bab 2
DESCRIPTION
teoriTRANSCRIPT
7/18/2019 BAB 2
http://slidepdf.com/reader/full/bab-2-5695dd91243dd 1/23
6
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Pendahuluan
Pengertian daripada prinsip kerja dari conventer kit merupakan suatu
peralatan yang dipergunakan untuk mengkonversikan bahan bakar gas LPG pada
mesin motor. Dikonversi maksudnya adalah disesuaikan dengan kerja mesinnya
sehingga penggunaan bahan bakar gas LPG dapat diterapkan pada mesin
baerbahan bakar minyak. Bagian didalam mesin yang berhubungan dengan
pasokan bahan bakar, udara, kompresi mesin dan yang terakhir adalah timingnya
sehingga pembakaran sempurna atau peledakan yang optimal didapat. Dengan
pembakaran sempurna maka efisiensi dan performance kendaraan akan diperoleh
dengan baik.
2.2. CAD (Computer A ided Design )
CAD merupakan program yang digunakan untuk menjelaskan proses dimana
perancang teknik menggunakan computer sebagai perangkat kreatif yang dapat
menghasilkan, mengevaluasi, memodifikasi desain. Computer menjadi central
yang digunakan perancang untuk menganalisa data, membuat perhitungan dan
menggunakan grafik computer untuk membangun citra 2 dimensi (2D) atau 3
dimensi (3D) dengan cepat dan efisien dari desain yang diproyeksikan. Modifikasi
dapat dilakukan dengan cepat. Selain itu, pada setiap saat tahap desain
berlangsung data yang dihasilkan dapat disimpan dan dipanggil. Dengan
7/18/2019 BAB 2
http://slidepdf.com/reader/full/bab-2-5695dd91243dd 2/23
7
penyederhanaan gambar menjadi bentuk dasar, geometri yang dibuat sebagai
bagian dari proses drafting dapat digunakan untuk pemrograman part sehingga
menghilagkan tahap konstruksi geometri.
2.3. Klasifikasi Motor Bakar
Motor bakar dapat diklasifikasikan menjadi 2 (dua) macam. Adapun
pengklasifikasian motor bakar adalah sebagai berikut :
1. Berdasar Sistem Pembakarannya
a.
Pembakaran dalam
Pada mesin pembakaran dalam fluida kerja yang dihasilkan pada
mesin itu sendiri, sehingga gas hasil pembakaran yang terjadi
sekaligus berfungsi sebagai fluida.
Contoh : Motor bakar torak.
b. Pembakaran luar
Pada mesin pembakaran luar fluida kerja yang dihasilkan terdapat
di luar mesin tersebut. Energi thermal dan gas hasil pembakaran
dipindahkan kedalam mesin melalui beberapa dinding pemisah.
Contoh : Kereta uap.
2.4. Motor Bensin
Motor bensin adalah mesin atau pesawat yang menggunakan energi termal
untuk melakukan kerja mekanik, yaitu dengan cara merubah energi kimia dari
bahan bakar menjadi energi panas dan menggunakan energi tersebut untuk
melakukan kerja mekanik. Energi termal diperoleh dari pembakaran bahan bakar
pada mesin itu sendiri. Motor bensin yang dihasilkan sekarang adalah
7/18/2019 BAB 2
http://slidepdf.com/reader/full/bab-2-5695dd91243dd 3/23
8
pengembangan siklus Otto. Siklus Otto adalah siklus thermodinamika yang paling
banyak digunakan, mobil dan motor berbahan bakar bensin (petrol fuel) adalah
contoh penerapan dari sebuah siklus Otto. Secara thermodinamika siklus ini
memiliki 4 buah proses thermodinamika yang terdiri dari 2 buah proses isokhorik
(volume tetap) dan 2 buah proses adiabatis (kalor tetap). Adapun langkah dalam
siklus Otto yaitu gerakan piston dari titk puncak (TMA = Titik Mati Atas) ke
posisi bawah (TMB = Titik Mati Bawah) dalam silinder. Siklus ideal otto
ditunjukan oleh gambar 2.1 dibawah ini.
Gambar 2.1. Siklus ideal Otto (Cengel & Boles. 1994: 382)
Berdasarkan gambar 2.1. perhitungan - perhitungan yang berhubungan
dengan siklus ini adalah sebagai berikut :
Proses 1 - 2 Kerja kompresi isentropik
q1-2 = 0 dan w1-2 = cv (T1 – T2)
Proses 2 - 3 Pemasukan kalor pada volume konstan
w2-3 = 0
Q2-3 = Qin = mf QHV ηc atau
mmcv (T3 – T2) = (ma + mf )cv (T3 – T2)
Keterangan Gambar :
1 – 2 Proses kompresi secara isentropik
2 – 3 Proses penambahan kalor pada volume konstan
Qin = m.Cp.(T3 - T2)
3 – 4 Proses kerja isentropic
Qout = m.Cv.(T4 - T1)
4 – 1 Proses pelepasan kalor pada volume konstan
7/18/2019 BAB 2
http://slidepdf.com/reader/full/bab-2-5695dd91243dd 4/23
9
q2-3 = cv (T3 – T2)
Proses 3 - 4 Kerja ekspansi isentropic yang dihasilkan
q3-4 = 0
w3-4 = cv (T3 – T4)
Proses 4 - 1 Pengeluaran gas buang pada volume konstan
w4-1 = 0
q4-1 = qout = cv (T4 – T1)
Dari perhitungan diatas didapat
wnet = w3-4 + w1-2 = qin – qout
Besarnya effisiensi termal :
ηth = wnet/ qin = 1 – (qout / qout)
Nilai effisiensi diatasnya hanya merupakan nilai indicator dari nilai
perhitungan termodinamikanya.
