askep post sc indikasi kpd kelompok new
DESCRIPTION
keperawatanTRANSCRIPT
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. S DENGAN POST SC INDIKASI KPD HARI 1 DI RUANG BOEGENVILE RSUD SUKOHARJO
Disusun Guna Memenuhi Tugas Kelompok Praktik Keperawatan Maternitas II
Dosen Pembimbing :1.Susi Susilowati S.Kep. Ns
Disusun Oleh :
1. Bagus Dwi Rivaldi(2012015)
2. Anggit Nugroho .P.(2012006)
3. Olva Afriliana(2012069)
4. Galih Putri Rahayu(2012033)
5. Tyas Ana .M.(2012092)SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN AISYIYAHSURAKARTA
20014ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. S DENGAN POST SC INDIKASI KPD HARI 1 DI RUANG BOEGENVILE
RSUD SUKOHARJOA.Pengkajian
Pengkajian dilakukan pada hari Minggu 7 September 2014 di ruang Boegenvile.1.Identitas
a.Identitas pasien
Nama:Ny. S
Umur:36 tahun
Alamat:Boto 2/10 Blimbing Gatak, Sukoharjo
Agama :Islam
Pekerjaan:IRT
Pendidikan:SMP
Tanggal masuk:6 September 2014
No. RM:255121
Dx. Medis:Post SC Indikasi KPD Hari 1
b.Identitas Penanggung Jawab
Nama:Ny. S
Umur:34 tahun
Alamat:Boto 2/10 Blimbing Gatak, Sukoharjo
Pekerjaan:Wiraswasta
Pendidikan :SMP
Hub. dengan pasien:Saudara2.Keluhan Utama
Pasien menyatakan nyeri pada abdomen pada luka jahitanP : Nyeri dirasakan saat beraktivitasQ : Nyeri seperti tertusukR : Nyeri di abdomen bekas jahitan post sc,S : Skala nyeri 6T : Muncul 5 menit hilang timbul3.Riwayat Kesehatan Sekarang
a.Riwayat Prenatal
Pada awal kehamilan pasien merasa mual dan muntah, kehamilan G0P1A0 pasien mengatakan rajin memeriksakan kandungan ke bidan mendapat imunisasi TT 3 kali.
b.Intranatal
Pada tanggal 6 september 2014 jam 03.00 pasien mengatakan keluar air ketuban dan pasien langsung datang ke rumah Bidan di desanya setelah diperiksa Ketuban pecah dini dan langsung dirujuk ke RSUD SUKOHARJO atas rujukan bidan di desanya pasien datang dengan keluhan kencang-kencang, gerakan masih dirasakan, ada lendir darah TD: 130/90 mmHg, N: 72 x/menit s: 36,2 c dan dilakukan OP Sc pada tanggal 7 september 2014 karena indikasi KPD.c.Post natal
Keadaan umum baik, kesadaran composmentis, TD : 120/90 mmHg, nadi 73 x/menit, S : 36,50C, R : 20 x/menit. Mamae kanan dan kiri simetris puting susu menonjol areola hitam kecoklatan bersih dan ASI sudah keluar, lochea rubra jumlah banyak bau amis, terdapat luka jahitan kurang lebih 12 cm pada abdomen pada ekstremitas kiri atas terpasang infus RL 20 tpm, ektremitas bawah tidak ada oedem.4.Riwayat Kesehatan yang lalu
Pasien mengatakan belum pernah di operasi, pasien tidak mempunyai riwayat penyakit hipertensi, DM, jantung dan asma.
5.Riwayat Kesehatan Keluarga
Keluarga tidak ada yang menderita penyakit DM, jantung, asma tetapi ada yang menderita penyakit hipertensi yaitu ayahnya.
6.Riwayat Obsetrik
a.Riwayat Menstruasi
-Monarche: 12 th
-Siklus: 28 hr
-Lama: 3-4 hr
b.Riwayat Kehamilan
NoAnak keLahir diLahir denganPenolongJenis beratKeterangan
11RSSCPr/3000 grHidup sehat
Pengkajian bayi jenis kelamin laki-laki, BB 3000 gram, panjang 49 cm, lingkar kepala 34 cm.
c.Riwayat Menikah
Pasien menikah 1 kali selama 1 tahun
d.Riwayat KB
Pasien belum pernah KB
7.Pola Kebiasaan Sehari-haria.Nutrisi
Sebelum operasi:pasien mengatakan nafsu makan normal, 3 x sehari, makanan terdiri dari nasi, sayur, lauk, minum 8 gelas/hari turgor kulit baik, mukosa bibir lembab.
