bab 2

13
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Epidemiologi merupakan ilmu pengetahuan terapan yang mempelaja tentang timbulnya penyakit atau masalah kesehatan yang menimpa masyarakat dimana ilmu pengetahuan epidemiologi digunakan community health nur CHN sebagai alat meneliti dan mengobservasi pada pekerjaan dan sebagai da untuk intervensi dan evaluasi literatur riset epidemiologi. Pengetahuan ini memberi kerangka acuan untuk perencanaan dan evaluasi program int masyarakat, mendeteksi segera dan pengobatan penyakit, serta memin kecacatan. Ilmu bedah didefinisikan sebagai salah satu disiplin ilmu yang berkaitan dengan pengobatan dan penatalaksanaan berbagai macam penyakit dengan cara pembedahan atau operasi. Penatalaksanaan pembedahan membutuhkan penanganan yang intensif dengan meminimalkan kecacatan karena tind memiliki resiko yang tinggi jika keperaatan bedah yang salah mal menimbulkan kematian. !leh karena itu penting adanya mengetahui dasar"das epidemiologi terhadap keperaatan bedah meliputi perencanaan dan e program intervensi, mendeteksisegera dan pengobatanpenyakit, serta meminimalkan kecacatan. 1.2 Rumusan Masalah #dapun rumusan masalah dalam makalah berjudul $Epidemiologi %eperaatan &edah', yaitu antara lain( ). *enjelaskan pengertian dari epidemiologi keperaatan+ . *enjelaskan pengertian penyakit bedah serta bagian"bagiannya+ -. *enjelaskan bagaimana epidemiologi keperaatan bedah+ . &agaimana upaya pencegahan dan ukuran frekuensi penyakit+ /. &agaimana karakteristik penyakit tidak menular 0. *enjelaskan riayat alamiah penyakit+ 1. *enjelaskan riayat alamiah penyakit tidak menular+ 2. &agaimana usaha pencegahan penyakit tidak menular+ 1.3 Tujuan #dapun tujuan dari penyusunan makalah ini, yaitu antara lain( ). 3ntuk mengetahui pengertian epidemiologi keperaatan. 1

Upload: nemie-soteria-putri

Post on 05-Nov-2015

9 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

BAB 2

TRANSCRIPT

14

BAB 1PENDAHULUAN1.1 Latar BelakangEpidemiologi merupakan ilmu pengetahuan terapan yang mempelajari tentang timbulnya penyakit atau masalah kesehatan yang menimpa masyarakat. dimana ilmu pengetahuan epidemiologi digunakan community health nursing CHN sebagai alat meneliti dan mengobservasi pada pekerjaan dan sebagai dasar untuk intervensi dan evaluasi literatur riset epidemiologi. Pengetahuan ini memberi kerangka acuan untuk perencanaan dan evaluasi program intervensi masyarakat, mendeteksi segera dan pengobatan penyakit, serta meminimalkan kecacatan.Ilmu bedah didefinisikan sebagai salah satu disiplin ilmu yang berkaitan dengan pengobatan dan penatalaksanaan berbagai macam penyakit dengan cara pembedahan atau operasi. Penatalaksanaan pembedahan membutuhkan penanganan yang intensif dengan meminimalkan kecacatan karena tindakan ini memiliki resiko yang tinggi jika keperawatan bedah yang salah malah dapat menimbulkan kematian. Oleh karena itu penting adanya mengetahui dasar-dasar epidemiologi terhadap keperawatan bedah meliputi perencanaan dan evaluasi program intervensi, mendeteksi segera dan pengobatan penyakit, serta meminimalkan kecacatan.

