avian influenza

48
Avian Influenza Avian Influenza in Indonesia : in Indonesia : Case management & Case management & Surveillance Surveillance Agus Suharto Agus Suharto Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat BBKPM Surakarta

Upload: dian-ardiani

Post on 05-Jul-2015

119 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Avian Influenza

Avian InfluenzaAvian Influenzain Indonesia :in Indonesia :Case management & Case management &

SurveillanceSurveillance

Agus SuhartoAgus Suharto

Balai Besar Kesehatan Paru MasyarakatBBKPM Surakarta

Page 2: Avian Influenza

Latar belakangLatar belakang

Avian Influenza (Flu burung) : adalah suatu Avian Influenza (Flu burung) : adalah suatu penyakit penyakit menularmenular yang disebabkan oleh yang disebabkan oleh virusvirus influenza tipe Ainfluenza tipe A yang ditularkan melalui yang ditularkan melalui unggasunggasVirus influensa terdiri dari tipe A, B, C.Virus influensa terdiri dari tipe A, B, C.Virus tipe A antara lain : Virus tipe A antara lain : H1N1, H3N2, H5N1H1N1, H3N2, H5N1Sekitar 15 subtipe virus Influenza diketahui Sekitar 15 subtipe virus Influenza diketahui dapat menginfeksi unggas.dapat menginfeksi unggas.Saat ini Saat ini semuasemua KLBKLB yang yang highly pathogenichighly pathogenic disebabkan oleh disebabkan oleh virus Influenza A subtipevirus Influenza A subtipe H5H5 dan dan H7H7..

Page 3: Avian Influenza
Page 4: Avian Influenza

Subtipe virus AI dan host Subtipe virus AI dan host alamiahnyaalamiahnya

Page 5: Avian Influenza

Sejarah Avian InfluenzaSejarah Avian Influenza

Pandemi Influenza pertama tahun 1580Pandemi Influenza pertama tahun 1580Selama ini telah dilaporkan terjadi 31 kali pandemi, Selama ini telah dilaporkan terjadi 31 kali pandemi, yang terhebat terjadi pada tahun 1918-1919 (21 juta yang terhebat terjadi pada tahun 1918-1919 (21 juta penderita meninggal di seluruh dunia)penderita meninggal di seluruh dunia)Avian influenza dilaporkan pertama kali pada tahun Avian influenza dilaporkan pertama kali pada tahun 1997 (virus H5N1)1997 (virus H5N1) Wabah 1997 terjadi di Hong Kong dan 2001 terjadi di Wabah 1997 terjadi di Hong Kong dan 2001 terjadi di Korea, Jepang, China, Thailand, Vietnam, Laos, Korea, Jepang, China, Thailand, Vietnam, Laos, Kamboja,IndonesiaKamboja,IndonesiaPada Desember 2003-2004 terjadi lagi pandemi avian Pada Desember 2003-2004 terjadi lagi pandemi avian influenza (virus H5N1) influenza (virus H5N1)

Page 6: Avian Influenza

Avian Influenza pada Avian Influenza pada manusiamanusia

1997 : Hongkong (H5N1) 1997 : Hongkong (H5N1) 18 kasus, 18 kasus, 6 meningggal 6 meningggal

1998 : Hongkong (H9N1)1998 : Hongkong (H9N1) 2 kasus 2 kasus

1999 : Hongkong (H9N2)1999 : Hongkong (H9N2) 2 kasus 2 kasus

2003 : Hongkong (H5N1) 2003 : Hongkong (H5N1) 2 kasus 2 kasus 1 meninggal 1 meninggal

2003 : Belanda (H7N7)2003 : Belanda (H7N7) 83 kasus 83 kasus 1 meninggal 1 meninggal

2003 : Hongkong (H9N2)2003 : Hongkong (H9N2) 1 kasus 1 kasus

Page 7: Avian Influenza

Avian Influenza pada Avian Influenza pada manusiamanusia

2004 : Vietnam (H5N1) 2004 : Vietnam (H5N1) 18 kasus, 18 kasus, 13 meningggal13 meningggal

2004 : Thailand (H5N1)2004 : Thailand (H5N1) 5 kasus, 5 kasus, 5 meninggal 5 meninggal

