bab 2 persepsi.pdf

22
20 BAB II LANDASAN TEORI A. Landasan Konseptual 1. Pengertian Persepsi Masyarakat a. Pengertian persepsi Pengertian presepsi dalam kamus ilmiah adalah pengamatan, penyusunan dorongan-dorongan dalam kesatuan-kesatuan, hal mengetahui, melalui indera, tanggapan (indera) dan daya memahami. 16 Oleh karena itu, kemampuan manusia untuk membedakan mengelompokkan dan memfokuskan yang ada dilingkungan mereka disebut sebagai kemampuan untuk mengorganisasikan pengamatan atau persepsi. 17 Persepsi merupakan suatu proses yang didahului oleh suatu penginderaan yaitu merupakan proses yang berwujud diterimanya stimulus oleh individu melalui alat reseptornya. Untuk lebih memahami persepsi berikut adalah beberapa definisi persepsi menurut pakar psikologi antara lain sebagai berikut: Psikologi sosial mengamati kegiatan manusia dari segi-segi ekstern (lingkungan sosial, fisik, peristiwa-peristiwa, gerakan-gerakan massa) maupun segi intern ( kesehatan fisik perorangan, semangat, emosi). 16 Pitus A Partanto, M. Dahlan Al Barry, Kamus Ilmiah Populer (Surabaya: 2001, Arkola), hal. 591 17 Sarlito Wirawan Sarwono, Pengantar Psikologi, (Jakarta: 1976, Bulan Bintang), hal. 39

Upload: indriannna

Post on 18-Aug-2015

7 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

20 BAB II LANDASAN TEORI A.Landasan Konseptual 1.Pengertian Persepsi Masyarakat a.Pengertian persepsi Pengertianpresepsidalamkamusilmiahadalahpengamatan, penyusunandorongan-dorongandalamkesatuan-kesatuan,hal mengetahui,melaluiindera,tanggapan(indera)dandaya memahami.16Olehkarenaitu,kemampuanmanusiauntuk membedakanmengelompokkandanmemfokuskanyangada dilingkunganmerekadisebutsebagaikemampuanuntuk mengorganisasikanpengamatanataupersepsi.17Persepsimerupakan suatu proses yang didahului oleh suatu penginderaan yaitu merupakan proses yang berwujud diterimanya stimulus oleh individu melalui alat reseptornya. Untuk lebih memahami persepsi berikut adalah beberapa definisi persepsi menurut pakar psikologi antara lain sebagai berikut: Psikologisosialmengamatikegiatanmanusiadarisegi-segi ekstern (lingkungan sosial, fisik, peristiwa-peristiwa, gerakan-gerakan massa)maupunsegiintern(kesehatanfisikperorangan,semangat, emosi). 16PitusAPartanto,M.DahlanAlBarry,KamusIlmiahPopuler(Surabaya:2001, Arkola), hal. 591 17 Sarlito Wirawan Sarwono, Pengantar Psikologi, (Jakarta: 1976, Bulan Bintang), hal. 39 21 Psikologisosialjugadapatmenjelaskanbagaimana kepemimpinantidakresmidapatmenentukankeputusandalam kebijaksanaanpolitikdankenegaraan,bgaimanasikap(atitude)dan harapan(expectation)masyarakatdapatmelahirantindakan-tindakan serta tingkah laku yang berpegang teguh pada tuntutan-tuntutan sosial (conformity),bagaimanamotivasi kerja dapat ditinggkatkansehingga memperbayakproduksikerjamelaluipenanamanpenghargaan terhadapwaktudanusaha.Betapanilai-nilaibudayayangbertahun-tahunlamanyaditerimamasyarakatdapatmelahirkantingkahlaku politikyangrelatifstabil.Psikologisosialjugadapatmenerangkan sikapdanreaksikelompokterhadapkeadaanyangdianggapbaru, asing atau yang bertentangan dengan konsensus masyarakat mengenai suatu gejala sosial tertentu.18 MenurutpendapatKartinikartono,persepsiadalahpengamatan secara global, belum disertai kesadaran, sedang subyek dan obyeknya belumterbedakansatudarilainya(baruadaprosesyangmemiliki tanggapan).19 SedangkanmenurutBimoWalgito,persepsiadalah pengorganisasian, penginterpretasian, terhadap stimulus yang diterima olehorganismatauindividusehinggamerupakanaktivitasyang integrated dalam diri.20 18 Prof. Miriam Budiardjo, Dasar-Dasar Ilmu