asuransi syariah
TRANSCRIPT
Insurance Goes To Insurance Goes To CampusCampus
Asuransi Syariah
Universitas Islam Negeri AntasariBanjarmasin, 11 Maret 2017
Oleh: Syafril Djaelani, AAJI
DosenUIN Antasari
2017
Program Sertifikasi Pendidikan dan Pelatihan Asuransi Syariah Tingkat Dasar
2
3
Pengertian Asuransi-text book(Konvensional)
4
ASPEK HUKUM (pasal 246 KUHD)
Asuransi adalah suatu perjanjian,dengan mana seseorang
penanggung mengikatkan diri kepada seorang tertanggung dengan menerima suatu
premi, untuk memberikan penggantian kepadanyakarena suatu kerugian, kerusakan, atau kehilangan keuntungan yang
diharapkan yang mungkin akan dideritanya
karena suatu peristiwa yang tak tentu
Pengertian Asuransi-Regulasi(Konvensional)
5
Premium Premium
MUSIBAH
Claim
Insurance
Pengelolaan Resiko-Konvensional(Transfer of Risk)
6
Pengelolaan Resiko-Konvensional(Transfer of Risk)
7
Filosofi Asuransi Syariah
8
• QS. Al Hasyr : 18“Hai orang-orang yang beriman bertaqwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuat untuk hari esok (masa depan) dan bertaqwalah kamu kepada Allah. Sesunguhnya Allah Maha mengetahui apa yang engkau kerjakan“
• QS. Al Maidah : 2“Dan saling tolong menolonglah kamu dalam kebaikan dan taqwa, dan janganlah kamu saling tolong menolong atas dosa dan permusuhan dan bertaqwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah itu sangat dahsyat siksaanNya”
• HR. Muslim “barang siapa melepaskan dari seorang muslim suatu kesulitan di dunia, Allah akan
melepaskan kesulitan darinya pada hari kiamat; dan Allah senantiasa menolong hamba-hambaNya selama ia menolong saudaranya”
Filosofi Asuransi Syariah
9
Pengertian Asuransi Syariah
10
RISK-SHARINGBASED
PESERTA
Hibah
Hibah
Hibah
Hibah
MUSIBAHPool ofHibah Fund
Pengelolaan Resiko-Syariah(Sharing of Risk)
11
Pengelolaan Resiko-Syariah(Sharing of Risk)
12Peserta
SurplusUnderwriting
50%
30%
20%
Perusahan
Berdasarkan fatwa DSNNo 53/DSN-MUI/III/2006
(Tentang Surplus Undewriting)
Dana Tabarru’(Fatwa DSN No: 53/DSN-MUI/III/2006Fatwa DSN No: 53/DSN-MUI/III/2006)
Asuransi Konvensional“Pengalihan Risiko” (transfer of risk)
Asuransi Syariah“Berbagi Risiko”
(sharing of risk)
13
Premium
MUSIBAH
Claim
Insurance
PESERTA
Hibah
Hibah
Hibah
Hibah
MUSIBAHPool ofHibah Fund
Pengelolaan Resiko
KENAPA ADA ASURANSISYARIAH ?
Gharar (ketidakpastian) yang timbul dalam keadaan berikut:
– Intangible (jual beli barang/jasa tidak wujud saat transaksi)– Undelivered (jual beli barang/jasa yang ada wujudnya tetapi tidak
dapat diserahterimakan)– Uncertainty (jual beli barang/jasa yang ada wujudnya dapat diserah-
terimakan, akan tetapi kuantitas dan kualitasnya serta waktu serah terimanya tidak dapat ditentukan atau tidak diketahui)
Maisir (judi) – Ada ketidakseimbangan antara pengorbanan dan hasil.– Zero-sum game bahkan bisa negative-sum game.
Riba adalah tambahan atas pinjaman atau pertukaran.
