asuhan keperawatan pasien dengan ischemia

17
LAPORAN PENDAHULUAN (LP) ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. T DENGAN ISCHEMIA DI RUANG UPI RUMAH SAKIT AL-IRSYAD SURABAYA Oleh : Dwi Wijayanti 22014

Upload: erni-jasmita

Post on 15-Dec-2015

12 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

bahan kuliah

TRANSCRIPT

Page 1: Asuhan Keperawatan Pasien Dengan Ischemia

LAPORAN PENDAHULUAN (LP)

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. T DENGAN ISCHEMIA DI RUANG UPI

RUMAH SAKIT AL-IRSYAD SURABAYA

Oleh :

Dwi Wijayanti22014

AKADEMI KEPERAWATANUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA

2004

Page 2: Asuhan Keperawatan Pasien Dengan Ischemia

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan YME atas rahmad dan hidayah-

Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas Laporan Pendahuluan dengan

“Diagnosa Medis Ischemia” tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada para

pembimbing Rumah Sakit dan pembimbing pendidikan atas bimbingan yang

diberikan selama ini sehingga kami dapat menyelesaikan tugas dengan baik. Terima

kasih pula pada teman yang telah membantu baik berupa moril ataupun material.

Tugas ini tak lepas dari kesadaran, untuk itu saran dan kritik yang

membangun sangat kami perlukan atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.

Surabaya, 23 Agustus 2004

Penyusun

Page 3: Asuhan Keperawatan Pasien Dengan Ischemia

DAFTAR ISI

Kata Pengantar

Daftar Isi

A. KONSEP DASAR

I. Pengertian

II. Etiologi

III. Patofisiologi

IV. Manifestasi Klinis

V. Pemeriksaan penunjang

VI. Penatalaksanaan

B. Asuhan Keperawatan

I. Pengkajian

a. Pengumpulan Data

b. Analisa data

c. Diagnosa Keperawatan

II. Perencanaan

III. Implementasi

IV. Evaluasi

DAFTAR PUSTAKA

Page 4: Asuhan Keperawatan Pasien Dengan Ischemia

LAPORAN PENDAHULUAN

A. KONSEP DASAR

I. Pengertian

Ischemia adalah keadaan ketidakseimbangan masukan terhadap

kebutuhan O2 (Syaifullah, Noer, 1996).

Pada ischemia terdapat kelainan vaskuler sehingga perfusi kejaringan

berkurang dan eliminasi metabolit yang ditimbulkannya (misal asam laktat)

menurun juga.

VII. Anatomi Fisiologi

Jantung merupakan sebuah organ yang terdiri dari otot-otot jantung

merupakan jaringan istimewa karena kalau dilihat dari dampak dan

susunanya sama dengan otot serat lintang tetapi cara bekerjanya menyerupai

otot polos yaitu diluar kemampuan kita.

Bentuk jantung menyerupai jantung pisang, bagian atasnya tumpul

dan disebut juga basis kordis disebelah bawah agak runcing yang disebut

apeks kordis,

Letak jantung di dalam rongga dada sebelah depan (karum

mediastrinum anterior) sebelah kiri bawah dari pertengahan rongga dada,

diatas diafragma dan pangkalnya terdapat dibelakang kiri antara kosta V dan

VI diajari dibawah papila mamae.

Jantung berukuran lebih kurang sebesar genggaman tangan kanan

dan beratnya kira-kira 250-300 gram, jantung terdiri dari tiga lapisan yaitu

endokardium, miokardium dan perikardium.

Page 5: Asuhan Keperawatan Pasien Dengan Ischemia

VIII. Patofisiologi

Iskemia

Penyempitan pada jantung

Penurunan suplai O2

IX. Manifestasi Klinis

Palpitasi merupakan manifestasi tidak spesifik. Ia bisa timbul

spontan ataupun atas faktor pencetus yang menambah iskemia seperti

aktivitas fisis, stress, dll. Mungkin ia timbul primer atau sebagai permulaan

manifestasi gagal jantung.

