askeb kpd anggun

Upload: yandi-pratama

Post on 12-Jul-2015

543 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

A. Pengertian Ketuban pecah dini (KPD) didefinisikan sebagai pecahnya ketuban sebelum waktunya melahirkan. Hal ini dapat terjadi pada akhir kehamilan maupun jauh sebelum waktunya melahirkan. Ketuban pecah dini adalah pecahnya ketuban sebelum terdapat tanda mulai persalinan dan ditunggu satu jam sebelum terjadi inpartu. Ketuban pecah dini merupakan pecahnya selaput janin sebelum proses persalinan dimulai. 1. KPD saat preterm (KPDP) adalah KPD pada usia 24 jam yang berhubungan dengan peningkatan risiko infeksi intra-amnion. Ketuban dinyatakan pecah dini bila terjadi sebelum proses persalinan berlangsung. Ketuban pecah dini disebabkan oleh karena berkurangnya kekuatan membrane atau meningkatnya tekanan intra uterin atau oleh kedua faktor tersebut. Berkurangnya kekuatan mambran disebabkan adanya infeksi yang dapat berasal dari vagina serviks. (Sarwono Prawiroharjo, 2002) Ketuban pecah dini atau sponkaneous/ early/ premature rupture of the membrane (PROM) adalah pecahnya ketuban sebsalum partu : yaitu bila pembukaan pada primigravida dari 3 cm dan pada multipara kurang dari 5 cm. (Rustam Mochtar 1998) Ketuban Pecah Sebelum Waktunya (KPSW) adalah bocornya cairan amnion sebelum mulainya persalinan terjadi pada kira-kira 7 sampai 12% kehamilan (BenZion Taber. MD, 2002). Ketuban Pecah Sebelum Waktunya (KPSW) adalah pecahnya ketuban sebelum terdapat tanda-tanda persalinan dan ditunggu 1 jam sebelum dimulainya persalinan (Manuaba, 1998).

B. Etiologi/ Penyebab

Pada sebagian besar kasus, penyebabnya belum ditemukan. Ketuban pecah dini disebabkan oleh karena berkurangnya kekuatan membran atau meningkatnya tekanan intrauterin atau oleh kedua faktor tersebut.6

Penyebab Lainnya sebagai berikut : 1. Inkompetensi serviks (leher rahim) 2. Polihidramnion (cairan ketuban berlebih) 3. Riwayat KPD sebelumya 4. Kelainan atau kerusakan selaput ketuban 5. Trauma 6. Serviks (leher rahim) yang pendek ( 37 minggu, induksi dengan oksitosin, bila gagal seksio sesaria. Dapat pula diberikan misoprostol 50 g intravaginal tiap 6 jam maksimal 4 kali. Bila ada tanda-tanda infeksi, berikan antibiotika dosis tinggi, dan persalinan

di akhiri: 1. Bila skor pelvik < 5 lakukan pematangan serviks kemudian induksi. Jika tidak berhasil akhiri persalinan dengan seksio sesaria. 2. Bila skor pelvik > 5 induksi persalinan, partus pervaginam

9

Asuhan Kebidanan Pada Ibu Bersalin Pada Ny. L dengan Ketuban Pecah Dini Di Ruang VK Bersalin

Hari/Tanggal Pengkajian Jam Tempat Pengkajian

: Rabu, 26 Oktober 2011 : 14.00 Wita : Ruang VK Bersalin RSUD Ulin Banjarmasin

A. Data Subjektif 1. Identitas

Istri Nama Ny. L Tn. S

Suami

Umur

29 th

29 th

Suku/Bangsa

Banjar/Indonesia

Banjar/Indonesia

Agama

Islam

Islam

Pendidikan

SD

SD

Pekerjaan

IRT

Swasta

Alamat

Jl. Bahagia Tanjung Harapan

Jl.Bahagia Tanjung Harapan

2. Keluhan Utama Ibu mengatakan hamil 9 bulan, keluar air air dari jalan lahir sejak jam 11.00 pagi pada tanggal 26 Oktober 2011 dan tidak ada disertai mules mules. Ibu pergi ketempat bidan, setelah diperiksa ibu dianjurkan untuk melahirkan di rumah sakit .10