Politik, (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2008),hal. 24 19 Kartini Kartono, Psikologi Umum, Alumni bandung, 1984, hal. 77 20 Bimo Walgito, Pengantar Psikologi Umum, Andi Offsed, Yogyakarta, 1994, hal. 53 22 Persepsiadalahsekumpulantindakanmentalyangmengatur impuls-impulssensorikmenjadisuatupolabermakna.21Kemampuan persepsiadalahsesuatuyangsifatnyabawaandanberkembangpada masayangsangatdini.Meskipunkebanyakankemampuanpersepsi bersifatbawaan,pengalamanjugamemaikanperananpenting. Kemampuanbawaantidakakanbertahanlamakarenasel-seldalam syarafmengalami kemunduran,berubah, atau gagalmembentukjalur sayrafyanglayak.Secarakeseluruhan,kemampuanpersepsikita ditanamkan dan tergantung pada pengalaman.22 a.Proses terjadinya persepsi Prosesterjadinyapersepsimelaluitigaprosesyaituproses fisik,prosesfisiologisdanprosespsikologis.Prosesfisikberupa obyekmenimbulkanstimulus,lalustimulusmengenaialatindera atau reseptor. Prosesfisiologiberupa stimulusyang diterima oleh indera yang diteruskan oleh oleh saraf sensoris ke otak. Sedangkan prosespsikologisberupaprosesdalamotaksehinggaindividu menyadari stimulus yang diterima.23

b.Faktor yang mempengaruhi persepsi (1) Diriyangbersangkutan.Apabilaseseorangmelihatdan berusahamemberikaninterpretasitentangapayangdilihat. Karakteristikindividuyangturutberpengaruhantaralain sikap, motif, kepentingan, pengalaman dan harapan. 21 Carol wade dan Carol Travis, Psikologi, Jakarta: Penerbit Erlangga, 2002, hal. 193 22 Ibid, hal. 226-228 23 Sunaryo, Psikologi Untuk Keperawatan, (Jakarta: 2004, EGC), hal. 94 23 (2) Sasaranpersepsiyangmungkinberupaorang,bendaatau peristiwa. Sasaran ini berpengaruh antara persepsi. (3) Faktorsituasi.Persepsiharusdilihatsecarakontekstualyang artinyabahwadalamsituasimanapersepsiitutimbulperlu mendapatkanperhatian.Situasimerupakanfaktoryangturut berperan dalam menumbuhkan persepsi.24 SementaraDavidKrechdanRichard,menyebutkansebagai faktorfungsional,faktorstruktural,faktorsituasionaldanfaktor personal.(1) FaktorFungsional,adalahfaktoryangberasaldarikebutuhan, pengalaman masa lalu dan hal-hal yang termasuk apa yang kita sebutsebagaifaktor-faktorpersonal.Faktorpersonalyang menentukanpersepsiadalahobjek-objekyangmemenuhi tujuan individu yang melakukan persepsi. (2) Faktor Struktural, adalah faktor yang berasal semata-mata dari sifat.Stimulusfisikefek-efeksarafyangditimbulkanpada system saraf individu. (3) Faktor-faktorsituasional,Faktorinibanyakberkaitandengan bahasanonverbal.Petunjukproksemik,petunjukkinesik, petunjukwajah,petunjukparalinguistikadalahbeberapadari faktor situasional yang mempengaruhi persepsi. 24P.SiagianSondang,TeoriMotivasidanAplikasinya,(Jakarta,1995.RinekaCipta). Hal. 101-105 24 (4) Faktorpersonal.Faktorpersonaliniterdiriataspengalaman, motivasi dan kepribadian.25 Dengandemikiandaribeberapakonseppersepsidiatasdapat dismpulkanbahwapersepsiadalahprosespengorganisasiandan prosespenafsiranseorangterhadapstimulasiyangdipengaruhioleh berbagaipengetahuan,keinginandanpengalamanyangrelevan terhadapstimulasiyangdipengaruhiolehperilakumanusiadalam menentukan pilihan hidupnya. c.Pengertian Masyarakat Manusia adalah maklhuk sosial yang hidup bermasyarakat, hidup bermasyarakatdapatdiartikansebagaihidupdalamsuatupergaulan. Katamasyarakatberasaldaribahasaarabsyarakayangartinyaikut serta(partisipasi).Sedangkandalambahasainggrisdipakaiistilah society yang berasal dari kata socius yang artinya kawan.Aristotelesmengemukakanbahwamanusiainiadalahzoon politiconyaitumakhluksosialyanghanyamenyukaihidup bergolonganatausedikitnyamencaritemanbersamalebihsuka daripadahiduptersendiri.26MenurutkamusbesarBahasaIndonesia, masyarakatmerupakansekelompokmanusiayangbertempattinggal dalamsuatuwilayahtertentudenganbatas-batasyangjelasdan 25Jalaludin rakhmat,PsikologiKomunikasi.