Sesak nafas mulai dengan nafas yang terasa pendek sewaktu

melakukan aktivitas yang cukup berat. Makin lama sesak makin bertambah,

sekalipun melakukan aktivitas ringan, seperti naik tangga 1-2 lantai ataupun

berjalan terburu-buru atau berjalan datar agak jauh.

Pemenuhan kebutuhan O2 tidak tercukupi

Elastisitas jantung menurun

Metabolisme anaerob

Penumpukan asam laktat

Nyeri

Penurunan struktur volume

Cardiac out put menurun

Pusing disorientasi Metablisme an aerob

CemasPeningkatan asam

laktat

Gangguan aktivitas

Page 6: Asuhan Keperawatan Pasien Dengan Ischemia

X. Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan penunjang meliputi pemeriksaan EKG yang dikerjakan

waktu istirahat, waktu aktivitas sehari-hari 24 jam (holter) ataupun waktu

stress (latihan atau obat-obatan). Pemeriksaan radiologis, pemeriksaan

laboratorium terutama untuk menemukan faktor resiko, pemeriksaan

echokardio grafi dan radionuclid myocardial imaging (RNMI) waktu

istirahat dan stres, fisis ataupun obat-obatan, sampai dengan arteografi

koroner dan angiografi ventrikel kiri (AK dan LVG).

XI. Penatalaksanaan

Penatalaksaan dibagi menjadi 2 macam, yaitu :

1. Umum

2. Mengatasi iskemia terdiri dari

a. Medikamentosa

b. Revaskularisasi

1. Umum

Yang dimaksud disini adalah :

a. Penjelasan mengenai penyakitnya

Pasien biasanya merasa tertekan, khawatir terutama untuk melakukan

aktivitas, karena itu perlu sekali diberikan penjeasan mengenai

penyakitnya, dibesarkan hatinya, bahwa memang ia harus

menyesuaikan diri, akan tetapi bahwa penyakitnya sendiri masih

dapat dikendalikan.

b. Hal-hal yang mempengaruhi keseimbangan O2 miokardium. Hal-hal

yang meningkatkan kebutuhan O2 sampai menimbulkan iskemia

harus dicegah atau disesuaikan, misalnya aktivitas, terburu-buru,

emosi, kelainan-kelainan ekstrakardial seperti hipertensi,

hipertiroidisme, infeksi, obat-obatan, dll. Pasien harus menyesuaikan

aktivitas fisis dan psikis dengan keadaanya sekarang, mengubah cara

hidupnya.

c. Penunjang

Penunjang yang dimaksud adalah untuk mengatasi iskemia akut, agar

tak terjadi iskemia yang lebih berat sampai UA. Untuk menambah

masukan misalnya diberikan O2 disamping pasien diistirahatkan total

di tempat tidur.

2. Mengatasi iskemia

Page 7: Asuhan Keperawatan Pasien Dengan Ischemia

Medikamentosa

Obat-obatan untuk ini seperti dibawah ini, tapi yang paling

penting yaitu :

1) Pemberian O2 sesuai dengan kebutuhan

2) Nitrat (N), yang dapat diberikan parenteral, sublingual, buccal, oral,

transdermal dan ada yang dibuat lepas lambat.

3) Berbagai jenis penyekat beta bloker (BB), mengurangi kebutuhan

oksigen. Ada yang bekerja cepat seperti pindolol dan propranolol ;

ada beta 1 selektif seperti asebutolol, metoprolol dan atenolol.

4) Antagonis calcium (Ca A), juga terdiri dari beberapa jenis, cara

pemakaian oral dan parenteral.

Revaskularisasi

Hal ini dilaksanakan dengan cara

1)Pemakaian trombolitik

2)Prosedur invasif (PI) dan operatif

3)Operasi

B. Asuhan Keperawatan

Proses keperawatan adalah serangkaian pembuatan atau tindakan untuk

menetapkan, merencanakan dan melaksanakan pelayanan keperawatan dalam

rangka membantu klien untuk mencapai dan memelihara kesehatannya seoptimal

mungkin. Tindakan keperawatan tersebut dilaksanakan secara berurutan terus

menerus, saling berkaitan dan dinamis (Nasrul Efendi, 1995 : 2).

