aspek etis yuridis transplantasi organ ( husen kerbala, sh,cn )

17
ASPEK ETIS YURIDIS TRANSPLANTASI ORGAN (Husen Kerbala, SH,CN)

Upload: brooklyn

Post on 08-Jan-2016

54 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

ASPEK ETIS YURIDIS TRANSPLANTASI ORGAN ( Husen Kerbala, SH,CN ). - PowerPoint PPT Presentation

TRANSCRIPT

Page 1: ASPEK ETIS YURIDIS TRANSPLANTASI  ORGAN  ( Husen Kerbala, SH,CN )

ASPEK ETIS YURIDIS TRANSPLANTASI

ORGAN (Husen Kerbala, SH,CN)

Page 2: ASPEK ETIS YURIDIS TRANSPLANTASI  ORGAN  ( Husen Kerbala, SH,CN )

TINJAUAN SEJARAH > 2000 SM : Di Mesir ditemukan manuscript yang berisi a.l. uraian percobaan tranplantasi jaringan> Di India : ada manuscript ttg dokter Hindu yang berhasil memperbaiki hidung seorang tahanan dengan kulit & jaringan lemak dari bagian lengan > 1863 Paul Bert – Ahli Fisiologi Prancis: “transplantasi jaringan dari satu individu ke individu lain yang sejenis, pada umumnya akan mengalami kegagalan. Tapi belum ada penjelasan atas pendapatnya ini.

Page 3: ASPEK ETIS YURIDIS TRANSPLANTASI  ORGAN  ( Husen Kerbala, SH,CN )

TINJAUAN SEJARAH > 1903 CD Jensen – Ahli Biologi dan 1912 G. Schone – Ahli Bedah (Jerman) : “ penolakan terjadi karena dalam tubuh resipien terjadi proses imunitas/penolakan akibat adanya transplantasi organ tersebut “transplantation imunitat” > 1897 : John Murphy Ahli Bedah USA berhasil menyambung pembuluh darah pada binatang percobaannya. > 1902 E Ullman - Ahli Bedah Amerika “berhasil mentransplantasi ginjal pada anjing”

Page 4: ASPEK ETIS YURIDIS TRANSPLANTASI  ORGAN  ( Husen Kerbala, SH,CN )

TINJAUAN SEJARAH > Awal Abad XX : Pemikiran transplantasi pada 2 individu kembar yang berasal dari satu sel telur ”Kembar Identik”dianggap merupakan satu tubuh shg tidak ada penolakan/imunitat

> 1954 Prof. Joseph E Murray : berhasil mentransplantasi ginjal pada anak kembar

> 1968 Dr. Bernard – di Afsel : transplantasi jantung pertama di dunia yang berhasil baik.

Page 5: ASPEK ETIS YURIDIS TRANSPLANTASI  ORGAN  ( Husen Kerbala, SH,CN )

PENGERTIAN Transplantasi > to transplant : to move from one place to another”

> PP 18 tahun 1981 : rangkaian tindakan kedokteran untuk memindahkan alat dan atau jaringan tubuh manusia yang berasal dari tubuh sendiri atau tubuh orang lain dalam rangka pengobatan untuk menggantikan alat atau jaringan tubuh yang tidak berfungsi dengan baik.

> UU No. 23 tahun 1992 ttg Kesehatan : …… ? > Prof Ratna S Samil :pemindahan suatu jaringan atau organ tertentu dari suatu tempat ke tempat yang lain dengan persyaratan kondisi

tertentu

Page 6: ASPEK ETIS YURIDIS TRANSPLANTASI  ORGAN  ( Husen Kerbala, SH,CN )

JENIS TRANSPLANTASI

1. AUTO-TRANSPLANTASI Yaitu suatu pemindahan suatu jaringan tubuh ke tempat lain dari tubuh orang itu sendiri 2. HOMO-TRANSPLANTASI Yaitu suatu pemindahan suatu jaringan atau organ dari tubuh seseorang ke tubuh orang lain. 3. HETERO-TRANSPLANTASI Yaitu pemindahan suatu jaringan atau organ dari suatu spesies ke tubuh spesies

yang lainnya.

