bab 2

16
Gambaran gula darah pada lansia di panti social landasan ulin BAB II TINJAUAN PUSTAKA a. Gula darah/glukosa 1. Pengertian Dalam ilmu kedokteran gula darah adalah istilah yang mengacu kepada tingkat glukosa di dalam darah. Glukosa merupakan hasil metabolisme dari karbohidrat. Glukosa didapatkan dari makanan yang dikonsumsi secara langsung dari karbohidrat maupun tidak langsung dari makanan lain, glukosa diserap ke dalam aliran darah ke seluruh sel-sel dalam tubuh dimana dapat digunakan sebagai energi (http://id.wikipedia.org/wiki/metabolisme karbohidrat, 2007). 2. Metabolism glukosa Glukosa tak bisa dimetabolisme lebih lanjut sampai dikonversikan ke glukosa 6 fosfat oleh reaksi dengan ATP, reaksi ini dikatalisa oleh enzim heksokinase yang tidak spesifik dan juga oleh glukokinase yang spesifik di dalam hati. Reaksi ini dalam arah sebaliknya, dihidrolisa sederhana glukosa 6 fosfat ke glukosa, dikatalisa oleh glukosa 6 fosfatase. Glukosa yang tidak dikonversi menjadi glikogen melintasi hepar melalui sirkulasi sistemik ke jaringan di tempat Glikogen di dalam hepar berlaku sebagai cadangan karbohidrat dan melepaskan glukosa ke sirkulasi bila penggunaan glukosa diperifer-perifer merendahkan konsentrasi glukosa di dalam darah untuk oksidasi glukosa atau untuk konversi karbohidrat menjadi lemak atau protein, glukosa 6 fosfat dapat dikonversi dalam stadium-stadium pangkalan metabolik umum menunjukkan seri reaksi berdasarkan atas asetil koenzim A dan siklus asam trikarboksilat (siklus kreb : siklus sitrat) dalam mana residu karbon dan protein, karbohidrat atau lemak bisa dioksidasi dengan melepaskan energi atau dikonversi dari yang satu ke yang lain (D.N. Baron, 1984). mana ia dapat dioksidasi, disimpan sebagai glikogen otot atau dikonversi menjadi lemak dan disimpan dalam depot-depot lemak.

Upload: farid-r-zanie

Post on 28-Jan-2016

2 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

kti for 2015

TRANSCRIPT

Page 1: bab 2

Gambaran gula darah pada lansia di panti social landasan ulin

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

a. Gula darah/glukosa1. Pengertian

Dalam ilmu kedokteran gula darah adalah istilah yang mengacu kepada tingkat glukosa di dalam darah. Glukosa merupakan hasil metabolisme dari karbohidrat. Glukosa didapatkan dari makanan yang dikonsumsi secara langsung dari karbohidrat maupun tidak langsung dari makanan lain, glukosa diserap ke dalam aliran darah ke seluruh sel-sel dalam tubuh dimana dapat digunakan sebagai energi (http://id.wikipedia.org/wiki/metabolisme karbohidrat, 2007).

2. Metabolism glukosaGlukosa tak bisa dimetabolisme lebih lanjut sampai dikonversikan ke glukosa 6 fosfat oleh reaksi dengan ATP, reaksi ini dikatalisa oleh enzim heksokinase yang tidak spesifik dan juga oleh glukokinase yang spesifik di dalam hati. Reaksi ini dalam arah sebaliknya, dihidrolisa sederhana glukosa 6 fosfat ke glukosa, dikatalisa oleh glukosa 6 fosfatase. Glukosa yang tidak dikonversi menjadi glikogen melintasi hepar melalui sirkulasi sistemik ke jaringan di tempat Glikogen di dalam hepar berlaku sebagai cadangan karbohidrat dan melepaskan glukosa ke sirkulasi bila penggunaan glukosa diperifer-perifer merendahkan konsentrasi glukosa di dalam darah untuk oksidasi glukosa atau untuk konversi karbohidrat menjadi lemak atau protein, glukosa 6 fosfat dapat dikonversi dalam stadium-stadium pangkalan metabolik umum menunjukkan seri reaksi berdasarkan atas asetil koenzim A dan siklus asam trikarboksilat (siklus kreb : siklus sitrat) dalam mana residu karbon dan protein, karbohidrat atau lemak bisa dioksidasi dengan melepaskan energi atau dikonversi dari yang satu ke yang lain (D.N. Baron, 1984). mana ia dapat dioksidasi, disimpan sebagai glikogen otot atau dikonversi menjadi lemak dan disimpan dalam depot-depot lemak.

