pengantar asuransi syariah

Download pengantar asuransi syariah

If you can't read please download the document

Upload: abida-muttaqiena

Post on 24-May-2015

972 views

Category:

Education


4 download

TRANSCRIPT

ASURANSI SYARIAH

ASURANSI SYARIAH

Makalah disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah semester pendek

Lembaga Keuangan dan Pasar Modal

Disusun oleh :

Pancar Denah Profilia7250406540

Abida Muttaqiena 7450406003

Saadilah Fitri F.7450406050

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2007

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Segala musibah dan bencana yang menimpa manusia merupakan Qadha dan Qadhar Allah SWT, namun manusia atau perusahaan wajib berikhtiar memperkecil resiko finansial yang timbul, salah satunya dengan cara menabung atau menyisihkan dana. Akan tetapi upaya tersebut sering kali tidak memadai, mengingat jumlah resiko yang ditanggung lebih besar dari yang diperkirakan.

Asuransi syariah sebagai asuransi yang bertumpukan pada konsep tolong-menolong dalam kebaikan dan ketakwaan (Wa taawanu alal birri wat taqwa) dan memberikan perlindungan (at-tamin), menjadikan semua peserta Takaful ( pemegang polis asuransi ) sebagai keluarga besar (pooling) yang saling menanggung satu sama lain terhadap musibah yang dialami peserta lain. Sistem ini diatur dengan meniadakan unsur yang masih sering dipertanyakan, yaitu ketidakpastian (gharar), untung-untungan ( maisir ) dan bunga (riba).

Dalam sistem operasional yang berdasarkan syariah, asuransi syariah melakukan kerjasama dengan para peserta berdasarkan Prinsip Bagi Hasil ( Al - Mudharabah ) yaitu membagi hasil keuntungan operasional kepada seluruh peserta yang tidak pernah mengajukan klaim atau pembatalan polis.

Permasalahan

Apa pengertian asuransi syariah ?Apa perbedaan asuransi syariah dan asuransi konvensional ?Apa saja produk-produk asuransi syariah ?Bagaimana mekanisme kerja dalam asuransi syariah ?

Tujuan

Mengetahui pengertian asuransi syariah.Mengetahui perbedaan asuransi syariah dan asuransi konvensional.Mengetahui produk-produk asuransi syariah.Mengetahui mekanisme kerja dalam asuransi syariah.

PEMBAHASAN

Berdasarkan Undang-undang nomor 2 tahun 1992, Asuransi atau pertanggungan adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih, dengan mana pihak penanggung mengikatkan diri pada pihak tertanggung, dengan menerima premi asuransi, untuk memberikan penggantian kepada tertanggung karena kerugian, kerusakan, atau kehilangan keuntungan yang diharapkan, atau tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang mungkin akan diderita tertanggung, yang timbul dari suatu peristiwa yang tidak pasti, atau untuk pembayaran yang didasarkan atas meninggal atau hidupnya seseorang yang dipertanggungkan. Asuransi syariah masih berada dalam koridor pengertian Asuransi itu, tapi dalam teori dan prakteknya dilaksanakan dengan meniadakan unsur-unsur untung-untungan (maisir), ketidakpastian (gharar), dan bunga (riba).

Saat ini, Asuransi Syariah masih minim perundang-undangan. Belum ada peraturan semacam peraturan yang sudah ada bagi perbankan syariah. Perundang-undangan yang ada hanya membahas asuransi dalam teori dan praktek konvensional. Namun dalam Keputusan Menteri Keuangan RI nomor 422/KMK.06/2003 tentang Penyelenggaraan Usaha Perusahaan Asuransi dan Perusahaan Reasuransi, antara lain dijelaskan bahwa laporan operasional bagi perusahaan asuransi dan perusahaan reasuransi yang berprinsip syariah harus dilengkapi dengan pernyataan Dewan Pengawas Syariah. Hal ini menunjukkan bahwa sebenarnya keberadaan Asuransi Syariah sudah diakui oleh pemerintah maupun masyarakat.

