bab 2

34
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Rancang Bangun Dalam penelitian ini dibahas mengenai rancang bangun sistem. Perancangan sistem merupakan serangkaian prosedur untuk menerjemahkan hasil analisa dari sebuah sistem ke dalam bahasa pemrograman untuk mendeskripsikan dengan detail bagaimana komponen-komponen sistem diimplementasikan. Pembangunan sistem adalah kegiatan menciptakan sistem baru maupun mengganti atau memperbaiki sistem yang telah ada baik secara keseluruhan maupun sebagian (Pressman, 2002). Kata ’rancang’ merupakan kata dasar dari perancangan yang berarti mendeskripsikan atau menggambarkan. Sedangkan kata ’bangun’ merupakan kata dasar dari pembangunan yang berarti menyusun atau mendirikan. Jadi rancang bangun dapat diartikan sebagai serangkaian kegiatan yang mendeskripsikan penyusunan komponen-komponen yang ada untuk menghasilkan sesuatu yang baru. 2.2 Konsep Sistem Informasi

Upload: muhammad-rifki

Post on 27-Oct-2015

372 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

COntoh Bab 2 Sistem Informasi Sumber Daya Manusia

TRANSCRIPT

Page 1: Bab 2

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Rancang Bangun

Dalam penelitian ini dibahas mengenai rancang bangun sistem.

Perancangan sistem merupakan serangkaian prosedur untuk menerjemahkan

hasil analisa dari sebuah sistem ke dalam bahasa pemrograman untuk

mendeskripsikan dengan detail bagaimana komponen-komponen sistem

diimplementasikan. Pembangunan sistem adalah kegiatan menciptakan

sistem baru maupun mengganti atau memperbaiki sistem yang telah ada baik

secara keseluruhan maupun sebagian (Pressman, 2002). Kata ’rancang’

merupakan kata dasar dari perancangan yang berarti mendeskripsikan atau

menggambarkan. Sedangkan kata ’bangun’ merupakan kata dasar dari

pembangunan yang berarti menyusun atau mendirikan. Jadi rancang bangun

dapat diartikan sebagai serangkaian kegiatan yang mendeskripsikan

penyusunan komponen-komponen yang ada untuk menghasilkan sesuatu

yang baru.

2.2 Konsep Sistem Informasi

2.2.1 Definisi Sistem

Definisi sistem bekembang sesuai konteks dimana pengertian

sistem itu digunakan. Berikut akan diberikan definisi sistem secara

umum:

a. Kumpulan dari bagian-bagian yang bekerja sama untuk mencapai

tujuan yang sama (Jogiyanto, 2005).

b. Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi

untuk mencapai suatu tujuan tertentu (Jogiyanto, 2005).

c. Suatu sistem adalah jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang

saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan

Page 2: Bab 2

suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang

tertentu (Jogiyanto, 2005).

d. Sistem merupakan kumpulan elemen-elemen yang saling terkait

dan bekerja sama untuk memproses masukan (input) yang

ditujukan kepada sistem tersebut dan mengolah masukan tersebut

sampai menghasilkan keluaran (output) yang diinginkan (Kadir,

2003).

Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yaitu

mempunyai komponen-komponen (components), batas sistem

(boundary), lingkungan luar (environments), penghubung (interface),

masukan (input), keluaran (output), pengolah (process), dan sasaran

(objectives) atau tujuan (goal) (Jogiyanto, 2001).

1. Komponen-komponen sistem (Components)

Komponen sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi dan membentuk satu kesatuan. Komponen atau elemen sistem dapat berupa subsistem atau beberapa bagian sistem. Setiap subsistem mempunyai karakteristik dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.

2. Batas sistem (Boundary)

Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan lingkungannya atau dengan sistem lainnya. Batas sistem inilah yang membuat sistem dipandang sebagai satu kesatuan.

3. Lingkungan Luar Sistem (Environments)

Lingkungan luar dari suatu sistem adalah segala sesuatu yang berada diluar sistem yang mempengaruhi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan sistem atau merugikan sistem.

4. Penghubung Sistem (Interface)

Page 3: Bab 2

Penghubung merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem lainnya. Penghubung inilah yang menyebabkan beberapa subsistem berintegrasi dan membentuk satu kesatuan.

