proposal skripsi eki candra
DESCRIPTION
Proposal SkripsiTRANSCRIPT
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU KONSUMEN DALAM MEMBELI KOMPUTER
DI YOGYAKARTA
Proposal Skripsi
Disusun Oleh:
Eki Candra
Nim : 03 011 201
JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN2009
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Masalah
Perkembangan teknologi informasi dan globalisasi yang begitu pesat, berdampak semakin
tingginya persaingan memperebutkan pangsa pasar pada dunia usaha saat ini. Perusahaan yang
ingin berhasil dalam persaingan pada era millinium harus memiliki strategi perusahaan yang
dapat memahami perilaku konsumen. Perusahaan yang baik adalah memahami betul siapa
konsumennya dan bagaimana mereka berperilaku. Pemahaman mengenai siapa konsumennya
akan menuntun para pengusaha kepada keberhasilan memenangkan persaingan dunia usaha
yang telah melampaui batas negara.
Dunia teknologi informasi memang selalu menarik untuk diamati, ini ditandai dengan
perkembangan internet dan teknologi informasi seperti komputer yang begitu cepat dan canggih
sehingga setiap orang tertarik untuk memiliki. Sekarang ini setiap orang tidak hanya memiliki
suatu produk karena fungsinya saja, tetapi juga rasa bangga dan pengakuan yang didapatkan dari
memiliki produk tersebut.
Teknologi komputer (PC Desktop dan Notebook) merupakan salah bentuk produk yang
inovasinya tiada henti yang dapat menarik perhatian konsumen untuk membeli. Dengan desain
yang diimbangi dengan fitur-fitur/fasilitas yang disediakan disesuaikan dengan perkembangan
kebutuhan konsumen merupakan daya tarik untuk mempengaruhi perilaku konsumen.
Seperti yang dilakukan oleh perusahaan ACER yang memiliki keunggulan dalam hal
desain dibandingkan dengan pesaing-pesaingnya seperti HEWLET PACKARD, TOSHIBA, IBM,
DELL, LENOVO, FUJITSU, merek lain/Gabungan (NEC, SONY, APPLE, GATWAY, dll).
Persaingan sangat ketat diantara telepon seluler dimana ACER meraih pangsa pasar
komputer terbesar 30 % untuk pasar di Indonesia, kemudian Hewlet Packard (HP) dengan
pangsa pasar 12 % dan merek lain seperti TOSHIBA, LENOVO, IBM, DELL bersaing ketat rata-
rata 10 persen sedangkan merek lain seperti NEC, APPLE, GATWAY, SONY, dan lain-lain masih
jauh terlalu jauh bila dibandingkan dengan lain yang pangsa pasarnya sudah mencapai rata-rata
di atas 10 %.
Tabel 1Peringkat Merek Komputer Indonesia
Peringkat Merk Komputer Vendor Pangsa Pasar
Acer 30 %Hewlet Packard 12 %Toshiba 11 %Lenovo 10 %IBM 9.8 %Dell 8.7 %Fujitsu 8.5 %Merek Lain/Gabungan 10 %(Nec, Apple, Gateway, Sony)
T o t a l 100 %
Sumber : IDC (Internetindo Data Centra) Indonesia, Jakarta.2008
Semakin banyaknya pelaku usaha yang bergerak dalam bidang usaha yang sejenis yang
beroperasi serta memproduksi dengan menawarkan berbagai macam produk/jasa yang
ditawarkan, membuat masyarakat sulit menentukan pilihan sesuai dengan kebutuhan mereka.
Oleh sebab itu, para pelaku usaha berlomba untuk meningkatkan mutu produksi sehingga dapat
menarik para konsumen untuk membeli hasil produk yang ditawarkan.
Di lain pihak seperti halnya yang sudah disebutkan, apabila sebuah produk/jasa melebihi
harapan konsumen, konsumen akan merasa puas dan akan melakukan pembelian ulang. Hal ini
merupakan perilaku konsumen dimana suatu tindakan nyata bagi konsumen yang dipengaruhi
oleh faktor-faktor kejiwaan dan faktor luar lainnya yang dapat mengarahkan mereka untuk
memilih dan mempergunakan barang/jasa yang diinginkannya.
Perilaku konsumen dapat dirumuskan sebagai perilaku yang ditunjukkan oleh orang-
orang, dalam hal merencanakan, mempertimbangkan, membeli dan menggunakan barang-barang
atau jasa-jasa yang ditawarkan oleh setiap pelaku usaha. Dengan demikian dapat disimpulkan
perilaku konsumen terdiri dari aktifitas-aktifitas yang melibatkan orang-orang sewaktu sedang
menyeleksi, mempertimbangkan, membeli dan menggunakan produk-produk dan jasa-jasa,
sedemikian rupa sehingga hal tersebut dapat memberikan kepuasan bagi mereka sehingga
terpenuhi kebutuhan-kebutuhan dan keinginan-keinginan mereka.
Minat beli setiap seseorang dapat ditingkatkan dengan memperhatikan beberapa faktor,
antara lain faktor psikis yang merupakan faktor pendorong yang berasal dari dalam diri
konsumen itu sendiri yaitu motivasi, persepsi, pengetahuan, keyakinan dan sikap, selain itu
faktor sosial yang merupakan proses dimana perilaku seseorang dipengaruhi oleh keluarga, status
sosial, dan kelompok acuan, kemudian pemberdayaan bauran pemasaran yang terdiri dari
produk, harga, promosi dan juga distribusi. Perilaku konsumen pasca pembelian sangat penting
bagi suatu perusahaan. Dengan demikian perilaku konsumen dapat mempengaruhi orang atau
pihak lain dengan ucapan-ucapan mereka tentang suatu produk yang dihasilkan oleh suatu
perusahaan.
Bagi semua perusahaan, baik yang menjual produk maupun jasa, perilaku konsumen pasca
pembelian, akan menentukan minat konsumen apakah mereka akan membeli lagi produk/jasa
perusahaan yang ditawarkan tersebut. Ada kemungkinan konsumen tidak akan membeli
produk/jasa perusahaan yang ditawarkan lagi setelah mereka merasakan ketidaksesuaian kualitas
produk/jasa yang didapatkan dengan keinginan atau apa yang digambarkan sebelumnya.
Di sini penulis membahas tentang produk komputer yaitu Personal Computer Desktop dan
Notebook walau saat ini komputer bukan lagi barang yang langka, tapi masih saja banyak orang
yang gamang dan bingung menentukan komputer yang ingin mereka miliki, baik itu Branded,
Rakitan maupun Bekas. Untuk bisa mendapatkan komputer sesuai dengan yang kita butuhkan
diperlukan perencanaan yang matang maka surveylah terlebih dahulu.
Dari latar belakang yang dikemukakan maka penulis mencoba untuk melakukan penelitian
dengan judul “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Dalam
Membeli Komputer di Yogyakarta”
2. Rumusan Masalah
1. Apakah faktor merek, harga, desain, kualitas dan pelayanan berpengaruh secara parsial
terhadap perilaku konsumen dalam pembelian komputer ?
2. Apakah faktor merek, harga, desain, kualitas dan pelayanan berpengaruh secara serempak
terhadap perilaku konsumen dalam pembelian komputer ?
3. Diantara faktor-faktor tersebut di atas, faktor mana yang paling dominan mempengaruhi
konsumen dalam melakukan pembelian komputer.
3. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengkaji apakah faktor merek, harga, desain, kualitas dan pelayanan
berpengaruh secara parsial terhadap perilaku konsumen dalam membeli komputer.
2. Untuk mengkaji apakah faktor merek, harga, desain, kualitas dan pelayanan
berpengaruh secara serempak terhadap perilaku konsumen dalam membeli komputer
3. Untuk mengetahui faktor mana yang paling dominan mempengaruhi konsumen dalam
melakukan pembelian komputer.
4. Manfaat Penelitian
1. Sebagai sarana dan media untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan sebagai bahan
literature untuk menambah wacana baru bagi dunia akademis.
2. Sebagai sarana untuk memperoleh informasi yang tepat dan akurat dalam
mempengaruhi dan mengetahui pengambilan keputusan oleh konsumen yang dilihat
dari perilaku konsumen.
3. Sebagai bahan masukan bagi perusahaan dalam menentukan produk yang benar-benar
sesuai dengan kebutuhan, keinginan dan selera konsumen..
4. Untuk memperkaya khasanah penelitian yang ada serta dapat digunakan sebagai
perbandingan penelitian berikutnya.
