bab 3 analisis arsitektur yang berjalan gambaran …thesis.binus.ac.id/doc/bab3/2011-2-00682-si...

99
34 BAB 3 ANALISIS ARSITEKTUR YANG BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Profil Perusahaan PT. Sartonia Agung merupakan salah satu perusahaan konstruksi swasta nasional yang berdiri pada tanggal 29 Juni 1982 di Jakarta dengan akta pendirian No. 156 dihadapan Notaris Nyoya Sumardilah Oriana Roosdilan. Saat ini perusahaan berlokasi di Jln. Taman Jatibaru Timur (Komplek Rukan Graha Jatibaru) Blok A No.1, Jakarta Pusat 10150. Perusahaan melaksanakan aktivitas utama dalam bidang usaha jasa pemborong (konstruksi) yang diselenggarakan oleh instansi pemerintah maupun swasta. Untuk melaksanakan kegiatan usahanya, perusahaan telah memiliki beberapa izin usaha antara lain : GAPENSI (Gabungan Pelaksanaan Konstruksi Nasional Indonesia) TDP (Tanda Daftar Perusahaan) Surat Izin Usaha Jasa Kontruksi Nasional Surat Keterangan Domisili Perusahaan Surat Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak (PKP) Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) Surat Keterangan Kinerja Badan Usaha

Upload: vantruc

Post on 19-Mar-2019

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB 3 ANALISIS ARSITEKTUR YANG BERJALAN Gambaran …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00682-SI Bab3001.pdfPerusahaan melaksanakan aktivitas utama dalam bidang usaha jasa ... (PKP)

34

BAB 3

ANALISIS ARSITEKTUR YANG BERJALAN

3.1 Gambaran Umum Perusahaan

3.1.1 Profil Perusahaan

PT. Sartonia Agung merupakan salah satu perusahaan konstruksi swasta

nasional yang berdiri pada tanggal 29 Juni 1982 di Jakarta dengan akta

pendirian No. 156 dihadapan Notaris Nyoya Sumardilah Oriana Roosdilan.

Saat ini perusahaan berlokasi di Jln. Taman Jatibaru Timur (Komplek Rukan

Graha Jatibaru) Blok A No.1, Jakarta Pusat 10150.

Perusahaan melaksanakan aktivitas utama dalam bidang usaha jasa

pemborong (konstruksi) yang diselenggarakan oleh instansi pemerintah

maupun swasta. Untuk melaksanakan kegiatan usahanya, perusahaan telah

memiliki beberapa izin usaha antara lain :

• GAPENSI (Gabungan Pelaksanaan Konstruksi Nasional Indonesia)

• TDP (Tanda Daftar Perusahaan)

• Surat Izin Usaha Jasa Kontruksi Nasional

• Surat Keterangan Domisili Perusahaan

• Surat Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak (PKP)

• Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP)

• Surat Keterangan Kinerja Badan Usaha

Page 2: BAB 3 ANALISIS ARSITEKTUR YANG BERJALAN Gambaran …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00682-SI Bab3001.pdfPerusahaan melaksanakan aktivitas utama dalam bidang usaha jasa ... (PKP)

35

Dengan memiliki beberapa izin usaha tersebut PT. Sartonia Agung

dapat dinilai sebagai perusahaan yang selalu memperhatikan legalitas

perusahaan dimata pelanggan instansi pemerintah, BUMN, maupun swasta.

Selain itu PT. Sartonia Agung dalam meningkatkan mutu perusahaannya

juga memperhatikan kualitas dari sumberdaya manusianya, yaitu dengan

melakukan training sesuai kebutuhan didalam perusahaan dan sertifikasi

sesuai bidang usaha yang dibutuhkan dalam kegiatan pengerjaan proyeknya.

3.1.1.1 Produk / Jasa

Sebagai perusahaan konstruksi PT. Sartonia Agung memiliki bidang

usaha sebagai berikut :

Tabel 3.1 Produk / Jasa PT. Sartonia Agung

No. Klasifikasi Bidang Sub Bidang

1. Arsitektural • Peumahan Tunggal dan koppel,

termasuk perawatannya

• Perumahan multi hunian, termasuk

perawatannya

• Bangunan pergudangan dan

industri, termasuk perawatannya

• Bangunan komersial, termasuk

perawatannya

• Bangunan-bangunan non

perumahan lainnya, termasuk

perawatannya

Page 3: BAB 3 ANALISIS ARSITEKTUR YANG BERJALAN Gambaran …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00682-SI Bab3001.pdfPerusahaan melaksanakan aktivitas utama dalam bidang usaha jasa ... (PKP)

36

• Fasilitas pelatihan sport diluar

gedung, fasilitas rekreasi, termasuk

perawatannya

2. Sipil • Jalan raya, jalan lingkungan,

termasuk perawatannya

• Jembatan, termasuk perawatan

• Pelabuhan atau dermaga, termasuk

perawatan

• Drainase kota, termasuk perawatan

• Irigasi dan drainase, termasuk

perawatan

• Persungaian rawa dan pantai,

termasuk perawatan

• Bendungan, termasuk perawatan

• Pengerukan dan pengurugan,

termasuk perawatannya

• Pekerjaan penyiapan dan

pengupasan lahan

• Pekerjaan pengalian dan

pemindahan lahan

3. Mekanikal • Instalasi pemanasan, ventilasi udara

dan AC dalam bangunan, termasuk

perawatan

Page 4: BAB 3 ANALISIS ARSITEKTUR YANG BERJALAN Gambaran …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00682-SI Bab3001.pdfPerusahaan melaksanakan aktivitas utama dalam bidang usaha jasa ... (PKP)

37

• Instalasi pipa gas dalam bangunan,

termasuk perawatan

• Instalasi lift dan eskalator, termasuk

perawatan

• Pertambangan dan manufaktur,

termasuk perawatan

• Kontruksi alat angkut dan alat

angkat, termasuk perawatan

4. Elektrikal • Instalasi kontrol dan instrumentasi,

termasuk perawatan

3.1.1.2 Struktur Organisasi

Struktur Organisasi pada PT. Sartonia Agung dibagi menjadi dua, yaitu

struktur organisasi di dalam kantor dan struktur organisasi pada saat pengerjaan

proyek. Berikut ini dapat dilihat struktur organisasi PT. Sartonia Agung.

• Struktur Organisasi Kantor

Page 5: BAB 3 ANALISIS ARSITEKTUR YANG BERJALAN Gambaran …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00682-SI Bab3001.pdfPerusahaan melaksanakan aktivitas utama dalam bidang usaha jasa ... (PKP)

38

Gambar 3.1 Struktur Organisasi Di Kantor

Page 6: BAB 3 ANALISIS ARSITEKTUR YANG BERJALAN Gambaran …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00682-SI Bab3001.pdfPerusahaan melaksanakan aktivitas utama dalam bidang usaha jasa ... (PKP)

39

Struktur Organisasi Proyek

Gambar 3.2 Struktur Organisasi Proyek

3.1.1.3 Peran dan Tanggung Jawab

Deskripsi peran dan tanggung jawab setiap divisi perusahaan

berdasarkan struktur organisasi PT. Sartonia Agung sebagai berikut :

I. Head Office

• Direktur

Direktur utama merupakan jabatan tertinggi pada perusahaan.

Direktur utama mempunyai tanggung jawab terhadap seluruh

kegiatan dalam organisasi. Anatara lain, Memberikan arah

perusahaan, Menetapkan organisasi perusahaan, Menetapkan

kebijakan mutu, Menetapkan sasaran mutu perusahaan,

Page 7: BAB 3 ANALISIS ARSITEKTUR YANG BERJALAN Gambaran …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00682-SI Bab3001.pdfPerusahaan melaksanakan aktivitas utama dalam bidang usaha jasa ... (PKP)

40

Melaksanakan tinjauan manajemen atas penerapan sistem

manajemen mutu, Memberikan komitmen dalam memenuhi

persyaratan pelanggan dan peraturan perundangan terkait,

mengambil keputusan dalam perusahaan, mengetahui pembuatan

surat kontrak baik untuk proyek maupun untuk supplier,

memeriksa laporan setiap proyek yang ditangani, laporan

keuangan, pemasaran.

• Direktur Operasional

Bertanggung jawab penuh atas segala kegiatan operasional dan

pengambilan keputusan khususnya untuk kondisi di lokasi proyek.

• Direktur Marketing/GA/HRD

Secara umum bertugas dalam mengurus dan memanajemen segala

kegiatan yang berkaitan dengan promosi untuk memajukan

perusahaan dan mencapai tujuan perusahaan. Secara umum,

kegiatannya meliputi formulasi, pengarahan serta koordinasi

aktivitas-aktivitas dan kebijakan marketing untuk promosi

perusahaan, mengawasi kegiatan marketing sehari-hari.

Selain itu manager marketing juga mengawasi proses untuk

mendapatkan tender proyek baik pemerintah maupun swasta.

Memeriksa laporan pemasaran secara berkala. Mengawasi proses

perekrutan sumber daya manusia dan pelatihan. Direktur ini juga

memberikan layanan ke organisasi dalam kaitannya dengan

kewajiban organisasi dengan pihak regulator serta urusan internal

Page 8: BAB 3 ANALISIS ARSITEKTUR YANG BERJALAN Gambaran …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00682-SI Bab3001.pdfPerusahaan melaksanakan aktivitas utama dalam bidang usaha jasa ... (PKP)

41

organisasi yang bukan merupakan tugas fungsional tetapi

diperlukan untuk mendukung pelaksanaan tugas fungsional.

• Direktur Keuangan

Bertanggung jawab untuk mengarahkan penanggulangan berbagai

jenis resiko keuangan (financial risk management) yang dihadapi

perusahaan, mengkoordinasi aktifitas di perusahaan untuk

mencapai hasil bisnis yang optimal dari pelaksanaan seluruh usaha

perusahaan, dan memeriksa arus keuangan perusahaan.

• Bagian Teknik Kantor

Bidang Teknik mempunyai tanggung jawab untuk , Mempelajari

persyaratan teknis (persyaratan tender / kontrak), Memberi

pertimbangan teknis dalam proses tender, pelaksanaan proyek ,

Menyiapkan dan mengontrol dokumen teknis pelaksaan proyek,

seperti gambar dan petunjuk pelaksanaan, Memberi pertimbangan

teknis dalam pemilihan pemasok dan subkon, Melaksanakan

pemeriksaan teknis pelaksanaan dan hasil-hasilnya.

• Bagian Pemasaran

Bidang pemasaran secara umum bertanggungjawab dalam proses

pemasaran untuk mendapatkan proyek. Selain itu juga bidang

pemasaran bertugas untuk mempersiapkan data-data profil

perusahaan, Mencari informasi proyek-proyek yang akan

ditenderkan, Mempersiapkan dan mengikuti prakualifikasi / tender

, Mempelajari persyaratan proyek (persyaratan tender / kontrak),

Page 9: BAB 3 ANALISIS ARSITEKTUR YANG BERJALAN Gambaran …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00682-SI Bab3001.pdfPerusahaan melaksanakan aktivitas utama dalam bidang usaha jasa ... (PKP)

42

Mempersiapkan dokumen tender dan memantau semua tender

yang diikuti, Menjalin hubungan dengan customer, membuat

laporan pemasaran.

• Bagian GA dan HRD

Bidang personalia (HRD) bertanggungjawab dalam sumber daya

manusia perusahaan. Seperti, Mendokumentasikan uraian

pekerjaan dan syarat jabatan, Melaksanakan rekrutmen dan seleksi

calon karyawan, Mengidentifikasi kebutuhan pelatihan karyawan

sesuai usulan tiap bidang, Merencanakan, melaksanakan, dan

mengevaluasi pelatihan, Mencatat dan menyimpan data pelatihan

dan data kompetensi pegawai.

Bidang GA (General Affairs) bertanggung jawab dalam

menyediakan seluruh perlengkapan dan peralatan yang dibutuhkan

dalam kegiatan perkantoran. Bidangn ini juga bertanggung jawab

dalam merawat dan memelihara seluruh fasilitas yang ada dalam

kantor PT. Sartonia Agung.

• Bagian Accounting

Melaksanakan kegiatan administrasi keuangan perusahaan (jurnal

entry sampai dengan arsip dokumen) untuk menjamin kelancaran,

keakuratan dan ketertiban administrasi keuangan perusahaan.

• Bagian Keuangan

Melaksanakan kegiatan keuangan perusahaan meliputi arus kas

masuk dan kas keluar, pengendalian internal keuangan,

Page 10: BAB 3 ANALISIS ARSITEKTUR YANG BERJALAN Gambaran …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00682-SI Bab3001.pdfPerusahaan melaksanakan aktivitas utama dalam bidang usaha jasa ... (PKP)

43

pengontrolan atas anggaran keuangan perusahaan, laporan

keuangan.

• Bagian Logistik Kantor

Logistik mempunyai tanggung jawab untuk, melaksanakan

pemilihan pemasok barang dan membuat daftar pemasok

terseleksi, melaksanakan pembelian barang atas permintaan

proyek, mengontrol inventori peralatan dan melaksanakan

pemeliharaan, dan menjaga barang dari kerusakan atau hilang,

memastikan ketersediaan barang untuk kelancaran proyek.

• Kordinator Proyek

Kordinator proyek memiliki peran dalam mengkoordinasi proyek

sebelum dan sesudah proyek diberikan kepada project manager.

Yang mana setiap proyek dapat diberikan kepada project manager

yang berbeda. Setelah proyek selesai project koordinator harus

memeriksa apakah proyek sudah benar-benar selesai dan

memeriksa laporan pengerjaan proyek yang dibuat oleh project

manager sebelum diberikan kepada direktur operational.

• Manager Proyek

Manager Proyek berperan dalam menangani proyek secara penuh

dari awal proyek diterima hingga akhir proyek selesai. Seperti,

melaksanakan pemilihan subkon, memperlihatkan kepemimpinan

yang baik dan memberikan motivasi bagi para staf dan jajaran

nya, memantau pelaksanaan proyek dan hasil-hasilnya,

Page 11: BAB 3 ANALISIS ARSITEKTUR YANG BERJALAN Gambaran …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00682-SI Bab3001.pdfPerusahaan melaksanakan aktivitas utama dalam bidang usaha jasa ... (PKP)

44

melakukan evaluasi atas kemajuan proyek dan mengambil tidakan

yang tepat jika pengerjaan proyek tidak sesuai target, melakukan

komunikasi dan hubungan dengan customer, membuat laporan

pekerjaan proyek untuk project coordinator dan owner,

memastikan penerapan sistem manajemen mutu di proyek.

• Manager Lapangan

Manager lapangan sebagai asisten manager proyek yang mana

memiliki tanggungjawab membantu tugas manager proyek. Tugas

khusus site manager seperti, membuat rencana pelaksanaan di

lapangan (rencana mingguan / harian), melaksanakan dan

memantau pelaksanaan rencana yang dibuat, melaksanaan

pemeriksaan sesuai rencana inspeksi dan pengujian, melaksanakan

penanganan ketidaksesuaian yang ditemukan di lapangan,

membantu project manager membuat laporan kemajuan

pelaksanaan proyek, membina dan melatih keterampilan para staf,

tukang, dan mandor, melakukan penilaian kemampuannya sesuai

dengan standar yang ditetapkan, mengendalikan pemakaian

barang dan peralatan dalam pengerjaan proyek.