5. Masukan Sistem (Input)

Masukkan adalah sesuatu yang dimasukkan ke dalam sistem yang berasal dari lingkungan. Masukan dapat berupa peralatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input). Maintenance input adalah energi yang diproses agar didapatkan keluaran. Sebagai contoh didalam sistem komputer, program adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya sedangkan data adalah signal input utuk diolah menjadi informasi.

6. Keluaran Sistem (Output)

Keluaran sistem adalah energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna.

7. Pengolah Sistem (Process)

Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran. Suatu sistem produksi akan mengolah masukan berupa bahan baku dan bahan-bahan yang lain menjadi keluaran berupa barang jadi.

8. Sasaran Sistem (Objectives) atau Tujuan (Goal)

Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective). Jika suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak mempunyai sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem.

2.2.2 Definisi Informasi

Informasi adalah data yang telah diolah menjadi bentuk yang lebih

berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya. Informasi juga dapat

diartikan sebagai rangkaian data yang mempunyai sifat sementara,

tergantung pada waktu dan mampu memberi kejutan pada penerimanya.

Intensitas dan lamanya kejutan dari sebuah informasi disebut sebagai

Page 4: Bab 2

nilai informasi. Informasi yang tidak mempunyai nilai biasanya karena

rangkaian data yang tidak lengkap atau kadaluarsa (Jogiyanto, 2001).

Nilai dari informasi ditentukan dari dua hal yaitu manfaat dan

biaya untuk mendapatkannya. Suatu informasi dapat dikatakan bernilai

jika manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya untuk

mendapatkannya. Akan tetapi perlu diperhatikan bahwa informasi yang

digunakan di dalam suatu sistem informasi umumnya digunakan untuk

beberapa kegunaan, sehingga tidak memungkinkan dan sulit untuk

menghubungkan suatu bagian informasi pada suatu masalah tertentu

dengan biaya untuk memperolehnya, karena sebagian besar informasi

dinikmati tidak hanya oleh satu perusahaan (Jogiyanto, 2001). Dan

informasi yang baik adalah informasi yang berkualitas, informasi yang

berkualitas tergantung dari tiga hal (Kadir, 2003) yaitu:

a. Akurat

Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak

menyesatkan dan harus jelas dalam mencerminkan maksudnya.

b. Tepat waktu

Informasi yang dihasilkan tidak boleh terlambat datang kepada

penerima informasi. Informasi yang sudah usang tidak memiliki

nilai lagi karena informasi merupakan landasan dalam mengambil

keputusan. Jika pengambilan keputusan terlambat akan berakibat

fatal untuk organisasi.

c. Relevan

Memiliki makna bahwa informasi mempunyai manfaat yang baik

bagi penerimanya.

Page 5: Bab 2

2.2.3 Definisi Sistem Informasi

Sistem informasi adalah kerangka kerja yang mengkoordinasikan

sumber daya (manusia, komputer) untuk mengubah masukan (input)

menjadi keluaran (informasi) guna mencapai sasaran-sasaran

perusahaan (Kadir, 2003).

Dalam suatu sistem informasi terdapat beberapa komponen yaitu

hardware, software, prosedur, orang, database, jaringan komputer dan

komunikasi data (Kadir, 2003):

a. Perangkat keras (hardware)

Mencakup piranti-piranti fisik seperti komputer dan printer.

b. Perangkat lunak (software)

Mengumpulan instruksi yang memungkinkan perangkat keras

dalam memproses data.

c. Prosedur (procedure)

Sekumpulan aturan yang dipakai untuk mewujudkan pemrosessan

data dan pembangkitan keluaran yang dikehendaki.

d. Orang (brainware)

Semua pihak yang bertanggung jawab dalam pengembangan sistem

informasi, pemrosesan dan penggunaan keluaran sistem informasi.

e. Basis data (database)

Sekumpulan tabel, hubungan dan lain-lain yang berkaitan dangan

penyimpanan data.

f. Jaringan komputer dan komunikasi data

Sistem penghubung yang memungkinkan sumber dipakai secara

bersama atau diakses oleh sejumlah pemakai.

