candra prasetio (0806397401)

Upload: candra-prasetio

Post on 10-Jul-2015

287 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

UNIVERSITAS INDONESIA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK DEPARTEMEN ILMU ADMINISTRASI PROGRAM SARJANA REGULER PROGRAM STUDI ADMINISTRASI NIAGA

LAPORAN MAGANG

ANALISIS PERCEIVED QUALITY KONSUMEN TERHADAP BAN ASPIRA DAN PESAINGNYA

oleh CANDRA PRASETIO 0806397401

Diajukan sebagai salah satu pemenuhan syarat tugas akhir studi Depok 2011

UNIVERSITAS INDONESIA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK DEPARTEMEN ILMU ADMINISTRASI PROGRAM SARJANA REGULER

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIANSaya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama NPM Program Studi/Konsentrasi : Candra Prasetio : 0806397401 : Ilmu Administrasi Niaga/Pemasaran

Menyatakan bahwa laporan Magang yang berjudul Analisis Perceived Quality Konsumen terhadap Ban Aspira dan Pesaingnya benar-benar merupakan hasil karya pribadi dan seluruh sumber yang dikutip maupun dirujuk telah saya nyatakan dengan benar.

28 Juli 2011

Candra Prasetio 0806397401

ii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkat, rahmat, dan karunia-Nyalah penulis dapat menyelesaikan laporan akhir magang di PT Astra Otoparts Tbk ini. Laporan akhir magang yang berjudul Analisis Perceived Quality Konsumen Terhadap Ban Aspira dan Pesaingnya ini merupakan kritisi yang menggambarkan persepsi kualitas konsumen terhadap ban Aspira beserta para pesaingnya di dalam pasar. Laporan akhir magang ini disusun sekaligus untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan mata kuliah Magang semester genap tahun akademik 2010-2011 Program Studi Ilmu Administrasi Niaga pada Program Sarjana Reguler Departemen Ilmu Administrasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia. Tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan moral, materiil, dan spiritual kepada penulis dalam proses magang ini, mulai dari permohonan magang sampai proses penyusunan laporan akhir magang ini. Terutama kepada: 1. Bapak Ifan Martin, Head Tire & Tube Department, sebagai supervisor dari tempat penulis magang yang telah memberikan banyak bimbingan dan ilmu selama penulis melakukan magang, beserta seluruh karyawan PT Astra Otoparts Tbk.

iv

2. Bapak Umanto Eko, S.Sos, M.Si, sebagai penguji terhadap laporan akhir magang penulis yang memberikan pemahaman dalam isi laporan akhir magang. 3. Seluruh Panitia Pelaksanaan Program Magang Mahasiswa Departemen Ilmu Administrasi FISIP UI. 4. Ayah dan Ibu dari penulis yang selalu mendoakan dan mendukung penulis. 5. Rekan magang seperjuangan, Sari Murniati yang selalu memberikan semangat dan dukungan bagi penulis, serta Alvin Rahmawan dan Faris Nur Hakim yang membantu penulis dalam penyusunan laporan akhir magang. Penulis menyadari bahwa laporan magang ini tidaklah sempurna. Oleh karena itu penulis akan menghargai setiap kritik ataupun saran yang membangun dalam perbaikan laporan akhir magang ini. Penulis juga memohon maaf apabila terdapat kesalahan dan kekurangan dalam penyusunan laporan magang ini. Penulis berharap laporan magang ini dapat memberikan manfaat dan wawasan bagi pembacanya.

Candra Prasetio

v

DAFTAR ISI

halaman LEMBAR JUDUL i LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN.ii LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN.. iii KATA PENGANTAR...... iv DAFTAR ISI.vi DAFTAR GAMBAR viii DAFTAR GRAFIK...ix BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan...1 B. Kerangka Teori. 5 B.1. Definisi Perceived Quality...5 B.2. Dimensi Perceived Quality.. 8 C. Tujuan Penulisan...10 D. Sistematika Penulisan... 10 GAMBARAN UMUM PT ASTRA OTOPARTS TBK A. Sejarah PT Astra Otoparts Tbk. 12 B. Visi dan Misi PT Astra Otoparts Tbk... 14 C. Struktur Organisasi PT Astra Otoparts Tbk..14 D. Produk PT Astra Otoparts Tbk. 18 E. Organisasi dan Manajemen PT Astra Otoparts Tbk. 24 ANALISIS A. Deskripsi Topik.27 B. Analisa.. 29 PENUTUP A. Simpulan... 37 B. Saran. 38vi

BAB II

BAB III

BAB IV

DAFTAR PUSTAKA DAFTAR RIWAYAT HIDUP

vii

DAFTAR GAMBAR

halaman Gambar 2.1 Gambar 2.2 Gambar 2.3 Logo PT Astra Otoparts Tbk Struktur Organisasi PT Astra Otoparts Tbk 12 15

Struktur Organisasi Bagian Trading PT Astra Otoparts Tbk 17

viii

DAFTAR GRAFIK

halaman Grafik 3.1 Nilai Merek Berdasarkan Dimensi Harga, Desain, dan Kualitas Grafik 3.2 Nilai Merek Berdasarkan Tingkat Preferensi dan Harga Menurut Konsumen Grafik 3.3 Grafik 3.4 Grafik 3.5 Grafik 3.6 Nilai Total Perceived Quality Pekerjaan Konsumen Keputusan Konsumen untuk Menggunakan Ban Informasi Mengenai Ban Aspira 32 33 34 35 36 31

ix

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Permasalahan Sampai sekarang ini, negara Indonesia masih merupakan salah satu negara berkembang di dunia yang terus melakukan pembangunan di segala bidang untuk meningkatkan taraf hidup. Dengan pembangunan yang terus dilakukan dengan intensif oleh pemerintah Indonesia ini semakin meningkatkan kesejahteraan rakyatnya. Semakin meningkatnya kesejahteraan masyarakat di Indonesia,khususnya di bidang ekonomi, menimbulkan kebutuhan hidup yang semakin kompleks. Kebutuhan-kebutuhan ini termasuk di dalamnya kebutuhan akan sarana transportasi. Namun sarana transportasi umum atau angkutan umum yang menjadi andalan, khususnya di ibu kota Jakarta, tidak dapat memenuhi kebutuhan ini dengan baik. Banyak angkutan umum yang sudah tidak layak masih dipergunakan dan juga tingkat kemanan yang meresahkan membuat sebagian besar masyarakat beralih untuk memiliki kendaraan pribadi. Kendaraan pribadi yang murah dan juga memiliki mobilitas yang tinggi untuk mengatasi kemacetan yang sering terjadi merupakan jalan keluar untuk memenuhi kebutuhan akan sarana transportasi.

