bab 1 pendahuluan 1.1 latar...

12
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Akuntansi merupakan proses megidentifikasi data keuangan, melakukan pencatatan, dan sebagai hasil akhirnya menghasilkan laporan keuangan. Akuntansi sangat erat kaitannya dengan informasi, khususnya informasi keuangan. Tujuan utama akuntansi ialah bagaimana menyajikan informasi keuangan kuantitatif dengan tepat waktu, akurat, lengkap, andal, dan dapat dipercaya, sehingga pada prosesnya, akuntansi dapat mencerminkan kinerja perusahaan yang nantinya dipergunakan untuk pertimbangan dalam pengambilan keputusan. Untuk itu akuntansi selalu dibutuhkan bagi berbagai skala dan jenis industri. Laporan keuangan sebagai output dari proses akuntansi dapat dikatakan baik apabila telah mampu menggambarkan secara objektif sifat dan kondisi organisasi atau usaha yang dilaporkan sesuai dengan yang dibutuhkan para pengguna. Sehingga dapat dikatakan bahwa laporan keuangan pada tiap jenis industri berbeda antara satu dengan yang lainnya, terutama dalam fokus informasi yang disajikan. Agar akuntansi dapat menghasilkan informasi keuangan sesuai harapan, maka perlu didukung dengan suatu sistem akuntansi yang baik. Sistem akuntansi sebagai sistem yang digunakan untuk menghasilkan informasi keuangan menjadi sangat penting untuk menjamin apakah informasi keuangan yang dihasilkan cukup akurat atau tidak. Oleh karena itu, sistem akuntansi yang baik dan andal sangat diperlukan. PENGARUH FAKTOR KEPRIBADIAN DAN TIPE KOGNITIF TERHADAP KEAHLIAN KARYAWAN BANK INDONESIA SEBAGAI PENGGUNA BI-SOSA (BANK INDONESIA SENTRALISASI OTOMASI SISTEM AKUNTING) MALVINDA APIK GUSUMAWATI Universitas Gadjah Mada, 2013 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

Upload: nguyenkhue

Post on 09-Aug-2019

217 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Akuntansi merupakan proses megidentifikasi data keuangan, melakukan

pencatatan, dan sebagai hasil akhirnya menghasilkan laporan keuangan. Akuntansi

sangat erat kaitannya dengan informasi, khususnya informasi keuangan. Tujuan

utama akuntansi ialah bagaimana menyajikan informasi keuangan kuantitatif dengan

tepat waktu, akurat, lengkap, andal, dan dapat dipercaya, sehingga pada prosesnya,

akuntansi dapat mencerminkan kinerja perusahaan yang nantinya dipergunakan untuk

pertimbangan dalam pengambilan keputusan. Untuk itu akuntansi selalu dibutuhkan

bagi berbagai skala dan jenis industri. Laporan keuangan sebagai output dari proses

akuntansi dapat dikatakan baik apabila telah mampu menggambarkan secara objektif

sifat dan kondisi organisasi atau usaha yang dilaporkan sesuai dengan yang

dibutuhkan para pengguna. Sehingga dapat dikatakan bahwa laporan keuangan pada

tiap jenis industri berbeda antara satu dengan yang lainnya, terutama dalam fokus

informasi yang disajikan.

Agar akuntansi dapat menghasilkan informasi keuangan sesuai harapan, maka

perlu didukung dengan suatu sistem akuntansi yang baik. Sistem akuntansi sebagai

sistem yang digunakan untuk menghasilkan informasi keuangan menjadi sangat

penting untuk menjamin apakah informasi keuangan yang dihasilkan cukup akurat

atau tidak. Oleh karena itu, sistem akuntansi yang baik dan andal sangat diperlukan.

PENGARUH FAKTOR KEPRIBADIAN DAN TIPE KOGNITIF TERHADAP KEAHLIAN KARYAWAN BANKINDONESIA SEBAGAIPENGGUNA BI-SOSA (BANK INDONESIA SENTRALISASI OTOMASI SISTEM AKUNTING)MALVINDA APIK GUSUMAWATIUniversitas Gadjah Mada, 2013 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

2

Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, berbagai jenis industri yang tengah menghadapi

persaingan ketat saat ini seperti telekomunikasi, asuransi, dan perbankan telah banyak

menerapkan pengembangan aplikasi sistem informasi akuntansi khusus bagi

perusahaannya sendiri untuk menjadikan pekerjaan karyawan menjadi lebih efektif

dan efesien. Pertimbangan untuk mengembangkan sistem informasi akuntansi

tersebut tidak lain untuk menambah nilai bagi perusahaan. Beberapa kelebihan dalam

mengembangkan sistem informasi akuntansi antara lain dapat menghasilkan

informasi yang akurat dan tepat waktu, penerapan sistem informasi akuntansi yang

meningkatkan kualitas dan mengurangi biaya, meningkatkan pengambilan keputusan

yang tepat, dan meningkatkan pembagian pengetahuan (knowledge sharing).

