askep sle
TRANSCRIPT
Imunopatogenesis, Penatalaksanaan dan Asuhan Keperawatan
Definisi
SLE adalah penyakit peradangan kronik multisistem yg dihubungkan dg ketidaknormalan sistem imun. SLE berpengaruh pd kulit, persendian & membran serosa (pleura, perikardium), jantung, ginjal, sistem hematologi & neurologi (Lewis et al, 2004)
Lupus eritematosus sistemik (LES)
Penyakit autoimun yang melibatkan berbagai organ dengan manifestasi klinis yang bervariasi dari yang ringan sampai berat . Pada keadaan awal, sering sekali sukar dikenal sebagai LES, karena manifestasinya sering tidak terjadi bersamaan. Sampai saat ini penyebab LES belum diketahui ada dugaan faktor genetik, infeksi dan lingkungan ikut berperan pada patofisiologi LES
KlasifikasiAda 3 jenis penyakit Lupus yang dikenal yaitu: 1. Discoid Lupus, yang juga dikenal sebagai
Cutaneus Lupus, yaitu penyakit Lupus yang menyerang kulit
2. Systemics Lupus, penyakit Lupus yang menyerang kebanyakan system di dalam tubuh, seperti kulit, sendi, darah, paru-paru, ginjal, hati, otak, dan system saraf. Selanjutnya kita singkat dengan SLE (Systemics Lupus Erythematosus)
3. Drug-Induced, penyakit Lupus yang timbul setelah penggunaan obat tertentu. Gejala-gejalanya biasanya menghilang setelah pemakaian obat dihentikan
Reaksi sistem imun terhadap antigen jaringan sendiri
Antigen tersebut disebut autoantigen sedang
antibodi yang dibentuk disebut autoantibodi
Penyakit Autoimun/hilangnya toleransi
Patofisiologi
Gangguan imunoregulasi : faktor genetik, hormonal, lingkungan (cahaya matahari, luka bakar termal), Obat-obat tertentu fungsi sel T-supresor yang abnormal penumpukan kompleks imun dan kerusakan jaringan Inflamasi akan menstimulasi antigen yang selanjutnya merangsang antibodi tambahan dan siklus tersebut berulang kembali
Faktor genetik
Gen MHC (Major Histocompatibility Complex) mengatur produksi autoantibodi spesifik. Penderita lupus (kira-kira 6%) mewarisi defisiensi komponen komplemen Kekurangan komplemen dapat merusak pelepasan sirkulasi kompleks imun oleh sistem fagositosit mononuklear. Defisiensi C1q menyebabkan fagositis gagal membersihkan sel apoptosis, sehingga komponen nuklear akan menimbulkan respon imun
Faktor Lingkungan
Sinar UV mengarah pada self-immunity dan hilangnya toleransi karena menyebabkan apoptosis keratinosit
Perokok memiliki resiko tinggi terkena lupus,berhubungan dengan zat yang terkandung dalam tembakau yaitu amino lipogenik aromatik
Penyakit autoimun yang melibatkan berbagai organ dengan manifestasi klinis yang bervariasi
Lupus eritematosus sistemik (LES)
Ringan Berat
Spektrum penyakit autoimun
Tiroiditis HashimotoMiksedem primerTirotoksikosisAnemia pernisiosaGastritis atrofi autoimunPenyakit AddisonMenopause prematurDiabetes juvenilSindrom GoodpastureMiastenia gravisInfetrilitas pada priaPempigus vulgarisPempigoidOftalmia simpatis Uveitis phacogenicAnemia hemolitik autoimunPurpora trombositopenik idiopatikLeukopenia idiopatik Sirosis biliar primerHepatitis kronis aktif dengan HBsAg negatifSrosis kreptogenikKolitis ilseratifSindrom sjorenArtritis reumatoidDermatomiositisSklerodermaLE diskoidLupus Eritematosus Sistemik (LES)
Organ Spesifik
Non Organ Spesifik
Perbadaan antara penyakit autoimun organ spesifik - non organ
spesifik
Antigen
Kerusakan
Tumpang tindih
Organ Spesifik
Terdapat didalam alat tubuh tertentuAntigen dalam alat tubuh
Dengan antibodi organ spesifik dan penyakit lain
Non-organ Spesifik
Tersebar di seluruh tubuh
Penimbunan komplek sistemikterutama dalam ginjal, sendi dan kulit
Dengan antibodi nonorgan spesifik dan penyakit lain
Wanita > laki-laki
Side
Nucleus
CytoplasmCell membranes
Side
Nucleus
CytoplasmCell membranes
Antigen
ds-DNAss-DNAU1-RNP
SmHistonesSSB/La
SSA/Ro
PCNA
