askep myoma

Upload: itien

Post on 29-Oct-2015

179 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

ASUHAN KEPERAWATAN

PAGE

BAB 1TINJAUAN TEORI1.1 Tinjauan Medis1.1.1 Pengertian

Myoma Uteri adalah neoplasma jinak yang berasal dari otot uterus dan jaringan ikat sehingga dalam kepustakaan disebut juga leiomioma, fibromioma atau fibroid. (Sarwono, 2004)Myoma Uteri adalah neoplasma jinak berasal dari dinding rahim yang terdiri dari serabut otot-otot polos yang diselingi jaringan ikat dan dikelilingi kapsul yang tipis.(Manuaba, 2001)1.1.2 Etiologi

Secara pasti tidak diketahui.( Sarwono, 2004)Faktor-faktor yang diperkirakan menyebabkan munculnya mioma uteri :

1) Stimulasi estrogen

Hal ini diduga karena tumor ini membesar dengan kehamilan dan mengecil saat menopause

2) Stimulasi fisik dan mekanik atau stress pada myometrium

3) Teori genitoblast atau teori cell nest

Terjadinya mioma tergantung pada sel imatur yang terdapat pada cell nest yang selanjutnya dirangsang terus menerus oleh estrogen

1.1.3 Fisiologis

Uterus ( rahim ) adalah organ yang tebal, berotot berbentuk buah pir, terletak di dalam pelvis antara rectum di belakang dan kandung kemih di depan, ototnya disebut miometrium.

Uterus terdiri dari :

1) Fundus Uteri

2) Korpus Uteri

3) Servik UteriDinding uterus terdiri dari :

1) Endometrium ( epitel, kelenjar, jaringan dan pembuluh darah )

Merupakan lapisan dalam uterus yangh mempunyai arti penting dalam siklus haid2) Miometrium ( lapisan otot polos )

3) Peritoneum visceral ( lapisan viseral )

Fungsi Uterus adalah untuk menahan ovum yang telah dibuahi selama perkembangan, sebutir ovum yang telah dibuahi selama perkembangan, sebutir ovum yang telah keluar dari ovarium dihantarkan melalui tuba uterine ke uterus.1.1.4 Klasifikasi

1) Myoma Intramural

Mioma tetap tumbuh tetapi tetap tinggal dalam dinding uterus

2) Myoma Submukosum

Mioma tumbuh dan menonjol ke kavum uteri

3) Myoma Subserosum

Mioma tumbuh dan menonjol ke luar, ke permukaan uterus, kadang-kadang bertangkai1.1.5 Manifestasi Klinis

1) Perdarahan abnormal ( dismenore, menoragi, metroragi )

2) Rasa nyeri

3) Gejala dan tanda penekanan ( retensio urine, hidronefrosis, hidroureter)

4) Abortus spontan

5) Infertilitas

6) Vaginal discharge

7) Perut membesar, tumor bisa teraba

1.1.6 Pathofisiologis

Myoma Uteri

Tanda dan gejala

Penanganan

Penatalaksanaan

1.1.7 Pemeriksaan Penunjang

1) Anamnesa riwayat dan keluhan yang muncul

2) Pemeriksaan abdomen dan pelvic, bimanual VT teraba tumor

3) USG

4) Biopsi jaringan endometrium

5) Histeroskopi

6) Laparoskopi panggul

1.1.8 Penatalaksanaan

1) Pada mioma kecil dan tidak menimbulkan keluhan, tidak diberi terapi, hanya observasi tiap 3 6 bulan untuk menilai pembesarannya

2) Pemberian GnRH aganosis selama 6 minggu

3) Miomektomi dengan/ tanpa histerektomi bila besar uterus melebihi seperti kehamilan 12 14 minggu

4) Radioterapi

5) Entrogen untuk pasien setelah menopause dan observasi tiap 6 bulan

1.2 Asuhan Keperawatan Teoritis

1.2.1 Pengkajian

1) Aktivitas/ istirahat

Gejala : Kerja, aktivitas yang melibatkan banyak gerakan

Pola tidur

2) Makanan/ cairan

Gejala : Kehilangan nafsu makan, adanya penurunan BB

3) Integritas ego

Gejala : Stresor konstan dalam pekerjaan/ pola di rumah

Stres/ takut tentang diagnosa, prognosis, harapan yang aakn datang

4) Nyeri/ kenyamanan

Gejala : Nyeri pada penyakit yang luas/ metastatik

Ekspresi wajah menyeringai

5) Keamanan

Tanda : Massa nodul

1.2.2 Rencana Asuhan Keperawatan

1.2.2.1 Diagnosa Keperawatan 1

Gangguan Rasa Nyaman Nyeri berhubungan dengan trauma jaringan dan refleks spasme otot sekunder akibat tindakan pembedahanTujuan : Nyeri berkurang / hilang