1.2 Rumusan MasalahAdapun rumusan masalah dalam makalah berjudul Epidemiologi Keperawatan Bedah, yaitu antara lain:1. Menjelaskan pengertian dari epidemiologi keperawatan?2. Menjelaskan pengertian penyakit bedah serta bagian-bagiannya?3. Menjelaskan bagaimana epidemiologi keperawatan bedah?4. Bagaimana upaya pencegahan dan ukuran frekuensi penyakit?5. Bagaimana karakteristik penyakit tidak menular 6. Menjelaskan riwayat alamiah penyakit?7. Menjelaskan riwayat alamiah penyakit tidak menular?8. 1 Bagaimana usaha pencegahan penyakit tidak menular?1.3 TujuanAdapun tujuan dari penyusunan makalah ini, yaitu antara lain:1. Untuk mengetahui pengertian epidemiologi keperawatan.2. Untuk mengetahui pengertian penyakit bedah serta bagian-bagiannya.3. Untuk mengetahui epidemiologi keperawatan bedah.4. Untuk mengetahui upaya pencegahan dan ukuran frekuensi penyakit5. Untuk mengetahui bagaimana karakteristik penyakit tidak menular 6. Untuk mengetahui riwayat alamiah penyakit7. untuk mengetahui riwayat alamiah penyakit tidak menular8. untuk mengetahui bagaimana usaha pencegahan penyakit tidak menular

1.4 Manfaat1.4.1 Manfaat bagi Tim Penulis Dapat menambah pengetahuan dan pengalaman dalam membuat karya ilmiah dan menambah wawasan khususnya tentang Epidemiologi keperawatan bedah dan ruang lingkupnya 1.4.2 Manfaat bagi pembaca Menjadi bahan masukan dalam menambah khasanah ilmu pengetahuan terutama mengenai konsep epidemiologi keperawatan bedah dan ruang lingkupnya dalam bidang kesehatan.

2BAB 2TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Epidemiologi KeperawatanDalam ilmu keperawatan dikenal istilah community health nursing (CHN) atau keperawatan kesehatan masyarakat, dimana ilmu pengetahuan epidemiologi digunakan CHN sebagai alat meneliti dan mengobservasi pada pekerjaan dan sebagai dasar untuk intervensi dan evaluasi literatur riset epidemiologi. Epidemiologi atau enyakit tidak menular adalah penyakit kronik atau bersifat kronik (menahun) alias berlangsung lama, tapi ada juga yang berlangsung mendadak misalnya saja keracunan, misalnya penyakit kangker tubuh yang terpapar unsur kimia dan lain lain.Penyakit tidak menular adalah penyakit non infeksi karena penyebabnya bukan mikroorganisme, namun tidak berarti tidak ada peranan mikroorganisme dalam terjadinya penyakit tidak menular misalnya luka karena tidak diperhatikan bisa terjadi infeksi.Epidemiologi atau penyakit tidak menular adalah penyakit degenerative karena berhubungan dengan proses degenerasi (ketuaan). Dan penyakit tidak menular adalah New Communicable Disease karena dianggap dapat menular melalui life style, life style dapat menyangkut pola makan, kehidupan seksual dan komunikasi global.Metode epidemiologi sebagai standard kesehatan, disajikan sebagai alat untuk memperkirakan kebutuhan masyarakat. Monitoring perubahan status kesehatan masyarakat dan evaluasi pengaruh program pencegahan penyakit, dan peningkatan kesehatan.

3Riset/studi epidemiologi memunculkan badan pengetahuan (body of knowledge) termasuk riwayat asal penyakit, pola terjadinya penyakit, dan faktor-faktor resiko tinggi terjadinya penyakit, sebagai informasi awal untuk CHN. Pengetahuan ini memberi kerangka acuan untuk perencanaan dan evaluasi program intervensi masyarakat, mendeteksi segera dan pengobatan penyakit, serta meminimalkan kecacatan. Program utama pencegahan difokuskan pada menjaga jarak perantara penyakit dari host/tuan rumah yang rentan, pengurangan kelangsungan hidup agent, penambahan resistensi host dan mengubah kejadian hubungan host, agent, dan lingkungan. Kedua, program mengurangi resiko dan screening, ketiga : strategi mencegah pada pribadi perawat dengan body of knowlwdge yang Aberasal dari riset epidemiologi, sebagai dasar untuk pengkajian individu dan kebutuhan kesehatan keluarga dan intervensi perencanaan perawatan.

