Indeks Profesionalitas ASN

% 10 10 15 8.75 95 87.50 633.3

3 X 95

BADAN KEPEGAWAIAN

DAERAH

Meningkatnya Pendapatan Daerah yang Optimal

Rasio PAD terhadap pendapatan daerah

% 62.89 59.3

0 60.6

2 61.6

8 65.06

104.01

107.32

X 64.44

BADAN PENDAPATAN DAERAH

Meningkatnya Ketentraman dan ketertiban

umum daerah yang aman dan kondusif

Rasio Penegakan Peraturan

Perundang-undangan daerah

% 70,00 75 75 75 75 100.0

0

100.0

0 X 85

SATPOL PP

Meningkatnya Wawasan Kebangsaan,

Keamanan dan Stabilitas Daerah yang kondusif untuk

mendukung NKRI

Indeks Demokrasi IndonesiaProvinsi Banten

Nilai 68,46 70 74 70 73.78 100.0

0 99.70 X 80

BADAN

KESBANGPOL

Angka Kriminalitas

Nilai 5002 4800 4500 4800 4500 100.0

0 100.0

0 X

4,500

Page 222: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 222 -

NO

MISI SASARAN NDIKATOR

KINERJA TUJUAN

/ SASARAN

SATUAN

KONDI

SI AWAL

TARGET

RPJMD

CAPAIAN

TARGET RPJMD

TINGKAT

CAPAIAN TARGET RPJMD

PREDIKSI KETERCAPAIAN KONDI

SI AKHIR

2022

PENANGGUNG JAWAB

2016 2018 2019 2018 2019 2018 2019 TERCAP

AI

AKAN

TERCAPAI

PERLU

KERJA

KERAS

Meningkatnya Penanggulangan Kebencanaan yang efektif

Indeks Resiko Bencana

Nilai 133 133 125 133 172.4

9 100.0

0 137.9

9 X 110

BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH

Meningkatnya

Administrasi kependudukan yang tertib dan akuntabel

Capaian Tertib Administrasi Kependudukan

% 50 80 80 72.0

7 77.51 90.09 96.89 X 80

DINAS PEMBERDAYAAN PEREMPUAN,

PERLINDUNGAN ANAK, KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA

BERENCANA

Meningkatnya Pelayanan

Pemerintahan Yang Berbasis Teknologi dan keterbukan

Informasi

Persentase

Pelayanan e-Government Pemerintah Provinsi Banten

% 20 42.1

0 61.8

3 48.6

1 80.05

115.46

129.47

X 61,83

DINAS KOMUNIKASI

INFORMATIKA, STATISTIK DAN PERSANDIAN

Indeks Keterbukaan

Informasi Publik

Nilai 88,08 88.0

8 89

86.2

9 80.05 97.97 89.94 X 90

Page 223: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 223 -

Tabel 0-71 Capaian Kinerja Program

Misi 1. Menciptakan tata kelola pemerintahan yang baik (Good Governance)

Bidang Urusan Pemerintahan dan

Program Prioritas Pembangunan Indikator Kinerja Program

Indikator Kinerja

Awal RPJMD

Target RPJMD Capaian Target

RPJMD

Tingkat Capaian

Target RPJMD Prediksi Ketercapaian

SKPD

Penanggung Jawab

Misi 2018 2019 2018 2019 2018 2019

Tercapai Akan

Tercapai

Perlu

Kerja Keras

Target Target Target Target Target Target

Program Tata Kelola

Pemerintahan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan

Dindikbud Misi 1

1 Nilai Indek Kepuasan Masyarakat (IKM) (Satuan:

Skala )

2,50 2.80 3.00 2.80 3.00 100.00 100.00 X Dindikbud Misi 1

Program Tata Kelola Pemerintahan Dinas Kesehatan

Dinkes Misi 1

1 Nilai Indek Kepuasan Masyarakat (IKM) (Satuan:

Skala )

2,50 2.80 3.00 2.91 3.00 103.93 100.00 X Dinkes Misi 1

Program Tata Kelola Pemerintahan RSUD Banten

RSUD Banten Dinkes

Misi 1

1 Nilai Indek Kepuasan Masyarakat (IKM) (Satuan: Skala)

2,50 2.80 3.00 2.91 3.00 103.93 100.00 X RSUD Banten Dinkes

Misi 1

Program Tata Kelola

Pemerintahan RSUD Malingping

RSUD

Malingping Dinkes

Misi 1

1 Nilai Indek Kepuasan Masyarakat (IKM) (Satuan: Skala)

2,50 2.80 3.00 2.91 3.00 103.93 100.00 X RSUD Malingping Dinkes

Misi 1

Page 224: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 224 -

Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan

Indikator Kinerja Program

Indikator Kinerja Awal

RPJMD

Target RPJMD Capaian Target

RPJMD Tingkat Capaian Target RPJMD

Prediksi Ketercapaian

SKPD Penanggung

Jawab Misi

2018 2019 2018 2019 2018 2019 Tercapai

Akan Tercapai

Perlu Kerja

Keras Target Target Target Target Target Target

Program Tata Kelola Pemerintahan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang

DPUPR Misi 1

1 Nilai Indek Kepuasan Masyarakat (IKM) (Satuan: Skala )

2,50 2.80 3.00 2.91 3.00 103.93 100.00 X DPUPR Misi 1

Program Tata Kelola

Pemerintahan Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman

DPRKP Misi 1

1 Nilai Indek Kepuasan Masyarakat (IKM) (Satuan: Skala)

2,50 2.80 3.00 2.69 2.69 96.07 89.67 X DPRKP Misi 1

Program Tata Kelola PemerintahanSatuan Polisi Pamong Praja

Satpolpp Misi 1

1 Indeks Kepuasan Masyarakat (Satuan: Skala)

2,50 2.80 3.00 2.92 3.19 104.29 106.33 X Satpolpp Misi 1

Program Tata Kelola Pemerintahan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik

Badan Kesbangpol

Misi 1

1 Indeks Kepuasan Masyarakat (Satuan: Skala)

2,50 2.80 3.00 2.92 3.19 104.29 106.33 X Badan Kesbangpol

Misi 1

Program Tata Kelola

Pemerintahan Badan

BPBD Misi 1

Page 225: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 225 -

Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan

Indikator Kinerja Program

Indikator Kinerja Awal

RPJMD

Target RPJMD Capaian Target

RPJMD Tingkat Capaian Target RPJMD

Prediksi Ketercapaian

SKPD Penanggung

Jawab Misi

2018 2019 2018 2019 2018 2019 Tercapai

Akan Tercapai

Perlu Kerja

Keras Target Target Target Target Target Target

Penanggulangan Bencana Daerah

1 Indeks Kepuasan Masyarakat (Satuan: Skala)

2,50 2.80 3.00 2.92 3.19 104.29 106.33 X BPBD Misi 1

Program Ketentraman dan

Ketertiban Umum

Satpolpp Misi 1

1 cakupan pelayanan

ketentraman ketertiban umum daerah provinsi (Satuan: %)

100,00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 X Satpolpp Misi 1

Program Pencegahan dan Kesiapsiagaan Penanggulangan Bencana

BPBD Misi 1

1 Cakupan mitigasi dan

Pengurangan Resiko Bencana (Satuan: %)

100,00 100.00 100.00 79.16 98.00 79.16 98.00 X BPBD Misi 1

Program Pembinaan Idiologi

dan Wawasan Kebangsaan

Badan

Kesbangpol

Misi 1

1 Cakupan pembinaan dan penguatan 4 Konsensus Dasar Kebangsaan

(Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika, NKRI (Satuan: %)

5,00 22.00 24.00 22.00 24.00 100.00 100.00 X Badan Kesbangpol

Misi 1

Program Penegakan Peraturan Perundang-undangan Daerah

Satpolpp Misi 1

Page 226: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 226 -

Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan

Indikator Kinerja Program

Indikator Kinerja Awal

RPJMD

Target RPJMD Capaian Target

RPJMD Tingkat Capaian Target RPJMD

Prediksi Ketercapaian

SKPD Penanggung

Jawab Misi

2018 2019 2018 2019 2018 2019 Tercapai

Akan Tercapai

Perlu Kerja

Keras Target Target Target Target Target Target

1 Presentase Penegakan Peraturan Perundang-undangan daerah (Satuan:

%)

70,00 75.00 75.00 75.00 75.00 100.00 100.00 X Satpolpp Misi 1

Program Perlindungan Masyarakat

Satpolpp Misi 1

1 Cakupan perlindungan masyarakat (Satuan: %)

100,00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 X Satpolpp Misi 1

Program Penanganan Bencana

Kebakaran

Satpolpp Misi 1

1 Cakupan koordinasi

penanganan bencana kebakaran (Satuan: %)

100,00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 X Satpolpp Misi 1

Program Kedaruratan dan Logistik Penanggulangan

Bencana

BPBD Misi 1

1 Presentase Ketersediaan Peralatan dan Logistik,

Prabencana dan Tanggap Darurat Bencana (Satuan: %)

100,00 100.00 100.00 100.00 84.98 100.00 84.98 X BPBD Misi 1

Program Rehabilitasi dan Rekonstruksi Penanggulangan Bencana

BPBD Misi 1

Page 227: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 227 -

Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan

Indikator Kinerja Program

Indikator Kinerja Awal

RPJMD

Target RPJMD Capaian Target

RPJMD Tingkat Capaian Target RPJMD

Prediksi Ketercapaian

SKPD Penanggung

Jawab Misi

2018 2019 2018 2019 2018 2019 Tercapai

Akan Tercapai

Perlu Kerja

Keras Target Target Target Target Target Target

1 Persentase Pemulihan Kondisi sosial ekonomi, sarana dan prasarana

pasca bencana (Satuan: %)

100,00 100.00 100.00 100.00 97.57 100.00 97.57 X BPBD Misi 1

Program Peningkatan Kewaspadaan Nasional

Badan Kesbangpol

Misi 1

1 Persentase penurunan

peristiwa gangguan keamanaan dalam daerah (Satuan: %)

100,00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 X Bidang

Kewaspadaan Nasional

Misi 1

Program Peningkatan Ketahanan Sosial dan Ekonomi

Badan Kesbangpol

Misi 1

1 Persentase Ormas yang mendapatkan Pembinaan (Satuan: %)

70,00 70.00 70.00 70.00 70.00 100.00 100.00 X Bidang Kewaspadaan Nasional

Misi 1

Program Peningkatan Pendidikan Politik Masyarakat

Badan Kesbangpol

Misi 1

3 Angka Partisipasi Pilpres (Satuan: %)

68,66 0.00 70.00 70.00 100.00 X Bidang Kewaspadaan Nasional

Misi 1

4 Angka Partisipasi Pilkada Kab/Kota (Satuan: %)

56,67 65.00 0.00 65.00 100.00 X Bidang Kewaspadaan Nasional

Misi 1

Program Tata Kelola Pemerintahan Dinas Sosial

Dinsos Misi 1

Page 228: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 228 -

Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan

Indikator Kinerja Program

Indikator Kinerja Awal

RPJMD

Target RPJMD Capaian Target

RPJMD Tingkat Capaian Target RPJMD

Prediksi Ketercapaian

SKPD Penanggung

Jawab Misi

2018 2019 2018 2019 2018 2019 Tercapai

Akan Tercapai

Perlu Kerja

Keras Target Target Target Target Target Target

1 Indeks Kepuasan Masyarakat (Satuan: Skala)

2,50 2.80 3.00 2.92 3.19 104.29 106.33 X Dinsos Misi 1

Program Tata Kelola Pemerintahan Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi

Disnakertrans Misi 1

1 Indeks Kepuasan Masyarakat (Satuan: Skala)

2,50 2.80 3.00 2.92 3.19 104.29 106.33 X Disnakertrans Misi 1

Program Tata Kelola

Pemerintahan Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Kependudukan dan Keluarga

Berencana

DP3AKKB Misi 1

1 Indeks Kepuasan Masyarakat (Satuan: Skala)

2,50 2.80 3.00 2.92 3.19 104.29 106.33 X DP3AKKB Misi 1

Program Tata Kelola Pemerintahan Dinas

Ketahanan Pangan

Dinas Ketapang Misi 1

Page 229: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 229 -

Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan

Indikator Kinerja Program

Indikator Kinerja Awal

RPJMD

Target RPJMD Capaian Target

RPJMD Tingkat Capaian Target RPJMD

Prediksi Ketercapaian

SKPD Penanggung

Jawab Misi

2018 2019 2018 2019 2018 2019 Tercapai

Akan Tercapai

Perlu Kerja

Keras Target Target Target Target Target Target

1 Indeks Kepuasan Masyarakat (Satuan: Skala)

2,50 2.80 3.00 2.92 3.19 104.29 106.33 X Dinas Ketapang Misi 1

Program Tata Kelola Pemerintahan Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan

DLHK Misi 1

1 Indeks Kepuasan Masyarakat (Satuan: Skala)

2,50 2.80 3.00 2.91 3.19 103.93 106.33 X DLHK Misi 1

Program Administrasi

Kependudukan dan Catatan Sipil

DP3AKKB Misi 1

1 Rasio bayi berakte

kelahiran (Satuan: %)

60,00 64.86 67.38 61.64 92.04 95.04 136.60 X DP3AKKB Misi 1

2 Rasio Pasangan berakte nikah (Satuan: %)

20,00 23.33 30.81 24.37 32.93 104.46 106.88 X DP3AKKB Misi 1

3 Rasio kepemilikan KTP-el dan NIK (Satuan: %)

80,00 85.76 86.47 91.95 98.82 107.22 114.28 X DP3AKKB Misi 1

4 Rasio kepemilikan akta

kelahiran per 1000 penduduk (Satuan: %)

77,00 79.19 80.99 74.29 92.58 93.81 114.31 X DP3AKKB Misi 1

5 Cakupan data dan informasi kependudukan

(Satuan: %)

80,00 85.00 100.00 83.62 100.00 98.38 100.00 X DP3AKKB Misi 1

Pemberdayaan Masyarakat Desa

Misi 1

Page 230: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 230 -

Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan

Indikator Kinerja Program

Indikator Kinerja Awal

RPJMD

Target RPJMD Capaian Target

RPJMD Tingkat Capaian Target RPJMD

Prediksi Ketercapaian

SKPD Penanggung

Jawab Misi

2018 2019 2018 2019 2018 2019 Tercapai

Akan Tercapai

Perlu Kerja

Keras Target Target Target Target Target Target

Program Tata Kelola Pemerintahan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan

Desa

Dinas PMD Misi 1

1 Indeks Kepuasan Masyarakat (Satuan: Skala)

2,50 2.80 3.00 2.90 3.19 103.57 106.33 X Dinas PMD Misi 1

Program Tata Kelola Pemerintahan Dinas

Perhubungan

Dishub Misi 1

1 Indeks Kepuasan Masyarakat (Satuan: Skala)

2,50 2.80 3.00 2.91 3.19 103.93 106.33 X Dishub Misi 1

Program Tata Kelola Pemerintahan Dinas Komunikasi Informatika, Statistik dan Persandian

Diskominfo Misi 1

1 Indeks Kepuasan Masyarakat (Satuan: Skala)

2,50 2.80 3.00 2.91 3.19 103.93 106.33 X Diskominfo Misi 1

Program Peningkatan Akses dan Kualitas Informasi Publik

Diskominfo Misi 1

1 Persentase Pengelolaan Informasi dan Komunikasi Publik (Satuan: %)

10,00 20.00 40.00 24.98 32.02 124.90 80.05 X Diskominfo Misi 1

Page 231: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 231 -

Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan

Indikator Kinerja Program

Indikator Kinerja Awal

RPJMD

Target RPJMD Capaian Target

RPJMD Tingkat Capaian Target RPJMD

Prediksi Ketercapaian

SKPD Penanggung

Jawab Misi

2018 2019 2018 2019 2018 2019 Tercapai

Akan Tercapai

Perlu Kerja

Keras Target Target Target Target Target Target

Program Tata Kelola Pemerintahan Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah

Dinas KUKM Misi 1

1 Indeks Kepuasan Masyarakat (Satuan: Skala)

2,50 2.80 3.00 2.91 3.19 103.93 106.33 X Dinas KUKM Misi 1

Program Tata Kelola Pemerintahan Dinas

Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu

DPMPTSP Misi 1

1 Indeks Kepuasan

Masyarakat (Satuan: Skala)

2,50 2.80 3.00 2.91 3.19 103.93 106.33 X DPMPTSP Misi 1

Program Tata Kelola Pemerintahan Dinas

Kepemudaan dan Olahraga

Dispora Misi 1

1 Indeks Kepuasan Masyarakat (Satuan: Skala)

2,50 2.80 3.00 2.80 3.19 100.00 106.33 X Dispora Misi 1

Program Penyediaan Data Pembangunan Daerah Dinas Komunikasi Informatika, Statistik dan Persandian

Diskominfo Misi 1

Page 232: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 232 -

Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan

Indikator Kinerja Program

Indikator Kinerja Awal

RPJMD

Target RPJMD Capaian Target

RPJMD Tingkat Capaian Target RPJMD

Prediksi Ketercapaian

SKPD Penanggung

Jawab Misi

2018 2019 2018 2019 2018 2019 Tercapai

Akan Tercapai

Perlu Kerja

Keras Target Target Target Target Target Target

1 Persentase keterpakaian data dan informasi pembangunan daerah yang

terintegrasi (Satuan: %)

30,00 50.00 60.00 50.00 60.00 100.00 100.00 X Diskominfo Misi 1

Program Penyediaan Data

Pembangunan Daerah Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

Bappeda Misi 1

1 Persentase keterpakaian data dan informasi pembangunan daerah yang terintegrasi (Satuan: %)

30,00 50.00 60.00 50.00 100.00 100.00 166.67 X Bappeda Misi 1

Persandian Misi 1

Program Tata Kelola Persandian Diskominfo Misi 1

2 Persentase Ketersediaan Sarana dan Prasarana Persandian dan Keamanan Informasi (Satuan: %)

10,00 20.00 40.00 20.00 40.00 100.00 100.00 X Diskominfo Misi 1

Program Tata Kelola Pemerintahan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan

Daerah

DPKD Misi 1

1 Indeks Kepuasan Masyarakat (Satuan: Skala)

2,50 2.80 3.00 2.91 3.19 103.86 106.33 X DPKD Misi 1

Page 233: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 233 -

Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan

Indikator Kinerja Program

Indikator Kinerja Awal

RPJMD

Target RPJMD Capaian Target

RPJMD Tingkat Capaian Target RPJMD

Prediksi Ketercapaian

SKPD Penanggung

Jawab Misi

2018 2019 2018 2019 2018 2019 Tercapai

Akan Tercapai

Perlu Kerja

Keras Target Target Target Target Target Target

Program Tata Kelola Pemerintahan Dinas Kelautan dan Perikanan

DKP Misi 1

1 Indeks Kepuasan Masyarakat (Satuan: Skala)

2,50 2.80 3.00 2.91 3.19 103.86 106.33 X DKP Misi 1

Program Tata Kelola

Pemerintahan Dinas Pariwisata

Dispar Misi 1

1 Indeks Kepuasan Masyarakat (Satuan: Skala)

2,50 2.80 3.00 2.91 3.19 103.86 106.33 Dispar Misi 1

Program Tata Kelola Pemerintahan Dinas Pertanian

Distan Misi 1

1 Indeks Kepuasan Masyarakat (Satuan: Skala)

2,50 2.80 3.00 2.91 3.19 103.86 106.33 X Distan Misi 1

Program Tata Kelola Pemerintahan Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral

Dinas ESDM Misi 1

1 Indeks Kepuasan Masyarakat (Satuan: Skala)

2,50 2.80 3.00 2.91 3.19 103.86 106.33 X Dinas ESDM Misi 1

Program Tata Kelola

Pemerintahan Dinas Perindustrian dan Perdagangan

Disperindag Misi 1

1 Indeks Kepuasan Masyarakat (Satuan: Skala)

2,50 2.80 3.00 2.91 3.19 103.86 106.33 X Disperindag Misi 1

Page 234: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 234 -

Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan

Indikator Kinerja Program

Indikator Kinerja Awal

RPJMD

Target RPJMD Capaian Target

RPJMD Tingkat Capaian Target RPJMD

Prediksi Ketercapaian

SKPD Penanggung

Jawab Misi

2018 2019 2018 2019 2018 2019 Tercapai

Akan Tercapai

Perlu Kerja

Keras Target Target Target Target Target Target

Program Tata Kelola Pemerintahan Sekretariat DPRD

Set DPRD Misi 1

1 Indeks Kepuasan Masyarakat (Satuan: Skala)

2,50 2.80 3.00 2.80 3.00 100.00 100.00 X Set DPRD Misi 1

Program Tata Kelola

Pemerintahan Biro Umum

Setda Biro

Umum

Misi 1

1 Indeks Kepuasan Masyarakat (Satuan: Skala)

2,50 2.80 3.00 2.91 3.19 103.86 106.33 X Setda Biro Umum

Misi 1

Program Tata Kelola Pemerintahan Biro Administrasi Rumah Tangga

Pimpinan

Setda Biro ARTP

Misi 1

1 Indeks Kepuasan Masyarakat (Satuan: Skala)

2,50 2.80 3.00 2.91 3.19 103.86 106.33 X Setda Biro ARTP

Misi 1

Program Tata Kelola Pemerintahan Biro Administrasi Pembangunan Daerah

Setda Biro Adpem

Misi 1

1 Indeks Kepuasan Masyarakat (Satuan: Skala)

2,50 2.80 3.00 2.91 3.19 103.86 106.33 X Setda Biro Adpem

Misi 1

Program Tata Kelola Pemerintahan Biro Bina Perekonomian

Setda Biro Perekonomian

Misi 1

Page 235: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 235 -

Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan

Indikator Kinerja Program

Indikator Kinerja Awal

RPJMD

Target RPJMD Capaian Target

RPJMD Tingkat Capaian Target RPJMD

Prediksi Ketercapaian

SKPD Penanggung

Jawab Misi

2018 2019 2018 2019 2018 2019 Tercapai

Akan Tercapai

Perlu Kerja

Keras Target Target Target Target Target Target

1 Indeks Kepuasan Masyarakat (Satuan: Skala)

2,50 2.80 3.00 2.91 3.19 103.86 106.33 X Setda Biro Perekonomian

Misi 1

Program Tata Kelola Pemerintahan Biro Kesejahteraan Rakyat

Setda Biro Kesra

Misi 1

1 Indeks Kepuasan

Masyarakat (Satuan: Skala)

2,50 2.80 3.00 2.91 3.19 103.86 106.33 X Setda Biro

Kesra

Misi 1

Program Tata Kelola Pemerintahan Biro Organisasi

Setda Biro Organisasi

Misi 1

1 Indeks Kepuasan Masyarakat (Satuan: Skala)

2,50 2.80 3.00 2.91 3.19 103.86 106.33 X Setda Biro Organisasi

Misi 1

Program Tata Kelola Pemerintahan Biro Pemerintahan

Setda Biro Pemerintahan

Misi 1

1 Indeks Kepuasan Masyarakat (Satuan: Skala)

2,50 2.80 3.00 2.91 3.19 103.86 106.33 X Setda Biro Pemerintahan

Misi 1

Program Tata Kelola

Pemerintahan Biro Bina Infrastruktur dan Sumber Daya Alam

Setda Biro

Infrastruktur

Misi 1

1 Indeks Kepuasan Masyarakat (Satuan: Skala)

2,50 2.80 3.00 2.91 3.19 103.86 106.33 X Setda Biro Infrastruktur

Misi 1

Program Tata Kelola

Pemerintahan Biro Hukum

Setda Biro

Hukum

Misi 1

Page 236: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 236 -

Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan

Indikator Kinerja Program

Indikator Kinerja Awal

RPJMD

Target RPJMD Capaian Target

RPJMD Tingkat Capaian Target RPJMD

Prediksi Ketercapaian

SKPD Penanggung

Jawab Misi

2018 2019 2018 2019 2018 2019 Tercapai

Akan Tercapai

Perlu Kerja

Keras Target Target Target Target Target Target

1 Indeks Kepuasan Masyarakat (Satuan: Skala)

2,50 2.80 3.00 2.91 3.19 103.86 106.33 X Setda Biro Hukum

Misi 1

Program Tata Kelola Pemerintahan Badan Penghubung

Badan Penghubung

Misi 1

1 Indeks Kepuasan

Masyarakat (Satuan: Skala)

2,50 2.80 3.00 2.80 3.30 100.00 110.00 X Badan

Penghubung

Misi 1

Program Peningkatan Kapasitas Lembaga Perwakilan

Rakyat Daerah

Set DPRD Misi 1

1 Capaian % Kinerja Fungsi

DPRD (Satuan: %)

0,00 100.00 100.00 95.00 94.37 95.00 94.37 X Set DPRD Misi 1

2 Capaian % Pelayanan Keprotokolan, kehumasan

dan dukungan pelaksanaan kegiatan Reses DPRD (Satuan: %)

0,00 100.00 100.00 100.00 98.92 100.00 98.92 X Set DPRD Misi 1

3 Rasio Ketersediaan Prasarana dan Sarana Perkantoran dan

Peningkatan Kualitas Sumber Daya Aparatur (Satuan: %)

0,00 100.00 100.00 100.00 97.17 100.00 97.17 X Set DPRD Misi 1

Program Pembangunan

Kemitraan

Badan

Penghubung

Misi 1

Page 237: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 237 -

Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan

Indikator Kinerja Program

Indikator Kinerja Awal

RPJMD

Target RPJMD Capaian Target

RPJMD Tingkat Capaian Target RPJMD

Prediksi Ketercapaian

SKPD Penanggung

Jawab Misi

2018 2019 2018 2019 2018 2019 Tercapai

Akan Tercapai

Perlu Kerja

Keras Target Target Target Target Target Target

1 Cakupan koordinasi Badan Penghubung Terhadap Mitra Strategis (Satuan: %)

100,00 100.00 100.00 100.00 97.31 100.00 97.31 X Badan Penghubung

Misi 1

Program Penataan dan Peningkatan Kapasitas

Kelembagaan

Setda Biro Organisasi

Misi 1

3 Persentase OPD yang memiliki nilai Laporan Kinerja Pemerintah Daerah

B (Satuan: %)

10,00 30.00 50.00 30.00 50.00 100.00 100.00 X Setda Biro Organisasi

Misi 1

Program Perumusan Kebijakan Pemerintahan

Setda Biro Pemerintahan

Misi 1

1 Persentase keselarasan kebijakan di bidang Pemerintahan (Satuan: %)

65,00 70.00 75.00 70.00 95.75 100.00 127.67 X Setda Biro Pemerintahan

Misi 1

Program Peningkatan Kualitas Produk dan Pelayanan Hukum

Setda Biro Hukum

Misi 1

1 Persentase realisasi target prolegda (Satuan: %)

100,00 100.00 100.00 80.00 100.00 80.00 100.00 X Setda Biro Hukum

Misi 1

3 Presentase keselarasan peraturan perundangan daerah dengan regulasi

hukum nasional (Satuan: %)

70,00 75.00 80.00 75.00 80.00 100.00 100.00 X Setda Biro Hukum

Misi 1

Page 238: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 238 -

Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan

Indikator Kinerja Program

Indikator Kinerja Awal

RPJMD

Target RPJMD Capaian Target

RPJMD Tingkat Capaian Target RPJMD

Prediksi Ketercapaian

SKPD Penanggung

Jawab Misi

2018 2019 2018 2019 2018 2019 Tercapai

Akan Tercapai

Perlu Kerja

Keras Target Target Target Target Target Target

5 Persentase Raperda inisiatif yang memiiliki naskah akademik (Satuan: %)

50,00 70.00 80.00 70.00 80.00 100.00 100.00 X Setda Biro Hukum

Misi 1

Program Perumusan Kebijakan Kesejahteraan Rakyat

Setda Biro Kesra

Misi 1

1 Persentase keselarasan kebijakan di bidang Kesra (Satuan: %)

70,00 75.00 80.00 75.00 75.00 100.00 93.75 X Setda Biro Kesra

Misi 1

Program Dukungan Layanan Administrasi Pembangunan

Setda Biro Adpem

Misi 1

1 Persentase keselarasan kebijakan di bidang

Admiistrasi Pembangunan (Satuan: %)

70,00 75.00 80.00 75.00 80.00 100.00 100.00 X Setda Biro Adpem

Misi 1

3 Persentase Kinerja Pengadaan Barang/Jasa dan Kebijakan Administrasi

Pembangunan (Satuan: %)

70,00 75.00 80.00 96.00 80.00 128.00 100.00 X Setda Biro Adpem

Misi 1

Program Fasilitasi dan Pelayanan Pimpinan

Setda Biro ARTP

Misi 1

1 Capaian % kinerja pelayanan Rumah Tangga Pimpinan (Satuan: %)

70,00 75.00 80.00 75.00 72.13 100.00 90.16 X Setda Biro ARTP

Misi 1

Page 239: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 239 -

Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan

Indikator Kinerja Program

Indikator Kinerja Awal

RPJMD

Target RPJMD Capaian Target

RPJMD Tingkat Capaian Target RPJMD

Prediksi Ketercapaian

SKPD Penanggung

Jawab Misi

2018 2019 2018 2019 2018 2019 Tercapai

Akan Tercapai

Perlu Kerja

Keras Target Target Target Target Target Target

2 Capaian % kinerja Pelayanan Tata Usaha Pimpinan (Satuan: %)

70,00 75.00 80.00 72.50 80.00 96.67 100.00 X Setda Biro ARTP

Misi 1

3 Capaian % kinerja Pelayanan Keprotokolan (Satuan: %)

70,00 75.00 80.00 75.00 79.98 100.00 99.98 X Setda Biro ARTP

Misi 1

Program Pelayanan Umum Setda Biro Umum

Misi 1

1 Persentase Prasarana dan sarana penunjang kinerja di Lingkungan Setda dalam kondisi baik (Satuan: %)

100,00 75.00 80.00 70.00 80.00 93.33 100.00 X Setda Biro Umum

Misi 1

Program Tata Kelola

Pemerintahan Inspektorat

Inspektorat Misi 1

1 Indeks Kepuasan Masyarakat (Satuan: Skala)

2,50 2.80 3.00 2.91 3.19 103.86 106.33 Inspektorat Misi 1

Program Pembinaan dan Pengawasan penyelenggaraan Pemerintahan Daerah

Inspektorat Misi 1

2 Capaian Nilai SAKiP (Satuan: %) (Satuan: %)

55,00 75.00 75.00 75.00 75.00 100.00 100.00 X Inspektorat Misi 1

3 Indek Integritas (Satuan: poin) (Satuan: Point)

72,48 73.48 74.48 72.01 74.48 98.00 100.00 X Inspektorat Misi 1

4 Capaian Leveling Maturitas SPIP (Satuan: nilai) (Satuan: Nilai)

2,00 2.00 3.00 3.00 3.00 150.00 100.00 X Inspektorat Misi 1

Page 240: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 240 -

Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan

Indikator Kinerja Program

Indikator Kinerja Awal

RPJMD

Target RPJMD Capaian Target

RPJMD Tingkat Capaian Target RPJMD

Prediksi Ketercapaian

SKPD Penanggung

Jawab Misi

2018 2019 2018 2019 2018 2019 Tercapai

Akan Tercapai

Perlu Kerja

Keras Target Target Target Target Target Target

5 Capaian OPINI Laporan Keuangan (Satuan: opini) (Satuan: Opini)

100,00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 X Inspektorat Misi 1

Program Tata Kelola Pemerintahan Badan Perencanaan Pembangunan

Daerah

Bappeda Misi 1

1 Indeks Kepuasan Masyarakat (Satuan: Skala)

2,50 2.80 3.00 2.91 3.19 103.86 106.33 X Bappeda Misi 1

Program Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan

Bappeda Misi 1

1 Persentase dokumen perencanaan RPJMD yang telah ditetapkan dengan PERDA (Satuan: %)

100,00 100.00 0.00 100.00 100.00 100.00 0.00 X Bappeda Misi 1

2 Persentase Dokumen Perencanaan : RKPD yang

telah ditetapkan dengan PERKADA (Satuan: %)

100,00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 X Bappeda Misi 1

3 Persentase Penjabaran Konsistensi Program RPJMD kedalam RKPD

(Satuan: %)

70,00 80.00 85.00 80.00 100.00 100.00 117.65 X Bappeda Misi 1

4 Persentase Kesesuaian rencana pembangunan

dengan RTRW (Satuan: %)

50,00 70.00 75.00 70.00 100.00 100.00 133.33 X Bappeda Misi 1

Page 241: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 241 -

Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan

Indikator Kinerja Program

Indikator Kinerja Awal

RPJMD

Target RPJMD Capaian Target

RPJMD Tingkat Capaian Target RPJMD

Prediksi Ketercapaian

SKPD Penanggung

Jawab Misi

2018 2019 2018 2019 2018 2019 Tercapai

Akan Tercapai

Perlu Kerja

Keras Target Target Target Target Target Target

Program Perencanaan dan Pengendalian Pembangunan Ekonomi

Bappeda Misi 1

1 Persentase usulan kegiatan lingkup bidang ekonomi yang diakomodir dalam

dokumen perencanaan (Satuan: %)

50,00 70.00 75.00 70.00 100.00 100.00 133.33 X Bappeda Misi 1

Program Perencanaan dan Pengendalian Pembangunan Sosial dan Pemerintahan Kemasyarakatan

Bappeda Misi 1

1 Persentase usulan kegiatan lingkup bidang Sosial dan Pemerintahan yang

diakomodir dalam dokumen perencanaan (Satuan: %)

50,00 70.00 75.00 70.00 100.00 100.00 133.33 X Bappeda Misi 1

Program Perencanaan dan

Pengendalian Pembangunan Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah

Bappeda Misi 1

1 Persentase usulan kegiatan lingkup bidang Infrastruktur dan

Pengembangan Wilayah yang diakomodir dalam dokumen perencanaan (Satuan: %)

50,00 70.00 75.00 70.00 100.00 100.00 133.33 X Bappeda Misi 1

Page 242: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 242 -

Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan

Indikator Kinerja Program

Indikator Kinerja Awal

RPJMD

Target RPJMD Capaian Target

RPJMD Tingkat Capaian Target RPJMD

Prediksi Ketercapaian

SKPD Penanggung

Jawab Misi

2018 2019 2018 2019 2018 2019 Tercapai

Akan Tercapai

Perlu Kerja

Keras Target Target Target Target Target Target

Program Tata Kelola Pemerintahan Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset

Daerah

BPKAD Misi 1

1 Indeks Kepuasan Masyarakat (Satuan: Skala)

2,50 2.80 3.00 2.91 3.19 103.86 106.33 X BPKAD Misi 1

Program Tata Kelola

Pemerintahan Badan Pendapatan Daerah

BPD Misi 1

1 Indeks Kepuasan

Masyarakat (Satuan: Skala)

2,50 2.80 3.00 3.00 0.00 100.00 X BPD Misi 1

Program Peningkatan Pendapatan Daerah

BPD Misi 1

1 Persentase Peningkatan Pajak Daerah terhadap

Pendapatan Daerah (%) (Satuan: %)

55,60 57.58 58.94 59.09 62.38 102.62 105.84 X BPD Misi 1

2 Persentase Peningkatan Retribusi Daerah dan Pendapatan Lain-lain

terhadap Pendapatan Daerah (%) (Satuan: %)

44,40 42.42 41.06 41.62 41.46 98.11 100.97 X BPD Misi 1

Page 243: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 243 -

Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan

Indikator Kinerja Program

Indikator Kinerja Awal

RPJMD

Target RPJMD Capaian Target

RPJMD Tingkat Capaian Target RPJMD

Prediksi Ketercapaian

SKPD Penanggung

Jawab Misi

2018 2019 2018 2019 2018 2019 Tercapai

Akan Tercapai

Perlu Kerja

Keras Target Target Target Target Target Target

Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah

BPKAD Misi 1

1 Persentase Kepatuhan OPD terhadap Peraturan Perundang-undangan di Bidang Keuangan (Satuan:

%)

75,00 80.00 85.00 80.00 85.00 100.00 100.00 X BPKAD Misi 1

Program Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi

Pendapatan Daerah

BPD Misi 1

6 Persentase Potensi Tunggakan Pajak Daerah

yang dapat diselesaikan (Satuan: %)

2,36 14.20 15.22 27.27 21.76 192.04 142.97 X BPD Misi 1

Program Penatausahaan dan Pelaporan Keuangan Daerah

BPKAD Misi 1

1 Persentase Kesesuaian laporan dengan Standar

Akutansi Pemerintah (Satuan: %)

70,00 80.00 90.00 80.00 90.00 100.00 100.00 X BPKAD Misi 1

Program Penatausahaan Aset

Daerah

BPKAD Misi 1

1 Capaian tertib Administrasi Aset daerah (Satuan: %)

100,00 100.00 100.00 96.01 100.00 96.01 100.00 X BPKAD Misi 1

Page 244: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 244 -

Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan

Indikator Kinerja Program

Indikator Kinerja Awal

RPJMD

Target RPJMD Capaian Target

RPJMD Tingkat Capaian Target RPJMD

Prediksi Ketercapaian

SKPD Penanggung

Jawab Misi

2018 2019 2018 2019 2018 2019 Tercapai

Akan Tercapai

Perlu Kerja

Keras Target Target Target Target Target Target

Program Tata Kelola Pemerintahan Badan Kepegawaian Daerah

BKD Misi 1

1 Indeks Kepuasan Masyarakat (Satuan: Skala)

2,50 2.80 3.00 2.80 3.28 100.00 109.33 X BKD Misi 1

Program Penatausahaan

Kepegawaian Daerah

BKD Misi 1

1 Prosentase pegawai yang didistribusikan sesuai hasil pemetaan (Satuan: %)

0,00 85.00 90.00 82.09 54.17 96.58 60.19 X BKD Misi 1

3 Prosentase pegawai yang tidak melanggar kode etik dan disiplin pegawai

(Satuan: %)

0,00 85.00 90.00 85.00 98.44 100.00 109.38 X BKD Misi 1

4 Prosentase akurasi data kepegawaian (Satuan: %)

0,00 85.00 90.00 77.04 90.00 90.64 100.00 X BKD Misi 1

Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

BKD Misi 1

1 Prosentase penempatan pegawai sesuai dengan kebutuhan dan kompetensinya (Satuan: %)

70,00 85.00 90.00 67.85 92.16 79.82 102.40 X BKD Misi 1

Pendidikan dan Pelatihan Misi 1

Page 245: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 245 -

Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan

Indikator Kinerja Program

Indikator Kinerja Awal

RPJMD

Target RPJMD Capaian Target

RPJMD Tingkat Capaian Target RPJMD

Prediksi Ketercapaian

SKPD Penanggung

Jawab Misi

2018 2019 2018 2019 2018 2019 Tercapai

Akan Tercapai

Perlu Kerja

Keras Target Target Target Target Target Target

Program Tata Kelola Pemerintahan Badan Pengembangan Sumber Daya

Manusia Daerah

BPSDM Misi 1

1 Indeks Kepuasan Masyarakat (Satuan: Skala)

2,50 2.80 3.00 3.03 3.21 108.21 107.00 X BPSDM Misi 1

Program Pengembangan SDM

Aparatur

BPSDM Misi 1

1 Rasio peserta Diklat kepemimpinan dan prajabatan, manajemen

dan pemerintahan yang lulus berkategori baik (Satuan: %)

70,00 80.00 85.00 88.72 99.02 110.90 116.49 X BPSDM Misi 1

2 Rasio peserta Diklat Teknis Umum, Substantif, dan Fungsional yang lulus berkategori baik (Satuan:

%)

70,00 80.00 85.00 89.76 97.20 112.20 114.35 X BPSDM Misi 1

Program Penilaian dan

Sertifikasi Aparatur

BPSDM Misi 1

1 Prosentase kompetensi dan

profesionalisme penyelenggara diklat (Satuan: %)

70,00 80.00 85.00 93.97 93.97 117.46 110.55 X BPSDM Misi 1

2 Cakupan Ketersediaan

Bahan Penunjang

70,00 100.00 100.00 80.00 100.00 80.00 100.00 X BPSDM Misi 1

Page 246: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 246 -

Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan

Indikator Kinerja Program

Indikator Kinerja Awal

RPJMD

Target RPJMD Capaian Target

RPJMD Tingkat Capaian Target RPJMD

Prediksi Ketercapaian

SKPD Penanggung

Jawab Misi

2018 2019 2018 2019 2018 2019 Tercapai

Akan Tercapai

Perlu Kerja

Keras Target Target Target Target Target Target

Kediklatan dan Bimtek Aparatur (Satuan: %)

Penelitian dan Pengembangan Misi 1

Program Penelitian dan Pengembangan

Bappeda Misi 1

1 Persentase hasil penelitian

yang dimanfaatkan (Satuan: %)

30,00 50.00 60.00 40.00 100.00 80.00 166.67 X Bappeda Misi 1

2 Persentase inovasi yang

diadopsi (Satuan: %)

30,00 50.00 60.00 50.00 100.00 100.00 166.67 X Bappeda Misi 1

Page 247: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 247 -

Capaian yang telah diperoleh dari Misi Menciptakan tata kelola

pemerintahan yang baik (Good Governance) terdapat poin penting

antara lain:

a. Dari 103 indikator kinerja program, yang telah tercapai adalah 88

indikator program (85,4%), yang belum tercapai adalah 15

indikator program (14,6%), untuk indikator indeks kepuasan

masyarakat hanya 1 (satu) perangkat daerah yang belum tercapai

namun demikian meski masih ada yang belum tercapai pada dua

tahun periode RPJMD dapat dipastikan akan tercapai pada akhir

periode RPJMD yaitu pada Tahun 2022 meskipun untuk indikator

program capaian Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP)

harus bekerja keras dari semua unsur Perangkat Daerah yang

terlibat untuk mencapai predikat A;

b. Dari capaian seluruh indikator pada Misi I ini sudah sangat baik,

artinya pelayanan kepada masyarakat di Provinsi Banten sudah

berjalan optimal, hal ini sejalan dengan tujuan Reformasi Birokrasi

yaitu perubahan pada pola pikir dan budaya kerja yang harus

didukung oleh aparatur pemerintah daerah yang memiliki

integritas, produktivitas, tanggungjawab, dan kesanggupan

memberikan pelayanan prima, serta pertanggungjawaban terhadap

penggunaan anggaran, budget savig, serta perbaikan pelayanan

publik yang bermanfaat bagi masyarakat, pembangunan Zona

Integritas mengalami peningkatan jumlah unit yang diajukan,

terdapat peningkatan penegakan punishment atas pegawai yang

melakukan pelanggaran disiplin, serta terdapat peningkatan atas

pelaksanaan pengawasan terkait pelaporan gratifikasi;

c. Faktor pendukung yang dicapai pada Misi Menciptakan Tata Kelola

Pemerintahan yang Baik ini adalah: Komitmen Pimpinan,

dukungan anggaran, Dasar Hukum yang kuat, Dukungan dari

lingkungan Internal dan Masyarakat, adanya kolaborasi

/kerjasama antar Perangkat Daerah serta inisiatif internal,

penggunaan teknologi informasi dan komunikasi telah

dikembangkan guna peningkatan kualitas pelayanan baik layanan

kepada masyarakat maupun kepada pengguna layanan internal;

d. Faktor penghambat: kinerja masih berbasis output, koordinasi

lintas sektor masih belum maksimal, keterpaduan antara

perencanaan, penganggaran, pelaksanaan dan pengendalian

masih belum optimal, keterpaduan dan sinergitas antara pusat dan

daerah masih kurang, penggunaan sumberdaya yang ada belum

efektif dan efisien, implementasi Reformasi Birokrasi belum

dilakukan secara merata dan terintegrasi pada seluruh unit kerja,

Page 248: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 248 -

belum ada pelaksanaan monitoring dan evaluasi atas pelaksanaan

Grand Design teknologi informasi (Road Map E-Government)

3. Evaluasi Capaian Indikator Misi 2. Membangun dan meningkatkan

kualitas infrastruktur

Target pembangunan pada misi ini ditegaskan dalam sasaran

pembangunan dengan berbagai indikaktor kinerja yang akan

dicapainya. Pada periode 2017-2022, telah dilakukan beberapa program

dan kegiatan utama yang terkait dengan pencapaian saran

pembangunan pada misi Membangun dan meningkatkan kualitas

infrastruktur. Berbagai program yang telah dilaksanakan tersebut

sebagian besar adalah pelaksanaan dari program-program yang

direncanakan dalam RPJMD

Page 249: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 249 -

Tabel 0-72 Capaian Kinerja Sasaran Tahun Misi 2. Membangun dan meningkatkan kualitas infrastruktur

NO MISI SASARAN INDIKATOR KINERJA TUJUAN

/ SASARAN SATUA

N

KONDISI

AWAL TARGET RPJMD

CAPAIAN TARGET

RPJMD

TINGKAT CAPAIAN

TARGET RPJMD PREDIKSI KETERCAPAIAN

KONDISI

AKHIR

2022

PENANGGUNG JAWAB

2016 2018 2019 2018 2019 2018 2019 TERCAPAI

AKAN TERCA

PAI

PERLU KERJA KERA

S

2. Membangun dan meningkat

kan kualitas infrastruktur

Capaian kinerja infrastruktur daerah

% 50 100 100 0.00 0.00 100 SEKRETARIS DAERAH

Meningkatnya Infrastruktur jalan dan

jembatan yang handal

Tingkat Kemantapan Jalan

% 78,98 87.43 89.00 91.40 98.15 104.54 110.28 X 89.00

DINAS PEKERJAAN UMUM DAN

PENATAAN RUANG

Meningkatny

a sarana dan prasarana jaringan

sumberdaya air

Persentase pemulihan dan pencegahan banjir

% 15,51 20.89 26.27 20.84 26.89 99.76 102.36 X 26.27

DINAS

PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG

Pemenuhan tingkat layanan irigasi

Ha 15.118,5 15332.98 16721.78 15312.06 15826.06 99.86 94.64 X 16.721,78

Meningkatny

a Perencanaan dan Pengendalia

n

Persentase Kesesuaian Penggunaan Ruang sesuai dengan Tata Ruang

% 80 82.5 85 88.50 88.70 107.27 104.35 X 85

DINAS

PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG

Page 250: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 250 -

NO MISI SASARAN INDIKATOR KINERJA TUJUAN

/ SASARAN

SATUA

N

KONDISI

AWAL TARGET RPJMD

CAPAIAN TARGET

RPJMD

TINGKAT CAPAIAN

TARGET RPJMD PREDIKSI KETERCAPAIAN

KONDISI AKHIR

2022

PENANGGUNG

JAWAB

2016 2018 2019 2018 2019 2018 2019 TERCAPAI

AKAN TERCA

PAI

PERLU KERJA KERA

S

Pemanfaatan Ruang

Meningkatny

a Perumahan dan Pemukiman

yang layak, Penyediaan Air Minum dan Sanitasi

lingkungan, serta Pengelolaan Sampah

regional

Luasan Kawasan Kumuh yang ditangani

Ha 375.29 114.6 203.2 58.22 101.16 50.80 49.78 X 375.29

DINAS

PERUMAHAN RAKYAT DAN KAWASAN PERMUKIMA

N

Persentase Rumah Layak Huni

% 82.86 84.02 85.18 97.01 93.13 115.46 109.33 X 88.66

cakupan penyediaan

pengelolaan sampah % 0.00 0.00 20.00 0.00 0.00 0.00 0.00 X 80.00

Meningkatnya Sarana dan prasarana

bangunan pada kawasan Strategis

Provinsi

Persentase Gedung

strategis Provinsi dalam kondisi baik

% 30,00 40.00 50.00 36.84 39.89 92.10 79.78 X 50

DINAS PERUMAHAN RAKYAT DAN KAWASAN

PERMUKIMAN

Page 251: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 251 -

NO MISI SASARAN INDIKATOR KINERJA TUJUAN

/ SASARAN

SATUA

N

KONDISI

AWAL TARGET RPJMD

CAPAIAN TARGET

RPJMD

TINGKAT CAPAIAN

TARGET RPJMD PREDIKSI KETERCAPAIAN

KONDISI AKHIR

2022

PENANGGUNG

JAWAB

2016 2018 2019 2018 2019 2018 2019 TERCAPAI

AKAN TERCA

PAI

PERLU KERJA KERA

S

yang berkualitas

Meningkatnya

keselamatan dan kelancaran lalulintas

Persentase penurunan

angka kecelakaan lalu lintas

% 0 10 20 10 20 100.00 100.00 X 20

DINAS PERHUBUN

GAN

Meningkatnya Kinerja pelayanan,

pembangunan sarana dan prasarana

transportasi yang lebih baik

Persentase kebutuhan sarana dan prasarana transportasi

% 0 10 20 10 20 100.00 100.00 X 90

Page 252: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 252 -

Tabel 0-73 Capaian Kinerja Program

Misi 2. Membangun dan meningkatkan kualitas infrastruktur

Bidang Urusan Pemerintahan dan Program

Prioritas Pembangunan Indikator Kinerja Program

Indikator

Kinerja Awal

RPJMD

Target RPJMD Capaian Target

RPJMD Tingkat Capaian Target RPJMD

Prediksi Ketercapaian SKPD

Penanggung Jawab

Misi

2018 2019 2018 2019 2018 2019 Tercapai Akan

Tercapai

Perlu Kerja

Keras

Program Pembangunan Jalan dan Jembatan

DPUPR Misi 2

2 Persentase Jalan Provinsi Dalam

Kondisi Mantap (Satuan: %)

74,45 79.56 84.67 91.41 98.15 114.8

9

115.92 X DPUPR Misi 2

3 Persentase Jalan Provinsi Yang Memenuhi Standar Teknis

(Satuan: %)

26,60 27.20 28.99 27.20 37.40 100.00

129.01 X DPUPR Misi 2

4 Persentase Jembatan Provinsi Dalam Kondisi Mantap (Satuan:

%)

83,00 86.30 89.70 88.70 90.70 102.78

101.11 X DPUPR Misi 2

Program Pengembangan Jasa Konstruksi

DPUPR Misi 2

1 Presentase badan usaha jasa konstruksi yang memenuhi standar (Satuan: %)

0,00 10.00 20.00 9.07 13.87 90.70 69.35 X DPUPR Misi 2

Program Pembangunan Sumberdaya Air

DPUPR Misi 2

1 Luas Layanan Jaringan Irigasi

Teknis Provinsi (Satuan: Ha)

15.118,

50

15332.9

8

16721.78 15312.0

6

15826.0

6

99.86 94.64 X DPUPR Misi 2

2 Cakupan Pemulihan Pencegahan Abrasi (Satuan: %)

46,21 51.59 56.97 46.21 97.19 89.57 170.60 X DPUPR Misi 2

3 Cakupan Pemulihan Pencegahan banjir (Satuan: %)

15,51 20.89 26.27 20.81 26.89 99.62 102.36 X DPUPR Misi 2

Program Penataan

Ruang

DPUPR Misi 2

Page 253: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 253 -

Bidang Urusan Pemerintahan dan Program

Prioritas Pembangunan

Indikator Kinerja Program

Indikator

Kinerja

Awal RPJMD

Target RPJMD Capaian Target

RPJMD

Tingkat Capaian

Target RPJMD Prediksi Ketercapaian

SKPD Penanggu

ng Jawab

Misi

2018 2019 2018 2019 2018 2019 Tercapai Akan

Tercapai

Perlu

Kerja Keras

1 Persentase Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) pada 8 Kawasan Strategis Provinsi (Satuan: %)

0,00 25.00 37.50 20.00 20.00 80.00 53.33 X DPUPR Misi 2

Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman

Misi 2

Program

Penyelenggaraan Kawasan Permukiman dan Perumahan

DPRKP Misi 2

1 Luas Kawasan Kumuh yang

ditata (Satuan: Ha)

375,29 114.60 203.20 58.22 101.16 50.80 49.78 X DPRKP Misi 2

2 Persentase Rumah Tidak Layak Huni yang ditangani (Satuan: %)

82,86 84.02 85.18 309.50 93.13 368.36

109.33 X DPRKP Misi 2

Program Penataan

Bangunan dan Lingkungan

DPRKP Misi 2

1 persentase pengelolaan gedung strategis Provinsi (Satuan: %)

0,00 28.00 69.00 28.00 62.56 100.00

90.67 X DPRKP Misi 2

2 persentase penyelenggaraan bangunan dan lingkungan dikawasan strategis Provinsi

(Satuan: %)

0,00 25.00 50.00 25.00 39.89 100.00

79.78 X DPRKP Misi 2

Program Keciptakaryaan

DPRKP Misi 2

1 Cakupan Rumah Tangga yang memiliki Akses Air Bersih (Satuan: %)

71,05 72.75 76.15 74.90 73.68 102.96

96.76 X DPRKP Misi 2

Page 254: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 254 -

Bidang Urusan Pemerintahan dan Program

Prioritas Pembangunan

Indikator Kinerja Program

Indikator

Kinerja

Awal RPJMD

Target RPJMD Capaian Target

RPJMD

Tingkat Capaian

Target RPJMD Prediksi Ketercapaian

SKPD Penanggu

ng Jawab

Misi

2018 2019 2018 2019 2018 2019 Tercapai Akan

Tercapai

Perlu

Kerja Keras

3 Persentase Rumah Tangga yang memiliki Akses Sanitasi (Satuan: %)

67,94 72.86 75.57 71.09 79.71 97.57 105.48 X DPRKP Misi 2

Program Peningkatan Pelayanan Penyelenggaraan

Perhubungan

Dishub Misi 2

1 Persentase regulasi dan pedoman standar pelayanan

transportasi yang diterapkan (Satuan: %)

0,00 20.00 20.00 20.00 62.50 100.00

312.50 X Dishub Misi 2

Program Peningkatan Sarana dan Prasarana

Perhubungan

Dishub Misi 2

3 Persentase ketersediaan rambu-rambu lalulintas terhadap

kebutuhan (Satuan: %)

10,00 10.00 20.00 9.70 50.00 97.00 250.00 X Dishub Misi 2

5 Persentase Pembangunan dan pemeliharaan dan prasarana

perkeretaapian (Satuan: %)

0,00 10.00 20.00 10.00 27.89 100.00

139.45 X Dishub Misi 2

Program Pengendalian dan Pengamanan Lalu

Lintas

Dishub Misi 2

1 Persentase pengaturan rekayasa lalulintas di ruas jalan provinsi

(Satuan: %)

100,00 100.00 100.00 23.38 24.67 23.38 24.67 X Dishub Misi 2

Program Peningkatan Pelayanan Perhubungan

Dishub Misi 2

Page 255: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 255 -

Bidang Urusan Pemerintahan dan Program

Prioritas Pembangunan

Indikator Kinerja Program

Indikator

Kinerja

Awal RPJMD

Target RPJMD Capaian Target

RPJMD

Tingkat Capaian

Target RPJMD Prediksi Ketercapaian

SKPD Penanggu

ng Jawab

Misi

2018 2019 2018 2019 2018 2019 Tercapai Akan

Tercapai

Perlu

Kerja Keras

1 Persentase Pengendalian, penertiban dan pengawasan penyelanggaraan angkutan

(Satuan: %)

0,00 100.00 100.00 42.86 37.66 42.86 37.66 X Dishub Misi 2

Program Peningkatan Pelayanan

Perhubungan Laut dan Udara

Dishub Misi 2

1 Persentase pembangunan

pelabuhan pengumpan regional (Satuan: %)

0,00 0.00 20.00 0.00 50.00 250.00 X Dishub Misi 2

Program Pengembangan,

Pendayagunaan, Peningkatan Teknologi Informasi dan

Komunikasi

Diskominfo

Misi 2

1 Persentase ketersediaan perangkat TI (Satuan: %)

12,41 30.26 48.38 34.32 48.38 113.42

100.00 X Diskominfo

Misi 2

Page 256: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 256 -

Capaian yang telah diperoleh dari Misi Membangun dan Meningkatkan

Kualitas Infrastruktur terdapat poin penting antara lain:

a. Dari 21 indikator kinerja program, yang telah tercapai adalah 13

indikator program (61,9%), yang belum tercapai adalah 8 indikator

program (38,1%), namun demikian meski ada yang belum tercapai

pada dua tahun periode RPJMD dapat dipastikan akan tercapai pada

akhir periode RPJMD yaitu pada Tahun 2022;

b. Dari capaian seluruh indikator pada Misi II ini sudah sangat baik, bisa

terlihat pada tabel di atas hampir di semua indikator program

mengalami peningkatan;

c. Faktor pendukung yang dicapai pada Misi II antara lain: Komitmen

Pimpinan untuk penyelesaian bidang infrastruktur, dukungan

anggaran yang optimal untuk pemenuhan kebutuhan peningkatan

infrastruktur, koordinasi dan kerjasama yang baik dengan Pemerintah

Pusat dan Pemerintah Kabupaten/Kota dalam menyelesaikan

pembangunan infrastruktur sesuai kewenangan, dukungan Peraturan

seperti Perda, dukungan Perangkat Daerah dalam melaksanakan

konstruksi;

d. Faktor penghambat: kinerja masih berbasis output, koordinasi lintas

sektor masih belum maksimal, gagal lelang sehingga pekerjaan terkait

kontrak tidak terlaksana/terlambat, pembebasan lahan untuk

pembangunan infrastruktur yang sering terlambat baik karena adanya

sengketa lahan ataupun penolakan dari pemilik lahan, terjadi bencana

alam, keterbatasan SDM teknis serta sarana prasarana penunjang

kegiatan.

4. Evaluasi Capaian Indikator Misi 3. Meningkatkan akses dan

pemerataan pelayanan Pendidikan berkualitas

Target pembangunan pada misi ini ditegaskan dalam sasaran

pembangunan dengan berbagai indikaktor kinerja yang akan

dicapainya. Pada periode 2017-2022, telah dilakukan beberapa

program dan kegiatan utama yang terkait dengan pencapaian saran

pembangunan pada misi Meningkatkan akses dan pemerataan

pelayanan Pendidikan berkualitas. Berbagai program yang telah

dilaksanakan tersebut sebagian besar adalah pelaksanaan dari

program-program yang direncanakan dalam RPJMD.

Page 257: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 257 -

Tabel 0-74 Capaian Kinerja Sasaran

Misi 3. Meningkatkan akses dan pemerataan pelayanan Pendidikan berkualitas

NO MISI SASARAN NDIKATOR

KINERJA TUJUAN / SASARAN

SATUAN

KONDI

SI AWAL

TARGET RPJMD CAPAIAN

TARGET RPJMD

TINGKAT

CAPAIAN TARGET RPJMD

PREDIKSI KETERCAPAIAN KONDISI AKHIR

2022

PENANGGUNG JAWAB

2016 2018 2019 2018 2019 2018 2019 TERC

APAI

AKAN TERC

APAI

PERLU KERJA

KERAS

3. Meningkatkan

akses dan pemerataan pelayana

n Pendidikan berkualit

as

Indeks Pembangunan

Manusia

% 70.96 71,77 72,20 71.95 72.44 100.25 100.33 73,68 SERETARIS

DAERAH

Meningkatnya Akses

dan Mutu Pendidikan Menengah dan Khusus

Harapan lama sekolah

Tahun 12.7 13 13.5 13 13.5 100.00 100.00 X 15

ASISTEN PEMERINTAHAN

DAN KESEJAHTERAAN RAKYAT

Rata rata lama sekolah

Tahun 8.37 8.47 8.7 8.71 8.7 102.83 100.00 X 9.3

Meningkatnya Kelembagaa

n PUG (Pengarusutamaan

Gender)

Indeks

pembangunan gender (IPG)

Nilai 91.39 91.67 91.95 86.12 91.67 93.95 99.70 X 92.79

Meningkatnya Akses dan dan

Angka Partisipasi Kasar (APK) Sekolah Menengah

% 71.13 72.9 74.67 115.54 84.23 158.49 112.80 X 80

DINAS PENDIDIKAN

Page 258: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 258 -

NO MISI SASARAN NDIKATOR

KINERJA TUJUAN / SASARAN

SATUAN

KONDISI

AWAL

TARGET RPJMD CAPAIAN

TARGET RPJMD

TINGKAT CAPAIAN

TARGET RPJMD

PREDIKSI KETERCAPAIAN KONDISI

AKHIR

2022

PENANGGUNG JAWAB

2016 2018 2019 2018 2019 2018 2019 TERCAPAI

AKAN TERC

APAI

PERLU KERJA

KERAS

Kulaitas Pelayanan Pendidikan

Menengah dan Khusus

DAN KEBUDAYAAN

Angka Partisipasi Murni (APM)

Sekolah Menengah

% 57.21 58.77 60.33 105.53 62.02 179.56 102.80 X 65

Meningkatn

ya Pelestarian Kebudayaan

Persentase

pelestarian dan inovasi nilai budaya daerah

% 0.00 100 100 72.90 100 72.90 100.00 X 100

DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

Terwujudny

a pemuda wirausahawan baru dan Olah Raga

yang berprestasi

Indeks Pembangunan Kepemudaan

Nilai 0.00 10 20 10 20 100.00 100.00 X 45

DINAS

KEPEMUDAAN DAN OLAHRAGA

Indeks

Pembangunan Olahraga

Nilai 0.00 10 20 10 20 100.00 100.00 X 45

Meningkatnya Pengarusta

maan Gender

Indeks Pemberdayaan

Gender (IDG)

Nilai 68.74 69.54 70.34 68.30 71.14 98.22 101.14 X 72.74

DINAS

PEMBERDAYAAN PEREMPUAN, PERLINDUNGAN ANAK,

KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA

Page 259: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 259 -

NO MISI SASARAN NDIKATOR

KINERJA TUJUAN / SASARAN

SATUAN

KONDISI

AWAL

TARGET RPJMD CAPAIAN

TARGET RPJMD

TINGKAT CAPAIAN

TARGET RPJMD

PREDIKSI KETERCAPAIAN KONDISI

AKHIR

2022

PENANGGUNG JAWAB

2016 2018 2019 2018 2019 2018 2019 TERCAPAI

AKAN TERC

APAI

PERLU KERJA

KERAS

Meningkatnya Budaya

Literasi

Persentase peningkatan minat

baca masyarakat

% 25.1 30 35 30 59.79 100.00 170.83 X 35.00

DINAS PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN

DAERAH

Meningkatnya

Pengelolaan arsip pemerintah daerah yang

berkualitas

Persentase OPD

yang Menyelenggarakan kearsipan sesuai Ketentuan

Kearsipan

% 70 80 85 80 93 100.00 109.41 X 100

DINAS PERPUSTAKAAN

DAN KEARSIPAN DAERAH

Tabel 0-75 Capaian Kinerja Program

Misi 3. Meningkatkan akses dan pemerataan pelayanan Pendidikan berkualitas

Bidang Urusan Pemerintahan dan Program

Prioritas Pembangunan

Indikator Kinerja Program

Indikator Kinerja

Awal RPJMD

Target RPJMD Capaian Target

RPJMD Tingkat Capaian Target RPJMD

Prediksi Ketercapaian

SKPD Penanggun

g Jawab

Misi

2018 2019 2018 2019 2018 2019 Tercapai Akan

Tercapai

Perlu

Kerja Keras

Pendidikan Misi 3

Program Pendidikan Menengah

Dindikbud Misi 3

1 Angka Partisipasi Kasar (APK)

Sekolah Menengah (Satuan: %)

71,13 72.90 74.67 84.23 84.23 115.54 112.80 X Dindikbud Misi 3

2 Angka Partisipasi Murni (APM) Sekolah Menengah (Satuan:

%)

57,21 58.77 60.33 62.02 62.02 105.53 102.80 X Dindikbud Misi 3

Page 260: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 260 -

Bidang Urusan Pemerintahan dan Program

Prioritas Pembangunan

Indikator Kinerja Program

Indikator Kinerja

Awal RPJMD

Target RPJMD Capaian Target

RPJMD Tingkat Capaian Target RPJMD

Prediksi Ketercapaian

SKPD Penanggun

g Jawab

Misi

2018 2019 2018 2019 2018 2019 Tercapai Akan

Tercapai

Perlu Kerja Keras

3 Angka Putus Sekolah SMA

(Satuan: %)

0,25 0.2200 0.1900 0.2100 0.002

4

95.45 1.26 X Dindikbud Misi 3

4 Angka Kelulusan SMA (Satuan: %)

98,83 98.64 98.85 100.00 100.00

101.38 101.16 X Dindikbud Misi 3

5 Nilai Rata-rata Ujian SMA IPA (Satuan: %)

50,70 51.96 53.22 50.63 54.55 97.44 102.50 X Dindikbud Misi 3

6 Nilai Rata-rata Ujian SMA IPS

(Satuan: %)

47,60 48.68 49.76 43.88 49.47 90.14 99.42 X Dindikbud Misi 3

7 Angka Putus Sekolah SMK (Satuan: %)

0,50 0.4400 0.3800 0.3200 0.0048

72.73 1.26 X Dindikbud Misi 3

8 Angka Kelulusan SMK (Satuan: %)

99,87 99.89 99.90 100.00 99.92 100.11 100.02 X Dindikbud Misi 3

9 Nilai Rata-rata Ujian SMK

(Satuan: %)

54,70 55.50 56.30 41.85 44.06 75.41 78.26 X Dindikbud Misi 3

10

Persentase SMK yang menerapkan link and match

(Satuan: %)

10,00 17.00 34.00 76.15 70.31 447.94 206.79 X Dindikbud Misi 3

Program Pendidikan Khusus

Dindikbud Misi 3

1 Cakupan Layanan Sekolah Khusus dan Layanan Khusus (Satuan: %)

15,00 17.00 34.00 33.33 27.10 196.06 79.71 X Dindikbud Misi 3

Program Peningkatan Mutu Pendidik dan

Tenaga Kependidikan

Dindikbud Misi 3

1 Nilai Uji Kompetensi Guru (UKG) SMK

(Satuan: %)

56,23 56.98 57.74 56.23 56.23 98.68 97.38 X Dindikbud Misi 3

Page 261: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 261 -

Bidang Urusan Pemerintahan dan Program

Prioritas Pembangunan

Indikator Kinerja Program

Indikator Kinerja

Awal RPJMD

Target RPJMD Capaian Target

RPJMD Tingkat Capaian Target RPJMD

Prediksi Ketercapaian

SKPD Penanggun

g Jawab

Misi

2018 2019 2018 2019 2018 2019 Tercapai Akan

Tercapai

Perlu Kerja Keras

2 Nilai Uji Kompetensi Guru

(UKG) SMA (Satuan: %)

64,57 64.86 65.14 64.57 64.57 99.55 99.12 X Dindikbud Misi 3

3 Persentase guru SMA yang bersertifikat

(Satuan: %)

95,26 96.21 97.16 96.48 42.80 100.28 44.05 X Dindikbud Misi 3

4 Persentase guru SMK yang bersertifikat

(Satuan: %)

48,28 54.63 60.97 92.85 25.90 169.96 42.48 X X Dindikbud Misi 3

Program Peningkatan Mutu Pembelajaran

Dindikbud Misi 3

2 Presentasi Akses dan Mutu Media Pembelajaran (Satuan: %)

10,00 20.00 30.00 27.50 85.00 137.50 283.33 X Misi 3

Program Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Sejahtera

DP3AKKB Misi 3

1 Cakupan Perencanaan Responsif Gender

(Satuan: %)

50,00 50.00 55.00 38.12 76.47 76.24 139.04 X DP3AKKB Misi 3

2 Cakupan Data Terpilah Gender dan Anak (Satuan: %)

50,00 60.00 63.33 60.00 57.61 100.00 90.97 X DP3AKKB Misi 3

3 Rasio Partisipasi perempuan di lembaga legislatif, swasta dan pemerintah (Satuan: %)

58,72 58.72 62.27 55.11 72.75 93.85 116.83 X DP3AKKB Misi 3

4 Cakupan Kabupaten/Kota yang memiliki Lembaga Sadar Gender (Satuan: %)

70,00 75.00 75.00 71.37 100.00

95.16 133.33 X DP3AKKB Misi 3

Page 262: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 262 -

Bidang Urusan Pemerintahan dan Program

Prioritas Pembangunan

Indikator Kinerja Program

Indikator Kinerja

Awal RPJMD

Target RPJMD Capaian Target

RPJMD Tingkat Capaian Target RPJMD

Prediksi Ketercapaian

SKPD Penanggun

g Jawab

Misi

2018 2019 2018 2019 2018 2019 Tercapai Akan

Tercapai

Perlu Kerja Keras

5 Indek Ketahan Keluarga

(Satuan: %)

65,19 66.66 67.62 64.93 86.64 97.40 128.13 X DP3AKKB Misi 3

Program Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan

Perempuan dan Anak

DP3AKKB Misi 3

1 Cakupan Penyelesaian pengaduan KDRT (Satuan: %)

75,00 85.00 95.00 84.11 83.10 98.95 87.47 X DP3AKKB Misi 3

2 Cakupan Penyelesaian pengaduan Kekerasan terhadap Anak

(Satuan: %)

75,00 85.00 95.00 81.38 81.38 95.74 85.66 X DP3AKKB Misi 3

3 Rasio Perlindungan Khusus Anak

(Satuan: %)

6,67 26.67 6.67 58.63 59.84 219.84 897.15 X DP3AKKB Misi 3

Program Peningkatan Pemberdayaan Kepemudaan

Dispora Misi 3

1 Cakupan Kelompok/ Organisasi Kepemudaan dan kewirausahaan pemuda

Mandiri (Satuan: %)

70,00 75.00 80.00 75.00 79.67 100.00 99.59 X Dispora Misi 3

2 Persentase Pemuda

Wirausahawan Baru yang difasilitasi (Satuan: %)

0,00 75.00 80.00 75.00 79.71 100.00 99.64 X Dispora Misi 3

Page 263: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 263 -

Bidang Urusan Pemerintahan dan Program

Prioritas Pembangunan

Indikator Kinerja Program

Indikator Kinerja

Awal RPJMD

Target RPJMD Capaian Target

RPJMD Tingkat Capaian Target RPJMD

Prediksi Ketercapaian

SKPD Penanggun

g Jawab

Misi

2018 2019 2018 2019 2018 2019 Tercapai Akan

Tercapai

Perlu Kerja Keras

Program

Pengembangan dan Pemberdayaan Olah Raga

Dispora Misi 3

2 Cakupan Ketercukupan Fasilitas Olahraga (Satuan: %)

50,00 70.00 75.00 70.00 71.43 100.00 95.24 X Dispora Misi 3

Program Peningkatan

Prestasi Olah Raga

Dispora Misi 3

1 Cakupan Keikutsertaan cabang olahraga pada event

wilayah, nasional dan internasional (Satuan: %)

50,00 75.00 80.00 75.00 80.00 100.00 100.00 X Dispora Misi 3

Program Pembinaan

dan Pemasyarakatan Olah Raga

Dispora Misi 3

1 Cakupan pembinaan olahraga (Satuan: %)

60,00 75.00 80.00 66.00 79.46 88.00 99.33 X Dispora Misi 3

Program Pelestarian Kebudayaan

Dindikbud Misi 3

2 Cakupan Pelestarian Nilai-Nilai Sejarah dan Warisan Budaya (Satuan: %)

70,00 85.00 90.00 90.00 76.00 105.88 84.44 X Dindikbud Misi 3

3 Persentase event yang mengangkat nilai budaya masyarakat Banten (Satuan:

%)

70,00 85.00 90.00 90.00 90.00 105.88 100.00 X Dindikbud Misi 3

Page 264: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 264 -

Bidang Urusan Pemerintahan dan Program

Prioritas Pembangunan

Indikator Kinerja Program

Indikator Kinerja

Awal RPJMD

Target RPJMD Capaian Target

RPJMD Tingkat Capaian Target RPJMD

Prediksi Ketercapaian

SKPD Penanggun

g Jawab

Misi

2018 2019 2018 2019 2018 2019 Tercapai Akan

Tercapai

Perlu Kerja Keras

4 Cakupan organisasi kesenian

(pembinaan sanggar/ kelompok seni dan budaya (Satuan: %)

70,00 85.00 90.00 90.00 90.00 105.88 100.00 X Dindikbud Misi 3

5 Cakupan Apresiasi Seni dan

Kreatifitas Karya Budaya (Satuan: %)

70,00 85.00 90.00 90.00 90.00 105.88 100.00 X Dindikbud Misi 3

Program Pengelolaan

Keragaman Budaya

Dindikbud Misi 3

1 Cakupan kawasan cagar budaya yang dilestarikan (Satuan: %)

0,00 85.00 90.00 90.00 88.00 105.88 97.78 X Dindikbud Misi 3

2 Cakupan Pelestarian Benda Cagar Budaya (Satuan: %)

0,00 85.00 90.00 90.00 88.00 105.88 97.78 X Dindikbud Misi 3

Program Pengelolaan Kekayaan Budaya

Dindikbud Misi 3

1 Cakupan Pelayanan Museum

(Satuan: %)

70,00 85.00 90.00 90.00 87.00 105.88 96.67 X Dindikbud Misi 3

Program Pengembangan Budaya

Baca dan Pembinaan Perpustakaan

DPKD Misi 3

1 Cakupan pembinaan perpustakaan Umum,

perpustakaan khusus dan Perpustakaan Sekolah (Satuan: %)

75,00 85.00 90.00 85.00 85.71 100.00 95.23 X DPKD Misi 3

Page 265: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 265 -

Bidang Urusan Pemerintahan dan Program

Prioritas Pembangunan

Indikator Kinerja Program

Indikator Kinerja

Awal RPJMD

Target RPJMD Capaian Target

RPJMD Tingkat Capaian Target RPJMD

Prediksi Ketercapaian

SKPD Penanggun

g Jawab

Misi

2018 2019 2018 2019 2018 2019 Tercapai Akan

Tercapai

Perlu Kerja Keras

Program

Pengembangan Koleksi dan Peningkatan Kualitas Pelayanan Perpustakaan

DPKD Misi 3

1 Cakupan Pelayanan

Perpustakaan Sesuai Standar Minimal Perpustakaan (Satuan: %)

70,00 75.00 80.00 75.00 80.00 100.00 100.00 X DPKD Misi 3

Kearsipan Misi 3

Program Pengelolaan Sistem Kearsipan

DPKD Misi 3

1 Persentase Digitalisasi Arsip Statis Daerah (Satuan: %)

70,00 80.00 85.00 80.00 85.00 100.00 100.00 X DPKD Misi 3

2 Persentase Digitalisasi Arsip Dinamis Daerah (Satuan: %)

70,00 80.00 85.00 80.00 85.00 100.00 100.00 X DPKD Misi 3

3 Persentase Pengelolaan Arsip OPD sesuai Standar (Satuan:

%)

70,00 85.00 90.00 85.00 93.00 100.00 103.33 X DPKD Misi 3

Page 266: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 266 -

Capaian yang telah diperoleh dari Misi Meningkatkan akses dan

pemerataan pelayanan Pendidikan berkualitas

terdapat poin penting antara lain:

a. Dari 41 indikator kinerja program, yang telah tercapai adalah 31

indikator program (61%), yang belum tercapai adalah 10 indikator

program (39 %), namun demikian meski ada yang belum tercapai

pada dua tahun periode RPJMD dapat dipastikan akan tercapai

pada akhir periode RPJMD yaitu pada Tahun 2022;

b. Dari capaian seluruh indikator pada Misi III ini sudah sangat baik,

bisa terlihat pada tabel di atas terjadi hampir di semua indikator

program mengalami peningkatan, masih terdapat beberapa

capaian indikator program yang menurun pada tahun 2019

dibandingkan dengan tahun 2018 antara lain: Persentase SMK

yang menerapkan link and match, Cakupan Layanan Sekolah

Khusus dan Layanan Khusus, Persentase guru SMA yang

bersertifikat, Persentase guru SMK yang bersertifikat, Cakupan

Data Terpilah Gender dan Anak, Cakupan Penyelesaian pengaduan

KDRT, serta Cakupan kawasan cagar budaya yang dilestarikan

c. Faktor pendukung yang dicapai pada Misi III antara lain: komitmen

pimpinan untuk meningkatkan akses dan mutu pendidikan;;

d. Faktor penghambat: kinerja masih berbasis output, belum

memadainya kualitas dan kuantitas ketersediaan tenaga pendidik,

belum meratanya fasilitas pendidikan menengah, koordinasi lintas

sektor masih belum maksimal, keterlambatan proses pengadaan

barang & jasa.

