bab 2
DESCRIPTION
kti for 2015TRANSCRIPT
![Page 1: bab 2](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022083011/5695d01c1a28ab9b0290fc8f/html5/thumbnails/1.jpg)
Gambaran gula darah pada lansia di panti social landasan ulin
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
a. Gula darah/glukosa1. Pengertian
Dalam ilmu kedokteran gula darah adalah istilah yang mengacu kepada tingkat glukosa di dalam darah. Glukosa merupakan hasil metabolisme dari karbohidrat. Glukosa didapatkan dari makanan yang dikonsumsi secara langsung dari karbohidrat maupun tidak langsung dari makanan lain, glukosa diserap ke dalam aliran darah ke seluruh sel-sel dalam tubuh dimana dapat digunakan sebagai energi (http://id.wikipedia.org/wiki/metabolisme karbohidrat, 2007).
2. Metabolism glukosaGlukosa tak bisa dimetabolisme lebih lanjut sampai dikonversikan ke glukosa 6 fosfat oleh reaksi dengan ATP, reaksi ini dikatalisa oleh enzim heksokinase yang tidak spesifik dan juga oleh glukokinase yang spesifik di dalam hati. Reaksi ini dalam arah sebaliknya, dihidrolisa sederhana glukosa 6 fosfat ke glukosa, dikatalisa oleh glukosa 6 fosfatase. Glukosa yang tidak dikonversi menjadi glikogen melintasi hepar melalui sirkulasi sistemik ke jaringan di tempat Glikogen di dalam hepar berlaku sebagai cadangan karbohidrat dan melepaskan glukosa ke sirkulasi bila penggunaan glukosa diperifer-perifer merendahkan konsentrasi glukosa di dalam darah untuk oksidasi glukosa atau untuk konversi karbohidrat menjadi lemak atau protein, glukosa 6 fosfat dapat dikonversi dalam stadium-stadium pangkalan metabolik umum menunjukkan seri reaksi berdasarkan atas asetil koenzim A dan siklus asam trikarboksilat (siklus kreb : siklus sitrat) dalam mana residu karbon dan protein, karbohidrat atau lemak bisa dioksidasi dengan melepaskan energi atau dikonversi dari yang satu ke yang lain (D.N. Baron, 1984). mana ia dapat dioksidasi, disimpan sebagai glikogen otot atau dikonversi menjadi lemak dan disimpan dalam depot-depot lemak.
3. Sumber glukosaSejumlah glukosa dalam darah tergantung kepada keseimbangan antara jumlah yang masuk dan yang keluar. Glukosa masuk ke dalam dari tiga macam sumber :
a. Makanan yang mengandung karbohidrat Setelah dicerna dan diserap jenis makanan ini merupakan sumber glukosa tubuh yang paling penting. b. Glikogen Glikogen disimpan dalam otot dan hepar, dan dipecah untuk melepaskan glukosa. c. Sebagian asam amino dipecah oleh hepar untuk menghasilkan glukosa.
Insulin tidak diperlukan untuk terjadinya salah satu diantara ketiga proses ini. Setelah glukosa masuk ke dalam aliran darah, insulin diperlukan untuk memungkinkan glukosa meninggalkan darah dan masuk ke dalam jaringan. Pada orang non-diabetik, glukosa yang meninggalkan aliran darah digunakan lewat dua cara :
a. Energi segera bagi sumber jaringan,
![Page 2: bab 2](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022083011/5695d01c1a28ab9b0290fc8f/html5/thumbnails/2.jpg)
b. Energi simpanan sebagai glikogen dalam hepar dan otot serta lemak di dalam jaringan adiposa (Mary. E. Beck, 1993).
