asuhan keperawatan post term
TRANSCRIPT
-
8/10/2019 ASUHAN KEPERAWATAN post term
1/11
1
A. ASUHAN KEPERAWATAN
1. Pengkajian
Anamnesa
Tujuan anamnesa adalah untuk mengumpulkan informasi tentang riwayat kesehatan dan
kehamilan. Informasi ini digunakan dalam proses menentukan diagnosa keperawatan dan
mengembangkan rencana asuhan keperawatan yang sesuai dengan kondisi pasien.
Tanyakan pada ibu :
a. Nama, umur, alamat
b. Tanyakan HPHT
c. Status obstetrik : G, P, A, H,
d. Apa aktivitas Ibu di rumah
e. Apakah janin aktif bergerakf. Riwayat kehamilan sekarang dan dahulu
- Apakah ibu secara rutin memeriksakan kehamilannya, kemana dan dengan siapa
ibu memeriksakan kehamilannya.
- Apakah ada masalah selama ibu hamil dan apakah ibu pernah menderita suatu
penyakit (asma, hipertensi, DM, dll).
- Apakah ibu mempunyai masalah selama persalinan terdahulu/ sebelumnya
- Berat badan ibu sebelum hamil dan sewaktu hamil, berapa penambahan berat
badan ibu.
2. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan pada bayi
a. Kerusakan pertukaran gas berhubungan dengan asfiksia.
b. Gangguan perfusi jaringan berhubungan dengan penurunan pasokan oksigen.
c. Perubahan pola nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan penurunan
pasokan nutrisi dan terhentinya pertumbuhan janin.
d. Gangguan termoregulasi : hipotermi berhubungan dengan suhu tubuh tidak stabil
karena hilangnya lemak subkutan.
e. Resiko tinggi cedera pada janin berhubungan dengan distress janin.
f. Resiko tinggi kerusakan integritas kulit berhubungan dengan pengelupasan kulit.
-
8/10/2019 ASUHAN KEPERAWATAN post term
2/11
2
Diagnosa keperawatan pada ibu
a. Ansietas berhubungan dengan pertus macet
b. Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan terbukanya intrauterin dengan ekstrauterin
-
8/10/2019 ASUHAN KEPERAWATAN post term
3/11
3
Rencana asuhan keperawatan
Rencana bagi bayinya
Diagnosa keperawatan TujuanRencana
Intervensi
Kerusakan pertukaran
gas berhubungan dengan
asfiksia akibat aspirasi
mekonium
Diharapkan klien mampu
menunjukkan perbaikan pertukaran
gas/pertukaran gas normal dengan
kriteria hasil sebagai berikut:
Mempertahankan kadar Po/Pco,
dalam batas normal 40-70 cm H 2O
Suara napas normal (vesikuler)
RR normal 40-50x/menit.
Tidak terjadi sianosis pada pasien.
Tidak terjadi aspirasi mekonium
Status pernapasan eupnea
(normal).
Tinjau ulang informasi yang
berhubungan dengan kondisi bayi
seperti lamanya persalinan, Apga
obat-obatan yang digunankan ibu
selama kehamilan, termasuk
betametason.
Perhatikan usia gestasi, berat bada
jenis kelamin.
Kaji status pernapasan, perhatikan
tanda-tanda distress pernapasan (m
takipnea, pernapasan cuping hidu
ronki, atau krakels).
Gunakan pemantau oksigen transk
atau oksimeter nadi.
Hisap hidung dan orofaring denga
hati-hati, sesuai kebutuhan.
-
8/10/2019 ASUHAN KEPERAWATAN post term
4/11
4
Pantau masukan dan haluaran cai
Observasi terhadap tanda dan lok
sianosis.
Pantau pemeriksaan laboratorium,
dengan tepat grafik seri GDA.
Pantau jumlah pemberian oksigen
durasi pemberian.
Catat fraksi oksigen dalam udara
inspirasi (FIO 2) setiap jam.
Mulai drinase postural, fisioterapi
-
8/10/2019 ASUHAN KEPERAWATAN post term
5/11
5
vibrasi lobus setiap 2 jam, sesuai
indikasi, perhatikan toleransi bayi
terhadap prosedur.
Berikan obat-obatansesuai indikas
Natrium bikarbonat
Resiko tinggi cedera janin
berhubungan dengan
distress janin.
Diharapkan klien mampu
mempertahankan kehamilan sampai
janin benar-benar viable untuk hidup
dengan kriteria hasil sebagai berikut:
Tidak ada cedera yang terjadi
pada pasien.
Auskultasi dan laporkan irama jan
janin, perhatikan kekuatan , regul
dan frekuensi. Perhatikan adanya
perubahan pada gerakan janin. Ca
perkiraan tanggal kelahiran ( PTK
dan tinggi fundus.