2.2 Sumber Daya Manusia

Sumber daya manusia merupakan salah satu sumber daya yang terdapat dalam

organisasi. Werther dan Davis yang dikutip oleh Edy Sutrisno menyatakan bahwa

Page 6: Bab 2

sumber daya manusia adalah pegawai yang siap, mampu, dan siaga dalam

mencapai tujuan-tujuan organisasi (Werther dan Davis dalam Sutrisno, 2009:1).

Timbulnya kebutuhan untuk membantu organisasi dalam melaksanakan tujuannya

merupakan profesionalisme dalam bekerja. Kebutuhan akan profesionalisme

menunjukkan bahwa semakin berperannya sumber daya manusia dalam mencapai

keberhasilan organisasi.

Tujuan organisasi agar dapat tercapai dengan baik, dibutuhkan sumber daya

manusia yang memenuhi syarat-syarat dan kriteria organisasi (Sofyandi, 2008:53).

Menurut Hadari Nawawi dalam Sulistiyani dan Rosidah (2003:9) yang dimaksud

sebagai sumber daya manusia meliputi tiga pengertian, yaitu:

1. Sumber daya manusia adalah manusia yang bekerja di lingkungan

suatu organisasi (disebut juga personil, tenaga kerja, pegawai atau

karyawan).

2. Sumber daya manusia adalah potensi manusiawi sebagai penggerak

organisasi dalam mewujudkan eksistensinya.

3. Sumber daya manusia adalah potensi yang merupakan asset dan

berfungsi sebagai modal (non material/non finansial) di dalam

organisasi bisnis, yang dapat diwujudkan menjadi potensi nyata

(real) secara fisik dan non fisik dalam mewujudkan eksistensinya.

2.3 Konsep Dasar Website

Aplikasi web adalah sebuah sistem informasi yang mendukung interaksi

pengguna melalui atarmuka berbasis web. Fitur-fitur aplikasi web biasanya

berupa data persistance, mendukung transaksi dan komposisi halaman web

dinamis yang dapat dipertimbangkan sebagai hibridisasi antara hipermedia

Page 7: Bab 2

dan sistem informasi. Aplikasi web adalah bagian dari client-side yang dapat

dujalankan oleh browser web. Client-side mempunyai tanggung jawab untuk

pengeksekusian proses bisnis Interaksi web dibagi ke dalam tiga langkah

(Simarmata, 2010), yaitu:

1. Permintaan

Pengguna mengirimkan permintaan ke server web, biasanya via halaman

web yang di tampilakan pada browser web.

2. Pemrosesan

Server web menerima permintaan yang dikirimkan oleh pengguna

kemudian memproses permintaan tersebut.

3. Jawaban

Browser menampilkan hasil dari permintaan pada jendela browser.

Dan aplikasi web di klasisfikasikan menjadi 3 jenis yang utama

(Simarmata, 2010), yaitu sebagai berikut:

1. Pelanggan berhadapan dengan aplikasi

Aplikasi ini biasa dikenal dengan situs e-commerce atau B2C (business to

customer), yaitu para pelanggan biasanya dapat memilih produk atau jasa

yang dibeli dengan menggunakan kartu belanja (shopping card) dan

metode pembayaran (payment method).

2. Pegawai berhadapan dengan aplikasi yang menggunakan intranet didalam

perusahaan

Salah satu contohnya adalah aplikasi laporan akuntansi perusahaan dan

laporan pengeluaran pegawai. Aplikasi ini sebelumnya di operasika pada

jaringan client-server internal dan sekarang aplikasi ini sudah web-

enabled sehingga penggunaan dan penyebarannya menjadi lebih mudah.

3. Aplikasi yang berhadapan antara pelanggan dengan penyalur

Aplikasi ini dikenal sebagai situs B2B (business to business) dan

menggunakan ekstranet, perluasan dari internet yang mengizinkan

perusahaan di sisi luar untuk bekerja di dalam ruang yang terlindungi kata

sandi dan menyediakan suatu jaminan untuk berbagi informasi yang

Page 8: Bab 2

terpilih.Aplikasi web sendiri dapat dibagi menjadi web statis dan web

dinamis. Web statis dibentuk dengan menggunakan HTML saja.

Kekurangan aplikasi ini terletak pada keharusan untuk mememlihara

program secara terus-menerus untuk mengikuti setiap perubahan yang

terjadi. Kelamahan ini dapat diatasi dengan model aplikasi web dinamis.

