Seringkali dihubungkan dengan kata keberhasilan.

Hasil dari suatu aktivitas yang dilakukan secara sadar, terencana dan terorganisir dengan baik dan menghasilkan perubahan pemahaman, sikap, perilaku individu serta berlaku dalam waktu yang relatif lama, yang terjadi karena usaha dan melalui proses belajar (learning process).

Kata prestasi berasal dari bahasa Belanda yaitu “prestatie” kemudian dalam bahasa Indonesia menjadi prestasi yang artinya hasil usaha.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, prestasi adalah suatu hasil yang dicapai sebagai tolok ukur dari usaha yang dilakukan.

Prestasi adalah hasil yang dicapai oleh siswa selama mengikuti suatu aktivitas dalam waktu tertentu dengan aktif.

Prestasi diri adalah kemampuan atau unjuk kerja yang telah dicapai oleh seseorang setelah dia melakukan kegiatan belajar dalam suatu kurun waktu tertentu.

Prestasi biasanya dihubungkan kemampuan atau unjuk kerja yang diperoleh seorang individu dan berada dalam posisi ter (baik, tinggi, indah, cepat, kuat, dan sebagainya) dibandingkan dengan unjuk kerja orang lain dalam suatu kelompok tertentu dan kurun waktu tertentu.

Istilah “citius, altius, fortius” yang artinya lebih cepat, lebih tinggi dan lebih kuat.

Seseorang memiliki prestasi bilamana sudah dibandingkan dengan prestasi yang dimiliki oleh orang lain, dan dia berada di posisi yang lebih baik dari sekumpulan orang lain tersebut.

Individu yang memiliki prestasi, ia akan memperoleh penghargaan atau hadiah, apakah itu berupa piala, uang atau barang, atau mungkin yang lainnya, seperti beasiswa.

Segala sesuatu yang diupayakan secara optimal dan maksimal akan membuahkan hasil.

Semua hasil yang diperoleh manusia memerlukan sebuah usaha, upaya, dan kerja keras.

Prestasi diri erat kaitannya dengan upaya manusia memenuhi kebutuhan hidupnya.

Semakin tinggi prestasi yang dimiliki oleh seseorang, maka semakin besar peluangnya untuk bisa memenuhi segala macam kebutuhan hidupnya secara cukup dan memadai, demikian halnya sebaliknya.

Prestasi yang dimiliki seseorang menjadikan yang bersangkutan mendapatkan penghargaan baik berupa materi (uang) maupun sanjungan dan nama baik.

Penghargaan itulah yang bisa dipergunakan oleh manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya yang selalu berkembang dan berubah.

Hak itulah yang merupakan faktor penyebab pentingnya prestasi diri bagi seseorang dalam hidupnya.

Agar bisa memenuhi kebutuhan hidup secara cukup dan memadai.

Bilamana banyak warga negara dalam suatu negara memiliki prestasi, maka terwujudlah kesejahteraan masyarakat dalam negara tersebut.

prestasi dalam belajar, prestasi dalam seni (musik, vokal, lukis,

tari, akting), prestasi olahraga, prestasi tulis-menulis, prestasi dalam bentuk kreatifitas, prestasi dalam keterampilan, dan

sebagainya.

No Tokoh berprestasi Prestasi

1

2

3

Mobil ESEMKA

Berbagai bentuk prestasi tersebut dimiliki oleh manusia (individu).

Setiap individu memiliki, paling tidak, satu bentuk prestasi, sehingga menjadi identitas dari yang bersangkutan, tetapi ada juga individu yang memiliki prestasi lebih dari satu bidang, misalnya selain prestasi belajarnya bagus, Sherina juga memiliki prestasi dalam dunia vokal, sehingga dia menjadi penyanyi terkenal.

Bakat, ini bisa menjadi prestasi apabila dikembangkan secara maksimal.

Usaha dan bekerja keras Kesempatan, Mencoba dan terus berusaha merupakan

kunci untuk meraih prestasi diri.

Faktor lain yang mempengaruhi prestasi diri:

Faktor internal (dalam): minat, motivasi, sikap, bakat, kemampuan, dan IQ.

Faktor biologis meliputi usia, kematangan dan kesehatan individu seseorang.

Faktor psikologis antara lain: kelelahan, intelegensi, suasana hati, emosi, motivasi, minat dan kebiasaan.

Faktor eksternal (luar): manusia dan faktor non-manusia.

Bekerja Keras Bekerjasama Sistematis Disiplin Percaya diri Berdo’a

Setiap insan manusia dikaruniai oleh Tuhan YME berupa kelebihan dan kekurangan secara berbeda-beda. Kelebihan-kelebihan inilah yang dimaksud dengan potensi diri.

Orang yang berpotensi berarti orang yang mempunyai kekuatan atau orang yang mempunyai kemampuan.

Berdasarkan kamus bahasa Indonesia, potensi adalah kemampuan-kemampuan dan kualitas-kualitas yang dimiliki oleh seseorang namun belum dipergunakan secara maksimal.

Potensi diri diklasifikasikan menjadi 3 yaitu:1. Kemampuan dasar, seperti tingkat

intelegensi, kemampuan abstaraksi, logika, dan daya tangkap;

2. Sikap kerja, seperti ketekunan, ketelitian, tempo kerja, dan daya tahan terhadap tekanan.

3. Kepribadian, yaitu pola menyeluruh dari kemampuan, perbuatan, serta kebiasaan seseorang baik jasmaniah, rohaniah, emosional, mapun sosial yang ditata dengan cara yang khas dibawah aneka pengaruh dari luar. Beberapa kepribadian diantaranya: cerdas, ikhlas, lincah, tulus dan lain.

Potensi diri manusia dapat dideskripsikan sebagai berikut:

1. Potensi fisik2. Potensi mental intelektual3. Potensi sosial emosional4. Potensi mental spiritual

Mengenal Potensi Diri Menggunakan analisis SWOT Analisis SWOT adalah upaya untuk

mengidentifikasi dan menganalisis kekuatan (Strenght), kelemahan (Weakness), peluang (Oportunity), dan tantangan (Threath) suatu obyek yang selanjutnya dari hasil identifikasi dan analisis atas keempat hal tersebut diambil kebijakan dalam bentuk langkah-langkah untuk pengembangan dan perbaikan.

Kebutuhan dan keinginan untuk berprestasi (need for achievement) merupakan dorongan batin, semangat bagi individu untuk mencapai prestasi sehingga dia memperoleh kepuasan dan mampu memenuhi segala kebutuhan hidupnya.

Kebutuhan dan keinginan untuk berprestasi (need for achievement) merupakan faktor yang sangat menentukan seseorang bisa mencapai prestasi puncak.

Ciri-ciri orang yang memiliki kemauan atau keinginan untuk berprestasi (need for achievement) adalah optimisme yang tinggi, keberanian untuk mengubah nasib, dan tidak cepat menyerah.

Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mewujudkan prestasi diri: Mengikuti tes bakat dan kepribadian Melaksanakan hobi/kegiatan yang

menjadi kesenangan kita Terlibat secara aktif dalam berbagai

aktivitas masyarakat.