Setelah operasi:pasien mendapatkan diet bubur nasi dan habis setengah porsi,b.Istirahat tidur
Sebelum operasi:pasien mengatakan tidur 6-7 jam/hari kadang tidur siang 2 jam/hari.
Setelah operasi :pasien mengatakan tidur 5-6 jam/hari kadang bangun untuk menyusui anaknya.
c.Personal hygiene
Sebelum operasi:pasien mengatakan mandi 2 x/hari dan gosok gigi 2 x/hari, keramas 2 hari 1x.
Setelah operasi:pasien mengatakan mandi disibin 2 x/hari pagi dan sore.d.Eliminasi
Sebelum operasi:Pasien mengatakan BAB 1 x/hari dengan konsistensi lembek warna kuning, BAK 6-7 x/hari, warna kuning jernih, bau khas.
Setelah operasi:Pasien mengatakan BAB 1 kali, terpasang DC, jumlah urine 300 cc, berwarna kuning kemerahan.
e.Psikososial dan psikologis
Pasien mengatakan mempunyai hubungan yang baik dengan keluarga dan tetangga. Pasien tampak senang ditunggui oleh keluarganya pada saat ini pasien berada pada tahap taking hold dimana pasien sudah mempunyai keinginan dan belum bisa merawat bayinya dan pasien sudah bisa memberi ASI pada bayinya.
f.Spiritual
Pasien mengatakan beragama Islam atau menjalankan sholat dengan tertib tetapi setelah operasi pasien hanya mampu berdoa saja.
g.Keselamatan
Pasien dalam beraktivitas dibantu oleh keluarga dan perawat, pasien mengatakan hanya bisa miring kanan miring kiri meskipun masih sakit.h.Pola keamanan
Sebelum operasi:Pasien mengatakan merasa nyaman dengan kehamilan-ya, karena kehamilan pertama dan diharapkan.
Setelah operasi:Pasien mengatakan kenyamanan terganggu karena ada luka jahitan post operasi dan nyeri pada perut.
i.Pola kognitif dan persepsi
Pasien mengatakan ini adalah kehamilan pertamanya, pasien mengatakan belum mengerti tentang tehnik menyusui yang benar dan perawatan tali pusat.
.8.Konsep Diria.Identitas diri
Pasien merasa senang dapat melakukan bayinya dengan selamat.
b.Peran
Pasien mengatakan selain menjadi istri dia juga menjadi seorang ibu.
c.Ideal diri
Pasien mengatakan akan merawat bayinya secara mandiri dan tetap memberikan ASI secara ekslusifd.Harga diri
Pasien mengatakan senang dengan kelahiran anak pertama.
e.Gambaran diri
Pasien mengatakan sedikit terganggu dengan adanya luka SC, tapi pasien bisa menerima pasien mengatakan aktivitas dibantu perawat dan keluarga.