Kadar glukosa darah atau gula pada darah dapat menurun, hal ini akan dipengaruhi oleh faktor-faktor sebagai berikut :
a. Karena pengaruh kurangnya gizi yang diperoleh tubuh dalam waktu yang cukup lama ;
b. Karena tubuh menjalani latihan yang terlalu berat ; c. Berlangsungnya absorpsi glukosa yang tidak lancar ; d. Kegiatan organ inti yang mengalami gangguan (adanya kerusakan) ; e. Ginjal tidak dapat berfungsi dengan baik sehingga fungsinya mengalami kegagalan ; f. Karena kekurangan atau penurunan hormon, misal hormon kelenjar thyroida dan adrenal; g. Karena bertambahnya atau meningkatnya hormon insulin (Kartasapoetra G,1995).
Sebaliknya, kadar glukosa pun dapat meningkat yang disebabkan adanya pengaruh dari faktor-faktor sebagai berikut :
a. Karena terserapnya karbohidrat yang melebihi kebutuhan bagi sumbernya energi ;b. Karena diabetes mellitus ; c. Berlangsungnya kelainan pada hati ; d. Terjadinya keracunan pada darah, texaemia ; e. Berlangsungnya depresi perasaan, sehubungan dengan sesuatu masalah yang dihadapi
yang sangat mengkhawatirkan ; f. Berlangsungnya pembangkitan emosi yang berlebihan sehubungan dengan masalah
dengan yang dihadapi sangat menjengkelkan dan menimbulkan amarah besar (Kartasapoetra G,1995).
Kadar glukosa peredaran darah dapat dijaga atau dipertahankan dengan baik, kalau faktor-faktor di bawah ini dapat menunjangnya jelasnya sebagai berikut :
a. Berlangsungnya reaksi perubahan glikogen menjadi glukosa secara timbal balik,sehingga selalu terdapat keseimbangan ;
b. Berlangsungnya reaksi perubahan karbohidrat menjadi lemak c. Pengeluaran atau ekskresi glukosa yang berlebihan ; d. Berlangsungnya pembentukan dan penggunaan muscle glicogen atau glikogen otot ; dan e. Penggunaan glukosa oleh berbagai jaringan dalam tubuh (Kartasapoetra, 1995).
Proses terjadinya glukosa dalam darah adalah sebagai berikut : Semua makanan mengandung satu atau lebih zat yang menghasilkan energi berikut ini adalah karbihidrat, protein, lemak segera setelah diserap melalui usus kecil, zat-zat makanan itu diproses di hati. Dimana ketiganya diubah menjadi glukosa, dan kemudian dilepas ke aliran darah. Karbohidrat terutama dalam bentuk olahan seperti gula dan permen, merupakan makanan yang paling cepat diserap. Dengan demikian, zat makanan itu yang paling cepat menaikkan kadar gula darah. Setiap kadar gula darah ‘memicu” pulau-pulau dalam pankreas untuk menghasilkan insulin, kemudian dilepas ke dalam pembuluh darah yang melewati pankreas. Dengan cara ini, melalui peredaran darah insulin, bisa menemukan jalannya ke seluruh jaringan tubuh. Walaupun insulin mempunyai berbagai fungsi yang berbeda, satu fungsi utamanya adalah membantu glukosa dalam darah untuk memasuki sel-sel jaringan, dimana glukosa itu digunakan sebagai sumber energi. Jika tidak diperlukan untuk memproduksi enegi segera, insulin menjamin agar glukosa
![Page 3: bab 2](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022083011/5695d01c1a28ab9b0290fc8f/html5/thumbnails/3.jpg)
diubah menjadi baik sebagai glikogen (sebagai penyimpanan energi jangka pendek), maupun lemak untuk penyimpanan energi yang lebih lama (Wise, 2002).
4. Pengaturan metabolism glukosa oleh hormoneInsulin adalah hormon yang diproduksi oleh pankreas dan yang
mengatur tingkat glukosa – gula sederhana yang memberikan energi –
dalam darah. Tubuh manusia memerlukan jumlah mantap glukosa sepanjang
hari, dan glukosa yang berasal dari makanan yang orang makan. Orang tidak
menghabiskan seluruh glukosa yang ia makan dari makanan sekaligus,
tetapi harus membuat persediaan ketika sedikit makanan untuk menjaga
aliran tetap glukosa. Di sinilah insulin datang masuk kedalam permainan,
memungkinkan tubuh manusia untuk menyimpan glukosa sehingga dapat
digunakan sesuai kebutuhan.