Web dinamis adalah web yang menampilkan informasi yang bersifat

dinamis dan dapat saling berinteraksi dengan user. Biasanya untuk web

statis yang ditonjolkan adalah sisi tampilan yang banyak mengandung

grafis sehingga untuk merancang web statis tidak diperlukan kemampuan

pemrograman yang handal.

Dengan memperluas kemampuan HTML, yakni dengan menggunakan

perangkat lunak tambahan. Perubahan informasi dalam halaman-halaman

web dapat ditangani melalui perubahan data, bukan melalui perubahan

program. Sebagai implementasinya, aplikasi web dapat dikoneksikan ke basis

data. Dengan demikian perubahan informasi dapat dilakukan oleh operator

atau yang bertanggung jawab terhadap kemutakhiran data, dan tidak menjadi

tanggung jawab pemrogram atau webmaster.

2.4 Pemrograman PHP

PHP (php hypertext preprocessor) yang merupakan bahasa pemrograman

berbasis web yang memiliki kemampuan untuk memproses data dinamis.

PHP dikatakan sebagai sebuah server-side embedded script language yang

artinya sintaks-sintaks dan perintah yang kita berikan akan sepenuhnya

dijalankan oleh server tetapi disertakan pada halaman HTML biasa. Aplikasi-

aplikasi yang dibangun oleh PHP pada umumnya akan memberikan hasil

pada web browser, Tapi prosesnya secara keseluruhan dijalankan di server.

Pada prinsipnya server akan bekerja apabila ada permintaan dari client

menggunakan kode-kode PHP untuk mengirimkan permintaan ke server.

Ketika menggunakan PHP sebagai server-side embedded script language

Page 9: Bab 2

maka server akan melakukan hal-hal sebagai berikut: membaca permintaan

dari client/browser, mencari halaman di server, melakukan instruksi yang

diberikan oleh PHP untuk melakukan modifikasi pada halaman, mengirim

kembali halaman tersebut kepada client melalui internet ataupun intranet.

Karakteristik yang paling unggul dan paling kuat dalam PHP adalah

lapisan integrasi database. Database yang didukung PHP adalah: Oracle,

Adabas-D, Sybase, FilePro, mSQL, Velocis, MySQL, Informix, Solid, dBase,

ODBC, Unix dbm dan PostgreSQL.

Sistem kerja PHP diawali dengan permintaan yang berasal dari halaman

website oleh browser. Berdasarkan URL atau alamat website dalam jaringan

internet, browser akan menemukan sebuah alamat dari webserver,

mengidentifikasi halaman yang dikehendaki dan menyampaikan segala

informasi yang dibutuhkan oleh webserver. Selanjutnya, webserver akan

mencarikan berkas yang diminta dan menampilkan isinya di browser.

Browser yang mendapatkan isinya segera menerjemahkan kode HTML dan

menampilkannya (Rafiza, 2006).

2.5 MySQL

MySQL adalah sebuah program database server yang mampu menerima

dan mengirimkan datanya dengan sangat cepat, multi user serta menggunakan

perintah standar sructure query language (SQL). MySQL merupakan sebuah

keperluan pribadi atau usaha tanpa harus membeli atau membayar lisensinya.

MySQL pertama kali dirilis oleh seorang programer database bernama

Michael Widenius (Kadir, 2003).

MySQL adalah salah satu database server yang sangat terkenal,

disebabkan MySQL menggunakan SQL sebagai bahasa dasar untuk

mengakses database. MySQL termasuk RDBMS (Relation Database

Management System) yang lebih popular lewat pemrograman web, terutama

Page 10: Bab 2

di lingkungan Linux. Namun, saat ini telah tersedia XAMPP untuk platform

system operasi Windows 90/ME/NT/200/XP/Vista/Windows 7. MySQL

mendapat penghargaan sebagai database terbaik untuk server Linux versi

Linux Magazin tahun 2001 dan 2002.

