askep seminar
DESCRIPTION
Askep SeminarTRANSCRIPT
RUANG RAWAT : RAJAWALI
TANGGAL DIRAWAT : 2 MARET 2015
I. IDENTITAS KLIEN
Inisial : Tn. Y
Umur : 21 Tahun
Informan : Pasien
Tanggal Pengkajian : 17 Maret 2015 – 18 Maret 2015
No. RM : 056858
II. ALASAN MASUK
Klien mengatakan di bawa ke Rumah Sakit Jiwa oleh orang tuanya karena marah-marah memukul tembok
dan kayu, disebabkan ada masalah dalam pernikahannya. Pada saat dikaji pada tanggal 17 Maret 2015 klien
mengatakan bahwa istrinya berselingkuh dan melakukan hubungan intim dengan laki-laki lain. Klien mengatakan
melihatnya sendiri dan laki-laki yang berselingkuh dengan istrinya mengatakan sendiri kepada klien. Klien marah-
marah dan mudah tersinggung ketika ditanya tentang alasan kenapa klien dibawa ke Rumah Sakit Jiwa. Tampak
terlihat adanya jejas ditangan kanannya bekas memukul.
III. FAKTOR PREDISPOSISI
Klien belum pernah mengalami gangguan jiwa dimasa lalu dan belum pernah melakukan pengobatan
sebelumnya, Klien mengatakan baru pertama kali masuk ke Rumah Sakit Jiwa, Pernah melakukan aniyaya fisik
kepada temannyadengan cara memukul dikarnakan kesal karena diejek. Klien juga mengatakan pernah melakukan
kekerasan dalam rumah tangga karena istrinya berselingkuh. Klien mengatakan melakukan aniyaya fisik kepada
temanya dengan cara memukul dikarenakan kesal karena diejek. Klien juga mengatakan pernah melakukan
kekerasan dalam rumah tangga karena istrinya berselingkuh, Klien belum pernah mengalami ataupun melakukan
aniyaya seksual,penolakan dan tindakan kriminal.
Masalah Keperawatan : Resiko Perilaku Kekerasan
Klien mengatakan tidak ada anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa
Masalah Keperawatan : Tidak Ada Masalah
Klien mengatakan pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan adalah pernah berkelahi dengan temannya
karena diejek sehingga klien merasa kesal.
IV. FISIK
a. Tanda Vital : TD : 120/80 mmHg
N : 96x/m
S : 37,8 C
P : 20x/m
b. Ukuran : TB : 167 cm , BB: 51 kg
Saat dilakukan pengkajian pada tanggal 17 maret 2015, keadaan klien sedang sakit thipoid, suhu badanya agak
panas yaitu 37,8 C. Klien terpasang infus, NGT dan kateter.
Masalah Keperawatan: Gangguan Termoregulasi
I. PSIKOSOSIAL
1. Genogram
Keterangan : = Laki – laki
= Meninggal
= Perempuan
= Meninggal
= Kembar
= Pasien
= Serumah
Klien mengatakan bahwa dirinya anak ke-3 dari 5 bersaudara, klien merupakan anak kembar dan saudara
kembarnya telah meninggal saat masih kecil. Klien tinggal dirumah bersama kedua orangtuanya dan
istrinya,
2. Konsep Diri
a. Gambaran Diri : Klien mengatakan merasa biasa saja dengan dirinya, tidak ada yang disukai ataupun
dibenci.
b. Identitas : Klien mengatakan bahwa dirinya seorang laki-laki dan telah menikah dengan seorang
perempuan.
c. Peran : klien mengatakan bahwa dirinya adalah seorang suami dan calon ayah
d. Ideal diri : Klien mengatakan tidak ada harapan yang diinginkan dalam dirinya.
e. Harga diri : Klien mengatakan tidak merasa malu dengan dirinya.
Masalah keperawatan : Tidak Ada Masalah
3. Hubungan Sosial
a. Orang yang bearti : klien mengatakan orang yang sangat berarti adalah orang tuanya
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok: Pada saat pengkajian klien ikut kegiatan senam di ruangan.
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain: klien mengatakan tidak ada hambatan dalam
berhubungan dengan orang lain
Masalah Keperawatan : Tidak Ada Masalah
4. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan : Klien mengatakan meyakini adanya Tuhan
b. Kegiatan Ibadah : klien mengatakan melakukan kegiatan shalat kadang-kadang
Masalah Keperawatan: Distres Spiritual
II. STATUS MENTAL
1. Penampilan
Saat dilakukan pengkajian, penampilan klien tampak tidak rapih, baju kusut, rambut panjang, muka lesu,
kuku kotor, badan bau.