BAB II
LANDASAN TEORI
1. Pemasaran (Marketing)
Kegiatan pemasaran merupakan kegiatan bisnis yang berbeda dengan kegiatan bisnis
lainnya. Pada kegiatan pemasaran para manajer berurusan dengan konsumen, baik konsumen
intern perusahaan maupun konsumen ekstern perusahaan.
Para manajer dituntut untuk dapat memahami konsumen, dengan demikian para manajer
dapat menyediakan produk atau jasa yang sesuai dengan keinginan
konsumen. Tidak hanya sampai di situ saja, para manajer harus mampu menciptakan komunikasi
yang efektif dengan konsumennya sehubungan dengan produk atau jasa yang dihasilkan oleh
perusahaan yang dipimpinnya. Selain itu, para manajer harus mampu menggerakkan
perusahaannya untuk mengantarkan produk atau jasa sampai dinikmati oleh konsumen. Tujuan
akhir dari semua kegiatan itu agar tercipta kepuasan konsumen, yaitu seluruh komponen yang
terlibat dengan kegiatan bisnis perusahaan, sehingga kegiatan tersebut dapat menguntungkan
perusahaan dan stakeholdernya.
1.1 Pengertian Pemasaran
Kotler dan Armstrong (2001:6), mengemukakan definisi pemasaran sebagai berikut:
“Marketing as social and managerial process whereby individuals and groups obtain what they
need and want through creating and exchanging products and value with others.”
Pemasaran sebagai proses sosial dan manajerial dimana setiap individu atau kelompok
bisa mendapatkan kebutuhan dan keinginan melalui kegiatan menghasilkan dan melakukan
pertukaran produk dan nilai dengan pihak lain.
Kinnear dan Krenler (2003:6), mendefinisikan pemasaran sebagai berikut: “Marketing is the
process of planning and executing the conception, pricing, promotion, and distribution of ideas,
goods and services to create exchanges that satisfy individual and organizational objectives.”
Pemasaran adalah suatu proses perencanaan dan pelaksanaan keputusan sebuah konsep,
menetapkan harga, melakukan promosi, dan mendistribusikan ide-ide, barang-barang, dan jasa-
jasa untuk menciptakan pertukaran yang dapat memuaskan tujuan individu atau tujuan
organisasi.
Dari kedua definisi di atas dapat penulis simpulkan bahwa pemasaran merupakan suatu
proses sosial dan manajerial (perencanaan dan pelaksanaan) dalam konsep, menetapkan harga,
melakukan promosi, dan mendistribusikan ide-ide, barang-barang, dan jasa-jasa untuk
menciptakan pertukaran yang dapat memuaskan kebutuhan dan keinginan setiap komponen yang
terkait dalam kegiatan bisnis perusahaan (baik individu maupun kelompok), agar tujuan akhir
yang menguntungkan perusahaan tercapai.
1.2. Bauran Pemasaran (Marketing Mix)
Bauran pemasaran tersebut terdiri dari 4P (Product, Price, Place, dan Promotion):
1. Product / Produk
Menurut Kotler dan Armstrong (2001:597), yang dimaksud dengan produk adalah sesuatu
yang dapat ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian, untuk dibeli, digunakan, atau
dikonsumsi yang dapat memenuhi suatu keinginan atau kebutuhan. Yang dimaksud dengan
produk adalah objek fisik, jasa, orang, tempat, organisasi, dan gagasan.
2. Price / Harga
Menurut Kotler dan Armstrong (2001:559), yang dimaksud dengan harga adalah jumlah uang
yang harus dibebankan atas suatu produk atau jasa. Secara lebih luas, harga adalah jumlah
nilai yang ditukarkan konsumen dengan manfaat dari memiliki atau menggunakan produk
atau jasa tersebut. Harga merupakan hal penentu yang utama dalam pilihan pembeli.
3. Place / Saluran Distribusi
Menurut Kotler dan Armstrong (2001:6), yang dimaksud dengan saluran distribusi adalah
seperangkat atau sekelompok organisasi yang saling tergantung yang terlibat dalam proses
yang memungkinkan suatu produk atau jasa tersedia bagi penggunaan atau konsumsi oleg
konsumen atau pengguna industrial.
4. Promotion / Promosi
Menurut Kotler dan Armstrong (2001:105), pemasaran modern tidak hanya memerlukan
pengembangan produk yang baik, pebetapan harga yang menarik, dan membuatnya tersedia
bagi konsumen sasaran, tetapi juga harus bisa mengadakan komunikasi dengan konsumen-
konsumennya. Mengadakan komunikasi dengan konsumen tentang, produk yang dibuat,
harga yang ditetapkan, dan saluran distribusi yang disediakan oleh perusahaan inilah yang
disebut dengan promosi.
2. Keputusan Pembelian Konsumen
Keputusan pembelian menurut Engel, Blackwell dan Miniard (2000:32) terdiri dari
beberapa langkah yaitu Pengenalan kebutuhan, Pencarian Informasi, Evaluasi Alternatif,
Pembelian, Hasil.
2.1 Pengenalan Kebutuhan
Menurut Engel, Blackwell dan Miniard (2000:31), pada tahap ini, konsumen
mempresepsikan perbedaan antara keadaan yang diinginkan dan situasi aktual yang memadai
untuk membangkitkan dan mengaktifkan proses keputusan. Pada tahap ini konsumen merasakan
kondisi aktual yang berbeda dengan keadaan yang diinginkan, hal ini membuat konsumen
mengenali kebutuhannya. Misalkan; Pada saat mobilitas konsumen sangat tinggi, konsumen
mulai mengenali kebutuhannya akan telepon genggam.
2.2 Pencarian Informasi
Menurut Engel, Blackwell dan Miniard (2000:31), pada tahap ini, konsumen mencari
informasi yang disimpan di dalam ingatan (pencarian internal) atau mendapatkan informasi yang
relevan dengan keputusan dari lingkungan (pencarian eksternal).
Setelah mengenali kebutuhannya, konsumen mencari informasi yang berkaitan dengan
pemenuhan kebutuhannya. Informasi yang didapat dari dirinya sendiri, seperti; pengalaman
pribadi dan ingatan konsumen akan sesuatu hal yang relevan dengan kebutuhannya, disebut
dengan pencarian internal. Sedangkan yang dimaksud dengan pencarian eksternal adalah ketika
konsumen mencari informasi dari lingkungannya, seperti; iklan, pengalaman kawan dekatnya,
pendapat masyarakat dan lain-lain.
2.3 Evaluasi Alternatif
Menurut Engel, Blackwell dan Miniard (2000:31), pada tahap ini, konsumen
mengevaluasi pilihan berkenaan dengan manfaat yang diharapkan dan menyempitkan pilihan
hingga alternatif yang dipilih. Pencarian internal dan eksternal yang diperoleh konsumen
kemudian dievaluasi, hingga ke arah yang sesuai dengan harapan konsumen dalam memuaskan
kebutuhannya. Setelah itu konsumen menyempitkan pilihan hingga ke alternatif yang akan
dipilih.
2.4 Pembelian
Menurut Engel, Blackwell dan Miniard (2000:32) pada tahap pembelian, konsumen
memperoleh alternatif yang dipilih atau pengganti yang dapat diterima bila perlu. Evaluasi yang
telah dilakukan membawa konsumen untuk melakukan pembelian. Jika ia mengalami kegagalan
untuk melakukan pembelian produk/jasa yang diinginkannya (alternatif yang dipilih), konsumen
melakukan pembelian ke alternatif lain atau alternative pengganti yang masih dapat diterima.
2.5 Hasil
Menurut Engel, Blackwell dan Miniard (2000:32), pada tahap ini, konsumen
mengevaluasi apakah alternatif yang dipilih memenuhi kebutuhan dan harapan segera sesudah
digunakan.
Setelah mengkonsumsi alternatif yang dipilih, konsumen kembali melakukan evaluasi
terhadap barang/jasa yang dikonsumsinya. Jika kinerja barang/jasa yang digunakannya telah
sesuai dengan harapannya, maka konsumen tersebut akan merasa puas. Begitu pula sebaliknya,
jika kinerja barang/jasa yang digunakannya tidak sesuai dengan harapannya, maka konsumen
tersebut akan merasa tidak puas. Pada tahap ini, kita bisa melihat Keputusan pembelian sangat
dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu : pendirian orang lain, risiko, tindakan pasca pembelian
konsumen dan tindakan pasca pembelian di pihak perusahaan.