2004 : Bangladesh 2004 : Bangladesh ? kasus ? kasus2004 : Indonesia 2004 : Indonesia ? Kasus ? Kasus2005 : Indonesia2005 : Indonesia 3 meninggal 3 meninggal

Page 8: Avian Influenza

Situasi di IndonesiaSituasi di Indonesia

25 Januari 2004 pertama kali dinyatakan 25 Januari 2004 pertama kali dinyatakan Indonesia telah tertular avian influenza pada Indonesia telah tertular avian influenza pada unggas oleh Dirjen Bina Produksi Peternakan unggas oleh Dirjen Bina Produksi Peternakan Departemen Pertanian.Departemen Pertanian.Penularan pada manusia berasal dari unggas Penularan pada manusia berasal dari unggas (ayam, itik, angsa, dan jenis burung lain).(ayam, itik, angsa, dan jenis burung lain).Penularan dari manusia ke manusia masih Penularan dari manusia ke manusia masih sedang diselidikisedang diselidikiPada bulan Juli 2005, 3 orang Meninggal di Pada bulan Juli 2005, 3 orang Meninggal di TangerangTangerang

Page 9: Avian Influenza

Pengendalian Pengendalian penularan virus penularan virus

Kenali ciri-2 virus :Kenali ciri-2 virus :

Mati pada suhu 56Mati pada suhu 5600C selama 3 jam C selama 3 jam atau 60atau 6000C selama 30 mnt.C selama 30 mnt.

Survive pada suhu yg sejuk, pd pupuk Survive pada suhu yg sejuk, pd pupuk yg terkontaminan dpt bertahan 3 bulan. yg terkontaminan dpt bertahan 3 bulan. Dlm air dpt bertahan sampai 4 hr pd Dlm air dpt bertahan sampai 4 hr pd suhu 22suhu 2200C atau 30 hr pd suhu 0C atau 30 hr pd suhu 000CC

Page 10: Avian Influenza

Terjadinya wabah flu burung Terjadinya wabah flu burung di suatu negara di suatu negara

Mudah menyebar dari pertanian/perternakan ke Mudah menyebar dari pertanian/perternakan ke pertanian/peternakan lainnya pertanian/peternakan lainnya Cara penularan : sekreta burung, debu/tanah yang Cara penularan : sekreta burung, debu/tanah yang terkontaminasi, airborne. Juga via peralatan terkontaminasi, airborne. Juga via peralatan manusia yang terkontaminasi (sarana transportasi, manusia yang terkontaminasi (sarana transportasi, sangkar, pakaian, sepatu)sangkar, pakaian, sepatu)Bisa juga via kaki / bag tubuh hewan lain ( Bisa juga via kaki / bag tubuh hewan lain ( rhodentrhodent) ) = ‘mechanical vector’ = ‘mechanical vector’ jarang jarang Penyebaran dari negara ke negara lain : Penyebaran dari negara ke negara lain : perdagangan unggas internasional, migrasi burung.perdagangan unggas internasional, migrasi burung.

Page 11: Avian Influenza
Page 12: Avian Influenza
Page 13: Avian Influenza

Distribusi kasus AI di Distribusi kasus AI di peternakan unggas peternakan unggas

IndonesiaIndonesiaProvinsiProvinsi Kabupaten / DistrikKabupaten / Distrik

1. Banten 1. Banten 1 12. Jakarta 2. Jakarta 1 13. Jawa Barat 3. Jawa Barat 9 94. Jawa Tengah 4. Jawa Tengah 27 275. Yogyakarta5. Yogyakarta 4 46. Jawa Timur6. Jawa Timur 26 267. Bali 7. Bali 8 88. Lampung 8. Lampung 9 9

SubTotalSubTotal 84 84

Page 14: Avian Influenza

ProvinsiProvinsi Kabupaten / DistrikKabupaten / Distrik

8. Lampung 8. Lampung 9 9 9. Sumatera Selatan 9. Sumatera Selatan 1 1 10. Bengkulu10. Bengkulu 1 1 11. Sumatera Barat11. Sumatera Barat 4 4 12. Kalimantan Tengah12. Kalimantan Tengah 2 2 13. Kalimantan Selatan13. Kalimantan Selatan 1 1 14. Kalimantan Barat14. Kalimantan Barat 2 2 15. NTB15. NTB 2 2

TotalTotal 98 98

Distribusi kasus AI di Distribusi kasus AI di peternakan unggas peternakan unggas

IndonesiaIndonesia

Page 15: Avian Influenza

Mengapa perlu Mengapa perlu waspada ? waspada ?

