bab 2 ta fix
DESCRIPTION
Perencanaan Embung di Kabupaten Solok Selatan (2)TRANSCRIPT
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 TINJAUAN UMUM
Tinjauan pustaka atau disebut juga kajian pustaka (literature review)
merupakan sebuah aktivitas untuk meninjau atau mengkaji kembali berbagai
literatur yang telah dipublikasikan oleh akademisi atau peneliti lain sebelumnya
terkait topik yang akan kita teliti. Dalam rangkaian proses penelitian, baik
sebelum, ketika atau setelah melakukan penelitian, peneliti biasanya diminta
untuk menyusun tinjauan pustaka umumnya sebagai bagian pendahuluan dari
usulan penelitian ataupun laporan hasil penelitian. Menyusun sebuah tinjauan
pustaka sama halnya dengan menyarikan berbagai hasil penelitian terdahulu untuk
mendapat gambaran tentang topik atau permasalahan yang akan diteliti sekaligus
untuk menjawab berbagai tantangan yang muncul ketika memulai sebuah
penelitian. Tinjauan pustaka sangat penting dalam proses penelitian ataupun
perencanaan karena tinjauan pustaka dapat memberikan gambaran dan
pengetahuan dalam mempertegas perencanaanya.
Berdasarkan dari bab sebelumnya telah dibahas mengenai informasi umum
tentang perencanaan embung di Kabupaten Solok Selatan Provinsi Sumatra Barat.
Bab Tinjauan Pustaka ini akan menguraikan secara global mengenai perencanaan
yang telah dilakukan oleh perencana sebelumnya dan juga memberikan perbedaan
antara perencanaan terdahulu dengan perencanaan sekarang.
2.2 PERENCANAAN TERDAHULU
Perencanaan ini menggunakan tinjauan pustaka dari perencanaan
sebelumnya seperti karya ilmiah yang dipublikasikan melalui jurnal, skrisipsi,
maupun disertasi terkait dengan perencanaan embung. Perencanaan tersebut akan
dibahas pada sub-bab berikut.
7
2.2.1 Studi Perencanaan Kahablingga Kecamatan Pahuga Lodu Kabupaten
Sumba Timur
Studi Perencanaan ini dilakukan oleh Taufiq Azhar, Pitojo Tri Juwono,
dan Runi Asmaranto (2012). Adapun lokasi embung ini terletak di Kecamatan
Paluga Lodu Kabupaten Sumba Timur Propinsi Nusa Tenggara Timur dimana
daerah tersebut memiliki curah hujan yang rendah dan rawan terjadi kekeringan.
Musim hujan umumnya berlangsung selama 3 sampai 5 bulan, sedangkan musim
kemarau berlangsung selama 7 sampai 9 bulan. Sehingga bangunan konservasi air
sangat dibutuhkan di daerah ini. Oleh karena itu embung sebagai bangunan
penampung air yang relatif kecil sangat cocok dengan keadaan alam setempat.
Bangunan semacam ini juga dapat dibangun secara masal dengan cepat dan
menyebar mendekati pemukiman penduduk.
Analisis yang dipakai dalam studi perencanaan embung di daerah
Kahablingga Pahuga Lodu Kabupaten Sumba Timur adalah analisis hidrologi
yakni perhitungan debit rancangan Q50 dan penetuan volume air yang tersedia
mengisi embung (inflow), analisis Erosi dan Sedimentasi yang mengendap pada
waduk untuk menentukan volume ruang sedimen, analisis daya tampung oleh
topografi dan membandingkan dengan volume air yang tersedia untuk
menentukan tampungan efektif waduk, analisis neraca air dengan simulasi operasi
waduk dan kemungkinan perubahan tampungan efektif, dan analisis lebar
pelimpah untuk menentukan muka air banjir. Perhitungan hidrologi untuk daerah
studi didasarkan hanya menggunakan satu pos hujan. Hal ini karena keberadaan pos
hujan di daerah studi memang masih jarang. Namun variasi topografi yang kecil
dan luas daerah tangkapan air yang kecil, lebih kecil dari 250 ha. Penggunaan satu
pos hujan masih memenuhi standard yang dipersyaratkan. Metode yang
digunakan dalam perencanaan embung ini adalah analisa distribusi frekuensi
dengan Gumbel, Normal, Log Normal, dan Log Pearson III namun dari hasil
penilaian pemilihan distribusi yang paling sesuai adalah Log Person III
berdasarkan uji kesesuaian distribusi yakni dengan menggunakan metode Chi –
Kuadrat (Chi Squere Test) dan Smirnov Kolmogorov. Analisis debit banjir
rancangan yang dalam studi perencanaan ini digunakan metode rasional hal ini
dilakukan karena luas daerah pengaliran di lokasi studi hanya seluas 0,485 km2.