3. Sumber glukosaSejumlah glukosa dalam darah tergantung kepada keseimbangan antara jumlah yang masuk dan yang keluar. Glukosa masuk ke dalam dari tiga macam sumber :

a. Makanan yang mengandung karbohidrat Setelah dicerna dan diserap jenis makanan ini merupakan sumber glukosa tubuh yang paling penting. b. Glikogen Glikogen disimpan dalam otot dan hepar, dan dipecah untuk melepaskan glukosa. c. Sebagian asam amino dipecah oleh hepar untuk menghasilkan glukosa.

Insulin tidak diperlukan untuk terjadinya salah satu diantara ketiga proses ini. Setelah glukosa masuk ke dalam aliran darah, insulin diperlukan untuk memungkinkan glukosa meninggalkan darah dan masuk ke dalam jaringan. Pada orang non-diabetik, glukosa yang meninggalkan aliran darah digunakan lewat dua cara :

a. Energi segera bagi sumber jaringan,

Page 2: bab 2

b. Energi simpanan sebagai glikogen dalam hepar dan otot serta lemak di dalam jaringan adiposa (Mary. E. Beck, 1993).

Kadar glukosa darah atau gula pada darah dapat menurun, hal ini akan dipengaruhi oleh faktor-faktor sebagai berikut :

a. Karena pengaruh kurangnya gizi yang diperoleh tubuh dalam waktu yang cukup lama ;

b. Karena tubuh menjalani latihan yang terlalu berat ; c. Berlangsungnya absorpsi glukosa yang tidak lancar ; d. Kegiatan organ inti yang mengalami gangguan (adanya kerusakan) ; e. Ginjal tidak dapat berfungsi dengan baik sehingga fungsinya mengalami kegagalan ; f. Karena kekurangan atau penurunan hormon, misal hormon kelenjar thyroida dan adrenal; g. Karena bertambahnya atau meningkatnya hormon insulin (Kartasapoetra G,1995).

Sebaliknya, kadar glukosa pun dapat meningkat yang disebabkan adanya pengaruh dari faktor-faktor sebagai berikut :

a. Karena terserapnya karbohidrat yang melebihi kebutuhan bagi sumbernya energi ;b. Karena diabetes mellitus ; c. Berlangsungnya kelainan pada hati ; d. Terjadinya keracunan pada darah, texaemia ; e. Berlangsungnya depresi perasaan, sehubungan dengan sesuatu masalah yang dihadapi

yang sangat mengkhawatirkan ; f. Berlangsungnya pembangkitan emosi yang berlebihan sehubungan dengan masalah

dengan yang dihadapi sangat menjengkelkan dan menimbulkan amarah besar (Kartasapoetra G,1995).

Kadar glukosa peredaran darah dapat dijaga atau dipertahankan dengan baik, kalau faktor-faktor di bawah ini dapat menunjangnya jelasnya sebagai berikut :

a. Berlangsungnya reaksi perubahan glikogen menjadi glukosa secara timbal balik,sehingga selalu terdapat keseimbangan ;

b. Berlangsungnya reaksi perubahan karbohidrat menjadi lemak c. Pengeluaran atau ekskresi glukosa yang berlebihan ; d. Berlangsungnya pembentukan dan penggunaan muscle glicogen atau glikogen otot ; dan e. Penggunaan glukosa oleh berbagai jaringan dalam tubuh (Kartasapoetra, 1995).