3. Status Perkawinan Menikah 1 kali, pertama kali pada umur 18 tahun dengan suami sekarang sudah 11 tahun 4. Riwayat Obstetri dan Ginekologi a. Riwayat Obstetri Menarche Siklus Lamanya Banyaknya Dismenorhoe HPHT TP : 12 Tahun : 28 Hari : 6-7 Hari : 2-3 x ganti pembalut : Tidak Pernah : 2/2/2011 : 9/11/2011

b. Riwayat Ginekologi Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit yang berhubungan dengan alat kandungan seperti kanker rahim , mioma uteri, dan tidak pernah mengalami operasi alat kandungan.

5. Riwayat Kehamilan, Persalinan dan Nifas yang lalu G2P1A0N o Tahun Kehamilan Uk Penyuli t 1. 2002 Aterm ater m 2. 2011 UK Persalinan Cara/ Tempat Spt-bk/ Rumah Bidan 3000 gr 49 cm LK Oleh Penyulit BB PB Bayi Seks Keadaan Lahir Baik Hidup Penyuli t Nifas Ket

6. Riwayat KB a. Jenis b. Lama : KB pil : 7,5 Tahun

c. Masalah : tidak ada 7. Riwayat Kehamilan11

a. Kehamilan Ke b. Trimester I 1) ANC 2) Keluhan 3) Nasehat

:2

: 2x Di Puskesmas : mual dan muntah : - Ibu dianjurkan untuk makan sedikit tapi sering - Ibu dianjurkan untuk istirahat yang cukup - Beritahu Tanda Bahaya Pada semester I : Perdarahan pervaginam, mual muntah berlebihan, demam tinggi

4) Pengobatan c. Trimester II 1) ANC 2) Keluhan 3) Nasehat

: Antasida 2x1 tablet

: 2 x Di bidan : tidak ada keluhan : - Ibu dianjurkan untuk makan makanan yang bergizi - Ibu dianjurkan untuk istirahat yang cukup - Beritahu tanda bahaya kehamilan pada Trimester II : Perdarahan Pervaginam, Anemia ( Anemia Ringan , sedang , berat ) - Beri Ibu tablet tambah darah Cara minumnya : Tablet yang berisi 200 mg zat besi dan asam sulfat penting untuk mencegah anemia. Diminum 1x sehari pada malam hari sebelum tidur. Efek Samping : Bisa mengakibatkan mual, nyeri lambung, muntah , dan sulit BAB Manfaat : Untuk mencegah perdarahgan saat melahirkan

4) Pengobatan

: Suntik TT1, Vit B6, B12 , Vit B. Complex dan SF

d. Trimester III 1) ANC 2) Keluhan 3) Nasehat : 2x di bidan : sering kencing : - Memberitahukan ibu kalau keluhan ibu itu normal, dalam12

kehamilan trimester ini karena kepala bayi sudah turun. Sudah masuk pintu atas panggul sehingga menekan kandung kemih ibu - Memberitahu Tanda Bahaya Trimester III : Perdarahan Pervaginam Bengkak pada muka dan bagian ekstremitas Pandangan Mata Kabur Pusing/Sakit Kepala Yang Hebat - Menjelaskan Tanda-Tanda Persalinan : Adanya rasa sakit pada perut menjalar kepinggang Adanya His yang makin lama semakin sering Keluar Lendir bercampur darah 4) Pengobatan : TT2, Vit. B complex , Vit B6 , SF