Peran insulin di dalam tubuh
Insulin adalah hormon yang memainkan sejumlah peran dalam
metabolisme tubuh. Insulin mengatur bagaimana tubuh menggunakan dan
menyimpan glukosa dan lemak. Banyak dari sel-sel tubuh bergantung pada
insulin untuk mengambil glukosa dari darah untuk energi.
Insulin dan tingkat glukosa darah
Insulin membantu mengontrol kadar glukosa darah dengan memberi
sinyal pada hati dan sel-sel otot dan lemak untuk mengambil glukosa dari
darah. Oleh karena itu Insulin membantu sel-sel untuk mengambil glukosa
![Page 4: bab 2](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022083011/5695d01c1a28ab9b0290fc8f/html5/thumbnails/4.jpg)
yang akan digunakan untuk energi. Jika tubuh memiliki energi yang cukup,
insulin memberi sinyal hati untuk mengambil glukosa dan menyimpannya
sebagai glikogen. Hati dapat menyimpan hingga sekitar 5% dari massa
sebagai glikogen. Beberapa sel dalam tubuh dapat mengambil glukosa dari
darah tanpa insulin, tetapi kebanyakan sel akan membutuhkan insulin untuk
hadir.
Regulasi Glukosa
Insulin dan glukagon bekerja sama untuk mengontrol kadar glukosa darah tubuh, atau
tingkat gula darah.
Ketika seseorang memiliki lebih banyak glukosa dalam darah nya
daripada yang dibutuhkan pada saat itu, insulin merangsang sel-sel di hati,
otot dan lemak. Hati dan otot sel menggabungkan glukosa menjadi senyawa
![Page 5: bab 2](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022083011/5695d01c1a28ab9b0290fc8f/html5/thumbnails/5.jpg)
yang disebut glikogen, pada dasarnya menyimpan energi untuk digunakan
nanti. Insulin juga menghilangkan produk sampingan lainnya dari makanan
dari tubuh dengan merangsang sel-sel lemak untuk membentuk lemak dari
asam lemak dan dengan merangsang sel-sel hati dan ginjal untuk mengubah
asam amino menjadi protein. Hormon ini juga mencegah hati dan ginjal dari
memproduksi glukosa dari bahan dimetabolisme sebagian, sebuah proses
yang dapat merusak organ-organ ini dari waktu ke waktu.
GlukagonInsulin, yang terdiri dari 51 asam amino, berkaitan erat dengan
glukagon , hormon lain yang disekresikan oleh pankreas. Glukagon mulai
beraksi ketika tidak ada cukup glukosa dalam darah. Ini merangsang hati
dan otot sehingga mereka akan memecah glikogen yang diciptakan melalui
intervensi insulin. Insulin dan glukagon bekerja sama untuk mengontrol
kadar glukosa darah tubuh, atau tingkat gula darah.
Diabetes
Ketika tubuh seseorang tidak memproduksi insulin, ia memiliki diabetes
tipe 1. Seseorang yang telah diabetes tipe 1 harus menerima suntikan insulin
untuk dapat mengatur kadar gula darah nya. Ketika tubuh seseorang
memproduksi insulin tetapi tidak menggunakannya dengan benar, ia
memiliki diabetes tipe 2, yang jauh lebih umum daripada Jenis Tipe 1. Orang
yang memiliki diabetes tipe 2 biasanya memiliki kadar gula darah tinggi
![Page 6: bab 2](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022083011/5695d01c1a28ab9b0290fc8f/html5/thumbnails/6.jpg)
sehingga mereka harus mengaturnya melalui diet dan latihan. Insulin atau
obat tertentu lainnya juga dapat digunakan untuk mengobati diabetes tipe 2
jika diet yang tepat dan olahraga tidak dapat mengatur kadar gula darah
pasien. (Budisma, 2014)
B. Pengertian lanjut usia (lansia)
Usia lanjut adalah suatu proses alami yang tidak dapat dihindari (Azwar, 2006).