Proses terjadinya glukosa dalam darah adalah sebagai berikut : Semua makanan mengandung satu atau lebih zat yang menghasilkan energi berikut ini adalah karbihidrat, protein, lemak segera setelah diserap melalui usus kecil, zat-zat makanan itu diproses di hati. Dimana ketiganya diubah menjadi glukosa, dan kemudian dilepas ke aliran darah. Karbohidrat terutama dalam bentuk olahan seperti gula dan permen, merupakan makanan yang paling cepat diserap. Dengan demikian, zat makanan itu yang paling cepat menaikkan kadar gula darah. Setiap kadar gula darah ‘memicu” pulau-pulau dalam pankreas untuk menghasilkan insulin, kemudian dilepas ke dalam pembuluh darah yang melewati pankreas. Dengan cara ini, melalui peredaran darah insulin, bisa menemukan jalannya ke seluruh jaringan tubuh. Walaupun insulin mempunyai berbagai fungsi yang berbeda, satu fungsi utamanya adalah membantu glukosa dalam darah untuk memasuki sel-sel jaringan, dimana glukosa itu digunakan sebagai sumber energi. Jika tidak diperlukan untuk memproduksi enegi segera, insulin menjamin agar glukosa

Page 3: bab 2

diubah menjadi baik sebagai glikogen (sebagai penyimpanan energi jangka pendek), maupun lemak untuk penyimpanan energi yang lebih lama (Wise, 2002).

4. Pengaturan metabolism glukosa oleh hormoneInsulin adalah hormon yang diproduksi oleh pankreas dan yang

mengatur tingkat glukosa – gula sederhana yang memberikan energi –

dalam darah. Tubuh manusia memerlukan jumlah mantap glukosa sepanjang

hari, dan glukosa yang berasal dari makanan yang orang makan. Orang tidak

menghabiskan seluruh glukosa yang ia makan dari makanan sekaligus,

tetapi harus membuat persediaan ketika sedikit makanan untuk menjaga

aliran tetap glukosa. Di sinilah insulin datang masuk kedalam permainan,

memungkinkan tubuh manusia untuk menyimpan glukosa sehingga dapat

digunakan sesuai kebutuhan.

Peran insulin di dalam tubuh

Insulin adalah hormon yang memainkan sejumlah peran dalam

metabolisme tubuh. Insulin mengatur bagaimana tubuh menggunakan dan

menyimpan glukosa dan lemak. Banyak dari sel-sel tubuh bergantung pada

insulin untuk mengambil glukosa dari darah untuk energi.

Insulin dan tingkat glukosa darah

Insulin membantu mengontrol kadar glukosa darah dengan memberi

sinyal pada hati dan sel-sel otot dan lemak untuk mengambil glukosa dari

darah. Oleh karena itu Insulin membantu sel-sel untuk mengambil glukosa

Page 4: bab 2

yang akan digunakan untuk energi. Jika tubuh memiliki energi yang cukup,

insulin memberi sinyal hati untuk mengambil glukosa dan menyimpannya

sebagai glikogen. Hati dapat menyimpan hingga sekitar 5% dari massa

sebagai glikogen. Beberapa sel dalam tubuh dapat mengambil glukosa dari

darah tanpa insulin, tetapi kebanyakan sel akan membutuhkan insulin untuk

hadir.

Regulasi Glukosa

Insulin dan glukagon bekerja sama untuk mengontrol kadar glukosa darah tubuh, atau

tingkat gula darah.

Ketika seseorang memiliki lebih banyak glukosa dalam darah nya

daripada yang dibutuhkan pada saat itu, insulin merangsang sel-sel di hati,

otot dan lemak. Hati dan otot sel menggabungkan glukosa menjadi senyawa

Page 5: bab 2

yang disebut glikogen, pada dasarnya menyimpan energi untuk digunakan

nanti. Insulin juga menghilangkan produk sampingan lainnya dari makanan

dari tubuh dengan merangsang sel-sel lemak untuk membentuk lemak dari

asam lemak dan dengan merangsang sel-sel hati dan ginjal untuk mengubah

asam amino menjadi protein. Hormon ini juga mencegah hati dan ginjal dari

memproduksi glukosa dari bahan dimetabolisme sebagian, sebuah proses

yang dapat merusak organ-organ ini dari waktu ke waktu.

GlukagonInsulin, yang terdiri dari 51 asam amino, berkaitan erat dengan

glukagon , hormon lain yang disekresikan oleh pankreas. Glukagon mulai

beraksi ketika tidak ada cukup glukosa dalam darah. Ini merangsang hati

dan otot sehingga mereka akan memecah glikogen yang diciptakan melalui

intervensi insulin. Insulin dan glukagon bekerja sama untuk mengontrol

kadar glukosa darah tubuh, atau tingkat gula darah.

