audit medik epilepsi
TRANSCRIPT
-
7/26/2019 Audit Medik Epilepsi
1/11
LAPORAN AUDIT PENATALAKSANAAN EPILEPSI PASIEN RAWAT JALAN DI
RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA
PERIODE: JULI-DESEMBER 2015
Latar belakang
Epilepsi merupakan salah satu penyakit neurologis yang mengakibatkan permasalahan,
tidak hanya dari segi medik tetapi juga sosial ekonomi yang menimpa penderita dan keluarganya.
Diduga terdapat sekitar 50 juta orang dengan epilepsi di dunia (WHO, 0!". !#eban kesehatan
yang ditimbulkan epilepsi se$ara global sebesar 0,5% di dunia.
&elompok studi epilepsi perhimpunan Dokter 'pesialis 'ara )ndonesia (*okdi Epilepsi
*E+DO'')" mengadakan penelitian pada ! rumah sakit di !5 kota pada tahun 0!- selama
bulan. Didapatkan pasien terdiri atas / kasus baru dan !0! kasus lama. 'ebanyak ,1%
pasien berobat pertama kali ke dokter spesialis sara, ,% berobat ke dokter umum, sedangkan
sisanya berobat ke dukun dan tidak berobat.
*enyandang epilepsi harus mendapatkan tatalaksana yang tepat agar dapat hidup normal
dan men$apai kualitas hidup yang optimal. 2erapi pada epilepsi harus didasarkan pada diagnosis
yang tepat yang ditegakkan dengan pemeriksaan klinis dan pemeriksaan EE3. 'elain itu,
tatalaksana juga harus mempertimbangkan untung rugi antara pengobatan dan eek samping
yang ditimbulkan.
&etersediaan obat antiepilepsi (O4E" masih menjadi permasalahan. Di negara
berkembang, diperkirakan pasien epilepsi tidak mendapatkan pengobatan yang diperlukan.
'ekitar 1 dari !0 pasien epilepsi di 4rika tidak mendapatkan pengobatan ( treatment gap". Di
beberapa negara dengan pendapatan rendah dan menengah, ketersediaan obat antiepilepsi (O4E"
sangat rendah dan harga O4E relati mahal. &etersediaan O4E generik sekitar kurang dari 50%.
TOPIK :
2idak memadainya tatalaksana kasus epilepsi
2idak memadainya ketersediaan obat anti epilepsi
&etidak sesuaian dengan $lini$al path6ay (pemeriksaan EE3" selama
ra6at jalan
1
-
7/26/2019 Audit Medik Epilepsi
2/11
)nsiden pasien epilepsi ra6at jalan di +'D7 tinggi 8 melibatkan multidisiplin
TUJUAN
7E74'2)&49 7:2: ;
7engetahui apakah penatalaksanaan epilepsi ra6at jalan di +':D Dr.
7oe6ardi sudah sesuai '*7
7engetahui masalah dan kendala dalam penatalaksanaan epilepsi ra6at
jalan di +':D Dr. 7oe6ardi
7E9)93&42&49 7:2: *EL4
-
7/26/2019 Audit Medik Epilepsi
3/11
Dosis O4E untuk orang de6asa
O4E Dosis 46al (mg>hari" Dosis +umatan
(mg>hari"
=umlah Dosis *er Hari
?arbama@epin /00 A 00 /00 A !00 A -B (untuk ?+ B"
*henytoin 00 A -00 00 A /00 ! A B
Calporoi$ a$id 500 A !000 500 A 500 A -B (untik ?+ !B"
*henobarbital 50 A !00 50 A 00 !
?lona@epam ! / ! atau
?loba@am !0 !0 A -0 ! A B
O$arba@epine 00 A 100 00 A -000 A -B
LeFetira$etam !000 A 000 !000 A -000 B
2opiramate !00 !00 A /00 B
3abapentin 100 A !00 100 A -00 A -B
Lamotrigine 50 A !00 50 A 00 ! A B
Gonisamid !00 A 00 !00 A /00 ! A B
*regabalin 50 5 50 00 A -B
EFaluasi 2erapi
*emeriksaan Hematologis
*emeriksaan ini men$akup hemoglobin, leukosit dan hitung jenis, hematokrit, trombosit, apusan
darah tepi, elektrolit (natrium, kalium, kalsium, magnesium", kadar gula se6aktu, ungsi hati
('3O2>'3*2", ureum, kreatinin dan albumin
46al pengobatan sebagai salah satu a$uan dalam menyingkirkan diagnosis
banding dan pemilihan O4E
Dua bulan setelah pemberian O4E untuk mendeteksi eek samping O4E
+utin diulang setiap tahun sekali untuk memonitor eek samping O4E,
atau bila timbul gejala klinis akibat eek samping O4E
*emeriksaan kadar O4E
*emeriksaan ini idealnya untuk melihat kadar O4E dalam plasma saat bangkitan
belum terkontrol, meskipun sudah men$apai dosis terapi maksumal atau untuk
memonitor kepatuhan pasien.