Berbagai keuntungan dalam mengembangkan sistem informasi akuntansi oleh

perusahaan tersebut diyakini akan menjadikan perusahaan lebih kompetitif.

Seiring berjalannya waktu, perkembangan proses akuntansi juga ikut

dipengaruhi oleh perkembangan teknologi. Proses akuntansi yang dulunya sebagian

besar dikerjakan secara manual, kini menjadi lebih terkomputerisasi dan terintegrasi.

Tjandra (2007) menjelaskan bahwa teknologi merupakan komponen penting dari

sistem informasi. Tanpa adanya teknologi yang mendukung, maka sistem informasi

tidak akan dapat menghasilkan informasi tepat waktu. Komponen teknologi

mempercepat sistem informasi dalam pengolahan data dan dapat mencegah

terjadinya human error yang dapat ditimbulkan dari kegiatan secara manual. Oleh

karena itu teknologi dapat memberikan nilai tambah untuk organisasi. Perkembangan

teknologi informasi diakui memang banyak memengaruhi pemprosesan data dalam

PENGARUH FAKTOR KEPRIBADIAN DAN TIPE KOGNITIF TERHADAP KEAHLIAN KARYAWAN BANKINDONESIA SEBAGAIPENGGUNA BI-SOSA (BANK INDONESIA SENTRALISASI OTOMASI SISTEM AKUNTING)MALVINDA APIK GUSUMAWATIUniversitas Gadjah Mada, 2013 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

3

menghasilkan informasi yang berguna dalam rangka pengambilan keputusan.

Maharsi (2000) menjelaskan bahwa kehadiran teknologi informasi memberikan

banyak manfaat bagi perusahaan, seperti mampu meringankan aktivitas bisnis yang

kompleks serta menghasilkan informasi yang dapat dipercaya, relevan, tepat waktu,

lengkap, dapat dipahami, dan teruji dalam rangka perencanaan, pengendalian dan

pengambilan keputusan manajemen. Selain itu efisiensi operasi perusahaan dan

kinerja perusahaan juga dapat ditingkatkan. Akibatnya perusahaan dapat tetap

bertahan dalam era informasi serta mampu menghadapi persaingan pasar global.

Selama ini pemanfaatan teknologi informasi terbukti dapat meningkatkan

kinerja organisasional ketika didukung dengan keahlian pemakai komputer, baik

pemakai yang secara langsung berhubungan dengan pengoperasian komputer dalam

pekerjaannya (end user computing) maupun pemakai yang menggunakan informasi

yang dihasilkan oleh sistem informasi guna pengambilan keputusan (end user).

Namun pada kenyataannya pengguna memiliki tingkat pengetahuan komputer dan

pengetahuan informasi yang berbeda-beda. Perbedaan tersebut dapat menimbulkan

keragaman tingkat dukungan berupa keahlian yang diberikan oleh para spesialis

informasi. Apabila para pengguna memiliki kompetensi yang baik, resiko-resiko End

User Computing (EUC) seperti operasional sistem yang buruk, sistem yang dirancang

dan didokumentasikan dengan buruk, penggunaan sumber daya informasi yang tidak

efisien, dan hilangnya integritas data, keamanan, dan pengendalian dapat dihindari.

