bab 1 candra

11
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Motivasi merupakan istilah umum yang mencakup keseluruhan dorongan, keinginan, kebutuhan dan gaya yang sejenisnya. Dalam melakukan pekerjaan, biasanya seseorang tidak selamanya hanya dipengaruhi oleh motivasi ekstrinsik seperti pemenuhan keuangan semata, tetapi motivasi instrinsik merupakan hal yang tidak dapat diabaikan. Motivasi instrinsik tersebut antara lain kebanggaan akan dirinya dapat melakukan sesuatu pekerjaan yang orang lain belum tentu mampu melakukannya, kecintaan terhadap pekerjaan itu, atau minat yang besar terhadap tugas atau pekerjaan yang dilakukannya selama ini. Oleh sebab itu, motivasi kerja tidak hanya berwujud kepentingan ekonomis saja, tetapi bisa juga berbentuk kebutuhan psikis untuk lebih melakukan pekerjaan secara aktif (Hamzah, 2007). Banyaknya tugas kerja yang tidak diimbangi dengan keahlian serta kondisi fisik yang 1

Upload: edoprimaoctaliawan

Post on 11-Nov-2015

217 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

skripsi

TRANSCRIPT

BAB 1

PAGE 7

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Motivasi merupakan istilah umum yang mencakup keseluruhan dorongan, keinginan, kebutuhan dan gaya yang sejenisnya. Dalam melakukan pekerjaan, biasanya seseorang tidak selamanya hanya dipengaruhi oleh motivasi ekstrinsik seperti pemenuhan keuangan semata, tetapi motivasi instrinsik merupakan hal yang tidak dapat diabaikan. Motivasi instrinsik tersebut antara lain kebanggaan akan dirinya dapat melakukan sesuatu pekerjaan yang orang lain belum tentu mampu melakukannya, kecintaan terhadap pekerjaan itu, atau minat yang besar terhadap tugas atau pekerjaan yang dilakukannya selama ini. Oleh sebab itu, motivasi kerja tidak hanya berwujud kepentingan ekonomis saja, tetapi bisa juga berbentuk kebutuhan psikis untuk lebih melakukan pekerjaan secara aktif (Hamzah, 2007). Banyaknya tugas kerja yang tidak diimbangi dengan keahlian serta kondisi fisik yang kurang bagus, menjadi salah satu faktor penyebab munculnya stress kerja. Kondisi ini jika dibiarkan berlarut larut akan mengakibatkan ketegangan emosi serta menurunnyamotivasi kerjadan kemampuan berfikir pada seseorang.Profesi perawat rentan terhadap stres. Menurut (Frasser, 2008) survei di Prancis ditemukan bahwa kejadian stres sekitar 74% dialami perawat, mereka mengeluh terhadap lingkungan kerjanya yang menuntut kekuatan fisik dan keterampilan. Lebih dari 40 jugta orang di Eropa atau setidaknya 1 dari 3 orang pekerja mengatakan bahwa mereka mengalami stres ditempat kerja (Gemilang, 2013). Di Indonesia menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (2009 ) terdapat 50,9% perawat mengalami stres kerja, mengatakan sering pusing, lelah, tidak ada istirahat, karna beban kerja yang terlalu tinggi. Menurut Penelitian Basri Zein pada tahun 2012 menunjukkan bahwa Nilai P value yang diperoleh berdasarkan hasil pengolahan data diperoleh nilai P value sebesar 0.000 atau lebih besar dari 0.00 ( 0). Dengan demikian Terdapat Pengaruh stres kerja mempengaruhi motivasi kerja Pemerintah Aceh diterima. Menurut Penelitian Gartinia Nurcholis pada 2011 dapat disimpulkan bahwa Ada hubungan antara motivasi kerja perawat dengan kecenderungan mengalami burnout pada perawat di RSUD Seruni Papua. Menurut penelitian Iwa Garniwa, 2007 dapat disimpulkan bahwa Stres kerja berpengaruh secara signifikan terhadap motivasi kerja.