Keterangan :
Q = Perpindahan kalor untuk satu siklus (kj)
W = Kerja spesifik (kj/kg)
Cv = Kalor spesifik pada volume konstan (kj/kg-K)
T = Tempratur (ok)
q = Perpindahan kalor per unit massa (kj/kg-K)
ma = Massa udara (kg)
mf = Massa bahan bakar (kg)
mm = Massa campuran (udara+bahan bakar) (kg)
ἠc = Efisiensi pembakaran (%)
ἠt = Efisien thermal (%)
u = Energy dalam spesifik (kj/kg)
7/18/2019 BAB 2
http://slidepdf.com/reader/full/bab-2-5695dd91243dd 5/23
10
Titik 1 = Awal kompresi
Titik 2 = Akhir kompresi, awal pembakaran
Titik 3 = Akhir pembakaran, awal wkspansi
Titik 4 = Akhir ekspansi
Titik 5 = Akhir isap, awal buang
Titik 6 = Akhir buang awal isap
2.5. Dasar Motor Bakar
Motor bakar terbagi menjadi 2 (dua) jenis utama yaitu motor diesel dan motor
bensin. Perbedaan umum terletak pada sistem penyalaan. Penyalaan pada motor
bensin dinyalakan oleh loncatan bunga api listrik yang dipercikan oleh busi atau
juga sering disebut juga spark ignition engine. Sedangkan pada motor diesel
penyalaan terjadi karena kompresi yang tinggi di dalam silinder kemudian bahan
bakar disemprotkan oleh nozzle atau juga sering disebut juga Compression Ignition
Engine.
2.5.1. Prinsip Kerja Motor Bensin
Secara garis besar dapat dijelaskan bahwa prinsip kerja dari motor bensin
yaitu bahan bakar yang berupa campuran bensin dan udara dibakar untuk
memperoleh tenaga panas yang selanjutnya digunakan untuk melakukan kerja
mekanis.
Campuran antara bensin dan udara dihisap kedalam silinder selanjutnya
dikompresi oleh torak yang berakibat timbulnya panas dan tekanan yang besar
pada gas tersebut. Campuran bensin dan udara yang telah dikompresi selanjutnya
7/18/2019 BAB 2
http://slidepdf.com/reader/full/bab-2-5695dd91243dd 6/23
11
dibakar oleh percikan bunga api dari busi. Hasil dari pembakaran tersebut akan
menghasilkan tekanan yang sangat tinggi sehingga mendorong torak ke bawah.
Daya yang berasal dari torak tersebut diteruskan ke batang torak (conecting rod )
dan diubah oleh poros engkol menjadi kerja mekanik. Sedangkan gas hasil
pembakaran akan dibuang keluar silinder. Menurut prinsip kerjanya motor bensin
dibedakan menjadi dua jenis yaitu motor bensin empat langkah (4 tak) dan motor
bensin dua langkah (2 tak).
2.6. Motor Bensin Empat Langkah (4 Tak)
Motor Bensin 4 Langkah adalah motor bensin yang setiap siklus kerjanya
dalam 4 langkah torak atau 2 kali putaran poros engkol. Adapun rangkaian proses
dan langkah - langkah torak adalah sebagai berikut:
1. Langkah hisap ( suction stroke)
Dimana torak bergerak dari TMA (titik mati atas) menuju TMB (titik mati
bawah), dalam langkah ini campuran udara dan bahan bakar di hisap
kedalam silinder, katup hisap terbuka sedangkan katup buang tertutup,
waktu torak bergerak kebawah menyebabkan ruang silinder menjadi
vakum, masuknya campuran bahan bakar disebabkan adanya tekanan udara
luar (atmospheric pressure) yang disebut langkah hisap.
2. Langkah kompresi (compression stroke)
Seteah mencapai TMB torak bergerak kembali ke TMA sementara katup
hisap dan katup buang tertutup. Campuran bahan bakar dan udara yang
terhisap akan berkurang di dalam silinder dan di kompresikan oleh torak
yang bergerak ke TMA. Akibat tekanan yang tinggi maka temperatur
7/18/2019 BAB 2
http://slidepdf.com/reader/full/bab-2-5695dd91243dd 7/23
12
menjadi naik sehingga campuran bahan bakar menjadi mudah terbakar
disebut langkah kompresi.
3.
Langkah usaha (expansion stroke)
Pada saat torak bergerak ke TMA katup hisap dan buang masih tertutup.