(Bandung :2000,PT.RemajaRosdakarya), hal, 52-58 26LukmanSuryaSaputra,PendidikanKwarganegaraan,(Bandung:2007,SetiaPurna Inves), hal 11 25 menjadifaktorutamanyaialahadanyahubunganyangkuatdiantara anggota kelompok dibandingkanhubungan dengan orang-orang diluar kelompoknya, SedangkanmenurutHasanSadhily,masyarakatadalahgolongan besar atau kecil terdiri dari beberapa manusia, yang dengan atau karena sendirinya bertalian secara golongan dan pengaruh-mempengaruhi satu samalain.Pengaruhdanpertaliankebatinanyangterjadidengan sendirinyamenjadiunsuryangadabagimasyarakat.Masyarakat bukanyaadadenganhanyamenjumlahkanadanyaorang-orangsaja, diantara mereka harus ada pertalian satu sama lain.27 Masayarakat merupakan satu kesatuan yang selalu berubah karena prosesmasyarakatyangmenyebabkanperubahanitu.Dalamzaman biasamasyarakatmengenalkehidupanyangteraturdanaman, disebabkanolehkarenapengorbanansebagiankemerdekaandari anggota-anggotanya,baikdenganpaksamaupunsukarela. Pengorbanandisinidimaksudkanmenahannafsuataukehendak sewenag-wenanguntukmengutamakankepentingandankeamanan bersama.Denganpaksaberartitundukkepadahokum-hukumyang telahditetapkan(Negara,perkumpulandansebagainya)dengan sukarelaberartimenurutadatdanberdasarkankeinsyafanakan persaudaraan dalam kehidupan bersama itu (desa berdasarkan adat dan sebagainya). 27HassanShadily,SosiologiuntukmasyarakatIndonesia,(Jakarta:1984,BinaAksara), hal, 47 26 Bersasarkanuraiandiatasdapatdisimpulkanbahwapersepsi masyarakatadalahsuatuprosesdimanasekelompokmanusiayang hidupdantinggalbersamadalamwilayahtertentudanmemberikan pemahamanatautanggapanterhadaphal-halatauperistiwayang terjadi dilingkungannya. Ada3faktoryangdapatmempengaruhipersepsimasyarakat yaitu28 : 1.Pelakupersepsi,bilaseseorangmemandangsuatuobjekdan mencobamenafsirkanapayangdilihatnyadanpenafsiranitu sangatdipengaruhiolehkarakteristikpribadidaripelakupersepsi individu itu. 2.Targetatauobjek,karakteristik-karakteristikdantargetyang diamati dapat mempengaruhi apa yang dipersepsikan. Target tidak dipandang dalam keadaan terisolasi, hubungan suatu target dengan latarbelakangnyamempengaruhipersepsisepertikecendrungan kitauntukmengelompokkanbenda-bendayangberdekatanatau yang mirip. 3.Situasi,dalamhalinipentinguntukmelihatkonteksobjekatau peristiwasebabunsur-unsurlingkungansekitarmempengaruhi persepsi kita. 28StephenPRobbins,PerilakuOrganisasi,Jilid1,AlihBahasaolehHadyana PujaatmakadanBenyaminMolan,PenyuntingTantyTarigan,EdisiKedelapan(Jakarta:2001, PT. Prehallindo), hal. 89 27 2.Partai Politik a.Definisi Partai Politik Partaipolitikmerupakansaranabagiwarganegarauntukturut serta atau berpatisipasi dalam proses pengelolaan negara. Dewasa ini partai politik sudah sangat akrab di lingkungan kita.29 MenurutCarl.J.Friedrich,partaipolitikadalahsekelompok manusiayangterorganisirsecarastabildengantujuanmerebutatau mempertahankanpenguasaanterhadappemerintahanbagipimpinan partainyadanberdasarkanpenguasaaninimemberikankepada anggotapartainyakemanfaatanyangbersifatidiilmaupunmateriil (A political, party is a group of human beings, stably organized with the objective of securing or maintaining for its leaders the control of a government, with the further objective of giving to members of the party,throughsuchcontrolidealandmaterialbenefitsand advantages).30 b.Fungsi Partai Politik Fungsipartaipolitikberbedasatusamalain,khususnyabila dikaitkandenganberagamnyasistempolitikyanglebihluaslagi