bab 3 analisis sistem berjalan - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab3/2012-2-00902-aksi...

20
31 BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1 Sejarah Perusahaan Jawa Pos adalah surat kabar harian yang berpusat di Surabaya, Jawa Timur. Jawa Pos merupakan harian terbesar di Jawa Timur, dan merupakan salah satu harian dengan oplah terbesar di Indonesia. Sirkulasi Jawa Pos menyebar di seluruh Jawa Timur, Bali, dan sebagian Jawa Tengah dan DI Yogyakarta. Jawa Pos mengklaim sebagai "Harian Nasional yang Terbit dari Surabaya Jawa Pos didirikan oleh The Chung Shen pada 1 Juli 1949 dengan nama Djawa Post. Saat itu The Chung Shen hanyalah seorang pegawai bagian iklan sebuah bioskop di Surabaya. Karena setiap hari harus memasang iklan bioskop di surat kabar, lama-lama The Chung Shen tertarik untuk membuat surat kabar sendiri. Setelah sukses dengan Jawa Pos-nya, The Chung Shen mendirikan pula koran berbahasa Mandarin dan Belanda. Bisnis The Chung Shen di bidang surat kabar tidak selamanya mulus. Pada akhir tahun 1970-an, omzet Jawa Pos mengalami kemerosotan yang tajam. Tahun 1982, oplahnya hanya tinggal 6.800 eksemplar saja. Koran-korannya yang lain sudah lebih dulu pensiun. Ketika usianya menginjak 80 tahun, The Chung Shen akhirnya memutuskan untuk menjual Jawa Pos. The Chung Shen merasa tidak mampu lagi mengurus perusahaannya, sementara tiga orang anaknya lebih memilih tinggal di London, Inggris. Pada tahun 1982, Eric FH Samola, waktu itu adalah Direktur Utama PT Grafiti Pers (penerbit majalah Tempo) mengambil alih Jawa Pos. Dengan manajemen baru, Eric mengangkat Dahlan Iskan, yang sebelumnya adalah Kepala Biro Tempo di Surabaya untuk memimpin Jawa Pos. Eric Samola kemudian meninggal dunia tahun 2000. Dahlan Iskan adalah sosok yang menjadikan Jawa Pos yang waktu itu hampir mati dengan oplah 6.000 eksemplar, dalam waktu 5 tahun menjadi surat kabar dengan oplah 300.000 eksemplar. Lima tahun kemudian terbentuklah Jawa Pos News Network (JPNN), salah satu jaringan surat kabar terbesar di Indonesia, dimana memiliki lebih dari 80 surat kabar, tabloid, dan majalah, serta 40 jaringan percetakan di Indonesia. Pada tahun 1997, Jawa Pos pindah ke gedung yang baru berlantai 21, Graha Pena, salah satu gedung pencakar langit di Surabaya. Tahun 2002 dibangun Graha Pena di Jakarta. Tepatnya di Jalan Raya Kebayoran Lama No. 12 Dan, saat ini bermunculan gedung-gedung Graha Pena di hampir semua wilayah di Indonesia. Setelah sukses mengembangkan media cetak di seluruh Indonesia, pada tahun 2002 Jawa Pos Grup mendirikan stasiun televisi lokal di JTV di Surabaya, yang kemudian diikuti

Upload: vulien

Post on 20-Mar-2019

218 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

31

BAB 3

ANALISIS SISTEM BERJALAN

3.1 Sejarah Perusahaan

Jawa Pos adalah surat kabar harian yang berpusat di Surabaya, Jawa Timur. Jawa Pos

merupakan harian terbesar di Jawa Timur, dan merupakan salah satu harian dengan oplah

terbesar di Indonesia. Sirkulasi Jawa Pos menyebar di seluruh Jawa Timur, Bali, dan

sebagian Jawa Tengah dan DI Yogyakarta. Jawa Pos mengklaim sebagai "Harian Nasional

yang Terbit dari Surabaya

Jawa Pos didirikan oleh The Chung Shen pada 1 Juli 1949 dengan nama Djawa Post.

Saat itu The Chung Shen hanyalah seorang pegawai bagian iklan sebuah bioskop di Surabaya.

Karena setiap hari harus memasang iklan bioskop di surat kabar, lama-lama The Chung Shen

tertarik untuk membuat surat kabar sendiri. Setelah sukses dengan Jawa Pos-nya, The Chung

Shen mendirikan pula koran berbahasa Mandarin dan Belanda. Bisnis The Chung Shen di

bidang surat kabar tidak selamanya mulus.