• Pelaksana

Pelaksana merupakan orang yang dibawahi langsung oleh

manager lapangan. Pelaksana bertanggung jawab di dalam

mengawasi pekerjaan mandor dan buruh, sesuai gambar kerja (soft

drawing) dan bill of quantity, dan melaporkannya ke manager

Page 12: BAB 3 ANALISIS ARSITEKTUR YANG BERJALAN Gambaran …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00682-SI Bab3001.pdfPerusahaan melaksanakan aktivitas utama dalam bidang usaha jasa ... (PKP)

45

lapangan. Pelaksana memiliki tugas di dalam melaporkan kendala

atau masalah teknis dilapangan kepada manajer lapangan.

Pelaksana juga memiliki wewenang dalam mengajukan

permintaan barang, peralatan, dan pekerja. Selain itu pelaksana

juga memiliki wewenang dalam memberikan petunjuk

pelaksanaan ke mandor.

• Mandor

Mandor adalah pihak atau orang yang bertugas mendatangkan

sejumlah tenaga kerja sesuai dengan kualifikasi yang diperlukan

seperti kelompok tukang kayu, besi, batu, dan memimpin serta

mengawasi pekerjaan proyek, khususnya kinerja dari para pekerja

nya.

• Logistik Proyek

Logistik lapangan atau logistik proyek bertanggung jawab dalam

pengadaan bahan baku untuk pengerjaan proyek, mengecek

barang yang dikirim oleh supplier, menginventarisasi peralatan,

bertanggung jawab atas keamanan dan keutuhan alat-alat berat

yang digunakan dalam pengerjaan proyek

Page 13: BAB 3 ANALISIS ARSITEKTUR YANG BERJALAN Gambaran …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00682-SI Bab3001.pdfPerusahaan melaksanakan aktivitas utama dalam bidang usaha jasa ... (PKP)

46

3.1.2 Visi dan Misi

� Visi Perusahaan

PT. SARTONIA AGUNG memiliki Visi :

Menjadi perusahaan swasta nasional terdepan di bidang jasa konstruksi

dengan selalu memberikan pelayanan yang prima, berkembang secara

berkesinambungan, memberikan kesejahteraan kepada karyawan, pemegang

saham, dan stakeholder lainnya melalui tata kelola perusahaan yang baik.

� Misi Perusahaan

PT. SARTONIA AGUNG memiliki Misi :

• Menghasilkan produk konstruksi yang memenuhi persyaratan mutu

konstruksi.

• Menyelesaikan pekerjaan konstruksi sesuai target yang ditetapkan.

• Menerapkan ISO 9001:2008 secara konsisten dan melakukan perbaikan

secara berkelanjutan.

3.2 Enterprise Architecture Saat Ini

3.2.1 Tujuan dan Inisiatif

Pada tingkatan ini tujuan dan inisiatif PT. Sartonia Agung digambarkan

dalam bentuk arah strategi, analisis, SWOT, CONOPS, strategi bersaing,

tujuan strategis, strategi inisiatif, dan ukuran hasil seperti berikut ini.

3.2.1.1 Visi

Seperti terlihat pada profile perusahaan, Visi PT. Sartonia Agung

adalah: Menjadi perusahaan swasta nasional terdepan di bidang jasa

Page 14: BAB 3 ANALISIS ARSITEKTUR YANG BERJALAN Gambaran …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00682-SI Bab3001.pdfPerusahaan melaksanakan aktivitas utama dalam bidang usaha jasa ... (PKP)

47

konstruksi dengan selalu memberikan pelayanan yang prima, berkembang

secara berkesinambungan, memberikan kesejahteraan kepada karyawan,

pemegang saham, dan stakeholder lainnya melalui tata kelola perusahaan

yang baik.

Visi tersebut menggambarkan bahwa dalam 3 tahun mendatang akan terwujud

suatu perusahaan swasta nasional terdepan dibidang jasa konstruksi, sehingga

semakin banyak instansi-instansi yang menggunakan jasa PT. Sartonia

Agung.

3.2.1.2 Misi

Untuk mencapai visi perusahaan, maka PT. Sartonia Agung menetapkan misi

sebagai berikut :

• Menghasilkan produk konstruksi yang memenuhi persyaratan mutu

konstruksi.

• Menyelesaikan pekerjaan konstruksi sesuai target yang ditetapkan.

• Menerapkan ISO 9001:2008 secara konsisten dan melakukan perbaikan

secara berkelanjutan.

Misi tersebut menggambarkan dukungan dalam mewujudkan visi yang

ditetapkan perusahaan.

3.2.1.3 Arah Strategi

Arah strategis dapat didefinisikan sebagai suatu tindakan yang pada

akhirnya mengarah pada pencapaian tujuan yang dinyatakan bisnis atau

strategi organisasi. Arah strategis didirikan selama fase perencanaan strategi

Page 15: BAB 3 ANALISIS ARSITEKTUR YANG BERJALAN Gambaran …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00682-SI Bab3001.pdfPerusahaan melaksanakan aktivitas utama dalam bidang usaha jasa ... (PKP)

48

organisasi. Selama proses perencanaan strategi, organisasi akan membuat

rencana bisnis strategis dan menetapkan visi tertulis dan juga pernyataan misi.

Berdasarkan hasil wawancara kami dengan pihak PT. Sartonia Agung,

untuk masa mendatang perusahaan ini memiliki arah strategi sebagai berikut :

• Menjadi perusahaan konstruksi pilihan utama yang handal dengan

kinerja kelas dunia.

• Peningkatan kualitas produk dan layanan.

• Mampu mengerjakan lebih dari 10 proyek dalam satu tahun.

• Menjadi perusahaan konstruksi yang menerapkan konsep green

construction.

3.2.1.4 Analisa SWOT

Berkat kerjasama yang baik dari pimpinan dan staf perusahaan,

saat ini perusahaan berjalan dengan baik walaupun masih terdapat

beberapa kekurangan. Dengan analisis SWOT dapat digambarkan

bahwa perusahaan memiliki :

� Evaluasi Faktor Internal

• Strength (Kekuatan)

1. Pengalaman yang sudah matang dibidang konstruksi.

PT. Sartonia Agung sudah 30 tahun bergelut dibidang jasa

konstruksi. Sudah banyak proyek yang telah dikerjakan

perusahaan ini, sehingga perusahaan ini tidak dapat dipandang

sebelah mata untuk pengalamannya. Untuk klasifikasi

perusahaan konstruksi, pada saat ini PT. Sartonia Agung telah

Page 16: BAB 3 ANALISIS ARSITEKTUR YANG BERJALAN Gambaran …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00682-SI Bab3001.pdfPerusahaan melaksanakan aktivitas utama dalam bidang usaha jasa ... (PKP)

49

berada pada grade 5-7 untuk bidang usaha arsitektural, sipil,

mekanikal, dan elektrikal. Penetapan grade tersebut ditentukan

berdasarkan pengalaman kerja dan besarnya nilai proyek.

2. Memiliki tenaga ahli yang bersertifikasi.

PT. Sartonia Agung memiliki tenaga-tenaga ahli yang

bersertifikasi dibidang konstruksi, dan perusahaan ini selalu

mengikut sertakan karyawannya di dalam pelatihan-pelatihan.

3. Mempunyai alat berat milik pribadi.

PT. Sartonia Agung memiliki beberapa alat berat milik

pribadi, sehingga dapat meminimalisir pengeluaran dalam

penyewaan alat berat. Alat berat yang dimiliki PT.SA adalah

Eksavator (3 buah) dan dump truk (4 buah).

4. Memiliki sertifikasi ISO 9001:2008.

ISO 9001:2008 adalah standar internasional yang diakui untuk

sertifikasi Sistem Manajemen Mutu (SMM). Sistem

manajemen mutu menyediakan kerangka kerja bagi

perusahaan dan seperangkat prinsip-prinsip dasar dengan

pendekatan manajemen secara nyata dalam aktivitas rutin

perusahaan untuk terciptanya konsistensi mencapai kepuasan

pelanggan.

5. Memiliki sertifikasi SMK3 (Sistem Manajemen Keselamatan

dan Kesehatan Kerja).

Sertifikasi Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan

Kerja merupakan standar bagi perkerja perusahaan didalam

Page 17: BAB 3 ANALISIS ARSITEKTUR YANG BERJALAN Gambaran …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00682-SI Bab3001.pdfPerusahaan melaksanakan aktivitas utama dalam bidang usaha jasa ... (PKP)

50

melaksanakan pekerjaan dilapangan. Dengan adanya

sertifikasi SMK3 ini, pekerja dilapangan dibekali dengan

pengetahuan yang mendalam mengenai pentingnya

penggunaan perlengkapan kerja bagi keselamatan.

• Weakness (Kelemahan)

1. Kurangnya jumlah tenaga ahli teknik sipil.

Tenaga ahli teknik sipil merupakan pekerja yang memiliki ijazah

lulusan teknik sipil minimal S1 ataupun D3. Pekerja-pekerja ini

biasanya menjabat sebagai koordinator proyek, manager proyek,

dan pelaksana. PT. Sartonia Agung dalam setahun dapat

mengerjakan maksimal sepuluh proyek. Satu tenaga ahli hanya

dapat mengerjakan satu sampai tiga proyek dalam setahun. Jika

perusahaan mengerjakan lebih dari sepuluh proyek dalam

setahun, maka akan ada proyek yang tidak terkendali dengan baik

akibat kurangnya tenaga ahli ini.

2. Fasilitas pendukung yang kurang memadai di bidang SI/TI.

Dalam menjalankan kegiatan operasionalnya PT. Sartonia Agung

kurang didukung oleh fasilitas SI/TI, seperti program aplikasi,

database, jaringan komunikasi (email perusahaan). Hal ini dapat

menghambat fungsi pengolahan data dan komunikasi baik di

kantor maupun di lapangan.

3. Informasi yang dihasilkan perusahaan sering mengalami

keterlambatan.

Page 18: BAB 3 ANALISIS ARSITEKTUR YANG BERJALAN Gambaran …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00682-SI Bab3001.pdfPerusahaan melaksanakan aktivitas utama dalam bidang usaha jasa ... (PKP)

51

Masing-masing divisi pada PT. Sartonia Agung tidak saling

terintegrasi satu sama lain, sehingga pengolahan informasi dan

pendistribusian informasi tidak secara realtime dapat dikelola, hal

ini membuat adanya keterlambatan dalam menghasilkan laporan

baik dikantor maupun dilapangan. Selain itu hal ini dikarenakan

perusahaan masih menggunakan sistem manual, sehingga

menghasilkan laporan atau informasi yang kurang akurat.

4. Pendistribusian knowledge sering mengalami keterlambatan.

Penyebaran berita-berita dan perkembangan terbaru yang

berhubungan dengan perusahaan khususnya dalam kegiatan

operasional sering mengalami keterlambatan. Hal ini dikarenakan

tidak adanya fasilitas untuk mendistribusikan knowledge yang

dimiliki perusahaan kepada setiap karyawan. Selama ini

knowledge yang dimiliki oleh setiap divisi hanya disimpan untuk

kepentingan pribadi tanpa dilakukan pendistribusian.

5. Kurangnya media pemasaran yang dimiliki perusahaan.

Saat ini teknik pemasaran yang dilakukan PT.Sartonia Agung

hanya sebatas melalui viral marketing dan media cetak. Sehingga

kesempatan untuk mendapatkan proyek khususnya dari pihak

swasta menjadi terbatas, hal ini berpengaruh pada upaya

meningkatkan keuntungan perusahaan yang selama ini hanya

mengandalkan proyek pemerintah sebagai tulang punggung

kegiatan bisnisnya. Untuk mensiasati hal tersebut, kedepannya

perusahaan harus melakukan perluasan pemasaran sehingga

Page 19: BAB 3 ANALISIS ARSITEKTUR YANG BERJALAN Gambaran …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00682-SI Bab3001.pdfPerusahaan melaksanakan aktivitas utama dalam bidang usaha jasa ... (PKP)

52

kesempatan untuk mendapatkan proyek dari pihak swasta

semakin besar. Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk

memperluas pemasaran adalah dengan membuat website

perusahaan.

6. Adanya duplikasi penugasan.

Di dalam menjalankan kegiatan bisnisnya, penugasan di setiap

unit organisasi perusahaan masih mengalami penumpukan,

seperti bagian GA, HRD, Marketing hanya dikepalai oleh satu

direktur, sedangkan tugas dan tanggung jawab dari bagian-bagian

tersebut berbeda. Hal ini mengakibatkan adanya penumpukan

tugas. Selain itu terdapat duplikasi pekerjaan antara Logistik

Kantor dan Logistik Proyek, dimana duplikasi pekerjaan tersebut

terjadi jika ada permintaan pengadaan bahan material dan alat

berat yang dibbutuhkan dalam pengerjaan proyek.

� Evaluasi Faktor Eksternal

• Opportunity (Peluang)

1. Banyaknya tawaran proyek dari pihak pemerintah, BUMN, dan

swasta.

Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang banyak

melakukan pembangunan, baik pembangunan yang dilakukan

pemerintah, BUMN, maupun swasta. Dalam menjalankan

pembangunan tersebut dibutuhkan perusahaan konstruksi untuk

Page 20: BAB 3 ANALISIS ARSITEKTUR YANG BERJALAN Gambaran …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00682-SI Bab3001.pdfPerusahaan melaksanakan aktivitas utama dalam bidang usaha jasa ... (PKP)

53

pengerjaannya. Hal ini lah yang membuka peluang bagi

perusahaan konstruksi dalam mendapatkan proyek.

2. Banyaknya pilihan supplier bahan material.

Di dalam pembangunan atau pengerjaan proyek bahan material

sangatlah dibutuhkan. Indonesia sebagai negara berkembang

banyak melakukan pembangunan di berbagai bidang. Melihat hal

tersebut menyebabkan banyak timbulnya produsen-produsen

bahan material. Semakin banyaknya produsen bahan material ini

juga menjadi peluang bagi perusahaan konstruksi di dalam

menyeleksi harga dan kualitas bahan bangunan yang dibutuhkan.

3. Pekerjaan di bidang konstruksi saat ini sedang booming.

Hingga saat ini jasa konstruksi terus mengalami perkembangan.

Hal ini dikarenakan banyaknya permintaan akan perbaikan dan

pembangunan diberbagai bidang, seperti perumahaan, gedung,

jalan, jembatan, saluran, dan lainnya. Sehingga banyak pihak-

pihak yang melakukan investasi dibidang-bidang tersebut.

4. Banyaknya pengetahuan-pengetahuan dibidang konstruksi.

Terus berkembangnya jasa konstruksi menyebabkan banyak

bermunculan pengetahuan-pengetahuan dibidang ini. Pengetahuan

(knowledge) ini bisa berasal dari buku, internet, ataupun

pengalaman perusahaan dalam melaksanankan proyek.

Pengetahuan dalam bidang konstruksi ini cukup penting untuk

disimpan oleh perusahaan lalu dibagikan kepada karyawannya,

Page 21: BAB 3 ANALISIS ARSITEKTUR YANG BERJALAN Gambaran …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00682-SI Bab3001.pdfPerusahaan melaksanakan aktivitas utama dalam bidang usaha jasa ... (PKP)

54

sehingga semua karyawan dapat lebih memahami mengenai

teknik-teknik pelaksanaan pekerjaan konstruksi.