Masalah keperawatan : Defisit perawatan diri
2. Pembicara
Klien berbicara dengan nada keras dan marah-marah. Klien juga membentak ketika ditanya, klien juga
berbicara secara acuh tak acuh.
Masalah Keperawatan: Resiko Perilaku Kekerasan
3. Aktivitas Motorik
Pada saat pengkajian hari pertama, klien gelisah tampak tidak tenang seperti mencemaskan sesuatu. Klien
marah-marah selalu minta pulang, klien di restrain karena tidak mau diam selalu ingin mencabut NGT,
selang infus, dan kateter. Klien di NGT karena tidak mau makan, namun saat pengkajian pada hari ke dua,
klien tidak di restrain, NGT, infus dan kateter telah dibuka dan klien terlihat lesu dan lemah.
4. Alam Perasaan
Klien tampak sedih, dan mengatakan ingin pulang, ingin bertemu orang tua dan istri
5. Afek
Afek sesuai, Ketika marah, klien menampilkan muka marah,ketika sedih klien tampak sedih, ketika biasa
klien tampak biasa.
Masalah Keperawatan: Tidak Ada Masalah
6. Interaksi Selama Wawancara
Klien mudah tersinggung saat ditanya tentang hal yang berhubungan dengan alasan mengapa dirinya
dibawa ke Rumah Sakit Jiwa, dan klien menampilkan muka masam.
Masalah Keperawatan: Resiko Perilaku Kekerasan
7. Persepsi
Saat dilakukan pengkajian, klien mengatakan tidak mengalami gangguan persepsi apapun, klien tidak
bicara sendiri, klien mengatakan tidak melihat apapun.
Masalah Keperawatan: Tidak Ada Masalah
8. Proses Pikir
Saat berkomunikasi dengan klien, klien selalu mengalihkan pembicaraan.
9. Isi Pikir
Klien mengatakan bahwa dirinya bias menghidupkan kembali orang yang sudah meninggal dunia. “Tn.
Asep telah meninggal, dan saya yang telah menghidupkan kembali Tn. Asep sehingga ada disini”.
Masalah Keperawatan: Waham Kebesaran
10. Tingkat Kesadaran
Klien tampak bingung, seperti melamun. Namun klien mengetahui waktu, tempat, dan orang.
11. Memori
Klien tidak mampu mengingat hal-hal yang terjadi dimasa lalu, klien tidak ingat usianya saat ini.
Masalah keoerawatan: Gangguan Memori
12. Tingkat Kosentrasi dan Berhitung
Saat dilakukan pengkajian kosentrasi klien mudah beralih, klien hanya mampu fokus sekitar 10 menit.
Masalah keperawatan: Gangguan Konsentrasi
13. Kemampuan penilaian
Klien mampu mengambil keputusan dengan di bantu, seperti klien diberikan dua pilihan antara makan dan
mandi klien memilih salah satu untuk dilakukan terlebih dahulu.
Masalah Keperawatan: Tidak Ada Masalah
14. Daya Tilik Diri
Klien tidak mengakui bahwa dirinya mengalami gangguan jiwa. Klien mengatakan bahwa dirinya tidak gila
Masalah Keperawatan: Gangguan Daya Tilik Diri
III. KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG
1. Makan : Mandiri
2. BAB/ BAK : Mandiri
Klien mampu makan minum secara mandiri namun difasilitasi oleh perawat, mampu BAB/ BAK secara
mandiri.
Masalah Keperawatan: Tidak Ada Masalah
3. Mandi : Mandiri
4. Berpakaian : Mandiri
5. Istirahat dan tidur : tidur siang (ya), tidur malam (ya)
6. Penggunaan obat : Mandiri
7. Pemeliharaan Kesehatan
Perawatan Lanjutan (ya)
Perawatan Pendukung (ya)
8. Kegiatan di dalam rumah
Mempersiapkan makan (tidak)
Menjaga kerapihan rumah (tidak)
Mencuci pakaian (tidak)
Pengaturan keuangan (tidak)
9. Kegiatan di luar rumah
Belanja (tidak)
Transportasi (ya)
Klien mampu mandi, berpakaian, dan minum obat secara mandiri namun difasilitasi oleh perawat. Tidak
ada kesulitan untuk tidur.