Kendaraan pribadi yang umum dimiliki oleh masyarakat Jakarta adalah mobil dan juga sepeda motor. Namun dengan kemacetan yang terjadi setiap harinya menyebabkan banyak masyarakat lebih memilih menggunakan sepeda motor agar dapat lebih cepat. Dengan semakin banyaknya peminat sepeda motor menyebabkan permintaan yang semakin tinggi. Tingkat permintaan inilah yang menyebabkan semakin berkembangnya usaha dealer motor beberapa tahun belakangan ini. Semakin banyaknya dealer motor yang bermunculan mengakibatkan semakin tingginya persaingan. Tingkat persaingan yang tinggi membuat para dealer melakukan usaha-usaha agar bisnisnya tetap berjalan dan berkembang. Salah satu usahanya adalah dengan membuat kerja sama dengan lembaga leasing. Lembaga leasing ini menawarkan pembayaran sepeda motor dengan sistem kredit dengan bunga rendah dan juga uang muka yang rendah. Hal ini pula yang kembali menjadi faktor yang mendongkrak tingginya permintaan sepeda motor. Direktur Perbankan Konsumer PT Bank Internasional Indonesia (BII), Stephen Liestyo mengatakan bahwa kredit motor menyumbang sekita 10% dari total portofolio kredit BII, setiap bulannya total kredit motor BII sekitar 50.000 motor.1 Menurut data Polda Metro Jaya, jumlah kendaraan bermotor yang ada di jalan Jakarta pada tahun 2010 kemarin mencapai 11.362.396 unit kendaraan. Jumlah tersebut terdiri dari 3.118.050 unit kendaraan roda empat / mobil, dan 8.244.346 unit kendaraan roda dua / sepeda motor. Sementara pada 2011 ini,

1

Mona Tobing, http://keuangan.kontan.co.id/v2/read/1310642831/72901/BII-targetkanpertumbuhan-kredit-konsumsi-30-tahun-ini

2

diperkirakan tidak kurang dari 12.062.396 kendaraan akan memadati jalan di Jakarta, dan hampir setengah dari kendaraan tersebut adalah kendaraan baru.2 Hal ini berdampak pula pada permintaan spare parts, baik permintaan langsung dari perusahaan manufacturing maupun permintaan dari pasar melalui retailer. Kebutuhan spare parts yang semakin tinggi ini menyebabkan semakin berkembangnya industri spare parts, khususnya untuk sepeda motor. Salah satu industri spare parts yang mengalami persaingan yang ketat adalah industri ban untuk sepeda motor. Dengan adanya pemain-pemain lama dan juga pemain baru dalam industri ban ini menyebabkan semakin ketatnya persaingan antara produsen ban. Persaingan yang ada adalah dalam hal kualitas dan harga, hal ini disebabkan dengan semakin mudahnya konsumen mendapatkan informasi mengenai apapun. Semakin tingginya tingkat kesadaran konsumen terhadap kualitas produk yang ada di pasar menyebabkan adanya strandarisasi mengenai kualitas ban dengan adanya Standar Nasional Indonesia (SNI). Hal ini menyebabkan sulitnya produsen ban untuk bersaing dalam hal kualitas karena kualitas yang ada cenderung sama. Oleh karena itu para produsen bersaing dalam hal harga dan juga promosi-promosi agar produk mereka semakin dikenal oleh masyarakat dan diharapkan mendapatkan market share yang lebih besar dari pesaingnya. PT Astra Otoparts Tbk sebagai salah satu perusahaan yang bergerak di dalam bidang komponen otomotif juga terlibat dalam persaingan dalam pasar ban

2

Eko Priliwito dan Sandy Adam Mahaputra, http://metro.vivanews.com/news/read/179776-ada12-juta-kendaraan-padati-jakarta-2011

3

dengan mereknya yang bernama Aspira. Ban Aspira sudah lama berada di dalam pasar ban di Indonesia dan memiliki pesaing-pesaing besar, seperti merek ban IRC, Federal , Swallow, Corsa, Mizzle, dan AHM. Persaingan yang ketat dalam pasar ban ini membuat produsen berusaha agar dapat terus bertahan dan mengembangkan produk mereka. Agar perusahaan dapat terus mengembangkan produk mereka dan meningkatkan volume penjualan mereka sehingga dapat lebih unggul dari para pesaingnya, setiap perusahaan harus memperhatikan dan juga memperkuat perceived quality konsumen terhadap produknya. Promosi-promosi yang dilakukan oleh perusahaan dapat memperkuat perceived quality konsumen terhadap produknya, yang pada akhirnya juga akan menjadi masukan bagi perusahaan untuk program promosi mereka di masa yang akan datang. Perceived quality ini juga pada akhirnya dapat menggambarkan brand positioning dari suatu merek dibandingkan dengan merek pesaingnya. PT Astra Otoparts Tbk sebagai produsen spare part, dengan salah satu mereknya yaitu Aspira, khususnya ban Aspira, melihat betapa pentingnya perceived quality konsumen terhadap mereknya di pasar. Dengan gambaran yang jelas mengenai perceived quality yang dimiliki oleh ban Aspira maka akan memberikan masukan bagi aktivitas pemasarannya di masa yang akan datang. Selain itu PT Astra Otoparts Tbk ingin meningkatkan penjualannya untuk menyaingi ban IRC yang sekarang ini menjadi market leader untuk pasar ban di Indonesia.

4

B. Kerangka Teori B.1. Definisi Perceived Quality Definisi perceived quality menurut Zeithalm adalah sebagai persepsi atau penilaian konsumen terhadap keunggulan suatu produk secara keseluruhan. Zethalm juga mengatakan bahwa perceived quality merupakan komponen dari nilai merek oleh karena itu perceived quality yang tinggi akan mendorong konsumen untuk lebih memilih merek tersebut dibandingkan dengan merek pesaing. 3 Definisi yang telah diberikan oleh Zethalm mengenai perceived quality dapat diartikan bahwa perceived quality adalah kemampuan suatu produk untuk bisa diterima dalam memberikan kepuasan (satisfaction) bila produk tersebut dibandingkan dengan produk lainnya yang sejenis. Nilai perceived quality yang tinggi dapat menunjukkan bahwa konsumen telah menemukan perbedaan dan kelebihan pada produk tersebut dengan produk lainnya yang sejenis. Menurut Aaker, perceived quality adalah persepsi pelanggan terhadap keseluruhan kualitas atau keunggulan suatu produk atau jasa layanan berkaitan dengan apa yang diharapkan oleh pelanggan.4 Persepsi pelanggan akan selalu melibatkan apa yang penting bagi pelanggan karena setiap pelanggan memiliki kepentingannya masing-masing yang berbeda satu dengan lain terhadap suatu produk, baik barang atau jasa.3

Zeithalm, V.A. 1988. Consumer perceptions of price, quality, and value: a means-end model and synthesis of evidence. Journal of Marketing. Vol. 52 (July 1988). 4 Aaker, David A. 1991. Managing Bran Equity: Capitalizing on The Value of A Brand Name. New York: The Free Press.

