bab 1 sistem riil

14
Sistem Bilangan 1 Bab I SISTEM BILANGAN 1.1 Pengantar logika dan Himpunan Matematika mempunyai bahasa dan aturan yang terdefinisi dengan baik, penalaran yang jelas dan sistematik, dan struktur yang sangat kuat. Dengan berbagai keunggulan ini matematika digunakan sebagai suatu cara pendekatan dalam mempelajari ilmu pengetahuan dan teknologi dan dalam menyelesaikan masalah yang rumit. Matematika juga merupakan alat bantu dalam menyelesaikan masalah dalam berbagai disiplin ilmu. Dengan Matematika, suatu masalah nyata dapat dilihat dalam suatu model yang strukturnya jelas, tepat dan bentuknya kompak (singkat dan padat). Unsur utama dalam pekerjaan matematika adalah penalaran deduktif dan induktif. Penalaran deduktif bekerja dengan berbagai asumsi, tidak dengan pengamatan. Sedangkan penalaran induktif bekerja berdasarkan fakta dan fenomena yang muncul untuk sampai kepada suatu perkiraan tertentu. Tetapi perkiraan yang diperoleh tidak dapat diterima begitu saja, harus diyakinkan kebenarannya atau dibuktikan secara deduktif. Proses induktif-deduktif dapat digunakan sebagai salah satu cara dalam mempelajari suatu konsep matematika. 1.1.1. Sistem Aksioma Matematika dibangun berdasarkan suatu sistem yang memuat beberapa istilah dasar dan sifat yang kebenarannya diterima tanpa pembuktian. Suatu sistem matematika merupakan penerapan berbagai metode secara aksiomatik dari logika atas sekelompok unsur, relasi dan operasi. Pemilihan beberapa sifat dasar yang dibuat konsisten akan menentukan suatu sistem secara utuh. Dalam proses

Upload: inten-saridewi-nurisal

Post on 19-Nov-2015

42 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Mathematics

TRANSCRIPT

  • Sistem Bilangan

    1

    Bab I

    SISTEM BILANGAN

    1.1 Pengantar logika dan Himpunan

    Matematika mempunyai bahasa dan aturan yang terdefinisi dengan baik,

    penalaran yang jelas dan sistematik, dan struktur yang sangat kuat. Dengan

    berbagai keunggulan ini matematika digunakan sebagai suatu cara pendekatan

    dalam mempelajari ilmu pengetahuan dan teknologi dan dalam menyelesaikan

    masalah yang rumit. Matematika juga merupakan alat bantu dalam menyelesaikan

    masalah dalam berbagai disiplin ilmu. Dengan Matematika, suatu masalah nyata

    dapat dilihat dalam suatu model yang strukturnya jelas, tepat dan bentuknya

    kompak (singkat dan padat).

    Unsur utama dalam pekerjaan matematika adalah penalaran deduktif dan

    induktif. Penalaran deduktif bekerja dengan berbagai asumsi, tidak dengan

    pengamatan. Sedangkan penalaran induktif bekerja berdasarkan fakta dan

    fenomena yang muncul untuk sampai kepada suatu perkiraan tertentu. Tetapi

    perkiraan yang diperoleh tidak dapat diterima begitu saja, harus diyakinkan

    kebenarannya atau dibuktikan secara deduktif. Proses induktif-deduktif dapat

    digunakan sebagai salah satu cara dalam mempelajari suatu konsep matematika.

    1.1.1. Sistem Aksioma

    Matematika dibangun berdasarkan suatu sistem yang memuat beberapa istilah

    dasar dan sifat yang kebenarannya diterima tanpa pembuktian. Suatu sistem

    matematika merupakan penerapan berbagai metode secara aksiomatik dari logika

    atas sekelompok unsur, relasi dan operasi. Pemilihan beberapa sifat dasar yang

    dibuat konsisten akan menentukan suatu sistem secara utuh. Dalam proses

  • Sistem Bilangan

    2

    penalaran matematika, suatu rumus (Teorema) matematika terdiri dari beberapa

    hipotesis dan kesimpulan. Penalaran dibalik sistem logika dapat dipahami

    berdasarkan sifat sistem dan operasi yang dirancang didalamnya.