Menua atau menjadi tua adalah suatu keadaaan yang terjadi didalam kehidupan manusia. Proses menua merupakan proses sepanjang hidup, tidak hanya dimulai dari suatu waktu tertentu, tetapi dimulai sejak permulaan kehidupan. Menjadi tua merupakan proses alamiah, yang berarti seseorang telah melalui tiga tahap kehidupannya, yaitu anak, dewasa dan tua. Tiga tahap ini berbeda, baik secara biologis maupun psikologis. Memasuki usia tua berarti mengalami kemunduran, misalnya kemunduran fisik yang ditandai dengan kulit yang mengendur, rambut memutih, gigi mulai ompong, pendengaran kurang jelas, pengelihatan semakin memburuk, gerakan lambat dan figur tubuh yang tidak proporsional (Nugroho, 2006).
WHO dan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1998 tentang kesejahteraan lanjut usia pada Bab 1 Pasal 1 Ayat 2 menyebutkan bahwa usia 60 tahun adalah usia permulaan tua. Menua bukanlah suatu penyakit, tetapi merupakan proses yang berangsur-angsur mengakibatkan perubahan kumulatif, merupakan proses menurunya daya tahan tubuh dalam menghadapi rangsangan dari dalam dan luar tubuh.
Kelompok lanjut usia adalah kelompok penduduk yang berusia 60 tahun ke atas (Hardywinoto dan Setiabudhi, 1999). Pada lanjut usia akan terjadi proses menghilangnya kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri atau mengganti dan mempertahankan fungsi normalnya secara perlahan-lahan sehingga tidak dapat bertahan terhadap infeksi dan memperbaiki kerusakan yang terjadi (Constantinides, 1994). Karena itu di dalam tubuh akan menumpuk makin banyak distorsi metabolik dan
![Page 7: bab 2](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022083011/5695d01c1a28ab9b0290fc8f/html5/thumbnails/7.jpg)
struktural disebut penyakit degeneratif yang menyebabkan lansia akan mengakhiri hidup dengan episode terminal (Darmojo dan Martono, 1999).
Batasan Lansiaa. WHO (1999) menggolongkan lanjut usia berdasarkan usia kronologis/ biologis
menjadi 4 kelompok yaitu :1. usia pertengahan (middle age) antara usia 45 sampai 592. lanjut usia (elderly) berusia antara 60 dan 74 tahun3. lanjut usia tua (old) 75 – 90 tahun4. usia sangat tua (Very old) di atas 90 tahun.
b. Sedangkan Nugroho (2000) menyimpulkan pembagian umur berdasarkan pendapat beberapa ahli, bahwa yang disebut lanjut usia adalah orang yang telah berumur 65 tahun ke atas.
c. Menurut Prof. Dr. Koesmanto Setyonegoro, lanjut usia dikelompokkan menjadi:1. usia dewasa muda (elderly adulthood), atau 29 – 25 tahun,2. usia dewasa penuh (middle years) atau maturitas, 25 – 60 tahun atau 65
tahun,3. lanjut usia (geriatric age) lebih dari 65 tahun atau 70 tahun yang dibagi lagi
dengan:a) 70 – 75 tahun (young old), 75 – 80 tahun (old),b) lebih dari 80 (very old).
d. Menurut Undang-Undang No. 4 Tahun 1965 Pasal 1 seseorang dapat dinyatakan sebagai seorang jompo atau lanjut usia setelah bersangkutan mencapai umur 55 tahun, tidak mempunyai atau tidak berdaya mencari nafkah sendiri untuk keperluan hidupnya sehari-hari dan menerima nafkah dari orang lain. Undang-Undang No. 13 Tahun 1998 tentang kesejahteraan lansia bahwa lansia adalah seseorang yang mencapai usia 60 tahun keatas
e. Penggolongan lansia menurut Depkes RI dikutip dari Azis (1994) menjadi tiga kelompok yakni :1. Kelompok lansia dini (55 – 64 tahun), merupakan kelompok yang baru
memasuki lansia.2. Kelompok lansia (65 tahun ke atas).3. Kelompok lansia resiko tinggi, yaitu lansia yang berusia lebih dari 70 tahun.