2.6 Pengembangan Sistem dengan Strategi Waterfall

Kebanyakan organisasi memiliki proses pengembangan sistem

(system development process) resmi yang terdiri dari satu set standar proses-

proses atau langkah-langkah yang mereka harapkan akan diikuti oleh semua

proyek pengembangan sistem. Proses pengembangan sistem pada

kebanyakan organisasi mengikuti pendekatan pemecahan masalah (problem-

solving). Pendekatan tersebut biasanya terdiri dari langkah pemecahan

masalah yang umum, yaitu (Whitten, 2004 : 31-32) :

1. Mengidentifikasi masalah.

2. Memahami dan menganalisis masalah.

3. Mengidentifikasi persyaratan dan solusi yang diharapkan.

4. Mengidentifikasi solusi alternatif dan memilih tindakan yang

terbaik.

5. Merancang solusi yang dipilih.

6. Mengimplementasikan solusi yang dipilih.

7. Mengevaluasi hasilnya (Jika masalah tidak terpecahkan,

kembalilah ke langkah 1 atau seperlunya).

Untuk mudahnya, pendekatan pemecahan masalah terdiri dari empat

tahap atau fase yang harus diselesaikan untuk semua proyek pengembangan

Page 11: Bab 2

sistem yang terdiri dari permulaan sistem (system initiation), analisis sistem

(system analysis), desain sistem (system design), dan implementasi sistem

(system implementation) (Whitten, 2004 : 32).

Tabel di bawah ini menunjukkan korelasi antara langkah-langkah

pemecahan masalah yang umum dengan proses pengembangan sistem

(Whitten, 2004 : 32).

Tabel 2.1 Tabel Korelasi antara Langkah-langkah Pemecahan

Masalah dengan Proses Pengembangan Sistem

Proses Pengembangan Sistem yang

Disederhanakan

Langkah-Langkah Pemecahan

Masalah yang Umum

Permulaan sistem (system initiation) 1. Mengidentifikasi masalah (juga

merencanakan solusi untuk

masalah).

Analisis Sistem (system analysis) 2. Memahami dan menganalisis

masalah.

3. Mengidentifikasi persyaratan dan

solusi yang diharapkan.

Desain Sistem (system design) 4. Mengidentifikasi solusi alternatif

dan memilih tindakan terbaik.

5. Mendesain solusi yang dipilih.

Implementasi Sistem (system

implementation)

6. Mengimplementasikan solusi yang

dipilih.

Page 12: Bab 2

7. Mengevaluasi hasilnya. (Jika

masalah tidak terpecahkan,

kembalilah ke langkah 1 atau 2

seperlunya).

a. Permulaan sistem (system

initiation)

Perencanaan awal sebuah proyek untuk mengidentifikasikan lingkup,

tujuan, jadwal, dan anggaran bisnis awal (Whitten, 2004 : 32).

b. Analisis sistem (system analysis)

Studi domain masalah bisnis untuk merekomendasikan perbaikan dan

menspesifikasikan persyaratan dan prioritas bisnis untuk solusi (Whitten,

2004 : 33). Analisis permasalahan bertujuan untuk mendapatkan

pemahaman secara keseluruhan tentang sistem yang akan dikembangkan

berdasarkan masukan dari calon pengguna (kadang ditambah dengan

pendapat/masukan dari beberapa pihak lain yang berkepentingan seperti

pengembang, pihak manajemen, konsultan perusahaan, dan sebagainya).

Hasil utama dari analisis adalah pemahaman sistem seutuhnya sebagai

persiapan menuju ke tahap perancangan (Nugroho, 2005).

c. Desain sistem (system design)

Spesifikasi atau konstruksi solusi yang teknis dan berbasis komputer untuk

persyaratan bisnis yang diidentifikasikan dalam analisis sistem (Whitten,

Page 13: Bab 2

2004). Perancangan sistem termasuk bagaimana mengorganisasi sistem ke

dalam subsistem-subsistem (arsitektur sistem) serta alokasi subsistem-

subsistem ke komponen-komponen perangkat keras, perangkat lunak serta

prosedur-prosedur (Nugroho, 2005).

d. Implementasi sistem (system implementation)

Mengimplementasikan solusi yang dipilih, konstruksi, instalasi, pengujian,

dan pengiriman sistem ke dalam operasi sehari-hari (Whitten, 2004 : 34).