9.Pemeriksaan Fisik
Tanggal 07 September 2014a.Keadaan umum:baik
b.Kesadaran:composmentis
c.Tanda vital:TD: 110/80 mmHg
N: 86 x/menit
S: 366 0C
Rr: 20 x/menit
d.Kepala
Rambut:panjang,bersih& bergelombang tampak terikat
Mata:simetris, penglihatan baik, konjungtiva ananemis, sclera anikterik & tidak ada nyeri tekan
Hidung:fungsi penciuman baik, tidak ada sekret simetris & tidak ada nyeri tekan
Telinga:tidak ada serumen, pendengaran baik dan tidak ada nyeri tekan
Mulut:mukosa bibir lembab tidak ada stomatitis
Leher:tidak ada pembesaran kelenjar tiroid dan tidak ada lesi, nyeri tekan
Wajah:tampak meringis menahan diri
e.Dada
JantungI:IC tidak tampak
P:IC kuat angkat
P:Batas jantung tidak melebar
A:Bunyi jantung I-II simetris
ParuI:Pengembangan dada ka = ki simetris
P:Fremitus seimbang
P:Sonor
A:Bunyi vesikuler
Payudara
:areola warna hitam kecoklatan, puting susu menonjol bersih dan sudah keluar ASI nyaf.AbdomenI:Terdapat jahitan sepanjang 13 cm baru 1 hari, horizontal, luka tertutup kasa
A:Peristaltik usus 15 x/menit
P:Tidak teraba massa TFU 3 jari di bawah pusat
P:Tidak kembung
g.Genetalia
:tidak ada oedem lochea rubra (merah) dalam jumlah 100 cch.Ektremitas
Atas
:tangan kiri pasien terpasang infus 20 tpm
Bawah
:tidak ada oedem.i.Turgor kulit
:baik, tidak kering10.Pemeriksaan Penunjang
Pada tanggal 7 september 2014HematologiAngka NormalSatuan
Hemoglobin : 10,0Jumlah eritrosit : 3,2Jumlah leukosit : 15,9Hematokrit : 30Jumlah trombosit : 265MCV : 94MCH : 32 MCHC : 34RDW-CV : 14,0
PDW : 16,2
MPV : 12,511,7- 15,53,80-5,20
3,6-11,0
35-47
150-450
80-100
26-34
RNF
11,5-14,5
g/dl
mm3mm3%
mm3FLPGG/DL
%
FL
FL
Terapi pada tanggal 7 september2014
Obat Injeksi : 1. Injeksi ceftriaxime
2. Injeksi ketorolax
Obat oral : 1. Asam Mefenamat 11.Data FokusDS:
a. Paisen mengatakan nyeri pada abdomen pada luka jahitan
b. Pasien mengatakan belum banyak bergerak dan hanya miring kanan dan kiri
c. Pasien mengatakan merasa lemas dan aktivitas masih dibantu oleh perawat dan keluarga
d. Pasien mengatakan belum mengerti tentang tekhnik menyusui yang benar, perawatan tali pusat pada bayi
DO:
a.P : Nyeri dirasakan pasien saat beraktivitas
Q:Nyeri terasa tertusuk R:Nyeri di abdomen bekas jahitan post scS:Skala nyeri 6
T:muncul 5 menit hilang timbulb.Abdomen tampak dijahit horizontal 13 cm, luka tertutup kasa.c.Pasien mandi 2 x/hari dengan disibin perawat dan dibantu oleh keluarganya di tempat tidur.
d.Pasien tampak belum mengerti tentang tekhnik menyusui yang benar, perawatan tali pusat pada bayi.
e.TD: 120/80 mmHg
N: 73 x/menit
S: 36,5 0C
Rr: 20 x/menit
B.Analisa Data
NoTanggalData FokusEtiologiProblemTtd
1DS:-Pasien mengatakan nyeri pada abdomen pada luka jahitanDO:P :nyeri dirasakan pasien saat beraktivitas
Q :nyeri terasa tertusuk
R :nyeri di abdomen bekas jahitan post sc
S :skala nyeri 6
T :muncul 5 menit hilang timbul Terputusnya kontiunitas jaringanNyeri akut
2DS :-Pasien mengatakan belum banyak bergerak dan hanya miring kanan dan kiri
-Pasien mengatakan masih lemas dan aktivitas masih dibantu keluarga dan perawat.
DO:-Pasien mandi 2 x/hari dengan disibin perawat dan dibantu oleh keluarga di tempat tidur.
Kelemahan fisikGangguan pemenuhan ADL
3DS:-Pasien mengatakan belum tahu menyusui yang benar dan perawatan tali pusat pada bayi
DO:-Pasien belum mengerti tentang tekhnik menyusui yang benar dan perawatan tali pusat
Kurang informasiKurang pengetahuan tentang tekhnik menyusui dan perawatan tali pusat
4DS:-
DO:-S : 36,5 0C
-Abdomen tampak dijahit 13 cm luka tertutup kasa .Efek SekunderResiko tinggi infeksi
Prioritas Masalah
1.Nyeri akut berhubungan dengan terputusnya kontinuitas jaringan
2.Gangguan pemenuhan ADL berhubungan dengan kelemahan fisik
3.Kurang pengetahuan tentang tekhnik menyusui dan perawatan tali pusat berhubungan dengan kurang informasi.