8. Riwayat Kesehatan a. Riwayat Kesehatan Ibu: Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit jantung, hipertensi, diabetes mellitus,asma dan tidak ada keturunan kembar b. Riwayat Kesehatan Keluarga: Ibu mengatakan dari pihak keluarga tidak pernah menderita penyakit jantung, hipertensi , diabetes mellitus, asma dan tidak ada keturunan kembar. 9. Data Biologis a. Nutrisi Ibu mengatakan makan teratur 3 kali sehari b. Pola Eliminasi - BAB : Selama diruang bersalin ibu belum BAB - BAK : Selama diruang bersalin ibu BAK 1 x c. Pola Personal Hygiene Ibu dapat menjaga kebersihan dirinya sendiri dibantu keluarga d. Pola Aktivitas Selama diruang bersalin ibu tidak melakukan aktivitas apa-apa. Hanya berbaring ditempat tidur. e. Pola Tidur Selama diruang bersalin, ibu belum ada tidur13

10. Data Psikologis Ibu mengatakan cemas akan tetapi senang karena akan melahirkan anak keduanya 11. Data Psikososial Ibu mengatakan keluarga dari pihak ibu atau suami sangat senang dengan kehamilannya

B. Data Objektif 1. Pemeriksaan Umum a. Keadaan umum b. Kesadaran c. Tinggi Badan d. Berat Badan Sebelum Hamil Saat Hamil e. Lila f. Tanda-Tanda Vital : Baik : Compos Menthis : 145 cm : : 56 Kg : 63 Kg : 26 cm : TD : 110/70 mmHg N : 82 x / menit 2. Pemeriksaan Khusus a. Inspeksi Kepala Muka Mata Telinga Hidung Mulut Leher Dada Mamae areola Perut Tungkai : Pembesaran Perut sesuai dengan usia kehamilan : simetris , tidak ada varises dan oedem : Kepala bersih, rambut tidak rontok, tidak ada ketombe : Simetris, konjungtiva tidak anemis, sclera tidak ikterik : Simetris, konjungtiva tidak anemis, sclera tidak ikterik : simetris, tidak ada pengeluaran serumen atau cairan : Bersih, tidak ada polip, tidak ada pengeluaran serumen/cairan : Bersih, tidak ada sariawan dan caries gigi. Lidah bersih : tidak terlihat pembengkakan vena jugularis dan kelenjar tiroid : simetris, inspirasi ekspirasi normal, tidak ada retraksi dada : Simetris, putting susu menonjol, tampak hyperpegmentasi R : 22x/menit T : 36,7 C

Genetalia

: tampak pengeluaran air-air dari jalan lahir14

b. Palpasi Leher Payudara Abdomen Leopold I : tidak ada pembesaran Vena Jugularis dan kelenjar tiroid : tidak ada benjolan abnormal, colostrums belum keluar : : pada bagian fundus teraba bagian bulat, lembek dan tidak Melenting ( Bokong ) TFU 3 jari dibawah Prx ( 31 cm ) Leopold II : pada bagian kiri perut ibu teraba bagian keras memanjang (pu-ki) Dan pada bagian kanan perut ibu teraba bagian bagian terkecil Janin ( ekstremitas ) Leopold III : Pada bagian terbawah janin, teraba bulat , keras dan tidak melenting ( Pres-kep ) Leopold IV TBJ Tungkau : Bagian Terbawah janin sudah masuk PAP ( Divergen ) : ( 31-11 ) x 155 : 3100 gram : tidak teraba oedem dan varises

c. Auskultasi Kejelasan Keteraturan : jelas : teratur

Frekuensi djj : 148 x / menit

d. Pemeriksaan dalam VT dilakukan jam 14.00 wita. Porsio tebal 3 cm ketuban (-) kepala di Hodge I e. Pemeriksaan Penunjang HB Albumin Reduksi Tes Lakmus : 12,7 g/dl : (-) : (-) : Kertas lakmus merah berubah menjadi biru. Menunjukkan air air yang keluar tersebut merupakan air ketuban

C. Assesment a. Diagnosa Kebidanan: G2P1A0, hamil 38 minggu inpartu kala I Fase Laten + KPD Janin Tunggal Hidup Intra Uteri Presentasi kepala15

b. Masalah c. Kebutuhan d. D. Planning No Tindakan 1.