Kebanyakan H5N1 sangat patogen, mempunyai Kebanyakan H5N1 sangat patogen, mempunyai kapasitas menembus barier spesies lainnya ( tms kapasitas menembus barier spesies lainnya ( tms manusia) & menyebabkan penyakit yg berat.manusia) & menyebabkan penyakit yg berat.

Dapat menimbulkan pandemi influenza lainnya pada Dapat menimbulkan pandemi influenza lainnya pada manusia ( avian flu + influenza man manusia ( avian flu + influenza man mutasi mutasi strain strain barubaru infeksi manusia infeksi manusia memungkinkan penularan memungkinkan penularan dari man ke man)dari man ke man)

Apakah tsb di atas sudah terbukti? Apakah tsb di atas sudah terbukti? belum ! belum !

Page 16: Avian Influenza

Penularan (1)Penularan (1)

Melalui sekresi, feces, leleran hidung Melalui sekresi, feces, leleran hidung unggas sakitunggas sakitTelur pecah yang terkontaminasi pada Telur pecah yang terkontaminasi pada inkubator : menulari ayam sehatinkubator : menulari ayam sehatPergerakan ayam tertularPergerakan ayam tertularPeralatan terkontaminasi : rak telur, Peralatan terkontaminasi : rak telur, kendaraan pengangkut makanan, baju, kendaraan pengangkut makanan, baju, sepatu pekerjasepatu pekerjaKontak dengan unggas reservoir virus AI Kontak dengan unggas reservoir virus AI alami (burung liar dan waterfowl)alami (burung liar dan waterfowl)

Page 17: Avian Influenza

Penularan (2)Penularan (2)

Air minum terkontaminasi feces yang Air minum terkontaminasi feces yang mengandung virus AImengandung virus AI

Penularan dari induk tidak terjadiPenularan dari induk tidak terjadi

Satu gram sisa feces mengandung Satu gram sisa feces mengandung virus virus HPAIHPAI (Highly pathogenic avian (Highly pathogenic avian influenza) dapat menginfeksi satu juta influenza) dapat menginfeksi satu juta unggasunggas

Page 18: Avian Influenza

Penularan (3)Penularan (3)

Penularan dari manusia ke manusia Penularan dari manusia ke manusia belum terbukti ???belum terbukti ???

Masa inkubasi 1-3 hariMasa inkubasi 1-3 hari

Masa infeksius pada manusia, 1 hari Masa infeksius pada manusia, 1 hari sebelum sampai 3-5 hari sesudah timbul sebelum sampai 3-5 hari sesudah timbul gejala. Pada anak bisa sampai 21 hari. gejala. Pada anak bisa sampai 21 hari. Masa inkubasi 1-3 hari Masa inkubasi 1-3 hari

Page 19: Avian Influenza
Page 20: Avian Influenza
Page 21: Avian Influenza

Strategi menghadapi Strategi menghadapi Avian Influenza :Avian Influenza :

Case managementCase management

SurveillanceSurveillance

Komunikasi – Informasi – Edukasi Komunikasi – Informasi – Edukasi

Page 22: Avian Influenza

Alur Case Management dan Alur Case Management dan SurveillanceSurveillance

Kasus MRS DxPengobatan &

Penanggulangan infeksi

KRS

Case Management

Kontak

Lapor

Investigasi

Surveillance

Surveillance &Laboratory investigation

Page 23: Avian Influenza

Avian Influenza Avian Influenza SurveillanceSurveillance

Difokuskan pada kasus pneumonia yang Difokuskan pada kasus pneumonia yang disertai riwayat kontak atau paparan disertai riwayat kontak atau paparan terhadap peternakanterhadap peternakanMencakup seluruh wilayah dalam negara Mencakup seluruh wilayah dalam negara (terutama wilayah yang unggasnya tertular (terutama wilayah yang unggasnya tertular avian influenza)avian influenza)Investigasi oleh tim epidemiologi yang terlatihInvestigasi oleh tim epidemiologi yang terlatihPemeriksaan laboratorium di Balivet, BogorPemeriksaan laboratorium di Balivet, BogorMonitoring dan update hasil surveillance Monitoring dan update hasil surveillance harianharian