PERBEDAAN ASURANSI SYARIAH DAN ASURANSI KONVENSIONAL

Asuransi Syariah

Asuransi Non Syariah

Ada Dewan Pengawas Syariah, fungsinya mengawasi Manajemen, Produk, dan Investasi dana

Tidak ada Dewan Pengawas Syariah

Akad tolong menolong

Akad jual beli

Investasi dana berdasar syariah

dengan sistem bagi hasil (Mudharabah)

Investasi dana berdasarkan riba

Dana yang terkumpul dari nasabah (Premi) merupakan milik peserta, perusahaan hanya sebagai pemegang amanah untuk mengelolanya

Dana yang terkumpul dari nasabah (Premi) menjadi milik Perusahaan.Perusahaan bebas untuk menentukan investasinya

Pembayaran klaim dari rekening tabarru (dana sosial) seluruh peserta, yang sejak awal sudah diikhlaskan oleh peserta untuk keperluan tolong menolong bila terjadi musibah

Pembayaran klaim dari rekening dana perusahaan

Keuntungan dibagi antara Perusahaan dengan Peserta (sesuai prinsip Bagi hasil/Mudharabah)

Keuntungan seluruhnya menjadi milik perusahaan

Di dalam asuransi syariah yang sebenarnya terjadi adalah saling bertanggungjawab, bantu-membantu dan melindungi para peserta itu sendiri. Berkaitan dengan hal itu, maka asuransi syariah dapat menawarkan dua jenis pertanggungan :

Asuransi keluarga

Merupakan suatu bentuk asuransi yang memberikan suatu perlindungan dalam menghadapi musibah kematian dan kecelakaan atas para peserta asuransi. Jenis asuransi ini meliputi :

Asuransi dengan unsur tabungan, misalnya dana investasi, haji, dan pendidikan.Asuransi tanpa unsur tabungan, misalnya asuransi berjangka, majelis taklim, khairat keluarga, pembiayaan, wisata, dan kecelakaan siswa.

Asuransi umum

Adalah suatu bentuk yang memberi perlindungan dalam menghadapi bencana atau kecelakaan atas harta milik peserta asuransi. Seperti rumah, kendaraan, bangunan, pabrik, dan lain sebagainya.

Dalam menjalankan operasinya, asuransi syariah berpegang pada ketentuan sebagai berikut :

Akad

Akad anatar perusahaan dengan peserta haus jelas apakah adanya jual beli (tadabuli) atau tolong menolong (asuransi syariah).

Gharar

Artinya adalah apa-apa yang akibatnya tersembunyi dalam pandangan kita dan akibat yang paling kita takuti, apabila tidak lengkap rukun dalam akad maka terjadi gharar.

Tabarru

Artinya sumbangan atau derma sebagai dana kebajikan yang diberikan untuk dana kebajikan secara ikhlas dengan tujuan saling membantu satu sama lain sesama peserta asuransi ketika ada yang mendapat musibah, tabarru ini disimpan dalam rekening khusus.

Maisir

Dalam asuransi syariah keterbukaan merupakan akselerasi dan realisasi prinsip-prinsip syariah, karena tidak ada kepercayaan jika tidak ada keterbukaan dalam informasi. Dalam mekanime asuransi konvensional, maisir sebagai akibat dari status kepemilikan dana dan gharar.

Riba

Keberadaan asuransi syariah disebabkan adanya ketidakadilan dalam asuransi konvensional yang selalu melibatkan diri dalam riba. Dengan perhitungan kepada peserta, dilakukan dengan menghitung keuntungan didepan, sedangkan asuransi syariah menyimpan dananya di bank berdasar syariah dengan sistem mudharabah.

Dana hangus

Dalam asuransi konvensional adanya dana yang hangus dimana peserta tidak dapat melanjutkan pembayaran premi dan ingin mengundurkan diri sebelum masa reversing period, maka dana peserta itu hangus. Demikian juga asuransi tabungan atau kerugian jika habis masa kontrak dan tidak terjadi klaim, maka premi yang dibayarkan akan hangus sekaligus akan menjadi milik pihak asuransi.