sepertisistempolitikyangdianutdandijalankanolehsuatunegara. Namundemikian,secaraumumfungsiutamapartaipolitik, 29 Miriam Budiardjo, Dasar-dasar Ilmu Politik. (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2008), hal. 397 30 Ibid, Hal. 404 28 dimanapun adanya adalah sama yakni sebagai salah satu pilar utama demokrasi. Berikut ini akan diuraikan tentang fungsi partai politik: 1.Partai Politik Sebagai Sarana Komunikasi Politik Dimasyarakatmodernyangluasdankompleks,banyakragam pendapatdanaspirasiyangberkembang.Pendapatatauaspirasi seseorangatausatukelompokakanhilangtakberbekasseperti suaradipadangpasir,apabilatidakditampungdandigabung dengan pendapat dan aspirasi orang lain yang senada. Proses ini dinamakanpenggabungankepentingan(interestaggregation). Sesudahdigabungkan,pendapatdanaspirasitadidiolahdan dirumuskandalambentukyanglebihteratur.Prosesini dinamakanperumusankepentingan(interestarticulation). Agregasidanartikulasiitulahsalahsatufungsikomunikasi partai politik. Setelah itu partai politik merumuskannya menjadi usul kebijakan. Usulkebijakaninidimasukkankedalamprogramatau platformpartai(goalformulation)untukdiperjuangkanatau disampaikanmelaluiparlemenkepadapemerintahagar dijadikan kebijakan umum (public policy). Demikianlah tuntutan dankepentinganmasyarakatdisampaikankepadapemerintah melaluipartaipolitik.Disisilain,partaipolitikjugaberfungsi memperbincangkandanmenyebarluaskanrencana-rencanadan kebijakan-kebijakanpemerintah.Dengandemikianterjadiarus 29 informasidandialogduaarah,dariataskebawahdandari bawahkeatas.Dalampadaitupartaipolitikmemainkanperan sebagaipenghubungantarayangmemerintahdanyang diperintah. Peran partai sebagai jembatan sangat penting, karena disatupihakkebijakanpemerintahperludijelaskankepada semua kelompok masyarakat, dan di pihak lain pemerintah harus tangap terhadap tuntutan masyarakat. 2.Partai Politik Sebagai Sarana Sosialisasi Politik Partaipolitikjugamainperanansebagaisaranasosialisasi politik(instrumentofpoliticalsosialization).Didalamilmu politiksosialisasipolitikdiartikansebagaiprosesmelaluimana seseorangmemperolehsikapdanorientasiterhadapfenomena politik 3.Sebagai Sarana Rekrutmen Politik Fungsiiniberkaitaneratdenganmasalahseleksi kepemimpinan,baikkepemimpinaninternalpartaimaupun kepemimpinannasionalyanglebihluas.Untukkepentingan internalnya,setiappartaibutuhkader-kaderyangberkualitas, karenahanyadengankaderyangdemikianiadapatmenjadi partaiyangmempunyaikesempatanlebihbesaruntuk mengembangkandiri.Denganmempunyaikader-kaderyang baik,partaitidakakansulitmenentukanpemimpinnyasendiri danmempunyaipeluanguntukmengajukancalonuntukmasuk 30 ke bursa kepemimpinan nasional. Selain untuk tingkatan seperti itupartaipolitikjugaberkepentinganmemperluasatau memperbanyakkeanggotaan.Makaiapunberusahamenarik sebanyak-banyaknya orang untuk menjadi anggotanya. 4.Sebagai sarana pengatur konflik (Conflict Mangement) Secararingkasdapatdikatakanbahwapartaipolitikdapat menjadi penghubung psikologis dan organisasional antara warga Negara dengan pemerintahnya. Selain itu partai juga melakukan konsolidasidanartikulasituntuan-tuntutanyangberagamyang berkembang di berbagai kelompok masyarakat.31 Sedangkanfungsipartaipolitikyangdirumuskanoleh Ramlan Surbaktiyaitu:Pertama,Sosialisasipolitik.Sosialisasipolitikialah prosespembentukansikapdanorientasipolitikparaanggota masyarakat,melaluiprosessosialisasipolitikinilahmasyarakat mengetahuinyaartipentingnyapolitikbesertainstumen-instumennya.Sosialisasipolitikkemudianmenghasilkanbudaya politikpolitikdalambentukperilakupolitikyangtidakdestruktif, mengutamakankonsensusdisbandingmenggunakankekerasan dalammenyelesaikankonflik,mempunyaipertimbanganyang rasionaldalammenentukanpilihanataumembuatkeputusanyang kemudianperilakusepertiakanmenjadimodaluntukpelaksanaan demokrasi(kedewasaandemokrasi).Kedua,Rekrutmenpolitik. 