Beberapa derajat sebelum TMA busi memercikan bunga api, campuran
bahan bakar dan udara akan terbakar, terjadilah proses pembakaran
sehingga tekanan dan temperatur naik. Dan akhirnya torak bergerak
menuju TMB dengan tekanan gas yang terbakar.
4.
Langkah buang (exhaust stroke)
Gas hasil pembakaran di buang untuk melakukan siklus lagi. Saat torak
telah melaksanakan langkah kerja torak bergerak kembali ke TMA, katup
buang terbuka dan katup isap tertutup mendesak gas pembakaran keluar
dari dalam silinder melalui saluran gas buang. Untuk lebih jelasnya siklus
kerja motor empat langah (4 tak) di tunjukan oleh gambar di bawah ini.
Gambar 2. 2. Prinsip Kerja Motor 4 (Empat) Langkah
(Sumber : Aryadi Dan Karnowo, 2008 : 4)
7/18/2019 BAB 2
http://slidepdf.com/reader/full/bab-2-5695dd91243dd 8/23
13
2.7. Motor Bensin Dua Langkah (2 Tak)
Prinsip kerja motor dua langkah secara umum sama dengan motor empat
langkah, perbedaannya terdapat pada jumlah gerakan piston, pada motor dua
langkah untuk menghasilkan satu langkah kerja dibutuhkan dua gerakan piston
atau satu putaran poros engkol, adapun prinsip kerjanya sebagai berikut :
2.7.1. Hisap dan Kompresi Ekspansi Buang
Torak bergerak dari TMB ke TMA, saluran masuk terbuka dan campuran
bensin dan udara masuk ke ruang engkol. Sementara itu di atas torak terjadi
langkah kompresi sehingga menghasilkan suhu dan tekanan yang tinggi dan
mengakibatkan torak terdorong ke TMB. Pada saat torak menuju TMB, torak
menutup saluran masuk dan memperkecil ruang engkol. Hal ini mengakibatkan
campuran bensin dan udara bergerak ke atas torak melalui saluran bilas. Pada saat
torak sampai TMB, saluran bilas dan saluran buang terbuka sehingga campuran
bensin dan udara dari ruang engkol masuk ke ruang bakar. Siklus kerja motor
bensin dua langkah (2 Tak) di tunjukan oleh gambar berikut ini :
Gambar 2. 3. Prinsip Kerja Motor 2 (Dua) Langkah
(Sumber : Aryadi Dan Karnowo 2008 : 7)
7/18/2019 BAB 2
http://slidepdf.com/reader/full/bab-2-5695dd91243dd 9/23
14
2.7.2. Proses Pembakaran
Secara umum pembakaran didefinisikan sebagai reaksi kimia atau reaksi
persenyawaan bahan bakar dan udara sebagai oksidan dengan temperaturnya lebih
besar dari titik nyala. Mekanisme pembakarannya sangat dipengaruhi oleh keadaan
dari keseluruhan proses pembakaran dimana atom - atom dari komponen yang
dapat bereaksi dengan oksigen yang dapat membentuk produk yang berupa gas.
Ketika terjadi percikan bunga api listrik di dalam silinder beberapa derajat engkol
sebelum torak mencapai TMA, campuran bahan bakar dan udara di sekitar itulah
mula-mula terbakar. Kemudian nyala api merambat ke segala arah dengan
kecepatan yang sangat tinggi (25 - 50 m/detik).
Untuk memperoleh daya maksimum dari suatu operasi hendaknya
komposisi gas pembakaran dari silinder (komposisi gas hasil pembakaran) dibuat
seideal mungkin, sehingga tekanan gas hasil pembakaran bisa maksimal menekan
torak dan mengurangi terjadinya detonasi. Komposisi bahan bakar dan udara
dalam silinder akan menentukan kualitas pembakaran dan akan berpengaruh
terhadap performance mesin dan emisi gas buang.
Denotasi merupakan keadaan dimana pembakaran di dalam silinder motor
terjadi kenaikan yang sangat cepat dan kuat sehingga dari luar terdengar suara
“knocking”. Denotasi ini dapat terjadi pada semua jenis motor bakar. Sifatnya
sangat merugikan karena :
a. Mengurangi rendemen motor, sebab lebih banyak panas yang
diserahkan pada dinding silinder dari pada yang diubah menjadi usaha.
b. Mengakibatkan retak pada torak, batang dan komponen yang lain.
7/18/2019 BAB 2
http://slidepdf.com/reader/full/bab-2-5695dd91243dd 10/23
15
c. Mengakibatkan pembakaran yang terlampau cepat.
2.8. Parameter Prestasi Mesin
Karakteristik untuk kerja suatu motor bakar torak dinyatakan dalam beberapa
parameter diantaranya adalah konsumsi bahan bakar, konsumsi bahan bakar
spesifik, perbandingan bahan bakar udara, daya keluaran. Berikut ditampilkan
rumus - rumus dari beberapa parameter yang digunakan dalam menuntukan unjuk
kerja motor bakar torak :
1.