• Threats (Ancaman)

1. Banyaknya kompetitor di bidang konstruksi.

Semakin berkembangnya pembangunan infrastruktur di

indonesia semakin banyak juga perusahaan konstruksi yang

menjadi pesaing, dapat dilihat banyaknya perusahaan konstruksi

yang tergabung dalam GAPENSI dapat mencapai 20.000

perusahaan.

2. Persaingan harga tender.

Semakin banyak tawaran proyek yang ditawarkan, maka

semakin banyak juga penawaran yang diberikan oleh perusahaan

konstruksi, yang tentunya setiap penawaran yang diberikan

mempunyai range harga yang bervariasi. Semakin rendah harga

penawaran, maka semakin berpeluang mendapatkan proyek yang

di tenderkan.

3. Teknologi informasi dan inovasi dibidang konstruksi yang terus

berkembang.

Di era modern ini banyak bermunculan teknologi-teknologi baru

yang dapat membantu memudahkan kehidupan manusia. Pada

dunia bisnis juga terdapat teknologi-teknologi informasi baru

khususnya dibidang konstruksi, baik teknologi informasi

maupun teknologi lainnya yang berhubungan dengan jasa

Page 22: BAB 3 ANALISIS ARSITEKTUR YANG BERJALAN Gambaran …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00682-SI Bab3001.pdfPerusahaan melaksanakan aktivitas utama dalam bidang usaha jasa ... (PKP)

55

konstruksi. Teknologi informasi yang baru ini dapat membantu

perusahaan di dalam melakukan proses bisnisnya, namun dapat

menjadi ancaman juga bagi perusahaan jika perusahaan ini tidak

mengerti cara menggunakannya, sehingga perusahaan harus

mengeluarkan biaya lebih untuk melakukan pelatihan kepada

karyawan yang nantinya akan memakai teknologi informasi

tersebut.

Page 23: BAB 3 ANALISIS ARSITEKTUR YANG BERJALAN Gambaran …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00682-SI Bab3001.pdfPerusahaan melaksanakan aktivitas utama dalam bidang usaha jasa ... (PKP)

56

Tabel 3.2 Matrix SWOT

Faktor Internal

Faktor Eksternal

(S) Strength

• S1: Pengalaman yang

sudah matang dibidang

konstruksi.

• S2:Memiliki tenaga ahli

yang bersertifikasi.

• S3:Mempunyai alat-alat

proyek milik pribadi.

• S4: Memiliki sertifikasi

ISO 9001:2008.

• S5: Memiliki sertifikasi

SMK3 (Sistem

Manajemen Keselamatan

dan kesehatan Kerja).

(W) Weakness

• W1: Kurangnya tenaga

kerja dibidang teknik sipil.

• W2 : Fasilitas pendukung

yang kurang memadai.

• W3 : Informasi yang

dihasilkan perusahaan

sering mengalami

keterlambatan.

• W4 : Kurangnya

pendistribusian knowledge

di perusahaan

• W5 : Kurangnya media

pemasaran yang dimiliki

perusahaan.

• W6 : Adanya duplikasi

pekerjaan.

(O) Opportunity.

• O1: Banyaknya

tawaran proyek dari

pihak pemerintah,

Strategi SO

• Mengikuti tender proyek

pemerintah, BUMN, dan

swasta yang sesuai

Strategi WO

• Membuat Knowledge

Management Sistem

berupa portal.

Page 24: BAB 3 ANALISIS ARSITEKTUR YANG BERJALAN Gambaran …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00682-SI Bab3001.pdfPerusahaan melaksanakan aktivitas utama dalam bidang usaha jasa ... (PKP)

57

BUMN, dan swasta.

• O2:Banyaknya

pilihan supplier

bahan material.

• O3 : Pekerjaan di

bidang konstruksi

saat ini sedang

booming.

• O4 : Banyaknya

pengetahuan-

pengetahuan

dibidang konstruksi.

dengan klasifikasi

perusahaan.

• Mencari supplier yang

menawarkan harga

rendah dan berkualitas

• Mempertahankan SDM

yang berpengalaman dan

mengikuti pelatihan-

pelatihan dibidang

konstruksi.

• Menambah jumlah

pegawai dibidang teknik

sipil.

• Penerapan sistem dan

fasilitas pendukung yang

efektif untuk menunjang

operasional perusahaan.

(T) Threats

• T1:Banyaknya

kompetitor bidang

konstruksi.

• T2:Persaingan

harga tender.

• T3: Teknologi

informasi dan

inovasi dibidang

konstruksi yang

terus berkembang.

Strategi ST

• Menawarkan harga

rendah untuk dapat

memenangkan proyek

namun tetap menjaga

mutu sesuai dengan

standar konstruksi.

• Mempelajari dan

mengikuti perkembangan

teknologi dibidang IT

maupun konstruksi.

Strategi WT

• Membuat website

perusahan untuk

memperluas pemasaran.

Page 25: BAB 3 ANALISIS ARSITEKTUR YANG BERJALAN Gambaran …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00682-SI Bab3001.pdfPerusahaan melaksanakan aktivitas utama dalam bidang usaha jasa ... (PKP)

58

3.2.1.5 CONOPS Diagram and Scenario

Secara umum skenario proses bisnis pada PT. Sartonia Agung

adalah perencanaan proyek, pengadaan pekerja, pengadaan bahan baku,

pengadaan alat berat, pengerjaan, dan penagihan. Secara rinci terlihat

pada gambar 3.3, gambar 3.4, gambar 3.5, gambar 3.6, gambar 3.7,

gambar 3.8, yang menggambarkan bagaimana produk dan layanan

dihasilkan oleh PT. Sartonia Agung.

� CONOPS PERENCANAAN PROYEK & SCENARIO

Gambar 3.3 CONOPS Perencanaan Proyek

Page 26: BAB 3 ANALISIS ARSITEKTUR YANG BERJALAN Gambaran …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00682-SI Bab3001.pdfPerusahaan melaksanakan aktivitas utama dalam bidang usaha jasa ... (PKP)

59

Sceenario:

1. Setelah melakukan perjanjian kerja sama antara owner dan perusahaan, owner

memberikan surat perintah kerja kepada bag.marketing.

2. Spk diserahkan kepada dirut untuk di evaluasi apakah sesuai dengan dengan

perjanjian di surat kontrak.

3. Setelah sesuai dirut memberikan spk tersebut kepada bag. Operasional untuk

dibuatkan perhitungan RAP, isi dari RAP yaitu detail mengenai biaya proyek,

time schedule, bahan material & alat berat yang dibutuhkan, dan jumlah pekerja.

4. Setelah melakukan perhitungan RAP, kemudian RAP tersebut diserahkan

kepada dirut untuk disetujui & dievaluasi kembali apakah sudah sesuai anggaran

atau tidak.

5. Dirut mengembalikan RAP kepada bag.operasional untuk diteruskan ke

divisi-divisi lain yang terkait dengan pembuatan proyek.

Page 27: BAB 3 ANALISIS ARSITEKTUR YANG BERJALAN Gambaran …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00682-SI Bab3001.pdfPerusahaan melaksanakan aktivitas utama dalam bidang usaha jasa ... (PKP)

60

� CONOPS PENGADAAN TENAGA KERJA & SCENARIO

Gambar 3.4 CONOPS Pengadaan Tenaga Kerja

Scenario:

1. Manager proyek akan memberikan copy SPK dan RAP ke pelaksana untuk

mengatur kebutuhan tenaga kerja di lokasi proyek.

2. Berdasarkan RAP Pelaksana melakukan pencarian supplier tenaga kerja

(labour supply), setelah mendapatkan supplier tenaga kerja yang sesuai,

pelaksana akan membuat surat kontrak mandor sebagai perjanjian kerjasama

selama proyek berlangsung, kemudian diserahkan ke supplier tenaga kerja. Surat

Page 28: BAB 3 ANALISIS ARSITEKTUR YANG BERJALAN Gambaran …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00682-SI Bab3001.pdfPerusahaan melaksanakan aktivitas utama dalam bidang usaha jasa ... (PKP)

61

kontrak mandor berisikan tugas dan tanggung jawab pekerja, jangka waktu

kontrak, syarat-syarat kerja dan sebagainya.

3. Mandor akan mengevaluasi isi kontrak, setelah sesuai mandor akan

menyiapkan para tenaga kerja yang dibutuhkan untuk pengerjaan proyek.

Seluruh tenaga kerja merupakan tanggung jawab penuh mandor.

4. Mandor akan mebuat surat tagihan dan diserahkan ke pelaksana.

5. Surat tagihan tersebut akan diserahkan ke manager proyek untuk diteruskan ke

bag.keuangan.

6. Manager proyek memberikan surat tagihan kepada bag.keuangan untuk

dilakukan pembayaran.

7. Bag.keuangan akan membuat kwitansi pembayaran mandor yang kemudian

akan diberikan ke mandor.

� CONOPS PENGADAAN BAHAN BAKU & SCENARIO

Page 29: BAB 3 ANALISIS ARSITEKTUR YANG BERJALAN Gambaran …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00682-SI Bab3001.pdfPerusahaan melaksanakan aktivitas utama dalam bidang usaha jasa ... (PKP)

62

Gambar 3.5 CONOPS Pengadaan Bahan Baku

Sccenario:

1. Bag.operasional memberikan copy RAP kepada logistik kantor untuk segera

melakukan pengadaan bahan material yang dibutuhkan.

2. Berdasarkan RAP tersebut logistik kantor membuat surat open tender supplier

yang berisi bahan-bahan material yang dibutuhkan dalam pengerjaan proyek.

Surat open tender nantinya akan diberikan kepada para supplier.

3. Supplier melakukan penawaran berdasarkan surat open tender. Penawaran

dari para supplier akan disaring untuk dicari penawaran daari supplier mana

yang sesuai.

4. Setelah mendapatkan supplier yang sesuai logistik kantor melakukan

perjanjian kerjasama dengan supplier dengan membuat surat kontrak supplier.

5. Copy surat open tender akan diserahkan kepada logistik proyek yang nantinya

akan digunakan untuk mencocokkan bahan material yang dikirim.

Page 30: BAB 3 ANALISIS ARSITEKTUR YANG BERJALAN Gambaran …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00682-SI Bab3001.pdfPerusahaan melaksanakan aktivitas utama dalam bidang usaha jasa ... (PKP)

63

6. Copy surat open tender juga diberikan ke bag.keuangan yang nantinya

digunakan untuk melakukan pembayaran.

7. Supplier mengirimkan bahan material yang dipesan beserta surat jalan ke

logistik proyek. Kemudian surat jalan akan dicocokkan dengan surat open tender

untuk mengecek apakah barang yang dipesan dengan yang dikirim sesuai.

8. Setelah sesuai logistik kantor akan memberikan surat jalan dari supplier ke

bag.keuangan untuk dilakukan pembayaran.

9. Bag.keuangan kembali mengecek surat jalan dan surat open tender apakah

sesuai atau tidak, jika sesuai bag.keuangan akan melakukan pembayaran kepada

supplier bahan material dengan membuat kwitansi pembayaran bahan material.

� CONOPS PENGADAAN ALAT BERAT & SCENARIO

Page 31: BAB 3 ANALISIS ARSITEKTUR YANG BERJALAN Gambaran …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00682-SI Bab3001.pdfPerusahaan melaksanakan aktivitas utama dalam bidang usaha jasa ... (PKP)

64

Gambar 3.6 CONOPS Pengadaan Alat Berat

Scenario :

1. Berdasarkan RAP yang diberikan bag.operasional , logistik kantor akan

melakukan proses penyewaan alat berat yang dibutuhkan dalam pengerjaan

proyek.

2. Logistik proyek akan mencari dan memilih supplier alat berat yang sesuai,

jika sudah mendapatkan supplier alat berat yang sesuai logistik proyek akan

melakukan penyewaan alat berat dengan membuat surat sewa alat berat

kemudian akan diberikan kepada supplier alat berat.

3. Copy SSAB akan diberikan ke bag.keuangan yang nantinya akan digunakan

untuk pembayaran sewa alat berat

4. Copy SSAB juga diberikan kepada logistik proyek yang nantinya akan

digunakan untuk mencocokkan alat berat yang datang.

Page 32: BAB 3 ANALISIS ARSITEKTUR YANG BERJALAN Gambaran …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00682-SI Bab3001.pdfPerusahaan melaksanakan aktivitas utama dalam bidang usaha jasa ... (PKP)

65

5. Supplier alat berat akan mengirimkan alat berat yang dibutuhkan beserta surat

jalan. Kemudian logistik proyek akan mencocokkan alat berat berdasarkan SSAB

dan surat jalan.

6. Setelah sesuai logistik proyek akan menyerahkan surat jalan kepada

bag.keuangan untuk dilakukan pembayaran.

7. Bag.keuangan akan mngecek kembali surat jalan dan SSAB untuk kemudian

akan dilakukan pembayaran dengan membuat kwitansi pembayaran alat berat

dan diserahkan kepada supplier alat berat.

� CONOPS PENGERJAAN PROYEK & SCENARIO

Gambar 3.7 CONOPS Pengerjaan Proyek

Scenario:

1. Berdasarkan copy SPK dari manager proyek, pelaksana nantinya akan

menginformasikan kepada para pekerja untuk mulai bekerja.

Page 33: BAB 3 ANALISIS ARSITEKTUR YANG BERJALAN Gambaran …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00682-SI Bab3001.pdfPerusahaan melaksanakan aktivitas utama dalam bidang usaha jasa ... (PKP)

66

2. Pelaksana menginformasikan kepada para pekerja untuk mulai melakukan

pengerjaan.

3. Setelah proses pengerjaan berlangsung, manager lapangan akan mencatat

kemajuan dari setiap pengerjaan konstruksi dengan membuat rangkuman

pengerjaan konstruksi secara harian, mingguan, bulanan. Rangkuman tersebut

akan diberikan kepada manager proyek untuk di evaluasi kesesuaiannya terhadap

target pelaksanaan proyek yang tertera di SPK .

4. Pelaksana juga akan mencatat kinerja dari para tenaga kerja di lokasi proyek

dengan membuat rangkuman kinerja tenaga kerja secara harian, mingguan,

bulanan. Rangkuman tersebut akan diserahkan kepada manager proyek.

5. Setiap bulan manager proyek akan membuat laporan proyek , kemudian copy

laporan proyek akan diserahkan ke bag.keuangan untuk disertakan dengan

penagihan pembayaran kepada owner.

� CONOPS PENAGIHAN PEMBAYARAN & SCENARIO

Gambar 3.8 CONOPS Penagihan Pembayaran

Scenario :

Page 34: BAB 3 ANALISIS ARSITEKTUR YANG BERJALAN Gambaran …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00682-SI Bab3001.pdfPerusahaan melaksanakan aktivitas utama dalam bidang usaha jasa ... (PKP)

67

1. Bag. Keuangan melakukan penagihan angsuran pembayaran kepada owner

dengan mencocokkan laporan proyek dengan nilai nominal yang akan ditagih.

Bag.keuangan akan membuat surat penagihan beserta copy laporan proyek yang

akan diserahkan ke owner.

2. Owner mengecek laporan proyek apakah sesuai dengan nominal yang ditagih,

jika sesuai owner akan melakukan pembayaran ke bag.keuangan.

3. Setelah mengecek kas perusahaan bertambah, bag.keuangan akan

menghubungi owner untuk menginformasikan bahwa angsuran pembayaran telah

berhasil.

3.2.1.6 Strategi Bersaing

Dalam menghadapi persaingan dengan perusahaan-perusahaan yang

menghasilkan jasa sejenis, PT. Sartonia Agung menetapkan strategi :

• Menawarkan harga yang rendah dan tetap mengutamakan kualitas.