    Sistem Aksioma terdiri dari empat bagian penting yaitu istilah tak terdefinisi,

    terdefinisi, aksioma dan Teorema.

    Istilah tak terdefinisi Istilah dasar (primitif) yang digunakan untuk membangun

    istilah lain, arti istilahnya sendiri tidak didefinisikan, tetapi deskripsinya ada. Pada

    suatu sistem matematika tertentu, kita mengenal istilah tak terdefinisi, seperti titik,

    garis, bidang, himpunan dan sebagainya.

    Istilah terdefinisi Istilah yang digunakan dalam sistem, bukan istilah dasar, dan

    dirumuskan dari istilah dasar sehingga mempunyai arti tertentu dan perumusannya

    menjadi suatu pernyataan yang benar. Dalam suatu definisi, istilah jika - maka

    berarti jika dan hanya jika.

    Suatu definisi yang baik mempunyai ciri berikut :

    jelas, tepat dan mempunyai suatu makna;

    hanya menggunakan istilah dasar atau yang telah ada sebelumnya

    konsisten, dalam setiap kasus mempunyai arti yang sama

    jangkauannya cukup luas untuk dapat memuat sebanyak mungkin

    objek dari sistem.

    Aksioma atau Postulat Aksioma adalah suatu pernyataan yang diandaikan benar

    pada suatu sistem dan diterima tanpa pembuktian. Aksioma hanya memuat istilah

    dasar dan istilah terdefinisi, tidak berdiri sendiri dan tidak diuji kebenarannya.

    Sekelompok aksioma dalam suatu sistem harus konsisten, dapat membangun

    sistem tersebut dan tidak saling bertentangan.

    Teorema Teorema adalah suatu pernyataan matematika yang dirumuskan secara

    logika dan dibuktikan dengan memanfaatkan istilah dasar, istilah terdefinisi,

    aksioma dan pernyataan benar lainnya.

    Pernyataan Suatu pernyataan matematika (disingkat pernyataan) adalah

    rangkaian kata yang dapat ditentukan nilai kebenarannya, yaitu benar atau salah.

  • Sistem Bilangan

    3

    Diantara benar dan salah hanya berlaku salah satu: benar saja atau salah saja dan

    tidak mungkin keduanya sekaligus. Ukuran benar atau salahnya suatu pernyataan

    tidak didasarkan atas opini atau pendapat.

    Contoh 1.1

    (a) Setiap segitiga sama sisi adalah segitiga sama kaki (B)

    (b) Setiap persegi panjang adalah jajaran genjang (B)

    (c) Jika 3maka,92 xx (S)

    (d) Pada sistem bilangan riil, persamaan 0432 xx tidak mempunyai

    jawab (B)

    (e) Mereka mahasiswa Unhas (kalimat terbuka, bukan pernyataan)

    (f) 83x (kalimat terbuka, bukan pernyataan)

    Kalimat yang tidak dapat ditentukan nilai kebenarannya disebut bukan

    pernyataan (kalimat nondeklaratif). Misalnya kalimat tanya, kalimat perintah,

    kalimat harapan, kalimat terbuka (kalimat yang mempunyai besaran yang tidak

    diketahui) semuanya bukan pernyataan karena tidak dapat ditentukan nilai benar

    atau salahnya.

    Hasil penting dalam Matematika disebut teorema, dan kita akan menemukan

    banyak teorema dalam diktat ini. Teorema dapat dinyatakan dalam bentuk jika P

    maka Q . Seringkali disingkat dengan QP . Kita namakan P sebagai hipotesis

    dan Q sebagai kesimpulan teorema tersebut. Perhatikan kedua pernyataan QP

    dan PQ , kedua pernyataan tersebut tidak setara. Sebagai contoh : Jika

    Wahyu adalah orang Pinrang, maka Ia adalah orang Indonesia, merupakan

    pernyataan yang benar, akan tetapi kebalikannya, Jika Wahyu adalah orang

    Indonesia, maka ia adalah orang Pinrang, merupakan pernyataan yang salah.