Adanya EUC juga dapat menimbulkan masalah baru bagi perusahaan, seperti

pada pengawasan dan standardisasi pengembangan aplikasi yang digunakan

PENGARUH FAKTOR KEPRIBADIAN DAN TIPE KOGNITIF TERHADAP KEAHLIAN KARYAWAN BANKINDONESIA SEBAGAIPENGGUNA BI-SOSA (BANK INDONESIA SENTRALISASI OTOMASI SISTEM AKUNTING)MALVINDA APIK GUSUMAWATIUniversitas Gadjah Mada, 2013 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

4

(Harrison dan Rainer, 1992). Untuk itu jika tidak dikelola dengan baik, maka

perusahaan akan menghadapi masalah dalam hal efesiensi baik biaya dan waktu serta

keefektifan. Harrison dan Rainer (1992) menjelaskan perkembangan EUC

menunjukkan bahwa penggunaan komputer secara langsung menjadi sangat penting

dalam efektivitas kinerja pekerjaan. Amoroso dan Cheney (1991) dalam Harrison

dan Reiner (1992) menyatakan bahwa banyak perusahaan menghabiskan 60%-80%

anggaran teknologi informasinya pada aktifitas EUC. Pentingnya EUC menyebabkan

bayak peneliti yang tertarik untuk mengetahui lebih lanjut tentang hal-hal yang dapat

mempengaruhi perbedaan keahlian dalam penggunaan komputer.

Hampir di setiap sektor industri EUC kerap kali dapat dijumpai, termasuk

sektor industri perbankan. Menurut Rouf dan Effendi (2005), beberapa alasan yang

melatarbelakangi penggunaan EUC pada suatu Bank antara lain: a) adanya proyek

pengembangan sistem aplikasi yang tertunda pelaksanaannya (backlog project) oleh

satuan kerja TI, sehingga EUC memungkinkan pengguna akhir untuk

mengembangkan, memelihara, dan mengoperasikan TI sendiri; b) adanya kebutuhan

spesifik dari pengguna, dengan jumlah pengguna yang sedikit dan volume yang

rendah, sehingga kurang efisien jika melalui prosedur pengembangan sistem aplikasi

secara umum oleh satuan kerja TI.

Tidak terkecuali dengan sistem akuntansi di Bank Indonesia yang berperan

sebagai bank sentral. Beberapa kebijakan pengembangan aplikasi sistem informasi

akuntansi telah diterapkan. Hal tersebut menjadi penting dikarenakan Bank Indonesia

memiliki karakteristik dan tugas yang berbeda bahkan dengan bank umum lainnya

yang pada dasarnya masih berada pada satu industri. Bank Indonesia sebagai bank

PENGARUH FAKTOR KEPRIBADIAN DAN TIPE KOGNITIF TERHADAP KEAHLIAN KARYAWAN BANKINDONESIA SEBAGAIPENGGUNA BI-SOSA (BANK INDONESIA SENTRALISASI OTOMASI SISTEM AKUNTING)MALVINDA APIK GUSUMAWATIUniversitas Gadjah Mada, 2013 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

5

sentral lebih berfokus pada pengendalian jumlah uang beredar dan pemeliharaan

sistem perbankan nasional, sehingga tidak bersifat komersial. Untuk itu sistem

akuntansi pada Bank Indonesia cenderung mengarah pada penyediaan informasi yang

berguna untuk pengambilan keputusan dalam hal pengendalian uang beredar,

kelancaran sistem pembayaran, dan pemeliharaan sistem perbankan yang sehat.

Operasional kegiatan usaha Bank Indonesia termasuk pemrosesan transaksi dan

pembukuan sangat tergantung pada keandalan teknologi informasi. Hal ini

dikarenakan sifat transaksi Bank Indonesia yang kompleks dan memiliki karakteristik

yang berbeda dari Bank lainnya, selain itu informasi yang dihasilkan sangat

dibutuhkan dalam pengambilan keputusan baik oleh pihak internal Bank Indonesia

maupun pihak eksternal. Untuk itu TI harus dikelola secara efektif guna

memaksimalkan efektifitas penggunaannya dan agar risiko terkait baik dalam hal

teknologi maupun pengguna yang diimplementasikan dapat diminimalisir.

Perkembangan Teknologi Informasi (TI) memungkinkan bank menjalankan

kegiatan operasional yang semakin kompleks. Operasional TI tidak hanya

terkonsentrasi di pusat data (data center) tetapi juga pada aktivitas lainnya yang

terkait dengan pengggunaan aplikasi yang terintegrasi, beragam media komunikasi,

koneksi internet, dan berbagai platform komputer. Sementara itu akses input dan

output dapat dilakukan oleh banyak user dari berbagai lokasi. Demikian juga dengan

pemrosesan, dapat dilakukan di berbagai lokasi yang berjauhan namun saling terkait,

baik secara online realtime, on-line, maupun off-line. Oleh karena itu diperlukan

pengendalian yang memadai atas operasional TI agar bank dapat meminimalisasi

risiko terganggunya kerahasiaan, integritas, dan ketersediaan informasi.