Pada akhir tahun 1970-an, omzet Jawa Pos mengalami kemerosotan yang tajam.

Tahun 1982, oplahnya hanya tinggal 6.800 eksemplar saja. Koran-korannya yang lain sudah

lebih dulu pensiun. Ketika usianya menginjak 80 tahun, The Chung Shen akhirnya

memutuskan untuk menjual Jawa Pos. The Chung Shen merasa tidak mampu lagi mengurus

perusahaannya, sementara tiga orang anaknya lebih memilih tinggal di London, Inggris.

Pada tahun 1982, Eric FH Samola, waktu itu adalah Direktur Utama PT Grafiti

Pers (penerbit majalah Tempo) mengambil alih Jawa Pos. Dengan manajemen baru, Eric

mengangkat Dahlan Iskan, yang sebelumnya adalah Kepala Biro Tempo di Surabaya untuk

memimpin Jawa Pos. Eric Samola kemudian meninggal dunia tahun 2000. Dahlan Iskan

adalah sosok yang menjadikan Jawa Pos yang waktu itu hampir mati dengan oplah 6.000

eksemplar, dalam waktu 5 tahun menjadi surat kabar dengan oplah 300.000 eksemplar.

Lima tahun kemudian terbentuklah Jawa Pos News Network (JPNN), salah satu

jaringan surat kabar terbesar di Indonesia, dimana memiliki lebih dari 80 surat kabar, tabloid,

dan majalah, serta 40 jaringan percetakan di Indonesia. Pada tahun 1997, Jawa Pos pindah ke

gedung yang baru berlantai 21, Graha Pena, salah satu gedung pencakar langit di Surabaya.

Tahun 2002 dibangun Graha Pena di Jakarta. Tepatnya di Jalan Raya Kebayoran Lama No. 12

Dan, saat ini bermunculan gedung-gedung Graha Pena di hampir semua wilayah di Indonesia.

Setelah sukses mengembangkan media cetak di seluruh Indonesia, pada tahun 2002

Jawa Pos Grup mendirikan stasiun televisi lokal di JTV di Surabaya, yang kemudian diikuti

32

Batam TV di Batam, Riau TV di Pekanbaru, Fajar TV di Makassar, Palembang TV di

Palembang, Parijz van Java TV di Bandung, Radar Cirebon Televisi RCTV di Cirebon Kota

Wali.

Memasuki tahun 2003, Jawa Pos Group merambah bisnis baru : Independent Power

Plant. Proyek pertama adalah 1 x 25 MW di Kab. Gresik, yakni dekat pabrik kertas. Proyek

yang kedua 2 x 25 MW, didirikan di Kaltim, bekerjasama dengan perusahaan daerah

setempat. Pada tahun 2008, Jawa Pos Group menambah stasiun televisi baru: Mahkamah

Konstitusi Televisi (MKtv) yang berkantor di Gedung Mahkamah Konstitusi Jakarta. Pada

tahun 2009, Jawa Pos Group menambah data center baru: Fangbian Iskan Corporindo (FIC)

yang berkantor di Gedung Graha Pena Surabaya. Oktober 2011, Jawa Pos Group dikukuhkan

sebagai koran anak muda dunia dengan predikat Newspaper of The Year oleh World Young

Reader Prize 2011. Penghargaan ini diterima oleh Azrul Ananda yang merupakan putera dari

Dahlan Iskan, pemimpin redaksi Jawa Pos Group, di Wina pada 12 Oktober 2011.

Profil Perusahaan:

- Nama Penerbit

- Alamat

- Telepon

- Fax

- Website

- Ukuran Kertas

- Sistem Cetak

- Percetakan

- Terbit

- Moto

- Slogan

Media Cetak:

:

:

:

:

:

:

:

:

:

:

:

PT. Indopos Intermedia Pers

Gedung Graha Pena Lantai 6 dan Lantai 10

Jl. Raya Kebayoran Lama No.12

Jakarta Selatan 12210

(021) 5349311 – (021) 5333353

(021) 5349207

www.jawapos.com

33,5 cm x 55 cm

Cetak Offset (Offset Printing)

PT. Temprina Media Grafika (Jawa Pos

Group)

Setiap Hari (Pagi Hari)

Berdasarkan Pancasila Mencerdaskan Bangsa

Selalu Ada Yang Baru

33

- Jumlah Halaman

- Tinggi

- Jumlah Kolom

28 Halaman – 32 Halaman

530 mm

7 Kolom

Visi Jawa Pos Group adalah ”Menjadi Jejaring Percetakan Media Terbesar Di

Indonesia”. Sedangkan misi Jawa Pos Group yaitu:

• Tercermin pada moto ”Berdasarkan Pancasila Mencerdaskan Bangsa” berperan untuk

mendidik dan mencerdaskan khalayak pembaca sebagai komponen bangsa melalui sajian

berita-berita dan ulasannya serta berkehendak untuk menyajikan informasi kepada

masyarakat tanpa terkecuali.