5

Berdasarkan dua teori diatas, maka dengan kata lain perceived quality berarti membahas keterlibatan dan juga kepentingan pelanggan. Perceived quality secara keseluruhan terhadap suatu produk dapat menentukan nilai dari produk tersebut. Hal ini sangat berpengaruh langsung kepada keputusan pembelian konsumen dan juga loyalitas mereka terhadap suatu merek. Menurut Aaker, secara umum perceived quality dapat menghasilkan nilai-nilai berikut ini:5 Reason to Buy Differentiation / Position Perceived Quality Premium Price Channel Member Interest Brand Expansion Reason to Buy (Alasan untuk Membeli) Keterbatasan akan informasi, uang, dan waktu membuat keputusan pembelian pelanggan sangat dipengaruhi oleh perceived quality akan suatu merek yang sudah ada di benaknya, sehingga seringkali keputusan pembelian pelanggan hanya berdasarkan pada perceived quality dari merek yang akan dia beli. Differentiation / Position (Diferensiasi / Posisi) Salah satu karakter yang penting dari suatu merek adalah posisinya di dalam dimensi perceived quality.

5

Ibid, hal. 86-88

6

Premium Price (Harga Premium) Salah satu keuntungan dari perceived quality adalah memberikan ruang untuk menentukan harga premium yang pada akhirnya akan

meningkatkan laba dan profitabilitas. Channel Member Interest (Minat Anggota Saluran Distribusi) Pengecer dan juga distributor akan lebih termotivasi untuk menyalurkan merek dengan kualitas yang baik. Hal ini dapat memberikan keuntungan untuk memperluas jaringan distribusi dari merek tersebut, dan juga dapat meningkatkan citra distributor yang menyalurkan merek tersebut. Brand Expansion (Perluasan Merek) Merek yang memiliki kualitas yang tinggi dapat dipergunakan untuk memperkenalkan kategori baru, dan juga memiliki kemungkinan sukse yang lebih besar dibandingkan dengan merek yang memiliki kualitas lemah. Menurut Aaker, hal-hal yang perlu diperhatikan oleh setiap perusahaan jika ingin membangun perceived quality yang kuat adalah:6 Komitmen terhadap Kualitas Setiap perusahaan harus mempunyai komitmen terhadap kualitas serta memelihara kualitas tersebut secara terus-menerus Budaya Kualitas Komitmen perusahaan terhadap kualitas harus terefleksi dalam budaya perusahaan, norma perilaku, dan juga nilai-nilai perusahaan.

6

Ibid

7

Informasi Masukan dari Pelanggan Perusahaan harus secara terus menerus melakukan riset terhadap pelanggannya sehingga bisa mengetahui apa saja yang diinginkan pelanggan.

Sasaran yang Jelas Perusahaan harus memiliki sasaran yang ingin dicapai, dan sasaran tersebut haruslah fokus dan jelas.

Kembangkan Karyawan yang Kreatif dan Inovatif Karyawan yang dimiliki perusahaan harus dimotivasi untuk berinisiatif dengan pemikiran yang kreatif dan inovatif.

B.2. Dimensi Perceived Quality Mengingat betapa pentingnya perceived quality terhadap

keberlangsungan suatu merek, maka setiap perusahaan pasti ingin mengetahui perceived quality pelanggan terhadap produknya. Oleh karena itu diperlukan pengukuran yang jelas agar dapat menggambarkan perceived quality dengan baik. Menurut pendapat David A. Garvin bahwa perceived quality dapat diukur melalui tujuh dimensi, yaitu:7 1. Performance (Kinerja) Kinerja disini maksudnya adalah kinerja dari berbagai karakteristik operasional utama. Misalnya karakteristik operasional sepeda motor seperti kecepatan, akselarasi, sistem kemudi, dan juga kenyamanan

7

Darmadi-Sugiarto-Tony.2001.Strategi Menaklukkan Pasar melalui Riset Ekuitas dan Perilaku Merk. Jakarta: Gramedia.

8

posisi berkendara. Karena faktor kepentingan konsumen yang berbeda, sering kali konsumen mempunyai sikap yang berbeda dalam menilai atribut-atribut tersebut. 2. Serviceability (Pelayanan) Pelayanan disini mencerminkan kemampuan memberikan pelayanan pada produk tersebut. Sebagai contoh sepeda motor merek tertentu menyediakan jasa service motor 24 jam. 3. Durability (Ketahanan) Ketahanan ini mencerminkan umur ekonomis dari produk tersebut. Sebagai contoh adalah sepeda motor tertentu yang memposisikan dirinya sebagai mobil tahan lama. Walaupun sudah berumur 10 tahun tetapi masih berfungsi dengan baik. 4. Reability (Keandalan) Keandalan maksudnya adalah konsistensi dari kinerja yang dihasilkan oleh suatu produk dari satu pembelian ke pembelian berikutnya. 5. Features (Karakteristik Produk) Karakteristik produk yang dimaksudkan adalah bagian-bagian tambahan dari produk (feature). Penambahan bagian-bagian ini biasanya digunakan sebagai pembeda yang penting ketika satu merek produk terlihat menyerupai produk lainnya atau terlihat sama.

9

6. Comformace with Specifications (Kesesuaian dengan Spesifikasi) Hal ini merupakan pandangan mengenai kualitas proses produksi (tidak ada cacat produk) sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan dan teruji. 7. Fit and Fitness (Hasil) Hasil disini lebih mengarah kepada kualitas yang dirasakan yang melibatkan enam dimensi sebelumnya. Jika perusahaan tidak dapat menghasilkan output produk yang baik maka kemungkinan produk tersebut tidak akan mempunyai atribut kualitas lainnya yang penting.

C. Tujuan Penulisan Penulisan laporan akhir magang ini disusun berdasarkan hasil pengamatan selama masa magang dan bertujuan untuk: 1. Menganalisis dimensi perceived quality dalam penelitian/riset yang dilakukan PT Astra Otoparts, dalam hal ini Tire & Tube Department, untuk ban Aspira dan pesaingnya, dan juga menganalisis perceived quality konsumen terhadap ban Aspira sebagai salah satu produk PT Astra Otoparts Tbk beserta dengan para pesaingnya yaitu merek ban IRC, Federal, Swallow, Corsa, Mizzle, dan AHM.

D. Sistematika Penulisan Sistematika penulisan dari laporan akhir magang ini adalah disusun sebagai berikut:

10

BAB I

: PENDAHULUAN Pada bab ini penulis menguraikan serta membahas latar belakang permasalahan, kerangka teori, tujuan penulisan, dan sistematika penulisan laporan akhir magang.

BAB II

: GAMBARAN UMUM PT ASTA OTOPARTS TBK Pada bab ini penulis menjelaskan mengenai sejarah, visi dan misi, struktur organisasi, produk-produk, serta organisasi dan manajemen dari PT Astra Otoparts Tbk.

BAB III

: ANALISIS Pada bab ini penulis mendeskripsikan dimensi perceived quality PT Astra Otoparts Tbk serta menganalisis perceived quality konsumen terhadap ban aspira dan pesaingnya

BAB IV

: PENUTUP Pada bab terakhir ini penulis memberikan simpulan dari analisis perceived quality konsumen terhadap ban Aspira dan pesaingnya, serta memberikan saran bagi PT Astra Otoparts Tbk agar dapat membantu meningkatkan perceived quality konsumen.