PENGARUH FAKTOR KEPRIBADIAN DAN TIPE KOGNITIF TERHADAP KEAHLIAN KARYAWAN BANKINDONESIA SEBAGAIPENGGUNA BI-SOSA (BANK INDONESIA SENTRALISASI OTOMASI SISTEM AKUNTING)MALVINDA APIK GUSUMAWATIUniversitas Gadjah Mada, 2013 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

6

Dua faktor penting yang seharusnya dimiliki oleh Bank Indonesia ialah

tentang pemilihan teknologi yang tepat serta personil yang berkompeten sehingga

dapat mendukung pelaksanaan teknologi informasi secara optimal. Karena itu Rouf

dan Effendi (2005) menjelaskan bahwa Bank Indonesia perlu melakukan

pengendalian personil antara lain dengan menerapkan:

a) Penetapan prosedur untuk penerimaan pegawai baru, mutasi dan promosi, serta

pemberhentian petugas TI. Prosedur ini berlaku untuk pegawai Bank, konsultan,

pegawai honorer dan pegawai pihak penyedia jasa. Untuk fungsi yang sensitif

dalam pengelolaan TI diperlukan penelitian latar belakang calon pegawai dalam

proses penerimaan;

b) Penetapan tugas, tanggung jawab, harapan/target secara transparan;

c) Penetapan standar penilaian kinerja, upah/gaji dan tunjangan, serta pensiun;

d) Program pendidikan dan pelatihan serta penilaian kinerja untuk mempertahankan

dan meningkatkan kualitas para pegawai baik penyelenggara maupun pengguna

TI.

Agar langkah-langkah pengendalian tersebut efektif, Bank Indonesia perlu

mempunyai rencana manajemen sumber daya manusia yang terintegrasi dengan

Rencana Strategis TI. Salah satu aplikasi sistem informasi yang telah dikembangkan

oleh Bank Indonesia ialah Sentralisasi Otomasi Sistem Akunting Bank Indonesia (BI-

SOSA) yang terdiri dari Sistem General Ledger dan Sistem Subsidiary Ledger, yang

tersentralisasi dan terintegrasi. BI-SOSA sebagai sistem sentral yang terintegrasi dan

terpusat dibangun dengan menggunakan teknologi aplikasi web. Namun dalam

penerapannya, BI-SOSA masih menjumpai masalah-masalah baik terkait teknologi

PENGARUH FAKTOR KEPRIBADIAN DAN TIPE KOGNITIF TERHADAP KEAHLIAN KARYAWAN BANKINDONESIA SEBAGAIPENGGUNA BI-SOSA (BANK INDONESIA SENTRALISASI OTOMASI SISTEM AKUNTING)MALVINDA APIK GUSUMAWATIUniversitas Gadjah Mada, 2013 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

7

maupun pengguna. Beberapa kendala yang sering dihadapi oleh Bank Indonesia

terkait pengguna pada penerapan aplikasi BI-SOSA antara lain:

1. Gangguan ketersediaan sumber daya dalam kondisi tidak normal sehingga BI-

SOSA tidak dapat beroperasi, baik secara regional dan atau secara keseluruhan.

2. Kekurang pahaman satuan kerja atas penggunaan aplikasi berdampak penggunaan

aplikasi tidak optimal.

3. Kuantitas dan Kualitas SDM konsultan Sistem Keuangan Bank Indonesia (SKBI)

yang kurang memadai dapat mengakibatkan risiko keterlambatan pengembangan

aplikasi SKBI.

4. Keterbatasan jumlah SDM dan kompetensi SDM di bidang business process,

bidang IT dan aplikasi sistem keuangan dalam pengembangan aplikasi sistem

akuntansi dan keuangan sehingga timbul kesalahan pengembangan aplikasi dan

keterlambatan pengembangan aplikasi.