Kriteria Hasil :

Pasien melaporkan penghilangan nyeri

Pasien dapat mendemonstrasikan penggunaan teknik relaksasiIntervensi dan Rasional :

1. Tentukan riwayat nyeri ( lokasi, frekuensi, durasi, intensitas 0-10 )

R : Informasi memberikan data dasar untuk mengevaluasi kebutuhan/ keefektifan intervensi

2. Beri tindakan kenyamanan dasar

R : Meningkatkan relaksasi dan membantu memfokuskan kembali perhatian

3. Dorong penggunaan ketrampilan manajemen nyeri

R : Memungkinkan pasien untuk berpartisipasi secara aktif dan meningkatkan rasa kontrol

4. Kolaborasi dengan dokter dalam terapi analgesikR : Mengurangi nyeri yang dirasakan1.2.2.2 Diagnosa Keperawatan 2

Risiko Tinggi terjadinya infeksi sehubungan dengan adanya luka operasi

Tujuan : Tidak terjadi infeksi pada luka

Kriteria Hasil :

Luka baik

Tidak terdapat tanda-tanda infeksi

Intervensi dan Rasional :

1. Lakukan rawat luka secara aseptic

R : Teknik aseptic mencegah terjadinya infeksi

2. Beri HE tentang kebersihan diri

R : Dengan keadaan yang bersih mengurangi infeksi

3. Observasi TTV dan tanda infeksi

R : Untuk mengetahui perkembangan pasien

4. Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian antibiotik

R : Antibiotik untuk mencegah terjadinya infeksi1.2.2.3 Diagnosa Keperawatan 3

Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh berhubungan dengan peristaltik usus tidak adekuat sekunder akibat efek anastesi pembedahanTujuan : Kebutuhan nutrisi dapat terpenuhi secara adekuat

Kriteria Hasil :

Menunjukkan BB stabil/ peningkatan mencapai tujuan dalam nilai lab normal dan tidak ada tanda malnutrisi

Intervensi dan Rasional :

1. Awasi konsumsi makanan/ cairan dan hitung masukan kalori perhari

R : Mengidentifikasi kekurangan nutrisi/ kebutuhan terapi

2. Anjurkan pasien mempertahankan masukan makanan harian

R : Membantu pasien untuk mempertahankan nutrisi

3. Perhatikan adanya mual dan muntah

R : Gejala mual dan muntah dapat menurunkan pemasukan dan memerlukan intervensi

4. Berikan makanan sedikit tapi sering

R : Porsi lebih kecil dapat meningkatkan pemasukan

5. Berikan perawatan mulut sering

R : Menurunkan ketidaknyamanan dan rasa tidak disukai dalam mulut

1.2.3 Evaluasi

1) Komplikasi tercegah/ minimal

2) Nyeri hilang/ terkontrol

3) Kebutuhan nutrisi terpenuhi secara adekuat

DAFTAR PUSTAKA

Doengoes, Marilyn E, Many Frances Moorhouse, Alice C, gisser. 1999. Rencana Asuhan Keperawatan, Edisi III. Jakarta : EGCLynda Juall, Carpenito. 2001. Diagnosa Keperawatan. Jakarta : EGC

Manuaba. 2001. Penuntun Klinik Obstetri dan Ginekologi. Penerbit Buku Kedokteran EGC : JakartaSarwono. 2004. Ilmu Kandungan. Yayasan Bina Pustaka: Jakarta1.3 Tinjauan Kasus

1.3.1 Pengkajian

3.3.1.1 Biodata

Nama pasien: Ny. D

Umur: 40 tahun

Status: Menikah

Agama: Islam

Pendidikan: SD

Pekerjaan: Wiraswasta

Alamat: Kenjeran 497

Diagnosa Medis: Myoma Uteri 14 16 minggu post op SVH - BSO

Tanggal MRS: 28 Agustus 2006

Tanggal Pengkajian: 1 September 2006

Suami :

Nama: Tn. D

Umur: 41 tahun

Agama: Islam

Pekerjaan: Swasta

3.3.1.2 Keluhan Utama

Pasien mengeluh terasa nyeri pada luka operasi dengan skala 4. Nyeri bertambah bila dibuat miring dan berkurang bila dibuat istirahat atau tidur.