• Menawarkan banyak pilihan produk jasa konstruksi.

• Menjaga dan meningkatkan hubungan kerja yang baik dengan supplier

dan pelanggan.

• Memberikan produk dan layanan yang baik kepada pelanggan.

3.2.1.7 Tujuan Strategis

Tujuan strategis PT. Sartonia Agung untuk menjalankan

usahanya adalah :

• Menawarkan harga yang rendah dan tetap mengutamakan kualitas.

Page 35: BAB 3 ANALISIS ARSITEKTUR YANG BERJALAN Gambaran …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00682-SI Bab3001.pdfPerusahaan melaksanakan aktivitas utama dalam bidang usaha jasa ... (PKP)

68

Untuk dapat memenangkan persaingan dalam proses tender,

perusahaan berusaha untuk terus menawarkan harga yang rendah

namun tetap mengutamakan kualitas.

• Menawarkan banyak pilihan produk jasa konstruksi.

Perusahaan memiliki banyak pilihan produk jasa konstruksi,

seperti pembuatan perumahan, jembatan, jalan raya, drainase,

dan lainnya. Dengan banyak pilihan produk ini maka perusahaan

dapat memenuhi banyak kebutuhan yang diminta oleh

pelanggan.

• Menjaga dan meningkatkan hubungan kerja yang baik dengan

supplier dan pelanggan.

Dalam rangka memenangkan persaingan, perusahaan terus

berusaha menjaga hubungan yang baik dengan pelanggan.

Dengan begitu diharapkan dapat terjalin hubungan kerjasama

yang berkelanjutan antara perusahaan dan pelanggan. Selain itu

perusahaan juga berusaha menjaga kemitraannya dengan

supplier dengan terus melakukan kerjasama, sehingga kebutuhan

bahan material yang dibutuhkan perusahaan untuk pengerjaan

proyek dapat terus terpenuhi.

• Memberikan produk dan layanan yang baik kepada pelanggan.

Dalam melaksanakan pekerjaannya PT. Sartonia Agung

senantiasa menghasilkan produk dan layanan yang sesuai dengan

permintaan pelanggan. Untuk menghasilkan produk yang baik,

Page 36: BAB 3 ANALISIS ARSITEKTUR YANG BERJALAN Gambaran …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00682-SI Bab3001.pdfPerusahaan melaksanakan aktivitas utama dalam bidang usaha jasa ... (PKP)

69

perusahaan menjalankan pekerjaannya sesuai dengn standar

yang ditetapkan GAPENSI (Gabungan Pelaksana Konstruksi

Nasional Indonesia). Dengan menghasilkan produk dan layanan

yang baik ini diharapkan dapat memberikan kepuasan terhadap

pelanggan.

3.2.1.8 Strategi Inisiatif

Dalam menghadapi persaingan dan perubahan lingkungan

eksternal, PT. Sartonia Agung mengambil inisiatif sebagai berikut :

• Memberikan penawaran harga yang rendah namun tetap

menjaga mutu dan kualitas produk dan layanan perusahaan.

• Menawarkan produk jasa konstruksi sesuai dengan bidang

usaha yang dimiliki perusahaan, yaitu arsitektural, sipil,

mekanikal, dan elektrikal.

• Mengutamakan kepuasan pelanggan dengan menghasilkan

produk konstruksi yang sesuai dengan permintaan dari

pelanggan.

• Aktif mengikuti tender proyek yang diselenggarakan oleh

pihak pemerintah, BUMN, dan swasta.

• Melakukan kerjasama yang baik dengan supplier untuk

memenuhi kebutuhan bahan material dan alat berat yan

dibutuhkan.

Page 37: BAB 3 ANALISIS ARSITEKTUR YANG BERJALAN Gambaran …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00682-SI Bab3001.pdfPerusahaan melaksanakan aktivitas utama dalam bidang usaha jasa ... (PKP)

70

3.2.2 Produk dan Layanan

Dalam melaksanakan visi dan misinya PT. Sartonia Agung mempunyai

tiga fungsi bisnis, yaitu pemasaran, operasional, keuangan, dan selanjutnya

dibagi menjadi proses bisnis : perencanaan proyek, pengadaan bahan material,

pengadaan alat berat, pengadaan tenaga kerja, pengerjaan proyek, dan

pembayaran. Layanan bisnis, produk dan jasa yang dihasilkan, dan IT yang

digunakan adalah sebagai berikut.

3.2.2.1 Produk dan Jasa Yang Dihasilkan

Produk dan jasa yang dihasilkan PT. Sartonia Agung adalah

berupa hasil kontruksi bangunan yang terfokus pada pembangunan

perumahan tunggal maupun perumahan kompleks. Tetapi secara

keseluruhan PT.Sartonia Agung memiliki produk dan jasa

meliputi bidang usaha dibawah ini :

Tabel 3.3 Produk dan Jasa Yang Dihasilkan

No. Klasifikasi Bidang Sub Bidang

1. Arsitektural • Perumahan Tunggal dan koppel,

termasuk perawatannya

• Perumahan multi hunian, termasuk

perawatannya

• Bangunan pergudangan dan

industri, termasuk perawatannya

• Bangunan komersial, termasuk

Page 38: BAB 3 ANALISIS ARSITEKTUR YANG BERJALAN Gambaran …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00682-SI Bab3001.pdfPerusahaan melaksanakan aktivitas utama dalam bidang usaha jasa ... (PKP)

71

perawatannya

• Bangunan-bangunan non

perumahan lainnya, termasuk

perawatannya

• Fasilitas pelatihan sport diluar

gedung, fasilitas rekreasi, termasuk

perawatannya

2. Sipil • Jalan raya, jalan lingkungan,

termasuk perawatannya

• Jembatan, termasuk perawatan

• Pelabuhan atau dermaga, termasuk

perawatan

• Drainase kota, termasuk perawatan

• Irigasi dan drainase, termasuk

perawatan

• Persungaian rawa dan pantai,

termasuk perawatan

• Bendungan, termasuk perawatan

• Pengerukan dan pengurugan,

termasuk perawatannya

• Pekerjaan penyiapan dan

pengupasan lahan

• Pekerjaan pengalian dan

Page 39: BAB 3 ANALISIS ARSITEKTUR YANG BERJALAN Gambaran …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00682-SI Bab3001.pdfPerusahaan melaksanakan aktivitas utama dalam bidang usaha jasa ... (PKP)

72

pemindahan lahan

3. Mekanikal • Instalasi pemanasan, ventilasi

udara dan AC dalam bangunan,

termasuk perawatan

• Instalasi pipa gas dalam bangunan,

termasuk perawatan

• Instalasi lift dan eskalator,

termasuk perawatan

• Pertambangan dan manufaktur,

termasuk perawatan

• Kontruksi alat angkut dan alat

angkat, termasuk perawatan

4. Elektrikal • Instalasi kontrol dan instrumentasi,

termasuk perawatan

3.2.2.2 Layanan Bisnis (Business Service)

Sesuai dengan fungsi bisnisnya yaitu untuk keperluan

mendukung kegiatan perusahaan, PT. Sartonia Agung melakukan

layanan dibidang perencanaan proyek, pengadaan bahan material,

pengadaan alat berat, pengadaan tenaga kerja, pelaksanaan

proyek, dan penagihan untuk para supplier dan pelanggannya.

Secara rinci dapat terlihat dalam gambar-gambar berikut ini :

Page 40: BAB 3 ANALISIS ARSITEKTUR YANG BERJALAN Gambaran …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00682-SI Bab3001.pdfPerusahaan melaksanakan aktivitas utama dalam bidang usaha jasa ... (PKP)

73

� Swimlane Process Diagram Perencanaan Proyek

Gambar 3.9 Swimlane Diagram Perencanaan Proyek

Page 41: BAB 3 ANALISIS ARSITEKTUR YANG BERJALAN Gambaran …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00682-SI Bab3001.pdfPerusahaan melaksanakan aktivitas utama dalam bidang usaha jasa ... (PKP)

74

Penjelasan:

1. Owner membuat SPK untuk perusahaan pemenang tender setelah

terjadi kesepakatan kerja sama antara owner dan perusahaan

konstruksi. Kemudian SPK akan diberikan ke bagian marketing

perusahaan.

2. Bagian marketing kemudian memberikan SPK ke dirut untuk

dievaluasi.

3. Setelah mengecek kesesuaian SPK, dirut akan memberikan kepada

bagian operasional untuk dibuatkan perhitungan RAP.

4. Bagian Operasional akan melakukan perhitungan RAP

berdasarkan SPK yang diterima. Perhitungan tersebut mencakup

anggaran proyek, time schedule, jumlah pekerja, alat berat dan

bahan material yang dibutuhkan.

5. Kemudian RAP akan diberikan kepada dirut. Dirut akan

mengecek RAP tersebut, jika:

a) RAP sesuai maka dirut akan menyetujui RAP, dan

dikembalikan lagi ke bagian operasional.

b) RAP tidak sesuai maka dirut akan memerintahkan bagian

operasional untuk menghitung kembali RAP.

Page 42: BAB 3 ANALISIS ARSITEKTUR YANG BERJALAN Gambaran …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00682-SI Bab3001.pdfPerusahaan melaksanakan aktivitas utama dalam bidang usaha jasa ... (PKP)

75

� Swimlane Process Diagram Pengadaan Tenaga Kerja

Gambar 3.10 Swimlane Diagram Pengadaan Pekerja

Page 43: BAB 3 ANALISIS ARSITEKTUR YANG BERJALAN Gambaran …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00682-SI Bab3001.pdfPerusahaan melaksanakan aktivitas utama dalam bidang usaha jasa ... (PKP)

76

Penjelasan :

1. Manager proyek akan memberikan copy RAP dan SPK kepada pelaksana

untuk pengadaan tenaga kerja proyek.

2. Berdasarkan RAP bagian pelaksana akan mencari dan menentukan mandor

yang mampu menyediakan tenaga kerja sesuai dengan yang dibutuhkan.

3. Setelah mendapatkan mandor yang sesuai, pelaksana membuat surat kontrak

mandor sebagai perjanjian kerjasama.

4. Berdasarkan surat kontrak mandor, mandor akan mengecek kembali surat

kontrak dan menyiapkan para pekerja yang dibutuhkan.

5. Nantinya setelah para pekerja mulai bekerja kemudian mandor akan membuat

surat tagihan pekerja yang akan diberikan ke pelaksana, disini mandor

bertanggung jawab atas pemberian upah kepada para pekerjanya.

6. Pelaksana akan memberikan surat tagihan tersebut kepada manager proyek

untuk disampaikan kepada bagian keuangan.

7. Manager proyek memberikan surat tagihan pekerja kepada bagian keuangan

untuk segera dilakukan pembayaran.

8. Berdasarkan surat tagihan tersebut bagian keuangan akan melakukan

pembayaran kepada mandor.

Page 44: BAB 3 ANALISIS ARSITEKTUR YANG BERJALAN Gambaran …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00682-SI Bab3001.pdfPerusahaan melaksanakan aktivitas utama dalam bidang usaha jasa ... (PKP)

77

� Swimlane Process Diagram Pengadaan Bahan Material

Page 45: BAB 3 ANALISIS ARSITEKTUR YANG BERJALAN Gambaran …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00682-SI Bab3001.pdfPerusahaan melaksanakan aktivitas utama dalam bidang usaha jasa ... (PKP)

78

Gambar 3.11 Swimlane Diagram pengadaan bahan material

Penjelasan :

1. Bagian Operasional akan memberikan RAP kepada logistik kantor

untuk dilakukan pengadaan bahan material yang dibutuhkan.

2. Berdasarkan RAP logistik kantor akan melakukan open tender supplier

dengan membuat surat open tender supplier dan diberikan kepada para

supplier bahan material dan copy surat open tender akan dberikan

kepada logistik proyek dan bagian keuangan.

3. Setelah menerima surat open tender, supplier akan mengajukan

penawaran bahan baku sesuai dengan yang tertera pada surat open

tender kepada logistik kantor.

4. Setelah menerima penawaran supplier, logistik kantor akan mengecek :

a) Jika penawaran tidak sesuai dengan RAP maka logistik kantor

akan mencari supplier lain.

b) Jika penawaran sesuai maka akan dibuatkan surat kontrak

supplier.

5. Kemudian supplier akan mengirimkan bahan material yang dibutuhkan

dalam pengerjaan ke lokasi proyek beserta surat jalan.

6. Logistik proyek menerima bahan material dan mencocokkan surat jalan

dengan copy surat open tender. Setelah cocok logistik proyek akan

mengirim surat jalan ke bagian keuangan.

7. Berdasarkan surat tagihan dari supplier, bagian keuangan akan

melakukan pembayaran kepada supplier dengan mencocokkan surat

Page 46: BAB 3 ANALISIS ARSITEKTUR YANG BERJALAN Gambaran …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00682-SI Bab3001.pdfPerusahaan melaksanakan aktivitas utama dalam bidang usaha jasa ... (PKP)

79

jalan dan copy surat open tender terlebih dahulu. Setelah cocok

akan dilakukan pembayaran kepada supplier.

� Swimlane Process Diagram Pengadaan Alat Berat

Page 47: BAB 3 ANALISIS ARSITEKTUR YANG BERJALAN Gambaran …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00682-SI Bab3001.pdfPerusahaan melaksanakan aktivitas utama dalam bidang usaha jasa ... (PKP)

80

Gambar 3.12 Swimlane Diagram Pengadaan Alat Berat

Penjelasan :

Page 48: BAB 3 ANALISIS ARSITEKTUR YANG BERJALAN Gambaran …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00682-SI Bab3001.pdfPerusahaan melaksanakan aktivitas utama dalam bidang usaha jasa ... (PKP)

81

1. Bagian operasional akan memberikan RAP kepada logistik kantor untuk

dilakukan pengadaan alat berat yang dibutuhkan.

2. Berdasarkan RAP, logistik kantor akan mencari dan menentukan supplier alat

berat yang sesuai.

3. Setelah mendapatkan supplier alat berat, kemudian akan dibuat surat sewa alat

berat dan diberikan kepada supplier alat berat, dan copy SSAB akan diberikan

ke logistik proyek dan bagian keuangan.

4. Kemudian supplier alat berat akan mengirimkan alat berat yang dibutuhkan ke

lokasi proyek beserta surat jalan.

5. Logistik proyek akan menerima alat berat dan mencocokkan alat berat yang

dikirim dengan surat jalan dan copy SSAB.setelah cocok surat jalan akan

diberikan kepada bag.keuangan.

6. Berdasarkan surat tagihan dari supplier, bagian keuangan akan melakukan

pembayaran kepada supplier dengan mencocokkan surat jalan dan copy SSAB

terlebih dahulu.

7. Setelah cocok akan dilakukan pembayaran kepada supplier alat berat.

Page 49: BAB 3 ANALISIS ARSITEKTUR YANG BERJALAN Gambaran …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00682-SI Bab3001.pdfPerusahaan melaksanakan aktivitas utama dalam bidang usaha jasa ... (PKP)

82

� Swimlane Process Diagram Pengerjaan Proyek

Gambar 3.13 Swimlane Diagram pengerjaan proyek

Page 50: BAB 3 ANALISIS ARSITEKTUR YANG BERJALAN Gambaran …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00682-SI Bab3001.pdfPerusahaan melaksanakan aktivitas utama dalam bidang usaha jasa ... (PKP)

83

Penjelasan :

1. Manager proyek akan memberikan SPK kepada pelaksana, yang menandakan

bahwa sudah bisa memulai pengerjaan.

