asuransi syariah

7
Pengertian Secara bahasa asuransi : Belanda = assurantie Latin = assecurare = meyakini orang Perancis = assurance istilah lainnya assuradeur = penanggungan Secara istilah : Asuransi adalah suatu kemauan untuk menetapkan kerugian-kerugian kecil yang sudah pasti sebagai pengganti kerugian-kerugian besar yang belum pasti. Asuransi dalam sudut pandang ekonomi merupakan metode untuk menguurangi resiko dengan jalan memindahkan dan mengombinasikan ketidak pastian akan adanya kerugian-kerugian. Asuransii syariah dalam fatwah DSN UMI adalah usaha saling melindungi dan tolong menolong diantara sejumlah orng atau pihak melalui investasi dalam bentuk aseet , yang memberikan pola pengembalian untuk menghadapi resiko tertentu melalui akad yang sesui dengan syarih.

Upload: mahasiswa-kupu-kupu

Post on 22-Jan-2017

389 views

Category:

Education


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: asuransi syariah

Pengertian

Secara bahasa asuransi :Belanda = assurantieLatin = assecurare = meyakini orang Perancis = assurance istilah lainnya assuradeur = penanggungan

Secara istilah :• Asuransi adalah suatu kemauan untuk menetapkan kerugian-kerugian

kecil yang sudah pasti sebagai pengganti kerugian-kerugian besar yang belum pasti.

• Asuransi dalam sudut pandang ekonomi merupakan metode untuk menguurangi resiko dengan jalan memindahkan dan mengombinasikan ketidak pastian akan adanya kerugian-kerugian.

• Asuransii syariah dalam fatwah DSN UMI adalah usaha saling melindungi dan tolong menolong diantara sejumlah orng atau pihak melalui investasi dalam bentuk aseet , yang memberikan pola pengembalian untuk menghadapi resiko tertentu melalui akad yang sesui dengan syarih.

Page 2: asuransi syariah

Sejarah sejarah asuransi dalam wilayah kajian ilmu keislaman baru muncul pada

pase lahirnya ulama kontemporer. Sederet nama yang menekuni kajian asuransi diantaranya addalah ibnu abidin (1784-1836), muhammad nejatullah al-siddiqi, muhammad muslehudin, fazlur rahman, manan,yusuf al-qardhawi, mohd. Ma’shum billah, merupakan deretan ulamah ternama yang hidup dierah abad modern.

mengutip pernyataan nejahtullah al-diddiqi bahwa asuransi syariah harus membawah unsur tolong menolong, seeperti yang terjadi diawal sejarah asuransi menjadikan perinsip tolong menolong sebagai unsur utama didalamnya. Lebih jauh muhammad masum billah mengajukan sebuah konsep diberinama takaful. Sebuah konsep yang didalam nya dilakukan kerjasama dengan para peserta takaful(pemegang polis asuransi) atas perinsip al-mudharabah.konsep takaful pada dasarnya merupakan usaha kejasama saling melindungi dan menolong anggota masyarakan dalam menghadapi malapetaka atau bencana.

perkembangan asuransi syariah baru ada pada akhir tahun 1994 yaitu dengan berdirinya asuransi takaful indonesia pada tanggal 25 agustus 1994 dengan diresmikannya PT asuransi takaful keluarga melalui SK menkeu no.kep-385/KMK.017/1994 pediri asuransi oleh tim pembentuk asuransi takaful indonesia (tepati) yang dipelopori oleh ICMI melalui yayasan abdi bangsa, bank muamalat indonesia, asurani jiwa tugu mandiri, pejabat dari departemen keuangan dan pengusaha muslim indonesia.

Sejarah dan dasar hukum

Page 3: asuransi syariah

Undang-undang hukum dagang (KUHD), UU No.2 tahun 1992 tentang usaha perasuransiaan, PP No 63 tahun tahun 1999 tentang perubahan atas PP No.73 tahun 1992 tentang penyelenggaraan usaha perasuransiaan serta aturan-aturan lain yang mengatur asuransi sosial yang diselenggarakan oleh BUMN .