31 Budiardjo, Op.Cit., hal. 405 31 Rekrutmenpolitikialahseleksidanpemilihanatauseleksidan pengangkatan seseorang atau sekelompok orang untuk melaksanakan sejumlahperanandalamsistempolitikpadaumumnyadan pemerintahpadakhususnya.Daripartaipolitiklahdiharapkanada proseskaderisasipemimpin-pemimpinataupunindividu-individu yangmempunyaikemampuanuntukmenjalankantugasnyadengan baiksesuaidenganjabatanyangmerekapegang.Dalamalam demokrasiwalaupunindividudisinidiberikankesempatansama untuk mencapai derajat tertentu, untuk mendapatkan suatu hal tetapi adaaturanbagaimanacaraindividutersebutmencapaihaltersebut melaluiundang-undangatauperaturanyangada.Denganadanya partaipolitikmakaindividu-individutadiakanlebihmudahuntuk mendapatkankeinginyadibidangpolitik,dalamartianwalaupun tanpapartaipolitikpunbisamendapatkannyatetapitentunyaakan lebihsulit.Ketiga,Partisipasipolitik.Partaipolitikdenganfungsi komunikasidansosialisasipolitiknyaakanmembawakepada pencerahanyang rasional kepadamasyarakat untuk kegiatan politik. Denganfungsitersebutkemudiandiharapkanakanmemunculkan kesadaranmasyarakatterkaitnasibnyadimasayangakandatang. Nasibmerekadimasayangakandatangtersebutakansangat bergantungpadakebijakanyangdikeluarkanolehpemerintah,baik itu pemerintah pusat ataupun pemerintah daerah,presiden, gubernur atau walikota danbupati, apakahitu dewan perwakilan rakyat pusat 32 ataudewanperwakilandaerah.Daripihak-pihaktersebutlah kebijakanyangditujukanuntukmengalokasikannilai-nilai (ekonomi,pendidikan,kesehatandanyanglain)akandibuatdan diperuntukankepadamasyarakatluas.Partisipasipolitikialah kegiatan warga negara biasa dalam mempengaruhi proses pembuatan danpelaksanaankebijaksanaanumumdandalamikutmenentukan pemimpinanpemerintah.Keempat,Pemandukepentingan.Dalam masyarakatterdapatsejumlahkepentinganyangberbedabahkan acapkalibertentangan,sepertiantarakehendakmendapatkan keuntungansebanyak-banyaknyadankehendakuntukmendapatkan barang dan jasa dengan harga murah tetapi bermutu; antara kehendak untukmencapaiefisiensidanpenerapanteknologiyangcanggih, tetapimemerlukantenagakerjayangsedikit,dankehendakuntuk mendapatdanmempertahankanpekerjaan, antarakehendakuntuk mendapatkandanmempertahankanpendidikantinggiyangbermutu tinggi,tetapidengankegiatanmenampung,menganalisisdan memadukanberbagaikepentinganyangberbedabahkan bertentangan menjadi berbagai alternatif kebijakan umum, kemudian diperjuangkandalamprosespembuatandanpelaksanaankeputusan politik.Itulahyangdimaksuddenganfungsipemandukepentingan. Kelima,Komunikasipolitik.Komunikasipolitikadalahproses penyampaianinformasimengenaipolitikdaripemerintahankepada masyarakatdandarimasyarakatkepemerintah.Informasi 33 merupakanhalyangsangatpentingketikakitaberbicaraorganisasi modern,karenaorganisasi(Pemerintah)tersebutakandapat mempertahankekuasaanketikamengertiapasajayangmenjadi kebutuhan dari masyarakatnya. Banyak rezim di dunia ini yang tidak dapatmempertahankankekekuasaannyayangdikarenakanmereka tidakmengertiapayangmenjadikebutuhanmasyarakatsehingga darisitumunculketidakpuasanmasyarakatkepadapenguasanya yang kemudian berujung pada proses penggantian penguasa baikitu dengancarayangdiatursecarakonstitusiataupundengankudeta. Disisilaininformasijugadibutuhkanolehmasyarakatuntuk mengetahuisejauhmanapemerintahdalammenjalankanfungsinya, dengancarasepertiapadanbagaimanacapaianyangdikehendaki. Partaipolitikiniberadadiantarapemerintahdanmasyarakat, sehinggasangatstrategisposisinyadalamhubunganini.Dalam