2. Pelaksana akan menginformasikan kepada para pekerja untuk mulai bekerja.

3. Para pekerja melakukan pengerjaan proyek.

4. Berdasarkan perkembangan pembangunan proyek manager lapangan akan

merangkum pengerjaan proyek, yang kemudian akan diberikan kepada

manager proyek.

5. Berdasarkan rangkuman pengerjaan proyek, manager proyek akan membuat

laporan proyek yang akan diberikan kepada bagian keuangan sebagai acuan

untuk melakukan penagihan.

Page 51: BAB 3 ANALISIS ARSITEKTUR YANG BERJALAN Gambaran …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00682-SI Bab3001.pdfPerusahaan melaksanakan aktivitas utama dalam bidang usaha jasa ... (PKP)

84

� Swimlane Process Diagram Penagihan Pembayaran

Gambar 3.14 Swimlane Diagram Penagihan Pembayaran

Penjelasan :

Page 52: BAB 3 ANALISIS ARSITEKTUR YANG BERJALAN Gambaran …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00682-SI Bab3001.pdfPerusahaan melaksanakan aktivitas utama dalam bidang usaha jasa ... (PKP)

85

1. Bagian keuangan akam melakukan penagihan pembayaran proyek kepada

owner, berdasarkan laporan proyek yang diterima, dengan membuat kwitansi

penagihan.

2. Owner menerima kwitansi penagihan tersebut,kemudian akan dilakukan

pembayaran.

3. Bagian keuangan akan menerima uang pembayaran dari owner.

3.2.2.3 IT Yang Digunakan

Beberapa aplikasi sistem informasi yang saat ini digunakan ole PT.

Sartonia Agung adalah aplikasi pembuatan surat-surat dan formulir, aplikasi

pembuatan RAB dan RAP, aplikasi keuangan, dan aplikasi perancangan

gambar yang didukung oleh perangkat keras dan perangkat lunak berbasis

jaringan local, internet, dan intranet. Secara lebih terperinci dapat dilihat pada

tabel berikut.

Tabel 3.4 IT Yang Digunakan

Hardware Software Internet Intranet

- PC (Personal

Computer)

- Notebook

- Printer

- Scanner

- Micorsoft

word 2007

- Microsoft

Excel 2007

- Autocad

- Adober

Reader 9.0

Telkom Speedy LAN (Local

Area Network)

Page 53: BAB 3 ANALISIS ARSITEKTUR YANG BERJALAN Gambaran …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00682-SI Bab3001.pdfPerusahaan melaksanakan aktivitas utama dalam bidang usaha jasa ... (PKP)

86

Page 54: BAB 3 ANALISIS ARSITEKTUR YANG BERJALAN Gambaran …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00682-SI Bab3001.pdfPerusahaan melaksanakan aktivitas utama dalam bidang usaha jasa ... (PKP)

87

3.2.2.4 Business Plan

3.2.2.4.1 Business Overview

Business Overview menjelaskan secara keseluruhan bisnis yang berkaitan

dengan perusahaan mulai dari letak geografis hingga proses yang terjadi

antara fungsi area dengan fungsinya.

• Lokasi Geografis

Berikut ini merupakan gambaran dalam perusahaan

mengenai unit organisasi dan lokasinya. Pada tabel 3.5 ini

menjelaskan letak lokasi dari setiap bagian organisasi, yang mana

perusahaan tidak berdiri hanya pada satu lokasi saja. Oleh karena

itu setiap bagian dari organisasi harus menjelaskan posisi lokasi

pekerjaannya.

Tabel 3.5 Lokasi Geografis

Organizational Units Location

Head Office Site Project

Dir. Utama √

Dir. Keuangan √

Dir. Operasional √

Dir. Marketing/HRD/GA √

Accounting √

Page 55: BAB 3 ANALISIS ARSITEKTUR YANG BERJALAN Gambaran …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00682-SI Bab3001.pdfPerusahaan melaksanakan aktivitas utama dalam bidang usaha jasa ... (PKP)

88

Keuangan √

Logistik Kantor √

Kordinator Proyek √

Manajer Proyek √

Manajer Lapangan √

Logistik lapangan √

Pelaksana √

Mandor √

Marketing √

Estimasi √

HRD/GA √

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa PT.Sartonia Agung

memiliki dua lokasi yang berbeda,sehingga unit organisasi di

perusahaan dibagi kedalam head office dan site project.

• Proses

Berikut ini menjelaskan setiap fungsional area dari

perusahaan yang dibagi kedalam beberapa fungsi.

Tabel 3.6 Area Fungsional

Functional area Function

Direktur utama • Menetapkan organisasi perusahaan .

• Menetapkan kebijakan mutu.

• Menetapkan sasaran mutu perusahaan.

Page 56: BAB 3 ANALISIS ARSITEKTUR YANG BERJALAN Gambaran …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00682-SI Bab3001.pdfPerusahaan melaksanakan aktivitas utama dalam bidang usaha jasa ... (PKP)

89

• Melaksanakan tinjauan manajemen

atas penerapan sistem manajemen mutu.

• Memberikan komitmen dalam

memenuhi persyaratan pelanggan dan

peraturan perundangan terkait.

• Bertanggung jawab dalam setiap

pelaksanaan proyek secara keseluruhan.

• Membuat keputusan dalam

perusahaan.

• Mengetahui pembuatan surat kontrak.

Keuangan • Perencanaan keuangan

• Penanggulangan resiko keuangan

• Membuat laporan keuangan

• Mengurusi seluruh kegiatan

keuangan

Operasional • Betanggung jawab terhadap seluruh

kegiatan operasional proyek

• Bertanggung jawab terhadap hasil

kinerja kordinator proyek

• Meningkatkan kualitas operasional

perusahaan

• Membuat laporan operasional

Page 57: BAB 3 ANALISIS ARSITEKTUR YANG BERJALAN Gambaran …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00682-SI Bab3001.pdfPerusahaan melaksanakan aktivitas utama dalam bidang usaha jasa ... (PKP)

90

perusahaan

Marketing/HRD/GA

• Mempelajari setiap persyaratan tender

dengan detail.

• Mencari informasi proyek-proyek yang

akan ditenderkan

• Membuat check list pemenuhan

persyaratan tender.

• Melaksanakan rekrutmen dan seleksi

calon karyawan

• Merencanakan, melaksanakan, dan

mengevaluasi pelatihan

• Menyediakan fasilitas dan layanan

administrasi perkantoran

• Mendukung kelancaran operasional

perusahaan

Project koordinator • Menunjuk manager proyek

• Bertanggung jawab terhadap

seluruh proyek yang sedang berjalan

• Meninjau perkembangan setiap

proyek

Project manager • Membuat usulan organisasi proyek ke

Direktur

Page 58: BAB 3 ANALISIS ARSITEKTUR YANG BERJALAN Gambaran …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00682-SI Bab3001.pdfPerusahaan melaksanakan aktivitas utama dalam bidang usaha jasa ... (PKP)

91

• Membuat rencana pelaksanaan proyek

(biaya, mutu, waktu)

• Melaksanakan pemilihan subkon

• Memantau pelaksanaan proyek dan

hasil-hasilnya

• Menetapkan tindakan perbaikan untuk

penanganan masalah

• Melakukan komunikasi dan hubungan

dengan customer

• Membuat laporan ke manajemen dan

ke customer

• Memastikan penerapan sistem

manajemen mutu di proyek

Site manager • Membuat rencana pelaksanaan di

lapangan (rencana mingguan / harian)

• Melaksanakan dan memantau

pelaksanaan rencana yang dibuat

• Melaksanaan pemeriksaan sesuai

rencana inspeksi dan pengujian

• Melaksanakan penanganan

ketidaksesuaian yang ditemukan di

lapangan

• Membuat laporan kemajuan

pelaksanaan proyek

• Mengendalikan dokumen di proyek

Page 59: BAB 3 ANALISIS ARSITEKTUR YANG BERJALAN Gambaran …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00682-SI Bab3001.pdfPerusahaan melaksanakan aktivitas utama dalam bidang usaha jasa ... (PKP)

92

• Mengendalikan pemakaian barang dan

peralatan di proyek.

Pelaksana • Melaksanakan rencana kerja dan

pengawasan di lapangan

• Melaksanakan rencana

mingguan/harian

• Membuat laporan harian

• Melakukan pengawasan kerja di

lapangan

• Melakukan koordinasi kerja di

lapangan

• Melaksanakan pemeriksaan hasil kerja

• Melaksanakan penanganan masalah di

lapangan

3.2.2.4.2 Executives Team Profile

PT. Sartonia Agung memiliki beberapa tim

eksekutif yang berperan di dalam kegiatan bisnis

oerusahaan dan juga memiliki fungsi bisnis disetiap divisi

perusahaan. Oleh karena itu, Executive Team Profile

berfungsi untuk menjelaskan mengenai bagaimana

eksekutif berinteraksi dengan fungsi bisnis yang terjadi

pada perusahaan.

Page 60: BAB 3 ANALISIS ARSITEKTUR YANG BERJALAN Gambaran …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00682-SI Bab3001.pdfPerusahaan melaksanakan aktivitas utama dalam bidang usaha jasa ... (PKP)

93

� Pemetaan Eksekutif ke fungsi

Berikut adalah pemetaan dari setiap eksekutif pada

perusahaan. Pada tabel 3.7 ini menjelaskan bagaimana

setiap eksekutif berhubungan langsung dengan fungsi

bisnisnya. Setiap eksekutif dapat terlibat dalam fungsi

sebagai penanggung jawab, pembuat kebijakan, keahlian

teknis, dan pelaksana pekerjaan.

Tabel 3.7 Pemetaan Eksekutif Ke Fungsi

Executive

Management Keuangan Operasional Marketing/GA/HR

D

Per

janj

ian

Kon

trak

Pen

gam

bila

n ke

putu

san

Sas

aran

mut

u pe

rusa

haan

Str

ateg

i bis

nis

Per

enca

naa

n ke

uang

an

Aru

s ka

s m

asuk

dan

kel

uar

Pem

baya

ran

Lapo

ran

keua

ngan

Per

enca

naa

n p

roye

k

Pel

aksa

naan

pro

yek

Lapo

ran

proy

ek

Men

dapa

tkan

pro

yek

Dok

umen

per

usah

aan

Rek

rutm

en k

arya

wan

Inve

nata

ris k

anto

r

Dir.

Utama

R R R R

A A A A

I

Dir.

Keuangan

R R R R

A A A A

I I

Dir.

Operasion

R R R

A A A

Page 61: BAB 3 ANALISIS ARSITEKTUR YANG BERJALAN Gambaran …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00682-SI Bab3001.pdfPerusahaan melaksanakan aktivitas utama dalam bidang usaha jasa ... (PKP)

94

al E E

Dir.

Marketing

/GA/HRD

R R R R

A A

3.2.2.5 Business Process Diagram

Business process diagram dibangun berdasarkan proses

bisnis yang berjalan pada PT. Sartonia Agung. Terdiri dari empat

bagian, yaitu input, control, output, dan mecahnisme. Dari

bagian tersebut akan menjelaskan alur dari porses bisnis mulai

dari data yang masuk sampai keluar akan menghasilkan data

seperti apa. Pada gambar 3.14 menjelaskan bagaimana proses

bisnis dapat terjadi melalui empat bagian tersebut.

Page 62: BAB 3 ANALISIS ARSITEKTUR YANG BERJALAN Gambaran …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00682-SI Bab3001.pdfPerusahaan melaksanakan aktivitas utama dalam bidang usaha jasa ... (PKP)

95

Gambar 3.15 Business Process Diagram

3.2.2.6 Activity Product Matrix

Activity product matrix menggambarkan aktivitas bisnis

dengan produk yang dihasilkan oleh PT. Sartonia Agung. Pada

Page 63: BAB 3 ANALISIS ARSITEKTUR YANG BERJALAN Gambaran …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00682-SI Bab3001.pdfPerusahaan melaksanakan aktivitas utama dalam bidang usaha jasa ... (PKP)

96

tabel 3.8 menjelaskan hubungan yang terjadi antara aktivitas

bisnis yang berkaitan langsung dengan produk yang dihasilkan

yang dapat bersifat sebagai membangun, menjual, menyimpan,

mendistribusi, melayani, keuangan, dan legal.

Tabel 3.8 Activity Product Matrix

Per

janj

ian

kont

rak

Per

enca

naa

n p

roye

k

Pen

gada

an p

eker

ja

Pen

gada

an b

ahan

mat

eria

l dan

ala

t ber

at

Pem

baya

ran

Pel

aksa

naan

pro

yek

Pen

agih

an

Remarks

Business Product

Konstruksi L D R R F M F

R = Research & Develop, M = Manufacture, W = Warehouse, D = Distribute,

S = Service, F = Financials, L = Legal

3.2.3 Data dan Informasi

Secara fisik data dan informasi PT. Sartonia Agung dapat terlihat di

dalam artifact-artifact dibawah ini :

3.2.3.1 Object State Transition Diagram

Object state transmition diagram ini menggambarkan daur

hidup dari sebuah objek di PT. Sartonia Agung dari awal proses

Page 64: BAB 3 ANALISIS ARSITEKTUR YANG BERJALAN Gambaran …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00682-SI Bab3001.pdfPerusahaan melaksanakan aktivitas utama dalam bidang usaha jasa ... (PKP)

97

hingga akhir proses bisnis. Pada gambar ini menjelaskan

rangkaian objek yang terjadi selama proses bisnis berjalan.

Gambar 3.16 Object State Transition Diagram

Pada gambar 3.15 dapat dilihat bahwa alur objek yang

terjadi mulai melakukan perjanjian kontrak terlebih dahulu oleh

dirut dengan owner, kemudian diakhiri dengan melakukan

perawatan dari hasil pekerjaan yang telah dilakukan perusahaan.

3.2.3.2 Logical Data Model

Model data entity relationship dibangun berdasarkan dari

proses bisnis yang berjalan pada PT. Sartonia Agung. Pada

gambar 3.16 dijelaskan bahwa kumpulan dari objek-objek yang

Page 65: BAB 3 ANALISIS ARSITEKTUR YANG BERJALAN Gambaran …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00682-SI Bab3001.pdfPerusahaan melaksanakan aktivitas utama dalam bidang usaha jasa ... (PKP)

98

disebut entity dan hubungan antara objek-objek tersebut

digunakan untuk mengetahui struktur logik dari sebuah database

secara grafik.

Gambar 3.17 Logical Data Model

Page 66: BAB 3 ANALISIS ARSITEKTUR YANG BERJALAN Gambaran …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00682-SI Bab3001.pdfPerusahaan melaksanakan aktivitas utama dalam bidang usaha jasa ... (PKP)

99

3.2.3.3 Activity / Entity Matrix

Berikut ini gambaran dari subjek data yang ada dengan

fungsi bisnis. Pada tabel 3.9 menjelaskan bahwa setiap fungsi

memiliki kunci yang berbeda untuk mengakses sebuah subjek

data. Kunci tersebut ada empat, yaitu create, read, update, dan

delete.