: Cemas : Dukungan Psikologis

Rasional Tindakan Untuk mengetahui perkembangan keadaan umum ibu dan janin

Evaluasi Ibu Bersedia dilakukan pemeriksaan : TD : 110/70mmHg N : 80 x / menit R T : 26 x / menit : 36,7 C

Melakukan Pemeriksaan Tanda Tanda Vital

DJJ : 148 x / menit His : (+) 2x 10 36 2. Memberitahukan hasil pemeriksaan pada ibu dan keluarga Hak-Hak Pasien dalam pelayanan kesehatan, antara lain : a. Hak mendapatkan pelayanan kesehatan yang memadai dan berkualitas b. Hak untuk diberikan informasi mengenai keadaannya c. Hak untuk dilibatkan dalam pembuatan keputusan tentang pengobatan dan perawatan ( KDPK untuk kebidanan, 2008 ) 4. Menganjurkan ibu untuk mengambil posisi tidur miring ke kiri Jika ibu mengambil posisi Ibu bersedia dan merasa Ibu sudah mengetahui bahwa keadaan ibu dan Janinnya dalam keadaan baik

terlentang maka berat uterus nyaman tidur dalam dan isinya akan menekan posisi miring ke kiri

16

Vena Cava Inferior. Hal ini akan menyebabkan berkurangnya aliran darah dari ibu ke plasenta. Kondisi ini dapat menyebabkan hipoksia pada janin. Sedangkan apabila ibu miring ke kanan maka akan menghambat aliran aliran darah kepembuluh pembuluh darah yang lebih banyak berada disebelah kanan tubuh yang tertekan (APN 2008, hal 55)

5.

Melakukan Pemasangan infuse dan berkolaborasi dengan dokter dalam pemberian terapi, pemasangan NST , Terminasi Kehamilan

Bertujuan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi pasien, dan untuk mempermudah dalam pemberian obat. Untuk pematangan paru janin, melakukan induksi persalinan, memperbaiki his -Pemasangan NST bertujuan untuk memantau kesejahteraan janin

Infuse terpasang. Infus RL 20tpm Terapi : -Mesoprastol 25 mcg diberikan pada puncak vagina pada pukul 14.30 wita -Injeksi cefriaxon 2 x 1 gr pada jam 15.30 wita

6.

Mengambil Sampel darah untuk pemeriksaan laboratorium rutin

Pemeriksaan laboratorium rutin adalah pemeriksaan specimen darah, HB, HT, leukosit, trombosit, golongan darah, protein urine , glukosa dalam urine

Sampel darah ibu sudah diambil, untuk diperiksa dilaboratorium

17

, dan lain lain. Tujuannya adalah untuk mengetahui apakah ada masalah dan komplikasi pada ibu ( Maternal dan Neonatal 2002 hal 129 )

7.

Observasi keadaan ibu dan janin dengan menggunakan partograf. Meliputi : a.Djj setiap jam b.His setiap jam c.TD setiap 4 jam d.Suhu setiap 4 jam e.Nadi setiap 4 jam f.Pembukaan Serviks setiap 4 jam g.penurunan bagian terbawah janin setiap 4 jam

Partograf adalah alat bantu untuk membantu memantau kemajuan kala I persalinan dan informasi untuk membuat keputusan Klinik ( APN 2008, hal 57)

a.Djj : 140 x / menit b.His : 2x / 10 36 c.TD : 110/70 mmHg d.Suhu : 36,7 C e.Nadi : 80 x / menit f. VT : pukul 16.00

wita. Portio teraba lunak dan tipis pembukaan 7 cm ketuban (-) g.Penurunan Kepala di Hodge II

8.