Asuransi Syariah dimaksudkan untuk menghilangkan unsur-unsur sebagai berikut:
Terkait dengan penyelenggaraan Asuransi Syariah :1. No. 21/DSN-MUI/X/2001 tentang Pedoman Umum Asuransi Syariah :
Penggunaan Akad Tabarru dan Tijarah (Mudharabah).2. No. 39/DSN-MUI/X/2002 tentang Asuransi Haji :
Kewajiban Asuransi bagi Jamaah Haji dengan berbasis syariah 3. No. 51/DSN-MUI/III/2006 tentang Akad Mudharabah Musytarakah Pada
Asuransi Syariah : untuk produk Asuransi yang mengandung unsur tabungan maupun non tabungan
4. No. 52/DSN-MUI/III/2006 tentang Akad Wakalah Bil Ujrah Pada Asuransi dan Reasuransi Syariah :akad antara Peserta dengan Pengelola/Perusahaan Asuransi Syariah
5. No. 53/DSN-MUI/III/2006 tentang Akad Tabarru’ Pada Asuransi dan Reasuransi Syariah :
– akad antar Peserta Pemegang Polis
FATWA DSN-MUI
Peraturan Pemerintah
Peraturan Menteri Keuangan :
• NOMOR 18 /PMK.010/2010 tentang Penerapan Prinsip Dasar Penyelenggaraan Usaha Asuransi dan Usaha Reasuransi dengan Prinsip Syariah.
• Nomor 11/PMK.010/2011 tentang Kesehatan Keuangan Usaha Asuransi dan Usaha Reasuransi Dengan Prinsip Syariah.
• PERATURAN KETUA NOMOR : PER- 06/BL/2011 Tentang Bentuk Dan Susunan Laporan Serta Pengumuman Laporan Usaha Asuransi Dan Usaha Reasuransi Dengan Prinsip Syariah.
• PERATURAN KETUA NOMOR: PER- 07/BL/2011 Pedoman Perhitungan Jumlah Dana Yang Diperlukan Untuk Mengantisipasi Risiko Kerugian Pengelolaan Dana Tabarru’ Dan Perhitungan Jumlah Dana Yang Harus Disediakan Perusahaan Untuk Mengantisipasi Risiko Kerugian Yang Mungkin Timbul Dalam Penyelenggaraan Usaha Asuransi Dan Usaha Reasuransi Dengan Prinsip Syariah
Asuransi Konvensional Asuransi Syariah
Transfer risiko dari tertanggung kepada penanggung
Jual beli -Tadabulli
Bersumber dari pikiran manusia dan kebudayaan. Berdasarkan hukum positif, hukum alami dan contoh sebelumnya
Dana premi seluruhnya menjadi milik perusahaan sehingga perusahaan bebas menggunakan dan menginvestasikannya.
Bebas melakukan investasi dengan batas-batas ketentuan perundang-undangan dan tidak terbatasi pada halal dan haramnya objek atau system investasi yang digunakan.
Sharing risiko antara satu peserta dengan peserta lainnya
Tolong-menolong akad tabarru’ dan akad tijarah (wakalah, mudharabah,dll)
Alquran, Hadits dan sumber hukum Islam lainnya
Dana dari peserta sebagian akan menjadi milik peserta, sebagian lagi untuk perusahaan sebagai pemegang amanah dalam mengelola dana
Dapat dilakukan investasi sesuai ketentuan perundangan-undangan sepanjang tidak bertentangan dengan prinsip syariah. Bebas dari riba dan jenis investasi terlarang.
konsep
akad
SumberHukum
kepemilikan dana
Investasi
perbedaan
Konvensional vs Syariah
Asuransi Konvensional Asuransi Syariah
Dari rekening perusahaan sebagai konsekuensi penanggung terhadap tertanggung
Menjadi milik perusahaan sepenuhnya
Tidak ada
Dari rekening tabarru’ yang merupakan dana milik peserta
Dapat dibagi antara perusahaan dengan peserta dalam bentuk hadiah
Ada untuk mengawasi manajemen, produk dan investasi dana agar dikelola sesuai dengan prinsip syariah
sumber pembayaran klaim
keuntungan
DPS (Dewan Pengawas Syariah)
perbedaan
Konvensional vs Syariah
19
Mekanisme Pengelolaan Dana
Investasi
Kontribusi
Tabaru’RekeningTabarru’
Peserta
SurplusUnderwriting
50%
30%
20%
Fee/UjrahPerusahan
HasilHasilInvestasiInvestasi
1. Mudharabah (bagi hasil), atau2. Wakalah (fee)
20
Berdasarkan fatwa DSNNo 53/DSN-MUI/III/2006
(Tentang Surplus Undewriting)
PENGELOLAAN DANA TABARRU’ (Resiko)
KontribusiKontribusiPesertaPeserta RekeningRekening