Untuk meraih keberhasilan, pemasar harus melihat lebih jauh bermacam-macam faktor
yang mempengaruhi pembeli dan mengembangkan pemahaman mengenai begaimana konsumen
melakukan keputusan pembelian. Secara khusus, pemasar mengidentifikasikan siapa yang
membuat keputusan pembelian, jenis-jenis keputusan pembelian, dan langkah-langkah dalam
proses pembelian.
Proses pengambilan keputusan pembelian suatu barang atau jasa akan melibatkan
berbagai pihak, sesuai dengan peran masing-masing. Peran yang dilakukan tersebut adalah :
1. Initiator, adalah individu yang mempunyai inisiatif pembelian
barang tertentu.
2. Influencer, adalah individu yang berpengaruh terhadap keputusan
pembelian. Informasi mengenai kriteria yang diberikan akan
dipertimbangkan baik secara sengaja atau tidak.
3. Decider, adalah yang memutuskan apakah akan membeli atau
tidak, apa yang akan dibeli, bagaimana membelinya.
4. Buyer, adalah individu yang melakukan transaksi pembelian
sesungguhnya.
5. User, yaitu individu yang mempergunakan produk atau jasa yang
dibeli.(http://digilib.itb.ca.id/peminatan-manajemen-
pemasaran.htm).
Adapun langkah-langkah konsumen dalam melakukan proses pengambilan keputusan
pembelian, yaitu :
Gambar 1
Proses Pengambilan Keputusan Pembeli
Sumber : Kotler dan
Armstrong, (2001 : 222)
Tahap-tahap Proses Keputusan Pembelian
1. Pengenalan Masalah atau Kebutuhan
Tahap pertama proses keputusan pembelian dimana konsumen mengenali permasalahan
atau kebutuhan. Pemasar perlu mengidentifikasikan keadaan yang memicu kebutuhan
tertentu. Dengan mengumpulkan informasi dari sejumlah konsumen, pemasar dapat
mengidentifikasikan rangsangan yang paling sering membangkitkan minat akan suatu
kategori produk. Pemasar kemudian dapat mengembangkan strategi pemasaran yang memicu
minat konsumen.
2. Pencarian Informasi
Tahap proses pengambilan keputusan pembelian dimana konsumen tergerak untuk mencari
info tambahan, konsumen mungkin sekedar mengingatkan perhatian atau mungkin pula
menari info secara aktif.
3. Pengevaluasian Alternatif
Tahap proses keputusan pembelian dimana konsumen menggunakan info untuk
mengevaluasi berbagai merek alternatif di dalam serangkaian pilihan.
4. Keputusan Pembelian
Tahap proses keputusan dimana konsumen secara aktual melakukan pembelian produk.
5. Perilaku setelah Pembelian
Tahap proses keputusan pembelian konsumen melakukan tindakan lebih lanjut setelah
pembelian berdasarkan pada keputusan ketidakpuasan mereka.
3. Perilaku Konsumen
Ada beberapa konsep pemasaran yang dapat dianut oleh para manajer dalam melakukan
pengembangan strategi untuk mencapai tujuan pemasaran. Salah satu konsepnya yang paling
kontemporer adalah konsep yang berorientasi konsumen.
Para manajer dalam perusahaan yang menganut konsep ini berusaha menghasilkan apa
yang diinginkan oleh konsumennya. Tugas utama dari para manajernya adalah
1) Menentukan keinginan, kebutuhan, dan harapan konsumen
yang menjadi target marketnya.
2) Menentukan bentuk perusahaan sehingga barang dan jasa dapat
tersalurkan hingga ke tangan konsumen dengan lebih efektif
dan lebih efesien dibanding dengan perusahaan pesaing.
Penekanan yang primer dalam orientasi ini adalah riset konsumen, pengembangan
produk, promosi, dan seluruh bauran pemasaran lain yang sama pentingnya. (Encyclopedia Of
Professional Management Volume 1, 211 )
Orientasi konsumen ini sangatlah erat kaitannya dengan pemahaman tentang perilaku
konsumen. Dalam menjalani aktivitas bisnis, mengetahui dinamika perilaku konsumen
merupakan tugas yang sangat penting, apalagi dalam kondisi perkembangan teknologi yang
sangat pesat. Dalam menghadapi masalah-masalah yang berkaitan dengan perilaku konsumen
para manajer harus memandang perilaku konsumen dengan sudut pandang yang lebih dinamis,
karena perilaku konsumen akan berubah secara dinamis dari waktu ke waktu. Para manajer harus
mampu mengantisipasi segala bentuk perubahan yang terjadi pada konsumennya, dengan
demikian para manajer tersebut dapat dengan cepat mengantisipasi keinginan konsumen. Jika
keinginan konsumen dapat dipenuhi oleh perusahaan, maka keuntungan akan berada pada
seluruh stakeholder perusahaan tersebut. (Encyclopedia of Professional Management Volume 1,
211).
Memahami dan mengetahui dinamika perilaku konsumen merupakan tugas yang sangat
penting, apalagi dalam kondisi perkembangan teknologi yang sangat pesat. Dalam menghadapi
masalah-masalah yang berkaitan dengan perilaku konsumen para manajer harus memandang
perilaku konsumen dengan sudut pandang yang lebih dinamis. Karena perilaku konsumen akan
berubah secara dinamis dari waktu ke waktu sesuai dengan perkembangan segala bidang. Para
manajer harus mampu mengantisipasi segala bentuk perubahan yang terjadi pada konsumennya,
dengan demikian para manajer tersebut dapat dengan cepat mengantisipasi keinginan konsumen.
Jika keinginan konsumen dapat dipenuhi oleh perusahaan, maka keuntungan akan berada pada
seluruh stakeholder perusahaan tersebut. (Encyclopedia of Professional Management Volume 1,
211)
3.1 Pentingnya Perilaku Konsumen
Pemahaman tentang perilaku konsumen dalam pemasaran merupakan suatu hal yang
penting. Seperti dikemukakan oleh Sutisna (2003 : 4), bahwa ada dua alasan utama tentang
pentingnya perilaku konsumen, yaitu:
1. Konsumen sebagai titik sentral perhatian pemasaran. Mempelajari
apa
yang dibutuhkan dan diinginkan konsumen pada saat ini merupakan hal yang sangat
penting. Memahami konsumen akan menuntut pemasar pada kebijakan pemasaran
yang tepat dan efesien.
2. Perkembangan perdagangan pada saat ini menunjukkan bahwa
lebih banyak produk yang ditawarkan daripada permintaan.
Kelebihan penawaran ini menyebabkan banyak produk yang tidak
terjual atau tidak dikonsumsi oleh konsumen, sehingga merugikan
perusahaan. Karena itu, perilaku konsumen diharapkan perusahaan
memiliki daya saing yang lebih kuat dibanding perusahaan lain.
Selain dua alasan di atas, mempelajari perilaku konsumen memberikan beberapa
manfaat. Menurut Mowen (1995:56), manfaat yang bisa diperoleh dalam memahami perilaku
konsumen sebagai berikut:
1. Membantu para manajer dalam mengambil keputusannya.
2. Memberikan pengetahuan kepada peneliti pemasaran dengan dasar
pengetahuan analisis konsumen.
3. Membantu legislator dan regulator dalam menciptakan hukum dan
peraturan yang berkaitan dengan pembelian dan penjualan barang dan
jasa.
4. Membantu konsumen dalam pembuatan keputusan pembelian yang lebih
baik.
3.2 Pengertian Perilaku Konsumen
Menurut Solomon (2002) mengungkapkan definisi perilaku konsumen sebagai
berikut:“Consumer behavior covers a lot of ground: It is the study of the processes involved
when individuals or group select, purchases, use, or dispose of products, services, ideas, or
experiences to satisfy needs and desires.”
Perilaku Konsumen mencakup beberapa sudut pandang : Perilaku Konsumen adalah
sebuah studi mengenai proses-proses yang terlibat ketika induvidu atau kelompok memilih,
membeli, menggunakan, atau membuang suatu produk, jasa, ide-ide, atau pengalaman untuk
memuaskan kebutuhan dan keinginan.