Page 24: Avian Influenza

Komunikasi, Informasi, & Komunikasi, Informasi, & EdukasiEdukasi

Penyuluhan melalui media massa Penyuluhan melalui media massa (TV, radio, surat kabar, brosur, booklet)(TV, radio, surat kabar, brosur, booklet)

Press release tersentralisasi (tidak Press release tersentralisasi (tidak menimbulkan kesimpangsiuran berita)menimbulkan kesimpangsiuran berita)

Update situasi harianUpdate situasi harian

Avian Influenza Webpage Avian Influenza Webpage

Hotline serviceHotline service

Page 25: Avian Influenza

Manajemen kasusManajemen kasusDefinisi kasusDefinisi kasus

Possible case (kasus tersangka):Possible case (kasus tersangka):Mereka dg gejala saluranan napas akut ditandai :Mereka dg gejala saluranan napas akut ditandai :

- Demam lebih dari 38- Demam lebih dari 38°C°C- Batuk - Batuk - Nyeri tenggorokan- Nyeri tenggorokan

dan salah satu di bawah ini :dan salah satu di bawah ini :Kontak dg penderita influenza A (H5N1) yg sudah pasti Kontak dg penderita influenza A (H5N1) yg sudah pasti selama masa penularan selama masa penularan ATAUATAUKurang dari 1 mgg terakhir mengunjungi peternakan di Kurang dari 1 mgg terakhir mengunjungi peternakan di daerah KLB, HPAI daerah KLB, HPAI ATAU ATAUBekerja di laboratorium yang meproses sampel dari Bekerja di laboratorium yang meproses sampel dari orang atau binatang yang disangka terinfeksi HPAIorang atau binatang yang disangka terinfeksi HPAI

Page 26: Avian Influenza

Manajemen kasus (lanj.)Manajemen kasus (lanj.)

Probable caseProbable case

Possible case Possible case DANDAN

Hasil laboratorium tertentu untuk Hasil laboratorium tertentu untuk virus influenza A (H5N1) – IFA virus influenza A (H5N1) – IFA dengan H5 monoclonal antibody dengan H5 monoclonal antibody ATAUATAU

Tidak terbukti adanya penyebab lainTidak terbukti adanya penyebab lain

Page 27: Avian Influenza

Manajemen kasus (lanj.)Manajemen kasus (lanj.)

Confirmed case - Kasus PastiConfirmed case - Kasus Pasti

Hasil biakan virus positif influenza A (H5N1) Hasil biakan virus positif influenza A (H5N1) ATAUATAU

Hasil + dg pembiakan PCR untuk virus Hasil + dg pembiakan PCR untuk virus influenza H5 influenza H5 ATAUATAU

Peningkatan tifer antibodi spesifik H Peningkatan tifer antibodi spesifik H sebesar 4xsebesar 4x

Page 28: Avian Influenza

Gejala pada unggasGejala pada unggas

Jengger biruJengger biru

Borok di kaki, lumpuh dan keluar lendir Borok di kaki, lumpuh dan keluar lendir dari mulutdari mulut

Kematian mendadakKematian mendadak

Masa inkubasi 1 mingguMasa inkubasi 1 minggu

Indonesia : 4,7 juta ekor ayam mati (Nov Indonesia : 4,7 juta ekor ayam mati (Nov ’03 - Jan “04)’03 - Jan “04)

Page 29: Avian Influenza

Gejala pada manusiaGejala pada manusia

Batuk dan nyeri tenggorokanBatuk dan nyeri tenggorokanSuhu badan panas diatas 38Suhu badan panas diatas 38° C ° C Nyeri otot Nyeri otot Infeksi mataInfeksi mataDapat berlanjut menjadi radang paru Dapat berlanjut menjadi radang paru (pneumonia) , acute respiratory distress, (pneumonia) , acute respiratory distress, dengan kemungkinan kematian tinggi dengan kemungkinan kematian tinggi (1997 di Hong Kong: CFR 33.3%) (1997 di Hong Kong: CFR 33.3%)

Page 30: Avian Influenza

Kelainan foto thoraxKelainan foto thorax

Nonspesifik, dapat berupa infiltrat Nonspesifik, dapat berupa infiltrat difus, multifokal, atau patchydifus, multifokal, atau patchy