• Memberi layanan cetak media dan komersial dengan konsep one stop services.

• Mensinergikan optimasi Sumber Daya Manusia (SDM), teknologi dan sistem.

• Memberikan layanan terbaik dalam standar ketepatan waktu, mutu, dan jumlah.

34

3.2 Proses Bisnis Jawa Pos

Gambar 3.1: Proses Bisnis Jawa Pos

Sumber: Data Penelitian, 2013

35

3.3 Struktur Organisasi

Gambar 3.2: Struktur Organisasi Jawa Pos

Sumber: Jawa Pos (2013)

Pemimpin Umum

PemimpinPerusahaan

HRD

TI

Iklan

PemimpinRedaksi

Pemasaran

Umum

Keuangan

Procurement

RedakturPelaksana

KoordinaturLiputan

Redaktur

Produksi

Wartawan

Fotografer

Layouter

Grafis

36

Pembagian Tugas dan Wewenang:

• Pemimpin Umum:

- Bertanggung jawab menjalankan perusahaan secara keseluruhan.

- Memegang otoritas tertinggi dari seluruh kegiatan yang ada di dalam perusahaan.

- Membawahi semua unit, baik yang ada di dalam lingkup keredaksian maupun

perusahaan.

- Pada kondisi tertentu tetap menjalankan fungsi kewartawanan dalam porsi yang

disesuaikan.

- Memimpin semua kegiatan baik pada bagian redaksi maupun perusahaan.

• Pemimpin Perusahaan:

- Membawahi segala kegiatan terkait pemasaran produk, produksi, promosi, sirkulasi,

iklan, pengelolaan SDM, berbagai perjanjian kerjasama, dan sebagainya.

• Pemimpin Redaksi:

- Bertanggung jawab menjalankan organisasi keredaksian sehari-hari.

- Pada kondisi tertentu tetap menjalankan fungsi kewartawanan dalam porsi yang

disesuaikan.

• Redaktur Pelaksana:

- Bertanggung jawab atas kegiatan operasional redaksi sehari-hari.

- Membawahi dan mengkoordinasikan kegiatan beberapa unit menajerial di bawahnya.

- Menjabarkan dan mengawasi pelaksanaan konsep media yang telah digariskan dalam

perencanaan peliputan, penulisan hingga penyajiannya.

- Menyusun rencana kerja redaksi per empat bulan, enam bulan, dan atau per tahun.

- Bertanggung jawab atas perencanaan dan pengembangan tenaga di redaksi.

- Menyelenggarakan rapat evaluasi di antara beberapa unit manajerial yang

dibawahinya, setidaknya sekali dalam seminggu, atau sebulan atau dalam batas waktu

yang disepakati.

- Pada kondisi tertentu, tetap menjalankan fungsi kewartawanan dalam porsi yang

disesuaikan.

- Melakukan pengawasan dan pembinaan pada unit kerja di bawahnya.

- Bertanggung jawab pada pemimpin redaksi.

• Koordinator Liputan:

- Bertanggung jawab terhadap peliputan seluruh desk/bidang/halaman.

- Menyusun perencanaan peliputan bersama redaktur.

- Menjabarkan dan mengawasi pelaksanaan konsep media.

37

- Memberi arah liputan, serta memperkaya visi redaktur dan reporter.

- Menyelenggarakan rapat evaluasi dengan para redaktur paling tidak dua minggu

sekali.

- Pada kondisi tertentu tetap menjalankan fungsi kewartawanan dalam porsi yang

disesuaikan.

- Menjalankan fungsi pengawasan dan pembinaan pada unit kerja yang dibawahinya.

- Bertanggung jawab pada redaktur pelaksana.

• Redaktur:

- Membawahi dan mengkoordinasi wartawan juga koresponden.

- Membuat perencanan sehari-hari, baik mengenai hal baru, follow up, maupun

penggalian suatu topik/isu yang telah, belum atau sedang diberitakan sesuai dengan

bidangnya masing-masing.