4.Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan Efek Sekunder.
C.Intervensi Keperawatan
Dx. I
Tujuan:Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam nyeri berkurang.
KH:-Nyeri berkurang skala nyeri 3
-Wajah pasien tampak rileks
-Tanda-tanda vital dalam batas normal
Intervensi:-Monitor tanda-tanda vital
-Observasi KU pasien
-Kaji skala nyeri
-Berikan suasana yang nyaman dan tenang
-Ajarkan tekhnik relaksasi
-Berikan terapi sesuai program.
Dx. II
Tujuan:Setelah dilakukan keperawatan selama 3x24 jam kebutuhan ADL terpenuhi.
KH:Pasien dapat imobilisasi secara mandiri
Intervensi:-Bantu pasien dalam pemenuhan ADL
-Dekatkan alat-alat yang dibutuhkan pasien
-Motivasi pasien untuk imobilisasi secara bertahap dan mandiri
-Kolaborasi dengan fisioterapi tentang tekhnik ADL yang benar
Dx. III
Tujuan:Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 1x24 jam pengetahuan bertambah.
KH:-Pasien sudah tidak banyak bertanya tentang tekhnik menyusui yang benar.
-Pasien dapat mendemonstrasikan cara menyusui yang benar.
Intervensi:-Anjurkan pasien tentang cara menyusui yang benar
-Ajarkan pasien tentang perawatan tali pusat
-Anjurkan pasien untuk mendemonstrasikan cara menyusui yang benar dan perawatan tali pusat
-Observasi pasien saat menyusui
Dx. IV
Tujuan:Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 3x24 jam infeksi tidak terjadi dan tidak terjadi tanda-tanda peradangan.
KH:-Luka bersih kering
-Tidak ada tanda-tanda infeksi dalam luka (rubor, kalor, dolor, tumor, fungsiolesa)
Intervensi:-Monitor tanda-tanda vital
-Observasi tanda-tanda infeksi
-Tindakan luka jahitan kontak air secara langsung
-Kolaborasi pemberian antibiotik
-Observasi hasil laboratorium
-Lakukan perawatan luka (medikasi) sesuai advis dokter
-Anjurkan klien untuk kontrol sesuai jadwal
-Berikan penkes perawatan luka sebelum pulangD.ImplementasiNoHari/tgl/jamImplementasiResponTtd
I IV 07-09-1407.15- Mengkaji tanda-tanda vital
-Observasi KU pasien
-Mengkaji skala nyeri-Medikasi luka post SC
S:pasien mengatakan nyeri pada abdomen
O:TD : 120/80 mmHg
S : 36,50C
N : 73 x/menit
R : 20 x/menit
Ekspresi wajah pasien tegangS:pasien mengatakan nyeri pada luka jahitanO:luka bersih tidak ada tanda infeksi dan kasa kering, tidak ada pus
IVIII I
I
II09.00
11.00
11.3013.00-Berikan injeksi cefotaxime dan ketorolax-mengajarkan pasien cara menyusui yang benar dan perawatan tali pusat
-Mengajarkan tekhnik relaksasi
-Memberikan suasana yang nyaman dan tenang
-Anjurkan klien untuk miring kanan dan kiriS:-
O:obat masuk
S:pasien mengatakan sudah mengetahui cara menyusui yang benar dan perawatan tali pusat
O:pasien dapat mendemonstrasikan cara menyusui yang benar dan perawatan tali pusat
S:-
O:pasien mau mendemonstrasikan cara yang diajarkan perawat
S:pasien mengatakan merasa tenang
O:pasien dapat istirahat dengan tenang
S:pasien mengatakan masih sakit untuk gerak
O:ekspresi wajah mringis kesakitan
I
II
I
IIIV08-09-201414.15
14.30
16.00
17.00
17.15-Observasi KU pasien
-Menyibin pasien di tempat tidur
-Kaji tanda-tanda vital
-Kaji skala nyeri
-Mendekatkan alat-alat yang dibutuhkan pasien