5. Evaluasi Capaian Indikator Misi 4. Meningkatkan akses dan

pemerataan pelayanan Kesehatan berkualitas

Target pembangunan pada misi ini ditegaskan dalam sasaran

pembangunan dengan berbagai indikaktor kinerja yang akan

dicapainya. Pada periode 2017-2022, telah dilakukan beberapa

program dan kegiatan utama yang terkait dengan pencapaian saran

pembangunan pada misi Meningkatkan akses dan pemerataan

pelayanan Kesehatan berkualitas. Berbagai program yang telah

dilaksanakan tersebut sebagian besar adalah pelaksanaan dari

program-program yang direncanakan dalam RPJMD

Page 267: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 267 -

Tabel 0-76 Capaian Kinerja Program

Misi 4. Meningkatkan akses dan pemerataan pelayanan Kesehatan berkualitas

Bidang Urusan Pemerintahan dan Program

Prioritas Pembangunan Indikator Kinerja Program

Indikator Kinerja Awal

RPJMD

Target RPJMD Capaian Target

RPJMD Tingkat Capaian Target RPJMD

Prediksi Ketercapaian

SKPD Penanggun

g Jawab Misi

2018 2019 2018 2019 2018 2019 Tercapai Akan

Tercapai

Perlu

Kerja Keras

Program Upaya Peningkatan Kesehatan

Masyarakat

Dinkes Misi 4

1 Persentase Persalinan di fasilitas

pelayanan kesehatan (Satuan: %)

45,00 65.00 81.00 84.35 83.39 129.77 102.95 X Dinkes Misi 4

2 Persentase Kab/Kota yang telah mendapatkan dukungan program kesehatan masyarakat (Satuan: %)

50,00 55.00 60.00 55.00 100.00

100.00 166.67 X Dinkes Misi 4

3 Persentase balita gizi buruk yang dirawat dan ditangani (Satuan: %)

100,00 100.00

100.00 100.00

100.00

100.00 100.00 X Dinkes Misi 4

Program Peningkatan Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan

Dinkes Misi 4

1 Persentase Penduduk yang mendapatkan Jaminan Pelayanan Kesehatan (Satuan: %)

75,00 90.00 100.00 91.50 94.23 101.67 94.23 X Dinkes Misi 4

2 Persentase pelayanan kesehatan

yang terakreditasi (FKTP, FKRTL, Laboratorium) (Satuan: %)

45,00 65.00 81.00 75.21 90.00 115.71 111.11 X Dinkes Misi 4

3 Persentase Terbangunnya Rumah

Sakit Jiwa dan Pusat Rehabilitasi Ketergantungan Obat (Satuan: %)

10,00 20.00 35.00 20.00 35.00 100.00 100.00 X Dinkes Misi 4

Page 268: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 268 -

Bidang Urusan Pemerintahan dan Program

Prioritas Pembangunan Indikator Kinerja Program

Indikator Kinerja Awal

RPJMD

Target RPJMD Capaian Target

RPJMD Tingkat Capaian Target RPJMD

Prediksi Ketercapaian

SKPD Penanggun

g Jawab Misi

2018 2019 2018 2019 2018 2019 Tercapai Akan

Tercapai

Perlu

Kerja Keras

4 Persentase Pembangunan Rumah Sakit Banten Selatan (Satuan: %)

0,00 20.00 30.00 20.00 30.00 100.00 100.00 X Dinkes Misi 4

Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan RSUD Banten

Dinkes Misi 4

2 Capaian SPM Pelayanan Medis RSUD Banten (Satuan: %)

88,00 88.00 88.00 70.00 65.18 79.55 74.07 X Dinkes Misi 4

3 Capaian SPM Pelayanan

Keperawatan RSUD Banten (Satuan: %)

70,00 70.00 70.00 88.00 88.00 125.71 125.71 X Dinkes Misi 4

4 Capaian pemenuhan Standar

Sarana dan Prasarana Rumah Sakit Banten (Satuan: %)

70,00 70.00 75.00 69.00 75.00 98.57 100.00 X Dinkes Misi 4

Program Pencegahan

Pengendalian Penyakit

Dinkes Misi 4

1 Persentase Kab/Kota yang telah mendapatkan dukungan program pencegahan, pengendalian

penyakit dan krisis kesehatan (Satuan: %)

60,00 75.00 85.00 75.00 100.00

100.00 117.65 X Dinkes Misi 4

Program Pemberdayaan

Sumberdaya Kesehatan dan Kefarmasian

Dinkes Misi 4

1 Jumlah Dokter/Dokter Gigi,

Tenaga Kesehatan yang diRekrut dan ditingkatkan Kompetensinya (Satuan: Orang)

0,00 70.00 170.00 70.00 126.0

0

100.00 74.12 X Dinkes Misi 4

Page 269: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 269 -

Bidang Urusan Pemerintahan dan Program

Prioritas Pembangunan Indikator Kinerja Program

Indikator Kinerja Awal

RPJMD

Target RPJMD Capaian Target

RPJMD Tingkat Capaian Target RPJMD

Prediksi Ketercapaian

SKPD Penanggun

g Jawab Misi

2018 2019 2018 2019 2018 2019 Tercapai Akan

Tercapai

Perlu

Kerja Keras

2 Presentase Pemenuhan Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan (Satuan: %)

65,00 70.00 80.00 95.33 80.00 136.19 100.00 X Dinkes Misi 4

3 Persentase Pembinaan Sarana Kefarmasian (Satuan: %)

40,00 50.00 60.00 31.03 94.51 62.06 157.52 X Dinkes Misi 4

Program Peningkatan

Pelayanan Laboratorium Kesehatan Daerah

Dinkes Misi 4

1 Persentase Jenis Pemeriksaan Laboratorium kesehatan yang di

layani (Satuan: %)

27,00 32.00 37.00 32.00 48.94 100.00 132.27 X Dinkes Misi 4

Program

Peningkatan Pelayanan Kesehatan Kerja Masyarakat

Dinkes Misi 4

1 Persentase Perusahaaan yang mendapatkan Pelayanan

Kesehatan Kerja di wilayah kerja BKKM (Satuan: %)

5,00 6.40 6.40 6.40 100.00 0.00 X Dinkes Misi 4

Program

Peningkatan Pelayanan Kesehatan RSUD Malingping

Dinkes Misi 4

1 Cakupan kualitas pelayanan sesuai SPM Rumah Sakit Umum

Malingping (Satuan: %)

50,00 60.00 70.00 48.00 79.92 80.00 114.17 X Dinkes Misi 4

3 Indeks kepuasan pelanggan (Satuan: %)

50,00 60.00 70.00 44.50 74.53 74.16 106.47 X Dinkes Misi 4

Page 270: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 270 -

Bidang Urusan Pemerintahan dan Program

Prioritas Pembangunan Indikator Kinerja Program

Indikator Kinerja Awal

RPJMD

Target RPJMD Capaian Target

RPJMD Tingkat Capaian Target RPJMD

Prediksi Ketercapaian

SKPD Penanggun

g Jawab Misi

2018 2019 2018 2019 2018 2019 Tercapai Akan

Tercapai

Perlu

Kerja Keras

6 Bed Occupancy Ratio (BOR) RSUD Malingping (Satuan: %)

30,00 40.00 50.00 17.99 58.18 44.98 116.36 X Dinkes Misi 4

Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana

Misi 4

Program Kependudukan dan Keluarga Berencana

DP3AKKB Misi 4

1 Angka kelahiran total (total fertility rate/TFR) per WUS (15-49

tahun) (Satuan: %)

2,40 2.33 2.29 2.30 2.21 98.71 96.51 X DP3AKKB Misi 4

2 Persentase pemakaian

kontrasepsi (modern contraceptive prevalence rate/CPR) (Satuan: %)

59,00 60.90 61.00 73.17 69.88 120.15 114.56 X DP3AKKB Misi 4

3 Persentase kebutuhan ber-KB yang tidak terpenuhi (unmet need) (Satuan: %)

10,30 10.26 10.18 13.20 14.13 128.65 138.80 X DP3AKKB Misi 4

4 Tingkat putus pakai kontrasepsi (Satuan: %)

2,60 2.53 25.18 2.50 35.68 98.81 141.70 X DP3AKKB Misi 4

Page 271: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 271 -

Capaian yang telah diperoleh dari Misi Meningkatkan akses dan

pemerataan pelayanan Kesehatan berkualitas

terdapat poin penting antara lain:

a. Dari 23 indikator kinerja program, semua indikator telah tercapai

(100%);

b. Dari capaian seluruh indikator pada Misi IV ini sudah sangat baik,

namun masih terjadi kematian ibu dan kematian bayi serta

muculnya beberapa kasus stunting;

c. Faktor pendukung yang dicapai pada Misi IV antara lain: komitmen

pimpinan untuk meningkatkan akses dan mutu pelayanan

kesehatan

d. Faktor penghambat: kinerja masih berbasis output, koordinasi

lintas sektor masih belum maksimal, keterlambatan proses

pengadaan barang & jasa, distribusi tenaga kesehatan masih

belum merata serta keterbatasan penggerakan masyarakat untuk

melaksanakan PHBS.

6. Evaluasi Capaian Indikator Misi 4. Meningkatkan akses dan

pemerataan pelayanan Kesehatan berkualitas

Target pembangunan pada misi ini ditegaskan dalam sasaran

pembangunan dengan berbagai indikaktor kinerja yang akan

dicapainya. Pada periode 2017-2022, telah dilakukan beberapa

program dan kegiatan utama yang terkait dengan pencapaian saran

pembangunan pada misi Meningkatkan kualitas pertumbuhan dan

pemerataan ekonomi. Berbagai program yang telah dilaksanakan

tersebut sebagian besar adalah pelaksanaan dari program-program

yang direncanakan dalam RPJMD.

Page 272: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 272 -

Tabel 0-77 Capaian Kinerja Sasaran

Misi 5. Meningkatkan Kualitas Pertumbuhan dan Pemerataan Ekonomi

NO MISI SASARAN

NDIKATOR

KINERJA TUJUAN / SASARAN

SATUAN

KONDISI

AWAL

TARGET RPJMD CAPAIAN

TARGET RPJMD TINGKAT CAPAIAN TARGET RPJMD

PREDIKSI KETERCAPAIAN KONDISI

AKHIR

2022

PENANGGUNG JAWAB

2016 2018 2019 2018 2019 2018 2019 TERCAPAI

AKAN TERC

APAI

PERLU KERJA

KERAS

5. Meningkatkan kualitas pertumbuh

an dan pemerataan ekonomi

Laju

Pertumbuhan Ekonomi

% 5.26 6 6.2 5.82 5.53 97.00 89.19 7 SEKRETARIS

DAERAH

Meningkatnya Penanaman Modal Asing (PMA) dan Penanaman Modal

Dalam Negeri (PMDN) dan Kemudahan Berusaha

Jumlah Nilai

Investasi Triliyun 52,30 54.40 60.80 56.52 48.73 103.90 80.15 X 60,80

DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN

TERPADU SATU PINTU

Indeks Kepuasan Pelayanan

Investor

% 82.16 85.09 85.22 83.62 88.45 98.27 103.79 X 85.97

Meningkatnya Pertumbuhan

Ekonomi Sektor Perindustrian yang optimal

LPE Sektor

Perindustrian % 3.05 3.7 3.95 6.63 6.02 179.19 152.41 X 4.7

DINAS PERINDUSTRI

AN DAN PERDAGANGAN

Meningkatnya

Pertumbuhan Ekonomi Sektor Perdagangan yang optimal dan Inflasi

yang terkendali

LPE Sektor Perdagangan

% 3.82 4.9 5.4 10.90 11.27 222.45 208.70 X 6.9

Page 273: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 273 -

NO MISI SASARAN

NDIKATOR

KINERJA TUJUAN / SASARAN

SATUAN

KONDISI

AWAL

TARGET RPJMD CAPAIAN

TARGET RPJMD TINGKAT CAPAIAN TARGET RPJMD

PREDIKSI KETERCAPAIAN KONDISI

AKHIR

2022

PENANGGUNG JAWAB

2016 2018 2019 2018 2019 2018 2019 TERCAPAI

AKAN TERC

APAI

PERLU KERJA

KERAS

Tingkat Inflasi Bahan Pokok dan Bahan

Strategis

% 4,19 4.00 4.00 4.00 2.47 100.00 61.75 X 4,00

Meningkatnya Pertumbuhan

Ekonomi Sektor Pertanian yang optimal

Pertumbuhan

Sektor Pertanian

% 7,05 5.30 5.60 3.58 2.21 67.55 39.46 X 5,6

DINAS PERTANIAN

Meningkatya Pertumbuhan Sektor Perikanan

yang optimal

Laju Pertumbuhan Sektor Perikanan

Terhadap PDRB

% 4,48 4.55 4.67 2.93 2.63 64.40 56.32 X 4,67

DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN

Meningkatnya

Ketahanan Pangan Daerah yang terjaga

Indeks

Ketahanan Pangan Daerah

% 82.4 89.2 90.6 89.10 83.29 99.89 91.93 X 85.00

DINAS

KETTAHANAN PANGAN

Meningkatnya

Pertumbuhan Ekonomi Sektor Pariwisata yang optimal

Kontribusi

Sektor Pariwisata Terhadap PDRB

% 2.84 2.89 2.94 2.88 2.89 99.65 98.30 X 2.94

DINAS

PARIWISATA

Meningkatnya

Kualitas Koperasi

Persentase Peningkatan Kualitas

kelembagaan Omset Koperasi

% NA 6 6 5.67 6 94.50 100.00 X 12

DINAS KOPERASI, USAHA KECIL

DAN MENENGAH

Meningkatnya Usaha Kecil

Persentase Peningkatan Aset dan

% NA 1 1 1 1 100.00 100.00 X 2

Page 274: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 274 -

NO MISI SASARAN

NDIKATOR

KINERJA TUJUAN / SASARAN

SATUAN

KONDISI

AWAL

TARGET RPJMD CAPAIAN

TARGET RPJMD TINGKAT CAPAIAN TARGET RPJMD

PREDIKSI KETERCAPAIAN KONDISI

AKHIR

2022

PENANGGUNG JAWAB

2016 2018 2019 2018 2019 2018 2019 TERCAPAI

AKAN TERC

APAI

PERLU KERJA

KERAS

menjadi usaha menengah

Omset Usaha Kecil

Meningkatnya

Lingkungan Hidup yang berkualitas

Indeks

Kualitas Lingkungan Hidup

Nilai 43.67 44.17 44.67 49.02 56.86 110.98 127.29 X 52.79

DINAS

LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN

Meningkatnya Pengelolaan dan konservasi hutan yang optimal

Rasio Cakupan Tutupan Hutan

% 30.6 31.21 31.71 32.41 39.53 103.84 124.66 X 33.21

Meningkatnya Pengendalian, Geologi, Air Tanah,

Mineral dan Batubara yang efektif

Persentase Pertumbuhan

Sektor Sumber Daya Mineral.

% 12 12.5 13 12.5 18.43 100.00 141.77 X 13

DINAS ENERGI DAN SUMBER

DAYA MINERAL

Meningkatnya Tenaga Kerja yang Berkualitas

Indeks Pembangunan Ketenagakerjaan

% 58.06 59.01 60.01 60.27 60.39 102.14 100.63 X 5.74

DINAS

KETENAGA KERJAAN DAN TRANSMIGRA

SI

Meningkatnya kapasitas

Lembaga Kemasyarakatan Desa, Lembaga Ekonomi Desa dan

Pemerintahan Desa/Kelurahan

Persentase Desa Mandiri

% 14 16.40 18.80 16.40 16.40 100.00 87.23 X 18.8

DINAS PEMBERDAY

AAN MASYARAKAT DAN DESA

Page 275: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 275 -

NO MISI SASARAN

NDIKATOR

KINERJA TUJUAN / SASARAN

SATUAN

KONDISI

AWAL

TARGET RPJMD CAPAIAN

TARGET RPJMD TINGKAT CAPAIAN TARGET RPJMD

PREDIKSI KETERCAPAIAN KONDISI

AKHIR

2022

PENANGGUNG JAWAB

2016 2018 2019 2018 2019 2018 2019 TERCAPAI

AKAN TERC

APAI

PERLU KERJA

KERAS

Menurunnya PMKS

Persentase Penanganan Jumlah PMKS

% 8.24 4.49 3.89 4.79 6.96 106.68 178.92 X 2.08 DINAS SOSIAL

Tabel 0-78 Capaian Kinerja Program

Misi 5. Meningkatkan Kualitas Pertumbuhan dan Pemerataan Ekonomi

Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas

Pembangunan

Indikator Kinerja Program Indikator

Kinerja Awal RPJMD

Target RPJMD Capaian Target RPJMD Tingkat Capaian Target RPJMD

Prediksi Ketercapaian

SKPD Penanggung

Jawab Misi

2018 2019 2018 2019 2018 2019 Terca

pai

Akan Terca

pai

Perlu Kerja

Keras

Program Rehabilitasi Sosial

Dinsos Misi 5

1 Cakupan PMKS yang Mendapatkan Rehabilitasi

Sosial (Satuan: %)

1.429,00 573.00 608.00 733.00 693.00 127.92

113.98 X Dinsos Misi 5

Program Pemberdayaan

Sosial

Dinsos Misi 5

1 Cakupan PSKS yang meningkat Partisipasi

sosialnya (Satuan: Orang)

1.624,00 1505.00 1520.00 1730.00 1671.00 114.95

109.93 X Dinsos Misi 5

Program

Perlindungan dan Jaminan Sosial

Dinsos Misi 5

1 Persentase Updating Data

Kemiskinan, PMKS dan PSKS (Satuan: (%))

100,00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.0

0

100.00 X Dinsos Misi 5

Page 276: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 276 -

Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas

Pembangunan

Indikator Kinerja Program Indikator

Kinerja Awal RPJMD

Target RPJMD Capaian Target RPJMD Tingkat Capaian Target RPJMD

Prediksi Ketercapaian

SKPD Penanggung

Jawab Misi

2018 2019 2018 2019 2018 2019 Terca

pai

Akan

Tercapai

Perlu

Kerja Keras

2 Cakupan Korban Bencana Alam dan Sosial yang mendapat perlindungan

(Satuan: Orang)

2.120,00 1300.00 1300.00 1300.00 2352.00 100.00

180.92 X Dinsos Misi 5

3 Cakupan Keluarga miskin yang mendapatkan jaminan sosial (Satuan: KK)

48.150,00 30000.00 25000.00 32412.00 49511.00 108.04

198.04 X Dinsos Misi 5

Program Penanganan Fakir Miskin

Dinsos Misi 5

1 Cakupan PMKS Fakir Miskin Penerima Fasilitas

Pemberdayaan Sosial (Satuan: Orang)

1.850,00 940.00 949.00 1021.00 949.00 108.62

100.00 X Dinsos Misi 5

2 Cakupan Penanganan Fakir

Miskin Lintas Kabupaten/Kota (Satuan: Kab/Kota)

0,00 0.00 0.00 Dinsos Misi 5

Program Pelayanan

dan Rehabilitasi Sosial Dalam Panti

Dinsos Misi 5

1 Cakupan PMKS yang mendapatkan Bimbingan Sosial Keterampilan pada Balai Pemulihan dan Pengembangan

Sosial (Satuan: Orang)

390,00 110.00 110.00 110.00 130.00 100.00

118.18 X Dinsos Misi 5

Program Pelayanan dan Perlindungan Sosial Dalam Panti

Dinsos Misi 5

Page 277: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 277 -

Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas

Pembangunan

Indikator Kinerja Program Indikator

Kinerja Awal RPJMD

Target RPJMD Capaian Target RPJMD Tingkat Capaian Target RPJMD

Prediksi Ketercapaian

SKPD Penanggung

Jawab Misi

2018 2019 2018 2019 2018 2019 Terca

pai

Akan

Tercapai

Perlu

Kerja Keras

1 Cakupan PMKS yang dilayani dan dilindungi pada Balai Perlindungan Sosial (Satuan:

Orang)

280,00 160.00 230.00 160.00 255.00 100.00

110.87 X Dinsos Misi 5

2 Cakupan perlindungan dan rehabilitasi sosial dasar lanjut usia telantar dan anak telantar

di dalam panti (Satuan: %)

0,00 0.00 0.00 Dinsos Misi 5

Program Pelatihan dan Peningkatan Produktivitas Tenaga Kerja

Disnakertrans

Misi 5

1 Meningkatnya Produktivitas Tenaga Kerja (Satuan: %)

4,31 4.35 4.40 6.82 4.78 156.78

108.64 X Disnakertrans

Misi 5

Program Peningkatan Hubungan Industri

dan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan

Disnakertrans

Misi 5

1 Capaian Hubungan Industrial

(Satuan: %)

2,93 3.66 4.40 3.02 3.93 82.51 89.32 X Disnakertra

ns

Misi 5

2 Capaian Pengupahan dan Kesejahteraan Tenaga Kerja

(Satuan: %)

10,00 10.00 10.00 10.00 10.00 100.00

100.00 X Disnakertrans

Misi 5

3 Capaian Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Satuan: %)

9,49 9.51 9.53 10.00 10.00 105.15

104.93 X Disnakertrans

Misi 5

Program Pengawasan

Ketenagakerjaan

Disnakertrans

Misi 5

Page 278: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 278 -

Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas

Pembangunan

Indikator Kinerja Program Indikator

Kinerja Awal RPJMD

Target RPJMD Capaian Target RPJMD Tingkat Capaian Target RPJMD

Prediksi Ketercapaian

SKPD Penanggung

Jawab Misi

2018 2019 2018 2019 2018 2019 Terca

pai

Akan

Tercapai

Perlu

Kerja Keras

1 Capaian Perlindungan Kondisi Lingkungan Kerja (Satuan: %)

2,92 2.98 3.04 0.93 1.18 31.21 38.82 X Disnakertrans

Misi 5

Program

Penempatan Tenaga Kerja dan Transmigrasi

Disnakertra

ns

Misi 5

1 Capaian Kesempatan Kerja (Satuan: %)

14,95 15.25 15.55 13.92 13.59 91.28 87.40 X Disnakertrans

Misi 5

Program Pelayanan Pelatihan Tenaga Kerja Industri

Disnakertrans

Misi 5

1 Capaian Pelatihan dan kompetensi kerja (Satuan: %)

1,25 1.25 1.26 2.05 3.06 164.00

242.86 X Disnakertrans

Misi 5

Program

Peningkatan Ketahanan Pangan

Dinas

Ketapang

Misi 5

1 Ketersediaan pangan

(Satuan: %)

93,90 95.10 96.30 99.91 89.83 105.0

6

93.28 X Dinas

Ketapang

Misi 5

Program Peningkatan

Keterjangkauan Pangan

Dinas Ketapang

Misi 5

1 Keterjangkauan/ akses pangan

(Satuan: %)

80,09 82.50 85.50 82.50 82.19 100.0

0

96.13 X Dinas

Ketapang

Misi 5

Program Perlindungan Konsumen Pangan

Dinas Ketapang

Misi 5

1 Pemanfaatan Pangan

(Satuan: %)

73,21 90.00 90.00 90.00 77.84 100.0

0

86.49 X Dinas

Ketapang

Misi 5

Page 279: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 279 -

Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas

Pembangunan

Indikator Kinerja Program Indikator

Kinerja Awal RPJMD

Target RPJMD Capaian Target RPJMD Tingkat Capaian Target RPJMD

Prediksi Ketercapaian

SKPD Penanggung

Jawab Misi

2018 2019 2018 2019 2018 2019 Terca

pai

Akan

Tercapai

Perlu

Kerja Keras

Program Pengendalian Pencemaran

Lingkungan Hidup

DLHK Misi 5

1 Peningkatan Peran serta

masyarakat dalam perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup (Satuan: Kelompok)

203,00 52.00 60.00 88.00 62.00 169.2

3

103.33 X DLHK Misi 5

2 Indeks Kualitas Air (Satuan: Nilai)

51,00 51.50 52.00 44.87 52.07 87.13 100.13 X DLHK Misi 5

3 Indeks Kualitas Udara (Satuan:

Nilai)

58,80 59.00 59.20 72.36 73.35 122.6

4

123.90 X DLHK Misi 5

Program Peningkatan

Pemberdayaan Masyarakat Desa

Dinas PMD Misi 5

1 Cakupan Desa Tertinggal

menjadi Berkembang (Satuan: Desa)

158,00 2.00 2.00 4.00 2.00 200.0

0

100.00 X Dinas PMD Misi 5

2 Cakupan Desa Berkembang menjadi Mandiri (Satuan: Desa)

1.022,00 2.00 2.00 0.00 2.00 0.00 100.00 X Dinas PMD Misi 5

Program Peningkatan

Pemberdayaan Lembaga Kemasyarakatan

Dinas PMD Misi 5

1 Cakupan Lembaga Kemasyarakatan Desa dalam

41,00 41.00 41.00 41.00 41.00 100.00

100.00 X Dinas PMD Misi 5

Page 280: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 280 -

Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas

Pembangunan

Indikator Kinerja Program Indikator

Kinerja Awal RPJMD

Target RPJMD Capaian Target RPJMD Tingkat Capaian Target RPJMD

Prediksi Ketercapaian

SKPD Penanggung

Jawab Misi

2018 2019 2018 2019 2018 2019 Terca

pai

Akan

Tercapai

Perlu

Kerja Keras

Kategori Baik (Satuan: Lembaga)

Program Peningkatan

Partisipasi Masyarakat Dalam Membangun Desa

Dinas PMD Misi 5

1 Cakupan Kerjasama Desa yang menigkatkan Jumlah Desa

Mandiri (Satuan: Desa)

58,00 2.00 2.00 0.00 2.00 0.00 100.00 X Dinas PMD Misi 5

Program

Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi Usaha Kecil

Dinas

KUKM

Misi 5

1 Persentase Usaha Kecil yang bermitra secara aktif dengan dunia usaha lain (Satuan: %)

1,00 1.00 1.00 1.00 1.00 100.00

100.00 X Dinas KUKM

Misi 5

Program Pengembangan Kelembagaan dan Pengawasan

Koperasi

Dinas KUKM

Misi 5

1 Capaian Koperasi Aktif (Satuan: %)

6,00 6.00 6.00 6.00 6.00 100.00

100.00 X Dinas KUKM

Misi 5

Program Peningkatan Kualitas Usaha dan pemberdayaan

Koperasi

Dinas KUKM

Misi 5

Page 281: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 281 -

Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas

Pembangunan

Indikator Kinerja Program Indikator

Kinerja Awal RPJMD

Target RPJMD Capaian Target RPJMD Tingkat Capaian Target RPJMD

Prediksi Ketercapaian

SKPD Penanggung

Jawab Misi

2018 2019 2018 2019 2018 2019 Terca

pai

Akan

Tercapai

Perlu

Kerja Keras

1 Persentase Koperasi Yang Bankable (Satuan: %)

0,00 6.00 6.00 6.00 6.00 100.00

100.00 X Dinas KUKM

Misi 5

Program Pelatihan

SDM Koperasi dan UMKM

Dinas

KUKM

Misi 5

1 Persentase realisasi implementasi hasil pelatihan terhadap total peserta

pelatihan Koperasi (Satuan: %)

0,00 6.00 6.00 6.00 6.00 100.00

100.00 X Dinas KUKM

Misi 5

2 Persentase realisasi implementasi hasil pelatihan

terhadap total peserta pelatihan Usaha Kecil (Satuan: %)

0,00 1.00 1.00 1.00 1.00 100.00

100.00 X Dinas KUKM

Misi 5

Penanaman Modal Misi 5

Program Peningkatan Iklim, Promosi dan

Kerjasama Investasi

DPMPTSP Misi 5

1 Nilai Investasi PMDN (Satuan: Triliun )

12,40 13.40 13.80 18.63 20.71 139.03

150.07 X DPMPTSP Misi 5

2 Nilai Investasi PMA (Satuan: Triliun )

39,90 43.00 47.00 37.88 28.02 88.09 59.62 X DPMPTSP Misi 5

Program Pengelolaan Data

dan Sistem Informasi Penanaman Modal

DPMPTSP Misi 5

Page 282: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 282 -

Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas

Pembangunan

Indikator Kinerja Program Indikator

Kinerja Awal RPJMD

Target RPJMD Capaian Target RPJMD Tingkat Capaian Target RPJMD

Prediksi Ketercapaian

SKPD Penanggung

Jawab Misi

2018 2019 2018 2019 2018 2019 Terca

pai

Akan

Tercapai

Perlu

Kerja Keras

1 Rasio Pemanfaatan Informasi Penanaman Modal (Satuan: %)

75,00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00

100.00 X DPMPTSP Misi 5

Program Pelayanan

Perizinan Penaman Modal

DPMPTSP Misi 5

1 Persentase Realisasi Perizinan

sesuai Standar Pelayanan (Satuan: %)

100,00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.0

0

100.00 X DPMPTSP Misi 5

Program

Pengendalian Penanaman Modal

DPMPTSP Misi 5

1 Cakupan Potensi Investasi yang Terealisasi (Satuan:

Cakupan )

16,96 17.03 17.09 26.13 26.14 153.44

152.95 X DPMPTSP Misi 5

Program Peningkatan

Produksi Perikanan Tangkap

DKP Misi 5

1 Persentase Produksi Perikanan

(Satuan: %)

7,49 8.01 8.08 8.00 8.08 99.88 100.00 X DKP Misi 5

Program Pengawasan

Sumber Daya Kelautan dan Perikanan

DKP Misi 5

1 Luas Laut Yang Terawasi

(Satuan: %)

50,00 60.00 20.00 22.72 65.00 37.87 325.00 X DKP Misi 5

Program Peningkatan Daya

Saing Perikanan

DKP Misi 5

Page 283: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 283 -

Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas

Pembangunan

Indikator Kinerja Program Indikator

Kinerja Awal RPJMD

Target RPJMD Capaian Target RPJMD Tingkat Capaian Target RPJMD

Prediksi Ketercapaian

SKPD Penanggung

Jawab Misi

2018 2019 2018 2019 2018 2019 Terca

pai

Akan

Tercapai

Perlu

Kerja Keras

1 Persentase Usaha Perikanan yang bersertifikat SNI (Satuan: %)

50,00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00

100.00 X DKP Misi 5

Program Pengelolaan Sumber Daya Laut, Pesisir dan Pulau-

Pulau Kecil

DKP Misi 5

1 Nilai Tukar Nelayan (NTN) (Satuan: Poin)

115,00 116.00 117.00 123.25 125.00 106.25

106.84 X DKP Misi 5

Pariwisata Misi 5

Program Pengembangan

Industri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif

Dispar Misi 5

1 Jumlah Pusat Sentra Ekonomi

Kreatif (Satuan: Sentra)

2,00 1.00 1.00 1.00 1.00 100.0

0

100.00 X Dispar Misi 5

Program

Pemasaran Produk Pariwisata

Dispar Misi 5

1 Jumlah Kunjungan Wisatawan

(Satuan: Orang)

14705763,00 15146936.0

0

15601344.

00

13191096.0

0

14327432.0

0

87.09 91.83 X Dispar Misi 5

2 Rata-Rata Lama Kunjungan (Satuan: Hari)

1,33 1.36 1.39 1.36 1.31 100.00

94.24 X Dispar Misi 5

3 Rata-Rata Pengeluaran

Wisatawan (Satuan: Rp)

3.634.490,00 3743525.00 3852216.0

0

2859840.00 3418582.00 76.39 88.74 X Dispar Misi 5

Page 284: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 284 -

Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas

Pembangunan

Indikator Kinerja Program Indikator

Kinerja Awal RPJMD

Target RPJMD Capaian Target RPJMD Tingkat Capaian Target RPJMD

Prediksi Ketercapaian

SKPD Penanggung

Jawab Misi

2018 2019 2018 2019 2018 2019 Terca

pai

Akan

Tercapai

Perlu

Kerja Keras

Program Pengembangan Sumberdaya

Manusia Pariwisata dan Ekonomi Kreatif

Dispar Misi 5

1 Jumlah tenaga kerja yang

terlatih di sektor kepariwisataan dan ekonomi kreatif (Satuan: Orang )

200,00 300.00 300.00 300.00 400.00 100.0

0

133.33 X Dispar Misi 5

Program

Pengembangan Destinasi Pariwisata

Dispar Misi 5

1 Persentase Pengembangan Destinasi Wisata (Satuan: %)

20,00 20.00 20.00 20.00 20.00 100.00

100.00 X Dispar Misi 5

2 Persentase Pengembangan Destinasi Wisata berbasis

Sapta Pesona (Satuan: %)

0,00 0.00 0.00 Dispar Misi 5

Program Peningkatan Produksi dan

Produktivitas Tanaman Pangan

Distan Misi 5

1 Capaian Produksitivitas

Tanaman Padi (Satuan: Kw/Ha)

55,68 57.35 59.07 48.88 48.43 85.23 81.99 X Distan Misi 5

2 Capaian Produksi Tanaman

Padi (Satuan: Ton)

2396688,00 2408671.00 2420714.0

0

1603556.00 2183582.00 66.57 90.20 X Distan Misi 5

Page 285: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 285 -

Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas

Pembangunan

Indikator Kinerja Program Indikator

Kinerja Awal RPJMD

Target RPJMD Capaian Target RPJMD Tingkat Capaian Target RPJMD

Prediksi Ketercapaian

SKPD Penanggung

Jawab Misi

2018 2019 2018 2019 2018 2019 Terca

pai

Akan

Tercapai

Perlu

Kerja Keras

3 Capaian Produksi Tanaman Jagung (Satuan: Ton)

20551,00 21579.00 22657.00 210556.00 111274.00 975.74

491.12 X Distan Misi 5

4 Capaian Produksi Tanaman Kedelai (Satuan: Ton)

6801,00 7141.00 7498.00 14751.00 1427.00 206.57

19.03 X Distan Misi 5

Program Peningkatan

Produksi dan Produktivitas Hortikultura

Distan Misi 5

1 Capaian Produksi Tanaman Cabai (Satuan: Ton)

7.498,00 8246.00 8970.00 10977.00 11444.00 133.12

127.58 X Distan Misi 5

2 Capaian Produksi Tanaman Bawang Merah (Satuan: Ton)

700,00 735.00 771.75 920.70 1497.00 125.27

193.97 X Distan Misi 5

Program Peningkatan Produksi dan

Produktivitas Perkebunan

Distan Misi 5

1 Peningkatan Produtifitas

Komoditas Unggulan Perkebunan Kakao (Satuan: Ton)

3.184,00 3343.20 3510.36 2043.93 3047.00 61.14 86.80 X Distan Misi 5

2 Peningkatan Produksi Tanaman Kakao (Satuan: Ton)

3.184,00 0.00 0.00 Distan Misi 5

3 Capaian Produksi Tanaman Aren (Satuan: Ton)

1.694,00 1728.00 1762.00 4167.54 3063.00 241.18

173.84 X Distan Misi 5

4 Capaian Produksi Tanaman Kelapa (Satuan: Ton)

43.116,00 43978.00 44858.00 44833.49 42743.00 101.95

95.29 X Distan Misi 5

Page 286: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 286 -

Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas

Pembangunan

Indikator Kinerja Program Indikator

Kinerja Awal RPJMD

Target RPJMD Capaian Target RPJMD Tingkat Capaian Target RPJMD

Prediksi Ketercapaian

SKPD Penanggung

Jawab Misi

2018 2019 2018 2019 2018 2019 Terca

pai

Akan

Tercapai

Perlu

Kerja Keras

Program Peningkatan Produksi dan

Produktivitas Peternakan

Distan Misi 5

1 Peningkatan Produksi Daging (Satuan: Ton)

33,52 33.52 34.18 23.47 21.14 70.02 61.85 X Distan Misi 5

Program Peningkatan Prasarana Sarana

dan Penyuluhan Pertanian

Distan Misi 5

1 Persentase Sarana Produksi Pertanian (Satuan: %)

80,00 85.00 87.00 85.00 87.00 100.00

100.00 X Distan Misi 5

Program Penanganan Kesehatan Hewan dan Kesehatan

Masyarakat Veteriner

Distan Misi 5

1 Persentase Pengendalian Kesehatan Hewan dan

Kesehatan Masyarakat Veteriner (Satuan: %)

100,00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00

100.00 X Distan Misi 5

Program

Pengelolaan dan Konservasi Hutan

DLHK Misi 5

1 Persentase Peningkatan fungsi hutan bagi masyarakat

(Satuan: %)

38,00 10.00 10.00 11.28 11.58 112.80

115.80 X DLHK Misi 5

Page 287: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 287 -

Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas

Pembangunan

Indikator Kinerja Program Indikator

Kinerja Awal RPJMD

Target RPJMD Capaian Target RPJMD Tingkat Capaian Target RPJMD

Prediksi Ketercapaian

SKPD Penanggung

Jawab Misi

2018 2019 2018 2019 2018 2019 Terca

pai

Akan

Tercapai

Perlu

Kerja Keras

2 Luas Lahan kritis yang terehabilitasi (Satuan: Ha)

69.466,00 5000.00 5000.00 7990.00 7297.00 159.80

145.94 X DLHK Misi 5

Program Pengembangan, Pengelolaan dan

Pemanfaatan Geologi, Air Tanah, Mineral dan Batubara

Dinas ESDM

Misi 5

1 Prosentase pelaksanaan pengawasan dan Rekomendasi perijinan (Satuan: %)

60,00 65.00 70.00 65.00 70.82 100.00

101.17 X Dinas ESDM

Misi 5

2 Presentase Badan Usaha Pertambangan yang memenuhi Standar (Satuan: %)

37,67 41.10 44.52 41.10 44.52 100.00

100.00 X Dinas ESDM

Misi 5

Program Pengembangan dan

Pengelolaan Infrastruktur Energi dan Ketenagalistrikan

Dinas ESDM

Misi 5

1 Cakupan Pelayanan Listrik Perdesaan (Satuan: ss)

10.000,00 10000.00 10000.00 10000.00 7965.00 100.00

79.65 X Dinas ESDM

Misi 5

Program

Pengembangan Pemanfaatan Ketenagalistrikan

Dinas

ESDM

Misi 5

1 Pelaku usaha ketenagalistrikan

yang memenuhi standar (Satuan: %)

9,92 16.17 22.83 16.17 39.83 100.0

0

174.46 X Dinas

ESDM

Misi 5

Page 288: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 288 -

Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas

Pembangunan

Indikator Kinerja Program Indikator

Kinerja Awal RPJMD

Target RPJMD Capaian Target RPJMD Tingkat Capaian Target RPJMD

Prediksi Ketercapaian

SKPD Penanggung

Jawab Misi

2018 2019 2018 2019 2018 2019 Terca

pai

Akan

Tercapai

Perlu

Kerja Keras

Program Pengembangan Perdagangan

Dalam Negeri

Disperindag Misi 5

1 Koefisien Variasi Harga Kebutuhan Pokok Antar Waktu dan Wilayah (Satuan: %)

5,00 5.00 5.00 5.00 0.29 100.00

5.80 X Disperindag Misi 5

2 Pertumbuhan Omset Pedagang (Satuan: %)

5,00 10.00 12.00 10.00 24.30 100.00

202.50 X Disperindag Misi 5

3 Capaian Stabilitas Harga Barang Pokok (Satuan: %)

6,93 5.00 5.00 5.00 1.09 100.00

21.80 X Disperindag Misi 5

4 Neraca ketersediaan barang pokok (Satuan: %)

100,00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00

100.00 X Disperindag Misi 5

Program Pengembangan

Perdagangan Luar Negeri

Disperindag Misi 5

1 Surplus Neraca Perdagangan

(Satuan: Triliun )

2.828,83 297027.00 311879.00 -849.97 3356.47 -0.29 1.08 X Disperindag Misi 5

Program Perlindungan dan

Pengawasan Industri

Disperindag Misi 5

1 Indeks Tendensi Konsumen

(Satuan: Indeks)

104,65 108.00 112.00 108.55 109.11 100.5

1

97.42 X Kepala

Bidang Perdagangan Luar Negeri

Misi 5

Page 289: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 289 -

Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas

Pembangunan

Indikator Kinerja Program Indikator

Kinerja Awal RPJMD

Target RPJMD Capaian Target RPJMD Tingkat Capaian Target RPJMD

Prediksi Ketercapaian

SKPD Penanggung

Jawab Misi

2018 2019 2018 2019 2018 2019 Terca

pai

Akan

Tercapai

Perlu

Kerja Keras

Program Pelayanan Pengujian dan Sertifikasi Mutu

Barang

Disperindag Misi 5

2 Persentase Pelayanan Sertifikasi dan standarisasi (Satuan: %)

75,00 80.00 85.00 80.00 85.00 100.00

100.00 X Disperindag Misi 5

Perindustrian Misi 5

Program

Peningkatan Daya Saing Industri

Disperindag Misi 5

1 Persentase Struktur Industri pada Industri Unggulan

Daerah Yang Mendapatkan Fasilitasi Penguatan (Satuan: %)

0,00 20.00 20.00 30.00 20.00 150.00

100.00 X Disperindag Misi 5

2 Persentase Kerjasama SDM Berkompetensi Industri yang Aktif (Satuan: %)

0,00 20.00 20.00 24.00 20.00 120.00

100.00 X Disperindag Misi 5

3 Rasio Pertumbuhan industri kreatif (Satuan: Rasio)

0,00 20.00 20.00 20.00 25.71 100.00

128.55 X Disperindag Misi 5

Program Pelayanan Pengembangan

Teknologi dan Standarisasi Industri

Disperindag Misi 5

1 Jumlah produk industri kecil

berstandar dan bersertifikasi (Satuan: Jumlah)

1.200,00 200.00 200.00 359.00 421.00 179.5

0

210.50 X Disperindag Misi 5

Page 290: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 290 -

Capaian yang telah diperoleh dari Misi Meningkatkan kualitas

pertumbuhan dan pemerataan ekonomi terdapat poin penting antara

lain:

a. Dari 78 indikator kinerja program, yang telah tercapai adalah 65

indikator program (83,3%), yang belum tercapai adalah 13

indikator program (16,7%), namun demikian meski ada yang

belum tercapai pada dua tahun periode RPJMD dapat dipastikan

akan tercapai pada akhir periode RPJMD yaitu pada Tahun 2022;

b. Dari capaian seluruh indikator pada Misi V ini sudah sangat baik,

namun masih perlu kerja keras dan komitmen yang tinggi dari

pengambil kebijakan untuk peningkatan nilai investasi PMA dan

Peningkatan produksi daging, sehingga bila capaian indikator

program tercapai dapat meningkatkan potensi ketercapaian

indikator sasaran terutama untuk capaian indikator

Pertumbuhan Sektor Pertanian dan laju pertumbuhan sektor

perikanan terhadap PDRB;

c. Faktor pendukung yang dicapai pada Misi V antara lain:

Komitmen Pimpinan untuk peningkatan sektor perekonomian,

dukungan anggaran yang optimal untuk peningkatan

kesejahteraan masyarakat, koordinasi dan kerjasama yang baik

antar Perangkat Daerah;

d. Faktor penghambat: kinerja masih berbasis output, koordinasi

lintas sektor masih belum maksimal, masih terbatasnya

kesempatan kerja dan masih rendahnya kualitas dan

produktivitas sumberdaya pencari kerja, , krisis keuangan global

sehingga berpengaruh pada jumlah kunjungan wisatawan dan

investasi terutama PMA, masih rendahnya produksi dan

produktivitas tanaman pangan dan produksi daging.

Selama dua tahun efektif, telah dilaksanakan berbagai program dan

kegiatan untuk mencapai sasaran RPJMD yang telah ditetapkan.

Mencermati realisasi kinerja sesuai capaian indikator sasaran dan

indikator program di atas, maka kinerja program pembangunan secara

umum dapat diproyeksikan akan tercapai sesuai target RPJMD. Hanya

beberapa program yang mendapatkan catatan perlunya upaya yang

lebih keras lagi agar capaian kinerja tersebut dapat tercapai sesuai

target.

Page 291: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 291 -

7. Pemantauan dan Evaluasi atas Realokasi dan Refocusing APBD TA

2020 Untuk Penanganan Covid-19

Pandemi Covid-19 telah menimbulkan dampak yang luar biasa

terhadap perekonomian nasional dan kondisi sosial ekonomi

masyarakat. Oleh karena itu, Pemerintah Pusat telah mengeluarkan

stimulus untuk menjaga masyarakat dan perekonomian, melalui

Perppu No. 1/2020 dan Perpres No. 54/2020. Namun seiring

perubahan dampak Covid-19 yang semakin meluas, diperlukan upaya

penanganan bersama antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah

Daerah melalui realokasi dan refocusing anggaran belanja APBN dan

APBD TA 2020 untuk penanganan pandemi dan dampak Covid-19.

Untuk itu, Pemda perlu melakukan penyesuaian APBD TA 2020 sesuai

pedoman yang telah ditetapkan dalam Keputusan Bersama Menteri

Dalam Negeri dan Menteri Keuangan Nomor 119/2813/SJ dan

117/KMK.07/2020 tentang Percepatan Penyesuaian APBD Tahun

2020 Dalam Rangka Penanganan Covid-19, serta Pengamanan Daya

Beli Masyarakat dan Perekonomian Nasional (SKB Mendagri dan

Menkeu), dan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 35/PMK.07/2020

tentang Pengelolaan Transfer ke Daerah dan Dana Desa TA 2020

Dalam Rangka Penanganan Pandemi Covid-19 dan/atau Menghadapi

Ancaman yang Membahayakan Perekonomian Nasional (PMK

No.35/2020).

Pemerintah Provinsi Banten sudah melakukan penyesuaian APBD

tersebut yang dituangkan Peraturan Gubernur Nomor 20 Tahun 2020

tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan Gubernur Banten Nomor 45

Tahun 2019 Tentang Penjabaran Anggaran Pendapatan Dan Belanja

Daerah Provinsi Banten Tahun Anggaran 2020 dan sudah

disampaikan kepada Kementerian Keuangan dan Kementerian Dalam

Negeri.

Berdasarkan hasil evaluasi dengan mempertimbangkan potensi

penurunan Pendapatan Asli Daerah, terutama yang berasal dari pajak

dan retrbusi daerah, sebagai akibat dari menurunnya kegiatan

masyarakat dan perekonomian. Selain itu, evaluasi tersebut juga

memperhatikan perkembangan pandemi Covid-19 di masing-masing

daerah yang memerlukan pencegahan/penanganan secara cepat

dengan anggaran yang memadai. sesuai ketentuan SKB dan PMK No.

35/2020, berdasarkan kriteria sebagai berikut:

1. Rasionalisasi belanja barang/jasa dan belanja modal masing-

masing minimal sebesar 50%, serta adanya rasionalisasi belanja

Page 292: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 292 -

pegawai dan belanja lainnya, dengan memperhitungkan perkiraan

penurunan pendapatan daerah;

2. Adanya upaya Pemda untuk melakukan rasionalisasi belanja

daerah, dengan memperhatikan:

a. kemampuan keuangan daerah, dengan memberikan toleransi total

rasionalisasi belanja barang/jasa dan belanja modal sekurang-

kuranganya 35%;

b. penurunan Pendapatan Asli Daerah yang ekstrim sebagai dampak

dari menurunnya aktivitas masyarakat dan perekonomian,

dan/atau

c. perkembangan tingkat pandemi Covid-19 di masing-masing daerah

yang perlu segera mendapatkan penanganan dengan anggaran

yang memadai;

3. Penggunaan hasil rasionalisasi belanja daerah untuk dialokasikan

bagi pencegahan/penanganan Covid-19, jaring pengaman sosial,

dan menggerakkan/memulihkan perekonomian di daerah.

Page 293: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 293 -

Tabel 0-79 Ringkasan Perubahan APBD TA 2020 Menurut Urusan Pemerintahan Daerah dan Organisasi

Urusan Pemerintahan

Daerah

Pendapatan Belanja

Sebelum Perubahan Sesudah Perubahan Bertambah / (Berkurang)

Sebelum Perubahan Sesudah Perubahan

Bertambah / (Berkurang) Tidak

Langsung Langsung

Jumlah

Belanja

Tidak

Langsung Langsung

Jumlah

Belanja

Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp

2 3 4 5 = 4 - 3 7 8 9 = 7 + 8 10 11 12 = 10 + 11 13 = 12 - 9

URUSAN WAJIB PELAYANAN DASAR

78,147,705,000

77,969,240,000

(178,465,000)

1,426,501,367,300

3,727,874,794,000

5,154,376,161,300

1,397,103,543,300 1,676,598,193,661

3,073,701,736,961

(2080674424339.

Pendidikan - - -

1,158,857,367,300

1,197,130,493,000 2,355,987,860,300

1,138,165,759,300 896,478,268,000

2,034,644,027,300 (321,343,833,000)

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan

- - -

1,158,857,367,300

1,197,130,493,000 2,355,987,860,300

1,138,165,759,300

896,478,268,000

2,034,644,027,300 (321,343,833,000)

Kesehatan

77,505,240,000

77,459,240,000

(46,000,000)

118,451,000,000

858,972,217,000 977,423,217,000

114,934,020,000 506,626,983,363

621,561,003,363 (355,862,213,637)

Dinas Kesehatan

77,505,240,000

77,459,240,000

(46,000,000)

118,451,000,000

858,972,217,000 977,423,217,000

114,934,020,000

506,626,983,363

621,561,003,363 (355,862,213,637)

Pekerjaan Umum dan

Penataan Ruang

642,465,000

510,000,000

(132,465,000)

61,300,000,000

807,737,733,000 869,037,733,000

59,272,677,000 88,885,974,000

148,158,651,000 (720,879,082,000)

Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang

642,465,000

510,000,000

(132,465,000)

61,300,000,000

807,737,733,000

869,037,733,000

59,272,677,000 88,885,974,000

148,158,651,000

(720,879,082,000)

Perumahan Rakyat dan

Kawasan Pemukiman - - -

17,560,000,000

794,438,887,000 811,998,887,000

16,962,990,000 140,295,806,000

157,258,796,000 (654,740,091,000)

Dinas Perumahan Rakyat

dan Kawasan

Permukiman

- - -

17,560,000,000

794,438,887,000 811,998,887,000

16,962,990,000 140,295,806,000

157,258,796,000 (654,740,091,000)

Ketentraman dan

Ketertiban Umum serta Perlindungan Masyarakat

- - -

47,633,000,000

41,830,271,000 89,463,271,000

45,882,871,000 27,607,059,298

73,489,930,298 (15,973,340,702)

Satuan Polisi Pamong

Praja - - -

20,160,000,000

18,229,550,000 38,389,550,000

19,429,516,000 12,900,911,000

32,330,427,000 (6,059,123,000)

Page 294: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 294 -

Urusan Pemerintahan

Daerah

Pendapatan Belanja

Sebelum Perubahan Sesudah Perubahan Bertambah /

(Berkurang)

Sebelum Perubahan Sesudah Perubahan

Bertambah / (Berkurang) Tidak Langsung

Langsung Jumlah Belanja

Tidak Langsung

Langsung Jumlah Belanja

Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp

2 3 4 5 = 4 - 3 7 8 9 = 7 + 8 10 11 12 = 10 + 11 13 = 12 - 9

Badan Penanggulangan

Bencana Daerah - - -

14,208,000,000

11,255,821,000 25,463,821,000

13,684,193,000 6,985,880,833

20,670,073,833 (4,793,747,167)

Badan Kesatuan Bangsa

dan Politik - - -

13,265,000,000

12,344,900,000 25,609,900,000

12,769,162,000 7,720,267,465

20,489,429,465 (5,120,470,535)

Sosial - - -

22,700,000,000

27,765,193,000 50,465,193,000

21,885,226,000 16,704,103,000

38,589,329,000 (11,875,864,000)

Dinas Sosial - - -

22,700,000,000

27,765,193,000 50,465,193,000

21,885,226,000 16,704,103,000

38,589,329,000 (11,875,864,000)

URUSAN WAJIB

BUKAN PELAYANAN

DASAR

2,493,050,000

1,203,400,000

(1,289,650,000)

246,831,000,000

329,429,668,500

576,260,668,500

237,855,010,000 174,800,385,815

412,655,395,815

(163605272685.00

Ketenaga Kerjaan

2,086,640,000

1,011,640,000

(1,075,000,000)

51,574,000,000

42,409,654,500 93,983,654,500

49,675,247,000 24,557,914,000

74,233,161,000 (19,750,493,500)

Dinas Ketenaga Kerjaan

dan Transmigrasi

2,086,640,000

1,011,640,000

(1,075,000,000)

51,574,000,000

42,409,654,500 93,983,654,500

49,675,247,000 24,557,914,000

74,233,161,000 (19,750,493,500)

Pemberdayaan

Perempuan dan

Perlindungan Anak

- - -

17,612,000,000

9,531,269,600 27,143,269,600

16,984,630,000

5,929,902,400

22,914,532,400 (4,228,737,200)

Dinas Pemberdayaan

Perempuan, Perlindungan Anak, Kependudukan dan

Keluarga Berencana

- - -

17,612,000,000

9,531,269,600 27,143,269,600

16,984,630,000

5,929,902,400

22,914,532,400 (4,228,737,200)

Pangan - - -

16,479,000,000

14,823,515,000 31,302,515,000

15,865,226,000 9,719,153,000

25,584,379,000 (5,718,136,000)

Dinas Ketahanan Pangan - - -

16,479,000,000

14,823,515,000 31,302,515,000

15,865,226,000 9,719,153,000

25,584,379,000 (5,718,136,000)

Lingkungan Hidup

165,360,000

69,360,000

(96,000,000)

39,900,000,000

21,080,865,000 60,980,865,000

38,460,138,000 13,684,501,500

52,144,639,500 (8,836,225,500)

Page 295: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 295 -

Urusan Pemerintahan

Daerah

Pendapatan Belanja

Sebelum Perubahan Sesudah Perubahan Bertambah /

(Berkurang)

Sebelum Perubahan Sesudah Perubahan

Bertambah / (Berkurang) Tidak Langsung

Langsung Jumlah Belanja

Tidak Langsung

Langsung Jumlah Belanja

Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp

2 3 4 5 = 4 - 3 7 8 9 = 7 + 8 10 11 12 = 10 + 11 13 = 12 - 9

Dinas Lingkungan Hidup

dan Kehutanan

165,360,000

69,360,000

(96,000,000)

39,900,000,000

21,080,865,000 60,980,865,000

38,460,138,000 13,684,501,500

52,144,639,500 (8,836,225,500)

Administrasi

Kependudukan dan Capil - - - -

1,165,299,400 1,165,299,400 - 642,397,600

642,397,600 (522,901,800)

Dinas Pemberdayaan

Perempuan, Perlindungan Anak, Kependudukan dan

Keluarga Berencana

- - - -

1,165,299,400 1,165,299,400 - 642,397,600

642,397,600

(522,901,800)

Pemberdayaan

Masyarakat Desa - - -

13,825,000,000

13,037,865,000 26,862,865,000

13,313,224,000 8,084,173,000

21,397,397,000 (5,465,468,000)

Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa

- - -

13,825,000,000

13,037,865,000 26,862,865,000

13,313,224,000

8,084,173,000

21,397,397,000 (5,465,468,000)

Pengendalian Penduduk

dan Keluarga Berencana - - - -

2,190,000,000 2,190,000,000 - 1,114,108,000

1,114,108,000 (1,075,892,000)

Dinas Pemberdayaan

Perempuan, Perlindungan Anak, Kependudukan dan

Keluarga Berencana

- - - -

2,190,000,000 2,190,000,000 - 1,114,108,000

1,114,108,000

(1,075,892,000)

Perhubungan

241,050,000

122,400,000

(118,650,000)

27,385,000,000

67,367,206,000 94,752,206,000

26,367,437,000 31,635,100,000

58,002,537,000 (36,749,669,000)

Dinas Perhubungan

241,050,000

122,400,000

(118,650,000)

27,385,000,000

67,367,206,000 94,752,206,000

26,367,437,000

31,635,100,000

58,002,537,000 (36,749,669,000)

Komunikasi dan

Informatika - - -

16,617,000,000

34,300,467,000 50,917,467,000

16,013,265,000 21,129,346,915

37,142,611,915 (13,774,855,085)

Dinas Komunikasi Informatika, Statistik dan

Persandian

- - -

16,617,000,000

34,300,467,000 50,917,467,000

16,013,265,000 21,129,346,915

37,142,611,915 (13,774,855,085)

Page 296: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 296 -

Urusan Pemerintahan

Daerah

Pendapatan Belanja

Sebelum Perubahan Sesudah Perubahan Bertambah /

(Berkurang)

Sebelum Perubahan Sesudah Perubahan

Bertambah / (Berkurang) Tidak Langsung

Langsung Jumlah Belanja

Tidak Langsung

Langsung Jumlah Belanja

Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp

2 3 4 5 = 4 - 3 7 8 9 = 7 + 8 10 11 12 = 10 + 11 13 = 12 - 9

Koperasi, Usaha Kecil

dan Menengah - - -

12,315,000,000

25,535,886,000 37,850,886,000

11,858,063,000 8,908,182,000

20,766,245,000 (17,084,641,000)

Dinas Koperasi, Usaha

Kecil dan Menengah - - -

12,315,000,000

25,535,886,000 37,850,886,000

11,858,063,000 8,908,182,000

20,766,245,000 (17,084,641,000)

Penanaman Modal - - -

18,310,000,000

9,773,253,000 28,083,253,000

17,700,364,000 6,423,800,000

24,124,164,000 (3,959,089,000)

Dinas Penanaman Modal

dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu

- - -

18,310,000,000

9,773,253,000 28,083,253,000

17,700,364,000 6,423,800,000

24,124,164,000 (3,959,089,000)

Kepemudaan dan

Olahraga - - -

15,285,000,000

68,859,154,000 84,144,154,000

14,723,067,000 30,448,590,000

45,171,657,000 (38,972,497,000)

Dinas Kepemudaan dan

Olahraga - - -

15,285,000,000

68,859,154,000 84,144,154,000

14,723,067,000 30,448,590,000

45,171,657,000 (38,972,497,000)

Statistik - - - -

943,840,000 943,840,000 - 461,408,000

461,408,000 (482,432,000)

Dinas Komunikasi

Informatika, Statistik dan

Persandian

- - - -

630,000,000 630,000,000 - 290,698,000

290,698,000

(339,302,000)

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

- - - -

313,840,000 313,840,000 - 170,710,000

170,710,000

(143,130,000)

Persandian - - - -

610,580,000 610,580,000 - 256,053,400

256,053,400 (354,526,600)

Dinas Komunikasi Informatika, Statistik dan

Persandian

- - - -

610,580,000 610,580,000 - 256,053,400

256,053,400 (354,526,600)

Kebudayaan - - - -

3,450,000,000 3,450,000,000 - 1,969,296,000

1,969,296,000

(1,480,704,000)

Page 297: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 297 -

Urusan Pemerintahan

Daerah

Pendapatan Belanja

Sebelum Perubahan Sesudah Perubahan Bertambah /

(Berkurang)

Sebelum Perubahan Sesudah Perubahan

Bertambah / (Berkurang) Tidak Langsung

Langsung Jumlah Belanja

Tidak Langsung

Langsung Jumlah Belanja

Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp

2 3 4 5 = 4 - 3 7 8 9 = 7 + 8 10 11 12 = 10 + 11 13 = 12 - 9

Dinas Pendidikan dan

Kebudayaan - - - -

3,450,000,000 3,450,000,000 - 1,969,296,000

1,969,296,000 (1,480,704,000)

Perpustakaan - - -

17,529,000,000

11,779,500,000 29,308,500,000

16,894,349,000 8,331,912,000

25,226,261,000 (4,082,239,000)

Dinas Perpustakaan dan

Kearsipan Daerah - - -

17,529,000,000

11,779,500,000 29,308,500,000

16,894,349,000 8,331,912,000

25,226,261,000 (4,082,239,000)

Kearsipan - - - -

2,571,314,000 2,571,314,000 - 1,504,548,000

1,504,548,000 (1,066,766,000)

Dinas Perpustakaan dan

Kearsipan Daerah - - - -

2,571,314,000 2,571,314,000 - 1,504,548,000

1,504,548,000 (1,066,766,000)

URUSAN PILIHAN

719,430,000

441,900,000

(277,530,000)

143,762,000,000

202,319,638,350 346,081,638,350

138,656,144,000

90,974,565,500

229,630,709,500 (116450928850.00

Kelautan dan Perikanan

371,714,000

212,700,000

(159,014,000)

31,300,000,000

22,153,365,000 53,453,365,000

30,153,843,000 9,259,136,000

39,412,979,000 (14,040,386,000)

Dinas Kelautan dan Perikanan

371,714,000

212,700,000

(159,014,000)

31,300,000,000

22,153,365,000

53,453,365,000

30,153,843,000 9,259,136,000

39,412,979,000

(14,040,386,000)

Pariwisata - - -

15,810,000,000

18,535,971,000 34,345,971,000

15,223,724,000 9,964,608,000

25,188,332,000 (9,157,639,000)

Dinas Pariwisata - - -

15,810,000,000

18,535,971,000 34,345,971,000

15,223,724,000

9,964,608,000

25,188,332,000 (9,157,639,000)

Pertanian

261,200,000

180,000,000

(81,200,000)

51,640,000,000

54,117,011,350 105,757,011,350

49,902,889,000 30,379,051,000

80,281,940,000 (25,475,071,350)

Dinas Pertanian

261,200,000

180,000,000

(81,200,000)

51,640,000,000

54,117,011,350 105,757,011,350

49,902,889,000

30,379,051,000

80,281,940,000 (25,475,071,350)

Kehutanan - - - -

8,775,000,000 8,775,000,000 - 3,894,169,500

3,894,169,500 (4,880,830,500)

Page 298: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 298 -

Urusan Pemerintahan

Daerah

Pendapatan Belanja

Sebelum Perubahan Sesudah Perubahan Bertambah /

(Berkurang)

Sebelum Perubahan Sesudah Perubahan

Bertambah / (Berkurang) Tidak Langsung

Langsung Jumlah Belanja

Tidak Langsung

Langsung Jumlah Belanja

Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp

2 3 4 5 = 4 - 3 7 8 9 = 7 + 8 10 11 12 = 10 + 11 13 = 12 - 9

Dinas Lingkungan Hidup

dan Kehutanan - - - -

8,775,000,000 8,775,000,000 - 3,894,169,500

3,894,169,500 (4,880,830,500)

Energi dan Sumberdaya

Mineral - - -

21,925,000,000

34,605,948,000 56,530,948,000

21,137,305,000 17,582,648,000

38,719,953,000 (17,810,995,000)

Dinas Energi dan Sumber

Daya Mineral - - -

21,925,000,000

34,605,948,000 56,530,948,000

21,137,305,000 17,582,648,000

38,719,953,000 (17,810,995,000)

Perdagangan - - - -

6,596,779,400 6,596,779,400 - 1,843,034,324

1,843,034,324 (4,753,745,076)

Dinas Perindustrian dan

Perdagangan - - - -

6,596,779,400 6,596,779,400 - 1,843,034,324

1,843,034,324 (4,753,745,076)

Perindustrian

86,516,000

49,200,000

(37,316,000)

23,087,000,000

57,535,563,600 80,622,563,600

22,238,383,000

18,051,918,676

40,290,301,676 (40,332,261,924)

Dinas Perindustrian dan

Perdagangan

86,516,000

49,200,000

(37,316,000)

23,087,000,000

57,535,563,600 80,622,563,600

22,238,383,000 18,051,918,676

40,290,301,676 (40,332,261,924)

URUSAN PEMERINTAHAN

FUNGSI PENUNJANG

12,528,003,211,388

10,701,079,080,376 (1826924131012.

6,411,361,358,128

726,311,380,110 7,137,672,738,238

7,426,045,075,233 533,498,309,125

7,959,543,384,358 821,870,646,120

Administrasi

Pemerintahan

113,000,000

50,000,000

(63,000,000)

262,682,350,000

427,918,438,110 690,600,788,110

256,487,557,000 359,593,287,252

616,080,844,252 (74,519,943,858)

Kepala Daerah dan Wakil

Kepala Daerah - - -

12,473,350,000 - 12,473,350,000

12,473,350,000 -

12,473,350,000 -

Sekretariat DPRD - - -

99,000,000,000

293,657,946,000 392,657,946,000

98,248,974,000 261,684,033,000

359,933,007,000 (32,724,939,000)

Sekretariat Daerah - - -

144,810,000,000

128,431,249,110 273,241,249,110

139,573,666,000 94,085,226,224

233,658,892,224 (39,582,356,886)

Badan Penghubung

113,000,000

50,000,000

(63,000,000)

6,399,000,000

5,829,243,000 12,228,243,000

6,191,567,000 3,824,028,028

10,015,595,028 (2,212,647,972)

Page 299: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 299 -

Urusan Pemerintahan

Daerah

Pendapatan Belanja

Sebelum Perubahan Sesudah Perubahan Bertambah /

(Berkurang)

Sebelum Perubahan Sesudah Perubahan

Bertambah / (Berkurang) Tidak Langsung

Langsung Jumlah Belanja

Tidak Langsung

Langsung Jumlah Belanja

Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp

2 3 4 5 = 4 - 3 7 8 9 = 7 + 8 10 11 12 = 10 + 11 13 = 12 - 9

Pengawasan - - -

47,200,000,000

21,962,331,000 69,162,331,000

45,566,441,000 14,732,376,000

60,298,817,000 (8,863,514,000)

Inspektorat Provinsi - - -

47,200,000,000

21,962,331,000 69,162,331,000

45,566,441,000 14,732,376,000

60,298,817,000 (8,863,514,000)

Perencanaan - - -

40,700,000,000

18,524,046,000 59,224,046,000

39,606,536,000 13,245,532,382

52,852,068,382 (6,371,977,618)

Badan Perencanaan

Pembangunan Daerah - - -

40,700,000,000

18,524,046,000 59,224,046,000

39,606,536,000 13,245,532,382

52,852,068,382 (6,371,977,618)

Keuangan

12,511,462,201,388

10,693,142,779,376

(1818319422012.00

5,996,938,008,128

192,010,608,000 6,188,948,616,128

7,022,443,878,233 107,649,453,000

7,130,093,331,233 941,144,715,105

Badan Pendapatan Daerah

8,056,844,495,388

6,322,707,737,376

(1734136758012.00

217,835,000,000

175,704,507,000 393,539,507,000

215,362,155,000

97,290,986,000

312,653,141,000 (80,886,366,000)

SATUAN KERJA

PENGELOLA

KEUANGAN DAERAH

4,454,617,706,000

4,370,435,042,000

(84,182,664,000)

- - - - -

- -

Badan Pengelolaan

Keuangan dan Aset

Daerah

- - -

34,175,000,000

16,306,101,000 50,481,101,000

32,949,668,000

10,358,467,000

43,308,135,000 (7,172,966,000)

SATUAN KERJA PENGELOLA

KEUANGAN DAERAH

- - -

5,744,928,008,128 - 5,744,928,008,128

6,774,132,055,233 -

6,774,132,055,233 1,029,204,047,105

Kepegawaian - - -

35,571,000,000

15,904,978,000 51,475,978,000

34,684,189,000

9,425,700,000

44,109,889,000 (7,366,089,000)

Badan Kepegawaian

Daerah - - -

35,571,000,000

15,904,978,000 51,475,978,000

34,684,189,000 9,425,700,000

44,109,889,000 (7,366,089,000)

Pendidikan dan Pelatihan

16,428,010,000

7,886,301,000

(8,541,709,000)

28,270,000,000

44,574,659,000 72,844,659,000

27,256,474,000

26,481,588,491

53,738,062,491 (19,106,596,509)

Page 300: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 300 -

Urusan Pemerintahan

Daerah

Pendapatan Belanja

Sebelum Perubahan Sesudah Perubahan Bertambah /

(Berkurang)

Sebelum Perubahan Sesudah Perubahan

Bertambah / (Berkurang) Tidak Langsung

Langsung Jumlah Belanja

Tidak Langsung

Langsung Jumlah Belanja

Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp

2 3 4 5 = 4 - 3 7 8 9 = 7 + 8 10 11 12 = 10 + 11 13 = 12 - 9

Badan Pengembangan

Sumber Daya Manusia

Daerah

16,428,010,000

7,886,301,000

(8,541,709,000)

28,270,000,000

44,574,659,000

72,844,659,000

27,256,474,000 26,481,588,491

53,738,062,491

(19,106,596,509)

Penelitian dan Pengembangan

- - - -

5,416,320,000 5,416,320,000 - 2,370,372,000

2,370,372,000

(3,045,948,000)

Badan Perencanaan

Pembangunan Daerah - - - -

5,416,320,000 5,416,320,000 - 2,370,372,000

2,370,372,000 (3,045,948,000)

JUMLAH 12,609,363,396,388 10,780,693,620,376 (1,828,669,776,012) 8,228,455,725,428 4,985,935,480,960 13,214,391,206,388 9,199,659,772,533 2,475,871,454,101 11,675,531,226,634 (1,538,859,979,754)

Page 301: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 301 -

II.3. Permasalahan Pembangunan Daerah

Capaian Indikator Makro Pembangunan Tahun 2017-2019 yang meliputi

Indeks Pembangunan Manusia (IPM), Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE),

Persentase Penduduk Miskin, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT),

Tingkat Inflasi, dan Gini Ratio. Adapun capaian tersebut digambarkan pada

tabel berikut :

Tabel 0-80. Capaian Indikator Makro Pembangunan Tahun 2017 – 2019

URAIAN

INDIKATOR MAKRO

PEMBANGUNAN

2017 2018 2019

Target

RPJMD Realisasi

Target

RPJMD Realisasi

Target

RPJMD Realisasi

I P M (Poin) 71,35 71,42 71,77 71,95 72,20 72,22*

L P E (%) 5,70 5,71 6,00 5,82 6,20 5,53

Persentase

Penduduk Miskin(%) 5,25 5,59 5,13 5,25 5,00 4,94

Persentase

Pengangguran

Terbuka (%)

8,69 9,28 8,45 8,52 8,20 8,11

Tingkat Inflasi (%) 4,00 3,98 3,70 3,42 4,20 3,30

Gini Ratio (%) 0,400 0,390 0,390 0,367 0,390 0,361

Sumber : BPS Provinsi Banten Tahun 2020

Sebagaimana tabel diatas, Indikator makro pembangunan Provinsi Banten

Tahun 2017-2019 untuk Indeks Pembangunan Manusia (IPM) mengalami

peningkatan, sedangkan untuk Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE),

Persentase Penduduk Miskin, Persentase Pengangguran Terbuka (TPT),

Tingkat Inflasi, dan Gini Ratio mengalami fluktuasi.

Sub Bab ini menjelaskan rincian target dan realisasi capaian indikator

kinerja Tahun Anggaran 2019 pada setiap program yang diukur/dievaluasi

capaiannya pada 127 program 227 indikator kinerja, untuk lebih jelasnya

dapat dilihat pada tabel berikut :

Page 302: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 302 -

Tabel 0-81. Capaian Indikator Kinerja Program Provinsi Banten 2019

No Program Indikator Kinerja Program RPJMD

(Outcome)

Indikator Kinerja

Awal RPJMD (baseline)

Target Realisasi Tingkat Capaian

Predikat Kinerja

OPD

2016 2019 2019 2019 2019

1 2 3 4 5 6 7 8

1 Program Tata Kelola Pemerintahan

Nilai IKM (Satuan: Skala (1-4) 2.5 3.00 3.19 106.33 ST Seluruh OPD

2 Program Penataan dan Peningkatan Kapasitas

Kelembagaan

Persentase OPD yang memiliki nilai Laporan Kinerja Pemerintah Daerah

B (Satuan: %)

10 50.00 50.00 100,00 ST Setda (Biro Organisasi)

3 Program Perumusan Kebijakan Pemerintahan

Persentase keselarasan kebijakan di bidangPemerintahan (Satuan: %)

65 75,00 95,75 127,67 ST Setda (Biro Pemerintahan)

4 Program Perumusan Kebijakan Perekonomian

Presentase Keselarasan Kebijakan pada Bidang Ekonomi(Satuan: %)

16.27 18.28 18.28 100.00 ST Setda (Biro Bina Perekonomian)

5 Program Peningkatan Kualitas

Produk dan Pelayanan Hukum

Persentase realisasi target

prolegda(Satuan: %) 0 100.00 100.00 100.00 ST

Setda (Biro

Hukum)

Presentase keselarasan peraturan perundangan daerah dengan

regulasi hukum nasional(Satuan: %)

70 80,00 80 100,00 ST Setda (Biro

Hukum)

Persentase Raperda inisiatif yang memiiliki naskah akademik(Satuan: %)

50 80,00 80 100,00 ST Setda (Biro Hukum)

6 Program Perumusan Kebijakan

Infrastruktur

Persentase keselarasan kebijakan di

bidang infrastruktur (Satuan: %) 70 80,00 80,00 100,00 ST Setda (Biro Bisda)

7 Program Perumusan Kebijakan Kesejahteraan Rakyat

Persentase keselarasan kebijakan di bidang Kesra(Satuan: %)

70 80,00 75,00 93,75 ST Setda (Biro Kesra)

8 Program Dukungan Layanan

Administrasi Pembangunan

Persentase keselarasan kebijakan di bidang Admiistrasi

Pembangunan(Satuan: %)

70 80,00 80,00 100,00 ST Setda (Biro

Adpem)

Page 303: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 303 -

No Program Indikator Kinerja Program RPJMD

(Outcome)

Indikator Kinerja Awal RPJMD

(baseline) Target Realisasi

Tingkat Capaian

Predikat Kinerja

OPD

2016 2019 2019 2019 2019

1 2 3 4 5 6 7 8

Presentase Kinerja Pengadaan Barang/Jasa(Satuan: %)

70 80.00 80,00 100,00 ST Setda (Biro Adpem)

9 Program Fasilitasi dan Pelayanan Pimpinan

Capaian % kinerja pelayanan

Rumah Tangga Pimpinan (Satuan: %)

70 80.00 72.13 90.16 ST Setda (Biro ARTP)

Capaian % kinerja Pelayanan Tata Usaha Pimpinan ( (Satuan: %)

70 80.00 80.00 100.00 ST Setda (Biro ARTP)

Capaian % kinerja Pelayanan

Keprotokolan(Satuan: %) 70 80,00 79.98 99.98 ST Setda (Biro ARTP)

10 Program Pelayanan Umum

Persentase Prasarana dan sarana penunjang kinerja di Lingkungan

Setda dalam kondisi baik(Satuan: %)

70 80,00 80,00 100,00 ST Setda (Biro Umum)

11

Program Peningkatan dan

Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah

Pesrsentase Kepatuhan OPD terhadap Peraturan Perundang-

undangan di Bidang Keuangan(Satuan: %)

75 85,00 85,00 100,00 ST BPKAD

12 Program Penatausahaan dan

Pelaporan Keuangan Daerah

Persentase Kesesuaian laporan dengan Standar Akutansi

Pemerintah(Satuan: %)

70 90,00 90,00 100,00 ST BPKAD

13 Program Penatausahaan Aset Daerah

capaian tertib Administrasi Aset daerah (Satuan: %)

100 100,00 100,00 100,00 ST BPKAD

14 Program Pembinaan dan Pengawasan penyelenggaraan Pemerintahan Daerah

Capaian Nilai Sakip (Satuan: %) 55 75,00 75,00 100,00 ST Inspektorat

Indeks Integritas (Satuan: poin) 72.48 74,48 74,48 100,00 ST Inspektorat

Capaian Leveling Kapabilitas APIP(Satuan: nilai)

2 3,00 3,00 100,00 ST Inspektorat

Page 304: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 304 -

No Program Indikator Kinerja Program RPJMD

(Outcome)

Indikator Kinerja Awal RPJMD

(baseline) Target Realisasi

Tingkat Capaian

Predikat Kinerja

OPD

2016 2019 2019 2019 2019

1 2 3 4 5 6 7 8

Capaian OPINI Laporan Keuangan (Satuan: opini)

100 100,00 100,00 100,00 ST Inspektorat

15

Program Pengembangan, Pendayagunaan, Peningkatan Teknologi Informasi dan

Komunikasi

Persentase ketersediaan perangkat TI (Satuan: %)

12.41 48,38 48,38 100,00 ST Diskominfo

16 Program Peningkatan Akses dan Kualitas Informasi Publik

Persentase Pengelolaan Informasi dan Komunikasi Publik(Satuan: %)

10 40,00 32,02 80,05 T Diskominfo

17 Program Tata Kelola Persandian

Persentase Ketersediaan Sarana dan Prasarana Persandian dan

Keamanan Informasi (Satuan: %)

10 40,00 40,00 100,00 ST Diskominfo

18 Program Penyediaan Data Pembangunan Daerah

Persentase keterpakaiandata dan informasi pembangunan daerah yang terintegrasi (Satuan: %)

30 60,00 60,00 100,00 ST Diskominfo

19

Program Perencanaan,

Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan

Persentase dokumen perencanaan RPJPD RTRW dan RPJMDyang

telah ditetapkan dengan PERDA (Satuan: %)

100 100.00 100,00 100,00 ST Bappeda

Persentase Dokumen Perencanaan : RKPD yang telah ditetapkan dengan

PERKADA (Satuan: %)

100 100,00 100,00 100,00 ST Bappeda

Persentase Penjabaran Konsistensi Program RPJMD kedalam RKPD (Satuan: %)

70 85.00 100,00 121.43 ST Bappeda

Persentase Kesesuaian rencana pembangunan dengan RTRW (Satuan: %)

50 75.00 100,00 150.00 ST Bappeda

20 Program Perencanaan dan Pengendalian Pembangunan Ekonomi

Persentase usulan kegiatan lingkup bidang ekonomi yang diakomodir dalam dokumen perencanaan (Satuan: %)

50 75.00 100,00 150.00 ST Bappeda

Page 305: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 305 -

No Program Indikator Kinerja Program RPJMD

(Outcome)

Indikator Kinerja Awal RPJMD

(baseline) Target Realisasi

Tingkat Capaian

Predikat Kinerja

OPD

2016 2019 2019 2019 2019

1 2 3 4 5 6 7 8

21

Program Perencanaan dan

Pengendalian Pembangunan Sosial dan Pemerintahan Kemasyarakatan

Persentase usulan kegiatan lingkup

bidang Sosial dan Pemerintahan yang diakomodir dalam dokumen perencanaan (Satuan: %)

50 75.00 100,00 150.00 ST Bappeda

22

Program Perencanaan dan Pengendalian Pembangunan Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah

Persentase usulan kegiatan lingkup bidang Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah yang diakomodir dalam dokumen

perencanaan (Satuan: %)

50 75.00 100,00 150.00 ST Bappeda

23 Program Penatausahaan Kepegawaian Daerah

Prosentase pegawai yang

didistribusikan sesuai hasil pemetaan (Satuan: %)

0 90,00 54,17 60,19 R BKD

Prosentase pegawai yang tidak melanggar kode etik dan disiplin pegawai (Satuan: %)

0 90,00 98,44 109,38 ST BKD

Prosentase akurasi data kepegawaian (Satuan: %)

0 90,00 90,00 100,00 ST BKD

24

Program Peningkatan

Kapasitas Sumber Daya Aparatur

Prosentase penempatan pegawai

sesuai dengan kebutuhan dan kompetensinya (Satuan: %)

70 90,00 92,16 102,40 ST BKD

25 Program Pengembangan SDM

Aparatur

Rasio peserta Diklat kepemimpinan dan prajabatan. manajemen dan

pemerintahan yang lulusberkategori baik (Satuan: %)

70 85,00 99,92 117,55 ST BPSDM

Rasio peserta Diklat Teknis Umum. Substantif. dan Fungsional yang lulus berkategori baik(Satuan: %)

70 85,00 97,20 114,35 ST BPSDM

26 Program Penilaian dan Sertifikasi Aparatur

Prosentase kompetensi dan

profesionalisme penyelenggara diklat (Satuan: %)

70 85,00 93,97 110,55 ST BPSDM

Page 306: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 306 -

No Program Indikator Kinerja Program RPJMD

(Outcome)

Indikator Kinerja Awal RPJMD

(baseline) Target Realisasi

Tingkat Capaian

Predikat Kinerja

OPD

2016 2019 2019 2019 2019

1 2 3 4 5 6 7 8

Cakupan Ketersediaan Bahan Penunjang Kediklatan dan Bimtek

Aparatur (Satuan: %)

70 85,00 100,00 117,65 ST BPSDM

27 Program Peningkatan Pendapatan Daerah

Persentase Peningkatan Pajak

Daerah terhadap Pendapatan Daerah (%) (Satuan: %)

55.6 58,94 62,38 105,84 ST BAPENDA

Persentase Peningkatan Retribusi Daerah dan Pendapatan Lain-lain

terhadap Pendapatan Daerah (%) (Satuan: %)

44.4 41,06 41,46 100,98 ST BAPENDA

28 Program Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi

Pendapatan Daerah

Persentase Potensi Tunggakan Pajak Daerah yang dapat di

selesaikan (Satuan: %)

2.36 15,22 21,76 142,98 ST BAPENDA

29 Program Ketentraman dan Ketertiban Umum

cakupan pelayanan ketentraman ketertiban umum daerah provinsi (Satuan: %)

100 100,00 100,00 100,00 ST Satpol-PP

30 Program Penegakan Peraturan Perundang-undangan Daerah

Presentase Penegakan Peraturan Perundang-undangan daerah (Satuan: %)

70 75,00 75,00 100,00 ST Satpol-PP

31 Program Perlindungan

Masyarakat

Cakupan perlindungan masyarakat

(Satuan: %) 100 100,00 100,00 100,00 ST Satpol-PP

32 Program Penanganan Bencana Kebakaran

Cakupan koordinasi penanganan bencana kebakaran (Satuan: %)

100 100,00 100,00 100,00 ST Satpol-PP

33 Program Pembinaan Idiologi dan Wawasan Kebangsaan

Cakupan pembinaan dan

penguatan 4 Konsensus Dasar Kebangsaan (Pancasila. UUD 1945. Bhineka Tunggal Ika. NKRI(Satuan: %)

5 24,00 24,00 100,00 ST Badan Kesbangpol

34 Program Peningkatan Kewaspadaan Nasional

Prosentase penurunan peristiwa gangguan keamanaan dalam daerah (Satuan: %)

0 100,00 100,00 100,00 ST Badan Kesbangpol

Page 307: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 307 -

No Program Indikator Kinerja Program RPJMD

(Outcome)

Indikator Kinerja Awal RPJMD

(baseline) Target Realisasi

Tingkat Capaian

Predikat Kinerja

OPD

2016 2019 2019 2019 2019

1 2 3 4 5 6 7 8

35 Program Peningkatan Ketahanan Sosial dan Ekonomi

Persentase Ormas yang mendapatkan Pembinaan(Satuan:

%)

70 70,00 70,00 100,00 ST Badan Kesbangpol

36 Program Peningkatan Pendidikan Politik Masyarakat

Angka Partisipasi Pilpres (Satuan: %)

68.66 70,00 70,00 100,00 ST Badan Kesbangpol

37 Program Pencegahan dan Kesiapsiagaan Penanggulangan Bencana

Cakupan mitigasidan Pengurangan Resiko Bencana (Satuan: %)

100 100,00 98.00 98.00 ST BPBD

38 Program Kedaruratan dan Logistik Penanggulangan Bencana

Presentase Ketersediaan Peralatan dan Logistik. Prabencana dan Tanggap Darurat Bencana (Satuan: %)

100 100,00 84.98 84.98 T BPBD

39 Program Rehabilitasi dan Rekonstruksi Penanggulangan Bencana

Presentase Pemulihan Kondisi sosial ekonomi. sarana dan prasarana pasca bencana (Satuan:

%)

100 100,00 97,57 97,57 ST BPBD

40 Program Administrasi Kependudukan dan Catatan Sipil

Rasio bayi berakte kelahiran(Satuan: %)