Page 7: ASPEK ETIS YURIDIS TRANSPLANTASI  ORGAN  ( Husen Kerbala, SH,CN )

BEBERAPA MASALAH ETIS YURIDIS

1. PENERIMA ORGAN TUBUH/ RESIPIEN

2. PEMBERI ORGAN TUBUH/DONOR

3. SISTEM PEMBERIAN IJIN

4. PENENTUAN KEMATIAN SESEORANG

Page 8: ASPEK ETIS YURIDIS TRANSPLANTASI  ORGAN  ( Husen Kerbala, SH,CN )

1. PENERIMA ORGAN “RESIPIEN”> pada posisi yang diuntungkan > bila transplantasi tidak berhasil/ditolak maka ybs kembali pada posisi semula. Mereka yang menderita gagal ginjal kembali pada tindakan “cuci darah” dengan alat Haemodialisa> Tingkat keberhasilan yang berbeda- transplantasi ginjal sudah tinggi - 80%- transplantasi jantung masih rendah

“BUKAN ALASAN PENOLAKAN !!”

Page 9: ASPEK ETIS YURIDIS TRANSPLANTASI  ORGAN  ( Husen Kerbala, SH,CN )

2. PEMBERI ORGAN/ DONOR Dibedakan atas : a. Donor Hidup/Living Donor : ginjal, kulit,

sumsum tulangb. Donor Mati/ Kadaver : ginjal, jantung, paru-

paru, hati dan pankreas Dengan tetap memperhatikan beberapa hal :

* usia (ginjal >60 tahun, hati > 40 tahun, jantung > 45 tahun)* kadaver bukan meninggal karena penyakit keganasan/kanker atau virus yang menular (Hepatitis, AIDS, Herpes, dll)

Page 10: ASPEK ETIS YURIDIS TRANSPLANTASI  ORGAN  ( Husen Kerbala, SH,CN )

•Jarak antara kematian dengan tindakan transplantasi > semakin cepat semakin baik, kecuali disimpan dengan teknologi tertentu.•Yang baik adalah kadaver yang meninggal karena trauma, atau akibat kekerasan kepala seperti kecelakaan atau karena gangguan otak yang mendadak lainnya. Catatan : •Donor dari Living Donor sebenarnya bertentangan dengan tujuan ilmu kedokteran•Pemberian organ harus didasarkan pada suka rela/free consent.•Tim Dokter yang menentukan kematian dengan Tim Pelaksana Operasi : BERBEDA !!

Page 11: ASPEK ETIS YURIDIS TRANSPLANTASI  ORGAN  ( Husen Kerbala, SH,CN )

a. SISTEM BERDASARKAN IJIN : > Tidak boleh dilakukan suatu pengambilan organ tubuh tanpa ada ijin yang jelas/nyata diberikan oleh donor (living donor & cadaver). > pada cadaver, ijin diberikan waktu masih hidup melalui “donor codicil” > di USA: pd SIM.

KEUNTUNGAN : 1.bahwa ybs atau ahli warisnya akan me- ngetahui bahwa tdk akan terjadi

sesuatu dgn mayatnya tanpa adanya ijin

terlebih dahulu.

3. SISTEM PEMBERIAN IJIN

Page 12: ASPEK ETIS YURIDIS TRANSPLANTASI  ORGAN  ( Husen Kerbala, SH,CN )

2.bahwa seorang dokter akan mengetahui bahwa

dengan mengeluarkan organ tubuh, ia telah

melakukan perbuatan yg tidak dapat dibenarkan

3. Jika tdk terdapat codicil, maka ahli waris wajib

mengambil keputusan.

KERUGIAN :

1. Tidak etis meminta ijin dari orang yang menderita

sakit keras atau menjelang ajal tiba

2. Ijin harus diminta dari ahli waris segera setelah

calon cadaver meninggal dunia.