    1.1.2 Himpunan

    Kemudian Salah satu dasar dalam Matematika yang harus dipahami adalah

    konsep sebuah himpunan. Himpunan didefinisikan sebagai kumpulan objek-objek

  • Sistem Bilangan

    4

    yang berbeda. Mahasiswa-mahasiswa yang mengambil matakuliah Matematika

    dasar, buku-buku yang dijual dalam suatu toko, hewan-hewan yang ada di kebun

    binatang, dan lain-lain adalah contoh suatu himpunan. Biasanya himpunan

    dinotasikan dengan huruf besar seperti A, B, dan seterusnya. Objek dalam

    himpunan disebut elemen/anggota himpunan, yang disimbolkan dengan huruf

    kecil, a, b, dan lainnya. Untuk menyatakan keanggotaan suatu himpunan

    digunakan simbol yang dibaca anggota dari.

    Contoh 1.2

    menyatakan sebuah himpunan yang kita sebut dan mempunyai

    empat anggota yaitu dan .

    , ini berarti merupakan anggota dari .

    1.2 Sistem Bilangan Riil

    Kita sudah cukup mengenal jenis-jenis bilangan berikut :

    1. Bilangan Asli, yakni 1, 2, 3, 4, 5, ... Dengan bilangan ini kita dapat

    menghitung: buku-buku kita, uang kita. Himpunan bilangan asli

    dinyatakan dengan notasi baku yakni N = ,3,2,1 . Penjumlahan dua

    buah bilangan asli dan perkalian dua buah bilangan asli sembarang juga

    sebuah bilangan asli. Hal ini seringkali dinyatakan dengan mengatakan

    bahwa himpunan bilangan asli tertutup di bawah operasi penjumlahan dan

    operasi perkalian.

    2. Bilangan nol dan negatif, yakni 0 dan -1, -2, -3, ... , bilangan ini muncul

    untuk mencari penyelesaian persamaan seperti abx , dimana a, b

    sembarang bilangan asli. Dengan persamaan ini dimungkinkan adanya

    operasi pengurangan yang merupakan kebalikan dari operasi penjumlahan,

    dimana kita dapat menuliskan .

    Himpunan yang anggotanya bilangan asli, bilangan negatif dan nol

    dinamakan himpunan Bilangan Bulat. Himpunan bilangan bulat

    dinyatakan dengan notasi baku yakni .

  • Sistem Bilangan

    5

    3. Bilangan rasional yakni hasil bagi (rasio) dari bilangan-bilangan bulat

    yaitu bilangan-bilangan seperti

    Bilangan ini muncul untuk memecahkan persamaan seperti , dimana dan adalah bilangan bulat dan . Dengan persamaan ini dimungkinkan adanya operasi pembagian yang merupakan kebalikan dari

    operasi perkalian, kita dapat menuliskan

    disebut pembilang dan disebut penyebut. Himpunan bilangan rasional dinyatakan dengan notasi baku, yaitu

    {

    }

    4. Apakah bilangan-bilangan rasional berfungsi mengukur semua panjang?

    Tidak. Fakta yang mengejutkan ini ditemukan oleh orang Yunani Kuno

    beberapa abad sebelum masehi. Mereka memperlihatkan bahwa meskipun

    merupakan panjang sisi miring sebuah segi tiga siku-siku dengan sisi-

    sisi tegak 1 , bilangan ini tidak dapat dituliskan sebagai suatu hasil bagi

    dari dua bilangan bulat. jadi adalah suatu bilangan tak rasional.

    Demikian juga dan sekelompok bilangan lain.

    Gabungan antara bilangan rasional dan bilangan tak rasional disebut

    Bilangan Riil. Himpunan bilangan riil dinyatakan dengan notasi .