Pada pengujian untuk sistem yang dibangun ini, peneliti menggunakan

metode black box testing. Black box testing adalah konsep yang digunakan

untuk merepresentasikan sistem yang cara kerja di dalamnya tidak tersedia

untuk diinspeksi. Di dalam kotak hitam (black box), item-item yang diuji

dianggap ”gelap” karena logiknya tidak diketahui. Yang diketahui hanya

apa yang masuk dan apa yang keluar dari kotak hitam. Pada pengujian

black box, kita mencoba beragam masukan dan memeriksa keluaran yang

dihasilkan. Kita dapat mempelajari apa yang dilakukan kotak tapi tidak

mengetahui cara konversi dilakukan (Hariyanto, 2004 : 577).

Page 14: Bab 2

Gambar 2.1 The Sequential or Waterfall Development (Whitten, 2004)

Pengembangan sistem yang telah dijelaskan di atas secara alamiah

adalah proses berurutan (sequential). Strategi ini mensyaratkan penyelesaian

tiap proses secara satu per satu. Penyelesaian sequential menghasilkan sistem

informasi yang seluruhnya baru. Karena penampilan pengembangan ini seperti

air terjun (waterfall), maka pendekatan ini disebut dengan pendekatan

waterfall development (Whitten, 2004).

2.7 Konsep UML (Unified Modeling Language)

2.7.1 Pengertian UML

UML merupakan satu kumpulan konvensi pemodelan yang digunakan

untuk menentukan atau menggambarkan sebuah sistem software yang terkait

dengan objek (Whitten, 2004). Sedangkan dari pengertian lain, UML adalah

bahasa pemodelan grafis untuk mendokumentasi, menspesifikasikan, dan

membangun sistem perangkat lunak (Hariyanto, 2004).

2.7.2 Sejarah UML

Notasi UML dibuat sebagai kolaborasi dari Grady Booch, DR. James

Rumbough, Ivan Jacobson, Rebecca Wirfs-Brock, Peter Yourdon, dan

lainnya. Jacobson menulis tentang pendefinisian persyaratan-persyaratan

sistem yang disebut use case. Juga mengembangkan sebuah metode untuk

perancangan sistem yang disebut Object-Oriented Software Engineering

(OOSE) yang berfokus pada analisis. Booch, Rumbough, dan Jacobson biasa

disebut tiga sekawan (tree amigos). Semuanya bekerja di Rational Software

Page 15: Bab 2

Corporation dan berfokus pada standarisasi dan perbaikan ulang UML.

Simbol UML mirip dengan Booch, notasi OMT, dan juga ada kemiripan

dengan notasi lainnya.

Penggabungan beberapa metode menjadi UML dimulai pada tahun

1993. Setiap orang dari tiga sekawan di rational mulai menggabungkan

idenya dengan metode-metode lainnya. Pada akhir tahun 1995 Unified Method

versi 0.8 diperkenalkan. Unified Method diperbaiki dan diubah menjadi UML

pada tahun 1996. UML 1.0 disahkan dan diberikan pada Object Technology

Group (OTG) pada tahun 1997 dan pada tahun itu juga beberapa perusahaan

pengembang utama mulai mengadopsinya. Pada tahun yang sama OMG

merilis UML 1.1 sebagai standar industri (Sholiq, 2006). Berikut adalah

gambaran dari asal usul terbentuknya UML.

Gambar 2.2 Asal Usul UML (Munawar, 2005)

UML menawarkan diagram yang dikelompokkan menjadi beberapa

perspektif berbeda untuk memodelkan suatu sistem, seperti satu set blueprint

yang digunakan untuk membangun sebuah rumah (Whitten, 2004).

Page 16: Bab 2

Beberapa diagram UML yang peneliti gunakan dalam penyusunan

skripsi ini adalah sebagai berikut (Sholiq, 2006 : 7-15) :

2.7.3 Use-case Diagram

Diagram use-case atau use-case diagram menyajikan interaksi antara

use-case dan aktor dimana aktor dapat berupa orang, peralatan, atau sistem

lain yang berinteraksi dengan sistem yang sedang dibangun. Use-case

menggambarkan fungsionalitas sistem atau persyaratan-persyaratan yang

harus dipenuhi sistem dari pandangan pemakai (Sholiq, 2006 : 7). Simbol-

simbol use-case dapat dilihat dalam daftar simbol. Use-case diagram memiliki

pemodelan sebagai berikut (Whitten, 2004 : 257-262) :

a. Use-case

Pemodelan use-case mengidentifikasikan dan menggambarkan

fungsi-fungsi sistem dari sudut pandang pengguna eksternal dalam

sebuah cara dan terminologi yang mereka pahami. Use-case

merupakan urutan langkah-langkah yang secara tindakan saling

terkait, baik otomatis maupun manual.