> bila ternyata sdh ada ijin > perbuatan tsb hal

sia-sia

3. Jika banyak yg memberi ijin, diperoleh jmlh organ

banyak

4. Surat Donor Codicil sering sulit ditemukan dgn

mudah.

5. Sering timbul masalah, siapa ahli waris itu ?

Page 13: ASPEK ETIS YURIDIS TRANSPLANTASI  ORGAN  ( Husen Kerbala, SH,CN )

b. SISTEM TIDAK BERKEBERATAN : > selalu dianggap ada ijin pengambilan organ, kecuali ada suatu pernyataan bahwa ybs berkeberatan.

Contoh negara yang menerapkan : Singapura KEUNTUNGAN : 1. Pd pasien yang sedang sakit keras/menjelang ajal, tidak perlu mengajukan ijin pada saat itu juga 2. Tidak perlu juga minta ijin keluarganya. Jika mereka keberatan, diajukan jauh hari sebelumnya. 3. Dapat dicegah pemborosan waktu untuk minta ijin 4. Akan diperoleh organ donor dalam jumlah banyak yang berguna untuk orang yang sakit.

Page 14: ASPEK ETIS YURIDIS TRANSPLANTASI  ORGAN  ( Husen Kerbala, SH,CN )

KERUGIAN : 1. Pada keluarga Cadaver dpt timbul suatu ketidak pastian ttg apa yang akan dilakukan orang pd tubuh jenazah 2. Dapat timbul ketidakpastian ttg apakah sudah dibuat suatu keberatan terhadap transplantasi 3. Timbul problem, siapa ahli waris yg dapat mengajukan keberatan ? 4. Tidak ada kepastian organ tubuh yang akan diambil.

4. PENENTUAN KEMATIAN SESEORANG > Kepastian diagnostik tentang MATI itu : tidak statis, sesuai dengan perkembangan ilmu kedokteran

> Ilmu Kedokteran : kematian secara medik jika susunan syaraf pusat sudah tdk dapat berfungsi lagi. > Prof. Leenen: mati batang otak (brain death/ brain – stem death) sudah diterima umum dunia medis. > Dibedakan : Kematian Klinis dan Kematian Vegetatif

Page 15: ASPEK ETIS YURIDIS TRANSPLANTASI  ORGAN  ( Husen Kerbala, SH,CN )

• MENGENAI KOMERSIALISASI Tinjauan Yuridis Formal :a.UU Kesehatan :Psl. 33 (2) transplantasi organ dan atau jaringan tubuh serta tranfusi darah, sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dilakukan hanya untuk tujuan kemanusiaan dan dilarang untuk tujuan KOMERSIALPasal 80 (3) Barangsiapa dengan sengaja melakukan perbuatan dengan tujuan komersial dalam pelaksanaan transplantasi organ tubuh dan atau jaringan tubuh atau tranfusi darah, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 33 ayat (2) dipidana dengan pidana penjara paling lama 15 tahun atau pidana denda paling banyak Rp.300.000.000,-

Page 16: ASPEK ETIS YURIDIS TRANSPLANTASI  ORGAN  ( Husen Kerbala, SH,CN )

b. PP No.18/1981 ttg Bedah Mayat Klinis dan bedah mayat Anatomis serta Transplantasi Alat atau jaringan Tubuh ManusiaPasal 16 > donor atau keluarga donor yang meninggal tidak berhak atas suatu konpensasi material apapun sebagai imbalan transplantasiPasal 17 > larangan jual beli alat dan atau jaringan tubuh manusia.

CATATAN MASALAH:

> PENGERTIAN & BATASAN “KOMERSIALISASI” ? > JUAL BELI ORGAN : PENERAPAN PASAL 1320 BW ?

Page 17: ASPEK ETIS YURIDIS TRANSPLANTASI  ORGAN  ( Husen Kerbala, SH,CN )

TERIMA KASIH