2.2 Penyakit BedahIlmu bedah didefinisikan sebagai salah satu disiplin ilmu yang berkaitan dengan pengobatan dan penatalaksanaan berbagai macam penyakit dengan cara pembedahan atau operasi.Adapun berbagai macam penyakit-penyakit yang dikelompokkan sebagai penyakit yang dapat ditangani dengan pembedahan adalah:1. Penyakit infeksiYaitu penyakit yang disebabkan oleh berbagai jenis jasad renik (mikrooganisme) seperti: bakteri, virus, jamur dan parasit. Contoh penyakit ini adalah:a) appendictis ocuta atau apendictis chronica. Dalam bahasa umumnya dikenal sebagai usus buntu.b) abscess, dalam bahasa sehari-hari kita mengenalnya dengan nanah 2. KongenitalPenyakit-penyakit kongenital yang dibawa sejak lahir yang dapat di obati dengan pembedahan adalah:a) cleft lips atau tukak bibir. Masyarakat mengenal penyakit ini dengan sebutan bibir sumbing.b) cleft palate. Hampir sama dengan cleft Lips tapi bedanya celah Cleft Palate ini menembus langit-langitc) hydrocepallusd) Polydactilye) CTEV (congenital T alipes Equino Varus). Penyakit yang dalam sehari-hari kita kenal dengan istilah pengkor.

43. Neoplasma Adalah pertumbuhan sel diluar kontrol tubuh sedangkan tumor adalah setiap pembengkakan yang abnormal didalam tubuh. Tumor ini dibagi menjadi dua yaitu: benigna dan maligna. Maligna inilah yang dalam keseharian kita sebut sebagai kanker. Contoh dari neoplasma ini adalah:a) carcinoma mamma (breast cancer)b) carcinoma penisc) kista atheron, yaitu pembengkakan pada kelenjar minyak.d) Lipomae) trauma/injuri/cedera2.3 Epidemiologi Keperawatan BedahDalam cakupan epidemiologi, bahwa kemampuan epidemiologi untuk mengetahui distribusi dan faktor-faktor penyebab masalah kesehatan dan mengarahkan intervensi yang diperlukan maka epidemiologi diharapkan mempunyai peranan dalam keperawatan bedah, baik pra maupun pasca operasi dalam bidang kesehatan masyarakat antara lain berupa :a) Mengidentifikasi faktor-faktor yang berperan dalam terjadinya penyakit atau masalah kesehatan dalam masyarakat yang dapat merugikan baik pra maupun pasca operasi. b) Menyediakan data yang diperlukan untuk perencanaan kesehatan dan mengambil keputusan.c) Membantu melakukan evaluasi terhadap program kesehatan yang sedang atau telah dilakukan.d) Mengembangkan metodologi untuk menganalisis keadaan suatu penyakit dalam upaya untuk mengatasi atau menanggulanginya.e) Mengarahkan intervensi yang diperlukan untuk menanggulangi masalah yang perlu dipecahkan.