-Memotivasi pasien mobilisasi secara bertahap dan mandiri : duduk-Mendemonstrasikan pasien minum obat oral sesuai advis dokter asam mefenamat
S:Pasien mengatakan nyeri di perutO:TD : 120/80 mmHg, N : 72x/menitS:pasien mengatakan masih nyeri daerah abdomen
O:pasien tampak meringis kesakitan saat bergerak
S:pasien mengatakan masih nyeri pada abdomen
S:TD : 120/80 mmHg
S : 360C
N : 72 x/menit
R : 20 x/menit
Ekspresi wajah tampak meringis saat beraktivitas
S:-
O:pasien belajar beraktivitas secara bertahap, dan tampak dudukS:-
O:pasien mau minum obat mefenamat
IVIIIV
09-09-1407.15
08.00
09.00
09.15
-Mengkaji KU pasien
-Mengkaji skala nyeri pasien
-Medikasi luka post SC
-Kolaborasi dengan fisioterapi tentang tekhnik ADL yang benar
-Mengajarkan perawatan luka jahitan di rumah
-Menganjurkan klien kontrol sesuai jadwalS:pasien mengatakan nyeri berkurang
O:KU baik;
Ekspresi wajah rileks;
Skala nyeri 3
S:pasien mengatakan nyeri berkurang
O:luka bersih tidak ada tanda infeksi dan kasa kering, tidak ada pusS:-
O:pasien belajar untuk mobilisasi secara bertahap dan sudah bisa berjalanS:pasien mengatakan sudah bisa
O:-
S:pasien mengatakan mau kontrol sesuai jadwal
O:-
E.Evaluasi FormatifHari/tgl/jamNo. DxEvaluasiTtd
Minggu07-09-1413.00III
III
IVS:Pasien mengatakan nyeri pada perut bekas jahitanO:wajah pasien tampak meringis kesakitan
TTD : 120/80 mmHgN : 73
S : 36,50CR : 20
A:Masalah gangguan nyeri akut belum teratasi.P:Lanjutkan intervensi
- Monitor tanda-tanda vital
-Observasi KU pasien
-Kaji skala nyeri
-Berikan suasana yang nyaman, tenang
-Ajarkan tekhnik relaksasi
-Berikan terapi sesuai program.
S:Pasien mengatakan sudah bisa miring kanan dan kiriO:Pasien tampak masih dibantu keluarganyaA:Gangguan pemenuhan ADL teratasi sebagianP:lanjutkan Intervensi-Bantu pasien dalam pemenuhan ADL
-Dekatkan alat yang dibutuhkan pasien
-Motivasi pasien untuk imobilisasi mandiri-Kolaborasi dengan fisioterapi tekhnik ADL yang benar
S:Pasien mengatakan sudah tahu tekhnik menyusui dan perawatan tali pusat yang benar
O:Pasien dapat mendemonstrasikan tekhnik menyusui dan perawatan tali pusat yang benar
A:Kurang pengetahuan tentang cara menyusui dan perawatan tali pusat yang benar
P:Intervensi dihentikan
S:-
O:-Luka bekas OP bersih, kasa kering tidak ada pus
-Tidak ada tanda-tanda infeksi (rubor, dolor, tumor, fungsiolesa)
A:Resti infeksi tidak terjadi
P:-Intervensi dilanjutkan
-Anjurkan minum obat sesuai dosis
-Anjurkan klien kontrol sesuai jadwal
Hari/tgl/jamNo. DxEvaluasiTtd
Senin 08-09-1413.15I II
IVS:Pasien mengatakan nyeri pada perut bekas jahitanO:wajah pasien tampak meringis kesakitan
TTD : 120/80 mmHgN : 73 x/menit
S : 36,50CR : 20 x/menit
A:Masalah gangguan nyeri akut belum teratasi.P:Lanjutkan intervensi
- Monitor tanda-tanda vital -Kaji skala nyeri
-Berikan suasana yang nyaman, tenang -Berikan terapi sesuai program.S:Pasien mengatakan sudah bisa miring kanan dan kiri, dan dudukO:Pasien tampak masih dibantu keluarganyaA:Gangguan pemenuhan ADL teratasi sebagianP:lanjutkan Intervensi
-Bantu pasien dalam pemenuhan ADL
-Dekatkan alat yang dibutuhkan pasien