b. Actor

Actor merupakan segala sesuatu yang perlu berinteraksi dengan

sistem untuk pertukaran informasi. Actor dapat berupa orang,

peralatan atau sistem lain yang berinteraksi dengan sistem yang

sedang dibangun.

c. Relationship

Page 17: Bab 2

Pada diagram use-case, relationship digambarkan sebagai sebuah

garis antara dua simbol. Berikut adalah perbedaan di antara

relationship yang ada pada sebuah diagram use-case.

1. Association

Association merupakan relationship antara actor dengan use-

case dimana terjadi interaksi di antara mereka.

2. Extends

Extension use-case merupakan use-case yang terdiri dari

langkah yang terekstraksi dari use-case yang lebih kompleks

untuk menyederhanakan masalah dan memperluas fungsinya.

3. Uses (includes)

Hubungan uses menggambarkan bahwa satu use-case

seluruhnya meliputi fungsionalitas dari use-case lainnya.

4. Depends on

Terkadang suatu use-case memiliki ketergantungan dengan

use-case lainnya. Ketergantungan ini dimodelkan dengan

menggunakan depends on relationship. Hubungan depends on

sangat membantu untuk mengetahui use-case mana yang

memiliki ketergantungan pada use-case lainnya yang bertujuan

untuk menentukan urutan dalam pengembangan use-case.

5. Inheritance

Page 18: Bab 2

Hubungan inheritance terjadi ketika dua atau lebih actor

menggunakan use-case yang sama.

2.7.4 Activity Diagram

Diagram aktivitas atau activity diagram menggambarkan aliran

fungsionalitas sistem. Pada tahap pemodelan bisnis, diagram aktivitas dapat

digunakan untuk menunjukkan aliran kerja bisnis (business work flow). Dapat

juga digunakan untuk menggambarkan aliran kejadian (flow of events) dalam

use-case. Diagram aktivitas tidak perlu dibuat untuk setiap aliran kerja, tetapi

diagram ini akan sangat berguna untuk aliran kerja yang kompleks dan

melebar (Sholiq, 2006). Simbol-simbol activity diagram dapat dilihat dalam

daftar simbol.

2.7.5 Sequence Diagram

Diagram sekuensial atau sequence diagram digunakan untuk

menunjukkan aliran fungsionalitas dalam use-case. Diagram ini

mengilustrasikan bagaimana pesan terkirim dan diterima di antara objek dan

dalam sekuensi atau timing apa. Misalkan, use-case “menarik uang”,

mempunyai beberapa kemungkinan, seperti penarikan uang secara normal,

percobaan penarikan uang tanpa ada data yang cukup, dan penarikan dengan

menggunakan PIN yang salah. Sequence diagram menunjukkan aliran proses

dalam use-case “menarik uang” (Sholiq, 2006). Simbol-simbol sequence

diagram dapat dilihat dalam daftar simbol.

Page 19: Bab 2

2.7.6 Class Diagram

Diagram kelas atau class diagram menunjukkan interaksi antar kelas

dalam sistem. Kelas mengandung informasi dan tingkah laku (behavior) yang

berkaitan dengan informasi tersebut. Sebuah kelas pada diagram kelas dibuat

untuk setiap objek pada diagram sekuensial atau diagram kolaborasi (Sholiq,

2006). Simbol-simbol class diagram dapat dilihat dalam daftar simbol. Dalam

diagram ini terdapat associations and multiplicity,

generalization/specialization relationship, dan aggregation relationship

(Whitten, 2004).

a. Associations and multiplicity

Associations terdapat di antara objects dan classes (kelompok).