Tabel 3.9 Activity / Entity Matrix

Subjek Data

Fungsi

Su

rat K

on

trak

(S

K)

SP

K

RA

P

SK

S

SS

AB

Lap

ora

n p

roye

k

Su

pp

lier

bah

an m

ater

ial

Su

pp

lier

alat

ber

at

Man

do

r

SK

M

Kw

itan

si p

emb

ayar

an b

ahan

mat

eria

l

Kw

itan

si p

emb

ayar

an s

ewa

alat

ber

at

Kw

itan

si p

emab

ayra

n p

eker

ja

Su

rat o

pen

ten

der

Kw

itan

si p

enag

ihan

Menyetujui

SK

U

Mereview

SPK

R R R

Membuat

RAP

R C

Mencari

supplier

R R C

Membuat

SKS

R C

Menghubungi

rental alat

R R

Page 67: BAB 3 ANALISIS ARSITEKTUR YANG BERJALAN Gambaran …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00682-SI Bab3001.pdfPerusahaan melaksanakan aktivitas utama dalam bidang usaha jasa ... (PKP)

100

berat

Membuat

SSAB

R C

Membuat lap.

proyek

C

Mencari

mandor

R R

Membuat

kwitansi

pembayaran

rental

R C

Membuat

kwitansi

pembayaran

bahan baku

R R

Membuat

kwitansi

pembayaran

pekerja

R C

Membuat

SKM

R C

Membuat

kwitansi

penagihan

R C

3.2.4 Aplikasi Sistem yang digunakan

Untuk mendukung kegiatan bisnis perusahaan, PT. Sartonia Agung

menggunakan aplikasi – aplikasi sebagai berikut.

Page 68: BAB 3 ANALISIS ARSITEKTUR YANG BERJALAN Gambaran …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00682-SI Bab3001.pdfPerusahaan melaksanakan aktivitas utama dalam bidang usaha jasa ... (PKP)

101

3.2.2.7 Perangkat lunak aplikasi

Tabel 3.10 Perangkat Lunak Aplikasi

No. Perangkat Lunak

Aplikasi

Keterangan

1 Microsoft Word 2007 Perangkat lunak ini digunakan untuk

membuat surat-surat dan formulir yang

terkait dengan proses bisnis perusahaan.

2 Microsoft Excel 2007 Perangkat lunak ini digunakan untuk

melaksanakan perhitungan keuangan

perusahaan, membuat RAB dan RAP, dan

membuat laporan keuangan.

3 AutoCAD Perangkat lunak ini digunakan untuk

membuat gambar perencanaan proyek (soft

drawing).

4 Adobe Reader 9.0 Perangkat lunak ini digunakan untuk

membaca file yang di scan denggan

menggunakan scanner.

3.2.4.2 Layanan Integrasi System dan Database

Integrasi Sistem adalah proses menggabungkan atau

menghubungkan sistem komputer atau aplikasi perangkat lunak

yang berbeda secara fisik maupun fungsional. Sejauh ini PT.

Page 69: BAB 3 ANALISIS ARSITEKTUR YANG BERJALAN Gambaran …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00682-SI Bab3001.pdfPerusahaan melaksanakan aktivitas utama dalam bidang usaha jasa ... (PKP)

102

Sartonia Agung tidak memiliki layanan integrasi sistem dan

database. Penyimpanan data yang ada di PT. SA masih dilakukan

secara manual dan tidak teringrasi dengan semua fungsi bisnis.

Dengan tidak adanya integrasi sistem dan database menyebabkan

PT. Sartonia Agung mengalami kesulitan di dalam mencari data-

data perusahaan yang diperlukan.

3.2.4.3 Sistem Operasi Komputer

Sistem operasi adalah perangkat lunak komputer atau

software yang bertugas untuk melakukan kontrol dan manajemen

perangkat keras dan juga operasi-operasi dasar sistem, termasuk

menjalankan software aplikasi seperti program-program pengolah

data yang bisa digunakan untuk mempermudah kegiatan manusia.

Di era modern ini banyak ditawarkan produk-produk sistem

operasi seperti Windows, Unix, Linux, dan lainnya. PT. Sartonia

Agung memilih menggunakan sistem operasi Windows XP untuk

setiap unit komputernya. PT. SA menilai Windows XP lebih

mudah digunakan dibandingkan dengan sistem operasi lainnya,

sehingga PT. SA tidak menginginkan untuk mengganti sistem

operasi yang digunakan, karena Windows XP dinilai cukup

userfriendly dengan pengguna.

Page 70: BAB 3 ANALISIS ARSITEKTUR YANG BERJALAN Gambaran …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00682-SI Bab3001.pdfPerusahaan melaksanakan aktivitas utama dalam bidang usaha jasa ... (PKP)

103

3.2.4.4 System Data Flow Diagram

Diagram alur data (DFD) pada PT. Sartonia Agung yang

dibuat sesuai dengan alur proses bisnis yang berjalan untuk

mengetahui pembagian sistem kedalam alur kegiatan. Pada

gambar 3.17 menjelaskan bahawa pembagian sistem tersebut

menghasilkan data store serta akivitas yang dilakukan oleh

eksternal agent.

Page 71: BAB 3 ANALISIS ARSITEKTUR YANG BERJALAN Gambaran …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00682-SI Bab3001.pdfPerusahaan melaksanakan aktivitas utama dalam bidang usaha jasa ... (PKP)

104

Gambar 3.18 Sistem Data Flow Diagram

Page 72: BAB 3 ANALISIS ARSITEKTUR YANG BERJALAN Gambaran …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00682-SI Bab3001.pdfPerusahaan melaksanakan aktivitas utama dalam bidang usaha jasa ... (PKP)

105

3.2.5 Infrastruktur dan Jaringan yang Digunakan

Berikut ini menggambarkan infrastruktur dan jaringan yang digunakan

pada PT. Sartonia Agung.

� Jaringan Komunikasi Data

Model dasar komunikasi dapat juga menjadi dasar bagi

diagram yang menunjukan cara data dikomunikasikan melalui

komputer. Jaringan komunikasi data adalah pergerakan data dan

informasi yang dikodekan dari suatu titik ke titik lain. Dalam

membagi data internet, PT. Sartonia Agung menggunakan kabel

LAN (Local Area Network) dan memanfaatkan Telkom Speedy

sebagai internet provider (penyedia layanan internet). Berikut ini

merupakan gambaran dari jaringan komunikasi data yang ada

pada PT. Sartonia Agung.

Gambar 3.19 Jaringan Komunikasi Data

Page 73: BAB 3 ANALISIS ARSITEKTUR YANG BERJALAN Gambaran …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00682-SI Bab3001.pdfPerusahaan melaksanakan aktivitas utama dalam bidang usaha jasa ... (PKP)

106

3.3 Analisis Masalah Yang Dihadapi

Berdasarkan identifikasi komponen – komponen EA saat ini, manajemen PT.

Sartonia Agung dan teori pendukung pada bab II, dapat disimpulkan tiga kekompok

masalah, yaitu : masalah strategis, masalah managerial, dan masalah operasional,

baik menyangkut proses bisnis maupun dukungan pengolahan data yang diperlukan.

3.3.1 Masalah Strategis

3.3.1.1 Masalah Visi dan Misi

Visi PT. Sartonia Agung adalah “Menjadi perusahaan

swasta nasional terdepan di bidang jasa konstruksi dengan selalu

memberikan pelayanan yang prima, berkembang secara

berkesinambungan, memberikan kesejahteraan kepada karyawan,

pemegang saham, dan stakeholder lainnya melalui tata kelola

perusahaan yang baik”.

Berdasarkan teori visi & misi, maka akan diusulkan

penyempurnaan dari visi perusahaan agar lebih fleksibel, mudah

dipahami, tidak rumit, dan menarik.

Sedangkan misi perusahaan ini adalah :

• Menghasilkan produk konstruksi yang memenuhi

persyaratan mutu konstruksi.

• Menyelesaikan pekerjaan konstruksi sesuai target yang

ditetapkan.

• Menerapkan ISO 9001:2008 secara konsisten dan

melakukan perbaikan secara berkelanjutan.

Page 74: BAB 3 ANALISIS ARSITEKTUR YANG BERJALAN Gambaran …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00682-SI Bab3001.pdfPerusahaan melaksanakan aktivitas utama dalam bidang usaha jasa ... (PKP)

107

Untuk mewujudkan visi yang ditetapkan diperlukan misi

perusahaan yang mendukungnya, sehingga diperlukan formulasi

ulang dari misi perusahaan. Berdasarkan teori visi dan misi

dikatakan bahwa misi yang baik adalah sebagai berikut :

1. Cukup luas untuk dapat diterapkan selama beberapa tahun

sejak saat ditetapkan.

2. Cukup spesifik untuk mengkomunikasikan arah.

3. Fokus pada kompetensi atau kemampuan yang dimiliki

perusahaan.

4. Bebas dari jargon dan kata-kata yang tidak bermakna.

Berdasarkan hasil analisa, misi yang ditetapkan PT. Sartonia

Agung sudah berdasarkan kriteria misi yang baik. Namun untuk

mencapai visi yang ditetapkan perusahaan, diperlukan formulasi

tambahan yang dapat mendukung tercapainya visi perusahaan.

Formulasi tambahan itu akan dituliskan dalam usulan visi dan misi

di bab 4.

3.3.1.2 Strategi Perusahaan

Strategi Perusahaan yang saat ini dijalankan adalah :

• Memberikan penawaran harga yang rendah namun tetap

menjaga mutu dan kualitas produk dan layanan perusahaan.

• Menawarkan produk jasa konstruksi sesuai dengan bidang

usaha perusahaan, yaitu arsitektural, sipil, mekanikal, dan

elektrikal.

Page 75: BAB 3 ANALISIS ARSITEKTUR YANG BERJALAN Gambaran …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00682-SI Bab3001.pdfPerusahaan melaksanakan aktivitas utama dalam bidang usaha jasa ... (PKP)

108

• Mengutamakan kepuasan pelanggan dengan menghasilkan

produk konstruksi yang sesuai dengan permintaan dari

pelanggan.

• Mengikuti tender proyek yang diselenggarakan oleh pihak

pemerintah, BUMN, dan swasta.

Berdasarkan analisis SWOT diusulkan strategi :

Tabel 3.11 Strategi SWOT

Strategi SO

• Mengikuti tender proyek

pemerintah, BUMN, dan

swasta yang sesuai dengan

klasifikasi perusahaan.

• Mencari supplier yang

menawarkan harga rendah

dan berkualitas

• Mempertahankan SDM

yang berpengalaman dan

mengikuti pelatihan-

pelatihan dibidang

konstruksi.

Strategi WO

• Membuat Knowledge

Management Sistem berupa

portal.

• Menambah jumlah pegawai

dibidang teknik sipil.

• Penerapan sistem dan fasilitas

pendukung yang efektif untuk

menunjang operasional

perusahaan.

Strategi ST

• Menawarkan harga

rendah untuk dapat

Strategi WT

• Membuat website perusahan

untuk memperluas pemasaran.

Page 76: BAB 3 ANALISIS ARSITEKTUR YANG BERJALAN Gambaran …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00682-SI Bab3001.pdfPerusahaan melaksanakan aktivitas utama dalam bidang usaha jasa ... (PKP)

109

memenangkan proyek

namun tetap menjaga mutu

sesuai dengan standar

konstruksi.

• Mempelajari dan

mengikuti perkembangan

teknologi dibidang IT

maupun konstruksi.

3.3.2 Masalah Taktis

� Lima Daya Persaingan Porter

Dalam analisis lima daya persaingan Porter, kita dapat mengetahui

lima faktor eksternal yang dapat mempengaruhi perusahaan yang

berasal dari Intraindustry Rivalry (Perusahaan Pesaing), Barganing

Power of Supplier (kekuatan tawar-menawar supplier), Barganing

Power of Buyers (kekuatan tawar-menawar pembeli), Potential New

Entrants (Pendatang baru yang potensial), dan Subtitute Product

(Produk pengganti). Berdasarkan hasil analisis, maka dapat diketahui

lima kekuatan Porter yang ada pada PT. Sartonia Agung adalah :

1. Intraindustry Rivalry (Perusahaan Pesaing)

Perkembangan perusahaan konstruksi di Indonesia dari

tahun ke tahun terus mengalami peningkatan. Hal ini dapat dilihat

Page 77: BAB 3 ANALISIS ARSITEKTUR YANG BERJALAN Gambaran …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00682-SI Bab3001.pdfPerusahaan melaksanakan aktivitas utama dalam bidang usaha jasa ... (PKP)

110

dari hasil survey yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS)

yang digambarkan pada tabel dibawah ini.

Tabel 3.12 Statistik Perusahaan Konstruksi 2004-2009 Badan Pusat

Statistik (BPS)

Provinsi 2004 2005 2006 2007 2008 2009

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

1 Nanggroe Aceh

Darussalam 3710 3866 4071 4026 6069 7227

2 Sumatera Utara 3890 3807 3936 3889 7169 7818

3 Sumatera Barat 2837 2435 2664 2247 4477 4711

4 Riau 1973 1652 1773 1795 5,678 6,027

5 Jambi 1807 1931 2302 2454 3059 3286

6 Sumatera Selatan 2548 2629 2394 2862 3668 3952

7 Bengkulu 657 804 693 660 1132 1176

8 Lampung 3857 3636 4033 5146 2542 2704

9 Kep. Bangka

Belitung 325 294 388 358 905 935

10 Kepulauan Riau - 332 502 411 1701 1971

11 DKI Jakarta 4417 5015 4690 5372 6809 7643

12 Jawa Barat 6268 6500 6438 6194 10755 11745

Page 78: BAB 3 ANALISIS ARSITEKTUR YANG BERJALAN Gambaran …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00682-SI Bab3001.pdfPerusahaan melaksanakan aktivitas utama dalam bidang usaha jasa ... (PKP)

111

13 Jawa Tengah 7619 7203 5535 4191 11050 11642

14 DI Yogyakarta 1239 1155 1081 1048 1183 1234

15 Jawa Timur 8356 7958 7303 7202 16902 17740

16 Banten 1285 1749 1182 1419 2380 2745

17 Bali 1731 1615 1571 1575 2221 2348

18 Nusa Tenggara

Barat 1213 1253 1198 1217 2316 2426

19 Nusa Tenggara

Timur 1780 1660 1553 1607 4056 4237

20 Kalimantan Barat 2994 2171 2023 1997 5135 5657

21 Kalimantan

Tengah 178 202 218 216 3366 3596

22 Kalimantan

Selatan 4613 4783 4101 4558 3689 3945

23 Kalimantan

Timur 1454 1671 1678 1757 6493 7280

24 Sulawesi Utara 191 214 242 218 2296 2411

25 Sulawesi Tengah 2217 2554 2128 2623 2521 2722

26 Sulawesi Selatan 5728 4965 4960 4963 7921 8669

27 Sulawesi 1026 1056 1246 1207 2451 2700

Page 79: BAB 3 ANALISIS ARSITEKTUR YANG BERJALAN Gambaran …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00682-SI Bab3001.pdfPerusahaan melaksanakan aktivitas utama dalam bidang usaha jasa ... (PKP)

112

Tenggara

28 Gorontalo 1132 1288 1612 1540 1301 1408

29 Sulawesi Barat - 576 655 621 1427 1485

30 Maluku 1197 1028 1136 1124 2266 2343

31 Maluku Utara 989 1149 1132 1053 1603 1831

32 Papua Barat 2191 1246 1503 1424 1564 2020

33 Papua - 994 926 927 3218 3903

TOTAL 79422 79391 76867 77901 139322 151537

Sumber : www.bps.go.id

Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa

persaingan pada perusahaan dibidang konstruksi sangat ketat.