3.3.1.3 Riwayat Penyakit Sekarang

Klien merasa perut semakin membesar terasa kembung sejak 4 bulan yang lalu diperiksakan ke puskesmas hasilnya maag. Karena merasa tidak nyaman tanggal 27-8-2006 memeriksakan ke IRD Dr. Soetomo Surabaya dan dianjurkan untuk periksa ke poli kandungan, dari poli kandungan dianjurkan untuk rawat inap di ruang kandungan dan menjalani operasi tanggal 30-8-2006. Setelah dioperasi pasien mengeluh nyeri pada luka jahitan.

3.3.1.4 Riwayat Penyakit Masa Lalu

Klien tidak pernah mengalami penyakit yang menular

3.3.1.5 Riwayat Kesehatan Keluarga

Keluarga klien tidak pernah mengalami penyakit yang berbahaya

Genogram

Keterangan :

= Laki-laki

= Pasien

= Perempuan

= Hubungan pernikahan

= Tinggal 1 rumah

= Keturunan

3.3.1.6 Data Psikososial

Hubungan pasien dengan keluarga baik

Hubungan pasien dengan para perawat dan pasien disekitarnya baik dan pasien sangat kooperatif3.3.1.7 Pola Sehari-hari

Di RumahDi RS

Nutrisi

Eliminasi

Istirahat

Aktivitas

Personal HigieneMakan 3x/ hr ( nasi, lauk, sayur )

Minum ( 6 gelas/ hr ( air putih )

BAB 1x/ hr

BAK 4-5x/ hr

Tidur ( 7-8 jam/ hr

IRT

Mandi 2x/ hr Makan 3x/ hr ( nasi, lauk, sayur )

Diit TKTP

Minum ( 1500-2000 cc/ hr

BAB 1x/ hr

BAK 5-6x/ hr

Tidur ( 8-9 jam/ hr

Ditempat tidur, miring kanan kiri

Mandi 2x/ hr dibantu keluarga

3.3.1.8 Keadaan/ Penampilan/ Kesan Umum Pasien

Pasien tampak pucat dan lemah, pasien hanya miring kanan kiri

3.3.1.9 Tanda Tanda Vital

Suhu Tubuh: 36,7(C

Denyut Nadi: 80 x/ menit

Tekanan Darah: 110/ 80 mmHg

Pernafasan: 20 x/ menit

3.3.1.10 Pemeriksaan Fisik

1) Pemeriksaan Kepala dan Leher

Rambut : warna putih, agak kotor

Kepala : tidak ada benjolan dan nyeri tekan

Mata : konjungtiva pucat, reflek pupil terhadap cahaya +/+

Telinga : bentuk simetris, ada sedikit serumen

Hidung : tidak ada nyeri tekan, bersih

Mulut : membran mukosa lembab

Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid

2) Pemeriksaan Payudara dan Ketiak

Payudara : bentuk simetris, tidak ada nyeri tekan

Ketiak : bersih, tidak ada pembesaran kelenjar limfe

3) Pemeriksaan Dada/ Thorak

Inspeksi : bentuk dada simetris, ekspansi dada saat inspirasi dan ekspirasi bersamaan

Palpasi : tidak ada nyeri tekan

4) Pemeriksaan abdomen

Inspeksi : terdapat luka bekas operasi di perut

Palpasi : terdapat nyeri tekan pada daerah bekas operasi

5) Pemeriksaan Genetalia dan Sekitarnya

Tidak terdapat perdarahan

6) Punggung ( Skolioasis, Kypose, Hyperlordose )

Tidak ada kelainan pada punggung seperti skolioasis, kypose, hyperlordose

7) Ekstremitas ( oedema, varices, kelainan congenital, reflek patella )

Tidak ada oedema, varices, kelainan congenital

Reflek patella +/+

3.3.1.11 Pengkajian Status Obstetrik

1) Menarche

: 22 tahun yang lalu

2) Lamanya Haid

: 7 hari

3) Siklus Haid

: 27 hari

4) HPHT

: 22 Agustus 2006

5) Kelainan-kelainan Haid: Disminore

6) Menopause

: Menopause dini

3.3.1.12 Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan Lab : tanggal 29 Agustus 2006