- Memberi arahan (konsultasi) dan pengawasan kepada para reporter atas rencana

liputan, penyelenggaraan lapangan, serta hasil liputan, seperti menentukan dan

mempertajam angle (sudut pandang), lead (teras berita), kelengkapan data termasuk

dukungan data dokumentasi/kepustakaan, menambah wawasan penyajian, dan

menentukan pembuatan ilustrasi foto dan grafis.

• Produksi:

- Bertanggung jawab atas proses produksi.

- Merencanakan produksi hingga tahap pracetak.

- Melakukan penugasan reporter setelah berkoordinasi dengan koordinator peliputan

dan redaktur.

• Wartawan:

- Bertugas mencari berita dari narasumber.

- Bertanggung jawab kepada redaktur.

• Fotografer:

- Mengambil foto peristiwa atau kejadian sesuai bidangnya.

- Mencari objek-objek foto yang unik dan dapat dijadikan berita menarik.

• Layouter:

- Bertugas mengatur tata letak naskah dan foto.

- Bertanggung jawab pada kualitas hasil produk akhir format digital yang akan dikirim

ke percetakan.

• Grafis:

- Membuat karikatur atau kartun.

38

- Mendesain artistik untuk kepentingan halaman surat kabar.

- Mendesain iklan secara kreatif.

• Pemasaran:

- Bertugas memasarkan produk yang telah dihasilkan.

- Bertugas mengatur sirkulasi pemasaran surat kabar ke agen-agen atau langganan.

- Memiliki tugas yang berkelanjutan sebab berhubungan langsung dengan para mitra

pemasaran (distributor).

• Iklan:

- Memproduksi iklan untuk kepentingan perusahaan.

- Bertugas dan berfungsi untuk mencari sumber pemasukan yang berasal dari iklan

komersial.

- Menyiapkan rencana promosi, literatur penjualan, media, dan kontrak penjualan.

• HRD:

- Melakukan kegiatan pengelolaan sumber daya manusia yang ada.

- Memberikan dukungan kepada staf untuk mengembangkan keterampilan dan

kemampuan staf.

- Memonitor kinerja staf dan kegiatan kehadiran.

- Mengkoordinasi perekrutan staf dan proses seleksi untuk memastikan terorganisir

tepat waktu dan prosedur yang komprehensif digunakan untuk mempekerjakan staf.

• Teknologi Informasi (TI):

- Bertugas untuk bertanggung jawab terhadap seluruh jaringan komputer yang terdapat

di lingkungan perusahaan.

- Melakukan pemantauan dan pemeliharaan teknologi pada perusahaan.

- Memastikan teknologi perusahaan selalu ter-update sehingga memudahkan pengerjaan

tugas oleh staf lain.

- Bertugas dalam pengamanan TI perusahaan yang berhubungan dengan data-data

internal perusahaan.

• Keuangan:

- Bertugas untuk melakukan perencanaan keuangan perusahaan.

- Bertugas untuk menyusun penganggaran perusahaan.

- Memeriksa keuangan dalam perusahaan.

- Melakukan pengelolaan keuangan perusahaan.

- Melakukan pengendalian, pencarian dan penyimpanan dana perusahaan

39

• Umum:

- Menjalankan tugas yang tidak berhubungan dengan redaksi/non redaksi.

- Bertugas membeli peralatan dan perlengkapan perusahaan.

• Pengadaan (Procurement):

- Melakukan pembelian dan pengadaan barang-barang kebutuhan perusahaan khususnya

setiap departemen.

• Sistem Admin:

- Bertugas mengatur hak akses setiap karyawan perusahaan.

• Koordinator Hardware (Hardware) dan Jaringan:

- Mengatur koneksi jaringan perusahaan.

- Bertugas melakukan pengadaan dan mengelola hardware perusahaan.

• Desktop Programmer:

- Bertugas mengelola program yang dipakai perusahaan.

• Web Programmer:

- Bertugas mengelola website perusahaan.

3.4 Penggunaan Komputer pada Jawa Pos

Setiap wartawan pada Jawa Pos menggunakan komputer untuk melakukan

pekerjaannya sehari-hari. Secara keseluruhan, jumlah komputer yang dimiliki oleh Jawa Pos

adalah kira-kira berjumlah 800 komputer. Karena tujuan utama penggunaan komputer adalah

untuk mengedit artikel, setiap komputer rata-rata memiliki spesifikasi yang sama. Spesifikasi

komputer tersebut sebagai berikut:

- Processor: Intel Core i3-550 (3.2Ghz, 4M Cache)

- RAM: 2GB DDR3 PC 1066

- Hard disk: 500GB

- Monitor LCD: 18.5 inch

- OS (Operating System): Windows 7 Professional 32 bit

Jawa Pos juga memiliki komputer yang ditujukan khusus seperti mengedit gambar

ataupun foto yang akan diterbitkan pada surat kabar dan pembuatan layout tampilan.