Diabetes

Ketika tubuh seseorang tidak memproduksi insulin, ia memiliki diabetes

tipe 1. Seseorang yang telah diabetes tipe 1 harus menerima suntikan insulin

untuk dapat mengatur kadar gula darah nya. Ketika tubuh seseorang

memproduksi insulin tetapi tidak menggunakannya dengan benar, ia

memiliki diabetes tipe 2, yang jauh lebih umum daripada Jenis Tipe 1. Orang

yang memiliki diabetes tipe 2 biasanya memiliki kadar gula darah tinggi

Page 6: bab 2

sehingga mereka harus mengaturnya melalui diet dan latihan. Insulin atau

obat tertentu lainnya juga dapat digunakan untuk mengobati diabetes tipe 2

jika diet yang tepat dan olahraga tidak dapat mengatur kadar gula darah

pasien. (Budisma, 2014)

B. Pengertian lanjut usia (lansia)

Usia lanjut adalah suatu proses alami yang tidak dapat dihindari (Azwar, 2006).

Menua  atau  menjadi  tua  adalah  suatu  keadaaan  yang  terjadi didalam  kehidupan  manusia.  Proses  menua  merupakan  proses sepanjang hidup, tidak hanya dimulai dari suatu waktu tertentu, tetapi dimulai  sejak  permulaan  kehidupan.  Menjadi  tua  merupakan  proses alamiah,  yang  berarti  seseorang  telah  melalui  tiga  tahap kehidupannya,  yaitu  anak,  dewasa  dan  tua.  Tiga  tahap  ini  berbeda, baik  secara  biologis  maupun  psikologis.  Memasuki  usia  tua  berarti mengalami  kemunduran,  misalnya  kemunduran  fisik  yang  ditandai dengan  kulit  yang  mengendur,  rambut  memutih,  gigi  mulai  ompong, pendengaran  kurang  jelas,  pengelihatan  semakin  memburuk,  gerakan lambat dan figur tubuh yang tidak proporsional (Nugroho, 2006).

WHO dan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1998 tentang kesejahteraan lanjut usia pada Bab 1 Pasal 1 Ayat 2 menyebutkan bahwa usia 60 tahun adalah usia permulaan tua. Menua bukanlah suatu penyakit, tetapi merupakan proses yang berangsur-angsur mengakibatkan perubahan kumulatif, merupakan proses menurunya daya tahan tubuh dalam menghadapi rangsangan dari dalam dan luar tubuh.

Kelompok lanjut usia adalah kelompok penduduk yang berusia 60 tahun ke atas (Hardywinoto dan Setiabudhi, 1999). Pada lanjut usia akan terjadi proses menghilangnya kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri atau mengganti dan mempertahankan fungsi normalnya secara perlahan-lahan sehingga tidak dapat bertahan terhadap infeksi dan memperbaiki kerusakan yang terjadi (Constantinides, 1994). Karena itu di dalam tubuh akan menumpuk makin banyak distorsi metabolik dan

Page 7: bab 2

struktural disebut penyakit degeneratif yang menyebabkan lansia akan mengakhiri hidup dengan episode terminal (Darmojo dan Martono, 1999).

 Batasan Lansiaa. WHO (1999) menggolongkan lanjut usia berdasarkan usia kronologis/ biologis

menjadi 4 kelompok yaitu :1. usia pertengahan (middle age) antara usia 45 sampai 592. lanjut usia (elderly) berusia antara 60 dan 74 tahun3. lanjut usia tua (old) 75 – 90 tahun4. usia sangat tua (Very old) di atas 90 tahun.

b. Sedangkan Nugroho (2000) menyimpulkan pembagian umur berdasarkan pendapat beberapa ahli, bahwa yang disebut lanjut usia adalah orang yang telah berumur 65 tahun ke atas.