Memahami potensi keuntungan dan kerugian atas pengembangan aplikasi

pengguna merupakan hal yang sangat penting untuk membuat pilihan tepat tentang

apakah aplikasi baru perlu dilakukan pengembangan pada pemakai atau pada sistem

informasinya (Brown et al., 2009). Untuk itu dengan adanya perkembangan teknologi

informasi yang semakin pesat atas adaptasi dari perkembangan jaman yang kian

modern dan kompleks, organisasi perlu mempersiapkan sumber daya manusia yang

mampu mengimbangi kemajuan tersebut. Hal ini berkaitan dengan perilaku yang ada

pada individu dalam organisasi karena kecanggihan teknologi tidak akan ada artinya

apabila tidak ada kesiapan dari sisi pengguna. Oleh karena itu dituntut kesiapan

PENGARUH FAKTOR KEPRIBADIAN DAN TIPE KOGNITIF TERHADAP KEAHLIAN KARYAWAN BANKINDONESIA SEBAGAIPENGGUNA BI-SOSA (BANK INDONESIA SENTRALISASI OTOMASI SISTEM AKUNTING)MALVINDA APIK GUSUMAWATIUniversitas Gadjah Mada, 2013 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

8

sumber daya manusia untuk menanggapi perubahan teknologi informasi, yaitu berupa

keahlian para pengguna.

Sehingga keterampilan pengunaan suatu teknologi informasi amatlah penting

agar teknologi dapat dimanfaatkan secara optimal. Seperti yang dikemukakan oleh

Nelson (1990) dalam Harrison dan Rainer (1992), bahwa diterimanya teknologi

komputer tergantung pada karakteristik teknologi komputer dan tingkat skill atau

expertise dari individu pemakai komputer. Keahlian yang dimiliki pemakai komputer,

tidak saja meningkatkan kinerja organisasional secara keseluruhan, melainkan juga

dapat meningkatkan kinerja individual (Harrison dan Reiner, 1992). Oleh karena itu,

tercapainya peningkatan kinerja membutuhkan dukungan berbagai peringkat

manajemen dan pemakai komputer secara individual. Adanya perbedaan karakteristik

pemakai individual, misal: faktor sikap (kecemasan), demografi, dan cara berfikir,

dapat menyebabkan perbedaan perilaku kerja dan pencapaian kinerja individual

(Terborg dalam Indriantoro, 2000).

Harrison dan Rainer (1992) menyatakan bahwa perlu adanya dukungan efektif

bagi semua anggota EUC. Perusahaan harus memberikan perhatian khusus mengenai

bagaimana perbedaan individual mempengaruhi kemampuan komputer. Dengan

mengetahui pengaruh perbedaan individual pada keahlian penggunaan komputer oleh

personil EUC, dapat menjadi bahan pertimbangan baik untuk pengelolaan serta

kebijakan-kebijakan mengenai sumber daya manusia dan sistem informasi

perusahaan. Pentingnya melakukan evaluasi serta pengembangan terhadap sistem

PENGARUH FAKTOR KEPRIBADIAN DAN TIPE KOGNITIF TERHADAP KEAHLIAN KARYAWAN BANKINDONESIA SEBAGAIPENGGUNA BI-SOSA (BANK INDONESIA SENTRALISASI OTOMASI SISTEM AKUNTING)MALVINDA APIK GUSUMAWATIUniversitas Gadjah Mada, 2013 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

9

informasi pada Bank Indonesia, membuat penulis tertarik untuk melakukan penelitian

yang berjudul:

Pengaruh Faktor Kepribadian dan Tipe Kognitif Terhadap Keahlian

Karyawan Bank Indonesia Sebagai Pengguna Sentralisasi Otomasi Sistem

Akunting Bank Indonesia (BI-SOSA).

1.2 Rumusan Masalah

Apakah computer anxiety-fear, computer anxiety-anticipation, computer

attitudes-pessimism, computer attitudes-optimism, computer attitudes-intimidation,

math anxiety, cognitive style-weberian, cognitive style-originality, cognitive style-

mertonian, jenis kelamin dan umur berpengaruh pada keahlian karyawan sebagai

pengguna BI-SOSA dalam menggunakan komputer?

1.3 Batasan Penelitian

1. Karyawan Bank Indonesia yang berperan sebagai pengguna BI-SOSA

sebagai subjek penelitian.

2. Penelitian ini sebatas meneliti computer anxiety-fear, computer anxiety-

anticipation, computer attitudes-pessimism, computer attitudes-optimism,

computer attitudes-intimidation, math anxiety, cognitive style-weberian,

cognitive style-originality, cognitive style-mertonian, jenis kelamin dan umur

pada keahlian karyawan Bank Indonesia sebagai pengguna BI-SOSA.