Komputer tersebut adalah MAC profesional, dengan spesifikasi sebagai berikut:

- Processor: Intel Xeon 3.2 Ghz

- RAM: 6Gb tripple channel

- Hard disk: 1TB

40

- VGA: AMD Radeon HD5770 (1GB GDDR5)

- OS: Macintosh Mountain Lion

Setiap komputer telah dipasang aplikasi software yang mendukung untuk kegiatan

operasional sehari-hari. Berikut adalah daftar aplikasi yang digunakan oleh Jawa Pos dalam

melaksanakan bisnisnya sebagai surat kabar.

- Microsoft Office 2007

- Adobe InDesign CS 6

- Adobe Photoshop CS 6

- Adobe Reader 11.0.0.2

- Google Chrome 23.0.1271.64

- Opera 12.10

- Mozilla Firefox 20.0

3.5 Metodologi Penelitian

Pengukuran dilakukan secara berkelanjutan mulai dari 1 April 2013 sampai 26 Juli

2013. Pengukuran menggunakan freeware pengembangan dari Microsoft bernama

“Joulemeter” serta didukung dengan hardware yaitu “Watts Up Pro? Meter”. Perusahaan

belum pernah melakukan efisiensi berbasiskan software. Oleh karena itu, peneliti akan

membuat sebuah benchmark pada setiap jenis software yang ada. Hasil akhir dari benchmark

akan dapat menentukan software mana yang paling hemat energi. Metode yang digunakan

dalam penelitian ini adalah metode survey langsung ke perusahaan, mengumpulkan data di

lapangan, dan wawancara dengan staf TI terkait.

3.5.1 Metode Pencatatan Data

Metode yang digunakan untuk melakukan benchmark terhadap software adalah

dengan cara melakukan pencatatan energi terhadap aplikasi yang sedang dijalankan dalam

waktu tertentu menggunakan Joulemeter. Pencatatan energi dilakukan dengan mencatat power

state selama satu jam terhadap aplikasi software yang sedang dijalankan. Setelah benchmark

selesai dilakukan, dapat diketahui berapa besarnya energi tercatat yang digunakan oleh

aplikasi tersebut. Besarnya energi tersebut kemudian akan digunakan sebagai dasar untuk

membuat pemodelan green software. Penggunaan Joulemeter membutuhkan hardware

penunjang untuk melakukan kalibrasi energi. Hardware tersebut merupakan alat untuk

mengukur energi listrik bernama Watts Up? Pro Meter.

41

Gambar 3.3: Watts Up? Pro Meter

Sumber: Data Penelitian, 2013

Pada gambar 3.3 dapat dilihat tampilan dari Watts Up? Pro Meter. Alat ini berguna

untuk mengukur pemakaian energi dari setiap perangkat yang membutuhkan energi listrik.

Pada penelitian kali ini, Watts Up? Pro Meter digunakan untuk melakukan proses kalibrasi

dengan Joulemeter. Kalibrasi ini digunakan untuk mendapatkan kecocokan data yang didapat

dari Watts Up? Pro Meter dengan hasil kalkulasi dari Joulemeter.

Berikut ini adalah langkah-langkah dalam pencatatan data menggunakan Joulemeter

disertai dengan Watts Up? Pro Meter dalam pengukuran energi listrik.

1. Masukan kabel Watts Up? Pro Meter pada sumber listrik.

2. Sambungkan kabel komputer dan monitor (apabila ingin mengetahui pemakaian energi

listrik pada monitor juga) pada Watts Up? Pro Meter.

3. Gunakan kabel USB yang disediakan untuk menghubungkan Watts Up? Pro Meter dengan

komputer guna melakukan pencatatan data.

4. Jalankan program Joulemeter yang telah diinstall pada komputer. Waktu pertama kali

dijalankan, program ini belum memiliki model energi untuk melakukan pengukuran dan

kalkulasi terhadap energi listrik.