IV. MEKANISME KOPING
Adaptif : bicara dengan orang lain .
Maladaptif : reaksi lambat/ berlebihan .
V. Masalah Psikososial dan Lingkungan
- Masalah dengan dukungan kelompok, spesifik tidak ada masalah, klien mampu mengikuti kegiatan
kelompok diruangan
- Masalah berhubungan dengan lingkungan, spesifik tidak ada masalah, klien mampu bersosialisasi dengan
orang lain.
- Masalah dengan pendidikan spesifik tidak ada masalah
- Masalah dengan pekerjaan, spesifik tidak ada masalah
- Masalah dengan perumahan, spesifik ada masalah dengan rumah tangganya karena istri klien selingkuh.
- Masalah ekonomi, spesifik tidak ada masalah
- Masalah dengan pelayanan kesehatan, spesifik tidak ada masalah
VI. Pengetahuan Kurang Tentang
- Penyakit Jiwa
Masalah Keperawatan: kurang pengetahuan
VII. Aspek medic
Diagnose medic : Skizofrenia
Terapi : Haloperidol 5mg (2x1) tablet
Trihexyphenydyl 2mg (2x1) tablet
Chlorpromazine 100 mg (0 0 1) tablet
VIII. Daftar Masalah Keperawatan
1. Resiko Perilaku Kekerasan
2. Defisit Perawatan Diri
3. Distres Spiritual
4. Waham Kebesaran
5. Gangguan Memori
6. Gangguan Daya Tilik Diri
7. Gangguan Termoregulasi
IX. Analisa Data
No Data Penunjang Masalah
1.
Ds :
- Klien mengatakan bahwa dirinya dapat menghidupkan kembali orang
yang telah meninggal dunia. “Tn. Asep telah almarhum dan sayalah yang
telah menghidupkan kembali tuan Asep sehingga ada disini”.
Do :
- Klien memiliki keyakinan terhadap kemampuan yang tidak sesuai
dengan kenyataan.
Waham
2. Do:
- Klien berbicara dengan nada tinggi
- Klien mudah tersinggung saat ditanya tentang masalah yang dialami klien
- Klien terpasang NGT
- Klien di restrain karena tidak mau diam, dan selalu ingin mencabut NGT
- Klien tampak terlihat adanya jejas bekas luka di tangan kanannya
- Klien membentak ketika ditanya
- Klien menampilkan muka sinis
Ds:
- Klien mengatakan dibawa ke RSJ karena marah-marah dan memukul
tembok
- Klien mengatakan pernah melakukan aniaya fisik dan KDRT
- Klien mengatakan ingin marah jika keinginannya tidak dituruti
Resiko Perilaku
Kekerasan
3. Do:
- Klien tampak lesu
- Klien tampa tidak rapih
- Rambut klien tampak panjang dan kusut
- Kuku panjang dan kotor
- Bau badan
Ds:
- Klien mengatakan malas untuk mandi
Defisit Perawatan
Diri
X. Daftar Diagnosa Keperawatan Berdasarkan Prioritas
1. Waham
2. Defisit Perawatan Diri
3. Resiko Perilaku Kekerasan
XI. Rencana Tindakan Keperawatan
TGLDIAGNOSA
KEPERAWATAN
PERENCANAAN
TUJUANKRITERIA
EVALUASIINTERVENSI RASIONAL
19/03/2015 Resiko Perilaku
Kekerasan
Pasien mampu :
- Mengidentifikas
i penyebab dan
tanda perilaku
kekerasan
- Menyebutkan
jenis perilaku
kekerasan yang
pernah
dilakukan
- Menyebutkan
penyebab
perilaku
kekerasan
- Menyebutkan
cara mengontrol
perilaku
kekerasan
Setelah 5 x pertemuan
pasien mampu :
- Menyebutkan
penyebab,tanda,gejal
a,dan akibat perilaku
kekerasan
- Memperagakan cara
fisik untuk
mengontrol perilaku
kekerasan
SP 1
1. Identifikasi penyebab, tanda
dan gejala perilaku
kekerasan yang dilakukan
akibat perilaku kekerasan
2. Jelaskan cara mengontrol
perilaku kekerasan: fisik,
obat, verbal, spiritual
3. Latih cara mengontrol
perilaku kekerasan secara
fisik: tarik nafas dalam dan
pukul kasur dan bantal
4. Masukkan pada jadwal
kegiatan untuk latihan fisik
SP 2
1. Evaluasi kegiatan latihan
fisik. Beri pujian.
