bab 1 referat epilepsi.wika merinda

3
BAB 1 PENDAHULUAN Epilepsi dapat terjadi pada siapa saja di seluruh dunia tanpa ada batasan ras dan sosio-ekonomi. Angka kejadian epilepsi masih tinggi terutama di negara berkembang dibanding dengan negara industri. Hal ini belum diketahui penyebabnya, diduga terdapat beberapa faktor ikut berperan, misalnya perawatan ibu hamil, keadaan waktu melahirkan, trauma lahir, kekurangan gizi dan penyakit infeksi. (Lumbantobing, 2006) Dari banyak penelitian menunjukkan bahwa angka kejadian epilepsi cukup tinggi, diperkirakan prevalensinya berkisar antara 0,5-4%. Rata-rata prevalensi epilepsi sekitar 8,2 per 1000 penduduk. Sedangkan angka insidensi epilepsi di negara berkembang mencapai 50-70 kasus per 100.000 penduduk. Indonesia dengan jumlah penduduk sekitar 220 juta maka diperkirakan 1

Upload: restu-kusuma-putri

Post on 22-Dec-2015

219 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

WIKA

TRANSCRIPT

Page 1: Bab 1 Referat Epilepsi.wika Merinda

BAB 1

PENDAHULUAN

Epilepsi dapat terjadi pada siapa saja di seluruh dunia tanpa ada batasan ras

dan sosio-ekonomi. Angka kejadian epilepsi masih tinggi terutama di negara

berkembang dibanding dengan negara industri. Hal ini belum diketahui penyebabnya,

diduga terdapat beberapa faktor ikut berperan, misalnya perawatan ibu hamil,

keadaan waktu melahirkan, trauma lahir, kekurangan gizi dan penyakit infeksi.

(Lumbantobing, 2006)

Dari banyak penelitian menunjukkan bahwa angka kejadian epilepsi cukup

tinggi, diperkirakan prevalensinya berkisar antara 0,5-4%. Rata-rata prevalensi

epilepsi sekitar 8,2 per 1000 penduduk. Sedangkan angka insidensi epilepsi di negara

berkembang mencapai 50-70 kasus per 100.000 penduduk. Indonesia dengan jumlah

penduduk sekitar 220 juta maka diperkirakan jumlah pasien epilepsi berkisar antara

1,1-8,8 juta. (Harsono, 2008)

Selain itu di kalangan masyarakat awam sendiri masih terdapat pandangan

yang salah mengenai penyakit epilepsi, antara lain diangggap sebagai penyakit

kutukan, guna-guna, kerasukan, gangguan jiwa dan penyakit menular melalui air liur.

Hal ini tentu saja akan berpengaruh negatif terhadap pelayanan untuk tatalaksana

penyakit epilepsi. Beberapa masalah lain yang telah diidentifikasi sebagai

penghambat tatalaksana penyakit epilepsi adalah keterbatasan tenaga medis, sarana

1

Page 2: Bab 1 Referat Epilepsi.wika Merinda

layanan kesehatan, dana dan kemampuan masyarakat. Keterbatasan tersebut akan

menurunkan optimalisasi penatalaksanaan penyakit epilepsi. (Harsono, 2008)

Tidak jarang penyakit epilepsi ini menimbulkan kematian. Angka kematian

pertahun adalah 2 per 100.000. hal ini dapat berhubungan langsung dengan kejang,

misalnya ketika terjadi serangan kejang yang tidak terkontrol, dan diantara serangan

pasien tidak sadar, atau jika terjadi cedera akibat kecelakaaan atau trauma. Fenomena

kematian mendadak yang terjadi pada penderita epilepsi (Sudden Unexplained Death

In Epilepsy) diasumsikan berhubungan erat dengan aktivitas kejang dan kemungkinan

besar karena disfungsi kerdiorespirasi. (Ginsberg, 2005)

2