42

Gambar 3.4: Joulemeter Sebelum Kalibrasi

Sumber: Data Penelitian, 2013

5. Lakukan proses kalibrasi yang dikehendaki dengan memilih pada pilihan Calibration.

Kalibrasi merupakan proses yang dilakukan untuk mendapatkan kesamaan data antara

hardware Watts Up? Pro Meter dengan software Joulemeter. Pada bagian calibration ini

terdapat beberapa pilihan untuk melakukan kalibrasi yaitu: (1) Running on Battery untuk

melakukan kalibrasi pada Watts Up? Pro Meter dengan menggunakan laptop, (2) WattsUp

Pro (Monitor(s) not on WattsUp) untuk melakukan proses kalibrasi hanya pada komputer,

dan (3) WattsUp Pro (Laptop OR Monitor(s) also on WattsUp) untuk melakukan kalibrasi

pada laptop maupun dengan komputer dan monitor. Selain ketiga pilihan tersebut, proses

kalibrasi dapat juga dilakukan dengan manual entry. Manual entry ini dilakukan dengan

cara memasukan variabel yang dibutuhkan secara manual. Variabel tersebut adalah: (1)

Base (idle) power (watt) yaitu energi yang digunakan processor pada saat idle, (2)

processor peak power (high frequency) yaitu energi paling tinggi yang digunakan

processor pada saat bekerja, (3) processor peak power (low frequency) yaitu energi

terendah yang digunakan processor pada saat komputer nyala, (4) monitor power yaitu

43

energi yang digunakan oleh monitor. Namun manual entry kurang disarankan karena data

tersebut tidak akan seakurat proses kalibrasi secara otomatis.

Gambar 3.5: Joulemeter pada Pilihan Calibration

Sumber: Data Penelitian, 2013

6. Penggunaan energi sebuah software dapat diketahui dengan cara memasukan nama proses

software kemudian tekan tombol start. Proses software dapat diketahui dengan melihat task

manager pada pilihan process. Setelah tombol start ditekan, Joulemeter akan melakukan

kalkulasi energi yang digunakan oleh software tersebut.

7. Untuk pencatatan data dapat dilakukan dengan menekan tombol browse terlebih dahulu

untuk memilih folder penyimpanan. Pencatatan energi dimulai setelah tombol start saving

ditekan. Setelah itu, data akan tercatat terus menerus sampai tombol stop saving ditekan.

Hasil dari yang tercatat akan menjadi berkas dengan format “.xls” yaitu format umum yang

digunakan oleh aplikasi spreadsheet.

44

Gambar 3.6: Joulemeter Saat Mencatat Data

Sumber: Data Penelitian, 2013

Untuk dapat melakukan perbandingan setiap software yang ada, dibutuhkan daftar

yang menyajikan software sesuai dengan jenisnya. Oleh karena itu, situs

http://www.toptenreviews.com/ dipilih sebagai acuan untuk melakukan komparasi setiap jenis

software yang ada. Daftar software yang terdapat pada situs tersebut akan menjadi referensi

software apa saja yang dapat digunakan untuk perbandingan. Situs tersebut dipilih karena

pada penelitian sebelumnya berjudul “The International Journal of Learning” oleh Armarego

(2012: 5) mengatakan bahwa TopTenReviews menyediakan laporan yang lengkap.

Untuk jenis word processing software, situs toptenreviews.com menyajikan 8 macam

software yang telah diurutkan menurut peringkatnya. Peringkat tersebut diberikan

berdasarkan beberapa ketentuan, antara lain: (1) usability yaitu tingkat kegunaan dari software

tersebut, (2) basic features yaitu fitur dasar yang dimiliki, (3) editing tools yaitu alat yang

disediakan untuk mengedit, (4) publishing/print options yaitu pilihan untuk melakukan

publikasi dan mencetak hasil, (5) insert tools yaitu alat untuk memberikan tambahan pada

berkas yang sedang diedit, (6) file format yaitu jenis format berkas yang dapat disimpan

maupun dibuka.

45

Software yang dijabarkan oleh toptenreviews.com untuk jenis ini adalah: Microsoft

Word, WordPerfect, TextMaker, Corel Write, Google Docs, Kingsoft Writer, Ability Write,

dan RagTime. Selain kedelapan software pada daftar tersebut, situs toptenreview juga

menyajikan empat word processing software yang tidak memerlukan lisensi. Keempat

software tersebut adalah Google Docs, OpenOffice Writer, AbiWord, dan WordGraph. Untuk

lebih jelas terhadap peringkat yang diurutkan pada situs toptenreviews.com dapat melihat

gambar 3.7 di bawah ini.

Gambar 3.7: Komparasi Daftar Word Processing Software

Sumber: http://office-software-review.toptenreviews.com/word-processing-software/

Untuk setiap jenis software yang diuji, ditentukan sebuah standardisasi pengujian.