    Bilangan-bilangan ini dapat dipandang sebagai label untuk titik-titik

    sepanjang sebuah garis mendatar ataupun tegak (garis riil).

    Dari pengenalan beberapa bilangan, maka diperoleh bahwa bilangan asli termuat

    pada bilangan Bulat, kemudian bilangan bulat termuat dalam bilangan rasional,

    dan bilangan riil memuat ketiga himpunan tersebut. Hal ini cukup dinyatakan

    sebagai

    disini adalah lambang himpunan bagian, dibaca adalah himpunan bagian dari.

  • Sistem Bilangan

    6

    Operasi Aritmetika

    Diberikan dua bilangan real dan , kita dapat menambahkan atau mengalikan

    keduanya untuk memperoleh dua bilangan real baru, yakni dan .

    Penambahan dan perkalian mempunyai sifat-sifat berikut (yang kita kenal dengan

    sifat-sifat medan).

    Sifat-sifat Medan

    1. Sifat komutatif, dan .

    2. Sifat asosiatif, dan .

    3. Sifat distributif, .

    4. Unsur identitas, hanya bilangan riil 0 dan 1 yang memenuhi dan

    .

    5. Balikan (invers), setiap bilangan mempunyai balikan penambahan, yaitu

    . Juga untuk setiap bilangan . Setiap bilangan x mempunyai balikan

    penambahan, yakni x , yang memenuhi .0)( xx Juga , setiap

    bilangan mempunyai balikan perkalian, yang memenuhi

    .

    Pengurangan dan Pembagian didefinisikan dari operasi tambah dan kali yang

    dijabarkan dari sifat medan. Jadi yang dimaksud dengan adalah

    dan

    .

    Urutan

    Bilangan-bilangan real tak nol dapat dipisah menjadi dua himpunan terpisah,

    yakni bilangan real positif dan bilangan real negatif. Fakta ini memungkinkan kita

    memperkenalkan relasi urutan (dibaca kecil dariatau kurang dari).

    Bilangan kecil dari menyatakan bahwa adalah sebuah bilangan positif.

    Tafsiran geometri bahwa yx berarti bahwa x berada di sebelah kiri y pada

    garis riil mendatar.

    Sifat-sifat urutan dua buah bilangan dapat disebutkan antara lain:

  • Sistem Bilangan

    7

    1. Trikotomi, jika x dan y adalah bilangan riil, maka pasti satu diantara

    berikut berlaku: atau atau .

    2. Transitif, jika dan , maka .

    3. Mempertahankan urutan untuk operasi tambah. Jika , maka untuk

    sembarang bilangan riil berlaku .

    4. Mempertahankan urutan untuk operasi kali dengan sebuah bilangan

    positif. Misalkan positif, jika , maka . Mengubah urutan

    untuk perkalian dengan sebuah bilangan negatif. Jika , maka untuk

    negatif berlaku .

    Relasi urutan yang lain mengadopsi sifat urutan di atas. Misalkan relasi dibaca

    kurang dari atau sama dengan didefinisikan jika dan hanya jika

    positif atau nol.

    Cara lain untuk menyatakan bilangan riil adalah dengan menggambarkan sebuah

    garis bilangan. Himpunan bagian dari bilangan riil akan ditandai sebagai segmen

    garis atau selang/interval. Ketidaksamaan bxa mendeskripsikan selang buka

    yang terdiri dari semua bilangan antara dan , tidak termasuk titik-titik ujung

    dan . Selang ini dilambangkan dengan notasi . Sebaliknya, ketaksamaan

    mendeskripsikan sebuah selang tutup yang nilai-nilai yang mungkin

    adalah semua bilangan di antara dan , termasuk titik ujung dan . Selang

    tutup ini dilambangkan oleh .