Kaji kondisi ibu dan adanya kontra
uterus atau tanda-tanda lain dari
ancaman kelahiran
-
8/10/2019 ASUHAN KEPERAWATAN post term
6/11
-
8/10/2019 ASUHAN KEPERAWATAN post term
7/11
7
Tidak terdapat sianosis
Kaji ekstremitas bawah untuk tekskulit, edema, luka.
Pertahankan suhu lingkungan dan
kehangatan tubuh.
Berikan cairan (IV/peroral) sesuai
indikasi
Berikan oksigen tambahan yang se
dengan indikasi hasil GDA dan
toleransi pasien.
Gangguan termoregulasi :
hipotermi berhubungan
dengan suhu tubuh tidak
stabil karena hilangnya
lemak subkutan.
Diharapkan klien mampu
menunjukkan peningkatan suhu
tubuh/suhu tubuh normal (36,5-37 0C)
dengan kriteria hasil sebagai berikut:
Peningkatan suhu 36,5-37 0C.
Kaji suhu tubuh dengan sering.
Tempatkan bayi pada penghangat,
isolate, incubator, tempat tidur ter
dengan penyebaran hangat.
-
8/10/2019 ASUHAN KEPERAWATAN post term
8/11
8
Pasien tidak mengalami stress
dingin.
Bayi tenang dan tidak rewel.
Gunakan lampu pemanas selama
prosedur.
Kurangi pemajanan pada aliran ud
hindari pembukaan pagar isolate y
tidak semestinya.
Ganti pakaian atau linen tempat tid
bila basah. Pertahankan kepala ba
tetap tertutup.
Berikan penghangatan bertahap un bayi dengan stress dingin.
Resiko tinggi kerusakan
integritas kulit
berhubungan dengan
pengelupasan kulit.
Diharapkan klien dapat
mempertahankan keutuhan kulit
dengan kriteria hasil sebagai berikut:
klien tidak tampak adanya
pengelupasan dan meserasi pada
kulit.
Tidak ada kulit kering pada bayi.
Kaji /catat ukuran, warna, keadaan
luka/kondisi sekitar luka.
Lakukan kompres basah dan sejuk
Lakukan perawatan luka dan hygie
(seperti mandi), sesudah itu kerin
-
8/10/2019 ASUHAN KEPERAWATAN post term
9/11
9
Terjaga kelembabannya kulitnya. kulit dengan hati-hati dan taburi b
yang tidak iritatif.
Berikan prioritas untuk meningkat
kenyamanan dan kehangatan pasi
Rencana bagi ibunya
NoDiagnosa
keperawatan
TujuanRencana keperawatan
Intervensi Rasional
Ansietas
berhubungan
dengan partus
macet.
Diharapkan klien
mampu menunjukkan
berkurangnya rasa
cemas dan mampu
mempertahankan
koping yang positif
dengan criteria hasil
sebagai berikut:
Klien merasa
tenang dan optimis
dengan
persalinannya.
Klien dapatmenggunakan
teknik relaksasi
distraksi atau napas
dalam dengan
Jelaskan prosedur
intervensi
keperawatan dan
tindakan.
Pertahankan
komunikasi
terbuka,
diskusikan dengan
klien
kemungkinan efek
samping dan
hasil, pertahankan
sikap optimis.
Orientasikan klien
dengan pasangan
pada lingkungan
persalinan.
Pengetahuan
tentang alasan
untuk aktifitas ini
dapat menurunkan
rasa takut dari
ketidaktahuan.
Membantu klien
dan orang terdekat
merasa mudah dan
lebih nyaman pada
sekitar kita.
Memungkinkan
klien untuk
merileksasikan
-
8/10/2019 ASUHAN KEPERAWATAN post term
10/11
-
8/10/2019 ASUHAN KEPERAWATAN post term
11/11
11
jernih, hampir tidak
berwarna dan
berbau.
Pada pemeriksaanlaboratorium jumlah
leukosit dalam batas
normal yaitu 5000-
10000 mm 3.
dan tepat.
Gunakan teknik
aseptik selama
melakukan
pemeriksaan
vagina (VT).
Pantau tanda-tanda
vital dan nilaileukosit.
Pantau dan
gambarkan
karakteristik dari
cairan amniotic.
pertumbuhan
bakteri, membatasi
kontaminasi dari
pencapaian ke
vagina.
Dalam 4 jam
setelah membrane
rupture, insiden
korioamnionitis
meningkat secara
progresif,
ditunjukkan
dengan perubahan
TTV dan jumlah
sel darah pulih.
Pada infeksi cairan
amnionitik
menjadi lebih
kental dan kuning
pekat dengan bau
yang tidak sedap.