Standardisasi dibuat untuk memperoleh hasil pengujian yang valid. Berikut ini adalah

beberapa standardisasi pengujian pada word processing software:

a. Uji coba dilakukan selama satu jam dalam keadaan aktif.

b. Uji coba dilakukan dengan memakai pengaturan default (asal).

c. Uji coba dilakukan dengan melakukan proses pengetikan selama satu jam.

d. Selama uji coba, software tidak berhubungan yang dapat mengganggu proses dimatikan.

e. Memanfaatkan tools sederhana seperti menyesuaikan paragraf, mengubah ukuran huruf,

memberikan bold, italic, maupun underline dan lain-lain.

Untuk jenis internet browser, situs toptenreviews.com menyajikan 10 macam

software yang telah diurutkan menurut peringkatnya. Peringkat tersebut diberikan

berdasarkan beberapa ketentuan, antara lain: (1) feature set yaitu kelengkapan fitur yang

46

dimiliki , (2) security yaitu sistem keamanan yang terpasang pada internet browser, (3) speed

and compatibility yaitu kecepatan internet browser dalam membuka laman situs, (4) ease of

use yaitu kemudahan penggunaan software, dan (5) help and support yaitu dukungan dan

bantuan yang disediakan.

Software yang dijabarkan oleh toptenreviews.com untuk jenis internet browser

adalah: Google Chrome, Mozilla Firefox, Internet Explorer, Opera, Safari, Maxthon,

RockMelt, SeaMonkey, Deepnet Explorer, Avant Browser. Untuk lebih jelas terhadap

perbandingan internet browser yang disajikan oleh situs toptenreviews.com dapat melihat

gambar 3.8 di bawah ini.

Gambar 3.8: Komparasi Daftar Internet Browser

Sumber: http://internet-browser-review.toptenreviews.com/

Berikut ini adalah beberapa standardisasi pengujian pada internet browser:

a. Uji coba dilakukan selama satu jam dalam keadaan aktif.

b. Uji coba dilakukan dengan memakai pengaturan default (asal).

c. Uji coba dilakukan dengan melakukan browsing selama satu jam.

d. Selama uji coba, software tidak berhubungan yang dapat mengganggu proses dimatikan.

e. Jumlah tab pada internet browser yang dibuka tidak lebih dari sepuluh tab.

f. Membuka situs seperti: Jawa Pos, email (Microsoft Outlook), Jagat Review, Youtube,

facebook, dan lain-lain.

Untuk jenis photo editing software, situs toptenreviews.com menyajikan 9 macam

software yang telah diurutkan menurut peringkatnya. Peringkat tersebut diberikan

47

berdasarkan beberapa ketentuan, antara lain: (1) ease of use yaitu tingkat kemudahan dalam

penggunaan, (2) importing yaitu fitur untuk mengimpor gambar, (3) editing yaitu kemampuan

software mengedit sebuah gambar, (4) sharing yaitu fitur yang dimilik software untuk berbagi

gambar, (5) output capabilities yaitu kemampuan untuk mengolah data menjadi keluaran

dengan format yang diinginkan, (6) organazing yaitu kemampuan software dalam melakukan

pengaturan, dan (7) help and support yaitu dukungan dan bantuan yang terdapat pada

software.

Software pada jenis ini yang dijabarkan oleh situs toptenreviews.com adalah: Corel

Paintshop Pro, Adobe Photoshop Elements, Serif PhotoPlus, Xara Photo and Graphic

Designer, ACDSee Photo Editor, Ulead PhotoImpact, Photo Impression, PhotoStudio, dan

Photolightning. Untuk lebih jelas terhadap perbandingan photo editing software yang

disajikan oleh situs toptenreviews.com dapat melihat gambar 3.9 di bawah ini.

Gambar 3.9: Komparasi Daftar Photo Editing Software

Sumber: http://photo-editing-software-review.toptenreviews.com/

Berikut ini adalah beberapa standardisasi pengujian pada photo editing software:

a. Uji coba dilakukan selama satu jam dalam keadaan aktif.

b. Uji coba dilakukan dengan memakai pengaturan default (asal).

c. Uji coba dilakukan dengan cara mengedit sejumlah gambar atau foto selama satu jam.

d. Selama uji coba, software tidak berhubungan yang dapat mengganggu proses dimatikan.

e. Fokus uji coba software ini dilakukan pada dua hal, yaitu manipulasi foto dan seleksi foto.

48

f. Melakukan manipulasi foto menggunakan fitur yang tersedia seperti color balancing,

hue/saturation, photo filter, threshold, channel mixer, mengatur tingkat kecerahan warna,

serta memberikan efek sederhana seperti blur, distort, sharpen, dan berbagai efek lainnya.

g. Melakukan uji coba seleksi menggunakan tools yang tersedia, melakukan pemotongan

gambar dengan cropping, dan penggabungan gambar.