PENGARUH FAKTOR KEPRIBADIAN DAN TIPE KOGNITIF TERHADAP KEAHLIAN KARYAWAN BANKINDONESIA SEBAGAIPENGGUNA BI-SOSA (BANK INDONESIA SENTRALISASI OTOMASI SISTEM AKUNTING)MALVINDA APIK GUSUMAWATIUniversitas Gadjah Mada, 2013 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

10

1.4 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk memberikan bukti secara empiris atas pengaruh

computer anxiety-fear, computer anxiety-anticipation, computer attitudes-pessimism,

computer attitudes-optimism, computer attitudes-intimidation, math anxiety,

cognitive style-weberian, cognitive style-originality, cognitive style-mertonian, jenis

kelamin dan umur pada keahlian komputer karyawan Bank Indonesia sebagai

pengguna BI-SOSA.

1.5 Manfaat Penelitian

1. Bagi praktisi, penelitian ini dapat menjadi masukan untuk pengambilan

keputusan yang berkaitan dengan End User Computing baik sumber daya

manusia maupun sistem informasi Bank Indonesia.

2. Bagi akademisi, penelitian ini diharapkan memperkaya penelitian akuntansi

khususnya dalam bidang sistem informasi akuntansi. Penelitian ini juga

diharapkan dapat memperluas wawasan para mahasiswa jurusan akuntansi

dan mendorong untuk melakukan penelitian mengenai sistem informasi

akuntansi.

3. Bagi peneliti, penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan acuan untuk

pengembangan penelitian selanjutnya.

PENGARUH FAKTOR KEPRIBADIAN DAN TIPE KOGNITIF TERHADAP KEAHLIAN KARYAWAN BANKINDONESIA SEBAGAIPENGGUNA BI-SOSA (BANK INDONESIA SENTRALISASI OTOMASI SISTEM AKUNTING)MALVINDA APIK GUSUMAWATIUniversitas Gadjah Mada, 2013 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

11

1.6 Sistematika Penelitian

Pada penelitian ini, pembahasan akan disusun dalam lima bab yang saling

berkaitan. Sistematika dari penulisan adalah sebagai berikut:

Bab 1: Pendahuluan

Berisi tentang hal-hal yang mendasari dilakukannya penelitian serta

pengidentifikasian masalah penelitian. Komponen-komponen yang terdapat

dalam bab pendahuluan ini meliputi latar belakang masalah, perumusan

masalah, ruang lingkup penelitian, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian.

Bab 2 : Tinjauan pustaka

Bab ini menjabarkan teori–teori yang menjadi landasan penulis sebagai

penunjang penelitian untuk pemecahan masalah dan pembuatan laporan tugas

akhir. Teori–teori yang digunakan pada penelitian tugas akhir bersumber dari

berbagai buku, penelitian–penelitian sebelumnya, dan jurnal serta artikel

terkait. Selain itu juga dipaparkan tentang metode atau pendekatan yang

berkaitan dengan penelitian.

Bab 3: Metode Penelitian

Pada bab ini penulis akan menjelaskan metodologi penelitian yang digunakan

dalam penelitian.

Bab 4: Analisis dan Pembahasan

Bab ini berisi tentang analisis serta pembahasan data yang telah diperoleh

untuk kemudian diolah menjadi sebuah hasil penelitian.

PENGARUH FAKTOR KEPRIBADIAN DAN TIPE KOGNITIF TERHADAP KEAHLIAN KARYAWAN BANKINDONESIA SEBAGAIPENGGUNA BI-SOSA (BANK INDONESIA SENTRALISASI OTOMASI SISTEM AKUNTING)MALVINDA APIK GUSUMAWATIUniversitas Gadjah Mada, 2013 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

12

BAB 5: Penutup

Bab ini berisi kesimpulan atas penelitian disertai dengan keterbatasan dari

penelitian ini dan saran dari penulis untuk penelitian selanjutnya.

PENGARUH FAKTOR KEPRIBADIAN DAN TIPE KOGNITIF TERHADAP KEAHLIAN KARYAWAN BANKINDONESIA SEBAGAIPENGGUNA BI-SOSA (BANK INDONESIA SENTRALISASI OTOMASI SISTEM AKUNTING)MALVINDA APIK GUSUMAWATIUniversitas Gadjah Mada, 2013 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/