60 67,38 92,04 136,60 ST DP3AKKB

Rasio Pasangan berakte nikah

(Satuan: %) 20 30,81 32,93 106,88 ST DP3AKKB

Rasio kepemilikan KTP-el dan NIK (Satuan: %)

80 86,47 98,82 114,28 ST DP3AKKB

Rasio kepemilikan akta kelahiran per 1000 penduduk(Satuan: %)

77 80,99 92,58 114,31 ST DP3AKKB

Cakupan data dan informasi kependudukan (Satuan: %)

80 100,00 100,00 100,00 ST DP3AKKB

41 Program Peningkatan Kapasitas Lembaga Perwakilan Rakyat Daerah

Capaian % Kinerja Fungsi DPRD (Satuan: %)

0 100,00 94,37 94,37 ST Set DPRD

Page 308: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 308 -

No Program Indikator Kinerja Program RPJMD

(Outcome)

Indikator Kinerja Awal RPJMD

(baseline) Target Realisasi

Tingkat Capaian

Predikat Kinerja

OPD

2016 2019 2019 2019 2019

1 2 3 4 5 6 7 8

Rasio Ketersediaan Prasarana

danSarana Perkantoran danPeningkatan Kualitas Sumber Daya Aparatur (Satuan: %)

0 100,00 97,17 97,17 ST Set DPRD

Capaian % Pelayanan Keprotokolan. kehumasan dan dukungan pelaksanaan kegiatan Reses DPRD (Satuan: %)

0 100,00 98,92 98,92 ST Set DPRD

42 Program Pembangunan Kemitraan

Cakupan koordinasi Badan

Penghubung Terhadap Mitra Strategis (Satuan: %)

0 100,00 97,31 97,31 ST Badan Penghubung

43 Program Penelitian dan Pengembangan

Persentase hasil penelitian yang dimanfaatkan (Satuan: %)

70 60,00 100,00 166,67 ST Bappeda

Persentase inovasi yang

diadopsi(Satuan: %) 70 60,00 100,00 166,67 ST Bappeda

44 Program Pembangunan Jalan dan Jembatan

Persentase Jalan Provinsi Dalam Kondisi Mantap(Satuan: %)

74.45 84,67 98,15 115,92 ST DPUPR

Persentase Jalan Provinsi Yang Memenuhi Standar Teknis (Satuan:

%)

26.6 28,99 37,40 129,01 ST DPUPR

Persentase Jembatan Provinsi Dalam Kondisi Mantap (Satuan: %)

83 89,70 90,70 101,11 ST DPUPR

45 Program Pengembangan Jasa Konstruksi

Presentase badan usaha jasa konstruksi yang memenuhi standar (Satuan: %)

0 20,00 13,87 69,35 S DPUPR

46

Program Penataan Ruang Persentase Rencana Detail Tata

Ruang (RDTR) pada 8 Kawasan Strategis Provinsi (Satuan: %)

0 37,50 20,00 53,33 R DPUPR

47 Program Penyelenggaraan Kawasan Permukiman dan Perumahan

Luas Kawasan Kumuh yang ditata (Satuan: Ha)

375.29 203.20 101.16 49.78 SR DPRKP

Page 309: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 309 -

No Program Indikator Kinerja Program RPJMD

(Outcome)

Indikator Kinerja Awal RPJMD

(baseline) Target Realisasi

Tingkat Capaian

Predikat Kinerja

OPD

2016 2019 2019 2019 2019

1 2 3 4 5 6 7 8

Persentase Rumah Tidak Layak Huni yang ditangani (Satuan: %)

82.86 85,18 93,13 109,33 ST DPRKP

48 Program Keciptakaryaan

Cakupan Rumah Tangga yang

memiliki Akses Air Bersih(Satuan: %)

71.05 76,15 73,68 96,76 ST DPRKP

Persentase Rumah Tangga yang memiliki Akses Sanitasi (Satuan: %)

67.94 75,57 79,71 105,48 ST DPRKP

Cakupan pelayanan pengelolaan

sampah Regional (Satuan: %) 0 20,00 0,00 0,00 SR DPRKP

49 Program Peningkatan Pelayanan Penyelenggaraan Perhubungan

Persentase regulasi dan pedoman standar pelayanan transportasi yang diterapkan (Satuan: %)

0 20,00 62,50 312.5 ST Dishub

50 Program Pengendalian dan

Pengamanan Lalu Lintas

Persentase pengaturan rekayasa lalulintas di ruas jalan provinsi

(Satuan: %)

100 100.00 24.67 24.67 SR Dishub

51 Program Peningkatan Pelayanan Perhubungan

Persentase Pengendalian. penertiban dan pengawasan penyelanggaraan angkutan (Satuan:

%)

0 100,00 37,66 37.66 SR Dishub

52 Program Pembangunan Sumberdaya Air

Cakupanpemulihan dan pencegahan banjir(Satuan: %)

15.51 26,27 26,89 102.36 ST DPUPR

Luas Layanan Jaringan Irigasi

Teknis Provinsi(Satuan: ha) 15,118.50 16721,78 15826,06 94.64 ST DPUPR

Cakupan Pemulihan Pencegahan Abrasi(Satuan: %)

46.21 56,97 55,37 97,19 ST DPUPR

53 Program Penataan Bangunan dan Lingkungan

persentase penyelenggaraan

bangunan dan lingkungan dikawasan strategis Provinsi (Satuan: %)

0 50,00 39,89 79,78 T DPRKP

Page 310: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 310 -

No Program Indikator Kinerja Program RPJMD

(Outcome)

Indikator Kinerja Awal RPJMD

(baseline) Target Realisasi

Tingkat Capaian

Predikat Kinerja

OPD

2016 2019 2019 2019 2019

1 2 3 4 5 6 7 8

persentase pengelolaan gedung strategis Provinsi (Satuan: %)

0 69,00 62,56 90,67 T DPRKP

54 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Perhubungan

Persentase ketersediaan rambu-

rambu lalulintas terhadap kebutuhan (Satuan: %)

10 20,00 50 250 ST Dishub

Persentase Pembangunan dan pemeliharaan dan prasarana perkeretaapian (Satuan: %)

0 20,00 27,89 139,45 ST Dishub

55

Program Peningkatan

Pelayanan Perhubungan Laut dan Udara

Persentase pelabuhan pengumpan

regional operasional (Satuan: %) 0 20.00 50.00 250.00 ST Dishub

56 Program Pendidikan Menengah Angka Partisipasi Kasar (APK) Sekolah Menengah(Satuan: %)

71.13 74.67 84.23 112.80 ST Dindikbud

Angka Partisipasi Murni (APM)

Sekolah Menengah(Satuan: %) 57.21 60.33 62.02 102.80 ST Dindikbud

Angka Putus Sekolah SMA (Satuan: Nilai)

0.25 0.19 0.0024 98.74 ST Dindikbud

Angka Putus Sekolah SMK (Satuan: Nilai)

0.5 0.38 0.0048 98.74 ST Dindikbud

Angka Kelulusan SMA (Satuan: %) 98.83 98,85 100,00 101,16 ST Dindikbud

Angka Kelulusan SMK (Satuan: %) 99.87 99,90 99,92 100,02 ST Dindikbud

Nilai Rata-rata Ujian SMA IPA

(Satuan: %) 50.7 53,22 54,55 102,50 ST Dindikbud

Page 311: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 311 -

No Program Indikator Kinerja Program RPJMD

(Outcome)

Indikator Kinerja Awal RPJMD

(baseline) Target Realisasi

Tingkat Capaian

Predikat Kinerja

OPD

2016 2019 2019 2019 2019

1 2 3 4 5 6 7 8

Nilai Rata-rata Ujian SMK (Satuan: %)

54.7 56,30 44,06 78,26 T Dindikbud

Nilai Rata-rata Ujian SMAIPS (Satuan: %)

47.6 49,76 49,47 99,42 ST Dindikbud

Persentase SMK yang menerapkan link and match (Satuan: %)

10 34,00 70,31 206,81 ST Dindikbud

57 Program Pendidikan Khusus Cakupan Layanan Sekolah Khusus

dan Layanan Khusus(Satuan: %) 15 34,00 27,10 79,70 T Dindikbud

58 Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan

Nilai Uji Kompetensi Guru (UKG) SMK(Satuan: Nilai)

56.23 57,74 56,23 97,38 ST Dindikbud

Nilai Uji Kompetensi Guru (UKG)

SMA (Satuan: Nilai) 64.57 65,14 64,57 99,12 ST Dindikbud

Persentase guru SMA yang bersertifikat (Satuan: %)

95.26 97,16 42,80 44,05 SR Dindikbud

Persentase guru SMK yang bersertifikat (Satuan: %)

48.28 60,97 25,90 42,48 SR Dindikbud

59 Program Peningkatan Mutu Pembelajaran

Presentasi Akses dan Mutu Media Pembelajaran(Satuan: %)

10 30.00 85.00 283.33 ST Dindikbud

60 Program Pelestarian Kebudayaan

Persentase event yang mengangkat nilai budaya masyarakat Banten (Satuan: %)

70 90,00 90,00 100,00 ST Dindikbud

Cakupan organisasi kesenian

(pembinaan sanggar/ kelompok seni dan budaya) (Satuan: %)

70 90,00 90,00 100,00 ST Dindikbud

Page 312: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 312 -

No Program Indikator Kinerja Program RPJMD

(Outcome)

Indikator Kinerja Awal RPJMD

(baseline) Target Realisasi

Tingkat Capaian

Predikat Kinerja

OPD

2016 2019 2019 2019 2019

1 2 3 4 5 6 7 8

Cakupan Apresiasi Seni dan Kreatifitas Karya Budaya (Satuan: %)

70 90,00 90,00 100,00 ST Dindikbud

Cakupan Pelestarian Nilai-Nilai Sejarah dan Warisan Budaya

(Satuan: %)

70 90,00 76,00 84,44 T Dindikbud

61 Program Pengelolaan Kekayaan Budaya

Cakupan Pelayanan Museum (Satuan: %)

0 90,00 87,00 96,67 ST Dindikbud

62 Program Pengelolaan Keragaman Budaya

Cakupan kawasan cagar budaya yang dilestarikan (Satuan: %)

0 90,00 88,00 97,78 ST Dindikbud

Cakupan Pelestarian Benda Cagar Budaya(Satuan: %)

0 90,00 88,00 97,78 ST Dindikbud

63 Program Peningkatan Pemberdayaan Kepemudaan

Cakupan Kelompok/ Organisasi Kepemudaan dan kewirausahaan pemuda Mandiri (Satuan: %)

70 80,00 79,67 99,59 ST Dispora

Persentase Pemuda Wirausahawan

Baru yang difasilitasi (Satuan: %) 0 80,00 79,71 99,64 ST Dispora

64 Program Pengembangan dan Pemberdayaan Olah Raga

Cakupan Ketercukupan Fasilitas Olahraga(Satuan: %)

50 75,00 71,43 95,24 ST Dispora

65 Program Peningkatan Prestasi Olah Raga

Cakupan Keikutsertaan cabang

olahraga pada event wilayah. nasional dan internasional(Satuan: %)

50 80,00 80,00 100,00 ST Dispora

66 Program Pembinaan dan

Pemasyarakatan Olah Raga

Cakupan

pembinaanolahraga(Satuan: %) 60 80,00 79,46 99,33 ST Dispora

Page 313: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 313 -

No Program Indikator Kinerja Program RPJMD

(Outcome)

Indikator Kinerja Awal RPJMD

(baseline) Target Realisasi

Tingkat Capaian

Predikat Kinerja

OPD

2016 2019 2019 2019 2019

1 2 3 4 5 6 7 8

67 Program Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga

Sejahtera

Cakupan Data Terpilah Gender dan Anak(Satuan: %)

50 63.33 57.61 90.97 ST DP3AKKB

Cakupan Perencanaan Responsif Gender(Satuan: %)

50 55,00 76,47 139,04 ST DP3AKKB

Rasio Partisipasi perempuan di lembaga legislatif. swasta dan pemerintah (Satuan: %)

58.72 62,27 72,75 116,83 ST DP3AKKB

Cakupan Kabupaten/Kota yang

memiliki Lembaga Sadar Gender(Satuan: %)

70 75,00 100,00 133,33 ST DP3AKKB

Indek Ketahan Keluarga(Satuan: %) 65.19 67,62 86,64 128,13 ST DP3AKKB

68 Program Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan

Perempuan dan Anak

Cakupan Penyelsaian pengaduan

KDRT(Satuan: %) 75 95.00 83.10 87.47 T DP3AKKB

Cakupan Penyelsaian pengaduan Kekerasan terhadap Anak(Satuan: %)

75 95.00 81.38 85.66 T DP3AKKB

Rasio Perlindungan Khusus Anak (Satuan: %)

75 63.33 59.84 94.49 ST DP3AKKB

69

Program Pengembangan

Budaya Baca dan Pembinaan Perpustakaan

Cakupan pembinaan perpustakaan

Umum dan perpustakaan khusus (Satuan: %)

75 90.00 85.71 95.23 ST DPK

70

Program Pengembangan Koleksi dan Peningkatan

Kualitas Pelayanan Perpustakaan

Cakupan Pelayanan Perpustakaan Sesuai Standar Minimal

Perpustakaan (Satuan: %)

70 80,00 80,00 100,00 ST DPK

71 Program Pengelolaan Sistem Kearsipan

Persentase Digitalisasi Arsip Statis Daerah (Satuan: %)

70 85,00 85,00 100,00 ST DPK

Page 314: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 314 -

No Program Indikator Kinerja Program RPJMD

(Outcome)

Indikator Kinerja Awal RPJMD

(baseline) Target Realisasi

Tingkat Capaian

Predikat Kinerja

OPD

2016 2019 2019 2019 2019

1 2 3 4 5 6 7 8

Persentase Digitalisasi Arsip Dinamis Daerah (Satuan: %)

70 85,00 85,00 100,00 ST DPK

Persentase Pengelolaan Arsip OPD sesuai Standar (Satuan: %)

70 90,00 93,00 103,33 ST DPK

72 Program Upaya Peningkatan Kesehatan Masyarakat

Persentase Persalinan di fasilitas pelayanan kesehatan (Satuan: %)

45 81,00 83,39 102,95 ST Dinkes

Persentase balita gizi buruk yang

dirawat dan ditangani (Satuan: %) 100 100,00 100,00 100,00 ST Dinkes

Persentase Kab/Kota yang telah mendapatkan dukungan program kesehatan masyarakat (Satuan: %)

50 60,00 100,00 166,67 ST Dinkes

73 Program Peningkatan Akses dan Mutu Pelayanan

Kesehatan

Presentase Penduduk yang mendapatkan Jaminan Pelayanan

Kesehatan (Satuan: %)

75 100,00 94,23 94,23 ST Dinkes

Persentase pelayanan kesehatan yang terakreditasi (FKTP. FKRTL. Laboratorium) (Satuan: %)

45 81,00 90,00 111,11 ST Dinkes

Persentase Terbangunnya Rumah Sakit Jiwa dan Pusat Rehabilitasi

Ketergantungan Obat (Satuan: %)

10 35,00 35,00 100,00 ST Dinkes

Perentase Pembangunan Rumah Sakit Banten Selatan (Satuan: %)

0 30,00 30,00 100,00 ST Dinkes

74 Program Pencegahan

Pengendalian Penyakit

Persentase Kab/Kota yang telah mendapatkan dukungan program

pencegahan. pengendalian penyakit dan krisis kesehatan (Satuan: %)

60 85,00 100,00 117,65 ST Dinkes

75

Program Pemberdayaan

Sumberdaya Kesehatan dan Kefarmasian

Jumlah Dokter/Dokter Gigi. Tenaga

Kesehatan yang diRekrut dan ditingkatkan Kompetensinya (Satuan: satuan orang)

0 170 126 74,12 S Dinkes

Page 315: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 315 -

No Program Indikator Kinerja Program RPJMD

(Outcome)

Indikator Kinerja Awal RPJMD

(baseline) Target Realisasi

Tingkat Capaian

Predikat Kinerja

OPD

2016 2019 2019 2019 2019

1 2 3 4 5 6 7 8

Presentase Pemenuhan Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan(Satuan:

%)

65 80,00 80,00 100,00 ST Dinkes

Persentase Pembinaan Sarana Kefarmasian (Satuan: %)

40 60,00 94,51 157,52 ST Dinkes

76 Program Peningkatan Pelayanan Laboratorium Kesehatan Daerah

Persentase Jenis Pemeriksaan Laboratorium kesehatan yang di layani (Satuan: %)

27 37,00 48,94 132,27 ST Dinkes

77 Program Peningkatan

Pelayanan Kesehatan

Capaian SPM Pelayanan Medis

RSUD Banten (Satuan: %) 70 70.00 65.18 93.11 ST Dinkes

Capaian SPM Pelayanan Keperawatan RSUD Banten (Satuan: %)

88 88,00 88,00 100,00 ST Dinkes

Capaian pemenuhan Standar Sarana dan Prasarana Rumah Sakit

Banten (Satuan: %)

70 75,00 75,00 100,00 ST Dinkes

Cakupan kualitas pelayanan sesuai SPM Rumah Sakit Umum Malingping(Satuan: %)

50 70,00 79,92 114,17 ST Dinkes

Bed Occupancy Ratio (BOR) RSUD Malingping (Satuan: %)

30 50,00 58,18 116,36 ST Dinkes

Indeks kepuasan pelanggan (Satuan: %)

50 70,00 74,53 106,47 ST Dinkes

78 Program Kependudukan dan

Keluarga Berencana

Angka kelahiran total (total fertility

rate/TFR) per WUS (15-49 tahun) (Satuan: Jumlah)

2.4 2,29 2,21 96,51 ST DP3AKKB

Page 316: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 316 -

No Program Indikator Kinerja Program RPJMD

(Outcome)

Indikator Kinerja Awal RPJMD

(baseline) Target Realisasi

Tingkat Capaian

Predikat Kinerja

OPD

2016 2019 2019 2019 2019

1 2 3 4 5 6 7 8

Persentase pemakaian kontrasepsi (modern contraceptive prevalence

rate/CPR)(Satuan: %)

59 61,00 69,88 114,56 ST DP3AKKB

Persentase kebutuhan ber-KB yang

tidak terpenuhi (unmet need) (Satuan: %)

10.3 10,18 14,13 138,80 ST DP3AKKB

Tingkat putus pakai kontrasepsi(Satuan: %)

2.6 25,18 35,68 141,70 ST DP3AKKB

79

Program Peningkatan Iklim,

Promosi dan Kerjasama Investasi

Nilai Realisasi Investasi PMDN

(Satuan: triliyun) 12.4 13.8 20.71 150.07 ST DPMPTSP

Nilai Realisasi Investasi PMA (Satuan: triliyun)

39.9 47.00 28.02 59.62 R DPMPTSP

80 Program Pengelolaan Data dan Sistem Informasi Penanaman

Modal

Rasio Pemanfaatan Informasi

Penanaman Modal(Satuan: %) 75 100,00 100,00 100,00 ST DPMPTSP

81 Program Pelayanan Perizinan Penaman Modal

Presentase Realisasi Perizinan sesuai Standar Pelayanan (Satuan: %)

100 100,00 100,00 100,00 ST DPMPTSP

82 Program Pengendalian Penanaman Modal

Cakupan Potensi Investasi yang Terealisasi(Satuan: %)

16.96 17,09 26,14 152,93 ST DPMPTSP

83 Program Peningkatan Daya Saing Industri

Persentase Struktur Industri pada Industri Unggulan Daerah Yang Mendapatkan Fasilitasi Penguatan (Satuan: %)

0 20,00 20,00 100,00 ST Disperindag

Persentase Kerjasama SDM Berkompetensi Industri yang Aktif (Satuan: %)

0 20,00 20,00 100,00 ST Disperindag

Rasio Pertumbuhan industri kreatif (Satuan: %)

0 20,00 25,71 128,55 ST Disperindag

Page 317: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 317 -

No Program Indikator Kinerja Program RPJMD

(Outcome)

Indikator Kinerja Awal RPJMD

(baseline) Target Realisasi

Tingkat Capaian

Predikat Kinerja

OPD

2016 2019 2019 2019 2019

1 2 3 4 5 6 7 8

84 Program Pelayanan Pengembangan Teknologi dan

Standarisasi Industri

Jumlah Produk Industri Kecil Berstandar dan

bersertifikasi(Satuan: jumlah)

1,200 200 421 210,50 ST Disperindag

85 Program Pengembangan Perdagangan Dalam Negeri

Koefisien Variasi Harga Kebutuhan

Pokok Antar Waktu dan Wilayah (Satuan: %)

0 5,00 0,29 194.00 ST Disperindag

Pertumbuhan Omset Pedagang(Satuan: %)

5 12,00 24,30 202,50 ST Disperindag

capaian stabilitas harga barang

pokok(Satuan: %) 6.93 5,00 1,09 178.00 ST Disperindag

Neraca ketersediaan barang pokok(Satuan: %)

100 100,00 100,00 100,00 ST Disperindag

86 Program Pengembangan

Perdagangan Luar Negeri

Surplus Neraca Perdagangan

(Satuan: Juta USD) 2,828.83 3,118.79 3,356.47 107.62 ST Disperindag

87 Program Perlindungan dan Pengawasan Industri

Indeks Tendensi Konsumen(Satuan: Nilai)

104.65 112.00 109.11 97.42 ST Disperindag

88 Program Pelayanan Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang

Persentase Pelayanan Sertifikasi dan standarisasi (Satuan: %)

75 85,00 85,00 100,00 ST Disperindag

89 Program Peningkatan Produksi Perikanan Tangkap

Persentase Produksi Perikanan(Satuan: %)

7.49 8,08 8,08 100,00 ST DKP

90 Program Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan

Luas Laut Yang Terawasi(Satuan: %)

50 65,00 65,00 100,00 ST DKP

91 Program Peningkatan Daya

Saing Perikanan

Persentase Usaha Perikanan yang

bersertifikat SNI(Satuan: %) 50 100,00 100,00 100,00 ST DKP

Page 318: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 318 -

No Program Indikator Kinerja Program RPJMD

(Outcome)

Indikator Kinerja Awal RPJMD

(baseline) Target Realisasi

Tingkat Capaian

Predikat Kinerja

OPD

2016 2019 2019 2019 2019

1 2 3 4 5 6 7 8

92 Program Pengelolaan Sumber Daya Laut, Pesisir dan Pulau-

Pulau Kecil

Nilai Tukar Nelayan (NTN)(Satuan: nilai)

115 117 125 106,84 ST DKP

93 Program Peningkatan Ketahanan Pangan

Ketersediaan pangan(Satuan: %) 93.9 96,30 89,83 93,28 ST Dinas Ketapang

94 Program Peningkatan Keterjangkauan Pangan

Keterjangkauan/ akses pangan (Satuan: %)

80.09 85,50 82,19 96,13 ST Dinas Ketapang

95 Program Perlindungan

Konsumen Pangan Pemanfaatan Pangan(Satuan: %) 73.21 90,00 77,84 86,49 T Dinas Ketapang

96 Program Pengembangan Industri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif

Jumlah Pusat Sentra Ekonomi Kreatif (Satuan: Lokasi)

2 1 1 100,00 ST Dispar

97 Program Pemasaran Produk

Pariwisata

Jumlah Kunjungan

Wisatawan(Satuan: Orang) 14,705,763 15,601,344 14,327,432 91,83 ST Dispar

Rata-Rata Lama Kunjungan(Satuan: Hari)

1.33 1,39 1,31 94,24 ST Dispar

Rata-Rata Pengeluaran Wisatawan(Satuan: Rp)

3,634,490 3,852,216 3,418,582 88,74 T Dispar

98

Program Pengembangan Sumberdaya Manusia

Pariwisata dan Ekonomi Kreatif

Jumlah tenaga kerja yang terlatih di sektor kepariwisataan dan ekonomi

kreatif (Satuan: Orang)

200 300 400 133,33 ST Dispar

99 Program Pengembangan Destinasi Pariwisata

Presentasi Pengembangan Destinasi Wisata (Satuan: %)

20 20,00 20,00 100,00 ST Dispar

100

Program Pengembangan

Kelembagaan dan Pengawasan Koperasi

Capaian Koperasi Aktif (Satuan: %) 0 6,00 6,00 100,00 ST Dinas K-UKM

Page 319: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 319 -

No Program Indikator Kinerja Program RPJMD

(Outcome)

Indikator Kinerja Awal RPJMD

(baseline) Target Realisasi

Tingkat Capaian

Predikat Kinerja

OPD

2016 2019 2019 2019 2019

1 2 3 4 5 6 7 8

101 Program Peningkatan Kualitas Usaha dan pemberdayaan

Koperasi

Persentase Koperasi yang Bankable (Satuan: %)

0 6,00 6,00 100,00 ST Dinas K-UKM

102 Program Pelatihan SDM Koperasi dan UMKM

Persentase realisasi implementasi hasil pelatihan terhadap total peserta pelatihan Koperasi (Satuan:

%)

0 6,00 6,00 100,00 ST Dinas K-UKM

Persentase realisasi implementasi hasil pelatihan terhadap total peserta pelatihan Usaha Kecil

(Satuan: %)

0 1,00 1,00 100,00 ST Dinas K-UKM

103 Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi Usaha Kecil

Persentase Usaha Kecil yang bermitra secara aktif dengan Dunia Usaha lain (Satuan: %)

0 1,00 1,00 100,00 ST Dinas K-UKM

104 Program Rehabilitasi Sosial Cakupan PMKS yang Mendapatkan

Rehabilitasi Sosial(Satuan: Orang) 1,429 608 693 113,98 ST Dinsos

105 Program Pemberdayaan Sosial Cakupan PSKS yang meningkat Partisipasinya sosial(Satuan: Orang)

1,624 1,520 1,671 109,93 ST Dinsos

106 Program Perlindungan dan

Jaminan Sosial

Persentase Updating Data

PMKS(Satuan: %) 100 100,00 100,00 100,00 ST Dinsos

Cakupan Korban Bencana Alam dan Sosial yang mendapat perlindungan (Satuan: orang)

2,120 1,300 2,352 180,92 ST Dinsos

Cakupan Keluarga miskin yang mendapatkan jaminan sosial(Satuan: kk)

48,150 25,000 49,511 198,04 ST Dinsos

107 Program Penanganan Fakir Miskin

Cakupan PMKS Fakir Miskin

Penerima Fasilitas Pemberdayaan Sosial(Satuan: kk)

1,850.00 949 949 100,00 ST Dinsos

108 Program Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial Dalam Panti

Cakupan PMKS yang mendapatkan Bimbingan Sosial Keterampilan pada Balai Pemulihan dan

390 110 130 118,18 ST Dinsos

Page 320: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 320 -

No Program Indikator Kinerja Program RPJMD

(Outcome)

Indikator Kinerja Awal RPJMD

(baseline) Target Realisasi

Tingkat Capaian

Predikat Kinerja

OPD

2016 2019 2019 2019 2019

1 2 3 4 5 6 7 8

Pengembangan Sosial (Satuan: Orang)

109

Program Pelayanan dan

Perlindungan Sosial Dalam Panti

Cakupan PMKS yang dilayani dan

dilindungi pada Balai Perlindungan Sosial(Satuan: Orang)

280 230 255 110.87 ST Dinsos

110 Program Pengembangan dan Pengelolaan Infrastruktur Energi dan Ketenagalistrikan

Cakupan Pelayanan Listrik Perdesaan (Satuan: Rumah Tangga)

10,000 10,000 7,965 79,65 S Dinas ESDM

111 Program Pengembangan

Pemanfaatan Ketenagalistrikan

Pelaku usaha ketenagalistrikan yang memenuhi standar (Satuan:

%)

9.92 22,83 39,83 174,48 ST Dinas ESDM

112

Program Pengembangan, Pengelolaan dan Pemanfaatan Geologi, Air Tanah, Mineral

dan Batubara

Prosentase pelaksanaan pengawasan dan Rekomendasi perijinan (Satuan: %)

60 70,00 70,82 101,17 ST Dinas ESDM

Presentase Badan Usaha Pertambangan yang memenuhi Standar (Satuan: %)

37.67 44,52 44,52 100,00 ST Dinas ESDM

113 Program Peningkatan Pemberdayaan Masyarakat

Desa

Cakupan Desa Tertinggal menjadi

Berkembang (Satuan: Desa) 158 2,00 2,00 100,00 ST Dinas PMD

Cakupan Desa Berkembang menjadi Mandiri (Satuan: Desa)

1,022 2,00 2,00 100,00 ST Dinas PMD

114 Program Peningkatan PemberdayaanLembaga

Kemasyarakatan

Cakupan Lembaga Kemasyarakatan Desa dalam Kategori Baik (Satuan:

Jumlah)

1,022 41,00 41,00 100,00 ST Dinas PMD

115

Program Peningkatan

Partisipasi Masyarakat Dalam Membangun Desa

Cakupan Kerjasama Desa yang

menigkatkan Jumlah Desa Mandiri (Satuan: Jumlah)

58 2,00 2,00 100,00 ST Dinas PMD

116 Program Pelatihan dan Peningkatan Produktivitas Tenaga Kerja

Capaian Produktivitas Tenaga Kerja (Satuan: %)

4.31 4,40 4,78 108,64 ST Disnakertrans

Page 321: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 321 -

No Program Indikator Kinerja Program RPJMD

(Outcome)

Indikator Kinerja Awal RPJMD

(baseline) Target Realisasi

Tingkat Capaian

Predikat Kinerja

OPD

2016 2019 2019 2019 2019

1 2 3 4 5 6 7 8

117

Program Peningkatan

Hubungan Industri dan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan

Capaian Hubungan Industrial (Satuan: %)

2.93 4,40 3,93 89,38 T Disnakertrans

Capaian Pengupahan dan

Kesejahteraan Tenaga Kerja (Satuan: %)

10 10,00 10,00 100,00 ST Disnakertrans

Capaian Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Satuan: %)

9.49 9,53 10,00 104,93 ST Disnakertrans

118 Program Pengawasan Ketenagakerjaan

Capaian Perlindungan Kondisi Lingkungan Kerja (Satuan: %)

2.92 3,04 1,18 38,82 SR Disnakertrans

119 Program Penempatan Tenaga Kerja dan Transmigrasi

Capaian Kesempatan Kerja (Satuan: %)

14.95 15,55 13,59 87,40 T Disnakertrans

120 Program Pelayanan Pelatihan Tenaga Kerja Industri

Capaian Pelatihan dan kompetensi kerja (Satuan: %)

1.25 1,26 3,06 242,86 ST Disnakertrans

121

Program Pengendalian

Pencemaran Lingkungan Hidup

Indeks Kualitas Air (Satuan: Nilai) 51 52,00 52,07 100,13 ST DLHK

Indeks Kualitas Udara(Satuan: Nilai)

58.8 59,20 73,35 123,90 ST DLHK

Peningkatan Peran serta masyarakat dalam perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup (Satuan: Kelompok/Lembaga)

203 60 62 103,33 ST DLHK

121 Program Pengelolaan dan Konservasi Hutan

Luas Lahan kritis yang terehabilitasi (Satuan: Hektar)

69,466 5,000 7,297 145,94 ST DLHK

Page 322: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 322 -

No Program Indikator Kinerja Program RPJMD

(Outcome)

Indikator Kinerja Awal RPJMD

(baseline) Target Realisasi

Tingkat Capaian

Predikat Kinerja

OPD

2016 2019 2019 2019 2019

1 2 3 4 5 6 7 8

Persentase Peningkatan fungsi hutan bagi masyarakat (Satuan: %)

38 10,00 11,58 115,80 ST DLHK

122

Program Peningkatan Produksi

dan Produktivitas Tanaman Pangan

Capaian Produksitivitas Tanaman Padi (Satuan: Ton/Ha)

55.68 59,07 48,43 81,99 ST Distan

Capaian Produksi Tanaman Padi (Satuan: Ton)

2,396,688 2,420,714 2,183,582 90,20 T Distan

Capaian Produksi Tanaman Jagung (Satuan: Ton)

20,551 22,657 111,274 491,12 ST Distan

Capaian Produksi Tanaman Kedelai (Satuan: Ton)

6,801 7,498 1,427 19,03 ST Distan

123 Program Peningkatan Produksi dan Produktivitas Hortikultura

Capaian Produksi Tanaman Cabai (Satuan: Ton)

7,498 8,970 11,444 127,58 ST Distan

Capaian Produksi Tanaman

BawangMerah (Satuan: Ton) 700 771,75 1,497 193,97 ST Distan

124 Program Peningkatan Produksi dan Produktivitas Perkebunan

Peningkatan Produktivitas Komoditas Unggulan Perkebunan

Kakao (Satuan: Kg/Ha)

3,184 3,510 3,047 86,80 T Distan

Capaian Produksi Tanaman Aren (Satuan: Ton)

1,694 1,762 3,063 173,84 ST Distan

Capaian Produksi Tanaman Kelapa (Satuan: Ton)

43,116 44,858 42,743 95,29 ST Distan

125 Program Peningkatan Produksi

dan Produktivitas Peternakan

Peningkatan Produksi Daging

(Satuan: Ton) 33.52 34,18 21,14 61,85 ST Distan

Page 323: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 323 -

No Program Indikator Kinerja Program RPJMD

(Outcome)

Indikator Kinerja Awal RPJMD

(baseline) Target Realisasi

Tingkat Capaian

Predikat Kinerja

OPD

2016 2019 2019 2019 2019

1 2 3 4 5 6 7 8

126 Program Peningkatan Prasarana Sarana dan

Penyuluhan Pertanian

PersentaseSarana Produksi Pertanian (Satuan: %)

80 87,00 87,00 100,00 ST Distan

127

Program Penanganan Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat

Veteriner

Persentase Pengendalian Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner (Satuan: %)

100 100,00 100,00 100,00 ST Distan

Rata-rata Capaian 122.14 ST

Ket : ST= Sangat Tinggi ≥91-100, T=Tinggi 76-≥90, S=Sedang 66-≥75, R=Rendah 51-≥65, SR=Sangat Rendah ≤50

Page 324: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 324 -

Dari capaian indikator diatas dapat menggambarkan pelaksanaan

program pembangunan selama tahun 2019 yang dilaksanakan oleh

aparatur pemerintah Provinsi Banten dalam rangka menjalankan tugas dan

fungsi serta memberikan pelayanan sesuai kewenangan masing-masing.

Keberhasilan pencapaian target dari kegiatan dan program akan

mendorong tercapainya target sasaran perangkat daerah dan akan

memberikan dampak pada pencapaian target sasaran pembangunan

Provinsi Banten.

Dari capaian seluruh program, Pemerintah Provinsi Banten sudah sangat

baik, yang termasuk kategori Sangat Tinggi mencapai 104 program

(81.89%), Tinggi 11 program (8.66%), Sedang 3 program (2.36%), Rendah 4

program (3.16%) dan Sangat Rendah 5 program (3.94%).

Program dengan kategori Sangat Rendah dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Program Penyelenggaraan Kawasan Permukiman dan Perumahan

untuk penanganan luas kawasan kumuh yang ditata tidak tercapai,

dikarenakan adanya pergeseran target prioritas penanganan;

2. Program Pengendalian dan Pengamanan Lalu Lintas disebabkan

masih difokuskan di perkotaan serang karena sebagai ibukota

Provinsi yang ruang lingkupnya terbatas, juga terkendala koordinasi

dan kewenangan jalan-jalan terhubung.

3. Program Peningkatan Pelayanan Perhubungan tidak tercapai

dikarenakan:

a. SDM secara kuantitatif cukup namun secara kualitatif

(kompetensi) masih sangat terbatas terutama untuk PPNS;

b. Terbenturnya dengan agenda kepolisian daerah dalam melakukan

penangan terkait UU Lalu Lintas;

4. Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan tidak

tercapai dikarenakan untuk peningkatan kompetensi guru

pergeseran target penangan;

5. Program Pengawasan Ketenagakerjaan tidak tercapai dikarenakan:

a. Rasio Kebutuhan Jumlah Pengawas tidak sesuai dengan

banyaknya jumlah perusahaan di Provinsi Banten.

b. Belum banyaknya perusahaan yang menerapkan Program SMK3.

c. Kekurangan SDM Pengawas Ketenagakerjaan, pada saat ini

kebutuhan sebanyak 200 pengawas, sementara yang tersedia

baru ada 72 pengawas.

Page 325: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 325 -

Program dengan kategori Rendah diantaranya program sebagai berikut:

1. Program Penatausahaan Kepegawaian Daerah tidak tercapai karena:

a. Alokasi kebutuhan pegawai yang menggunakan pola rekuitmen tidak

mendapatkan sesuai jumlah yang diusulkan. Provinsi Banten

berdasarkan ANJAB ABK/ Bezzeting pegawai masih mengalami

kekurangan sebanyak 21.368 pegawai. Persentase pegawai yang

didistribusikan sesuai hasil pemetaan, dalam perjanjian kinerja

tahun 2019 ditetapkan target sebesar 90% dan sampai dengan akhir

tahun anggaran 2019 mencapai realisasi sebesar 54,17% sehingga

nilai capaian indikator kinerja program adalah 60,19% dalam kata

lain tidak mencapai target yang telah ditetapkan hal ini disebabkan

oleh beberapa hal yaitu; Pada tahun 2019 Pemerintah Provinsi

Banten telah mengusulkan formasi sebanyak 480 pegawai yang

didasarkan kepada urgensi kebutuhan masing-masing Organisasi

Perangkat Daerah, akan tetapi jumlah yang ditetapkan oleh

Pemerintah Pusat hanya sebanyak 253 pegawai.

b. Pemenuhan kebutuhan pegawai melalui perpindahan/mutasi dari

Luar Pemerintah Provinsi Banten ke Pemerintah Provinsi Banten

sampai dengan saat ini masih dalam proses.

2. Program Penataan Ruang tidak tercapai, berdasarkan persentase

Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) pada 8 (delapan) Kawasan Strategis

Provinsi untuk tahun 2019 ditetapkan sebesar 37,5 % atau untuk

penyusunan 3 (tiga) perda yaitu :

a. Penyusunan Perda RTR Kawasan Strategis Provinsi Kawasan Pusat

Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B)

b. Penyusunan Perda RTR Kawasan Strategis Provinsi Kawasan Banten

Lama

c. Penyusunan Perda RTR Kawasan Strategis Provinsi Serang Cilegon

namun pada akhir tahun 2019, penyusunan ketiga Perda ini belum

dapat dilaksanakan terealisasi dikarenakan :

- Untuk Penyusunan Perda RTR Kawasan Strategis Provinsi

Kawasan Banten Lama dan Penyusunan Perda RTR Kawasan

Strategis Provinsi Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten

(KP3B) secara materi teknis, Draft Ranperda, KLHS sudah

disusun dan sudah mendapat rekomendasi Badan Informasi

Geospasial (BIG), dan pada tahun 2019 sudah masuk dalam

agenda prolegda prioritas dari DPRD Provinsi Banten, namun

Page 326: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 326 -

terhambat dengan pelaksananaan Pemilihan Legislatif (pemilihan

Anggota dewan) yang berbarengan dengan Pilpres, sehingga di

undur menjadi agenda prioritas DPRD tahun 2019, serta belum

mendapatkannya Rekomendasi KLHS dari Kementerian

Lingkungan Hiduk dan Kehutanan dan belum mendapatkan

Persetujuan Subtansi dari Kementerian Agraria dan Tata

Ruang/BPN RI.

- Sedangkan untuk Penyusunan Perda RTR Kawasan Strategis

Provinsi Serang Cilegon secara Materi Teknis, Draft Ranperda,

KLHS sudah di susun, namun untuk peta dasar, tematik dan

rencana belum mendapat Rekomendasi BIG dan KLHS belum

mendapat rekomendasi/Valiadasi dari Kementerian Lingkungan

Hidup dan Kehutanan.

- Sehingga Persentase Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) pada 8

Kawasan Strategis Provinsi sebesar 20 % terhadap target realisasi

indikasi kinerja program 37,5% untuk 3 (tiga) Perda sehingga

capaian prosentase realisasi terhadap target Indikator Kinerja

sebesar 53,3 %. Capaian kinerja program ini dihitung dari

beberapa indikator atau variabel yang mempengaruhi proses

dalam penyusunan Perda RTR Kawasan Strategis Provinsi (KSP),

antara lain:

a) Dokumen Materi Teknis (Buku Rencana, Naskah Akademis, Draft

Rancangan Perda, Album Peta dan Dokumen KLHS);

b) Rekomendasi/Validasi Dokumen KLHS dari Kementerian

Lingkungan Hidup dan Kehutanan;

c) Rekomendasi Badan Informasi Geospasial (BIG);

d) Rekomendasi Gubernur;

e) Persetujuan DPRD Provinsi Banten;

f) Rekomendasi Persetujuan Substansi dari Kementerian Agraria dan

Tata Ruang/BPN;

g) Evaluasi Kementerian Dalam Negeri.

3. Program Peningkatan Iklim, Promosi dan Kerjasama Investasi tidak

tercapai dikarenakan belum maksimalnya penyelesaian masalah pada

proyek besar :

Page 327: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 327 -

a. PT Multimas Nabati Asahan (Perijinan Rencana Pembangunan

Terminal Umum, Belum adanya regulasi ijin Usaha Kawasan

Industri, Infrastruktur akses jalan di Bojonegara)

b. PT Lotte Chemical (tumpang tindih kepemilikan lahan).

Program dengan kategori Sedang diantaranya program sebagai berikut:

1. Program Pengembangan Jasa Konstruksi tidak tercapai disebabkan

kendala yang dihadapi sebagai berikut :

- Adanya perubahan UU Nomor 8 Tahun 1999 ke UU Nomor 2 Tahun

2017.

- Kurangnya animo masyarakat terhadap sertifikasi tenaga ahli

- Belum adanya penyesuaian perda no.4 tahun 2011 Tentang Jasa

Konstruksi.

2. Program Pemberdayaan Sumberdaya Kesehatan dan Kefarmasian tidak

tercapai

dikarenakan Rekruitmen tenaga kesehatan ditargetkan sebanyak 170

orang sedangkan yang terealisasi sebanyak 126 orang, hal tersebut

dikarenakan adanya tenaga kesehatan yang mengundurkan diri saat proses

seleksi dam mengundurkan diri karena telah diterima sebagai CPNS.

3. Program Pengembangan dan Pengelolaan Infrastruktur Energi dan

Ketenagalistrikan tidak tercapai disebabkan penerima BANSOS tersebut

sudah tidak memenuhi persyaratan akibat kendala teknis dan berkaitan

dengan data dari TNP2K tentang rumah tangga miskin yang layak

mendapat bantuan sosial listrik perdesaan, by name by adress (harus

sesuai dengan ID calon konsumen), serta data dari PT. PLN (Persero)

tentang sudah tidaknya mereka memiliki ID. Pelanggan PLN, serta data

tersebut bersifat dinamis artinya sukar diprediksi apa dan bagaimana

serta kapan data tersebut berubah.

II.3.1 URUSAN WAJIB PELAYANAN DASAR

a. Bidang Pendidikan

Dimensi pengetahuan pada IPM dibentuk oleh dua indikator, yaitu

Harapan Lama Sekolah dan Rata-rata Lama Sekolah. Ada keterkaitan

antara kedua indikator ini, yakni peningkatan angka Harapan Lama

Sekolah dalam jangka panjang akan menaikkan angka Rata-rata

Lama Sekolah.

Selama periode 2010 hingga 2019, Harapan Lama Sekolah telah

meningkat sebanyak 1,86 tahun. Meningkatnya Harapan Lama

Page 328: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 328 -

Sekolah ini menjadi sinyal bahwa memang ada perbaikan pada

sistem pendidikan di Banten. Kondisi yang demikian sekaligus juga

menjadi penanda dari semakin banyaknya penduduk yang dapat

bersekolah. Sayangnya, selama setahun terakhir ini peningkatan

jumlah penduduk yang bersekolah, relatif lebih sedikit dibandingkan

tahun sebelumnya.

Gambar 0-13. Perkembangan Komponen Harapan Lama Sekolah (HLS) Banten Tahun 2010-2019

Sumber : BPS Provinsi Banten 2020

Adapun Harapan Lama Sekolah pada tahun 2019 telah mencapai 12,88

tahun. Artinya, bahwa anak-anak yang telah berusia 7 tahun pada tahun

2019, memiliki peluang untuk bersekolah hingga Semester II di perguruan

tinggi, atau setidaknya menamatkan pendidikan hingga lulus SLTA.

Page 329: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 329 -

Gambar 0-14. Perkembangan Komponen Rata-rata Lama Sekolah (RLS) BantenTahun 2010-2019

Sumber : BPS Provinsi Banten 2020

Sementara itu Rata-rata Lama Sekolah di Banten pada tahun 2019 telah

mencapai 8,74 tahun. Artinya, secara rata-rata penduduk yang berusia 25

tahun ke atas pada tahun 2019 telah mengenyam pendidikan hingga kelas

IX (SMP kelas III). Selain itu, angka pertumbuhan Rata-rata Lama Sekolah

yang selalu positif, menjadi penanda bahwa kualitas pendidikan penduduk

Banten terus mengalami peningkatan. Malah, dalam periode setahun ini

peningkatan kualitas pendidikannya lebih cepat dibandingkan tahun

sebelumnya.

Pada tahun 2019, penduduk Banten usia 7-24 tahun yang masih sekolah

sebanyak 68,51 persen. Untuk kelompok umur 7-12 tahun yang masih

sekolah sebanyak 99,44 persen, kemudian kelompok umur 13-15 tahun

sebanyak 95,79 persen, kelompok umur 16-18 tahun sebanyak 68,72

persen, dan kelompok umur 19-24 tahun sebanyak 21,43 persen.

Pada tahun 2019, di Provinsi Banten terdapat Sekolah Lanjutan Tingkat

Atas (SLTA), di Provinsi Banten terdapat 571 unit Sekolah Menengah Atas

(SMA) dengan 10.075 guru dan 196.585 murid, serta 731 unit Sekolah

Menengah Kejuruan (SMK) dengan 12.424 guru dan 265.367 murid.

Disamping sekolah umum tersebut, di Provinsi Banten juga terdapat 419

unit Madrasah Aliyah (MA) serta 4.574 pondok pesantren.

b. Bidang Kesehatan

Page 330: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 330 -

Pencapaian pembangunan manusia diukur dengan memperhatikan tiga

aspek esensial, yaitu umur panjang dan hidup sehat, pengetahuan, dan

standar hidup layak. Oleh karena itu, peningkatan capaian IPM tidak

terlepas dari peningkatan setiap komponen pembentuknya. Seiring dengan

meningkatnya angka IPM, umur panjang dan hidup sehat juga

menunjukkan kenaikan dari tahun ke tahun.

Umur Harapan Hidup (UHH) saat lahir merepresentasikan dimensi umur

panjang dan hidup sehat. Sepanjang periode 2010 hingga 2019, Banten

telah berhasil meningkatkan Umur Harapan Hidup saat lahir selama 1,34

tahun. Selain itu, pertumbuhan UHH nya dalam setahun terakhir ini

mengalami peningkatan. Bahkan, angka pertumbuhannya ini secara

keseluruhan dalam rentang periode 2010-2019 cenderung meningkat.

Adapun Umur Harapan Hidup Banten pada tahun 2019 ini, mencapai

69,84 tahun. Dengan demikian, setiap penduduk Banten yang lahir pada

tahun 2019 dapat berharap untuk hidup sampai usia 69 tahun 10 bulan.

Gambar 0-15. Perkembangan Komponen Umur Harapan Hidup saat lahir (UHH) Banten Tahun 2010-2019

Status kesehatan penduduk dipengaruhi oleh banyak hal dan diantaranya

adalah faktor layanan kesehatan. Efektifitas faktor layanan kesehatan

secara makro ditentukan, antara lain:

1) Aksesibilitas sarana kesehatan, seperti: rumah sakit, puskemas, dan

balai pengobatan;

Page 331: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 331 -

2) Aksesibilitas tenaga pemberi layanan, seperti: dokter, perawat, bidan,

dan apoteker;

3) Luas wilayah layanan serta jumlah yang harus dilayani. Semakin

luas wilayah layanan, maka semakin berat upaya yang harus

dilakukan untuk menjangkau masyarakat dan dijangkau

masyarakat. Semakin banyak jumlah penduduk, maka semakin

besar beban tugas yang harus dilakukan.

Selain beberapa faktor layanan kesehatan yang memadai, tentunya

akses pembiayaan kesehatan khususnya pada masyarakat miskin juga

harus ditingkatkan. Berdasarkan sumber banten dalam angka tahun 2020,

realisasi Penerima Bantuan Iuran (PBI) bagi masyarakat miskin Provinsi

Banten hanya mancapai 25,40%. Walaupun demikian jika dilihat

perkembangannya, penerima bantuan iuran 2019 ada peningkatan jumlah

yang signifikan dibandingkan dengan realisasi PBI tahun 2018 yang hanya

mencapai 13,43%.

Penyakit Demam Berdarah Dengue masih merupakan permasalahan di

Provinsi Banten dimana pada tahun 2018 Incidence Rate (IR) penyakit

DBD sebesar 11,5 per 100.000 penduduk dengan Case Fatality Rate (CFR)

sebesar 0,9 persen. Disamping penyakit menular yang masih merupakan

masalah kesehatan, penyakit degenerative seperti jantung koroner,

diabetes melitus, gagal ginjal setiap tahun mengalami peningkatan.

Perilaku hidup yang tidak sehat seperti kurang olah raga, konsumsi

makanan yang kurang serat, merokok, dan juga lingkungan yang sudah

mengalami polusi merupakan penyebab meningkatnya penyakit

degeneratif/penyakit tidak menular. (Sumber : Dinas Kesehatan 2019)

Angka Kematian Bayi (AKB) per 1.000 Kelahiran Hidup

Angka Kematian Bayi (AKB) merupakan jumlah kematian bayi (0-11

bulan) per 1.000 kelahiran hidup dalam kurun waktu satu tahun. AKB

menggambarkan tingkat permasalahan kesehatan masyarakat yang

berkaitan dengan faktor penyebab kematian bayi, tingkat pelayanan

antenatal, status gizi ibu hamil, tingkat keberhasilan program KIA dan KB,

serta kondisi lingkungan dan sosial ekonomi. Apabila AKB di suatu wilayah

tinggi, berarti status kesehatan di wilayah tersebut rendah. Jika melihat

perkembangan jumlah kasus kematian bayi di Provinsi Banten adalah pada

tahun 2018 terjadi kematian bayi sebanyak 1.158 kasus dan tahun 2019

terjadi kenaikan kasus kematian bayi menjadi 1258 kasus.

Page 332: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 332 -

Angka Kematian Ibu (AKI) per 100.000 Kelahiran Hidup

Angka Kematian Ibu (AKI) mencerminkan risiko yang dihadapi ibu-

ibu selama kehamilan sampai dengan paska persalinan yang dipengaruhi

oleh status gizi ibu, keadaan sosial ekonomi, keadaan kesehatan yang

kurang baik menjelang kehamilan, kejadian berbagai komplikasi pada

kehamilan dan kelahiran, tersedianya dan penggunaan fasilitas

pelayanan kesehatan termasuk pelayanan prenatal dan obstetri. Tingginya

angka kematian ibu menunjukkan keadaan sosial ekonomi yang rendah

dan fasilitas pelayanan kesehatan termasuk pelayanan prenatal dan

obstetri yang rendah pula.

Kematian ibu biasanya terjadi karena tidak mempunyai akses ke

pelayanan kesehatan ibu yang berkualitas, terutama pelayanan kegawat

daruratan tepat waktu yang dilatarbelakangi oleh terlambat mengenal

tanda bahaya dan mengambil keputusan, terlambat mencapai fasilitas

kesehatan, serta terlambat mendapatkan pelayanan di fasilitas kesehatan.

Selain itu penyebab kematian maternal juga tidak terlepas dari kondisi ibu

itu sendiri dan merupakan salah satu dari kriteria 4 “terlalu”, yaitu terlalu

tua pada saat melahirkan (>35 tahun), terlalu muda pada saat melahirkan

(<20 tahun), terlalu banyak anak (>4 anak), terlalu rapat jarak

kelahiran/paritas (<2 tahun). Jumlah kasus kematian ibu di Provinsi

Banten pada tahun 2016 Sebanyak 240 Kasus, 2017 sebanyak 226 kasus,

Tahun 2018 sebanyak 247 Kasus dan tahun 2019 terjadi penurunan

menjadi 209 kasus.

Kabupaten/kota dengan kasus kematian ibu tertinggi Tahun 2018

adalah Kota Tangerang yaitu 77 kasus, diikuti Kabupateten Serang 61

kasus, dan Pandeglang 53 kasus. Kabupaten/kota dengan kasus kematian

ibu terendah adalah Kota. Tangerang Selatan yaitu 13 kasus, diikuti Kota

Cilegon 14 kasus, dan Kota Serang 24 kasus.

Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan

Sebagai upaya pencapaian indicator makro dan bentuk upaya

optimalisasi peningkatan pelayanan kepada masyarakat serta merujuk

pada ketentuan dalam Pasal 18 ayat (3) Undang-Undang Nomor 23 Tahun

2014 tentang Pemerintahan Daerah, maka pemerintah menerbitkan

Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2018 tentang Standar Pelayanan

Minimal menggantikan Peraturan Pemerintah sebelumnya Nomor 65 Tahun

2005 tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan

Page 333: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 333 -

Minimal (SPM). Dalam melaksanakan ketentuan diatas maka secara teknis

diatur melalui Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 100 tahun 2018

tentang penerapan standar pelayanan minimal dan Peraturan Menteri

Kesehatan (Permenkes) Nomor 4 Tahun 2019 tentang Standar Teknis

Pemenuhan Mutu Pelayanan Dasar Pada Standar Pelayanan Minimal

Bidang Kesehatan. Dimana Jenis pelayanan dasar pada SPM Kesehatan

Daerah Provinsi terdiri dari : Pelayanan kesehatan bagi penduduk

terdampak krisis kesehatan akibat bencana dan/atau berpotensi bencana

provinsi; dan Pelayanan kesehatan bagi penduduk pada kondisi kejadian

luar biasa provinsi. Maka bentuk ketaatan terhadap regulasi tersebut,

pemerintah daerah baik pemerintah provinsi dan pemerintah

kabupaten/kota memiliki tanggung jawab dalam memenuhi kewajiban

terhadap pelaksanaan peraturan tersebut.

Pada tahun 2019, fasilitas kesehatan yang tersedia di Provinsi Banten

antara lain 65 unit Rumah Sakit, 13 Rumah Sakit Khusus, 87 Puskesmas

Rawat Inap, 139 Puskesmas Non Rawat Inap, 128 Puskesmas Keliling, dan

240 Puskesmas Pembantu.

Tabel 0-82 Tenaga Kesehatan di Provinsi banten tahun 2019

Tenaga Kesehatan Jumlah Satuan

Jumlah Dokter Spesialis 1.858 Orang

Jumlah Dokter Umum 1.418 Orang

Rasio Dokter (spesialis+umum) 26,89 per 100.000 penduduk

Jumlah Dokter Gigi + Dokter Gigi Spesialis

644 Orang

Rasio Dokter Gigi (termasuk Dokter Gigi Spesialis)

5,33 per 100.000 penduduk

Jumlah Bidan 5447 Orang

Rasio Bidan per 100.000 penduduk 45.05 per 100.000 penduduk

Jumlah Perawat 8.902 Orang

Rasio Perawat per 100.000 penduduk

73,63 per 100.000 penduduk

Jumlah Perawat Gigi 222 Orang

Jumlah Tenaga Kefarmasian 1.646 Orang

Jumlah Tenaga Kesehatan

Masyarakat 278 Orang

Jumlah Tenaga Kesehatan Lingkungn

255 Orang

Jumlah Tenaga Gizi 389 Orang

Sumber : SIPD Provinsi Banten, 2020

Page 334: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 334 -

c. Bidang Infrastruktur

Berdasarkan data capaian Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang

Provinsi Banten per awal Tahun 2020, dari 762,03 km Panjang Jalan hasil

survey lapangan DPUPR jalan di Provinsi Banten, sepanjang 736,56 km

dalam kondisi mantap (96,66%), kemudian 25,47 km dalam kondisi rusak

(3,34 %), untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 0-83 Rekap Kondisi Perkerasan Jalan Provinsi Banten Tahun 2020

No

Kondisi Awal Tahun 2018 Pembangunan 2018

Awal Tahun 2019 (Km)

Pembangunan 2019

Awal Tahun 2020 (Km)

Pembangunan 2020

Km % Km Km % Km %

1 MANTAP 641,82

84,21

62,3

680,46

89,28

79,78

736,56

96,66

25,47

BAIK 470,22

61,69

536,02

70,33

597,35

78,39

SEDANG 171,61

22,52

144,44

18,95

139,21

18,27

2 RUSAK 120,36

15,79

81,67

10,72

25,47

3,34

RUSAK RINGAN

68,87

9,04

54,06

7,09

10,25

1,35

RUSAK BERAT

51,49

6,76

27,61

3,62

15,21

2,00

762,18

100,00

762,13

100,00

762,03

100,00

Sumber : Dinas PUPR Provinsi Banten Tahun 2020

d. Bidang Sosial

Angka kemiskinan Provinsi Banten pada bulan September 2019

sebesar 4,94 persen, mengalami penurunan sebesar 0,15 poin dibanding

periode sebelumnya (Maret 2019) yang sebesar 5,09 persen. Hal ini sejalan

dengan berkurangnya jumlah penduduk miskin sebanyak 13,04 ribu orang

dari 654,46 ribu orang pada Maret 2019 menjadi 641,42 ribu orang pada

September 2019.

II.3.2 URUSAN WAJIB NON PELAYANAN DASAR

a. Ketenagakerjaan

Jumlah angkatan kerja pada Agustus 2019 sebanyak 6,05 juta orang,

memperlihatkan jumlah yang mengalami sedikit peningkatan dari 5,83 juta

orang pada Agustus 2018. Sejalan dengan jumlah angkatan kerja yang

meningkat, Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) juga mengalami

peningkatan dari 63,49 persen menjadi 64,52 persen. TPAK sebesar 64,52

Page 335: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 335 -

persen berarti dari 100 orang penduduk usia kerja terdapat sekitar 64

hingga 65 orang yang aktif secara ekonomi.

Dalam setahun terakhir, pengangguran berkurang 220.000 orang,

sejalan dengan tingkat pengangguran terbuka (TPT) yang turun menjadi

8,11 persen pada Agustus 2019 dari 8,52 persen pada Agustus 2018.

Dilihat dari tingkat pendidikan, TPT untuk Sekolah Menengah Kejuruan

(SMK) masih tertinggi di antara tingkat pendidikan lain, yaitu sebesar 13,03

persen.

Pada Agustus 2019, lebih dari separuh penduduk bekerja berstatus

buruh/karyawan/pegawai yaitu sekitar 56,11 persen (3,12 juta orang).

Kondisi ini tidak mengalami perubahan dibandingkan tahun-tahun

sebelumnya. Sementara itu, hampir sepertiga dari penduduk yang bekerja

atau sekitar 1,70 juta orang merupakan entrepreneur atau pengusaha baik

berusaha sendiri, berusaha dibantu buruh tidak tetap maupun berusaha

dibantu buruh tetap. Persentase pekerja formal di Banten selama beberapa

tahun terakhir lebih tinggi dibanding pekerja informal. Pada Agustus 2019,

pekerja formal tercatat sekitar 58,74 persen atau 3,27 juta orang. Angka ini

mengalami peningkatan dibandingkan dengan keadaan Agustus 2018 yang

sebesar 56,92 persen atau 3,04 juta orang. Sementara itu, persentase

pekerja informal turun dari 43,08 persen di tahun sebelumnya menjadi

41,26 persen. Ini menggambarkan kondisi yang baik di mana penyerapan

tenaga kerja lebih banyak di sektor formal dibanding sektor informal.

II.3.3 URUSAN PILIHAN

a. Bidang Pertanian

Pada tahun 2018, produksi padi di Provinsi banten sebesar 1,64 ton

dan pada tahun 2019 sebesar 2,18 ton, terjadi peningkatan sebesar 0,54

ton dengan produktifitas sebesar 4,91 ton/ha pada tahun 2018, sedangkan

pada tahun 2019 mengalami perlambatan menjadi 4, 84 ton/ha.

Produksi tanaman palawija, untuk jagung sebesar 331.865 ton pada

tahun 2018, sedangkan untuk tahun 2019 sebesar 111.274 ton ; produksi

tanaman jagung mengalami pertumbuhan melambat sebesar 220.591 ton,

sementara itu untuk tanaman kedelai produksinya pada tahun 2018

sebesar 18.094 ton dan pada tahun 2019 sebesar 1.427 ton, tanaman ini

juga mengalami pertumbuhan yang melambat sebesar 16.667 ton.

Pada bidang hortikultura, pada tahun 2018, komoditas utamanya

untuk sayuran adalah cabe dan bawang merah.

Produksi cabe pada tahun 2018 sebesar 11.937 ton, dan produksi tahun

2019 sebesar 11.344 ton, disini terjadi perlambatan peningkatan produksi

Page 336: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 336 -

sebesar 53 ton. Produksi bawang merah pada tahun 2018 sebesar 880 ton,

sedangkan produksi tahun 2019 sebesar 1.497 ton sehingga terjadi

peningkatan produksi sebesar 617 ton. Produksi florikultura utama

Provinsi Banten adalah tanaman anggrek dan sedap malam dengan

produksi anggrek pada tahun 2018 sebesar 7.026.131 tangkai dengan luas

lahan budidaya sebesar 132 763 m persegi.

Bunga sedap malam produksi tahun 2018 sebesar 609 510 tangkai

dan luas lahan budidaya sebessr 75 860 m persegi.

Produksi biofarmaka utamanya adalah tanaman jahe dengan produksi jahe

pada tahun 2018 sebesar 343.3332 ton

Untuk tanaman buah utamanya yaitu durian, produksi durian pada

tahun 2018 sebesar 77 629 ton.

Komoditi perkebunan utama Banten antara lain coklat, dan kelapa.

Produksi coklat pada tahun 2018 sebesar 2.352 ton, dan produksi kelapa

pada tahun 2018 sebesar 43.046 ton.

Komoditi peternakan utama Provinsi Banten adalah kerbau dan

unggas dalam hal ini ayam, akan tetapi ternak sapi juga sudah mulai

memasyarakat.

Produksi daging (sapi, sapi perah, kerbau, kambing dan domba pada

tahun 2018 sebesar 23,47 ribu ton. Produksi daging ternak ungggas pada

tahun 2018 sebesar 106.339.940 kg. Produksi telur pada tahun 2018

sebesar 84.543.422 kg.

b. Bidang Kelautan dan Perikanan

Ekosistem mangrove pada tahun 2018 seluas 25 650,71 ha tersebar

di Kab. Tangerang( t.pasir; t. Kait; t. Burung; pantai mauk; pantai muara

dadap dan pantai kronjo) Kab dan Kota Serang (Pantai Tirtayasa, Tanjung

Pontang, Pulau Dua, Pulau Satu; Pulau Panjang dan Pulau Sangiang); Kota

Cilegon (Tanjung Peni; Citangkil dan pulau Merak Besar); Kabupaten

Pandeglang (Panimbang; Sumur; sebelah utara TNUK;Tanjung Lesung; P

Panaitan dan P Peucang) dan Kabupaten Lebak ( Tanjung Lalayar dan

Tanjung Panto).

Ekosistem terumbu karang pada tahun 2018 terdapat di kota Cilegon

dengan luas 2 223 ha; Kab Serang sebesar 117 ,27 ha; Kabupaten

Tangerang 15 ha; kabupaten Lebak 3,5 ha.

Ekosistem padang lamun pada tahun 2018 terdapat di Kab. Serang

120,69 ha , Kab. Pandeglang 615 ha; Kab lebak 17,85 ha.

Bidang perikanan tangkap sangat didukung oleh tempat pelelangan

ikan yang memadai, Provinsi Banten mempunyai 18 TPI, dengan TPI

Page 337: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 337 -

utamanya TPI Kronjo di Kabupaten Tangerang, TPI Binuangeun di Kab.

Lebak dan PPP Labuan di Kabupaten Pandeglang. Rumah tangga perikanan

tangkap pada tahun 2018 sebesar 13.654 buah dengan jumlah nelayannya

sebesar 30.336 orang dan jumlah armada tangkapnya sebesar 13.817 unit,

adapun produksinya sebesar 107 364 ton, dan produksi pada tahun 2019

sebesar 100 631 ton.

Rumah tangga perikanan budidaya pada tahun 2018 sebesar 24 184

unit dengan jumlah pembudidaya 24 184 orang dengan luas lahan

budidaya sebesar 15,376,97 ha dan produksinya sebesar 121,261,676 ton

terdiri dari ikan dan rumput laut).

Ikan hias di provinsi banten umumnya ikan hias air tawar, dengan

jumlah Rumah tangga pembudidaya ikan hias air tawar pada tahun 2018

sebesar 130 unit dengan produksinya sebesar 3,669,740 ekor.

Produksi benih ikan pada tahun 2018 sebesar 1,587 milyar ekor dan

pada tahun 2019 sebesar 3,11 milyar ekor.

Usaha pengolahan ikan terdiri dari Unit Pengolahan Ikan Mikro dan

Unit Pengolahan mikro besar. Unit Pengolahan Ikan Mikro terdiri dari 1 462

unit (fermentasi, surami, pemindangan,penanganan produk, pengasapan,

penggaraman/pengeringan dan pengolahan lainnya) dengan jumlah

produksi pada tahun 2018 sebesar 11 498 292 kg. Unit Pengolahan Ikan

Mikro besar terdiri dari 25 RTP UPPN ( pembekuan,penanganan produk,

pengalengan, penggaraman/pengeringan dan pengolahan lainnya) dengan

jumlah produksi pada tahun 2018 sebesar 74.100.379 kg. Pengolahan hasil

perikanan pada tahun 2018 sebesar 1 262 unit dan pemasaran hasil

perikanan ( hidup, segar, olahan) sebesar 9157 unit Cold storagenya

terdapat 15 unit tersebar di kab. Pandeglang , Kab Serang, Kab Tangerang,

Kota Tangetang dan Kota Tangerang selatan dengan kapasitas 3.065 ton

c. Kehutanan

Luas kawasan hutan di Provinsi Banten berupa hutan lindung seluas

10.396,78 Ha, suaka alam dan pelestarian alam seluas 145,647,56 Ha,

hutan produksi seluas 84,287.53 Ha dan Jumlah luas hutan dan perairan

seluas 240,331.87 Ha. Dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 0-84 Luas Kawasan Hutan Dan Perairan Menurut Kabupaten/Kota Di Provinsi Banten (hektar), 2019

Kabupaten/ Kota

Hutan Lindung

Suaka Alam dan Pelestarian Alam

Hutan Produksi Jumlah Luas Hutan dan Perairan Darat Perairan Terbatas Tetap

Dapat dikonversi

1 2 3 4 5 6 7 8

Kabupaten

Page 338: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 338 -

Kabupaten/ Kota

Hutan Lindung

Suaka Alam dan Pelestarian Alam

Hutan Produksi Jumlah Luas Hutan dan Perairan Darat Perairan Terbatas Tetap

Dapat dikonversi

1 2 3 4 5 6 7 8

Lebak 3.324,76

32.014,00

-

30.641,06

16.924,91

-

82.904,73

Pandeglang 4.298,46

62.953,36

44.337,00

7.059,00

26.456,04

-

145.103,86

Serang 717,14

5.590,35

720,00

1.882,84

901,88

-

9.812,21

Tangerang 1.601,60

-

-

-

-

-

1.601,60

Kota Kota Cilegon

454,82

-

-

-

244,28

-

699,10

Kota Serang -

32,85

-

-

177,52

-

210,37

Kota Tangerang

-

-

-

-

-

-

-

Kota Tangerang Selatan

-

-

-

-

-

-

-

BANTEN 10.396,78

100.590,56

45.057,00

39.582,90

44.704,63

-

240.331,87

SIPD Provinsi Banten, 2020

II.3.4 FUNGSI PENUNJANG URUSAN PEMERINTAH DAERAH

Provinsi Banten secara administratif terdiri dari 4 (empat) kabupaten

yaitu Pandeglang, Lebak, Tangerang dan Serang, dan 4 (empat) kota yaitu

Tangerang, Cilegon, Serang, dan Tangerang Selatan. Adapun jumlah

kecamatan di seluruh Banten sebanyak 155, sedangkan jumlah desa dan

Kelurahan menjadi 1.551.

Jumlah Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkungan Pemerintahan

Provinsi Banten pada Tahun 2019 sebanyak 9.999 Orang, jumlah laki-laki

sebanyak 5.382 orang dan perempuan sebanyak 4.617 orang.

Dalam rangka mewujudkan tata pemerintahan yang baik, bersih dan

terstruktur, sistematika, terorganisir, transparan dan akuntabel maka

dihubungkanlah hal itu dengan capaian nilai IKM untuk tahun 2018 kita

ditargetkan 2,80, capaian nilai IKM 2018 adalah 2,41 dan pada Tahun 2019

ditargetkan 3,2 dan capaiannya adalah 3,23.

Penilaian Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) merupakan salah satu

parameter dari kualitas pengelolaan keuangan di kementerian/lembaga

maupun di level pemerintah daerah. Pada Tahun 2017, Pemerintah Provinsi

Banten telah meraih opini BPK yaitu Wajar Tanpa Pengecualian. Hal ini

dapat dianalisa sebagai salah satu upaya yang signifikan Pemerintah

Provinsi Banten dalam meningkatkan kualitas pengelolaan keuangan

daerah.

Page 339: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 339 -

Tabel 0-85. Penilaian BPK Terhadap APBD Provinsi Banten

Uraian Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019

Opini BPK Wajar Dengan Pengecualian (WDP)

Wajar Tanpa Pengecualian (WTP)

Wajar Tanpa Pengecualian (WTP)

Sumber : BPK RI 2020

Pemerintah Provinsi Banten sejak Tahun 2017 telah menggunakan

sistem aplikasi terpadu antara e-planning, e-budgeting dan e-monev

dengan aplikasi bernama SIMRAL. Hal ini diharapkan dapat menjadi salah

satu langkah dalam meningkatkan kualitas penyelenggaraan pemerintah

daerah.

Tabel 0-86. Nilai LAKIP Pemerintah Provinsi Banten

NO TAHUN NILAI

1 2015 CC

2 2016 CC

3 2017 B

4 2018 B

5 2019 B

Sumber : Kemenpan RB, 2020

Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi dan

Birokrasi (Kemenpan RB), melakukan penilaian terhadap akuntabilitas

kinerja pemerintah daerah. Laporan dan hasil penilaian akuntabilitas

kinerja pemerintahan (AKIP) untuk pemerintah daerah dengan nilai-nilai

tertentu. Pemerintah daerah Provinsi Banten dalam 3 tahun terakhir nilai

SAKIP terus mengalami peningkatan meskipun predikatnya masih B, untuk

itu perlu peningkatan kinerja agar bisa mendapat nilai A.

Sejalan dengan perintah UU KIP, Pemerintah Provinsi Banten

membentuk PPID di tingkat Pemerintah Provinsi, yang disebut PPID Utama

dan di setiap SKPD/OPD dibentuk PPID Pembantu melalui Peraturan

Daerah No 8 Tahun 2012 Tentang Tata Kelola Keterbukaan Informasi

Publik Dalam Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah, Peraturan Gubernur

No 16 Tahun 2011 Tentang Pedoman Pelayanan Informasi Publik dan

Dokumentasi di Lingkungan Pemerintah Provinsi Banten, dan

diterbitkannya Surat Keputusan Gubernur No 489.1/Kep. 113-Huk/2017

Tentang Penetapan Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi di

Lingkungan Pemerintah Provinsi Banten.

Page 340: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 340 -

Selanjutnya untuk menjamin kepastian hukum pemohon informasi

publik dalam menyampaikan permohonan informasi publik sekaligus

menyampaikan sengketa informasi publik, dibentuklah Komisi Informasi

Provinsi Banten melalui SK Gubernur Banten No. 497.05/Kep.69-

Huk/2011 yang efektif bertugas pada tanggal 24 Februari 2011.

Pelayanan informasi publik di lingkungan Pemerintah Provinsi Banten

diselenggarakan dengan mengedepankan asas Keterbukaan Informasi

Publik, bahwa :

1) Setiap Informasi Publik bersifat terbuka dan dapat diakses oleh setiap

Pengguna Informasi Publik;

2) Setiap Informasi Publik harus dapat diperoleh setiap Pemohon

Informasi Publik dengan cepat dan tepat waktu, biaya ringan, dan

cara sederhana;

3) Informasi Publik yang dikecualikan merupakan informasi publik yang

tidak bisa diakses oleh publik sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan.

PPID Pemerintah Provinsi Banten secara ex officio dikelola oleh Dinas

Komunikasi Informasi Statistik dan persandian dengan dibantu oleh PPID

pembantu pada Perangkat Daerah. DImana tingkat laporan PPID pembantu

sebesar 75% . Setiap tahunnya Pemerintah Provinsi Banten memberikan

penghargaan keterbukaan informasi publilk kepada 10 Satuan Kerja

Perangkat Daerah (SKPD) di Provinsi Banten dan lima kabupaten kota di

Provinsi Banten.ini merupakan upaya agar setiap Perangkat daerah bisa

semakin baik dalam pelaporan PPID dan melayani masyarakat.

Page 341: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 341 -

BAB III KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEUANGAN DAERAH

Kerangka Ekonomi Daerah dan Keuangan Daerah memuat penjelasan

tentang kondisi ekonomi tahun lalu dan perkiraan tahun berjalan, yang

antara lain mencakup indikator pertumbuhan ekonomi daerah, sumber-

sumber pendapatan dan kebijakan pemerintah daerah yang diperlukan

dalam pembangunan perekonomian daerah meliputi pendapatan daerah,

belanja daerah dan pembiayaan daerah. Arah Kebijakan Ekonomi Daerah

tentunya tidak terlepas dari kondisi perekonomian global, nasional, dan

regional ataupun kondisi perekonomian Banten sendiri. Adanya Pandemik

COVID-19 yang secara cepat menyebar hampir ke seluruh negara di dunia

tentu saja akan berimbas bagi perekonomian global yang pada akhirnya

juga memperngaruhi kondisi perekonomian di daerah.

III.1. Arah Kebijakan Ekonomi Daerah

III.1.1 PERTUMBUHAN EKONOMI GLOBAL

Pandemik COVID-19, seperti yang telah ditetapkan oleh PBB pada

bulan Maret 2020, menyebar secara cepat ke seluruh dunia sehingga bukan

hanya sektor transportasi serta sektor pariwisata saja yang terpengaruh

melainkan merambat ke beberapa sektor lainnya seperti perdagangan,

kesehatan dan lainnya. Berbagai langkah antisipatif sepertinya kebijakan

“lockdown” diambil oleh berbagai negara untuk mencegah penyebaran lebih

lanjut COVID-19, berdampak pada terhambatnya kegiatan pekonomian dan

memberi tekanan pada pertumbuhan ekonomi dunia ke depan termasuk

pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Dana Moneter Internasional (IMF) dalam laporan Proyeksi

Perekonomian Dunia Akibat Dampak COVID-19 menyatakan bahwa

Pandemic Global berakibat pada penurunan laju pertumbuhan ekonomi

secara global pada tahun 2020 dibandingkan dengan tahun 2019. Sebagian

besar negara di dunia diperkirakan akan mengalami laju pertumbuhan

ekonomi yang negative. Dalam laporan yang sama disebutkan bahwa laju

pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat pada tahun 2020 diproyeksikan

sebesar -5,9 persen sedangkan laju pertumbuhan ekonomi China sebesar

1,2 persen jauh menurun dibandingkan tahun 2019 yang mencapai 6,1%.

Kondisi ini tentu saja mengkhawatirkan dan perlu langkah antisipatif

mengingat negara Amerika Serikat dan China merupakan pangsa pasar

eksport maupun import utama dari komoditas yang yang dihasilkan dunia.

Dalam lingkup regional ASEAN, dampak Pandemic global Covid-19

diproyeksikan akan menyebabkan terjadinya pertumbuhan negatif sebesar

0,6% dari total perekonomian lima negara Asean yang dilakukan

Page 342: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 342 -

penghitungan. Hasil proyeksi LPE beberapa negara disajikan dalam tabel

berikut ini:

Tabel 0-1 Laju Pertumbuhan Ekonomi Negara Negara Dunia 2019 (Real), 2020 dan 2021 (Proyeksi)

Negara Real GDP

Proyeksi

2019 2020 2021

Advanced Asia 1,2 4,5 3,8

- Jepang 0,7 -5,2 3,2

- Korea 2.0 –1.2 3.4

- Australia 1.8 –6.7 6.1

- Taiwan Province of China 2.7 –4.0 3.5

- Singapore 0.7 –3.5 3.0

- Hong Kong SAR –1.2 –4.8 3.9

- New Zealand 2.2 –7.2 5.9

Emerging and Developing Asia 5.5 1.0 8.5

- China 6.1 1.2 9.2

- India 4.2 1.9 7.4

ASEAN-5 4.8 –0.6 7.8

- Indonesia 5.0 0.5 8.2

-Thailand 2.4 –6.7 6.1

- Malaysia 4.3 –1.7 9.0

- Philippines 5.9 0.6 7.6

- Vietnam 7.0 2.7 7.0

United States 2.3 –5.9 4.7

Germany 0.6 –7.0 5.2

France 1.3 –7.2 4.5

Italy 0.3 –9.1 4.8

Spain 2.0 –8.0 4.3

Netherlands

Sumber: International Monetary Fund April 2020

Tabel di atas memperlihatkan bahwa hasil proyeksi akobat Pandemi

COVID-19 membuat ekonomi global diproyeksikan kontraksi tajam sebesar

–3 persen pada tahun 2020, jauh lebih buruk daripada selama krisis

keuangan 2008. Pilihan kebijakan Lockdown atau pun isolasi sebagai

pilihan terbaik untuk saat ini yang diambil beberapa negara tidak hanya

menyebabkan penurunan di sektor transportasi namun telah merambah

pada industri, penjualan ritel, atau pun investasi turun secara dramatis

pada bulan Januari dan Februari. Menteri Perencanaan Pembangunan

Nasional menyampaikan bahwa berdasarkan data yang dirilis oleh

beberapa lembaga di dunia terlihat bahwa pandemi Covid-19 berpengaruh

pada penurunan Foreign Dirrect Investmen (FDI) sebesar 30-40%,

penurunan Perdagangan dunia sebesar 13-32%, Penurunan perjalanan

Page 343: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 343 -

turis dubis sebesar 40.1%, serta peningkatan votalitas pasar keuangan

sebesar 215%.

Selain berkurangnya produksi, dampak lain akibat Pandemi Covid-

19 adalah penurunan tajam beberapa harga komoditas di dunia. Dari

pertengahan Januari hingga akhir Maret, harga logam dasar turun sekitar

15 persen, harga gas alam turun 38 persen, dan minyak mentah turun

sekitar 65 persen (penurunan) sekitar $ 40 per barel). Pasar berjangka

mengindikasikan harga minyak akan tetap di bawah $ 45 per barel 2023,

sekitar 25 persen lebih rendah dari rata-rata harga di tahun 2019 harga.

Jika hal ini terjadi hal tersebut menunjukan bahwa permintaan konsumsi

minyak dunia akan relatif selalu rendah.

Meski demikian tabel di atas juga menunjukan bahwa Pandemi

Covid-19 dapat teratasi setelah melewati pertengahan tahun. Dalam

skenario baseline, yang mengasumsikan bahwa pandemi memudar pada

paruh kedua tahun 2020 dan kebijakan lockdown atau pun karantina yang

ketat secara bertahap dibatalkan, ekonomi global diproyeksikan akan

tumbuh sebesar 5,8 persen pada tahun 2021.