Ribosomal P-proteinRed cellsWhite celtsPlateletsPhospholipid
Antigen
ds-DNAss-DNAU1-RNP
SmHistonesSSB/La
SSA/Ro
PCNA
Ribosomal P-proteinRed cellsWhite celtsPlateletsPhospholipid
Clinical features
Characteristic of SLE/nephritisNon-specificPresent in a variety of connective tissue disease including SLE, mixed connective tissue disease and overlap syndromes(myositis, sclerodactyly, Raynaud's)Characteristic of SLEPresent in drug-related lupusPresence associated with decreased nephritisPresent in a number disorders, including SLE, Sjogrens syndrome, congenital heart block, neonatal lupusPresence characteristic of SLE
Psychosis, depressionCoomb's positive haemolytic anemiaLymphopeniaThrombocytopenia- •Thrombosis, recurrent abortions
Clinical features
Characteristic of SLE/nephritisNon-specificPresent in a variety of connective tissue disease including SLE, mixed connective tissue disease and overlap syndromes(myositis, sclerodactyly, Raynaud's)Characteristic of SLEPresent in drug-related lupusPresence associated with decreased nephritisPresent in a number disorders, including SLE, Sjogrens syndrome, congenital heart block, neonatal lupusPresence characteristic of SLE
Psychosis, depressionCoomb's positive haemolytic anemiaLymphopeniaThrombocytopenia- •Thrombosis, recurrent abortions
Autoantibodies noted in SLE and their clinical relevanceAutoantibodies noted in SLE and their clinical relevanceAutoantibodies noted in SLE and their clinical relevanceAutoantibodies noted in SLE and their clinical relevance
Gambaran klinis LES
LESLES
SSP20%SSP20%
Hepotomepali/Splenomegali
20%
Hepotomepali/Splenomegali
20%
Sal cerna18%
Sal cerna18%
Paru38%Paru38%
Hematologi50%
Hematologi50% Jantung
48%Jantung
48%
VaskulitisVaskulitis
Ginjal50%
Ginjal50%
Limphadenopati12-50%
Limphadenopati12-50%
Kelelahan90%
Kelelahan90%
Panas lama80-82%
Panas lama80-82%
BB turun60%
BB turun60%
Artritis/Artralgia90%
Artritis/Artralgia90%
Kulit50-58% Kulit
50-58%
Kelompok ringan Termasuk pada kelompok ini ialah : panas , artritis, perikarditis ringan, efusi pleura / perikard ringan, kelelahan dan sakit kepala.
Kelompok berat Termasuk pada kelompok ini ialah : efusi pleura dan perikard masif, penyakit ginjal, anemia hemolitik, trombositopenia, lupus serebral, vaskulitis akut, miokarditis, lupus pneumonitis dan perdarahan paru.
LES dibagi menjadi 2 kelompok besar yaitu :
Keuntungan pembagian ini ialah untuk menentukan dosis steroid atau obat lainnya.
Faktor pencetus/eksaserbasi
LESLESKeguguranKeguguran
KehamilanKehamilanTindakanpembedahanTindakanpembedahan
InfeksiInfeksi
Sinar UV(320-400 nm)Sinar UV(320-400 nm)
Obat :Obat :
ProcainamidHidralazinMetildopaCPZ
ProcainamidHidralazinMetildopaCPZ
Tanda dan Gejala
• Keluhan umum adalah demam, penurunan BB, arthralgia, kelemahan yang berlebihan.
• Dermatologi
• Lesi pembuluh darah di kulit dapat timbul di semua lokasi, namun paling sering di area kulit yang terpapar sinar matahari. Reaksi kulit yang berat dapat terjadi pada orang yang fotosensitif
• Tanda rash kupu2 didaerah pipi, melewati area hidung dialami oleh 50% pasien dg SLE
• Ulser pada mulut atau membran nasopharing tjd lebih dari ½ pasien dg SLE.
• Umum terjadi: gatal pd kulit kepala & rambut rontok, kebotakan (alopesia) dengan atau tanpa lesi pada kulit kepala.
• Rambut dapat tumbuh kembali selama masa penyembuhan, tapi kehilangan rambut dapat menjadi permanen di sekitar lesi.
• Kulit kepala menjadi kering, bersisik & atrofi.
Gambar.: Rash berbentuk seperti kupu-kupu pada penderita SLE
Oral Ulcers
Photosensitivity
Discoid Lupus
Discoid Lupus
Small Vessel Vasculitis
Erythematous Rash
Muskuloskeletal
• Polyarthralgia dengan kekakuan di pagi hari merupakan keluhan pertama klien.
• Arthritis dialami oleh >90% pasien dg SLE.