Memberikan Asuhan Sayang Ibu: a. Anjurkan ibu makan dan minum untuk menambah energy - Makanan dan asupan cairan yang cukup selama proses persalinan akan memberikan energy dan mencegah dehidrasi. Dehidrasi dapat memperlambat kontraksi dan menjadi tidak teratur sehingga kurang efektif ( APN 2008, hal 52 ) Ibu telah minum air hangat 1 gelas

18

b. Menganjurkan ibu untuk mengatur posisi yang nyaman dan anjurkan istirahat

- Istirahat bertujuan untuk menjaga keseimbangan mental, emosional, kesehatan dan menurunkan aktivitas kerja organ tubuh. Sehingga dapat segar kembali ( KDPK untuk kebidanan , 2008 hal 144)

Ibu bersedia untuk mencoba beristirahat

c. Memberikan dukungan dan motivasi kepada ibu dalam menghadapi persalinan

- Banyak hasil pemeriksaan menunjukkan apabila ibu diperhatikan dan diberikan dukungan selama persalinan, ibu akan merasa nyaman dan aman dan akan yakin dapat melalui proses persalinan dengan baik (enkin.et.al 200 )

Ibu terlihat tenang dan tampak tidak gelisah lagi

19

Catatan Perkembangan

Hari/ Tanggal Jam

: 26 Oktober 2011 : 16.00 Wita

Subjektif

:ibu mengatakan ada keluar lendir bercampur darah dari jalan lahir Perutnya semakin sakit dan mules mulesnya bertambah

Objektif

: KU KS

: Baik : Compos Menthis : 110/70 : 78 x / menit : 23 x / menit : 36,6 C

TTV : TD N R T DJJ

: 11-12-12 / 140 x / menit

His VT

: 4 x 10/ 40 : Jam 16.00 wita . portio teraba lunak dan tipis. Pembukaan 7 cm . Ketuban ( - ) kepala di Hodge III

Infus : Terpasang 1 Jalr. Infus RL 20 tpm

Assesment

: G2P1A0 hamil 38 minggu inpartu kala I Fase aktif + KPD Janin Tunggal Hidup Intra Uteri Presentasi Kepala

Planning

:

20

No 1.

Tindakan Memberitahukan hasil pemeriksaan pada ibu dan keluarga

Rasional Tindakan Hak- Hak pasien dalam pelayanan kesehatan antara lain: a. Hak mendapatkan pelayanan kesehatan yang memadai dan berkualitas b. Hak untuk diberikan informasi mengenai keadaannya c. Hak untuk dilibatkan dalam pembuatan keputusan tentang pengobatan dan perawatan ( KDPK untuk kebidanan, 2008 )

Evaluasi Ibu Bersedia dilakukan pemeriksaan : TD : 110/70mmHg N : 78 x / menit R T : 23 x / menit : 36,6 C

DJJ : 140 x / menit His : (+) 4x 10 40

2.

Memberikan asuhan sayang ibu : a. Memberi ibu minuman yang manis b.Memberikan dukungan dan motivasi pada ibu dalam menghadapi persalinan

- Banyak hasil pemeriksaan menunjukkan apabila ibu diperhatikan dan diberikan dukungan selama persalinan, ibu akan merasa nyaman dan aman dan akan yakin dapat melalui proses persalinan dengan baik (enkin.et.al 200 ) Ibu sudah minum teh manis Ibu terlihat tenang dan tidak khawatir lagi

3.

Observasi keadaan ibu dan janin dengan menggunakan partograf. Meliputi : a.Djj setiap jam

Partograf adalah alat bantu untuk membantu memantau kemajuan kala I persalinan dan informasi untuk membuat keputusan Klinik

a.Djj : 136 x / menit b.His : 5x / 10 50 c.TD : 120/80 mmHg d.Suhu : 36,6 C e.Nadi : 80 x / menit

21

b.His setiap jam c.TD setiap 4 jam d.Suhu setiap 4 jam e.Nadi setiap 4 jam f.Pembukaan Serviks setiap 4 jam g.penurunan bagian terbawah janin setiap 4 jam

( APN 2008, hal 57)

f. VT

: pukul 17.30

wita. Portio teraba tipis pembukaan 10 cm ketuban (-) g.Penurunan Kepala di Hodge III

22

Catatan Perkembangan

Hari / Tanggal : Rabu, 26 oktober 2011 Jam : 17.30 wita

Subjektif

: ibu mengatakan sudah ada keinginan untuk meneran. Ibu mengeluh perut dan punggungnya sangat sakit.

