asma contoh kasus

Upload: bobi-wijaya

Post on 14-Apr-2018

225 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/30/2019 Asma Contoh Kasus

    1/15

    IDENTITAS PASIEN

    Nama : firman

    Umur : 5 tahun

    Alamat : sukawangi,cidareudang

    Masuk RS : 1 Agustus 2012

    Jam : 06.00 WIB

    BB : 15 kg

    I. ANAMNESA

    Keluhan Utama

    Sesak

    Riwayat Penyakit Sekarang

    Anak F usia 5 tahun datang ke IGD dengan keluhan sesak napas sejak 3 jam sebelum

    masuk RSUD Tasikmalaya. Sesak yang dirasakan semakin lama semakin memberat . pada saat

    sesak pasien sering membungkukan badannya kearah depan,kalau pasien berbaring sesak

    bertambah. Pada saat tidur pasien biasa menggunakan satu bantal tetapi pada saat menjelang

    pagi pasien sering sesak dan sering menggunakan dua bantal. Pasien tidak mengeluh adanya

    keringat malam dan pasien juga mengatakan tidak ada batuk saat malam hari. Kakek pasien

    mengatakan cucunya Sesak sering kambuh jika maen atau kecapean dan saat udara dingin

    terutama malam hari. kakek pasien mengaku pasien sering batuk terutama jika pasien

    kecapean. Kakek pasien menyangkal cucunya Pilek. pasien juga tidak ada demam. kakeknya

    mengaku sudah sering merasakan sesak sejak berumur 3 tahun. Dalam 1 minggu pasien bisa

    sampai 3 kali mengalami sesak. Kakek pasien juga mengatakan bahwa pasien tiap pagi sering

    bersin apalagi kalau ditempat yang berdebu. kakek pasien mengaku cucunya sering batuk

    terutama saat kecapean.

  • 7/30/2019 Asma Contoh Kasus

    2/15

    Kakek pasien mengaku nafsu makan pasien tidak ada keluhan dan tidak ada penurunan

    berat badan. Buang air kecil dan buang air besar tidak ada keluhan.

    Riwayat Penyakit Terdahulu :

    pasien pernah dirawat di RS 2 tahun yang lalu karena Asma

    Riwayat penyakit keluarga

    Riwayat keluarga kakek pasien mengalami gejala yang sama

    Skema penyakit keluarga

    Pasien merupakan anak pertama.

    Riwayat trauma dan operasi

    Pasien tidak pernah menjalani operasi sebelumnya

    Riwayat alergi obat dan makanan

    Pasien tidak memiliki alergi makanan maupun alergi obat

    Riwayat Kehamilan

    Tidak terkaji

    Riwayat Pribadi

    Tanggal lahir : 21-10-2007

    Lahir : Spontan,cukup bulan( 9 bulan)

    Tempat lahir : Rumah

    Ditolong oleh : Paraji

  • 7/30/2019 Asma Contoh Kasus

    3/15

    BB Lahir : 2700 gram

    PB Lahir :Tidak terkaji

    Riwayat Makanan

    Usia 0-3 bulan ASI

    Usia 3-6 bulan ASI/PASI

    Usia 6-9 bulan susu formula

    Usia 9-12 bulan susu formula

    Usia 12-24 bulan nasi tim

    Usia 2-10 tahun makanan keluarga

    Vaksinasi

    Imunisasi dasar

    BCG ; Tidak Terkaji

    DPT ; Tidak Terkaji

    Polio : Tidak Terkaji

    Campak : Tidak Terkaji

    Hepatitis B : Tidak Terkaji

    PEMERIKSAAN FISIK

    Kesan Umum ( Vital Sign)

    Keadaan Umum : Tampak sakit sedang

    Kesadaran : Compos Mentis

  • 7/30/2019 Asma Contoh Kasus

    4/15

    Nadi : 84 x/menit

    Pernafasan : 40 x/menit

    Suhu : 37,3oC

    Antropometri:

    Berat Badan : 15 Kg

    Tinggi/Panjang Badan :106 Cm

    Pemeriksaan Fisik :

    Kepala : Tidak Ada Kelainan

    Mata : Tidak Ada Kelainan

    Telinga : Tidak Ada Kelainan

    Hidung : Tidak Ada Kelainan

    Mulut : tidak kering, sianosis bibir (-)

    Gigi : Tidak Ada Kelainan

    Leher : Tidak Ada Kelainan

    Thoraks :

    Jantung : inspeksi : iktus kordis tidak terlihat

    Palpasi : iktus kordis tidak teraba, thrill (-)

    Perkusi : batas jantung

    Kanan atas ICS II parasternal kanan Kiri atas ICS II parasternal kiri Kanan bawah ICS IV parasternal kanan Kiri bawah ICS V midclavikula kiri