Harga Komoditas Dunia

Gambar 0-1. Outlook Pertumbuhan Ekonomi Dunia

Sumber : IMF, 2020

Berbagai kebijakan yang dikeluarkan oleh beberapa negara

disamping upaya penagangan Pandemi Covid-19 dari aspek medis

diharapkan membuahkan hasil dan manfaat positif bagi perekonomian

2020=100

Page 344: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 344 -

setelah melewati pertengahan tahun. Dalam skenario baseline, yang

mengasumsikan bahwa pandemi memudar pada paruh kedua tahun 2020

dan kebijakan lockdown atau pun karantina yang ketat secara bertahap

dibatalkan, ekonomi global diproyeksikan akan tumbuh sebesar 5,8 persen

pada tahun 2021 (Tabel, III.1).

III.1.2 PERTUMBUHAN EKONOMI NASIONAL

Sebelum pandemi Covid-29 perekonomian Indonesia digambarkan

terus menguat dengan pertumbuhan ekonomi tahun 2017 sebesar 5,02

persen, tahun 2018 sebesar 5,17 pesen, namun menurun kembali tahun

2019 sebesar 5,02 persen. Berdasarkan sumber pertumbuhan ekonomi

Indonesia tahun 2019, sumber pertumbuhan tertinggi berasal dari

Lapangan Usaha Industri Pengolahan sebesar 0,80 persen, diikuti

Perdagangan Besar-Eceran, Reparasi Mobil-Sepeda Motor sebesar 0,61

persen; Konstruksi sebesar 0,58 persen; dan Informasi dan Komunikasi

sebesar 0,49 persen. Sumber pertumbuhan ekonomi Indonesia dari

lapangan usaha lainnya sebesar 2,54 persen.

Dari sisi pengeluaran, pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2019

mencapai 5,02 persen. Pertumbuhan terjadi pada hampir semua

komponen, yaitu PK-RT; PK-LNPRT; Pengeluaran Konsumsi Pemerintah

(PK-P); dan Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB). Sementara komponen

lainnya yaitu Ekspor Barang dan Jasa; dan Impor Barang dan Jasa

mengalami kontraksi. Komponen PK-LNPRT merupakan komponen yang

mengalami pertumbuhan tertinggi dengan pertumbuhan sebesar 10,62

persen; diikuti Komponen PK-RT sebesar 5,04 persen; dan Komponen PMTB

sebesar 4,45 persen.

Berdasarkan sumber pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2019,

sumber pertumbuhan tertinggi berasal dari Komponen PK-RT sebesar 2,73

persen; yang diikuti oleh Komponen PMTB sebesar 1,47 persen. Sedangkan

sumber pertumbuhan ekonomi Indonesia dari komponen Sementara

sumber pertumbuhan perekonomian Indonesia dari komponen lainnya

sebesar 0,82.

Selanjutnya pada tahun 2020, Pemerintah Pusat memproyeksikan

pertumbuhan ekonomi indonesia pada kisaran 5,1 - 5,5 persen.

Proyeksi pertumbuhan di kisaran angka 5,1 – 5,5 mendapat koreksi

setelah merebaknya Pandemi Covid-19. Selain kebijakan beberapa negara

tujuan eksport/import Indonesia yang menerapkan Lockdown, keluarnya

Keputusan Presiden (Keppres) Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2020

Page 345: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 345 -

tentang Penetapan Bencana Non-Alam Penyebaran CORONA VIRUS

DISEASE 2019 (COVID-19) Sebagai Bencana Nasional yang diikuti dengan

pemberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) menjadi

landasan atas koreksi target pertumbuhan ekonomi tersebut. Dengan

berbagai langkah kebijakan antisipatif yang sedang dan akan ditempuh

Pemerintah, pertumbuhan ekonomi ditahun 2020 diperkirakan mencapai

angka 2,3%. Berdasarkan base line angka tersebut, pemerintah

menetapkan target pertumbuhan ekonomi di tahun 2021 sebesar 5,3%.

III.1.3 PERTUMBUHAN EKONOMI BANTEN

1. Kondisi dan Proyeksi PDRB

Perekonomian Banten Tahun 2019 yang diukur berdasarkan Produk

Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku mencapai Rp

664,96 triliun dan PDRB per kapita mencapai Rp 51,44 juta. Ekonomi

Banten tahun 2019 tumbuh 5,53 persen, lebih rendah dibanding capaian

tahun 2018 sebesar 5,82 persen. Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi

dicapai oleh Lapangan Usaha Komunikasi dan Informasi sebesar 8,98

persen. Dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh

Komponen Konsumsi Lembaga Non Profit (LNPRT) yang tumbuh sebesar

7,47 persen.

Ekonomi Banten triwulan IV-2019 bila dibandingkan triwulan IV-2018

(y-on-y) tumbuh 5,90 persen. Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi

dicapai oleh Lapangan Usaha Konstruksi sebesar 9,19 persen. Dari sisi

pengeluaran, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Komponen Total Net

Ekspor sebesar 20,58 persen.

Ekonomi Banten triwulan IV-2019 meningkat sebesar 1,46 persen (q-

to-q). Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi pada Lapangan Usaha

Konstruksi sebesar 6,09 persen. Sementara dari sisi pengeluaran dicapai

oleh Komponen Pengeluaran Pemerintah yang meningkat sebesar 42,44

persen.

Struktur perekonomian Provinsi se-Jawa pada Tahun 2019 masih

didominasi oleh Provinsi DKI Jakarta yang memberikan kontribusi

terhadap Produk Domestik Regional Bruto se-Jawa sebesar 29,94 persen,

kemudian diikuti oleh Provinsi Jawa Timur sebesar 24,80 persen, Provinsi

Jawa Barat sebesar 22,40 persen. Sementara itu, Provinsi Banten

memberikan kontribusi sebesar 7,01 persen.

Pemerintah Pusat (Bappenas) menargetkan pertumbuhan ekonomi

Provinsi Banten pada tahun 2021 sebesar 5,20 persen, berdasarkan

proyeksi Bank Indonesia perwakilan Banten, pertumbuhan ekonomi

Page 346: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 346 -

Banten diperkirakan 6 – 6,5% dengan Inflasi banten diprakiran pada

rentang 2.5% plus minus 1%, kondisi ini akan dicapai dengan asumi-

asumsi seperti Pengembangan destinasi pariwisata, recovery ekonomi

UMKM, Investasi PMA & PMDN.

Tabel 0-2. PDRB Provinsi Banten Atas Dasar Harga Berlaku dan Harga Konstan 2010 Menurut Pengeluaran Tahun 2017-2019 (Triliun Rp)

Sumber : BPS Provinsi Banten 2020

Tabel 0-3. Laju Pertumbuhan dan Distribusi PDRB Provinsi Banten Menurut Pengeluaran Tahun 2017-2019 (Persen)

Sumber : BPS Provinsi Banten 2020

Page 347: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 347 -

Pengeluaran kapital (PMTB) selama periode Tahun 2017 -2019

memberikan kontribusi cukup besar yaitu sekitar 29 – 31 persen, dengan

kontribusi pada Tahun 2017 sebesar Rp126,30 Triliun, Tahun 2018 sebesar

Rp135,17 Triliun dan Tahun 2019 sebesar Rp144,63 trilliun. Trend positif

ini diharapkan tetap berlanjut selama Tahun 2020 ataupun Tahun 2021

mendatang.

Berdasarkan kondisi tersebut disusun angka proyeksi sebagaimana

disajikan pada tabel berikut ini:

Tabel 0-4. Perkembangan dan Struktur PMTB Provinsi Banten, 2016–2020

2020

Uraian

2016

2017

2018

2019

(Angka

Proyeksi)*

1. PMTB adhk 2010 115,88 126,30 135,17 144,63 156,283

2. Pertumbuhan PMTB 6,3

8,91

7,12

7,94

7,1

adhk 2010 (Persen)

Sumber : BPS dan Bappeda Provinsi Banten proyeksi*

Tabel 0-5. Pertumbuhan dan Distribusi PDRB Provinsi Banten Menurut Lapangan UsahaTahun 2017-2019 (persen)

Sumber : BPS Provinsi Banten 2020

Page 348: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 348 -

Tabel PDRB sisi produksi menunjukan bahwa faktor pembentuk

terbesar PDRB adalah Industri pengolahan sebesar 30,59 di tahun 2019.

Hal ini membuktikan bahwa Provinsi Banten adalah provinsi yang memiliki

basis industri yang kuat, setelahnya ada sektor Perdagangan besar dan

eceran 12,85, transportasi dan pergudangan 10,88, real estate 7,91 dan

Pertanian, kehutanan dan perikanan sebanyak 5,57.

Capaian perkembangan perekonomian provinsi Banten sebagaimana

disampaikan sebelumnya akan sulit terwujud kembali di tahun 2020.

Kejadian Pandemic Covid-19 secara global sangat dirasakan memberikan

dampak bagi perekonomian di wilayah Banten. Sektor Industri yang selama

ini menjadi kontributor terbesar bagi perekonomian Banten mendapatkan

pukulan ketika negara tujuan eksport menerapkan pembatasan (lockdown)

di negaranya yang tentu saja berimbas pada penurunan konsumsi. Selain

itu, keluarnya Keputusan Menteri Kesehatan Nomor

HK.01.07/MENKES/249/2020 tentang Penetapan Pembatasan Sosial

Berskala Besar (PSBB) di Wilayah Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang,

dan Kota Tangerang Selatan, Provinsi Banten Dalam Rangka Percepatan

Penangangan Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) dan Keputusan

Gubernur Banten Nomor 443/Kep.114-Huk/2020 tentang Penetapan

Kejadian Luar Biasa Corona (Covid-19) di Wilayah Provinsi Banten tentu

saja berimbas pada roda perekonomian di ketiga wilayah tersebut.

Sebagaimana tersaji dalam tabel berikut ini, ketiga wilayah tersebut

(Tangerang Raya) setiap tahunnya memberikan kontribusi hampir

mencapai 60% terhadap PDRB provinsi Banten

Tabel 0-6 Persentase Kontribusi PDRB Kabupaten Kota di Provinsi Banten

Kab/Kota 2015 2016 2017 2018 2019

Pandeglang 4,25 4,27 4,27 4,27 4,23

Lebak 4,32 4,34 4,33 4,31 4,32

Serang 11,74 11,74 11,65 11,55 11,49

Cilegon 16,1 15,81 15,71 15,63 15,57

Kota Serang 4,57 4,64 4,67 4,69 4,75

Total non Tangerang Raya 40,98 40,8 40,63 40,45 40,36

Kab Tangerang 21,23 21,1 21,03 21,01 21,08

Kota Tangerag 26,04 26,27 26,33 26,39 26,18

Kota Tangsel 11,75 11,83 12,01 12,15 12,38

Total Tangerang Raya 59,02 59,2 59,37 59,55 59,64

Diolah dari Banten dalam angka 2020

Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa Kota Tangerang dan

Kabupaten Tagerang merupakan dua wilayah yang memberikan kontribusi

Page 349: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 349 -

terbesar bagi PDRB Provinsi Banten. Penerapan PSBB selama dua pekan

yang kemudian diperpanjang lagi tentu akan memberikan dampak luas

terhadap perekonomian di wilayah ini yang didominasi sektor industri dan

jasa.

Rilis BPS Provinsi Banten pada terkait pertumbuhan Ekonomi

Banten triwulan I-2020 memberikan gambaran bahwa kondisi

perekonomian wilayah ini sangat dipengaruhi oleh keadaan global. Meski

penerapan PSBB di provinsi Banten baru diterapkan pada pertengahan

April 2020 namun karena kebijakan pengetaan di beberapa bagian negara

di dunia sudah dilakukan sejak bulan Februari dampak terhadap

perekonomian di Triwulan I sudah mulai terlihat. Ekonomi Banten triwulan

I-2020 terhadap triwulan I-2019 tumbuh 3,09 persen (y-on-y), melambat

dibanding capaian triwulan I-2019 yang sebesar 5,45 persen. Karena itu

berdasrkan perkembangan kondisi yang ada, target LPE provinsi Banten

tahun 2020 sebesar 5,80 perlu mendapatkan koreksi.

Hasil Penelitian International Center for Applied Finance and

Economics (InterCAFE) yang bekerja sama dengan Bidang Penelitian dan

Pengembangan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Banten

menyebutkan bahwa Perekonomian Provinsi Banten Tahun 2020

diperkirakan akan menurun akibat adanya Pandemi Covid 19. Dari sisi

permintaan, terjadi penurunan angka proyeksi ekspektasi konsumsi dan

investasi. Pasca penetapan status Kejadian Luar Biasa (KLB) virus Corona,

kebijakan work from home (WFH) untuk ASN Pemprov dan Kab/Kota serta

mengganti kegiatan belajar mengajar menjadi online untuk memutus mata

rantai penyebaran virus tersebut tentu akan berpengaruh. Himbauan

untuk tinggal di rumah dan mengurangi kegiatan berkumpul diduga akan

mengurangi pengeluaran konsumsi masyarakat mengingat presiden Jokowi

Indonesia telah menetapkan darurat sipil. Hal ini ditambah penundaan

investasi pada industri pengolahan khususnya pada sub sektor dari negara

terdampak seperti China yang diperkirakan mencapai US$ 0.42 miliar.

Dari sisi penawaran, penurunan pertumbuhan PDRB diduga terjadi

pada beberapa sektor yaitu industri pengolahan, perdagangan besar dan

eceran, transportasi, dan pariwisata. Penurunan sektor transportasi dan

pariwisata merupakan akibat pembatasan operasional terminal 1 dan 2

yang berlaku hingga 29 Mei 2020 mengacu pada Keputusan Menteri

Kesehatan Republik lndonesia Nomor HK.01.07/MENKES/104/2020 jo SE

Dirjen Perhubungan Udara No.6 Tahun 2020 (Aisyah, 2020).

Page 350: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 350 -

Tabel 0-7 Sektor Terdampak Paling Besar Akibat Corona

No

Perkiraan Sektor

Terdampak Paling Besar

Akibat Corona

Proyeksi

Pertumbuhan

Th. 2020

Final Demand

Awal (Rp Juta) 1

Tambahan

Final

Demand

Tahun

2020 (Rp

Juta)

Faktor Koreksi Penurunan (konsumsi)

Th. 2020 sebagai Dampak Wabah

Corona (Rp Juta)

Skenario

Optimis

Skenario

Moderat

Skenario

Pesimis

1

Perdagangan Besar dan

Eceran; Reparasi Mobil

dan Sepeda Motor

4.2% 41,020,391 1,721,787 25% 35% 50%

2 Angkutan Darat 6.0% 11,022,778 666,152 25% 50% 70%

3 Angkutan Laut 4.5% 2,294,607 103,346 25% 50% 70%

4 Angkutan Udara 10.9% 21,124,269 2,296,229 25% 35% 70%

5 Penyediaan Akomodasi 6.7% 440,748 29,477 25% 35% 50%

6 Jasa Hiburan, Rekreasi

dan Kebudayaan Swasta 5.8% 1,706,279 99,621 50% 75% 100%

7 Industri Tekstil 0.5% 12,694,557 68,533 25% 35% 50%

8

Industri Barang dari

Logam, Komputer,

Barang Elektronik

2.1% 10,053,078 212,420 25% 35% 50%

9

Tertunda/Batalnya

Investasi China di

Sektor Tekstil th 2020 2

(500 miliar)

Sumber:

1Tabel IO Banten 2010

2https://news.detik.com/berita-jawa-barat/d-4936207/gambaran-dampak-virus-corona-

bagi-perekonomian-banten

2https://kemenperin.go.id/artikel/20179/Pengusaha-China-Investasi-Rp10-Triliun

Berdasarkan pertimbangan sebagaimana yang telah disamaikan

sebelumnya. INTERCAFE IPB menyebutkan bahwa pertumbuhan ekonomi

Provinsi Banten tahun 2020 diprediksi menjadi 4.76 persen (4.63% – 4.87%)

pada simulasi optimis, 4.04 persen (3.92% - 4.16%) pada simulasi moderat,

dan 3.92 persen (3.8% - 4.04%) pada simulasi pesimis.

Penurunan PDRB akibat wabah virus Corona diduga hanya

sementara (tahun 2020) dan perekonomian akan tumbuh kembali pada

tahun 2021. Dari sisi permintaan, proyeksi awal untuk pertumbuhan PDRB

ADHK 5,55 persen/tahun hingga tahun 2020 disumbang oleh

pertumbuhan oleh pertumbuhan konsumsi masyarakat (4.64 persen)

pengeluaran pemerintah (4.12 persen), investasi (1.14 persen), dan

Page 351: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 351 -

1,67

2,38

2,953,303,423,31

3,012,54

1,98

1,38

0,80

0,000,501,001,502,002,503,003,504,00

0,69

0,70

0,71

0,72

0,73

0,74

0,75

0,76

Per

sen

Tri

liu

n R

up

iah

PK_Lembaga Growth_PK_Lembaga

4,154,40

5,364,92

4,254,18

5,215,124,44

4,03

4,98

0,00

1,00

2,00

3,00

4,00

5,00

6,00

0,001,002,003,004,005,006,007,008,00

Per

sen

Tri

liu

n R

up

iah

PKRT Growth_PKRT

inventori (3.95 persen). Pertumbuhan investasi berkaitan dengan adanya

berbagai proyek infratruktur nasional serta ekspansi usaha pengusaha di

provinsi Banten. Proyek strategis Provinsi Banten tahun jamak yaitu

pembangunan Sport Center diharapkan dapat memberikan dampak pada

Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Banten hingga tahun 2021. Sebaliknya, net

ekspor mengalami pertumbuhan negatif (3 persen) walaupun pertumbuhan

ekspor positif (8.67 persen). Pertumbuhan positif dari ekspor didukung oleh

perdagangan antar daerah terutama untuk komoditas logam dasar dan

kimia serta ekspor produk manufaktor tertentu seperti alas kaki, tekstil dan

produk tekstil, serta makanan dan minuman. Namun pertumbuhan ekspor

belum mampu mengimbangi pertumbuhan impor (4.51 persen) yang

memiliki nilai cukup tinggi. Tingginya ketergantungan pada bahan baku

impor mendorong pertumbuhan nilai impor provinsi Banten, seperti pada

industri pengolahan seperti elektronik serta tekstil dan produk tekstil.

Lampiran tersebut menunjukkan bahwa standar deviasi terbesar dimiliki

oleh net ekspor artinya komponen ini akan merasakan dampak terburuk

dari pandemi (kisaran pertumbuhan -5.6 persen hingga 2 persen)

dibandingkan komponen lainnya.

Page 352: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 352 -

Gambar 0-2 Proyeksi Nilai dan Pertumbuhan Komponen PDRB Pengeluaran Provinsi Banten

Tabel III-7 menunjukkan proyeksi pertumbuhan dan share PDRB

sektoral Provinsi Banten dari sisi produksi. Dari sisi penawaran, sektor

yang memiliki share tertinggi adalah industri pengolahan; perdagangan

besar dan eceran, reparasi mobil dan reparasi motor; dan konstruksi.

Sebaliknya tiga sektor yang memiliki share terendah adalah pengadaan air,

pengelolaan sampah & limbah daur ulang; pengadaan listrik dan gas; dan

pertambangan dan penggalian.

Tabel 0-8 Proyeksi Pertumbuhan dan Share PDRB ADHK Sektoral Provinsi Banten

Sektor Item 2020 2021

Sektor A Growth 6.64 6.60

Share 5.58 5.58

Page 353: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 353 -

Sektor Item 2020 2021

Sektor B Growth 1.83 1.83

Share 0.59 0.57

Sektor C Growth 3.60 3.60

Share 35.72 35.31

Sektor D Growth 0.46 0.46

Share 0.89 0.82

Sektor E Growth 6.06 6.06

Share 0.10 0.10

Sektor F Growth 7.95 7.88

Share 10.17 10.36

Sektor G Growth 7.09 7.37

Share 13.47 13.47

Sektor H Growth 6.25 6.26

Share 6.49 6.49

Sektor I Growth 7.44 7.44

Share 2.61 2.66

Sektor J Growth 10.05 10.05

Share 6.08 6.23

Sektor K Growth 6.99 6.99

Share 2.83 2.83

Sektor L Growth 7.68 7.68

Share 9.07 9.25

Sektor M, N Growth 6.67 6.67

Share 1.07 1.09

Sektor O Growth 6.36 6.36

Share 1.74 1.74

Sektor P Growth 7.06 7.06

Share 3.16 3.21

Sektor Q Growth 4.34 4.34

Share 1.29 1.31

Sektor R,S,T,U Growth 6.68 6.68

Share 1.57 1.60

KETERANGAN A. Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan

J. Informasi dan Komunikasi

B. Pertambangan dan Penggalian K. Jasa Keuangan dan Asuransi C. Industri Pengolahan L. Real Estate D. Pengadaan Listrik dan Gas M,N. Jasa Perusahaan E. Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang

O. Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib

F. Konstruksi P. Jasa Pendidikan G. Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor

Q. Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial

H. Transportasi dan Pergudangan R,S,T,U. Jasa lainnya I. Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum

Sumber : Badan Pusat Statistik, 2020

Tiga sektor yang memiliki pertumbuhan tertinggi adalah sektor

transportasi dan pergudangan, real estate, dan jasa lainnya. Sedangkan

tiga sektor yang memiliki pertumbuhan terendah adalah pengadaan listrik

dan gas, pengadaan air, pengelolaan sampah & limbah daur ulang, serta

pertambangan dan penggalian. Lampiran 3 dan 4 menunjukkan bahwa

standar deviasi dari pertumbuhan dan share PDRB sangat kecil.

Tabel 0-9 Capaian Pertumbuhan Ekonomi 2017, 2018, 2019, Prediksi 2020 dan Proyeksi Tahun 2021 (persen)

URAIAN

2017

2018

2019

PREDIKSI TARGET

2020 2021

Dunia 3,7 3,5 2,9 3,3* 3,4*

Nasional 5,07 5,17 5,02 2,3** 5,3**

Banten 5,73 5,82 5,53 3,92-4,76*** 5,5** *) Prediksi IMF

**) target yang ditetapkan oleh Pusat ***) target yang ditetapkan Provinsi Banten

Untuk mewujudkan hal terebut, beberapa rekomendasi untuk

meningkatkan pertumbuhan ekonomi provinsi Banten sebagai berikut:

3 share terendah

3 share tertinggi

3 growth terendah

Page 354: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 354 -

Mendorong pertumbuhan sektor kunci provinsi Banten yang memiliki

multiplier output dan keterkaitan ke belakang tinggi. Hasil analisis

multiplier output menunjukkan bahwa industri pengolahan (industri

besi, baja dan barang dari logam (2.12); industri komputer, elektronik,

dan peralatan listrik (2.06); industri kertas (1.97); dan industri karet

(1.96)), konstruksi (1.94) dan transportasi (1.95) memiliki potensi tinggi

untuk pertumbuhan output provinsi Banten. Sektor-sektor tersebut juga

memiliki keterkaitan ke belakang yang tinggi, artinya pertumbuhan

sektor tersebut juga akan meningkatkan permintaan bahan baku.

Dari sisi penawaran, pemerintah daerah harus mendukung

pertumbuhan konsumsi masyarakat melalui peningkatan pendapatan

masyarakat dan menjaga tingkat inflasi. Peningkatan daya beli

masyarakat dapat dilakukan dengan mendorong perkembangan sektor

ekonomi potensial yang menyumbang peningkatan pendapatan. Sektor

yang memiliki multiplier pendapatan tinggi di provinsi Banten adalah

industri pengolahan (industri kimia (3.26); industri makanan & minuman

dan tembakau (2.58), dan industri besi baja dan barang dari logam (2.00),

transportasi laut (2.26) dan udara (2.20)), dan perdagangan (1.90).

Tahun 2021 merupakan tahun recovery perekonomian setelah keluar

dari permasalahan akibat Pandemi Covid 19. Selain mendorong

pertumbuhan sektor kunci hal lainnya yang perlu dilakukan adalah

upaya penguatan ekonomi masyarakat dengan membangkitkan usaha

mikro dan kecil yang sebelumnya terdampak pandemi. Kebijakan

peningkatan akses permodalan, kemudahan bahan baku dan distribusi

pemasaran, standardisasi produk yang dihasilkan dan percepatan

inovasi teknologi merupakan alternatif kebijakan yang perlu diatuangkan

dalam program dan kegiatan.

Permasalahan kemiskinan dan pengangguran sebagai dampak Covid-19,

perlu kembali dilakukan selain untuk meningkatkan daya beli

masyarakat juga bertujuan menjaga kondusifitas sosial.

2. Investasi

Perkembangan perekonomian PMA dan PMDN di Provinsi Tahun 2017-

2019 menunjukkan bahwa Provinsi Banten masih sangat menarik bagi

Investor. Sektor yang sangat diminati oleh Investor yaitu :

1) Listrik, gas, dan air sebesar ;

2) Transportasi, Pergudangan, dan telekomunikasi;

3) Pertambangan;

4) Pengolahan makanan; dan

5) Perumahan, kawasan industri, dan perkantoran.

Page 355: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 355 -

Gambar 0-3. Realisasi investasi berdasarkan lokasi Januari – Desember 2019

Sumber: BKPM RI

Tabel 0-10 Perkembangan Realisasi Investasi PMA dan PMDN di Provinsi Banten Tahun 2017- 2019

PMDN PMA

TAHUN

PROYEK

INVESTASI

PROYEK

INVESTASI (JUTA

(MILIAR RUPIAH)

USD)

2017 699 15.141,9 2.479 3.047,5

2018 718 18.637,56 1.895 2.827,3

2019 2.389 20.708,4 2.559 1.868,2

Sumber: BKPM RI

Pada tahun 2019, PMDN Banten masuk peringkat enam setelah DKI

Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Riau dan Kalimantan Timur. Sedangkan

untuk PMA, Provinsi Banten masuk pada peringkat Empat setelah Jawa

Barat dan DKI Jakarta dan Jawa Tengah. Secara kumulatif sepanjang

Januari-Desember 2019, realisasi investasi mencapai Rp 48,7 triliun

dengan kurs rupiah 15.000 per USD sesuai dengan APBN 2019.

Investasi pada tahun 2020 dan 2021 diperkirakan akan mengalami

permasalahan seiring dengan Pandemi Covid 19. Menurut Kepala Badan

Perencanaan Pembangunan Nasional (mengutip laporan lembaga keuangan

Page 356: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 356 -

Dunia) menyebutkan bahwa kemungkinan terjadi penurunan Foreign

Dirrect Investmen (FDI) sebesar 30-40%. Hal ini menunjukan bahwa

adanya kemungkinan penurunan arus investasi Penanaman Modal Asing

(PMA) terutama investasi yang berasal dari negara negara yang terdampak

COVID-19.

Tabel 0-11 Realisasi Investasi sepuluh negara terbesar Penanaman Modal Asing di Provinsi Banten

No Negara Asal Investor

Jumlah Proyek

Nilai Investasi

Juta Rupiah Ribu US$

1 Singapura 485 7.922.585,16 528.172,40

2 Tiongkok 308 5.550.687,92 370.045,90

3 Hongkong 111 3.893.599,11 259.573,30

4 Thailand 36 3.679.046,73 245.269,80

5 Malaysia 133 2.204.117,81 146.941,20

6 British 138 1.059.274,42 70.618,30

7 Korea Selatan 540 836.338,42 55.755,90

8 Jepang 221 611.801,94 40.786,80

9 Belanda 133 586.865,95 39.124,40

10 Belgia 2 409.289,97 27.286,00 Sumber: Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Banten

Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa negara Tiongkok termasuk

sebagai salah satu negara dengan nilai investasi yang cukup besar dengan

total proyek 308 buah. Sebagai negara asal muasal penyebaran virus

Corona yang kemudian menerapkan kebijakan Lockdown tentu saja akan

banyak mempengaruhi niat para investor dari negara tersebut untuk

mengembangkan investasinya dinegara lain. Hal ini dapat dilihat dari

realisasi investasi yang dirilis oleh Badan Koordinasi Penanaman Modal

yang menyebutkan pada triwulan I tahun 2020 menunjukan adanya

penurunan nilai investasi PMA yang masuk ke wilayah provinsi ini jika

dibandingkan nilai investasi pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Pada TW I 2020 jumlah investasi yang masuk ke Banten hanya US$ 322,1

juta jauh menurun dibandingkan TW I tahun 2019 yang mencapai US$

533, 790 juta atau menurun sebesar 39,58%.

Adanya penurunan arus investasi ke wilayah provinsi Banten tentu

saja harus diantisipasi oleh pemmerintah daerah dengan berupaya

mewujudkan iklim usaha yang kondusif dengan mempermudah perijinan.

Program perbaikan birokrasi perizinan dan penanaman modal atau Online

Single Submission (OSS) yang dilakukan pemerintah dalam upaya

meningkatkan angka ease of doing business diharapkan akan

meningkatkan daya Tarik investor asing ke Indonesia. Selain itu, hal

lainnya yang harus dilakukan adalah memberikan keyakinan kepada para

investor terkait kepastian dan efektivitas upaya pencegahan penyebaran

virus Corona di kawasan industri melalui pelaksanaan protokol kesehatan

secara penuh di wilayah industri.

Page 357: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 357 -

Penurunan masuknya PMA ke wilayah provinsi Banten juga perlu

diantisipasi dengan berupaya meningkatkan masuknya Penanaman Modal

Dalam Negeri. Pemerintah Provinsi Banten bersama sama dengan

Pemerintah Kabupaten/Kota harus mewujudkan fasilitas penunjang

infrastruktur industri sehingga dapat menurunkan ongkos produksi atau

pun biaya distribusi dari produk yang dihasilkan.

3. Kondisi dan Proyeksi Inflasi

Inflasi terjadi karena tiga faktor: (1) demand pull – faktor tarikan dari

sudut permintaan dan (2) supply push – faktor dorongan dari sudut

permintaan, dan (3) demand-supply side – dua faktor ini berinteraksi

karena respon terhadap perubahan salah satunya. Demand pull terjadi

karena tekanan permintaan yang sifatnya siklikal atau musiman seperti

pada awal bulan karena masyarakat mendapatkan tambahan penerimaan

berupa upah dan gajih dan pada saat hari besar keagamaan seperti bulan

Ramadhan, Idul Fitri, Natal dan Tahun Baru. Harga-harga pasti akan

mengalami kenaikan karena terjadi kelebihan permintaan (excess demand).

Sementara inflasi berbasiskan tekanan dari faktor supply berupa kenaikan

harga-harga barang dan jasa baik kerena faktor fundamental seperti

perubahan pada indikator ekonomi makro dan faktor non-fundamental

yaitu volatile food (bergerak naik harga pangan) dan administrated price

(kebijakan harga pemerintah seperti kenaikan harga BBM dan TDL).

Laju inflasi tahun kalender tercatat sebesar 3,30 persen,sedangkan

inflasi “Year on Year” (IHK Desember 2019 terhadap Desember 2018)

sebesar 3,30 persen. Kemudian inflasi “Year on Year” (IHK November 2019

terhadap November 2018) tercatat sebesar 3,73 persen. Berdasarkan data

pergerakan inflasi di Provinsi Banten, faktor utama penyumbang inflasi

adalah bahan makanan diikuti oleh biaya kesehatan dan makanan jadi

termasuk rokok dan perumahan. Manajemen rantai pasok pangan seperti

beras, cabai dan bawang merah sangat krusial dalam mengendalikan

inflasi. Volatilitas harga-harga pangan sebagian besar karena faktor

gangguan produksi baik karena hama penyakit dan alam seperti hujan dan

kekeringan dan transportasi dari pusat produksi sampai kepada pasar

eceran termasuk di dalamnya empat fungsi pemasaran: perubahan tempat

(place), perubahan bentuk (form), perpindahan kepemilikan (ownership) dan

perbedaaan waktu (time). Jika keempat fungsi pemasaran ini dapat dikelola

dengan baik maka harga pangan dapat dikendalikan.

Di tingkat provinsi terdapat Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID)

yang beranggotakan lembaga-lembaga pemangku kepentingan yaitu Kantor

Bank Indonesia (KBI), Biro Perekonomian, Satuan Kerja Perangkat Daerah

(SKPD) terkait, Bulog, BUMD, serta pihak terkait lainnya. Firdausy (2016)

membagi fungsi TPID dalam mengendalikan inflasi: kecukupan produksi,

kelancaran distribusi, keterjangkauan harga dan komunikasi ekspektasi.

Page 358: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 358 -

a) Kecukupan Produksi

1) Dinas Pertanian atau dinas terkait memastikan produksi bahan

pangan khususnya melihat permintaan siklikal dan juga

perubahan iklim. Kebijakan pengadaan benih atau bibit dapat

menjadi pilihan untuk memberikan insentif kepada

petani/peternak agar dapat meningkatkan kapasitas produksi.

Karena produksi pertanian tergantung kepada faktor alam, harus

ada kebijakanyang bersifat adopsi dan adaptasi terhadap

perubahan iklim seperti penyediaan bibit/benih yang adaptif

terhadap perubahan iklim (suhu, hujan) serta informasi parameter

cuaca yang tepat agar petani dapat melakukan penyesuaian jadwal

tanam.

2) Memetakan potensi produksi (jenis, waktu tanam, luas, lokasi dan

potensi gangguan produksi) secara real time dan berbasis IT

sehingga dapat diketahui potensi dan produksi dari waktu ke

waktu. Hal ini dilakukan untuk melihat tingkat kesesuaian antara

produk/pasokan dan konsumsi/permintaan (gap analysis).

3) Dinas PU memastikan infrastruktur seperti irigasi dan jalan

usahatani/perdesaan pendukung produksi pertanian berfungsi

dengan baik.

b) Kelancaran Distribusi

1) Dinas Perdagangan memastikan persediaan pangan mencukupi

terutama jaminan pasokan dari daerah termasuk kantong-kantong

atau gudang-gudang penyimpanan baik yang dimiliki oleh swasta

atau lembaga milik pemerintah.

2) BUMD yang begerak di bidang perdagangan dapat menjadi badan

penyangga pergerakan harga baik sebaik pembeli produksi petani

maupun operasi pasar ketika harga di atas ambang batas terutama

pada kota atau daerah yang menjadi indikator inflasi di Provinsi

Banten, yaitu Tangerang.

3) Bekerjasama dengan Kementrian Pertanian/Dinas

Pertanian/BUMD perdagangan membangun toko tani atau warung

tani pada daerah yang tidak memiliki pasar tetap.

c) Keterjangkauan Harga

1) Mengembangkan pusat informasi harga secara real time yang

dapat diakes oleh semua kalangan. Dengan informasi harga ini

konsumen akan mendapatkan harga yang wajar dan menjadi

penghambat pihak-pihak yang akan memanfaatkan ketidaktahuan

konsumen. Dengan data harga ini dapat diketahui pula koneksitas

atau integrasi pasar sehingga dapat diketahui transmisi perubahan

harga pangan. Pemerintah dapat lebih cepat melakukan antisipasi

dan mitigasi kenaikan harga pangan.

2) Operasi pasar murah ketika terjadi trend kenaikan harga akibat

karena permintaan yang tinggi dangangguan produksi. Data

Page 359: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 359 -

historis dapat memberikan petunjuk kapan terjadi kelangkaan

pasokan.

d) Komunikasi Ekspektasi

a) Melakukan komunikasi dengan para asosiasi agar memberlakukan

harga wajar walaupun ada potensi keuntungan yang cukup besar

b) Melakukan komunikasi dengan media masa tentang kebijakan

pengendalian inflasi dan edukasi masyarakat agar dapat

berbelanja pada tingkat kewajaran.

Dengan berbagai langkah antisipatif sebagaimana disampaikan

sebelumnya serta melihat kecenderungan, inflasi di Provinsi Banten pada

tahun 2021 akan berkisar pada angka 4 ± 1%. Inflasi yang besar berasal

dari food inflation. Tekanan infllasi merupakan dampak dari perekonomian

global dengan ekspor yang melambat dan juga pengaruh merebaknya virus

corona. Aktivitas ekonomi yang terganggu karena kebijakan Working From

Home (WFH) dan terjadi kepanikan belanja (panic buying) pada beberapa

tempat khususnya diperkotaan yang berkontribusi kepada tingginya inflasi

pada tahun 2021. Inflasi tertinggi pada bulan-bulanan perayaan agama

seperti Tahun Baru, Ramadhan-Idul Fitri dan Natal.

Tabel 0-12. Proyeksi Inflasi Provinsi Banten Tahun 2019-2020 (%)

INDIKATOR 2018

2019

2020 (ANGKA PROYEKSI)* 2021 (ANGKA

PROYEKSI)*

OPTIM

IS

MODER

AT

PESIMI

S

OPTI

MIS

MOD

ERAT

PESI

MIS

Nasional 3,13 2,72 2,88 2,0 – 4,0 3,39 3

Target

RPJMD 3,7 4,2 3,7 3,7

Banten 3,42 3,3 2,85 3,2 3,6 3 4 5

Keterangan: Sumber, BPS Provinsi Banten *adalah angka proyeksi Bappeda Provinsi Banten

2. Kondisi dan Proyeksi ICOR

Secara matematis rumus yang digunakan untuk menghitung ICOR

adalah: ICOR = K/ Y dimana: K = Penambahan barang modal

baru/kapasitas terpasang Y = Perubahan/penambahan output (BPS

Provinsi Banten, 2018). Dalam praktek, data yang diperoleh bukan

merupakan penambahan barang modal baru atau kapasitas terpasang

melainkan besarnya investasi yang ditanamkan. Sehingga dengan

mengasumsikan K = Investasi, maka rumus diatas dapat dimodifikasi

menjadi. ICOR = I/ Y dimana: I = Investasi, Y = Perubahan output.

Dengan metode penghitungan tersebut maka nilai yang diperoleh merupaka

Page 360: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 360 -

Gross ICOR yaitu suatu rasio yang menunjukkan besarnya tambahan unit

kapital yang diperlukan untuk memperoleh tambahan satu unit output

pada suatu periode tertentu. Berdasarkan perhitungan PDRB ADHK

2010 pada Tahun 2019 PDRB Provinsi Banten tercatat sebesar

458,02 Triliun rupiah dengan Pertumbuhuan sebesar 5,53 persen dari

tahun sebelumnya yakni 433,01 Trilyun. Pembentukan Modal Tetap Bruto

dan inventori sebesar Rp Rp144,63 Triliun sehingga ICOR Provinsi Banten

sebesar 5,30. Yang artinya untuk melakukan 1 investasi diperlukan modal

sebesar 5,30. Kondisi Ideal yaitu pada ICOR pada skala 2,0 – 3,0. Hal ini

juga menggambarkan bahwa Penciptaan Lapangan Kerja di Provinsi Banten

masih didominasi oleh Investasi Padat Modal bukan Padat Karya.

Tabel 0-13 Proyeksi ICOR

Sumber:* BPS Provinsi Banten, 2018 **Hasil Penghitungan Bappeda Provinsi Banten

3. Kondisi dan Proyeksi Ketenagakerjaan

Jumlah penduduk yang bekerja pada Agustus 2019 sebesar 5,56 juta

orang, naik sekitar 230 ribu pekerja jika dibandingkan dengan keadaan

Agustus 2018. Pada periode yang sama juga terjadi penurunan Tingkat

Pengangguran Terbuka (TPT) dari 8,52 persen menjadi 8,11 persen pada

Agustus 2019. TPT lulusan SMK menempati posisi tertinggi dibanding

jenjang pendidikan lain yaitu 13,03 persen pada Agustus 2019. Dengan

struktur lapangan pekerjaan utama terbesar meliputi industri pengolahan

sebesar 24,09 persen atau 1,34 Juta orang, perdagangan sebesar 20,91

persen atau 1,16 juta orang, pertanian, pertambangan dan penggalian

sebesar 10,41 persen. Berdasarkan status pekerjaan, sebagian besar

penduduk bekerja di Banten berstatus buruh/karyawan yaitu sebesar 3,12

juta. Jumlah pekerja formal di Banten lebih tinggi dibanding pekerja

informal. Pada Agustus 2019, pekerja formal tercatat sebanyak 3,27 juta

orang atau sebesar 58,75 persen.

TAHUN

2014 2015 2016 2017 2018

PDRB* 349.351.228 368.377.203 387.835.089 410.045.924 433.884.318

PMTB* 103.115.307 109.012.807 115.877.264 126.206.252 135.188.334

INVENTORY* 3.325.710 1.145.827 109.301 103.131 112.634

ICOR** 5,79 5,66 5,22 5,30

Page 361: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 361 -

Tabel 0-14. Dekomposisi Penduduk Usia Kerja dan Indikator Ketenagakerjaan Provinsi Banten, Februari 2018 – Februari 2019

Sumber : BPS Provinsi Banten

Indikator lain adalah jumlah setengah pengangguran atau pekerja

tidak penuh. Pekerja tidak penuh ialah mereka yang berstatus bekerja

tetapi memiliki jam kerja di bawah jam kerja normal (di bawah 35 jam

seminggu).

Gambar 0-4. Tingkat Pengangguran Terbuka Provinsi Banten dan Nasional, Februari 2016- Agustus 2019 (persen)

Sumber : BPS Provinsi Banten

Page 362: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 362 -

Angka pengangguran menunjukkan penurunan dari 8,52 persen

pada Agustus 2018 menjadi 8,11 persen pada bulan Agustus 2019. Angka

pengangguran Provinsi Banten selama beberapa periode tercatat lebih tinggi

dibanding angka pengangguran nasional. Di Provinsi Banten banyak

terdapat lapangan pekerjaan yang menarik migran untuk masuk ke

Banten. Banyaknya migran masuk yang mencari pekerjaan ini tidak

semuanya terserap oleh pasar kerja sehingga menambah jumlah

pengangguran (pencari kerja) di Banten. Di lain pihak, migran masuk yang

berpendidikan tinggi lebih mudah memperoleh pekerjaan di Banten. Pada

Agustus 2019, angka pengangguran Provinsi Banten menempati peringkat

pertama terbesar nasional, di mana angka pengangguran nasional tercatat

sebesar 5,28 persen.

Dilihat berdasar tren sektoral, penyerapan tenaga kerja di Provinsi

Banten terbesar yaitu di sektor Industri (1,34 juta orang) kemudian diikuti

oleh sektor Perdagangan (1,16 juta orang).

Gambar 0-5. Persentase Penduduk yang Bekerja menurut Lapangan Pekerjaan di Provinsi Banten, Agustus 2019 (persen)

Sumber : BPS Provinsi Banten 2020

Sebagian besar penduduk bekerja di Banten berstatus sebagai

buruh/karyawan yaitu sebesar 3,12 juta. Jumlah buruh/karyawan dalam

satu tahun terakhir mengalami peningkatan sebesar 254 ribu orang.

Peningkatan jumlah pekerja terjadi pada status pekerjaan berusaha sendiri

dan buruh/karyawan. Status pekerjaan utama dapat digunakan sebagai

pendekatan untuk menyusun dua kelompok kegiatan ekonomi yakni formal

dan informal.

Page 363: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 363 -

Kegiatan formal terdiri dari mereka yang berusaha dibantu buruh

tetap dan mereka yang berstatus buruh/karyawan. Sementara sisanya

digolongkan ke dalam kegiatan informal. Persentase pekerja formal di

Provinsi Banten lebih tinggi dibanding pekerja informal. Pada Agustus

2019, pekerja formal tercatat sebanyak 3,27 juta orang atau sebesar 58,75

persen. Angka ini mengalami kenaikan dibanding tahun sebelumnya yang

sebesar 56,92 persen. Dengan kata lain penyerapan tenaga kerja pada

periode satu tahun terakhir lebih banyak terjadi pada kegiatan ekonomi

formal.

Tabel 0-15. Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Menurut Status Pekerjaan Utama, Agustus 2016 - Agustus 2019 (dalam ribuan)

Sumber : BPS Provinsi Banten

Dilihat dari komposisi pencari kerja menurut pendidikan, pencari

kerja di Provinsi Banten didominasi oleh mereka yang berpendidikan

menengah (SMA/SMK). Persentase pencari kerja yang berpendidikan

menengah maupun tinggi (diploma dan sarjana) meningkat dibanding

tahun lalu. Sementara itu, persentase pencari kerja yang mengenyam

pendidikan menengah (SMA/SMK) mengalami kenaikan dari 52,81 persen

(Agustus 2018) menjadi 55,24 persen (Agustus 2019).

Page 364: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 364 -

Gambar 0-6. Tingkat Pengangguran menurut Pendidikan di Provinsi Banten, Agustus 2018 - Agustus 2019 (persen)

Tabel 0-16. Realisasi Pengurangan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Tahun 2019, Prediksi Tahun 2020, dan Proyeksi Tahun 2021

INDIKATOR 2018 2019 2020 2021

(ANGKA PROYEKSI)* (ANGKA PROYEKSI)*

Nasional 5,34 5,34 *7,8 – 8,5 *7,5 – 8,2

Banten 8,52 8,11 8,19 8,03

Target RPJMD 8,45 8,20 7,95 8,01

Banten

Sumber : * Proyeksi Bappenas, ** RPJMD Provinsi Banten 2017-2022.

Beberapa kebijakan pembangunan untuk mendorong pencapaian target

sebagaimana tertuang dalam tabel diatas diantaranya melalui:

1. Peningkatan kualitas sumber daya manusia dengan intensifikasi

lembaga pelatihan

2. Revitalisasi Sekolah Menengah Kejuaran melalui peningkatan link and

Match dengan dunia usaha

3. Optimalisasi penggunaan dana desa untuk kegiatan padat karya tunai

4. Peningkatan minat generasi muda untuk pembangunan usaha

pertanian dalam arti luas.

4. Kondisi dan Proyeksi Kemiskinan

Angka kemiskinan Provinsi Banten hasil Survei Sosial Ekonomi

Nasional (Susenas) bulan September 2019 sebesar 4,94 persen, mengalami

penurunan sebesar 0,15 poin dibanding periode sebelumnya (Maret 2019)

yang sebesar 5,09 persen. Hal ini sejalan dengan berkurangnya jumlah

Page 365: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 365 -

penduduk miskin sebanyak 13,04 ribu orang dari 654,46 ribu orang pada

Maret 2019 menjadi 641,42 ribu orang pada September 2019. Persentase

penduduk miskin di daerah perkotaan yang pada Maret 2019 sebesar 4,12

persen turun menjadi 4,00 persen pada September 2019. Sementara

persentase penduduk miskin di daerah perdesaan pada Maret 2019 sebesar

7,49 persen turun menjadi 7,31 persen pada September 2019.

Selama periode Maret 2019-September 2019, jumlah penduduk

miskin di daerah perkotaan turun sebanyak 7,5 ribu orang (dari 378,73

ribu orang pada Maret 2019 menjadi 371,28 ribu orang pada September

2019), demikian pula di daerah perdesaan turun sebanyak 5,6 ribu orang

(dari 275,73 ribu orang pada Maret 2019 menjadi 270,13 ribu orang pada

September 2019). Peranan komoditi makanan terhadap Garis Kemiskinan

jauh lebih besar dibandingkan peranan komoditi non makanan

(perumahan, sandang, pendidikan, dan kesehatan). Pada September 2019,

sumbangan Garis Kemiskinan Makanan terhadap Garis Kemiskinan

tercatat sebesar 71,61 persen, sedikit lebih rendah dibandingkan dengan

kondisi Maret 2019 yang sebesar 71,66 persen. Jenis komoditi makanan

yang berpengaruh besar terhadap nilai Garis Kemiskinan Maret 2019 di

perkotaan maupun di perdesaan adalah beras, rokok kretek filter, telur

ayam ras, daging ayam ras, mie instan, serta roti. Sementara komoditi non

makanan penyumbang terbesar Garis Kemiskinan di perkotaan dan

perdesaan adalah sama yaitu biaya perumahan, bensin, listrik, pendidikan

dan perlengkapan mandi.

Persentase penduduk miskin di Banten pada bulan September 2019

mencapai 4,94 persen.

Jika dibandingkan dengan penduduk miskin pada Maret 2019, maka

selama enam bulan terjadi penurunan sebesar 0,15 poin (dari posisi 5,09

persen). Persentase penduduk miskin di daerah perkotaan dan perdesaan

mengalami penurunan. Persentase penduduk miskin di perkotaan turun

dari 4,12 menjadi 4,00 dan persentase penduduk miskin di perdesaan

turun dari 7,49 pada Maret 2019 menjadi 7,31 pada September 2019.

Sejalan dengan penurunan tingkat kemiskinan, jumlah penduduk miskin

di Banten pada periode yang sama berkurang sebanyak 13,04 ribu orang

dari 654,46 ribu orang pada Maret 2019 menjadi 641,42 ribu orang pada

bulan September 2019.

Page 366: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 366 -

Tabel 0-17. Jumlah dan Persentase Penduduk MiskinMenurut Daerah, Maret 2019 –September 2019

Sumber : BPS Provinsi Banten

Perkembangan Tingkat Kemiskinan di Banten Tahun 2002-2019

Secara umum cenderung menurun baik dari sisi jumlah maupun

persentase, kecuali pada tahun 2006, September 2013, Maret 2015,

September 2017dan September 2018. Kenaikan jumlah dan persentase

penduduk miskin pada periode tersebut dipicu oleh kenaikan harga barang

kebutuhan pokok sebagai akibat dari kenaikan harga bahan bakar minyak.

Perubahan Garis Kemsikinan September 2019, Garis Kemiskinan di

pergunakan sebagai suatu batas untuk mengelompok kan penduduk

menjadi miskin atau tidak miskin. Penduduk miskin adalah penduduk yang

memiliki rata-rata pengeluaran per kapita per bulan di bawah Garis

Kemiskinan. perkembangan Garis Kemiskinan pada periode Maret-

September 2018. Selama periode Maret-September 2019, Garis Kemiskinan

naik sebesar 4,83 persen, yaitu dari Rp 462.726,- per kapita per bulan pada

Maret 2019 menjadi Rp. 485.096,- per kapita per bulan pada September

2019. Dengan memperhatikan komponen Garis Kemiskinan (GK) yang

terdiri dari Garis Kemiskinan Makanan (GKM) dan Garis Kemiskinan Non

Makanan (GKNM), dapat dilihat bahwa peranan komoditi makanan masih

jauh lebih besar dibandingkan peranan komoditi non makanan, yang terdiri

dari perumahan, sandang, pendidikan dan kesehatan. Sumbangan GKM

terhadap GK pada September 2019 adalah sebesar 71,61 persen,

mengalami sedikit penurunan dibandingkan Maret 2019 yang sebesar

71,66 persen.

Page 367: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 367 -

Tabel 0-18. Garis Kemiskinan dan Perubahannya Menurut Daerah, Maret 2019 - September 2019

Sumber : BPS Provinsi Banten

Indeks Kedalaman Kemiskinan dan Indeks Keparahan Kemiskinan

persoalan kemiskinan bukan hanya sekadar berapa jumlah dan persentase

penduduk miskin. Dimensi lain yang perlu diperhatikan adalah tingkat

kedalaman dan keparahan kemiskinan. Selain upaya memperkecil jumlah

penduduk miskin, kebijakan penanggulangan kemiskinan juga terkait

dengan bagaimana mengurangi tingkat kedalaman dan keparahan

kemiskinan yang terkait dengan kesejahteraan penduduk miskin.

Pada periode Maret 2019-September 2019, Indeks Kedalaman

Kemiskinan (P1) dan Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) keduanya

mengalami peningkatan. Indeks Kedalaman Kemiskinan naik dari 0,763

pada Maret 2019 menjadi 0,800 pada September 2019. Demikian pula

Indeks Keparahan Kemiskinan naik dari 0,176 menjadi 0,226 pada periode

yang sama. Peningkatan nilai kedua indeks tersebut mengindikasikan

bahwa rata-rata pengeluaran penduduk miskin cenderung semakin

menjauhi Garis Kemiskinan dan ketimpangan pengeluaran penduduk

miskin juga semakin melebar.

Page 368: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 368 -

Tabel 0-19. Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) dan Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) di Banten Menurut Daerah, Maret 2019 - September 2019

Sumber : BPS Provinsi Banten

Dengan dilaksanakannya Program Pembangunan Provinsi Banten

yang Pro Poor seperti, Pembangunan Rumah Layak Huni, Penanganan

Kawasan Perumahan dan Permukiman Kumuh, Program Pendidikan Gratis

melalui Bantuan Operasional Sekolah (BOS dan BOSDA) pada SMA Negeri,

SMK Negeri, dan SKH Negeri serta Pemberian Hibah BOSDA Kepada

Sekolah Swasta, Pembiayaan dan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan PBI

JAMKESDA Provinsi Banten, Pembangunan Infrsatruktur Permukiman

Kumuh, dan juga program bantuan sosial berupa Jamsosratu, dan program

yang mendukung terkait penerima sasaran masyarakat yaitu program

pengelolaan data kemiskinan dan program administrasi kependudukan dan

catatan sipil, Updating Data Kemiskinan, PMKS dan PSKS; Perlindungan

dan Jaminan Sosial pada Saat dan Setelah Tanggap Darurat Bencana bagi

Korban Bencana Provinsi; Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial Dalam Panti;

Pelayanan dan Perlindungan Sosial Dalam Panti; penurunan stunting

terintegrasi; pelayanan kesehatan bagi penduduk terdampak krisis

kesehatan akibat bencana dan/atau berpotensi bencana provinsi;

pelayanan kesehatan bagi penduduk terdampak dan beresiko pada kondisi

kejadian luar biasa provinsi; Jaminan Pelayanan Kesehatan bagi penduduk

miskin; pemberdayaan Lembaga Kemasyarakatan desa; pemberdayaan

Lembaga Ekonomi Masyarakat, Pembangunan Kawasan Perdesaan,

Evaluasi Perkembangan Desa/ Kelurahan.

Tabel 0-20 Realisasi penurunan Kemiskinan Tahun 2018, Prediksi Tahun 2019,

dan Proyeksi Tahun 2020 dan 2021

INDIKATOR 2018 2019 2020 2021

(ANGKA PROYEKSI)* (ANGKA PROYEKSI)*

Nasional 9,66 9,22 8,5 8,50 - 9,00

Page 369: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 369 -

Banten 5,25 4,94 5,12 5,06

Sumber : BPS Provinsi Banten

5. Kondisi dan Proyeksi Indek Gini

Indeks Gini merupakan alat ukur derajat ketidakmerataan atau

ketimpangan pengeluaran penduduk. Indeks Gini Provinsi Banten pada

September 2019, tingkat ketimpangan pengeluaran penduduk Banten yang

diukur oleh Gini Ratio tercatat sebesar 0,361. Angka ini turun 0,004 poin

jika dibandingkan dengan Gini Ratio Maret 2019 yang sebesar 0,365. Gini

Ratio di daerah perkotaan pada September 2019 tercatat sebesar 0,355

turun dibanding Gini Ratio Maret 2019 yang sebesar 0,360. Demikian pula

Gini Ratio di daerah perdesaan menurun dari 0,294 pada Maret 2019

menjadi 0,292 pada September 2019. Pada September 2019, distribusi

pengeluaran kelompok penduduk 40 persen terbawah adalah sebesar 18,55

persen. Artinya pengeluaran penduduk masih berada pada kategori tingkat

ketimpangan rendah. Jika dirinci menurut wilayah, di daerah perkotaan

angkanya tercatat sebesar 18,53 persen dan di daerah perdesaan sebesar

22,23 Persen.

6. Kondisi dan Proyeksi Indeks Pembangunan Manusia

Sebagaimana dipublikasikan dalam Kajian Ekonomi dan Keuangan

Regional Provinsi Banten oleh Bank Indonesia, Pada Tahun 2019 bahwa

Indeks Pembangunan Manusia Provinsi Banten secara konsisten

mengalami peningkatan dan lebih tinggi dari IPM Nasional. Namun

demikian secara spasial terlihat lebarnya perbedaan antara IPM di

Tangerang Raya dengan Kabupaten Lebak dan Kabupaten Pandeglang yang

mencerminkan masih adanya kesenjangan kualitas hidup masyarakat

antara wilayah Banten Utara dengan Banten.

Indeks Pembangunan Manusia (IPM) merupakan indikator untuk

mengukur keberhasilan dalam membangun kualitas hidup manusia yang

menunjukkan akses penduduk terhadap hasil pembangunan antara lain

pendapatan, kesehatan, pendidikan, dan sebagainya di suatu wilayah.

IPM dibentuk oleh tiga dimensi dasar yaitu umur panjang dan hidup

sehat, pengetahuan, dan standar hidup layak. Dimensi umur panjang dan

hidup sehat dicerminkan oleh Angka Harapan Hidup saat lahir (AHH).

Dimensi Pengetahuan dicerminkan oleh indikator Harapan lama sekolah

dan Rata-rata lama sekolah. Sementara dimensi Standar Hidup layak

digambarkan oleh pengeluaran per kapita disesuaikan.

Tabel 0-21 Capaian dan Target Angka Harapan Hidup (AHH) Provinsi Banten Tahun 2018-2021

INDIKATOR 2018 2019 2020 2021

(ANGKA PROYEKSI)* (ANGKA PROYEKSI)*

Nasional 71,20 71,34 71,47 71,5

Page 370: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 370 -

Banten 69,64 69,84 70,36 70.66

Sumber : BPS Provinsi Banten, *Bappenas Proyeksi Penduduk Indonesia

Tabel 0-22. Capaian dan Target Angka Harapan Lama Sekolah (HLS) Provinsi Banten Tahun 2018-2021

INDIKATOR 2018 2019 2020 2021

(ANGKA PROYEKSI)* (ANGKA PROYEKSI)*

Nasional 12,91 12,95 n/a n/a

Banten 12,85 12,88 14 14,5

Sumber : *RPJMD Provinsi Banten Tahun 2017-2022

Tabel 0-23. Capaian dan Target Angka Rata-Rata Lama Sekolah (RLS)

Provinsi Banten Tahun 2018-2021

INDIKATOR 2018 2019 2020 2021

(Target Capaian)* (Target Capaian)*

Nasional 8,17 8,34 n/a n/a

Banten 8,62 8,74 8,9 9,1

Sumber : *RPJMD Provinsi Banten Tahun 2017-2022

Tabel 0-24. Capaian dan Target Pengeluaran Per Kapita Provinsi Banten Tahun 2017-2020 (ribu rupiah)

INDIKATOR 2018 2019 2020 2021

(ANGKA PROYEKSI)* (ANGKA PROYEKSI)*

Nasional 11.131 11.300 11.283 n/a

Banten 11.994 12.267 12.610 n/a

Sumber : BPS Provinsi Banten,2020

Pada tahun 2019, IPM Banten telah mencapai 72,44, atau meningkat

0,49 poin dibandingkan tahun lalu yang sebesar 71,95. Pada tahun 2019,

IPM Banten tumbuh 0,68 persen, lebih lambat dibandingkan tahun 2018.

Ditandai oleh pertumbuhan IPM yang mencapai 0,68 persen, lebih rendah

dibandingkan pertumbuhan tahun 2018 yang mencapai 0,74 persen.

Meningkatnya IPM Banten terjadi pada semua komponen pembentuk.

Dengan pertumbuhan tertinggi untuk komponen Rata-rata Lama Sekolah

(RLS), sedangkan yang terendah untuk komponen Umur Harapan Hidup

(UHH) saat lahir. Adapun nilai atau capaian UHH, Harapan Lama Sekolah

(HLS), RLS, dan Pengeluaran per Kapita Disesuaikan, masing-masing 69,84

tahun, 12,88 tahun, 8,74 tahun, dan 12,3 juta rupiah. Meningkatnya IPM

Banten terjadi pada seluruh wilayah, dengan IPM tertinggi dan terendah

tetap diduduki oleh Kota Tangerang Selatan (81,48) dan Kabupaten Lebak

(63,88)

Page 371: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 371 -

Pembangunan manusia di Banten secara konsisten terus mengalami

kemajuan, yang ditandai dengan meningkatnya Indeks Pembangunan

Manusia (IPM). Pada tahun 2019, IPM Banten telah mencapai 72,44, atau

meningkat 0,68 poin dibandingkan tahun lalu yang sebesar 71,95.

Kemajuan pembangunan manusia Banten pada tahun 2019 lebih lambat

dari tahun sebelumnya. Ditandai oleh pertumbuhan IPM yang mencapai

0,68 persen, lebih rendah dari pertumbuhan tahun 2018 yang lebih besar

yaitu 0,74 persen. Status pembangunan manusia Banten pada tahun 2019,

masih tertahan pada level atau kategori “Tinggi”. Kategori “Tinggi” tersebut,

diperoleh Banten sejak tahun 2015. Meningkatnya IPM Banten terjadi pada

semua komponen pembentuk. Dengan pertumbuhan tertinggi untuk

komponen Pengeluaran per Kapita Disesuaikan (PKP), sedangkan yang

terendah pada komponen Umur Harapan Hidup (UHH) saat lahir.

Pencapaian IPM dan salah satu komponen penyusun yaitu Rata-rata

Lama Sekolah dapat menjadi gambaran bagi pemerintah daerah untuk

terus melakukan pemerataan pembangunan ke wilayah Selatan yang saat

ini juga masih menjadi daerah tertinggal.

Tabel 0-25. Capaian dan Target IPM Provinsi Banten Tahun 2018-2021

INDIKATOR 2018 2019 2020 2021

(TARGET)* (TARGET)*

Nasional 71,39 71,92 72,51 73,19 – 73,26

Banten 71,95 72,44 72,80 73,30

Sumber : BPS Provinsi Banten,2020

Dengan memperhatikan Target dan Capaian Makro Ekonomi Secara

Nasional dan Capaian Makro Ekonomi Tahun-tahun sebelumnya, serta

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2020-

2024 Telah ditetapkan Presiden melalui Peraturan Presiden nomor 18

tahun 2020, dengan Sasaran Pembangunan 2020-2024 sebagai berikut :

1. Laju Pertumbuhan Ekonomi sebesar 5,6 – 6,2 Persen

2. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) 3,6 – 4,3 Persen

3. Penurunan Tingkat Kemiskinan 6,0 – 7,0 Persen

4. Indeks Pembangunan Manusia 75,54

5. Indeks Gini Rasio 0,360 – 0,374

III.1.4 PROSPEK DAN ARAH KEBIJAKAN PEREKONOMIAN PROVINSI

BANTEN

Berdasarkan indicator makro ekonomi yang ada dengan beberapa

prospek dan tantangan yang terjadi pada kondisi ekonomi saat ini, maka

arah kebijakan pembanguan ekonomi Provinsi Banten yaitu:

1. Menjaga tingkat pertumbuhan konsumsi masyarakat. Berdasarkan

proyeksi tingkat pertumbuhan konsumsi masyarakat ditargetkan

paling tidak mampu mencapai angka 5,8% di bandingkan tahun

Page 372: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 372 -

sebelumnya. Terciptanya stabilitas politik pascca pemilu yang

berimplukasi pada stabilitas ekonomi atau pun pelaksanaan Pilkada

Serentak di beberapa wilayah di provinsi Banten pada tahun 2021 di

harapkan dapat menjaga laju pertumbuhan konsumsi masyarakat.

Meski demikian, untuk mewujudkan hal tersebut diperlukan langkah

langkah:

Penciptaan kesempatan kerja yang lebih berkualitas serta

optimalisasi program padat karya tunai

Menjaga kondusifitas wilayah yang melaksanakan Pilkada

Peningktan efektivitas sasaran penerima Bansos

Peningkatan usaha ekonomi wilayah pedesaan

2. Optimalisasi belanja pemerintah, dapat dilakukan melalui prioritas

belanja yang diarahkan pada belanja operasional dan belanja lainnya

yang mendukung belanja modal.

3. Peningkatan iklim investasi daerah percepatan pelaksanaan reformasi

birokrasi.

4. Penciptaan iklim usaha yang kondusif melalui peningkatan hubugan

industrial antara pemerintah Daerah, Pelaku Usaha dan Masyarakat.

5. Inovasi teknologi untuk peningkatan nilai tambah komoditas yang

dihasilkan masyarakat.

Arah kebijakan untuk mencapai LPE dari sisi Produksi dilakukan

dengan arah kebijakan sebagi berikut:

1. Dukungan pelaksanaan Proyek Strategis Nasional di Banten masih

akan terus berlangsung di tahun 2020 sampai 2021.

2. Menjaga inflasi di Banten agar permintaan masyarakat Banten akan

kebutuhan sandang, pangan, papan dan komunikasi dapat menjadi

faktor pendorong utama sektor PDRB agar terus meningkat.

3. Mendorong stabilnya pertumbuhan lapangan usaha utama Banten

yaitu industri pengolahan, transportasi, konstruksi, pertanian,

kehutanan, dan perikanan, serta perdagangan besar eceran, reparasi

mobil, dan sepeda motor.

4. Pengembangan kawasan industri di beberapa wilayah seperti Industri

besar Wilmar di Kabupaten Serang akan mewujudkan pertumbuhan

trend positif Industri pengolahan.

5. Mengembangkan produk unggulan Banten yang berorientasi ekspor

melalui: ketersediaan bahan baku, peningkatan kualitas produksi,

pengembangan promosi dan jejaring pemasaran;

6. Percepatan pembangunan BUMD Agro yang akan dilanjutkan pada

tahun 2020 dalam rangka meningkatkan nilai tambah berbasis produk

pertanian sebagai sektor unggulan Banten;

7. Pengembangan dan perkuatan klaster usaha di kabupaten/kota

berbasis komoditas unggulan lokal;

Page 373: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 373 -

III.2. Arah Kebijakan Keuangan Daerah

Keuangan daerah merupakan komponen yang sangat penting dalam

perencanaan pembangunan, sehingga analisis mengenai kondisi dan

proyeksi keuangan daerah perlu dilakukan untuk Mengetahui kemampuan

daerah dalam mendanai rencana pembangunan dan kesadaran untuk

secara efektif memberikan perhatian kepada isu dan permasalahan

strategis secara tepat. Dengan melakukan analisis keuangan daerah yang

tepat akan menghasilkan kebijakan yang efektif dalam pengelolaan

keuangan daerah.

Keuangan daerah meliputi penerimaan atau pendapatan daerah,

pengeluaran daerah atau belanja daerah dan pembiayaan daerah.

Keuangan daerah dikelola dengan menganut azas tertib, taat pada

peraturan perundang-undangan, efisien, ekonomis, efektif, transparan, dan

bertanggung jawab dengan memperhatikan rasa keadilan, kepatutan dan

manfaat untuk masyarakat.

Kemampuan keuangan daerah dapat dilihat dari anggaran

pendapatan dan belanja daerah. Ditinjau dari sisi APBD, keuangan daerah

dipergunakan untuk membiayai program/kegiatan dalam rangka

penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan dari tahun ke tahun

diperkirakan akan terus meningkat. Peningkatan ini menyesuaikan dengan

perkembangan kebutuhan pembangunan, baik secara fisik maupun

nonfisik.

III.2.1 PROYEKSI KEUANGAN DAERAH DAN KERANGKA PENDANAAN

Proyeksi Pendapatan, Belanja dan Pembiayaan Daerah

Tahun 2021 dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Page 374: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 374 -

Tabel 0-26. Realisasi Penganggaran TA 2019 dan Proyeksi Anggaran Pendapatan, Belanja dan Pembiayaan TA 2021 dan TA 2022

NO

URAIAN

REALISASI

REALISASI

TARGET

TARGET

PROYEKSI

P-APBD TA 2018

P-APBD TA 2019

APBD TA 2020

APBD TA 2021

APBD TA 2022

A B c d e f g

4 PENDAPATAN DAERAH 10.477.855.594.717 11.831.983.759.800 12.609.363.396.388 10.984.935.531.619 12.489.070.103.000

4.1 Pendapatan Asli Daerah 6.296.107.366.717 7.344.821.272.800 8.154.745.690.388 6.654.439.567.619 8.054.352.930.000

4.1.1 Pajak Daerah 5.942.765.440.000 6.967.729.412.400 7.748.115.000.000 6.334.237.282.555 7.750.902.440.000

4.1.2 Retribusi Daerah 19.826.483.520 18.569.771.200 20.700.708.000 9.636.262.100 21.321.720.000

4.1.3 Hasil Pengelolaan Kekayaan 51.614.659.419 55.300.000.000 51.511.432.000 49.966.089.040 53.056.770.000

Daerah Yang Dipisahkan

4.1.4 Lain-lain Pendapatan Asli 281.900.783.778 303.222.089.200 334.418.550.388 260.599.933.924 229.072.000.000

Daerah yang Sah

4.2 Dana Perimbangan 4.176.078.228.000 4.481.092.487.000 4.404.115.987.000 4.324.295.964.000 4.428.517.173.000

4.2.1 Dana Bagi Hasil Pajak/Bagi 707.384.582.000 711.779.997.000 510.061.378.000 609.695.082.000 711.779.997.000 Hasil Bukan Pajak

4.2.2 Dana Alokasi Umum 1.072.903.468.000 1.140.003.353.000 1.159.302.397.000 1.049.158.451.000 1.256.853.696.000

4.2.3 Dana Alokasi Khusus 2.395.790.178.000 2.629.309.137.000 2.734.752.212.000 2.665.442.431.000 2.459.883.480.000

4.3 Lain-Lain Pendapatan Daerah 5.670.000.000 6.070.000.000 50.501.719.000 6.200.000.000 6.200.000.000 Yang Sah

4.3.1 Pendapatan Hibah 5.670.000.000 6.070.000.000 6.200.000.000 6.200.000.000 6.200.000.000

4.3.2

Dana Penyesuaian dan Otonomi

Khusus 44.301.719.000,-

5 BELANJA DAERAH 11.055.264.730.612 12.154.531.396.800 13.214.391.206.388 10.964.935.531.619 13.002.532.723.000

5.1 Belanja Tidak Langsung 6.904.550.820.612 7.626.033.770.600 8.243.712.852.778 7.032.110.531.619 8.463.638.453.000

5.1.1 Belanja Pegawai 1.849.085.000.000 2.218.718.430.000 2.503.911.304.150 1.972.647.212.745 2.595.032.413.000

5.1.2 Belanja Hibah 2.132.051.721.820 2.310.418.836.000 2.307.991.952.200 2.164.668.429.000 2.280.418.830.000

Page 375: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 375 -

NO

URAIAN

REALISASI

REALISASI

TARGET

TARGET

PROYEKSI

P-APBD TA 2018

P-APBD TA 2019

APBD TA 2020

APBD TA 2021

APBD TA 2022

5.1.3 Belanja Bantuan Sosial 69.735.000.000 105.979.000.000 80.979.000.000 80.979.000.000 105.979.000.000

5.1.4 Belanja Bagi Hasil Kepada 2.370.396.604.634 2.502.794.028.200 2.783.518.606.928 2.406.055.889.874 2.986.514.740.000 Kabupaten/Kota

5.1.5 Belanja Bantuan Keuangan 464.093.476.400 432.693.476.400 522.311.989.500 344.760.000.000 432.693.470.000 Kepada Kabupaten/Kota

Pemerintah Desa dan Partai

Politik

5.1.6 Belanja Tidak Terduga 19.189.017.758 55.430.000.000 45.000.000.000 63.000.000.000 63.000.000.000

5.2 Belanja Langsung 4.150.713.910.000 4.528.497.626.200 4.970.678.353.601 3.932.825.000.000 4.538.894.270.000

5.2.1 Belanja Pegawai 266.963.509.100,00 55.587.557.000 74.850.085.000 90.777.880.000

5.2.2 Belanja Barang dan Jasa 2.119.833.963.595 2.785.054.925.626 2.846.091.880.025 2.723.336.554.000

5.2.3 Belanja Modal 1.763.916.437.305 1.687.855.143.574 2.049.736.388.585 1.724.779.836.000

SURPLUS/(DEFISIT) (577.409.135.895) (322.547.637.000) (605.027.810.000,) 20.000.000.000 (513.462.620.000)

6 PEMBIAYAAN 577.409.135.895 322.547.637.000 605.027.810.000 (20.000.000.000) 513.462.620.000

6.1 Penerimaan Pembiayaan 752.409.135.895 453.547.637.000 655.027.810.000 563.462.620.000

6.1.1 SiLPA Tahun Anggaran 752.409.135.895 453.547.637.000 655.027.810.000 563.462.620.000 Sebelumnya

6.2 Pengeluaran Pembiayaan 175.000.000.000- 131.000.000.000 50.000.000.000 20.000.000.000 50.000.000.000

6.2.1 Penyertaan Modal Pemerintah 175.000.000.000 131.000.000.000 50.000.000.000 20.000.000.000 50.000.000.000 Daerah

7 SILPA Tahun Anggaran - - - - - Berkenaan

Page 376: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 376 -

III.2.2 ARAH KEBIJAKAN PENDAPATAN DAERAH

Pendapatan daerah meliputi semua penerimaan uang melalui

rekening kas umum daerah yang menambah ekuitas dana, sebagai hak

pemerintah daerah dalam satu tahun anggaran dan tidak perlu dibayar

kembali oleh daerah. Seluruh pendapatan daerah dianggarkan dalam APBD

secara bruto yang mempunyai makna bahwa jumlah pendapatan yang

dianggarkan tidak boleh dikurangi dengan belanja yang digunakan dalam

rangka menghasilkan pendapatan tersebut dan/atau dikurangi dengan

bagian pemerintah pusat/daerah lain dalam rangka bagi hasil. Pendapatan

merupakan perkiraan yang terukur secara rasional yang dapat dicapai

untuk setiap sumber pendapatan.

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang

Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah,

Pendapatan Daerah terdiriatas Pendapatan Asli Daerah, Dana

Perimbangan, dan Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah. Strategi yang

ditempuh dalam meningkatkan pendapatan daerah adalah dengan melalui,

1) Perbaikan manajemen terhadap semua potensi pendapatan daerah yang

kemudian dapat langsung direalisasikan, dengan manajemen profesional

dibidang sumber daya manusia yang diikuti dengan kemudahan

pengoperasian alat bantu untuk menyederhanakan prosedur; 2)

Peningkatan investasi dengan membangun iklim usaha yang kondusif

dalam hal ini ditersediaan data serta sarana penunjang sehingga jangkauan

investasi dapat merata; 3) Penyesuaian Tarif Pajak Tarik Pajak Kendaraan

Bermotor Pribadi dan pemberlakuan tariff pajak progresif;

Peningkatan pendapatan daerah ditempuh dengan kebijakan antara

lain sebagai berikut:

1. Peningkatan Pendapatan Daerah dengan menggali dan

mengoptimalkan sumber-sumber pendapatan yang sesuai dengan

kewenangan daerah melalui intensifikasi dan ekstensifikasi

pendapatan daerah;

2. Peningkatkan kualitas sumberdaya manusia pengelola pendapatan

daerah;

3. Peningkatan koordinasi dalam pengelolaan pendapatan daerah;

4. Peningkatan sarana dan prasarana yang mendukung peningkatan

pendapatan daerah;

5. Peningkatan pelayanan pajak dan non pajak kepada masyarakat;

6. Peningkatan pendayagunaan kekayaan daerah sebagai sumber

pendapatan daerah.

Upaya yang dilakukan dalam pemenuhan target pendapatan dilakukan

antara lain dengan, pendataan potensi pendapatan daerah, pembebasan

dan penyederhanaan prosedur pajak dan non pajak, penyesuaian pajak

Page 377: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 377 -

progresif, pembebasan sanksi administrasi berupa denda dan bunga,

operasionalisasi penagihan pajak daerah, mengoptimalkan penagihan

pajak daerah dengan memaksimalkan sumberdaya manusia yang ada,

pelayanan dengan mobil samsat keliling, pelayanan pada event tertentu

dikabupaten/kota seperti pameran pembangunan, pasar malam dan lain-

lain.

Pendapatan Daerah pada tahun 2021 ditargetkan sebesar Rp

10.984.935.531.619,00. Rincian Pendapatan Daerah yang terdiri dari

Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Perimbangan, dan Lain-lain

Pendapatan Daerah Yang Sah adalah sebagai berikut:

1. Pendapatan Asli Daerah (PAD), sebesar Rp 6.654.439.567.619,00

terdiri atas:

a. Pajak Daerah ditargetkan sebesar Rp 6.334.237.282.555,00

yang terdiri atas Pajak Kendaraan Bermotor, Bea Balik Nama

Kendaraan Bermotor, Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor,

dan Pajak Pengambilan dan Pemanfaatan Air Permukaan.

b. Retribusi Daerah ditargetkan sebesar Rp 9.636.262.100,00

yang terdiri atas Retribusi Jasa Umum, Retribusi Jasa Usaha,

dan Retribusi Perizinan Tertentu.

c. Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan

ditargetkan sebesar Rp 49.966.089.040,00 yang terdiri dari

Bagian Laba Atas Penyertaan Modal pada Perusahaan Milik

Daerah, Bagian Laba Atas Penyertaan Modal pada Perusahaan

Patungan/Milik Swasta, dan Bagian Laba Lembaga Keuangan

NonBank.

d. Lain-lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah ditargetkan sebesar

Rp 260.599.933.924,00 yang terdiri dari Hasil Penjualan Aset

Daerah yang tidak Dipisahkan, Penerimaan Jasa Giro,

Penerimaan Bunga Deposito, Pendapatan Denda Retribusi,

Pendapatan dari Kerjasama Penyelenggaraan Diklat,

Pemakaian Barang Milik Daerah, BULD dan Lain-lain.

2. Dana Perimbangan, pada tahun 2021 ditargetkan sebesar Rp

4.324.295.964.000,00 terdiri atas:

a. Bagi Hasil Pajak/Bukan Pajak ditargetkan sebesar Rp

609.695.082.000,00. Merupakan bagian dana perimbangan

untuk mengatasi masalah ketimpangan vertikal (antara Pusat

dan Daerah) yang dilakukan melalui pembagian hasil antara

Pemerintah Pusat dan Daerah penghasil, dari sebagian

penerimaan perpajakan. Bagi Hasil Pajak/Bukan Pajak terdiri

dari Pajak Bumi dan Bangunan, Pajak Penghasilan Orang

Pribadi dan Bagi Hasil Sumber daya Alam.

Page 378: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 378 -

b. Dana Alokasi Umum (DAU) ditargetkan sebesar Rp

1.049.158.451.000,00. Merupakan dana transfer yang bersifat

umum (block grant) untuk mengatasi masalah ketimpangan

horizontal (antar Daerah) dengan tujuan utama pemerataan

kemampuan keuangan antar Daerah. Jumlah DAU setiap

daerah provinsi dipengaruhi oleh jumlah keseluruhan DAU

untuk daerah propinsi, bobot daerah propinsi yang

bersangkutan dan jumlah bobot dari seluruh daerahpropinsi.

c. Dana Alokasi Khusus (DAK) ditargetkan sebesar Rp

2.665.442.431.000,00.

d. Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah, pada tahun 2021

ditargetkan sebesar Rp 6.200.000.000. yang terdiri atas

pendapatan hibah sebesar Rp. 6.200.000.000,00.

Kebijakan umum pendapatan daerah diarahkan pada peningkatan

kemampuan keuangan daerah yang dapat mendorong peranan investasi

masyarakat dalam pembangunan dengan menghilangkan kendala yang

menghambat disamping peningkatan investasi dan daya saing yang

dilakukan dengan mengurangi biaya tinggi.

Berdasarkan arah kebijakan umum dan target pendapatan yang ingin

dicapai pada Tahun 2021 maka strategi kebijakan umum pendapatan

daerah sebagai upaya pencapaian target adalah sebagai berikut:

a. Peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD)

Peningkatan PAD dari masyarakat, harus berdasarkan pada Peraturan,

terutama untuk membiayai layanan-layanan yang diberikan, sehingga

kemandirian daerah dalam hal pembiayaan penyelenggaraan pemerintahan

dan pembangunan dapat terwujud. Peraturan tersebut dibuat untuk:

1) Memperkuat otonomi daerah dan demokrasi, dimana pajak daerah

dan retribusi daerah dijadikan sebagai saluran aspirasi daerah dan

mempermudah penerapan tingkat pelayanan dengan beban pajak

daerah dan retribusi daerah;

2) Meningkatkan akuntabilitas Pemerintah Daerah;

3) Memberikan insentif untuk peningkatan efisiensi dan efektivitas

dalam pelaksanaan layanan.