Terlebih lagi banyak perusahaan konstruksi yang didukung oleh

teknologi informasi untuk menjalankan proses bisnisnya.

Berdasarkan hasil analisa kami, PT. Sartonia Agung harus

mulai melakukan inovasi didalam mendukung proses bisnisnya,

khususnya dengan mengembangkan teknologi informasi di

perusahaan. Pada saat ini PT. Sartonia Agung tidak

memaksimalkan penggunaan IT/IS, sehingga dikhawatirkan untuk

masa mendatang PT. Sartonia Agung tidak dapat bersaing dengan

para kompetitor industri sejenis.

Page 80: BAB 3 ANALISIS ARSITEKTUR YANG BERJALAN Gambaran …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00682-SI Bab3001.pdfPerusahaan melaksanakan aktivitas utama dalam bidang usaha jasa ... (PKP)

113

2. Barganing Power of Supplier (kekuatan tawar-menawar

supplier)

Pemasok merupakan faktor terpenting bagi perusahaan

jasa konstruksi untuk menjalankan proses bisnisnya. Dengan

banyaknya jumlah pemasok, maka terjadi persaingan harga

dikalangan pemasok. Hal ini menguntungkan bagi perusahaan,

karena perusahan dapat memilih pemasok mana yang

menawarkan harga paling rendah sehingga dapat

meningkatkan efisiensi biaya bagi perusahaan.

Berdasarkan hasil analisa pada PT. Sartonia Agung,

saat ini perusahaan mempunyai beberapa pemasok bahan baku

dan alat berat seperti CV. Semangat Jaya, CV. Sinar Asia, PT.

Tampean Sakti, PT. Dusaspun, PT. Duracon Indo, PT. Subur

Jaya Raya. Jadi PT. Sartonia Agung tidak khawatir akan

pengadaan bahan baku dan alat berat. Sehingga proses bisnis

perusahaan dapat berjalan dengan lancar.

3. Potential New Entrants (Pendatang baru yang potensial)

Dalam bidang konstruksi perusahaan dapat

diklasifikasikan berdasarkan grade (1-7). Grade ini dibedakan

berdasarkan nilai proyek yang pernah dikerjakan oleh

perusahaan. Untuk grade 1-3 dapat mengerjakan nilai proyek

hingga 500 juta. Sedangkan grade 4 dapat mengerjakan proyek

Page 81: BAB 3 ANALISIS ARSITEKTUR YANG BERJALAN Gambaran …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00682-SI Bab3001.pdfPerusahaan melaksanakan aktivitas utama dalam bidang usaha jasa ... (PKP)

114

dengan nilai 500 hingga 2 miliyar. Pada grade 5-7 tidak ada

batasan maksimal nilai proyek yang dapat dikerjakan.

Jika ada perusahaan baru yang bergerak dibidang jasa

konstruksi, maka perusahaan tersebut diklasifikasikan sebagai

perusahaan konstruksi grade 1, karena perusahaan baru

dianggap belum memiliki pengalaman. Jadi dapat

disimpulkann bahwa pendatang baru bukan merupakan

ancaman bagi PT. Sartonia Agung, khususnya untuk tender

proyek yang diadakan pihak pemerintah dan BUMN.

4. Barganing Power of Buyers (kekuatan tawar-menawar

pembeli)

Pelanggan mempunyai kendali dalam menentukan barang

mana yang bisa mereka dapatkan sesuai dengan kemampuan

dan kebutuhan pelanggan.

Pada kasus ini buyer dapat diartikan sebagai owner suatu

proyek, dimana owner bisa menentukan perusahaan konstruksi

mana yang memberikan penawaran harga terendah dan dapat

memenuhi persyaratan dari owner. Oleh karena itu untuk

mengantisipasi kekuatan tawar-menawar pembeli, PT.

Sartonia Agung harus dapat memberikan penawaran terendah

dan memenuhi persyaratan yang ditentukan.

5. Subtitute Product (Produk pengganti)

Ancaman produk pengganti merupakan barang atau jasa

yang ditawarkan oleh perusahaan. Ancamannya adalah apabila

Page 82: BAB 3 ANALISIS ARSITEKTUR YANG BERJALAN Gambaran …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00682-SI Bab3001.pdfPerusahaan melaksanakan aktivitas utama dalam bidang usaha jasa ... (PKP)

115

produk pengganti tersebut mempunyai perbandingan harga

dan kualitasnya sama bahkan lebih tinggi dari produk-produk

suatu industri.

Pada perusahaan konstruksi tidak terdapat produk

pengganti, karena produk dari jasa konstruksi merupakan

produk yang sifatnya mutlak. Jadi berdasarkan analisa, PT.

Sartonia Agung tidak mempunyai ancaman produk pengganti.

Hanya saja inovasi dari pengerjaan dan peralatan proyek yang

menjadi ancaman bagi perusahaan konstruksi. Misalnya bahan

material yang digunakan, perlatan yang digunakan untuk

membangun proyek konstruksi. Sehingga PT. SA diharapkan

dapat mengikuti perkembangan dibidang konstruksi. Karena

hal ini berpengaruh terhadap kualitas perusahaan dimata

pelanggan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar

3.19.

Page 83: BAB 3 ANALISIS ARSITEKTUR YANG BERJALAN Gambaran …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00682-SI Bab3001.pdfPerusahaan melaksanakan aktivitas utama dalam bidang usaha jasa ... (PKP)

116

Gambar 3.20 Lima Daya Porter

3.3.3 Masalah Manajerial

Berdasarkan tugas dan fungsi unit – unit kerja di PT. Sartonia Agung

terdapat duplikasi pelaksanaan beberapa proses bisnis, maupun

ketidakselarasan antara fungsi bisnis dengan proses bisnis yang bersangkutan.

Masalah yang terjadi adalah :

a. Berdasarkan tugas dan tanggung jawab dapat terlihat adanya duplikasi

tugas pada bagian Marketing/GA/HRD, yang dimana ketiga fungsi

bisnis tersebut hanya dipimpin oleh satu orang kepala atau direktur

sehingga terjadi penumpukan tugas.

b. Ketidakselarasan antara logistik kantor dengan logistik proyek. Orang

yang bertanggung jawab dalam memesan bahan material adalah logistik

kantor, sedangkan yang menerima bahan material di lokasi proyek

adalah logistik proyek. Hal ini dapat menjadi kendala pada saat

pengerjaan proyek, karena terkadang bahan material yang diminta

logistik proyek tidak sesuai dengan yang dipesan oleh logistik kantor.

3.3.4 Masalah Operasional

Seperti digambarkan dalam CONOPS perencanaan proyek, pengadaan

bahan material, pengadaan alat berat, pengadaan pekerja, pelaksanaan proyek,

dan penagihan, masalah yang muncul adalah :

a. Perencanaan proyek :

• Tidak adanya software perhitungan yang mendukung dalam

pembuatan RAB (Rencana Anggaran Biaya) dan RAP (Rencana

Page 84: BAB 3 ANALISIS ARSITEKTUR YANG BERJALAN Gambaran …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00682-SI Bab3001.pdfPerusahaan melaksanakan aktivitas utama dalam bidang usaha jasa ... (PKP)

117

Anggaran Pelaksanaan). Hal ini menyebabkan pembuatan RAB

dan RAP menjadi lambat dan perhitungannya kurang akurat.

b. Pengadaan bahan material dan alat berat :

• Proses pengadaan bahan baku dan alat berat pada saat pengerjaan

proyek dilakukan oleh logistik kantor, sedangkan logistik proyek

yang menerima ketika bahan baku dan alat berat datang. Hal ini

memperlambat dalam proses pengadaan alat berat dan bahan baku.

Untuk menghemat waktu, seharusnya logistik proyek yang

bertugas untuk memesan barang ke pemasok dan juga menerima

bahan baku ketika datang di lokasi proyek. Oleh karena itu unit

organisasi dari perusahaan akan dipertegas kembali dengan hanya

menempatkan satu bagian logistik yang nantinya akan

bertanggung jawab dalam mendukung kegiatan operasional

perusahaan.

c. Pengadaan pekerja :

• Selama ini PT. Sartonia Agung membayar mandor beserta pekerja

dengan cara borongan. Maksudnya adalah mandor dan pekerja

dibayar penuh sesuai dengan kontrak yang ditentukan dan sesuai

dengan jumlah personilnya. Pada pelaksanaanya sering terjadi

ketidak hadiran pekerja dilokasi proyek. Hal ini merupakan

kerugian bagi perusahaan, khususnya kerugian dalam hal materi.

Sehingga akan diusulkan penempatan bagian administrasi di

Page 85: BAB 3 ANALISIS ARSITEKTUR YANG BERJALAN Gambaran …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00682-SI Bab3001.pdfPerusahaan melaksanakan aktivitas utama dalam bidang usaha jasa ... (PKP)

118

lokasi proyek,yang akan mencatat absensi para pekerja dan

penggajian.

d. Pelaksanaan proyek :

• Apabila proyek dikerjakan di luar kota pengolahan data sering

mengalami keterlambatan. Khususnya dalam pembuatan laporan

pengerjaan proyek dan laporan keuangan. Karena proses

pengiriman datanya menggunakan jasa pengiriman dokumen

untuk disampaikan ke kantor pusat atau menunggu sampai ada

petugas proyek yang kembali ke kantor. Dari permasalahan diatas

akan diusulkan penerapan sistem database dan sistem informasi

terintegrasi untuk setiap divisi terkait di perusahaan.

• Tidak adanya suatu aplikasi yang menyimpan informasi mengenai

cara-cara dan metode pelaksanaan suatu proyek. Selain itu tidak

ada aplikasi yang menyimpan informasi cara menangani suatu

masalah yang terjadi pada saat pelaksanaan proyek. Dari

permasalahan diatas akan diusulkan pembuatan Knowledge

Management System perusahaan, sehingga seluruh informasi

penting mengenai operasional proyek dapat diterima oleh setiap

karyawan.

• Pengolahan data-data proyek sering menglami keterlambatan

karena belum adanya suatu sistem aplikasi yang dapat membantu

dalam pengolahan data, misalnya seperti data mengenai jumlah

bahan material yang diterima dari supplier dan jumlah bahan

Page 86: BAB 3 ANALISIS ARSITEKTUR YANG BERJALAN Gambaran …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00682-SI Bab3001.pdfPerusahaan melaksanakan aktivitas utama dalam bidang usaha jasa ... (PKP)

119

material yang digunakan untuk pengerjaan proyek sering terjadi

ketidakcocokan..

e. Penagihan Pembayaran :

• Bagian keuangan PT. Sartonia Agung sering mengalami kesulitan

dalam membuat kwitansi penagihan. Kwitansi penagihan ini

dibuat berdasarkan laporan proyek dan dokumen proyek lainnya.

Pada saat pembuatan kwitansi penagihan, bagian keuangan sering

mengalami kesulitan dalam mencari dan mencocokan laporan

yang ada untuk dibuatkan kwitansi penagihannya. Hal ini terjadi

karena banyaknya dokumen-dokumen pengerjaan proyek yang

tidak tersimpan dengan rapih.

f. Pembuatan laporan keuangan :

• Laporan keuangan merupakan salah satu dokumen penting yang

dibutuhkan perusahaan dalam melihat arus keuangan perusahaan.

Dalam membuat laporan keuangan, bagian keuangan PT. Sartonia

Agung sering mengalami kesulitan. Hal ini dikarenakan tidak

adanya software aplikasi yang dapat memudahkan bagian

keuangan dalam membuat laporan keuangan.

g. Pengambilan keputusan :

• Salah satu tugas direktur utama adalah melaksanakan pengambilan

keputusan. Dalam mengambil keputusan direktur dapat melihat

dari kemajuan pekerjaan dan laporan-laporan pekerjaan yang

dilakukan pekerja baik dalam kantor maupun di lokasi proyek.

Page 87: BAB 3 ANALISIS ARSITEKTUR YANG BERJALAN Gambaran …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00682-SI Bab3001.pdfPerusahaan melaksanakan aktivitas utama dalam bidang usaha jasa ... (PKP)

120

Selama ini direktur utama sering mengalami kesulitan dalam

mengambil keputusan, karena selama ini laporan-laporan

pekerjaan tidak realtime, oleh karena itu perlu adanya aplikasi

yang dapat membantu direktur dalam mengambil keputusan.

3.3.5 Masalah Teknologi Informasi dan Komunikasi

Dalam pembahasan informasi yang diperlukan, terlihat bahwa data dan

informasi yang tersedia belum sesuai dengan data dan informasi yang

diperlukan. Demikian pula aplikasi – aplikasi system yang diperlukan untuk

mendukung kegiatan –kegiatan bisnis PT. Sartonia Agung baik untuk

keperluan pengambilan keputusan, layanan data dan informasi, otomasi

perkantoran, otomasi proses produksi dan penyediaan jasa. Secara rinci

masalah yang terjadi adalah sebagai berikut.

a. Data strategis yang diperlukan belum tersedia di database PT. Sartonia

Agung.

Tabel 3.13 Tabel Informasi Strategis SO

Strategi SO Keterangan Data & Informasi

yang tersedia

Data & Informasi

yang dibutuhkan

Mengikuti tender

proyek pemerintah,

BUMN, dan swasta

yang sesuai dengan

klasifikasi perusahaan.

Perusahaan

mengikuti tender

proyek yang sesuai

dengan klasifikasi

yang diminta oleh

owner. Klasifikasi

• Informasi

proyek

• Data perusahaan

• Informasi proyek

• Data Perusahaan

Page 88: BAB 3 ANALISIS ARSITEKTUR YANG BERJALAN Gambaran …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00682-SI Bab3001.pdfPerusahaan melaksanakan aktivitas utama dalam bidang usaha jasa ... (PKP)

121

tersebut termasuk

klasifikasi bidang

usaha, sertifikasi,

sumber daya yang

diperlukan, dan

lainnya.

Mencari supplier yang

menawarkan harga

rendah dan berkualitas

Perusahaan harus

bisa menjaga

mencari supplier

yang mampu

memberikan harga

rendah dan

berkualitas

• Data supplier

• Data

pelanggan/owner

• Data supplier

• Data

pelanggan/owner

• Data bahan

material & alat

berat

Mempertahankan SDM

yang berpengalaman

dan mengikuti

pelatihan-pelatihan

dibidang konstruksi.

Perusahaan harus

mampu

memberikan

pelatihan-pelatihan

dibidang konstruksi

kepada

karyawannya, dan

juga harus

mempertahankan

SDM yang

• Data pegawai

• Data pegawai

• Informasi-

informasi pelatihan

Page 89: BAB 3 ANALISIS ARSITEKTUR YANG BERJALAN Gambaran …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00682-SI Bab3001.pdfPerusahaan melaksanakan aktivitas utama dalam bidang usaha jasa ... (PKP)

122

berpengalaman

karena itu

merupakan aset

penting

perusahaan.

Tabel 3.14 Tabel Informasi Strategis WO

Strategi WO Keterangan Data & informasi

yang tersedia

Data & informasi

yang dibutuhkan

Membuat

Knowledge

Management Sistem

berupa portal.

.

Untuk

mempermudah

menyebarkan

informasi-informasi

yang berhubungan

dengan perusahaan,

perusahaan harus

membangun

knowledge

management sistem

berupa portal.

• Data

perkembangan

proyek

• Visi, Misi, dan

Strategi

perusahaan

• Data masalah

yang dihadapi

dalam

menjalankan

proyek.