Berdasrkan prinsip syariah mengacu kepada SK Dirjen Lembaga Keuangan No.4499/LK/2000 tentang jenis penilaian dan pembatasan investasi perusahaan Asuransi dan perusahaan reasuransi dengan sistem syariaah dan beberapa keputusan menteri keuangan (KMK) yaitu KMK No.422/KMK/.06/2003 tentang penyelenggaraan usaha perusahaan asuransi .

KMK No. 424/KMK/.06/2003 tentang kesehatan keuangan perusahaan asuransi dan reasuransi dan KMK No. 426/KMK.06/2003 tentang perizinan usaha asuransi.

Perasuransian syariah di indonesia diatur dalam beberapa fatwa DSN-MUI No 21/DSN-MUI/X/2001 tentang pedoman umum asuransi syariah.

Fatwa DSM-MUI No. 51/DSN-MUI/III/2006 tentang akad Mudharabah Musyarakah pada asuransi syariah.

Dasar hukun

Page 4: asuransi syariah

Prinsipp asuransi konvesional :

1. kepentingan yang dapat diasuransikan (insurable risk)

2. Iktikat baik (utmust goodfaith)

3. Penggantian kerugian (indemnty)

4. Sebab aktif (proxinate cause)

5. Subrogasi pengalihan hak-hak

Prinsip asuransi syariah:1. Prinsip iktiar dan

berserahdiri 2. Prinsip saling membantu

dan kerjasama 3. Prinsip saling melindungi4. Akat yang baik yang tidak

mengandung gharar(penipuan),maysir(perjudian), ribah, zulum(penganiayaan), risywah(suap), barang haram.

Prinsip pengelolaan asuransi syariah

Page 5: asuransi syariah

Asuransi syari’ah :

1. Asuransii syariah memiliki DPS (dewan pengawasan syraiah).

2. Akad asuranssi syariah yaitu akad tabaruu’.

3. Investtasi dana pada asuransi syariah berdasarkan bagi hasil.

4. Kepemilikan dana ppada asuransi syariah merupakan hak peserta.

5. Dalam mekanismenya asuransi syariah tiidak mengenal dana hangus.

6. Pembayaran klaim pada asuransi syariah diambil dari dana tabaru(dana kebajikan).

7. Pembagian keuntungan syariah sesuai perinsip bagi hasil.

8. Asuransi syaiah menggunakan sistem sharing off risk.

9. Asuransi syariah menggunakan konsep akutansi cash basis yang mengakui apa yang telah ada.

10. Asuransi syariah dibebani membayar zakat.

Asuransi konvesional :

1. Tidak memiliki DPS.2. Akad asuransi yaitu tabaduli (jual-

beli).3. Investasi dana pada konvesional

memakai bunga (riba).4. Kepemilikan dana yang terkumpul dari

nasabah menjadi milik perusahaan.5. Mekanismenya mengenal dana

hangus.6. Pembayaran klaimdiambil dari

rekening dana perusahaan.7. Keuntungan kesluruhan menjadi hak

pemilik perusahaan.8. Sistem transfer of risk.9. Konsep accrual bassis yang mengakui

aset, biaya yang belum pasti.10. Tidak membebani membayar zakat.

Perbedaan asuransi kovesional dengan syariah

Page 6: asuransi syariah

1. Asuransi ditinjau dari fungsinya2. Asuransi ditinjau dari polis dasar 3. Asuransi ditinjau dari segi kepemilikannya4. Asuransi ditinjau dari sifat pelaksanaanya5. Asuransi ditinjau dari kegiataan penunjang usaha asuransi

Penggolongan jenis usaha syariah

Page 7: asuransi syariah

1. Underwriting2. Polis3. Premi (kontribusi)4. Penggolongan dana asuransi (premi)5. Jenis asuransi usaha asuransi syariah6. Klaim 7. Peutup asuransi

Mekanisme kerja asuransi syariah