hubungainitentunyaakansangattergantungdipihakmanapartai politik berada, apakah di pihak pemerintah ataukah oposisi, tentunya haliniakanmempengaruhiisidaripemberianinformasiyang diberikankepadamasyarakatterkaitdengansudutpandangatau nilai-nilaiyangdiperjuangkan.Keenam,Pengendaliankonflik. Berbicarakonflikinikemudianakanberkaitandengankepentingan, konflikinimunculkarenaadakepentingan-kepentinganyang berbeda salingbertemu.Kepentingan disiniadalah kepentingan dari orang,kelompok,ataugolongan-golonganyangadadalam 34 masyarakat.MengingatdidalammasyarakatIndonesiakhususnya, dimanadenganberbagaimacamkeberagamanyangadabaikitu golongan,agama,etnisataupunyangbersifatsektoral.Tentunya akanbanyaksekalikepentinganyangakansalingberbenturan,hal ini tentunya akan membawa dampak yang luar biasa ketika dibiarkan begitusaja.Memangkonflikdalammasyarakatitutidakbisa dihilangkantetapiyangharusdilakukanadalahbagaimana memanajemen konflik tersebut supaya konflik tersebut sifatnya tidak merusakhubungaantargolongantadidengancara-carakekerasan. Partai politik sebagai salahsatulembaga demokrasiberfungsi untuk mengendalikankonflikmelaluicaraberdialogdenganpihak-pihak yangberkonflik,menampung danmemadukanberbagai aspirasi dan kepentinganpihak-pihakyangberkonflikdanmembawa permasalahankedalammusyarawarahbadanperwakilanrakyat untukmendapatkan penyelesaianberupa keputusan politik.Ketujuh, Kontrolpolitik.Kontrolpolitikialahkegiatanuntukmenunjukkan kesalahan,kelemahandanpenyimpangandalamisisuatukebijakan atau dalam pelaksanaan kebijakan yang dibuat dan dilaksanakan oleh pemerintahan.Produkdaripemerintahanadasuatukebijakan, kebijakan-kebijakaniniyangkemudianakanmenyangkut kepentingan masyarakat secara umum. 35 B.Perilaku Pemilih Perilakupemilihmerupakantingkahlakuseseorangdalammenentukan pilihannyayang dirasa paling disukai atau palingcocok.Secara umum teori tentangperilakumemilihdikategorikankedalamduakubuyaitu;Mazhab ColombiadanMazhabMichigan.32MazhabColombiamenekankanpada faktorsosiologisdalammembentukperilakumasyarakatdalammenentukan pilihandipemilu.Modelinimelihatmasyarakatsebagaisatukesatuan kelompokyangbersifatvertikaldaritingkatyangterbawahhinggayang teratas.Penganutpendekataninipercayabahwamasyarakatterstrukturoleh norma-normadasarsosialyangberdasarkanataspengelompokansosiologis sepertiagama,kelas(statussosial),pekerjaan,umur,jeniskelamindianggap mempunyaiperananyangcukupmenentukandalammembentukperilaku memilih.Olehkarenaitupreferensipilihanterhadapsuatupartaipolitik merupakansuatuprodukdarikarakteristiksosialindividuyang bersangkutan.33 Perilaku pemilih juga dapat dianalisis menggunakan tiga pendekatan yaitu: 1.Pendekatan Sosiologis Pendekataninipadadasarnyamenjelaskanbahwakharakteristik sosialdanpengelompokan-pengelompokansosialmempunyaipengaruh yangcukupsignifikandalammenentukanpilihanpemilih.Pendekatan sosiologisdilandasiolehpemikiranbahwadeterminanpemilihdalam 32FadillahPutra,ParadigmaKritisDalamStudiKebijakanPublik,(Yogyakarta:2003, Pustaka Pelajar), hal. 201 33 Affan Gaffar, Javanese Voters, (Yogyakarta: 1992, Gajah Mada University Press), hal. 43 36 respon politiknya adalah status sosio-ekonomi, afiliasi religious. Dengan katalain,pendekataninididasarkanpadaikatansosialpemilihdarisegi etnik,ras,agama,keluargadanpertemananyangdialamiolehagen pemilihsecarahistoris.Pengelompokansosialsepertiumur(tua-muda), jeniskelamin(laki-perempuan)agamadansemacamnyadianggap mempunyaiperananyangcukupmenentukandalammembentuk pengelompokansosialbaiksecaraformalsepertikeanggotaanseseorang dalamorganisasi-organisasikeagamaan,organisasi-organisasiprofesi, dansebagainya,maupunkelompok-kelompokinformalsepertikeluarga, pertemuan,ataupunkelompok-kelompokkecillainnya,merupakan sesuatuyangsangatvitaldalammemahamiperilakupolitikseseorang, karena kelompok-kelompok inilah yang mempunyai peranan yang sangat besar dalam menentukan sikap, persepsi dan orientasiseseorang. 