Objektif

: KU : cukup baik , tampak kesakitan KS : Compos Menthis TTV : TD : 110/70 mmHg N : 78 x / menit R : 23 x / menit T : 36,6 C DJJ : 140 x / menit His : 4x dalam 10 menit selama 40 VT : jam 17.30 wita portio teraba tipis pembukaan 10 cm ketuban (-) Kepala di Hodge III

Assesment

: G2P1A0 , hamil 38 minggu inpartu kala II + KPD janin tunggal hidup intra Uterin presentasi kepala

Planning

:

23

No.

Tindakan

Rasional Tindakan

Evaluasi

1.

Melakukan pemeriksaan dalam ( VT ) dan TTV.

-Untuk mengetahui kemajuan persalinan

TD N R

: 120/80 mmHg : 79 x / menit : 20 x / menit : 36,6 C : 136 x / menit : 4 x 10/ 40 : Jam 17.30 wita .

Memberitahukan hasil pemeriksaan pada ibu dan keluarga .

- Hak-Hak Pasien dalam pelayanan kesehatan, antara lain : a.Hak mendapatkan pelayanan kesehatan yang memadai dan berkualitas b.Hak untuk diberikan informasi mengenai keadaannya Hak untuk dilibatkan dalam pembuatan keputusan tentang pengobatan dan perawatan (KDPK untuk kebidanan, 2008 )

T DJJ His VT

portio teraba lunak dan tipis. Pembukaan 10 cm . Ketuban ( - ) kepala di Hodge III

2.

Mengajarkan ibu bagaimana cara meneran yang benar, yaitu : Ibu dapat melahirkan bayinya pada posisi apapun kecuali pada posisi a.Membantu ibu mengambil posisi yang nyaman berbaring terlentang ( APN 2008, Hal 87 ) Ibu Mengambil posisi dengan menarik kedua pahanya sekuat mungkin Setelah terjadi pembukaan lengkap beritahukan pada ibu untuk mengikuti b.Menganjurkan ibu untuk meneran mengikuti dorongan alamiahnya dorongan alamiahnya yang mengisyaratkan untuk mengedan dan kemudian beristirahat diantara kearah perut. Dagu menempel ke dada dan pandangan ibu melihat kearah perut. Ibu mengerti dengan bimbingan yang diajarkan. Ibu mulai mengedan disaat

24

kontraksi. ( APN 2008, hal 87 )

ada kontraksi dan beristirahat diantara kontraksi

c.Memberitahukan ibu untuk tidak menahan napas saat meneran

Agar ibu dan bayi tidak kekurangan suplai oksigen Ibu tidak menahan nafas saat meneran

d.Meminta ibu untuk istirahat diantara kontraksi

Mencegah ibu dari kelelahan Ibu beristirahat saat tidak ada kontraksi

4.

Memberikan asuhan sayang ibu, yaitu : a.Memberi ibu minuman yang manis b.Memberikan dukungan dan motivasi pada ibu dalam menghadapi persalinan

Banyak hasil menunjukkan apabila ibu diperhatikan dan diberikan dukungan selama proses persalinan, ibu akan merasa nyaman , aman , dan persalinan dapat berlangsung lebih baik (elkin.et.al , 2008) Ibu terlihat tenang dan tidak khawatir lagi. Ibu sudah minum teh manis

5.

Persiapan Petolongan persalinan. Mempersiapkan perlengkapan perlindungan diri, alat dan bahan , dan tempat persalinan. Persiapan pertolongan persalinan yang dilakukan yaitu : a.Memasang Sampiran b.Memasang perlak dan under pad c. menyiapkan partus set d.Mencuci tangan 7 langkah

Salah satu persiapan penting bagi penolong adalah memastikan penerapan prinsip dan praktek pencegahan infeksi dilakukan termasuk mencuci tangan, memakai sarung tangan dan celemek. ( APN 2008, hal 80 )