Dalam melakukan asuhan keperawatan menggunakan langkah-langkah

sebagai berikut :

I. Pengkajian

a. Pengumpulan Data

1) Identitas klien

Meliputi nama, jenis kelamin, agama, pekerjaan, tanggal MRS,

alamat, suku dan bahasa yang digunakan, nomor register, diagnosa

medis.

2) Keluhan utama

Keluhan utama yang dirasakan klien adalah nyeri dada sampai

fenibus punggung yang berlangsung > 30 menit.

3) Riwayat Penyakit sekarang

Page 8: Asuhan Keperawatan Pasien Dengan Ischemia

Yang perlu dikaji, bagaimana serangan itu timbul, lokasi, kualitas

dan faktor yang mempengaruhi atau memperberat keluhan sehingga

dibawa ke Rumah Sakit.

4) Riwayat penyakit dahulu

Yang perlu dikaji, klien pernah menderita penyakit menular atau

menurun seperti DM, TBC, jantung dan lain-lain sebelumnya.

5) Riwayat penyakit Keluarga

Tidak ada riwayat penyakit keluarga

Data dasar pengkajian

(1) Aktivitas

Gejala : Kelemahan, kelelahan, tidak dapat tidur, pola hidup

menetap

Tanda : Tachikardi, kulit dingin dan pucat

(2) Sirkulasi

Gejala : Riwayat IMA, PJK, masalah tekanan darah, DM

Tanda : Tg normal / meningkat / menurun,

nadi normal, penuh, tidak kuat / lemah / kuat pengisian

kapiler lambat, didritmia. Bunyi jantung S3 / S4

murmur

Sianosis

(3) Integritas EGO

Gejala : Menyangkal, takut mati, perasaan ajal sudah dekat

kuatir keluarga, keuangan

Tanda : Menolak, gelisah, menolak diri

Menyangkal

Kurang kontak mata

(4) Eliminasi

Gejala : Bunyi usus normal / turun

Tanda : Output minimal / menurun

(5) Makanan / cairan

Gejala : Mual, nafsu makan menurun, nyeri ulu hati

Tanda : Muntah, perubahan BB

(6) Hygiene

Gejala dan tanda : kesulitan melakukan tugas perawatan.

(7) Neurosensory

Gejala : Pusing, berdenyut saat tidur

Tanda : Perubahan mental, lelahan

Page 9: Asuhan Keperawatan Pasien Dengan Ischemia

(8) Nyeri atau ketidaknyamanan

Gejala : Nyeri dada mendadak, tidak hilang dengan nitrat

Tanda : Meringis, perubahan postur tubuh, perubahan

frekuensi, trauma jantung, pernafasan dan warna kulit,

kelembaban.

(9) Pernafasan

Gejala : Dyspnea, batuk-batuk penyakit pernafasan kronik

Tanda : Frekuensi meningkat, sesak, pucat, sianosis, sputum,

bunyi nafas tambahan.

(10) Interaksi sosial

Gejala : Stress, kelulitan koping

Tanda : Sulit tenang, emosi, menarik diri

6) Pemeriksaan fisik

Meliputi : Kesadaran, TTV (suhu, N, T, RR).

Keadaan umum, inspeksi, palpasi, perkusi, auskultasi.

7) Pemeriksaan penunjang

- Laboratorium : DL, UL, SGOT, SGPT, cholesterol, HDL, LDL

- Pemeriksaan diagnostik : EKG, angiografi

II. Diagnosa Keperawatan

Diagnosa keperawatan merupakan suatu pernyataan dari masalah

klien yang nyata (potensial) dan membutuhkan tindakan keperawatan

sehingga masalah klien ditanggulangi / dikurangi (Lismidar, 1990.

Diagnosa yang sering muncul

1. Gangguan rasa nyaman : nyeri dada sehubungan dengan iskemia atau

nekrosis otot jantung.

2. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara

suplai O2 miokard dan kebutuhan .

3. Kecemasan berhubungan dengan ancaman terhadap perubahan status

kesehatan.

III. Rencana Keperawatan

Dalam perencanaan dirumuskan tujuan, KH, RT dan rasional.