Hb11,5

Lekosit8300

Trombosit309.000

Albumin4.4

GDP/ 2 JPP109/ 127

BUN/ SC11,8/ 0,8

SGOT/ SGPT19/ 133.3.2 ANALISA DATA

Nama Pasien: Ny. D

Umur: 40 tahun

No. Register: 10585035

DATA GAYUT

DATA OBYEKTIF

DATA SUBYEKTIFMASALAHKEMUNGKINAN

PENYEBAB

DS : Pasien mengeluh nyeri pada luka operasi

- Skala nyeri 4

DO : - tampak luka bekas operasi pada perut

pasien tampak menyeringai menahan nyeri

S : 36,7 (C

P : 80 x/ menit

N : 20 x/ menit

TD:110/80 mmHg

DS : Pasien mengatakan operasi tanggal 30-8-2006

DO : - Pasien post op SVH-BSO 30-8-2006

Terdapat luka operasi masih tertutup kasa

Keadaan luka keluar serum sedikit

Pasien terlihat sering memegang daerah sekitar verban

S : 36,7 C

P : 80 x/ menit

N : 20 x/ menit

TD:110/80 mmHgRasa Nyaman

( Nyeri Akut )

Risiko Tinggi terjadinya infeksiTerputusnya jaringan perifer

Adanya luka operasi

3.3.3 DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN

Nama Pasien:Ny. D

Umur:40 tahun

No. Register: 10585035

NOTANGGAL

MUNCULDIAGNOSA KEPERAWATANTANGGAL

TERATASITANDA

TANGAN

1

2

1 9 2006

1 9 - 2006Gangguan Rasa Nyaman ( Nyeri Akut ) sehubungan dengan terputusnya jaringan perifer yang ditandai dengan pasien mengeluh nyeri pada luka bekas op, skala nyeri 4, tampak luka bekas op diperut, pasien tampak menyeringai menahan nyeri, S 36,7 (C P 80 x/ menit N 20 x/ menit TD 110/ 80 mmHg

Risiko Tinggi terjadinya infeksi sehubungan dengan adanya luka op yang ditandai dengan pasien post op SVH-BSO 30-8-2006, luka op masih tertutup kasa, keadaan luka masih keluar serum sedikit, pasien sering memegang daerah disekitar verban, S 36,7 C, P 80x/ menit N 20x/ menit

TD 110/80 mmHg

3.3.4 RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

Nama Pasien: Ny. D

Umur: 40 tahun

No. Register: 10585035

NODIAGNOSA KEPERAWATANTUJUANINTERVENSIRASIONALTTD

1

2Gangguan Rasa Nyaman (Nyeri Akut) sehubungan dengan terputusnya jaringan perifer yang ditandai dengan pasien mengeluh nyeri pada luka bekas op, skala nyeri 4, tampak luka bekas op diperut bawah, pasien tampak menyeringai menahan nyeri, S 36,7 (C P 80 x/ menit N 20 x/ menit TD 110/ 80 mmHg

Risiko Tinggi terjadinya infeksi sehubungan dengan adanya luka op yang ditandai dengan pasien post op SVH-BSO 30-8-2006, luka op masih tertutup kasa, keadaan luka masih keluar serum sedikit, pasien sering memegang daerah disekitar verban, S 36,7 C P 80x/ menit N 20x/ menit TD 110/80 mmHg

Nyeri berkurang / hilang, dalam waktu 2x24 jam, dengan kriteria hasil :

Pasien melaporkan penghilangan nyeri

- Pasien dapat mendemonstrasikan penggunaan teknik relaksasi

Setelah dilakukan tindakan keperawatan 2x24 jam tidak terjadi infeksi pada luka, dengan kriteria hasil :

Luka baik

- Tidak terdapat tanda-tanda infeksi ( rubor, dolor, kalor, tumor, fungsiolesa )1. Tentukan riwayat nyeri

( lokasi, frekuensi, durasi, intensitas 0-10 )