Fisiologi Lansia
![Page 8: bab 2](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022083011/5695d01c1a28ab9b0290fc8f/html5/thumbnails/8.jpg)
Proses penuaan adalah normal, berlangsung secara terus menerus secara alamiah. Dimulai sejak manusia lahir bahkan sebelumnya dan umunya dialami seluruh makhluk hidup. Menua merupakan proses penurunan fungsi struktural tubuh yang diikuti penurunan daya tahan tubuh. Setiap orang akan mengalami masa tua, akan tetapi penuaan pada tiap seseorang berbeda-beda tergantung pada berbagai faktor yang mempengaruhinya. Faktor-faktor tersebut dapat berupa faktor herediter, nutrisi, stress, status kesehatan dan lain-lain (Stanley, 2006).Proses Menua
Pada hakekatnya menjadi tua merupakan proses alamiah yang berarti seseorang telah melalui tiga tahap kehidupannya yaitu masa anak, masa dewasa dan masa tua (Nugroho, 1992). Tiga tahap ini berbeda baik secara biologis maupun psikologis. Memasuki masa tua berarti mengalami kemuduran secara fisik maupun psikis. Kemunduran fisik ditandai dengan kulit yang mengendor, rambut memutih, penurunan pendengaran, penglihatan memburuk, gerakan lambat, kelainan berbagai fungsi organ vital, sensitivitas emosional meningkat dan kurang gairah.
Meskipun secara alamiah terjadi penurunan fungsi berbagai organ, tetapi tidak harus menimbulkan penyakit oleh karenanya usia lanjut harus sehat. Sehat dalam hal ini diartikan:
a. Bebas dari penyakit fisik, mental dan sosial,b. Mampu melakukan aktivitas untuk memenuhi kebutuhan sehari – hari,c. Mendapat dukungan secara sosial dari keluarga dan masyarakat (Rahardjo,
1996)Akibat perkembangan usia, lanjut usia mengalami perubahan-perubahan yang
menuntut dirinya untuk menyesuakan diri secara terus-menerus. Apabila proses penyesuaian diri dengan lingkungannya kurang berhasil maka timbullah berbagai masalah. Hurlock (1979) seperti dikutip oleh MunandarAshar Sunyoto (1994) menyebutkan masalah – masalah yang menyertai lansia yaitu:
a. Ketidakberdayaan fisik yang menyebabkan ketergantungan pada orang lainb. Ketidakpastian ekonomi sehingga memerlukan perubahan total dalam pola
hidupnyac. Membuat teman baru untuk mendapatkan ganti mereka yang telah meninggal
atau pindahd. Mengembangkan aktifitas baru untuk mengisi waktu luang yang bertambah
banyak
![Page 9: bab 2](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022083011/5695d01c1a28ab9b0290fc8f/html5/thumbnails/9.jpg)
e. Belajar memperlakukan anak-anak yang telah tumbuh dewasa. Berkaitan dengan perubahan fisk, Hurlock mengemukakan bahwa perubahan fisik yang mendasar adalah perubahan gerak.Berkaitan dengan perubahan, kemudian Hurlock (1990) mengatakan bahwa
perubahan yang dialami oleh setiap orang akan mempengaruhi minatnya terhadap perubahan tersebut dan akhirnya mempengaruhi pola hidupnya. Bagaimana sikap yang ditunjukkan apakah memuaskan atau tidak memuaskan, hal ini tergantung dari pengaruh perubahan terhadap peran dan pengalaman pribadinya. Perubahan ynag diminati oleh para lanjut usia adalah perubahan yang berkaitan dengan masalah peningkatan kesehatan, ekonomi/pendapatan dan peran sosial (Goldstein, 1992)
Dalam menghadapi perubahan tersebut diperlukan penyesuaian. Ciri-ciri penyesuaian yang tidak baik dari lansia (Hurlock, 1979 dalam Munandar, 1994) adalah:
a. Minat sempit terhadap kejadian di lingkungannya.b. Penarikan diri ke dalam dunia fantasic. Selalu mengingat kembali masa lalud. Selalu khawatir karena pengangguran,e. Kurang ada motivasi,f. Rasa kesendirian karena hubungan dengan keluarga kurang baik, dan Tempat
tinggal yang tidak diinginkan.Di lain pihak ciri penyesuaian diri lanjut usia yang baik antara lain adalah:
minat yang kuat, ketidaktergantungan secara ekonomi, kontak sosial luas, menikmati kerja dan hasil kerja, menikmati kegiatan yang dilkukan saat ini dan memiliki kekhawatiran minimla trehadap diri dan orang lain.