Premi

Takaful

Total

Dana

Rekening

Tabarru

Rekening

Tabungan

Rekening

Tabarru

Rekening

Tabungan

Manfaat

Takaful

Rekening

Tabungan

Investasi

Hasil

Investasi

Biaya

Operasional

PERUSAHAAN

PESERTA

Hubungan MUDHARABAH

antara PERUSAHAAN dengan PESERTA

Premi Dengan Unsur Tabungan

SISTEM BAGI HASIL

Premi

Takaful

Total

Dana

Rekening

Tabarru

Rekening

Tabungan

Rekening

Tabarru

Rekening

Tabungan

Manfaat

Takaful

Rekening

Tabungan

Investasi

Hasil

Investasi

Biaya

Operasional

PERUSAHAAN

PESERTA

Hubungan MUDHARABAH

antara PERUSAHAANdengan PESERTA

Premi Dengan Unsur Tabungan

SISTEM BAGI HASIL

Premi

Takaful

Total

Dana

Rekening

Tabarru

Rekening

Tabungan

Rekening

Tabarru

Rekening

Tabungan

Manfaat

Takaful

Rekening

Tabungan

Investasi

Hasil

Investasi

Biaya

Operasional

PERUSAHAAN

PESERTA

Hubungan

MUDHARABAH

antara

PERUSAHAAN

dengan

PESERTA

Premi Dengan Unsur Tabungan

SISTEM BAGI HASIL

Premi

Takaful

Total

Dana

Beban

Asuransi

Bagian

Peserta

Bagian
Perusahaan

Investasi

Hasil

Investasi

Biaya

Operasional

PERUSAHAAN

PESERTA

Premi Tanpa Unsur Tabungan

KUMPULAN

Dana

PESERTA

Surplus

Operasional

Hubungan MUDHARABAH

antara PERUSAHAAN dengan PESERTA

40 %

60 %

( CONTOH )

SISTEM BAGI HASIL

Premi

Takaful

Total

Dana

Beban

Asuransi

Bagian

Peserta

Bagian

Perusahaan

Investasi

Hasil

Investasi

Biaya

Operasional

PERUSAHAAN

PESERTA

PremiTanpaUnsurTabungan

KUMPULAN

Dana

PESERTA

Surplus

Operasional

HubunganMUDHARABAH

antaraPERUSAHAANdenganPESERTA

40 %

60 %

( CONTOH )

SISTEM BAGI HASIL

Premi

Takaful

Total

Dana

Beban

Asuransi

Bagian

Peserta

Bagian

Perusahaan

Investasi

Hasil

Investasi

Biaya

Operasional

PERUSAHAAN

PESERTA

Premi

Tanpa

Unsur

Tabungan

KUMPULAN

Dana

PESERTA

Surplus

Operasional

Hubungan

MUDHARABAH

antara

PERUSAHAAN

dengan

PESERTA

40 %

60 %

(

CONTOH )

SISTEM BAGI HASIL

PENUTUP

Kesimpulan

Asuransi Syariah merupakan perjanjian antara dua pihak atau lebih, dengan mana pihak penanggung mengikatkan diri pada pihak tertanggung, dengan menerima premi asuransi, untuk memberikan penggantian kepada tertanggung karena kerugian, kerusakan, atau kehilangan keuntungan yang diharapkan, atau tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang mungkin akan diderita tertanggung, yang timbul dari suatu peristiwa yang tidak pasti, atau untuk pembayaran yang didasarkan atas meninggal atau hidupnya seseorang yang dipertanggungkan dengan meniadakan unsur-unsur untung-untungan (maisir), ketidakpastian (gharar), dan bunga (riba).

Saran

DAFTAR PUSTAKA

KSEI UNNES. Modul Shariah Economic Lecture 2006.

Shobari, Kusman. Asuransi dan Reasuransi Syariah. Disampaikan dalam Diklat Ekonomi Syariah Bagi Hakim Agama di Lingkungan PTA Semarang pada tanggal 18 Juli 2006.