Beberapa kasus menunjukkan Beberapa kasus menunjukkan konsolidasi segmental atau lobular konsolidasi segmental atau lobular dengan gambaran airbronchogramdengan gambaran airbronchogram

Page 31: Avian Influenza
Page 32: Avian Influenza

Kelompok risiko yang Kelompok risiko yang perlu diwaspadaiperlu diwaspadai

Pekerja peternakan / pemrosesan Pekerja peternakan / pemrosesan unggas (termasuk dokter hewan / Ir. unggas (termasuk dokter hewan / Ir. peternakan)peternakan)

Pekerja laboratorium yang memproses Pekerja laboratorium yang memproses sampel pasien / unggas terjangkitsampel pasien / unggas terjangkit

Pengunjung peternakan / pemrosesan Pengunjung peternakan / pemrosesan unggas dalam 1minggu terakhirunggas dalam 1minggu terakhir

Kontak dengan penderita flu burungKontak dengan penderita flu burung

Page 33: Avian Influenza

Tatalaksana Tatalaksana

Pasien dirawat dalam ruang isolasi – kewaspadaan Pasien dirawat dalam ruang isolasi – kewaspadaan terhadap penularan mel. udara (transmisi airborne)terhadap penularan mel. udara (transmisi airborne)

Selama masa penularan yaitu 7 hari pertama sejak Selama masa penularan yaitu 7 hari pertama sejak timbulnya gejala demam (timbulnya gejala demam ( 38 38°C)°C)

Di ruang rawat biasaDi ruang rawat biasaSetelah hasil usap nasofaring negatif berulang kali Setelah hasil usap nasofaring negatif berulang kali dengan PCR atau biakandengan PCR atau biakanSetelah hari ke 7 demam kecualiSetelah hari ke 7 demam kecualiDemam berlanjut samapi 7 hari Demam berlanjut samapi 7 hari sesuai sesuai pertimbangan dokter yang merawat pertimbangan dokter yang merawat kasus demi kasus demi kasus kasus

Page 34: Avian Influenza

TERAPI TERAPI

Tersedia 2 golongan obat :Tersedia 2 golongan obat :

Obat neuraminidase inhibitor seperti Oseltamivir & Obat neuraminidase inhibitor seperti Oseltamivir & Zanimivir sudah ditemukan dan didaftarkan di Zanimivir sudah ditemukan dan didaftarkan di beberapa negara seperti Amerika Serikat, beberapa negara seperti Amerika Serikat, Australia, dan SwediaAustralia, dan Swedia

Obat M2 inhibitor seperti Amantadine Obat M2 inhibitor seperti Amantadine Hydrochlorida (nama dagang: Symmetrel atau Hydrochlorida (nama dagang: Symmetrel atau Symadine) atau Rimantidine (nama dagang Symadine) atau Rimantidine (nama dagang Flumadine)Flumadine)

Page 35: Avian Influenza

TERAPI TERAPI

Pencegahan bagi orang terpajan : Oseltamivir 1x75 mg Pencegahan bagi orang terpajan : Oseltamivir 1x75 mg sehari selama 1 mggsehari selama 1 mgg

Terapi :Terapi :► Amantadine atau Rimatidine diberikan pada awal Amantadine atau Rimatidine diberikan pada awal

infeksi sedapat mungkin dalam 48 jam pertama infeksi sedapat mungkin dalam 48 jam pertama dan diberikan 3-5 hari dg dosis 5mg/kgBB/hari dan diberikan 3-5 hari dg dosis 5mg/kgBB/hari dibagi 2 dosis, bila lebih dari 45 kg diberikan dibagi 2 dosis, bila lebih dari 45 kg diberikan 100mg, 2 kali sehari100mg, 2 kali sehari

► Dosis harus diturunkan pada orang lanjut usia dan Dosis harus diturunkan pada orang lanjut usia dan mereka yang mengalami penurunan fungsi hati mereka yang mengalami penurunan fungsi hati atau ginjalatau ginjal

Page 36: Avian Influenza

Pencegahan bagi yang beresiko Pencegahan bagi yang beresiko (WHO / WPRO 14 Januari 2004)(WHO / WPRO 14 Januari 2004)