-Motivasi pasien untuk imobilisasi mandiri-Kolaborasi dengan fisioterapi tekhnik ADL yang benar
S:-
O:-Luka bekas OP bersih, kasa kering tidak ada pus
-Tidak ada tanda-tanda infeksi (rubor, dolor, tumor, fungsiolesa)
A:Resti infeksi tidak terjadi
P:-Intervensi dilanjutkan
-Anjurkan minum obat sesuai dosis
-Anjurkan klien kontrol sesuai jadwal
Hari/tgl/jamNo. DxEvaluasiTtd
Selasa09-09-1413.25I II
III
IVS:Pasien mengatakan nyeri pada perut berkurang skala nyeri 3O:wajah pasien tampak rileks
TTD : 120/80 mmHgN : 73 x/menit
S : 36,50CR : 20 x/menit
A:Masalah gangguan nyeri akut teratasi.P:Hentikan intervensi
S:Pasien mengatakan sudah bisa miring kanan dan kiri, dan duduk dan berjalan disekitar tempat tidurO:Pasien tampak masih dibantu keluarganyaA:Gangguan pemenuhan ADL teratasi sebagianP:lanjutkan Intervensi-Motivasi pasien untuk imobilisasi mandiriS:Pasien mengatakan sudah tahu tekhnik menyusui dan perawatan tali pusat yang benar
O:Pasien dapat mendemonstrasikan tekhnik menyusui dan perawatan tali pusat yang benar
A:Kurang pengetahuan tentang cara menyusui dan perawatan tali pusat yang benar
P:Intervensi dihentikan
S:-
O:-Luka bekas OP bersih, kasa kering tidak ada pus
-Tidak ada tanda-tanda infeksi (rubor, dolor, tumor, fungsiolesa)
A:Resti infeksi tidak terjadi
P:-Intervensi dilanjutkan
-Anjurkan minum obat sesuai dosis
-Anjurkan klien kontrol sesuai jadwal
E.Evaluasi Sumatif
Hari/tgl/jamNo. DxEvaluasiTtd
Selasa09-09-1413.25I II
IVS:Pasien mengatakan nyeri pada perut berkurang skala nyeri 3O:wajah pasien tampak rileks
TTD : 120/80 mmHgN : 73 x/menit
S : 36,50CR : 20 x/menit
A:Masalah gangguan nyeri akut teratasi.P:Hentikan intervensi
S:Pasien mengatakan sudah bisa miring kanan dan kiri, dan duduk dan berjalan disekitar tempat tidurO:Pasien tampak masih dibantu keluarganyaA:Gangguan pemenuhan ADL teratasi sebagianP:lanjutkan Intervensi-Motivasi pasien untuk imobilisasi mandiriS:-
O:-Luka bekas OP bersih, kasa kering tidak ada pus
-Tidak ada tanda-tanda infeksi (rubor, dolor, tumor, fungsiolesa)
A:Resti infeksi tidak terjadi
P:-Intervensi dilanjutkan
-Anjurkan minum obat sesuai dosis
-Anjurkan klien kontrol sesuai jadwal
DAFTAR PUSTAKA
Bobak, M. L. Jensen P.M., 2000, Perawatan Maternitas dan Ginekologi (terjemahan), Edisi 1, YIA, PKP, Bandung.
Depkes RI, 1997, Buku Perawatan Ibu dan Anak di Rumah Sakit dan Pusat Kesehatan Masyarakat Pedoman bagi para Kesehatan, Biro Hukum dan Humas Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta
Carpenito L.J., 2000, Diagnosa Keperawatan Aplikasi pada Praktek Klinis, (terjemahan) EGC, Jakarta.
Doenges, M.E. Geisler, A.C. Moorhouse, M.F., 2000, Rencana Keperawatan Pedoman untuk Perencanaan dan Pendokumentasian Keperawatan, (terjemahan), Edisi VIII, EGC, Jakarta.
Farrer. H, 2001, Perawatan Maternitas (terjemahan), EGC, Jakarta.
Hardjosaputra, S.L.P., Budi Pranoto. G, Sombiring S.U. Kamil, I., 2002, Data Obat di Indonesia, Edisi 10, Jakarta, Grafredlan Medipress.Price, S.A. Wilson, L.M.C., 1995, Patofisiologi Konsep Klinis Proses-proses Penyakit (terjemahan), EGC, Jakarta.
PAGE 37