Salah satu upaya yang harus dilakukan dan dijadikan andalkan

untuk meningkatkan penerimaan daerah adalah dengan menggali sumber-

sumber pungutan daerah yang baru (ekstensifikasi) berdasarkan ketentuan

yang memenuhi kriteria pungutan daerah yang baik dan benar serta tidak

bertentangan dengan peraturan perundang- undangan yangberlaku

Arah pengelolaan pendapatan daerah dimasa depan difokuskan pada

langkah-langkah sebagai berikut:

Page 379: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 379 -

1) Pengembangan sistem administrasi Pajak Daerah, Retribusi

Daerah dan PendapatanLain-lain;

2) Koordinasi dan pembinaan pengelolaan pendapatandaerah;

3) Intensifikasi dan ekstensifikasi pendapatan daerah dengan

berpegang kepada prinsip keadilan dan tidak memberatkan

masyarakat;

4) Peningkatan kesadaran masyarakat untuk membayar pajak

daerah melalui sosialisasi dan penyuluhan, razia pajak daerah, dan

penagihan pajak langsung pada masyarakat wajib pajak;

5) Pengembangan sistem layanan Samsat Online untuk pembayaran

Pajak Kendaraan Bermotor tahunan;

6) Perluasan jangkauan layanan pembayaran pajak kendaraan

bermotor dengan membentuk Gerai-gerai Samsat, Bis Samsat

Keliling dan Samsat drive thru;

7) Peningkatan kompetensi aparatur pemungut pajakdaerah;

8) Peningkatan sarana dan prasarana pelayanan pembayaran pajak

daerah;

9) Penataan bidang perencanaan, pelaporan dan evaluasi

pendapatan.

10) Melihat kecenderungan penerimaan Pendapatan Asli Daerah dari

sektor pajak yang statis, salah satu inovasi Pemerintah Provinsi

Banten pada Tahun 2018, yang telah dirintis sejak Tahun 2015

adalah penerapan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan

Umum Daerah (BLUD) pada OPD serta Unit-unit Pelayanan Teknis

yang memberikan pelayanan langsung kepada masyarakat. Selain

meningkatkan daya saing untuk memberikan pelayanan prima

kepada masyarakat, melalui fleksibilitas berupa keleluasaan untuk

menerapkan praktek-praktek bisnis yang sehat berdasarkan

prinsip efisiensi dan produktivitas, dimana pendapatan BLUD

memungkinkan untuk langsung digunakan kembali membiayai

pelayanan, langkah ini juga dapat memperluas potensi penerimaan

retribusi daerah.

b. Peningkatan Dana Perimbangan dan Bagi Hasil serta Lain-lain

Pendapatan yang Sah

Dana yang berasal dari DAU perlu dikelola dengan sebaik-baiknya,

meskipun relatif sulit untuk memperkirakan jumlah realisasinya karena

tergantung pada pemerintah pusat. Sumber Dana Alokasi Khusus (DAK)

Page 380: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 380 -

juga dapat diupayakan peningkatannya melalui penyusunan program-

program unggulan yang dapat diajukan untuk dibiayai dengan dana DAK

baik itu DAK fisik dan Non Fisik. Sedangkan peningkatan pendapatan dari

bagi hasil pajak provinsi dan pusat dapat diupayakan melalui intensifikasi

dan ekstensifikasi. Pendapatan Bagi Hasil sangat terkait dengan aktivitas

perekonomian daerah. Dengan semakin meningkatnya aktivitas ekonomi

akan berkorelasi dengan naiknya pendapatan yang berasal dari bagi hasil.

Pemerintah Daerah harus mendorong meningkatnya aktivitas

perekonomian daerah.

III.2.3 ARAH KEBIJAKAN BELANJA DAERAH

Belanja daerah sebagai komponen keuangan daerah dalam kerangka

ekonomi makro diharapkan dapat memberikan dorongan atau stimulan

terhadap perkembangan ekonomi daerah secara makro ke dalam kerangka

pengembangan yang lebih memberikan efek multiplier yang lebih besar bagi

peningkatan kesejahteraan rakyat yang lebih merata. Untuk itu, kebijakan

dalam pengelolaan keuangan daerah perlu disusun dalam kerangka yang

sistimatis dan terpola.

Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam NegeriNomor 13 Tahun 2006

tentang Pedomana Penyusunan APBD sebagaimana telah diubah terakhir

kali dengan Peraturan Menteri Dalam NegeriNomor 21 Tahun 2011,

Struktur belanja daerah dibagi atas kelompok Belanja Tidak Langsung dan

Belanja Langsung. Belanja Daerah TA 2021 sebesar

Rp.10.964.935.531.619,00. dengan rincian sebagai berikut:

a. Belanja Tidak langsung

Belanja Tidak langsung pada Tahun 2021 direncanakan sebesar

Rp.7.032.110.531.619,00. Penganggaran Belanja Tidak langsung

terdiri dari:

1) Belanja Pegawai berupa penyediaan gaji dan tunjangan serta

tambahan penghasilan lainnya yang diatur dalam peraturan

perundang- undangan. Belanja Pegawai tahun 2021 direncanakan

sebesar Rp. 1.972.647.212.745,00.

2) Belanja Hibah dianggarkan sebesar Rp. 2.164.668.429.000,00

digunakan untuk mendukung fungsi penyelenggaraan

pemerintahan daerah, maka pemerintah daerah dapat melakukan

pemberian hibah kepada instansi vertikal, pemberian hibah kepada

masyarakat dan organisasi kemasyarakatan, yang secara spesifik

telah ditetapkan peruntukannya, sepanjang dianggarkan dalam

APBD. Pemberian hibah harus dilakukan secara selektif sesuai

dengan urgensi dan kepentingan daerah serta kemampuan

keuangan daerah, sehingga tidak mengganggu penyelenggaraan

urusan wajib dan tugas- tugas pemerintahan daerah lainnya dalam

Page 381: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 381 -

meningkatkan kesejahteraan dan pelayanan umum kepada

masyarakat. Perlu juga diinformasikan bahwa besarnya belanja

hibah pada pemerintah provinsi banten lebih didominasi oleh

Belanja Hibah Dana BOS untuk Pendidikan dasar dan Pendidikan

menengah;

3) Belanja Bantuan Sosial, dianggarkan sebesar

Rp.80.979.000.000,00,- digunakan dalam rangka meningkatkan

kualitas kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat, bantuan sosial

diberikan kepada kelompok/anggota masyarakat yang dilakukan

secara selektif/tidak mengikat dan jumlahnya dibatas;

4) Belanja Bagi Hasil kepada Kabupaten/Kota dianggarkan sebesar

Rp.2.406.055.889.874,00 Penganggarannya berpedoman pada

Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan

Retribusi Daerah. Tata cara penganggaran dana bagi hasil tersebut

telah memperhitungkan rencana pendapatan pajak daerah dan

retribusi daerah pada Tahun 2020, sedangkan pelampauan target

Tahun Anggaran 2020 yang belum direalisasikan kepada

pemerintah daerah dan menjadi hak pemerintah kabupaten/kota

akan ditampung dalam P-APBD Tahun 2021;

5) Belanja Bantuan Keuangan dianggarkan sebesar Rp.

344.760.000.000,00 difokuskan untuk bantuan keuangan yang

bersifat khusus dari pemerintah daerah kepada pemerintah

kabupaten/kota. Bantuan keuangan yang bersifat khusus dapat

dianggarkan dalam rangka untuk membantu capaian program

prioritas pemerintah daerah yang dilaksanakan sesuai urusan yang

menjadi kewenangan pemerintah daerah.Adapun bantuan

keuangan khusus ke Pemeritah Kabupaten/ Kota di fokuskan

untuk membiayai urusan wajib pelayanan dasar. Pemberian

bantuan keuangan kepada partai politik tetap mengacu pada

Peraturan Pemerintah Nomor 1 tahun 2018 tentang Perubahan

kedua atas Peraturan Pemerintah Nomor 5 tahun 2009 tentang

Bantuan Keuangan Kepada Partai Politik dan Peraturan Menteri

Dalam Negeri Nomor 6 Tahun 17 tentang Perubahaan Atas

Pertauran Menteri Dalam Negeri Nomor 77 Tahun 2014 Tentang

Pedoman Tatacara Penghitungan, Penganggaran dalam APBD, dan

Tertib Administrasi . Pengajuan, Penyaluran, dan Laporan

Pertanggungjawaban Penggunaan Bantuan Keuangan Partai Politik.

6) Belanja tidak terduga dianggarkan sebesar Rp.63.000.000.000,00

ditetapkan secara rasional dengan mempertimbangkan realisasi

tahun anggaran sebelumnya dan perkiraan kegiatan-kegiatan yang

sifatnya tidak dapat diprediksi, diluar kendali dan pengaruh

pemerintah daerah, serta sifatnya tidak biasa/tanggap darurat,

yang tidak diharapkan berulang dan belum tertampung dalam

bentuk program/kegiatan. mengacu pada Peraturan Daerah

Page 382: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 382 -

Provinsi Banten Nomor 1 Tahun 2014 tentang Penanggulangan

Kebencanaan.

b. Belanja Langsung

Belanja Langsung Tahun 2021 dianggarkan sebesar

Rp.3.932.825.000.000,00,- Belanja Langsung merupakan belanja yang

dianggarkan terkait secara langsung dengan pelaksanaan program dan

kegiatan untuk membiayai pelaksanaan urusan wajib pelayanan

dasar, urusan wajib bukan pelayanan dasar, urusan pilihan, dan

urusan pemerintahan fungsipenunjang.Berdasarkan jenis belanja,

Belanja Langsung diklasifikasikan kedalam belanja pegawai, belanja

barang dan jasa, dan belanja modal. Belanja pegawai merupakan

pengeluaran untuk honorarium/upah dalam melaksanakan program

dan kegiatan pemerintahan daerah. Belanja barang dan jasa

merupakan pengeluaran untuk pembelian/ pengadaan barang yang

dinilai manfaatnya kurang dari 12 (dua belas) bulan dan/atau

pemakaian jasa dalam melaksanakan program dan kegiatan

pemerintahan. Belanja modal merupakan pengeluaran untuk

pengadaan asset tetap berwujud yang mempunyai nilai manfaat lebih

dari 12 (dua belas) bulan untuk digunakan dalam kegiatan

pemerintahan.

Penetapan Jenis Belanja pada Belanja Langsung TA 2021 dapat

ditentukan besaranya secara pasti setelah APBD ditetapkan yang

didasarkan pada standar satuan harga yang berlaku pada TA 2021.

Dengan pendekatan perhitungan PAD Tahun Anggaran

sebelumnya, komposisi belanja langsung diproyeksikan dengan

sebagai berikut :

1) Belanja Pegawai

2) Belanja Barang dan Jasa

3) Belanja Modal

Pengelolaan APBD harus di administrasikan sesuai dengan

perundang-undangan yang berlaku dengan memperhatikan azas

sebagai berikut :

1) Efisiensi dan Efektivitas Anggaran

Dana yang tersedia harus dimanfaatkan dengan sebaik mungkin

untuk dapat meningkatkan pelayanan pada masyarakat dan harapan

selanjutnya adalah peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Peningkatan kualitas pelayanan masyarakat dapat diwujudkan

dengan meningkatkan kompetensi sumber daya manusia aparatur

Page 383: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 383 -

daerah, terutama yang berhubungan langsung dengan kepentingan

masyarakat;

2) Prioritas

Penggunaan anggaran diprioritaskan untuk mendanai kegiatan

kegiatan di bidang pendidikan, kesehatan, pengembangan wilayah,

penciptaan lapangan kerja, peningkatan infrastruktur guna

mendukung ekonomi kerakyatan dan pertumbuhan ekonomi serta

diarahkan untuk penanggulangan kemiskinan secara berkelanjutan;

3) Tolok ukur dan target kinerja

Belanja daerah pada setiap kegiatan disertai tolok ukur dan target

kinerja pada setiap indikator kinerja yang meliputi masukan (input),

keluaran (output) dan fungsi output (outcome);

4) Optimalisasi belanja langsung

Belanja langsung diupayakan untuk mendukung tercapainya tujuan

pembangunan secara efisien dan efektif. Belanja langsung disusun

atas dasar kebutuhan nyata masyarakat, sesuai strategi

pembangunan untuk meningkatkan pelayanan dan kesejahteraan

masyarakat yang lebih baik.

Prioritas Belanja pembangunan Tahun Anggaran 2021 sebagai Berikut :

NO PERANGKAT DAERAH PRIORITAS BELANJA

1 Dinas Pendidikan dan Kebudayaan

1. Belanja Pengadaan Lahan USB

2. BOS dan BOSDA SMA, SMK dan SKH 3. Pembangunan RKB (*)

2 Dinas Kesehatan 1. Belanja BPJS (PBI) untuk sementara 9 bln 2. Pembangunan Gedung RSUD Banten

3. Pembangunan RSUD Cilograng

4. Pengendalian Penyakit Menular

5. Penanganan Stunting

3 Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang

1. Pemeliharaan dan Pembangunan Jalan

lanjutan 2020

2. Pembebasan Lahan Fly over 3. Pembebasan Lahan Palima-Baros

4. Pembebasan Lahan Boru – Cikeusal

5. Pembebasan Lanjutan pembebasan lahan

Palima Pakupatan

6. Pembebasan Lahan Banten Lama – Tonjong 7. Pembebasan Lahan Sempu dukuh kawung

4 Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman

1. Pembangunan Sport Center 2. Pembangunan RUTILAHU

3. Pembangunan Destinasi Wisata Ziarah

Cikaduen dan Caringin

5 Satuan Polisi Pamong Praja 1. Penegakkan Peraturan Per UU Daerah

2. Penanganan Bencana Kebakaran

Page 384: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 384 -

NO PERANGKAT DAERAH PRIORITAS BELANJA

6 Badan Penanggulangan Bencana Daerah

1. Koordinasi Kedaruratan dan 2. Koordinasi Penyediaan Logistik

Penaggulangan Bencana;

3. Koordinasi Rekontruksi dan Rehabilitasi

Kebencanaan

4. Koordinasi kesiapsiagaan Penanggulangan Bencana

7 Badan Kesatuan Bangsa

dan Politik

1. Pencegahan Dini Potensi Kerawanan

Konflik Politik, Ekonomi, Sosial dan SARA;

2. Pendidikan Politik Masyarakat.

8 Dinas Sosial 1. Rehabilitasi Sosial dan Pemberdayaan

Sosial

2. Perlindungan dan Jaminan Sosial

3. Penanganan Fakir miskin 4. Pelayanan dan Rehab Sosial dalam Panti

9 Dinas Ketenaga Kerjaan

dan Transmigrasi

1. Upaya Penanganan Pengangguran

2. Pengawasan Ketenagakerjaan

3. Peningkatan Kualitas BLKI

10 Dinas Pemberdayaan

Perempuan, Perlindungan Anak, Kependudukan dan Keluarga Berencana

1. Pemberdayaan dan Perlindungan

Perempuan dan anak;

2. Kependudukan;

3. Pengendalian Penduduk dan Keluarga

Berencana 4. Kegiatan PKK

11 Dinas Ketahanan Pangan 1. Peningkatan ketahanan pangan;

2. Keterjangkauan Pangan;

3. Perlindungan Konsumen

12 Dinas Lingkungan Hidup

dan Kehutanan

1. Pengendalian Pencemaran Lingkungan

Hidup;

2. Pengelolaan dan Konservasi Hutan;

3. Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Sekitar

Hutan

13 Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa

1. Pengembangan dan Pembinaan Masyarakat Desa;

2. Pemberdayaan Lembaga Kemasyarakatan

14 Dinas Perhubungan Pengendalian dan Pengamanan Lalu Lintas

dan Kualitas layanan perhubungan

15 Dinas Komunikasi Informatika, Statistik dan Persandian

1. Penyediaan dan Pengelolaan Jaringan Interkoneksi (Bandwidth);

2. Pengembangan Teknologi Informasi;

3. Pengembangan Sarana Aplikasi;

4. Keterbukaan Informasi Publik

16 Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah

Recovery ekonomi UMKM

17 Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu

Satu Pintu

Pencapaian Target Investasi PMDN dan PMA,

berupa :

1. Peningkatan Kualitas Layanan Investasi dan Kerjasama Investasi;

2. Pengembangan Sistem Informasi

Penanaman Modal;

3. Pelayanan Perizinanan Penanaman Modal

18 Dinas Kepemudaan dan Olahraga

1. Pemberdayaan Pemuda dan Olah Raga;

2. Peningkatan Prestasi Olah Raga

Page 385: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 385 -

NO PERANGKAT DAERAH PRIORITAS BELANJA

19 Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah

1. Pengembangan Budaya Baca; 2. Pembinaan Perpustakaan

3. Koleksi Buku dan Kualitas Layanan

Perpustakaan

20 Dinas Kelautan dan Perikanan

1. Peningkatan Produksi Perikanan Tangkap;

2. Pengawasan Sumberdaya Kelautan dan

Perikanan; 3. Peningkatan Daya Saing Perikanan

21 Dinas Pariwisata 1. Pengembangan Pariwisata dan Ekonomi

Kreatif;

2. Pengembangan dan Penataam Destinasi

Pariwisata; 3. Pemasaran Produk Pariwisata

22 Dinas Pertanian Peningkatan Produksi dan Produktivitas

Tanaman Pangan, Perkebunan, Peternakan,

dan Kesehatan Masyarakat Veteriner

23 Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral

1. Pengawasan dan Rekomendasi Perizinan; 2. Standarisasi Perizinan ESDM;

3. Pengembangan Pemanfaatan

Ketenagalistrikan;

4. Elektrifikasi

24 Dinas Perindustrian dan Perdagangan

1. Recovery Ekonomi

2. Pembangunan Pusat Distribusi 3. Pembangunan Sentra Industri Kecil dan

Menengah (SIKIM)

25 Sekretariat DPRD Fasilitasi pelaksanaan tugas pimpinan dan

anggota DPRD

27 Biro Pemerintahan Perumusan Kebijakan Pembangunan

Pemerintahan

28 Biro Hukum Peningkatan kualitas Produk dan Pelayanan

Hukum

29 Biro Organisasi Penataan Organisasi dan tata Laksana

30 Biro Bina Perekonomian Perumusan Kebijakan Pembangunan

Perekonomian

31 Biro Kesejateraan Rakyat Perumusan Kebijakan Pembangunan Kesejahteraan Rakyat

32 Biro Umum Pelayanan Umum

33 Biro Bina Infrastruktur

dan Sumber Daya Alam

Perumusan Kebijakan Pembangunan

Infrastruktur

34 Biro Administrasi

Pembangunan Daerah

Dukungan Layanan Administrasi

Pembangunan

35 Biro Administrasi Rumah

Tangga Pimpinan

Fasilitasi dan Pelayanan Pimpinan

36 Badan Penghubung Pembangunan Kemitraan

37 Inspektorat Provinsi Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan

Pemerintahan Daerah

38 Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

1. Peningkatan Kualitas Perencanaan dan

Penganggaran;

2. Implementasi Hasil Penelitian

39 Badan Pendapatan Daerah Optimalisasi Pendapatan Daerah (Intensifikasi

dan Extensifikasi Pendapatan)

Page 386: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 386 -

NO PERANGKAT DAERAH PRIORITAS BELANJA

40 Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah

Peningkatan Kualitas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah

41 Badan Kepegawaian

Daerah

Pemetaan Kompetensi Aparatur

42 Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia

Daerah

Peningkatan Kualitas Kompetensi Aparatur

(Diklatsar, Pimpinan)

5) Transparansi dan Akuntabel

Setiap pengeluaran belanja dipublikasikan dan

dipertanggungjawabkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Dipublikasikan berarti pula masyarakat mudah dan tidak

mendapatkan hambatan dalam mengakses informasi belanja.

Pelaporan dan pertanggungjawaban belanja tidak hanya dari aspek

administrasi keuangan, tetapi menyangkut pula proses, keluaran dan

hasil.

III.2.4 ARAH KEBIJAKAN PEMBIAYAAN DAERAH

Pembiayaan adalah transaksi keuangan daerah yang dimaksudkan

untuk menutup selisih antara pendapatan daerah dan belanja daerah

dalam hal terjadi defisit ataupun surplus anggaran. Dengan

diberlakukannya anggaran kinerja, maka dalam penyusunan struktur

anggaran dimungkinkan adanya defisit maupun surplus. Defisit terjadi

ketika pendapatan lebih kecil dibandingkan dengan belanja, sedangkan

surplus terjadi ketika pendapatan lebih besar dibandingkan belanja. Pada

Tahun 2021 struktur anggaran diperkirakan akan mengalami defisit

sebesar Rp.0,00. Pada pengeluaran pembiayaan sebesar

Rp.20.000.000.000,00, untuk penyertaan modal (investasi) Pemerintah

Daerah. Selanjutnya berdasarkan pasal 300 ayat ( 1 ) Undang-undang

Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah, bahwa Pemerintah

Daerah untuk pembiayaan pelaksanaan pembangunan, dapat melakukan

pinjaman yang bersumber dari Pemerintah Pusat, daerah lain, lembaga

keuangan bank, lembaga keuangan bukan bank, dan masyarakat.

Page 387: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 387 -

BAB IV SASARAN DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2021

Penetapan Prioritas dan Sasaran pembangunan daerah pada

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Provinsi Banten Tahun 2021 didasarkan

atas hasil evaluasi terhadap pelaksanaan Rencana Kerja Pemerintah

Daerah Tahun 2019 dan capaian RPJMD Tahun 2017-2022, identifikasi isu

strategis yang berkembang serta permasalahan-permasalahan mendesak

tingkat Nasional dan Regional, kerangka ekonomi daerah, dan kerangka

pendanaan tahun 2021. Penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah

tahun 2021 juga memperhatikan:

1. Prioritas Pembangunan Nasional sebagaimana yang tercantum pada

Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2021.

2. Sasaran pokok arah kebijakan periode keempat pembangunan tahun

2017-2022 yang tertuang dalam RPJPD Tahun 2005-2025.

3. Konsistensi antara kebijakan pusat dan Provinsi Banten sebagai upaya

penyelesaian target pembangunan nasional maupun provinsi.

4. Solusi terhadap permasalahan yang dihadapi oleh Provinsi Banten yang

sifatnya mendesak dan memerlukan penanganan segera pada tahun

2021.

Prioritas Pembangunan Daerah didukung dengan pelaksanaan

program pembangunan sebagaimana tertuang pada Peraturan Daerah

Nomor 10 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Nomor 7

tahun 2017 tentang RPJMD Tahun 2017-2022.

IV.1 Arah Kebijakan Pembangunan Provinsi Banten

Perencanaan Pembangunan Daerah sebagai bagian yang integral dari

perencanaan pembangunan nasional, perlu dilakukan penyelarasan

program/kegiatan ditingkat Provinsi dan Kabupaten/Kota terhadap

sasaran dan prioritas pembangunan nasional. Untuk kepentingan

penyelarasan arah kebijakan Pemerintah kabupaten/kota terhadap

Prioritas Pemerintah Provinsi Banten Tahun 2021, dirumuskan arah

kebijakan pembangunan Pemerintah Kabupaten/Kota, Usulan

Program/Kegiatan yang menjadi kewenangan Pemerintah Provinsi

berdasarkan hasil musrenbang kabupaten/kota, dan Usulan

Program/Kegiatan yang akan didanai melalui Bantuan Keuangan Provinsi

Tahun 2021.

Arah kebijakan Pemerintah Provinsi Banten antara lain mengacu

kepada Peraturan daerah Provinsi Banten Nomor 2 Tahun 2011 tentang

Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Banten Tahun 2010-2030

sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Provinsi Banten

Nomor 5 Tahun 2017, dan Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2019 tentang

Perubahan Atas Peraturan Daerah Provinsi Banten Nomor 7 Tahun 2017

tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Banten

Tahun 2017-2022.

Page 388: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 388 -

Adapun isu terkait tata ruang wilayah di Provinsi Banten pada tahun 2017-

2022 adalah sebagai berikut:

1. Perkembangan kondisi perekonomian nasional yang mendorong

orientasi pembangunan daerah menuju sektor pertanian dan kawasan

perdesaan dengan pendekatan ekonomi kerakyatan. Reorientasi

mendorong dikembangkannya paradigma perencanaan pembangunan

yang mengurangi ketergantungan pada trickle down effect pusat

pertumbuhan berbasis sektor industri dan sektor tersier di kawasan

perkotaan serta pilihan basis perekonomian pada sektor pertanian

dengan penajaman komoditi yang tangguh terhadap perubahan pasar

global.

2. Kebijaksanaan menuju perluasan otonomi daerah yang membawa

implikasi terhadap posisi dan fungsi rencana tata ruang dalam

perkembangan pembangunan menurut hirarki pemerintahan.

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi Banten perlu

diposisikan secara tepat pada arah kebijaksanaan tersebut, sehingga

mampu berperan sebagai instrumen pencapaian tujuan pembangunan

melalui pembentukan ruang secara regional planning.

3. Ketidakseimbangan pertumbuhan (imbalance growth) antar Wilayah

Banten Selatan dan Wilayah Banten Utara di Provinsi Banten,

berdampak pada ketidakseimbangan pertumbuhan, serta akan

mempertajam kesenjangan kesejahteraan sosial-ekonomi (disparitas)

yang dapat mengganggu ketertiban proses pembangunan. Azas

demokratisasi ruang dan sinergi wilayah perlu melandasi RTRW

Provinsi Banten dalam mengatasi kesenjangan antar wilayah tersebut,

dengan mengakomodir RTRW Kabupaten/Kota serta keterikatan

dengan RTRW Jawa-Bali.

4. Pelestarian lingkungan hidup merupakan isu yang perlu

dipertimbangkan dalam RTRW Provinsi Banten, terutama menyangkut

okupansi kawasan lindung dan masalah pencemaran lingkungan.

Untuk itu perlu dilakukan upaya mempertahankan Kawasan Lindung

di Provinsi Banten untuk meningkatkan daya dukung lingkungan

yaitu Kawasan Akarsari dan DAS Cidanau.

5. Eksplorasi bahan tambang dan mineral sebagai bagian peningkatan

pendapatan daerah perlu dilakukan melalui pendekatan

pembangunan yang berkelanjutan, sehingga persoalan lingkungan

dapat dikurangi. Selain itu, perlu adanya keseimbangan kesempatan

berusaha bagi masyarakat setempat untuk menghindari kecemburuan

sosial ekonomi.

6. Peningkatan sarana dan prasarana transportasi darat, udara dan laut

yang menghubungkan pusat-pusat pertumbuhan baru untuk

meningkatkan taraf ekonomi masyarakat secara bijaksana dan

optimal.

Page 389: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 389 -

IV.2 Arah Kebijakan Tata Ruang Wilayah Provinsi Banten

Selanjutnya tujuan Penataan Ruang Wilayah Provinsi Banten adalah

Mewujudkan Ruang Wilayah Banten Sebagai Simpul Penyebaran Primer

Nasional-Internasional Yang Strategis, Aman, Nyaman, Produktif Dan

Berkelanjutan Melalui Pengembangan Pusat-Pusat Pertumbuhan Yang

Mendukung Ketahanan Sumber Daya Alam, Industri, Dan Pariwisata.

Lingkup Wilayah Provinsi Banten merupakan wilayah Daerah seluas

966.292 (sembilan ratus enam puluh enam ribu dua ratus sembilan puluh

dua) hektar yang terdiri atas :

a. Wilayah Kerja Pembangunan (WKP) I meliputi Kabupaten Tangerang,

Kota Tangerang, dan Kota Tangerang Selatan;

b. Wilayah Kerja Pembangunan (WKP) II meliputi Kabupaten Serang,

Kota Serang, dan Kota Cilegon; dan

c. Wilayah Kerja Pembangunan (WKP) III meliputi Kabupaten

Pandeglang dan Kabupaten Lebak.

Adapun arahan fungsi dan peranan Wilayah Kerja Pembangunan (WKP)

meliputi:

a. WKP I diarahkan untuk pengembangan kegiatan industri, jasa,

perdagangan, pertanian, permukiman atau perumahan, dan

pendidikan;

b. WKP II diarahkan untuk pengembangan kegiatan pemerintahan,

pendidikan, kehutanan, pertanian, industri, pariwisata, jasa,

perdagangan, dan pertambangan; dan

c. WKP III diarahkan untuk pengembangan kegiatan kehutanan,

pertanian, pertambangan, pariwisata, kelautan, perikanan, industri

dan perkebunan dan pendidikan.

Page 390: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 390 -

Gambar I0-1. Wilayah Kerja Pembangunan di Provinsi Banten

Kebijakan Tata Ruang Wilayah Provinsi Banten meliputi kebijakan

pengembangan struktur ruang, kebijakan pengembangan pola ruang, serta

kebijakan pengembangan kawasan strategis Provinsi Banten.

IV.3 Tujuan dan Sasaran Pembangunan

Guna menyelaraskan langkah dalam mewujudkan visi pembangunan

pada RPJPD Provinsi Banten Tahun 2005-2025 tahap akselerasi II dengan

RPJMD ke IV (empat) sebagaimana tertuang pada Peraturan Daerah Nomor

10 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Nomor 7 tahun

2017 tentang RPJMD Provinsi Banten Tahun 2017-2022, dimana Tujuan

dan Sasaran yang ditetapkan pada masing-masing misi pembangunan

jangka panjang daerah Provinsi Banten adalah merupakan suatu bentuk

komitmen yang menjadi pedoman dan acuan bagi seluruh pemangku

kepentingan, dengan tujuan dan sasaran sebagai berikut :

a. Misi 1 (satu)

Tujuan : Terwujudnya kelembagaan pemerintahan daerah yang

berakhlakul karimah dengan efektif, efisien, transparan, akuntabel, dan

sumber daya aparatur berintegritas, berkompetensi serta melayani

masyarkat.

Sasaran Daerah : Meningkatnya penyelenggaraan pemerintahan yang

akuntabel, efektif, dan efisien.

b. Misi 2 (dua)

Page 391: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 391 -

Tujuan : Meningkatnya infrastruktur daerah yang berkualitas dalam

mendukung kelancaran arus barang, orang dan jasa yang berorientasi pada

peningkatan pembangunan wilayah dan perekonomian daerah.

Sasaran Daerah : Meningkatnya Ketersedian Infrastruktur Daerah.

c. Misi 3 (tiga)

Tujuan : Terwujudnya Akses dan Kualitas Pendidikan dan Sosial

Menuju Kualitas Sumber Daya Manusia yang Berakhlakul Karimah dan

Berdaya Saing.

Sasaran Daerah : 1. Meningkatnya Akses dan Mutu Pendidikan

Menengah dan Khusus, 2. Meningkatnya Daya Beli Masyarakat, 3.

Meningkatnya Ketersediaan Lapangan Kerja bagi Masyarakat, 4.

Meningkatnya Kelembagaan PUG (Pengarusutamaan Gender).

d. Misi 4 (empat)

Tujuan : Terwujudnya peningkatan kualitas akses dan pemerataan

pelayanan kesehatan.

Sasaran Daerah : Meningkatnya Pelayanan kesehatan.

e. Misi 5 (lima)

Tujuan : Meningkatnya Perekonomian Secara Berkelanjutan

Berbasiskan Potensi Ekonomi Lokal

Sasaran Daerah :

1. Meningkatnya Laju Pertumbuhan Ekonomi Sektor Unggulan,

2. Meningkatnya Layanan Keuangan Pada Masyarakat,

3. Meningkatnya Daya Saing Daerah,

4. Terwujudnya Pembangunan Rendah Karbon

IV.4. Prioritas dan Sasaran Pembangunan Tahun 2021

IV.4.1 PRIORITAS PEMBANGUNAN NASIONAL

Sebagaimana diamanatkan Peraturan Presiden Nomor 61 Tahun

2019 tentang Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2021 pada Pasal 3 ayat (1)

huruf c menyatakan Rencana Kerja Pemerintah merupakan pedoman bagi

Pemerintah Daerah dalam menyusun Rencana Kerja Pemerintah Daerah

Tahun 2021, memuat prioritas pembangunan, rancangan kerangka

ekonomi makro yang mencakup gambaran perekonomian secara

menyeluruh.

RKP 2021 merupakan RKP tahun pertama dari pelaksanaan RPJMN

2020-2024, dan menitikberatkan pada pembangunan sumber daya

Page 392: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 392 -

manusia. Tema RKP 2021 adalah “MEMPERCEPAT PEMULIHAN EKONOMI

DAN REFORMASI SOSIAL”.

Guna mendukung arah kebijakan yang sudah ditentukan, strategi

pelaksanaan pembangunan dituangkan ke dalam lima Prioritas Nasional

(PN) yaitu: (1) Pembangunan Manusia dan Pengentasan Kemiskinan; (2)

Infrastruktur dan Pemerataan Wilayah; (3) Nilai Tambah Sektor Riil,

Industrialisasi dan Kesempatan Kerja; (4) Ketahanan Pangan, Air, Energi,

dan Lingkungan Hidup; dan (5) Stabilitas Pertahanan dan Keamanan.

Tabel 0-1. Sasaran dan Indikator Prioritas Nasional

Prioritas Nasional Sasaran RKPD

(Sasaran Tahunan)

Indikator Kinerja

Sasaran

Meningkatkan Sumber Daya Manusia Berkualitas

Dan Berdaya Saing

Meningkatnya Kualitas pelayanan Kesehatan

- Angka Kematian Ibu (Per 100.000 kelahiran hidup)

- Angka Kematian Bayi (Per 1000 kelahiran hidup)

Meningkatnya Akses pelayanan Kesehatan

- Penurunan Jumlah Kematian Ibu

- Penurunan Jumlah Kematian Bayi

Revolusi Mental Dan

Pembangunan

Kebudayaan

Meningkatnya pelestarian dan Pengembangan kebudayaan lokal

Persentase pelestarian dan inovasi nilai budaya daerah

Meningkatnya Gemar dan Budaya baca, Kunjungan masyarakat dan Koleksi Buku Perpustakaan

Indek Minat Baca Masyarakat

Memperkuat Infrastruktur

Untuk Mendukung

Pembangunan Ekonomi Dan Pelayanan Dasar

Meningkatnya Ketersedian Infrastruktur Daerah

Persentase Pembangunan dan Penanganan Infrastruktur

Meningkatnya pembangunan sarana prasarana Infrastruktur di wilayah Provinsi Banten

Persentase Jalan Provinsi Dalam Kondisi Mantap

Meningkatnya Kualitas Infrastruktur Dasar dan Sumber Daya Air

Persentase Penanganan Pencegahan Banjir dan Abrasi

Meningkatnya peran rencana tata ruang sebagai pedoman dalam pemanfaatan ruang Provinsi

Persentase Kesesuaian Pemanfaatan Ruang

Page 393: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 393 -

Prioritas Nasional Sasaran RKPD

(Sasaran Tahunan)

Indikator Kinerja

Sasaran

Meningkatnya perumahan dan pemukinan yang layak, ketersediaan air minum dan air limbah regional serta pengelolaan sampah regional

Luasan Kawasan Kumuh yang ditangani

Meningkatnya Sarana dan

prasarana gedung Strategis Provinsi yang berkualitas

persentase

penyelenggaraan bangunan dan lingkungan dikawasan strategis Provinsi

Meningkatnya kinerja layanan infrasruktur transportasi

Persentase Peningkatan Pelayanan Perhubungan Darat, Laut dan Udara

Meningkatnya pembangunan sarana dan prasarana

transportasi yang lebih baik

Persentase kebutuhan sarana dan prasarana

transportasi

Meningkatnya Infrastruktur energi lisdtrik yang mendukung pertumbuhan ekonomi dan akses listrik terhadap rumah tangga hingga pelosok

Rasio elektrifikasi

Meningkatnya Pemanfaatan Teknologi Informasi Komunikasi

Indeks SPBE (Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik)

Memperkuat Ketahanan

Ekonomi Untuk Pertumbuhan Yang

Berkualitas Dan

Berkeadilan

Meningkatnya Laju Pertumbuhan Ekonomi Sektor Unggulan

Laju Pertumbuhan Ekonomi Sektor Unggulan

Meningkatnya Layanan Keuangan Pada Masyarakat

Indeks Keuangan Inklusif

Meningkatnya Daya Saing Daerah

Peringkat Daya Saing Provinsi dibandingkan Provinsi Lain di Indonesia

Terwujudnya Pembangunan Rendah Karbon

Emisi Rumah Kaca

Meningkatnya Kualitas Iklim usaha dan Investasi

Jumlah Realisasi Investasi (PMA + PMDN)

Meningkatnya Nilai Tambah Produksi Industri Pengolahan

LPE Sektor Perindustrian

Meningkatnya Nilai Tambah Penyelenggaraan Perdagangan

LPE Sektor Perdagangan

Meningkatnya Nilai Tambah Produksi Pertanian

Pertumbuhan Sektor Pertanian yang optimal

Meningkatnya Nilai Tambah Produksi Perikanan

Laju Pertumbuhan Sektor Perikanan

Meningkatnya Ketahanan Pangan

Indeks Ketahanan Pangan Daerah

Meningkatnya destinasi Pariwisata sebagai Sumber

pertumbuhan ekonomi

Persentase peningkatan nilai PDRB sektor

Pariwisata

Meningkatnya Nilai Tambah Koperasi dan UKM

Persentase Peningkatan Kualitas Koperasi

Page 394: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 394 -

Prioritas Nasional Sasaran RKPD

(Sasaran Tahunan)

Indikator Kinerja

Sasaran

Meningkatnya kemitraan strategis antara usaha besar dengan Koperasi dan Usaha Kecil (KUK)

Persentase Peningkatan Omset Usaha Kecil

Meningkatnya pembinaan pengembangan energi baru terbarukan dan konservasi energi

Kontribusi Sektor Pertambangan Terhadap PDRB

Meningkatnya kompetensi dan penyaluran tenaga kerja;

Persentase pekerja Penuh Waktu

Membangun Lingkungan

Hidup, Meningkatkan

Ketahanan Bencana, Dan

Perubahan Iklim

Meningkatnya kualitas ligkungan hidup dan pengendalian dampak perubahan iklim untuk kesejahteraan masyarakat

Indeks Kualitas Lingkungan Hidup

Meningkatnya pengelolaan daerah aliran sungai melalui konservasi sumber daya alam

Rasio Cakupan Tutupan Hutan

Memperkuat Stabilitas

Polhukhankam Dan

Transformasi Pelayanan Publik

Meningkatnya Penyelenggaraan Pemerintahan yang Akuntabel, Efektif, dan efisien

Capaian SAKIP (Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah) Pemerintah Provinsi Banten

Meningkatnya tata kelola pemerintahan yang Akuntabel

Capaian SAKIP (Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah) OPD

Meningkatnya Kerjasama dan penyelenggaraan adminstrasi pemerintahan

Persentase Realisasi Kebijakan kerjasama Pemerintahan

Meningkatnya Kualitas Produk Hukum Daerah

Persentase realisasi produk hukum daerah dan HAM yang terpublikasi

Meningkatnya Tatalaksana Orgnisasi Daerah Yang Efektif

Persentase Manajemen Reformasi birokrasi

Meningkatnya Pelayanan Umum yang Prima

Persentase Peningkatan Pelayanan Umum yang Prima

Meningkatnya Kebijakan

Kesejahteraan Rakyat

Persentase Kebijakan

Kesejahteraan Rakyat

Meningkatnya Pelayanan dan fasilitasi Pimpinan

Persentase Peningkatan Pelayanan Fasilitas Pimpinan

Meningkatnya Administrasi Pembangunan Daerah

Persentase Realisasi Layanan dan Pembangunan Administrasi Daerah

Page 395: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 395 -

Prioritas Nasional Sasaran RKPD

(Sasaran Tahunan)

Indikator Kinerja

Sasaran

Meningkatnya Kebijakan Infrastruktur Daerah

Persentase Rumusan Kebijakan Infrastruktur Daerah (Total 40 Kebijakan)

Meningkatnya Kualitas Kebijakan Perekonomian Daerah

Capaian Kebijakan Bidang Perekonomian Daerah

Meningkatnya Kepuasan Pelayanan Publik Badan Penghubung

Capaian Pelayanan Publik

Meningkatnya pelayanan penyelenggaraan administrasi, pelaksanaan tugas dan fungsi DPRD

Capaian Program-program Kerja DPRD untuk Melaksanakan Fungsi Pengawasan, Fungsi Pembentukan Perda, dan Fungsi Anggaran Dalam

Dokumen RPJMD maupun Dokumen RKPD

Meningkatnya Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah yang

Akuntabel dan Transparan untuk mendukung penilaian Opini BPK

Capaian Opini BPK terhadap laporan

keuangan pemerintah daerah

Meningkatnya Pendapatan Daerah dari Sektor Pendapatan Asli Daerah dan Meningkatnya Pelayanan Pajak Daerah yang berbasis teknologi Informasi

Rasio PAD terhadap pendapatan daerah

Meningkatnya Peran Aparat Pengawas Internal Pemerintah

(APIP) untuk Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintah

Capaian Maturitas SPIP

Meningkatnya Kualitas Perencanaan dan Penganggaran Pembangunan Daerah

Capaian Kesesuaian dengan Parameter Penilaian Dokumen Perencanaan Daerah

Meningkatnya Kompetensi Aparatur

Persentase Peningkatan Indeks Kompetensi ASN

Meningkatnya Profesionalisme aparatur

Persentase Peningkatan Indeks Profesionalitas ASN

Meningkatnya ketentraman dan Ketertiban Umum Masyarakat

Rasio Penegakan Peraturan Perundang-undangan daerah

Meningkatnya Kualitas Administrasi Kependudukan dan Profil Penduduk

Cakupan Database Kependudukan Tingkat Provinsi

Meningkatnya Pembangunan dan pemberdayaan Masyarakat Desa

Capaian Lembaga Kemasyarakatan Desa, Lembaga Ekonomi Desa dan Pemerintahan

Desa/Kelurahan di 48 desa tertinggal dan berkembang yang diberdayakan

Meningkatnya kualitas pelayanan publik.

Persentase Sarana dan Prasarana Persandian

Meningkatnya Pengelolaan Data dan Informasi Pembangunan Daerah untuk kebutuhan Informasi Publik

Maturitas Data Base Statistik Sektoral

Page 396: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 396 -

Prioritas Nasional Sasaran RKPD

(Sasaran Tahunan)

Indikator Kinerja

Sasaran

Revolusi Mental Dan

Pembangunan

Kebudayaan

Meningkatnya Kepedulian Sosial Indeks Demokrasi Indonesia Provinsi Banten

Meningkatnya Kualitas Penelitian dan pengembangan

Cakupan Penelitian dan pengembangan

Meningkatnya Sistem Informasi pembangunan Daerah secara elektronik

Maturitas SIPD

Meningkatnya Kualitas Pengelolaan Arsip Daerah yang Berbasis Teknologi Informasi

Persentase OPD yang Menyelenggarakan kearsipan sesuai

Ketentuan Kearsipan

Membangun Lingkungan

Hidup, Meningkatkan

Ketahanan Bencana, Dan Perubahan Iklim

Meningkatnya Kapasitas Ketangguhan terhadap Bencana

Indeks Resiko Bencana

Proyek Strategis Nasional di Provinsi Banten:

1. Jalan Tol Serang – Panimbang (± 785 Ha/84 Km)

2. Jalan Tol Kunciran – Serpong (± 103,96 Ha/11,20 Km)

3. Jalan Tol Serpong – Cinere (± 76 Ha/10,14 Km)

4. Jalan Tol Cengkareng – Batu Ceper – Kunciran (± 123 Ha/14,19 Km)

5. Jalan Tol Serpong – Balaraja (± 437,57 Ha/39,82 Km)

6. Jalur KA Ekspres SHIA (Soekarno Hatta – Sudirman) (± 30,36 Ha)

7. Energi Asal Sampah Kota-Kota Besar (Tangerang)

8. Bendungan Sindang Heula (± 155 Ha)

9. Bendungan Karian (± 2.226,44 Ha)

10. Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Lesung (± 153 Ha)

11. Kawasan Industri Wilmar Serang (± 1.200 Ha)

12. Percepatan Infrastruktur Transportasi, Listrik dan Air Bersih untuk 10

Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Tanjung Lesung

IV.4.2 PRIORITAS PEMBANGUNAN PROVINSI BANTEN

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Banten Tahun 2021

merupakan tahun ke-4 pelaksanaan RPJMD Provinsi Banten Tahun 2017-

2022. Sebagai bagian dari RPJMD, RKPD dilaksanakan untuk mewujudkan

Visi RPJMD, yaitu: Banten yang Maju, Mandiri, Berdaya Saing, Sejahtera

dan Berakhlaqul Karimah. Visi Provinsi Banten Tahun 2017-2022 tersebut

akan diwujudkan melalui lima misi pembangunan daerah, yaitu:

1. Menciptakan tata kelola pemerintahan yang baik (Good Governance)

2. Membangun dan meningkatkan kualitas infrastruktur;

Page 397: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 397 -

3. Meningkatkan akses dan pemerataan pelayanan Pendidikan

berkualitas;

4. Meningkatkan akses dan pemerataan pelayanan Kesehatan berkualitas;

5. Meningkatkan kualitas pertumbuhan dan pemerataan ekonomi.

Dalam kaitannya dengan visi dan misi RPJMD Provinsi Banten Tahun

2017-2022 tersebut, dan didasari permasalahan pembangunan yang sudah

dipetakan pada Bab II Tabel 2.38, maka perumusan prioritas pembangunan

daerah dapat diindetifikasi menjadi isu strategis. Berikut isu strategis

pembangunan Provinsi Banten tahun 2021

Tabel 0-2. Identifikasi Isu Strategis

No. Permasalahan Isu Strategis

1.

Peningkatan Daya Saing Sumber Daya Manusia

Masih rendahnya kualitas sekolah menengah dan khusus

Masih rendahnya daya beli masyarakat

Masih perlunya perluasan kesempatan dan lapangan kerja

Masih kurangnya Indeks pembangunan gender

Masih rendahnya akses pendidikan,kualitas dan belum optimalnya penyediaan biaya operasional Sekolah Menengah dan Khusus

Masih kurangnya Indeks Pembangunan olahraga dan Indeks pembangunan pemuda

Masih kurangnya akses layanan keluarga berencana dan pembangunan keluarga

Masih tingginya jumlah PMKS dan Belum optimalnya perlindungan dan jaminan sosial pada saat dan setelah tanggap daruratbagi korban bencana

Masih rendahnya kompetensi tenaga kerja dan Belum optimalnya capaian Indeks pembangunan ketenaga kerjaan

Masih banyaknya Angka kematian Ibu dan angka kematian Bayi dan Masih rendahnya

pelayanan kesehatan

Masih rendahnya kualitas dan akses pelayanan kesehatan

Masih belum optimalnya Aksesibilitas Layanan Kesehatan Masyarakat yang merata dan terjangkau

Masih belum optimalnya Pelayanan kesehatan sesuai dengan standar pelayanan minimal

Page 398: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 398 -

No. Permasalahan Isu Strategis

Belum meningkatnya Penggunaan Alat Kontrasepsi / CPR

Masih rendahnya budaya literasi di masyarakat

2.

Peningkatan Pembangunan Infrastruktur

Belum optimalnya infrastruktur daerah untuk menunjang pekonomian daerah

Belum Terwujudnya Sistem Jaringan Jalan, Jembatan dan Irigasi yang Andal serta Terpadu dan Berbasis Penataan Ruang yang Berkelanjutan

Masih banyak kawasan kumuh yang belum

tertangani

Masih kurangnya keselamatan dan kelancaran lalu lintas

Belum optimalnya Pelayanan kelistrikan dan energy terbarukan

Peningkatan Indeks SPBE (Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik)

3.

Peningkatan Tranformasi Ekonomi

Masih rendahnya Laju Pertumbuhan Ekonomi

Masih kurangnya layanan keuangan bagi masyarakat

Belum optimalnya Peningkatan daya saing daerah

Masih rendahnya pembangunan ramah karbon

Masih rendahnya realisasi PMA dan PMDN

Masih kurangnya LPE Sektor Perindustrian

Masih kurangnya LPE Sektor Perdagangan

Belum optimalnya pertumbuhan Sektor Pertanian yang optimal

Masih rendahnya laju pertumbuhan sektor perikanan

Belum terpenuhinya ketersediaan pangan

Belum meningkatnya Kunjungan Wisatawan

Masih rendahnya kualitas koperasi

Masih minimnya Realisasi peningkatasn

omset usaha kecil

Belum Optimalnya Pertumbuhan Sektor Sumber Daya Mineral

Masih kurangnya Hubungan Industrial, Kesejahteraan Pekerja dan Perlindungan Tenaga Kerja

Page 399: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 399 -

No. Permasalahan Isu Strategis

Belum meningkatnya Indeks Kualitas Air dan Masih rendahnya Indeks Kualitas Udara

Masih kurangnya luas area rehabilitasi hutan dan lahan dan Belum optimalnya Fungsi Hutan dan Kawasan Lindung

4.

Peningkatan Tata Kelola Pemerintahan

Belum baiknya Laporan akuntabilitas kinerja institusi pemerintahan (LAKIP)

Masih kurangnya penerapan E_ GOVERNMENT

Belum optimalnya laporan kinerja pemerintah (LKPJ)

Masih belum optimalnya kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah

Masih kurangnya kualitas dan kuantitas produk hukum daerah

Belum maksimalnya kualitas kelembagaan dan ketatalaksaan perangkat daerah

Masih kurangnya kualitas pelayanan di sekretariat daerah

Masih kurangnya pelayanan Kesejahteraan Rakyat

Belum efektifnya layanan Pimpinan daerah

Belum maksimalnya kinerja layanan Administrasi Pembangunan

Masih kurangnya implementasi kebijakan daerah bidang Infrastrukutr dan SDA

Masih kurangnya implementasi kebijakan perekonomian daerah

Kurangnya koordinasi Badan Penghubung terhadap Mitra Strategis dan Belum efektifnya kepuasaan pelayanan badan penghubung terhadap masyarakat

Belum optimalnya Program-program Kerja DPRD untuk Melaksanakan Fungsi Pengawasan, Fungsi Pembentukan Perda, dan Fungsi Anggaran Dalam Dokumen RPJMD maupun Dokumen RKPD

Belum optimalnya pengelolaan keuangan pemerintah terhadap pencapaian kinerja

daerah dan Belum Optimalnya pengelolaan keuangan dan aset daerah

Belum optimalnya Pendapatan Asli Daerah

Belum optimalnya Capaian Maturitas SPIP

Kualitas perencanaan pembangunan daerah yang belum optimal

Page 400: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 400 -

No. Permasalahan Isu Strategis

Belum Optimalnya layanan kediklatan dan Belum meningkatnya Indeks Kompetensi ASN Provinsi Banten

Masih rendahnya kinerja pegawai dengan kategori baik dan Belum baiknya peringkat Indeks Profesionalitas ASN

Belum efektifnya Pelayanan dan Pemeliharaan Ketentraman dan Ketertiban Umum

Belum baiknya profil kependudukan

Masih belum baiknya kapasitas Lembaga Kemasyarakatan Desa, Lembaga Ekonomi Desa dan Pemerintahan Desa/Kelurahan

Belum meningkatnya dukungan layanan Persandian dan Indeks Keterbukaan Informasi Publik

Belum optimalnya pemanfaatan Data pembangunan Daerah dan integrasi data daerah

Belum optimalnya SKPD Provinsi yang pengelolaan arsipnya sesuai dengan ketentuan

Dari isu strategis sesuai tabel di atas dapat ditetapkan prioritas

pembangunan daerah Provinsi Banten dalam Rencana Kerja Pemerintah

Daerah Tahun 2021 yang diarahkan untuk :

1. Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia yang berdaya saing

Melalui Pembangunan Akses & Mutu Pelayanan Kesehatan,

Pendidikan dan Life Skill.

2. Penguatan Pembanguan Infrastruktur.

3. Penguatan Daya Saing Perekonomian.

4. Reformasi Birokrasi Melalui Pemantapan 8 (Delapan) Area Perubahan

(Manajemen Perubahan, Panataan Peraturan, Penataan dan

Penguatan Organisasi, Penataan Tatalaksana, Penataan Sistem

Manajemen SDM, Penguatan Akuntabilitas, Pengawasan, dan

Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik).

Dari Prioritas tersebut dengan Fokus Pembangunan sebagai berikut:

1. Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia yang berdaya saing

Melalui Pembangunan Akses & Mutu Pelayanan Kesehatan,

Pendidikan dan Life Skill, dengan fokus pembangunan sebagai berikut

:

a. Pembangunan/Rehabilitasi Ruang Kelas Baru (RKB), Unit Sekolah

Baru (USB) SMA, SMK DAN Sekolah Khusus;

b. Penyediaan Biaya Operasional Sekolah (BOS dan BOSDA);

Page 401: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 401 -

c. Peningkatan mutu pendidikan SMA, SMK dan Sekolah Khusus;

d. Pengadaan Sapras Gedung Life Skill (Pemuda);

e. Penyediaan Jaminan Sosial dan Kesehatan Masyarakat Miskin;

f. Pengembangan Rumah Sakit Cilograng;

g. Pengembangan Rumah Sakit Malingping;

h. Pengendalian Stunting;

i. Pembangunan Rumah Sakit Jiwa dan Pusat Rehabilitasi

Ketergantungan Obat;

j. Pembangunan RSUD Banten Sebagai RS Rujukan Regional (Multi

Years);

k. Peningkatan Sapras Balai Latihan Kerja

2. Penguatan Pembangunan Infrastruktur, dengan fokus pembangunan

sebagai berikut :

a. Pembangunan dan Pemeliharaan Jalan/ Jembatan Kewenangan

Provinsi;

b. Pembangunan Jalan untuk Membuka Interkoneksi antar Wilayah;

c. Pembangunan Sport Centre (Multiyears);

d. Pembangunan Infrastruktur mendukung Pemgembangan

Perekonomian Daerah dan Kawasan Strategis Provinsi;

e. Pemenuhan Elektrifikasi (Listrik Perdesaan);

f. Pembangunan/ Rehabilitasi Jaringan Irigasi;

g. Penataan Kawasan Kumuh;

h. Pembangunan Rumah Tidak Layak Huni (RUTILAHU);

i. Pembangunan dan Pemeliharaan PJU;

j. Pengadaan dan Pemeliharaan Perlengkapan Jalan

3. Penguatan Daya Saing Perekonomian, dengan fokus pembangunan

sebagai berikut :

a. Peningkatan produksi pertanian dan Perkebunan;

b. Peningkatan produksi Kelautan dan perikanan;

c. Penataan destinasi wisata;

d. Pembangunan Pusat Distribusi Provinsi;

e. Peningkatan akses modal dan pasar untuk Koperasi, industri kecil

dan ekonomi kreatif;

f. Peningkatan Kemudahan Pelayanan perijinan bagi investor;

g. Memperkuat Link and Match antara Dunia Usaha/Industri dengan

lembaga pendidikan kejuruan

4. Reformasi Birokrasi Melalui Pemantapan 8 (Delapan) Area Perubahan

(Manajemen Perubahan, Panataan Peraturan, Penataan dan

Penguatan Organisasi, Penataan Tatalaksana, Penataan Sistem

Manajemen SDM, Penguatan Akuntabilitas, Pengawasan, dan

Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik), dengan fokus pembangunan

sebagai berikut :

Page 402: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 402 -

a. Peningkatan kualitas perencanaan dan Akuntabilitas Pelaksanaan

Pembangunan;

b. Peningkatan Pendapatan Asli Daerah;

c. Reformasi Birokrasi (8 Area Perubahan) (Manajemen Perubahan,

Panataan Peraturan, Penataan dan Penguatan Organisasi,

Penataan Tatalaksana, Penataan Sistem Manajemen SDM,

Penguatan Akuntabilitas, Pengawasan, dan Peningkatan Kualitas

Pelayanan Publik);

d. Peningkatan manajemen pengelolaan keuangan dan aset daerah.

Prioritas Pembangunan dan Arah Kebijakan Pemerintah Provinsi

Banten Tahun 2021 terdapat pada tabel berikut:

Tabel 0-3. Prioritas Pembangunan dan Arah Kebijakan Provinsi Banten Tahun 2021

No Prioritas Pembangunan Arah Kebijakan Pembangunan

1 Peningkatan Kualitas

Sumber Daya Manusia

yang berdaya saing

Melalui Pembangunan

Akses & Mutu Pelayanan

Kesehatan, Pendidikan

dan Life Skill

a. Pengembangan SDM yang Berkualitas dan Berdaya Saing;

b. Peningkatan Kualitas Sapras dan Sumberdaya Manusia , Standarisasi dan Kompetensi;

c. Penurunan Tingkat Pengangguran Terbuka Dengan Meningkatkan Layanan Pencari Kerja Melalui Pelatihan, Pemagangan, Kelembagaan, Akreditasi dan Pembinaan Produktifitas;

d. Peningkatan Pemberdayaan Sosial, Penanganan Fakir Miskin, Rehabilitasi Sosial, Perlindungan dan Jaminan Sosial Serta Penanganan Kelembagaan, Perawatan dan Pengasuhan

2 Penguatan Interkonektivitas melalui Pembanguan Infrastruktur

a. Pembangunan Sapras Transportasi;

b. Pembangunan dan Pemeliharaan Insfrastruktur Jalan dan Jembatan Yang Mendukung Kawasan Strategis, Kemaritiman, Pariwisata , Ekonomi Kreatif dan Kawasan Agrobisnis;

c. Peningkatan Sapras Olahraga;

d. Penataan Kawasan Permukiman, Infrastruktur Permukiman Kumuh

3 Penguatan Daya Saing Perekonomian

a. Peningkatan Produksi dan Produktifitas Pertanian, Untuk Memenuhi Kebutuhan Konsumsi dan Bahan Baku Industri;

b. Pembangunan Destinasi Wisata Yang Berkualitas;

c. Pengembangan Bidang Usaha dan Industri Kreatif Pariwisata;

Page 403: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 403 -

No Prioritas Pembangunan Arah Kebijakan Pembangunan

d. Pembangunan Kelautan dan Perikanan Yang Berdaya Saing;

e. Pengembangan Kualitas Produk Industri Kecil;

f. Peningkatan Pelayanan Perizinan;

g. Pengembangan SDM Yang Berdaya Saing ;

h. Kemudahan Akses Modal Bagi Koperasi Aktif.

4 Reformasi Birokrasi

Melalui Pemantapan 8 (Delapan ) Area Perubahan ( Manajemen Perubahan, Panataan Peraturan, Penataan dan Penguatan Organisasi, Penataan Tatalaksana, Penataan Sistem Manajemen SDM , Penguatan Akuntabilitas, Pengawasan, dan Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik )

a. Peningkatan Kinerja Penyelenggaraan

Pemerintah Daerah;

b. Peningkatan Perencanaan dan Penganggaran Berbasis Kinerja dan Teknologi Informasi.;

c. Peningkatan Akuntabilitas Pengelolaan Pelaksanaan Program Kegiatan;

d. Peningkatan Kualitas Penataushaan Keuangan dan Aset Daerah;

e. Peningkatan Tatakelola Pelayanan Pendapatan Daerah dan Pemanfaatan Teknologi Informasi.

IV.4.3 INTERKONEKSI ANTARA PRIORITAS PEMBANGUNAN NASIONAL

DENGAN PRIORITAS PEMBANGUNAN PROVINSI BANTEN

Secara lebih jelasnya pengelompokan sasaran pembangunan Provinsi

Banten berdasarkan pendekatan prioritas pembangunan Provinsi Banten

dengan prioritas nasional dapat dilihat pada tabel berikut:

Page 404: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 404 -

Tabel 0-4. Interkoneksi Prioritas Pembangunan Daerah dengan Prioritas Nasional

Prioritas pembangunan daerah sebagaimana diuraikan sebelumnya,

kemudian dijabarkan menjadi program pembangunan sebagaimana tabel

di bawah ini.

Tabel 0-5. Sinkronisasi Prioritas, Sasaran dan Program Pembangunan

No SASARAN RKPD PRIORITAS

PEMBANGUNAN

DAERAH

Program OPD

1 Meningkatnya

aksesibilitas dan

mutu Pendidikan

Peningkatan

Kualitas Sumber Daya Manusia

yang berdaya

saing Melalui

Pembangunan

Akses & Mutu Pelayanan

Kesehatan,

Pendidikan dan

Life Skill

Asisten

Pemerintahan Dan

Kesejahteraan

Rakyat

Meningkatnya Daya Beli Masyarakat

Asisten Pemerintahan Dan

Kesejahteraan

Rakyat

Meningkatnya

Partisipasi Angkatan

kerja, dan

penyerapan tenaga kerja

Asisten

Pemerintahan Dan

Kesejahteraan

Rakyat

Meningkatnya

Koordinasi

Kelembagaan

Perlindungan

Perempuan dan Anak

Asisten

Pemerintahan Dan

Kesejahteraan

Rakyat

Page 405: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 405 -

No SASARAN RKPD

PRIORITAS

PEMBANGUNAN

DAERAH

Program OPD

Meningkatnya aksesibilitas,

Kualitas dan mutu

Pendidikan

Menengah dan

Khusus

Program Pendidikan

Menengah Atas

DINDIKBUD

Program Pendidikan

Menengah

Kejuruan

DINDIKBUD

Program

Pendidikan

Khusus

DINDIKBUD

Program

penyelenggaran pendidikan

menengah dan

khusus

DINDIKBUD

Program

Peningkatan

Mutu Pembelajaran

DINDIKBUD

Program

Peningkatan

Mutu Pendidik

dan Tenaga

Kependidikan

DINDIKBUD

Meningkatnya peran pemuda dalam

pembangunan,

masyarakat

berolahraga dan

prestasi olahraga

Banten di Tingkat Nasional

Program Peningkatan

Pemberdayaan

Kepemudaan

DISPORA

Program

Pengembangan

dan

Pemberdayaan

Olah Raga

DISPORA

Program Peningkatan

Prestasi Olah

Raga

DISPORA

Program

Pembinaan dan

Pemasyarakatan

Olah Raga

DISPORA

Meningkatnya Pengarusutamaan

gender dan

perlindungan anak

Program Pemberdayaan

Perempuan

DP3AK2B

Meningkatnya

pemberdayaan dan

perlindungan anak dan perempuan

Program

Perlindungan

Perempuan dan Anak

DP3AK2B

Page 406: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 406 -

No SASARAN RKPD

PRIORITAS

PEMBANGUNAN

DAERAH

Program OPD

Meningkatnya perlindungan sosial

dan pemberdayaan

bagi rumah tangga

miskin dan

Penyandang Masalah

Kesejahteraan Sosial

(PMKS)

Program Rehabilitasi

Sosial

Dinas Sosial

Program

Pemberdayaan

Sosial

Dinas Sosial

Program

Perlindungan dan Jaminan Sosial

Dinas Sosial

Program

Penanganan Fakir

Miskin

Dinas Sosial

Program

Pelayanan dan

Rehabilitasi Sosial Dalam

Panti

Dinas Sosial

Program

Pelayanan dan

Perlindungan

Sosial Dalam Panti

Dinas Sosial

Meningkatnya

Lapangan Pekerjaan

dan Mengurangi

Angka

Pengangguran di

Provinsi Banten

Program

Pelatihan dan

Peningkatan

Produktivitas

Tenaga Kerja

DISNAKERTRANS

Program Pelayanan

Pelatihan Tenaga

Kerja Industri

DISNAKERTRANS

Meningkatnya

Kualitas pelayanan

Kesehatan

Asisten

Pemerintahan Dan

Kesejahteraan Rakyat

Meningkatnya Akses

pelayanan

Kesehatan

Program Upaya

Peningkatan

Kesehatan

Masyarakat

DINKES

Program

Pencegahan

Pengendalian Penyakit

DINKES

Meningkatnya

Aksesibilitas

Layanan Kesehatan

Masyarakat yang

merata dan terjangkau

Program

Peningkatan

Akses dan Mutu

Pelayanan

Kesehatan

DINKES

Program

Pemberdayaan

Sumberdaya

DINKES

Page 407: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 407 -

No SASARAN RKPD

PRIORITAS

PEMBANGUNAN

DAERAH

Program OPD

Kesehatan dan

Kefarmasian

Program Peningkatan

Pelayanan

Laboratorium

Kesehatan

Daerah

DINKES

Program Peningkatan

Kapasitas

Sumber Daya

Kesehatan

DINKES

Meningkatnya

Pelayanan

kesehatan sesuai dengan standar

pelayanan minimal

Program

Peningkatan

Pelayanan Kesehatan RSUD

Banten

DINKES/RSUD

Program

Peningkatan

Pelayanan

Kesehatan RSUD Malingping

DINKES/RSUD

Meningkatnya

pengendalian

Penduduk

Program

Kependudukan,

Keluarga

Berencana dan

Pembangunan

Keluarga

DP3AK2B

Meningkatnya

pelestarian dan

Pengembangan

kebudayaan lokal

Program

Pelestarian

Kebudayaan

DINDIKBUD

Meningkatnya

Gemar dan Budaya

baca, Kunjungan masyarakat dan

Koleksi Buku

Perpustakaan

Program

Pengembangan

Budaya Baca dan Pembinaan

Perpustakaan

Dinas PERPUSDA

Program

Pengembangan

Koleksi dan Peningkatan

Kualitas

Pelayanan

Perpustakaan

Dinas PERPUSDA

2 Meningkatnya

Ketersedian

Infrastruktur Daerah

Penguatan Interkonektivitas

melalui

Pembanguan

Infrastruktur

Asisten

Pembangunan Dan

Perekonomian

Meningkatnya

pembangunan

sarana prasarana

Infrastruktur di

wilayah Provinsi Banten

Program

Pembangunan

Jalan dan

Jembatan

Dinas PUPR

Page 408: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 408 -

No SASARAN RKPD

PRIORITAS

PEMBANGUNAN

DAERAH

Program OPD

Program Pengembangan

Jasa Konstruksi

Dinas PUPR

Meningkatnya

Kualitas

Infrastruktur Dasar

dan Sumber Daya Air

Program

Pembangunan

Sumberdaya Air

Dinas PUPR

Meningkatnya peran

rencana tata ruang

sebagai pedoman

dalam pemanfaatan

ruang Provinsi

Program

Penataan Ruang

Dinas PUPR

Meningkatnya

perumahan dan pemukinan yang

layak, ketersediaan

air minum dan air

limbah regional

serta pengelolaan sampah regional

Program

Penyelenggaraan Kawasan

Permukiman dan

Perumahan

Dinas PERKIM

Program

Keciptakaryaan

Dinas PERKIM

Meningkatnya

Sarana dan

prasarana gedung

Strategis Provinsi yang berkualitas

Program

Penataan

Bangunan dan

Lingkungan

Dinas PERKIM

Meningkatnya

kinerja layanan

infrasruktur

transportasi

Program

Peningkatan

Pelayanan

Penyelenggaraan

Perhubungan

Dinas DISHUB

Program

Pengendalian dan Pengamanan Lalu

Lintas

Dinas DISHUB

Program

Peningkatan

Pelayanan

Perhubungan

Dinas DISHUB

Meningkatnya pembangunan

sarana dan

prasarana

transportasi yang

lebih baik

Program Peningkatan

Sarana dan

Prasarana

Perhubungan

Dinas DISHUB

Program

Peningkatan Pelayanan

Perhubungan

Laut dan Udara

Dinas DISHUB

Meningkatnya

Infrastruktur energi

lisdtrik yang mendukung

pertumbuhan

ekonomi dan akses

listrik terhadap

Program

Pengembangan

dan Pengelolaan Infrastruktur

Energi dan

Ketenagalistrikan

Dinas ESDM

Page 409: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 409 -

No SASARAN RKPD

PRIORITAS

PEMBANGUNAN

DAERAH

Program OPD

rumah tangga

hingga pelosok

Program Pengembangan

Pemanfaatan

Ketenagalistrikan

Dinas ESDM

Meningkatnya

Pemanfaatan

Teknologi Informasi Komunikasi

Program

Pengembangan,

Pendayagunaan, Peningkatan

Teknologi

Informasi dan

Komunikasi

Dinas KOMINFO

3 Meningkatnya Laju

Pertumbuhan

Ekonomi Sektor Unggulan

Penguatan Daya

Saing

Perekonomian

Asisten

Pembangunan Dan

Perekonomian

Meningkatnya

Layanan Keuangan

Pada Masyarakat

Asisten

Pembangunan Dan

Perekonomian

Meningkatnya Daya

Saing Daerah

Asisten

Pembangunan Dan

Perekonomian

Terwujudnya Pembangunan

Rendah Karbon

Asisten Pembangunan Dan

Perekonomian

Meningkatnya

Kualitas Iklim usaha

dan Investasi

Program

Peningkatan

Iklim, Promosi

dan Kerjasama Investasi

DPMPTSP

Program

Pengelolaan Data

dan Sistem

Informasi

Penanaman

Modal

DPMPTSP

Program Pelayanan

Perizinan

Penaman Modal

DPMPTSP

Program

Pengendalian

Penanaman Modal

DPMPTSP

Meningkatnya Nilai

Tambah

Produksi Industri

Pengolahan

Program

Peningkatan Daya

Saing Industri

Dinas INDAG

Program

Pelayanan

Pengembangan Teknologi dan

Standarisasi

Industri

Dinas INDAG

Page 410: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 410 -

No SASARAN RKPD

PRIORITAS

PEMBANGUNAN

DAERAH

Program OPD

Meningkatnya Nilai Tambah

Penyelenggaraan

Perdagangan

Program Pengembangan

Perdagangan

Dalam Negeri

Dinas INDAG

Program

Perlindungan

Konsumen dan Pengawasan

Industri

Dinas INDAG

Program

Pengembangan

Perdagangan Luar

Negeri

Dinas INDAG

Program

Pelayanan Pengujian dan

Sertifikasi Mutu

Barang

Dinas INDAG

Meningkatnya Nilai

Tambah

Produksi Pertanian

Program

Peningkatan

Produksi dan Produktivitas

Tanaman Pangan

Dinas Pertanian

Program

Peningkatan

Produksi dan

Produktivitas Hortikultura

Dinas Pertanian

Program

Peningkatan

Produksi dan

Produktivitas

Perkebunan

Dinas Pertanian

Program

Peningkatan Produksi dan

Produktivitas

Peternakan

Dinas Pertanian

Program

Peningkatan

Prasarana Sarana dan Penyuluhan

Pertanian

Dinas Pertanian

Program

Penanganan

Kesehatan Hewan

dan Kesehatan

Masyarakat Veteriner

Dinas Pertanian

Meningkatnya Nilai

Tambah

Produksi Perikanan

Program

Peningkatan

Produksi

Perikanan

Tangkap

Dinas Kelautan

dan Perikanan

Program Pengawasan

Sumber Daya

Kelautan dan

Perikanan

Dinas Kelautan dan Perikanan

Page 411: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 411 -

No SASARAN RKPD

PRIORITAS

PEMBANGUNAN

DAERAH

Program OPD

Program Peningkatan Daya

Saing Perikanan

Dinas Kelautan dan Perikanan

Program

Pengelolaan

Sumber Daya

Laut, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil

Dinas Kelautan

dan Perikanan

Meningkatnya

Ketahanan Pangan

Program

Peningkatan

Ketahanan

Pangan

Dinas Ketapang

Program

Peningkatan

Keterjangkauan Pangan

Dinas Ketapang

Program

Perlindungan

Konsumen

Pangan

Dinas Ketapang

Meningkatnya

destinasi Pariwisata sebagai Sumber

pertumbuhan

ekonomi

Program

Pengembangan Destinasi

Pariwisata

Dinas Pariwisata

Program

Pemasaran

Produk Pariwisata

Dinas Pariwisata

Program Pengembangan

Sumberdaya

Manusia

Pariwisata dan

Ekonomi Kreatif

Dinas Pariwisata

Program

Pengembangan Industri

Pariwisata dan

Ekonomi Kreatif

Dinas Pariwisata

Meningkatnya Nilai

Tambah

Koperasi dan UKM

Program

Pengembangan

Kelembagaan dan Pengawasan

Koperasi

Dinas Koperasi

dan UKM

Program

Peningkatan

Kualitas Usaha

dan

pemberdayaan Koperasi

Dinas Koperasi

dan UKM

Meningkatnya

kemitraan strategis

antara usaha besar

dengan Koperasi dan

Usaha Kecil (KUK)

Program

Pengembangan

Sistem

Pendukung

Usaha Bagi Usaha Kecil

Dinas Koperasi

dan UKM

Meningkatnya

pembinaan

pengembangan

Program

Pengembangan,

Pengelolaan dan

Dinas ESDM

Page 412: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 412 -

No SASARAN RKPD

PRIORITAS

PEMBANGUNAN

DAERAH

Program OPD

energi baru

terbarukan dan

konservasi energi

Pemanfaatan

Geologi dan Air

Tanah

Program Pengembangan,

Pengelolaan dan

Pemanfaatan

Mineral dan

Batubara

Dinas ESDM

Meningkatnya kompetensi dan

penyaluran tenaga

kerja;

Program Peningkatan

Hubungan

Industri dan

Jaminan Sosial

Ketenagakerjaan

DISNAKERTRANS

Program

Pengawasan Ketenagakerjaan

DISNAKERTRANS

Program

Penempatan

Tenaga Kerja dan

Transmigrasi

DISNAKERTRANS

Meningkatnya

kualitas ligkungan hidup dan

pengendalian

dampak perubahan

iklim untuk

kesejahteraan

masyarakat

Program

Pengendalian Pencemaran

Lingkungan

Hidup

Dinas LHK

Program

Penataan

Penegakan

Hukum dan

Peningkatan

Kapasitas Lingkungan

Hidup

Dinas LHK

Meningkatnya

pengelolaan daerah

aliran sungai

melalui konservasi sumber daya alam

Program

Perencanaan dan

Pemanfaatan

Hutan

Dinas LHK

Program

Pengendalian

DAS dan

Konservasi Hutan

Dinas LHK

Meningkatnya

Penyelenggaraan

Pemerintahan yang Akuntabel, Efektif,

dan efisien

Reformasi

Birokrasi

Melalui

Pemantapan 8

(Delapan ) Area Perubahan (

Manajemen

Perubahan,

Panataan

Peraturan,

Penataan dan Penguatan

ASISTEN

ADMINISTRASI

UMUM

Meningkatnya tata

kelola pemerintahan

yang Akuntabel

Program Tata

Kelola

Pemerintahan

Seluruh OPD

Seluruh OPD

Meningkatnya Kerjasama dan

penyelenggaraan

Program Perumusan

Biro Pemerintahan

Page 413: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 413 -

No SASARAN RKPD

PRIORITAS

PEMBANGUNAN

DAERAH

Program OPD

adminstrasi

pemerintahan

Organisasi,

Penataan

Tatalaksana,

Penataan Sistem

Manajemen SDM ,

Penguatan

Akuntabilitas,

Pengawasan,

dan

Peningkatan Kualitas

Pelayanan

Publik )

Kebijakan

Pemerintahan

Meningkatnya Kualitas Produk

Hukum Daerah

Program Peningkatan

Kualitas Produk

dan Pelayanan

Hukum

Biro Hukum

Meningkatnya

Tatalaksana Orgnisasi Daerah

Yang Efektif

Program

Penataan dan Peningkatan

Kapasitas

Kelembagaan

Biro Organisasi

Meningkatnya

Pelayanan Umum

yang Prima

Program

Pelayanan Umum

Biro Umum

Meningkatnya

Kebijakan Kesejahteraan

Rakyat

Program

Perumusan Kebijakan

Kesejahteraan

Rakyat

Biro Kesra

Meningkatnya

Pelayanan dan

fasilitasi Pimpinan

Program Fasilitasi

dan Pelayanan

Pimpinan

Biro ARTP

Meningkatnya Administrasi

Pembangunan

Daerah

Program Dukungan

Layanan

Administrasi

Pembangunan

Biro ADPEM

Meningkatnya

Kebijakan Infrastruktur

Daerah

Program

Perumusan Kebijakan

Infrastruktur

Biro Infrastruktur

Meningkatnya

Kualitas Kebijakan

Perekonomian

Daerah

Program

Perumusan

Kebijakan

Perekonomian

Biro Perekonomian

Meningkatnya

Kepuasan Pelayanan Publik Badan

Penghubung

Program

Pembangunan Kemitraan

Badan

Penghubung

Meningkatnya

pelayanan

penyelenggaraan

administrasi, pelaksanaan tugas

dan fungsi DPRD

Program

Peningkatan

Kapasitas

Lembaga Perwakilan

Rakyat Daerah

Sekretariat DPRD

Program

Dukungan

Layanan Aspirasi

Masyarakat,

Komunukasi dan Informasi DPRD

Sekretariat DPRD

Meningkatnya

Pengelolaan

Keuangan dan Aset

Daerah yang

Akuntabel dan Transparan untuk

Program

Peningkatan dan

Pengembangan

Pengelolaan

Keuangan Daerah

Badan Pengelolaan

Keuangan dan

Aset Daerah

Page 414: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 414 -

No SASARAN RKPD

PRIORITAS

PEMBANGUNAN

DAERAH

Program OPD

mendukung

penilaian Opini BPK

Program Penatausahaan

dan Pelaporan

Keuangan Daerah

Badan Pengelolaan Keuangan dan

Aset Daerah

Program

Penatausahaan

Aset Daerah

Badan Pengelolaan

Keuangan dan

Aset Daerah

Meningkatnya Pendapatan Daerah

dari Sektor

Pendapatan Asli

Daerah dan

Meningkatnya

Pelayanan Pajak Daerah yang

berbasis teknologi

Informasi

Program Perencanaan,

Pengendalian dan

Evaluasi

Pendapatan

Daerah

BAPENDA

Program

Peningkatan

Pajak Daerah

BAPENDA

Program Peningkatan

Retribusi Daerah

dan Pendapatan

Lain-lain

BAPENDA

Meningkatnya Peran

Aparat Pengawas Internal Pemerintah

(APIP) untuk

Pembinaan dan

Pengawasan

Penyelenggaraan

Pemerintah

Program

Pembinaan dan Pengawasan

penyelenggaraan

Pemerintahan

Daerah

Inspektorat

Meningkatnya Kualitas

Perencanaan dan

Penganggaran

Pembangunan

Daerah

Program Perencanaan,

Pengendalian dan

Evaluasi

Pembangunan

BAPPEDA

Program Perencanaan dan

Pengendalian

Pembangunan

Ekonomi

BAPPEDA

Program

Perencanaan dan

Pengendalian Pembangunan

Sosial dan

Pemerintahan

Kemasyarakatan

BAPPEDA

Program

Perencanaan dan Pengendalian

Pembangunan

BAPPEDA

Page 415: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 415 -

No SASARAN RKPD

PRIORITAS

PEMBANGUNAN

DAERAH

Program OPD

Infrastruktur dan

Pengembangan

Wilayah

Meningkatnya Kompetensi

Aparatur

Program Penilaian dan Sertifikasi

Aparatur

BPSDM

Program

Pengembangan

SDM Aparatur

Kompetensi Teknis dan

Fungsional

BPSDM

Program

Pengembangan

SDM Aparatur

Kompetensi

Manajerial dan Pemerintahan

BPSDM

Meningkatnya

Profesionalisme

aparatur

Program

Penatausahaan

Kepegawaian

Daerah

BKD

Program

Peningkatan Kapasitas

Sumber Daya

Aparatur

BKD

Program

Peningkatan

Kualitas Kinerja Aparatur

BKD

Meningkatnya

ketentraman dan

Ketertiban Umum

Masyarakat

Program

Ketentraman dan

Ketertiban Umum

SATPOL PP

Program

Penegakan

Peraturan Perundang-

undangan Daerah

SATPOL PP

Program

Perlindungan

Masyarakat

SATPOL PP

Program

Penanganan Bencana

Kebakaran

SATPOL PP

Meningkatnya

Kualitas

Administrasi

Kependudukan dan

Profil Penduduk

Program

Administrasi

Kependudukan

dan Catatan Sipil

DP3AK2B

Meningkatnya Pembangunan dan

pemberdayaan

Masyarakat Desa

Program Peningkatan

Pemberdayaan

Lembaga

Kemasyarakatan

Dinas PEMDES

Page 416: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 416 -

No SASARAN RKPD

PRIORITAS

PEMBANGUNAN

DAERAH

Program OPD

Program Peningkatan

Pemberdayaan

Lembaga

Ekonomi

Desa/Kelurahan

Dinas PEMDES

Program Bina Pemerintahan

Desa/kelurahan

Dinas PEMDES

Meningkatnya

kualitas pelayanan

publik.