5

2.4 Upaya Pencegahan Dan Ukuran Frekuensi PenyakitDalam kesehatan masyarakat ada 5 (lima) tingkat pencegahan penyakit menurut Leavell and Clark. Pada point 1 dan 2 dilakukan pada masa sebelum sakit dan point 3,4,5 dilakukan pada masa sakit.1. Peningkatan kesehatan (health promotion)a) Penyediaan makanan sehat dan cukup (kualitas maupun kuantitas)b) Perbaikan hygiene dan sanitasi lingkungan, misalnya penyediaan air bersih, pembuangan sampah, pembuangan tinja dan limbah.c) Pendidikan kesehatan kepada masyarakat. Misal untuk kalangan menengah ke atas di negara berkembang terhadap resiko jantung koroner.d) Olahraga secara teratur sesuai kemampuan individu.e) Kesempatan memperoleh hiburan demi perkembangan mental dan sosial.f) Nasihat perkawinan dan pendidikan seks yang bertanggung jawab.2. Perlindungan umum dan khusus terhadap penyakit-penyakit tertentu (general and specific protection)a) Memberikan immunisasi pada golongan yang rentan untuk mencegah penyakitb) Isolasi terhadap penderita penyakit menular, misal yang terkena flu burung.c) Pencegahan terjadinya kecelakaan baik di tempat umum maupun tempat kerja.d) Perlindungan terhadap bahan-bahan yang bersifat karsinogenik, bahan-bahan racun maupun alergi.e) Pengendalian sumber-sumber pencemaran.3. Penegakkan diagnosa secara dini dan pengobatan yang cepat dan tepat (early diagnosis and prompt treatment)a) Mencari kasus sedini mungkin.b) 6Mencari penderita dalam masyarakat dengan jalan pemeriksaan . Misalnya pemeriksaan darah, rontgent paru.c) Mencari semua orang yang telah berhubungan dengan penderita penyakit menular (contact person) untuk diawasi agar bila penyakitnya timbul dapat segera diberikan pengobatan.d) Meningkatkan keteraturan pengobatan terhadap penderita.e) Pemberian pengobatan yang tepat pada setiap permulaan kasus.4. Pembatasan kecacatan (dissability limitation)a) Pengobatan dan perawatan yang sempurna agar penderita sembuh dan tak terjadi komplikasi.b) Pencegahan terhadap komplikasi dan kecacatan.c) Perbaikan fasilitas kesehatan sebagai penunjang untuk dimungkinkan pengobatan dan perawatan yang lebih intensif.5. Pemulihan kesehatan (rehabilitation)a) Mengembangkan lembaga-lembaga rehabilitasi dengan mengikutsertakan masyarakat.b) Menyadarkan masyarakat untuk menerima mereka kembali dengan memberikan dukungan moral setidaknya bagi yang bersangkutan untuk bertahan.c) Mengusahakan perkampungan rehabilitasi sosial sehingga setiap penderita yang telah cacat mampu mempertahankan diri.d) Penyuluhan dan usaha-usaha kelanjutan yang harus tetap dilakukan seseorang setelah ia sembuh dari suatu penyakit2.5 Karakteristik Penyakit Tidak MenularTelah dijelaskan diatas bahwa penyakit tidak menular terjadi akibat interaksi antara agent (Non living agent) dengan host dalam hal ini manusia (faktor predisposisi, infeksi dll) dan lingkungan sekitar (source and vehicle of agent)1. Agenta. Agent dapat berupa (non living agent) : Kimiawi Fisik Mekanik 7Psikisb. Agent penyakit tidak menular sangat bervariasi, mulai dari yang paling sederhana sampai yang komplek (mulai molekul sampai zat-zat yang komplek ikatannya)c. Suatu penjelasan tentang penyakit tidak menular tidak akan lengkap tanpa mengetahui spesifikasi dari agent tersebutd. Suatu agent tidak menular dapat menimbulkan tingkat keparahan yang berbeda-beda (dinyatakan dalam skala pathogenitas) Pathogenitas Agent : kemampuan / kapasitas agent penyakit untuk dapat menyebabkan sakit pada hoste. Karakteristik lain dari agent tidak menular yang perlu diperhatikan antara lain : Kemampuan menginvasi / memasuki jaringan Kemampuan merusak jaringan : Reversible dan irreversible Kemampuan menimbulkan reaksi hipersensitif2. Reservoira. Dapat didefinisikan sebagai organisme hidup, benda mati (tanah, udara, air batu dll) dimana agent dapat hidup, berkembang biak dan tumbuh dengan baik.b. Pada umumnya untuk penyakit tidak menular, reservoir dari agent adalah benda mati.c. Pada penyakit tidak menular, orang yang terekspos/terpapar dengan agent tidak berpotensi sebagai sumber/reservoir tidak ditularkan.3. Relasi Agent Hosta. Fase KontakAdanya kontak antara agent dengan host, tergantung : Lamanya kontak Dosis Patogenitasb. Fase Akumulasi pada jaringanApabila terpapar dalam waktu lama dan terus-menerusc. Fase Subklinis