5. Penyebab Kencing manis atau diabetes pada umumnya yang sering terjadi dikalangan
masyarakat saat ini. Penyebab diabetes pada umumnya disebabkan oleh
faktor makanan yang kurang sehat yang sering dikomsumsi oleh sebagian
orang, saat ini penyakit diabetes banyak dialami oleh masyarakat indonesia
bukan hanya dialami oleh orang-orang yang sudah lanjut usia tetapi
penyakit ini juga banyak dialami oleh orang-orang yang masih berusia
muda.
Penyakit diabetes merupakan penyakit yang berbahaya dan pastinya harus
segera diobati dan ditangani dengan benar, jangan pernah menganggap
remeh penyakit diabetes karena penyakit ini bisa membuat seseorang
terkena stroke dan pastinya bisa menghilangkan nyawa seseorang.
![Page 10: bab 2](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022083011/5695d01c1a28ab9b0290fc8f/html5/thumbnails/10.jpg)
Sebaiknya anda sering mengecek kadar gula darah didalam tubuh agar
anda bisa mengetahui kadar gula darah anda normal atau tidak, penyakit
diabetes adalah penyakit yang sering sekali membuat penderitanya menjadi
menderita akibat gejala yang ditimbulkan dari penyakit ini, pastinya anda
semua tidak ingin jika penyakit ini sampai terjadi kepada diri anda maka
dari itu anda harus melakukan beberapa pencegahan untuk menghindari
penyakit diabetes
Orang yang menderita penyakit diabetes atau kencing manis sel didalam
tubuhnya tidak bisa menyerap glukosa dengan baik sehingga akan
mengakibatkan penumpukan didalam darah orang yang menderita penyakit
diabetes juga mempunyai banyak pantangan dalam hal mengkomsumsi
makanan, karena penyebab diabetes pada umumnya disebabkan oleh faktor
makanan jadi orang yang menderita penyakit tersebut juga harus
menghindari makanan yang bisa membuat kadar gula darah menjadi tinggi.
Penyebab Diabetes Pada Umumnya
Beberapa Penyebab Diabetes Pada Umumnya Adalah : Jarang Olahraga
Salah satu penyebab diabetes pada umunya adalah orang-orang yang
malam untuk melakukan aktivitas fisik seperti berolahraga, padahal dengan
melakukan olahraga secara rutin dan teratur anda bisa mendapatkan
![Page 11: bab 2](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022083011/5695d01c1a28ab9b0290fc8f/html5/thumbnails/11.jpg)
kebugaran tubuh dan bisa mendapatkan tubuh yang ideal. Bagi orang yang
tidak pernah melakukan olahraga sangat beresiko terkena penyakit
diabetes.
Pola Makan Yang Buruk
Makanan adalah penyebab diabetes pada umumnya dan makanan adalah
sumber dari penyakit tersebut. Bagi anda yang gemar dalam
mengkomsumsi makanan yang berlemak tinggi anda harus berhati-hati
karena makanan yang mengandung lemak tinggi selain bisa membuat tubuh
seseorang menjadi gemuk makanan tersebut juga bisa membuat kadar gula
darah didalam tubuh menjadi meningkat dan melebihi batas normalnya
sehingga anda bisa terkena penyakit diabetes atau kencing manis.