8
Selanjutnya Perhitungan neraca air dilakukan untuk memeriksa apakah air yang
tersedia cukup memadai untuk memenuhi kebutuhan di daerah yang
bersangkutan.
Berdasarkan hasil analisis maka didapatkan curah hujan rancangan kala
ulang 50 tahun dengan persamaan umum distribusi Log Person Tipe III sebesar
124,07 mm, dan besarnya debit banjir rancangan kala ulang tahun 50 tahun adalah
12,283 m3/detik. Volum ruang sedimen sebesar 1125,71 m
3 yang terletak pada
elevasi +41,40 dan Volume tampungan efektif Embung Kahablangga 59130,02
m3 yang terletak pada elevasi +45,50. Besarnya laju sedimentasi yang masuk ke
waduk setiap tahunnya adalah sebesar 45,461 ton/tahun atau setara dengan 40,29
m3/tahun (0,042% dari Qinflow). Tipe tubuh embung direncanakan dengan tipe
urugan homogen. Desain bangunan pelimpah dipilih berdasarkan pertimbangan
ekonomi, kondisi daerah studi, serta ketersediaan data. Sehingga dalam
perencanaan embung ini dipilih pelimpah tipe saluran terbuka yang digali pada
satuan tanah atau satuan batu di bukit tumpu.
2.2.2 Perencanaan Embung Gunung Rancak 2, Kecamatan Robotal,
Kabupaten Sampang
Perencanaan ini dilakukan oleh Dika Aristia Prabowo dan Edijatno (2012).
Adapun sebab dilakukannya perencanaan ini karena Sampang adalah sebuah
kabupaten di Provinsi Jawa Timur yang mempunyai kondisi masyarakat
menengah kebawah dan mata pencahrian terbanyak adalah petani dengan
penghasilan rendah, selain itu juga banyak masyarakat yang tidak mampu
membeli air sehingga dengan pembangunan infrastruktur berupa embung
merupakan salah satu alternatif yang dapat diterapkan dalam mengatasi
permaslahan tersebut. Pembangunan Embung Gunung Rancak 2 direncanakan
terletak di Sungai Umbaran Desa Gunung Rancak Kecamatan Robotal Kabupaten
Sampang dimana mempunyai daerah aliran (DAS) seluas 0,3871 km2.
Dalam perencanaan ini yang dilakukan adalah menganalisa kebutuhan air,
analisa hidrologi, analisa kapasitas tampungan, analisa hidrolika dan perencanaan
tubuh bendung. Data curah hujan yang diperlukan untuk penyusunan suatu
rancangan pemanfaatan air adalah curah hujan rata-rata di seluruh daerah yang
9
bersangkutan. Namun pada perencanaan Embung Gunung Rancak 2 ini hanya ada
satu stasiun pengamatan Sampang. Adapun metode yang digunakan dalam
perencanaan embung ini diantaranya adalah Analisa Distribusi Frekuensi dengan
metode EJ. Gumbel dan Log Pearson Type III. Uji Kesesuaian Distribusi
Frekuensi metode yang digunakan adalah Chi – Kuadrat (Chi Squere Test) dan
Smirnov Kolmogorov, berdasarkan dari kedua metode distribusi frekuensi tersebut
keduanya memenuhi kecocokan namun metode Log Pearson III yang dipilih
karena lebih mewakili frekuensi tersebut. Perhitungan debit banjir rencana metode
yang digunakan adalah hidrograf satuan sintetik Nakayasu. Perhitungan debit
andalan menggunakan metode water balance dari Dr. F.J Mock. Metode yang
digunakan untuk memproyeksikan pertumbuhan penduduk adalah Metode
Geometri.