Program

Peningkatan

Akses dan

Kualitas

Informasi Publik

Dinas KOMINFO

Program Tata Kelola Persandian

Dinas KOMINFO

Meningkatnya

Pengelolaan Data

dan Informasi

Pembangunan

Daerah untuk kebutuhan

Informasi Publik

Program

Penyediaan Data

Pembangunan

Daerah Dinas

Komunikasi Informatika,

Statistik dan

Persandian

Dinas KOMINFO

Meningkatnya

Kepedulian Sosial

Program

Pembinaan

Idiologi dan Wawasan

Kebangsaan

KESBANGPOL

Program

Peningkatan

Kewaspadaan

Nasional

KESBANGPOL

Program

Peningkatan Ketahanan Sosial

dan Ekonomi

KESBANGPOL

Program

Peningkatan

Pendidikan Politik

Masyarakat

KESBANGPOL

Meningkatnya Kualitas Penelitian

dan pengembangan

Program Penelitian dan

Pengembangan

BAPPEDA

Meningkatnya

Sistem Informasi

pembangunan

Daerah secara

elektronik

Program

Penyediaan Data

Pembangunan

Daerah Badan

Perencanaan Pembangunan

Daerah

BAPPEDA

Meningkatnya

Kualitas Pengelolaan

Arsip Daerah yang

Berbasis Teknologi Informasi

Program

Pengelolaan

Sistem Kearsipan

PERPUSDA

Meningkatnya

Kapasitas

Program

Pencegahan dan

Kesiapsiagaan

BPBD

Page 417: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 417 -

No SASARAN RKPD

PRIORITAS

PEMBANGUNAN

DAERAH

Program OPD

Ketangguhan

terhadap Bencana

Penanggulangan

Bencana

Program Kedaruratan dan

Logistik

Penanggulangan

Bencana

BPBD

Program

Rehabilitasi dan Rekonstruksi

Penanggulangan

Bencana

BPBD

Tabel 0-6. Dukungan Program Prioritas Daerah RKPD 2021 terhadap Prioritas Nasional RKP 2021

NO Prioritas Nasional Program Prioritas Daerah

1 Meningkatkan Sumber Daya Manusia

Berkualitas Dan Berdaya Saing

Program Pendidikan Menengah Atas

Program Pendidikan Menengah Kejuruan

Program Pendidikan Khusus

Program penyelenggaran pendidikan

menengah dan khusus

Program Peningkatan Mutu

Pembelajaran

Program Peningkatan Mutu Pendidik dan

Tenaga Kependidikan

Program Peningkatan Pemberdayaan

Kepemudaan

Program Pengembangan dan

Pemberdayaan Olah Raga

Program Peningkatan Prestasi Olah Raga

Program Pembinaan dan

Pemasyarakatan Olah Raga

Program Pemberdayaan Perempuan

Program Perlindungan Perempuan dan

Anak

Program Rehabilitasi Sosial

Program Pemberdayaan Sosial

Program Perlindungan dan Jaminan

Sosial

Program Penanganan Fakir Miskin

Program Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial Dalam Panti

Page 418: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 418 -

NO Prioritas Nasional Program Prioritas Daerah

Program Pelayanan dan Perlindungan

Sosial Dalam Panti

Program Pelatihan dan Peningkatan Produktivitas Tenaga Kerja

Program Pelayanan Pelatihan Tenaga

Kerja Industri

Program Upaya Peningkatan Kesehatan

Masyarakat

Program Pencegahan Pengendalian

Penyakit

Program Peningkatan Akses dan Mutu

Pelayanan Kesehatan

Program Pemberdayaan Sumberdaya

Kesehatan dan Kefarmasian

Program Peningkatan Pelayanan

Laboratorium Kesehatan Daerah

Program Peningkatan Kapasitas Sumber

Daya Kesehatan

Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan RSUD Banten

Program Peningkatan Pelayanan

Kesehatan RSUD Malingping

Program Kependudukan, Keluarga

Berencana dan Pembangunan Keluarga

2 Revolusi Mental Dan Pembangunan

Kebudayaan

Program Pelestarian Kebudayaan

Program Pengembangan Budaya Baca

dan Pembinaan Perpustakaan

Program Pengembangan Koleksi dan

Peningkatan Kualitas Pelayanan

Perpustakaan

3 Memperkuat Infrastruktur Untuk Mendukung Pembangunan Ekonomi

Dan Pelayanan Dasar

Program Pembangunan Jalan dan

Jembatan

Program Pengembangan Jasa Konstruksi

Program Pembangunan Sumberdaya Air

Program Penataan Ruang

Program Penyelenggaraan Kawasan

Permukiman dan Perumahan

Program Keciptakaryaan

Program Penataan Bangunan dan

Lingkungan

Program Peningkatan Pelayanan

Penyelenggaraan Perhubungan

Program Pengendalian dan Pengamanan

Lalu Lintas

Page 419: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 419 -

NO Prioritas Nasional Program Prioritas Daerah

Program Peningkatan Pelayanan

Perhubungan

Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Perhubungan

Program Peningkatan Pelayanan

Perhubungan Laut dan Udara

Program Pengembangan dan Pengelolaan

Infrastruktur Energi dan

Ketenagalistrikan

Program Pengembangan Pemanfaatan

Ketenagalistrikan

Program Pengembangan,

Pendayagunaan, Peningkatan Teknologi

Informasi dan Komunikasi

4 memperkuat ketahanan ekonomi

untuk pertumbuhan yang berkualitas

dan berkeadilan

Program Peningkatan Iklim, Promosi dan

Kerjasama Investasi

Program Pengelolaan Data dan Sistem

Informasi Penanaman Modal

Program Pelayanan Perizinan Penaman

Modal

Program Pengendalian Penanaman

Modal

Program Peningkatan Daya Saing

Industri

Program Pelayanan Pengembangan

Teknologi dan Standarisasi Industri

Program Pengembangan Perdagangan

Dalam Negeri

Program Perlindungan Konsumen dan

Pengawasan Industri

Program Pengembangan Perdagangan

Luar Negeri

Program Pelayanan Pengujian dan

Sertifikasi Mutu Barang

Program Peningkatan Produksi dan

Produktivitas Tanaman Pangan

Program Peningkatan Produksi dan

Produktivitas Hortikultura

Program Peningkatan Produksi dan

Produktivitas Perkebunan

Program Peningkatan Produksi dan

Produktivitas Peternakan

Program Peningkatan Prasarana Sarana dan Penyuluhan Pertanian

Program Penanganan Kesehatan Hewan

dan Kesehatan Masyarakat Veteriner

Program Peningkatan Produksi

Perikanan Tangkap

Program Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan

Page 420: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 420 -

NO Prioritas Nasional Program Prioritas Daerah

Program Peningkatan Daya Saing

Perikanan

Program Pengelolaan Sumber Daya Laut, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil

Program Peningkatan Ketahanan Pangan

Program Peningkatan Keterjangkauan

Pangan

Program Perlindungan Konsumen Pangan

Program Pengembangan Destinasi

Pariwisata

Program Pemasaran Produk Pariwisata

Program Pengembangan Sumberdaya

Manusia Pariwisata dan Ekonomi Kreatif

Program Pengembangan Industri

Pariwisata dan Ekonomi Kreatif

Program Pengembangan Kelembagaan

dan Pengawasan Koperasi

Program Peningkatan Kualitas Usaha

dan pemberdayaan Koperasi

Program Pengembangan Sistem

Pendukung Usaha Bagi Usaha Kecil

Program Pengembangan, Pengelolaan

dan Pemanfaatan Geologi dan Air Tanah

Program Pengembangan, Pengelolaan

dan Pemanfaatan Mineral dan Batubara

Program Peningkatan Hubungan

Industri dan Jaminan Sosial

Ketenagakerjaan

Program Pengawasan Ketenagakerjaan

Program Penempatan Tenaga Kerja dan Transmigrasi

5 Membangun Lingkungan Hidup,

Meningkatkan Ketahanan Bencana, Dan Perubahan Iklim

Program Pengendalian Pencemaran

Lingkungan Hidup

Program Penataan Penegakan Hukum

dan Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup

Program Perencanaan dan Pemanfaatan

Hutan

Program Pengendalian DAS dan

Konservasi Hutan

6 Memperkuat Stabilitas

Polhukhankam Dan Transformasi

Pelayanan Publik

Program Tata Kelola Pemerintahan

Seluruh OPD

Program Perumusan Kebijakan

Pemerintahan

Program Peningkatan Kualitas Produk

dan Pelayanan Hukum

Page 421: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 421 -

NO Prioritas Nasional Program Prioritas Daerah

Program Penataan dan Peningkatan

Kapasitas Kelembagaan

Program Pelayanan Umum

Program Perumusan Kebijakan

Kesejahteraan Rakyat

Program Fasilitasi dan Pelayanan

Pimpinan

Program Dukungan Layanan

Administrasi Pembangunan

Program Perumusan Kebijakan

Infrastruktur

Program Perumusan Kebijakan

Perekonomian

Program Pembangunan Kemitraan

Program Peningkatan Kapasitas

Lembaga Perwakilan Rakyat Daerah

Program Dukungan Layanan Aspirasi

Masyarakat, Komunukasi dan Informasi

DPRD

Program Peningkatan dan

Pengembangan Pengelolaan Keuangan

Daerah

Program Penatausahaan dan Pelaporan

Keuangan Daerah

Program Penatausahaan Aset Daerah

Program Perencanaan, Pengendalian dan

Evaluasi Pendapatan Daerah

Program Peningkatan Pajak Daerah

Program Peningkatan Retribusi Daerah dan Pendapatan Lain-lain

Program Pembinaan dan Pengawasan

penyelenggaraan Pemerintahan Daerah

Program Perencanaan, Pengendalian dan

Evaluasi Pembangunan

Program Perencanaan dan Pengendalian

Pembangunan Ekonomi

Program Perencanaan dan Pengendalian

Pembangunan Sosial dan Pemerintahan

Kemasyarakatan

Program Perencanaan dan Pengendalian

Pembangunan Infrastruktur dan

Pengembangan Wilayah

Program Penilaian dan Sertifikasi

Aparatur

Program Pengembangan SDM Aparatur

Kompetensi Teknis dan Fungsional

Program Pengembangan SDM Aparatur

Kompetensi Manajerial dan

Pemerintahan

Page 422: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 422 -

NO Prioritas Nasional Program Prioritas Daerah

Program Penatausahaan Kepegawaian

Daerah

Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

Program Peningkatan Kualitas Kinerja

Aparatur

Program Ketentraman dan Ketertiban

Umum

Program Penegakan Peraturan

Perundang-undangan Daerah

Program Perlindungan Masyarakat

Program Penanganan Bencana

Kebakaran

Program Administrasi Kependudukan

dan Catatan Sipil

Program Peningkatan Pemberdayaan

Lembaga Kemasyarakatan

Program Peningkatan Pemberdayaan Lembaga Ekonomi Desa/Kelurahan

Program Bina Pemerintahan

Desa/kelurahan

Program Peningkatan Akses dan Kualitas Informasi Publik

Program Tata Kelola Persandian

Program Penyediaan Data Pembangunan

Daerah Dinas Komunikasi Informatika,

Statistik dan Persandian

7 Revolusi Mental Dan Pembangunan

Kebudayaan

Program Pembinaan Idiologi dan

Wawasan Kebangsaan

Program Peningkatan Kewaspadaan

Nasional

Program Peningkatan Ketahanan Sosial

dan Ekonomi

Program Peningkatan Pendidikan Politik Masyarakat

Program Penelitian dan Pengembangan

Program Penyediaan Data

Pembangunan Daerah Badan

Perencanaan Pembangunan Daerah

Program Pengelolaan Sistem Kearsipan

8 Membangun Lingkungan Hidup,

Meningkatkan Ketahanan Bencana,

Dan Perubahan Iklim

Program Pencegahan dan Kesiapsiagaan Penanggulangan Bencana

Program Kedaruratan dan Logistik Penanggulangan Bencana

Program Rehabilitasi dan Rekonstruksi

Penanggulangan Bencana

Page 423: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 423 -

Tabel 0-7. Keterkaitan indikator sasaran prioritas pembangunan dengan indikator kinerja program prioritas

SASARAN RPJMD

INDIKATOR

KINERJA

SASARAN

PROGRAM

SASARAN RKPD

(Sasaran

Tahunan)

INDIKATOR PROGRAM

TARGET

INDIKATOR

(Outcome)

TARGET

INDIKATO

R

SASARAN

Meningkatnya

Akses dan Mutu

Pendidikan

Menengah dan

Khusus

Harapan lama

sekolah

Meningkatnya

aksesibilitas dan

mutu Pendidikan

14,5

Tahun

Rata rata lama

sekolah

9,1 Tahun

Meningkatnya

Daya Beli

Masyarakat

Daya beli Meningkatnya

Daya Beli

Masyarakat

100%

Meningkatnya

Ketersediaan

Lapangan Kerja

bagi Masyarakat

Tingkat

Partisipasi

Angkatan Kerja

(TPAK)

Meningkatnya

Partisipasi

Angkatan kerja,

dan penyerapan

tenaga kerja

100%

Meningkatnya

Kelembagaan

PUG

Indeks

pembangunan

gender (IPG)

Meningkatnya

Koordinasi

Kelembagaan

Perlindungan

92,51 Nilai

Page 424: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 424 -

SASARAN RPJMD

INDIKATOR

KINERJA

SASARAN

PROGRAM

SASARAN RKPD

(Sasaran

Tahunan)

INDIKATOR PROGRAM

TARGET

INDIKATOR

(Outcome)

TARGET

INDIKATO

R

SASARAN

(Pengarusutamaa

n Gender)

Perempuan dan

Anak

Meningkatnya

Akses dan

Kualitas

Pelayanan

Pendidikan

Menengah dan

Khusus

Angka Partisipasi

Kasar (APK)

Sekolah

Menengah

1 Program

Pendidikan

Menengah Atas

Meningkatnya

aksesibilitas,

Kualitas dan

mutu Pendidikan

Menengah dan

Khusus

Angka Putus Sekolah SMA (Satuan: %) 0,13 % 78,22 %

Angka Partisipasi

Murni (APM)

Sekolah

Menengah

Angka Kelulusan SMA (Satuan: %) 99,28 % 63,44 %

Nilai Rata-rata Ujian SMA IPA (Satuan: %) 55,74 %

Nilai Rata-rata Ujian SMA IPS (Satuan: %) 51,92 %

Presentase Lulusan SMA yang Melanjutkan ke

Perguruan Tinggi (Satuan: %)

55,00 %

Persentase SMA di Provinsi Banten terakreditasi

minimal B (Satuan: %)

75,00 %

2 Program

Pendidikan

Angka Putus Sekolah SMK (Satuan: %) 0,26

Page 425: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 425 -

SASARAN RPJMD

INDIKATOR

KINERJA

SASARAN

PROGRAM

SASARAN RKPD

(Sasaran

Tahunan)

INDIKATOR PROGRAM

TARGET

INDIKATOR

(Outcome)

TARGET

INDIKATO

R

SASARAN

Menengah

Kejuruan

Angka Kelulusan SMK (Satuan: %) 99,83

Nilai Rata-rata Ujian SMK (Satuan: %) 57,90

Persentase SMK yang Menerapkan link and Match

(Satuan: %)

68,00

Persentase Lulusan SMK yang Terserap di Pasar Kerja

(Satuan: %)

85,00

3 Program

Pendidikan

Khusus

Cakupan Layanan Sekolah Khusus dan Layanan

Khusus (Satuan: %)

68,00

Cakupan

Pemenuhan

Standar

Pelayanan

Minimal

Pendidikan

Menengah dan

Pendidikan

Khusus

4 Program

penyelenggaran

pendidikan

menengah dan

khusus

Angka Putus Sekolah

(Satuan: %)

0,20 100%

Angka Kelulusan (Satuan: %) 99,61

Page 426: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 426 -

SASARAN RPJMD

INDIKATOR

KINERJA

SASARAN

PROGRAM

SASARAN RKPD

(Sasaran

Tahunan)

INDIKATOR PROGRAM

TARGET

INDIKATOR

(Outcome)

TARGET

INDIKATO

R

SASARAN

Nilai Rata-rata Ujian (Satuan: %) 55,19

Cakupan Layanan Sekolah Khusus dan Layanan

Khusus (Satuan: %)

68,00

Nilai Rata-rata Ujian Nasional SMA IPA di KCD

Kabupaten Lebak (Satuan: %)

46,82

Nilai Rata-rata Ujian Nasional SMA IPS di KCD

Kabupaten Lebak (Satuan: %)

42,34

Nilai Rata-rata Ujian Nasional SMK di KCD

Kabupaten Lebak (Satuan: %)

42,45

Cakupan Layanan Pendidikan Khusus di KCD

Kabupaten Lebak (Satuan: %)

100,00

Nilai Rata-rata Ujian Nasional SMA IPA di KCD

Kabupaten Pandeglang (Satuan: %)

47,33

Nilai Rata-rata Ujian Nasional SMA IPS di KCD

Kabupaten Pandeglang (Satuan: %)

43,86

Nilai Rata-rata Ujian Nasional SMK di KCD

Kabupaten Pandeglang (Satuan: %)

42,45

Cakupan Layanan Pendidikan Khusus di KCD

Kabupaten Pandeglang (Satuan: %)

100,00

Page 427: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 427 -

SASARAN RPJMD

INDIKATOR

KINERJA

SASARAN

PROGRAM

SASARAN RKPD

(Sasaran

Tahunan)

INDIKATOR PROGRAM

TARGET

INDIKATOR

(Outcome)

TARGET

INDIKATO

R

SASARAN

Nilai Rata-rata Ujian Nasional SMA IPA di wilayah

KCD Kota Cilegon, Kota Serang dan Kab. Serang

(Satuan: %)

52,86

Nilai Rata-rata Ujian Nasional SMA IPS di di wilayah

KCD Kota Cilegon, Kota Serang dan Kab. Serang

(Satuan: %)

46,54

Nilai Rata-rata Ujian Nasional SMK di wilayah KCD

Kota Cilegon, Kota Serang dan Kab. Serang (Satuan:

%)

46,35

Cakupan Layanan Pendidikan Khusus di wilayah

KCD Kota Cilegon, Kota Serang dan Kab. Serang)

(Satuan: %)

100,00

Nilai Rata-rata Ujian Nasional SMA IPA di wilayah

KCD Kabupaten Tangerang (Satuan: %)

53,35

Nilai Rata-rata Ujian Nasional SMA IPS di di wilayah

KCD Kabupaten Tangerang (Satuan: %)

47,25

Nilai Rata-rata Ujian Nasional SMK di wilayah KCD

Kabupaten Tangerang (Satuan: %)

44,25

Cakupan Layanan Pendidikan Khusus di wilayah

KCD Kabupaten Tangerang) (Satuan: %)

100,00

Page 428: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 428 -

SASARAN RPJMD

INDIKATOR

KINERJA

SASARAN

PROGRAM

SASARAN RKPD

(Sasaran

Tahunan)

INDIKATOR PROGRAM

TARGET

INDIKATOR

(Outcome)

TARGET

INDIKATO

R

SASARAN

Nilai Rata-rata Ujian Nasional SMA IPA di wilayah

KCD Kota Tangerang dan Tangerang Selatan (Satuan:

%)

63,68

Nilai Rata-rata Ujian Nasional SMA IPS di di wilayah

KCD Kota Tangerang dan Tangerang Selatan (Satuan:

%)

56,86

Nilai Rata-rata Ujian Nasional SMK di wilayah KCD

Kota Tangerang dan Tangerang Selatan (Satuan: %)

50,35

Cakupan Layanan Pendidikan Khusus di wilayah

KCD Kota Tangerang dan Tangerang Selatan (Satuan:

%)

100,00

5 Program

Peningkatan

Mutu

Pembelajaran

Persentase pemanfaatan teknologi, informasi dan

komunikasi pendidikan dan Kebudayaan (Satuan: %)

100,00

6 Program

Peningkatan

Mutu Pendidik

dan Tenaga

Kependidikan

Nilai Uji Kompetensi Guru (UKG) SMK (Satuan: %) 59,25

Nilai Uji Kompetensi Guru (UKG) SMA (Satuan: %) 65,71

Persentase guru SMA yang bersertifikat (Satuan: %) 99,05

Page 429: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 429 -

SASARAN RPJMD

INDIKATOR

KINERJA

SASARAN

PROGRAM

SASARAN RKPD

(Sasaran

Tahunan)

INDIKATOR PROGRAM

TARGET

INDIKATOR

(Outcome)

TARGET

INDIKATO

R

SASARAN

Persentase guru SMK yang bersertifikat (Satuan: %) 73,66

Persentase Mutu guru SKH yang bersertifikat

(Satuan: %)

100,00

Terwujudnya

pemuda

wirausahawan

baru dan Olah

Raga yang

berprestasi

Indeks

Pembangunan

Kepemudaan

8 Program

Peningkatan

Pemberdayaan

Kepemudaan

Meningkatnya

peran pemuda

dalam

pembangunan,

masyarakat

berolahraga dan

prestasi olahraga

Banten di Tingkat

Nasional

Cakupan Kelompok/ Organisasi Kepemudaan dan

kewirausahaan pemuda Mandiri (Satuan: %)

90,00 40,00 Nilai

Indeks

Pembangunan

Olahraga

9 Program

Pengembangan

dan

Pemberdayaan

Olah Raga

Cakupan Pelayanan pembinaan olahraga (Satuan:

%)

85,00 40,00 Nilai

10 Program

Peningkatan

Prestasi Olah

Raga

Cakupan Keikutsertaan cabang olahraga pada event

wilayah, nasional dan internasional (Satuan: %)

90,00

11 Program

Pembinaan dan

Cakupan pembinaan olahraga (Satuan: %) 90,00

Page 430: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 430 -

SASARAN RPJMD

INDIKATOR

KINERJA

SASARAN

PROGRAM

SASARAN RKPD

(Sasaran

Tahunan)

INDIKATOR PROGRAM

TARGET

INDIKATOR

(Outcome)

TARGET

INDIKATO

R

SASARAN

Pemasyarakatan

Olah Raga

Meningkatnya

Pengarustamaan

Gender

Indeks

Pemberdayaan

Gender (IDG)

12 Program

Pemberdayaan

Perempuan

Meningkatnya

Pengarusutamaa

n gender dan

perlindungan

anak

Persentase Keterlibatan Perempuan di Parleman

(Satuan: %)

16,47 71,94 Nilai

Persentase Peningkatan Kontribusi Perempuan Di

Bidang Ekonomi (Satuan: %)

33,13

Persentase Peningkatan Partisipasi Lembaga

Pemberdayaan Perempua (Satuan: %)

20,00

Persentase Peningkatan Lembaga Pemerintah Tingkat

Daerah Provinsi Yang Responsif Gender (Satuan: %)

93,33

Meningkatnya

Kelembagaan

Perlindungan

Perempuan dan

Anak yang

berkualitas

Pemenuhan

Cakupan

Perlindungan

Perempuan dan

Anak

13 Program

Perlindungan

Perempuan dan

Anak

Meningkatnya

pemberdayaan

dan perlindungan

anak dan

perempuan

Persentase Penanganan Korban Kekerasan Terhadap

Perempuan (Satuan: %)

100,00 77,27 %

Persentase Pengembangan Kab/Kota menuju KLA

Kategori Nindya (Satuan: %)

37,50

Page 431: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 431 -

SASARAN RPJMD

INDIKATOR

KINERJA

SASARAN

PROGRAM

SASARAN RKPD

(Sasaran

Tahunan)

INDIKATOR PROGRAM

TARGET

INDIKATOR

(Outcome)

TARGET

INDIKATO

R

SASARAN

Persentase Peningkatan Sinergitas Program dan

Kegiatan Perlindungan Perempuan dan Anak

(Satuan: %)

37,50

Menurunnya

PMKS

Persentase

Penanganan

Jumlah PMKS

16 Program

Rehabilitasi

Sosial

Meningkatnya

perlindungan

sosial dan

pemberdayaan

bagi rumah

tangga miskin

dan Penyandang

Masalah

Kesejahteraan

Sosial (PMKS)

Cakupan PMKS yang Mendapatkan Rehabilitasi

Sosial (Satuan: %)

718,00 2,68 %

17 Program

Pemberdayaan

Sosial

Cakupan PSKS yang meningkat Partisipasi sosialnya

(Satuan: Orang)

1.483,00

18 Program

Perlindungan

dan Jaminan

Sosial

Persentase Updating Data Kemiskinan, PMKS dan

PSKS (Satuan: (%))

100,00

Cakupan Keluarga miskin yang mendapatkan

jaminan sosial (Satuan: KK)

50.000,00

Page 432: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 432 -

SASARAN RPJMD

INDIKATOR

KINERJA

SASARAN

PROGRAM

SASARAN RKPD

(Sasaran

Tahunan)

INDIKATOR PROGRAM

TARGET

INDIKATOR

(Outcome)

TARGET

INDIKATO

R

SASARAN

Cakupan perlindungan dan jaminan sosial pada saat

dan setelah tanggap darurat bencana bagi korban

bencana provinsi (Satuan: Orang)

1.300,00

19 Program

Penanganan

Fakir Miskin

Cakupan Penanganan Fakir Miskin Lintas

Kabupaten/Kota (Satuan: Kab/Kota)

8,00

20 Program

Pelayanan dan

Rehabilitasi

Sosial Dalam

Panti

Cakupan rehabilitasi sosial dasar tuna sosial

(khususnya gelandang dan pengemis) dan

penyandang disabilitas telantar di dalam panti

(Satuan: %)

100,00

21 Program

Pelayanan dan

Perlindungan

Sosial Dalam

Panti

Cakupan perlindungan dan rehabilitasi sosial dasar

lanjut usia telantar dan anak telantar di dalam panti

(Satuan: %)

100,00

Meningkatnya

Tenaga Kerja

yang Berkualitas

Indeks

Pembangunan

Ketenagakerjaan

22 Program

Pelatihan dan

Peningkatan

Produktivitas

Tenaga Kerja

Meningkatnya

Lapangan

Pekerjaan dan

Mengurangi

Angka

Pengangguran di

Provinsi Banten

Meningkatnya Produktivitas Tenaga Kerja (Satuan: %) 4,44 5,72 %

Page 433: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 433 -

SASARAN RPJMD

INDIKATOR

KINERJA

SASARAN

PROGRAM

SASARAN RKPD

(Sasaran

Tahunan)

INDIKATOR PROGRAM

TARGET

INDIKATOR

(Outcome)

TARGET

INDIKATO

R

SASARAN

Capaian Pelatihan dan Kompetensi Kerja Berbasis

Masyarakat (Satuan: %)

1,13

23 Program

Pelayanan

Pelatihan

Tenaga Kerja

Industri

Capaian Pelatihan dan kompetensi kerja (Satuan: %) 1,28

Meningkatnya

Pelayanan

kesehatan

Angka Kematian

Ibu (Per 100.000

kelahiran hidup)

Meningkatnya

Kualitas

pelayanan

Kesehatan

290,00

Jumlah

Angka Kematian

Bayi (Per 1000

kelahiran hidup)

28,00

Jumlah

Meningkatnya

Pelayanan

Kesehatan

berkualitas dan

Mudah di Akses

Penurunan

Jumlah Kematian

Ibu

24 Program Upaya

Peningkatan

Kesehatan

Masyarakat

Meningkatnya

Akses pelayanan

Kesehatan

Persentase Persalinan di fasilitas pelayanan

kesehatan (Satuan: %)

90,00 232,00

Jumlah

Penurunan

Jumlah Kematian

Bayi

Prevalensi Stunting (Satuan: %) 23,60 1.134,00

Jumlah

Cakupan Kabupaten/Kota Sehat (Satuan: Kab/Kota) 8,00

Page 434: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 434 -

SASARAN RPJMD

INDIKATOR

KINERJA

SASARAN

PROGRAM

SASARAN RKPD

(Sasaran

Tahunan)

INDIKATOR PROGRAM

TARGET

INDIKATOR

(Outcome)

TARGET

INDIKATO

R

SASARAN

25 Program

Pencegahan

Pengendalian

Penyakit

keberhasilan Pengobatan TB (success rate) di

Kab/Kota (Satuan: %)

90,00

Prevalensi HIV (Satuan: %) -0,50

Pevalensi Hipertensi (Satuan: %) 19,00

Persentase pelayanan kesehatan bagi penduduk

terdampak krisis kesehatan akibat bencana dan/atau

berpotensi bencana provinsi (Satuan: %)

100,00

Persentase pelayanan kesehatan bagi penduduk

terdampak dan beresiko pada kondisi kejadian luar

biasa provinsi (Satuan: %)

100,00

Persentase Kab/Kota yang Mencapai Imunisasi Dasar

Lengkap (IDL 95%) (Satuan: %)

87,50

Terlaksananya gerakan bebas pasung di kab/kota

(Satuan: Kab/Kota)

8,00

Inciden Rate DBD (Per 100.000 Penduduk) (Satuan:

Kasus)

-49,00

Meningkatkan

Jaminan

Kesehatan

Persentase

penduduk yang

26 Program

Peningkatan

Akses dan Mutu

Meningkatnya

Aksesibilitas

Layanan

Persentase Penduduk yang mendapatkan Jaminan

Pelayanan Kesehatan (Satuan: %)

100,00 100%

Page 435: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 435 -

SASARAN RPJMD

INDIKATOR

KINERJA

SASARAN

PROGRAM

SASARAN RKPD

(Sasaran

Tahunan)

INDIKATOR PROGRAM

TARGET

INDIKATOR

(Outcome)

TARGET

INDIKATO

R

SASARAN

Masyarakat dan

Kualitas Tenaga

Kesehatan

memiliki Jaminan

Kesehatan

Pelayanan

Kesehatan

Kesehatan

Masyarakat yang

merata dan

terjangkau

Persentase pelayanan kesehatan yang terakreditasi

(FKTP, FKRTL, Laboratorium) (Satuan: %)

90,00

Persentase Terbangunnya Rumah Sakit Jiwa dan

Pusat Rehabilitasi Ketergantungan Obat (Satuan: %)

75,00

Persentase Pembangunan Rumah Sakit Banten

Selatan (Satuan: %)

50,00

27 Program

Pemberdayaan

Sumberdaya

Kesehatan dan

Kefarmasian

Jumlah Dokter/Dokter Gigi, Tenaga Kesehatan yang

diRekrut dan ditingkatkan Kompetensinya (Satuan:

Orang)

470,00

Presentase Pemenuhan Obat Publik dan Perbekalan

Kesehatan (Satuan: %)

100,00

Persentase Pembinaan Sarana Kefarmasian (Satuan:

%)

80,00

28 Program

Peningkatan

Pelayanan

Laboratorium

Persentase Jenis Pemeriksaan Laboratorium

kesehatan yang di layani (Satuan: %)

53,00

Page 436: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 436 -

SASARAN RPJMD

INDIKATOR

KINERJA

SASARAN

PROGRAM

SASARAN RKPD

(Sasaran

Tahunan)

INDIKATOR PROGRAM

TARGET

INDIKATOR

(Outcome)

TARGET

INDIKATO

R

SASARAN

Kesehatan

Daerah

29 Program

Peningkatan

Kapasitas

Sumber Daya

Kesehatan

Cakupan Terlatihnya SDM Kesehatan dan

Masyarakat (Satuan: Orang)

150,00

Meningkatnya

Pelayanan

kesehatan sesuai

dengan standar

pelayanan

minimal

BOR (Bed

Occupancy

Ratio). RSUD

Banten

30 Program

Peningkatan

Pelayanan

Kesehatan

RSUD Banten

Meningkatnya

Pelayanan

kesehatan sesuai

dengan standar

pelayanan

minimal

Capaian SPM Pelayanan Medis dan SPM pelayanan

keperawatan RSUD Banten (Satuan: %)

93,00 75,00 %

Capaian SPM Pelayanan Medis RSUD Banten

(Satuan: %)

93,00

Capaian SPM Pelayanan Keperawatan RSUD Banten

(Satuan: %)

93,00

Capaian Pemenuhan standar sarana dan prasarana

RSUD Banten dan presentase kelengkapan pengisian

rekam Medik 24 jam setelah selesai pelayanan

(Satuan: %)

90,00

Capaian Pemenuhan Standar Sarana dan Prasarana

Rumah Sakit (Satuan: %)

90,00

Page 437: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 437 -

SASARAN RPJMD

INDIKATOR

KINERJA

SASARAN

PROGRAM

SASARAN RKPD

(Sasaran

Tahunan)

INDIKATOR PROGRAM

TARGET

INDIKATOR

(Outcome)

TARGET

INDIKATO

R

SASARAN

Capaian kelengkapan pengisian Rekam Medik 24 Jam

setelah selesai pelayanan (Satuan: %)

90,00

BOR (Bed

Occupancy

Ratio).RSUD

Malingping

31 Program

Peningkatan

Pelayanan

Kesehatan

RSUD

Malingping

Capaian SPM Pelayanan Medis RSUD Malingping

(Satuan: %)

100,00 70,00 %

Capaian SPM Pelayanan Keperawatan RSUD

Malingping (Satuan: %)

100,00

Capaian SPM penunjang RSUD Malingping (Satuan:

%)

100,00

Meningkatnya

Layanan Keluarga

Berencana

Angka Kelahiran

Total (TFR)

32 Program

Kependudukan,

Keluarga

Berencana dan

Pembangunan

Keluarga

Meningkatnya

pengendalian

Penduduk

Persentase perangkat daerah Provinsi yang

memanfaatkan Dokumen kebijakan kependudukan

(Satuan: %)

100,00 2,23 %

Peningkatan Persentase Kelompok Kegiatan Yang

Melaksanakan 8 Fungsi Keluarga (Satuan: %)

4,70

Persentase peserta KB Aktif (Satuan: %) 0,03

Page 438: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 438 -

SASARAN RPJMD

INDIKATOR

KINERJA

SASARAN

PROGRAM

SASARAN RKPD

(Sasaran

Tahunan)

INDIKATOR PROGRAM

TARGET

INDIKATOR

(Outcome)

TARGET

INDIKATO

R

SASARAN

Meningkatnya

Pelestarian

Kebudayaan

Persentase

pelestarian dan

inovasi nilai

budaya daerah

7 Program

Pelestarian

Kebudayaan

Meningkatnya

pelestarian dan

Pengembangan

kebudayaan lokal

Cakupan Pembinaan Organisasi Seni Budaya

(Satuan: %)

100,00 100%

Cakupan Pelestarian Nilai-Nilai Sejarah dan Warisan

Budaya (Satuan: %)

100,00

Persentase Kebijakan di bidang pengelolaan cagar

budaya dan pengelolaan museum yang

diimplementasikan (Satuan: %)

100,00

Persentase Kebijakan di bidang pembinaan sejarah

dan pelestarian tradisi, pembinaan komunitas dan

lembaga adat yang diimplementasikan (Satuan: %)

100,00

Persentase Kebijakan di bidang pembinaan kesenian

dan bahasa yang diimplementasikan (Satuan: %)

100,00

Persentase Pengelolaan Museum dan Taman Budaya

Daerah sesuai standar (Satuan: %)

100,00

Meningkatnya

Budaya Literasi

Indek Minat Baca

Masyarakat

14 Program

Pengembangan

Budaya Baca

dan Pembinaan

Perpustakaan

Meningkatnya

Gemar dan

Budaya baca,

Kunjungan

masyarakat dan

Koleksi Buku

Perpustakaan

Cakupan pembinaan perpustakaan Umum,

perpustakaan khusus dan Perpustakaan Sekolah

(Satuan: %)

100,00 45,00 Nilai

Page 439: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 439 -

SASARAN RPJMD

INDIKATOR

KINERJA

SASARAN

PROGRAM

SASARAN RKPD

(Sasaran

Tahunan)

INDIKATOR PROGRAM

TARGET

INDIKATOR

(Outcome)

TARGET

INDIKATO

R

SASARAN

15 Program

Pengembangan

Koleksi dan

Peningkatan

Kualitas

Pelayanan

Perpustakaan

Cakupan Pelayanan Perpustakaan Sesuai Standar

Minimal Perpustakaan (Satuan: %)

85,00

Meningkatnya

Ketersedian

Infrastruktur

Daerah

Persentase

Pembangunan

dan Penanganan

Infrastruktur

Meningkatnya

Ketersedian

Infrastruktur

Daerah

85,00 %

Meningkatnya

Infrastruktur

jalan dan

jembatan yang

handal

Persentase Jalan

Provinsi Dalam

Kondisi Mantap

33 Program

Pembangunan

Jalan dan

Jembatan

Meningkatnya

pembangunan

sarana prasarana

Infrastruktur di

wilayah Provinsi

Banten

Persentase Jalan dan Jembatan Provinsi Yang

Memenuhi Standar Teknis (min perkerasan 7 m)

(Satuan: %)

67,53 100%

Persentase

Jembatan

Provinsi Dalam

Kondisi Mantap

Persentase Jalan Provinsi Dalam Kondisi Mantap

(Satuan: %)

100,00 95,90 %

Persentase Jembatan Provinsi Dalam Kondisi Mantap

(Satuan: %)

95,90

Page 440: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 440 -

SASARAN RPJMD

INDIKATOR

KINERJA

SASARAN

PROGRAM

SASARAN RKPD

(Sasaran

Tahunan)

INDIKATOR PROGRAM

TARGET

INDIKATOR

(Outcome)

TARGET

INDIKATO

R

SASARAN

Persentase pemeliharaan jalan dan jembatan wilayah

Serang Cilegon (Satuan: %)

100,00

Persentase pemeliharaan jalan dan jembatan wilayah

Tangerang (Satuan: %)

100,00

Persentase pemeliharaan jalan dan jembatan wilayah

Pandeglang (Satuan: %)

100,00

Persentase pemeliharaan jalan dan jembatan wilayah

Lebak (Satuan: %)

100,00

Prosentase Penyelesaian Jalan Baru (15 Km) (Satuan:

%)

35,00

34 Program

Pengembangan

Jasa Konstruksi

Presentase badan usaha jasa konstruksi yang

memenuhi standar (Satuan: %)

40,00

Persentase layanan pengujian bahan dan konstruksi

bangunan (Satuan: %)

100,00

Meningkatnya

sarana dan

prasarana

jaringan

sumberdaya air

Persentase

Penanganan

Pencegahan

Banjir dan Abrasi

35 Program

Pembangunan

Sumberdaya Air

Meningkatnya

Kualitas

Infrastruktur

Dasar dan

Sumber

Daya Air

Luas Layanan Jaringan Irigasi Teknis Provinsi

(Satuan: Ha)

19.387,46 37,09 %

Page 441: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 441 -

SASARAN RPJMD

INDIKATOR

KINERJA

SASARAN

PROGRAM

SASARAN RKPD

(Sasaran

Tahunan)

INDIKATOR PROGRAM

TARGET

INDIKATOR

(Outcome)

TARGET

INDIKATO

R

SASARAN

Persentase

penyediaan

prasarana air

baku

Cakupan Pemulihan Pencegahan Abrasi (Satuan: %) 68,06 100%

Luas layanan

irigasi

Cakupan Pemulihan Pencegahan banjir (Satuan: %) 37,39 19.387,46

Hektar

Persentase operasi dan pemeliharaan prasarana

sumberdaya air pada WS Ciujung-Cidanau (Satuan:

%)

100,00

Persentase operasi dan pemeliharaan prasarana

sumberdaya air pada WS Cidurian-Cisadane (Satuan:

%)

100,00

Persentase operasi dan pemeliharaan prasarana

sumberdaya air pada WS Ciliman-Cisawarna (Satuan:

%)

100,00

Meningkatnya

Perencanaan dan

Pengendalian

Pemanfaatan

Ruang

Persentase

Kesesuaian

Pemanfaatan

Ruang

36 Program

Penataan Ruang

Meningkatnya

peran rencana

tata ruang

sebagai pedoman

dalam

pemanfaatan

ruang Provinsi

Persentase Tersusunnya Perda Rencana Tata Ruang

(RTR) pada 8 Kawasan Strategis Provinsi (Satuan:%)

75,00 90,00 %

Page 442: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 442 -

SASARAN RPJMD

INDIKATOR

KINERJA

SASARAN

PROGRAM

SASARAN RKPD

(Sasaran

Tahunan)

INDIKATOR PROGRAM

TARGET

INDIKATOR

(Outcome)

TARGET

INDIKATO

R

SASARAN

Presentase Kesesuaian Pembinaan Pemanfaatan

Ruang (Satuan: %)

100,00

Meningkatnya

Perumahan dan

Pemukiman yang

layak, Penyediaan

Air Minum dan

Sanitasi

lingkungan, serta

Pengelolaan

Sampah regional

Luasan Kawasan

Kumuh yang

ditangani

37 Program

Penyelenggaraan

Kawasan

Permukiman

dan Perumahan

Meningkatnya

perumahan dan

pemukinan yang

layak,

ketersediaan air

minum dan air

limbah regional

serta pengelolaan

sampah regional

Luas Kawasan Kumuh yang ditata (Satuan: Ha) 333,30 333,30

hektar

cakupan penyediaan perumahan dan PSU

permukiman (Satuan: %)

33,33

Cakupan Penyediaan dan Rehabilitasi Rumah yang

Layak Huni Bagi Korban Bencana dan Relokasi

Korban Provinsi (Satuan: %)

100,00

Persentase

Rumah Layak

Huni

38 Program

Keciptakaryaan

Persentase Rumah Tangga yang memiliki Akses Air

Minum (Satuan: %)

88,04 87,50 %

cakupan

penyediaan

pengelolaan

sampah

cakupan penyediaan prasarana persampahan

Regional (Satuan: %)

20,00 20,00 %

Page 443: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 443 -

SASARAN RPJMD

INDIKATOR

KINERJA

SASARAN

PROGRAM

SASARAN RKPD

(Sasaran

Tahunan)

INDIKATOR PROGRAM

TARGET

INDIKATOR

(Outcome)

TARGET

INDIKATO

R

SASARAN

Cakupan Penyediaan Pelayanan Pengolahan Air

Limbah Domestik Regional Lintas Kab/Kota (Satuan:

%)

15,00

Meningkatnya

Sarana dan

prasarana

bangunan pada

kawasan Strategis

Provinsi yang

berkualitas

persentase

penyelenggaraan

bangunan dan

lingkungan

dikawasan

strategis Provinsi

39 Program

Penataan

Bangunan dan

Lingkungan

Meningkatnya

Sarana dan

prasarana

gedung Strategis

Provinsi yang

berkualitas

persentase pengelolaan gedung strategis Provinsi

(Satuan: %)

89,00 88,00 %

persentase penyelenggaraan bangunan dan

lingkungan dikawasan strategis Provinsi (Satuan: %)

88,00

persentase penyelenggaraan dan pemeliharaan

bangunan dan lingkungan dikawasan strategis

Provinsi (Satuan: %)

100,00

Meningkatnya

keselamatan dan

kelancaran

lalulintas

Persentase

Peningkatan

Pelayanan

Perhubungan

Darat, Laut dan

Udara

40 Program

Peningkatan

Pelayanan

Penyelenggaraan

Perhubungan

Meningkatnya

kinerja layanan

infrasruktur

transportasi

Persentase Perencanaan Transportasi yang

diterapkan (Satuan: %)

50,00 100,00 %

41 Program

Pengendalian

dan

Persentase Pengendalian, penertiban dan

pengawasan penyelanggaraan angkutan (Satuan: %)

100,00

Page 444: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 444 -

SASARAN RPJMD

INDIKATOR

KINERJA

SASARAN

PROGRAM

SASARAN RKPD

(Sasaran

Tahunan)

INDIKATOR PROGRAM

TARGET

INDIKATOR

(Outcome)

TARGET

INDIKATO

R

SASARAN

Pengamanan

Lalu Lintas

Persentase Ketersediaan dan Pemeliharaan

Perlengkapan Jaringan Jalan (Satuan: %)

15,00

Persentase Peningkatan Keselamatan Lalulintas

(Satuan: %)

20,00

42 Program

Peningkatan

Pelayanan

Perhubungan

Persentase Pengelolaan Pelabuhan Pengumpan

Regional (Satuan: %)

100,00

Persentase Penyelenggaraan Pelayanan Sarana

Transportasi Darat (Satuan: %)

20,00

Meningkatnya

Kinerja

pelayanan,

pembangunan

sarana dan

prasarana

transportasi yang

lebih baik

Persentase

kebutuhan

sarana dan

prasarana

transportasi

43 Program

Peningkatan

Sarana dan

Prasarana

Perhubungan

Meningkatnya

pembangunan

sarana dan

prasarana

transportasi yang

lebih baik

Prosentase Pemenuhan kebutuhan angkutan massal

(Satuan: %)

10,00 20,00 %

Persentase ketersediaan dan pemeliharaan Prasarana

Transportasi (Satuan: %)

30,77

Page 445: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 445 -

SASARAN RPJMD

INDIKATOR

KINERJA

SASARAN

PROGRAM

SASARAN RKPD

(Sasaran

Tahunan)

INDIKATOR PROGRAM

TARGET

INDIKATOR

(Outcome)

TARGET

INDIKATO

R

SASARAN

Persentase Peningkatan Keselamatan Perkeretaapian

(Satuan: %)

Persentase Peningkatan Keselamatan Perkeretaapian

(Satuan: %)

15,00

44 Program

Peningkatan

Pelayanan

Perhubungan

Laut dan Udara

Persentase Ketersediaan dan Pengawasan

Kepelabuhanan (Satuan: %)

100,00

Persentase Pengendalian, Penertiban dan

Pengawasan Keselamatan Pelayaran (Satuan: %)

100,00

Meningkatnya

Pelayanan

kelistrikan dan

energi terbarukan

yang optimal

Rasio elektrifikasi 45 Program

Pengembangan

dan Pengelolaan

Infrastruktur

Energi dan

Ketenagalistrika

n

Meningkatnya

Infrastruktur

energi lisdtrik

yang mendukung

pertumbuhan

ekonomi dan

akses listrik

terhadap rumah

tangga hingga

pelosok

Cakupan Pelayanan Listrik Perdesaan (Satuan: ss) 10.000,00 100,00 %

46 Program

Pengembangan

Pemanfaatan

Pelaku usaha ketenagalistrikan yang memenuhi

standar (Satuan: %)

37,42

Page 446: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 446 -

SASARAN RPJMD

INDIKATOR

KINERJA

SASARAN

PROGRAM

SASARAN RKPD

(Sasaran

Tahunan)

INDIKATOR PROGRAM

TARGET

INDIKATOR

(Outcome)

TARGET

INDIKATO

R

SASARAN

Ketenagalistrika

n

Meningkatnya

Sarana dan

Prasarana

Teknologi

Informasi dan

Komunikasi yang

Memadai

Indeks SPBE

(Sistem

Pemerintahan

Berbasis

Elektronik)

47 Program

Pengembangan,

Pendayagunaan,

Peningkatan

Teknologi

Informasi dan

Komunikasi

Meningkatnya

Pemanfaatan

Teknologi

Informasi

Komunikasi

Persentase penyediaan perangkat teknologi informasi

dan komunikasi (TIK) (Satuan: %)

85,08 3,90 Nilai

Persentase pengelolaan sarana dan prasarana

Aplikasi teknologi informasi dan komunikasi (TIK)

(Satuan: %)

85,08

Capaian Standar LPSE dalam Penyelenggaraan

Sistem Layanan Pengadaan (Satuan: Jumlah)

13,00

Meningkatnya

Laju

Pertumbuhan

Ekonomi Sektor

Unggulan

Laju

Pertumbuhan

Ekonomi Sektor

Unggulan

Meningkatnya

Laju

Pertumbuhan

Ekonomi Sektor

Unggulan

6,40 %

Meningkatnya

Layanan

Indeks Keuangan

Inklusif

Meningkatnya

Layanan

2,90 Nlai

Page 447: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 447 -

SASARAN RPJMD

INDIKATOR

KINERJA

SASARAN

PROGRAM

SASARAN RKPD

(Sasaran

Tahunan)

INDIKATOR PROGRAM

TARGET

INDIKATOR

(Outcome)

TARGET

INDIKATO

R

SASARAN

Keuangan Pada

Masyarakat

Keuangan Pada

Masyarakat

Meningkatnya

Daya Saing

Daerah

Peringkat Daya

Saing Provinsi

dibandingkan

Provinsi Lain di

Indonesia

Meningkatnya

Daya Saing

Daerah

6,00 Nilai

Terwujudnya

Pembangunan

Rendah Karbon

Emisi Rumah

Kaca

Terwujudnya

Pembangunan

Rendah Karbon

100,00 %

Meningkatnya

Penanaman

Modal Asing

(PMA) dan

Penanaman

Modal Dalam

Negeri (PMDN)

dan Kemudahan

Berusaha

Jumlah Realisasi

Investasi (PMA +

PMDN)

49 Program

Peningkatan

Iklim, Promosi

dan Kerjasama

Investasi

Meningkatnya

Kualitas Iklim

usaha dan

Investasi

Jumlah calon investor yang mendaftar (Satuan:

Investor)

1.000,00 51,30

Triliyun

Jumlah Kerjasama BUMD (Satuan: BUMD) 2,00

50 Program

Pengelolaan

Data dan Sistem

Informasi

Rasio Pemanfaatan Informasi Penanaman Modal

(Satuan: %)

100,00

Page 448: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 448 -

SASARAN RPJMD

INDIKATOR

KINERJA

SASARAN

PROGRAM

SASARAN RKPD

(Sasaran

Tahunan)

INDIKATOR PROGRAM

TARGET

INDIKATOR

(Outcome)

TARGET

INDIKATO

R

SASARAN

Penanaman

Modal

Indeks Kepuasan

Pelayanan

Investor

51 Program

Pelayanan

Perizinan

Penaman Modal

Persentase Realisasi Perizinan sesuai Standar

Pelayanan (Satuan: %)

100,00 85,72 %

52 Program

Pengendalian

Penanaman

Modal

Cakupan Potensi Investasi yang Terealisasi (Satuan:

Cakupan )

17,22

Meningkatnya

Pertumbuhan

Ekonomi Sektor

Perindustrian

yang optimal

LPE Sektor

Perindustrian

53 Program

Peningkatan

Daya Saing

Industri

Meningkatnya

Nilai Tambah

Produksi Industri

Pengolahan

Jumlah Industri yang menyelenggarakan penyiapan

SDM secara Link and Match (Satuan: Jumlah)

40,00 4,45 %

Persentase Pertumbuhan Produk Ekspor industri

yang berbasis sumber daya alam dan atau Lokal

(Satuan: %)

3,00

54 Program

Pelayanan

Pengembangan

Teknologi dan

Standarisasi

Industri

Cakupan Pelayanan Standarisasi dan Sertifikasi

Industri Kecil Menengah (Satuan: Jumlah)

50,00

Page 449: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 449 -

SASARAN RPJMD

INDIKATOR

KINERJA

SASARAN

PROGRAM

SASARAN RKPD

(Sasaran

Tahunan)

INDIKATOR PROGRAM

TARGET

INDIKATOR

(Outcome)

TARGET

INDIKATO

R

SASARAN

Meningkatnya

Pertumbuhan

Ekonomi Sektor

Perdagangan yang

optimal dan

Inflasi yang

terkendali

LPE Sektor

Perdagangan

56 Program

Pengembangan

Perdagangan

Dalam Negeri

Meningkatnya

Nilai Tambah

Penyelenggaraan

Perdagangan

Koefisien Variasi Harga Kebutuhan Pokok Antar

Waktu dan Wilayah (Satuan: %)

5,00 6,40 %

Neraca ketersediaan barang pokok (Satuan: %) 100,00

Peningkatan Persentase Produk Lokal yang beredar

pada Retail Modern (Satuan: %)

10,00

Jumlah Komoditas yang berpartisipasi pada Pasar

Lelang Komoditi Berjangka (Satuan: Komoditi)

2,00

57 Program

Perlindungan

Konsumen dan

Pengawasan

Industri

Indeks Keberdayaan Konsumen (Satuan: %) 32,00

Persentase barang beredar diawasi yang sesuai

ketentuan (Satuan: %)

1,00

Persentase penyelesaian sengketa konsumen

(Satuan: %)

55,00

Page 450: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 450 -

SASARAN RPJMD

INDIKATOR

KINERJA

SASARAN

PROGRAM

SASARAN RKPD

(Sasaran

Tahunan)

INDIKATOR PROGRAM

TARGET

INDIKATOR

(Outcome)

TARGET

INDIKATO

R

SASARAN

Persentase Peningkatan Industri yang ber SNI

(Satuan: %)

10,00

Tingkat Inflasi

Bahan Pokok

57 Program

Pengembangan

Perdagangan

Luar Negeri

Surplus Neraca Perdagangan (Satuan: Triliun ) 3.438,46 4,00 %

Calon eksportir baru (Satuan: eksportir) 5,00

Akses informasi dan perluasan jaringan pasar ekspor

(Satuan: jumlah)

6,00

58 Program

Pelayanan

Pengujian dan

Sertifikasi Mutu

Barang

Cakupan Pelayanan Pengujian dan Sertifikasi Mutu

Barang (Satuan: %)

35,00

Meningkatnya

Pertumbuhan

Ekonomi Sektor

Pertanian yang

optimal

Pertumbuhan

Sektor Pertanian

yang optimal

59 Program

Peningkatan

Produksi dan

Produktivitas

Tanaman

Pangan

Meningkatnya

Nilai Tambah

Produksi

Pertanian

Capaian Produksitivitas Tanaman Padi (Satuan:

Kw/Ha)

51,93 6,00 %

Capaian Produksi Tanaman Padi (Satuan: Ton) 2.116.802,00

Capaian Produksi Tanaman Jagung (Satuan: Ton) 24.980,00

Page 451: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 451 -

SASARAN RPJMD

INDIKATOR

KINERJA

SASARAN

PROGRAM

SASARAN RKPD

(Sasaran

Tahunan)

INDIKATOR PROGRAM

TARGET

INDIKATOR

(Outcome)

TARGET

INDIKATO

R

SASARAN

Capaian Produksi Tanaman Kedelai (Satuan: Ton) 8.266,65

Penyediaan benih sumber Tanaman pangan (Padi,

Jagung, Kedelai) (Satuan: Ton)

20,00

Pengamanan Produksi Tanaman pangan dari

gangguan serangan OPT dan DPI (Satuan: %)

5,00

Persentase Peningkatan Jumlah Sertifikasi Benih

tanaman pangan (Satuan: %)

10,00

60 Program

Peningkatan

Produksi dan

Produktivitas

Hortikultura

Capaian Produksi Tanaman Cabai (Satuan: Ton) 10.692,00

Capaian Produksi Tanaman Bawang Merah (Satuan:

Ton)

850,85

Penyediaan benih sumber Tanaman Hortikultura

(Satuan: Ton)

30,00

Pengamanan Produksi Tanaman Hortikultura dari

gangguan serangan OPT dan DPI (Satuan: %)

5,00

Persentase Peningkatan Jumlah Sertifikasi Benih

tanaman Hortikultura (Satuan: %)

10,00

Page 452: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 452 -

SASARAN RPJMD

INDIKATOR

KINERJA

SASARAN

PROGRAM

SASARAN RKPD

(Sasaran

Tahunan)

INDIKATOR PROGRAM

TARGET

INDIKATOR

(Outcome)

TARGET

INDIKATO

R

SASARAN

Pengembangan Kawasan Buah Durian (Satuan: Ha) 50,00

61 Program

Peningkatan

Produksi dan

Produktivitas

Perkebunan

Peningkatan Produksi Tanaman Kakao (Satuan: Ton) 3.072,00

Capaian Produksi Tanaman Aren (Satuan: Ton) 1.834,00

Capaian Produksi Tanaman Kelapa (Satuan: Ton) 46.670,00

Penyediaan Benih Sumber tanaman perkebunan

(Kakao, Kelapa) (Satuan: Batang)

100,00

Pengamanan Produksi Tanaman Perkebunan dari

gangguan serangan OPT dan DPI (Satuan: %)

10,00

Pengawasan Benih Perkebunan (Satuan: Komoditi) 3,00

62 Program

Peningkatan

Produksi dan

Produktivitas

Peternakan

Peningkatan Produksi Daging (Satuan: Ton) 147.978,00

Peningkatan Capaian Retribusi UPTD BP3T (Satuan:

%)

10,00

Page 453: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 453 -

SASARAN RPJMD

INDIKATOR

KINERJA

SASARAN

PROGRAM

SASARAN RKPD

(Sasaran

Tahunan)

INDIKATOR PROGRAM

TARGET

INDIKATOR

(Outcome)

TARGET

INDIKATO

R

SASARAN

63 Program

Peningkatan

Prasarana

Sarana dan

Penyuluhan

Pertanian

Persentase Sarana Produksi Pertanian (Satuan: %) 100,00

64 Program

Penanganan

Kesehatan

Hewan dan

Kesehatan

Masyarakat

Veteriner

Penurunan Kasus Penyakit Hewan Menular Strategis

(PHMS) (Satuan: Kasus)

25,00

Peningkatan Penjaminan Keamanan Produk Hewan

(Satuan: Unit)

25,00

Peningkatan Capaian Retribusi UPTD Pelayanan dan

Pengujian Veteriner (Satuan: %)

10,00

Meningkatnya

Pertumbuhan

Sektor Perikanan

yang optimal

Laju

Pertumbuhan

Sektor Perikanan

65 Program

Peningkatan

Produksi

Perikanan

Tangkap

Meningkatnya

Nilai Tambah

Produksi

Perikanan

Persentase Produksi Perikanan (Satuan: %) 8,23 4,80 %

Persentase capaian kinerja pelayanan usaha

kepelabuhanan (Satuan: %)

100,00

Page 454: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 454 -

SASARAN RPJMD

INDIKATOR

KINERJA

SASARAN

PROGRAM

SASARAN RKPD

(Sasaran

Tahunan)

INDIKATOR PROGRAM

TARGET

INDIKATOR

(Outcome)

TARGET

INDIKATO

R

SASARAN

66 Program

Pengawasan

Sumber Daya

Kelautan dan

Perikanan

Luas Laut Yang Terawasi (Satuan: %) 30,00

67 Program

Peningkatan

Daya Saing

Perikanan

Persentase Usaha Perikanan yang bersertifikat SNI

(Satuan: %)

100,00

Jumlah ruang lingkup pengujia dan mutu hasil

perikanan pada ISO 17025 (Satuan: Dokumen)

1,00

Produksi Benih Ikan Laut dan Payau (Satuan: Milyar) 1,25

68 Program

Pengelolaan

Sumber Daya

Laut, Pesisir dan

Pulau-Pulau

Kecil

Nilai Tukar Nelayan (NTN) (Satuan: Poin) 119,00

Persentase usaha kelautan yang direkomendasikan

dari jumlah pelaku usaha yang ada di wilayah utara

Provinsi Banten (Satuan: %)

100,00

Page 455: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 455 -

SASARAN RPJMD

INDIKATOR

KINERJA

SASARAN

PROGRAM

SASARAN RKPD

(Sasaran

Tahunan)

INDIKATOR PROGRAM

TARGET

INDIKATOR

(Outcome)

TARGET

INDIKATO

R

SASARAN

Persentase usaha kelautan yang direkomendasikan

dari jumlah pelaku usaha yang ada di wilayah selatan

Provinsi Banten (Satuan: %)

100,00

Meningkatnya

Ketahanan

Pangan Daerah

yang terjaga

Indeks

Ketahanan

Pangan Daerah

69 Program

Peningkatan

Ketahanan

Pangan

Meningkatnya

Ketahanan

Pangan

Ketersediaan pangan (Satuan: %) 94,50 84,50 %

70 Program

Peningkatan

Keterjangkauan

Pangan

Keterjangkauan/ akses pangan (Satuan: %) 85,50

71 Program

Perlindungan

Konsumen

Pangan

Pemanfaatan Pangan (Satuan: %) 81,50

Produk Pangan Segar Asal Tumbuhan (PSAT) yang

terdaftar atau tersertifikasi (Satuan: %)

10,00

Meningkatnya

Pertumbuhan

Ekonomi Sektor

Pariwisata yang

optimal

Persentase

peningkatan nilai

PDRB sektor

Pariwisata

72 Program

Pengembangan

Destinasi

Pariwisata

Meningkatnya

destinasi

Pariwisata

sebagai Sumber

pertumbuhan

ekonomi

Persentase Pengembangan Destinasi Wisata berbasis

Sapta Pesona (Satuan: %)

20,00 3,04 %

Page 456: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 456 -

SASARAN RPJMD

INDIKATOR

KINERJA

SASARAN

PROGRAM

SASARAN RKPD

(Sasaran

Tahunan)

INDIKATOR PROGRAM

TARGET

INDIKATOR

(Outcome)

TARGET

INDIKATO

R

SASARAN

73 Program

Pemasaran

Produk

Pariwisata

Jumlah Kunjungan Wisatawan (Satuan: Orang) 17.528.110,0

0

Rata-Rata Lama Kunjungan (Satuan: Hari) 1,54

74 Program

Pengembangan

Sumberdaya

Manusia

Pariwisata dan

Ekonomi Kreatif

Jumlah tenaga kerja yang terlatih di sektor

kepariwisataan dan ekonomi kreatif (Satuan: Orang )

300,00

75 Program

Pengembangan

Industri

Pariwisata dan

Ekonomi Kreatif

Rata-Rata Pengeluaran Wisatawan (Satuan: Rp) 4.327.965,00

Meningkatnya

Kualitas Koperasi

Persentase

Peningkatan

Kualitas Koperasi

76 Program

Pengembangan

Kelembagaan

dan Pengawasan

Koperasi

Meningkatnya

Nilai Tambah

Koperasi dan

UKM

Capaian Koperasi Aktif (Satuan: %) 6,00 6,00 %

77 Program

Peningkatan

Kualitas Usaha

Persentase Koperasi Yang Bankable (Satuan: %) 6,00

Page 457: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 457 -

SASARAN RPJMD

INDIKATOR

KINERJA

SASARAN

PROGRAM

SASARAN RKPD

(Sasaran

Tahunan)

INDIKATOR PROGRAM

TARGET

INDIKATOR

(Outcome)

TARGET

INDIKATO

R

SASARAN

dan

pemberdayaan

Koperasi

Meningkatnya

Usaha Kecil

menjadi usaha

menengah

Persentase

Peningkatan

Omset Usaha

Kecil

78 Program

Pengembangan

Sistem

Pendukung

Usaha Bagi

Usaha Kecil

Meningkatnya

kemitraan

strategis antara

usaha besar

dengan Koperasi

dan Usaha Kecil

(KUK)

Persentase Usaha Kecil yang bermitra secara aktif

dengan dunia usaha lain (Satuan: %)

1,00 1,00 %

Meningkatnya

Pengendalian,

Geologi, Air

Tanah, Mineral

dan Batubara

yang efektif

Kontribusi Sektor

Pertambangan

Terhadap PDRB

83 Program

Pengembangan,

Pengelolaan dan

Pemanfaatan

Geologi dan Air

Tanah

Meningkatnya

pembinaan

pengembangan

energi baru

terbarukan dan

konservasi energi

Prosentase pelayanan dan pengendalian geologi dan

air tanah (Satuan: %)

76,94 0,63 %

84 Program

Pengembangan,

Pengelolaan dan

Pemanfaatan

Mineral dan

Batubara

Prosentase pelayanan dan pengendalian mineral dan

batubara (Satuan: %)

86,30

Page 458: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 458 -

SASARAN RPJMD

INDIKATOR

KINERJA

SASARAN

PROGRAM

SASARAN RKPD

(Sasaran

Tahunan)

INDIKATOR PROGRAM

TARGET

INDIKATOR

(Outcome)

TARGET

INDIKATO

R

SASARAN

Meningkatnya

Daya Saing

Tenaga Kerja

Persentase

pekerja Penuh

Waktu

85 Program

Peningkatan

Hubungan

Industri dan

Jaminan Sosial

Ketenagakerjaan

Meningkatnya

kompetensi dan

penyaluran

tenaga kerja;

Capaian Hubungan Industrial (Satuan: %) 6,17 45,00 %

Capaian Pengupahan dan Kesejahteraan Tenaga

Kerja (Satuan: %)

10,00

Capaian Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Satuan: %) 9,55

86 Program

Pengawasan

Ketenagakerjaan

Capaian Perlindungan Kondisi Lingkungan Kerja

(Satuan: %)

3,11

87 Program

Penempatan

Tenaga Kerja

dan

Transmigrasi

Capaian Kesempatan Kerja (Satuan: %) 16,18

Meningkatnya

Lingkungan

Hidup yang

berkualitas

Indeks Kualitas

Lingkungan

Hidup

79 Program

Pengendalian

Pencemaran

Lingkungan

Hidup

Meningkatnya

kualitas

ligkungan hidup

dan pengendalian

dampak

Indeks Kualitas Air (Satuan: Nilai) 53,00 51,83 Nilai

Page 459: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 459 -

SASARAN RPJMD

INDIKATOR

KINERJA

SASARAN

PROGRAM

SASARAN RKPD

(Sasaran

Tahunan)

INDIKATOR PROGRAM

TARGET

INDIKATOR

(Outcome)

TARGET

INDIKATO

R

SASARAN

perubahan iklim

untuk

kesejahteraan

masyarakat

Indeks Kualitas Udara (Satuan: Nilai) 68,80

Persentase peningkatan pelayanan Laboratorium

Lingkungan (Satuan: %)

17,60

80 Program

Penataan

Penegakan

Hukum dan

Peningkatan

Kapasitas

Lingkungan

Hidup

Persentase ketaatan pelaku usaha terhadap

peraturan lingkungan hidup (Satuan: %)

98,00

Peningkatan Peran serta masyarakat dalam

perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup

(Satuan: Kelompok)

76,00

Meningkatnya

Pengelolaan dan

konservasi hutan

yang optimal

Rasio Cakupan

Tutupan Hutan

81 Program

Perencanaan

dan

Pemanfaatan

Hutan

Meningkatnya

pengelolaan

daerah aliran

sungai melalui

konservasi

Peningkatan Pemanfaatan Hutan Bagi Masyarakat

(Satuan: %)

10,00 32,71 %

Page 460: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 460 -

SASARAN RPJMD

INDIKATOR

KINERJA

SASARAN

PROGRAM

SASARAN RKPD

(Sasaran

Tahunan)

INDIKATOR PROGRAM

TARGET

INDIKATOR

(Outcome)

TARGET

INDIKATO

R

SASARAN

sumber daya

alam

Peningkatan Peran Serta Masyarakat Dalam

Pemanfaatan Hasil Hutan Wilayah Lebak dan

Tangerang (Satuan: Kelompok)

3,00

Peningkatan Peran Serta Masyarakat Dalam

Pemanfaatan Hasil Hutan Wilayah Pandeglang,

Serang dan Cilegon (Satuan: Kelompok)

3,00

82 Program

Pengendalian

DAS dan

Konservasi

Hutan

Peningkatan Konservasi dan Tata Kelola DAS

(Kawasan/DAS) (Satuan: %)

20,00

Peningkatan Peran Serta Masyarakat Dalam

Perlindungan, Pengelolaan dan Konservasi Hutan

(Satuan: Kelompok)

10,00

Tersedianya benih unggul yang bersetifikat bagi

masyarakat (Satuan: Batang)

180.000,00

Peningkatan fungsi UPTD TAHURA (Satuan: %) 12,50

Luas Lahan kritis yang terehabilitasi wilayah Lebak

dan Tangerang (Satuan: Ha)

2.500,00

Page 461: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 461 -

SASARAN RPJMD

INDIKATOR

KINERJA

SASARAN

PROGRAM

SASARAN RKPD

(Sasaran

Tahunan)

INDIKATOR PROGRAM

TARGET

INDIKATOR

(Outcome)

TARGET

INDIKATO

R

SASARAN

Luas Lahan kritis yang terehabilitasi Wilayah

Pandeglang, Serang dan Cilegon (Satuan: Ha)

2.500,00

Meningkatnya

Penyelenggaraan

Pemerintahan

yang Akuntabel,

Efektif, dan

efisien

Capaian SAKIP

(Sistem

Akuntabilitas

Kinerja Instansi

Pemerintah)

Pemerintah

Provinsi Banten

Meningkatnya

Penyelenggaraan

Pemerintahan

yang Akuntabel,

Efektif, dan

efisien

85,00 %

Capaian Indeks

Reformasi

Birokrasi

85,00 %

Meningkatnya

Penyelenggaraan

Pemerintahan

yang Akuntabel,

Efektif, dan

efisien

Capaian SAKIP

(Sistem

Akuntabilitas

Kinerja Instansi

Pemerintah) OPD

89 Program Tata

Kelola

Pemerintahan

Seluruh OPD

Meningkatnya

tata kelola

pemerintahan

yang Akuntabel

Capaian kesesuaian dengan Parameter penilaian

dokumen perencanaan, evaluasi dan pelaporan

perangkat daerah (Satuan: %)

100,00 85,00 %

Persentase Sarana Prasarana Perkantoran yang

mendukung kelancaran tugas dan fungsi

administrasi perangkat daerah (Satuan: %)

100,00

Page 462: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 462 -

SASARAN RPJMD

INDIKATOR

KINERJA

SASARAN

PROGRAM

SASARAN RKPD

(Sasaran

Tahunan)

INDIKATOR PROGRAM

TARGET

INDIKATOR

(Outcome)

TARGET

INDIKATO

R

SASARAN

Persentase terwujudnya peningkatan kapasitas

sumberdaya Aparatur yang mendukung kelancaran

tugas dan fungsi SKPD (Satuan: %)

100,00

Persentase terwujudnya penata usaha keuangan dan

pencapaian kinerja program yang mendukung yang

mendukung kelancaran tugas dan fungsi SKPD

(Satuan: %)

100,00

Meningkatnya

Kerjasama dan

penyelenggaraan

adminstrasi

pemerintahan

Persentase

Realisasi

Kebijakan

kerjasama

Pemerintahan

12

4

Program

Perumusan

Kebijakan

Pemerintahan

Meningkatnya

Kerjasama dan

penyelenggaraan

adminstrasi

pemerintahan

persentase realisasi kebijakan kerjasama

pemerintahan (Satuan: %)

100,00 100,00 %

Capaian Laporan

Penyelenggaraan

Pemerintah

Daerah Provinsi

Banten

persentase realisasi kebijakan administrasi

kewilayahan (Satuan: %)

100,00 100,00 %

persentase realisasi kebijakan administasi

pemerintahan dan otonomi daerah (Satuan: %)

100,00

Meningkatnya

Kualitas Produk

Hukum Daerah

Persentase

realisasi produk

hukum daerah

dan HAM yang

terpublikasi

12

5

Program

Peningkatan

Kualitas Produk

dan Pelayanan

Hukum

Meningkatnya

Kualitas Produk

Hukum Daerah

persentase realisasi target propemperda (Satuan: %) 100,00 100,00 %

Page 463: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 463 -

SASARAN RPJMD

INDIKATOR

KINERJA

SASARAN

PROGRAM

SASARAN RKPD

(Sasaran

Tahunan)

INDIKATOR PROGRAM

TARGET

INDIKATOR

(Outcome)

TARGET

INDIKATO

R

SASARAN

Persentase Fasilitasi keselarasan peraturan

perundangan daerah atau Kabupatan/ Kota dengan

regulasi hukum nasional (Satuan: %)

100,00

Persentase Sosialisasi dan Dokumentasi Produk

Hukum (Satuan: %)

100,00

persentase pelayanan bantuan hukum (Satuan: %) 100,00

Meningkatnya

Tatalaksana

Orgnisasi Daerah

Yang Efektif

Persentase

Manajemen

Reformasi

birokrasi

12

6

Program

Penataan dan

Peningkatan

Kapasitas

Kelembagaan

Meningkatnya

Tatalaksana

Orgnisasi Daerah

Yang Efektif

persentase ketercapaian kebijakan penataan

kelembagaan (Satuan: %)

100,00 100,00 %

Presentase ketercapaian kebijakan ketatalaksanaan

dan Pelayanan Publik yang Berkualitas (Satuan: %)

100,00

Persentase Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Aparatur

Pemda (Satuan: %)

100,00

Meningkatnya

Pelayanan Umum

yang Prima

Persentase

Peningkatan

Pelayanan Umum

yang Prima

12

7

Program

Pelayanan

Umum

Meningkatnya

Pelayanan Umum

yang Prima

Persentase Prasarana dan sarana penunjang kinerja

di Lingkungan Setda dalam kondisi baik (Satuan: %)

100,00 100,00 %

Meningkatnya

Kebijakan

Persentase

Kebijakan

12

8

Program

Perumusan

Kebijakan

Meningkatnya

Kebijakan

Cakupan Keselarasan Rumusan Kebijakan

Kesehatan, Pendidikan dan Kesejahtaraan Keluarga

(Satuan: %)

100,00 100,00 %

Page 464: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 464 -

SASARAN RPJMD

INDIKATOR

KINERJA

SASARAN

PROGRAM

SASARAN RKPD

(Sasaran

Tahunan)

INDIKATOR PROGRAM

TARGET

INDIKATOR

(Outcome)

TARGET

INDIKATO

R

SASARAN

Kesejahteraan

Rakyat

Kesejahteraan

Rakyat

Kesejahteraan

Rakyat

Kesejahteraan

Rakyat

Cakupan Keselarasan Rumusan Kebijakan Bidang

Sosial dan Keagamaan (Satuan: %)

100,00

Cakupan Keselarasan Rumusan Kebijakan

Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak,

Koordinasi Ketentraman dan Ketertiban Umum, serta

Perlindungan Masyarakat (Satuan: %)

100,00

Meningkatnya

Pelayanan dan

fasilitasi

Pimpinan

Persentase

Peningkatan

Pelayanan

Fasilitas

Pimpinan

12

9

Program

Fasilitasi dan

Pelayanan

Pimpinan

Meningkatnya

Pelayanan dan

fasilitasi

Pimpinan

Capaian % kinerja pelayanan Rumah Tangga

Pimpinan (Satuan: %)

90,00 100,00 %

Capaian % kinerja Pelayanan Tata Usaha Pimpinan

(Satuan: %)

90,00

Capaian % kinerja Pelayanan Keprotokolan (Satuan:

%)

90,00

Meningkatnya

Administrasi

Pembangunan

Daerah

Persentase

Realisasi Layanan

dan

Pembangunan

Administrasi

Daerah

13

3

Program

Dukungan

Layanan

Administrasi

Pembangunan

Meningkatnya

Administrasi

Pembangunan

Daerah

Persentase keselarasan kebijakan di bidang

Admiistrasi Pembangunan (Satuan: %)

90,00 100,00 %

Page 465: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 465 -

SASARAN RPJMD

INDIKATOR

KINERJA

SASARAN

PROGRAM

SASARAN RKPD

(Sasaran

Tahunan)

INDIKATOR PROGRAM

TARGET

INDIKATOR

(Outcome)

TARGET

INDIKATO

R

SASARAN

Persentase Realisasi Pengendalian Pelaksanaan

Pembangunan (Satuan: %)

90,00

Persentase Kinerja Pengadaan Barang/Jasa dan

Kebijakan Administrasi Pembangunan (Satuan: %)

90,00

Meningkatnya

Kebijakan

Infrastruktur

Daerah

Persentase

Rumusan

Kebijakan

Infrastruktur

Daerah (Total 40

Kebijakan)

48 Program

Perumusan

Kebijakan

Infrastruktur

Meningkatnya

Kebijakan

Infrastruktur

Daerah

Persentase Rumusan kebijakan di bidang

infrastruktur Energi dan Sumber Daya Alam (Satuan:

%)

60,00 76,19 %

Persentase Rumusan kebijakan di bidang

infrastruktur Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang,

Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman

(Satuan: %)

76,47

Persentase Rumusan kebijakan di bidang

infrastruktur Perhubungan, Komunikasi, Informasi

dan Persandian (Satuan: %)

71,40

Meningkatnya

Kebijakan

Perekonomian

Daerah dan

Pembinaan

Pengendalian

Capaian

Kebijakan Bidang

Perekonomian

Daerah

88 Program

Perumusan

Kebijakan

Perekonomian

Meningkatnya

Kualitas

Kebijakan

Perekonomian

Daerah

Jumlah Dokumen Kebijakan Sarana Perekonomian

(Satuan: Dokumen)

12,00 100,00 %

Page 466: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 466 -

SASARAN RPJMD

INDIKATOR

KINERJA

SASARAN

PROGRAM

SASARAN RKPD

(Sasaran

Tahunan)

INDIKATOR PROGRAM

TARGET

INDIKATOR

(Outcome)

TARGET

INDIKATO

R

SASARAN

Bidang

Perekonomian

Jumlah Dokumen Kebijakan Industri Jasa dan

Ketenagakerjaan (Satuan: Dok)

11,00

Jumlah Dokumen Kebijakan Produksi Daerah

(Satuan: Dok)

16,00

Meningkatnya

Kepuasan

Pelayanan Publik

Badan

Penghubung

Capaian

Pelayanan Publik

90 Program

Pembangunan

Kemitraan

Meningkatnya

Kepuasan

Pelayanan Publik

Badan

Penghubung

Indeks Respon Positif Stakeholder Terhadap

Informasi Pembangunan di Ibu Kota Negara (Satuan:

indeks)

4,00 100,00 %

Indeks Kepuasan Pelayanan Pimpinan di Ibu Kota

Negara dan di Wilayah Jabodetabek (Satuan: Indeks)

4,00

Persentase Respon Positif Pelayanan Masyarakat dan

Pemberdayan Masyarakat di Ibu Kota Negara

(Satuan: %)

100,00

Terwujudnya

peran DPRD

sesuai dengan

fungsinya

Capaian Program-

program Kerja

DPRD untuk

Melaksanakan

Fungsi

Pengawasan,

Fungsi

91 Program

Peningkatan

Kapasitas

Lembaga

Perwakilan

Rakyat Daerah

Meningkatnya

pelayanan

penyelenggaraan

administrasi,

pelaksanaan

tugas dan fungsi

DPRD

Capaian % Kinerja Fungsi DPRD (Satuan: %) 100,00 100,00 %

Page 467: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 467 -

SASARAN RPJMD

INDIKATOR

KINERJA

SASARAN

PROGRAM

SASARAN RKPD

(Sasaran

Tahunan)

INDIKATOR PROGRAM

TARGET

INDIKATOR

(Outcome)

TARGET

INDIKATO

R

SASARAN

Pembentukan

Perda, dan

Fungsi Anggaran

Dalam Dokumen

RPJMD maupun

Dokumen RKPD

92 Program

Dukungan

Layanan

Aspirasi

Masyarakat,

Komunukasi

dan Informasi

DPRD

Capaian % Pelayanan Keprotokolan, kehumasan dan

dukungan pelaksanaan kegiatan Reses DPRD

(Satuan: %)

100,00

Meningkatnya

Pengelolaan

Keuangan dan

Aset Daerah yang

Akuntabel

Capaian Opini

BPK terhadap

laporan keuangan

pemerintah

daerah

93 Program

Peningkatan dan

Pengembangan

Pengelolaan

Keuangan

Daerah

Meningkatnya

Pengelolaan

Keuangan dan

Aset Daerah yang

Akuntabel dan

Transparan

untuk

mendukung

penilaian Opini

BPK

Persentase Kepatuhan OPD terhadap Peraturan

Perundang-undangan di Bidang Keuangan (Satuan:

%)

95,00 100,00 %

94 Program

Penatausahaan

dan Pelaporan

Persentase Kesesuaian laporan dengan Standar

Akutansi Pemerintah (Satuan: %)

100,00

Page 468: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 468 -

SASARAN RPJMD

INDIKATOR

KINERJA

SASARAN

PROGRAM

SASARAN RKPD

(Sasaran

Tahunan)