*emeriksaan EE3
3
-
7/26/2019 Audit Medik Epilepsi
4/11
KRITERIA 2. KRITERIA TATALAKSANA EPILEPSI RAWAT JALAN
*rinsip terapi armakologi
O4E diberikan bila ;
- Diagnosis epilepsi sudah dipastikan
- 2erdapat minimum dua bangkitan dalam setahun- *enyandang dan atau keluarganya sudah menerima penjelasan tentang tujuan pengobatan
- *enyandang dan atau keluarga telah diberitahu kemungkinan eek samping yang timbul
dari O4E- #angkitan terjadi berulang 6alaupun aktor pen$etus sudah dihindari (misalnya alkohol,
kurang tidur, stres, dll"
2erapi dimulai dengan monoterapi, menggunakan O4E pilihan sesuai dengan jenis
bangkitan dan jenis sindrom epilepsi.
*emberian obat dimulai dari dosis rendah dan dinaikan bertahap sampai dosis eekti
ter$apai atau timbul eek samping
&adar obat dalam plasma ditentukan bila ;
- #angkitan tidak terkontrol dengan dosis eekti
- Diduga ada perubahan armakokinetik O4E (disebabkan oleh kehamilan, penyakit hati,
penyakit ginjal, gangguan absorbsi O4E"
- Diduga penyandang tidak patuh pada pengobatan
- 'etelah penggantian dosis>regimen O4E
- :ntuk melihat interaksi antara O4E dengan obat lain
#ila dengan penggunaan O4E pertama dosis maksimum tidak dapat mengontrol
bangkitan, maka diganti dengan O4E kedua. ?aranya bila O4E telah men$apai kadarterapi, maka O4E pertama diturunkan bertahap (tapering o". #ila terjadi bangkitan saat
penurunan O4E pertama maka kedua O4E tetap diberikan. #ila respon yang didapat
buruk, kedua O4E harus digantikan dengan O4E lain. *enambahan O4E ketiga baru
dilakukan bila terdapat respon dengan O4E kedua, tetapi respon tetap suboptimal
6alaupun penggunaan kedua O4E pertama sudah maksimal.
O4E kedua harus memiliki mekanisme yang berbeda dengan O4E yang pertama
*enyandang dengan bangkitan tunggal direkomendasikan untuk dimulai terapi bila
kemungkinan kekambuhan tinggi, yaitu bila ;- Dijumpai okus epilepsi yang jelas pada EE3
- *ada pemeriksaan ?2 s$an atau 7+) otak dijumpai lesi yang berkorelasi dengan
bangkitan misalnya meningioma, neoplasma otak, 4C7, abses otak, ensealitis herpes
- *ada pemeriksaan neurologis dijumpai kelainan yang mengarah pada adanya kerusakan
otak- 2erdapat ri6ayat epilepsi pada saudara kandung (bukan orang tua"
4
-
7/26/2019 Audit Medik Epilepsi
5/11
- +i6ayat bangkitan simtomatis
- 2erdapat sindrom epilepsi yang beresiko kekambuhan tinggi seperti =7E (Juvenile
Myoclonic Epilepsi)
- +i6ayat trauma kepala terutama yang disertai penurunan kesadaran stroke, ineksi ''*
- #angkitan pertama berupa status epileptikus.
KRITERIA &. KRITERIA PENG'ENTIAN OAE
*ada de6asa, penghentian O4E se$ara bertahap dapat dipertimbangkan setelah -5 tahun
bebas bangkitan. O4E dapat dihentikan tanpa kekambuhan pada 0% pasien. Dalam hal
penghentian O4E, maka ada hal penting yang perlu diperhatikan, yaitu syarat umum
untuk mengentikan O4E dan kemungkinan kambuh bangkitan setelah O4E diberikan.