Dari hasil analisis didapatkan tinggi hujan maksimum kala ulang 100
tahun dengan metode Log Pearson III sebesar 128,6961 mm. Debit banjir rencana
menggunakan Metode Nakayasu dengan periode ulang 100 tahun didapat 9,55
m3/detik. Dari analisa lengkung kapasitas didapat kapasitas efektif tampungan
136036 m3 dan kapasitas mati 154 m
3 sehingga volume komulatif sebesar 136170
m3 dengan luas genangan 44739,26 m
2, serta didapat muka elevasi muka air
embung +105,5. Untuk analisa kapasitas tampungan total sebesar 136170 m3
dengan jumlah penduduk 8776 jiwa dengan laju pertumbuhan sebesar 0,7 % tahun
dan kebutuhan air pada proyeksi 20 tahun adalah sebesar 12,189 liter/detik.
Berdasarkan flood Routing didapatkan elevasi muka air banjir pada elevasi
+106,18. Tubuh bendungan direncanakan dengan tipe homogen berupa urugan
tanah (earth fill), dimana material tanah diambil dari daerah genangan atau sekitar
lokasi embung. Tipe pelimpah dengan Ogee, dengan kemiringan muka tegak dan
tipe kolam olak adalah kolam olakan datar Tipe 1.
2.2.3 Perencanaan Embung Tambakbromo untuk Memenuhi Kebutuhan
Air Baku
Perencanaan ini dilakukan oleh Mushafa Fahmi, Fandy Halim Pranoto
Samto Atmojo, dan Sriyana (2012). Perencanaan ini dilakukan di Wilayah Pati,
Jawa Tengah. Adapun perencanaan ini dilakukan karena semakin langkanya
10
sumber air untuk kebutuhan baku di wilayah tersebut. Selain itu pada saat
kemarau mengalami kekurangan air dan sebaliknya pada saat musim penghujan
mengalami kelebihan air namun tidak bisa dimanfaatkan atau ditampung,
sehingga perlu adanya upaya yang harus dilakukan untuk membangun
infrastruktur bangunan air. Berdasarkan hal tersebut PT. Indocement membangun
embung yang bertujuan untuk kebutuhan operasional di daerah Kabupaten Pati
Jawa Tengah, sehingga kebutuhan air untuk operasional dapat terpenuhi. Selain
sebagai tampungan air dimusim penghujan yang sekaligus dapat mencegah banjir.
Analisis yang dilakukan dalam perencanaan ini adalah menentukan Daerah
Aliran Sungai (DAS) beserta luasnya, analisis curah hujan harian Daerah Aliran
Sungai (DAS), menghitung parameter statistik, analisis sebaran, uji kecocokan
sebaran, analisis curah hujan rencana, analisis Intensitas curah hujan rencana,
analisis hujan berpeluang maksimum, analisis debit banjir rencana, analisis debit
andalan, analisis kebutuhan air baku, analisis kebtuhan irigasi, analisis volum
tampung embung, dan analisis neraca air yang merupakan perbandingan antara
debit air yang tersedia dengan debit air yang dibutuhkan. Metode yang digunakan
dalam perencanaan ini diantaranya adalah, perhitungan curah hujan dengan
Metode Thissen, menghitung parameter statistik dan menentukan distribusi
sebaran yang akan diuji dengan Chi-Kuadrat dan Smirnov Kolmogorof.
Berdasarkan analisis distribusi data hujan menggunakan distribusi sebaran Log
Pearson Tipe III, perhitungan debit rencana menggunakan beberapa metode yaitu
metode Rasional, Weduwen, Haspers, dan HSS Gamma I. Terjadi perbedaan hasil
perhitungan antara metode-metode yang dipakai sehingga berdasarkan
pertimbangan dari segi keamanan dan ketidakpastian besarnya debit banjir yang
pernah terjadi di daerah tersebut maka ditetapkan bahwa debit banjir rencana yang
digunakan adalah debit banjir periode ulang 25 tahun yang di ambil dari
perhitungan metode HSS Gamma I. Perhitungan debit andalan menggunakan
metode water balance dari Dr. F.J Mock.