Cuci tangan sesering mungkin dengan desinfektan Cuci tangan sesering mungkin dengan desinfektan (alkohol 70 %)(alkohol 70 %)APP (sarung tangan, kacamata, masker, dll)APP (sarung tangan, kacamata, masker, dll)Vaksinasi virus flu manusia bagi yang terpajan dengan Vaksinasi virus flu manusia bagi yang terpajan dengan tujuan agar tidak terjadi dua infeksi gabungan virus flu tujuan agar tidak terjadi dua infeksi gabungan virus flu manusia dan flu burung dalam satu orang yang manusia dan flu burung dalam satu orang yang memungkinkan timbulnya strain baru virus flu burung memungkinkan timbulnya strain baru virus flu burung yang dapat ditularkan dari manusia ke manusiayang dapat ditularkan dari manusia ke manusiaMereka yang rentan (anak-anak, orang usia lanjut, Mereka yang rentan (anak-anak, orang usia lanjut, penderita penyakit jantung, paru kronis) agar penderita penyakit jantung, paru kronis) agar menghindari tempat jangkitan (peternakan unggas, dll) menghindari tempat jangkitan (peternakan unggas, dll)

Page 37: Avian Influenza

PencegahanPencegahan

Hindari kontak dengan unggas yang Hindari kontak dengan unggas yang sakitsakitPakai alat proteksi perorangan untuk Pakai alat proteksi perorangan untuk para pekerja peternakan, rumah para pekerja peternakan, rumah potong unggas, dan transporterpotong unggas, dan transporterCuci tangan sesering mungkinCuci tangan sesering mungkinMemasak daging unggas >70Memasak daging unggas >70ooC, rebus C, rebus telur hingga benar-benar matangtelur hingga benar-benar matang

Page 38: Avian Influenza

Pencegahan (lanj.)Pencegahan (lanj.)

Pengamatan kesehatan secara pasif bagi Pengamatan kesehatan secara pasif bagi yang berisiko terpapar dari keluarganya :yang berisiko terpapar dari keluarganya :

Tanda gangguan saluran pernapasan, Tanda gangguan saluran pernapasan, demamdemam

Serosurvai bagi yang terpaparSerosurvai bagi yang terpapar

Berisiko menghirup udara tercemar :Berisiko menghirup udara tercemar :

Anti viral (Oseltamivir 1x75mg selama 1 Anti viral (Oseltamivir 1x75mg selama 1 mgg)mgg)

Page 39: Avian Influenza

Alat Pelindung Perorangan Alat Pelindung Perorangan (APP)(APP)

Kewaspadaan universal dg kewaspadaan Kewaspadaan universal dg kewaspadaan tambahan: kewaspadaan thd penularan tambahan: kewaspadaan thd penularan airborneairborne

► Cuci tanganCuci tangan► Masker N95, minimum masker bedahMasker N95, minimum masker bedah► Pelindung wajah/kacamata googlePelindung wajah/kacamata google► Apron / gaun pelindungApron / gaun pelindung► Sarung tanganSarung tangan► Pelindung kaki (sepatu) Pelindung kaki (sepatu)

Page 40: Avian Influenza

CLOTHESGOGGLES

MASKSBOOTS

GLOVESCAPS

Page 41: Avian Influenza

Uji laboratoriumUji laboratorium

Isolasi virus dari bahan :Isolasi virus dari bahan :darahdarah

Internal organ /alat dalam : paru, jantung, ginjal, dllInternal organ /alat dalam : paru, jantung, ginjal, dll

Apusan hidung dan mulutApusan hidung dan mulut

Serologi : Serologi : Antibodi detection (ELISA/EIA, HI, CFT) Antibodi detection (ELISA/EIA, HI, CFT)

Antigen detection (HI, IF/TA)Antigen detection (HI, IF/TA)

Indonesia laboratorium rujukan : Badan Indonesia laboratorium rujukan : Badan Litbang KesLitbang Kes

Page 42: Avian Influenza

Imunisasi InfluenzaImunisasi InfluenzaDiberikan kepada mereka yang berisiko tinggi :Diberikan kepada mereka yang berisiko tinggi :