2. Beri tindakan kenyamanan dasar

3. Dorong penggunaan ketrampilan manajemen nyeri

4. Kembangkan rencana manajemen nyeri dengan pasien dan dokter

1. Lakukan rawat luka secara aseptic

2. Beri HE tentang kebersihan diri

3. Observasi TTV dan tanda infeksi

4. Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian antibiotik

1. Informasi memberikan data dasar untuk mengevaluasi kebutuhan/ keefektifan intervensi

2. Meningkatkan relaksasi dan membantu memfokuskan kembali perhatian

3. Memungkinkan pasien untuk berpartisipasi secara aktif dan meningkatkan rasa kontrol

4. Rencana terorganisasi mengembangkan kesempatan kontrol nyeri

1. Teknik aseptic mencegah terjadinya infeksi

2. Beri He tentang kebersihan diri

3. Untuk mengetahui perkembangan pasien

4. Antibiotik untuk mencegah terjadinya infeksi

3.3.5 TINDAKAN KEPERAWATAN

Nama Pasien: Ny. D

Umur: 40 tahun

Register: 10585035

NONO.DXTGL/ JAMTINDAKAN KEPERAWATANTANDA

TANGAN

1

2

3

41

1

2

2

2-9-006

3-9-2006

2-9-2006

3-9-2006

1. Observasi tingkat nyeri pasien dengan skala 4

2. Mengajarkan teknik relaksasi nafas dalam

3. Observasi TTV

S : 36,6 ( C

P : 88 x/ menit

N : 22 x/ menit

TD : 120/ 80 mmHg

4. Melaksanakan pemberian obat analgetik oral ( Copar 10 mg 6x )

1. Observasi tingkat nyeri dengan skala 2

2. Observasi TTV

S : 36,1 ( C

P : 84 x/ menit

N : 20 x/ menit

TD : 120/ 70 mmHg

1. Memberikan HE tentang menjaga kebersihan diri

2. Mengobservasi TTV

S : 36,1 ( C

P ; 84 x/ menit

N : 20 x/ menit

TD : 120/ 70 mmHg

3. Observasi tanda-tanda infeksi

1. Observasi tanda-tanda infeksi

2. Mengobservasi TTV

S : 36,7 ( C

P : 88 x/ menit

N : 22 x/ menit

TD : 110/ 80 mmHg

3. Memberikan obat antibiotik oral ( ampicilin 500 mg 4x )

3.3.6 EVALUASI

Nama Pasien: Ny. D

Umur: 40 tahun

No. Register: 10585035

NONO.DXTGL/JAMEVALUASITANDA

TANGAN

1

2

3

4

1

1

2

2

2-9-2006

12 am

3-9-2006

12 am

2-9-2006

12 am

4-9-2006

12 am

S : - Pasien mengatakan nyeri masih terasa

- Skala nyeri 4

O : Pasien sudah dapat duduk dan berjalan

A : Tujuan tercapai sebagian

P : Intervensi dilanjutkan no 1, 3 dan 4

S : - Pasien mengatakan nyeri banyak berkurang

- Skala nyeri 2

O : Pasien dapat turun dari tempat tidur dan berjalan-jalan

A : Tujuan tercapai

P : Intervensi dihentikan

S : Pasien mengatakan operasi tanggal 30-8-2006

O : Luka tidak basah, bersih

A : Tujuan tercapai sebagian

P : Intervensi dilanjutkan no 1 dan 2

S : Pasien mengatakan operasi tanggal 30-8-2006

O : Luka bersih dan sudah kering, tidak ada tanda-tanda infeksi

A : Tujuan tercapai

P : Intervensi dihentikan

Faktor reproduksi :

usia 35-45 tahun

hamil usia muda

genetik

merokok, alkohol

Faktor Predisposisi :

sel imatur

grande multipara

Sub mukosum

intramural

Sub serosum

Perdarahan pervaginam

Terdapat massa

Peningkatan suhu tubuh

Hb turun

Gangguan keseimbangan cairan

Proses infeksi

Penekanan pada organ sekitar

Shock hipovolemik

Penekanan pada vesika urinaria

rektum

Retensio/ inkontinensia

Gangguan eliminasi urin

Obstipasi/ konstipasi

Gangguan eliminasi alvi

Tindakan konservativ

pemberian hormon progesterone

GnRH

Tindakan operatif

Peristaltik usus

Tidak adekuat

Efek anastesi

Luka op.

perdarahan

kelemahan

nyeri

Risti infeksi

Gangguan keseimbangan cairan elektrolit

Nutrisi kurang dari keb. tubuh

Gangguan aktivitas

Trauma jaringan