INDIKATOR PROGRAM

TARGET

INDIKATOR

(Outcome)

TARGET

INDIKATO

R

SASARAN

Keuangan

Daerah

95 Program

Penatausahaan

Aset Daerah

Capaian tertib Administrasi Aset daerah (Satuan: %) 100,00

Meningkatnya

Pendapatan

Daerah yang

Optimal

Rasio PAD

terhadap

pendapatan

daerah

10

9

Program

Perencanaan,

Pengendalian

dan Evaluasi

Pendapatan

Daerah

Meningkatnya

Pendapatan

Daerah dari

Sektor

Pendapatan Asli

Daerah dan

Meningkatnya

Pelayanan Pajak

Daerah yang

berbasis

teknologi

Informasi

Jumlah Inovasi yang Terimplementasikan (inovasi)

(Satuan: Inovasi)

3,00 63,19 %

Penurunan Gangguan Sistem Informasi Pendapatan

Daerah (Satuan: Per Kejadian)

25,00

Persentase Penurunan Temuan SPI antar Tahun

Anggaran (%) (Satuan: %)

35,00

Capaian Indeks Kepuasan Pelayanan Masyarakat

UPTD Pengelolaan Pendapatan Daerah (Satuan:

indeks)

3,00

Page 469: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 469 -

SASARAN RPJMD

INDIKATOR

KINERJA

SASARAN

PROGRAM

SASARAN RKPD

(Sasaran

Tahunan)

INDIKATOR PROGRAM

TARGET

INDIKATOR

(Outcome)

TARGET

INDIKATO

R

SASARAN

11

0

Program

Peningkatan

Pajak Daerah

Persentase Peningkatan Pajak Daerah (Satuan: %) 8,00

Persentase Potensi Tunggakan Pajak Daerah yang

dapat diselesaikan (Satuan: %)

18,10

Persentase Peningkatan Pajak Daerah UPTD

Pengelolaan Pendapatan Daerah Serang (Satuan: %)

10,23

Persentase Peningkatan Pajak Daerah UPTD

Pengelolaan Pendapatan Daerah Cikande (Satuan: %)

10,12

Persentase Peningkatan Pajak Daerah UPTD

Pengelolaan Pendapatan Daerah Pandeglang (Satuan:

%)

10,22

Persentase Peningkatan Pajak Daerah UPTD

Pengelolaan Pendapatan Daerah Rangkasbitung

(Satuan: %)

10,23

Persentase Peningkatan Pajak Daerah Pengelolaan

Pendapatan Daerah Malingping (Satuan: %)

10,16

Persentase Peningkatan Pajak Daerah UPTD

Pengelolaan Pendapatan Daerah Ciputat (Satuan: %)

10,26

Persentase Peningkatan Pajak Daerah UPTD

Pengelolaan Pendapatan Daerah Serpong (Satuan: %)

10,21

Page 470: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 470 -

SASARAN RPJMD

INDIKATOR

KINERJA

SASARAN

PROGRAM

SASARAN RKPD

(Sasaran

Tahunan)

INDIKATOR PROGRAM

TARGET

INDIKATOR

(Outcome)

TARGET

INDIKATO

R

SASARAN

Persentase Peningkatan Pajak Daerah UPTD

Pengelolaan Pendapatan Daerah Balaraja (Satuan: %)

10,23

Persentase Peningkatan Pajak Daerah UPTD

Pengelolaan Pendapatan Daerah Cikokol (Satuan: %)

10,23

Persentase Peningkatan Pajak Daerah terhadap

Pendapatan Daerah UPTD Pengelolaan Pendapatan

Daerah Ciledug (Satuan: %)

10,24

Persentase Peningkatan Pajak Daerah UPTD

Pengelolaan Pendapatan Daerah Cilegon (Satuan: %)

10,24

11

1

Program

Peningkatan

Retribusi

Daerah dan

Pendapatan

Lain-lain

Persentase Peningkatan Retribusi Daerah dan

Pendapatan Lain-lain (Satuan: %)

2,96

Meningkatnya

Kualitas SPIP

Capaian

Maturitas SPIP

96 Program

Pembinaan dan

Pengawasan

penyelenggaraan

Pemerintahan

Daerah

Meningkatnya

Peran Aparat

Pengawas

Internal

Pemerintah

(APIP) untuk

Pembinaan dan

Pengawasan

Capaian Pengawasan Internal Bidang Pendapatan

(Satuan: %)

100,00 4,00 Nilai

Page 471: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 471 -

SASARAN RPJMD

INDIKATOR

KINERJA

SASARAN

PROGRAM

SASARAN RKPD

(Sasaran

Tahunan)

INDIKATOR PROGRAM

TARGET

INDIKATOR

(Outcome)

TARGET

INDIKATO

R

SASARAN

Penyelenggaraan

Pemerintah

Capaian

Kapabilitas APIP

Capaian Pengawasan Internal Bidang Belanja Modal

dan Barang Milik Daerah (Satuan: %)

100,00 3,00 Level

Capaian Pengawasan Internal Bidang Barang-Jasa

dan Bantuan Keuangan Daerah (Satuan: %)

100,00

Capaian Pengawasan Internal Bidang Perencanaan

Pembangunan dan Kepegawaian Daerah (Satuan: %)

100,00

Persentase Capaian Pelaksanaan Pencegahan dan

Pemberantasan Korupsi (Satuan: %)

100,00

Persentase Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan APIP

dan BPK RI (Satuan: %)

100,00

Persentase Penyusunan Kebijakan Sistem dan

Prosedur Pengawasan (Satuan: %)

100,00

Persentase Evaluasi Hasil Pembinaan dan

Pengawasan Provinsi Banten (Satuan: %)

100,00

Meningkatnya

Perencanaan dan

Penganggaran

Pembangunan

Capaian

Kesesuaian

dengan

Parameter

97 Program

Perencanaan,

Pengendalian

Meningkatnya

Kualitas

Perencanaan dan

Penganggaran

Persentase Dokumen Perencanaan : RKPD yang telah

ditetapkan dengan PERKADA (Satuan: %)

100,00 80,00 %

Page 472: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 472 -

SASARAN RPJMD

INDIKATOR

KINERJA

SASARAN

PROGRAM

SASARAN RKPD

(Sasaran

Tahunan)

INDIKATOR PROGRAM

TARGET

INDIKATOR

(Outcome)

TARGET

INDIKATO

R

SASARAN

Daerah yang

berkualitas

Penilaian

Dokumen

Perencanaan

Daerah

dan Evaluasi

Pembangunan

Pembangunan

Daerah

Penilaian

Perencanaan,

Pengukuran,

pelaporan dan

capaian kinerja

Persentase kesesuaian pelaksanaan program

Perencanaan terhadap kinerja Perangkat daerah

(Satuan: %)

80,00 80,00 %

Tingkat Ketersediaan Pembiayaan Non-APBD

(Satuan: Rupiah)

5.000.000.00

0

98 Program

Perencanaan

dan

Pengendalian

Pembangunan

Ekonomi

Persentase usulan kegiatan lingkup bidang ekonomi

yang diakomodir dalam dokumen perencanaan

(Satuan: %)

85,00

Persentase kesesuaian pelaksanaan kegiatan

Perencanaan Pembangunan Perangkat Daerah Mitra

Bidang Perekonomian (Satuan: %)

80,00

99 Program

Perencanaan

dan

Pengendalian

Pembangunan

Persentase usulan kegiatan lingkup bidang Sosial dan

Pemerintahan yang diakomodir dalam dokumen

perencanaan (Satuan: %)

85,00

Page 473: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 473 -

SASARAN RPJMD

INDIKATOR

KINERJA

SASARAN

PROGRAM

SASARAN RKPD

(Sasaran

Tahunan)

INDIKATOR PROGRAM

TARGET

INDIKATOR

(Outcome)

TARGET

INDIKATO

R

SASARAN

Sosial dan

Pemerintahan

Kemasyarakatan

Persentase kesesuaian pelaksanaan kegiatan

Perencanaan Pembangunan Perangkat Daerah Mitra

Bidang Sosial dan Pemerintahan (Satuan: %)

80,00

10

0

Program

Perencanaan

dan

Pengendalian

Pembangunan

Infrastruktur

dan

Pengembangan

Wilayah

Persentase usulan kegiatan lingkup bidang

Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah yang

diakomodir dalam dokumen perencanaan (Satuan: %)

85,00

Persentase kesesuaian pelaksanaan kegiatan

Perencanaan Pembangunan Perangkat Daerah Mitra

Bidang IPW (Satuan: %)

80,00

Persentase keselarasan Perencanaan tata ruang

dengan Pemanfaatan ruang (%) (Satuan: %)

80,00

Terwujudnya

Kompetensi

Aparatur

Persentase

Peningkatan

Indeks

Kompetensi ASN

10

3

Program

Penilaian dan

Sertifikasi

Aparatur

Meningkatnya

Kompetensi

Aparatur

Cakupan Ketersediaan Bahan Penunjang Kediklatan

dan Bimtek Aparatur (Satuan: %)

100,00 25,00 %

Page 474: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 474 -

SASARAN RPJMD

INDIKATOR

KINERJA

SASARAN

PROGRAM

SASARAN RKPD

(Sasaran

Tahunan)

INDIKATOR PROGRAM

TARGET

INDIKATOR

(Outcome)

TARGET

INDIKATO

R

SASARAN

Rasio ASN Provinsi Banten yang lulus uji

kompetensi/ sertifikasi (Satuan: %)

95,00

Capaian kesesuaian mutu penyelenggaraan diklat

(Satuan: %)

100,00

10

4

Program

Pengembangan

SDM Aparatur

Kompetensi

Teknis dan

Fungsional

Rasio peserta Diklat Teknis Umum, Substantif, dan

Fungsional yang lulus berkategori baik (Satuan: %)

95,00

10

5

Program

Pengembangan

SDM Aparatur

Kompetensi

Manajerial dan

Pemerintahan

Rasio peserta Diklat kepemimpinan dan prajabatan,

manajemen dan pemerintahan yang lulus berkategori

baik (Satuan: %)

95,00

Terwujudnya

Profesionalisme

aparatur

Persentase

Peningkatan

Indeks

Profesionalitas

ASN

10

6

Program

Penatausahaan

Kepegawaian

Daerah

Meningkatnya

Profesionalisme

aparatur

Persentase ASN Provinsi Banten sesuai dengan

kebutuhan (Satuan: %)

90,00 90,00 %

10

7

Program

Peningkatan

Kapasitas

Persentase tingkat pencapaian kualifikasi pendidikan

(Satuan: %)

90,00

Page 475: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 475 -

SASARAN RPJMD

INDIKATOR

KINERJA

SASARAN

PROGRAM

SASARAN RKPD

(Sasaran

Tahunan)

INDIKATOR PROGRAM

TARGET

INDIKATOR

(Outcome)

TARGET

INDIKATO

R

SASARAN

Sumber Daya

Aparatur

Persentase Peningkatan Kompentensi Pegawai

melalui Pegembangan Kompetensi (Satuan: %)

90,00

10

8

Program

Peningkatan

Kualitas Kinerja

Aparatur

Persentase akurasi data kepegawaian (Satuan: %) 100,00

Persentase kinerja pegawai dalam kategori baik

(Satuan: %)

94,00

Meningkatnya

Ketentraman dan

ketertiban umum

daerah yang

aman dan

kondusif

Rasio Penegakan

Peraturan

Perundang-

undangan daerah

11

2

Program

Ketentraman

dan Ketertiban

Umum

Meningkatnya

ketentraman dan

Ketertiban Umum

Masyarakat

cakupan pelayanan ketentraman ketertiban umum

daerah provinsi (Satuan: %)

100,00 80,00 %

11

3

Program

Penegakan

Peraturan

Perundang-

undangan

Daerah

Presentase Penegakan Peraturan Perundang-

undangan daerah (Satuan: %)

80,00

Page 476: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 476 -

SASARAN RPJMD

INDIKATOR

KINERJA

SASARAN

PROGRAM

SASARAN RKPD

(Sasaran

Tahunan)

INDIKATOR PROGRAM

TARGET

INDIKATOR

(Outcome)

TARGET

INDIKATO

R

SASARAN

11

4

Program

Perlindungan

Masyarakat

Cakupan perlindungan masyarakat (Satuan: %) 100,00

11

5

Program

Penanganan

Bencana

Kebakaran

Cakupan koordinasi penanganan bencana kebakaran

(Satuan: %)

100,00

Meningkatnya

Administrasi

kependudukan

yang tertib dan

akuntabel

Cakupan

Database

Kependudukan

Tingkat Provinsi

12

3

Program

Administrasi

Kependudukan

dan Catatan

Sipil

Meningkatnya

Kualitas

Administrasi

Kependudukan

dan Profil

Penduduk

Persentase Fasilitasi Dalam Penyelesaian Perekaman

dan Pencetakan KTP-el di Kab/Kota (Satuan: %)

87,50 100,00 %

Persentase Fasilitasi Pencapaian Cakupan

Kepemilikan Akta Kelahiran Usia 0 - 18 Tahun

(Satuan: %)

100,00

Persentase Pengelolaan Administrasi Kependudukan

Berbasis SIAK versi ter-update (Satuan: %)

100,00

Persentase Pemanfaatan Data dan Dokumen

Kependudukan Oleh SKPD Provinsi (Satuan: %)

91,18

Meningkatnya

kapasitas

Lembaga

Capaian Lembaga

Kemasyarakatan

Desa, Lembaga

13

0

Program

Peningkatan

Pemberdayaan

Meningkatnya

Pembangunan

dan

Lembaga Kemasyarakatan desa yang diberdayakan di

48 Desa tertinggal (Satuan: Desa)

16,00 33,33 %

Page 477: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 477 -

SASARAN RPJMD

INDIKATOR

KINERJA

SASARAN

PROGRAM

SASARAN RKPD

(Sasaran

Tahunan)

INDIKATOR PROGRAM

TARGET

INDIKATOR

(Outcome)

TARGET

INDIKATO

R

SASARAN

Kemasyarakatan

Desa, Lembaga

Ekonomi Desa

dan

Pemerintahan

Desa/Kelurahan

Ekonomi Desa

dan

Pemerintahan

Desa/Kelurahan

di 48 desa

tertinggal dan

berkembang yang

diberdayakan

Lembaga

Kemasyarakatan

pemberdayaan

Masyarakat Desa

13

1

Program

Peningkatan

Pemberdayaan

Lembaga

Ekonomi

Desa/Kelurahan

Lembaga Ekonomi Masyarakat yang di berdayakan di

48 desa Tertinggal (Satuan: Desa)

16,00

13

2

Program Bina

Pemerintahan

Desa/kelurahan

Pendampingan Kapasitas Aparatur Pemerintahan

Desa/Kelurahan yang diberdayakan di 48 desa

berkembang (Satuan: Desa)

16,00

Meningkatnya

Pelayanan

Pemerintahan

Yang Berbasis

Teknologi dan

keterbukan

Informasi

Persentase

Sarana dan

Prasarana

Persandian

13

4

Program

Peningkatan

Akses dan

Kualitas

Informasi Publik

Meningkatnya

kualitas

pelayanan

publik.

Persentase Pengelolaan Informasi dan Komunikasi

Publik (Satuan: %)

80,00 100,00 %

Page 478: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 478 -

SASARAN RPJMD

INDIKATOR

KINERJA

SASARAN

PROGRAM

SASARAN RKPD

(Sasaran

Tahunan)

INDIKATOR PROGRAM

TARGET

INDIKATOR

(Outcome)

TARGET

INDIKATO

R

SASARAN

Indeks

Keterbukaan

Informasi Publik

13

5

Program Tata

Kelola

Persandian

Cakupan pengelolaan persandian dan keamanan

informasi (Satuan: %)

80,00 90,00 Nilai

Meningkatnya

ketersediaan data

dan Statistik

Sektoral yang

dikelola secara

elektronik

Maturitas Data

Base Statistik

Sektoral

13

6

Program

Penyediaan Data

Pembangunan

Daerah Dinas

Komunikasi

Informatika,

Statistik dan

Persandian

Meningkatnya

Pengelolaan Data

dan Informasi

Pembangunan

Daerah untuk

kebutuhan

Informasi Publik

Ketersediaan Database Sektoral (Satuan: %) 75,00 100,00

Nilai

Meningkatnya

Wawasan

Kebangsaan,

Keamanan dan

Stabilitas Daerah

yang kondusif

untuk

mendukung NKRI

Indeks Demokrasi

Indonesia

Provinsi Banten

11

6

Program

Pembinaan

Idiologi dan

Wawasan

Kebangsaan

Meningkatnya

Kepedulian Sosial

Cakupan pembinaan dan penguatan 4 Konsensus

Dasar Kebangsaan (Pancasila, UUD 1945, Bhineka

Tunggal Ika, NKRI (Satuan: %)

29,00 78,00 Nilai

Penanganan

konflik

masyarakat

11

7

Program

Peningkatan

Kewaspadaan

Nasional

Persentase Peningkatan Kewaspadaan Nasional

dalam Mendukung Stabilitas Daerah (Satuan: %)

100,00 100,00 %

Page 479: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 479 -

SASARAN RPJMD

INDIKATOR

KINERJA

SASARAN

PROGRAM

SASARAN RKPD

(Sasaran

Tahunan)

INDIKATOR PROGRAM

TARGET

INDIKATOR

(Outcome)

TARGET

INDIKATO

R

SASARAN

11

8

Program

Peningkatan

Ketahanan

Sosial dan

Ekonomi

Persentase Ormas yang mendapatkan Pembinaan

(Satuan: %)

75,00

11

9

Program

Peningkatan

Pendidikan

Politik

Masyarakat

Angka pemilu/pemilukada (Satuan: %) 0,00

Meningkatnya

Penelitian dan

pengembangan

yang berkualitas

Cakupan

Penelitian dan

pengembangan

10

1

Program

Penelitian dan

Pengembangan

Meningkatnya

Kualitas

Penelitian dan

pengembangan

Meningkatnya hasil penelitian yang dimanfaatkan

(Satuan: %)

80,00 100,00 %

Meningkatnya inovasi yang diadopsi (Satuan: %) 80,00

Meningkatnya

Ketersediaan data

dan informasi

perencanaan

pembangunan

secara elektronik

Maturitas SIPD 10

2

Program

Penyediaan Data

Pembangunan

Daerah Badan

Perencanaan

Pembangunan

Daerah

Meningkatnya

Sistem Informasi

pembangunan

Daerah secara

elektronik

Terpenuhinya Kebutuhan Data untuk Perencanaan

Pembangunan Sesuai SIPD (Satuan: %)

80,00 75,00 %

Meningkatnya

Pengelolaan arsip

Persentase OPD

yang

13

7

Program

Pengelolaan

Meningkatnya

Kualitas

Persentase Digitalisasi Arsip Statis Daerah (Satuan:

%)

95,00 95,00 %

Page 480: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 480 -

SASARAN RPJMD

INDIKATOR

KINERJA

SASARAN

PROGRAM

SASARAN RKPD

(Sasaran

Tahunan)

INDIKATOR PROGRAM

TARGET

INDIKATOR

(Outcome)

TARGET

INDIKATO

R

SASARAN

pemerintah

daerah yang

berkualitas

Menyelenggaraka

n kearsipan

sesuai Ketentuan

Kearsipan

Sistem

Kearsipan

Pengelolaan Arsip

Daerah yang

Berbasis

Teknologi

Informasi

Persentase Digitalisasi Arsip Dinamis Daerah

(Satuan: %) 95,00

Persentase Pengelolaan Arsip OPD sesuai Standar

(Satuan: %) 100,00

Persentase Digitalisasi Arsip Statis Daerah (Satuan:

%) 95,00

Persentase Digitalisasi Arsip Dinamis Daerah

(Satuan: %)

95,00

Persentase Pengelolaan Arsip OPD sesuai Standar

(Satuan: %)

100,00

Meningkatnya

Penanggulangan

Kebencanaan

yang efektif

Indeks Resiko

Bencana

12

0

Program

Pencegahan dan

Kesiapsiagaan

Penanggulangan

Bencana

Meningkatnya

Kapasitas

Ketangguhan

terhadap

Bencana

Indek Ketahanan Daerah (Satuan: %) 0,53 115,00

Nilai

Page 481: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 481 -

SASARAN RPJMD

INDIKATOR

KINERJA

SASARAN

PROGRAM

SASARAN RKPD

(Sasaran

Tahunan)

INDIKATOR PROGRAM

TARGET

INDIKATOR

(Outcome)

TARGET

INDIKATO

R

SASARAN

12

1

Program

Kedaruratan

dan Logistik

Penanggulangan

Bencana

Persentase penanganan darurat bencana (Satuan: %) 100,00

Persentase bantuan logistik dan dukungan peralatan

penanggulangan bencana (Satuan: %)

100,00

12

2

Program

Rehabilitasi dan

Rekonstruksi

Penanggulangan

Bencana

Persentase penanganan Rehabilitasi dan

Rekonstruksi (Satuan: %)

100,00

Page 482: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 482 -

IV.4.4 TEMA RKPD PROVINSI BANTEN TAHUN 2021

Tema RKPD Provinsi Banten Tahun 2021, yaitu “AKSELERASI DAYA SAING

DAERAH MELALUI PENINGKATAN KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA DAN

PEMANTAPAN INFRASTRUKTUR”,

tema ini ditetapkan oleh Pemerintah Provinsi Banten sebagai bagian dari

upaya pencapaian target pembangunan yang harus selaras dengan tema

Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Tahun 2021, yaitu “MEMPERCEPAT

PEMULIHAN EKONOMI DAN REFORMASI SOSIAL”, dengan fokus pada

Pemulihan Industri, Pariwisata dan Investasi, serta Reformasi pada Sistem

Kesehatan Nasional, Sistem Jaring Pengaman Sosial, dan Sistem

Ketahanan Bencana.

Sinkronisasi tema dan prioritas RKPD Provinsi Banten Tahun 2021

dapat dilihat pada bagan berikut ini :

TEMA RKP 2021 :

Mempercepat Pemulihan Ekonomi dan

Reformasi Sosial

TEMA RKPD 2021 :

Akselerasi Daya Saing Daerah Melalui

Peningkatan Kualitas Sumber Daya

Manusia Dan Pemantapan Infrastruktur

Prioritas RKP 2021 :

1. Memperkuat Ketahanan Ekonomi

untuk pertumbuhan yang berkualitas

dan berkeadilan

2. Mengembangkan wilayah untuk

mengurangi kesenjangan dn

menjamin pemerataan;

3. Meningkatkan sumber daya manusia

berkualitas dan berdaya saing;

4. Revolusi Mental dan Pembangunan

Kebudayaan;

5. Memerkuat infrastruktur untuk

mendukung pembangunan ekonomi

dan pelayanan dasar;

6. Membangun lingkungan hidup,

meningkatkan ketahanan bencana

dan perubahan iklim;

7. Memperkuat stabilitas polhukhankam

dan transformasi pelayanan publik.

Prioritas RKPD 2021 :

1. Peningkatan Kualitas Sumber Daya

Manusia yang berdaya saing Melalui

Pembangunan Akses & Mutu

Pelayanan Kesehatan, Pendidikan

dan Life Skill.

2. Penguatan Interkonektivitas melalui

Pembanguan Infrastruktur.

3. Penguatan Daya Saing Perekonomian.

4. Reformasi Birokrasi Melalui

Pemantapan 8 (Delapan) Area

Perubahan (Manajemen Perubahan,

Panataan Peraturan, Penataan dan

Penguatan Organisasi, Penataan

Tatalaksana, Penataan Sistem

Manajemen SDM, Penguatan

Akuntabilitas, Pengawasan, dan

Peningkatan Kualitas Pelayanan

Publik)

Page 483: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 483 -

IV.5. Arah Kebijakan Holistik Tematik Integratif Spasial Pembangunan Provinsi Banten

Rencana Pembangunan Jangka Menegah Daerah Provinsi Banten tahun

2017-2022 melakukan pendekatan holistik – tematik, integratif spasial

pada 6 tema pembangunan dengan mempertimbangkan:

1. Tematik tersebut merupakan agenda pembagunan nasional yang

selaras dengan solusi yang ingin di selesaikan terhadap persoalan

yang ada di Provinsi Banten;

2. Tematik tersebut merupakan isu strategis pembangunan daerah

yang selaras dengan solusi yang ingin diselesaikan terhadap

persoalan yang ada di Provinsi Banten;

3. Tematik tersebut merupakan bagian dari prioritas pembangunan

daerah yang selaras dengan solusi yang ingin di selesaikan terhadap

persoalan yang ada di Provinsi Banten;

4. Tematik tersebut merupakan pilihan tema pembangunan daerah

yang selaras dengan sasaran strategis dalam rencana pembangunan

jangka panjang daerah yang ingin dikembangkan di Provinsi Banten.

Arah kebijakan tematik sesuai RPJMD 2017-2022 tersebut yaitu :

1. Penanggulangan Kemiskinan dan pengangguran;

2. Ketahanan Pangan;

3. Pariwisata;

4. Kota Metropolitan Serang;

5. Daya saing daerah;

6. Daya saing perekonomian daerah.

Untuk tahun 2021 Pemerintah Provinsi Banten menetapkan kebijakan

pembangunan berbasis tematik antara lain :

1. Penanggulangan Kemiskinan dan pengangguran

2. Pembangunan Pariwisata.

3. Daya saing perekonomian daerah.

Tabel 0-8. Kerangka Fikir Perencanaan Pembangunan Berbasis Tematik

SEKTOR SOSIAL

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT , BANTUAN DANA BERGULIR, BANTUAN SOSIAL

SEKTOR PENDIDIKAN

PENDIDIKAN, BEASISWA PENDIDIKAN (MISKIN WAJAR 9 & 12 TAHUN) PENINGKATAN SDM YANG BERDAYA SAING FASILITASI PENDIDIKAN, AKSES

UMKM & KOPERASI

PEMBERIAN AKSES MODAL KREDIT, PENGELOLAAN DANA BERGULIR

SEKTOR TENAGA KERJA

PADAT KARYA, BANTUAN ALAT PRODUKSI, PELATIHAN PRODUKTIF

KELAUTAN DAN PERIKANAN

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PESISIR ,

SEKTOR PU/PERMUKIMAN

PEMBANGUNAN RUTILAHU PEMBANGUNAN JALAN POROS DESA BERBASIS PADAT KARYA

SEKTOR INDUSTRI, PERDAGANGAN I DAN

UKM

MENDORONG TUMBUHNYA DUNIA USAHA, INDUSTRI PADAT KARYA, GUNA MEMBUKA DAN MEMPERLUAS KESEMPATAN KERJA DAN

SEKTOR PERTANIAN

PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR MASYARAKAT MELALUI PEMBERDAYAAN SEKTOR PERTANIAN

PENANGGULANGA

N KEMISKINAN

DAN

PENGANGGURAN

KELAUTAN DAN PERIKANAN

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PESISIR , NELAYAN

KELAUTAN DAN PERIKANAN

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PESISIR ,

Page 484: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 484 -

Tabel V.2. Perencanaan Pembangunan Dengan Pendekatan Tematik,

Holistik, Integratif Dan Spasial sebagaimana Terlampir.

IV.6. Inovasi daerah

Provinsi Banten merupakan Provinsi yang strategis untuk

pertumbuhan sektor industri, perdagangan, pertanian dan jasa. Saat ini

terjadi bencana pandemi covid-19 yang memberi dampak penurunan

pertumbuhan ekonomi di Banten dimana terjadi penurunan daya beli

masyarakat, Peningkatan pengangguran yang berdampak pada

kesejahteraan masayarakat, dalam rangka memenuhi kebutuhan ekonomi

serta peningkatan pelayanan kepada masyarakat, Pemerintah Provinsi

Banten melakukan berbagai upaya melalui terobosan atau inovasi yang

DINAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN

INTENSIFIKASI DAN EKSTENSIFIKASI PERTANIAN

DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN

PENGADAAN KAPAL IKAN PEMBANGUNAN PELABUHAN PERIKANAN PEMBANGUNAN SPBU UNTUK NELAYAN

DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

PEMBANGUNAN SMK PERIKANAN/KELAUTAN DAN PERTANIAN

DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG

• PEMBANGUNAN SISTEM IRIGASI PRIMER DAN SEKUNDER

• PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR DI SENTRA PERTANIAN

DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

PEMBANGUNAN PUSAT DISTRIBUSI

KEDAULATAN

PANGAN

(KETERSEDIAAN

BERAS, DAGING DAN IKAN)

DINAS PEKERJAAN UMUM DAN

PENATAAN RUANG

PENINGKATAN INFRASTRUKTUR JALAN MENUJU OBJEK DESTINASI WISATA

DISPERINDAG/UMKM

PEMBANGUNAN PUSAT OLEH-OLEH/JAJANAN PEMBINAAN PELAKU INDUSTRI EKONOMI KREATIF

DINAS PERTANIAN

SUPLY PRODUK PERTANIAN UNTUK KEBUTUHAN HOTEL DAN RESTORAN

DINAS PARIWISATA

PENATAAN DESTINASI DISEKITAR OBJEK WISATA ADVOKASI SADAR WISATA

DINAS ESDM

DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

PEMBANGUNAN SMK PARIWISATA

DINAS PERHUBUNGAN

PENYEDIAAN PJU MENUJU OBJEK WISATA PENYEDIAAN RAMBU-RAMBU PENYEDIAAN MODA TRANSPORTASI PEMBANGUNAN DERMAGA

DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN

DESTINASI WISATA

Page 485: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 485 -

berkaitan dengan pelayanan baik pelayanan wajib terkait dengan pelayanan

dasar maupun non pelayanan dasar. Peningkatan kualitas pelayanan ini

sesuai dengan amanat Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara

dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 30 Tahun 2014 tentang

Pedoman Inovasi Pelayanan Publik dan kemudian dijabarkan lebih jelas

dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

Birokrasi Republik Indonesia.

Dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan

Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2019 tentang

Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik di Lingkungan Kementerian, Lembaga,

Pemerintah Daerah, Badan Usaha Milik Negara dan Badan Usaha Milik

Daerah, dijelaskan terkait Inovasi Pelayanan Publik dan Kompetisi Inovasi

Pelayanan Publik sebagai berikut:

a. Inovasi Pelayanan Publik yang selanjutnya disebut Inovasi adalah

terobosan jenis pelayanan publik baik yang merupakan gagasan/ide

kreatif orisinal dan/atau adaptasi/modifikasi yang memberikan

manfaat bagi masyarakat, baik secara langsung maupun tidak

langsung;

b. Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik di lingkungan

Kementerian/Lembaga, Pemerintah Daerah, Badan Usaha Milik Negara

dan Badan Usaha Milik Daerah yang selanjutnya disebut Kompetisi

adalah kegiatan penjaringan, seleksi, penilaian dan pemberian

penghargaan yang diberikan kepada Inovasi yang dilakukan oleh

kementerian/lembaga, pemerintah daerah,badan usaha milik negara

dan badan usaha milik daerah.

Inovasi yang dimaksud diatas adalah sebagai Berikut :

IV.6.1 SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PERENCANAAN, DAN

PELAPORAN

Aplikasi Sistem Informasi Perencanaan Penganggaran dan Laporan

(SIMRAL) dianggap dapat menjamin transparansi dan akuntabilitas bagi

Aparatur Sipil Negara di 43 Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dalam

menggunakan kas daerah. Dalam penggunalan aplikasi SIMRAL ini

pihaknya turut menggandeng Badan Pengkajian dan Pengerapan Teknologi

(BPPT). Melalui kerjasama dengan lembaga non pemerintahan yang berada

dibawah koordinasi Kementerian Negara Riset dan Teknologi, aplikasi ini

saling terintegrasi serta sangat mudah dimonitor.

Pola arsitektur dan siklus akuntabiltas yang digunakan dalam

aplikasi SIMRAL menggunakan filosopi, hirarki dan struktur sudah

menyesuaikan dengan kaidah peraturan perundangan yang berlaku.

Page 486: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 486 -

Gambar I0-2. Siklus Akuntabilitas Kinerja

Dalam proses perencanaan dan penganggaran dilakukan dengan

mekanisme sesuai dengan kaidah-kaidah yang berlaku dengan siklus sebagai berikut :

Gambar I0-3. Siklus Perencanaan dan Penganggaran Aplikasi SIMRAL

Dari siklus dapat dilihat indikator kinerja yang terukur sehingga

rangkaian proses perencanaan hingga pelaporan menggunakan data dan

target yang ada dalam proses perencanaan mulai dari RPJMD sampai dengan Rensta OPD.

Page 487: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 487 -

Gambar I0-4. Indikator yang disajikan dalam SIMRAL

Berdasarkan indikator yang berada dalam dokumen

perencanaan baik dalam RPJMD dan Renstra OPD dapat dilakukan

pengukuran secara terntegrasi dengan bantuan aplikasi SIMRAL pada

modul fase pelaporan kinerja.

Gambar I0-5. Diagram Hirarki Akuntabilitas Kinerja Daerah

Page 488: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 488 -

SISTEM OTOMASI DISTRIBUSI DATA PADA APLIKASI SIMRAL PADA

MODUL PERENCANAAN, PENGANGGARAN, PENGENDALIAN DAN

PELAPORAN

Page 489: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 489 -

Page 490: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 490 -

Page 491: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 491 -

Page 492: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 492 -

IV.6.2 SISTEM INFORMASI KEPEGAWAIAN

Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian (SIMPEG) merupakan

suatu sistem yang melingkupi proses pengumpulan, pengolahan,

penyimpanan hingga proses penyampaian data dan informasi mengenai

kepegawaian di suatu daerah tertentu. Pengembangan dari sistem

informasi yang diterapkan untuk pendataan pegawai ini merupakan suatu

metode yang memungkinkan terlaksananya pendataan kepegawaian

dengan lebih efektif dan efisien. SIMPEG dalam perkembangan selanjutnya

tidak semata hanya merujuk pada pendataan pegawai saja melainkan dapat

pula dimanfaatkan untuk berbagai keperluan lain yang dapat

meningkatkan kualitas para pegawai, antara lain: pendidikan dan

pelatihan, pembinaan, disiplin pengembangan karir, dan kinerja pegawai

hingga kebutuhan-kebutuhan pegawai lainnya.

Page 493: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 493 -

Dashboard Aplikasi SIMPEG Provinsi Banten

https://simpeg.bantenprov.go.id/

a. Manfaat sistem informasi manajemen kepegawaian, antara lain;

1. Mendapatkan informasi tentang keadaan pegawai (Profil

Kepegawaian) yang cepat dan akurat 2. Pembuatan Laporan dapat mudah dikerjakan.

3. Mengetahui Pegawai yang akan naik pangkat dan yang akan mendapat kenaikan gaji berkala

4. Memudahkan suatu pekerjaan yang berhubungan dengan

kepegawaian seperti angka kredit pegawai 5. Dapat merencanakan penyebaran (mutasi) pegawai sesuai

pendidikan dan kompetensinya 6. Merencanakan Kebutuhan Pegawai (Neraca Kebutuhan Pegawai ) 7. Memudahkan pemantauan jatah cuti

8. Memudahkan dalam pengelolaan beban kerja kepada pegawai 9. Memudahkan dalam presensi dan penggajian pegawai

10. Serta memudahkan dalam prekrutan pegawai

B. Fungsi sistem informasi manajemen kepegawaian, antara lain;

1. Meningkatkan aksesibilitas data yang tersaji secara tepat waktu dan

akurat 2. Mewujudkan data kepegawaian yang mutakhir dan terintegrasi. 3. Menjamin tersedianya kualitas dan keterampilan SDM

4. Mengembangkan proses perencanaan yang efektif. 5. Memperbaiki produktivitas SDM dalam perusahaan

6. Menyediakan Informasi Pegawai yang akurat untuk keperluan perencanaan, pengembangan, kesejahteraan dan pengendalian pegawai

Page 494: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 494 -

7. Membantu Kelancaran pekerjaan di bidang kepegawaian, terutama dalam pembuatan laporan

Dashboard pada SIMPEG Provinsi Banten

1.1.Menu Data Induk Pegawai

1.2.Menu Identitas Pegawai

1.3.Menu Cek Perubahan dan Persetujuan Data Pegawai

Page 495: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 495 -

1.4.Menu Laporan Rekapitulasi Pegawai

Pengembangan SIMPEG terus menerus dilakukan untuk memenuhi

kebutuhan pengelolaan Manajemen Kepegawaian yang akan digunakan

sebagai bahan kebijakan. Pengembangan yang telah dilakukan adalah

integrasi dengan Aplikasi Disiplin dan Kinerja Pegawai serta dashboard

pimpinan yang sebelumnya manual menjadi berbasis SIMPEG. Laporan

kinerja harian dan bulanan (SIKAP) serta laporan kehadiran harian (SIPO)

sudah terintegrasi secara langsung dengan data SIMPEG sehingga

memperpudah pimpinan dalam memantau data serta kinerja dan disiplin

pegawai.

Pengembangan Simpeg dengan Aplikasi Lainnya

Page 496: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 496 -

Sistem Informasi Presensi Online Link : https://sipo.bantenprov.go.id

Dashboard Apel Link : https://app-bkd.bantenprov.go.id/dashboard

Page 497: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 497 -

Sistem Informasi Kinerja Aparatur Link : https://sikap.bantenprov.go.id

Kenaikan Gaji Berkala Link : https://simpeg.bantenprov.go.id/kgb

Page 498: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 498 -

Seluruh Pegawai di Lingkungan Provinsi Banten sudah diberikan

fiture login ke dalam aplikasi SIMPEG serta secara langsung melakukan

input data kinerja harian dan secara langsung melakukan kehadiran online

melalui fingerface. Data yang dihasilkan oleh system serta keakuratan

datanya dapat secara langsung dilihat di menu laporan serta dashhboar

pimpinan.

Pegawai secara langsung dapat mengelola atau mengupdate data

kepegawaiannya dan dapat memantau perubahan data kepegwaiannya

data hasil kineja dan hehadirannya secara langsung melalui aplikasi yg

sudah disediakan.

Pengembangan dan Perubahan Futur Aplikasi SIMPEG 2020

Page 499: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 499 -

IV.6.3 SATU DATA INDONESIA TINGKAT PROVINSI BANTEN

Data Merupakan yang paling disoroti dalam setiap pengambilan

kebijakan pembangunan. Kesimpangsiuran data sering menjadi perdebatan

antara kementrian dan lembaga lainnya, sehingga berdampak kepada

kurang efektifnya setiap kebijakan yang diambil pemerintah. Pemerintah

telah menerbitkan peraturan Presiden nomor 39 tahun 2019 tentang Satu

Data Indonesia, hal ini bertujuan untuk harmonisasi data yang diperoleh

masing-masing lembaga agar lebih akurat, mutakhir, dan dapat

dipertanggungjawabkan serta mudah diakses.

Dasar Hukum Satu Data Banten

1. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

Pembangunan Nasional;

2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah

3. Peraturan Presiden Nomor 95 Tahun 2018 tentang Sistem

Pemerintahan Berbasis Elektronik;

4. Peraturan Presiden Nomor 39 Tahun 2019 tentang Satu Data Indonesia;

5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 70 Tahun 2019 tentang Sistem

Informasi Pemerintahan Daerah;

6. Peraturan Gubernur Banten Nomor 2 Tahun 2020 tentang Pedoman

Pengelolaan Satu Data Indonesia di Provinsi Banten.

Point Penting Inovasi :

1. Memastikan ketersediaan data tidak tergantung pada individu tetapi

pada sistem tata kelola data.

2. Menyatukan dua regulasi (Perencanaan pengendalian evaluasi dan satu

Data Indonesia).

3. Efektif memastikan proses perencanaan data dan pengumpulan data.

Page 500: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 500 -

4. Efisien dengan mengoptimalkan tata kelola birokrasi yang telah

berjalan (Pengendalian SAKIP bulanan perangkat daerah).

5. Adaptif dengan perubahan, koordinasi, kolaborasi dan interoperabilitas

lintas sistem karena berdasar prinsip Satu Data Indonesia (SDI).

Gambaran Umum

Peraturan Gubernur Banten Nomor 2 Tahun 2020 tentang Pedoman

Pengelolaan Satu Data Indonesia di Provinsi Banten efektif dilaksanakan

pada Bulan januari Tahun 2021.

Untuk mempersiapkan hal tersebut telah disusun rencana kegiatan di

perangkat daerah terkait :

1. Penguatan SDM pengelola Data

2. Penguatan Kelembagaan Forum Data

3. Penyediaan Regulasi teknis pendukung

4. Penyediaan infrastruktur data dan Informatika.

IV.6.4 BOSDA NEGERI DAN SWASTA

a. Bantuan Operasional Sekolah (BOS) SMA/SMK/SKH Negeri

Bantuan Operasional Sekolah (BOSDA) Merupakan salah satu bentuk

inovasi pemberian layanan pendidikan gratis bagi seluruh siswa dan

gaji bagi tenaga pendidik/kependidikan yang berstatus Non ASN, hal

ini mengingat ketidakcukupan anggaran BOS SMA/SMK/SKH pada

Tahun 2018 dari pemerintah pusat yang masing-masing untuk SMA

Rp.1,4 juta siswa/tahun, SMK Rp.1,4 juta siswa/tahun dan SKH Rp.2

Juta siswa/tahun.

Pemerintah Provinsi Banten melalui APBD pada setiap tahunnya

mengganggarkan Biaya Operasional Sekolah (BOSDA) dengan rincian

sebagai berikut :

Tabel 0-9. BOS DAN BOSDA UNTUK SMA, SMK DAN SKh NEGERI

URAIAN 2018 2019 2020

BOSNAS 260.554.800.000 283.481.866.413 340.680.200.000

SMAN 159.250.000.000 164.828.924.443 194.408.600.000

SMKN 100.534.000.000 116.747.570.595 143.934.600.000

SKhN 770.800.000 1.905.371.375 2.337.000.000

BOSDA 366.864.925.000 716.346.386.650 408.278.650.000

SMAN 219.908.200.000 419.678.268.650 225.134.000.000

SMKN 146.394.625.000 295.475.829.000 177.732.650.000

SKhN 562.100.000 1.192.289.000 5.412.000.000

JUMLAH 627.419.725.000 999.828.253.063 748.958.850.000

Sumber : APBD Provinsi Banten Tahun Anggaran 2018, 2019, 2020

Page 501: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 501 -

Biaya Operasional Sekolah Daerah (BOSDA) SMA sebesar Rp.3,6 juta

siswa/tahun, untuk SMK Rp.4 Juta siswa/tahun, dan untuk SKH

Rp.1,5 Juta siswa/tahun.

Selanjutnya melalui APBD Provinsi Banten Tahun Anggaran 2019

dengan total anggaran sebesar Rp. 716.346.386.650,- . Biaya

Operasional Sekolah Daerah (BOSDA) SMA sebesar Rp.

419.678.268.650,- , SMK sebesar 295.475.829.000,- dan SKh sebesar

Rp. 1.192.289.000, -

Sedangkan pada Tahun 2020 total anggaran sebesar Rp.

408.278.650.000,- Biaya Operasional Sekolah Daerah (BOSDA) SMA

sebesar Rp.225.134.000.000,- , SMK sebesar Rp.177.732.650.000,-

dan SKh sebesar Rp.5.412.000.000, -

b. Biaya Operasional sekolah SMA dan SMK Swasta

Pemerintah Provinsi Banten selain menganggarkan BOSDA untuk

SMA/SMK/SKH Negeri juga mengalokasikan Biaya Operasional untuk

SMA dan SMK Swasta

Tabel 0-10. BOSDA UNTUK SMA, SMK, DAN SKh SWASTA

URAIAN 2018 2019 2020

BOSDA SMA, SMK, SKh Swasta

159.680.300.000

120.723.850.000

119.731.050.000

Sumber : APBD Provinsi Banten Tahun Anggaran 2018, 2019, 2020

IV.6.5 PONDOK PESANTREN

Sejalan dengan Visi Provinsi Banten Yang Maju, Mandiri, Berdaya

Saing, Sejahtera dan berakhlakul Karimah, pondok pesantren sebagai salah

satu lembaga pendidikan telah mendapat perhatian dari Pemerintah

Provinsi Banten sesuai amanat Undang-undang Nomor 18 Tahun 2019

tentang Pesantren. Pondok Pesantren merupakan lembaga pendidikan

islam tertua di indonesia termasuk di Provinsi Banten. Pondok pesantren

sebagai lembaga pendidikan Islam memiliki akar yang kuat pada

masyarakat di Provinsi Banten. Pada kenyataannya pondok pesantren

dengan fungsinya sebagai lembaga pendidikan Islam juga berfungsi sebagai

tempat penyiaran agama Islam dimana para santri (santriwati/santriwan)

di didik untuk bisa hidup dalam suasana yang bernuansa agamis, maka

dari itu pondok pesantren memiliki tingkat integritas yang tinggi dengan

masyarakat sekitarnya dan menjadi rujukan moral/perilaku bagi

masyarakat umum.

Masyarakat umum memandang pondok pesantren sebagai

komunitas khusus yang ideal terutama dalam bidang kehidupan

moral/perilaku. Dan bahkan pondok pesantren dianggap sebagai tempat

Page 502: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 502 -

mencari ilmu dan mengabdi, tetapi pengertian ilmu menurut mereka

tampak berbeda dengan pengertian ilmu dalam arti science. Bagi mereka,

ilmu dipandang suci dan merupakan bagian yang tak terpisahkan dari

ajaran agama. Mereka selalu berfikir dalam kerangka keagamaan, artinya

semua peristiwa empiris dipandang dalam struktur relevansinya dengan

ajaran agama.

Pemerintah Provinsi Banten pada tahun 2018 memberikan hibah

kepada pondok Pesatntren sebesar Rp. 60 Milyar dengan sasaran 3.122

Pondok Pesantren masing-masing Rp. 20 juta, selanjutnya pada Tahun

2020 Pemerintah Provinsi Banten telah memberikan hibah kepada pondok

pesantren di Provinsi Banten sebanyak 3.926 pondok pesantren dengan

nilai 30 juta untuk masing-masing pondok pesantren dengan total

anggaran 117,78 Milyar. Selanjutnya untuk meningkatkan kualitas dan

kuantitas lembaga pendidikan pondok pesntren, Pemerintah Provinsi

Banten Berkomitmen untuk terus membantu penyelengaraan pendidikan

keagamaan.

IV.6.6 REPLIKASI PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH)

a. Latar Belakang

Penduduk miskin di Provinsi Banten menurut Berita Resmi Statistik

Biro Pusat Statistik (BPS) Provinsi Banten No. 31/07/36/Th.VIII, 1 Juli

2014 sebesar 5,35 % sedangkan rata-rata Nasional penduduk miskin di

Indonesia pada tahun 2013 mencapai 11,37 %, artinya persentase

kemiskinan di Provinsi Banten lebih kecil dibanding rata-rata nasional.

Berdasarkan hal tersebut dapat diasumsikan bahwa Program

Penanggulangan Kemiskinan di Banten dapat dinilai berhasil menekan

tingginya angka kemiskinan. Namun demikian bahwa berdasarkan

PPLS tahun 2011 di Provinsi Banten masih terdapat 629.962 RTM

(Rumah Tangga Miskin) tentunya masih perlu mendapat perhatian

serius, salah satu upaya Provinsi Banten dalam percepatan

penanggulangan kemiskinan melalui sinergitas kebijakan antara

Pemerintah Pusat dan Daerah serta masyarakat adalah melalui Program

Perlindungan dan Jaminan Sosial yaitu “JAMSOSRATU” (Jaminan

Sosial Rakyat Banten Bersatu).

JAMSOSRATU merupakan replikasi dari program Kementerian

Sosial yaitu Program Keluarga Harapan bertujuan untuk meningkatkan

Keberdayaan Sosial Rumah Tangga Miskin (RTM) melalui sektor

pendidikan, kesehatan dan jaminan sosial diperuntukan bagi RTM

berdasarkan data PPLS 2011, PPLS 2011 adalah Pendataan Program

Perlindungan Sosial yang dilaksanakan BPS dan dipublish oleh TNP2K

(Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan) yang

Page 503: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 503 -

menghasilkan basis data terpadu rumah tangga dan keluarga sebagai

sasaran berbagai Program Perlindungan Sosial.

Pemerintah Provinsi Banten meluncurkan JAMSOSRATU sebagai

wujud komitmen dalam percepatan penanggulangan kemiskinan dan

peningkatan kesejahteraan sosial, JAMSOSRATU merupakan skema

yang melembaga di bawah supervisi Tim Koordinasi Penanggulangan

Kemiskinan Daerah (TKPKD), yang bertugas melakukan koordinasi dan

pengendalian pelaksanaan peanggulangan kemiskinan di tingkat

Provinsi. Dimana dalam pelaksanaannya JAMSOSRATU tentu

melibatkan berbagai Dinas/Instansi terkait sehingga perlu adanya

sinergitas untuk mendukung pelaksanaannya agar dapat berjalan

secara baik.

Pelaksanaan JAMSOSRATU pada tahun 2013 berpedoman pada

Peraturan Gubernur Banten No. 2 Tahun 2013 tentang Petunjuk

Pelaksanaan Jaminan Sosial Rakyat Banten Bersatu di Provinsi Banten,

tahun 2014 berpedoman pada Peraturan Gubernur Banten Nomor 5

Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Peraturan Gubernur Banten

Nomor 2 Tahun 2013 Tentang Petunjuk Pelaksanaan Jaminan Sosial

Rakyat Banten Bersatu di Provinsi Banten, sedangkan mulai tahun

2015, JAMSOSRATU Provinsi Banten berpedoman pada Peraturan

Gubernur Banten Nomor 16 Tahun 2015 Tentang Petunjuk

Pelaksanaan Jaminan Sosial Rakyat Banten Bersatu. Namun sejak

tahun 2017 berpedoman pada Peraturan Gubernur Banten Nomor 51

Tahun 2017 Tentang Tentang Pedoman Pemberian Hibah Dan Bantuan

Sosial Yang Bersumber Dari Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah

Provinsi Banten.

Sebagai sebuah perlindungan sosial, JAMSOSRATU sangat ideal

dilaksanakan di Provinsi Banten mengingat dengan berjalannya

JAMSOSRATU diharapkan dapat memutus mata rantai kemiskinan

b. Dasar hukum

1. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2009 tentang Kesejahteraan

Sosial (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 12,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4967);

2. Undang-Undang Nomor 13 tahun 2011 tentang Penanganan Fakir

Miskin (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor

83, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5235);

3. Peraturan Presiden Nomor 15 Tahun 2010 tentang Percepatan

Penanggulangan Kemiskinan;

Page 504: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 504 -

4. Instruksi Presiden Nomor 13 Tahun 2010 tentang Program

Pembangunan yang berkeadilan;

5. Peraturan Daerah Provinsi Banten Nomor 8 Tahun 2010 tentang

Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial (Lembaran Daerah Provinsi

Banten Tahun 2010 Nomor 8, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi

Banten Nomor 30);

6. Peraturan Gubernur Banten Nomor 10 Tahun 2019 tentang

Pedoman Pemberian Hibah Dan Bantuan Sosial Yang Bersumber

Dari Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah Provinsi Banten

sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Gubernur Banten

Nomor 15 Tahun 2019 tentang Perubahan Atas Peraturan Gubernur

Banten Nomor 10 Tahun 2019 tentang Pedoman Pemberian Hibah

Dan Bantuan Sosial Yang Bersumber Dari Anggaran Pendapatan

Dan Belanja Daerah Provinsi Banten.

c. Tujuan dan Manfaat

1. Tujuan Umum

a. Meningkatkan kondisi kesejahteraan sosial bagi rumah tangga

kurang mampu, mengurangi angka dan memutus rantai

kemiskinan, meningkatkan kualitas sumberdaya manusia, serta

berubahnya perilaku yang kurang mendukung peningkatan

kesejahteraan;

b. Meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM).

2. Tujuan Khusus

Secara khusus, tujuan JAMSOSRATU dilaksanakan sebagai upaya

dalam:

a. Memutus mata rantai kemiskinan antar generasi;

b. Terpenuhinya kebutuhan dasar pangan, sandang, dan papan

Rumah Tangga Sasaran (RTS);

c. Meningkatkan aksesibilitas dan motivasi RTS terhadap pelayanan

pendidikan dan kesehatan.

d. Sektor Pendidikan :

1) Meningkatkan taraf pendidikan anak-anak RTS;

2) Mengurangi Angka Putus Sekolah.

3) Adanya jaminan dalam kehidupan masa depan RTS karena

adanya investasi dalam bentuk pendidikan bagi anak-anaknya.

e. Sektor Kesehatan :

1) Meningkatkan status kesehatan dan gizi ibu hamil, ibu nifas,

anak balita RTS;

Page 505: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 505 -

2) Meminimalisir Angka Kematian Bayi (AKB) dan Angka

Kematian Ibu (AKI), prevalensi serta prosentase Gizi Buruk pada

Bayi dan Balita;

3) Meningkatkan angka cakupan Ibu bersalin oleh Tenaga

Kesehatan, persentase desa yg mencapai UCI (Universal Child

Imunization), serta Indeks pembangunan dan pemberdayaan

Gender.

f. Meningkatkan kemampuan RTS dalam menghadapi masalah yang

mendesak melalui investasi dalam bentuk tabungan.

g. Membangun dan mengembangkan modal sosial (social capital),

seperti kepercayaan, jaringan, dan kegotong-royongan melalui

kelompok dan pendampingan.

3. Manfaat

a. Untuk jangka pendek memberikan income effect kepada RTS

dengan pengurangan beban pengeluaran melalui Bantuan Tunai

Bersyarat.

b. Untuk jangka panjang dapat memutus rantai kemiskinan antar

generasi melalui:

1) Peningkatan kualitas kesehatan atau nutrisi, pendidikan dan

kapasitas pendapatan anak dimasa depan (price effect anak

RTS).

2) Memberikan kepastian kepada si anak akan masa depannya

(insurance effect).

c. Merubah perilaku keluarga miskin untuk memberikan perhatian

yang besar kepada pendidikan dan kesehatan anaknya.

d. Mengurangi pekerja anak.

e. Mempercepat pencapaian SDGs (melalui peningkatan akses

pendidikan, peningkatan kesehatan ibu hamil, pengurangan

kematian balita, peningkatan kesetaraan gender, dan

pemberantasan kemiskinan).

d. Sasaran

Jamsosratu diberikan kepada Rumah Tangga Sasaran (RTS) yang

terpilih berdasarkan data PPLS tahun 2011 yang dilaksanakan BPS dan

dipublish secara resmi oleh TNP2K (Tim Nasional Percepatan

Penanggulangan Kemiskinan) sesuai kriteria yang ditetapkan, yaitu

dalam anggota keluarganya terdapat:

a. Ibu hamil/menyusui/nifas

b. Anak balita usia 0 tahun sampai dengan 5 tahun

Page 506: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 506 -

c. Anak yang sedang menjalani jenjang pendidikan SD/MI, anak yang

sedang menjalani jenjang pendidikan SMP/MTs atau anak yang

sedang menjalani jenjang pendidikan SMA/MA atau sederajat.

Page 507: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 507 -

Tabel 0-11. SEBARAN RUMAH TANGGA SASARAN (RTS) JAMSOSRATU PROVINSI BANTEN

NO KAB./KOTA TAHUN 2013

TAHUN 2014

TAHUN 2015

TAHUN 2016

TAHUN 2017

TAHUN 2018

TAHUN 2019

TAHUN 2020

1 Kab. Pandeglang 505 8,62 15,157 11,151 11,151 8,557 12,687 12,688

2 Kab. Serang 587 8,708 11,402 10,93 10,93 8,001 11,501 11,5

3 Kab. Lebak 631 7,038 14,291 13,506 13,506 8,471 11,397 11,348

4 Kota Serang 277 3,2 4,2 3,796 3,796 1,668 5,522 5,5

5 Kota Cilegon - 1,75 2,95 2,768 2,768 1,482 1,905 1,685

6 Kota Tangerang Selatan -

684 1 999 999 502 1,002 1,179

7 Kota Tangerang - - - 2 2 1 2,936 3

8 Kab. Tangerang -

-

- 3 3 1,517 3,05 3,1

JUMLAH 2 30 49 48,15 48,15 31,198 50 50 54

Page 508: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 508 -

e. Jenis bantuan

Peserta JAMSOSRATU diberi bantuan untuk meningkatkan

keberfungsian dan keberdayaan sosial, berupa Bantuan Tunai Bersyarat

JAMSOSRATU sebesar Rp 2.250.000,- per tahun/KPM sampai tahun 2017,

pada tahun 2018 % 2019 mjd Rp 1.750.000,- per tahun/KPM, pada tahun

2020 sekarang menjadi Rp 1.250.000,- per tahun/KPM, dengan kewajiban

peserta mengakses layanan kesehatan dasar dan Pendidikan yaitu

memeriksakan anggota keluarganya (ibu hamil/nifas, balita) ke fasilitas

kesehatan dan/atau menyekolahkan anaknya dengan tingkat kehadiran

minimal 85% setiap sebulan selama tahun ajaran berlangsung.

f. Kewajiban Peserta

Rumah Tangga Sasaran (RTS) peserta JAMSOSRATU berkewajiban

sebagai berikut :

1. RTS yang mempunyai ibu hamil/nifas

a. Memeriksakan kehamilannya minimal 4 (empat) kali selama

kehamilan dan mendapatkan tablet suplemen ferium;

b. Proses kelahiran ditangani tenaga medis;

c. Ibu nifas harus melakukan pemeriksaan/diperiksa kesehatannya

setidaknya minimal 2 (dua) kali setelah melahirkan.

2. RTS yang mempunyai anak balita (0 tahun sampai dengan 5 tahun)

a. Usia 0 sampai dengan 11 bulan melakukan imunisasi lengkap

(BCG, DPT, Polio, Campak, Hepatitis B) dan pemantauan tumbuh

kembang anak setiap bulan di fasilitas pelayanan kesehatan

dasar;

b. Usia 6 bulan sampai dengan 11 bulan melakukan pemberian

Vitamin A (2 (dua) kali setahun;

c. Usia 12 bulan sampai dengan 59 bulan melakukan imunisasi dan

pemantauan tumbuh kembang setiap bulan;

d. Pemantauan tumbuh kembang anak usia prasekolah (5 tahun

sampai dengan 6 tahun).

3. RTS yang mempunyai anak yang sedang menjalani jenjang

pendidikan SD, SMP, SMA/sederajat

a. Mendaftarkan anak usia 6 tahun sampai dengan 18 tahun di SD

sampai dengan SMA/sederajat dengan kehadiran minimal 80%

dari hari sekolah dalam sebulan selama tahun ajaran

berlangsung;

b. RTS/ peserta JAMSOSRATU yang mempunyai anak usia lebih

dari 15 tahun namun belum menyelesaikan pendidikan universal

(SD sampai dengan SMA), dapat menerima bantuan apabila anak

Page 509: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 509 -

tersebut bersekolah atau mengikuti pendidikan kesetaraan

(Paket A-B-C);

c. Mendaftarkan anak usia 15 sampai dengan 18 tahun di

SMA/sederajat, dengan kehadiran minimal 85% dari hari sekolah

dalam sebulan selama tahun ajaran berlangsung.

g. Kelembagaan Jamsosratu

JAMSOSRATU merupakan skema yang melembaga di bawah supervisi

Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah (TKPKD) Provinsi

Banten, dalam pelaksanaannya tentu melibatkan berbagai

Dinas/Instansi terkait sebagai berikut :

1) Pemerintah Provinsi Banten cq. Dinas Sosial sebagai Tim

Pengendali dan pengelola JAMSOSRATU;

2) Dinas Pendidikan dan Kesehatan Prov./Kab./Kota mempunyai

fungsi layananan Faslitas Pendidikan dan Fasilitas Kesehatan serta

bekerja sama dengan pendamping JAMSOSRATU dalam membantu

proses verifikasi komitmen peserta terhadap kewajibannya

mengakses layanan kesehatan dasar dan Pendidikan;

3) Dinas Instansi Sosial Kabupaten/Kota sebagai Tim Pengendali

JAMSOSRATU Kabupaten/Kota (TPJ-Kab./Kota) mempunyai fungsi

pelaksana sosialisasi, koordinasi dan pengendalian di daerah

masing-masing;

4) Pendamping JAMSOSRATU mempunyai fungsi fasilitasi, verifikasi

data RTM dalam rangka keberhasilan pelaksanaan JAMSOSRATU;

5) Operator JAMSOSRATU (OP-JAMSOSRATU) mempunyai fungsi

pendataan melalui fasilitas Teknologi Informasi yang tersedia;

6) Kelompok JAMSOSRATU sebagai mobilisator.

Lembaga Penyalur

Pada Tahun 2013 sampai dengan Tahun 2016 penyaluran bansos

Jaminan Sosial Rakyat Banten Bersatu dilaksanakan oleh PT. Pos

Indonesia melalui Wesel Pos, sedangkan pada tahun 2017 penyaluran

Bansos dilaksanakan secara non Tunai melalui Perbankan sesuai

dengan Perpres No. 63 tahun 2017 tentang Penyaluran Bantuan Sosial

Secara Non Tunai. Untuk tahun 2017 alokasi bansos untuk sebanyak

48.150. RTS sampai dengan saat ini dalam proses perbankan untuk

persiapan penyaluran.

Page 510: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 510 -

h. Pendamping Jamsosratu

Pendamping JAMSOSRATU adalah pekerja sosial masyarakat yang

direkrut dan ditetapkan oleh Dinas Sosial selaku Tim Pengendali

JAMSOSRATU Provinsi (TPJ-Prov) melalui proses seleksi dan pelatihan

untuk melaksanakan tugas pendampingan rumah tangga sangat

miskin sebagai peserta Jaminan Sosial Rakyat Banten Bersatu yang

membantu kelancaran pelaksanaan di lapangan.

Pendamping JAMSOSRATU melakukan pendampingan kepada RTS

dalam rangka keberhasilan JAMSOSRATU. Pendamping melakukan

sosialisasi, pengawasan, verifikasi dan pendampingan kepada peserta

JAMSOSRATU dalam pengembangan usaha mereka. Pendamping

JAMSOSRATU melakukan koordinasi dengan stakeholder dalam

melaksanakan tugasnya. Pendamping JAMSOSRATU mempunyai

tugas menyediakan data hasil validasi pemenuhan komitmen peserta

JAMSOSRATU sebagai dasar pemberian Bantuan JAMSOSRATU.

Pendamping merupakan ujung tombak pelaksanaan JAMSOSRATU,

karena mereka bertugas untuk memverifikasi komitmen RTS terhadap

kewajiban-kewajiban mereka dalam pendidikan, kesehatan dan

menabung. Peran pendamping menjadi penting sebagai kontrol pada

RTS agar tetap berkomitmen tinggi dalam melaksanakan kewajiban

mereka hingga maksud dan tujuan JAMSOSRATU untuk

meningkatkan keberdayaan dan kesejahteraan sosial RTS peserta

dapat tercapai dengan baik.

REKAPITULASI PENDAMPING DAN OPERATOR JAMSOSRATU PROVINSI BANTEN TAHUN 2017

NO KAB./KOTA PENDAMPING OPERATOR JUMLAH

1 Kota Serang 28 1 29

2 Kab. Serang 67 3 70

3 Kota Cilegon 19 1 20

4 Kota Tangsel 7 1 8

5 Kab. Pandeglang 91 3 94

6 Kab. Lebak 88 3 91

7 Kab. Tangerang 18 1 19

8 Kota Tangerang 12 1 13

9 Provinsi 0 3 3

Jumlah 330 17 347

Page 511: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 511 -

i. Keterkaitan inovasi yang dikembangkan dengan Tema RKPD

Tema RKPD Tahun 2021 yaitu Akselerasi Daya Saing Daerah melalui

Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia dan Pemantapan

Infrastruktur dan Tema RKP adalah Mempercepat Pemulihan Ekonomi dan

Reformasi Sosial. Keterkaitan tema RKP dan RKPD 2020 dengan

JAMSOSRATU yang merupakan Replikasi Program Keluarga Harapan

sangat berkaitan. JAMSOSRATU merupakan replikasi dari program

Kementerian Sosial yaitu Program Keluarga Harapan bertujuan untuk

meningkatkan Keberdayaan Sosial Rumah Tangga Miskin (RTM) melalui

sektor pendidikan, kesehatan dan jaminan sosial diperuntukan bagi RTM

.Dengan JAMSOSRATU diharapkan dapat meningkatkan kondisi

kesejahteraan sosial bagi rumah tangga kurang mampu, mengurangi angka

dan memutus rantai kemiskinan, meningkatkan kualitas sumberdaya

manusia, serta berubahnya perilaku yang kurang mendukung peningkatan

kesejahteraan.

j. Penutup

Sebagai sebuah perlindungan dan jaminan sosial, berjalannya

JAMSOSRATU diharapkan RTS di Provinsi Banten dapat meningkat

kesejahteraan sosialnya seiring dengan meningkatnya keberdayaan sosial

melalui sektor pendidikan dan kesehatan. JAMSOSRATU memiliki

Multiplier effect yang sangat luas terhadap Indeks Pembangunan

Pendidikan dan Kesehatan juga secara otomatis akan mendongrak Indeks

Pembangunan Manusia (IPM) hingga sinergitas lintas sektoral dari seluruh

stake holders sangatlah diharapkan.

Terhadap Jamsosratu Perlu dilakukan kegiatan promotif yang massive,

ini penting selain untuk mensosialisasikan Jamsosratu kepada masyarakat

luas juga agar memberikan pemahaman yang utuh pada semua pihak

bahwasanya Jamsosratu tidak dapat secara instant mengurangi kemiskinan

karena Program ini dan program-program lain yang sejenis merupakan

sebuah Investasi Kesejahteraan Sosial (Social Investment), dimana hasilnya

baru dapat dirasakan setelah anak-anak yang berasal dari RTS memiliki

derajat kesehatan dan taraf pendidikan yang lebih baik dibanding orang tua

mereka, hingga anak-anak dari Keluarga Jamsosratu kedepan mampu lebih

mandiri, berdaya dan berfungsi Sosial.

Jamsosratu merupakan program perlindungan dan jaminan sosial

bersifat konsolidatif, sinergis dan lintas sektoral karena syarat-syarat yang

diberikan pada RTS Jamsosratu akan memotivasi mereka untuk

Page 512: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 512 -

meningkatkan aksesibilitas pendidikan dan kesehatan yang secara

otomatis akan berdampak positif terhadap meningkatnya Indeks

Pembangunan Manusia. Untuk itu penguatan peran TKPKD yang dimotori

oleh Bappeda sangatlah penting untuk dioptimalkan

JAMSOSRATU tentunya masih perlu disempurnakan secara terus

menerus hingga perubahan dan penyempurnaan yang konstruktif

terhadapnya masih sangat diperlukan.

Page 513: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 513 -

BAB V ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KABUPATEN/KOTA

V.1. RENCANA PEMBANGUNAN DI SETIAP WKP

V.1.1 RENCANA PEMBANGUNAN DI WILAYAH KERJA PEMBANGUNAN

(WKP I) KABUPATEN TANGERANG, KOTA TANGERANG, DAN KOTA

TANGERANG SELATAN

Pada RKPD Provinsi Banten Tahun 2021, WKP I telah disusun rencana

pembangunan berupa:

1. Pembangunan ruang kelas baru dan laboratorium SMA;

2. Pengadaan media pembelajaran SMA;

3. Pembangunan ruang kelas baru dan praktek siswa SMK;

4. Pengadan lahan pendidikan menengah;

5. Pembangunan jembatan penyeberangan orang di Kota Tangerang;

6. Pemeliharan jalan dan jembatan kewenangan provinsi

7. Pengadaan sarana dan prasarana Balai Latihan Kerja Serpong;

8. Rehabilitasi TPI Cituis Kabupaten Tangerang;

9. Kawasan Rumah Pangan Lestari Kabupaten Tangerang;

10. Pengawasan Pangan Segar;

11. Recovery Ekonomi ;

12. Peningkatan keselamatan pelayaran;

13. Peningkatan keselamatan lalu lintas jalan;

14. Pelayanan perijinan perikanan tangkap;

15. Dem area padi sawah kronjo Kabupaten Tangerang;

16. Pengawasan dan pembinaan mutu hasil perikanan di sentra produksi

perikanan;

17. Pelayanan perijinan produk pengolahan hasil perikanan di sentra

produksi perikanan;

18. Pengawasan sumber daya kelautan dan perikanan di perairan utara

jawa;

V.1.2 RENCANA PEMBANGUNAN DI WILAYAH KERJA PEMBANGUNAN

(WKP II) KABUPATEN SERANG, KOTA SERANG, DAN KOTA

CILEGON

Pada RKPD Provinsi Banten Tahun 2021, WKP II telah disusun rencana

pembangunan berupa:

1. Pembangunan Pusat Distribusi (Kab. Serang Kecamatan Kopo Desa

Mekarbaru );

2. Pembangunan Sport Center ;

3. Peningkatan Keselamatan Lalulintas Jalan;

Page 514: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 514 -

4. Pembangunan Exit Tol Cikeusal – Boru (6 km);

5. Pengadaan Lahan Pendidikan Menengah;

6. Recovery Ekonomi;

7. Lanjutan Penataan Kawasan Kesultanan Banten (Kota Serang);

8. Pembangunan Ruang Kelas Baru ( SMA dan SMK );

9. Pembangunan RS Jiwa Tahap II (Kota. Serang)

10. Pembangunan Penerangan jalan Umun Palima- Cinangka;

11. Penataan Trotoal Banten Lama – Tasikardi (2 km);

12. Pelayanan perijinan perikanan tangkap;

13. Dem area padi sawah Pontang,Tirtayasa, ciruas, walantaka

Kabupaten Serang;

14. Pengawasan dan pembinaan mutu hasil perikanan di pesisir utara

Kabupaten Serang;

15. Pelayanan perijinan produk pengolahan hasil perikanan di tempat

pelelangan ikan, Pelabuhan Perikanan Nusantatara Karangantu;

16. Pengawasan sumber daya kelautan dan perikanan teluk Banten dan

Selat Sunda;

17. Kawasan Rumah Pangan Lestari di Kabupaten Serang, Kota Serang

dan Kota Cilegon;

18. Pengawasan Pangan Segar;

19. Penumbuhan Lembaga Distribusi Pangan dan Lembaga Distribusi

Usaha Pagan (LDPM);

20. Pipanisasi di Sentra produksi padi Kecamatan Cikeusik dan

malingping;

21. Pemenuhan cadangan pangan daerah.

V.1.3 RENCANA PEMBANGUNAN DI WILAYAH KERJA PEMBANGUNAN

(WKP III) KABUPATEN PANDEGLANG, DAN KABUPATEN LEBAK

Pada RKPD Provinsi Banten Tahun 2021, WKP III telah disusun rencana

pembangunan berupa:

1. Pembangunan RS Tingkat Pratama di Cilograng (Kab. Lebak);

2. Lanjutan Pengembangan RS Malingping (Kab. Lebak);

3. Penataan Destinasi Wisata Ziarah Cikaduen dan Caringin

(Kabupaten Pandeglang : Wisata Ziarah Cikaduen: Desa Cikaduen

Kel.Cipeucang Kec. Cimanuk, Wisata Ziarah Caringin : Desa

Caringin, Kec.Labuan – Pemberdayaan Masyarakat Wisata / Sadar

Wisata/ Pokdarwis);

4. Pembangunan Ruang Kelas Baru dan Laboratorium SMA;

Page 515: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 515 -

5. Pembangunan Ruang Kelas Baru dan Ruang Praktek Siswa SMK;

6. Pembangunan Gedung Samsat Malingping;

7. Pemasangan Penerangan Jalan Umum pada ruas Jalan Provinsi;

8. Peningkatan Keselamatan Pelayaran (Labuan);

9. Peningkatan Keselamatan Lalulintas Jalan;

10. Pengadaan Lahan Pendidikan Menengah;

11. Pemeliharaan Jalan dan Jembatan Wilayah Lebak ;

12. Pemeliharaan Jalan dan Jembatan Wilayah Pandeglang ;

13. Pelayanan perijinan perikanan tangkap;

14. Dem area padi sawah Labuan, Binuangeun, Cikeusik, Panimbang;

15. Pengawasan dan pembinaan mutu hasil perikanan di Labuan dan

Binuangeun;

16. Pelayanan perijinan produk pengolahan hasil perikanan di Labuan

perikanan pantai labuan (P3 Labuan) dan TPI Binuangen;

17. Pengawasan sumber daya kelautan dan perikanan di perairan

Samudra Indonesia dan Selat Sunda;

18. Rehabilitasi Break Water TPI Binuangeun;

19. Pemagaran TPI Binuangeun;

20. Rehabilitasi TPI Labuan;

21. Kawasan Rumah Pangan Lestari di Kabupaten Pandeglang dan

Kabupaten Lebak;

22. Pengawasan Pangan Segar;

23. Penumbuhan Lembaga Distribusi Pangan dan Lembaga Distribusi

Usaha Pagan (LDPM);

24. Pemantauan harga pangan pokok;

25. Pengembangan kawasan strategi pariwisata;

V.1.4 PERENCANAAN PEMBANGUNAN URUSAN ENERGI DAN SUMBER

DAYA MINERAL

Berkenaan dengan surat dari Direktorat Jenderal Bina Pembangunan

Daerah (DIRJEN BANGDA) Kementerian Dalam Negeri yang ditujukan

kepada Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (Dinas ESDM)

Provinsi di seluruh Indonesia Nomor 670/2019/Bangda tanggal 11 Mei

2020 perihal Perencanaan Target Pembangunan Urusan Energi dan

Sumber Daya Mineral Tahun 2021, bersama ini perkenankan kami

menyampaikan hal-hal sebagai berikut :

Page 516: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 516 -

1. Penyusunan Rencana Kerja (RENJA) Perangkat Daerah Tahun 2021 di

Provinsi Banten, saat ini baru memasuki tahapan penyusunan RENJA

Final hasil MUSRENBANG RKPD Provinsi Banten, yang telah

dilaksanakan pada hari Selasa, 14 April 2020 melalui mekanisme zoom

meeting.

2. Target perencanaan pembangunan urusan energi dan sumber daya

mineral dalam Draft RENJA Final Dinas ESDM tahun 2021 tersebut

belum mengalami perubahan dan masih sesuai dengan hasil

kesepakatan dalam Rapat Koordinasi Teknis Perencanaan

Pembangunan Tahun 2020 Regional II di Kota Bandung, tanggal 9 s.d

13 Maret 2020 (Berita Acara Kesepakatan RAKORTEKRENBANG untuk

Dinas ESDM Provinsi Banten terlampir).

3. Untuk pelaksanaan RENJA Perangkat Daerah Tahun 2020 terkait

dengan Porsi EBT dan Rasio Elektrifikasi, dapat disampaikan bahwa :

a. Untuk porsi EBT, yang pada tahun 2020, diimplementasikan

dengan pembangunan PLTS Rooftop sebanyak 1 unit kapasitas 48

kwp gedung Dinas ESDM Provinsi Banten melalui kegiatan

Pengembangan Infrastruktur EBT, dihapus alokasi anggarannya

sebesar Rp. 2.150.000.000,- untuk Refocussing Anggaran untuk

Penanganan COVID-19 di Provinsi Banten.

b. Sedangkan untuk peningkatan Rasio Elektrifikasi, yang

diimplemantisikan dengan pembangunan Listrik Perdesaan

(Instalasi dan Sambungan Rumah) di Provinsi Banten sebanyak

10.000 RTS, masih dilaksanakan dan saat ini dalam tahapan

pengerjaan pemasangan Instalasi Rumah dengan progress

pelaksanaan kegiatan sebesar 53,56%.

4. Berdasarkan data sebagaimana point 1 dan 2 diatas, perencanaan

target kinerja urusan ESDM tahun 2021 dalam RENJA Dinas Energi

dan Sumber Daya Mineral Provinsi Banten, masih konsisten dan

sesuai dengan berita acara kesepakatan dalam Rapat Koordinasi

Teknis Perencanaan Pembangunan Tahun 2020 Regional II di Kota

Bandung, tanggal 9 s.d 13 Maret 2020. Sedangkan untuk target porsi

EBT Tahun 2020 (1 unit PLTS Rooftop 48 kwp) yang batal terlaksana

karena Refocussing Anggaran untuk Penanganan COVID-19 di

Provinsi Banten akan dibahas lebih lanjut dengan Badan Perencanaan

Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Provinsi Banten untuk perhitungan

ulangnya.