Persiapan pertolongan persalinan sudah selesai

25

e. memakai alat perlindungan diri f . Menyiapkan oksitosin 10 unit 6. Memastikan kembali tanda pasti kala II dan kemajuan Apabila seorang multigravida belum juga Dari Pemeriksaan dalam yang dilakukan : a.Serviks mendatar b. Portio tidak teraba c. Pembukaan Lengkap

persalinan, apabila dalam 1 jam melahirkan bayinya atau lebih ibu dipimpin untuk meneran tidak ada kemajuan persalinan. persalinan tidak terjadi dalam 1 jam meneran. Harus segera dirujuk ke fasilitas rujukan ( APN 2008, hal 87 ) 7. Melakukan pertolongan persalinan. Pada jam 17.30 , Untuk melaksanakan persalinan aman dan bersih, menghindari kecacatan pada janin -Pembukaan lengkap kepala didepan vulva 5-6 cm . ibu diminta mengedan saat his ketika kepala tampak 5-6 cm didepan vulva. -Tangan kanan menahan defleksi kepala janin. Tangan kiri menahan perineum. -Pimpin ibu untuk meneran, lahirkan dagu, mulut,hidung,dahi,ubun ubun besar,dan ubun-ubun kecil. usap muka bayi lalu cek apakah ada lilitan tali pusat. -Tunggu kepala melakukan faksi luar. -Letakkan kedua tangan

-Bayi lahir spontan belakang kepala segera menangis jam 18.00 wita dengan apgar score 7,8,9 Jenis kelamin : laki laki BB : 2700 gram PB : 47 cm Anus ( + ) Kelainan congenital ( - )-Tali pusat bayi sudah

dipotong -bayi sudah dikeringkan dan dihangatkan

26

biparietal pada kedua sisi muka bayi. Tarik kearah bawah lahirkan bahu anterior, tarik ke atas lahirkan bahu posterior. Dan seluruh badan dapat dilahirkan, kemudian sangga susur . ( APN 2008, hal 88 ) -Melakukan pemotongan tali pusat dengan cara jepit tali pusat dengan klem 2-3 cm dari pangkal pusat. Mendorong tali pusat kearah ibu dan menjepit kembali tali pusat dengan klem kedua pada 2 cm dari klem pertama. Kemudian memotong tali pusat diantara 2 klem tersebut, dengan 1 tangan memegang tali pusat yang telah dijepit untuk melindungi perut bayi. -ikat tali pusat dengan menggunakan benang steril - Mengeringkan tubuh bayi, menyelimuti dan menghangatkannya / menjaga kehangatan tubuh bayi.

27

Catatan Perkembangan

Hari / Tanggal : Rabu, 26 oktober 2011 Jam : 18.00

Subjektif Objektif

: ibu mengatakan perutnya masih mules dan sakit serta nyeri pada kemaluannya : KU : ibu tampak lelah KS : CM TTV: TD : 100/70 mmHg R : 20 x / menit Kontraksi ( + ) : Baik TFU Perdarahan : setinggi pusat : perdarahan 150 cc , perdarahan tidak aktif N : 79 x /menit T : 36,7 C

Assesment Planning

: Inpartu kala III :

28

No 1.

Tindakan Manajemen Aktif Kala III

Rasional Tindakan Untuk melahirkan plasenta

Evaluasi Plasenta sudah lahir lengkap pada pukul

- lakukan pengkajian dengan melakukan palpasi abdomen untuk meyakinkan tidak ada bayi kedua - Suntikkan oksitosin 10 unit pada 1/3 paha bagian atas paha luar ( dalam 1 menit pertama setelah bayi lahir ). Bila dalam 15 menit placenta belum lahir, maka berikan oksitosin kedua. Evaluasi kandung kemih. Bila penuh lakukan kateterisasi.