Sekali associations telah diidentifikasikan, multiplicity yang

menentukan harus didefinisikan. Asosiasi object/class dan notasi

multiplicity dapat dilihat pada daftar simbol. Notasi multiplicity ini

akan digunakan dalam perancangan class diagram.

b. Generalization/specialization relationship

Setelah mengidentifikasikan dasar associations and multiplicity,

selanjutnya menentukan apakah ada Generalization/specialization

relationship. Generalization/specialization relationship dapat

ditemukan dengan melihat class diagram.

c. Aggregation relationship

Page 20: Bab 2

Aggregation adalah tipe relationship yang unik dimana satu objek

adalah bagian dari objek yang lain. Relationship ini sering disebut

whole-part relationship dan dapat dibaca sebagai “objek A terdiri

dari objek B dan objek B adalah bagian dari objek A”. Pada

agregasi, terdapat sebuah tipe/bentuk yang kuat dimana bagian dari

objek tergantung pada keseluruhan objek. Bentuk agregasi ini

disebut composite. Sedemikian kuatnya hubungan ini, bila sebuah

objek composite dibuang, maka bagian yang tergantung pada

komponen tersebut akan terbuang juga pada saat bersamaan

(Munawar, 2005.

2.7.7 Statechart Diagram

Diagram statechart atau statechart diagram menyediakan sebuah cara

untuk memodelkan bermacam-macam keadaan yang mungkin dialami oleh

sebuah objek. Jika dalam diagram kelas menunjukkan gambaran statis kelas-

kelas dan relasinya, diagram statechart digunakan untuk memodelkan tingkah

laku dinamik sistem. Misalkan, sebuah account di bank dapat eksis dalam

beberapa keadaan yang berbeda, seperti dapat buka, tutup, atau kondisi

overdraw (kondisi dimana jumlah pengambilan lebih besar dari simpanan

yang ada) (Sholiq, 2006). Simbol-simbol statechart diagram dapat dilihat

dalam daftar simbol.

Page 21: Bab 2

2.7.8 Component Diagram

Diagram komponen atau component diagram menunjukkan model

secara fisik komponen perangkat lunak pada sistem dan hubungannya antar

mereka. Ada dua tipe komponen dalam diagram yaitu komponen executable

dan kode pustaka (libraries code). Masing-masing kelas dalam model akan

dipetakan ke sebuah komponen kode pustaka. Setelah komponen dibuat,

mereka ditambahkan dalam diagram komponen dengan memberikan relasi

antar komponen. Relasi yang terjadi antar komponen hanya satu tipe relasi

yaitu dependensi yang menunjukkan ketergantungan compile-time dan run-

time antara komponen-komponen tersebut. Diagram konponen digunakan oleh

siapapun yang bertanggung jawab untuk melakukan kompilasi sistem.

Diagram ini juga menunjukkan komponen apa saja yang dibutuhkan saat

proses kompilasi dan menampilkan komponen run-time apa saja yang dibuat

sebagai hasil proses kompilasi. Komponen diagram memperlihatkan pemetaan

dari kelas-kelas ke komponen-komponen sebagai implementasi kelas (Sholiq,

2006 ).

2.7.9 Deployment Diagram

Diagram deployment atau deployment diagram menampilkan

rancangan fisik jaringan dimana berbagai komponen akan terdapat di sana.

Sebagai contoh, pada sistem ATM, terdapat banyak subsistem yang dijalankan

pada peralatan fisik yang terpisah atau sering disebut node. ATMClient.exe

akan berjalan pada banyak lokasi yang berbeda. ATM Client akan

berhubungan melalui jaringan khusus dengan Server ATM Regional.

Page 22: Bab 2

Sedangkan ATMServer.exe akan dijalankan di Server ATM Regional. Server

ATM Regional terhubung melalui Local Area Network (LAN) dengan basis

data perbankan yang menggunakan Oracle. Printer juga terhubung pada Server

ATM Regional.

Dengan demikian, diagram ini memperlihatkan setup fisik sistem. Sistem

ATM menjadi arsitektur three-tier dengan one-tier masing-masing untuk basis

data, server regional dan client. Diagram deployment digunakan oleh manajer

proyek, arsitek sistem, dan karyawan distribusi untuk memahami rancangan

fisik sistem dan di mana saja terdapat subsistem yang akan dibuat. Diagram

ini membantu manajer proyek mengkomunikasikan tentang apa yang sistem

inginkan terhadap pemakai dan juga membantu bagian pengembangan untuk

merencanakan distribusi yang akan ditawarkan (Sholiq, 2006).