Hawkins dan kawan-kawan (2004:7), mengemukakan definisi Perilaku Konsumen
sebagai berikut :
“The field of consumer behaviour is the study of individuals, groups, or organizations and the
processes they use to select, secure, use, and dispose of products, services, experiences, or ideas
to satisfy needs and the impacts that these processes have on the consumer and society”
Ruang lingkup perilaku konsumen adalah sebuah studi mengenai individu, kelompok,
atau perusahaan dan proses yang mereka gunakan dalam memilih, melindungi, menggunakan,
dan membuang sebuah produk, jasa, ataupun gagasan-gagasan dalam rangka memuaskan
kebutuhan dan pengaruh hal-hal tersebut terhadap konsumen dan masyarakat luas.
3.3 Model Perilaku Konsumen
Menurut Sutisna (2003:5), kerangka berpikir dari pembahasan perilaku konsumen
bertujuan untuk mengetahui dan memahami berbagai aspek yang ada pada konsumen, yang akan
digunakan dalam menyusun strategi yang pemasaran yang berhasil. Menurut Sutisna,
menggambarkan model perilaku konsumen seperti gambar dibawah ini :
Gambar 2 Model Perilaku Konsumen
Sumber : Sutisna,
(2003:5)
Gambar 2.
Model Perilaku Konsumen menunjukkan adanya interaksi antara pemasar dengan konsumennya.
Komponen pusat dari model ini adalah pembuatan keputusan konsumen yang dipengaruhi oleh
pribadi konsumen, lingkungan konsumen, dan penerapan perilaku konsumen terhadap strategi
pemasaran. Dalam pembuatan keputusan tersebut konsumen melalui proses merasakan dan
mengevaluasi informasi merek produk, mempertimbangkan bagaimana alternatif merek dapat
memenuhi kebutuhan konsumen, dan pada akhirnya memutuskan merek apa yang akan dibeli.
Tiga Faktor Yang Mempengaruhi Pilihan Konsumen
1. Konsumen Individu
Pilihan merek dipengaruhi oleh :
1) Kebutuhan konsumen
2) Persepsi atas karakteristik merek
3) Sikap kearah pilihan. Sebagai tambahan, pilihan merek dipengaruhi oleh
demografi konsumen, gaya hidup, dan karakteristik personalia.
2. Pengaruh Lingkungan
Lingkungan pembelian konsumen ditunjukkan oleh
1) Budaya (norma kemasyarakatan, pengaruh kedaerahan atau kesukuan).
2) Kelas sosial (keluasan grup sosial ekonomi atas harta milik konsumen).
3) Grup tata muka (teman, anggota keluarga, dan grup referensi).
4) Faktor menentukan yang situasional (situasi dimana produk dibeli seperti
keluarga yang menggunakan mobil dan kalangan usaha).
3. Marketing strategy
Merupakan variabel dimana pemasar mengendalikan usahanya dalam memberitahu dan
mempengaruhi konsumen. Variabel-variabelnya adalah
1) Barang,
2) Harga,
3) Periklanan dan
4) Distribusi yang mendorong konsumen dalam proses pengambilan keputusan.
Pemasar harus mengumpulkan informasi dari konsumen untuk evaluasi kesempatan
utama pemasaran dalam pengembangan pemasaran. Penelitian pemasaran memberikan informasi
kepada organisasi pemasaran mengenai kebutuhan konsumen, persepsi tentang karakteristik
merek, dan sikap terhadap pilihan merek. Strategi pemasaran kemudian dikembangkan dan
diarahkan kepada konsumen.
Ketika konsumen telah mengambil keputusan kemudian evaluasi pembelian masa lalu,
digambarkan sebagai umpan balik kepada konsumen individu. Selama evaluasi, konsumen akan
belajar dari pengalaman dan pola pengumpulan informasi mungkin berubah, evaluasi merek, dan
pemilihan merek. Pengalamn konsumsi secara langsung akan berpengaruh apakah konsumen
akan membeli merek yang sama lagi.
Panah umpan balik mengarah kembali kepada organisasi pemasaran. Pemasar akan
mengiikuti rensponsi konsumen dalam bentuk saham pasar dan data penjualan. Tetapi informasi
ini tidak menceritakan kepada pemasar tentang mengapa konsumen membeli atau informasi
tentang kekuatan dan kelemahan dari merek pemasar secara relatif terhadap saingan. Karena itu
penelitian pemasaran diperlukan pada tahap ini untuk menentukan reaksi konsumen terhadap
merek dan
kecenderungan pembelian dimasa yang akan datang. Informasi ini mengarahkan pada
manajemen untuk merumuskan kembali strategi pemasaran kearah pemenuhan kebutuhan
konsumen yang lebih baik.
Menurut Kotler dan Amstrong (2001;196), bahwa perilaku pembelian konsumen
dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu, faktor budaya, faktor sosial, faktor pribadi dan faktor
psikologis.
Gambar 3Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Pembelian
Sumber : Kotler dan Amstrong, (2001:197)
Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen, menurut Kotler (2001:197-218),
yaitu :
1. Faktor Budaya.
Pada setiap kelompok masyarakat pasti memiliki budaya, dimana budaya tersebut bisa
digunakan sebagai aturan, kebiasaan dan ciri khas dari suatu kelompok masyarakat. Faktor
dari budaya adalah terdiri dari :
a. Budaya.
Budaya adalah susunan nilai-nilai dasar, persepsi, keinginan dan perilaku yang dipelajari
dari anggota suatu masyarakat, keluarga dan institusi lainnya.. Setiap kebudayaan secara
berangsur-angsur menghasilkan acuan-acuan perilaku sosial yang unik. Kebudayaan
adalah kompleks, yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum,
adat istiadat, dan lain kemampuan-kemampuan serta kebiasaan-kebiasaan yang
didapatkan oleh manusia sebagai anggota masyarakat. Menurut Lamb dan Daniel
(2001;202) budaya merupakan karakter yang penting dari suatu sosial yang
membedakannya dari kelompok kultur yang lainnya. Dengan kata lain, kebudayaan
mencakup kesemuanya yang didapatkan atau dipelajari oleh manusia sebagai anggota
masyarakat. Kebudayaan, ini merupakan faktor penentu yang sangat dasar dari perilaku
konsumen.
b. Subkebudayaan.
Subkebudayaan adalah setiap kebudayaan yang mengandung subkebudayaan yang lebih
kecil, atau sekelompok orang-orang yang mempunyai sistem nilai yang sama berdasarkan
pengalaman dan situasi kehidupan yang sama. Subkebudayaan meliputi
kewarganegaraan, agama, kelompok ras, dan daerah geografis. Subkebudayaan disini
dapat diartikan sebagai sistem nilai yang fungsinya adalah mendorong dan membimbing
masyarakatnya menjawab tantangan yang mereka hadapi sepanjang masa. Sistem nilai
tersebut merupakan ciri identitas sebuah kelompok masyarakat budaya.
c. Kelas sosial
Kelas sosial adalah bagian-bagian masyarakat yang relatif permanen dan tersusun rapi
yang anggota-anggotanya memiliki nilai, kepentingan dan perilaku yang serupa. Ukuran
atau kriteria biasanya dipakai untuk menggolong-golongkan anggota-anggota masyarakat
ke dalam kelas-kelas tertentu ialah, kekayaan, kekuasaan, kehormatan, dan ilmu
pengetahuan. Menurut Mangkunegara (2002:47) kelas sosial dapat dikategorikan
sebagai berikut, yaitu :
1) Kelas sosial golongan atas memiliki kecenderungan membeli
barang-barang yang mahal, membeli pada toko yang berkualitas
dan lengkap, konservatif dalam konsumsinya, barang-barang
yang dibeli cenderung untuk dapat menjadi warisan bagi
keluarganya..
2) Kelas sosial golongan menengah cenderung membeli barang
untuk menampakkan kekayaannya, membeli barang dengan
jumlah yang banyak dan kualitasnya cukup memadai, dan
cenderung membeli barang yang mahal dengan sistem kredit.
3) Kelas sosial golongan rendah cenderung membeli barang dengan
mementingkan kuantitas daripada kualitasnya. Pada umumnya
membeli barang untuk kebutuhan sehari-hari, memanfaatkan
penjualan barang-barang yang diobral atau penjualan dengan
harga promosi.