18.05 wita

TFU : 2 jari bawah Pusat

Perdarahan : 150 cc

TTV TD : 120/80 mmHg N : 79 x /menit R T : 20 x / menit : 37C

Penegangan tali pusat terkendali - Klem pindahkan 5 10 cm dari vulva -tangan kiri diletakkan diatas perut memeriksa kontraksi uterus. Ketika menegangkan tali pusat, tahan uterus. - saat ada kontraksi uterus, tangan diatas perut melakukan gerakan dorso cranial dengan sedikit tekanan. -Apabila ada tanda tanda pelepasan plasenta seperti darah menyembur, tali pusat bertambah panjang , pindah klem 2-3 cm didepan vulva , apabila sudah tampak di introitus vagina, lahirkan plasenta. Putar searah jarum jam dan

Mencegah Terjadinya Involusio Uteri

29

letakkan kedalam wadah penampung - Masase Fundus Uteri -Lakukan pemeriksaan keutuhan plasenta meliputi selaput ketuban utuh atau tidak, jumlah kotiledon, keutuhan pinggir kotiledon.

Melakukan Pemantauan kala 3. 22.

Memantau apakah ibu perdarahan atau tidak Apakah kontraksi uterus baik atau tidak

-Perdarahan : 150 cc -Kontraksi Uterus ( + ) baik - Terdapat laserasi jalan lahir derajat 2.

III meliputi perdarahan,kontraksi uterus, robekan jalan lahir/laserasi,TTV 4. 3

3.

Memeriksa luka laserasi pada jalan lahir

Menutup luka laserasi bertujuan untuk mencegah terjadinya perdarahan dan infeksi pada jalan lahir

Laserasi grade II, Luka laserasi sudah dijahit / heating dengan cara jahit satu satu

30

Catatan Perkembangan

Hari / Tanggal Jam

: Rabu , 26 oktober 2011 : 18.10 wita

S O

: Ibu mengatakan mules dan nyeri pada luka jahitan : Ku = baik Ks= ComposMenthis

TTV= TD : 120/80 mmHg N : 83x/menit R : 22 x /menit T : 36 C Kontraksi (+), baik TFU 2 jari dibawah pusat Kandung Kemih : kosong A P : P2A0 dengan Kala IV :

31

No 1.

Tindakan Memberitahu pada ibu dan keluarga bahwa kondisi umum ibu dan bayi dalam keadaan sehat

Rasional Tindakan Hak-Hak Pasien dalam pelayanan kesehatan, antara lain : a.Hak mendapatkan pelayanan kesehatan yang memadai dan berkualitas b.Hak untuk diberikan informasi mengenai keadaannya Hak untuk dilibatkan dalam pembuatan keputusan tentang pengobatan dan perawatan (KDPK untuk kebidanan, 2008 )

Evaluasi Ku : baik Ks: Compos Menthis TTV= TD : 120/80 mmHg

N : 83x/menit

R : 22 x /menit

T : 36 C

Kontraksi (+), baik

TFU 2 jari dibawah pusat

Kandung Kemih : kosong

2.

Melakukan Pemantauan kala IV meliputi perdarahan,kontraksi uterus, robekan jalan lahir/laserasi,TTV setiap tiap 15 menit pada 1 jam pertama, dan tiap 30 menit pada jam kedua.

Memantau apakah ibu perdarahan atau tidak Apakah kontraksi uterus baik atau tidak

Terlampir pada lembar patograf

32

3.

Membersihkan Ibu , tempat persalinan serta peralatan bekas pakai: a.Membersihkan ibu dan tempat persalinan pada bagian yang terkena darah dan kotoran. b.Membantu mengenakan pampers c.Mengganti Pakaian ibu yang kotor d.Membersihkan tempat bersalin dengan menggunakan waslap dan air dtt e.Membantu ibu berbaring dan beristirahat f.Mengajarkan ibu untuk mobilisasi bertahap g.Menganjurkan ibu untuk memberikan asi eksklusif 6 bulan tanpa makanan pendamping apapun. Melakukan Dekontaminasi Alat :

Untuk memberikan rasa nyaman pada ibu dan mencegah terjadinya infeksi.

Ibu terlihat merasa nyaman

Alat Sudah di dekontaminasi

-Rendam alat bekas pakai Membersihkan alat dan pada larutan chlorine 0,5 % selama 10 menit - cuci dan bilas dengan air bersih - keringkan mencegah terjadinya penularan penyakit dari alat-alat bekas pakai. Mencegah terjadinya penularan penyakit menular seperti HIV/AIDS

33

34