c. Menurut Prof. Dr. Koesmanto Setyonegoro, lanjut usia dikelompokkan menjadi:1. usia dewasa muda (elderly adulthood), atau 29 – 25 tahun,2. usia dewasa penuh (middle years) atau maturitas, 25 – 60 tahun atau 65

tahun,3. lanjut usia (geriatric age) lebih dari 65 tahun atau 70 tahun yang dibagi lagi

dengan:a) 70 – 75 tahun (young old), 75 – 80 tahun (old),b) lebih dari 80 (very old).

d. Menurut Undang-Undang No. 4 Tahun 1965 Pasal 1 seseorang dapat dinyatakan sebagai seorang jompo atau lanjut usia setelah bersangkutan mencapai umur 55 tahun, tidak mempunyai atau tidak berdaya mencari nafkah sendiri untuk keperluan hidupnya sehari-hari dan menerima nafkah dari orang lain. Undang-Undang No. 13 Tahun 1998 tentang kesejahteraan lansia bahwa lansia adalah seseorang yang mencapai usia 60 tahun keatas

e. Penggolongan lansia menurut Depkes RI dikutip dari Azis (1994) menjadi tiga kelompok yakni :1. Kelompok lansia dini (55 – 64 tahun), merupakan kelompok yang baru

memasuki lansia.2. Kelompok lansia (65 tahun ke atas).3. Kelompok lansia resiko tinggi, yaitu lansia yang berusia lebih dari 70 tahun.

 Fisiologi Lansia

Page 8: bab 2

Proses penuaan adalah normal, berlangsung secara terus menerus secara alamiah. Dimulai sejak manusia lahir bahkan sebelumnya dan umunya dialami seluruh makhluk hidup. Menua merupakan proses penurunan fungsi struktural tubuh yang diikuti penurunan daya tahan tubuh. Setiap orang akan mengalami masa tua, akan tetapi penuaan pada tiap seseorang berbeda-beda tergantung pada berbagai faktor yang mempengaruhinya. Faktor-faktor tersebut dapat berupa faktor herediter, nutrisi, stress, status kesehatan dan lain-lain (Stanley, 2006).Proses Menua

Pada hakekatnya menjadi tua merupakan proses alamiah yang berarti seseorang telah melalui tiga tahap kehidupannya yaitu masa anak, masa dewasa dan masa tua (Nugroho, 1992). Tiga tahap ini berbeda baik secara biologis maupun psikologis. Memasuki masa tua berarti mengalami kemuduran secara fisik maupun psikis. Kemunduran fisik ditandai dengan kulit yang mengendor, rambut memutih, penurunan pendengaran, penglihatan memburuk, gerakan lambat, kelainan berbagai fungsi organ vital, sensitivitas emosional meningkat dan kurang gairah.

Meskipun secara alamiah terjadi penurunan fungsi berbagai organ, tetapi tidak harus menimbulkan penyakit oleh karenanya usia lanjut harus sehat. Sehat dalam hal ini diartikan:

a. Bebas dari penyakit fisik, mental dan sosial,b. Mampu melakukan aktivitas untuk memenuhi kebutuhan sehari – hari,c. Mendapat dukungan secara sosial dari keluarga dan masyarakat (Rahardjo,

1996)Akibat perkembangan usia, lanjut usia mengalami perubahan-perubahan yang

menuntut dirinya untuk menyesuakan diri secara terus-menerus. Apabila proses penyesuaian diri dengan lingkungannya kurang berhasil maka timbullah berbagai masalah. Hurlock (1979) seperti dikutip oleh MunandarAshar Sunyoto (1994) menyebutkan masalah – masalah yang menyertai lansia yaitu:

a. Ketidakberdayaan fisik yang menyebabkan ketergantungan pada orang lainb. Ketidakpastian ekonomi sehingga memerlukan perubahan total dalam pola

hidupnyac. Membuat teman baru untuk mendapatkan ganti mereka yang telah meninggal

atau pindahd. Mengembangkan aktifitas baru untuk mengisi waktu luang yang bertambah

banyak

Page 9: bab 2

e. Belajar memperlakukan anak-anak yang telah tumbuh dewasa. Berkaitan dengan perubahan fisk, Hurlock mengemukakan bahwa perubahan fisik yang mendasar adalah perubahan gerak.Berkaitan dengan perubahan, kemudian Hurlock (1990) mengatakan bahwa

perubahan yang dialami oleh setiap orang akan mempengaruhi minatnya terhadap perubahan tersebut dan akhirnya mempengaruhi pola hidupnya. Bagaimana sikap yang ditunjukkan apakah memuaskan atau tidak memuaskan, hal ini tergantung dari pengaruh perubahan terhadap peran dan pengalaman pribadinya. Perubahan ynag diminati oleh para lanjut usia adalah perubahan yang berkaitan dengan masalah peningkatan kesehatan, ekonomi/pendapatan dan peran sosial (Goldstein, 1992)

