auditing kelompok 1

4
Perbedaan Sampling Statistik dan Nonstatistik Sebelum membahas metode pemilihan sampel untuk memperoleh sampel representatif, sangatlah penting untuk membedakan antara sampling statistik dan nonstatistik. Metode sampling audit dapat dibagi menjadi 2 (dua) kategori utama, yaitu sampling statistik dan sampling nonstatistik. Persamaan keduanya dilihat dari 3 tahapan yang sama, yaitu: Perencanaan Sampel Pemilihan Sampel dan Melakukan Pengujian Pengevaluasian Hasil. Sementara perbedaan antara keduanya dapat dijelaskan sebagai berikut: Pada Sampling Statistik, auditor dapat mengukur resiko sampling dalam Perencanaan Sampel (tahap 1) dan dalam mengevaluasi hasil (tahap 3). Pada Sampling Nonstatistik, auditor tidak mengukur resiko sampling, namun memilih item sampel yang diyakini akan memberikan informasi yang paling bermanfaat (judgmental sampling). Perbedaan Sampel Probabilistik dan Nonprobabilistik Dalam melakukan sampling, penggunaan metode pemilihan sampel yang sesuai dapat meningkatkan kemungkinan keterwakilan sampel yang

Upload: ar-kamardi-indra

Post on 09-Nov-2015

219 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

I

TRANSCRIPT

Perbedaan Sampling Statistik dan NonstatistikSebelum membahas metode pemilihan sampel untuk memperoleh sampel representatif, sangatlah penting untuk membedakan antara sampling statistik dan nonstatistik.

Metode sampling audit dapat dibagi menjadi 2 (dua) kategori utama, yaitu sampling statistik dan sampling nonstatistik. Persamaan keduanya dilihat dari 3 tahapan yang sama, yaitu:

Perencanaan Sampel Pemilihan Sampel dan Melakukan Pengujian Pengevaluasian Hasil.Sementara perbedaan antara keduanya dapat dijelaskan sebagai berikut: Pada Sampling Statistik, auditor dapat mengukur resiko sampling dalam Perencanaan Sampel (tahap 1) dan dalam mengevaluasi hasil (tahap 3). Pada Sampling Nonstatistik, auditor tidak mengukur resiko sampling, namun memilih item sampel yang diyakini akan memberikan informasi yang paling bermanfaat (judgmental sampling).Perbedaan Sampel Probabilistik dan Nonprobabilistik Dalam melakukan sampling, penggunaan metode pemilihan sampel yang sesuai dapat meningkatkan kemungkinan keterwakilan sampel yang bersangkutan. Uraian berikut akan menjelaskan perbedaan antara Sampel Probabilistik dan Nonprobabilistik.

Jika menggunakan Pemilihan Sampel Probabilistik, auditor memilih secara acak item-item sehingga setiap item memiliki probabilitas yang sama untuk dimasukkan ke dalam sampel. Sementara pada Pemilihan Sampel Nonprobabilistik, auditor memilih item sampel dengan menggunakan pertimbangan profesional (Professional Judgement), bukan dengan probabilitas. Dalam metode pemilihan sampel Nonprobabilstik, ada 3 (tiga) metode yang dapat digunakan, yaitu:

1. Pemilihan sampel terarah.

2. Pemilihan sampel blok.

3. Pemilihan sampel sembarangan.

Sementara dalam metode pemilihan sampel Probabilistik, terdapat 4 (empat) metode, yaitu:1. Pemilihan sampel acak sederhana.

2. Pemilihan sampel sistematis.

3. Pemilihan sampel probablitas yang proporsional dengan ukuran.

4. Pemilihan sampel bertahap.

Aplikasi Sampling Audit StatistikMetode sampling statistik yang paling sering digunakan adalah Sampling Atribut. Aplikasi Sampling Atribut memiliki lebih banyak kemiripan dengan sampling nonstatistik ketimbang perbedaannya. Persamaan terletak pada 14 langkah yang sama dan terminologi yang digunakan umumnya sama. Sementara, perbedaannya terletak pada perhitungan ukuran sampel awal dan tingkat pengecualian menggunakan tabel pada Sampling Atribut. Distirbusi Sampling

Auditor mendasarkan kesimpulan statistikya pada Distribusi Sampling. Distribusi sampling adalah distribusi frekuensi hasil semua sampel berukuran khusus yang dapat diperoleh dari populasi yang memiliki beberapa karakteristik tertentu. Sampling Attribut didasarkan pada distribusi binomial, dimana setiap sampel memiliki satu dari dua nilai yang mungkin, seperti ya/tidak, hitam/putih, atau deviasi pengendalian/tidak ada deviasi pengendalian.Aplikasi Sampling AtributKe-14 langkah untuk sampling nonstatistik sama-sama dapat diterapkan pada sampling atribut. Perbedaan terletak pada: Dalam menetapkan ARACR yang terlalu rendah, pada sampling atribut dibebankan pada jumlah tertentu, seperti resiko 5% atau 10%. Dalam menetapkan ukuran sampel awal dan evaluasi hasil, menggunakan tabel yang dikembangkan dari rumus statistik.Cara menggunakan tabel:

Pilih tabel yang sesuai dengan ARACR (5% atau 10%) Tentukan TER yang sesuai pada bagian atas tabel Tentukan EPR yang sesuai pada kolom paling kiri Cari perpotongan antara TER dan EPR yang tepat. Angka pada perpotongan tersebut adalah ukuran sampel awal.