Peternak dan keluarganya, petugas kesehatan yang Peternak dan keluarganya, petugas kesehatan yang merawat penderita flu-burungmerawat penderita flu-burungKomposisi vaksin yang saat ini tersedia adalah: A/H1N1 Komposisi vaksin yang saat ini tersedia adalah: A/H1N1 strain New Caledonian, A/H3N strain Moscow, B/Strain strain New Caledonian, A/H3N strain Moscow, B/Strain HongkongHongkongKontraindikasi: hipersensitif terhadap komponen vaksin Kontraindikasi: hipersensitif terhadap komponen vaksin dan putih telur, individu dg sindrom Gulliain Barre, dan putih telur, individu dg sindrom Gulliain Barre, demam dan kehamilan trimester pertama.demam dan kehamilan trimester pertama.(Vaksin yg ada saat ini tidak memproteksi dari srtain (Vaksin yg ada saat ini tidak memproteksi dari srtain H5N1 pd manusia, karenanya WHO Global Influenza H5N1 pd manusia, karenanya WHO Global Influenza Surveillance Network segera mengembangkan prototype Surveillance Network segera mengembangkan prototype virus H5N1untuk pembuatan vaksin) virus H5N1untuk pembuatan vaksin)

Page 43: Avian Influenza

Bahaya Bahaya reassortmentreassortment virusvirus

Migratory water birds

Poultry

Page 44: Avian Influenza

VaksinasiVaksinasi

Vaksinasi dengan Vaksinasi dengan human influenza human influenza vaccinevaccine tidak akan mencegah Flu tidak akan mencegah Flu burung tetapi dapat mengurangi burung tetapi dapat mengurangi kemungkinan kemungkinan Antigenic ShiftAntigenic Shift melalui melalui proses reassortment pada tubuh proses reassortment pada tubuh manusia manusia Vaksin yang tersedia adalah :Vaksin yang tersedia adalah :

Virus Influenza A H1N1, H3N2, dan Virus Influenza A H1N1, H3N2, dan virus Influenza B (Vaxigrip) virus Influenza B (Vaxigrip)

Page 45: Avian Influenza

Tindakan pada saat Tindakan pada saat wabahwabah

Pendidikan kesehatan pada masyarakat, program Pendidikan kesehatan pada masyarakat, program imunisasi untuk mereka yang berisiko tinggi tertular, imunisasi untuk mereka yang berisiko tinggi tertular, surveilans dan hasilnya dilaporkan kepada surveilans dan hasilnya dilaporkan kepada masyarakatmasyarakat

Rumah Sakit harus mengantisipasi peningkatan Rumah Sakit harus mengantisipasi peningkatan

pasien selama periode wabah. Sediaan obat-obatan pasien selama periode wabah. Sediaan obat-obatan

termasuk antiviral apabila mungkin harus ditambah. termasuk antiviral apabila mungkin harus ditambah.

Selain itu sebaiknya petugas di Rumah Sakit harus Selain itu sebaiknya petugas di Rumah Sakit harus

pula diimunisasi pula diimunisasi

Page 46: Avian Influenza

Rangkuman (1)Rangkuman (1)

Virus H5 masih akan tetap ada dan Virus H5 masih akan tetap ada dan dijumpai pada unggas di Asiadijumpai pada unggas di AsiaAda kemungkinan peningkatan infeksi Ada kemungkinan peningkatan infeksi oleh virus H1 dan H3 pada manusia oleh virus H1 dan H3 pada manusia dengan hasil akhir yang tidak dapat dengan hasil akhir yang tidak dapat diprediksidiprediksiKarenanya Public Health harus Karenanya Public Health harus mengenali langkah-langkah mengenali langkah-langkah penanggulangan yang pentingpenanggulangan yang penting

Page 47: Avian Influenza

Rangkuman (2)Rangkuman (2)

Langkah-langkah penanggulangan:Langkah-langkah penanggulangan:Melaksanakan surveillance sesuai Melaksanakan surveillance sesuai petunjuk WHOpetunjuk WHO

Meningkatkan kemampuan konfirmasi Meningkatkan kemampuan konfirmasi diagnostik adanya virus H5diagnostik adanya virus H5

Meningkatkan kemampuan untuk Meningkatkan kemampuan untuk talaksana kasus influenzatalaksana kasus influenza

Mengembangkan rencana Mengembangkan rencana kesiapsiagaan menghadapi pandemikesiapsiagaan menghadapi pandemi

Page 48: Avian Influenza