Dalam menghadapi perubahan tersebut diperlukan penyesuaian. Ciri-ciri penyesuaian yang tidak baik dari lansia (Hurlock, 1979 dalam Munandar, 1994) adalah:

a. Minat sempit terhadap kejadian di lingkungannya.b. Penarikan diri ke dalam dunia fantasic. Selalu mengingat kembali masa lalud. Selalu khawatir karena pengangguran,e. Kurang ada motivasi,f. Rasa kesendirian karena hubungan dengan keluarga kurang baik, dan Tempat

tinggal yang tidak diinginkan.Di lain pihak ciri penyesuaian diri lanjut usia yang baik antara lain adalah:

minat yang kuat, ketidaktergantungan secara ekonomi, kontak sosial luas, menikmati kerja dan hasil kerja, menikmati kegiatan yang dilkukan saat ini dan memiliki kekhawatiran minimla trehadap diri dan orang lain.

5. Penyebab Kencing manis atau diabetes pada umumnya yang sering terjadi dikalangan

masyarakat saat ini. Penyebab diabetes pada umumnya disebabkan oleh

faktor makanan yang kurang sehat yang sering dikomsumsi oleh sebagian

orang, saat ini penyakit diabetes banyak dialami oleh masyarakat indonesia

bukan hanya dialami oleh orang-orang yang sudah lanjut usia tetapi

penyakit ini juga banyak dialami oleh orang-orang yang masih berusia

muda.

Penyakit diabetes merupakan penyakit yang berbahaya dan pastinya harus

segera diobati dan ditangani dengan benar, jangan pernah menganggap

remeh penyakit diabetes karena penyakit ini bisa membuat seseorang

terkena stroke dan pastinya bisa menghilangkan nyawa seseorang.

Page 10: bab 2

Sebaiknya anda sering mengecek kadar gula darah didalam tubuh agar

anda bisa mengetahui kadar gula darah anda normal atau tidak, penyakit

diabetes adalah penyakit yang sering sekali membuat penderitanya menjadi

menderita akibat gejala yang ditimbulkan dari penyakit ini, pastinya anda

semua tidak ingin jika penyakit ini sampai terjadi kepada diri anda maka

dari itu anda harus melakukan beberapa pencegahan untuk menghindari

penyakit diabetes

Orang yang menderita penyakit diabetes atau kencing manis sel didalam

tubuhnya tidak bisa menyerap glukosa dengan baik sehingga akan

mengakibatkan penumpukan didalam darah orang yang menderita penyakit

diabetes juga mempunyai banyak pantangan dalam hal mengkomsumsi

makanan, karena penyebab diabetes pada umumnya disebabkan oleh faktor

makanan jadi orang yang menderita penyakit tersebut juga harus

menghindari makanan yang bisa membuat kadar gula darah menjadi tinggi.

Penyebab Diabetes Pada Umumnya

Beberapa Penyebab Diabetes Pada Umumnya Adalah : Jarang Olahraga

Salah satu penyebab diabetes pada umunya adalah orang-orang yang

malam untuk melakukan aktivitas fisik seperti berolahraga, padahal dengan

melakukan olahraga secara rutin dan teratur anda bisa mendapatkan

Page 11: bab 2

kebugaran tubuh dan bisa mendapatkan tubuh yang ideal. Bagi orang yang

tidak pernah melakukan olahraga sangat beresiko terkena penyakit

diabetes.