Sering Mengkomsumsi Pemanis Buatan
Mengkomsumsi makanan atau minuman yang banyak mengandung pemanis
buatan merupakan penyebab yang paling sering terjadi, pemanis buatan
sangat tidak baik untuk kesehatan tubuh manusia dan bisa membuat kadar
gula darah menjadi tinggi.
Keturunan
Faktor yang lainnya adalah keturunan, bagi orang tua yang mengalami
penyakit diabetes bisa menurunkan pada anaknya. Jadi jika orang tua anda
menderita penyakit diabetes anda harus selalu waspada karena
kemungkinan besar penyakit ini bisa menurun pada anda.
Beberapa faktor penyebab diabetes pada umumnya memang sering
dilakukan oleh banyak orang dengan melakukan pola hidup yang tidak
sehat maka tingkat resiko terhadap penyakit ini akan lebih besar, dan bagi
anda yang saat ini sudah mengalami penyakit diabetes anda tidak perlu
putus asa karena penyakit ini masih bisa diatasi dengan cara-cara yang
efektif.
Penyakit diabetes sendiri dibedakan menjadi dua tipe, tipe pertama biasa
dialami oleh para remaja untuk tipe pertama penderita diabetes tidak bisa
memproduksi insulin didalam tubuhnya sehingga penderita harus disuntik
insulin setiap harinya sedangakan untuk diabetes tipe kedua banyak dialami
![Page 12: bab 2](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022083011/5695d01c1a28ab9b0290fc8f/html5/thumbnails/12.jpg)
oleh orang-orang yang sudah lanjut usia atau lansia dan penderita diabetes
tipe kedua ini biasanya jika mempunyai luka susah untuk sembuh dan
biasanya lebih beresiko terkena serangan stroke. Sebelum saya
menjelaskan tentang penyebab diabetes atau kencing manis saya akan
memberitahu anda apa saja gejala yang sering dialami oleh penderita
penyakit diabetes yang tentunya sangat menganggu dan tidak akan
membuat seseorang menjadi nyaman untuk beraktivitas.
6. Landasan teori
Pada diabetes tipe 2 terdapat dua masalah utama yang berhubungan dengan insulin, yaitu resistensi insulin dan gangguan sekresi insulin. Normalnya insulin akan terikat dengan reseptor khusus pada permukaan sel. Sebagai akibat terikatnya insulin dengan reseptor tersebut, terjadi suatu rangkaian reaksi dalam metabolisme glukosa di dalam sel. Resistensi insulin pada diabetes mellitus tipe 2 disertai dengan penurunan reaksi intrasel. Dengan demikian insulin menjadi tidak efektif untuk menstimulasi pengambilan glukosa.Penyebab:Seiring pertambahan usia, sel-sel tubuh menjadi lebih resistant terhadap insulin, yang mengurangi kemampuan lansia untuk memetabolisme glukosa. Selain itu, pelepasan insulin dari sel beta pankreas berkurang dan melambat. Hasil dari kombinasi proses ini adalah hiperglikemia. Pada lansia, konsentrasi glukosa yang mendadak dapat meningkatkan dan lebih memperpanjang hiperglikemia. Diabetes tipe 2 pada lansia disebabkan oleh sekresi insulin yang tidak normal, resistansi terhadap kerja insulin pada jaringan target, dan kegagalan glukoneogenesis hepatic. Penyebab utama hiperglikemia pada lansia adalah peningkatan resistansi insulin pada jaringan perifer. Meskipun jumlah reseptor insulin sebenarnya sedikit menurun seiring pertambahan usia, resistansi dipercaya terjadi setelah insulin berikatan dengan reseptor tersebut. Selain itu, sel-sel beta pulau Langerhans kurang sensitif terhadap kadar glukosa yang tinggi, yang memperlambat produksi glukosa di hati.
7. Kerangka konsep
8. Hipotesis penelitianAda hubungan antara peningkataan gula darah pada lansia