Maka dari hasil analisis perhitungan didapatkan curah hujan rencana kala
ulang 25 tahun dengan metode Log Pearson Tipe III sebesar 126,590 mm/jam.
Debit andalan dengan metode FJ Mock diperoleh debit sebesar 120 liter/detik.
Untuk desain tubuh embung dipakai data hidro debit banjir dengan metode HSS
11
Gamma I dengan debit banjir rencana periode ulang 1000 tahun sebesar 116,92
m3/detik. Volume sedimen selama 25 tahun adalah 26,472 m
3. Kapasitas volum
efektif tampungan Embung Tambakbromo sebesar 4.939.063 m3 dengan elevasi
muka air banjir adalah +180,633 dan elevasi puncak embung adalah +182,5.
Tingkat layanan untuk memenuhi kebutuhan air baku sebesar 70%. Dari data yang
diperoleh dan hasil perhitungan konstruksi, embung yang direncanakan adalah
tipe bendungan urugan tanah lempung, karena jenis tanah yang tersedia di sekitar
embung adalah lempung. Urugan tanah untuk mendukung beban dari tubuh
bendungan diambil dari tanah disekitar Embung Tambakromo, Kabupaten Pati.
Menggunakan tipe pelimpah ambang lebar dan kolam olak dengan USBR tipe II.
2.3 PERENCANAAN SEKARANG
Berdasarkan study literature belum ada penelitian lebih jauh mengenai
perencanaan embung di Kabupaten Solok Selatan Provinsi Sumatra Barat,
sehingga akan dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai perencanaan embung di
daerah tersebut. Adanya perencanaan ini dilatar belakangi oleh karena kurang nya
manajemen yang baik dalam mengelola sumber daya air di Kabupaten Solok
Selatan, Provinsi Sumatra Barat, yang dapat mempengaruhi pemanfaatan lahan
sawah terutama bagi para petani untuk menanam padi. Selain itu juga masyarakat
masih sering kekurangan air bersih pada saat kemarau. Perencanaan ini berlokasi
di Sungai Kalu I, Kecamatan Nagaro Parik Gadang Diateh, Kabupaten Solok
Selatan, Provinsi Sumatra Barat.
Analisis yang digunakan dalam perencanaan embung ini adalah analisis
hidrologi, analisis kebutuhan air baku dan kebutuhan air untuk irigasi, analisis
volum tampungan embung, analisis stabilitas embung terhadap gaya-gaya yang
bekerja, kontruksi embung dan bangunan pelengkapnya. Perhitungan hidrologi
pada perencanaan ini hanya menggunakan 1 stasiun hujan, hal ini dikarenakan
keberadaan stasiun hujan di Kecamatan Koto Parik Gadang Diateh, Kabupaten
Solok Selatan masih sangat jarang.
Adapun analisis yang dipakai dalam perencanaan embung ini adalah
analisis hidrologi dan analisis konstruksi. Analisis hidrologi diantaranya adalah
analisa distribusi frekuensi dengan metode Distribusi Normal, Log Normal,
12
Gumbel Type I, dan Log Pearson Type III, uji kesesuaian distribusi frekuensi
metode yang digunakan adalah Chi – Kuadrat (Chi Squere Test) dan Smirnov
Kolmogorov, setelah didapatkan metode curah hujan terpilih maka akan dianalisis
periode dengan kala ulang 2, 5, 10, 20, 50, dan 100 tahun, analisis debit rencana
digunakan metode HSS Nakayasu, analisis debit andalan dengan menggunakan M.J
Mock, analisis kebutuhan air berdasarkan volum tampung. Analisis Konstruksi
diantaranya adalah dimensi embung, dimensi spillway, stabilitas embung dan
stabilitas spillway. Dalam perencanaan ini akan direncanakan tubuh embung tipe
Urugan dengan mercu tipe Ogee.
Kesimpulan dalam perencanaan ini diharapkan dapat menghasilkan
konstruksi embung yang handal dan multiguna sehingga bisa mengatasi
permasalahan di daerah setempat seperti tidak seimbangnya antar kebutuhan air
dengan ketersediaan air.