11

BAB II GAMBARAN UMUM PT ASTRA OTOPARTS TBK

Gambar 2.1 Logo PT Astra Otoparts Tbk

A. Sejarah PT Astra Otoparts Tbk PT Astra Otoparts Tbk adalah perusahaan komponen otomotif terkemuka yang menghasilkan suku cadang kendaraan bermotor, baik untuk segmen pabrikan otomotif (Original Equpment for Manufacturer / OEM) maupun segmen pasar suku cadang pengganti (Replacement Market / REM). Perusahaan yang menjadi pelanggan Astra Otoparts dalam segmen OEM antara lain Toyota, Daihatsu, Isuzu, Mitsubishi, Suzuki, Honda, Yamaha, Kawasaki, dan Hino. Produk Astra Otoparts tidak hanya memenuhi kebutuhan pasar dalam negeri tetapi juga diekspor ke 49 negara Timur Tengah, Asia Oceania, Afrika, Eropa, dan Amerika. Agar dapat membantu penjualan di luar negeri, Astra

Ototparts saat ini memiliki tiga kantor perwakilan yang masing-masing berada di Singapura, Dubai, dan Australia. Astra Otoparts bertumbuh pesat dari satu perusahaan perdagangan di sektor industri otomotif, perakitan mesin, dan konstruksi bernama PT Alfa Delta Motor, yang didirikan pada tahun 1976 oleh William Soeryadjaja dan PT PT Djaya Pirusa. Pada 1977 PT Alfa Delta Motor berubah nama menjadi PT Pacific Western. Kemudian pada tahun 1981 PT Pacific Western berubah nama menjadi PT Menara Alam Teknik dan berganti kepemilikan menjadi milik PT Summa Surya, PT Windu Tri Nusantara, dan PT Multivest. Pada tahun 1983 Astra membeli saham PT Summa Surya di PT Alam Teknik, yang kemudian pada tahun 1993 Astra mengambil alih seluruh saham PT Menara Alam Teknik dan merubah namanya menjadi PT Menara Alam Pradipta. Nama PT Menara Alam Pradipta dirubah kembali namanya pada tahun 1996 menjadi PT Astra Pradipta Internusa. Kemudian terjadi merger antara beberapa perusahaan produsen komponen di lingkungan Grup Astra, diantaranya PT Astra Pradipta Internusa dan PT Federal Adiwira Serasi yang menyebabkan perubahan nama kembali menjadi PT Astra Dian Lestari. Pada Tahun 1997 PT Astra Dian Lestari kemudian berubah nama menjadi PT Astra Otoparts, dan pada tahun 1998 PT Astra Otoparts menjadi perusahaan publik dengan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Jakarta. Saat ini Astra Otoparts memiliki anak perusahaan joint venture dengan sejumlah produsen komponen terkemuka dari Jepang dan Eropa seperti Aisin Siki, Aisin Takaoka, Akebono, Daido Steel, Denso, DIC Corporation, GS Yuasa,

13

Kayaba, Kaihin, Mahle, Nippon Gasket, Nittan Valve, Toyoda Gosei, Yazaki, dan Aktiebolaget SKF.

B. Visi dan Misi PT Astra Otopaarts Tbk PT Astra Otoparts Tbk memiliki visi dan misi sebagai berikut: Visi :

Menjadi supplier komponen otomotif kelas dunia, sebagai mitra usaha pilihan utama di Indonesia dengan didukung kemampuan engineering yang handal. Misi :

1. Mengembangkan industri komponen otomotif yang handal dan kompetitif, serta menjadi mitra strategis bagi para pemain industri otomotif di Indonesia dan regional. 2. Menjadi warga usaha yang bertanggung jawab dan memberikan kontribusi positif kepada stakeholders.

C. Struktur Organisasi PT Astra Otoparts Tbk Struktur dari PT Astra Otoparts Tbk adalah sebagai berikut:

14

Gambar 2.2 Struktur Organisasi PT Astra Otoparts Tbk.

Secara garis besar PT Astra Otoparts dibagi menjadi dua bagian, yaitu bagian Manufacturing dan Trading. Bagian manufacturing secara umum adalah seluruh bagian produksi PT Astra Otoparts, dan bagian trading adalah bagian penjualan dari PT Astra Otoparts. Bagian manufacturing dan trading masingmasing memiliki divisi dan anak perusahan. Bagian manufacturing memiliki tiga divisi, yaitu: Nusametal Division : divisi yang memproduksi komponen alumunium otomotif dan produk terkait lainnya dengan menggunakan teknologi inovatif aluminium die casting. Adiwira Plastik Division : divisi yang memproduksi komponen plastik injeksi.

15

Winteq Division

: divisi yang memproduksi mesin presisi, otomatisasi, dan peralatan produksi. Selain itu juga menawarkan layanan seperti perbaikan mesin peralatan, upgrade, dan pemeliharaan.

Anak perusahaan dari bagian manufacturing adalah sebagai berikut: PT Menara Terus Maksmur PT FSCM Manufacturing Indonesia PT Indokarlo Perkasa PT GS Battery PT Century Batteries Indonesia PT Kayaba Indonesia PT Astra Nippon Gasket Indonesia PT Akebono Brake Astra Indonesia PT Aisin Indonesia PT Inti Ganda Perdana PT Wahana Eka Paramitra PT Gemala Kempa Daya PT Federal Izumi Manufacturing PT Federal Daido Steel Indonesia PT Nusa Keihin Indonesia PT AT Indonesia PT Denso Indonesia PT Toyoda Gosei Safety Systems Indonesia16

PT SKF Indonesia PT DIC Astra Chemical PT EDS Manufacturing Indonesia Bagian Trading memiliki tiga divisi, yaitu:

Domestic Division

: divisi pemasaran, penjualan, dan distribusi suku cadang otomotif dan sepeda motor untuk replacement market domestik.

International Division

: disivi pemasaran luar negeri untuk pabrik-pabrik dalam Grup Astra Otoparts.

Retail Division

: rantai retail franchise otomotif yang menyediakan suku cadang dan layanan (services).

Domestic Division pada Bagian Trading dibagi lagi secara garis besar menjadi menjadi 4 divisi agar dapat meningkatkan efektivitas kinerja perusahan.Domestic Division

Logistic Division

Marketing Division

Trade Market Division

Sales Division

Battery Department

Spare Part Department

Tire & Tube Department

Gambar 2.3 Struktur Organisasi Bagian Trading PT Astra Otoparts Tbk

1. Logistic Division

: divisi yang mengurusi kebutuhan logistik untuk pasar domestik.

17

2. Marketing Division

: divisi yang mengurusi bagian pemasaran untuk pasar domestik. Divisi ini dibagi kembali menjadi tiga departemen, yaitu Battery Department, Spare Parts Department, dan Tire & Tube Department.

3. Trade Market Division : divisi ini secara garis besar adalah divisi yang menjembatani divisi marketing dan divisi sales. 4. Sales Division : divisi yang mengurusi penjualan untuk pasar domestik. PT Astra Otoparts memiliki satu anak perusahaan untuk bagian trading, yaitu PT Ardendi Jaya Sentosa. Perusahaan ini adalah automotive parts dealer yang mendistribusikan replacement parts di daerah Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara.