InvestasiInvestasi
RekeningRekeningTabaru’Tabaru’
InvestasiInvestasi
RekeningRekeningTabaru’Tabaru’
InvestasiInvestasi
RekeningRekeningInvestasiInvestasi
Operasional PerusahaanOperasional Perusahaan
20%20%
80%80%
ManfaatManfaatAsuransiAsuransi
RekeningRekeningInvestasiInvestasi
Dibayarkan Dibayarkan ke Pesertake Peserta
ModalModalPerusahaanPerusahaan
InvestasiInvestasi
ModalModalPerusahaanPerusahaan
PengelolaPengelola
Pemegang SahamPemegang Saham
PesertaPeserta
Mudharabah
Wakalah & Ujrah
KumpulanKumpulanPesertaPeserta
Akad wakalah
21
Fee/Fee/UjrahUjrah
PENGELOLAAN DANA TABARRU’ dan INVESTASI
(Resiko + Investasi)
22
REKENINGINVESTASI
HASIL INVESTASIINVESTASI
PERU
SAHA
ANPE
SERT
A
REKENINGINVESTASI
REKENINGPERUSAHAAN
AKADWAKALAH FEE/
UJRAH
1. Fixed2. (%) dari
Rekening Investasi
FEE/UJRAH(selling)
PENGELOLAAN DANA INVESTASI (Wakalah)
23
REKENINGINVESTASI
HASIL INVESTASIINVESTASI
PERU
SAHA
ANPE
SERT
A REKENINGINVESTASI
20 %
80 %AKAD
MUDHARABAH
REKENINGPERUSAHAAN
PENGELOLAAN DANA INVESTASI (Mudharabah)
• Asuransi Syariah adalah usaha saling melindungi, saling menanggung dan tolong menolong diantara para Peserta melalui pembentukan kumpulan
dana yang dikelola dan diinvestasikan untuk menghadapi risiko tertentu melalui akad yang sesuai dengan syariah.
• Akad adalah pertalian ijab (penawaran) dengan qabul (persetujuan) menurut cara-cara yang sesuai dengan syariah.
• Wakalah bil ujrah adalah akad pemberian kuasa dari Peserta kepada Perusahaan Asuransi (Pengelola) untuk mengelola dana dan/atau melakukan
kegiatan lain dengan imbalan pemberian ujrah (fee).
• Mudharabah adalah akad untuk memberikan bagi hasil atas dana tabbaru yang diinvestasikan kepada pengelola dan kumpulan dana tabarru’
• Waad untuk membagikan surplus adalah akad untuk membagikan bonus kepada peserta dan pengelola apabila ada surplus dana tabbaru’ sesuai dengan ketentuan.
Definisi Istilah Syariah
• Kontribusi adakah iuran yang dibayarkan oleh Peserta kepada Pengelola yang sebagian darinya untuk dikelola
sebagai dana tabarru’ dan sebagian lainnya sebagai ujrah untuk pengelola.
• Dana Tabarru’ adalah dana yang dihibahkan oleh Peserta kepada Kumpulan Peserta asuransi syariah dan
pengelolaannya diamanahkan kepada Pengelola (Perusahaan Asuransi) dimana dana tersebut akan digunakan untuk menolong setiap Peserta yang mengalami musibah yang dijamin dalam Polis ini.
• Surplus / Defisit Dana Tabarru’ adalah kelebihan / kekurangan dana tabarru’ yang terkumpul dalam periode tertentu setelah dikurangi
klaim, kontribusi reasuransi dan cadangan-cadangan sesuai dengan prinsip syariah dan peraturan perundangan yang berlaku.
• Al-Qardh Al-Hasan adalah suatu pinjaman murni dari dana milik Pengelola kepada dana tabarru’ dalam hal dana tabarru’
tidak mencukupi untuk membayar klaim yang terjadi dengan ketentuan bahwa pengembalian atas pinjaman tersebut dilakukan atas pokok pinjaman setelah dana tabarru’ telah memiliki surplus pada periode-periode berikutnya.
Definisi Istilah Syariah
Prospek :
• Penduduk Indonesia mayoritas Muslim yaitu sekitar 220 Juta ( 88 %) dari 250 Juta penduduk.• Adanya dukungan Pemerintah dalam bentuk regulasi perbankan syariah dan lembaga keuangan syariah • Ekonomi Syariah terbukti dapat bertahan di Krisis Ekonomi 1998
Tantangan :
• Pemahaman Masyarakat masih rendah terhadap Asuransi Syariah• Masih terbatasnya praktisi yang memahami konsep syariah termasuk di industri asuransi syariah
Prospek & Tantangan Prospek & Tantangan Asuransi Syariah Asuransi Syariah
TerimaTerima KasihKasih