bab 2
TRANSCRIPT
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Ketela ungu (Ipomoea batatas L)
2.1.1 Definisi Ketela ungu (Ipomoea batatas L)
Ketela ungu (Ipomoea batatas L.) termasuk tanaman palawija dimana
membentuk umbi di dalam tanah. Umbi itulah yang menjadi produk utamanya.
2.1.2 Kandungan Ketela ungu (Ipomoea batatas L.)
Berdasarkan Direktorat Gizi Departemen Kesehatan RI, setiap 100 gram ubi
ungu mengandung banyak unsur gizi yaitu kalori (123 kal), protein (1,8 g), lemak
(0,7 g), karbohidrat (27,9 g), air (68,9 g), kalsium (55 mg), fosfor (51 g), zat besi
(0,7 mg), vitamin A (7.000 SI), vitamin B1 (0,9 mg), vitamin C (21,34 mg), gula
reduksi (0,4), serat (1,2), BDD (86,00%), dan antosianin (110,51) (Reifa, 2005).
2.1.3 Ketela ungu (Ipomoea batatas L.) sebagai anti alergi
Ketela ungu mengandung antosianin yang berfungsi sebagai antioksidan,
antimutagenik, hepatoprotektif antihipertensi dan antihiperglisemik (Suda et al,
2003). Antikoksidan berperan penting dalam menghambat dan menetralkan radikal
bebas (Rajkapoor et al., 2008).
2.2 Neutrofil
Neutrofil adalah sel granulosit dalam sirkulasi yang berperan dalam inflamasi
akut, bermigrasi ke jaringan sebagai respon terhadap invasi mikroba. Neutrofil akan
berinteraksi dengan komplemen dan sistem imun spesifik (Firman 2007) dimana
akan mematikan dan menghancurkan mikroba. Bila tidak terjadi infeksi, neutrofil
berumur pendek dan jumlahnya menurun dengan cepat setelah hari ke-3 (Pratiwi
2011).
2.3 Hepar
Hepar merupakan kelenjar terbesar yang berperan sebagai pusat metabolisme
tubuh dengan fungsi yang sangat kompleks yaitu pembentukan empedu, fungsi
metabolik, fungsi vaskuler dan fungsi pertahanan (detoksifikasi dan kekebalan).
Sehingga organ ini harus terjaga agar dapat berfungsi secara optimal. Banyak hal
yang dapat menyebabkan gangguan fungsi hati, salah satunya karena zat toksik
(Husada, 1996, Prasetyo, 2005).
Untuk menentukan infiltrasi sel radang pada hepar, dilakukan dengan grading
reaksi alergi menurut (Chang, 2006) seperti terlihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Derajat Peradangan Hepar
Grade 0 Tidak ada infiltrasi sel radang (jaringan normal)Grade 1 Infiltrasi sel radang sampai ke lapisan mukosaGrade 2 Infiltrasi sel radang sampai ke lapisan epitel mukosa dan
sedikit infiltrasi ke lapisan submukosaGrade 3 Infiltrasi sel radang sampai ke lapisan submukosaGrade 4 Infiltrasi sel radang sampai ke lapisan muskularis/transmural
2.3 Ovalbumin
Ovalbumin merupakan protein alergenik yang mampu membuat sel limfosit B
lebih sensitif (Ruhl et al., 2007) dan juga sebagai protein pembawa untuk konjugasi
hapten dan antigen lainnya untuk membuat zat-zat tersebut lebih imunogenik
(Maryam, 2007).
2.4 Immunomodulator
Imunomodulator adalah suatu agen atau zat yang dapat membawa,
merangsang atau menyiapkan sistem pertahanan tubuh. Zat tersebut dapat memiliki
kemampuan memperbaiki dan merangsang sistem imun bila terganggu atau dapat
menekannya bila berlebihan (Fitriani 2000).