2. Faktor Sosial
Perilaku konsumen dipengaruhi oleh beberapa faktor sosial antara lain :
a. Kelompok Acuan
Perilaku konsumen umumnya di pengaruhi oleh individu yang lainnya, individu yang
mempengaruhi tersebut dapat dimasukan sebagai kelompok primer yang terdiri atas
kelompok terdekat dari individu tersebut misal keluarga, teman dan tetangga. Sedangkan
kelompok kedua adalah kelompok sekunder yang mempunyai interaksi yang lebih
formal dan memiliki sedikit interaksi. Kelompok sekunder meliputi kelompok
keagamaan, serikat buruh dan asosiasi profesional. Menurut Kelompok acuan berfunsi
sebagai titik banding/referensi langsung (tatap muka) atau tidak langsung yang
membentuk sikap maupun perilaku seseorang. Kelompok acuan mempengaruhi
seseorang dalam tiga hal, yaitu menghadapkan seseorang pada perilaku dan gaya hidup
baru, perilaku dan konsep pribadi seseorang, dan menciptakan tekanan untuk mematuhi
apa yang mungkin mempengaruhi pilihan produk dan merek aktual seseorang.
b. Keluarga
Menurut Mangkunegara (2002:49), keluarga dapat didefinisikan sebagai suatu unit
masyarakat yang terkecil yang perilkunya sangat mempengaruhi dan menentukan dalam
pengambilan keputusan membeli. Anggota keluarga sangat mempengaruhi dalam
pengambilan keputusan pembelian terhadap individu, keluarga mempunyai peran yang
sangat penting, dimana setiap anggota keluarga saling mempengaruhi. Peranan setiap
anggota dalam membeli berbeda-beda menurut macam barang tertentu yang dibelinya.
Setiap anggota keluarga memiliki selera dan keinginan yang berbeda. Keluarga, ini akan
membentuk sebuah referensi yang sangat berpengaruh terhadap perilaku konsumen.
Peran suami dan istri dalam penelitian sangat bervariasi sesuai kategori produk / jasa
yang dibeli. Dalam mengalisis perilaku konsumen, faktor keluarga dapat berperan
sebagai berikut, yaitu :
1) Siapa pengambil inisiatif, yaitu siapa yang mempunyai inisiatif
membeli, tetapi tidak melakukan proses pembelian.
2) Siapa pemberi pengaruh, yaitu siapa yang mempengaruhi
keputusan membeli.
3) Siapa yang melakukan pembelian, yaitu siapa yang menentukan
keputusan apa yang dibeli, bagaimana cara membelinya, kapan
ddan dimana tempat membeli.
4) Siapa yang melakukan pembelian, yaitu siapa di antara keluarga
yang akan melakukan proses pembelian.
5) Pemakai, yaitu siapa yang akan menggunakan produk yang
dibeli.
c. Peran dan Status
Dalam kehidupan bermasyarakat, peran dan status selalu mengikuti perjalanan setiap
individu. Peran dan status seorang individu dalam kelompok tertentu misalnya keluarga
sangatmempengaruhi individu tersebut dalam perilaku pembelian.
Peran dan status, ini akan menentukan posisi seseorang dalam suatu kelompok. Setiap
peranan membawa status yang mencerminkan harga diri menurut masyarakat sekitarnya.
Disamping itu orang cenderung memilih produk yang mengkomunikasikan peran dalam
masyarakat.
3. Faktor Pribadi
Dalam perilaku pembelian faktor pribadi juga mempengaruhi seorang individu. Faktor
tersebut terdiri dari :
a. Umur dan Tahap Siklus Hidup
Dalam kehidupan, perjalanan usia tidak dapat dihindarkan. Dengan berjalanan usia maka
juga terjadi perubahan pola konsumsi untuk masing-masing usia. Umur dan tahapan
dalam siklus hidup, ini akan menentukan selera seseorang terhadap produk/jasa.
b. Pekerjaan
Pekerjaan juga dapat mempengaruhi seorang individu dalam perilaku konsumsinya,
misalnya seorang pekerja kasar maka cenderung akan membeli pakaian untuk pekerjaan
kasar, sedangkan pekerja kantoran akan cenderung untuk membeli stelan kemeja atau jas.
c. Situasi Ekonomi
Dalam perilaku pembelian sedikit banyak juga dipengaruhi oleh situasi ekonomi, dengan
berubahnya situasi ekonomi, maka biasanya akan merubah perilaku konsumen dalam
melakukan pembelian. Keadaan ekonomi, yaitu terdiri dari pendapatan yang dapat
dibelanjakan (tingkatnya, stabilitasnya, dan polanya), tabungan dan hartanya,
kemampuan untuk meminjam.
d. Gaya Hidup
Individu dengan latar belakang gaya hidup yang berbeda, memiliki kecenderungan dalam
berbeda pula dalam perilaku pembeliannya. Gaya hidup dapat dipengaruhi oleh keluarga,
situasi, pekerjaan, hobi dan masih banyak lagi lainnya. Gaya hidup adalah pola
kehidupan seseorang seperti yang diperlihatkannya dalam kegiatan, minat, dan
pendapatpendapatnya.
Gaya hidup ini menggambarkan seseorang secara keseluruhan yang berinteraksi dengan
lingkungan, disamping itu juga dapat mencerminkan sesuatu dibalik kelas sosial
seseorang, misalnya kepribadian. Riset gaya hidup mengukur perbuatanperbuatan orang
dalam hubungannya dengan, yaitu kegiatan, minat, pendapat mereka, dan ciri demografis
dasar tertentu.
e. Kepribadian dan Konsep Diri
Kepribadian dapat mempengaruhi perilaku pembelian. Kepribadiaan adalah karateristik
psikologis unik seseorang yang menghasilkan tanggapan-tanggapan yang relatif
konsisten dan menetap terhadap lingkungannya. Kepribadian biasanya dijelaskan dengan
menggunakan ciri-ciri seperti kepercayaan diri, dominasi, ketaatan, kemampuan
bersosialisasi, daya tahan, dan kemampuan beradaptasi.
4. Faktor Psikologis
Pilihan-pilihan seseorang dalam melakukan pembelian dipengaruhi juga oleh faktor
psikologis yaitu :
a. Motivasi
Motivasi individu merupakan faktor yang terpenting dalam memulai dan mengatur
kegiatan-kegiatannya. Kegiatan yang serasi dengan motif-motif seseorang adalah
menyenangkan dan mendatangkan kepuasan sedang kegiatan lain dapat saja
menjengkelkan atau menimbulkan frustasi. Seorang individu dalam kehidupan
bermasyarakat juga memerlukan motivasi untuk menjalani hidupnya, motivasi sendiri
juga dapat mempengaruhi seeorang individu dalam melakukan pembelian. Motivasi ini
pula yang membangun seseorang untuk melakukan perilaku pembelian. Motivasi adalah
suatu kebutuhan yang secara cukup dirangsang untuk membuat seseorang mencari
keputusan atas kebutuhannya.
b. Persepsi
Persepsi adalah proses dimana seseorang memilih, mengatur, dan menginterprestasikan
informasi untuk membentuk suatu gambaran yang berarti mengenai dunia. Orang yang
sudah mempunyai motivasi untuk bertindak akan dipengaruhi persepsinya pada situasi
dan kondisi yang sedang dihadapi.
c. Pembelajaran
Pembelajaran adalah perubahan pada perilaku individu yang muncul dari pengalaman.
Dalam melakukan tindakan seorang individu tidak lepas dari pembelajaran, perubahan
perilaku individu dalam pembelian juga dipengaruhi oleh pengalaman dan pembelajaran
dari pembelian sebelumnya. Menurut Lamb dan Daniel (2001:231) pembelajaran
(learning) adalah proses penciptaan perubahan perilaku melalui pengalaman dan latihan.
d. Keyakinan dan Sikap
Kepercayaan/keyakinan ini akan membentuk citra produk dan merek, serta orang akan
bertindak berdasarkan citra tersebut. Sedangkan sikap akan mengarahkan seseorang
untuk berperilaku yang relatif konsisten terhadap objek-objek yang sama.
Keyakinan (belief) adalah pemikiran deskriftif seseorang mengenai sesuatu. Sedangkan
sikap (attitude) adalah evaluasi, perasaan, dan kecenderungan seseorang terhadap suatu
obyek atau gagasan. Seorang pemasar biasanya memperhatikan keyakinan konsumennya
akan produknya, seringkali seorang pemasar harus merubah iklannya untuk membentuk
keyakinan seorang individu dalam pemilihan suatu produk. Dalam hubungannya dengan
perilaku konsumen, keyakinan dan sikap sangat berpengaruh dalam menentukan suatu
produk, merek, dan pelayanan. Keyakinan dan sikap konsumen terhadap suatu
produkatau merek dapat diubah melalui komunikasi yang persuasif dan pemberian
informasi yang efektif lepada konsumen. Dengan demikian konsumen dapat membeli
produk atau merek baru, atau produk yang ada pada toko itu sendiri.