2. Latih cara mengontrol
1. Untuk mengetahui
intervensi selanjutnya
2. Klien mengetahui cara
mengontrol perilaku
kekerasan
3. Klien mampu
mengontrol perilaku
kekerasan
4. Klien tidak lupa dengan
kegiatannya
1. Sebagai data dasar untuk
intervensi selanjutnya
2. Mengetahui dan
perilaku kekerasan dengan
obat (jelaskan 6 benar :
jenis, guna, dosis, frekuensi,
cara, kontinuitas minum
obt)
3. Masukkan pada jadwal
kegiatan untuk latihan fisik
dan minum obat
SP 3
1. Evaluasi kegiatan latihan
fisik dan obat. Beri pujian.
2. Latih cara mengontrol
perilaku kekerasan secara
verbal ( 3 cara yaitu:
mengungkapkan, meminta,
menolak dengan benar).
3. Masukkan pada jadwal
kegiatan untuk latihan fisik,
minum obat dan verbal.
SP 4
1. Evaluasi kegiatan latihan fisik
dan obat dan verbal. Beri
melakukannya
3. Klien tidak lupa dengan
kegiatannya
1. Data dasar intervensi
selanjutnya
2. Membantu mengontrol
PK
1. Sebagai data dasar
untuk intervensi
pujian.
2. Latih cara mengontrol
spiritual (2 kegiatan)
3. Masukkan pada jadwal
kegiatan untuk latihan fisik,
minum obat, verbal dan
spiritual.
SP 5
1. Evaluasi kegiatan latihan fisik
1, 2 dan obat dan verbal dan
spiritual. Beri pujian
2. Nilai kemampuan yang telah
mandiri
3. Nilai apakah perilaku
kekerasan terkontrol
selanjutnya
2. Mengetahui dan
melakukannya
1. Data dasar intervensi
selanjutnya
2. Mengetahui
perkembangan klien
XII. Implementasi Keperawatan
DIAGNOSA
KEPERAWATANTINDAKAN KEPERAWATAN EVALUASI
Resiko perilaku
kekerasan
19 maret 2015 pukul 11.00
Mengidentifikasi penyebab tanda gejala
PK yang dilakukan dan akibat PK
Menjelaskan cara mengontrol PK dengan
fisik, obat, verbal, dan spiritual.
Melatih cara mengontrol PK dengan
fisik : Tarik nafas dalam dan pukul Kasur
dan bantal.
Memasukan pada jadwal kegiatan untuk
latihan fisik.
19 maret 2015 pukul 11.15
S :
- Klien mengatakan masih merasa kesal
- Klien mengatakan rasa marah kadang-
kadang ada
- Klien mengatakan merasa kesal ketika
keinginannya tidak terpenuhi
- Klien mengatakan bahwa PK itu tidak
boleh dilakukan
O :
- Klien kadang masih berbicara dengan
nada tinggi
- Klien tampak masih menampilkan muka
masam/sinis
- Klien belum mengingat sepenuhnya
tentang cara mengontrol PK.
A :
- Klien mampu mengidentifikasi Perilaku
kekerasan yang pernah di lakukannya
- Klien mampu mengatakan tanda dan
gejala akibat PK.
- Klien mampu memeragakan teknik
relaksasi nafas dalam.
P : Pasien
- Latihan tehnik relaksasi nafas dalam
secara mandiri 3 x sehari
- Latihan pukul kasur dan bantal jika
adanya emosi
Perawat
- Lanjut SP 2
- Evaluasi SP 1
- Penjelasan kembali cara mengontrol
PK.
(Novi Istianti)
20 maret 2015 pukul 10.30
Mengevaluasi kegiatan fisik : nafas
dalam, pukul bantal dan Kasur.
Jelaskan kembali cara mengontrol PK
dengan fisik, obat.
Melatih cara mengontrol PK dengan
(menjelaskan 6 benar : jenis, guna, dosis
frekuensi, cara, dan kontinuitas minum
obat).
Memasukan pada jadwal kegiatan untuk
latihan fisik dan obat.