Torsi
Torsi mesin diukur dengan menggunakan dynamometer. Torsi dapat
dinyatakan dengan persamaan ( Haywood, 1989;46)
T = F x b (N.m)……………………………………….(2.1)
Keterangan :
T = Torsi mesin (N.m)
F = Gaya permesinan (m)
b = Panjang langkah torsi (N)
2. Daya
Daya (p) diteruskan oleh mesin dan diserap oleh dynamometer dapat
dinyatakan dengan persamaan (Haywood, 1989;46)
P = 2πTN (kWatt)…………………….……………..(2.2)
P(kW) = 2π N (put/det) T(N.m)x10-3
Keterangan :
N = Kecepatan putaran poros engkol (putaran/det)
T = Torsi (N,m)
7/18/2019 BAB 2
http://slidepdf.com/reader/full/bab-2-5695dd91243dd 11/23
16
3. Konsumsi Bahan Bakar (SFC)
Kosumsi bahan bakar spesifik bensin dapat dinyatakan dengan
persamaan ( Haywood, 1989:51-52)
( )
(
……………….……..(2.3)
Keterangan :
SFC = Konsumsi bahan bakar spesifik (kg/hp.jam)
BHP = Daya keluaran mesin (Hp)
ρf = Masa jenis campuran bahan bakar bensin (kg/m3)
Vf = Konsumsi bahan bakar selama t detik
t = Interval waktu pengukuran konsumsi bahan bakar
(detik)
4. Laju Aliran Massa Bahan Bakar (ƒ)
=
…………...……………..(2.4)
Keterangan :
BFC = konsumsi bahan bakar (L/jam)
ƒ = Laju aliran massa bahan bakar (kg/s)
ρƒ = Massa jenis bahan bakar (kg/m3)
5. Laju Aliran Massa Udara ()
=
…………...……….(2.5)
Keterangan :
AFR = Rasio massa udara/bahan bakar (kg udara/kg
bahan bakar)
= Laju aliran massa udara (kg/s)
7/18/2019 BAB 2
http://slidepdf.com/reader/full/bab-2-5695dd91243dd 12/23
17
BFC = Konsumsi bahan bakar (L/jam)
ρƒ = Massa jenis bahan bakar (kg/m3). Dalam hal ini
adalah bensin = 754,2 kg/m
3
6. Daya Keluaran / Brake Horse power (BHP)
Suatu daya keluaran yang digunakan dalam perhitungan bukan
merupakan suatu British unit karena hasilnya didapat pada pengukuran
dengan menggunakan dynamometer menggunakan pengukuran British
unit.
BHP = ()
………………………….(2.6)
Keterangan :
BHP = Daya keluaran mesin (hp)
T = Torsi keluaran mesin (FtLbs)
rpm = Putaran mesin / N
7.
Konsumsi Bahan Bakar Spesifik (BSFC)
BSFC =
……………………………………..(2.7)
Keterangan :
BSFC = Konsumsi bahan bakar spesifik (gr/hp.h)
BFC = Konsumsi bahan bakar (l/h)
BHP = Daya keluaran mesin (hp)
ρƒ = Massa jenis bahan bakar (kg/m3)
2.9. Bahan Bakar
Bahan bakar ( fuel ) adalah segala sesuatu yang dapat di bakar misalnya
kertas, kain, batu bara, minyak tanah, bensin dsb. Untuk melakukan pembakaran
7/18/2019 BAB 2
http://slidepdf.com/reader/full/bab-2-5695dd91243dd 13/23
18
diperlukan 3 (tiga) unsur, yaitu :
1. Bahan bakar
2. Udara
3. Suhu untuk memulai pembakaran
Ada 3 (tiga) jenis bahan bakar, yaitu :
1. Bahan bakar padat
2. Bahan bakar cair
3. Bahan bakar gas
Kriteria utama yang harus dipenuhi bahan bakar yang akan digunakan dalam
motor bakar adalah sebagai berikut :
1. Proses pembakaran bahan bakar dalam silinder harus secepat
mungkin dan panas yang dihasilkan harus tinggi.
2. Bahan bakar yang digunakan harus tidak meninggalkan endapan
atau deposit setelah pembakaran karena akan menyebabkan
kerusakan pada dinding silinder.
3. Gas sisa pembakaran harus tidak berbahaya pada saat dilepas ke
atmosfer.
2.10. LPG ( Liquid Petroleum Gas)
LPG diperoleh dari hidrokarbon yang dihasilkan selama penyulingan
minyak mentah dan dari komponen gas alam. Komponen LPG didominasi propana
(C3H8) dan butana (C4H10). LPG juga mengandung hidrokarbon ringan lain dalam
jumlah kecil, misalnya etana (C2H6) dan petana (C5H12)1. Dalam kondisi atmosfer,
LPG akan berbentuk gas. Volume LPG dalam bentuk cair akan lebih kecil
7/18/2019 BAB 2
http://slidepdf.com/reader/full/bab-2-5695dd91243dd 14/23
19
dibandingkan dalam bentuk gas untuk volume yang sama. Rasio antara volume gas
bila menguap dengan gas dalam keadaan cair bervariasi tergantung komposisi,
tekanan dan temperatur, tetapi biasanya sekitar 250:1. Tekanan dimana LPG
berbentuk cair dinamakan tekanan uap. contoh dibutuhkan tekanan sekitar 220 kPa
(2.2 a) agi utana uni paa 2 ( ) aga ncai an kita 2.2 pa
(22 a) agi popana uni paa ( ).