    Contoh 1.3

    menyatakan sebuah himpunan semua bilangan riil yang

    lebih besar dari 1 tapi lebih kecil dari 5, hal ini sama saja dinyatakan dengan

    selang buka . Pada garis bilangan, maka selang itu adalah segmen garis yang

    berada di antara titik 1 dan titik 5.

    Himpunan semua nilai yang lebih besar atau sama dengan 1 dinyatakan oleh

    atau dalam bentuk selang (notasi bukanlah merujuk ke

    1 50

  • Sistem Bilangan

    8

    a b

    sebuah bilangan tertentu). Bentuk selangnya di garis riil dapat dilihat sebagai

    berikut:

    Jika selangnya adalah selang buka, maka ditandai dengan bulatan putih pada

    ujungnya. Sebaliknya jika selangnya adalah selang tutup, maka ujungnya diberi

    bulatan hitam. Untuk beberapa referensi lain, yang dipakai adalah tanda kurung

    biasa untuk selang buka dan tanda kurung siku untuk selang tutup. Tabel 1.1

    memperlihatkan sejumlah besar kemungkinan selang dalam notasi himpunan,

    interval ataupun grafiknya pada garis riil.

    Tabel 1.1. Selang Berhingga

    Notasi Himpunan Notasi Selang Grafik

    [a,b]

    Untuk menggambarkan selang dengan salah satu ujungnya mempunyai titik batas

    dapat dilihat pada contoh 1.3 dan tabel 1.2 memberikan dua bentuk selang dengan

    salah satu ujungnya tidak mempunyai batas.

    1 0

    a b

    1

    a b

    1

    a b

    1

  • Sistem Bilangan

    9

    a

    a

    Tabel 1.2. Selang Berhingga

    Notasi Himpunan Notasi Selang Grafik

    Nilai Mutlak

    Konsep nilai mutlak sangat berguna dalam kalkulus, oleh karenanya perlu

    terampil dalam bekerja dengannya. Nilai mutlak suatu bilangan real , dinyatakan

    dengan | |dan didefinisikan sebagai

    | | {

    Misalnya, 5)5(5,00,55 . Dari definisi terlihat bahwa, untuk

    setiap bilangan real x , berlaku .0x

    Salah satu cara terbaik untuk membayangkan nilai mutlak adalah jarak (tak

    berarah). Khususnya, x adalah jarak antara x dengan titik asal, 0. Demikian

    juga, ax adalah jarak antara x dengan a .

    Sifat-sifat nilai mutlak

    i. Nilai mutlak dari perkalian dua bilangan sama dengan perkalian nilai

    mutlak masing-masing bilangan, | | | || |.

    ii. Nilai mutlak dari pembagian dua bilangan sama dengan pembagian nilai

    mutlak kedua bilangan,

    |

    |

    | |

    | |

  • Sistem Bilangan

    10

    iii. Penjumlahan dua bilangan yang dimutlakkan selalu kurang dari atau sama

    dengan penjumlahan nilai mutlak kedua bilangan (dikenal dengan nama

    ketaksamaan segitiga),

    | | | | | |

    iv. Nilai mutlak dari selisih dua bilangan sama dengan nilai mutlak dari

    selisih nilai mutlak kedua bilangan,

    | | || | | ||

    Hal yang penting untuk diingat mengenai nilai mutlak adalah | | berarti

    sebuah selang buka dari nilai-nilai yang titik-titik ujungnya adalah dan ,

    . Sebaliknya, bentuk | | mengandung makna bahwa

    atau . Kita dapat menggunakan fakta tersebut untuk menyelesaikan

    ketaksamaan yang menyangkut nilai mutlak.

    Contoh 1.4

    Selesaikan ketaksamaan | | .

    Penyelesaian: | | berarti bahwa . Kemudian masing-

    masing ruas ditambahkan 4 maka ketidaksamaan menjadi . Hal ini

    berarti nilai-nilai yang memenuhi ketaksamaan adalah semua bilangan yang

    terletak di selang buka . Himpunan penyelesaiannya adalah .

