4a avian influenza 2014

14
1 Denny W. Lukman Bagian Kesmavet FKH IPB

Upload: khusnul-khotimah

Post on 25-Nov-2015

50 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

  • *Denny W. LukmanBagian Kesmavet FKH IPB

  • *Avian Influenza (AI)Bird flu; Fowl plaque; Flu BurungPenyakit yang disebabkan oleh virus, dengan gejala mulai sedang atau bahkan infeksi tanpa gejala sampai dengan akut, fatal pada ayam, kalkun, guinea fowls dan spesies burung lainnya (terutama unggas air migratory waterfowl)Influenza (flu): bahasa Italia untuk influence (Inggris); bahasa Latinnya Influentia istilah untuk penyakit yang disebabkan pengaruh buruk

  • *Menyerang alat pernafasan, pencernaan dan sistem syaraf unggas (domestik, eksotik; tidak mengenal rentang umur)Beberapa kasus ditemukan pada babi, kuda, hewan liar dan bahkan manusiaFowl plaque (FP) pertama kali dilaporkan pada ayam di Italia pada tahun 1878; dan tahun 1955 dinyatakan virus FP merupakan salah satu virus influenzaAvian Influenza

  • *PenyebabVirus avian influenza: famili OrthomyxoviridaeVirus memiliki envelope dengan 2 antigen permukaan: hemaglutinin (H) dan neuraminidase (N) dasar penggolongan virus (subtipe)Ada 3 tipe virus (A, B, C): berdasarkan karakter antigenik protein M dalam envelope virus dan nukleoprotein

  • *Virus influenza tipe A menyerang hewan domestik (equine, swine, avian) menyebabkan epidemik pada manusiaVirus influenza tipe B dan C tidak menyerang hewan

    Pada virus tipe A terdapat 16 antigen H dan 9 antigen N terdapat 135 kemungkinan kombinasi (subtipe)Virus AI . . .

  • *Berdasarkan patogenitas virus highly pathogenic avian influenza (HPAI) dan low pathogenic avian influenza (LPAI)

    Subtipe H5 dan H7 dikenal ganasVirus mengaglutinasi sel darah merah unggas dan ditemukan pada dinding pembuluh darah inangVirus AI . . .

  • *Virus peka terhadap: panas (inaktif pada 56oC 3 jam, 70oC 30 menit, 80oC 1 menit);Disinfektan: jika ada bahan organik aldehid; jika tidak ada bahan organik: fenol, senyawa amonium quartener, oxidizing agent, peracetic acidAyam sakit mengeluarkan virus melalui eksudat hidung dan fesesVirus dapat tumbuh pada embrio telur ayamVirus AI . . .

  • *Virus dapat bertahan dalam feses suhu 20oC 7 hari; 4oC 30-35 hariVirus AI mampu mengubah diri (mutasi virulensinya; terutama H5 dan H7) antigenic drift (perubahan antigenik minor) dan antigenic shift (perubahan antigenik mayor) sehingga sulit dikenali dengan sistem pertahanan tubuh inang Babi diketahui berperan pada epidemiologi infeksi (perubahan keganasan virus)Virus AI . . .

  • *PenyebaranHampir di seluruh dunia (world-wide)Diduga penyebaran melalui migratory waterfowl , shore birds, sea birds (sebagai reservoar) virus dapat diisolasi dari burung sehat

  • *PenularanReservoar (virus pada burung sehat: migratory waterfowl, shore birds, sea birds)Virus terdapat pada feses dan eksudat hidungVirus dapat disebarkan melalui: burung/unggas terinfeksi, udara, peralatan, wadah telur, air, kendaraan dan orang/pekerjaMasa inkubasi: sangat cepat (beberapa jam) s/d 3 7 hari (14 hari)

  • *

  • *DiagnostikPatologi: bangkai unggas: patologi-anatomi, histopatologi. Isolasi dan identifikasi virus: usapan trakea dan atau kloaka; jaringan, sekreta/ekskreta dari saluran nafas dan intestinal contoh diinokulasi pada telur berembrio 10-11 hari; cairan alantois dipanen (24-72 jam atau sampai mati); Haemagglutination Inhibition Test (HI test)Uji serologik: HI and HA test, ELISA, PCR

  • *Pencegahan & PengendalianPengendalian di peternakan ayam/unggas: peningkatan biosecurity, sanitasi (feses ayam, bangkai, peralatan, dll.); pemusnahan ayam sakit (stamping out)Pengendalian burung liar (reservoar)Penerapan Good Hygienic Practices pada penanganan (daging & telur unggas), penyimpanan, pengolahan/pemasakan (min. suhu bagian dalam 70oC 30 menit; 80oC 1 menit)

  • *Higiene personal (mencuci tangan setelah kontak dengan alat/bahan tercemar; menggunakan masker pada peternakan tertular)Pendidikan masyarakat/konsumen & peningkatan kepedulian masyarakat (public awareness)Pencegahan & Pengendalian . . .

    *