Kandungan energi LPG sebesar 46.23 MJ/kg dan 26 MJ/kg, dibandingkan
dengan bahan bakar bensin dan LPG memiliki kandungan energi per satuan massa
relatif tinggi, tetapi kandungan energi per satuan volumenya rendah. Volume LPG
lebih besar dari bensin sekitar 15 % sampai dengan 20%.
LPG memiliki nilai oktan 112. Nilai oktan 112 memungkinkan untuk
diterapkan pada mesin dengan perbaningan kompresi yang lebih tinggi sehingga
memberikan efisiensi thermal yang lebih tinggi. Biaya oprasional mesin LPG
lebih rendah dan memiliki karakteristik ramah lingkungan. LPG menjadi alternatif
energi yang populer sebagai pengganti bensin.
LPG memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan bensin.
Konsumsi bahan bakar LPG per satuan volume lebih rendah daripada bensin.
Distribusi gas pada tiap – tiap silinder lebih merata sehingga percepatan mesin lebih
baik dan putaran stasioner lebih halus. Ruang bakar lebih bersih sehingga umur
mesin meningkat. Kadungan karbon LPG lebih rendah daripada bensin atau diesel
sehingga menghasilkan yang lebih rendah.
Dari beberapa keunggulan diatas LPG memiliki beberapa kelemahan,
mesin berbahan bakar LPG menghasilkan daya yang lebih rendah dari mesin
bensin. Penurunan daya yg terjadi sekitar 5%-10%. Sistem pengapian harus lebih
7/18/2019 BAB 2
http://slidepdf.com/reader/full/bab-2-5695dd91243dd 15/23
20
besar sehingga penyalaan mesin menjadi lebih berat, perlu penyesuaian saat
pengapian dan kualitas sistem pengapian. Sistem bahan bakar harus dibuat lebih
kuat daripada sistem bensin.
Sifat utama gas LPG adalah sebagai berikut :
1. Cairan dan gasnya sangat mudah terbakar.
2. Gas tidak beracun, tidak berwarna dan biasanya berbau menyengat.
3. Gas dikirimkan sebagai cairan yang bertekanan di dalam tangki atau
silinder.
4.
Cairan dapat menguap jika dilepas dan menyebar dengan cepat.
5. Gas ini lebih berat dibanding udara sehingga akan banyak menempati
daerah yang rendah.
2.11. Bahaya Gas LPG
Salah satu resiko penggunaan gas LPG adalah terjadinya kebocoran pada
tabung atau instalasi gas LPG sehingga bila terkena api dapat menyebabkan
kebakaran. Pada awalnya gas LPG tidak berbau, tapi bila demikian akan sulit
dideteksi apabila terjadi kebocoran pada tabung gas LPG. Menyadari itu bensin
menambahkan gas LPG campuran yang baunya khas dan menusuk hidung.
Langkah itu sangat berguna untuk mendeteksi bila terjadi kebocoran pada tabung
gas LPG. Tekanan gas LPG cukup besar (tekanan uap sekitar 120 psi), sehingga
kebocoran gas LPG akan membentuk gas LPG secara cepat dan merubah
volumenya menjadi lebih besar.
1. Naptha atau Petroleum eter , biasa digunakan sebagai pelarut dalam
industri.
7/18/2019 BAB 2
http://slidepdf.com/reader/full/bab-2-5695dd91243dd 16/23
21
2. Gasolin (bensin), biasa digunakan sebagai bahan bakar kendaraan
bermotor.
3.
Kerosin (minyak tanah), biasa digunakan sebagai bahan bakar untuk
keperluan rumah tangga. Selain itu kerosin juga digunakan sebagai
bahan baku pembuatan bensin melalui proses cracking.
2.12. Emisi Gas Buang
Penggunaan kendaraan bermotor juga menimbulkan dampak yang sangat
buruk terhadap lingkungan, terutama gas buang dari hasil pembakaran bahan bakar
yang tidak terurai atau terbakar dengan sempurna. Seperti di ketahui bahwa proses
pembakaran bahan bakar dari motor bakar menghasilkan gas buang yang secara
teoritis mengandung unsur CO,NO2,HC,C,H2,CO2,H2O dan N2, dimana banyak
yang bersifat mencemari lingkungan sekitar dalam bentuk polusi udara. Unsur gas
karbon monoksida (CO) yang berpengaruh bagi kesehatan makhluk hidup perlu
mendapat kajian khusus, karena unsur karbon monoksida hasil pembakaran
bersifat racun bagi darah manusia pada saat pernafasan, sebagai akibat
berkurangnya oksigen pada jaringan darah. Jumlah CO yang terdapat di dalam
darah, lamanya dihirup dan kecepatan pernafasan menentukan jumlah kombinasi
hemoglobin/karbon-monoksida di dalam darah, dan jika jumlah CO sudah
mencapai jumlah tertentu/jenuh di dalam tubuh maka akan menyebabkan
kematian.