Adapun beberapa teori perilaku konsumen adalah sebagai berikut:
1. Teori Ekonomi Mikro. Teori ini beranggapan bahwa setiap consumen akan
berusaha memperoleh kepuasan maksimal. Mereka akan berupaya
meneruskan pembeliannya terhadap suatu produk apabila memperoleh
kepuasan dari produk yang telah dikonsumsinya, di mana kepuasan ini
sebanding atau lebih besar dengan marginal utility yang diturunkan dari
pengeluaran yang sama untuk beberapa produk yang lain;
2. Teori Psikologis. Teori ini mendasarkan diri pada faktor-faktor psikologis individu yang
dipengaruhi oleh kekuatan-kekuatan lingkungan. Bidang psikologis ini sangat kompleks
dalam menganalisa perilaku konsumen, karena proses mental tidak dapat diamati secara
langsung;
3. Teori Antropologis. Teori ini juga menekankan perilaku pembelian dari
suatu kelompok masyarakat yang ruang lingkupnya sangat luas, seperti
kebudayaan, kelas-kelas sosial dan sebagainya.
(http//www.azuar.tripod.com).
Jadi, dapat disimpulkan bahwa perilaku konsumen adalah tindakan-tindakan individu
yang langsung terlibat dalam usaha untuk mendapatkan, menggunakan dan mengkonsumsi
barang dana jasa ekonomis termasuk proses pengambilan keputusan yang mendahului dan
menentukan tindakan tersebut.
4. Pengertian Komputer
Istilah komputer berasal dari bahasa Latin, yaitu computare yang berarti menghitung (to
compute atau to reckon). Hingga saat ini, istilah komputer telah didefinisikan dalam banyak cara,
antara lain:
1. Menurut Robert (2001:34) ”Suatu alat elektronik yang mampu melakukan beberapa
tugas, yaitu menerima input, memproses input sesuai dengan programnya, menyimpan
perintah dan hasil dari pengolahan, menyediakan output dalam bentuk informasi”.
2. Menurut Donald (2001:101) ”Sistem elektronik untuk memanipulasi data yang cepat
dan tepat serta dirancang dan diorganisasikan supaya secara otomatis menerima dan
menyimpan data input, memprosesnya, dan menghasilkan output di bawah
pengawasan suatu langkah-langkah instruksi-instruksi program yang tersimpan di
memori (stored program)”.
3. Menurut Hamacher, Vranesic dan Zaky (2001:87) ”Mesin penghitung elektronik yang
cepat, dapat menerima informasi input digital, memprosesnya sesuai dengan suatu
program yang tersimpan di memorinya (stored program) dan menghasilkan output
informasi”.
4. Menurut Fuori (2001:89). ”Suatu pemproses data (data processor) yang dapat
melakukan perhitungan yang besar dan cepat, termasuk perhitungan aritmatika yang
besar atau operasi logika, tanpa campur tangan dari manusia yang mengoperasikan
selama pemrosesan”.
5. Menurut Davis (2002:34) ”Tipe khusus alat penghitung yang mempunyai sifat tertentu
yang pasti”.
6. Menurut Jogiyanto (2001:89) ”Alat elektronik yang dapat menerima input data, dapat
mengolah data, dapat memberikan informasi, menggunakan suatu program yang
tersimpan di memori komputer (stored program), dapat menyimpan program dan hasil
pengolahan, serta bekerja secara otomatis”.
5. Jenis komputer dapat digolongkan berdasarkan:
5.1. Menurut Jenis Data Yang Diolah
1. Komputer Analog
Adalah komputer yang bekerja secara paralel (analog) untuk mengolah data yang
sifatnya kontinyu, datanya berupa besaran fisik dan angka-angka (kuantitatif) seperti
temparatur, tekanan udara, kecepatan angin, arus listrik gelombang suara, dll
Contoh: Amperemeter, Voltmeter, Barometer, Termometer
2. Komputer Digital
Adalah komputer yang bekerja berdasarkan operasi hitung. Variabel dalam komputer ini
dinyatakan dengan angka-angka. Penyelesaian masalah dilakukan dengan proses aritmatik
dan logik (kuantitatif).
Contoh : Calculator, Apple IIe, IBM PC
3. Komputer Hibrid
Adalah komputer yang bekerja secara kualitatif dan kuantitatif. Komputer ini merupakan
gabungan antara komputer analog dan komputer digital.
Contoh : Dari komputer jenis ini adalah komputer yang digunakan pada robot-robot yang
dipakai sebagai pekerja pada pabrik.
5.2. Menurut Kemampuan Mengolah Data
1. Komputer ukuran kecil (Micro Computer)
2. Komputer ukuran sedang (Mini Computer)
3. Komputer ukuran besar (Large Computer)
4. Komputer ukuran super (Super Computer)
5.3. Menurut Bidang Masalah
1. General Purpose Computer
Digunakan untuk menangani seluruh jenis masalah baik masalah bisnis maupun yang
lainnya. Komputer jenis ini biasanya cocok untuk komputer pribadi/Personal Computer
(PC).
2. Special Purpose Computer
Adalah komputer yang digunakan untuk menangani satu jenis masalah khusus. Komputer
jenis ini biasanya telah diisikan suatu program komputer khusus, yang biasanya
digunakan sebagai pengontrol proses-proses tertentu pada mesin pabrik, kepentingan
militer atau pemeriksaan kesehatan. Dengan demikian bila ditinjau dari segi data yang
diolah maka komputer jenis ini biasanya menggunakan komputer yang memiliki
kemampuan hybrid.
5.4. Menurut Komponen Elektronika (Processor)
1. Mainframe Computer
Komputer jenis ini menggunakan prosessor yang mempunyai kemampuan yang sangat
besar dan ditujukan untuk multi user. Dengan menggunakan teknologi time sharing maka
efeknya tidak begitu dirasakan oleh user. Jenis Komputer ini memiliki suatu Central
Processing Unit, Storage Device yang agak besar (kira-kira sebesar 2 lemari pakaian) dan
ditempatkan pada tempat tersendiri. Peralatan CPU dan Storage tersebut dihubungkan
dengan banyak terminal yang terdiri dari keyboard dan monitor saja. Terminal yang
disambungkan dapat dalam jumlah ribuan sesuai dengan kebutuhan dari komputer
mainframenya. jenis komputer ini cocok digunakan untuk perusahaan dengan skala besar
yang banyak memiliki banyak cabang.
2. Mini Computer
Kapasitas prosessor yang digunakan hampir sama dengan mainframe, hanya jumlah
terminal yang dapat disambungkan ke dalam ke komputernya tidak sebanyak seperti pada
jenis komputer mainframe. Jumlah terminal yang dapat disambungkan hanya puluhan.
Oleh karena itu komputer jenis ini hanya cocok digunakan untuk perusahaan kelas
menengah yang tidak begitu besar dan tidak terlalu kecil. Ukuran fisik komputer ini tidak
sebesar komputer mainframe.
3. Personal Computer (PC)
Jenis prosessor yang digunakan kemampuannya tidak begitu besar dibandingkan dengan
komputer mainframe. Karena komputer ini memang ditujukan untuk seorang pemakai.
Karena kegunaannya maka komputer jenis ini disebut komputer pribadi atau Personal
Computer (PC). Komputer ini memiliki semua perangkat IPO yang telah dirangkai
menjadi satu. Saat ini (Personal Computer) PC terus dikembangkan kemampuan dan
kegunaannya.
4.5. Menurut Bentuk dan Ukuran Fisik
1. Komputer Desktop
Ukuran fisiknya lumayan kecil, biasanya cocok diletakkan di atas meja. Bahkan sekarang
dikembangkan bentuk komputer desktop yang semakin tipis yang dikenal dengan bentuk
desktop slim. Bentuk desktop ini bisanya dilengkapi dengan banyak ruang yang disebut
expantion slot sebagai tempat untuk card tambahan.
2. Komputer Tower
Ukuran fisik relatif lebih besar dibandingkan dengan komputer jenis desktop, cocok
untuk diletakkan di samping atau di atas meja. Memiliki ruang untuk expantion slot lebih
banyak.
3. Komputer Portable
Ukuran fisiknya sedikti lebih kecil dari komputer desktop dan tower. Seluruh bagian-
bagiannya dijadikan satu agar mudah dibawa kemana-mana. Jenis komputer ini
diciptakan untuk orang yang sering bekerja berpindah-pindah atau dilapangan. Secara
bebas portable artinya mudah dibawa-bawa.