Pola Makan Yang Buruk

Makanan adalah penyebab diabetes pada umumnya dan makanan adalah

sumber dari penyakit tersebut. Bagi anda yang gemar dalam

mengkomsumsi makanan yang berlemak tinggi anda harus berhati-hati

karena makanan yang mengandung lemak tinggi selain bisa membuat tubuh

seseorang menjadi gemuk makanan tersebut juga bisa membuat kadar gula

darah didalam tubuh menjadi meningkat dan melebihi batas normalnya

sehingga anda bisa terkena penyakit diabetes atau kencing manis.

Sering Mengkomsumsi Pemanis Buatan

Mengkomsumsi makanan atau minuman yang banyak mengandung pemanis

buatan merupakan penyebab yang paling sering terjadi, pemanis buatan

sangat tidak baik untuk kesehatan tubuh manusia dan bisa membuat kadar

gula darah menjadi tinggi.

Keturunan

Faktor yang lainnya adalah keturunan, bagi orang tua yang mengalami

penyakit diabetes bisa menurunkan pada anaknya. Jadi jika orang tua anda

menderita penyakit diabetes anda harus selalu waspada karena

kemungkinan besar penyakit ini bisa menurun pada anda.

Beberapa faktor penyebab diabetes pada umumnya memang sering

dilakukan oleh banyak orang dengan melakukan pola hidup yang tidak

sehat maka tingkat resiko terhadap penyakit ini akan lebih besar, dan bagi

anda yang saat ini sudah mengalami penyakit diabetes anda tidak perlu

putus asa karena penyakit ini masih bisa diatasi dengan cara-cara yang

efektif.

Penyakit diabetes sendiri dibedakan menjadi dua tipe, tipe pertama biasa

dialami oleh para remaja untuk tipe pertama penderita diabetes tidak bisa

memproduksi insulin didalam tubuhnya sehingga penderita harus disuntik

insulin setiap harinya sedangakan untuk diabetes tipe kedua banyak dialami

Page 12: bab 2

oleh orang-orang yang sudah lanjut usia atau lansia dan penderita diabetes

tipe kedua ini biasanya jika mempunyai luka susah untuk sembuh dan

biasanya lebih beresiko terkena serangan stroke. Sebelum saya

menjelaskan tentang penyebab diabetes atau kencing manis saya akan

memberitahu anda apa saja gejala yang sering dialami oleh penderita

penyakit diabetes yang tentunya sangat menganggu dan tidak akan

membuat seseorang menjadi nyaman untuk beraktivitas.

6. Landasan teori

Pada diabetes tipe 2 terdapat dua masalah utama yang berhubungan dengan insulin, yaitu resistensi insulin dan gangguan sekresi insulin. Normalnya insulin akan terikat dengan reseptor khusus pada permukaan sel. Sebagai akibat terikatnya insulin dengan reseptor tersebut, terjadi suatu rangkaian reaksi dalam metabolisme glukosa di dalam sel. Resistensi insulin pada diabetes mellitus tipe 2 disertai dengan penurunan reaksi intrasel. Dengan demikian insulin menjadi tidak efektif untuk menstimulasi pengambilan glukosa.Penyebab:Seiring pertambahan usia, sel-sel tubuh menjadi lebih resistant terhadap insulin, yang mengurangi kemampuan lansia untuk memetabolisme glukosa. Selain itu, pelepasan insulin dari sel beta pankreas berkurang dan melambat. Hasil dari kombinasi proses ini adalah hiperglikemia. Pada lansia, konsentrasi glukosa yang mendadak dapat meningkatkan dan lebih memperpanjang hiperglikemia. Diabetes tipe 2 pada lansia disebabkan oleh sekresi insulin yang tidak normal, resistansi terhadap kerja insulin pada jaringan target, dan kegagalan glukoneogenesis hepatic. Penyebab utama hiperglikemia pada lansia adalah peningkatan resistansi insulin pada jaringan perifer. Meskipun jumlah reseptor insulin sebenarnya sedikit menurun seiring pertambahan usia, resistansi dipercaya terjadi setelah insulin berikatan dengan reseptor tersebut. Selain itu, sel-sel beta pulau Langerhans kurang sensitif terhadap kadar glukosa yang tinggi, yang memperlambat produksi glukosa di hati.

7. Kerangka konsep

8. Hipotesis penelitianAda hubungan antara peningkataan gula darah pada lansia