1. Karbon monoksida (CO)
Karbon monoksida tidak berwarna, tidak berbau, gas beracun, yang
dihasikan mesin ketika beroprasi dengan perbandingan ekivalen campuran
7/18/2019 BAB 2
http://slidepdf.com/reader/full/bab-2-5695dd91243dd 17/23
22
kayu. Ketika tidak cukup oksigen untuk merubah semua carbon menjadi CO2,
sebagai bahan bakar tidak dapat terbakar dan carbon akhirnya terbentuk CO.
Gas buang dalam motor bahan bakar bensin akan berkisar 0,2% - 5% CO.
Tidak hanya CO dipertimbangkan sebagai emisi, tetapi juga kerugian energi
kimia yang tidak seluruhnya digunakan dalam mesin. CO adalah bahan bakar
yang dapat dibakar untuk manghasilkan tambahan energi kimia.
CO + 1/202 CO2 + kalor
Maksimum CO dihasilkan ketika mesin bekerja pada campuran kaya,
ketika mulai ( starting) atau percepatan (accelerating), untuk mengurangi
emisi CO2 dapat dilakukan dengan menggunakan campuran etanol + bensin
sebagai bahan bakar.
2. Hidrokarbon (HC)
Gas buang meninggalkan ruang bakar mesin motor bensin berisi 6000
ppm komponen hidrokarbon, yang ekivalen dengan 1-1,5% dari bahan bakar.
Terdapat sekitar 40% dari komponen bahan bakar bensin yang tidak terbakar.
Dan 60% lainnya komponen yang bereaksi tidak ada dalam bahan bakar
murni. Bagi kunci dari molekul yang tidak seimbang yang dibentuk ketika
sebagian besar molekul bahan bakar terurai (thermal cracking) selama reaksi
pembakaran, yang kemudian membentuk molekul sebagai atom satu karbon
(CH1).
3. Karbondioksida (CO2)
Karbondioksida (CO2) adalah gas buang menandakan kesempurnaan
pembakaran yang terjadi pada ruang bakar. Semakin tinggi kadar CO2 maka
pembakaran yang terjadi semakin mendekati sempurna dan sebaliknya jika
7/18/2019 BAB 2
http://slidepdf.com/reader/full/bab-2-5695dd91243dd 18/23
23
kadar CO2 dalam gas buang rendah maka pembakaran yang terjadi semakin
jauh dari sempurna.
4.
Oksigen (O2)
Kadar O2 menandakan bahwa tingkat penggunaan udara (oksigen) dalam
proses pembakaran, semakin rendah kadar O2 semakin banyak udara yang di
pergunakan untuk proses pembakaran yang berarti pembakaran yang terjadi
semakin baik, namun sebaliknya jika kadar O2 tinggi maka banyak udara
masuk yang tidak di pergunakan pada proses pembakaran yang berarti reaksi
pembakaran kurang sempurna dan akan menghasilkan CO ( kadar monoksida)
pada gas buang, yang seharusnya menjadi CO2. terlihat kadar O2 dengan
menggunakan bahan bakar gas LPG 3 kg lebih besar di bandingkan dengan
mengunakan bahan bakar bensin hal ini tidak sesuai dengan teori, dimana
seharusnya gas LPG dapat membantu agar pembakaran lebih sempurna.
2.13. Metode Penelitian (Research And Development )
Metode penelitian dan pengembangan ( Research And Development ) adalah
metode penelitian yang diguanakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan
menguji keefektifan produk desain sebagai mana convente kit motor BBG yang
saya kembangkan, menetukan keefisienan serta keamanan.
Untuk dapat menghasilkan produk tertentu digunakan penelitian yang
bersifat analisis kebutuhan dalam menguji keefektifan produk tersebut supaya
dapat berfungsi dimasyarakat luas, maka diperlukan penelitian dan penguji
keefektifan produk tersebut. Jadi pengembangan bersifat longitudional (bertahap
bisa multy years). Langkah - langkah penelitian pengembangan yang dilakukan
7/18/2019 BAB 2
http://slidepdf.com/reader/full/bab-2-5695dd91243dd 19/23
24
menghasilkan produk tertentu dan menguji keefektifan produk yang
dikembangkan conventer kit pada motor BBG. Potensi dan masalah A
pengumpulan data desain produk A validasi desain A revisi desain A ujicoba
produk A revisi produk A ujicoba pemakaian A produk masal.