• Paling sering terkena ialah sendi interfalangeal proksimal diikuti oleh lutut, pergelangan tangan,metakarpofalangeal, siku dan pergelangan kaki
Saluran Pencernaan
• Nyeri abdomen terdapat pada 25 % kasus SLE, mungkin disertai mual (muntah jarang) dan diare
• Nyeri yang timbul mungkin disebabkan oleh arteritis pembuluh darah kecil mesenterium dan usus yang mengakibatkan ulserasi usus.Arteritis dapat juga menimbulkan pankreatitis
Cardiopulmonal
• Takipnea & batuk pada pasien dengan SLE menandakan adanya gangguan pada paru.
• SLE dapat mempercepat terjadinya CAD & risiko perkembangan CAD juga meningkat.
Ginjal• Lupus Nefritis (LN) terjadi pada sekitar 50% pasien SLE.
• Manifestasi LN bervariasi dari proteinuria ringan sampai berat, glomerulonefritis yang terus berkembang.
• Hampir semua pasien SLE menunjukkan ketidaknormalan jaringan renal pada hasil biopsi renal atau hasil otopsi.
• Gagal ginjal merupakan salah satu penyebab kematian SLE kronik
Sistem Syaraf
• Dapat terjadi neuropati perifer yang mengarah kepada defisit sensori & motorik bahkan sindrom otak organik akibat dari endapan komplek imun diantara jaringan otak, yg dikarakteristikkan dengan gangguan proses pikir, disorientasi, defisit memori & gejala psikiatrik seperti depresi berat & psikosis → susah membedakan neuro psikiatrik akibat SLE dr masalah neurologik yg disebabkan oleh non SLE/penyebab lain.
• Stroke atau meningitis aseptik terjadi
Hematologi
• Pembentukan antibodi dalam melawan sel2 darah seperti eritrosit, leukosit, trombosit & faktor2 pembekuan merupakan ciri2 dari SLE anemia, leukopenia ringan, thrombositopenia muncul pd klien dengan SLE.
Infeksi• Pasien dengan SLE memiliki kerentanan yg
tinggi terhadap infeksi, kemungkinan b.d kerusakan pada kemampuannya memfagositosis serbuan bakteri.
• Infeksi yang paling umum terjadi adalah pneumonia disertai dengan inflamasi penyebab utama kematian.
• Demam hal serius yang merupakan awal gejala infeksi.
Pemeriksaan Diagnostik• Antibodi anti-DNA• Antibodi antinuklear (ANA)• Jumlah sel darah lengkap• Urinalysis• X-ray pada persendian yang terpengaruh• X-ray dada• Pemeriksaan ECG untuk menetapkan keterlibatan
ekstraartikuler
Pengkajian Keperawatan• Data subyektif
• Informasi kesehatan yang penting– Riwayat kesehatan yang lalu: paparan terhadap
radiasi ultra violet, obat-obatan, bahan-bahan kimia, infeksi virus; stres fisik atau psikologis; adanya pernyataan peningkatan aktifitas estrogen, meliputi lebih awalnya periode menstruasi, kehamilan dan periode post partum; pola penyembuhan dari penyakit dan serangan penyakit.
Riwayat Pengobatan
Penggunaan obat kontrasepsi oral, Procainamide (Pronestyl), Hydralazie (Apresoline), Isoniazid (INH), obat-obat anti serangan, antibiotik-antibiotik (ada kemungkinan mempercepat timbulnya gejala SLE); Kortikosteroid, NSAID.
Pola kesehatan fungsional– Persepsi kesehatan – manajemen kesehatan:
riwayat keluarga yang menderita penyakit-penyakit autoimun; seringnya mengalami infeksi; kelemahan.
– Nutrisi – metabolik: penurunan berat badan, ulser pada mulut dan hidung; mual dan muntah; xerostomia (kekeringan kelenjar saliva), disfagia; fotosensitif disertai timbulnya rash; seringnya mengalami infeksi.
– Eliminasi: penurunan output urine; diare atau konstipasi.
– Aktifitas latihan: kekakuan di pagi hari; pembengkakan sendi dan deformitas; nafas pendek, dyspnea; kelelahan yang berlebihan.
– Istirahat – tidur: insomnia.
– Persepsi – kognitif : gangguan penglihatan; vertigo; sakit kepala; polyarthralgia; nyeri dada (perikardial, pleuritik); nyeri abdomen; nyeri persendian; nyeri, berdebar, rasa dingin pada jari-jari disertai dengan mati rasa dan rasa geli (tingling).
– Seksual – reproduksi: amenorhea, periode menstruasi yang tidak teratur.
– Mekanisme koping – toleransi stres: depresi, menarik diri.
Data obyektif• Umum: demam, limpadenopati, edema pada
periorbital
• Integumen: alopesia; kering, kulit kepala bersisik; keratokonjunctivitis, ruam berbentuk seperti kupu-kupu pada wajah; eritema pada telapak tangan, urtikaria, periungual eritema, purura atau petekiae; ulser pada kaki.
• Pernafasan: pleural friction rub, penurunan suara nafas.