1) Diagnosa pertama

Gangguan rasa nyaman : nyeri dada sehubungan dengan iskemia

atau nekrosis otot jantung.

a. Tujuan : Nyeri dada hilang / intensitas nyeri berkurang

Page 10: Asuhan Keperawatan Pasien Dengan Ischemia

b. Kriteria hasil

Ekspresi wajah baik dan klien tidak gelisah

Ungkapan / keluhan klien tentang nyeri dada telah berkurang /

hilang.

c. Rencana tindakan :

(1) Monitor karakteristik nyeri, catat keluhan verbal dan non verbal

serta respon hemodinamik (TD, N, S, RR, dan suara jantung).

(2) Dapatkan gambaran nyeri klien secara menyeluruh yaitu tentang

lokasi, lamanya, kualitas dan kapan terjadinya.

(3) Berikan lingkkungan yang nyaman dan tenang.

(4) Ajarkan dan anjurkan pada klien untuk melakukan teknik

relaksasi misalnya menarik nafas dalam dan dikeluarkan secara

pelan.

(5) Observasi TTV sebelum dan sesudah pemberian obat-obatan

narkotik.

(6) Kolaborasi dengan tim dokter dalam pemberian terapi

- Oksigenasi sesuai indikasi

- Anti angina, beta bloker, analgetik serta kalsium channel

bloker.

d. Rasional

(1) Variasi dari ungkapan tingkah laku klien pada waktu adanya

nyeri membantu di dalam pengkajian, kebanyakan klien dengan

iskemia mengeluh kesakitan yang mendadak, pernafasan

mungkin meningkat sebagai akibat dari nyeri dan cemas.

(2) Nyeri adalah pengalaman subjektif dan harus dapat diuraikan

(digambarkan) oleh klien dan untuk membandingkan dengan

nyeri yang lain.

(3) Untuk menghindari rangsangan dari luar, menghindari

kecemasan yang dapat meningkatkan kerja jantung secara tiba-

tiba.

(4) Diharapkan dapat mengurangi ketegangan klien sehingga klien

lebih rileks dan nyeri yang dirasa berkurang.

(5) Hipotensi / depresi pernafasan dapat terjadi sebagai akibat

pemberian obat-obatan narkotik.

(6) Dengan memberikan oksigen untuk meningkatkan suplai O2 ke

otot-otot jantung dan menghilangkan nyeri yang disebabkan

iskemia jaringan anti angina, beta bloker untuk menekan nyeri,

Page 11: Asuhan Keperawatan Pasien Dengan Ischemia

analgesik memperbaiki fungsi miokard dan kalsium channel

bloker untuk melebarkan pembuluh darah arteri coronaria.

IV. Implementasi

Merupakan realisasi dari rencana tindakan keperawatan dalam

pelaksanaan terdiri dari beberapa kegiatan validasi (pengesahan), rencana

keperawatan, menulis / mendokumentasikan rencana keperawatan

memberikan asuhan keperawatan dan pengumplan data (H. Lismidar, 1990 :

6).

V. Evaluasi

Merupakan langkah terakhir dalam proses keperawatan. Evaluasi

adalah kegiatan yang disengaja dan terus-menerus dengan melibatkan klien,

perawat dan anggota tim kesehatan lainnya. Tujuan evaluasi adalah untuk

menilai apakah tujuan dalam rencana keperawatan tercapai atau tidak, dan

untuk melakukan pengkajian ulang (H. Lismidar, 1990).

Page 12: Asuhan Keperawatan Pasien Dengan Ischemia

DAFTAR PUSTAKA

Arief Mansjoer, 1999, Kapita Selekta Kedokteran. Jilid 1, Edisi 3, Media Aesculapius FKUI.

Donges, Marlin E. 2000, Rencana Asuhan Keperawatan Edisi 3 Jakarta : EGC.

Lismidar, H. 1990., Proses keperawatan Universitas Indoensia (Indo Press), Jakarta.

Nasrul Efendi, 1995, Pengantar Proses Keperawatan : Jakarta EGC

Syaifuddin, 1997. Anatomi Fisiologi untuk Siswa Perawat. Jakarta. EGC.