    Contoh 1.5

    Selesaikan ketaksamaan 153 x

    Peyelesaian: Ketaksamaan ini dapat ditulis secara berurutan sebagai

    atau

    atau

  • Sistem Bilangan

    11

    atau .

    Jadi Himpunan penyelesaiannya adalah berupa gabungan dua buah selang yaitu

    (

    ]

    Contoh 1.6

    Misalkan suatu bilangan positif. Carilah bilangan positif sehingga | |

    | | .

    Penyelesaian: Kita akan mencari bilangan yang bergantung pada . Perhatikan

    bahwa | | dapat dibuat sebagai perkalian dua bentuk bilangan dalam nilai

    mutlak, yaitu | | atau | |.

    Karena untuk positif berlaku | | maka | | . Sehingga

    dengan memilih adalah semua bilangan yang lebih kecil dari dan positif

    berarti pernyataan | | | | menjadi kalimat yang benar.

    Akar kuadrat

    Misalkan adalah bilangan riil tak negatif. Akar dari (ditulis: ) adalah

    bilangan tak negatif yang kuadratnya sama dengan . Karena hanya ada satu

    bilangan tak negatif yang memenuhi ini, definisi ini dikatakan well-defined.

    Jangan mendefinisikan dengan sebagai penyelesaian dari .

    Karena penyelesaian persamaan ini bisa bernilai negatif, yaitu dan

    . Tetapi kita bisa mendefinisikannya sebagai penyelesaian tak negatif

    dari persamaan tersebut. Perhatikan pula bahwa setiap bilangan non negatif ,

    berlaku dan .

    Sifat-sifat Akar kudrat

    i. Perkalian dua bilangan riil tak negatif dalam akar sama saja dengan

    mengalikan akar-akar dari kedua bilangan, .

  • Sistem Bilangan

    12

    ii. jika dan hanya jika .

    Contoh 1.7

    Manakah bilangan yang terbesar dan terkecil dari ketiga bilangan real berikut?

    Penyelesaian: Untuk menjawab pertanyaan ini, Perhatikan bentuk ketiga bilangan

    di bawah

    Urutan ketiga bilangan itu adalah

    Setelah kita akarkan ketiga bilangan tersebut, mka urutan dari akar ketiga

    bilangan tidak berubah (lihat sifat ii dari akar kuadrat),

    Berikut kenyataan penting yang bermanfaat untuk diingat | |.

    Kuadrat

    Beralih ke kuadrat, kita perhatikan bahwa | | , hal ini berdasarkan sifat

    bahwa senantiasa tak negatif dan | | | || |.

    Apakah operasi pengkuadratan mempertahankan ketaksamaan? Secara umum

    jawabannya adalah tidak. Misalnya tetapi . Sebaliknya 2 < 3

    dan . Jadi untuk dan bilangan-bilangan tak negatif, berlaku

    . Salah satu varian dari bentuk ini adalah | | | | .

  • Sistem Bilangan

    13

    LATIHAN

    1. Bilangan

    dan

    yang dapat dinyatakan sebagai hasil bagi bilangan bulat

    disebut bilangan?

    2. Apa yang disebut bilangan riil?

    3. Sederhanakan bentuk berikut:

    a.

    b.

    (

    )

    4. Sederhanakan bentuk berikut:

    (

    )

    (

    )

    5. Cari nilai dari 0/0, 0/15, dan 2/0, jika tidak ada katakan demikian.

    6. Misalkan , perlihatkan bahwa tidak mempunyai arti (tak terdefinisi)

    dan tidak tentu.

    7. Tentukan nilai kebenaran dari kalimat matematika berikut:

    a.

    b.

    c.

    8. Tunjukkan masing-masing selang berikut pada garis riil.

    a.

    b.

    c.

    d.

  • Sistem Bilangan

    14

    9. Tuliskan dalam notasi selang, himpunan-himpunan berikut:

    a.

    b.

    c.

    10. Carilah himpunan penyelesaian

    a. | |

    b. | |

    c. |

    |

    d. |

    |