2.14. Tinjauan Pustaka
Banyak penelitian yang telah di lakukan tentang perubahan bahan bakar dari
bensin ke gas LPG pada kendaraan bermotor oleh Muhammad Aziz.w terhadap
“ Analisa Penggunaan Bahan Bakar Liquefied Petroleum Gas (LPG) Terhadap
Konsumsi Bahan Bakar Dan Emisi Gas Buang CO Dan HC Pada Motor Supra X
125 Tahuan 2009”. Dengan mengunakan bahan bakar LPG 3 Kg dapat menempuh
jarak 250 km dibandingkan dengan 1 liter bansin hanya dapat menempuh jarak 55
km, HC yang didapat 2274 ppm dan CO 0,025%, selain itu pula penelitian yang
dilakukan oleh Nu’man terhadap “ Peforma Mesin Dan Emisi Gas Buang Motor
Bensin Berbahan Bakar LPG Dengan Penambahn Gas HHO”. Dengan itu
pengunan bahan bakar gas LPG untuk motor Yamaha xeon dimana dengan
mengunakan bahan bakar gas LPG yang ditambah kan gas HHO mengalami
penurunan dibandingkan dengan mengunakn pertamax tetapi mengalami
penurunan emisi gasbuang dengan mengunakan gas LPG dan gas HHO
diantaranya CO dan HC. Dimana pula yang dilakukan oleh Bambang Yunianto
terhadap “ Pengaruh Perubahan Saat Penyalaan (Ignition Timing) Terhadap
Prestasi Mesin Pada Sepeda Motor 4 Langkah Dangan Bahan Bakar LPG”.
Dimana dengan mengunakan bahan bakar gas LPG mengalami penuruna daya dan
torsi rata-rata 25%, tetapi dengan pengaturan saat penyalaan 110 sebelum TMA
dapat menghasilkan daya dan torsi yang dekat dengan perestasi motor bensin yang
7/18/2019 BAB 2
http://slidepdf.com/reader/full/bab-2-5695dd91243dd 20/23
25
hanya selisih 3 % hasil yang dilakuakan selisih antara bahan bakar bensin dan gas
LPG berkisar pada putaran 4000 s,d 5000. Dimana selain itu dilakuakan penelitian
oleh I Made Nuarsa Dan Kawan-Kawan. Terhadap “ Pengaruh Posisi
Penyemprotan Bahan Bakar Gas LPG Pada Intake Manifold Terhadap Konsumsi
Bahan Bakar Pada Mesin Bensin Empat Langkah Satu Silinder Honda Supra X”.
Dimana penyemprotan bahan bakar LPG pada posisi belakang (p3) didapatkan
penilaian penurunan konsumsi bahn bakar (FC) yang optimal dibandingkan pada
posisi depan (P1) dan posisi tengah (P2) pada putaran 4500 dan 6000 rpm terhadap
penggunaan bahan bakar bensin. Selain itu pula dilakukan penelitian oleh
Rahardjo Tirtoantmodjo Dan Kawan-Kawan. diman “ Peningkatan
Performance Motor Bensin 4 Tak 3 Silinder Yang Memgunakan Bahan Bakar Gas
Dengan Penambahan Blower Dan Sistem Injeksi”. Dari hasil penelitian dimana
motor 4 tak 3 silinder dengan adanya penambahan blower (inventer) didalam
sistem injeksi BBG maka tekanan dan kepadatan campuran BBG dan udara yang
masuk kedalam ruang bakar bisa lebih tinggi dan daya yang dihasilkan motor
bakar lebih meningkat dan bisa menyamai. Bahkan melebihi daya motor dari
motor bakar bensin. Dimana pula penelitian oleh Phlilip Kristanto Dan Kawan-
Kawan. “Dengan Pengaruh Perubahan Pemajuan Waktu Penyalaan Terhadap
Motor Dul Fuel (Bensin-BBG ) Dengan Mengunakn Bahan Bakar Gas”. Diman
daya dan torsi mengalami penurunan dengan tetapi dengan cara meningkatakan
unjuk kerja dari motor bensin yang menggunakan bahan bakar gas dengan
mengatur pemajuan penyalaan secara elektronik sehingga waktu pengapainnya
lebih cepat. Dimana yang telah dilakukan oleh Ir.Achmad Fauzan HS MT.
“Terhadap Disain Conventer Kits Modifikasi Sistem Bahan Bakar Motor Bensin
Menjadi Berbahan Bakar Gas”. Dengan hasil penelitian bahan bakar menunjukan
7/18/2019 BAB 2
http://slidepdf.com/reader/full/bab-2-5695dd91243dd 21/23
26
bahwa kandungan CO cukup besar (14%) pada tekanan bahan bakar diatas
0,15kg/cm2 sehingga bahan bakar tetap mengalir meskipun tidak terjadi
kevakuman di ruang bakar dari hasi uji coba kits konversi eksperimental, di
temukan bahwa kran mimbran tidak berfungsi secara maksimal.
Tinggi daya motor tersebut pengaruhi oleh “ posisi penyemprotan bahan
bakar gas LPG pada intake manifold terhadap konsumsi bahan bakar pada mesin
bensin 4 langkah 1 silinder ”. Yang diteliti oleh Nuarsa dkk. Apabila kita
membandingkan nilai konsumsi bahan bakar gas LPG maka akan terlihat bahwa
konsumsi bahan bahan bakar gas LPG pada putaran 4500 dan 6000 rpm nilai
konsumsi bahan bakar pada gas LPG lebih rendah dari pada nilai konsumsi bahan
bakar pada saat menggunaan bahan bakar bensin.