Untuk jenis page layout software, situs toptenreviews.com menyajikan 10 macam

software yang telah diurutkan menurut peringkatnya. Peringkat tersebut diberikan

berdasarkan beberapa ketentuan, antara lain: (1) layout organization yaitu tools yang

disediakan pada software untuk melakukan pengaturan layout, (2) graphic and design tools

yaitu tools yang disediakan pada software untuk melakukan perubahan desain pada grafik

yang dipakai, (3) text options yaitu pilihan untuk melakukan pengaturan teks, (4) help and

support yaitu dukungan dan bantuan yang terdapat pada software..

Software pada jenis ini yang dijabarkan oleh situs toptenreviews.com adalah: Adobe

InDesign, PagePlus, QuarkXPress, Corel Draw, Microsoft Publisher, The Print Shop

Professional, Adobe FrameMaker, Creator Professional, PageFocus Pro, dan PageStream.

Untuk lebih jelas terhadap perbandingan page layout software yang disajikan oleh situs

toptenreviews.com dapat melihat gambar 3. di bawah ini.

Gambar 3.10: Komparasi Daftar Page Layout Software

Sumber: http://page-layout-software-review.toptenreviews.com/

49

Berikut ini adalah beberapa standardisasi pengujian pada page layout software:

a. Uji coba dilakukan selama satu jam dalam keadaan aktif.

b. Uji coba dilakukan dengan memakai pengaturan default (asal).

c. Uji coba dilakukan dengan cara mengedit susunan dan peletakan halaman.

d. Selama uji coba, software tidak berhubungan yang dapat mengganggu proses dimatikan.

e. Uji coba dilakukan dengan menyalin tulisan yang telah diketik pada word processing

software dan gambar yang telah diedit pada photo editing software.

f. Memanfaatkan beberapa tools sederhana seperti pengaturan paragraf, pemindahan

halaman, import dan export file, dan lain-lain.

3.5.2 Metode Pengolahan Data

Untuk setiap data yang telah tercatat, kemudian akan diolah sehingga dapat menjadi

informasi berguna untuk membuat pelaporan. Ada beberapa variabel yang dibutuhkan untuk

mengolah data seperti: (1) energi komputer terpakai selama satu tahun, (2) energi software

terpakai selama satu tahun. Untuk mengetahui jumlah energi yang dipakai oleh sebuah

software maupun komputer selama satu tahun, akan digunakan formula seperti di bawah ini:

W = [D*J*H*48]/1000

Dimana: W

D

J

H

48

=

=

=

=

=

Total daya digunakan selama satu tahun dengan satuan Kilowatt hour (kWh)

Daya yang dibutuhkan oleh sebuah software atau sebuah komputer (beserta

monitor) ketika sedang beroperasi dengan satuan daya (watt hour).

Lama pemakaian software atau komputer selama satu hari.

Jumlah hari kerja selama seminggu.

Banyaknya minggu selama satu tahun setelah dikurangi liburan, izin, dan

lain-lain.

3.5.3 Metode Perhitungan Environmental Cost

Perhitungan environmental cost pada penelitian kali ini dilakukan setelah mengetahui

dua variabel berikut ini: (1) hasil pemakaian energi listrik setiap software yang dibandingkan

selama satu tahun dan (2) total pemakaian energi listrik per satu unit komputer selama satu

tahun. Apabila kedua variabel tersebut telah diketahui, maka akan dilakukan perhitungan

environmental cost dengan langkah-langkah berikut ini:

50

1. Hitung total biaya energi listrik satu unit komputer selama satu tahun. Pada perhitungan

ini akan memakai formula yang dirumuskan seperti berikut:

Biaya listrik = W*Rp 975

Dimana: W

Rp 975

=

=

Total daya selama satu tahun dengan satuan Kilowatt hour (kWh)

Tarif dasar listrik bisnis golongan 3 yang dikenakan per kWh.

2. Hitung jumlah total energi listrik terpakai dari seluruh software yang diuji.

3. Hitung biaya dari energi terpakai per software. Pada langkah ini, perhitungan dilakukan

dengan formula sebagai berikut:

Biaya listrik / total energi terpakai dari software

4. Setelah diketahui biaya listrik per software, lakukan perhitungan environmental cost.

Perhitungan dilakukan dengan cara sebagai berikut:

Biaya listrik per software * energi listrik terpakai per software