• Kardiovaskuler: vaskulitis; pericardial friction rub; hipertensi, edema, aritmia, murmur, pucat dan sianosis bilateral dan simetris didaerah jari-jari (fenomena Raynaud’s).
• Pencernaan: ulser pada mulut dan faring; splenomegali.
• Persarafan: kelemahan wajah, neuropati perifer, edema pada papil, disartria, bingung, halusinasi, disorientasi, psikosis, timbulnya serangan, afasia, hemiparese.
• Muskuloskeletal: miopati, miositis, artritis.
• Perkemihan: proteinuria.
• Kemungkinan-kemungkinan ditemukan: anti-DNA, Sm dan antibodi antinuklear (ANA); anemia, leukopenia, trombositopenia; peningkatan nilai endapan eritrosit (ESR); sel LE prep positif; peningkatan serum kreatinin; mikroskopik hematuria, adanya cetakan sel dalam urine; hasil pemeriksaan x-ray dada terdapat perikarditis atau efusi pleura.
Diagnosa Keperawatan yang mungkin muncul
• Kelemahan berhubungan dengan proses penyakit yang dimanifestasikan oleh kekurangan energi, ketidakmampuan mempertahankan aktifitas sehari-hari
• Nyeri akut berhubungan dengan proses penyakit dan ketidakadekuatan ukuran rasa nyaman yang dimanifestasikan dengan keluhan nyeri pada persendian
• Gangguan integritas kulit berhubungan dengan fotosensitif, rash pada kulit dan alopesia
• Intoleransi aktifitas berhubungan dengan arthralgia, kelemahan dan kelelahan
• Ketidakefektifan manajemen/penatalaksanaan regimen terapeutik berhubungan dengan kurang pengetahuan dari pengobatan penyakit jangka panjang.
Penatalaksanaan Lupus eritematosus sistemik, yang akan dibagi dua kelompok yaitu :
Penatalaksanaan umum
Pengobatan farmakologis
Penatalaksanaan Umum
Penatalaksanaan Umum
Kontrasepsi oralKontrasepsi oral
Kelelahan Kelelahan
MerokokMerokok
CuacaCuaca
Sinar matahariSinar matahari
DietDiet
Stres dan trauma fisikStres dan
trauma fisik
Kelelahan - 50 % mengeluh lelah
- Harus dibedakan apakah derajat sakit atau
penyerta penyakit lain
Pelepasan sitokin karena proses inflamasi
Penatalaksanaan umum.
Cukup istirahatBatasi aktivitasMerubah gaya hidup
Merokok
Hindari rokok/merokok
Wanita lebih banyak dari laki-laki 6:1
Umumnya tidak merokok
Bila merokok akan mengurangi
oksigenisasi karena pengecilan pembuluh
darah
Cuaca
di Indonesia 2 musim
sering sekali cuara mempengaruhi keluhan
artritis oleh karena aktivitas inflamasi yang
berlebih
Hindari perubahan cuaca yang mendadak
Stres dan trauma fisik
perubahan emosi dan trauma fisik dapat
mempengaruhi sistem imun engan cara :
Penurunan mitigen limposit Menurunkan fungsi sitotoksit
limposit Menaikan aktifitas sel NK
Trauma fisik dan stress dihindari untuk meningkatkan ketahanan tubuh
Diet
Minyak ikan (fish oil) yang mengandung
eicosapentanoic acid dan docosahexanoid
acid dan dapat menghambat
Agresi trombosit Leukotrin 5 - lipoxygenase
Sel monositPolimorphonuklear
Sinar matahari(Sinar Ultra Violet)
Sinar ultra violet mempunyai 3
gelombang
2 dari 3 gelombang yaitu 320 – 400 nm
berperan dalam proses phototoksik
Paling banyak pada jam 10 pagi sd 3
sore Hindari pemaparan langsung jam tersebut
Kontrasepsi oral
Semua obat dengan estrogen tinggi
memperberat
lupus
Bila sangat diperlukan harus diberikan
dengan kadar
ekstrogen yang rendahHindari kontrasepsi oral Pilihan IUD
Pengobatan LES
KortikosteroidPrednisonMetilprednosolon
ImunosupresifAzathioprinMethotrexatSiklophospamid
PlasmapheresisImunoterapi
Steroid sistemik
Pengobatan farmakologis
• Pemilihan steroid harus dipilih oleh karena akan dipakai jangka panjang
•Perlu diketahui derajat sakitnya
Dosis : 1- 1,5 mg /kg berat badan dalam dosis terbagi
Beberapa kerusakan organ yang sering ditemukan :
Anemia hemolitik autoimun
Trombositopenia otoimun
Vaskulis sistemik akut
Perikarditis
Miokarditis
Efusi pleura
Lupus pneumonitis
Lupus serebral
TERIMA KASIH