8Pada fase subklinis gejala/sympton dan tanda/sign belum munculTelah terjadi kerusakan pada jaringan, tergantung pada : Jaringan yang terkena Kerusakan yang diakibatkannya (ringan, sedang dan berat) Sifat kerusakan (reversiblle dan irreversible/ kronis, mati dan cacat)d. Fase KlinisAgent penyakit telah menimbulkan reaksi pada host dengan menimbulkan manifestasi (gejala dan tanda).4. Karakteristik penyakit tidak menular :a. Tidak ditularkanb. Etiologi sering tidak jelasc. Agent penyebab : non living agentd. Durasi penyakit panjang (kronis)e. Fase subklinis dan klinis panjang untuk penyakit kronis.5. Rute dari keterpaparanMelalui sistem pernafasan, sistem digestiva, sistem integumen/kulit dan sistem vaskuler.2.6 Riwayat Alamiah Penyakit1. Proses terjadinya penyakitProses terjadinya penyakit tergantung pada :a. Karakterisitik dari agentb. Karakteristik dari Hostc. Karakteristik dari environment2. Pada Penyakit Tidak MenularManusia mempertahankan keseimbangan untuk tetap sehat melawan :a. Agent (non living organisme)b. Kondisi lingkungan yang sesuai dengan organisme tersebutc. Faktor predisposisi2.7 Riwayat alamiah penyakit tidak menular1. Definisi Riwayat Alamiah Penyakit :a. 9Perkembangan penyakit tanpa campur tangan medis atau bentuk intervensi lainnya sehingga suatu penyakit berlangsung secara naturalb. Adanya respon dari host terhadap stimulus dari interaksi agent dan environment2. Tahapan :a. Prepathogenesis Faktor-faktor : hereditas, ekonomi, sosial, lingkungan fisik, psikis stimulus penyakit Stimulus dapat terjadi sebelum terjadinya interaksi antara stimulus dan manusia Interaksi awal antara faktor faktor host, agent dan environment disebut periode prepathogenesisb. PathogenesisMulai saat terjadinya kelainan /gangguan pada tubuh manusia akibat interaksi antara stimulus penyakit dengan manusia sampai terjadinya : kesembuhan, kematian, kronik dan cacat.Pada pembahasan diatas tidak dijelaskan tentang kondisi orang sebelum terinfeksi, tetapi mempunyai resiko untuk terkena suatu penyakit. Untuk mengatasi kekurangan ini, perjalanan penyakit dikembangkan menjadi : Fase Suseptibilitas (Tahap Peka)Pada fase ini penyakit belum berkembang, tapi mempunyai faktor resiko atau predisposisi untuk terkena penyakit . Faktor resiko tersebut dapat berupa :a.Genetika /etnikb. Kondisi fisik, misalnya : kelelahan, kurang tidur dan kurang gizi.c. Jenis kelaminWanita mempunyai resiko lebih tinggi untuk terkena penyakit Diabetes mellitus dan reumatoid artritis dibandingkan dengan pria dan sebaliknya pria mempunyai resiko lebih tinggi terkena penyakit jantung dan hipertensi dibandingkan wanita.

10d.UmurBayi dan balita yang masih rentan terhadap perubahan lingkungan mempunyai resiko yang tinggi terkena penyakit infeksi sedangkan pada usia lanjut mempunyai resiko untuk terkena penyakit jantung dan kanker.e. Kebiasaan hidupKebiasaan hidup yang kurang sehat seperti merokok mempunyai resiko untuk terkena penyakit jantung dan karsinoma paru-paru.f.Sosial ekonomiTingkat sosial ekonomi yang rendah mempunyai resiko terkena penyakit infeksi sedangkan tingkat sosial yang tinggi mempunyai resiko terkena penyakit hipertensi, penyakit jantung koroner, gangguan kardiovaskuler dll, karena pada dengan tingkat sosial ekonomi yang tinggi mempunyai kecenderungan untuk terjadinya perubahan pola konsumsi makanan dengan kadar kolesterol tinggi.3. Untuk Menimbulkan Penyakit, Faktor-Faktor Diatas Dapat Berdiri Sendiri Atau Kombinasi Beberapa FaktorContoh :Kadar kolesterol meningkat akan mengakibatkan terjadinya penyakit jantung koroner. Kelelahan, alkoholik merupakan kondisi yang suseptibel untuk terjadinya Hepatitis,a) Fase Subklinis Disebut juga fase Presimptomatik Pada tahap ini penyakit belum bermanifestasi dengan nyata (sign dan symptom masih negatif) , tapi telah terjadi perubahan-perubahan dalam jaringan tubuh (Struktur ataupun fungsi) Kondisi seperti diatas dikatakan dalam kondisi Below The Level of clinical horizon Fase ini mempunyai ciri-ciri :