2.Pendekatan Psikologis Pendekataninipadadasarnyamelihatsosialisasisebagai determinasidalammenentukanperilakupolitikpemilih,bukan kharakteristiksosiologis.Pendekataninimenjelaskanbahwasikap seseorangmerupakanrefleksidarikeperibadianseseorangyangmenjadi variabelyangcukupmenentukandalammempengaruhiperilakupolitik seseorang.Olehkarenaitu,pendekatanpsikologimenekankanpadatiga aspek psikologis sebagai kajian utama, yaitu ikatan emosional pada suatu partaipolitik,orientasiterhadapisu-isudanorientasiterhadapkandidat. Pertama, sikap merupakan fungsi kepentingan, artinya penilaian terhadap 37 suatu objek diberikan berdasarkan motivasi, minat dan kepentingan orang tersebut;kedua,sikapmerupakanfungsipenyesuaiandiriartinya seseorangbersikaptertentumerupakanakibatdarikeinginanorangitu untuk sama atau tidak sama dengan tokoh yang dijadikan panutan; ketiga, sikapmerupakanfungsieksternalisasidanpertahanandiri,artinyasikap seseorang itu merupakan upaya utuk mengatasi konflik batin dan tekanan psikis dan eksternalisasi diri seperti proyeksi, idealisasi, rasionalisasi dan identifikasi. Keduapendekatantersebutdiatasmelihatbahwaperilakupemilih bukanlahkeputusanyangdibuatpadasaatmenjelangatauketikaberada dibiliksuara,tapisudahditentukanjauhsebelumnya,bahkansebelum kampanyedimulai.Olehkarenaitutidakcukupmenjelaskanperilaku politikdenganhanyamenggunakankeduapendekatantersebut,tetapi juga dibutuhkan pendekatan rasional. 3.Pendekatan Rasional Melihatbahwapemilihakanmenentukanpilihanberdasarkan penilaiannya terhadap isu-isu politik dan kandidat yang diajukan, artinya parapemilihdapatmenentukanpilihannyaberdasarkanpertimbangan-pertimbangan rasional.34 Untukmengetahuijenis pemilihberikutinijuga akan dijelaskan tentang jenis-jenis pemilih.35 34 Muhammad Asfar, Pemilu dan Perilaku Memilih 1955 2004.,Pustaka Eureka.,2006, Hal 137 144 35 Ibid., Hal. 144-149 38 1.Pemilih Rasional Pemilih dalamhalinimengutamakan kemampuan partai politik atau calon peserta pemilu dengan program kerjanya, mereka melihat programkerjatersebutmelaluikinerjapartaiataukontestandimasa lampau, dan tawaran programyang diberikansang calon atau partai politikdalammenyelesaikanberbagaipermasalahanyangsedang terjadi.Pemilihjenisinimemilikicirikhasyangtidakbegitu mementingkanikatanideologikepadasuatupartaipolitikatau seorang kontestan. Halyang terpenting bagi pemilihjenisini adalah apayangbisadanyangtelahdilakukanolehsebuahpartaiatau seorang kontestan pemilu. 2.Pemilih Kritis Proses untuk menjadi pemilih ini bisa terjadi melalui 2 hal yaitu pertama, jenis pemilih ini menjadikan nilai ideologis sebagai pijakan untuk menentukan kepada partai atau kontestan pemilu mana mereka akanberpihakdanselanjutnyamerekaakanmengkritisikebijakan yangakanatauyangtelahdilakukan.Kedua,bisajugaterjadi sebaliknyadimanapemilihtertarikdahuludenganprogramkerja yang ditawarkan sebuah partai atau kontestan pemilu baru kemudian mencobamemahaminila-nilaidanfahamyangmelatarbelakangi pembuatansebuahkebijakan.Pemilihjenisiniadalahpemilihyang kritis, artinya mereka akan selalu menganalisis kaitan antara ideologi partai dengan kebijakan yang akan dibuat. 