4. Komputer Laptop
Adalah komputer dengan ukuran fisik yang dapat dipangku, ukurannya lebih kecil dari
komputer portable, semua komponennya dibuat menyatu.
5. Komputer NoteBook
Sesuai dengan jenisnya ukuran fisik komputer ini sebesar notebook, bentuk dan
ukurannya hampir sama dengan Komputer Laptop.
6. Komputer SubNotebook
Ukurannya sebesar kertas kwarto, tebal kira-kira 5 cm, dan masih terus dikembangkan
untuk mengecilkan ukurannya.
7. Komputer Palmtop
Komputer ini dibuat untuk bisa digenggam, bila dibandingkan dengan ukuran kaset kira-
kira sebesar kaset video beta. Arus listriknya didapatkan lewat baterai.
6. Kajian Penelitian Terdahulu
Penelitian sebelumnya yang berkaitan adalah Sambodo Nanang Priyo (2001:73) yang
meneliti tentang Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Konsumen Dalam
Melakukan Pembelian Pada Toko Sports Station Malioboro Mall Yogyakarta.
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh konsumen yang melakukan
pembelian di Toko Sports Station. Sedangkan jumlah sampel yang diambil dalam penelitian ini
adalah sebanyak 100 orang. Dalam penelitian ini teknik pengambilan sampel adalah non
probability sampling dengan type purposive sampling. Purposive sampling adalah metode
penentuan sampel yang didasarkan pada ciri-ciri atau sifat-sifat tertentu yang dipandang
mempunyai sangkut paut yang erat dengan ciri-ciri atau sifat-sifat populasi yang sudah diketahui
sebelumnya. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner,
wawancara, observasi dan studi pustaka. Sedangakan metode analisis data yang digunakan yaitu
analisis kualitatif untuk mengetahui gambaran umum tentang responden serta gambaran umum
tentang toko dan analisis kuantitatif yang terdiri dari uji validitas, uji reliabilitas, uji regresi linier
berganda, uji t, uji F, uji korelasi berganda dan uji koefisien determinasi. Analisis data dilakukan
dengan menggunakan bantuan komputer program SPSS 11.
Dari hasil analisis data, pengujian validitas dan reliabilitas menunjukkan bahwa
instrumen penelitian yang digunakan yaitu quesioner adalah valid dan reliabel. Dari analisis
regresi linier berganda diperoleh persamaan: Y= -3,473 + 0,185 X + 0,112 X + 0,167 X + 0,084
X . Dengan memperhatikan koefisien regresi X , X , X , X semua bernilai positif (+) ini berarti
keempat variabel bebas (produk, harga, lokasi dan pelayanan) masing-masing mempunyai
pengaruh yang searah dengan variabel terikat (keputusan pembelian). Hasil dari uji t
menunjukkan bahwa nilai t hitung produk (4,202), harga (3,325), lokasi (3,302) dan pelayanan
(2,562) lebih besar dari nilai t tabel (1,96). Hal ini menunjukkan bahwa masing-masing variabel
bebas secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian. Hasil
dari uji F menunjukkan bahwa nilai F hitung (42,377) lebih besar bila dibandingkan dengan nilai
F tabel (2,45). Hal ini berarti secara bersama-sama ada pengaruh yang positif antara variabel
bebas (produk, harga, lokasi dan pelayanan) terhadap variabel terikat (keputusan pembelian).
Dari perhitungan nilai t diketahui bahwa nilai t hitung variabel produk mempunyai nilai terbesar
(4,202). Hal ini menunjukkan bahwa variabel produk mempunyai pengaruh yang paling dominan
terhadap keputusan konsumen dalam melakukan pembelian pada Toko Sports Station. Besarnya
nilai korelasi berganda dalam penelitian ini adalah sebesar 0,801. Hal ini menunjukkan bahwa
variabel bebas yaitu produk, harga, lokasi dan pelayanan secara simultan mempunyai ½ keeratan
hubungan yang sangat kuat terhadap keputusan konsumen dalam melakukan pembelian pada
Toko Sports Station karena nilai korelasi berada pada tingkat hubungan yang sangat kuat.
Besarnya koefisien determinasi yang didapat dalam penelitian ini adalah sebesar (0,626). Hal ini
berarti 62,6% keputusan pembelian konsumen di Toko Sports Station benar-benar dipengaruhi
oleh variabel bebas yaitu variabel produk, harga, lokasi dan pelayanan sedangkan sisanya yaitu
sebesar 37,4% dipengaruhi oleh variabel lain di luar variabel yang disebutkan dalam penelitian
ini. Kesimpulan yang diperoleh dalam penelitian ini adalah :
1) Faktor produk, harga, lokasi dan pelayanan secara parsial
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keputusan
konsumen dalam melakukan pembelian pada Toko Sports
Station.
2) Faktor produk, harga, lokasi dan pelayanan secara bersama-sama
mempunyai pengaruh yang positif terhadap keputusan konsumen
dalam melakukan pembelian pada Toko Sports Station.
3) Faktor produk merupakan faktor yang paling dominan
mempengaruhi keputusan konsumen dalam melakukan
pembelian pada Toko Sports Station.
Persamaan penelitian ini dengan penelitain penulis adalah sama-sama menganalisis
tentang perilaku konsumen, sedangkan perbedaannya adalah pada objek penelitiannya dan lebih
dikembangkan.
7. Hipotesis
Adapun yang menjadi hipotesis (dugaan sementara) dalam penelitian ini adalah :
1. Diduga bahwa faktor merek, harga, desain, kualitas dan pelayanan
berpengaruh secara parsial terhadap perilaku konsumen dalam pembelian
komputer.
2. Diduga bahwa faktor merek, harga, desain, kualitas dan pelayanan
berpengaruh secara serempak terhadap perilaku konsumen dalam
pembelian komputer.
3. Diduga bahwa faktor harga mempunyai pengaruh paling dominan pada
konsumen dalam melakukan pembelian komputer.
10 x jumlah variabel (variable X + variable Y) yang diteliti
BAB III
METODELOGI PENELITIAN
1. Lokasi Penelitian
Penelitian akan dilakukan di Yogyakarta
2. Populasi dan Sampel
2.1 Populasi
Populasi dalam penlitian ini adalah seluruh konsumen yang membeli/memiliki komputer
di Yogyakarta.
2.2 Sampel
Menurut Sugiyono (2006 : 73) Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang
dimiliki oleh populasi tersebut. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah non
probality sampling. Teknik dengan type purposive sampling. Purposive sampling adalah metode
penentuan sampel yang didasarkan pada ciri-ciri atau sifat-sifat tertentu yang dipandang
mempunyai sangkut paut yang erat dengan ciri-ciri atau sifat-sifat populasi yang sudah diketahui
sebelumnya. Menurut Sugiyono (2001 : 13), penentuan jumlah sampel dapat dirumuskan
sebagai berikut :
Dalam penelitian ini, terdapat 6 variabel yang diteliti. Maka, jumlah minimal sampel
dalam penelitian ini yang harus dipenuhi sebanyak 60 sampel/responden. Dalam hal ini penulis
menentukan jumlah responden sebanyak 150 responden. Alasanya karena pelanggan atau
konsumen yang menggunakan komputer tergolong banyak jumlahnya, oleh sebab itu penulis
memutuskan mengambil sampel/responden sebanyak 150 untuk mendapatkan data yang akurat.
3. Jenis dan Sumber Data
3.1 Jenis Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian terdiri data kualitatif yang diperoleh dari hasil
pengamatan dan data kuantitatif yang diperoleh dari penyebaran kuesioner responden.
3.2. Sumber Data
1. Data primer yaitu data yang diperoleh melalui penelitian dilapangan baik melalui
responden maupun hasil pengamatan.
2. Data sekunder yaitu data yang diperoleh dari hasil bacaan dari buku-buku, majalah,
makalah dan dokumen-dokumen yang dijadikan objek studi.
4. Teknik Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang dipergunakan pada penelitian ini adalah :
1. Menyebarkan kuesioner
Mengajukan sejumlah pertanyaan kepada responden yang akan dijawab dalam bentuk tulisan
sesuai dengan pertanyaan.
2. Wawancara
Mengumpulan data dari informan yang berhubungan dengan objek penelitian.