Tidak hanya perubahan di intake manifold yang bisa mempengaruhi
konsumsi bahan bakar tapi juga perubahan saat penyalaan ( Ignition Timin)
terhadap prestasi mesin pada sepeda motor 4 langkah dengan bahan bakar gas LPG
yang di teliti oleh Yunianto. Dari hasil “Pengujian Mesin Sepeda Motor Rimco
Terhadap Performa Untuk Dua Jenis Bahan Bakar Yaitu Bensin Dan Gas LPG
Dengan Pengubahan Pada Sudut Pengapian”. Dapat diperoleh pemakaian bahan
bakar gas LPG pada mesin menghasilkan daya dan torsi rata-rata sebesar 25%
lebih kecil dibandingkan daya dan torsi yang dihasilkan oleh bensin. Torsi gas
LPG pada sudut pengapian 11° lebih tinggi dari torsi pada variasi sudut pengapian
yang lain yaitu pada 4000 rpm dengan torsi 8.309 Nm. Dibandingkan dengan
bahan bakar bensin pengapian standar, gas LPG 11° hanya berselisih rata-rata 3 %
lebih kecil dari torsi bensin standar. Kondisi operasi terbaik mesin baik dengan
7/18/2019 BAB 2
http://slidepdf.com/reader/full/bab-2-5695dd91243dd 22/23
27
bahan bakar bensin maupun gas LPG dalam kisaran putaran 4.000 rpm sampai
5.000 rpm
Selanjutnya diteliti tentang “ Pembakaran Menggunakan Bensin Dan LPG
Untuk Perbandingan Performa Mesin Dan Emisi Gas Buang ”. Seperti yang
diteliti oleh Herlambang. Berdasarkan pengujian didapat kesimpulan bahwa pada
penggunaan bahan bakar gas LPG pada motor terjadi penurunan performa mesin,
konsumsi bahan bakar, dan menurunkan emisi Co dan HC.
Tidak hanya Herlambang yang meneliti perbandingan performa mesin dan
emisi gas buang tehadap motor berbahan bakar gas LPG. Di sini juga di terangkan
penelitian yang di lakukan oleh Siregar, Dalam penelitiannya “Bahan Bakar Gas
LPG Di Tambahkan Dengan Gas HHO”. Berikut penyataannya penggunaan
bahan bakar gas LPG berpengaruh terhadap performa mesin dan kadar emisi gas
buang sepeda motor Honda Vario 110cc Penggunaan bahan bakar gas LPG pada
sepeda motor Honda Vario 110cc dapat meningkatkan torsi (torque), dan daya
(power). Peningkatan torsi tertinggi sebesar 63,90% didapatkan pada putaran 2000
rpm dengan menggunakan bahan bakar LPG. Peningkatan daya tertinggi sebesar
50,44% didapatkan pada putaran 2000 rpm dengan menggunakan bahan bakar gas
LPG. Sedangkan konsumsi bahan bakar ( Fuel Consumption) mengalami
penurunan yang signifikan. Penurunan konsumsi bahan bakar tertinggi sebesar
23,09% didapatkan pada putaran 6000 rpm dengan menggunakan bahan bakar gas
LPG. Dan juga menurunkan kadar emisi gas buang seperti penurunan Co tertinggi
sebesar 99,56% didapatkan pada putaran 5500 rpm. Penurunan Co2 tertinggi
sebesar 55,72% didapatkan pada putaran 3500 rpm. Penurunan HC tertinggi
sebesar 77,67% didapatkan pada putaran 5500 rpm. Sedangkan konsentrasi O2
7/18/2019 BAB 2
http://slidepdf.com/reader/full/bab-2-5695dd91243dd 23/23
28
mengalami peningkatan yang signifikan pada penggunaan bahan bakar LPG.
Peningkatan tertinggi sebesar 83,65% didapatkan pada putaran 7500 rpm.
Dalam pembuatan motor bakar berbahan bakar gas LPG di sini ada sebuah
conveter kits dalam sebuah penelitian yang di lakukan oleh Fauzan yaitu
“Membuat Desain Conventer Kits Dalam Perancangan Metode Desain Pahl Dan
Beitz ”. Maka di dapat hasil perancangan kits konversi eksperimemtal untuk mesin
satu silinder 110cc empat langkah berupa system pencampur bahan bakar (mizer)
dengan menggunakan main jet dan pilot jet sebagai komponen inti dan instalasi kit
konversi eksperimental sebagai berikut Bahan bakar gas LPG yang berada dalam
tabung bertekanan tinggi dikeluarkan dengan menurunkan tekanannya
menggunakan regulator gas LPG tekanan tinggi dan kembali diturunkan
tekanannya sesuai dengan kebutuhan konsumsi bahan bakar dengan menggunakan
regulator asetelin. Gas yang sudah diturunkan tekanannya dialirkan melalui selang
gas ke kran mimbran. Kevakuman yang terjadi di ruang bakar yang diakibatkan
oleh langkah isap piston dari TMA ke TMB mengakibatkan pegas kran mimbran
tertarik dan membuka aliran gas dan gas akan mengalir ke kran pembagi untuk
kemudian dialirkan ke main jet dan pilot jet di dalam pencampur ( Mixer ). Udara
yang masuk karena kevakuman dalam ruang bakar akan bercampur dengan gas
LPG dan kemudian masuk kedalam ruang bakar mesin satu silinder empat
langkah.