39 3.Pemilih Tradisional Jenispemilihinimemilikiorientasiideologiyangsangattinggi dantidakterlalumelihatkebijakanpartaipolitikatauseorang kontestansebagaisesuatuyangpentingdalampengambilan keputusan.Pemilihtradisionalsangatmengutamakankedekatan sosial-budaya,nilai,asal-usul,pahamdanagamasebagaiukuran untuk memilih sebuah partai poltik atau kontestan pemilu. Kebijakan sepertiyangberhubungandenganmasalahekonomi,kesejahteraan, pendidikandanlainnyadianggapsebagaiprioritaskedua.Pemilih jenis ini sangat mudah dimobilisasi selama masa kampanye, pemilih jenisinimemilikiloyalitasyang sangat tinggi. Merekamenganggap apasajayangdikatakanolehseorangkontestanpemiluataupartai politik yang merupakan kebenaran yang tidak bisa ditawar lagi. 4.Pemilih Skeptis Pemilihjenisinitidakmemilikiorientasiideologiyangcukup tinggidengansebuahpartaipolitikataukontestanpemilu,pemilih inijugatidakmenjadikansebuahkebijakanmenjadisuatuhalyang penting.Kalaupunmerekaberpartisipasidalampemilu,biasanya merekamelakukannyasecaraacakataurandom.Mereka berkeyakinanbahwasiapapunyangmenjadipemenangdalam pemilu,hasilnyasamasaja,tidakadaperubahanyangberartiyang dapat terjadi bagi kondisi daerah atau negara ini. 40 DaripenjelasandiataspenulismemilihmenggunakanpendekatanSosiologisyangdidasarkanpadaikatansosialpemilih darisegietnik,ras,agama,keluargadanpertemananyangdialami olehagenpemilihsecarahistoris.Pengelompokansosialseperti umur(tua-muda),jeniskelamin(laki-perempuan)agamadan semacamnya. C.Teori Pilihan Rasional TeoripilihanrasionalColemantampakjelasdalamgagasandasarnya bahwa tindakan perseorangan mengarah kepada sesuatu tujuan dan tujuan itu (danjugatindakan)ditentukanolehnilaiataupilihan(preferensi).Untuk memberikananalogidalammerealisaskanteorinyaColemanmenggunakan duaunsurutama,yakniaktordansumberdayaadalahsesuatuyangmenarik perhatian dan yang dapat dikontrol oleh aktor.FriedmandanHechter(1988)Teoripilihanrasionalmemusatkan perhatianpadaaktor.Aktordipandangsebagaimanusiayangmempunyai tujuanataumempunyaimaksud.Artinyaaktormempunyaitujuandan tindakannyatertujupadaupayauntukmencapaitujuanitu.Aktorpun dipandangmempunyaipilihan(ataunilai,keperluan).Teoripilihanrasional takmenghiarukanapayangmenjadipilihanatauapayangmenjadisumber pilihanaktor.Yangterpentingadalahkenyataanbahwatindakandilakukan untuk mencapai tujuan yang sesuai dengan tingkatan pilihan aktor. Interpretasiteoripilihanrasionaldalampenelitianiniadalahbahwa tindakanpemilihbaiksecaraindividumaupunberkelompokdalam 41 melakukansebuahtindakanuntukberpartisipasiataupunmenggunakanhak pilih dalam pemilu mengarah pada sebuah tujuan yang sudah tentu didasarkan oleh nilai ataupun sebuah pilihan.36 D.Hipotesis Hipotesisdapatdidefinisikansebagaijawabansementarayang kebenarannyamasihharusdiuji,ataurangkumankesimpulanteoretisyang diperolehdaritinjauanpustaka.37Jenishipotesisdibedakanmenjadidua, yaitu: 1.H0(Hnol),yaituhipotesisyangmenyatakanketiadaanhubunganantar variabel yang sedang dioperasionalkan. 2.H1(Hsatu)ataudisebuthipotesiskerja(Hk)danHipotesisalternatif (Ha),yaituhipotesisyangmenyatakankeberadaanhubungandiantara variabel yang sedang dioperasionalkan. Dari penelitian yang akan dilaksanakan, maka diperoleh hipotesis yaitu: H0:Tidakadapengaruhyangpositifantarapersepsimasyarakatpada partaipolitikterhadapperilakupemilihdalampemilulegislatif2009di Kecamatan bancar kabupaten Tuban. H1:Adapengaruhyangpositifpersepsimasyarakatpadapartaipolitik terhadapperilakupemilihdalampemilulegislatif2009diKecamatan bancar kabupaten Tuban. 36RandiRdanRiantNugroho,ManajemenPemberdayaan(Jakarta:2007,ElekMedia Komputindo) hal. 103-104 37NanangMartono,MetodePenelitiankuantitatif:AnalisisIsidanAnalisisData Sekunder, (Jakarta: 2010,Raja Grafindo Persada) hal. 57