Motivasi berasal dari kata motif yang dapat diartikan sebagai tenaga penggerak yang mempengaruhi kesiapan untuk memulai melakuan rangkaian kegaitan dalam suatu perilaku. Motivasi tidak dapat diamati secara langsung, tetapi dapat diinterpretasikan dari tingkah lakunya. Motivasi dapat dipandang sebagai perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya feeling, dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan. Pernyataan ini mengandung tiga pengertian, yaitu bahwa motivasi mengawali terjadinya perubahan energi pada diri setiap individu, motivasi ditandai oleh adanya rasa atau feeling, afeksi seseorang. Dalam hal ini, motivasi relevan dengan persoalan kejiwaan, afeksi, dan emosi yang dapat menentukan tingkah laku manusia, motivasi dirangsang karena adanya tujuan (Hamzah, 2007). Setiap pekerjaan mengandung kesulitan, untuk itu pekerja dibayar untuk menyesuaikan diri. Kesulitan kerja itu sendiri sebenarnya tidak menimbulkan kejenuhan, tapi kurang kendali pekerja terhadap situasi kerjanya yang menimbulkan ketidakpastian, frustasi, berkurangnya motivasi dan akhirnya menimbulkan kejenuhan. Menurut Palupi (2009) menyebutkan bahwa stress kerja adalah ketegangan yang dengan mudah muncul akibat kejenuhan yang timbul dari beban kerja yang berlebihan. Penyebab stress perawat adalah pekerjaan yang diulang-ulang, setiap langkah harus ditulis, perpindahan perawat dari tempat lain, situasi krisis akut yang sering, bahaya fisik (jarum-jarum, pasien isolasi dan lainny), mengangkat berat, pasien tidak sadar, tempat sejawat yang bingung, bunyi-bunyian yang terus menerus (suara monitor dan alat-alat penunjang medis lainnya, rintihan, jeritan pasien). (Gallo, 2009). Jika hal ini terus dibiarkan akan berdampak pada kualitas pelayanan kesehatan yang kurang maksimal. Motivasi merupakan suatu proses psikologis yang mencerminkan interaksi antara sikap, kebutuhan, persepsi, dan kepuasan yang terjadi pada diri seseorang. Sementara itu, Handoko (2008) mendefinisikan bahwa Stres adalah suatu kondisi ketegangan yang mempengaruhi emosi, proses berpikir, dan kondisi seseorang. Berkaitan dengan stres, Suwatno (2006) menambahkan bahwa salah satu akibat yang dapat ditimbulkan oleh stres adalah frustasi. Frustasi adalah suatu akibat dari dorongan/motivasi yang terhambat yang mencegah seseorang untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Stres juga timbul karena adanya suatu kekecewaan atas apa yang kita dapat tidak sesuai dengan harapan kita, yang pada akhirnya menjadikan hati kita tidak tentram dan tidak nyaman.Bagi perawat yang mengalami stres pada saat bekerja hendaknya merencanakan secara baik aktivitas kerjanya sehari-hari. Perawat juga harus membangun iklim kerja yang menyenangkan yaitu dengan bersikap terbuka dan berkomunikasi dengan sesama rekan kerja. Pastikan mengerti terhadap tugas dan tanggung jawab, serta jangan ragu untuk bertanya. Perawat juga harus melakukan beberapa kali break untuk beberapa menit selama bekerja. Santai dan jangan melakukan apapun. Ambil nafas dalam-dalam. Perawat juga harus mempertahankan semangat tim dengan melakukan perayaan-perayaan kecil, berolahraga atau berkreasi bersama, menyediakan lingkungan kerja yang baik dan meminimalkan gangguan-gangguan seperti suara, ventilasi, cahaya dan suhu. Jika semua solusi dilakukan dengan baik untuk mengurangi stres kerja maka perawat akan termotivasi dengan baik dalam melakukan pekerjaannya (Gemilang, 2013). Berdasarkan latar belakang di atas peneliti ingin meneliti tentang Hubungan stres dengan motivasi kerja perawat di RSUD Ngimbang Lamongan 1.2 Rumusan Masalah

Sejauh mana hubungan antara stres dengan motivasi kerja perawat di RSUD Ngimbang Lamongan?1.3Tujuan Penelitian

1.3.1Tujuan Umum

Mengetahui hubungan stres dengan motivasi kerja perawat di RSUD Ngimbang Lamongan.1.3.2 Tujuan Khusus

1. Mengidentifikasi stress perawat di RSUD Ngimbang Lamongan.2. Mengidentifikasi motivasi kerja perawat di RSUD Ngimbang Lamongan.3. Menganalisis hubungan stres dengan motivasi kerja perawat di RSUD Ngimbang Lamongan.1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 TeoritisSebagai tambahan ilmu tentang ilmu metodelogi dan sebagai masukan bagi profesi dalam mengembangkan perencanaan keperawatan.

1.4.2 Praktis

1. Bagi peneliti

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan untuk mempermudah dalam mengkaji permasalahan tentang hubungan stres dengan motivasi kerja perawat di lahan praktek.2. Bagi Institusi Pendidikan

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai informasi dan khasanah wacana kepustakaan, juga dapat digunakan sebagai referensi untuk penelitian selanjutnya.3. Bagi Tempat penelitian

Dapat digunakan sebagai acuan dalam memberikan penyuluhan tentang cara mengatasi stres sehingga bisa meningkatkan motivasi kerja perawat.

1.5 Kerangka Penelitian No Nama peneliti/tahunJudulJenis penelitian Hasil

1Gartinia Nurcholis

2011Hubungan antara motivasikerja perawat dengan kecenderungan mengalami burnout pada perawat di RSUD Seruni PapuaKorelasionalAda hubungan antara motivasi kerja perawat dengan kecenderungan mengalami burnout pada perawat di RSUD Seruni Papua

2Basri Zein2012

Pengaruh Stres Kerja Terhadap Kinerja Auditor Melalui Motivasi Kerja Sebagai Variabel Intervening Studi Pada Auditor Intern Di Pemerintah Provinsi Aceh

Metode penelitian sensus dengan teknik analisa data regresi linier 1. Stres kerja mempengaruhi kinerja auditor Pemerintah Aceh.

2. Stres kerja mempengaruhi motivasi kerja auditor Pemerintah Aceh.

3. Motivasi kerja mempengaruhi kinerja auditor Pemerintah Aceh.

4. Stres kerja mempengaruhi kinerja auditor Pemerintah Aceh melalui motivasi kerja sebagai variabel intervening

3Iwa Garniwa, 2007Pengaruh Stres Terhadap Motivasi Serta Dampaknya Terhadap Prestasi Kerja Dosen Tetap Universitas Widyagama Malang Metode penelitian kuantitatif Stres kerja berpengaruh secara signifikan terhadap motivasi kerja

Perbedaan penitian ini dengan peneliti-peneliti sebelumnya yaitu penelitian ini lebih fokus meneliti hubungan stres dengan motivasi kerja perawat di RSUD Ngimbang Lamongan