'yarat umum untuk menghentikan pemberian O4E adalah sebagai berikut;
'etelah minimal - tahun bebas bangkitan dan gambaran EE3 normal
*enghentian O4E disetujui oleh penyandang atau keluarganya
Harus dilakukan se$ara bertahap, 5% dari dosis semula setiap bulan dalam
jangka 6aktu - bulan
#ila dilakukan lebih dari ! O4E, maka penghentian dimulai dari ! O4E yang
bukan utama.
*O*:L4') D49 '47*EL +E&47 7ED)&
REKAM MEDIK ANG DIAUDIT BERASAL DARI;
*asien epilepsi ra6at jalan dari bulan =uli 0!- sampai Desember 0!- di +':D
Dr. 7oe6ardi 'urakarta
JUMLA' POPULASI ; /55 pasien
JUMLA' SAMPEL ; 0 pasien yang diambil se$ara a$ak
H4')L 4:D)2
Ti!)*+, *e#e#u+i+!
Pe!e+ /+#++ *e,id+*#e#u+i+!
5
-
7/26/2019 Audit Medik Epilepsi
6/11
A!+i#i# "e!e+ /+#++
1. Ti!)*+, *e#e#u+i+! "e!+,++*#+!++!
KRITERIA 12
+4W42 )94*
D)439O')' /5,1
2E+4*) 0 !00
*:L493 'E7#:H /1 ,
494L)')' *E9
-
7/26/2019 Audit Medik Epilepsi
7/11
TINDAK
LANJUT
TUJUAN INDIKATOR
KEBER'ASILAN
PJ JANGKA
WAKTU
BIAA
*emeriksaan
kadar O4Edalam plasma
di sediakan
+' dan
tanggung
#*='
7engetahui
kadar O4Edalam plasma
saat bangkitan
belum terkontrol
meski sudah
men$apai dosis
terapi maksimal
atau untuk
memonitor
kepatuhan pasien
*asien dapat memeriksa
kadar O4E di +' Dr7oe6ardi dan
ditanggung #*='
B+)i+!
SDM
1 u+!
TINDAK
LANJUT
TUJUAN INDIKATOR
KEBER'ASILAN
PJ JANGKA
WAKTU
BIAA
*enambahan
alat EE3 dan
'D7 yang
terkait
7embantu
menunjang
diagnosis
epilepsi
7embantu
penentuan jenis
bangkitan atau
sindrom epilepsi
7embantu
menentukan
prognosis
7embantu
penentuan perlu
atau tidaknya
O4E
P+#ie! ,id+* +!,3i
+/+ u!,u*
"e/e3i*#++! EEG
Su *4/i,e
"e!i!)*,+!
/u,u /edi*
1 u+!
7
-
7/26/2019 Audit Medik Epilepsi
8/11
*asien mendapat
alternati solusi
pembiayaan
2erbentuknya :nit
'osial di +'D7
Di3e*,u3
RSDM
1 u+!
8
-
7/26/2019 Audit Medik Epilepsi
9/11
KESIMPULAN
2idak memadainya ketersediaan O4E di +'
&etiadaan asilitas untuk pemeriksaan kadar obat O4E dalam plasma
&etidaksesuaian dengan $lini$al path6ay (pemeriksaan EE3" selama ra6at jalan
&emungkinan hal tersebut terjadi karena ;
'O* distribusi dan stok obat yang kurang baik
&etersediaan alat EE3 yang hanya satu dan 'D7 yang terbatas
9
-
7/26/2019 Audit Medik Epilepsi
10/11
SARAN
7engusulkan penambahan alat EE3 dan 'D7 terkait
*emeriksaan kadar O4E dalam plasma disediakan +' dan ditanggung oleh #*='
7emastikan stok ketersediaan obat O4E di +' Dr 7oe6ardi
7elakukan upateclinical pat!"ay
Diseminasi atau sosialisasi clinical pat!"aykepada semua pihak terkait
7elakukan audit berikutnya
10
-
7/26/2019 Audit Medik Epilepsi
11/11
D+,+3 Pu#,+*+
!. WHO. Epilepsi. WHO a$t sheet O$tober 0! number 111. 4Failable at;
http;>>666.6ho.int>media$entre>a$tsheet>s>111>en>.
. &elompok 'tudi Epilepsi *erhimpunan Dokter 'pesialis 'ara )ndonesia (*E+DO'')";
*edoman 2atalaksana Epilepsi. 4irlangga :niFersity *ress, 0!/.
11
http://www.who.int/mediacentre/factsheet/fs/999/en/http://www.who.int/mediacentre/factsheet/fs/999/en/