D. Produk PT Astra Otoparts Tbk PT Astra Otoparts mengembangkan produk untuk industri otomotif (OEM) dan juga untuk disuplai ke pasar suku cadang pengganti (aftermarket). Berikut adalah produk-produk yang dihasilkan oleh PT Astra Otoparts Tbk: 2W / Roda 2 (Sepeda Motor): o Engine Group: Gasket Kit (PT Astra Nippon Gasket Indonesia) Bearing (PT SKF Indonesia) Duct, Air Inlet (PT Indokarlo Perkasa) Pump Assy Oil (PT Astra Otoparts Tbk Nusametal)

18

Cover Comp Head KVY & KVB (PT Astra Otoparts Tbk Nusametal)

Inlet Pipe (PT Astra Otoparts Tbk Nusametal) Cover R Side (PT Astra Otoparts Tbk Nusametal) Pump Assy Water (PT Astra Otoparts Tbk Nusa Metal) Tensioner / Guide (PT Indokarlo Perkasa) Cam, Chain Set (PT Indokarlo Perkasa) Connecting Rod (PT Menara Terus Makmur) Tensioner (PT Astra Nippon Gasket Indonesia) Crankcase (PT Astra Otoparts Tbk Nusameta; PT Nusa Keihin Indonesia)

Valve (PT Federal Nittan Industries) Piston (PT Federal Izumi Manufacturing)

o Frame Group: Brake System (PT Akebono Brake Astra Indonesia) Shock Absorber (PT Kayaba Indonesia) Front Fork (PT Kayaba Indonesia) Drive Chain (PT FSCM Manufacturing Indonesia) Mirror (PT Astra Otoparts Tbk Adiwira Plastik) Stem Component Steering Assy (PT Menara Terus Makmur) Cast Wheel (PT Astra Otoparts Tbk Nusametal) Seat (PT Astra Otoparts Tbk Adiwira Plastik) Body Cover (PT Astra Otoparts Tbk Adiwira Plastik)

19

Battery (PT GS Battery) Horn (PT Denso Indonesia) Spark Plug (PT Denso Indonesia) Rubber Hose (PT Indokarlo Perkasa) Grommet (PT Indokarlo Perkasa) Gear Box (PT Astra Otoparts Tbk Adiwira Plastik) Hub (PT Astra Otoparts Tbk Nusametal) Flange Assy Final Driven (PT Astra Otoparts Nusametal) Rail Grab (PT Astra Otoparts Tbk Nusa Metal) Upper Bracket (PT Astra Otoparts Tbk Nusametal) Step Assy Pillion R & L (PT Astra Otoparts Tbk Nusametal) Hub Comp Rear Wheel Air Cleaner (PT Astra Otoparts Tbk Adiwira Plastik) Wheel Damper General Rubber (PT Indokarlo Perkasa) Box ASM Gear Control (PT Nusa Keihin Indonesia) Quadrant Box (PT Nusa Keihin Indonesia) Front Cover (PT Nusa Keihin Indonesia) Cover Control Shaft 1 (PT Nusa Keihin Indonesia) Hub Front Disk Wheel (PT Nusa Keihin Indonesia)

4W / Roda 4 (Automobile) o Electrical Group: Air Conditioning System (PT Denso Indonesai)

20

Mirror (PT Astra Otoparts Tbk Adiwira Plastik) Fog Lamp (PT Astra Otoparts Adiwira Plastik) Horn (PT Denso Indonesia) Wiring Harness (PT EDS Manufacturing Indonesia) Battery ( PT Astra Otoparts Tbk Domestic Division; PT Astra Otoparts Tbk International Division)

Bearing (PT SKF Indonesia) Compressor (PT Denso Indonesia)

o Engine Group: Filter (PT Denso Indonesia; PT FSCM Manufacturing Indonesia) Exhaust Manifold Assy (PT AT Indonesia) Flywheel (PT AT Indonesia) Cover Assy Timing Gear Cover Cylinder Head (PT Astra Otoparts Tbk Nusametal) Intake Manifold (PT Astra Otoparts Tbk Nusametal) Engine Transmission Case (PT Astra Otoparts Tbk Nusametal) Water, Outlet (PT Astra Otoparts Tbk Nusametal) Carrier Differential (PT AT Indonesia) Bracket (PT AT Indonesia) Spark Plug (PT Denso Indonesia) Radiator (PT Denso Indonesia) Resin Intake Manifold (PT Aisin Indonesia) Bracket Oil Flter (PT Astra Otoparts Tbk Nusametal)

21

Rail Common / Fuel Distributor - Assy Engine (PT Menara Terus Makmur)

Yoke Sleeve (PT AT Indonesia) Gasket Kit (PT Astra Nippon Gasket Indonesia) Cushion / Mounting (PT Indokarlo Perkasa) Piston (PT Federal Izumi Manufacturing) Valve (PT Federal Nittan Industries)

o Power Train Chassis Group: Steering Knuckle (PT Menara Terus Makmur) Chassis Frame (PT Gemala Kempa Daya) Shock Absorber (PT Kayaba Indonesia) Brake System (PT Akebono Brake Astra Indonesia) Steering Wheel (PT Toyoda Gosei Safety System Indonesia) Differential / Axle (PT Inti Ganda Perdana) Transmission (PT Wahana Eka Paramitra) Propeller Shaft (PT Inti Ganda Perdana) Clutch System (PT Aisin Indonesia) Bumper Axel Support (PT Indokarlo Perkasa) Torque Rod, Bush (PT Indokarlo Perkasa) Floor Shift Assy Transmission (PT Nusa Keihin Indonesia) Housing Clutch 2 (PT Astra Otoparts Tbk Nusametal)) Retainer (PT AT Indonesia) Pressure Plate (PT AT Indonesia)

22

Body Caliper and Support Mounting (PT AT Indonesia) Case Differential (PT AT Indonesia) Knuckle Sub-Assy Steering (PT AT Indonesia) Brake Drum (PT AT Indonesia)

o Body Group: Door Lock (PT Aisin Indonesia) Hood Lock (PT Aisin Indonesia) Hinge (PT Aisin Ondonesia) Window Regulator (PT Aisin Ondonesia) Mirror (PT Astra Otoparts Tbk Adiwira Plastik) Door Handle (PT Aisin Ondonesia) Door Check (PT Aisin Ondonesia) Door Frame (PT Aisin Ondonesia) Striker (PT Aisin Ondonesia) Washer Noozle (PT Astra Otoparts Tbk Adiwira Plastik) Console Box (PT Astra Otoparts Tbk Adiwira Plastik) Inner Mirror Antiglare (PT Astra Otoparts Tbk Adiwira Plastik) Stay Damper (PT Kayaba Indonesia)

Produk Lainnya: o Mechanical Jack (PT Menara Terus Makmur) o Colorant (PT DIC Astra Chemical) o Helm (PT Astra Otoparts Tbk Adiwira Plastik)