    Auskultasi :s1-s2 reguller, murmur (-), gallops (-)

    Paru Depan :

    inspeksi : dinding dada simetris,retraksi intercostalis (-/-)

    Palpasi : vokal fremitus apex kanan = kiri

    vokal fremitus basal kanan = kiri

    Perkusi : sonor dikedua lapang paru

  • 7/30/2019 Asma Contoh Kasus

    5/15

    Auskultasi : vesikuler dikedua lapang paru, ronki (-/-), Wheezing

    (+/+)

    Paru Belakang :

    inspeksi : dinding dada simetris

    Palpasi : vokal fremitus apex kanan = kiri

    vokal fremitus basal kanan = kiri

    Perkusi : sonor dikedua lapang paru

    Auskultasi : vesikuler dikedua lapang paru, ronki (-/-), Wheezing

    (+/+)

    Abdomen :

    Ispeksi : datar,tidak ada distensi

    Auskultasi : bising usus normal

    Palpasi : nyeri tekan (-), spleen tidak teraba, hepar tidak teraba

    Perkusi : timpani diseluruh regio perut

    Anogenital : tidak ada tanda peradangan

    Ekstremitas :

    Akral hangat

    CRT

  • 7/30/2019 Asma Contoh Kasus

    6/15

    Diagnpasiena kerja

    Asma Bronchiale

    Derajat sedang dengan Mild persistent

    Diagnpasiena banding

    1. Asma cardialis2. Bronkopneumonia3. Bronkiolitis

    USULAN PEMERIKSAAN

    Bronchodilator test

    PENATALAKSANAAN ( Rencana terapi)

    TERAPI

    - Bed rest- O2 1-2 ltr/menit- IVFD Nacl 0,9- Nebulizer = (salbutamol) ventolin 2,5 mg- Dexametason inj. 5 mg/8 jam IV

  • 7/30/2019 Asma Contoh Kasus

    7/15

    Follow up ( 14 JULI 2012 jam 07.00)

    Sesak berkurang

    Batuk (-)

    Keadaan umum tampak sakit ringan

    Kesadaran comppasien mentis

    Nadi 70x/menit

    Pernapasan 18x/menit

    Suhu 37,0 C

    Conjunctiva anemis -/-, sclera icteric -/-

    Thorax simetris, vocal fremitus dextra=sinistra, sonor di kedua paru, vesicular di kedua

    paru, ronki (-), wheezing, s1-s2 normal, murmur (-), gallop (-)

    Abdomen datar, bising usus normal, nyeri tekan (-), timpani di seluruh lapang perut

    Extremitas akral hangat

    Diagnpasiena kerja : Asma bronchiale

    PEMBAHASAN

    ASMA BRONKIAL

  • 7/30/2019 Asma Contoh Kasus

    8/15

    PENDAHULUAN

    Saat ini diseluruh dunia tengah terjadi epidemi asma,yaitu peningkatan prevalensi dan derajat

    asma terutama pada anak-anak,baik dinegara maju maupun dinegara berkembang. Dilain pihak,

    walaupun banyak hal yang berkaitan dengan asma telah terungkap namun ternyata hingga saat ini

    secara keseluruhan asma masih merupakan misteri. Pengetahuan tentang patologi,fisiologi dan

    imunologi asma berkembang sangat pesat, khususnya untuk asma pada orang dewasa dan anak besar.

    Pada anak kecil dan bayi mekanisme dasar perkembangan penyakit ini masih belum diketahui pasti.

    Lagipula bayi dan balita yang mengalami mengi saat terkena infeksi saluran nafas akut, banyak yang

    tidak berkembang menjadi asma saat dewasanya.

    DEFINISI

    Gangguan inflamasi kronik saluran nafas dengan banyak sel yang berperan yang menyebabkan

    episode mengi berulang,sesak napas,rasa dada tertekan, dan batuk,khususnya malam dan dini hari

    didahului dengan adanya factor pencetus diantaranya aktivitas fisik.

    ETIOLOGI

    Penyebab asma masih belum jelas. Diduga yang memegang peranan penting ialah reaksi

    berlebihan dari trakea dan bronchus (hiperreaktivitas bronchus). Asma merupakan gangguan kompleks

    yang melibatkan factor autonom,imunologis,infeksi,endokrin dan psikologis.

    EPIDEMIOLOGI

  • 7/30/2019 Asma Contoh Kasus

    9/15

    Kira-kira 2-20% populasi anak dilaporkan pernah menderita asma. Belum ada penyelidikan

    menyeluruh mengenai angka kejadian asma pada anak Indonesia,namun diperkirakan berkisar antara 5-

    10%. Asma dapat timbul pada segala umur;30% penderita bergejala pada umur 1 tahun,sedang 80-90%

    anak asma mempunyai gejala pertama sebelum umur 4-5 tahun.