2.4 PERBEDAAN PERENCANAAN TERDAHULU DENGAN
SEKARANG
Berdasarkan dari perencanaan sebelumnya tentang perencanaan embung
sebagian besar dilakukan untuk meningkatkan kebutuhan air baku dan juga untuk
meningkatkan kebutuhan irigasi yang merupakan komponen penting untuk
produksi pertanian. Namun dalam perencanaannya terdapat perbedaan metode
yang digunakan. Begitu juga dalam perencanaan yang sekarang dengan
perencanaan yang terdahulu terdapat beberapa metode yang berbeda, walaupun
ada juga beberapa metode yang sama namun hasilnya akan tetap berbeda. Hal itu
terjadi karena dipengaruhi adanya perbedaan, topografi, geologi, hidrologi,
klimatologi dan sebagainya yang mana antara satu tempat dan tempat lain tidak
mungkin sama persis. Adapun perbedaan dan persamaan anatara perencanaan
terdahulu dengan perencanaan sekarang telah dirangkum dalam Tabel 2.1
dibawah ini :
13
Tabel 2.1 Rekapitulasi Perbandingan dan Persamaan Perencanaan Terdahulu
dengan Perencanaan Sekarang
Peneliti
Taufiq Azhar, Pitojo Tri
Juwono, dan Runi
Asmaranto (2012)
Dika Aristia Prabowo
dan Edijatno (2012)
Mushafa Fahmi,
Fandy Halim Pranoto
Samto Atmojo, dan
Sriyana (2012)
Dheka Shara Pratiwi
(2014)
Karya Tulis Jurnal Jurnal Jurnal Tugas Akhir
Judul
Studi Perencanaan
Embung Kahabilangga
Kecamatan Pahuga
Lodu Kabupaten Sumba
Timur
Perencanaan Embung
Gunung Rancak 2,
Kecamatan Robotal,
Kabupaten Smpang
Perencanaan Embung
Tambakromo untuk
Memenuhi Kebutuhan
Air Baku
Perencanaan Embung
Kabupaten Solok
Selatan Provinsi
Sumatra Barat
Lokasi
Kecamatan Paluga
Lodu Kabupaten Sumba
Timur Propinsi Nusa
Tenggara Timur
Sungai Umbaran Desa
Gunung Rancak
Kecamatan Robotal
Kabupaten Sampang
Wilayah Pati, Jawa
Tengah
Kecamatan Negaro
Parik Gadang Diateh
Kabupaten Solok
Selatan Provinsi
Sumatra Barat
Curah
Hujan
Rerata
Satu stasiun
pengamatan
Satu stasiun
pengamatan Metode Thissen
Satu stasiun
pengamatan
Metode
Distribusi
Sebaran
Gumbel, Normal, Log
Normal, dan Log
Pearson III
EJ. Gumbel dan Log
Pearson Type III Pearson Type III
Normal, Gumbel Tipe
I, Log Person Tipe III,
dan Log Normal
Uji
Distribusi
Sebaran
Chi-Kuadrat dan
Smirnov Kolmogorof
Chi-Kuadrat dan
Smirnov Kolmogorof
Chi-Kuadrat dan
Smirnov Kolmogorof
Chi-Kuadrat dan
Smirnov Kolmogorof
Debit
Rencana Metode Rasional Metode Nakayasu
Metode Rasional,
Weduwen, Haspers,
dan HSS Gamma I
HSS Nakayasu
Debit
Andalan -
Metode water balance
dari Dr. F.J Mock
Metode water balance
dari Dr. F.J Mock
Metode water balance
dari Dr. F.J Mock
Tubuh
Embung
Tipe Homogen berupa
Urugan Tanah (Earth
Fill)
Tipe Homogen berupa
Urugan Tanah (Earth
Fill)
Tipe Urugan Tanah
Lempung
Tipe Homogen berupa
Urugan Tanah (Earth
Fill)
Bangunan
Pelimpah
Pelimpah Tipe Saluran
Terbuka
Tipe Pelimpah
Dengan Ogee
Tipe Pelimpah
Ambang Lebar
Tipe Pelimpah
Dengan Ogee