5. Variabel Penelitian
Variabel yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah :
1. Variabel terikat (Y) : Perilaku konsumen dalam membeli
komputer
2. Variabel bebas (X) : Merek, Harga, Desain, Kualitas,
Pelayanan
Untuk mengetahui hasil tanggapan responden terhadap variabel-veriabel penelitian maka
digunakan skala pengukuran sebagai berikut :
Tabel 2 Tabel Klasifikasi Pengukuran variabel
KLASIFIKASI SKORSSangat Setuju 5
Setuju 4Netral 3
Tidak Setuju 2Sangat Tidak Setuju 1
6. Definisi Operasional Variabel
1. Merek (X1)
Responden memperhatikan nama dagang dari produk suatu komputer
2. Harga (X2)
Responden memilih seberapa besar uang yang dikeluarkan untuk membeli komputer
3. Desain (X3)
Responden memperhatikan bentuk fisik, style dan fitur-fitur atau fasilitas yang terdapat pada
kompter tersebut.
4. Kualitas (X4)
Responden memperhatikan ketahanan/umur dari produk (komputer) tersebut.
5. Pelayanan (X5)
Responden memperhatikan purnajual (service) dari produsen yang mengeluarkan produk
(computer) baik itu pelayanan kerusakan maupun tersedianya suku cadang/komponen.
7. Uji Validasi dan Reliabilitas Instrumen Penelitian
Uji validasi dan reliabilitas yang dilakukan dalam penelitian ini dimaksudkan agar data
yang diperoleh dengan cara penyetaraan kuesioner valid dan reliabel. Instrumen dikatakan valid
jika mampu mengukur apa yang diingikan dan mempu mengungkapkan data yang diteliti secara
tepat. Menurut Arikunto (2002:34) Tinggi rendahnya instrument menunjukkan sejauh mana data
yang dikumpulkan tidak menyimpang dari gambaran variabel. Uji validasi yang digunakan
dalam penelitian ini adalah uji validasi item, yaitu menguji terhadap kualitas item-itemnya. Yaitu
dengan menghitung korelasi antara setiap item dengan skor total sebagai kriteria validilitasnya.
Uji reliabilitas bertujuan untuk menguji sejauh mana alat pengukur dapat dipercaya atau
diandalkan.
Uji validitas dan reliabilitas, uji ini ditunjuk untuk mengetahui apakah kuesioner yang
diajukan layak atau tidak.
1) Uji validitas
Hasil penelitian disebut valid bila terdapat kesamaan antara data yang terkumpul
dengan data yang sesungguhnya. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan
untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Jadi dalam penelitian penulis harus bisa
membuat kuesioner yang mampu mengungkapkan kenyataan yang sebenarnya, untuk
itu responden dilarang untuk didikte tentang apa yang seharusnya dijawab dalam
kuesioner yang disebarkan.
2) Uji reliabilitas
Penelitian reliabel bila terdapat kesamaan data pada waktu yang berbeda. Jadi dalam
rangka uji ini kita harus mendapatkan jawaban yang sama dari responden yang
menjadi responsen dalam uji coba kuesioner, ketika kita mengulang lagi menyebarkan
kuesioner pada saat yang lain.
8. Teknik Analisis Data
Untuk melakukan analisis data dalam penelitian ini adalah peneliti menggunakan analisis
kualitatif untuk mengetahui gambaran umum tentang responden dan analisis kuantitatif yang
terdiri dari uji validitas, uji reliabilitas, uji regresi linier berganda, uji T, uji F, dan uji korelasi
berganda. Analisa data dilakukan dengan menggunakan program SPSS (Statistical Package for
the Social Sciences).
Data yang terkumpul akan dianalisis dengan menggunakan teknik analisis statistik
dengan menggunakan program SPSS, dimana rumus statistik yang digunakan adalah Linier
Multiple Regression (regresi linier berganda), dimana fungsinya adalah :
Y = a + b1 . X1 + b2 .X2 + b3 . X3 + b4 . X4 + b5 . X5 + e
Fungsi tersebut menerangkan hubungan antara dua variabel bebas (X) dan variabel terikat
(Y), dimana :
Y : Prilaku konsumen
a : Konstanta
b1 s/d b5 : Koofesien Regresi
X1 : Merek
X2 : Harga
X3 : Desain
X4 : Kualitas
X5 : Pelayanan
e : Faktor Ganguan
Pengujian Hipotesis :
1. Untuk menguji hipotesis 1 digunakan uji T, yang bertujuan untuk menguji
keberartian koefesien regresi secara parsial (pengaruh faktor-faktor yang
dipilih secara satu per satu terhadap perilaku konsumen dalam membeli
komputer).
2. Untuk menguji hipotesis 2 digunakan uji F, yang bertujuan untuk menguji
koefesien regresi secara keseluruhan (pengaruh faktor-faktor yang dipilih
secara bersama terhadap perilaku konsumen dalam membeli komputer).
3. Untuk pengujian hipotesis 3 didapatkan dari hasil koefisien regresi dan
perbandingan nilai T hitung untuk menyatakan bahwa variabel harga
mempunyai pengaruh yang paling dominan terhadap perilaku konsumen
dalam membeli komputer.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian. Edisi Revisi V, Jakarta.: PT. Rineka Cipta.
Assael, Henry. 1992. Consumer Behavior and Marketing 4th edition, USA. : PWS-Kent Publishing Company.
Davis, Gordon B.2002. Kerangka Dasar Sistem Informasi Manajemen Bagian 1. Jakarta : Penerbit PPM.
Donald H. Sanders, 2001. Computer Today, Singapore : McGraw Hill Book Company.
Engel. F. James, Roger. D. Blackwell dan Paul. W. Miniard. 1994. Perilaku Konsumen. Edisi Keenam. Jilid 1, Jakarta: Bunarupa Aksara.
Hamacher V.C.,Vranesic Z.G and Zaky S.G. 2001. Computer Organization, 2nd Edition, Guide for IT Professionals”,
Hawkins, Del I. Best, Roger J. Coney, Kenneth A. 2004. Consumer Behavior. New York : The McGraw-Hill.
Jogiyanto, H.M, 2001. Pengenalan Komputer, Yogyakarta : Andi Offset.
Kinnear, T.C. Bernhardt, K.L. and Krenler, K.A. 2003. Principles of Marketing. New York, the United States of America, HarperCollins Publishers.
Kotler, Philip dan Gary Armstrong. 2001. Dasar-Dasar Pemasaran. Edisi 9. Jilid 1. Jakarta : Prenhalindo.
____________. 2001. Prinsip – Prinsip Pemasaran, Jilid 2 Edisi Delapan, Jakarta : Erlangga
Kotler, Philip. 2002. Manajemen Pemasaran (terjemahan), Edisi Millenium, jilid 1. Jakarta : PT. Prenhallindo.
Lamb, Hair. Daniel, Mc. 2001. Pemasaran (terjemahan). Edisi Bahasa Indonesia, Jilid Pertama, Jakarta : Salemba Empat.
Mangkunegara, A.A. Anwar Prabu 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.
Mowen. 1995. Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran, Jakarta. : karangan Sutisna.
Robert H. Blissmer. 2001. Computer Annual, An Introduction to Information Systems 1985-1986 (2nd Edition), John Wiley & Sons.
Sambodo Nanang Priyo. 2001. Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan konsumen dalam melakukan pembelian pada Toko Sports Station Malioboro Mall Yogyakarta. Sripksi, Sukarta : Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Solomon M.R. 2002. Consumer Behavior: Buying, Having and Being.
Sugiyono, 2001. Metode Penelitian Administrasi. Bandung : Alfabeta
________. 2006. Metode Penelitian Bisnis (cetakan kesembilan), Bandung : Alfabeta, CV.
Stanton, William J. 1996. Prinsip Pemasaran (terjemahan), Edisi 7, Jilid 1, Jakarta : Erlangga.
Sutisna. 2003. Perilaku Konsumen & Komunikasi Pemasaran, Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.
William M. Fuori. 2001. Introduction to the Computer, The Tool of Business (3rd Edition), Prentice Hall
http://digilib.itb.ca.id/peminatan-manajemen-pemasaran.htm.
http://radmarssy.wordpress.com/2007/02/07/jenis-jenis-komputer/
http//www.azuar.tripod. com
IDC (Internetindo Data Centra) 2008, Indonesia, Jakarta
Encyclopedia of Professional Management Volume 1, 211
To Teman-teman yang ingin lebih informasi skripsi ini dapat menghubungi saya :
Ym : [email protected] Hp : 085228922223