    PATOGENESIS

    Manifestasi penyumbatan jalan nafas pada asma disebabkan oleh

    bronchokonstriksi,hipersekresi mucus,edema mukpasiena,infiltrasi seluler,dan desquamasi sel epitel

    serta sel radang. Salah satu sel yang memegang peranan penting pada patogenesis asma ialah sel mast.

    Sel mast dapat terangsang oleh berbagai pencetus misalnya allergen,infeksi,exercise dan lain-lain. Sel ini

    akan mengalami degranulasi dan mengeluarkan bermacam-macam mediator. Selain sel mast,sel basofil

    dan beberapa sel lain dapat juga mengeluarkan mediator.

    Bila allergen sebagai pencetus maka allergen yang masuk kedalam tubuh merangsang sel plasma

    atau sel pembentuk antibodi lainnya untuk menghasilkan antibody reagenik,yang disebut juga

    Imunoglobulin E (Ig E). Selanjutnya Ig.E akan beredar dan menempel pada reseptor yang sesuai pada

    dinding sel mast. Sel mast yang demikian disebut sel mast yang tersensitisasi. Apabila allergen yang

    serupa masuk kedalam tubuh, allergen tersebut akan menempel pada sel mast yang tersensitisasi dan

    kemudian akan terjadi degradasi dinding dan degranulasi sel mast. Mediator dapat bereaksi langsung

    dengan reseptor di mukpasiena bronchus sehingga menurunkan siklik AMP kemudian terjadi

    bronkokonstriksi. Mediator dapat juga menyebabkan bronkokonstriksi dengan mengiritasi reseptor

    iritan.

  • 7/30/2019 Asma Contoh Kasus

    10/15

    Permeabilitas epitel juga meningkat karena infeksi,asap rokok dengan peningkatan aktivitas

    reseptor iritan. Mediator dapat pula meninggikan permeabilitas dinding kapiler sehingga IgE dan

    Leukpasienit masuk kedalam jaringan ikat bronkus. Dapat juga terjadi reaksi komplek antigen-antibody

    kemudian terjadi kerusakan leukpasienit,lispasienom keluar,kerusakan jaringan setempat dan

    pengeluaran prpasientaglandin serta mediator lainnya. Prpasientaglandin F2 (PGI F2) menurunkan siklik

    AMP dan terjadi bronkokonstriksi.

    KLASIFIKASI ASMA

    No. Parameter klinis

    kebutuhan obat dan

    faal paru

    Asma episodic

    jarang (asma

    ringan)

    Asma episodic

    sering (Asma

    sedang)

    Asma Persisten

    (Asma berat)

    1.

    2.

    3.

    4.

    5.

    6.

    Frek. Serangan

    Lama serangan

    Intensitas serangan

    Diantara serangan

    Tidur dan aktivitas

    Pemeriksaan fisik

    1x/ bulan

    > 1 minggu

    Biasanya sedang

    Sering ada gejala

    Sering terganggu

    Mungkin terganggu

    Sering

    Hampir sepanjang

    tahun tidak ada

    remisi.

    Biasanya berat

    Gejala siang dan

    malam

    Sangat terganggu

    Tidak pernah

    normal.

  • 7/30/2019 Asma Contoh Kasus

    11/15

    7.

    8.

    9.

    diluar serangan

    Obat pengendali (anti

    inflamasi)

    Uji faal paru (diluar

    serangan)

    Variabilitas faal paru

    (bila ada serangan)

    Tidak perlu

    PEV/FEV 1>80%

    Variabilitas > 15%

    Perlu,non steroid

    PEF/FEV 1 60-80%

    Variabilitas >30%

    Perlu,steroid

    PEF/FEV 1 < 60%

    variabilitas 20-30%

    Variabilitas > 50%

    PEMERIKSAAN PENUNJANG

    1. Uji faal paru.Uji faal paru dikerjakan untuk menentukkan derajat obstruksi,menilai hasil provokasi bronkus,

    menilai hasil pengobatan dan mengikuti perjalanan penyakit. Pemeriksaan faal paru yang

    penting pada asma adalah PEFR,FEV 1,PVC,FEV 1/FVC.

    2. Foto rontgen thoraks.Pada foto thoraks akan tampak corakan paru yang meningkat.

    3. Pemeriksaan darah dan uji tuberculin.Epasieninofil dapat ditemukan pada darah tepi,secret hidung dan sputum.Bila ada infeksi

    didapatkan pula leukpasienitpasienis PMN.