20 maret 2015 pukul 10.45
S :
- Klien mengatakan kadang-kadang
masih merasa kesal ketika ingat
masalahnya
- Klien mengatakan rasa marah mulai
bearkurang
- Klien mengatakan sulit untuk mengingat
dan memahami apa yang dierikan
tentang obat.
O :
- Klien tampak bisa mengontrol nada
bicara
- Klien tidak mampu mengingat cara
mengontrol PK.
- Klien tidak mampu mengingat 6 benar
obat.
A :
- Klien mampu melakukan tehnik
relaksasi nafas dalam secara mandiri
P :
Pasien
- Terus latih kembali tehnik relaksasi
nafas dalam, pukul kasur dan bantal
- Lakukan jika emosi itu ada
- Ingatkan kembali cara mengontrol
perilaku kekerasan dengan obat
Perawat
- SP 2 kembali
- Evaluasi SP 1
- Jelaskan kembali cara mengontrol PK
(Novi Istianti)
23 maret 2015 pukul 11.00
Mengefaluasi kegiatan fisik relaksasi
nafas dalam.
Menjelaskan cara mengontrol PK
dengan : fisik, obat, verbal, spiritual.
Melatih cara mengontrol PK dengan obat
(menjelaskan 6 benar).
Masukan pada jadwal kegiatan latihan
fisik dan obat.
23 maret 2015 pukul 11.15
S :
- Klien mengatakan masih merasa kesal
- Klien mengatakan rasa marah kadang-
kadang ada
- Klien mengatakan masih bingung dan
sulit untuk mengingat apa yang telah
disampaikan tentang obat.
O :
- Klien tampak sulit menjelaskan kembali
apa yang diberikan tentang obat
- Klien tampak menunjukan muka masam
- Klien tampak gelisah
A :
- Klien mampu mengontrol PK dengan
obat namun dengan bantuan perawat
P :
Pasien
- Latih kembali car mengontrol PK
deangan obat
Perawat
- SP 2 kembali
- Evaluasi SP 1
- Diskusikan kembali cara mengontrol PK
dengan obat.
(Novi Istianti)
24 maret 2015 Pukul 08.45
Mengevaluasi kegiatan fisik
Mengevaluasi SP 1
Menjelaskan kembali cara mengontrol PK
24 maret 2015 pukul 09.00
S :
- Klien mengatakan kesal masih ada
- Klien mengatakan ingin marah ketika
dengan fisik, obat.
Melatih cara mengontrol PK dengan obat
(menjelaskan 6 benar obat)
Masukan pada jadwal untuk latihan fisik
dan obat.
keinginannya tidak terpenuhi
- Klien mengatakan tidak mengingat
dengan apa yang telah diajarkan(SP 1,
SP 2).
O :
- Klien tampak gelisah
- Klien tidak mampu menjelaskan dengan
apa yang telah didiskusikan sebelumnya
(SP 1, SP2)
A :
- Klien masih butuh bimbingan dalam
mengontrol Perilaku kekerasan
P :
Pasien
- Latihan kembali cara mengontrol PK
dengan fisik dan obat
Perawat
- SP 1 kembali.
(Novi Istianti)
SP 1 ( 25 maret 2015) 16.00
Mengevaluasi kegiatan sebelumnya
Mengidentifikasi penyebab, tanda gejala
PK yang dilakukan dan akibat PK
Menjelaskan cara mengontrol PK dengan
fisik.
Melatih cara mengontrol PK dengan fisik.
Memasukan pada jadwal kegiatan untuk
latihan fisik.
25 maret 2015 pukul 16.15
S :
- Klien mengatakan ingin keluar dari
ruangan
- Klien mengatakan kesal karena tidak
boleh keluar dari kamar
- Klien mengatakan tidak ingat dengan
apa yang telah diajarkan tentang cara
mengontrol PK pada pertemuan
sebelumnya.
O :
- Klien tidak mampu menjelaskan
kembali apa yang telah disampaikan
tentang cara mengontrol PK dengan
fisik.
- Klien tampak gelisah
- Klien tampak teriak-teriak
- Klien tampak direstrain karena
memukul pintu.
A :
- Klien belum mampu mengingat dan
mempraktikan secara mandiri cara
mengontrol PK dengan fisik.
P :
Pasien
-
Perawat
- SP 1 kembali
- Evaluasi pertemuan sebelumnya.
(Novi Istianti)