• Data cara

menyelesaikan

masalah

• Informasi

terbaru

perusahaan.

• Visi, Misi, dan

Strategi

perusahaan.

Page 90: BAB 3 ANALISIS ARSITEKTUR YANG BERJALAN Gambaran …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00682-SI Bab3001.pdfPerusahaan melaksanakan aktivitas utama dalam bidang usaha jasa ... (PKP)

123

Menambah jumlah

pegawai dibidang

teknik sipil.

Perusahaan

melakukan

penambahan

pegawai baru yang

dapat menunjang

proses bisnis

perusahaan.

• Data pegawai

perusahaan.

• Data calon

pegawai.

• Data pegawai

perusahaan.

• Informasi

tenaga kerja sipil

Penerapan sistem

dan fasilitas

pendukung yang

efektif untuk

menunjang

operasional

perusahaan.

Untuk membantu

dalam melakukan

proses bisnisnya,

perusahaan harus

menambah fasilitas

dan membangun

suatu sistem yang

dapat mempercepat

pekerjaan

operasional

perusahaan.

• Dokumen-

dokumen

perusahaan

• Dokumen-

dokumen

perusahaan

• Software

perhitungan RAP

& RAB

• Sistem integrasi

tiap-tiap divisi

• Data ISP

• Data hardware

pendukung

Tabel 3.15 Tabel Informasi Strategis ST

Strategi ST Keterangan Data & Informasi

yang tersedia

Data & Informasi

yang dibutuhkan

Menawarkan harga Perusahaan yang • Data proyek • Data proyek

Page 91: BAB 3 ANALISIS ARSITEKTUR YANG BERJALAN Gambaran …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00682-SI Bab3001.pdfPerusahaan melaksanakan aktivitas utama dalam bidang usaha jasa ... (PKP)

124

rendah untuk dapat

memenangkan

proyek namun tetap

menjaga mutu sesuai

dengan standar

konstruksi.

berpeluang besar

dalam

memenangkan

tender adalah

perusahaan yang

dapat menawarkan

harga dengan nilai

paling rendah

dibanding

perusahaan lain.

• Data sumber

daya yang

diperlukan

• Data harga

material

• Data harga sewa

alat berat

• Data harga

pekerja

Mempelajari dan

mengikuti

perkembangan

teknologi dibidang IT

maupun konstruksi.

Perusahaan harus

mampu mengikuti

perkembangan

teknologi baik

dibidang IT

maupun

konstruksi. Hal ini

dilakukan agar

perusahaan tidak

tertinggal dengan

perusahaan-

perusahaan sejenis

lainnya yang sudah

lebih dulu

• Informasi

teknologi terbaru

• Sosialisasi

penerapan

teknologi di

perusahaan

Page 92: BAB 3 ANALISIS ARSITEKTUR YANG BERJALAN Gambaran …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00682-SI Bab3001.pdfPerusahaan melaksanakan aktivitas utama dalam bidang usaha jasa ... (PKP)

125

memanfaatkan

teknologi-

teknologi baru.

Tabel 3.16 Tabel Informasi Strategis WT

Strategi WT Keterangan Data & Informasi

yang tersedia

Data& Informasi

yang diperlukan

Membuat website

perusahan untuk

memperluas

pemasaran.

Perusahaan harus

membuat website

agar informasi-

informasi

perusahaan dapat

diketahui oleh

banyak orang, dan

juga sebagai sarana

perluasan

pemasaran

sehingga

perusahaan

semakin dikenal

dan dengan begitu

akan banyak

tawaran proyek

untuk perusahaan.

• Informasi

produk

• Informasi-

informasi produk

• Informasi

kebutuhan

pelanggan

• Informasi area

pemasaran

Page 93: BAB 3 ANALISIS ARSITEKTUR YANG BERJALAN Gambaran …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00682-SI Bab3001.pdfPerusahaan melaksanakan aktivitas utama dalam bidang usaha jasa ... (PKP)

126

3.4 Transisi Perubahan

Transisi dari Current EA menjadi Future EA digambarkan dalam bagan

drivers change berikut.

Gambar 3.21 Drivers of Change

Sumber : Bernard (2005, p41)

Perubahan terjadi karena adanya perubahan dan atau penambahan strategi,

taktik, arah dan produk baru, prioritas, dan munculnya teknologi baru pendukung

kegiatan perusahaan, sehingga terjadi pula perubahan operasional dan rencana –

rencana program dan kegiatan perusahaan. Berdasarkan analisis masalah, dan

masukan dari pimpinan PT. Sartonia Agung diusulkan transisi perubahan menuju

sistem yang diharapkan. Secara garis besar dapat diuraikan sebagai berikut.

a. Strategi

• Mengikuti tender proyek pemerintah, BUMN, dan swasta yang sesuai

dengan klasifikasi perusahaan.

• Mencari supplier yang menawarkan harga rendah dan berkualitas.

• Mempertahankan SDM yang berpengalaman dan mengikuti pelatihan-

pelatihan dibidang konstruksi.

Page 94: BAB 3 ANALISIS ARSITEKTUR YANG BERJALAN Gambaran …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00682-SI Bab3001.pdfPerusahaan melaksanakan aktivitas utama dalam bidang usaha jasa ... (PKP)

127

• Membuat Knowledge Management Sistem berupa forum dan

pendistribusian informasi melalui portal perusahaan.

• Menambah jumlah pegawai dibidang teknik sipil.

• Penerapan sistem dan fasilitas pendukung yang efektif untuk menunjang

operasional perusahaan.

• Menawarkan harga seminim mungkin untuk dapat memenangkan

proyek namun tetap menjaga mutu sesuai dengan standar konstruksi.

• Mempelajari dan mengikuti perkembangan teknologi dibidang IT

maupun konstruksi.

• Membuat website perusahan untuk memperluas pemasaran.

b. Taktik

• Mengikuti tender proyek pemerintah, BUMN, dan swasta yang sesuai

dengan klasifikasi perusahaan. Untuk meningkatkan keuntungan,

perusahaan harus memperhatikan peluang usaha yang ada. Peluang

usaha untuk jasa konstruksi dapat berasal dari pemerintah, BUMN, dan

swasta. Jadi dalam rangka peningkatan keuntungan, PT. Sartonia Agung

dapat memanfaatkan tawaran-tawaran proyek yang berasal dari

pemerintah, BUMN, maupun swasta.

• Menjaga hubungan baik dengan partner bisnis perusahaan.

Perusahaan harus dapat menjaga hubungan baik dengan rekan bisnis

perusahaan. Rekan bisnis perusahaan ini adalah supplier dan juga

pelanggan. Dengan menjaga hubungan baik dengan rekan bisnis,

Page 95: BAB 3 ANALISIS ARSITEKTUR YANG BERJALAN Gambaran …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00682-SI Bab3001.pdfPerusahaan melaksanakan aktivitas utama dalam bidang usaha jasa ... (PKP)

128

diharpkan kedepannya akan terjalin hubungan bisnis yang

berkelanjutan.

• Mempertahankan SDM yang berpengalaman dan mengikuti pelatihan-

pelatihan dibidang konstruksi.

Perusahaan perlu memperhatikan dan menjaga loyalitas sumber daya

manusia yang berpengalaman. Sumber daya manusia yang

berpengalaman ini merupakan aset penting perusahaan dalam

menjalankan proses bisnisnya. Selain itu untuk meningkatkan kualitas

dan pengetahuan karyawan, perusahaan perlu melakukan pelatihan-

pelatihan kepada para karyawannya.

• Membuat Knowledge Management Sistem berupa forum dan

pendistribusian informasi melalui portal perusahaan.

Perusahaan harus membuat suatu knowledge management sistem berupa

portal yang nantinya berisikan cara-cara menangani masalah disuatu

proyek dan juga visi, misi, dan strategi perusahaan.

• Menambah jumlah pegawai dibidang teknik sipil.

Setiap tahunnya perusahaan hanya sanggup menangani maksimal 10

proyek. Hal ini terjadi karena perusahaan kekurangan tenaga kerja

khusunya dibidang teknik sipil. Oleh karena itu perusahaan perlu

merekrut pegawai-pegawai baru dibidang teknik sipil. Hal ini berguna

untuk dapat meningkatkan keuntungan perusahaan.

• Penerapan sistem dan fasilitas pendukung yang efektif untuk menunjang

operasional perusahaan.

Page 96: BAB 3 ANALISIS ARSITEKTUR YANG BERJALAN Gambaran …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00682-SI Bab3001.pdfPerusahaan melaksanakan aktivitas utama dalam bidang usaha jasa ... (PKP)

129

Diperlukan suatu sistem database terintegrasi dan juga aplikasi-aplikasi

pendukung lainnya untuk dapat menjaga keamanan data dan juga

memudahkan dalam pencarian data.

• Menawarkan harga seminim mungkin untuk dapat memenangkan

proyek namun tetap menjaga mutu sesuai dengan standar konstruksi.

Untuk dapat memenangkan persaingan, perusahaan harus dapat

memberikan harga penawaran yang rendah namun tetap menjaga

kualitas hasil produk perusahaan. Dalam memberikan penawaran harga

yang rendah, perusahaan mempertimbangkan waktu pelaksanaan, lokasi

proyek, dan sumber daya yang diperlukan terlebih dahulu. Sumber daya

dapat meliputi bahan material, pekerja proyek, dan alat-alat yang

diperlukan dalam pelaksanaan proyek.

• Mempelajari dan mengikuti perkembangan teknologi dibidang IT

maupun konstruksi.

Teknologi baru merupakan ancaman bagi perusahaan, karena jika

perusahaan tidak dapat memanfaatkan teknologi yang sedang

berkembang sekarang ini, maka perusahaan akan tertinggal dimakan

zaman yang terus berkembang. Oleh karena itu perusahaan perlu

mempelajari, mengikuti, dan menerpakan teknologi-teknologi baru

dibidang IT maupun konstruksi yang dapat membantu memudahkan

karyawan perusahaan.

Page 97: BAB 3 ANALISIS ARSITEKTUR YANG BERJALAN Gambaran …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00682-SI Bab3001.pdfPerusahaan melaksanakan aktivitas utama dalam bidang usaha jasa ... (PKP)

130

• Membuat website perusahan untuk memperluas pemasaran.

Di era modern ini website sudah menjadi hal wajib yang harus dimiliki

perusahaan. Dengan adanya website, maka perusahaan akan semakin

dikenal banyak orang. Diharapkan pembuatan website dapat

meningkatkan keuntungan bagi perusahaan di masa yang akan datang.

c. Arah Baru Strategi dan Produk/Jasa

Arah baru strategi dan produk/jasa dari PT. Sartonia Agung adalah

dengan melakukan perluasan area pemasaran ke seluruh wilayah Indonesia.

Dengan melakukan perluasan area pemasaran maka kesempatan untuk

mendapatkan proyek semakin besar sehingga pendapatan perusahaan semakin

meningkat. Untuk mendukung arah strategi baru tersebut dibutuhkan sebuah

website perusahaan.

Produk / Jasa yang mampu dihasilkan oleh perusahaan tidak perlu

mengalami perubahan, karena berdasarkan produk / jasa yang telah dijabarkan

sebelumnya, PT.Sartonia Agung sudah bisa menghasilkan produk / Jasa di

segala bidang yaitu, arsitektural, mekanikal, sipil, dan elektrikal.

d. Prioritas Usaha

Kedepannya PT. Sartonia Agung ingin lebih mengembangkan bidang

usaha arsitektural khususnya untuk sub bidang perumahan komplek dan multi

hunian. Hal ini dikarenakan trend pembangunan di Indonesia lebih banyak

dibidang perumahan baik perumahan komplek maupun multi hunian. Dengan

perusahaan mengembangkan bidang usaha tersebut, maka perusahaan dapat

memanfaatkan trend pembangungan yang sedang berkembang saat ini.

Page 98: BAB 3 ANALISIS ARSITEKTUR YANG BERJALAN Gambaran …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00682-SI Bab3001.pdfPerusahaan melaksanakan aktivitas utama dalam bidang usaha jasa ... (PKP)

131

e. Teknologi Baru

Berdasarkan hasil analisa dan wawancara dengan direktur utama,

maka untuk kedepannya perusahaan memerlukan teknologi baru yang

bertujuan untuk mendukung kegiatan bisnisnya seperti :

- PT. Sartonia Agung menginginkan adanya suatu aplikasi sistem

database terpusat, sehingga dapat meningkatkan tingkat keamanan data

dan tidak mengalami kesulitan dalam pencarian data. Selain itu juga

menghindari terjadinya redudansi data, karena data yang dibutuhkan

oleh PT. Sartonia Agung cukup banyak pada setiap operasionalnya.

- PT. Sartonia Agung membutuhkan adanya software yang dapat

membantu didalam melakukan perhitungan RAB dan RAP. Aplikasi

perhitungan ini bermanfaat untuk meningkatkan akurasi dari

perhitungan biaya yang dibutuhkan untuk pelaksanaan proyek. Selama

ini kendala yang sering dialami oleh bagian operasional adalah sulit dan

lambatnya pembuatan perhitungan RAB dan RAP, karena masih

menggunakan aplikasi manual.

- Bagian keuangan PT. Sartonia Agung membutuhkan software keuangan

baru yang dapat mempermudah dalam membuat laporan-laporan yang

berhubungan dengan keuangan. Software keuangan ini juga diharapkan

mampu menghitung secara cepat dan akurat, sehingga pada saat

penagihan pembayaran tidak terjadi kesalahan perhitungan.

- Perusahaan membutuhkan suatu aplikasi yang dapat mempercepat

proses pendistribusian informasi ke tiap-tiap divisi di dalam perusahaan,

yang bertujuan untuk menginformasikan setiap kejadian-kejadian

Page 99: BAB 3 ANALISIS ARSITEKTUR YANG BERJALAN Gambaran …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00682-SI Bab3001.pdfPerusahaan melaksanakan aktivitas utama dalam bidang usaha jasa ... (PKP)

132

ataupun berita-berita terbaru mengenai perusahaan kepada seluruh

karyawannya dengan cepat dan tepat.

- Perusahaan menginginkan adanya sistem informasi yang terintegrasi

antar setiap divisi. Sehingga aliran informasi menjadi realtime

mengingat saat ini PT. Sartonia Agung mempunyai unit organisasi yang

berada di lokasi berbeda.

- Perusahaan menginginkan peningkatan kecepatan (bandwith) untuk

jaringan internet di dalam kantor agar proses pencarian tender hingga

upload dokumen tender dapat berjalan dengan lancar dan cepat.

f. Scenario Operasional Perusahaan

Perusahan PT. Sartonia Agung kedepannya ingin menerapkan sebuah

sistem informasi database yang dapat menyimpan data-data periodik dalam

pengerjaan proyek yang bertujuan untuk mempermudah dalam hal pembuatan

laporan dan pengambilan keputusan, penambahan divisi SI/TI untuk

mendukung kegiatan bisnis perusahaan, penambahan bagian administrasi di

lokasi proyek untuk mengendalikan arus keuangan di lokasi proyek dan daftar

hadir para pekerja.

g. Rencana – Rencana Program Kedepan

• Mencari informasi-informasi mengenai perkembangan teknologi dan

memberikan pelatihan kepada karyawan untuk penerapan teknologi

terbaru.

• Peningkatan teknologi SI/TI dalam perusahaan.

• Membangun website perusahaan