  • 7/30/2019 Asma Contoh Kasus

    12/15

    Uji tuberculin diindikasikan karena jika terdapat tuberculpasienis dan tidak diobati,maka

    asmanyapun akan sulit dikontrol.

    4. Uji kulit alergi dan Imunologi.Pemeriksaan ini dilakukan dengan cara goresan atau tusukan.Alergen yang digunakan adalah

    allergen yang banyak terdapat didaerahnya.

    DIAGNPASIENIS

    Serangan batuk dan mengi (jenis ronkhi kering yang terdengar lebih musical atau sonor

    dibanding dengan ronkhi kering lainnya) berulang yang lebih nyata pada malam hari atau bila ada beban

    fisik.

    Batuk malam yang menetap dan tidak berhasil diobati dengan obat batuk dan kemudian cepat

    menghilang setelah mendapat bronkodilator,sangat mungkin merupakan asma.

    DIAGNPASIENA BANDING

    1.Korpus alienum

    2.Penyakit paru Kronik

    3.Bronkiolitis akut

    4.Bronchitis

  • 7/30/2019 Asma Contoh Kasus

    13/15

    KOMPLIKASI

    Bila serangan asma sering terjadi dan telah berlangsung lama, maka akan terjadi emfisema dan

    mengakibatkan perubahan bentuk thoraks yaitu membungkuk kedepan dan memanjang.

    Pada asma kronik dan berat dapat terjadi bentuk dada burung dara.

    Bila secret banyak dan kental, salah satu bronkus dapat tersumbat sehingga dapat terjadi

    atelektasis pada lobus segmen yang sesuai.Bila atelektasis berlangsung lama dapat berubah menjadi

    bronkiektasis dan bila ada infeksi akan terjadi bronchopneumonia.

    Serangan asma yang terus menerus dan berlangsung beberapa hari serta berat dan tidak dapat

    diatasi dengan obat-obat biasa disebut status asmatikus.

    PENGOBATAN

    Tujuan tata laksana

    1. Pasien dapat menjalani aktivitas normal.2. sedikit mungkin angka absensi sekolah.3. Gejala tidak timbul siang atau malam hari.4. Uji fungsi paru senormal mungkin.5. Kebutuhan obat seminimal mungkin.6. Efek samping obat dapat dicegah.

  • 7/30/2019 Asma Contoh Kasus

    14/15

    A. Asma episodic jarang.Cukup diobati dengan obat pereda berupa bronkodilator B agonis hirupan kerja pendek bila

    perlu saja.bila obat hirupan tidak ada atau tidak dapat digunakan maka B agonis diberikan peroral.

    B. Asma Episodik Sering.Jika penggunaan B agonis hirupan sudah lebih dari 3 kali perminggu,atau serangan

    sedang/berat terjadi lebih dari sekali dalam sebulan , maka penggunaan anti inflamasi sudah

    terindikasi. Anti inflamasi lapis pertama yang digunakan adalah kromoglikat 10 mg 2-4

    kali/hari diberikan selama 6-8 minggu, kemudian evaluasi jika terkendali dapat dikurangi

    menjadi 2-3 kali perhari.

    C. Asma persisten1. Asma berat.Steroid hirupan biasanya efektif dengan dpasienis rendah. Dalam penggunaan

    beklometason arau budesonide dengan dpasienis 200 ug/hari,dpasienis yang masih

    dianggap aman adalah 400 ug/hari. Sebelum menaikkan dpasienis steroid hirupan, dapat

    dipertimbangkan penambahan salah satu obat seperti B agonis kerja panjang atau B agonis

    lepas terkendali,atau teofilin lepas lambat atau anti leukotrien.

    2. Asma sangat berat.Pertimbangkan penambahan salah satu obat :

    - B agonis kerja panjang.- B agonis lepas terkendali- Teofilin lepas lambat- Antileukotrien.

  • 7/30/2019 Asma Contoh Kasus

    15/15

    PROGNPASIENA

    Prognpasienis jangka panjang asma anak pada umumnya baik. Sebagian besar asma anak hilang

    atau berkurang dengan bertambahnya umur.

    DAFTAR RUJUKAN

    1. Hasan R., Alatas H. Asma. Dalam: Buku Kuliah Ilmu Kesehatan Anak 3. Penerbit FakultasKedokteran Universitas Indonesia. Jakarta. 1985; 1203 28.

    2.

    Nelson WE. Asma. Dalam: Ilmu Kesehatan Anak Nelson. Edisi 15 Vol. 1. Alih Bahasa: Wahab S.A.

    Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta. 1997; 775 90.

    3. Matondang CS., Wahidiyat I., Sastroasmoro S. Paru. Dalam: Diagnpasienis Fisik Pada Anak. Edisi2 Penerbit CV. Sagung Seto. Jakarta. 2003; 70 4.