23

E. Organisasi dan Manajemen PT Astra Otoparts Tbk PT Astra Otoparts Tbk merupakan perusahaan yang sudah lama beroperasi dan mengembangkan usahanya dalam bidang kompenen otomotif. Pengalaman yang telah didapatkan selama ini mendorong PT Astra Otoparts Tbk untuk menjadi lebih baik dengan menetapkan nilai-nilai inti perusahaan (Core Value) pada tahun 2009. Berikut adalah core value PT Astra Otoparts Tbk beserta maknanya: 1. Trustworthy and Reliable (Terpercaya dan Handal) Bertekad dan mampu membuktikan apa yang diucapkan dan diamanatkan sesuai dengan tugas-tugasnya di Grup Astra Otoparts serta prinsip-prinsip GCG (Good Corporate Governance). 2. Customer Focus (Fokus pada Pelanggan) Selalu mencari peluang untuk memberikan lebih dari yang diharapkan pelanggan melalui usaha-usaha terbaik dan inovasi yang tiada henti dalam segala bidang. 3. Passion for Excellence (Semangat Keprimaan) Selalu mempunyai hasrat yang menggebu-gebu untuk mencapai hasil yang lebih baik dari tuntutan kerja. 4. Teamwork (Kerjasama) Bangga sebagai bagian dari Grup Astra Otoparts dan berkomitmen untuk tukar pikiran serta saling membantu dalam usaha untuk mencapai keberhasilan bersama demi keunggulan Grup Astra Otoparts.

24

Berikut adalah profil Board of Directors dari PT Astra Otoparts Tbk: 1. Siswanto Prawiroatmodjo Warga negara Indonesia, lahir tahun 1954. Presiden Direktur PT Astra Otoparts Tbk. Sejak Mei 2009. Beliau memperoleh Master of Business Administration University of Southern California, USA, (1990), dan menyelesaikan studi di Teknik Mesin Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya (1978). 2. Gustav A. Husein Warga negara Indonesia, lahir tahun 1955. Direktur PT Astra Otoparts Tbk. sejak tahun 2005. Beliau adalah sarjana Tehnik Mesin lulusan ITB. 3. Djakep Budhi Santoso Warga negara Indonesia, lahir tahun 1960. Direktur PT Astra Otoparts Tbk. sejak tahun 2007. Beliau adalah sarjana jurusan Tehnik Elektro lulusan Universitas Trisakti, dan lulusan Magister Manajemen STIE Gunung Sewu. 4. Darmawan Widjaja Warga negara Indonesia, lahir tahun 1964. Direktur PT Astra Otoparts Tbk. sejak tahun 2008. Beliau adalah lulusan dari University of New South Wales, Australia, meraih Bachelor of Science (Information System) tahun 1987. 5. Aurelius Kartika Hadi Tan Warga Negara Indonesia, lahir tahun 1964. Menjabat sebagai Direktur PT Astra Otoparts Tbk sejak April 2011. Beliau adalah sarjana lulusan dari Fakultas Tehnik jurusan Mesin, Universitas Trisakti tahun 1989.

25

6. Dandy Soelip Warga negara Indonesia, lahir tahun 1955. Direktur PT Astra Otoparts Tbk. sejak tahun 2008. Beliau adalah lulusan Fakultas Ilmu Pengetahuan Kemasyarakatan Jurusan Manajemen, Universitas Katholik Atmajaya tahun 1980. 7. Robby Sani Warga negara Indonesia, lahir tahun 1956. Mengawali karirnya di Astra Group sejak 1994 dan diangkat sebagai Direktur PT Astra Otoparts Tbk. sejak tahun 2008. Meraih gelar Master of Laws (LL.M) dari Washington College of Laws tahun 1987, lulus Program Notariat Fakultas Hukum Universitas Indonesia tahun 1990 dan Sarjana Hukum dari Fakultas Hukum Universitas Gajah Mada tahun 1981. 8. Niniek Dhamayanti Supojo Warga negara Indonesia, lahir tahun 1963. Direktur PT Astra Otoparts Tbk. sejak Mei tahun 2009. Beliau adalah lulusan Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi Universitas Brawijaya, tahun 1987.

26

BAB III ANALISIS

A.

Deskripsi Topik

A.1. Dimensi Perceived Quality Perusahaan yang telah melaksanakan hal-hal yang dapat membangun perceived quality dalam perusahaan pasti ingin mengetahui bagaimana hasil dari usaha mereka yang telah dijalankan. Oleh karena itu banyak perusahaan yang melakukan penelitian atau riset mengenai perceived quality, baik secara langsung atau menggunakan pihak lain untuk melakukan penelitian tersebut. Perceived Quality dapat diukur melalui tujuh dimensi menurut David A. Gavin. Ketujuh dimensi ini akan sangat membantu perusahaan agar mendapatkan gambaran yang lebih jelas mengenai perceived quality produk mereka, dan akan lebih baik jika dapat dibandingkan dengan produk-produk pesaingnya di dalam pasar. Dimensi pertama pengukuran perceived quality adalah performance (kinerja). Kinerja yang dimaksudkan adalah kinerja produk tersebut dari berbagai karakteristik untuk operasional utamanya. Sebagai contoh adalah karakteristik operasional ban sepeda motor seperti daya cengkram dan juga pengaruhnya terhadap sistem kemudi.

Dimensi yang kedua adalah serviceability (pelayanan) yang diberikan pada produk suatu perusahaan. Semakin baik pelayanan yang diberikan maka akan memberikan nilai lebih bagi konsumen. Sebagai contoh mobil merek tertentu menyediakan jasa service mobil 24 jam di seluruh kota. Dimensi selanjutnya adalah durability (ketahanan) produk tersebut. Umur ekonomis suatu produk yang dapat lebih lama dari produk pesaingnya maka akan memberikan nilai tersendiri bagi produk tersebut dan juga perceived quality konsumen. Sebagai contoh mobil merek tertentu memposisikan dirinya sebagai mobil tahan lama, walaupun sudah berumur 14 tahun tetapi masih dapat berfungsi dengan baik. Selanjutnya adalah dimensi reability (keandalan). Keandalan yang

dimaksudkan disini adalah konsistensi dari kinerja yang dihasilkan oleh suatu produk dari satu pembelian ke pembelian berikutnya. Dimensi kelima adalah features (karakteristik produk). Maksud dari karakteristik produk ini adalah bagian-bagian tambahan dari produk. Penambahan bagian-bagian ini biasanya digunakan sebagai pembeda yang penting ketika dua merek produk terlihat hampir sama. Bagian-bagian tambahan ini memberi penekanan bahwa perusahaan memahami kebutuhan pelanggannya yang dinamis sesuai perkembangan. Dimensi keenam adalah conformance with specifications (kesesuaian dengan spesifikasi). Dimensi ini merupakan pandangan mengenai kualitas proses produksi yang sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan dan teruji.

31

Keseluruh dimensi yang telah dijelaskan dilibatkan ke dalam arti dimensi yang terakhir, yaitu fit and fitness (hasil). Hasil ini mengarah kepada kualitas yang dirasakan oleh konsumen. Jika perusahaan tidak menghasilkan produk yang baik maka kemungkinan produk tersebut tidak akan mempunyai atribut kualitas lain yang sangat penting.

B.