Page 517: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 517 -

Tabel 0-1. PERENCANAAN TARGET PEMBANGUNAN URUSAN ESDM TAHUN

2021 TERKAIT PORSI EBT DAN RASIO ELEKTRIFIKASI

No. INDIKATOR KEGIATAN

PENDUKUNG Kebutuhan Anggaran

1. Porsi EBT

Target Nasional :

14,5%

Target Daerah :

6,01%

Pengembangan

Infrastruktur Energi

Baru Terbarukan

(Target Utama : 2

unit PLTS Rooftop)

Rp. 2.150.000.000,-

2. Rasio Elektrifikasi

Target Nasional :

100%

Target Daerah :

100%

Pengembangan

Infrastruktur

Ketenagalistrikan

(Target Utama :

20.000 RTS IR dan

SR

Rp. 36.832.100.000,-

Kegiatan Pendukung

:

- Pengendalian

pengembangan

infrastruktur Energi

Rp.2.306.106.000,-

- Pembinaan Teknis

Ketenagalistrikan

Rp.540.000.000,-

- Pengusahaan

ketenagaistrikan

Rp.500.000.000,-

- Pengendalian

ketenagalistrikan

Rp.700.000.000,-

JUMLAH Rp.43.028.206.000,-

Sumber: Dinas ESDM Provinsi Banten, 2020

Page 518: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 518 -

V.2. Arahan Kebijakan PembangunanPemerintah Kabupaten/Kota

Arah Kebijakan Pembangunan Pemerintah Kabupaten/Kota

V.2.1 INDIKATOR MAKRO KABUPATEN/ KOTA

Tabel 0-2. Indikator Makro Kabupaten Pandeglang

No Indikator Satuan Kondisi

Awal (2015)

Target

2016 2017 2018 2019 2020 2021

1 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Point

62,72 63,33 63,94 64,56 65,19 65,82 66,46

2 Persentasi penduduk di bawah garis kemiskinan

% 10,43 8,81 8,45 8,10 7,77 7,45 7,13

3 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT)

% 10,22 9,08 8,83 8,57 8,32 8,06 7,08

4 Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) %

5,97 5,30 5,30 5,40 5,50 5,50 5,60

5 Opini Laporan Keuangan Daerah (LKD)

Tingkat WDP WTP WTP WTP WTP WTP WTP

6

Nilai Evaluasi Akuntabilitas Kinerja / Nilai Kualitas Kinerja

Tingkat

CC CC CC B B B B

7 Nilai Tukar Petani Indeks - 102,32 102,46 102,60 102,75 102,89 103,04

8 Jumlah Wisatawan Orang 3.362.231 3.836.537 4.377.753 4.995.318 5.700.002 6.504.095 7.421.621

9 Kondisi jalan

a. Baik % 29,11 32,80 36,71 40,80 45,00 49,28 53,55

b. Sedang % 34,02 32,72 31,26 29,66 27,93 26,11 24,22

c. Buruk % 15,78 15,01 14,19 13,31 12,40 11,46 10,52

d. Rusak Berat % 21,09 19,46 17,84 16,23 14,67 13,15 11,71

Tabel 0-3. Indikator Makro Kabupaten Lebak

No Indikator Satuan Target

2019 2020 2021 2022 2023 2024

1 IPM Point 64,03 64,51 64,99 65,43 65,99 66,46

2 Tingkat Kemiskinan % 8,23 8,071 7,74 7,58 7,41 7,24

3 TPT % 7,6 7,5 7,4 7,3 7,2 7,1

4 LPE % 5,36 5,55 5,74 5,92 6,11 6,3

5 PDRB Perkapita 22.387.056 23.985.666 25.575.618 27.190.303 28.729.861 30236317

6 Gini Ratio Point < 0,34 < 0,34 < 0,34 < 0,34 < 0,34 < 0,34

Tabel 0-4. Indikator Makro Kabupaten Tangerang

No Indikator Satuan Capaian Target Target RPJMD

2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023

1 LPE % 5,84 5,84* 5,9 6,0 6,1 6,2 6,3

Page 519: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 519 -

2 Inflasi % 3,5 3,5* 3,45 3,40 3,35 3,30 3,25

3 Tingkat Pengangguran Terbuka % 10,57 9,70 9,65 9,61 9,32 9,05 8,80

4 Kemiskinan % 5,39 5,18 5,10 5,05 5,00 4,95 4,90

5 IPM Point 70,97 71,59 71,6 71,7 71,8 71,9 72

Sumber: RPJMD Kabupaten Tangerang Tahu 2019-2023

Tabel 0-5. Indikator Makro Kabupaten Serang

No Indikator Satuan 2019 2020 2021

Realisasi Target

1 Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE)

% 5,08 6,65 6,74

2 Nilai PDRB ADHK Rp.Milyar 54.404 62,42 66,62

3 Nilai PDRB ADHB Rp.Triliun 76.943 92,54 102,73

4 Nilai PDRB ADHB per Kapita Rp.Juta per

Jiwa 51,01 61,13 67,65

5 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) % 10,65 13,10 12,74

6 Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) Kategori

(A/B/C/D) B B A

7 Persentase Penduduk Miskin (Persentase Jumlah Penduduk Miskin Terhadap Total Jumlah Penduduk)

% - 16,42 15,53

Sumber: • Hasil Analisis penghitungan elastisitas tahun 2019-2021 • *angka prediksi (Penyusunan PDRB 2019)

Tabel 0-6. Indikator Makro Kota Tangerang

No Indikator Satuan Kondisi Awal Target

2019 2020 2021 2022 2023

1 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Point 77,92 78,11 78,67 78,98 79,55 80,03

2 Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) % 6,10 6,20 6,35 6,70 6,70 6,85

3

Tingkat Kemiskinan (Persentase Penduduk Miskin) % 4,76 4,53 4,41 4,28 4,15 4,02

4 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) % 7,41 6,84 6,83 6,39 6,15 5,92

5 Indeks Gini (rasio Gini) Point 0,360 0,350 0,335 0,320 0,305 0,290

Sumber: RPJMD Provinsi Banten Tahun 2017-2022 dan Hasil Analisis, Tahun 2019

Page 520: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 520 -

Tabel 0-7. Indikator Makro Kota Cilegon

No Indikator Satuan Realisasi

2019 2020 2021

1 Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE)

% 5,65 2,1-2,5 2,1-2,5

2 PDRB Perkapita Juta Rupiah 238,44

3 Pertumbuhan Realisasi Investasi % 4,55 >5,80 >6

4 Inflasi % 3,54 3,19 2,83

5 TPT % 9,68 8,5-9,0 8,5-9,0

6 Tingkat Kemiskinan % 3,03 <3,25 <3,25

7 IPM Point 73,01 73,45 73,45

Tabel 0-8. Indikator Makro Kota Serang

No Indikator Kondisi

Awal

Target Capaian Setiap Tahun

2019 2020 2021 2022 2023

1 Indek Pembangunan Manusia Poin 72,07 72,47 72,89 73,37 73,92

2 Rata-rata Lama Sekolah Tahun 8,63 8,64 8,65 8,66 8,68

3 Harapan Lama Sekolah Tahun 12,67 12,69 12,71 12,74 12,77

4 Usia Harapan Hidup Tahun 67,80 68,03 68,25 68,53 68,75

5 Laju Pertumbuhan Penduduk % 1,08 1,06 1,04 1,02 1,00

6 Indeks kepuasan layanan infrastruktur daerah (IKLI) Poin 57,70 60,70 63,50 66,00 70,00

7 Tingkat Kemantapan Infrastruktur wilayah % 71 74 76,8 80,2 83

8 Persentase kawasan kumuh % 2,01 2,00 1,09 1,08 1,07

9 Persentase potensi titik kemacetan % 40 32 24 16 12

10 Indeks kualitas lingkungan hidup Point 50,20 50,35 50,40 50,60 51,30

11 Indeks kualitas mutu udara Poin 53 51 50 49 48

12 Indeks kualitas mutu air Poin 65 67,5 68 69 71

13 Indeks kualitas mutu tutupan lahan Poin 37 37 37,5 38 39

14 Cakupan penanggulangan bencana % 100 100 100 100 100

15 Laju Pertumbuhan Ekonomi % 6,51 6,61 6,71 6,81 6,91

16 Tingkat inflasi daerah % 3-5 3-5 3-5 3-5 3-5

17 Indeks daya beli Poin 79,59 80,44 81,32 82,32 83,61

18 PDRB per kapita Juta Rp 44,5 46,5 48,5 50,5 52,5

19 Indeks Ketimpangan Regional Williamson Poin 0,54 0,53 0,52 0,51 0,5

20 Angka Kemiskinan % 5,26 5,16 5,06 4,96 4,86

21 Tingkat Pengangguran Terbuka 8,16 8,08 8,05 8,03 7,98 7,93

22 Indeks Reformasi Birokrasi Daerah Poin 70,00 72,50 75,00 77,50 80,00

23 Indeks kepuasan masyarakat (SKM) Poin 73 75.00 77.00 ,0079 81,00

24 Nilai LPPD Kota Kategori Sangat Tinggi

Sangat Tinggi

Sangat Tinggi

Sangat Tinggi

Sangat Tinggi

25 Hasil Evaluasi AKIP Kategori B B B B B

Page 521: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 521 -

26 Hasil Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) Kategori WTP WTP WTP WTP WTP

Tabel 0-9. Indikator Makro Kota Tangerang Selatan

No Indikator Kondisi

Awal

Target Capaian Setiap Tahun

2016* 2017* 2018 2019 2020

1 Jumlah Penduduk 1.543.209 1.593.812 1.644.889 1.696.308 1.747.906 1.799.605

2 Laju Pertumbuhan Penduduk 3,36% 3,28% 3,20% 3,13% 3,04% 2,96%

3

Indeks Pembangunan Manusia / IPM 79,38 79,40-79,45 79,42-79,52 79,44-79,60 79,46-79,67 79,49-79,74

4 Rata-rata Lamanya Sekolah / RLS (tahun) 11,57 11,575-11,580 11,580-11,590 11,585-11,600 11,590-11,610

11,595-11,620

5 Angka Harapan Lama Sekolah (Tahun) 13,61 13,615-13,620 13,620-13,630 13,625-13,640 13,630-13,650

13,635-13,660

6 Angka Harapan Hidup / AHH (Tahun) 72,12 72,124-72,125 72,125-72,127 72,126-72,129 72,127-72,131

72,128-72,133

7 Kemampuan Daya Beli (Juta Rp.) (PPP) 14,59 14,60-14,66 14,62-14,73 14,63-14,81 14,65-14,88 14,66-14,96

8 Laju Pertumbuhan Ekonomi / LPE 7,25% 6% - 7,5% 6% - 7,5% 6% - 7,5% 6% - 7,5% 6% - 7,5%

9 PDRB Atas Dasar Harga berlaku (Trilyun Rp.) 56,04 59,41-60,25 62,97-64,77 66,75-69,62 70,75-74,85 75,00-80,46

10 PDRB Atas Dasar Harga Konstan (Trilyun Rp.) 45,68 48,42-49,10 0 51,32-52,78 54,40-56,74 57,66-61,00 61,12-65,57

11 PDRB Per Kapita (Juta Rp.) 36,32 37,27-37,80 38,28-39,37 39,35-41,04 40,48-42,82 41,68-44,71

12 Tingkat Inflasi 3,24% 3% - 6% 3% - 6% 3% - 6% 3% - 6% 3% - 6%

13 Tingkat Kemiskinan 1,69% 1,68% - 1,95% 1,67% - 1,94% 1,66% - 1,93% 1,65% - 1,92%

1,64% - 1,91%

14

Persentase penduduk diatas garis kemiskinan 98,31%

98,05%-98,32%

98,06%-98,33%

98,07%-98,34%

98,08%-98,35%

98,09%-98,36%

15 Tingkat Pengangguran 6,23% 6,22% - 12%

6,21% - 11,99%

6,20% - 11,98%

6,19% - 11,97%

6,18% - 11,96%

16 Angkatan Kerja (Ribu Orang) 729 717-765 740-790 763-814 787-839 810-864

17 Indeks Pembangunan Gender 93,41 93,417-93,454 93,426-93,501 93,436-93,548 93,445-93,595

93.454-93,641

18 Indeks Pemberdayaan Gender 64,07 64,116-64,166 64,166-64,266 64,216-64,366 64,266-64,466

64,316-64,566

Page 522: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 522 -

V.2.2 KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KABUPATEN/KOTA

1. KABUPATEN PANDEGLANG

a. Arah kebijakan Kabupaten Pandeglang Tahun 2021 pada Tahap

Penguatan dan Pengembangan, yaitu :

1. Optimalisasi Penanggulangan kemiskinan terpadu

2. Pengembangan pertanian unggulan dan pusat agrobisnis,

serta distribusi agro skala Kabupaten / Provinsi

3. Penguatan organisasi pusat pelayanan petani dan nelayan

(call centre/SMS Centre)

4. Pengembangan produk kelautan yang berkelanjutan dan

lahan maritim industri

5. Penguatan Koordinasi dan fasilitasi dengan instansi terkait

untuk reaktivasi jalur kereta api Rangkasbitung-Labuan

6. Peningkatan kualitas kawasan/destinasi wisata

b. Isu Strategis pada Tahun 2021

1. Kemiskinan

2. Investasi

3. Layanan dasar pendidikan dan kesehatan

4. Daya saing daerah

5. Infrastruktur

6. Pengelolaan potensi daerah; sektor pariwisata dan pertanian

7. Tata kelola pemerintahan Prioritas Pembangunan

c. Prioritas Pembangunan pada Tahun 2021

1. Penanganan kemiskinan terpadu;

1. Peningkatn kualitas layanan dasar pendidikan dan kesehatan

2. Pemantapan infrastrukutur

3. Pengelolaan potensi dasar pariwisata dan pertanian

4. Penguatan daya saing daerah

5. Peningkatan investasi

6. Peningkatan tata kelola pemerintahan

d. Fokus Pembangunan

1. Pembangunn Tata Kelola Pemerintahan meliputi Layanan

berbasis Elektronik, Peningkatan kepuasan masyarakat

dalam layanan publik, Penataan Kelembagaan (SOTK),

Peningkatan manajemen pengelolaan pendapatan daerah,

keuangan dan aset daerah

Page 523: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 523 -

2. Pembangunan Infrastruktur meliputi Pembangunan dan

Pemeliharaan Jalan/ Jembatan kabupaten, Pembangunan

Jalan untuk Membuka Interkoneksi wilayah, ring road,

Pembangunan Pusat pemuda kratif , Pembangunan

Infrastruktur mendukung Pemgembangan potensi

perikanan, wisata dan pertanian, Mendorong Pemenuhan

Elektrifikasi (Listrik Perdesaan, Pembangunan/ Rehabilitasi

Jaringan Irigasi, Penataan Kawasan Kumuh, Pembangunan

Rumah Tidak Layak Huni (RTLH), Pembangunan dan

Pemeliharaan Rambu laulintas, Pemerliharaan dan

pembangunan drainase jalan

3. Pembangunan Sumber Daya Manusia meliputi penurunan

stunting terintegrasi, Pembangunan/Rehabilitasi Ruang Kelas

Baru (RKB), Unit Sekolah Baru (USB) SD, SLTP DAN Sekolah

Khusus, Penyediaan Biaya Operasional Sekolah (BOS dan

BOSDA), Peningkatan mutu pendidikan SD, SLTP dan Sekolah

Khusus, Pengadaan Sapras Gedung Life Skill (Pemuda),

Penyediaan Bantuan Sosial dan pendidikan dan kesehatan

Masyarakat Miskin, Pengembangan Lab. Kesehatan terpadu,

Penambahan/Pengembangan Rumah, Penanganan,

Kemiskinan, penganguran dan Stunting, Pengembangan

Aplikasi SIMPUS, Peningkatan Standara Layanan Kesehatan

(Multi Years), Peningkatan Sapras Balai Latihan Kerja untuk

Sektor Padat karya dan potensial penerapan tenaga kerja

4. Pengelolaan Potensi Daerah meliputi Peningkatan produksi

pertanian dan Perkebunan, Peningkatan produksi Kelautan

dan perikanan, Penataan Akses, Infrastruktur dan destinasi

wisata, Pengembangan Pusat Distribusi Agro, Peningkatan

akses modal dan pasar untuk Koperasi, industri kecil dan

ekonomi kreatif pengelolaan potensi daerah, Perbaikan

Regulasi dan Peningkatan Kemudahan Pelayanan perijinan

bagi investor, Memperkuat Link and Match antara Dunia

Usaha/Industri dengan lembaga kelitbangan dan pendidikan

vokasi

Page 524: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 524 -

2. KABUPATEN LEBAK

a. Arah kebijakan Kabupaten Lebak pda Tahun 2021 yaitu

Peningkatan iklim usaha, investasi, sektor kepariwisataan, serta

daya tarik obyek dan destinasi pariwisata

b. Prioritas Pembangunan

1. Peningkatan Kualitas Tata Kelola Pemerintah Daerah dan

penguatan regulasi dalam mendukung investasi pariwisata

melalui Peningkatan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah (SAKIP), Peraihan Opini BPK Wajar Tanpa

Pengecualian (WTP), Peningkatan Indeks Kepuasan Masyarakat

(IKM), Penerbitan Perda/Perkada Keterkaitan Kemudahan

Berinvestasi Pariwisata, Peningkatan Kualitas Perencanaan,

Pengendalian, Pengawasan, Evaluasi dan Pelaporan,

Peningkatan Pendapatan Asli Daerah dan Tata Kelola

Keuangan serta Aset Daerah, Optimalisasi Pemanfaatan

Teknologi Informasi dan Mendorong Tumbuh Kembangnya

Inovasi Daerah

2. Peningkatan Pembangunan Infrastruktur untuk mendukung

daya saing perekonomian dan wilayah Pasca Bencana secara

berkelanjutan melalui Pembangunan Jalan dan Jembatan,

Pemeliharaan / Peningkatan Jalan dan Jembatan,

Pembangunan Embung / Rehabilitasi Jaringan Irigasi,

Rehabilitasi dan Rekonstruksi Wilayah Pasca Bencana,

Pembangunan Sarana Prasarana Air Minum, Pembangunan

Sarana Prasarana Air Limbah, Peningkatan Kualitas Rumah

Tidak Layak Huni, Rehabilitasi Lahan Kritis, Pengawasan, dan

Pengendalian Pencemaran Lingkungan, Optimalisasi

Pengendalian Pemanfaatan Ruang

3. Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia yang kreatif dan

berdaya saing tinggi melalui penurunan stunting terintegrasi ,

Peningkatan Aksesibilitas dan Mutu Pelayanan Pendidikan

Dasar, Peningkatan Aksesibilitas dan Mutu Pelayanan

Kesehatan Masyarakat, Peningkatan Keterampilan Berbasis

Kompetensi dan Kewirausahaan dalam Menghadapi Era

Industri 4.0, Peningkatan Kapasitas Aparatur, Pencegahan dan

Penangangan Stunting, Pengembangan Rumah Sakit Tipe D

dan Peningkatan Peran Balai Latihan Kerja (BLK)

Page 525: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 525 -

4. Penciptaan nilai tambah ekonomi pada objek destinasi

Pariwisata potensial melalui Penetapan Geopark Bayah Dome

Menjadi Geopark Nasional, Pengembangan Wisata Ecotourism

Landscape Baduy, Citorek, Cibarani, dan Guradog, Pelestarian

Keragaman Warisan Adat dan Budaya Daerah, Penataan

Sarana Prasarana Destinasi Wisata, Peningkatan Promosi

Pariwisata Melalui Penyelenggaraan Berbagai Event Pariwisata,

Penguatan Kelembagaan Pariwisata dan Pengembangan

Tourism Information Center (TIC)

3. KABUPATEN TANGERANG

a. Arah Kebijakan Mewujudkan Masyarakat Kabupaten Tangerang

yang Religius, Cerdas Sehat dan Sejahtera

b. Target Sasaran Makro pada Tahun 2021

1. Laju Pertumbuhan Ekonomi 6,00 (%)

2. Indeks Pembangunan Manusia 72,00 %

3. Prosentase Penduduk Miskin 4,90 %

4. Tingkat Pengangguran Terbuka 8,30 %

c. Prioritas Pembangunan pada Tahun 2021

1. Percepatan Pembangunan Infrastruktur meliputi Reduksi

sampah di TPST 10 Unit, Replikasi teknologi incinerator mini

di Unit 3 TPST, pembangunan insfrastruktur untuk

biokonfersi melalui Maggot dan konsep waste to energy Di 3

TPST, Optimalisasi TPA Jatiwaringin, Bank Sampah 50 Unit,

Penataan Ruang Terbuka Hijau, Penanganan Kemacetan 4

titik (Simpang 3 Sulang, Simpang 4 Sepatan, Simpang 4 Oja,

Simpang 3 Pasar Kemis), Peningkatan Kondisi jalan dan

jembatan (pembangunan fly over Cisauk dan Under Pass

Bitung), Penambahan sasaran penerima Pondok pesantren

salafi 200 Pesantren, Pengembangan Urban Farming di

Pesantren, Penataan DAS cisadane 2 titik, Normalisasi Aliran

Sungai untuk pencegahan Banjir, Peningkatan Layanan Air

Bersih Masyarakat, Lanjutan Program Gebrak Pakumis (PGP)

1.500 Unit, Peningkatan Sanitasi Masyarakat, Penuntasan

Alun-alun tigaraksa, Penataan Pedestrian Bojong Pemda,

Pembangunan Diorama.

2. Pemberdayaan Ekonomi meliputi Lanjutan Pembangunan

Pusat Hortikultura dan Penyediaan Sarana dan Prasarana

Page 526: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 526 -

Pustura, Pengembangan Kawasan Rumah Pangan Lestari,

Peningkatan produktivitas LP2B Pembangunan Daerah

Irigasi, Optimalisasi Pasar Tradisional di Ceplak dan Cisauk,

Pengembangan Sentra Budidaya Ikan Air Tawar di Jambe,

Lanjutan Pembangunan Tangerang Mangrove Centre (TMC),

Pembangunan Kawasan Cituis (Pusat Kuliner), Penuntasan

Pembangunan Desa Ketapang (Kawasan Urban Aquacultur),

Optimalisasi Budidaya Air Payau (Ds. Kronjo, Ds. Kemeri),

Perluasan Bantuan Permodalan Bagi Koperasi dan Usaha

Mikro, Pembinaan bagi koperasi dan usaha mikro,

Penyelengaraan Festival/Event untuk promosi, Optimalisasi

50 Bumdes, Pembentukan Kampung Tematik,

Pendampingan 25 Inovasi OPD, Pengembangan Wira Usaha

Baru, Optimalisasi BLK, Persiapan pembangunan BLK

Kosambi, Job Fair

3. Peningkatan Kualitas SDM meliputi penurunan stunting

terintegrasi , Pencegahan dan Penanganan Penyakit menular

dan tidak menular, Pencegahan dan Penanganan Stunting,

Pemenuhan jaminan kesehatan masyarakat kurang mampu,

Penerapan GSM, Pembangunan 2 Unit TK Negeri (Rajeg dan

Kronjo), Beasiswa MBR 1.450 Siswa, Peningkatan

Kompetensi Tenaga Pendidikan, Insentif guru ngaji, BTQ

siswa SD dan SMP, Insentif Petugas Pemulasaran jenazah,

Jumling, Tarling dan Festival Al Amjad, Ruang Terbuka

Bermain Ramah Anak di kecamatan, Sekolah Ramah Anak,

Puskesmas Ramah Anak, Optimalisasi stadion mini

Kecamatan, Perluasan sport center, Senam Bersama

Masyarakat

4. Peningkatan Tata Kelola Pemerintahan meliputi Optimalisasi

PATEN Kecamatan, Pengembangan SIMRAL, SIPINTER,

Sistem Pendapatan Daerah Asli Daerah dan system

pengelolaan asset yang terintegrasi, Peningkatan pelayanan

administrasi kependudukan, Optimalisasi Command Center

4. KABUPATEN SERANG

a. Arah kebijakan Kabupaten Serang pada Tahun 2021

Page 527: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 527 -

1. Meningkatkan kualitas pendidikan, kesehatan &

kesejahteraan sosial demi terwujudnya masyarakat yang

sehat, cerdas, berakhlak mulia & berbudaya

2. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi berbasis potensi

lokal dalam memperkuat struktur perekonomian daerah

3. Meningkatkan tata kelola pemerintahan yang baik serta

pelayanan publik yang prima didukung kapasitas

birokrasi yang berintegritas, kompeten & profesional

4. Memantapkan fungsi & peran agama sebagai landasan

moral & spiritual dalam kehidupan individu,

bermasyarakat & bernegara.

5. Meningkatkan pembangunan sarana prasarana wilayah,

penataan ruang dan permukiman yang memadai,

berkualitas dan berwawasan lingkungan

b. Prioritas Pembangunan Kabupaten Serang Tahun 2021

1. Penanggulangan kemiskinan dan penganguran serta

peningkatan kesejahteraan sosial

2. Peningkatan kualitas SDM yang sehat, cerdas,

berahlaqul karimah dan penurunan stunting terintegrasi.

3. Peningkatan dan pemerataan kualitas daya saing

perekonomian

4. Peningkatan kulitas penataan ruang, perlindungan dan

pengelolaan lingkungan hidup serta penanggulangan

bencana

5. Pengembangan daya dukungn dan daya saing startegis

6. Peningkatan tata kelola pemerintahan yang baik serta

pelayanan publik yang prima

c. Target Kinerja Sasaran Strategis Tahun 2021

1. Indek Pembangunan Manusia (IPM) 68,72 Point

2. Angka kemiskinan 15,53 %

3. Laju Pertumbuhan Ekonomi, 6,74 Point

4. Pengangguran Terbuka 12, 74 %

5. Indek Kualitas Lingkungan Hidup 66 Point

6. Indeks Kepuasan Masyarakat A (A/B/C/D)

7. Penyelesaian Konflik Sara 100 %

Page 528: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 528 -

5. KOTA TANGERANG

a. Arah kebijakan Kota Tangerang pada Tahun 2021 adalah

Peningkatan Daya Saing Untuk Mewujudkan Masyarakat Yang

Sejahtera Dan Berakhlakul Karimah

b. Permasalahan Umum Pembangunan

1. Bidang Sumber Daya Manusia yang berkualitas meliputi

pendidikan, kesehatan, kemiskinan, pengangguran dan

pelayanan publik

2. Bidang Infrasturktur Kota yang handal meliputi

Kemacetan dan Pelayanan Transportasi, Banjir dan

Genangan, Permukiman Kumuh, Layak Huni dan

terjangkau, Sanitasi, Persampahan

3. Bidang Perekonomian Daerah meliputi Investasi, UMKM,

Pariwisata

4. Bidang Lingkungan yang berkelanjutan meliputi

Pencemaran Lingkungan, Ruang Terbuka Publik

5. Bidang Pemerintahanyang baik meliputi Pelayanan

Publik

c. Prioritas Pembangunan

1) Daya Saing Sumber Daya Manusia meliputi Penyusunan

KurikulumKarakter, Pembangunan Sekolah TK Negeri,

Penciptaan Kreatifitas siswa, Renovasi/Pembangunan

Gedung Sekolah, Bantuan siswamiskin jenjang SD,SMP

(Tangerang Cerdas), Pemberian Insentif Pendidik dan

Tenaga Kependidikan TK/RA,SD/MI,SMP/MTs,

Peningkatan kualitas kesehatan ibu dan anak, Pembiayaan

Pelayanan Kesehatan pada Program Jaminan Kesehatan

Nasional, Peningkatan Gizi Masyarakat, Layanan

Kunjungan Rumah, Pengadaan Alat Kesehatan dan Alat

Laboratorium, Penigkatan Layanan BLUD UPT Puskesmas,

Program P2WKSS, umkmdan GSI, Pemulangan orang

terlantar, sakit dan meninggal, Bantuan Paket Permakanan

Khusus bagi Kelompok Rentan, Pemberian Bantuan

Kematian bagi Orang Miskin, Pemberian Bantuan keluarga

miskin (diluar penerima manfaat PKH dan Jamsos RATU),

Peningkatan Ketersediaan Pangan, Penempatan Tenaga

Kerja/Job fair, Penciptaan tenaga kerjamandiri menjadi

wirausaha baru, Sertifikasi Kompetensi dan Produktivitas,

Page 529: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 529 -

Pelatihan Pencari Kerja, Pemberdayaan dan Pengembangan

Pemuda pelatihan keterampilanbagi pemuda

2) Peningkatan Kualitas Infrastruktur Meliputi Pengembangan

Dan Pengelolaan Transportasi Massal, Pembangunan

Rumah Tidak Layak Huni (Bedah Rumah), Pengembangan

Perpipaan Air Minum, Pengembangan Ipal (Zona 2 Dan Zona

3), Pembangunan Rusunawa (Usulan Ke Pusat),

Pembangunan Jembatan Tanah Tinggi Ii & Iii,

Pembangunan Jembatan Gedung Cisadane - Simpang

Tujuh, Pembangunan Simpang Tidak Sebidang Rel Ka –Sta

11, Pembangunan Simpang Tidak Sebidang Maulana

Hasanuddin – Syphon, Pembangunan Turap; Pembangunan

Embung, Pembangunan Dan Pemeliharaan Pintu Air, Sisim

Pengendalian Banjir

3) Peningkatan Daya Saing Ekonomi Daerah meliputi

Pelayanan Perijinan Terintegrasi dan Terpusat (Mall

Pelayanan Publik, Pelatihan dan Pembinaan Koperasi,

Pengembangan Kemitraan koperasi, Pelatihan dan

Pembinaan UMKM, Promosi dan Pengembangan Kemitraan

UMKM, Penyelenggaraan Greatsale barbasi produk UMKM,

Pembinaan Produk IKM standar ekspor, Pengembangan

Sumber Daya Industri, Pengembangan kerjasama dan

promosi produk industri, Pengembangan Kampung Tematik

Perikanan, Pengembangan Pertanian Perkotaan (Kampung

Bibit), Stabilitas harga pangan

4) Peningkatan kualitas lingkungan hidup meliputi

Pengelolaan Limbah B3, Kajian Dampak Lingkungan,

Adaptasi dan mitigasi pengendalian perubahan iklim,

Penegakan Hukum Lingkungan Hidup, Penanaman Pohon,

Penanganan Sampah Operasionalisasi TPA di Kota

Tangerang,Pengembangan Kemitraan koperasi,

Pembangunan, Pemeliharaan dan Pemanfaatan Taman,

Pembangunan, Pemeliharaan dan Pemanfaatan Dekorasi

Kota dan Reklame

5) Tatakelola Birokrasi dan Pelayanan Publik meliputi,

Penyediaan Infrastruktur Internet dan Data Center,

Penyediaan akses internet pada ruang public,

Pengembangan dan Integrasi Aplikasi Manajemen

Page 530: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 530 -

Pemerintahan, Peningkatan Layanan Pengadaan Secara

Elektronik, Pencegahan Bencana, Kedaruratan Bencana,

Administrasi Kependudukan berbasis aplikasi, Peningkatan

layanan Perpustakaan Daerah, layanan arsip digital,

Pelayanan PBB dan BPHTB berbasis aplikasi, Pengelolaan

Pendapatan Daerah berbasis aplikasi, Penyusunan

anggaran berbasis aplikasi, Peningkatan kompetensi

aparatur, Peningkatan penghasilan aparatur berbasis e

kinerja, Pelayanan Kecamatan dan Kelurahan Perencanaan

Berbasis e-planning

6. KOTA CILEGON

a. Target Pembangunan Daerah Tahun 2021

1. Indeks Pembangunan Manusia (Ipm) 73,45

2. Laju Pertumbuhan Ekonomi (Lpe) 2,1 – 2,5 %

3. Tingkat Kemiskinan <3,25 %

4. Tingkat Pengangguran Terbuka 8,5 – 9,0 %

Arah Kebijakan Kota Cilegon Tahun 2021

1. Target LPE mempertimbangkan dampak dari Pandemi

COVID-19 yang sudah pasti mempengaruhi perekonomian

dunia, termasuk Kota Cilegon;

2. Target IPM, Kemiskinan dan Pengangguran mengacu pada

target pada tahun 2020, dengan harapan kondisi tersebut

dapat dipertahankan dengan langkah penanganan dan

mitigasi yang tepat.

b. Arah Kebijakan Pembangunan Daerah

1. Kualitas Infrastruktur Perkotaan Meliputi Perluasan

Infrastruktur Dasar, Perluasan Infrastruktur Kota,

Peningkatan Konektivitas Antar Wilayah Dan Antar Fungsi

Ekonomi, Peningkatan Infrastruktur Kebencanaan,

Perluasan Infrastruktur Tik Untuk E-Government

Arah Kebijakannya :

• Meningkatkan akses terhadap layanan air bersih dan

sanitasi yang layak

• Membangun tandon di titik-titik banjir, dan melakukan

normalisasi saluran/drainase secara berkelanjutan

• Membangun dan mengelola infrastruktur transportasi

perkotaan

Page 531: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 531 -

• Meningkatkan kualitas dan kuantitas infrastruktur

perkotaan secara merata

• Membangun infrastruktur mitigasi struktural dan non

struktural kebencanaan

• Memperluas infrastruktur Teknologi Informasi dan

Komunikasi untuk mendukung E-Government

2. Pembangunan Manusia Dan Kesejahteraan Sosial Meliputi

Pemerataan Dan Peningkatan Kualitas Pelayanan

Pendidikan Dasar, Peningkatan Akses Dan Kualitas

Pelayanan Kesehatan, Peningkatan Akses, Kualitas

Konsumsi Dan Diversifikasi Pangan, Pelestarian Kekayaan

Dan Keragaman Budaya Lokal, Kualitas Perlindungan

Sosial Dan Pemberdayaan Pmks Serta Penduduk Miskin,

Perlindungan Dan Pemberdayaan Perempuan, Anak Dan

Kesejahteraan Keluarga, Peningkatan Kompetensi,

Kapabilitas Dan Peran Pemuda

Arah Kebijakannya :

• Meningkatkan mutu pendidikan dasar melalui

peningkatan kompetensi tenaga pendidik, kurikulum,

sistem dan manajamen pendidikan serta sarana dan

prasarana pendukungnya secara merata

• Meningkatkan akses dan kualitas pelayanan kesehatan

masyarakat

• Meningkatkan akses, kualitas konsumsi dan

diversifikasi pangan sesuai dengan Pola Pangan

Harapan (PPH) yang baik

• Meningkatkan upaya pelestarian dan pengelolaan

kekayaan dan keragaman budaya lokal

• Meningkatkan kualitas perlindungan sosial dan

pemberdayaan PMKS serta penduduk miskin

• Meningkatkan akses anak terhadap pelayanan tumbuh

kembang yang berkualitas, penguatan sistem

perlindungan anak serta peningkatan efektifitas

kelembagaan perlindungan anak

• Meningkatkan kualitas hidup dan peran perempuan di

berbagai bidang pembangunan, perlindungan

perempuan dari berbagai tindak kekerasan dan

efektifitas kelembagaan

Page 532: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 532 -

• Mempersiapkan fungsi keluarga dalam menghadapi era

digital

• Diseminasi informasi terkait keluarga berencana dan

kesejahteraan keluarga

• Meningkatan partisipasi pemuda dalam bidang sosial

dan politik, menguatkan kapasitas kelembagaan serta

mencegah perilaku beresiko

3. Kualitas Dan Daya Saing Perekonomian Meliputi

Peningkatan Daya Saing Tenaga Kerja, Penguatan

Kewirausahaan, Umkm Dan Koperasi, Pemenuhan

Kebutuhan Sarana Dan Prasarana Pendukung Kegiatan

Ekonomi Yang Berkualitas, Pengendalian Harga Dan

Perlindungan Konsumen, Peningkatan Produktifitas

Pertanian Dan Perikanan, Peningkatan Daya Tarik Wisata

Daerah, Peningkatan Dan Pengendalian Investasi Daerah

Arah Kebijakannya :

• Meningkatkan kompetensi dan kualitas tenaga kerja

• Meningkatkan peran usaha mikro kecil melalui

pemberian informasi dan jaringan pasar, kemudahan

akses pendanaan dan pendampingan serta peningkatan

kapasitas teknologi informasi

• Meningkatkan sarana dan prasarana pendukung

kegiatan perekonomian

• Mengoptimalkan fungsi pasar, pengendalian harga dan

perlindungan konsumen

• Meningkatkan perlindungan dan pemberdayaan petani

dan nelayan

• Mengembangkan objek destinasi tujuan wisata (ODTW)

yang dapat menjadi ikon pariwisata kota cilegon

• Meningkatkan kemudahan dan pengendalian investasi

melalui optimalisasi sistem perijinan

4. Penataan Ruang, Pengelolaan Sumber Daya Alam Dan

Lingkungan Hidup Meliputi Peningkatan Kualitas

Lingkungan Hidup Dan Peningkatan Kualitas Penataan

Ruang

Arah Kebijakannya :

Page 533: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 533 -

• Meningkatkan perencanaan, pengendalian,

pemanfaatan, pemeliharaan, pengawasan dan

penegakan hukum lingkungan hidup

• Meminimalisir masalah persampahan dengan

mengoptimalkan pola 3R (Reduce, Reuse Recycle)

• Meningkatkan kualitas penataan ruang melalui

penyedian regulasi, pengendalian dan pemanfaatan

ruang secara berkelanjutan

5. Kinerja Pemerintahan Dan Pelayanan Publik Serta Kualitas

Ketentraman, Ketertiban, Demokrasi Dan Hukum Meliputi

Peningkatan Tata Kelola Pemerintahan, Peningkatan

Profesionalisme Aparatur Sipil Negara, Sinergi

Pembangunan Daerah, Peningkatan Pelaksanaan

Penegakan Hukum, Peningkatan Fungsi Pengawasan,

Pelayanan Publik Berbasis Teknologi Informasi

Arah Kebijakannya :

• Meningkatkan tata kelola internal organisasi perangkat

daerah pada aspek kepegawaian, sarana dan prasarana

perkantoran, pengelolaan keuangan, serta pengendalian

program dan evaluasi kegiatan secara terpadu dengan

didukung oleh pedoman operasi standar (SOP)

• Meningkatkan profesionalisme SDM aparatur melalui

pelaksanaan pendidikan dan pelatihan teknis

fungsional maupun jabatan secara berkesinambungan

• Meningkatkan etos kerja, kedisiplinan dan motivasi

aparatur sipil negara melalui mekanisme penilaian

kinerja pegawai, penjaminan kesejahteraan, dan

fasilitasi mutasi/kepangkatan serta promosi/

pengembangan karir pegawai

• Meningkatkan peran sektor non pemerintah untuk

turut serta dalam pembangunan daerah

• Meningkatkan penegakan hukum untuk kualitas

ketentraman dan ketertiban masyarakat

• Meningkatkan pengawasan akuntabilitas kinerja

• Meningkatkan kapasitas SDM dan penggunaan

teknologi informasi dalam birokrasi dan pelayanan

publik

Page 534: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 534 -

7. KOTA SERANG

a. Isu Strategis Kota Serang Tahun 2021

1. Ekonomi : Inovasi dan optimalisasi potensi ekonomi daerah

2. Lingkungan Hidup dan Taat Ruang : Perubahan Rencana

Tata Ruang Wilayah

3. SDM meliputi Bidang Pendidikan, Bidang Kesehatan,

Bidang Sosial dan pemberdayaan masyarakat

4. Infrastruktur dan Konektivitas meliputi

PerumahandanPermukiman, Infrastruktur Penunjang

pendidikan dan kesehatan, Infrastruktur, Konektifitas

Perhubungan

5. Tata Kelola Pemerintahan dan Pelayanan Publik meliputi

Akuntabilitas Kinerja Reformasi Birokrasi

b. Rancangan Prioritas RKPD Kota Serang Tahun 2021

1. Peningkatan kapasitas sumber daya manusia dan

pengarusutamaan gender

2. Peningkatan konektivitas wilayah dan infrastruktur dasar

3. Peningkatan kualitas lingkungan hidup, pengelolaan tata

ruang dan mitigasi bencana

4. Pengembangan potensi seni budaya dan penguatan

ekonomi yang berbasis sumber daya unggulan daerah

5. Penurunan kemiskinan, pengangguran dan penanggulangan

masalah sosial

6. Penguatan reformasi birokrasiSasaran Strategis

c. Prioritas Dan Fokus Pembangunan Tahun 2021

1. Peningkatan kapasitas sumber daya manusia dan

pengarusutamaan gender meliputi Peningkatan sarana dan

prasarana pendidikan berupa Ruang Kelas, Perpustakaan,

Laboratorium, Air bersih dan Sanitasi, peningkatan

kerjasama pendidikan, Peningkatan mutu pendidikan dan

tenaga kependidikan, PAUD dan pendidikan masyarakat,

Pengembang an RSUD, Peningkatan pelayanan dan sarana

prasarana kesehatan, Peningkatan sumberdaya kesehatan

(tenaga medis dan paramedis), Peningkatan upaya promotif,

preventif dan kuratif, Pengendalian penduduk dan

pelayanan KB, Pengarustamaan gender dan perlindungan

anak, Peningkatan sarana dan prasarana olahraga serta

Page 535: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 535 -

Pembinaan kepemudaan dan olahraga, Peningkatan minat

baca dan budaya literasi

2. Peningkatan konektivitas wilayah dan infrastruktur dasar

meliputi Pembangunan dan peningkatan jalan dan

jembatan, Pembangunan dan peningkatan gedung

pemerintahan dan fasilitas umum, Peningkatan dan

rehabilitasi jaringan irigasi, Peningkatan drainase dan

pengendalian genangan air, Peningkatan dan penataan

Ruang Terbuka Hijau, Penataan Kawasan Kumuh dan

RTLH, Pembangunan jalan lingkungan, sarana air bersih

dan sanitasi, Pengelolaan Prasarana dan Sarana Utilitas

(PSU) Perumahan, Peningkatan manajemen lalu lintas dan

penanganan kemacetan, Pengelolaan Penerangan Jalan

Umum (PJU), Penataan Kawasan Kesultanan Banten,

Infrastruktur smart city

3. Peningkatan kualitas lingkungan hidup, pengelolaan tata

ruang dan mitigasi bencana meliputi Pengelolaan sampah

dan limbah B3, Pengendalian pencemaran dan kerusakan

LH, Pemanfaatan dan Pengendalian Ruang, Mitigasi dan

penanganan bencana

4. pengembangan potensi seni budaya dan penguatan ekonomi

yang berbasis sumber daya unggulan daerah meliputi

Pengelolaan dan implementasi nilainilai budaya daerah,

Peningkatan sarana prasarana, produksi, promosi dan

pemasaran hasil Pertanian, Pemantapan ketahanan

pangan, Penataan Pasar dan Pedagang Kreatif Lapangan

(PKL), Stabilitasi harga dan pasokan barang, Revitalisasi

Koperasi dan peningkatan daya saing UKM, Pengembangan

dunia usaha dan ekonomi kreatif, Penataan dan promosi

destinasi wisata, Peningkatan kerja sama dan iklim

investasi daerah

5. Penurunan kemiskinan, pengangguran dan

penanggulangan masalah sosial meliputi Penanganan dan

pemberdayaan PMKS, Partisipasi dan kualitas angkatan

kerja serta perluasan kesempatan kerja, Peningkatan akses

masyarakat miskin terhadap pelayanan dasar

6. Penguatan reformasi birokrasi meliputi Peningkatan inovasi

daerah dan pemanfaatan hasil kelitbangan, Peningkatan

Page 536: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 536 -

kompetensi dan profesionalitas aparatur, Peningkatan

akuntabilitas, penataan kelembagaan dan kinerja perangkat

daerah, Penigkatan fungsi pengawasan, Peningkatan

pelayanan publik melalui Implementasi e-government

d. Program Mendesak pada Tahun 2021

1. Penataan PKL

2. Pengurangan Kemacetan

3. Pengelolaan persampahan dan pengurangan spot genangan

air

4. Penegakan Perda K3

e. Program Unggulan pada Tahun 2021

1. Alun-alun/ruang publik di setiap kecamatan

2. Kampung/kelurahan tematik

3. Pembangunan Mesjid Agung

4. Pengembangan Serang Smart City

5. Peningkatan destinasi wisata

8. KOTA TANGERANG SELATAN

a. Arah Pembangunan Kota Tangerang Sekatan Tahun 2021

1. Kualitas sumber daya manusia

2. Pertumbuhan penduduk

3. Sarana dan prasarana wilayah

4. Perekonomian Daerah

5. Kemiskinan Dan Kesejahteraan Sosial

b. RKPD Kota Tangerang Selatan

1. Penguatan Kualitas Layanan Pendidikan, Kesehatan dan

Kesejahteraan Sosial

2. Pengembangan Kualitas Infrastruktur dan Penataan Ruang

3. Penguatan Kualitas Tata Kelola Pemerintahan

4. Penguatan Ekonomi untuk Kesejahteraan Masyarakat

c. Prioritas RKPD Tahun 2021

Arah Kebijakan Pembangunan:

PENGUATAN EKONOMI KOTA BERBASIS JASA DAN

PERDAGANGAN

1. Penguatan Ekonomi untuk Kesejahteraan Masyarakat

Sasaran :

Meningkatnya investasi

Meningkatnya perekonomian perkotaan

Page 537: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 537 -

Meningkatnya produk unggulan daerah

Output :

Penyediaan sarana dan interior gedung pelayanan & galeri

UKM

Operasional dan pemeliharaan KPT, Puskeswan, dan BPP

Jombang

Operasional UPT Pasar dan UPT Kemetrologian

Alokasi dana kelurahan untuk pemberdayaan masyarakat

2. Penguatan Kualias Tata Kelola Pemerintahan

Sasaran :

Meningkatnya konsistensi perencanaan & penganggaran

pembangunan

Meningkatnya pelayanan publik

Meningkatnya Pengelolaan keuangan daerah

Meningkatnya akuntabilitas pemerintahan daerah

Output :

Pembangunan gedung perkantoran

Pemeliharaan bangunan

Penyediaan sarana dan interior depo arsip

Pelayanan dan penyelenggaraan pemerintahan berbasis

teknologi informasi

3. Penguatan Kualitas Layanan Pendidikan, Kesehatan dan

Kesejahteraan Sosial

Sasaran :

Meningkatnya partisipasi dan mutu pendidikan dasar

Meningkatkan derajat kesehatan dan kualitas pelayanan

kesehatan masyarakat

Meningkatnya kualitas angkatan kerja

Output :

Bosda, Bosnas dan honorarium guru non ASN

Pembangunan 2 SMP dan RKB 1 SMP; Sarana dan

Prasarana 3 SD

Perpustakaan Kota, UHC;

Pembangunan 2 Gedung Puskesmas, Operasional RS &

Puskesmas, Penyediaan rumah singgah, Pelatihan

keterampilan bersertifikasi

4. Pengembangan Kualitas Infrastruktur dan Penataan Ruang

Sasaran :

Page 538: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 538 -

Meningkatnya pelayanan infrastruktur wilayah

Meningkatnya transportasi wilayah yang optimal

Output :

Pemeliharaan Jalan & Jembatan

Pembangunan Jalur Pedestarian

Operasional & kerjasama pengelolaan sampah

Bedah rumah (RUTLH)

Pengadaan tanah IPLT dan SPAM

Penyediaan air minum (SPAM Kali Angke)

Pengendalian banjir

KPBU Pembangunan Transportasi Masal Berbasil REL

Page 539: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 539 -

BAB VI RENCANA KERJA DAN PENDANAAN DAERAH

VI.1. Rencana Program Kegiatan Tahun 2021

Berdasarkan Sasaran dan Prioritas Pembangunan Provinsi Banten

yang telah dibahas pada Bab IV, dengan merujuk pada hasil evaluasi

pembangunan Tahun 2019, maka disusun Rencana Kerja Tahun 2021

serta pagu indikatifnya. Rencana Kerja dan Pembangunan Tahun 2021

merupakan formulasi dari hasil rangkaian pembahasan substansi Program

dan Kegiatan yang telah dilakukan melalui proses dan tahapan

Perencanaan Pembangunan Tahun 2021.

Pokok Pikiran DPRD

Dalam menyusun Rencana Kerja dan Pembangunan Daerah dalam

implementasinya harus mempertimbangkan aspek politis dan bottom up

yang bersifat lebih aspiratif melalui rumusan pokok-pokok pikiran DPRD

Provinsi Banten.

Berdasarkan hasil input Pokok pikiran DPRD untuk penyusunan

RKPD Tahun 2021 terdapat sebanyak 1.649 Usulan kegiatan. Usulan

kegiatan sebagaimana dimaksud secara umum berkaitan dengan :

1. Pembangunan/rehabilitasi rumah layak huni;

2. Pembangunan/rehabilitasi gedung pendidikan;

3. Pembangunan/rehabilitasi gedung kesehatan;

4. Pembangunan/rehabilitasi gedung/balai warga dan sarana olahraga;

5. Pembangunan jalan lingkungan, drainase, turap jalan lingkungan;

6. Pembangunan/rehabilitasi rawa, sungai, pintu air, situ dan turap

sungai;

7. Pembangunan/rehabilitasi tempat ibadah, majelis taklim, dan

pesantren;

8. Pengadaan air bersih, pengelolaan sampah dan limbah rumah tangga;

9. Pengadaaan bibit tanaman, ikan, dan hewan ternak;

10. Honor guru ngaji;

11. Pemberdayaan masyarakat dan UMKM.

Usulan Program kegiatan yang dituangkan dalam pokok – pokok

pikiran DPRD disesuaikan dengan Bidang urusan yang menjadi

kewenangan Provinsi untuk selanjutnya diintegrasikan dengan program

kegiatan OPD di lingkungan Pemerintahan Provinsi Banten.

Page 540: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 540 -

VI.1.1 RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBANGUNAN SUMBER

DANA APBN TAHUN 2021

Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan

Daerah, menyatakan bahwa pembangunan daerah adalah perwujudan dari

pelaksanaan urusan pemerintahan yang telah diserahkan ke Daerah

sebagai bagian integral dari pembangunan nasional. Berkenaan dengan hal

tersebut, kementerian atau lembaga pemerintah nonkementerian

melakukan sinkronisasi dan harmonisasi dengan Daerah untuk

memastikan dukungan masing-masing dalam pencapaian target

pembangunan nasional, melalui koordinasi teknis pembangunan antara

kementerian/lembaga pemerintah nonkementerian dan Daerah,

sebagaimana amanat Pasal 258 ayat (3) Undang-Undang Nomor 23 Tahun

2014 tentang Pemerintahan Daerah. Koordinasi teknis merupakan salah

satu wadah bagi pemerintah pusat maupun pemerintah daerah untuk

secara bersama-sama melakukan sinkronisasi dan harmonisasi untuk

mencapai target pembangunan nasional yang hanya bisa dicapai jika

dilakukan secara bersama-sama oleh pemerintah pusat dan pemerintah

daerah. Koordinasi teknis pembangunan antara kementerian/lembaga

pemerintah nonkementerian dan Daerah ini dikoordinasikan oleh Menteri

Dalam Negeri dengan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala

Bappenas.

Pemerintah Provinsi Banten menyusun rencana kegiatan yang di

danai dari APBN dalam mendukung Prioritas Pembangunan Nasional dan

Prioritas Pembangunan Daerah. Rencana kegiatan tersebut diusulkan oleh

Pemerintah Provinsi Banten dan Pemerintah Kabupaten/Kota yang dibahas

melalui Rapat Koordinasi Teknis Rencana Pembangunan

(RAKORTEKRENBANG), Rapat Koordinasi Gubernur (RAKORGUB) dan

Musyawarah Rencana Pembangunan Pembangunan Nasional

(MUSRENBANGNAS). Pada tabel tersebut disajikan program dan kegiatan

Tahun 2021 yang bersumber dari APBN (beberapa kementerian). Hal ini

merupakan bentuk kolaborasi pendanaan pembangunan antara

pemerintah Pusat dan Daerah.

Page 541: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 541 -

Tabel V0I-1 Rencana Program dan Kegiatan Provinsi yang di Danai oleh APBN untuk mendukung Prioritas Nasional Tahun 2021

PRIORITAS NASIONAL

PROGRAM PRIORITAS

KEGIATAN PRIORITAS

PROYEK PRIORITAS

KEMENTERIAN DAERAH PENGUS

UL USULAN

VOLUME

SATUAN

KESIAPAN DAERAH

KEGIATAN DAERAH YANG

MENDUKUNG PN (APBD)

LOKASI

01 - MEMPERKUAT KETAHANAN

EKONOMI UNTUK PERTUMBUHAN YANG

BERKUALITAS

04 - Peningkatan pengelolaan kemaritiman,

perikanan dan kelautan

04 - Peningkatan produksi, produktivita

s, standardisasi mutu dan nilai tambah

produk kelautan dan perikanan

02 - Peningkatan Produksi Perikanan

032 - KEMENTERIAN KELAUTAN DAN

PERIKANAN

Provinsi Banten

035 - Pembangunan/Rehabilitasi Penahan Gelombang

(Breakwater PP Cituis)

60,98 Meter Penyerahan P3D antara Kab. Tangerang

dan Provinsi Banten telah

selesai

3603-Kab. Tangerang

03 - MENINGKATKAN SDM

BERKUALITAS DAN BERDAYA SAING

07 - PENINGKATAN

PRODUKTIVITAS DAN DAYA SAING

02 - Pendidikan dan

Pelatihan Vokasi Berbasis Kerjasama

Industri

03 - Reformasi Penyelenggaraan Pendidikan dan

Pelatihan Vokasi

026 - KEMENTERIAN KETENAGAKE

RJAAN

Kab. Lebak

006 - Pembangunan Asrama BLK dan Penyediaan Alat

Pelatihan Perhotelan dan Mesin

1 Unit Penyediaan Dana Pelatihan

Keterampilan Kerja Bagi Masyarakat

3602-Kab. Lebak

05 - MEMPERKU

AT INFRASTRUKTUR UNTUK

MENDUKUNG PENGEMBANGAN

EKONOMI DAN PELAYANAN DASAR

01 - INFRASTRU

KTUR PELAYANAN DASAR

03 - Penyediaan

Akses Air Minum dan Sanitasi Layak dan

Aman

02 - Pengembangan

Sistem Penyelenggaraan Air Minum dan Sanitasi Layak

dan Aman

033 - KEMENTERIAN

PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

Provinsi Banten

019 - Peningkatan Akses Sanitasi

Layak

1 Ha Lahan dan FS

3604-Kab.

Serang, 3673-Kota Serang

Page 542: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 542 -

PRIORITAS NASIONAL

PROGRAM PRIORITAS

KEGIATAN PRIORITAS

PROYEK PRIORITAS

KEMENTERIAN DAERAH PENGUS

UL

USULAN VOLUME

SATUAN

KESIAPAN DAERAH

KEGIATAN DAERAH YANG

MENDUKUNG PN

(APBD)

LOKASI

Kota Serang

034 - Optimalisasi TPA Cilowong Kota

Serang

114170

KK - Tahun 2016 : DED

cell - Tahun 2019 : DED BEroncong,

CEDE jalan akses TPA, dan DED IPAL

Pengolahan air lindi - Lahan status SPH

dan AJB

--Pengelolaan Pengembangan

Sampah TPA Cilowong (Dinas Lingkungan Hidup Kota Serang)

3673-Kota

Serang

02 - INFRASTRU

KTUR EKONOMI

02 - Konektivitas

Jalan

06 - Preservasi jalan nasional

(termasuk peningkatan/pelebaran)

033 - KEMENTERIAN

PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

Provinsi Banten

003 - Pelebaran dan Pembangunan

Jalan Nasional, Ruas Serang - Pandeglang

16 Km Lahan oleh Pemprov

Banten

36-Provinsi

Banten

Kab.

Tangerang

009 - Rehabilitasi

Drainase Jalan Raya Serang Kabupaten Tangerang

4 Km Daerah

Milik Jalan (ROW) Jalan Nasional

Lokasi Jalan raya Serang KM 17-21

1103.37-Penataan

Koridor Jalan Raya Serang KM 17-21 (Dinas Bina Marga dan Sumber Daya

Air)

3603-

Kab. Tangerang

Kab. Lebak

016 - Pemeliharaan Jalan Nasional dan Saluran/Gorong-

gorong

22 Km Penyediaan Dana untuk

Pemeliharan dan Peningkatan Jalan

Kabupaten

3602-Kab. Lebak

Page 543: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 543 -

PRIORITAS NASIONAL

PROGRAM PRIORITAS

KEGIATAN PRIORITAS

PROYEK PRIORITAS

KEMENTERIAN DAERAH PENGUS

UL

USULAN VOLUME

SATUAN

KESIAPAN DAERAH

KEGIATAN DAERAH YANG

MENDUKUNG PN

(APBD)

LOKASI

yang terhubung

langsung dengan jalan nasional

ruas Cikande-Rangkasbitung

Kota Tangerang Selatan

023 - Penataan / Pembangunan Drainase Jalan

Nasional

5 Lokasi lahan / jalan merupakan

kewenangan pemerintah pusat,

pembangunan akses drainase lanjutan /

terusan dari drainase utama /

jalan nasional

1.03.1.1.03.01.00.06.201.05-Penataan /

Pembangunan Drainase Jalan Nasional (Dinas Pekerjaan Umum)

3674-Kota Tangeran

g Selatan

03 -

INFRASTRUKTUR PERKOTAAN

02 -

Transportasi Perkotaan

06 -

Pembangunan jalan perkotaan

033 -

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN

RAKYAT

Provinsi

Banten

002 - Pembangunan

Fly Over Sudirman (Kota Serang)

2 Km Pengadaan

Lahan oleh Pemerintah Provinsi Banten

36-

Provinsi Banten

06 - MEMBANGU

N LINGKUNGAN HIDUP, MENINGKAT

KAN

02 - PENINGKAT

AN KETAHANAN BENCANA DAN IKLIM

02 - Penanggula

ngan Bencana

07 - Pelaksanaan Rehabilitasi dan

Rekonstruksi di daerah terdampak bencana

033 - KEMENTERIAN

PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

Kab. Tangeran

g

007 - Pembangunan dan Turap Sungai

Cisadane

6,2 Km Lahan Tersedia/S

udah berada di Garis Sepadan

Sungai

3603-Kab.

Tangerang

Page 544: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 544 -

PRIORITAS NASIONAL

PROGRAM PRIORITAS

KEGIATAN PRIORITAS

PROYEK PRIORITAS

KEMENTERIAN DAERAH PENGUS

UL

USULAN VOLUME

SATUAN

KESIAPAN DAERAH

KEGIATAN DAERAH YANG

MENDUKUNG PN

(APBD)

LOKASI

KETAHANAN BENCANA,

DAN PERUBAHAN IKLIM

Lokasi Kecamatan

Teluknaga dn Kecamatan Kelapa Dua

Kab. Tangerang

Sumber : Berita Acara Kesepakatan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional Tahun 2020, Provinsi Banten (https://bantenprov.krisna.systems/selaras/2021/selaras-berita)

Page 545: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 545 -

VI.1.2 RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBANGUNAN SUMBER

DANA CORPORATE SOCIAL RESPONSIBLITY ( CSR )

Tingginya potensi ekonomi daerah disertai adanya pengembangan

kawasan strategis di Provinsi Banten tentunya dapat meningkatkan target

kinerja perekonomian terutama di sektor infrastruktur dengan banyaknya

proyek pembangunan berskala besar dengan besarnya anggaran yang

dibelanjakan. Dampak positif dari pembangunan tersebut haruslah bersifat

effect multiplier (efek pengganda).

Bentuk pelibatan dari pihak swasta yang telah dimanfaatkan, yaitu

skema Program Tanggung Jawab Sosial, Kemitraan dan Bina Lingkungan

(TJSKBL / Corporate Social Responsibility (CSR). Sejauh ini, sudah cukup

banyak layanan publik dan fasilitas kepada masyarakat yang diperoleh dari

skema tersebut hanya belum dapat diklaim mengingat belum tertuang

didalam RPJMD. Namun demikian, sinergi antara kegiatan TJSKBL dengan

program pembangunan dan kesesuaian dengan kebutuhan riil di

masyarakat perlu dioptimalisasi baik dari sisi koorporate maupun

Pemerintah Provinsi Banten didalam pengelolaannya.

Dengan Program Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi

Pembangunan, dengan sasaran Program Meningkatkan Kualitas

Perencanaan dan Pengendalian Program Pembangunan, pada Indikator

RPJMD

Tabel 0I-2. Tingkat Ketersediaan Pembiayaan Non-APBD (rupiah)

Indikator

Target

Tahun Ke-3

(2020)

Tahun Ke-4

(2021)

Tahun Ke-5

(2022)

Tahun Ke-6

(2022)

Tingkat Ketersediaan

Pembiayaan Non-APBD

(rupiah)

4.000.000.000,- 5.000.000.000,- 6.000.000.000,- 6.000.000.000,-

Program pembangunan di Daerah yang dapat dibiayai melalui dana

TJSKBL Perusahaan meliputi :

a. Sosial, yang di fokuskan pada pelayanan dan rehabilitasi serta

pemberdayaan sosial;

b. Pendidikan, yang difokuskan pada pembangunan/rehabilitasi Ruang

Kelas Baru (RKB), pembangunan Unit Sekolah Baru (USB),

penambahan sarana dan prasarana, beasiswa, dan pelatihan kemitraan

dengan perusahaan;

Page 546: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 546 -

c. Kebudayaan, yang difokuskan pada perkembangan seni dan budaya

serta pariwisata;

d. Kesehatan, yang difokuskan pada pembangunan/rehabilitasi dan

pengadaan sarana dan prasarana pelayanan kesehatan dasar dan

rujukan;

e. Keagamaan, yang difokuskan pada pembangunan/rehabilitasi dan

pengadaan sarana dan prasarana tempat ibadah;

f. Pemberdayaan Masyarakat, yang difokuskan pemberdayaan

UMKM/IKM;

g. Infrastruktur, yang difokuskan pada pembangunan rumah tidak layak

huni, pembangunan jembatan gantung, pembangunan jalan, sarana

dan prasarana sanitasi serta air bersih;

h. Lingkungan, yang difokuskan pada bantuan bibit pohon, pembangunan

tempat pembuangan sampah.

VI.1.3 RENCANA PROGRAM KEGIATAN SUMBER DANA APBD

PROVINSI BANTEN.TAHUN 2021

Rencana program dan kegiatan prioritas tahun 2021 beserta pagu

indikatifnya disusun dengan berpedoman pada prioritas pembangunan

tahun 2021, tujuan dan sasaran pembangunan serta target capaian kinerja

pembangunan sebagaimana ditetapkan dengan Peraturan Daerah Nomor

10 Tahun 2019 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Nomor 7 tahun

2017 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun

2017-2022. Untuk melaksanakan urusan wajib, urusan pilihan, dan fungsi

Penunjang urusan Pemerintahan telah ditetapkan Program dan kegiatan

sebagaimana pada lampiran.

Page 547: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 547 -

BAB VII KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH

Indikator Kinerja adalah tanda yang berfungsi sebagai alat ukur

pencapaian kinerja suatu kegiatan, program atau sasaran dan tujuan

dalam bentuk keluaran (output), hasil (outcome) dan dampak (impact).

Penetapan indikator kinerja daerah bertujuan untuk memberi

gambaran tentang ukuran keberhasilan pencapaian visi dan misi kepala

daerah dan wakil kepala daerah yang ditetapkan menjadi Indikator Kinerja

Utama (IKU) daerah dan indikator kinerja penyelenggaraan pemerintahan

daerah yang ditetapkan menjadi Indikator Kinerja Kunci (IKK) pada akhir

periode masajabatan

Penentuan Indikator Kinerja Daerah dibuat untuk menjadi panduan

bagi kinerja Perangkat Daerah (PD) dalam menjalankan program-

programnya, dengan demikian indikator kinerja daerah merupakan

akumulasi kinerja OPD. Selain Indikator kinerja daerah ditetapkan pula

indicator kinerja Perangkat Daerah.

VII.1. Indikator Kinerja Daerah

Indikator kinerja daerah merupakan target kepala daerah yang harus

dicapai dan didukung PD, merupakan target selama lima tahun dalam

RPJMD Provinsi Banten tahun 2017 – 2022, target ditetapkan dan dicapai

secara bertahap setiap tahunnya. Adapun target indikator makro sebagai

tujuan untuk mencapai visi dan misi kepala daerah pada tahun 2021

terlihat pada Tabel berikut.

Tabel 0-1. Capaian dan Target Indikator Makro Pembangunan Provinsi Banten Tahun 2021

No Indikator Satuan Tahun 2019 Target Tahun 2021

Targetet Realisasi RPJMD RKPD

1 LPE Persen 6,20 5,53 5.95 5.30

2 Inflasi Persen 4,20 3,30 3,70 3,50

3 Pengangguran Persen 8,20 8,11 8,03 8,03

4 Kemiskinan Persen 5,00 4,94 5,06 5,20

5 IPM Poin 72,20 72.22 73,21 73,30 Sumber : RPJMD Provinsi Banten 2017-2022

Selanjutnya dalam rangka mewujudkan sinergitas pencapaian target

pada indikator makro pembangunan tersebut diperlukan angka proyeksi

yang diharapkan dapat dicapai oleh Kabupaten/Kota sampai sebagaimana

Tabel berikut:

Page 548: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 548 -

Tabel 0-2. Capaian dan Target Indikator Makro Pembangunan Provinsi Banten

dan Kabupaten/Kota Tahun 2021

No Daerah

LPE Pengangguran Kemiskinan I P M

Capaia

n 2019

Target

2021

Capaia

n 2019

Target

2021

Capaia

n 2019

Target

2021

Capaia

n 2019

Target

2021

Provinsi Banten

5,54 5,20 8,11 10,10 5,09 5,20 72,44 73,30

1 Kab. Pandeglang

5,04 6,1 8,71 8,92 9.42 9,16 64,91 67,1

2 Kab.Lebak 5,77 5,74 8,05 7,4 8.30 8,14 63,88 66,92

3 Kab. Tangerang

5,88 6,5 8,91 6,88 5.14 4,49 71,93 72,77

4 Kab.Serang 5,08 6,85 10,65 12,78 4.08 4,3 66,38 67,78

5 Kota Tangerang

4,31 6,48 7,13 6,39 4.43 4,28 78,43 78,98

5 Kota Cilegon 5,65 6,35 9,68 9,9 3.03 3,2 73,01 74,1

7 Kota Serang 6,44 8,1 8,08 7,74 5.28 4,94 72,10 73,97

8 Kota Tangerang Selatan

7,35 8,75 4,79 4,66 1.68 1,38 81,48 83,21

Sumber : Badan Pusat Statistik 2020

Indikator kinerja RPJMD Provinsi Banten tahun 2017-2022

menyajikan penetapan indikator kinerja Utama (IKU) dan Indikator kinerja

daerah terhadap capaian kinerja urusan Pemerintahan yang meliputi 3

(tiga) aspek kinerja yaitu: aspek kesejahteraan masyarakat; aspek

pelayanan umum; serta aspek daya saing daerah.

1. Aspek Kesejahteraan Masyarakat

Diukur melalui indikator makro yang merupakan indikator gabungan

(indikator komposit) dari berbagai kegiatan pembangunan ekonomi

maupun sosial seperti: Laju Pertumbuhan Penduduk (LPP), Laju

Pertumbuhan Ekonomi (LPE), Inflasi, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT),

Angka Partisipasi Angkatan Kerja, Indeks Gini, Persentase Penduduk

Miskin terhadap Total Penduduk, Indek Pembangunan Manusia (IPM) dan

lain-lain.

2. Aspek Pelayanan Umum

Merupakan segala bentuk pelayanan yang dilakukan oleh Pemerintah

Daerah sesuai dengan kewenangan atau urusan yang telah diserahkan

sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan sebagai upaya

untuk memenuhi kebutuhan masyarakat seperti pendidikan, kesehatan,

pekerjaan umum, perumahan, perhubungan dan urusan pilihan yang

menjadi kewenangan pemerintah provinsi.

Page 549: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 549 -

3. Aspek Daya Saing Daerah

Merupakan indikator yang mengukur kemampuan perekonomian

daerah dalam mencapai pertumbuhan tingkat kesejahteraan yang tinggi

dan berkelanjutan. Indikator yang diukur antara lain: laju investasi,

pendapatan per kapita, laju pertumbuhan ekonomi, indeks daya beli, dan

jumlah kunjungan wisatawan.

Penetapan indikator kinerja daerah dirumuskan berdasarkan hasil

analisis pengaruh dari satu atau lebih indikator capaian kinerja program

(outcome) terhadap tingkat capaian indikator kinerja daerah. Penetapan

indikator kinerja daerah terhadap capaian kinerja urusan pemerintahan

dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 0-3. Target Indikator Utama Provinsi Banten Tahun 2021

NO INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) TARGET

1 Capaian Indeks Kepuasan Masyarakat 3.4

2 Capaian Indeks Reformasi Birokrasi BB

3 Capaian SAKIP (Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah) OPD

BB

4 Capaian kinerja infrastruktur daerah 100

5 Persentase Pembangunan dan Penanganan Infrastruktur

85

6 Indeks Pembangunan Manusia 73.30

7 Index Gini / Menurunnya Ketimpangan Pendapatan 0.363

8 Kemiskinan 5.20

9 Tingkat Pengangguran Terbuka 10.10

10 Harapan Lama Sekolah 14.5

11 Rata Rata Lama Sekolah 9.1

12 Daya Beli 100

13 Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja 100

14 Indeks Pembangunan Gender (IPG) 92.51

15 Angka Harapan Hidup 70.66

16 Angka Kematian Ibu (Per 100.000 kelahiran hidup) 290

17 Angka Kematian Bayi (Per 1000 kelahiran hidup) 28

18 Laju Pertumbuhan Ekonomi 5.20

19 Tingkat Inflasi 3.50

20 Laju Pertumbuhan Ekonomi Sektor Unggulan 6.2

21 Indeks Keuangan Inklusif 2.9

22 Peringkat Daya Saing Provinsi dibandingkan Provinsi Lain di Indonesia

6

23 Emisi Rumah Kaca 100

Page 550: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 550 -

VII.2. Indikator Kinerja Perangkat Daerah

Setelah ditetapkan Indikator Kinerja Daerah disusun pula Indikator

Kinerja Perangkat Daerah dan ditetapkan dengan Peraturan Gubernur

sebagai Lampiran RPJMD Tahun 2017-2022, Indikator tersebut dapat

dilihat pada tabel 7.4 berikut ini :

Tabel 0-4. Indikator Kinerja Daerah Tahun 2021

NO ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/ INDIKATOR

KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH TARGET CAPAIAN

1 2 3

1 ASPEK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT

1 Fokus Kesejahteraan Masyarakat

1101 Pendidikan

1 Harapan lama sekolah 14,50

1 Rata rata lama sekolah 9,10

1102 Kesehatan

1 Angka Kematian Ibu (Per 100.000 kelahiran hidup) 290,00

1 Angka Kematian Bayi (Per 1000 kelahiran hidup) 28,00

1 Fokus Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi

1106 Sosial

1 Persentase Penanganan Jumlah PMKS 2,68

1201 Ketenaga Kerjaan

1 Daya beli 100,00

1 Indeks Pembangunan Ketenagakerjaan 5,72

1 Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja 100,00

2 ASPEK PELAYANAN UMUM

2 Fokus Layanan Urusan Wajib Pelayanan Dasar

1101 Pendidikan

2 Angka Partisipasi Kasar (APK) Sekolah Menengah 78,22

2 Angka Partisipasi Murni (APM) Sekolah Menengah 63,44

2 Cakupan Pemenuhan Standar Pelayanan Minimal Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus

100,00

1102 Kesehatan

2 Penurunan Jumlah Kematian Ibu 232,00

2 Persentase penduduk yang memiliki Jaminan Kesehatan

100,00

2 Penurunan Jumlah Kematian Bayi 1.134,00

2 BOR (Bed Occupancy Ratio). RSUD Banten 75,00

2 BOR (Bed Occupancy Ratio).RSUD Malingping 70,00

1103 Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang

2 Persentase Pembangunan dan Penanganan Infrastruktur

85,00

2 Persentase Penanganan Pencegahan Banjir dan Abrasi 37,09

2 Persentase Jalan Provinsi Dalam Kondisi Mantap 100,00

2 Persentase Jembatan Provinsi Dalam Kondisi Mantap 95,90

2 Luas layanan irigasi 19.387,46

2 Persentase penyediaan prasarana air baku 100,00

1104 Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman

Page 551: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 551 -

NO ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/ INDIKATOR

KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH TARGET CAPAIAN

2 Luasan Kawasan Kumuh yang ditangani 333,30

2 persentase penyelenggaraan bangunan dan lingkungan dikawasan strategis Provinsi

88,00

2 Persentase Rumah Layak Huni 87,50

2 cakupan penyediaan pengelolaan sampah 20,00

1105 Ketentraman dan Ketertiban Umum serta Perlindungan Masyarakat

2 Indeks Demokrasi Indonesia Provinsi Banten 78,00

2 Indeks Resiko Bencana 115,00

2 Rasio Penegakan Peraturan Perundang-undangan daerah

80,00

2 Penanganan konflik masyarakat 100,00

2 Fokus Layanan Urusan Wajib Non Pelayanan Dasar

1201 Ketenaga Kerjaan

2 Persentase pekerja Penuh Waktu 45,00

1202 Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

2 Indeks Pemberdayaan Gender (IDG) 71,94

2 Pemenuhan Cakupan Perlindungan Perempuan dan Anak

77,27

2 Indeks pembangunan gender (IPG) 92,51

1203 Pangan

2 Indeks Ketahanan Pangan Daerah 84,50

1205 Lingkungan Hidup

2 Emisi Rumah Kaca 100,00

2 Indeks Kualitas Lingkungan Hidup 51,83

1206 Administrasi Kependudukan dan Capil

2 Cakupan Database Kependudukan Tingkat Provinsi 100,00

1207 Pemberdayaan Masyarakat Desa

2 Capaian Lembaga Kemasyarakatan Desa, Lembaga Ekonomi Desa dan Pemerintahan Desa/Kelurahan di 48 desa tertinggal dan berkembang yang diberdayakan

33,33

1208 Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana

2 Angka Kelahiran Total (TFR) 2,23

1209 Perhubungan

2 Persentase kebutuhan sarana dan prasarana transportasi

20,00

2 Persentase Peningkatan Pelayanan Perhubungan Darat, Laut dan Udara

100,00

1210 Komunikasi dan Informatika

2 Indeks SPBE (Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik)

3,90

2 Indeks Keterbukaan Informasi Publik 90,00

1211 Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah

2 Indeks Keuangan Inklusif 2,90

2 Persentase Peningkatan Kualitas Koperasi 6,00

2 Persentase Peningkatan Omset Usaha Kecil 1,00

1212 Penanaman Modal

Page 552: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 552 -

NO ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/ INDIKATOR

KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH TARGET CAPAIAN

2 Peringkat Daya Saing Provinsi dibandingkan Provinsi Lain di Indonesia

6,00

2 Jumlah Realisasi Investasi (PMA + PMDN) 51,30

2 Indeks Kepuasan Pelayanan Investor 85,72

1213 Kepemudaan dan Olahraga

2 Indeks Pembangunan Kepemudaan 40,00

2 Indeks Pembangunan Olahraga 40,00

1214 Statistik

2 Maturitas Data Base Statistik Sektoral 100,00

2 Maturitas SIPD 75,00

1215 Persandian

2 Persentase Sarana dan Prasarana Persandian 100,00

1216 Kebudayaan

2 Persentase pelestarian dan inovasi nilai budaya daerah 100,00

1217 Perpustakaan

2 Indek Minat Baca Masyarakat 45,00

1218 Kearsipan

2 Persentase OPD yang Menyelenggarakan kearsipan sesuai Ketentuan Kearsipan

95,00

2 Fokus Layanan Urusan Pilihan

2001 Kelautan dan Perikanan

2 Laju Pertumbuhan Sektor Perikanan 4,80

2002 Pariwisata

2 Persentase peningkatan nilai PDRB sektor Pariwisata 3,04

2003 Pertanian

2 Laju Pertumbuhan Ekonomi Sektor Unggulan 6,40

2 Pertumbuhan Sektor Pertanian yang optimal 6,00

2004 Kehutanan

2 Rasio Cakupan Tutupan Hutan

32,71

2005 Energi dan Sumberdaya Mineral

2 Rasio elektrifikasi 100,00

2 Kontribusi Sektor Pertambangan Terhadap PDRB 0,63

2006 Perdagangan

2 LPE Sektor Perdagangan 6,40

2 Tingkat Inflasi Bahan Pokok 4,00

2007 Perindustrian

2 LPE Sektor Perindustrian 4,45

2 Fokus Administrasi Pemerintahan

3001 Administrasi Pemerintahan

2 Capaian Program-program Kerja DPRD untuk Melaksanakan Fungsi Pengawasan, Fungsi Pembentukan Perda, dan Fungsi Anggaran Dalam Dokumen RPJMD maupun Dokumen RKPD

100,00

Page 553: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

- 553 -

NO ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/ INDIKATOR

KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH TARGET CAPAIAN

2 Persentase realisasi produk hukum daerah dan HAM yang terpublikasi

100,00

2 Persentase Kebijakan Kesejahteraan Rakyat 100,00

2 Persentase Realisasi Layanan dan Pembangunan Administrasi Daerah

100,00

2 Capaian Kebijakan Bidang Perekonomian Daerah 100,00

2 Capaian Pelayanan Publik 100,00

2 Persentase Realisasi Kebijakan kerjasama Pemerintahan

100,00

2 Persentase Peningkatan Pelayanan Umum yang Prima 100,00

2 Persentase Peningkatan Pelayanan Fasilitas Pimpinan 100,00

2 Persentase Rumusan Kebijakan Infrastruktur Daerah (Total 40 Kebijakan)

76,19

2 Capaian SAKIP (Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah) Pemerintah Provinsi Banten

85,00

2 Persentase Manajemen Reformasi birokrasi 100,00

2 Capian Indeks Reformasi Birokrasi 85,00

2 Capaian Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Provinsi Banten

100,00

2 Capaian SAKIP (Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah) OPD

85,00

3002 Pengawasan

2 Capaian Maturitas SPIP 4,00

2 Capaian Kapabilitas APIP 3,00

3003 Perencanaan

2 Capaian Kesesuaian dengan Parameter Penilaian Dokumen Perencanaan Daerah

80,00

2 Penilaian Perencanaan, Pengukuran, pelaporan dan capaian kinerja

80,00

3004 Keuangan

2 Capaian Opini BPK terhadap laporan keuangan pemerintah daerah

100,00

2 Rasio PAD terhadap pendapatan daerah 63,19

3005 Kepegawaian

2 Persentase Peningkatan Indeks Profesionalitas ASN 90,00

3006 Pendidikan dan Pelatihan

2 Persentase Peningkatan Indeks Kompetensi ASN 25,00

3007 Penelitian dan Pengembangan

2 Cakupan Penelitian dan pengembangan 100,00

3 ASPEK DAYA SAING DAERAH

3 Fokus Layanan Urusan Wajib Pelayanan Dasar

1103 Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang

3 Persentase Kesesuaian Pemanfaatan Ruang 90,00

Page 554: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

554

BAB VIII PENUTUP

RKPD Provinsi Banten Tahun 2021 merupakan penjabaran dan

pelaksanaan tahun keempat dari RPJMD Provinsi Banten Tahun 2017-

2022, momen yang sangat penting bagi perencanaan pembangunan di

Provinsi Banten yang akan menentukan keberhasilan serta kesinambungan

pelaksanaan kinerja penyelenggara pemerintahan daerah pada tahun 2021.

Berdasarkan hasil evaluasi pelaksanaan RKPD Tahun 2019 pada Bab

II, telah dilakukan Identifikasi Permasalahan Pembangunan yang

selanjutnya dielaborasi menjadi isu strategis sebagai dasar dalam untuk

menentukan prioritas pembangunan. Prioritas Pembangunan disusun

dalam rangka pencapaian target yang dibatas dengan kemampuan sumber

daya yang tersedia.

Untuk mengatasi masalah tersebut telah dituangkan prioritas

pembangunan, strategi dan arah kebijakan serta prioritas program dan

kegiatan berikut dengan Kebijakan Pendanaan sebagaimana tertuang pada

Bab VI, untuk mencapai keberhasilan Pembangunan di Provinsi Banten

perlu ditetapkan kaidah pelaksanaan sebagai berikut:

1. Bagi seluruh komponen baik pada tingkatan pemerintahan dan dunia

usaha serta masyarakat berkewajiban untuk mengoptimalkan peran

guna melaksanakan program dan kegiatan prioritas RKPD Provinsi

Banten Tahun 2021 dengan sebaik-baiknya;

2. Bagi Pemerintah Provinsi Banten, RKPD ini merupakan acuan dan

pedoman dalam menyusun kebijakan publik, baik yang berupa

kerangka regulasi maupun kerangka anggaran dalam penyusunan

APBD Provinsi Banten Tahun Anggaran 2021;

3. Bagi Pemerintah Kabupaten/Kota di wilayah Provinsi Banten, RKPD ini

merupakan acuan dan pedoman dalam menyusun kebijakan publik,

baik berupa kerangka regulasi maupun kerangka anggaran dalam

APBD Kabupaten/Kota Tahun Anggaran 2021, dalam rangka

mengupayakan keterpaduan, sinkronisasi dan harmonisasi

pelaksanaan program lintas sektor dan lintas kewilayahan;

4. Bagi setiap Perangkat Daerah Provinsi Banten, pada akhir Tahun

Anggaran 2021, wajib melakukan evaluasi pelaksanaan program dan

kegiatan yang meliputi evaluasi terhadap pencapaian sasaran kegiatan

yang ditetapkan, maupun kesesuaiannya dengan rencana alokasi

anggaran yang ditetapkan dalam APBD, serta kesesuaiannya dengan

ketentuan peraturan perundang-undangan yang mengatur

pelaksanaan APBD dan peraturan-peraturan lainnya;

Page 555: draft rancangan akhir rencana kerja pemerintah provinsi

555

5. Setiap OPD wajib melakukan pemantauan pelaksanaan kegiatan

melalui tindakan koreksi yang diperlukan dan melaporkan hasil-hasil

pemantauan secara berkala 3 (tiga) bulanan kepada Gubernur sesuai

dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku guna

menjaga efektifitas pelaksanaan program.

Penyusunan RKPD Provinsi Banten Tahun 2021 dalam rangka

menjamin keselarasan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran,

pelaksanaan dan pengawasan sekaligus merupakan yang tidak terpisahkan

dalam tahapan penyusunan Anggaran dan Pendapatan Belanja Daerah

(RAPBD) Tahun 2021 yang diawali dengan Penyusunan KUA-PPAS. Oleh

karenanya RKPD Provinsi Banten Tahun 2021 harus menjadi pedoman

Perangkat Daerah untuk melaksanakan Program dan Kegiatan

Pembangunan Tahun 2021 dan menjadi landasan dalam penyusunan KUA-

PPAS untuk menyusun APBD Provinsi Banten Tahun 2021

Dalam kaitan dengan hal tersebut di atas, seluruh penyelenggara

pemerintahan, dengan dukungan masyarakat, perlu secara bersungguh-

sungguh melaksanakan program-program pembangunan sebagaimana

yang tertuang dalam RKPD Provinsi Banten Tahun 2021 agar mampu

memberikan hasil pembangunan yang dapat dinikmati secara adil dan

merata oleh seluruh masyarakat, menuju masyarakat Banten maju,

mandiri, berdaya saing, sejahtera dan berakhlaqul karimah.

GUBERNUR BANTEN,

WAHIDIN HALIM