11Perubahan akibat infeksi atau pemaparan oleh agen penyebab penyakit masih belum nampak. Pada penyakit infeksi terjadi perkembangbiakan mikroorganisme patogen sedangkan pada penyakit non infeksi merupakan periode terjadinya perubahan anatomi dan histologi, misalnya terjadinya ateroskelotik pada pembuluh darah koroner yang mengakibatkan penyempitan pembuluh darah.b) Fase Klinis Pada fase ini perubahan-perubahan yang terjadi pada jaringan tubuh telah cukup untuk memunculkan gejala-gejala (symptom) dan tanda-tanda (signs) penyakit. Fase ini dibagi menjadi fase akut dan kronis.c) Fase Konvalescen Akhir dari fase klinis dapat berupa :Fase Konvalescen (Penyembuhan)Meninggal dunia Fase konvalescen dapat berkembang menjadi :Sembuh totalSembuh dengan cacat (Disabilitas atau sekuele)Penyakit menjadi kronisd) Disabilitas (Kecacatan/ketidakmampuan)Terjadi penurunan fungsi sebagian atauv keseluruhan dari struktur/organ tubuh tertentu sehingga menurunkan fungsi aktivitas seseorang secara keseluruhan. Dapat bersifat : sementara (akut), kronis dan menetape) SekueleLebih cenderung kepada adanya defect/cacatv pada struktur jaringan sehingga menurunkan fungsi jaringan dan tidak sampai menggangu aktivitas seseorang.2.8 Usaha Pencegahan Penyakit Tidak MenularDisesuaikan dengan riwayat alamiah penyakit, maka tindakan preventif terhadap penyakit secara garis besar dapat dikategorikan menjadi :1. Pencegahan tingkat dasar (Primordial Preventif)

122. Pencegahan tingkat pertama (Primary Prevention)3. Pencegahan tingkat kedua (Secondary Prevention)4. Pencegahan tingkat ketiga (Rehabilitasi)

13

BAB 3PENUTUP3.1 KesimpulanIlmu pengetahuan epidemiologi digunakan CHN sebagai alat meneliti dan mengobservasi pada pekerjaan dan sebagai dasar untuk intervensi dan evaluasi literatur riset epidemiologi. Ilmu bedah didefinisikan sebagai salah satu disiplin ilmu yang berkaitan dengan pengobatan dan penatalaksanaan berbagai macam penyakit dengan cara pembedahan atau operasi.Penyakit-penyakit yang dikelompokkan sebagai penyakit yang dapat ditangani dengan pembedahan adalah: penyakit infeksi, Kongenital, neoplasma, trauma/injuri/cedera.Epidemiologi untuk mengetahui distribusi dan faktor-faktor penyebab masalah kesehatan dan mengarahkan intervensi yang diperlukan maka epidemiologi diharapkan mempunyai peranan dalam keperawatan bedah, baik pra maupun pasca operasi dalam bidang kesehatan masyarakat.3.2 SaranSebagai perawat diharapkan mampu untuk melakukan tindakan keperawatan bedah baik itu preventif, evlauasi dan implementasi sehingga dapat meminimalkan kecacatan. Perawat juga harus mampu berperan sebagai pendidik. Dalam hal ini melakukan penyuluhan mengenai pentingnya hal-hal yang dapat memperberat penyakit, hal-hal yang harus dihindarkan dan bagaimana cara pengobatan dengan baik.

14