Analisa

B.1. Dimensi perceived quality PT Astra Otoparts Tbk dan analisis perceived quality konsumen terhadap ban Aspira dan pesaingnya. Penelitian yang dilakukan oleh PT Astra Otoparts Tbk, dalam hal ini Tire & Tube Department, mengenai perceived quality ban Aspira dan pesaingnya bila dikaitkan dengan dimensi perceived quality menurut David A. Garvin, dapat dikatakan memiliki hampir kesemua dimensi tersebut ke dalam penelitiannya. Namun ada satu dimensi yang tidak dapat dimasukkan ke dalam penelitian dikarenakan produk ban hampir tidak mungkin menyediakan jasa service, kecuali ketika pelanggan menemukan cacat pada saat pembelian, dan hal tersebut juga hanya dapat dilakukan tindakan penggantian dengan produk yang baru. Tire & Tube Department sebelumnya sudah pernah melakukan penelitian mengenai brand positioning pada tahun 2009, yang di dalamnya juga dilibatkan penelitian perceived quality konsumen terhadap ban Aspira dan pesaingnya. Berdasarkan pengalamannya melakukan penelitian tersebut, Tire & Tube Department memutuskan untuk menggabungkan beberapa dimensi perceived quality menjadi dimensi yang lebih sedikit. Hal ini dilakukan agar dapat

32

mengurangi jumlah pertanyaan yang akan ditanyakan kepada konsumen dan juga untuk mempersingkat waktu wawancara kepada setiap konsumen yang dijadikan responden. Tujuh dimensi, dalam kasus ini enam dimensi, perceived quality yang dikatakan oleh David A. Garvin diperkecil menjadi hanya satu dimensi saja, yaitu dimensi kualitas secara keseluruhan. Hal ini dilakukan mengacu kepada dimensi ketujuh, yaitu fit and fitness. Diakatakan bahwa fit and fitness mengarah kepada kualitas secara keseluruhan yang dirasakan yang melibatkan enam dimensi sebelumnya. Namun dimensi tersebut ditemani oleh dimensi tambahan, yaitu dimensi harga dan desain. Selain itu juga dalam kuesioner ditambahkan beberapa pertanyaan yang hanya bersifat sebagai pelengkap. Pertanyaan-pertanyaan tersebut adalah bagaimana cara konsumen memutuskan untuk menggunakan merek ban, tingkat preferensi konsumen terhadap merek ban, dan pertanyaan bagaimana konsumen mendapatkan informasi mengenai ban Aspira. Setelah melakukan analisa mengenai dimensi perceived quality yang akan dipergunakan dalam penelitian selanjutnya adalah penyusunan dan melakukan survei ke beberapa daerah yang telah ditunjuk. Daerah-daerah dimana penelitian ini dilakukan adalah sebagai berikut: Jalan Raya Bogor km 24-26 Jalan Otto Iskandardinata (Otista), Jakarta Timur Jalan DR. KRT. Radjiman Widyodiningrat, Jakarta Timur Jalan Kebon Jeruk III, Jakarta Utara

33

Survei dilakukan selama empat minggu, dimulai pada tanggal 27 Juni 2011 sampai dengan tanggal 19 Juli 2011. Sampai hari terakhir melakukan survei telah didapatkan responden sebanyak 93 orang, namun survei ini akan dilanjutkan kembali sampai dengan tanggal 19 Agustus 2011 nanti dengan target responden sebanyak 200 responden. Setelah melakukan pengolahan data maka didapatkan hasil survei sementara. Berikut ini adalah hasil pengolahan data yang sudah dilakukan terhadap 93 responden:

8.01 7.40 7.11 6.98 6.92 6.84 6.75

IRC

FDR

Aspira Swallow Corsa

AHM

Mizzle

Grafik 3.1 Nilai Merek Berdasarkan Dimensi Harga, Desain, dan Kualitas(n=93) Sumber: Data Primer PT Astra Otoparts Tbk

Berdasarkan grafik yang disajikan, dapat dilihat bahwa untuk dimensi harga, desain, dan kualitas merek ban IRC memiliki nilai tertinggi dengan angka 8,01. Setelah itu diikuti oleh merek Federal (FDR) dengan nilai 7,40. Merek ban Aspira menempati urutan ketiga dengan nilai 7,11. Selanjutnya diikuti oleh merek Swallow, Corsa, AHM, dan mizzle dengan nilai masing-masing 6,98, 6,92, 6,84, dan 6,75.

34

Merek ban Aspira untuk dimensi harga, desain, dan kualitas menempati posisi yang cukup baik dibangingkan dengan pesaingnya, namu masih tertinggal jauh dari merek ban IRC yang selama ini menjadi market leader dalam pasar ban di Indonesia. Grafik ini memberitahukan tingkat keberhasilan PT Astra Otoparts akan produknya yang dapat dikatan sebagai merek teratas di dalam pasar.

8.00 6.50 6.50 6.50 5.00 4.00 3.00

IRC

Aspira

FDR

AHM Swallow Corsa

Mizzle

Grafik 3.2 Nilai Merek Berdasarkan Tingkat Preferensi dan Harga Menurut Konsumen(n=93) Sumber: Data Primer PT Astra Otoparts Tbk

Berdasarkan grafik diatas, dapat dilihat bahwa merek ban IRC untuk tingkat preferensi dan harga menurut konsumen memiliki nilai tertinggi sama halnya dengan grafik sebelumnya dengan nilai 8,00. Sedangkan untuk merek Aspira memiliki nilai yang sama dengan merek Federal dan AHM, yaitu 6,50. Kemudian diikuti dengan merek Swallow, Corsa, dan Mizzle dengan nilai masing-masing 5,00, 4,00, dan 3,00. Merek Aspira dapat memiliki nilai yang sama, menurut pengamatan yang dilakukan, dikarenakan merek AHM menurut pelanggan memiliki harga yang murah sehingga mendapatkan nilai yang tinggi. Merek Aspira, Federal, dan AHM

35

dapat memiliki nilai yang sama dikarenakan tingkat preferensi mereka relatif sama. Banyak konsumen menempatkan merek Aspira, Federal, atau AHM sebagai preferensi ketiga atau keempat mereka, sehingga merek-merek tersebut mendapatkan nilai diatas.8.01 7.04 6.87 6.71 6.19 5.75

5.25

IRC

FDR

Aspira

AHM Swallow Corsa

Mizzle

Grafik 3.3 Nilai Total Perceived Quality(n=93) Sumber: Data Primer PT Astra Otoparts Tbk

Grafik diatas menggambarkan perceived quality secara keseluruhan dengan menggabungkan nilai berdasarkan dimensi harga, desain, dan kualitas dengan nilai berdasarkan dimensi tingkat preferensi dan harga menurut konsumen. Merek IRC masih memiliki nilai tertinggi dengan 8,01 yang kemudian diikuti dengan Federal dengan nilai 7,04, Aspira dengan nilai 6,87, AHM dengan nilai 6,71, Swallow dengan nilai 6,19, Corsa dengan nilai 5,75, dan teerakhir Mizzle dengan nilai 5,25. Berikut adalah grafik-grafik mengenai pekerjaan konsumen, keputusan memakai ban, dan juga darimana konsumen mendapatkan informasi mengenai ban Aspira:

36

1,08% 1,08% 4,3% 20,43% Mahasiswa Karyawan Swasta Polisi 73,12% ABRI Pelajar

(n=93) Sumber: Data Primer PT Astra Otoparts Tbk

Grafik 3.4 Pekerjaan Konsumen

Berdasarkan grafik diatas, dapat dilihat bahwa mayoritas konsumen yang diwawancarai dalam penelitian ini adalah karyawan swasta dengan 73,12% (68 responden). Jumlah responden dengan pekerjaan sebagai mahasiswa terdapat 20,43% (19 responden) dan untuk pelajar dengan 4,3% (4 responden). Pekerjaan Polisi dan juga ABRI masing-masing sama sebesar 1,08% (1 responden). Jumlah responden mahasiswa dan pelajar cukup banyak ditemui dikarenakan selama penelitian berlangsung merupakan periode libur untuk sekolah dan universitas. Sedangkan banyaknya karyawan swasta dikarenakan mereka sedang mengambil cuti ataupun sedang jam istirahat kantor.

37

6,45% Direkomendasikan oleh Bengkel/Mekanik Menentukan Sendiri 66,67% Direkomendasikan oleh Keluarga/Kerabat

26,88%

Grafik 3.5 Keputusan Konsumen untuk Menggunakan Ban(n=93) Sumber: Data Primer PT Astra Otoparts Tbk

Grafik di atas menunjukkan bahwa konsumen cenderung menentukan sendiri merek ban apa yang ingin mereka pakai. Sebesar 66,67% (62 responden) dari seluruh jumlah responden menentukan sendiri merek ban yang akan mereka pakai, dan sebesar 26,88% (25 responden) mengatakan bahwa mereka direkomendasikan oleh bengkel atau mekanik untuk menggunakan merek ban apa. Sebesar 6,45% (6 responden) dalam menentukan merek ban, mereka direkomendasikan baik oleh keluarga ataupun oleh kerabat mereka. Cukup banyaknya responden yang menggunakan rekomendasi

bengkel/mekanik dikarenakan mereka masih kurang mengetahui informasi mengenai ban. Hal ini merupakan peluang yang dapat dimanfaatkan oleh para produsen untuk meningkatkan hubungannya dengan bengkel dan para montir sehingga mereka dapat merekomendasikan merek dari produsen tersebut.

38

2,15% 10,75% Media Elektronik Media Cetak 29,03% 58,06% Keluarga/Kerabat Tidak Tahu

Grafik 3.6 Informasi Mengenai Ban Aspira(n=93) Sumber: Data Primer PT Astra Otoparts Tbk

Sebagian besar responden mengatahui informasi mengenai ban Aspira melalui media elektronik yang berupa iklan di televisi. Jumlah responden yang mengetahui ban Aspira melalui media elektronik sebesar 58,06% atau sebanyak 54 responden. Selain itu responden yang mengetahui informasi mengenai ban Aspira melalui media cetak sebesar 29,03% (27 responden). Namun juga terdapat responden yang mengetahui ban Aspira baik melalui anggota keluarga maupun kerabat, yaitu sebesar 10,75% atau sebanyak 10 responden. Sisa dari responden menjawab tidak mengetahui informasi mengenai ban Aspira, 2,15% (2 responden).

39

BAB IV PENUTUP

A. Simpulan Masalah yang terkait dengan dimensi perceived quality yang dipergunakan oleh PT Astra Otoparts, dalam hal ini Tire & Tube Department, tidak dapat menggambarkan keadaan yang lebih spesifik dari persepsi konsumen terhadap merek ban. Hal ini dikarenakan ketujuh dimensi yang ada digabungkan menjadi satu dimensi, yaitu dimensi kualitas. Dimensi kualitas yang dipergunakan ini sebenarnya lebih mengacu kepada dimensi ketujuh dalam dimensi perceived quality menurut David A Garvin, yaitu dimensi fit and fitness. Dimensi-dimensi lainnya dan juga pertanyaan-pertanyaan tambahan yang ada di dalam kuesioner tidak dapat menjelaskan perceived quality dengan baik Masalah mengenai perceived quality konsumen terhadap merek ban Aspira dan pesaingnya sudah cukup jelas menggambarkan bagaimana persepsi konsumen terhadap merek ban Aspira dan juga pesaingnya. Hasil penelitian dengan responden sebanyak 93 orang menggambarkan bahwa merek ban Aspira adalah termasuk merek dengan perceived quality yang baik. Hasil penelitian ini menggambarkan bahwa merek ban Aspira adalah salah satu merek yang memiliki persepsi sangat baik bagi konsumen.

B. Saran Saran yang dapat penulis berikan adalah sebagai berikut: Tire & Tube Department apabila ingin melakukan penelitian sejenis dapat menggunakan ketujuh dimensi perceived quality menurut David A. Garvin, namun hal ini juga jangan sampai membuat waktu wawancara terlalu lama, karena akan membuat responden bosan dan tidak nyaman. Dilihat dari strategi pemasarannya, Tire & Tube Department dapat memfokuskan pendekatan terhadap bengkel atau kepada mekanik secara langsung dengan memberikan intensif-intensif, karena apabila dilihat dari grafik yang ada, banyak pula konsumen yang menggunakan rekomendasi dari bengkel atau mekanik.

41

DAFTAR PUSTAKA

Buku: Aaker, David A. 1991. Managing Bran Equity: Capitalizing on The Value of A Brand Name. New York: The Free Press. Darmadi-Sugiarto-Tony.2001.Strategi Menaklukkan Pasar melalui Riset Ekuitas dan Perilaku Merk. Jakarta: Gramedia. Jurnal: Zeithalm, V.A. 1988. Consumer perceptions of price, quality, and value: a means-end model and synthesis of evidence. Journal of Marketing. Vol. 52 (July 1988). Tesis: Harianto, Yossie Hanady. 2006. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perceived Quality dan Dampaknya Terhadap Brand Equity (Kajian pada Produk Elektronik Merek Sony di Kota Semarang). Sumber Lainnya: BII Targetkan Pertumbuhan Kredit Konsumsi 30% tahun ini,

http://keuangan.kontan.co.id, 14 Juli 2011. 2011 Ada 12 Juta Kendaraan, Jakarta Lumpuh?, http://metro.vivanews.com, 27 September 2010.

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama Tempat dan Tanggal Lahir Alamat

: Candra Prasetio : Jakarta, 15 Oktober 1989 : Jalan Barkah III No. 30 RT/RW: 013/002 Kelurahan Manggarai Selatan, Kecamatan Tebet, Jakarta Selatan, 12860

Nomor Telepon, Surat Elektronik : 0856 791 1441, [email protected] Nama Orang Tua : Ayah Ibu : Purwoko : Sukaesih

Riwayat Pendidikan Formal : SD : SDN Kebon Manggis 11 Pagi, SDS YWKA 01 SMP : SMPN Negeri 3 Jakarta SMA : SMAN 54 Jakarta